Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN KEBUGARAN JASMANI

“OLAHRAGA KREATIF LOMPAT TALI, ENGKLEK, KUCING-KUCINGAN”


DISUSUN OLEH
NAMA : PERIYANTI
NIM : 121390028
KELAS : OLAHRAGA G.6

ANGKATAN 2021/2022
Dosen Pengampu
Mahyudi Dwi Septian, M.Pd.
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas dari Makalah dan Video tentang

OLAHRAGA REKREASI ini dengan baik meskipun terdapat banyak kekurangnya.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan

serta pengetahuan mengenai OLAHRAGA REKREASI. Saya juga sangat menyadari bahwa

makalah ini terdapat banyak kekurangannya dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,

saya sangat berharap untuk mengkritik makalah yang sudah saya buat ini demi untuk

menyempurnakan lagi makalah yang sudah saya buat. Semoga makalah ini cukup mudah di

pahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat

kesalahan dan kata yang kurang berkenan.

Bandar Lampung, 30 Maret 2022

Periyanti

2
BAB 1

PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN

3
Dalam pembelajaran olahraga banyak materi yang diajarkan termasuk Olahraga
Rekreasi, dalam mengawali pembelajaran ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu
pembukaan (pemanasan), kegiatan inti, penutup (pendinginan). Tiga tahapan tersebut
memiliki karakteristik tersendiri, tahapan pertama membangkitkan semangat belajar
untuk praktik olahraga khususnya dalam pembelajaran olahraga rekreasi, diawal inilah
yang menjadi pintu pembuka motivasi dan semangat untuk mengikuti pembelajaran
olahraga dengan sungguh-sungguh dan semangat yang luar biasa. (Arifin, 2018) Tahapan
awal atau pemanasan dalam pembelajaran olahraga pada umumnya monotom, berbentuk
peregangan yang cenderung statis, untuk membangkitkan semangat maka dilakukan
upaya mengembangkan bahan ajar untuk pemanasan yang dikenal dengan pemanasan
dinamis. (yusuf, 2020)

Olahraga Rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang
berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena dapat memberi kepuasan atau
kesenangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat simpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan definisi Olahraga Rekreasi


2. Menjelaskan sejarah permainan Lompat Tali, Engklek, dan Kucing-kucingan
3. Menjelaskan alat-alat yang di perlukan
4. Menjelaskan cara bermainannya
5. Menjelaskan manfaat dari permainan Lompat tali, Engklek, dan Kucing-kucingan

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi Olahraga Rekreasi
2. Mengetahui sejarah permainan Lompat Tali, Engklek, dan Kucing-kucingan
3. Mengetahui alat-alat yang di perlukan
4. Mengatahui cara bermainnya
5. Mengetahui manfaat dari permainan Lompat Tali, Engklek, dan Kucing-kucingan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI OLAHRAGA REKREASI


Olahraga Rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang
berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena dapat memberi kepuasan atau
kesenangan. Olahraga rekreasi juga suatu kegiatan yang menyenangkan yang mengandung
unsur gerak positif. Rekreasi olahraga merupakan aktivitas indoor maupun outdoor yang
di dominasi unsur-unsur olahraga (gerak) sehingga dapat menyenangkan.
Menurut Haryono (1978:10) olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan
pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberi
kepuasan atau kesenangan.

B. SEJARAH PERMAINAN LOMPAT TALI, ENGKLEK, KUCING-KUCINGAN


 LOMPAT TALI
Dalam Bahasa Inggris permainan lompat tali berarti skipping rope, di
Indonesia istilah ini merujuk pada olahraga skipping yaitu melompati tali yang
diayunkan oleh pemainnya melewati kepala dan kaki. Olahraga ini dipercaya efektif
dalam membakar lemak dan menambah tinggi badan.
Di Amerika Serikat permainan ini disebut jump rope, di Canada disebut rope
skipping. Di negara-negara tersebut lompat tali dimainkan secara individu. Sedangkan
di Jepang permainan ini dimainkan dengan kelompok besar dimana kebih dari sepuluh
orang melompati satu putaran tali secara bersamaan.
Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian
dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan daei mana
permainan ini bermula sulit diketaui secara pasti. Namun, dari mana permainan itu
sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di
daerah lain Indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang
berbeda.
Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi karena permainan lompat talu
ini bisa di temukan hamper di seluruh Indonesia meskipun dengan nama yang
berbeda-beda. Biasanya permainan lompat tali ini identic dengan kaum perempuan,
tetapi tidak sedikit juga anak laki-laki yang ikut bermain lompat tali.
 ENGKLEK
Permainan engklek ini dapat di temukan di berbagai daerah di Indonesia, di
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi dengan nama yang berbeda-beda.
Nama untuk permainan Engklek dalam Bahasa Inggris “Hopscotch”, antara lain
Engklek (Jawa), Asinan, Gala Asin (Kalimantan), Intingan (Sampit), Tengge-tengge
(Gorontalo), Cak Lingking (Bangka), dan masih banyak lagi.

5
Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak dengan dua sampai lima
orang peserta. Di Jawa, permianan ini disebut dengan engklek biasanya lebih sering
dimainkan oleh para perempuan. Permainan ini mengajarkan untuk berusaha
membangun “rumah”-nya, atau bisa pula bermakna sebagai perjuangan manusia
dalam meraih wilayah kekuasaannya, namun bukan saling sruduk. Ada aturan
tertentu yang disepakati untuk mendapatkan tempat berpinjak.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan engkelk ini menyebar pada
zaman colonial Belanda dengan latar belakang cerita perebutan petak sawah. Yang
diduga bahwa nama permaianan ini berasal dari “zondag-mandag” yang berasal dari
Belanda yang berarti Sunday manday dan menyebar ke nusantara pada zaman
colonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


 LOMPAT TALI
Alat yang digunakan dalam permainan Lompat Tali ini sangat sederhana, yaitu
karet gelang yang dijalin atau dirangkai hingga panjangnya mencapai ukuran yang
dibutuhkan, biasanya 3-4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bilat seperta gelang
yang banyak terdapat di pasar tradisional. Karet tersebut di jual dalam satuan berat.
Dalam pembuatan anyaman tali karet, di perlukan dua buah karet yang disambungkan
dengan dua buah karet lainnya agar karet tidak mudah putus.
 ENGKLEK
Permainan yang diperlukan dalam bermain engklek adalah sebuah gacuk, atau
berupa benda pipih yang berdiameter sekitar 4-5 cm. Gacuk ini biasanya dibuat dari
pecahan genteng, tegel, ataupun keramik, penggunaan gacuk dengan spesifisik pipih,
karena benda pipih akan mudah di control Ketika dilempar kedalam kotak engklek.

D. CARA PERMAINANNYA
 LOMPAT TALI
Berikut cara bermain Lompat Tali:
a. Para pemain melakukan hompipah untuk mengetahui 2 orang yang memegang
karet dan siapa yang lebih dulu untuk melompat tali,
b. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali perentang tali karet dan pemain harus
melompatinya satu persatu. Ketinggian karet mulai dari setinggi mata kaki, lalu
naik ke paha, hingga pinggang. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus
melompati tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet
Ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan pemain
yang memegang tali,
c. Posisi tali karet dinaikkan ke dada, lalu dagu, telinga, ubun-ubun, tangan di angkat
ke atas menyerupai tangan merdeka. Pada tahap ketinggian ini, pemain boleh
menyentuh tali karet Ketika melompat, asalkan pemain yang melewati tali tidak
terjerat. Pemain juga boleh menggunakan berbagai gerakan untuk mempermudah
lompatan, asalkan tidak menggunakan alat bantu.

