Anggota kelompok :
Perkenalan 1. Cinta Afiah Rizkiputri
2. Divanie Afriyanti
3. Habibi Ariyanto
4. M. Julyan Akbar S
5. Nadya Syofwah Farhha Azwar
6. Syafila Khaylavita
Guru pembimbing : Bu Herly Kusumawati
Tema Projek : Kearifan lokal : Permainan
Tradisional Egrang, Bakiak dan Daro
Menu
Egrang
Definisi
1. Melatih motoric
2. Melatih otot kaki tangan dan perut
3. Melatih keberanian
4. Melatih keseimbangan
5. Melatih jiwa sportifitas
6. Menjaga Kesehatan tubuh
Egrang
Egrang
Bakiak
Definisi
Berbeda halnya dengan daerah Sumatera Barat. Bakiak merupakan sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis
sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas
yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat populer karena
murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak
tahan air serta suhu panas dan dingin. Diperkirakan bakiak diinspirasikan oleh Jepang yang sudah
memakai telapak kayu untuk Geisha-Geisha.
Sejarah
Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang.
Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad
ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. "Geisha,"
yang dilafalkan dalam bahasa Inggris:/ˈgeɪ ʃa/ ("gei-" - "may"). Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓)
dan geisha pemula "maiko" (舞妓) yang digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah "maiko" hanya
digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa ("gei-" - "key") atau "gadis geisha" umum digunakan
pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat
Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin
yang berarti prostitusi. Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk
menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka. Rumah-rumah geisha ("Okiya") membawa
gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-
kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama
masa pelatihan.
Cara membuat bakiak
Bahan:
• 2 buah Kayu panjang dan tebal
• 1 gulungan tali tambang ukuran kecil
• 12 buah paku ukuran kecil
• Beberapa kaleng kecil cat warna warni
Alat:
• Palu
• Gunting
• Gergaji
• Mesin kataman (red,Banjar)
• Kuas untuk mencat
• Mistar ukur
• Pensil
Cara membuat bakiak
Cara membuat bakiak tali
1. Pembuatan Papan
• 2 buah kayu panjang dan lebar diukur dengan mistar dan diberikan tanda dengan
pensil, dengan perkiraan panjang 1,5 m dan lebar 15 cm.
• 2 buah kayu yang sudah diberikan tanda dengan pensil tadi, dipotong dengan
menggunakan gergaji sehingga membentuk seperti papan seluncur.
• Setelah 2 buah papan terbentuk, maka haluskan dengan menggunakan mesin kataman
(red,Banjar). Hal ini dimaksudkan agar papan menjadi halus sehingga tidak menciderai
atau mengakibatkan kesuban (red, Banjar).
Cara membuat bakiak
2. Pembuatan Tali
• Tali yang sudah disediakan diukur dengan menggunakan penggaris sepanjang +/- 1,5 m, kemudian potong dengan gunting.
• Kemudian lakukan hal yang sama berturut-turut hingga menghasilkan tali sebanyak 6 buah.
3. Pembuatan Bakiak Tali
• 1 buah papan yang sudah jadi tadi, diletakkan 3 tali disisinya dan berikan berikan masing-masing jarak +/- 35 cm.
• Untuk menancapkan tali pada papan, perhatikan cara berikut:
Untuk merekatkan tali pada sisi papan, diberi paku di atasnya. Dan untuk memastikan tali menancap dengan kuat, belokkan lagi
paku ke arah sisi papan sehingga tali terkunci dengan paku.
• Lakukan hal yang sama pada sisi yang berlawanan.
Tali akan terbentuk seperti tali kendali pada kuda.
• Lakukan hal yang tadi pada kedua sisa tali, dengan jarak yang sudah ditentukan sebelumnya.
• Untuk fisnishing, pada papan bisa dikreasikan dengan cat warna sehingga papan berkesan lebih menarik.
• Lakukan pembuatan bakiak tali pada papan satunya sampai ke tahap finishing, sehingga menjadi sepasang layaknya sandal.
• Bakiak tali siap untuk digunakan.
Cara bermain
1. Siapkan tim
Tim terdiri dari 3-5 orang
3. Persiapan
Dalam tahap ini, Anda harus memiliki bakiak yang akan digunakan. Letakkan kaki Anda dan
seluruh anggota tim di atas sandal kayu yang sudah dilengkapi karet dan tali panjang. Pegang
tali yang panjang dengan tangan
Cara bermain
Daro adalah permainan rakyat dari Jambi yang hanya terdapat di kabupaten Sarolangun
Bangko dan tidak ditemui di kabupaten lain dalam Provinsi Jambi. Permainan ini biasa dimainkan
pada saat perkawinan, menanjak padi, dan pada saat keramaian lainnya. Permainan ini dapat
dilakukan oleh semua kelompok masyarakat tanpa memerlukan persyaratan khusus.
Permainan ini bisa dilakukan oleh 2 orang yang berusia antara 8 sampai 15 tahun dan biasanya
dimainkan antara jam 08.00 sampai 17.30 waktu setempat. Permainan ini biasanya dilakukan di
halaman rumah, lapangan, atau ruang terbuka lainnya. Peralatan yang digunakan adalah dua
buah sayak (Tempurung). Sayak sudah ditembuk (dilubangi) dengan antan (alu) agar sayak
dapat berputar sewaktu permainan berlangsung
Riwayat
Permainan diundi dengan jalan syut untuk menentukan siapa yang harus membidik dan yang
harus memasang. Yang menang berhak membidik dahulu sementara yang kalah harus memasang
terlebih dahulu.
Setelah diundi, pemain menentukan jarak antara pembidik dan pemasang. Biasanya antara 5-7
meter serta pemain menentukan berapa kali permainan akan dilakukan. Siapapun yang kalah
harus mendukung pemain yang menang sejauh 100 meter pulang-pergi.
Skor bertambah apabila pembidik dapat membidik sayak pemasang, masing-masing bidikan yang
menang dihitung sebagai 1 poin.
Cara bermain
Pemain berdiri tegak dengan sayak di antara kedua tumit mereka dengan jarak 5-
7 meter. Posisi sayak dalam keadaan terlentang. Pembidik memutar sayak dengan
tumit kanannya lalu melakukan tembakan ke arah sayak pemasang yang berada di
kedua tumitnya. Apabila sayak yang ditembakkan oleh Pembidik mengenai sayak si
pemasang dan terlepas dari kakinya maka pembidik dianggap menang. Pembidik akan
terus melakukan tembakan hingga pembidik kalah. Apabila pembidik kalah, maka
pemain bertukar peran.
Manfaat bermain
Manfaat bermain Daro di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Melatih focus
2. Melatih jiwa sportifitas
3. Melatih motoric
4. Melatih otot kaki
5. Melatih kekompakan
Daro
Group 6 …