Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENJASORKES

PERMAINAN TRADISIONAL

KELAS: XI MIPA 3

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK SUTAN SYAHRIR

RIVALDY ZEIDANE KRISTIANDO


VANESSA TANUWIJAYA
MUHAMMAD FAQIH SETIAWAN
ASHA INDI SALSABILLA
AISYAH TRIWAHYUNI

SMA Negeri 17 Jakarta


Jl. Mangga Besar IV/I No.27 RT.003/RW.001
Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia,
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Permainan Tradisional”, untuk memenuhi tugas mata pelajaran
PENJASORKES.
Dalam penyusunan makalah tentunya tidak lepas dari bantuan pihak yang mendorong
atau memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efesien. Maka
dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Aprianto selaku guru mata pelajaran
PENJASORKES.
Kami mengucapkan mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, bagi pihak yang membaca makalah ini agar dapat memberikan kritik serta sarannya
untuk dijadikan bahan evaluasi dan intropeksi bagi kami, guna menjadikan kami supaya
menjadi lebih baik kedepannya. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Jakarta, 11 Oktober 2019


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai gadget yang bisa melakukan apa saja
termasuk permainan, dari mulai permainan online ataupun offline membuat permainan-
permainan yang dulu pernah kita lakukan seakan menghilang tidak pernah terlihat lagi di
lingkungan masyarakat. Banyak anak-anak yang lebih memilik bermain Angry Birds,
COC, Get Rich di tablet atau ponsel dibandingkan bermain petak umpet ataupun bermain
gobak sodor dilapangan. Alasannya beragam, mulai dari panas kalau main di luar ataupun
permainan tradisional sudah tidak zaman-nya lagi. Padahal hampir semua permainan
tradisional itu mampu memberikan lebih banyak dampak positif daripada dengan hanya
bermain dengan gadget. Berolahraga sambil bermain merupakan hal yang menyenangkan
dan banyak memberikan manfaat positif. Olahraga mempunyai peran penting bagi
kesehatan. Sehingga, banyak pula permainan yang diciptakan untuk dimainkan sambil
berolahraga.

1.2 Tujuan
Dengan dibuat nya makalah ini, diharapkan pembaca tertarik untuk bermain sambil
berolahraga dengan melakukan permainan-permainan tradisional dari DKI Jakarta,
sehingga membantu tubuh agar tetap sehat.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang saya ajukan dalam makalah ini:
 Untuk mengetahui berbagai macam permainan dari DKI Jakarta.
 Untuk mengetahui pengertian ataupun sejarah, alat yang diperlukan untuk bermain,
cara bermain, serta manfaat permainan-permainan tradisional dari DKI Jakarta.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permainan Tradisional


Permainan tradisional merupakan segala bentuk permainan yang telah ada sejak
zaman dahulu dan diwariskan secara turun-tenurun dari generasi ke generasi. Pada
umumnya, permainan tradisional sangat susah untuk dicari dari mana asal muasalnya,
maupun mengenai siapa penciptanya. Biasanya permainan tradisional yang tumbuh dan
berkembang dalam suatu masyarakat mencerminkan warna kebudayaan setempat.

2.2 Macam-macam Permainan Tradisional


1. Petak Umpet
A. Pengertian dan sejarah permainan Petak Umpet
Permainan tradisional adalah permainan yang sudah ada sejak zaman
dahulu, yang berkembang di lingkungan masyarakat. Mungkin hampir semua
anak-anak di era sebelum 1990an pernah bermain permainan ini. Petak umpet,
salah satu permainan tradisional yang telah berumur ratusan tahun, bahkan
mungkin ribuan tahun, tidak jelas kapan permainan ini mulai ditemukan atau
dimainkan. Yang jelas pada abad ke-2, seorang penulis yunani menulis tentang
permainan yang disebut Apodidraskinda. Permainan itu mirip dengan Petak
umpet yang kita kenal sekarang. Petak umpet adalah sejenis permainan mencari
teman yang bersembunyi, bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika
semakin banyakakan semakin seru.
Di berbagai dunia, permainan petak umpet mempunyai nama berbeda,
sesuai dengan bahasa di negara masing-masing. Misalnya El Escondite
(Spanyol), Jeude Chache Cheche (Prancis), Machboim (Israel), Sumbaggoggil
(Korea Selatan), Hide and Seek (Inggris). Begitu juga dengan di Indonesia,
nama permainan Petak umpet juga berbeda di setiap daerahnya. Misalnya di
Sunda dikenal dengan Ucing Sumput, di Jawa Jepungan atau Jethungan dan
masih banyak lagi.

