Anda di halaman 1dari 9

PERMAINAN TRADISIONAL YANG

TERKAIT DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN


PEMBELAJARAN KONSEP DASAR PKN
Oleh: Delia Anggraini

Permainan adalah kegiatan yang dapat dilakukan


oleh beberapa orang. Permainan biasanya dimainkan dari
anak kecil hingga orang dewasa. Permainan dirancang
untuk hiburan, kolaborasi atau latihan, dan juga dapat
mempererat hubungan antar teman. Ada beberapa jenis
permainan, antara lain permainan tradisional dan
permainan modern.

Permainan tradisional adalah permainan yang


terdapat di suatu daerah dan memiliki ciri khas daerah
tersebut. Permainan tradisional biasanya dilakukan dan
diajarkan kepada setiap keturunan daerah untuk menjaga
kelestariannya. Hal ini juga terkait dengan budaya masing-
masing daerah karena permainan tradisional dibuat sesuai
dengan budaya daerah tersebut.
Permainan tradisional dapat dimainkan dalam
permainan kasual, juga dapat dimainkan secara
kompetitif. Misalnya saja kita lihat pada upacara
kemerdekaan, dimana diadakan perlombaan permainan
tradisional di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 17
Agustus. Hal ini dilakukan karena masyarakat Indonesia
mengenal permainan yang sudah ada sejak lama, dan juga
sebagai salah satu cara pelestarian untuk melestarikan
permainan tersebut di masa mendatang, khususnya
permainan tradisional yang telah menjadi simbol
kebudayaan Indonesia.

Ada berbagai macam permainan tradisional di


Indonesia, karena Indonesia memiliki kekayaan budaya,
sehingga setiap budaya membawa permainan tradisional
dari daerahnya. Namun disini kita hanya akan membahas
10 permainan tradisional yang merupakan bagian dari
“Festival Museum Sumut 2023” yang menyelenggarakan
perlombaan permainan tradisional tingkat SMA dan
Universitas. Namun tidak semua permainan dapat
dimainkan karena keterbatasan waktu, sehingga kelompok
hanya dapat memainkan 6 permainan. Permainan
tradisional dilakukan diantaranya yaitu:
1. Bolak Balik balok
Bolak-balik balok adalah permainan yang
dimainkan dengan batu atau kayu yang berbentuk balok-
balok yang cukup kuat untuk menopang beban tubuh.
Jumlah balok yang dibutuhkan adalah 4 buah. Permainan
ini dapat dimainkan oleh semua umur, namun asalkan
mampu dan tahan dengan posisi jongkok dari garis start
sampai garis finish. Keunggulan yang dapat dilihat dalam
permainan ini adalah melatih konsentrasi, melatih
kerjasama tim dan juga ketepatan prediksi dalam
menempatkan balok agar tidak jatuh.

2. Pecah Piring
Permainan pecah piring dimainkan dengan
menumpuk beberapa batu yang berukuran tidak terlalu
besar hingga menjadi tumpukan yang tinggi. Dalam
permainan ini terdapat 2 tim, tim 1 adalah pelempar bola
yang harus menghancurkan sekumpulan batu dan
mengatur ulang batu sebagai tantangan agar tidak terkena
bola saat menyusun batu. Sedangkan tugas tim 2 adalah
mencegah tim 1 menumpuk batu, lalu melempar bola ke
badan lawan sehingga setiap pemain yang terkena bola
dinyatakan gugur dalam permainan tersebut. Permainan
tersebut memiliki nilai pelajaran kejujuran, dimana
pemain yang terkena lemparan bola harus meninggalkan
arena saat terjatuh, selain itu kerjasama tim dilakukan oleh
tim 1 dan 2. Tim 1 menyusun batu secara bersama-sama
dan saling membantu sehingga anggota tim dapat
mengalihkan pandangan dari tumpukan batu tersebut
sehingga anggota lainnya dapat mengatur tumpukan batu
tersebut. Sedangkan tim 2 bekerja agar bola menyentuh
tim 1 hingga anggota tim 1 tersingkir. Jika tim 1 berhasil
memindahkan batu kembali ke awal, maka tim 1
dinyatakan sebagai pemenang, namun jika semua pemain
tim 1 tersingkir, maka tim 2 yang memenangkan
permainan.

3. Terompah
Terompah adalah permainan yang dilakukan oleh
3-5 orang yang menggunakan tongkat kayu panjang dan
karet yang menjadi pengait kaki seperti sandal. Permainan
terompah dilakukan bekerjasama dengan kelompok yang
harus kompak dalam melangkah maju, jika ada 1 orang
yang kurang kompak maka kayu gelondongan terasa berat
dan membuat seluruh anggota tubuh terjatuh. Nilai-nilai
yang dapat dilihat dalam permainan ini adalah teamwork
dan team cohesion (kekompakan).

