Anda di halaman 1dari 10

Permainan Tradisional

Achmad Aminuddin Fitroni, S.Pd


Permainan Tradisional

Indonesia adalah negara yang memiliki beragam budaya, bahasa, dan


agama. Tak hanya itu saja, Indonesia juga dikenal dengan keindahan alam yang
menakjubkan beserta rempah-rempah maupun fauna dan floranya.
Permainan anak tradisional termasuk ke dalam ciri khas tersendiri yang
dimiliki Indonesia jika dibandingkan negara lain. Indonesia memiliki permainan
anak tradisional dari berbagai daerah dengan jumlah yang tak sedikit. Tapi seiring
dengan kemajuan teknologi, permainan anak tradisional sedikit demi sedikit mulai
punah dan jarang dimainkan lagi.
Permainan ini menjadi kenangan indah bagi kamu yang lahir di tahun 90-
an. Namun, di balik permainan anak yang mengasyikkan ini tersimpan sejarah
bagaimana permainan ini bisa tercipta.
1. Bentengan

• Bentengan adalah permainan tradisional favorit terutama anak laki-laki, karena


permainan ini mengajarkan strategi perang dan kecepatan dalam menangkap atau
menghindari musuh.
• Permainan ini sudah ada sejak dahulu, tepatnya saat Indonesia berhasil
meloloskan diri dari penjajahan dan menyatakan kemerdekaannya, yang pada saat
itu negara Indonesia semakin bangkit. Ada sumber yang mengatakan permainan
ini mencerminkan tentang perjuangan bangsa Indonesia pada saat melawan
penjajah, karena permainan ini menggunakan strategi dan perjuangan.
• Permainan ini akan dimenangkan oleh suatu kelompok jika berhasil merebut atau
menyentuh benda yang dijadikan benteng oleh kelompok lainnya. Nama
bentengan sendiri diambil dari nama markas yang dulu dikenal dengan sebutan
benteng.
2. Gobak Sodor

• Permainan tradisional yang satu ini masih populer hingga kini. Gobak sodor oleh
beberapa orang disebut juga sebagai Galah Asin atau Galasin. Jumlah pemainnya
harus genap kemudian dibagi menjadi dua tim, satu berjaga dan satunya lagi
berpindah dari kotak ke kotak.
• Lintasan permainan gobak sodor dibuat berupa kotak-kotak lebar bergaris. Tim
yang berjaga hanya boleh berada tepat di garis. Mereka bertugas menghadang tim
lawan yang akan berpindah dari kotak ke kotak menuju garis finish.
• Kisah-kisah nenek moyang yang diwariskan dari mulut ke mulut mengisahkan
permainan gobak sodor sebagai ajang latihan para prajurit di masa lampau. Kata
'gobak' sendiri bermakna bergerak bebas, sementara 'sodor' adalah tombak.
3. Engklek

• Permainan legenda satu ini merupakan salah satu permainan tradisional yang sampai saat
ini masih sering dimainkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, walaupun setiap daerah
memiliki sebutan yang berbeda-beda namun cara memainkannya tetap sama.
• Engklek bisa dimainkan oleh perempuan maupun laki-laki, bisa dimainkan hanya dua
orang saja atau maksimal lima orang. Karena harus menunggu giliran untuk memainkan
ini, jadi jika terlalu banyak yang memainkannya, pemain akan bosan karena menunggu
terlalu lama.
• Cara memainkannya yaitu dengan menggambar kotak-kotak di lantai seperti pada gambar
dengan menggunakan kapur. Akan lebih asik jika dimainkan di lapangan dengan
permukaan lantai yang rata, jadi mudah untuk menggambarnya.
• Jumlah kotak yang digambar ada sembilan yaitu tiga kotak horizontal, disambung dengan
tiga kotak vertkal, lalu tambah satu kotak diatasnya dan dua di horizontal.
• Setiap pemain akan melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Melompatnya
harus dengan satu kaki, jika terjatuh maka pemain harus menandai kotak terakhir dengan
menaruh batu.
4. Egrang