B. Alat yang diperlukan untuk bermain petak umpet


 Tembok atau tiang

C. Cara bermain Petak Umpet


Petak umpet merupakan sebuah permainan traditional yang sangat terkenal.
Setiap anak di Indonesia pasti tahu dan pernah memainkan permainan ini.
Permainan petak umpet ini dimainkan oleh lebih dari 3 orang, diawali dengan
‘hompimpa’ untuk menentukan siapakah yang akan menjadi ‘kucing’ (pencari
teman-temannya yang sedang bersembunyi). Si Kucing ini nantinya akan
menutup mata sambil bersandar di hadapan tembok, pohon, atau dimana saja
agar ia tidak dapat melihat temannya yang sedang bersembunyi.
Si Kucing tersebut menghitung dari satu sampai sepuluh atau bisa lebih,
sampai teman-temannya selesai bersembunyi. Setelah teman-temannya
mendapatkan tempat persembunyian, barulah Si Kucing (pencari) beraksi
dengan meninggalkan tempat jaganya sembari menemukan teman-temannya
yang telah bersembunyi. Nah disinilah letak seru dari permainan Petak umpet
ini, Si Kucing harus cepat dan sesegera mungkin mencari teman-temannya
sebelum temannya tersebut berhasil menyentuh tempat penjagaannya tadi.
Jika Si Kucing menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya
sambil menyentuh INGLO, BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan
namanya saja, maka Si Kucing dianggap kalah dan mengulang permainan dari
awal. Yang seru adalah, pada saat Si Kucing bergerilya menemukan teman-
temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai
“target operasi” atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju
INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-
teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh Si Kucing dibebaskan, alias
sandera Si Kucing dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga Si Kucing harus
kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama
ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.

D. Manfaat bermain Petak Umpet


 Olah raga dan menghilangkan kemungkinan obesitas bagi anak. Saat
pencari menemukan tempat persembunyian pemain lain, maka pencari dan
pemain itu harus berlomba untuk sampai ke benteng. Untuk mencapai
benteng, kedua pemain ini akan berlari dan berlari inilah yang membuat
anak berolah raga.
 Mengasah ketelitian dan kepekaan. Manfaat ini sangat dirasakan oleh
pencari maupun yang bersembunyi.
 Untuk pencari: Ia bisa mengasah ketelitiannya dan kepekaannya dalam
mengamati gerak gerik pemain lain dan juga tempat-tempat yang di jadikan
tempat persembunyian. Yang dilakukan pencari seperti halnya berburu.
 Untuk yang bersembunyi: Ia akan lebih meneliti apakah tempat
sembunyinya itu bagus dan aman. Selain itu, dia juga harus belajar
membaca situsi di sekitar benteng dan mengamati gerak gerik pemain.
Disamping itu, ia harus belajar untuk lihai dalam bersembunyi.
 Melatih kesabaran. Mungkin manfaat ini sangat dirasakan oleh pencari
karena ia harus sabar untuk menemukan semua pemain. Selain itu, jika sang
pencari harus kembali kalah maka dia harus membutuhkan kesabaran untuk
mengulang menghitung, dan mencari pemain lain.
 Melatih ingatan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa jika telah menemukan
pemain yang bersembunyi, pencari tidak boleh lupa untuk menyebut nama
pemain itu sebelum menepuk benteng agar tidak kembali menjadi pemain
yang kalah. Oleh karena itu, sang pencari harus bisa mengingat nama dan
mengingat untuk menyebutkan nama agar tidak kalah lagi.
2. Engklek atau Dampu

