Anda di halaman 1dari 6

PERMAINAN TRADISIONAL SASAQ

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

RIRI NURDIANTI
HERLINA ALISA SABRINA
FINA ANDRIANI
SUTRANI
WAHYUDI
FAHRUR ROZI
MURNIATI
NURUL HIKMAH

SMK NEGERI 9 MATARAM


PERMAINAN TRADISIONAL SUKU SASAK ( LOMBOK )
Gansing Telor

perminan yang satu ini memerlukan keahlian, untuk bisa memutar gansing telor tidak mudah,
perlu adanya latihan, permainan ini cukup menarik dan inovatif, cara mainnyapun susah- susah
gampang menggulakan tali yng di ikatkan pada gansing telor dan kemudian di putarkan dan di
lepaskan di tanah, kemudian lawan mencoba menghentikan putaran gansing dengan mencoba
mengenai gansing lawannya saat melepaskan gansing ke tanah. jika salah satu gansing berhenti
berputar maka gansing yang masih tetap berputar itulah pemenangnya.
Maen Geleng

adalah salah salah satu permainan yang sering di temui pada masyarakat lombok, inti dari
permainan ini adalah saling menginjak benteng lawan yang di buat dari batu bata, dan permainan
menjadi salah satu permainan yang di gemari anak-anak kampung di lombok tidak terkecuali di
desa semparu banyak anak-anak dan remaja sering memainkan permaina ini dengan asyiknya
sehingga lupa waktu, biasanya di lakukan setelah semua personil pulang sekolah, dan di mulailah
permainan geleng ini sebagai penghibur setelah seharian bersekolah.

Maen Selodor

begitu sebutan permainan ini di desa semparu lombok tengah, permainan ini di lakukan oleh 4
orang pada setip timnya, tim yang satu menjaga kamar- kamar yang telah di buat dengan kayu
dia atas tanah agar tidak di masuki oleh tim lawan, salah satu ti di katakan menag jika bisa
memasuki kamar yang paling ujung dari kamar yang pertama, permainan ini juga populer di
kalangan masyarakat lombok, dan menjadi salah satu permainan favorit.
Maen Rempak

adalah salah satu permainan yang sering juga di mainkan masyrakat lombok, permainan
teradisional ini tidak di tentukan jumlah pemainnya, inti dari permainan ini adalah melompat
demgan satu kaki di dalam kotak yang sudah di buat menurut pola yang di inginkan, pemain
yang di katakan pemenag adalah pemain yang paling banyak membuat rumah pada kotak- kotak
tersebut permainan ini cukup seru dan menarik.

Congklik

conklek begitu masyarakat lombok menyebut permainan ini, permainan ini di lakukandengan
bantuan dari dua batang kayu pemain bertugas melempar kayu sejauh- jauhnya dengan bantuan
kayu yang lain, pemenangnya siapa yang paling jauh melempar kayu tersebut, pengukuran
jauhnya lemparan di tentukan dengan pengukuran yang di lakukan oleh batang kayu tersebut.
Ular- ularan

inilah ida permainan yang anda mungkin sudah tau tetapi permainan inipun sering di mainkan
rakyat

lombok, seperti yang anda tau permainan ini di lakukan dengan berbaris memanjang dan

menentukan tim yang ingin anda ikuti setelah semua memilih, permainan ini di akhiri dengan
tarik tambang untuk penentuan tim mana yang menang.

siapa yang tidak tau permainan yang satu ini lompat tali, setiap orang mungkin sudah pernah
memainkan permainan ini, yang brlum pernah sayang sekali, karena permaina ini sangat menarik
dan menguras tenaga karena harus meloncat sebuah tali yang di bentangkan, jika bisa melewati
bentangan tali pertama, maka ketinggian tali akan semakin tinggi dan terus meninggi sampai

ujung tangan dari pemegang tali, pemengnya di tentukan dengan siapa yang paling tinggi
lompatan.

