Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

Tentang

“BENTUK-BENTUK LATIHAN MELOMPAT ANAK MI/SD (LOMPAT


TALI/KARDUS/KAKI TEMAN)”

Disusun oleh Kelompok 6 :

FISTA HARLY : 2214070183


SULAIMAN : 2214070184
MUHAMMAD FAUZI : 2214070185
FUJA ENDAH SRI DEWI : 2214070186
ISRAL KHAIRA : 2214070187
Dosen Pengampu:

Drs. H. NIRWANDI, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (E)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

IMAM BONJOL PADANG

1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Rabb Semesta Alam, atas segala rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bentuk-
bentuk Latihan Melompat Anak MI/SD (Lompat tali/kardus/kaki teman)”
untuk memenuhu tugas mata Kuliah Penjaskes.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibuk Drs. H. NIRWANDI, M.
Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Penjaskes yang senantiasa membimbing
kami. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kita berkaitan
dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Padang, 14 November 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Melompat....................................................................................3
B. Lompat Tali...................................................................................................3
C. Lompat Kardus..............................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada
siswa di sekolah dasar (SD). Dalam mata pelajaran olahraga yang dipelajari
adalah gerakan dasar manusia didalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan,
berlari, melompat dan melempar.
Skipping atau lompat tali adalah salah satu jenis berlatih kardio (latihan
penguat jantung) sedarhana yang berdampak besar bagi tubuh dan
menguatkan motorik kasar pada bagian kaki dan tangan. Oleh karena itu
dengan latihan skipping merupakan olahraga dan bentuk latihan terbaik yang
bisa dimiliki oleh siapa saja. Menurut (Hidayatul. 2020) mengatakan bahwa
latihan loncat tali adalah mengayunkan tali ketika tali melewati kaki dan
kepala dengan alat sedarhana yaitu tali. Skipping sendiri merupakan suatu
bentuk latihan dengan menggunakan tali yang dilakukan dengan cara
meloncati tali tersebut terus-menerus atau sesuai waktu yang telah ditentukan.
Loncat kardus adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
menumbuhkan keberanian untuk melakukan loncatan melewati halangan /
rintangan berupa kardus bekas tempat air minum mineral yang diletakkan di
depan siswa untuk dilompati. Adapun kelebihan latihan dengan alat bantu
kardus sebagai berikut dapat meningkatkan power otot tungkai. Siswa
menjadi lebih termotivasi karena adanya kompetensi kardus. Gerakannya
menyerupai gerakan menumpu pada lompat jauh gaya jongkok. Sedangkan
kelemahan dari latihan dengan alat bantu kardus adalah beban tubuh diangkat
lebih berat karena meloncat dan mendarat dengan menggunakan dua kaki.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lompat tali?
2. Bagaimana cara bermain lompat tali?

1
3. Apa formasi yang digunakan lompat tali?
4. Alat- alat apa yang digunakan lompat tali?
5. Apa Hukuman/punishment yang digunakan lompat tali?
6. Apa itulompat kardus?
7. Bagaimana cara bermain lompat kardus?
8. Apa formasi yang digunakan lompat kardus?
9. Alat- alat apa yang digunakan lompat kardus?
10. Apa Hukuman/punishment yang digunakan lompat kardus?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui itu lompat tali?
2. Untuk mengetahui cara bermain lompat tali?
3. Untuk mengetahui formasi yang digunakan lompat tali?
4. Untuk mengetahui Alat- alat yang digunakan lompat tali?
5. Untuk mengetahui Hukuman/punishment yang digunakan lompat tali?
6. Untuk mengetahui itulompat kardus?
7. Untuk mengetahui cara bermain lompat kardus?
8. Untuk mengetahui formasi yang digunakan lompat kardus?
9. Untuk mengetahui Alat- alat yang digunakan lompat kardus?
10. Untuk mengetahui Hukuman/punishment yang digunakan lompat
kardus?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Melompat
Melompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke
titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh
lainnya dengan keseimbangn. Lompat adalah istilah yang digunakan dalam
cabang olahraga atletik, yaitu melakukan tolakan dengan satu kaki, Aip
Syarifuddin (1992: 90).
Pengertian latihan lompat dari pendapat tersebut dapat disimpulkan yaitu
melakukan gerakan melompat dengan tumpuan satu kaki yang dilakukan
secara berulang-ulang dan setiap hari jumlah beban latihan ditambah.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dimaknai. Melompat merupakan
suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh
atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu
satu kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan
keseimbangn yang bak. 1
B. Lompat Tali
1. Pengertian Lompat Tali
Lompat tali adalah sebuah permainan yang dianggap mudah
dimainkan tapi banyak kelebihan maafnya membuat kesehatan lebih baik,
permainan ini dilakukan satu orang atau lebih dari 3 orang melompati
sebuah tali yang berkibas-kibaskan sehingga kibasan tali tersebut melintas
mulai dari bagian bawah kaki mereka atau sampai diatas kepala mereka
dan peralatan permainan juga menggunakan alat sederhana dan mudah
temukan dimana-mana.

1
Hairi Diana, Upaya Peningkatan Kemampuan Melompat Melalui Gerak Irama Bagi
Anak Tunagrahita Sedang. E-JUPEKhu Vol.3, No.1 (2014) hal 128

3
2. Sejarah Permainan Lompat Tali
Hingga kini belum jelas juga dari mana asal muasal permainan ini.
Namun banyak pihak menduga bahwa permainan yang sangat populer di
tahun 70-an hingga 80-an ini berasal dari Eropa yang dibawa ke Nusantara
dan dimainkan oleh anak-anak Belanda pada masa penjajahan. Hal ini
sangat relevan mengingat permainan lompat tali di Belanda juga dipegang
oleh dua orang sedangkan satu orang melompat di antara putaran talinya.
Sedangkan di wilayah Eropa lainnya, permainan ini dimainkan oleh satu
orang saja sebagaimana yang biasa dimainkan saat lompat tali ketika
sedang berolahraga.
Meski belum jelas benar asal mula permainan ini, namun beberapa
pihak mengatakan bahwa permainan ini telah dimainkan di Mesir sejak
1600 tahun sebelum Masehi. Namun terdapat pula argumen yang
menyatakan permainan ini berasal dari China mengingat variasi permainan
lompat tali begitu beragam di negeri tersebut hingga ke dataran Jepang.
Namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa suku Aborigin di
Australia telah memainkan permainan ini turun-temurun, mereka
menggunakan media bambu, atau tanaman merambat lain yang ada di
hutan.
Dalam bahasa Inggris permainan lompat tali berarti skipping rope. di
Indonesia istilah ini merujuk pada olahraga skipping yaitu melompati tali
yang diayunkan oleh pemainnya melewati kepala dan kaki. Olahraga ini
dipercaya efektif dalam membakar lemak dan menambah tinggi badan.
Tali pemutarnya bukanlah yang terbuat dari jalinan karet gelang, namun
tali khusus yang dapat diperoleh di toko peralatan olahraga.
Di Amerika Serikat permainan ini disebut jump rope, di Kanada
disebut rope skipping. Di Negara-negara tersebut lompat tali dimainkan
secara individu. Sedangkan di Jepang permainan ini dimainkan oleh
kelompok besar di mana lebih dari sepuluh orang melompati satu putaran
tali secara bersamaan.

4
Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena
permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia
meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini
biasanya identik dengan kaum perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak
laki-laki yang ikut bermain.
Salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di
kenal oleh masyarakat di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya
adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang
disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-
karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan
tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya
pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali
direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang
diacungkan ke udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa
yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”.
Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang
kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan
dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun,
dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul
di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di
temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda.2
3. Alat-alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam permainan lompat tali sangatlah
sederhana mudah di temukan dimana-mana, yaitu hanya membutuhkan
area yang kosong atau lapangan, dan tali skiping atau karet yang banyak
untuk dijalin atau dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang
dibutuhkan dan membuat seseorang mudah bermain, biasanya sekitar 2
meter sampai 4 meter saja, udah bisa dijadikan permainan dan permainan

2
Rengga Gustiandy Joyoningrat, Permainan Tradisional Lompat Tali (Bandung:
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA , 2015) hal 2-4

5
lompat tali juga tidak membutuhkan orang yang banyak, 3 orang aja bisa
bermain atau lebih banyak lebih baik.
4. Cara Bermain Lompat Tali
Bila melakukan permainan lompat tali sendiri langkah-langkahnya
sebagai berikut:
a. Badan berdiri dengan kaki rapat.
b. Kedua tangan memegang ujung tali dengan posisi tali berada di
belakang tubuh.
c. Kedua tangan mengayun memutar tali ke atas kepala, ke depan, ke
bawah hingga kembali ke belakang.
d. Ketika tali akan mengenai kaki, lakukan gerak melompat melangkahi
tali.
e. Lakukan gerakan ini berulang-ulang
Bila Pelaksanaan permainan Lompat Tali dengan secara berkelompok
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Mencari teman untuk diajak bermain
b. Menentukan dimana tempat bermain dan mencari lapangan kosong
c. Dan menyiapkan alat permainan dan mempersiapkan anggota kelompok
yang duluan untuk bermain dengan melakukan hompipah atau suit
d. Untuk menentukan dua kelompok yang mana duluan untuk bermain
dengan menunjuk perwakilan satu orang dari masing-masing kelompok
untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan giliran bermain
terlebih dahulu kedua pemain yang menjadi pemegang tali perentang
tali karet dan pemain harus melompatinya satu persatu. Ketinggian
karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu naik ke lutut, paha, hingga
pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus melompat
tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet
ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan
pemain yang memegang tali.
e. Posisi tali karet dinaikan ke dada, lalu dagu, telinga, ubun-ubun, tangan
yang diangkat ke atas dengan kaki berjinjit. Pada tahap-tahap

6
ketinggian ini, pemain boleh menyentuh tali karet ketika melompat,
asalkan pemain dapat melewati tali dan tidak terjerat. Pemain juga
diperbolehkan menggunakan berbagai gerakan untuk mempermudah
lompatan, asalkan tidak memakai alat bantu.
f. Pemain yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan
permainannya dan menggantikan posisi pemegang tali. Jika semua
tanggap ketinggian telah berhasil diselesaikan oleh para pemain, tali
karet kembali diturunkan dan permainan dimulai dari awal. Begitu
seterusnya hingga para pemain memutuskan untuk mengakhiri
permainan ini.
5. Formasi yang digunakan
a. Formasi Tunggal: Seorang pemain melompat sendirian sambil memutar
tali di bawah kakinya.
b. Formasi Ganda: Dua pemain melompat bersama-sama sambil satu
orang memutar tali di kedua ujungnya.
c. Formasi Grup: Beberapa pemain melompat bersama-sama sambil dua
pemain memutar tali di kedua ujungnya.

Permainan Tradisional Lompat Tali Merdeka


Permainan tradisional memuat dua kata, yakni 'permainan' dan
'tradisional'. Satu kata dengan kata yang lain saling mengukuhkan
eksistensinya. Permainan dasar kata 'main' yang berarti berbuat sesuatu
yang menyenangkan hati dengan menggunakan alat tertentu atau tidak..
Misalnya dengan bola, kelereng, karet, cari-carian. Tradisonal
mengandung pengertian sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang dilakukan secara
turun menurun ((Muhammad Zaini: 2008)
Berikut penjelasan tentang permainan tali merdeka adalah sebagai berikut :
a. Permainan yang menggunakan peralatan sederhana yaitu karet kelang.
b. Permainan yang intinya melompat tali yang tersimpul memanjang
dengan ukuran sekitar 3-4 meter.

7
c. Permainan yang terdiri dari 2 kelompok yaitu pemegang tali dan
pelompat tali. permainan diadakan, terlebih dahulu semua pemain akan
dibagi menjadi 2 kelompok. Pemain tali merdeka ini berjumlah
bilangan genap biasanya 2-10 orang, artinya satu tim terdiri dari 5
orang anggota.
d. Permainan lompat tali merdeka merupakan permainan yang cooperative
games (bermain kooperatif) yaitu permainan yang adanya aturan dan
pembagian tugas dan peran untuk mencapai tujuan. Contohnya peran
ketua mengkoordinir anggotanya
e. Dalam permainan lompat tali merdeka ada ketinggian bergradasi yang
harus dilompati seperti,
1) Tali berada batas lutut pemegang tali.
2) Tali berada sebatas pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh
mengenai nya, sebab jika semua tim kelompok mengenai maka ia
akan menggantikan posisi pemegang tali.
3) Posisi tali berada di dada pemengang tali (posisi yang dianggap
cukup tinggi ini boleh pemain mengenai tali sewaktu melompat,
asalkan lompatanya berada diatas tali dan tidak terjerat.
4) Posisi tali sebatas telinga
5) Posisi tali sebatas kepala
6) Posisi tali dua jengkal dari kepala
7) Posisi tali dua jengkal dari kepala
8) Posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali
f. Dalam penentuan menang dan kalah dihitung dari perolehan poin yang
terbanyak dari masing-masing tim.
g. Pemberian imbalan (reward) dan hukuman (punishment) ditentukan
oleh tim pemenang sesuai dengan kesekapatan pemain.
h. Sebelum permainan tali merdeka dimulai masing-masing perwakilan
kelompok melakukan suit guna untuk menentukan kelompok manan
yang menjadi pemegang dan pelompat tali.

8
i. Permainan akan berakhir, jika semua pemain merasa lelah dan berhenti
permain atau bunyi bel sekolah.3
6. Hukuman/Punishment
a. Jika pemain gagal melompati tali dengan benar, mereka harus
mengulangi langkah mereka atau memberikan kesempatan kepada
pemain lain untuk mencoba.
b. Jika pemain menginjak tali saat melompat, mereka harus keluar dari
permainan sementara atau memberikan kesempatan kepada pemain lain
untuk mencoba.
c. Jika pemain melakukan kesalahan yang merugikan atau mengganggu
pemain lain, mereka dapat diberi hukuman dengan melompati tali lebih
lama atau lebih cepat dari yang biasanya.
d. Jika ada ketidakadilan atau ketidakpatuhan terhadap aturan permainan,
pemain atau tim yang bersalah dapat diberi hukuman dengan
melakukan push-up atau burpees sebagai bentuk hukuman fisik.
e. Jika pemain atau tim tidak menghormati wasit atau pengawas
permainan, mereka dapat diberi hukuman dengan dilarang berpartisipasi
dalam permainan selama beberapa putaran.
f. Jika permainan tim yang kalah akan diberikan hukuman sesuai
kesepakatan tim yang menang.
C. Lompat Kardus
1. Pengertian Lompat Kardus
Lompat kardus adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa
dalam menumbuhkan keberanian untuk melakukan lompatan melewati
halangan / rintangan berupa kardus bekas tempat air minum mineral yang
diletakkan di depan siswa untuk dilompati. (Suharto 2012:10).
Adapun kelebihan latihan dengan alat bantu kardus sebagai berikut
dapat meningkatkan power otot tungkai. Siswa menjadi lebih termotivasi
karena adanya kompetensi kardus. Gerakannya menyerupai gerakan
3
Tria Paradisa, "PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MERDEKA SEBAGAI
MEDIA PELAKSANAAN PROSES GAME STAGE DI SD NEGERI 94 PEKANBARU". JOM FISIP
Vol. 4, No. 2 (2017), hal 7

9
menumpu pada lompat jauh gaya jongkok. Sedangkan kelemahan dari
latihan dengan alat bantu kardus adalah beban tubuh diangkat lebih berat
karena melompat dengan satu kaki dan mendarat dengan menggunakan
dua kaki.4
2. Alat-alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam permainan lompat kardus sangatlah
sederhana mudah di temukan dimana-mana, yaitu hanya membutuhkan
area yang kosong atau lapangan, dan kardus beberapa buah, dan orang
yang bermain.
3. Cara Bermain Lompat Kardus
a. Buat kelompok 5-6 orang
b. Masing-masing kelompok mendapatkan empat buah kardus bekas
c. Secara bergantian/urutan loncati sebuah kardus dengan kaki
mengangkang
d. Secara bergantian/urutan loncati dua buah kardus dengan kaki
mengangkang
e. Secara bergantian/urutan loncati tiga kardus dengan kaki mengangkang
f. Secara bergantian/urutan loncati empat kardus dengan kaki
mengangkang
g. Saat melewati kardus tangan jangan menyentuh kardus
h. Saat mendarat usahakan dengan kedua kaki yang mengeper
i. Lakukan aktivitas tersebut terus-menerus secara bergantian/urutan
sampai batas waktu yang ditentukan guru5

4
Reza Resah Pratama, "Pengaruh latihan lompat kardus terhadap hasil lompatan jauh
gaya jongkok pada siswa sd negeri 132 Palembang", Journal of sport science and education
(jossae) vol. 1, no. 1 (2018) hal 3
5
Sumaryoto & soni nopembri, Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ( Jakarta:
kementerian pendidikan dan kebudayaan, 201) hal 164

10
Aktivitas pembelajaran melompati melewati kardus, cara melakukannya:
a. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok kecil dan masing-masing
kelompok membentuk formasi berbanjar.
b. Buatlah lintasan dengan jarak ± 10 meter atau menyesuaikan dengan
lapangan yang ada.
c. Setiap jarak 2 meter letakan kardus bekas.
d. Setiap peserta didik dalam kelompok melakukan gerakan melompat ke
depan melewati kardus secara bergantian.
e. Gerakan ini dapat diulang 2-3 kali.
f. Setelah diulang gerakan ini dapat dilanjutkan dalam bentuk perlombaan
lari melewati kardus antar kelompok. Pemenangnya adalah kelompok
yang tercepat melewati kardus.
g. Lintasan dapat divariasi dengan menata 2 kardus dan variasi melompat
ke atas.

Aktivitas pembelajaran berjalan, berlari dan lompat sejauh-jauhnya


dalam bentuk "permainan bola warna", cara melakukannya:
a. Setiap peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok kecil dan masing-
masing kelompok membentuk formasi berbanjar.
b. Buatlah lintasan dengan jarak 6 meter, jarak 2 meter pertama dan kedua
diberi tanda menggunakan bilah, jarak 1 meter letakan kardus secara.
memanjang dan diujung lintasan gunakan pembatas corong atau
sejenisnya.
c. Letakan keranjang sampah plastik yang berisi bola warna-warni pada
ujung lintasan.

11
d. Setiap kelompok secara bergantian melakukan gerakan jalan, lari, dan
lompat sejauh-jauhnya untuk mengambil bola.
e. Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok, pemenangnya adalah
kelompok yang tercepat mengambil seluruh bola.

Aktivitas pembelajaran berjalan, berlari, dan melompat setingi-


tingginya dalam bentuk permainan menyusun menara, cara melakukannya:
a. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok kecil dan masing-masing
kelompok membentuk formasi berbanjar.
b. Buatlah lintasan dengan jarak 6 meter, jarak 2 meter pertama dan ke
dua diberi pembatas bilah atau sejenisnya, jarak 1 meter letakan kardus
secara berdiri dan diujung lintasan gunakan pembatas corong atau
sejenisnya.
c. Letakan pecahan genteng secraa acak diujung lintasan.
d. Setiap anggota kelompok secara bergantian melakukan gerakan jalan,
lari, dan lompat setinggi-tingginya dilanjutkan dengan menyusun
pecahan genteng menjadi sebuah menara.
e. Setiap peserta didik hanya boleh mengambil satu pecahan untuk
disusun.
f. Permainan ini dapat dilombakan antar kelompok, pemenangnya adalah
kelompok yang tercepat menyusun menara.
4. Formasi yang digunakan
a. Melompati kardus yang diatur sebagai rintangan dengan berbagai
macam variasi gerak lompatan, melompat kesamping, kanan, samping
kiri yang diletakkan berderet. Berderet variasi gerakan dengan
bertumpu dua kaki, bertumpu satu kaki, melompati dengan membuat
putaran.

12
b. Kardus-kardus dan alat yang lain, kadang-kadang hanya berfungsi
sebagai batas, seperti contoh berikut : gerak sepanjang lintasan secara
berpasangan maupun kelompok.

c. Melompat dengan alat kardus secara sederhana.

d. Kardus ditata sebagai rintangan dalam lintasan untuk dilompati dengan


lari. Lintasan satu ada satu kardus, lintasan ke dua denga dua kardus
dst.

13
e. Permainan seperti diatas akan semakin menarik jika rintangan
diletakan pada lintasan yang berbentuk segitiga atau lingkaran.6

5. Hukuman/Punishment
a. Hukuman bisa berupa melakukan gerakan tertentu seperti
jongkok/melompat ke samping sebelum melanjutkan permainan.
b. Jika ada ketidakadilan atau ketidakpatuhan terhadap aturan permainan,
pemain atau tim yang bersalah dapat diberi hukuman dengan
melakukan push-up atau burpees sebagai bentuk hukuman fisik.
c. Jika pemain atau tim tidak menghormati wasit atau pengawas
permainan, mereka dapat diberi hukuman dengan dilarang berpartisipasi
dalam permainan selama beberapa putaran.
d. Jika permainan tim yang kalah akan diberikan hukuman sesuai
kesepakatan tim yang menang.

6
Sriawan, Pembelajaran Atletik Sekolah Dasar ( Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta) hal, 27-42.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke
titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau
lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh
lainnya dengan keseimbangn. Lompat adalah istilah yang digunakan dalam
cabang olahraga atletik, yaitu melakukan tolakan dengan satu kaki, Aip
Syarifuddin (1992: 90).
Lompat tali adalah sebuah permainan yang dianggap mudah dimainkan
tapi banyak kelebihan maafnya membuat kesehatan lebih baik, permainan ini
dilakukan satu orang atau lebih dari 3 orang melompati sebuah tali yang
berkibas-kibaskan sehingga kibasan tali tersebut melintas mulai dari bagian
bawah kaki mereka atau sampai diatas kepala mereka dan peralatan
permainan juga menggunakan alat sederhana dan mudah temukan dimana-
mana.
Lompat kardus adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam
menumbuhkan keberanian untuk melakukan lompatan melewati halangan /
rintangan berupa kardus bekas tempat air minum mineral yang diletakkan di
depan siswa untuk dilompati. (Suharto 2012:10).

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, semoga kedepannya saya bisa lebih menyempurnakan dan
menjelaskan makalah ini dari sumber-sumber yang lebih banyak. Untuk itu
saya sangat menerima saran dan kritikan yang membangun agar makalah ini
lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Diana , Hairi. 2014. Upaya Peningkatan Kemampuan Melompat Melalui Gerak


Irama Bagi Anak Tunagrahita Sedang. E-JUPEKhu Vol.3, No.1
Diah. R dan Rosalia, D. 2016. Aku Pintar dengan Bermain. PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri. Solo.
Joyoningrat , Rengga Gustiandy. 2015. Permainan Tradisional Lompat Tali.
Bandung: UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Paradisa , Tria. 2017. "PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MERDEKA


SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN PROSES GAME STAGE DI SD
NEGERI 94 PEKANBARU". JOM FISIP Vol. 4, No.
Pontjopoetro , Soetoto, dkk. 1999.Permainan Anak. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka
Pratama, Reza Resah . 2018. "Pengaruh latihan lompat kardus terhadap hasil
lompatan jauh gaya jongkok pada siswa sd negeri 132 Palembang",
Journal of sport science and education (jossae) vol. 1, no. 1

Rahayu, Ervin Dwi & Guntur Firmansyah. "Pengembangan Permainan


Tradisional Lompat Tali Untuk Meningkatkan Kinestetic Intelegency
Pada Anak Usia 11-12 Tahun". Jendela olahraga vol. 4, No 2
Sumaryoto, dkk. 2017. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Jakarta:
kementerian pendidikan dan kebudayaan
Sriawan. Pembelajaran Atletik Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai