Anda di halaman 1dari 5

BERMAIN LEMPAR BOLA

Bermain lempar bola mampu mengembangkan koordinasi mata – tangan.


Saat melempar bola, bukankah anak harus mengarahkan ke sasaran
dengan tepat?. Awalnya, bermain lempar tangkap bola dilakukan dalam
posisi duduk di lantai, karena umumnya anak batita belum seimbang kalau
harus melempar bola dalam posisi berdiri, apalagi berjalan. Jadi, anda dan
si kecil sama-sama duduk di lantai, saling berhadapan, kemudian saling
mengoper bola secara horizontal.

Ukuran bola yang digunakan sebaiknya beragam dari kecil hingga besar,
dengan begitu anak terlatih mengukur ketepatan tangan dalam
menangkap bola. Bola yang kecil dapat sekaligus dimanfaatkan untuk
melatih kemampuan menggenggam. Berikan kesempatan si batita untuk
menggenggam bola mungil itu dengan satu tangan. Sedangkan bola yang
besar bisa melatih koordinasi kedua tangan anak dalam memegang bola.

Pilih bola dari bahan yang empuk dengan tekstur permukaan agak kasar
sehingga selain itu tidak membahayakan saat anak menangkap bola,
kedua belah telapak tangannya juga akan terangsang dengan tektur yang
agak kasar itu.

Saat anak berlatih melempar akan lebih mudah jika menggunakan bola
plastik ringan dengan berukuran kecil ( seukuran bola tennis ). Bola ping-
pong meski ringan dan gampang digenggam namun tidak disarankan
mengingat anak-anak batita, khususnya yang berusia 12-18 bulan masih
senang memasukan benda kemulutnya.
EGRANG
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan
seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang
berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat
berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan
selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai
atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk
melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang
bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun.Egrang di
Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi
lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan.

GATRIK
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang
populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua
kelompok.

Cara Bermain:
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu
menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih
kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu
dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil
tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa
kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari
bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok
tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai
maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan
patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal
permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan
kelompok lawan akan makin lelah menggendong.

LOMPAT TALI
Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat
tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama
yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan
kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut
bermain.Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya
melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat
melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat
hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu
melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali
hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.
Biasanya dimainkan dengan berbagai ketinggian tali,dan dilanjutkan
dengan permainan tali yang di putar dari kecepatan yang lambat
kemudian bertambah cepat.

BOY BOYAN
Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil
dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya
bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik,
empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai
penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar
tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah
roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke
anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan
bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.

ADU KELERENG
Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola
kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak.
Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm)
dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan
nostalgia dan warnanya yang estetik.Cara permainannya dengan
menggambar segitiga sama kaki ditanah kemudian masing-masing
pemain meletakkan sebuah kelerengnya diatas gambaran segitiga
tersebut. Buah pasangan namanya, buah kelereng yang dipertaruhkan.
Peserta, tergantung jumlah pemain. Biasanya paling sedikit tiga pemain
dan paling banyak idealnya enam pemain. Kalau lebih dari itu dibuat dua
kelompok. Permainan dimulai dengan cara masing-masing pemain
menggunakan sebuah kelereng sebagai gacoannya lalu melempar buah
pasangan tersebut dari jarak dua atau tiga meter .Pemain secara
bergantian melempar sesuai urutan berdasarkan hasil undian dengan adu
sut jari tangan Pelemparan gaco dilakukan dengan membidik dan
melempar keras dengan maksud mengenai buah pasangan atau agar
hasil lemparan mendarat dilapangan permainan terjauh.
Selanjutnya yang mengawali permainan adalah siapa yang berhasil
mengenai buah pasangan, dialah mendapat giliran pertama.. Kalau tidak
ada yang mengenai buah pasangan ,maka yang mulai bermain adalah
gacoannya yang terjauh. Pemain harus berusaha menghabiskan buah
pasangan diporces pada saat giliran bermain. Ada yang sekali giliran main
sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain
yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau
tidak mau memburu gacoan lawan, maka pilihannya adalah
menembakkan gacoan ketempat yang kosong untuk disembunyikan agar
tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan main. Pemain yang mampu
menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu menembak
gacoan lawan . Pemain yang gacoannya kena tembak maka gacoannya
mati ,selesailah permainannya pada game tersebut.

Anda mungkin juga menyukai