• Permainan ini populer di daerah Jakarta. Memang tidak mdah untuk


memainkan egrang, hanya orang-orang yang cukup terampil dan sudah
terbiasa menjaga keseimbangan saat memainkannya.
• Egrang adalah dua tongkat panjang yang bagian tengahnya diberi
pembatas. Cara memainkannya yaitu dengan naik keatas pijakan pada
egrang, jika jatuh maka pemain akan diberi hukuman.
• Tapi, harus hati-hati ya, jika belum terbiasa, harus minta bimbingan oleh
yang ahli agar mencegah terjadinya kecelakaan.
5. Dagongan

Permainan dagongan ini sudah ada sejak dahulu, tetapi kapan munculnya tidak dapat ditentukan dengan
pasti. Permainan ini muncul disebabkan pula oleh daerah Minahasa yang banyak ditumbuhi oleh
berbagai jenis bambu. Hal ini turut menentukan pola pikir masyarakat Minahasa sehingga muncullah
permainan dagongan ini sebagai pemanfaatan alam sekitar. Dagongan adalah jenis permainan
tradisional rakyat Minahasa. Dagongan memiliki arti tolak menolak. Peralatan yang diperlukan dalam
permainan ini yaitu berupa bambu gading yang lurus dan ruas-ruasnya harus dibersihkan supaya tidak
terdapat cabang yang membahayakan pada waktu tolak menolak. Jumlah peserta sebanyak 5 orang laki-
laki. Panjang bambu yang digunakan adalah 6 meter. Jalannya permainan adalah: kalau dalam tarik
tambang kedua regu tarik menarik, sedangkan dalam permainan dagongan tolak menolak. Kedua regu
berbaris saling berhadapan, dan yang paling depan memegang bambu dengan jarak 1 meter. Wasit
memberikan aba-aba dengan hitungan 1 sampai 3. regu yang cepat terdorong dinyatakan kalah.
6. Sepak Tekong

Sepak tekong merupakan permainan tradisional yang ada di Nusantara. Meskipun


memiliki variasi yang beraneka ragam, namun inti permainan ini tetap sama. Yaitu,
seorang penjaga tekong dan pemain lain bersembunyi. Sedangkan penjaga wajib
menemukan pemain lain dengan tetap menjaga tekongnya agar tidak dirusak oleh
pemain lain. Disalah satu daerah, Peralatan permainan tekong adalah pecahan
genting yang disusun ke atas (ini yang harus dijaga) dan sebuah potongan bata yang
digunakan sebagai algojo adalah sebuah kode yang diucapkan sebagai tanda bahwa
penjaga lebih dahulu sampai ke pos penjagaan setelah menemukan dan menemukan
pemain lain yang bersembunyi. Jika masih belum dilempar maka pemain yang
bersembunyi berhak untuk menghancur susunan tekong. Jadi, tak jarang pacu lari
sering terjadi dalam permainan ini. Dalam perkembangannya, pecahan genting dan
bata digantikan dengan bola plastik.
7. Kelompen / Bakiak

Kelompen adalah permainan tradisional anak di Sumatera barat.


Anak-anak dari sumatera barat yang lahir pertengahan tahun
1970an, sering dan biasa memainkan bakiak, kelompen atau
terompa panjang.
Bakiak biasanya berupa kayu panjang mirip seluncur yang diberi
beberapa selop dan dimainkan oleh 3 sampai 4 orang setiap tim.
Perlu diketahui, bahwa setiap permainan tradisional sejatinya
memiliki nilai, makna dan latarbelakang sejarah yang kemudian
menjadi alasan masyarakat agar untuk tetap melestarikan
permainan tradisional tersebut dalam berbagai hal.
8. Gasing

Gasing merupakan permainan orang melayu sejak dulu kala. Gasing


sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu gang dan sing yang artinya
gang adalah lorong atau lokasi lahan dan sing memiliki arti suara.
Dalam arti sederhananya gasing memiliki arti sebuah permainan
yang dimainkan disebuah lokasi atau tempat yang kosong dan
mengeluarkan bunyi.
Gasing tradisional umumnya terbuat dari kayu dan permainanya
dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit pohon atau bisa
juga menggunakan tali tampar.

Anda mungkin juga menyukai