A. Pengertian permainan Engklek atau Dampu


Permainan Dampu dapat dimainkan anak laki-laki maupun perempuan di
Betawi. Diagram dampu digambar di atas tanah dengan torehan batu runcing.
Diagram dampu terdiri dari 5 block, dimana masing-masing block mengandung
makna tertentu yaitu gunung, rumah, dan tangga. Dampu dibuat dengan tinggi
sekitar 3 meter, dan sisi yang paling lebar sekitar 1,20 meter. Dampu boleh jadi
berasal dari kata Melayu dampu, yaitu panggilan kehormatan pada seseorang.
Istilah dampu dipopulerkan oleh primbon Cina Peranakan bernama Dampoo
Awang yang berisi tanya jawab masalah peruntungan. Tetapi besar
kemungkinan kata dampu berasal dari di + ampu, diampu dampu. Ampu dapat
berarti angkat. Dalam bermain dampu para pemain mengangkat sebelah kakinya
me-Ioncat dari satu block ke block lain. Diagram dampu secara berurutan
menempatkan gunung (A) pada strata tertinggi yang mensimbolkan gunung
sebagai preferensi pada sistem nilai Betawi. Dalam mitos Betawi ada gunung
yang dianggap punya nilai magis yaitu: Gunung Puteri, Gunung Sindur, Gunung
Kreneng, dan Gunung Sembung. Setelah gunung, kita dapatkan rumah (B),
yang menyimbolkan kemapanan hidup duniawiah. Untuk mencapai A dan B
orang harus melalui leher (C) yang menggambarkan sasaran antara, dan
sebelumnya harus ditempuh dulu sayap (D) dan tangga (E). Ini yang disebut
dampu gunung.
Jenis lain dari permainan dampu disebut dampu kapal. Prinsipnya
dampu kapal sama saja dengan dampu gunung, hanya saja dampu kapal lebih
sederhana. Block-blocknya lalah gunung (A), sayap (B), dan tangga (A).
Permainan dampu terkenal di seluruh dunia, hanya saja tingkat kerumitannya
berbeda, tetapi prinsip permainannya sama. Dan latar belakang philosofinya
juga berbeda.
Menurut buku Games of The World, Frederic V. Grunfeld (ed), New
York, 1975, permainan yang dinamakan dampu disebut hopscotch. Meski nama
permainan ini berbau Scotlandia, tetapi permainan ini tidak berasal dari sana.
Kapan permainan ini dimulai tak seorangpun tahu. Permainan ini dikenal baik
di Inggris, Rusia, India, maupun Cina. Masuk ke Jakarta (Indonesia) dibawa
bangsa Barat, boleh jadi pada abad ke-18. Latar belakang filosofi permainan ini
sangat dekat dengan kepercayaan agama. Block-block hopscotch terdiri atas
bumi, neraka, syurga, dan pos-pos. Surga merupakan block puncak, di dalam
permainan dampu disebut gunung.

B. Alat yang diperlukan untuk bermain Engklek/Dampu


 Batu
 Kapur
C. Cara bermain Engklek/Dampu
1. Pertama kali yang harus dilakukan sebelum melakukan permainan engklek
adalah menggambar bidang engklek terlebih dahulu.
2. Kemudian pemain harus melakukan hompimpah untuk menentukan urutan
siapa yang jalan terlebih dahulu. Hompimpah disini harus ditentukan yang
berbeda pertama jalan pertama atau jalan terakhir. Tapi biasanya dalam
hompimpa yang paling berbeda jalan terlebih dahulu begitu seterusnya. Hal
ini dilakukan jika pemain lebih dari dua orang. Jika dua orang dilakukan
suit.
3. Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai kreweng/gacuk yang
biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai, ataupun batu yang datar.
4. Para pemain harus melompat dengan menggunakan satu kaki di setiap
kotak-kotak atau petak-petak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah.
5. Kereweng/gacuk dilempar ke salah satu petak yang tergambar di tanah,
petak dengan gacuk yang sudah berada diatasnya tidak boleh diinjak atau
ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak
berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.
6. Pemain tidak diperbolehkan untuk melemparkan kereweng/gacuk hingga
melebihi kotak atau petak yang telah disediakan. Jika ada pemain yang
melakukan kesalahan tersebut maka pemain tersebut akan dinyatakan gugur
dan diganti dengan pemain selanjutnya.
7. Pemain yang menyelesaikan satu putaran sampai di puncak gunung,
mengambil kereweng/gacuk dengan membelakangi gunung dan menutup
mata, tidak boleh menyentuh garis juga. Apabila pemain tersebut
menyentuh garis atau terjatuh saat mengambil kerewengnya maka dia mati
dan digantikan pemain selanjutnya.
8. Apabila pemain berhasil mengambil gajuk di gunung, maka dia harus
melemparkannya keluar dari bidang engklek. Kemudian pemain tersebut
engklek sesuai dengan kotak dan diakhiri dengan berpijak pada
gajuk/kereweng yang dilemparkan tadi.
9. Selanjutnya apabila berhasil pemain lanjut ke tahap mencari sawah dengan
cara, menjagling kereweng/gacuk dengan telapak tangan bolak-balik
sebanyak 5 kali tanpa terjatuh. Hal ini dilakukan dalam posisi berjongkok
membelakangi bidang engklek dan berada di tempat jatuhnya kereweng
yang tadi di lempar. Setelah berhasil menjagling sebanyak 5 kali pemain
masih dalam posisi yang sama melemparkan ke bidang engklek, apabila
tepat pada salah satu bidang engklek maka bidang tersebut menjadi sawah
pemain. Dan apabila gagal pemain mengulangi kembali dari gunung.
10. Pemain yang memiliki sawah paling banyak adalah pemenangnya.
D. Manfaat bermain Engklek/Dampu
 Melatih motorik kasar. Perkembangan saraf motorik kasar yang baik akan
membantu anak-anak untuk lebih aktif, daya tahan tubuh lebih kuat, serta
memiliki tubuh yang lentur.
 Olah raga yang baik adalah yang mengandung unsur bermain. Engklek juga
mengajak anak anak untuk berolahraga sambil bermain.
 Menurut psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, bermain merupakan salah
satu cara anak untuk belajar. "Dengan bermain anak-anak bisa mengenali
berbagai kondisi lingkungan di sekitarnya, dan juga belajar berbagai macam
hal, termasuk sosialisasi,"
BAB III
PENUTUP

3.1 Kritik dan Saran


Untuk seluruh masyarakat Indonesia, sesekali, bermain lah permainan tradisional
yang berasal dari Indonesia. Agar permainan tradisional tidak hilang dan sebenarnya lebih
baik bermain permainan tradisional, karena manfaat nya lebih banyak baik untuk jasmani
maupun rohani, dibandingkan hanya dengan bermain gadget saja, permainan tradisional
juga dapat membuat badan sehat.

3.2 Kesimpulan
Banyak permainan tradisional yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dan
dari DKI Jakarta ada Engklek/Dampu, Galasin/Gobak Sodor, Panjat Pinang, Bentengan
dan Petak Umpet, dan masih banyak lagi. Permainan tradisional memberikan banyak
manfaat positif bagi yang memainkannya.
Namun, seiring berjalannya waktu, permainan tradisional mulai dilupakan, padahal
permainan tradisional jauh lebih baik dibandingkan hanya bermain gadget diatas kursi atau
tempat tidur.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anakbawangsolo.org/2013/07/pengertian-dan-sejarah-engklek-sunda.html

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/399/Dampu-Permainan

http://gurukelas6sd.blogspot.co.id/2013/08/permainan-tradisional-galah-asin-
gobak.html

http://dimasfirdaus.blog.upi.edu/2015/10/20/galah-asingalasingobak-sodor-permainan-
tradisional-yang-menyehatkan-tubuh/

http://www.permainan-tradisional.com/2014/12/permainan-tradisional-panjat-
pinang.html

http://mallakmlsr.blog.upi.edu/2015/10/21/permainan-tradisional-bentengan-2/

http://entertainmentgeek-jimmy.blogspot.co.id/2011/10/manfaat-bermain-petak-
umpet.html

http://azilasalsabila.blog.upi.edu/2015/10/20/permainan-tradisional-petak-umpet-2/

Anda mungkin juga menyukai