Anda di halaman 1dari 3

1.

Permainan congklak

Permainan yang menggunakan papan kayu yang memiliki 14 hingga 16 lubang dengan dua
lubang di ujung papan.Permainan ini menggunakan biji-bijian atau batu kecil yang dipindahkan
dari setu lubang ke lubang lainya secara neutar dan berurutan. Permainan yang berasal dari
kebudayaan kuno timur tengah ini dahulu sangat popular di Jawa. Permainan ini dapat melatih
berhitung anak serta melatih kemampuan berpikir untuk menyusun strategi yang baik dalam
permainan.

2. Permainan congklak

Permainan ini dilakukan secara bergrup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim
terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos
melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh
anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang
telah Ada. Permainan ini berasal dari Bahasa Inggris yaitu Go Back Through the Door yang
artinya kembali melewati pintu, sesuai aturan permainan ini. Namun karena orang Indonesia
susah melafalkannya maka disebut gerobak sodor

3. Permainan Egrang
Engrang merupakan permainan tradisional dengan memanfaatkan dua pasang tongkat bambu
panjang yang diberi tempat pijakan kaki. Cara memainkan engrang pada dasarnya cukup
sederhana, yakni dengan cara menaiki tongkat bambu tersebut kemudian pemainnya diminta
untuk berjalan dengan menggunakan kaki egrang. Namun hal tersebut tentu tidak mudah untuk
dilakukan sebab para pemainnya harus memiliki kesimbangan yang baik. Permainan ini
diperkirakan telah ada sejak zaman penjajahan Belandan dan mendapat pengaruh dari budaya
China

4. Permainan Ma’cukke

Merupakan jenis permainan yang berasal dari suku bugis teatnya di Bone. Para pemain akan
mengungkit "Cukke" tanah dengan menggunakan sepotong kayu atau rotan. Maccukke ini
dimainkan secara berkelompok, yaitu satu kelompok dua orang atau lebih dan umumnya
dimainkan laki-laki. Untuk alat pengungkitnya disebutnya indo cukke atau pattette. Sementara
alat yang diungkit disebutnya anak cukke. Kemudian area permaianannya dilakukan di tempat
atau lokasi yang bersih (tidak berumput untuk area membuat lubang tempat mengungkit dan
area yang luas. Permainan ini berasal dari permainan tradisional Melayu yang masuk ke Sulawesi
Selatan

5. Permainan Ma’Bom

Permainan ini juga berasal dari suku Bugis. Permainan Ma' Bom atau Boi-boian dilakukan
dengan cara melempar lempengan (biasanya pecahan lempengan genteng atau tempurung
kelapa "Capeng") dengan menggunakan bola kecil. Jika lemparan itu membuat tumpukan
roboh, maka penjaga harus mengambil bola dan melemparnya ke pemain lawan. Meski terlihat
mudah, permainan ini memerlukan konsentrasi sebab pemain harus melempar dan mengenai
target termasuk lempengan atau lawan, kadang angin juga berpengaruh pada gagal dan
berhasilnya lemparan.
6. Permainan Ma’Goli (Main Kelereng)

Permainan ini merupakan permainan tradisional yang dulu sangat populer di kalangan anak laki-
laki. Permainan ini dilakukan dengan meletakkan beberapa butir kelereng dalam lingkaran. Lalu
semua anak berdiri dengan jarak satu meter dari lingkaran tersebut atau berada di belakang
sebuah garis, kemudian secara bergantian harus menyentil sebutir kelereng lainnya agar
kumpulan kelereng di lingkaran, keluar. Anak yang kelerengnya paling jauh dari lingkaran akan
bermain lebih dulu dan memakai kelereng yang ada di luar lingkaran sebagai penyerang untuk
memukul kelereng lain yang masih ada di dalam lingkaran. Jika berhasil, pemain akan
mengambil dan boleh menyimpan kelereng yang berhasil disentilnya. Permainan ini diketahui
berasal dari peradaban Mesir Kuno sejak tahun 300 Sebelum Masehi.

Anda mungkin juga menyukai