Anda di halaman 1dari 7

KLIPPING

MACAM-MACAM PERMAINAN TRADISIONAL

DISUSUN OLEH :
NAURA NADHIFA SYABANIA
KELAS 5
SD NEGERI KARANG MULYO
A. Permainan Tradisional Berkelompok
1. Gobak Sodor
Gobak sodor merupakan salah Yang sebelumnya menjadi tim penyerang berganti menjadi
satu permainan yang tim jaga. Poin yang didapat dihitung dari jumlah pemain
membutuhkan keterlibatan yang bisa menembus daerah jaga dan kembali lagi ke
banyak orang. Dalam daerah awal.
permainan tersebut, pemain
Permainan gobak sodor ini dapat melatih ketangkasan,
dibagi menjadi dua tim dengan
kewaspadaan, kecepatan, serta kerja sama. Maka dari itu,
anggota masing-masing
jika anak-anak sudah sering memainkan permainan ini, hal
minimal tiga orang.
itu adalah hal yang positif.
Satu tim bertugas untuk
Persiapan untuk bermain pun tidak terlalu rumit, hanya
menjaga daerahnya,
sebuah tanah kosong ukuran 20 x 10 meter dan minimal 6
sedangkan tim yang lainnya
orang permainan sudah bisa dilakukan.
berusaha untuk menembus
daerah yang dijaga oleh tim
lawan.
Tim yang mendapat tugas
untuk menyerang harus bisa
melewati daerah yang berupa
kotak-kotak yang telah dibuat
dengan tidak boleh tersentuh
oleh anggota tim yang berjaga.
Apabila tim penyerang
tersentuh, permainan berakhir
dan kedua tim bertukar posisi.
2. Petak Umpet
Petak umpet merupakan permainan yang sangat mudah dilakukan. Prinsip
permainan ini adalah menemukan orang yang bersembunyi.

Orang yang bersembunyi yang pertama kali ditemukan adalah orang yang akan
bergantian menjadi si pencari atau sering disebut dengan penjaga pos. Apabila
penjaga tidak dapat menemukan semua pemain dan menyatakan menyerah, dia
dinyatakan kalah.

Permainan ini dapat dilakukan minimal oleh dua orang. Akan tetapi, permainan
akan menjadi lebih seru apabila semakin banyak pemain yang terlibat karena
dengan banyaknya pemain, tempat untuk bersembunyi pun menjadi terbatas dan
kemungkinan ditemukan menjadi semakin besar. Maka dari itu, permainan ini
mengasah kreativitas dan kepekaan pemainnya.

Untuk aturan permainan, seorang pemain akan menjadi penjaga dengan dipilih melalui suit atau
sesuai kesepakatan. Selanjutnya penjaga menutup matanya selama waktu yang ditentukan,
antara 10-100 detik.

Dalam rentang waktu tersebut, pemain lain berkesempatan untuk segera mencari tempat
persembunyian yang paling aman. Setelah hitungan selesai, siap atau tidak si penjaga akan
mencari pemain lain dan orang yang pertama kali ditemukan akan menjadi penjaga.
3. Engklek

Permainan Engklek atau Angkling merupakan permainan yang dilakukan dengan cara
berjalan dengan satu kaki pada petak-petak berbentuk kotak yang digambar di atas
tanah. Ada berbagai jenis petak permainan dalam Angkling atau Engklek, yakni bentuk
gunung, kincir, huruf L, dan lain-lain.

Aturan bermain dari Angkling atau Engklek adalah pemain melempar koin atau serpihan
genting pada kotak-kotak yang telah digambar di tanah secara berurutan, dari petak yang
paling dekat dengan pelempar. Pada kotak yang ditandai koin atau serpihan genting,
pemain tidak boleh menginjaknya dan harus melewati petak tersebut.

Saat kembali ke garis awal, pemain tersebut harus mengambil kembali serpihan genting
tersebut dan melanjutkan melempar ke kotak berikutnya. Permainan ini dapat dilakukan
dengan minimal jumlah pemain dua orang. Selain melatih ketangkasan, permainan ini
juga melatih keseimbangan dan konsentrasi..
B. Permainan Tradisional Tidak Berkelompok
1. Egrang

Egrang merupakan sebuah alat permainan yang berasal dari bambu. Batang
bambu dengan ketinggian tertentu di pasangi bambu yang lebih pendek secara
melintang yang digunakan sebagai tempat pijakan. Setelah itu egrang digunakan
untuk berjalan.
Dibutuhkan ketekunan dan banyak latihan agar seseorang bisa menaiki egrang.
Orang yang baru pertama mencoba egrang pasti akan kesusahan dan terjatuh.
Biasanya anak-anak bermain egrang dengan mengadakan semacam lomba lari,
tetapi menggunakan egrang. Siapa yang paling cepat, dia adalah pemenangnya.
Jika Anda sudah susah untuk menemui anak-anak yang bermain egrang atau ingin
sekadar mencoba untuk bermain egrang, tidak perlu khawatir akan sulit
menemukannya.
Di alun-alun kota, sebagai contoh Alun-Alun Kidul Yogyakarta setiap malam ada
yang menawarkan jasa peminjaman egrang beserta panduan untuk
memainkannya.
2. Layang-Layang

Akan tetapi, seiring


berkembangnya zaman, mulai
ada banyak variasi layang-
layang, mulai dari bentuk naga,
ular, dan bentuk-bentuk
lainnya. Mungkin saat ini agak
Layang-layang adalah mainan paling popular di sulit untuk bermain layang-
kalangan anak-anak, khususnya anak lelaki. Ketika layang karena lahan yang
musim kemarau datang, anak-anak di desa beramai- kosong mulai dibangun
ramai membuat layang-layang dan bermain di gedung-gedung. Namun, di
lapangan atau persawahan. Dengan bahan bilah daerah pedesaan hal ini masih
bambu, kertas layang-layang, dan benang, mereka tak jarang ditemui.
sudah bisa membuat sebuah layang-layang.

Memainkan layang-layang lumayan mudah. Ketika


angin sedang berembus, layang-layang tinggal di
angkat ke atas dan dibiarkan terkena angina dengan
sekali-kali mengatur kencang kendurnya benang. Jika
berhasil, layang-layang akan melayang di udara. Pada
awalnya, layang-layang hanya berbentuk segi empat
saja.
3. Balap Karung

Jika mendengar istilah hari kemerdekaan, pasti akan terbesit permainan balap
karung. Rupanya, permainan balap karung sudah sangat pada zamannya. Karung
yang digunakan dalam permainan ini bebas, bisa berupa karung gandum, karung
beras, atau karung goni.

Cara bermain balap karung cukup mudah. Intinya adalah peserta harus adu
cepat untuk sampai garis finish dengan kondisi separuh badannya terbungkus
oleh karung. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk melaju adalah dengan
melompat. Inilah yang menyebabkan di beberapa daerah ada yang
menyebutnya dengan lompat karung.

Anda mungkin juga menyukai