4. Karet (lompat tali)


Permainan lompat tali atau yang sering disebut
dengan permainan karet ini biasanya dilakukan oleh para
wanita. Permainan ini biasanya dimainkan dengan
meminta 2 orang untuk menjaga atau memegang karet.
Selain itu, pemain lain dapat melompati karet dengan
ukuran berbeda dari yang terendah hingga tertinggi.
Biasanya permainan ini memiliki beberapa peraturan yang
dibuat berbeda di setiap daerah. Nilai-nilai permainan ini
adalah kejujuran dan melatih keseimbangan.

5. Congklak
Permainan ini dimainkan oleh dua orang secara
bergiliran menempatkan biji congklak di daerahnya
masing-masing. Pemain pertama memasukkan biji
congklak ke dalam lubang di sisi kiri papan dan mengitari
lubang lawan. Jika biji congklak terakhir jatuh pada
lubang yang terdapat beberapa biji congklak lainnya
maka permainan dilanjutkan dan pemain dapat mengambil
semua biji congklak yang ada di lubang tersebut. Namun,
jika biji congklak terakhir jatuh ke dalam lubang yang
kosong, berarti permainan berakhir, dan jika biji congklak
terakhir jatuh ke areanya dan depan lubang tersebut terisi,
maka isi lubang tersebut dapat diambil. , tetapi jika biji
terakhir mendarat di area lawan, pemain tidak
mendapatkan apa-apa. Nilai yang dapat diambil dari
permainan congklak ini adalah kejujuran dan tingkat
konsentrasi.

6. Engklek
Permainan tradisional dapat memiliki nama yang
berbeda di tempat yang berbeda, di daerah Jakarta
permainan ini disebut dengan nama dampu bulan.
Permainan Engklek ini dilakukan dengan terlebih dahulu
membuat gambar kotak pada permukaan datar yang biasa
digunakan untuk bermain. Kita juga membutuhkan alat
gaco untuk diteteskan ke setiap kotak, kemudian kita
melompati setiap kotak dengan satu kaki, tapi kita tidak
boleh berada di tempat gacoan kita berada. Dengan
permainan ini kita bisa melatih konsentrasi dan
keseimbangan tubuh, serta kecerdasan untuk memprediksi
apakah bola yang dilempar akan jatuh ke kotak yang
dituju.

Poin penting dari permainan tradisional ini adalah:


1) Menciptakan kerjasama tim yang baik
2) Menciptakan k tim
3) Membuat seseorang memikirkan lebih banyak cara
untuk memecahkan masalah
4) Tahu bagaimana mempraktikkan kejujuran
5) Dapat mengembangkan kreativitas
6) Mengajarkan generasi penerus untuk melestarikan
budaya yang ada

Permainan tradisional tidak sebatas hiburan tetapi juga


mengandung nilai-nilai pancasila seperti :
a. Pada sila pertama yang artinya mengajarkan ketaatan
pada aturan agama yang salah satunya adalah
kejujuran. Dalam permainan tradisional yang
tercantum di atas, nilai kejujuran dapat ditemukan
pada permainan, pecah piring, congklak, engklek dan
karet.

b. Pada sila kedua yang artinya kita harus berlaku adil


selama pertandingan. Hal ini dapat dilakukan dalam
permainan karet dimana 2 orang memegang karet
tersebut, sehingga agar adil anggota kelompok
secara bergiliran memegang karet tersebut agar
semua orang dapat bermain bersama.

c. Pada sila ketiga artinya tidak membedakan anggota


tim jika dibagi menjadi beberapa tim dalam
permainan tertentu. Selain itu, perintah ketiga juga
berbicara tentang kerja tim, yang dapat ditemukan
dalam permainan terompah, pecah piring, dan bolak
balik balok.

d. Pada sila keempat itu antara lain yang artinya jika


kita ingin memutuskan sesuatu, kita harus berdiskusi
terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dalam
permainan piring pecah, setiap kelompok dapat
mendiskusikan strategi yang akan digunakan dalam
permainan tersebut.

e. Sila kelima yang di dalamnya terdapat arti


menghormati hak orang lain yang terdapat dalam
congklak, kita dilarang mengambil biji congklak
yang bukan hak kita. Selain itu, sila Kelima juga
termasuk saling membantu, kita dapat membantu
teman yang jatuh, ini bisa terjadi dalam permainan
terompah, piring pecah, engklek, karet dan bolak-
balik balok.

Anda mungkin juga menyukai