Anda di halaman 1dari 20

PERMAINAN TRADISIONAL KELEKER DI DESA

TATAH PEMANGKIH

KARYA TULIS ILMIAH

Ditulis oleh :
Rania Aysya Renata
NIS: F20.0606

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN AJARAN
2022- 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Permainan tradisional ialah permainan sederhana yang di mainkan oleh


semua kalangan usia, khususnya anak-anak. Permainan tradisional sudah ada
sejak zaman dahulu, hingga sekarang. Permainan tradisional juga membawa
dampak positif bagi siapapun yang memainkannya, hal tersebut juga
didukung oleh cara bermainnya yang menyenangkan dan menambah
kecerdasan anak-anak. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya dan bisa juga
untuk menyehatkan badan, juga sebagai olahraga karena semua permainan
menggunakan banyak tenaga dan menguras keringat, permainan tradisional
sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak.

Permainan tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya lokal seperti


Egrang, Bakiak, dan Keleker termasuk jenis permainan tradisional yang
sering dimainkan di Banjarmasin, ini merupakan suatu bukti bahwa
masyarakat suku Banjar masih menghargai dan mencintai permainan
tradisional. Seiring dengan berkembangnya zaman jenis-jenis permainan
tradisional mulai ditinggalkan di lingkungan masyarakat namun, ternyata
masih ada masyarakat yang masih memainkan permainan tradisional,
khususnya keleker. Tentunya perubahan dan kelebihan bisa dirasakan oleh
masyarakat yang masih menggemari permainan tradisional tersebut.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian di Desa Tatah Pemangkih.


Penulis mengharapkan agar hal tersebut dapat menyadarkan masyarakat
tentang pentingnya melestarikan permainan keleker.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari latar belakang karya tulis ini,
yaitu :
1. Bagaimana sejarah permainan keleker di desa Tatah Pemangkih?
2. Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari permainan tradisional keleker?
3. Bagaimana pelestarian keleker di Desa Tatah Pemangkih Banjarmasin?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari karya tulis ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah awal permainan tradisional keleker di Desa Tatah


Pemangkih
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang di dapatkan dari
permainan tradisional keleker.
3. Untuk mengetahui cara melestarikan permainan tradisional keleker di Desa
Tatah Pemangkih.

1.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari karya tulis ini adalah :

1. Bagi anak-anak

Memberikan pengetahuan mengenai permainan keleker. Dengan demikian,


anak-anak dapat menyadari pentingnya melestarikan permainan tradisional
keleker.

2
2. Bagi peneliti

Dapat memahami tentang permainan keleker. Selain itu, manfaat lainnya


adalah mendorong peneliti untuk berpikir kritis terkait permainan tradisional
keleker. Sehingga menambah ilmu wawasan peneliti.

3
BAB II
TINJAUAN PUTSAKA

2.1 Permainan Tradisional


Permainan merupakan salah satu hal yang sangat disukai oleh anak-anak.
Banyak Jenis permainan yang sering kali dimainkan oleh anak-anak. Pada
umumnya permainan memiliki dua jenis yaitu permainan modern dan
permainan tradisional. Saat ini permainan tradisional yang merupakan salah
satu dari sekian banyak warisan budaya bangsa mulai hilang dan lambat laun
semakin tidak terdeteksi keberadaannya akibat dari globalisasi yang
memunculkan permainan baru yang lebih canggih. Permainan tradisional yang
merupakan salah satu kearifan lokal bangsa yang saat ini mulai terkikis zaman
mulai kembali dimunculkan dan sedang berusaha dipertahankan
keberadaannya.

Permainan tradisional adalah sebuah permainan turun temurun dari nenek


moyang yang didalamnya mengandung berbagai unsur dan nilai yang memiliki
manfaat besar bagi yang memainkannya. Menurut James Danandjaja,
permainan tradisional adalah salah satu bentuk permainan anak-anak, yang
beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional
dan diwarisi turun temurun, sehingga banyak mempunyai variasi.

Permainan keleker merupakan sebuah permainan yang ada dari jaman dulu,
permainan ini biasanya di mainkan oleh anak laki-laki dan dapat di mainkan
dua orang ataupun lebih. Menurut Murtafi’atun (2018: 295) kelereng adalah
permainan yang banyak disukai oleh anak laki-laki, dengan cara bermainnya
adalah sejumlah keleker diletakkan di dalam lingkaran yang sudah dibuat
sebelumnya.

