Anda di halaman 1dari 3

Dakon, Permainan Tradisional Dunia dan Filosofinya

Permainan Tradisional Dakon Ternyata Permainan Tradisional Dunia © Mustofa Sam

Indonesia sangat kaya akan permainan tradisional yang ditinggalkan oleh nenek moyang.
Ada permainan engkle, boy-boy-an, benteng-bentengan, gobak sodor, lompat tali, ontong-ontong
bolon, dakon dan lain-lain. Banyak manfaat yang terkandung di dalam permainan tradisional
tersebut. Nah, pada kesempatan ini akan mengulik permainan tradisional bernama dakon atau
yang juga dikenal dengan istilah congklak.

Di Indonesia sendiri ternyata permainan dakon dipakai juga oleh seantero nusantara
namun mempunyai nama yang berbeda-beda, contohnya di Lampung disebutnya dentuman
lamban, di Sulawesi dikenal dengan sebutan Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan
Nogarata. Di Malaysia juga ada permainan tradisional ini, mereka menyebut congklak sedangkan
di Inggris permainan ini disebut Mancala.

Pada umumnya permainan ini khususnya di Indonesia terdiri dari 14 lubang dan 2 lubang
besar. Permainan ini dimainkan oleh 2 orang dimana 1 orang berkuasa pada 7 lubang kecil dan 1
lubang besar di sebelah kanannya. Cara bermainnya pun mudah, awalnya mengisi 7 biji di setiap
lubang kecil dengan total 98 buah biji, lalu dimulailah permainannya. Mengambil biji tersebut
lalu dipindahkan dari lubang kecil ke lubang kecil yang lainnya, naruh satu demi satu di setiap
lubang kecil dan di lubang besar. Hingga permainan pun berakhir kalau biji yang berjumlah 98
buah itu telah habis dimasukkan ke lubang besar semuanya.

Dalam permainan tradisional ini banyak manfaat yang bisa didapatkan atau mempunyai
nilai filosofi yang baik seperti melatih untuk memberanikan diri bersikap sportif, berbuat jujur
dan ahli strategi biar tidak berhenti di lubang kosong karena kalau berhenti di lubang kosong kita
akan mati.

Tidak hanya itu saja manfaat yang didapat, ternyata ada filosofi yang menarik dalam
permainan dakon tersebut. Jumlah lubang kecil ada 7 yang menandakan jumlah hari dalam setiap
minggunya, lalu ketika menjalankan biji demi bijinya ternyata terkandung bahwa kita dituntut
untuk terus beraktivitas di setiap harinya supaya kita berbagi (sedekah) terhadap lingkungan kita
ataupun bersedekah juga kepada lawan (musuh). Tak lupa juga mengajari kita untuk menabung
di lubang besar.

Permainan ini ternyata permainan tradisional dunia, di awal tadi ada istilahnya sendiri
untuk malaysia dan inggris. Nah, menurut kang Zaini Alif, peneliti permainan tradisional dari
bandung yang membentuk komunitas hong bercerita bahwa di afrika juga terdapat permainan
tradisional dakon (congklak) namun jumlahnya berbeda, kalau di Indonesia berjumlah 7 yang
menandakan jumlah hari dalam 1 minggu, kalau di Afrika berjumlah 30 lubang yang
menandakan jumlah hari dalam 1 bulan.

Anda mungkin juga menyukai