Belanjakan
Belanjakan adalah seni bela diri khas masyarakat Lombok. Belanjakan memadukan seni bela diri
gulat, yudo dan pencak silat. Pada zaman dahulu diadakan untuk mengisi waktu setelah panen
dilakukan pada malam hari yang diberi lampu penerang berupa obor. Belanjakan adalah adu fisik
antar dua orang laki-laki yang menggunakan teknik tendangan, bantingan dan tepidan. Tidak
diperbolehkan melakukan hantaman dengan tangan. Belanjakan sangat besar persamaannya baik
secra teknik maupun pakaian yang dikenakan dengan sumo. Untuk belanjakan pemain dilengkapi
dengan pakaian yang disebut bekancut. Pakaian mirip dengan pakaian dengan pesumo Jepang.
Bedanya adalah sumo menggunakan dorongan dan bantingan.
Keduk Keke.
Keduk KekeAdalah salah satu permainan anak-anak yang dilakukan pada siang hari. Permainan
dilakukan dengan cara satu lawan satu. Peserta minimal dua orang, maksimal 4 orang. Lidi/kayu
kecil ditancapkan pada gundukan tanah atau pasir yang berda ditengan-tengah pemain. Dengan
menggunakan alat bantu berupa kayu atau lidi ataupun dengan jari tangan sendiri setiap pemain
mengeruk tumpukan tersebut sambil menyanyikan keduk keke lendang bajo, sai ngepe ie kadoa.
Apabila salah seorang pemain menjatuhkan lidi/kayu maka dia dianggap kalah.
Cipuci-puci
Cipuci-puci adalah permainan anak-anak yang berumur 5-11 tahun. Permainan ini dilakukan
minimal tiga orang yang salah satunya akan diundi untuk memimpin jalannya permainan. Peserta
mengulurkan tangan kedepan kemudian pemimpin memulai ketempat dimulainya permainan dan
anggota kelompok yang lain tidak tertangkap permainan berakhir atau silo. Demikian sebaliknya
apabila ada salah seorang anggota yang tertangkap maka kelompok yang dijaga mengganti
kelompok yang permainan dengan menunjuk tangan peserta sambil menyanyikan cipuci-puci
enjang-enjang bidaderi, njelele-njelepong kamu minta kembang apa ( jika kata apa jatuh
ditangan salah seorang anak maka anak itu harus meminta atau menyebutkan nama salah satu

bunga, misalnya melati) maka pemimpin menjawab dan melanjutkan kata-kata melati tersebut
menjadi lama-lama lakinya pulang sudah mati.
Jumpring.
Permainan ini biasa dilakukan oleh lima orang anak yang diawali dengan ompimpang (salah satu
cara mengundi). Yang kalah harus telungkup sambil menutup mata ditanah. Sedangkan yang
menang akan memimpin permainan. Dengan membawa kerikil pemimpin memulai permainan
dengan jalan menepuk-nepuk tangan peserta lainnya yang berada diatas punggung yang kalah
sambil menyanyikan jumpring cet-ecet ketibu dondong, aji pira teloq sopoq, begitu kalimat ini
diselesaikan batu yng tadi dipegang diletakkan dalam genggaman salah seorang peserta,
kemudian semuanya mengucapkan aleem-aleem secara berulag-ulang.

Peresean
Kesenian Bela diri ini sudah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan diLombok, awalnya
adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan
pertempuran. Pada perkembangannya hingga kini senjata yang dipakaiberupa
sebilah rotan dengan lapisan aspal dan pecahan kaca yang dihaluskan.Sedangkan
perisei (ende) terbuat dari kulit lembu atau kerbau.
setiap permainannya dipadukan dengan ikat kepala dan kain panjang. Kesenianini tidak lepas
dari upacara ritual dan musik yang membangkitkan semangat untuk berperang.
Pertandingan akan dihentikan jika salah satu pepadu mengeluarkan darah ataudihentikan oleh jur
i. Walaupun perkelahian cukup seru bahkan tidak jarangterjadi cidera hingga mengucurkan darah
didalam arena, tetapi diluararena sebagai pepadu yang menjunjung tinggi sportifitas tidak adaden
dam diantara mereka. Inilah pepadu Sasak.

Anda mungkin juga menyukai