Anda di halaman 1dari 7

LATIHAN KOORDINASI

1. Permainan estafet mengambil barang


Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih di mana mereka harus
mengambil barang dan yang pertama sampai finish dia yang menang.

Latihan ini bertujuan untuk melatih antara koordinasi mata dan tangan. Selain itu
juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular.
2. Permainan tepuk tangan
Permainan ini di lakukan dengan cara menepuk tangan dan di akhiri dengan kaki
yang saling beradu ketika peluit berbunyi, permainan ini di lakukan secara
berpasangan.
Permainan ini untuk melatih koordinasi mata, telinga, kaki dan tangan.

3. Permainan Frisbee
Permainan ini dilakukan dengan cara melempar Frisbee, di bagi menjadi 2 tim,
permainan ini hampir mirip dengan rugby.
Permainan ini bertujuan untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki, serta
untuk meningkatkan daya tahan kardiovaskular.

4. Permainan berlari sambil membawa bola


Permainan ini dilakukan dengan membawa bola melewati berbagai rintangan dan
yang sampai pada garis finis dengan membawa bola dia yang menang.
Latihan ini diperlukan koordinasi mata, tangan dan kaki. Pada gambar di bawah
terdapat berbagai bentuk latihan. Selain koordinasi, latihan ini juga untuk melatih
kesimbangan dan kelincahan.

5. Permainan Over, Under, Around and Through


Permainan ini di lakukan berkelompok di mana setiap kelompok berjumlah 3 orang,
dua orang saling berpegangan tangan dan satu orang di luar dimana orang yang
berpegangan ini akan memberikan tanda dan orang yang ke tiganya harus
melakukan gerakan.
Permainan ini untuk melatih koordinasi mata, tangan dan kaki. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada video.

6. Permainan tali
Permainan ini bertujuan untuk melatih otot tungkai.

7. Permainan benteng-bentengan berpasangan


Selain untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki, latihan ini juga bertujuan
untuk melatih kelincahan dan kecepatan. Permainan ini dilakukan secara
berpasagan.

8. Permainan jump
Permainan ini dilakukan dengan aba-aba peluit tergantung kepada peniup peluit.
Selain melatih koordinasi, latihan ini juga untuk melatih waktu reaksi.

9. Mengangkat kaki
Selain latihan koordinasi, latihan ini juga bertujuan untuk melatih kekuatan lengan,
otot perut, dan keseimbangan.

10. Permainan melewati gawang


Permainan ini untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki, serta untuk melatih
kecepatan.

11. Permainan gobag sodor


Permainan ini bertujuan untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki. Serta
untuk melatih kecepatan dan kelincahan.

12. Memanjat papan


Latihan ini untuk meningkatkan kekuatan lengan dan kaki.

13. Triangle tag


Permainan triangle tag di bagi kedalam beberapa kelompok dan setiap kelompok
berjumlah 4 orang, 3 orang berpegangan tangan dan satu orang lagi sebagai
kucing. Permainan ini untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki, serta untuk
melatih kelincahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada video.

14. Bermain lempar bola


Bermain lempar bola mampu mengembangkan koordinasi mata – tangan. Saat
melempar bola, bukankah anak harus mengarahkan ke sasaran dengan tepat?.
Awalnya, bermain lempar tangkap bola dilakukan dalam posisi duduk di lantai,
karena umumnya anak batita belum seimbang kalau harus melempar bola dalam
posisi berdiri, apalagi berjalan. Jadi, anda dan si kecil sama-sama duduk di lantai,
saling berhadapan, kemudian saling mengoper bola secara horizontal.
Ukuran bola yang digunakan sebaiknya beragam dari kecil hingga besar, dengan
begitu anak terlatih mengukur ketepatan tangan dalam menangkap bola. Bola yang
kecil dapat sekaligus dimanfaatkan untuk melatih kemampuan menggenggam.
Berikan kesempatan si batita untuk menggenggam bola mungil itu dengan satu
tangan. Sedangkan bola yang besar bisa melatih koordinasi kedua tangan anak
dalam memegang bola.
Pilih bola dari bahan yang empuk dengan tekstur permukaan agak kasar sehingga
selain itu tidak membahayakan saat anak menangkap bola, kedua belah telapak
tangannya juga akan terangsang dengan tektur yang agak kasar itu.
Saat anak berlatih melempar akan lebih mudah jika menggunakan bola plastik
ringan dengan berukuran kecil ( seukuran bola tennis ). Bola ping-pong meski ringan
dan gampang digenggam namun tidak disarankan mengingat anak-anak batita,
khususnya yang berusia 12-18 bulan masih senang memasukan benda kemulutnya.
15. Gatrik
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di
Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.

Cara Bermain:
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai
tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama
potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat
bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin,
pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya
tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang
berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir.
Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan
dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal
permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok
lawan akan makin lelah menggendong.

16. Boy-boyan
Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari
pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi,
biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras,
sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya
kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai
roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan
melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena
lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.

17. Bermain bowling


Tujuh orang siswa berdiri di tengah lapang, dan berbaris rapi seperti pion bowling.
Kemudian satu bola dipegang oleh salah seorang anak. Bola tersebut kemudian
dilempar ke arah anak yang berbaris tadi. Apabila terkena bola maka kelompok
anak itu harus menjatuhkan diri. Untuk pin bowlingnya bisa diganti dengan botol
minuman bekas.

Anda mungkin juga menyukai