ANGKATAN 2021/2022
Dosen Pengampu
Mahyudi Dwi Septian, M.Pd.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas dari Makalah dan Video tentang
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai OLAHRAGA REKREASI. Saya juga sangat menyadari bahwa
makalah ini terdapat banyak kekurangannya dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya sangat berharap untuk mengkritik makalah yang sudah saya buat ini demi untuk
menyempurnakan lagi makalah yang sudah saya buat. Semoga makalah ini cukup mudah di
pahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat
Periyanti
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
3
Dalam pembelajaran olahraga banyak materi yang diajarkan termasuk Olahraga
Rekreasi, dalam mengawali pembelajaran ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu
pembukaan (pemanasan), kegiatan inti, penutup (pendinginan). Tiga tahapan tersebut
memiliki karakteristik tersendiri, tahapan pertama membangkitkan semangat belajar
untuk praktik olahraga khususnya dalam pembelajaran olahraga rekreasi, diawal inilah
yang menjadi pintu pembuka motivasi dan semangat untuk mengikuti pembelajaran
olahraga dengan sungguh-sungguh dan semangat yang luar biasa. (Arifin, 2018) Tahapan
awal atau pemanasan dalam pembelajaran olahraga pada umumnya monotom, berbentuk
peregangan yang cenderung statis, untuk membangkitkan semangat maka dilakukan
upaya mengembangkan bahan ajar untuk pemanasan yang dikenal dengan pemanasan
dinamis. (yusuf, 2020)
Olahraga Rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang
berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena dapat memberi kepuasan atau
kesenangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat simpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi Olahraga Rekreasi
2. Mengetahui sejarah permainan Lompat Tali, Engklek, dan Kucing-kucingan
3. Mengetahui alat-alat yang di perlukan
4. Mengatahui cara bermainnya
5. Mengetahui manfaat dari permainan Lompat Tali, Engklek, dan Kucing-kucingan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak dengan dua sampai lima
orang peserta. Di Jawa, permianan ini disebut dengan engklek biasanya lebih sering
dimainkan oleh para perempuan. Permainan ini mengajarkan untuk berusaha
membangun “rumah”-nya, atau bisa pula bermakna sebagai perjuangan manusia
dalam meraih wilayah kekuasaannya, namun bukan saling sruduk. Ada aturan
tertentu yang disepakati untuk mendapatkan tempat berpinjak.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan engkelk ini menyebar pada
zaman colonial Belanda dengan latar belakang cerita perebutan petak sawah. Yang
diduga bahwa nama permaianan ini berasal dari “zondag-mandag” yang berasal dari
Belanda yang berarti Sunday manday dan menyebar ke nusantara pada zaman
colonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.
D. CARA PERMAINANNYA
LOMPAT TALI
Berikut cara bermain Lompat Tali:
a. Para pemain melakukan hompipah untuk mengetahui 2 orang yang memegang
karet dan siapa yang lebih dulu untuk melompat tali,
b. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali perentang tali karet dan pemain harus
melompatinya satu persatu. Ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu
naik ke paha, hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus
melompati tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet
Ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan pemain
yang memegang tali,
c. Posisi tali karet dinaikkan ke dada, lalu dagu, telinga, ubun-ubun, tangan di angkat
ke atas menyerupai tangan merdeka. Pada tahap ketinggian ini, pemain boleh
menyentuh tali karet Ketika melompat, asalkan pemain yang melewati tali tidak
terjerat. Pemain juga boleh menggunakan berbagai gerakan untuk mempermudah
lompatan, asalkan tidak menggunakan alat bantu.
6
d. Pemain yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan permainnya
dan menggantikan posisi pemegang tali. Jika semua tanggap ketinggian telah
berhasil diselesaikan oleh para pemain, tali karet Kembali diturunkan dan
permainan dimuali dari awal. Begitu seterusnya hingga para pemain memutuskan
unyuk mengakhiri permainan ini.
ENGKLEK
Berikut cara bermain Engklek:
a. Para pemain harus melompat dengan menggunakan satu kaki di setiap kotak yang
telah di gambar sebelumnya,
b. Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai gacuk yang biasanya berupa
pecahan genteng, keramik ataupun batu datar,
c. Gacuk di lempar kesalah satu kotak yang sudah di gambar, kotak yang sudah ada
gacuk berada di dalam kotaknya tidak boleh di injak oleh setiap pemain, jadi para
pemain harus melompat ke kotak selanjutnya dengan satu kaki mengelilingi
kotak-kotak yang ada,
d. Pemain tidak boleh melempar gacuk melebihi dari kotak-kotak yang telah di
gambar. Jika ada yang melakukan kesalahan tersebut maka pemain tersebut akan
dinyatakan gugur dan di ganti dengan pemain selanjutnya.
7
ENGKLEK
Manfaat yang di peroleh dari permainan engklek ini antara lain, yaitu:
a. Kemampuan fisik menjadi kuat karena dalam permainan engklek ini diharuskan
melompat,
b. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan mengajarkan
kebersamaan,
c. Dapat menaati peraturan dalam permainan yang telah disepakati Bersama,
d. Mengembangkan kecerdasan logika. Permainan engklek melatih untuk berhitung
dan menentukan Langkah yang harus dilewati,
e. Dapat menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh
para pemainnya. Mereka menggunakan berang-barang, benda-benda, atau
tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal ini mendorong mereka untuk lebih
kretaif menciptakan alat-alat permaianan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saya menyarankan untuk para pembaca laporan ini untuk tetep melakukan
pola hidup sehat dan melakukan olahraga, dikarenakan itu rajinlah berolahraga untuk
mendapatkan tubuh yang sehat yang tidak mudah sakit dan Lelah.