6
d. Pemain yang tidak berhasil melompati tali karet harus menghentikan permainnya
dan menggantikan posisi pemegang tali. Jika semua tanggap ketinggian telah
berhasil diselesaikan oleh para pemain, tali karet Kembali diturunkan dan
permainan dimuali dari awal. Begitu seterusnya hingga para pemain memutuskan
unyuk mengakhiri permainan ini.
 ENGKLEK
Berikut cara bermain Engklek:
a. Para pemain harus melompat dengan menggunakan satu kaki di setiap kotak yang
telah di gambar sebelumnya,
b. Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai gacuk yang biasanya berupa
pecahan genteng, keramik ataupun batu datar,
c. Gacuk di lempar kesalah satu kotak yang sudah di gambar, kotak yang sudah ada
gacuk berada di dalam kotaknya tidak boleh di injak oleh setiap pemain, jadi para
pemain harus melompat ke kotak selanjutnya dengan satu kaki mengelilingi
kotak-kotak yang ada,
d. Pemain tidak boleh melempar gacuk melebihi dari kotak-kotak yang telah di
gambar. Jika ada yang melakukan kesalahan tersebut maka pemain tersebut akan
dinyatakan gugur dan di ganti dengan pemain selanjutnya.

E. MANFAAT PERMAINAN LOMPAT TALI, ENGKEL, KUCING-KUCINGAN.


 LOMPAT TALI
Lompat tali asalah olahraga sederhana yang memiliki banyak keuntungan dan
kelebihan. Lompat tali hanya membutuhkan tali khusus untuk digunakan sebagai
bantuan untuk melompat.
a. Memberikan kegembiraan pada anak,
b. Melatih semangat kerja keras pada anak-anak untuk memenangkan permainan
dengan melompat berbegai tahap lompatan tali,
c. Melatih kecepatan anak karena untuk melakukan lompat tali (terutama dalam
posisi tinggi), kemampuan anak untuk memperkirakan tinggi tali dan lompatan
yang harus dilakukan akan sangat membantu keberhasilan anak dalam melompat,
d. Melatih motoric kasar anak yang sangat bermanfaat untuk membentuk otot yang
padat, fisik yang kuat dan sehat, serta mengembangkan kecerdesan kinestik anak.
Permainan yang dilakukan dengan lompatan-lompatan ini juga bermanfaat
menghindarkan anak dari resiko mengalami obesitas,
e. Melatih keberanian anak dalam mengasah kemampuannya untuk mengambil
keputusan. Hal ini akrena untuk melompati tali dengan ketinggian tertentu
membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Anak juga harus mengambil
keputusan apakah akan melompat atau tidak,
f. Menciptakan emosi positif bagi anak sebab, Ketika bermain lompat talu, anak
bergerak, berteriak, dan tertawa,
g. Menjadi media bagi anak untuk bersosialisasi. Dari sosialisasi ini anak berlajar
untuk bersabar, menaati peraturan, dan berempati,
h. Membangun sportifitas anak.

7
 ENGKLEK
Manfaat yang di peroleh dari permainan engklek ini antara lain, yaitu:
a. Kemampuan fisik menjadi kuat karena dalam permainan engklek ini diharuskan
melompat,
b. Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan mengajarkan
kebersamaan,
c. Dapat menaati peraturan dalam permainan yang telah disepakati Bersama,
d. Mengembangkan kecerdasan logika. Permainan engklek melatih untuk berhitung
dan menentukan Langkah yang harus dilewati,
e. Dapat menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh
para pemainnya. Mereka menggunakan berang-barang, benda-benda, atau
tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal ini mendorong mereka untuk lebih
kretaif menciptakan alat-alat permaianan.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN
Saya menyarankan untuk para pembaca laporan ini untuk tetep melakukan
pola hidup sehat dan melakukan olahraga, dikarenakan itu rajinlah berolahraga untuk
mendapatkan tubuh yang sehat yang tidak mudah sakit dan Lelah.

Anda mungkin juga menyukai