Anda di halaman 1dari 10

“PERMAINAN TRADISIONAL CUKKE’”

MAKALAH

Oleh, Kelompok 5:

A. Fidya Astari (17 0205 0076)

Devi Aratni (17 0205 0073)

Dinda (17 0205 0067)

Khaerunnisa (17 0207 0078)

Meliana (17 0205 0080)

Syela Rachmat (17 0205 0079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah subhanahu wa ta’ala yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani yang berjudul “Permainan
Tradisional Cukke’”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat membuat makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Permainan Tradisional Cukke’”
ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palopo, 10 November 2019

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II: PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PUISI ................................................ 2

A. Pengertian Permainan Tradisional Cukke’ .............................................................. 2


B. Sejarah Permainan Tradisional Cukke’ ................................................................... 2
C. Cara Bermain Permainan Tradisional Cukke’......................................................... 3
D. Manfaat Permainan Tradisional Cukke’.................................................................. 4

BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 6
B. Saran ....................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak zaman dulu.
Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara berkelompok. Kehidupan masyarakat di masa
yang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial
dan memiliki nilai kebersaman yang tinggi. Selain itu, dengan melakukan permainan tradisional
secara tidak langsung anak-anak pada zaman itu telah mendapatkan manfaat dari gerakan tubuh
tersebut.

Sayangnya perkembangan zaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat


membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Maka dari itu penulis mengharapkan
lewat makalah ini bahwa permainan tradisional khususnya cukke’ dapat menjadi sarana
pendidikan sekaligus sarana bermain alternatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional cukke’?
2. Bagaimana sejarah dari permainan tradisional cukke’?
3. Bagaimana cara memainkan permainan tradisional cukke’?
4. Apa manfaat dari memainkan permainan tradisional cukke’?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan permainan tradisional cukke’.
2. Untuk mengetahui sejarah dari permainan tradisional cukke’.
3. Untuk mengetahui cara memainkan permainan tradisional cukke’.
4. Untuk mengetahui manfaat dari memainkan permainan tradisional cukke’.

1
BAB II

PERMAINAN TRADISIONAL CUKKE’

A. Pengertian Permainan Tradisional Cukke’

Maccuke’ atau cangke merupakan permainan yang menggunakan kayu sebagai alat bermain
yang terdiri dari indo’ cukke’ (kayu panjang) dan anak cukke’ (kayu kecil). Konsep permainan
yang kerap disebut mappeppe’ kayu ini menggunakan dua potong kayu, satu berukuran kecil
kira-kira 10 cm sebagai anak cukke’ dan lainnya yaitu indo’ cukke’ berukuran panjang kira-kira
30 cm. Permainan ini kerap dilakukan oleh dua orang atau lebih. Disaat salah satu pemain
maccukke’ pada tanah yang dilubangi, maka pemain lainnya menjadi penangkap kayu yang
dicungkil.

B. Sejarah Permainan Tradisional Cukke’


Permainan ini merupakan permainan populer dirumpun tanah melayu, dan mempunyai
sebutan yang berbeda-beda ditiap daerah. Di beberapa tempat di Sulawesi Selatan, permainan ini
juga disebut dengan nama yang berbeda-beda. Orang Bugis menyebutnya maccuke’, orang
Makassar memberi nama accangke atau cangke untuk permainan ini, sedangkan orang Toraja
menyebutnya dengan nama mattonggang. Pada zaman dulu permainan ini umumnya dimainkan
pada saat sesudah panen hingga menjelang musim tanam berikutnya.

Dalam sejarahnya, permainan maccuke’ dipahami mengandung filosofi menanam, yakni


tanah yang dilubangi dianggap sebagai simbol tanah yang akan ditanami. Kayu atau rotan yang
dicungkil merupakan harapan agar tanaman yang ditanam tumbuh dengan baik. Lalu pukulan
pada kayu merupakan simbol usaha petani yang keras untuk mendapatkan panen yang
memuaskan. Permainan ini membutuhkan keterampilan, kecekatan, ketahanan fisik, mental, dan
strategi yang tepat.

2
C. Cara Bermain Permainan Tradisional Cukke’
- Pemain
Permainan maccuke’ umumnya dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan berjumlah
2 hingga 6 orang yang dibagi dalam 2 kelompok saling berpasangan dengan pihak
lawan.

- Tempat
Permainan maccuke’ biasanya digelar di pinggir sawah atau di halaman rumah ataupun
tanah lapang. Waktu permainan dipilih adalah saat sore atau siang hari.

- Aturan
Secara umum, ada 4 aturan dalam permainan maccuke’, yaitu:
1. Pemenang ialah kelompok yang mendapatkan Angka/poin yang tertinggi.
2. Undian untuk menentukan siapa yang terlebih dahulu memulai, biasanya menggunakan
suit atau pingsut (menggunakan jari tangan).
3. Sanksi bagi yang kalah biasanya harus menggendong yang pihak menang.
4. Penentuan pemenang biasanya ditentukan dari siapa yang lebih dulu mencapai target
nilai.