4
Setiap pemain berusaha mengeluarkan keleker itu dari dalam lingkaran, siapa
yang berhasil mengeluarkan kelereng tersebut dari lingkaran maka dialah yang
berhak untuk memilikinya. Siregar dan Lestari (2018: 4) mengatakan bahwa
kelereng merupakan permainan kelereng

dimainkan oleh anak laki-laki sebanyak dua orang atau lebih. Pemain membuat
garis (batas) jarak pemain untuk membidik kelereng yang dituju, pemain
melukis tanah sehingga berbentuk persegi atau segitiga sebagai tempat keleker
yang akan dibidik. Setiap pemain mengeluarkan keleker dengan sama banyak
untuk ditempatkan dalam persegi atau segitiga dan pemain berusaha
mengeluarkan keleker tersebut. Pemain yang berhasil mengeluarkan keleker
dari tempat tersebut, maka mendapatkan peluang untuk mematikan semua
keleker lawan dengan cara mengenai keleker pemain lain maka dialah yang
menjadi pemenangnya. Sedangkan menurut Mulyani (2013: 96) “kelereng
(atau dalam bahasa banjar disebut keleker) adalah mainan kecil berbentuk bulat
yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran keleker sangat bermacam-
macam umumnya inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Keleker dapat dimainkan
sebagai permainan anak, dan kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan
warnanya yang estetik”.

2.2 Jenis-Jenis Permainan Keleker

1. Permainan Lingkaran
Ini adalah salah satu jenis permainan keleker yang paling umum ditemui.
Sebelum memulai permainan, pemain membuat tanda lingkaran sebagai
target lempar dan diisi dengan keleker taruhan sebagai target bidik.Pemain
harus melemparkan keleker mendekati lingkaran, namun tidak boleh
sampai berhenti di dalam lingkaran. Keleker itu kemudian dijentikkan
untuk membidik keleker target. Jika kelereng target berhasil dibidik keluar
dari lingkaran, itu berarti kamu menang dan keleker itu menjadi milikmu!

5
2. Permainan Lubang

Di beberapa daerah, permainan ini dikenal dengan nama gundu kusir,


gundu lubang, atau selobang. Permainan ini menggunakan lubang pada
tanah dengan diameter dan kedalaman tertentu. Lubang ini dibuat
sedemikian rupa agar kelereng dapat menggelinding masuk saat
dilemparkan ke arah lubang. Cara bermainnya sederhana, pemain cukup
melemparkan keleker mereka secara bergiliran ke dalam lubang dari garis
lempar dengan jarak yang telah ditentukan. Permainan dilakukan dengan
system poin, dan pemain dapat memperoleh poin jika mampu
memasukkan keleker ke dalam lubang serta berhasil membidik kelereng
lawan.

3. Permainan Segitiga

Sesuai namanya, dalam permainan ini digunakan susunan garis lempar


berbentuk segitiga. Cara bermainnya mirip dengan permainan lingkaran,
yaitu pemain bergantian melempar kelereng ke arah target. Apabila ada
kelereng yang terbidik hingga keluar dari garis segitiga, maka pemain
berhak mengambil keleker tersebut. Terkadang pula gambar segitiga
dimodifikasi dengan cara menambahkan garis tengah lurus dari titik
puncak menuju alas segitiga. Garis tengah itu berfungsi sebagai garis
tempat menyusun keleker yang akan dimainkan. Di daerah Bengkulu,
permainan segitiga dengan tambahan garis tengah ini dikenal dengan
sebutan permainan belacik.

4. Permainan garis

Berbeda dengan permainan lingkaran dan segitiga, permainan keleker


dengan garis hanya menggunakan satu garis panjang sebagai target lempar.

6
Pemain bergantian melemparkan keleker dari jarak yang sudah ditentukan,
dan pemain yang kelekergnya berada paling dekat dari garis boleh bermain
lebih dahulu.Aturannya mudah, pemain cukup menjentikkan keleker
miliknya untuk membidik kelereng lawan. Jika menggunakan sistem poin,
maka pemain memperoleh 1 poin untuk 1 kelereng yang berhasil dibidik.
Sedangkan jika menggunakan sistem taruhan, pemain berhak mengambil
setiap kelereng yang berhasil dibidik.

5. Balap keleker

Balap kelereng atau lari keleker adalah permainan yang sangat populer
dilombakan saat perayaan kemerdekaan Indonesia. Cukup dengan
menyediakan keleler, sendok makan, dan ember, permainan balap keleker
pun bisa kamu mainkan.Peraturan utamanya adalah pemain harus
membawa keleker menggunakan sendok makan menuju garis finish.
Pemain yang berhasil melewati garis finish lebih dahulu tanpa
menjatuhkan keleker adalah pemenangnya. Agar lebih asyik, kamu juga
bisa mencoba balap keleker secara berkelompok dengan sistem estafet.

6. Tebak ganjil genap

Salah satu permainan anak-anak yang dimainkan di serial itu adalah


permainan tebak menebak keleker. Aturan mainnya sangat mudah, cukup
menebak apakah kelereng yang berada dalam genggaman lawan berjumlah
ganjil atau genap. Jika berhasil menebak dengan benar, maka lawan harus
menyerahkan kelekernya sesuai jumlah taruhan si pemain.

7
2.3 Langkah-Langkah Bermain Keleker

Permainan ini biasanya dimainkan di tanah, dalam bermain sejumlah


keleker akan diletakkan di dalam sebuah lingkaran yang sudah dibuat
sebelumnya. Setiap pemain akan berusaha mengeluarkan keleker itu dari
dalam lingkaran tersebut, siapa yang berhasil mengeluarkan keleker dari
lingkaran maka dia yang berhak untuk memilikinya (Mulyani, 2013: 97).
Teknik permainan kelereng adalah pemain menggunakan sebuah kelereng
sebagai gacoannya lalu melempar keleker tersebut dari jarak dua atau tiga
meter (ditandai dengan adanya batas start sebagai tanda jarak untuk
membidik keleker) ke arah keleker yang menjadi taruhan hingga mengenai
keleker yang berada di dalam persegi tersebut, kemudian apabila saat
membidik dan mengenai keleker hingga tersebar terdapat keleker yang
keluar dari persegi maka kelereng tersebut akan menjadi miliknya.

Pemain secara bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil undian


dengan melakukan hompimpa. Pelemparan gaco dilakukan dengan
membidik dan melempar keras dengan maksud mengenai keleker atau
supaya hasil lemparan mendarat di lapangan permainan terjauh.

Yang mengawali. permainan adalah siapa yang berhasil mengenai kelereng,


dialah mendapat giliran pertama, kalau tidak ada yang mengenai kelereng
dalam persegi, maka yang mulai bermain dengan gacoannya yang terjauh.
Pemain harus berusaha menghabiskan keleker pada saat giliran bermain.
Ada yang sekali giliran sudah mampu menghabiskan semua keleker yang
sudah dipertaruhkan.

Tanda dia pemain yang terampil (Murtafi’atun, 2018: 60). Sedangkan


menurut Mulyani (2016: 81-83) Cara bermain permainan tradisional kelejer
antara lain, sebagai berikut :

8
1) Cara bermain adalah dengan menggambar sebuah bangun di tanah
kemudian masing-masing pemain meletakkan beberapa kelekernya di atas
gambaran lingkaran tersebut, untuk dipertaruhkan dengan anak yang lain.

2) Jumlah kelereng yang dipertaruhkan tersebut disesuaikan dengan


kesepakatan anak atau pemain, misalnya 2 butir, 3 butir, dan seterusnya.

3) Pemain dalam permainan kelekerini tergantung jumlah biasanya paling


sedikit 3 pemain dan paling banyak idealnya 6 pemain atau bisa juga lebih
dari itu, sesuai dengan kesepakatan bersama.

4) Permainan dimulai dengan cara masing-masing pemain menggunakan


sebuah keleker sebagai “gacoannya” (kelekeryang digunakan anak dalam
bermain, setiap anak mempunyai keleker jagoannya) lalu melempar buah
pasangan tersebut dari jarak 2 atau 3 meter, sesuai dengan kesepakatan
biasanya dibatasi garis.

5) Pemain secara bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil


undian dengan hompimpa atau adu suit jari tangan. Pelemparaan gaco
dilakukan dengan membidik dan melempar keras dengan maksud mengenai
keleker yang ditaruhkan atau agar hasil lemparan mendarat di lapangan
permainan terjauh.

6) Selanjutnya yang mengawali permainan adalah pemain yang berhasil


mengenai keleker yang ditaruhkan dalam lingkaran, dialah mendapat giliran
pertama. Jika tidak ada yang mengenai, maka yang mulai bermain adalah
anak yang kelerengnya terjauh.

9
7) Pemain harus berusaha menghabiskan keleker yang dipertaruhkan pada
saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main sudah mampu
menghabiskan semua buah pasangan. Tandanya, ia adalah pemain yang
terampil.

Berbagai taktik untuk menang dilakukan antara lain jika tidak mau
memburu gacoan lawan, maka pilihannya adalah menembakkan gacoan ke
tempat yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh
lawan-lawan mainnya. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan
terakhir dilanjutkan berburu menembak gacoan lawan. Pemain yang
gacoannya kena tembak maka gacoannya mati,dan selesailah permainannya
tersebut.

2.4 Manfaat Permainan Tradisional Keleker

Manfaat bermain kelereng untuk anak antara lain sebagai berikut :

1) Memberikan kegembiraan pada anak.

2) Melatih konsentrasi anak. Hal ini karena untuk dapat menembakkan


keleker hingga mencapai tergetnya, anak membutuhkan konsentrasi tinggi.

3) Kegiatan-kegiatan dalam bermain keleker, seperti melempar, menyentil,


dan mengambil posisi yang tepat untuk menyentil keleker, bermanfaat untuk
melatih motorik anak, baik motorik halus maupun motorik kasar.

4) Membentuk semangat berkompetisi yang sehat pada anak-anak.

10
5) Mengembangkan kecerdasan sosial dan kemampuan komunikasi anak
karena permainan ini dilakukan secara bersama-sama. Ketika bermain,
saling berbagi cerita, belajar mengatasi konflik, atau saling membantu. Hal
ini sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan kecerdasan sosial anak.

6) Melatih kejujuran anak. Ketika bermain bersama, anak-anak saling


mengawasi dan mengontrol agar permainan berjalan sesuai aturan serta
semua pemain berlaku jujur. Hal ini dapat menjadi media pembelajaran akan
nilai-nilai kejujuran bagi anak.

Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


manfaat dari permainan keleker adalah dapat melatih konsentrasi peserta
didik dalam bermain, mampu melatih kecerdasan peserta didik dan melatih
kemampuan motorik peserta didik dengan baik, serta permainan keleker ini
pun dapat menumbuhkan rasa semangat kegembiraan peserta didik karena
dalam permainan keleker peserta didik akan dapat belajar berinteraksi dengan
baik tidak hanya belajar berinteraksi tetapi peserta didik pun dapat melatih
kemampuan dalam memecahkan masalah terutama pada pembelajaran
matematika.

11

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kualitatif. Penelitian kualitatif berbentuk deskriptif atau
menggambarkan fenomena atau fakta penelitian secara apa adanya.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian kali ini terdiri dari masyarakat anak-anak berusia
kisaran 10 -12 tahun dan seseorang yang ahli bermain keleker.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian kali ini akan dilaksanakan di Desa Tatah Pemangkih Darat,
Kec. Tatah Makmur, Kab. Banjar, Kalimantan Selatan.
3.4 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian,
pelaksanaan penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Waktu
penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022 sampai Desember
2022.
3.5 Teknik Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini
adalah data primer. Data primer ialah data yang diperoleh melalui hasil
penelitian langsung terhadap objek yang diteliti. Data tersebut diperoleh
melalui Observasi yang dilakukan untuk memperoleh data dari berbagai
sumber. Antara lain, Dokumentasi atau tulisan (buku, laporan, Karya
tulis ilmiah, dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak yang
berkaitan dengan kajian yang diteliti.
3.6 Analisis Data

Analisis data akan dilakukan dengan metode kualitatif. Analisis ini


berupa penyajian data berupa gambaran umum yang dilakukan
melalui penelitian non-eskperimental secara observasi. Yang
diperoleh melalui data Kualitatif yang mana data tersebut dapat
diambil melalui hasil penelitian langsung terhadap objek yang diteliti.

12
Daftar petanyaan :

(anak-anak)

1. Sejak kapan anda bermain keleker?


2. Apa permulaan anda jadi menyukai main kelereng?
3. Kenapa pian lebih memilih permainan kelereng daripada yang lain?
4. Apa alasan anda jadi lebih suka main kelereng?
5. Menurut anda, ada ga kelebihan yang anda rasakan pas main kelereng?
6. Apa strategi anda yang tepat saat bermain kelereng supaya menang?
7. Apa aja yang anda tidak sukai pas lagi main kelereng bersama teman?
8. Setelah bermain kelereng bagaimana perasaan anda?
9. Apakah permainan kelereng bisa berdampak pada sekolah anda?

(Ahli keleker)

1. Bagaimana sejarah awal munculnya permainan tradisional keleker di Desa


Tatah Pemangkih?
2. Apa akar awal permainan keleker menjadi populer di kalangan anda pada
zaman itu?
3. Bagaimana cara anda melestarikan Permainan tersebut hingga bisa bertahan
hingga sekarang?
4. Apa saja kendala anda di zaman dulu dalam mempertahankan permainan
tradisional ini?
5. Apa manfaat yang anda rasakan setelah berm
No Nama Usia Pekerjaan

1 Neda Anggraini 10 SDN tatah pemangkih


2 Muhammad Hilmi 8 SDN Mambaul Ulum
3 Muhammad Fajar 10 SDN Mambaul Ulum
4 Braha 9 SDN Mambaul Ulum
5 Baihaki 42 Petani

Pertanyaan Ke -1
Sejak kapan anda bermain Kelereng
1 Neda Pas TK Kak …
2 Fajar Engg…. Dua ribu Sembilan belas
3 Hilmi Dua ribu Sembilan belas
4 Braha Itu… Dua ribu Sembilan belas
Simpulan : sebagian besar anak-anak bermain Kelereng pada tahun dua ribu
Sembilan belas.

Pertanyaan Ke -2
Apa awalan anda menyukai Permainan Kelereng
1 Neda Engg… seru aja gitu lho kak
2 Fajar Banyak orang main kelereng … Kayak kawan-kawan
3 Hilmi Karena di ajak kawan-kawan
4 Braha Rami dapat kelereng dari kawan-kawan
Simpulan : sebagian anak-anak memilih permainan kelereng karena di ajak
teman-teman.
Pertanyaan Ke -3
Kenapa anda lebih memilih permainan Kelereng daripada permainan lainnya?
1 Neda Engg… kan main Kelereng kan itu seru gitu, sama
Cowok-cowok
2 Fajar Karena Seru
3 Hilmi Bisa engg… disimpani kelerengnya jadi koleksi
4 Braha Rami dapat Kelereng kak ai, kawa dijual sama disimpan.
Simpulan : Sebagian anak-anak lebih memilih permainan kelereng karena
bisa di koleksi.

Pertanyaan Ke- 4
Apa alasan Anda lebih suka permainan Kelereng
1 Neda Eng… Karena Mau Sendiri
2 Fajar Karena Kawan banyak Main
3 Hilmi Karena Kawan-kawan pang ka ai
4 Braha Karena kawan-kawan yang membawai mainan
Simpulan : sebagian anak-anak lebih menyukai permainan Kelereng karena
di ajak teman-temannya

Pertanyaan Ke- 5
Menurut anda, apakah kelebihan yang anda rasakan saat main Kelereng?
1 Neda Jadi lebih lincah aja sih
2 Fajar Rame aja
3 Hilmi Lincah
4 Braha Karena bisa main curang -_-
Simpulan : sebagian besar anak-anak merasakan dirinya menjadi lebih lincah
seiring sering bermain Kelereng.
Pertanyaan ke- 6
Apa Strategi anda supaya menang bermain kelereng?
1 Neda …ya main lempar aja
2 Fajar Pake cara Segitiga
3 Hilmi Sembarang aja, pake ide
4 Braha Pake Segitiga
Simpulan : Sebagian anak-anak menggunakan Strategi Segitiga dan sebagian
hanya sembarang melempar tanpa strategi saat bermain kelereng

Pertanyaan ke- 7
Apa aja yang tidak anda sukai pas main Kelereng bersama teman?
1 Neda Dijahili teman …
2 Fajar Main Curang
3 Hilmi Banyak yang main curang
4 Braha Ada yang main Curang
Simpulan : Sebagian anak-anak tidak menyukai bermain bersama teman
karena terjadi Kecurangan

Pertanyaan ke- 8

Setelah bermain Kelereng, bagaimana perasaan anda?

1 Neda Senang
2 Fajar Gembira
3 Hilmi Senang
4 Braha Jengkel
Simpulan : bahwasanya sebagian anak-anak setelah bermain Kelereng merasa
senang.
Pertanyaan ke- 9

Apakah bermain Kelereng bisa berdampak pada Pembelajaran di sekolah?

1 Neda Engga sih


2 Fajar Semakin Lincah
3 Hilmi Engg… Lincah Olahraga
4 Braha Engg… Lincah olahraga kak
Simpulan : Sebagian anak-anak bedampak pada pembelajaran Olahraga.
Yaitu bertambah lincah

Anda mungkin juga menyukai