- Cara Permainan
Mula-mula, pemain membuat lubang di tanah sesuai ukuran anak cukke’. Setelah semua
siap, para pemain akan menjalankan permainan dalam 3 tahap berikut ini:

1. Pencungkil pertama meletakkan anak cukke’ melintang pada lubang lalu dicungkil sekuat
mungkin dan setelah itu indo’ cukke diletakkan melintang di atas lubang. Kelompok
lawan yang berdiri pada posisi berlawanan akan berusaha menangkap anak cukke’ yang
terlempar. Jika berhasil, maka pihak lawan akan memperoleh angka sesuai kesepakatan
(biasanya 10 angka). Namun bila gagal, lawan cukup melempar anak cukke’ agar
mengenai indo’ cukke’. Jika kena, maka pihak lawan berganti menjadi pencungkil.
2. Jika tahap pertama mampu dilalui, pemain meletakkan anak cukke’ di tanah dalam posisi
setengah berdiri berjajar arah lubang, kemudian dipukul sekeras mungkin menggunakan

3
indo cukke’. Jika lawan mampu menangkap, maka akan memperoleh angka 2 kali lipat.
Lawan kemudian melemparkan lagi anak cukke’ ke pencungkil, dan disambut dengan
pukulan kembali sekeras mungkin. Jika mengenai dan anak cukke’ melesat jauh, maka
akan dihitung menggunakan indo’ cukke’ dari mulai tempat jatuh anak cukke’ hingga ke
lubang. Namun, jika gagal, maka berganti pemain. Tahap kedua ini disebut dengan tette’
palari.
3. Pemain meletakkan anak cukke’ searah dengan lubang dengan salah satu ujungnya
mencuat ke atas. Lalu ujung yang mencuat tersebut dipukul dengan indo’ cukke’ agar
melambung, dan setelah itu diketuk atau dipukul pelan sambil jalan. Pukulan bisa
dilakukan berkali-kali, semakin banyak dan jauh pukulan, maka semakin banyak angka
yang diperoleh. Angka dihitung dengan menggunakan anak cukke’ dari mulai tempat
jatuhnya anak cukke’ sampai lubang. Tahap ini biasa disebut dengan tette’ congkang.
Adapun aturan penilaiannya adalah 1 kali pukulan dihitung dengan indo’ cukke untuk 1
nilai, 2 kali pukulan memakai anak cukke’ dihitung 1 nilai, 3 kali pukulan menggunakan
1 anak cukke’ dihitung 2 nilai, 4 kali pukulan menggunakan 1 anak cukke’ dihitung 4
nilai, dan 5 kali pukulan menggunakan 1 anak cukke’ dihitung 10 nilai.

D. Manfaat Permainan Tradisional Cukke’


a. Melatih ketangkasan dan kedisiplinan.
Permainan maccuke memerlukan ketangkasan pemainnya, baik dalam mencungkil atau
melempar. Juga membutuhkan kedisiplinan untuk menaati peraturan permainan.
b. Bergerak untuk menjaga kesehatan jasmani.
Nilai ini tercermin dari gerakan pemain saat memukul atau melempar yang membutuhkan
stamina, energi, dan fisik yang seimbang. Jika pemain tidak dalam kondisi fisik yang
prima, maka ia tidak akan dapat melakukan permainan ini dengan baik.
c. Melestarikan tradisi.
Permainan maccuke’ adalah warisan leluhur yang mengajarkan budi pekerti bagi anak.
Oleh karena itu, permainan ini penting untuk dilestarikan agar nilai-nilai dalam
permainan ini terpelihara.

4
d. Menjaga kekompakan.
Nilai ini tercermin dari strategi permainan tim yang membutuhkan kekompakan dalam
menjalankan permainan agar menang.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maccuke’ atau cangke merupakan permainan yang menggunakan kayu sebagai alat bermain
yang terdiri dari indo’ cukke’ (kayu panjang) dan anak cukke’ (kayu kecil). Di beberapa tempat
di Sulawesi Selatan, permainan ini juga disebut dengan nama yang berbeda-beda. Orang Bugis
menyebutnya maccuke’, orang Makassar memberi nama accangke atau cangke untuk permainan
ini, sedangkan orang Toraja menyebutnya dengan nama mattonggang.

Permainan tradisional cukke’ dimainkan oleh dua kelompok yang terdiri dari 2 – 6 orang,
yang dilakukan di halaman rumah, pinggir sawah, ataupun tanah lapang. Permainan ini dimulai
dengan penentuan giliran dengan melakukan suit, setelah itu kelompok penyungkil menggali
lubang untuk dipakai untuk mencungkil.

B. Saran
Cukke’ merupakan permainan tradisional yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh anak.
Penulis menyarankan bagi para pendidik agar dapat melestarikan permainan ini dilingkungan
sekolah dan dapat menggunakannya sebagai saran belajar. Bagi orang tua penulis menyarankan
untuk dapat memperkenalkan permainan tradisional cukke’ ini sebagai sarana bermain dan
mengisi waktu luang sekaligus dapat melestarikan tradisi wilayah setempat.

6
DAFTAR PUSTAKA
http://beautiful-indonesia.umm.ac.id/id/foto/jelajah-daerah/sulawesi-selatan/maccukke.html
diakses pada tanggal 10 November 2019.
http://ikadekwinaya.blogspot.com/2014/01/permainan-gatrik.html diakses pada tanggal 10
November 2019.
http://rumahempu.blogspot.com/2011/08/maccuke-permainan-tradisional-melayu.html diakses
pada tanggal 10 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai