Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Sejumlah mahasiswa yang sedang menyusun skripsi banyak yang
mengalami stress dalam proses penulisan. Mahasiswa mengeluhkan sulitnya
merumuskan tujuan penelitian, menemukan teori yang harus digunakan dalam
menunjang penelitian, menetapkan metode penelitian, hingga bagaimana cara
mengolah data yang harus dikumpulkan. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa
menemui dosen pembimbing untuk berkonsultasi juga merupakan hal yang
membuat stress.
Disamping skripsi, tugas yang menumpuk, kondisi keuangan yang
menipis, lingkungan teman-teman kuliah maupun kos juga sering membuat
mahasiswa stress. Hal tersebut membuat mahasiswa malas dalam mengikuti
perkuliahan dan tidak bersemangat dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Dalam
hal ini stress adalah perasaan tidak enak yang disebabkan oleh persoalanpersoalan di luar kendali mahasiswa.
Stress adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya tekanan fisik
maupun psikis akibat tuntutan dalam diri dan lingkungan. Menurut Selye (dalam
Mumtahinnah, 2004) mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik
dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Sedangkan Korchin
(dalam Mumtahinnah, 2004) menyatakan bahwa keadaan stress muncul apabila
tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan
atau integritas seseorang.
Pendidikan dan rekreasi adalah dua istilah yang memiliki makna berbeda.
Namun, banyak orang mengklaim bahwa apabila pendidikan dalam arti luas maka
pendidikan itu mencangkup rekreasi. Dengan interpretasi semancam ini perbedaan
pendidikaan dengan rekreasi menjadi jelas.
PendidikanRekreasiadalahsuatuprogrampendidikannonformalyang
menyediakankesempatanbagisetiapindividuuntukmengembangkan
keterampilanjasmani,sikapsosial,mentalkebiasaandanpenghayatan(psiko
sosial)danketerampilanintelektual(kognitif)secaraharmonisdanproporsional

yangpadagilirannyanantiakanmembentukkepribadiansertatingkahlaku
seseorang.
Kegiataninimemberikanpengalamanlangsungdilapanganmelalui
kegiatankegiatansepertipendidikandialamterbuka(outdooreducation/school),
misalnyastudytour,perjalananlapangan,danpendidikanpetualangandialam
terbuka(outdooradventureseducation)sertakegiatankegiatanlainnya,seperti
olahragarekreatif,aktivitaspermainantermasukpermainantradisionaldan
kesenian,jenisjenisaktivitasjasmaniyanglainnya.
Dari beberapa uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis membuat
makalah dengan judul Pendidikan Rekreasi Untuk Mahasiswa Dalam
Menghadapi Stress dengan tujuan menumbuhkan kembali semangat belajar dan
menjalankan kegiatan sehari-hari mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
untuk makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian dari stress?


Apa pengertian dari pendidikan rekreasi?
Apa saja asas-asas pendidikan rekreasi?
Apa saja tujuan dari pendidikan rekreasi?
Apa saja contoh pendidikan rekreasi untuk kalangan mahasiswa?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan untuk makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk memaparkan pengertian dari stress.


Untuk memaparkan pengertian pendidikan rekreasi.
Untuk memaparkan asas-asas pendidikan rekreasi.
Untuk memaparkan tujuan dari pendidikan rekreasi.
Untuk memaparkan contoh pendidikan rekreasi untuk kalangan mahasiswa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stress
Secara umum stress adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya
tekanan fisik maupun psikis akibat tuntutan dalam diri dan lingkungan. Tekanan
tersebut dapat terjadi akibat ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan
yang dinginkan, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Belum tentu
semua individu yang mengalami ketidakseimbangan antara harapan dan
kenyataan tersebut akan menjadikannya stress. Suatu stimulus yang sama akan
direspon secara berlainan oleh individu yang berbeda. Artinya, tidak semua
stimulus akan direspon menjadi stress oleh semua individu. Hal itu dikarenakan
adanya perbedaan setiap individu dalam menyikapi setiap situasi, kemampuan
meredam stimulus, dan pengalaman hidupnya.
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan
mental/beban kehidupan). Menurut Selye (dalam Mumtahinnah, 2004)
mendefinisikan stress sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap
tuntutan yang dikenakan padanya. Sedangkan Korchin (dalam Mumtahinnah,
2004) menyatakan bahwa keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang
luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
stress merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh
tuntutan-tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal
maupun lingkungan eksternal sehingga terancam kesejahteraannya.
B. Pengertian Pendidikan Rekreasi
Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasana
belajardanprosespembelajaranagarpesertadidiksecaraaktifmengembangkan
potensidirinya.Dalampelaksanaannya,penyelenggaraanpendidikanharussesuai
dengantujuanpendidikannasionalyaitumengembangkankemampuandan
membentukwataksertaperadabanbangsayangbermartabatdalamrangka
mencerdaskankehidupanbangsa.

Rekreasiberartimembangunminatdanmenciptakankembalikesegaran
pikirandanperasaankita.Jadikalauberekreasiituberartikitamelakukansuatu
perbuatanataukegiatanyangmenyenangkanhati,yangdapatmembangunminat
sertadapatmenciptakankembalikesegaranpikirandanperasaankita.Karenaitu
rekreasiitusangatpentinguntukmencegahdanbahkanmelawansegalaarus
kerutinan,pangkalkebosanandankeletihan.
Pendidikanrekreasimerupakanprosesajarmelaluikegiatanrekreasidan
sekaliguspulasebagaiprosesajaruntukmenguasaiaspekkognitif,afektifdan
psikomotor.Istilahlainnyaadalahpendidikanwaktuluang.Selainmendapatkan
ilmupengetahuandanpengalamanbaru,pendidikanrekreasijugamemperbaharui
ulangkondisifisikdanjiwa,sehinggatidakberartihanyamembuangbuang
waktuataumembunuhwaktu.
Dengandemikian,penekanandaripendidikanrekreasiadalahdalam
nuansamenciptakembali(recreation)orangtersebut,upayarevitalisasitubuh
danjiwayangterwujudkarenamenjauhdariaktivitasrutindankondisiyang
menekandalamkehidupanseharihari.Landasankependidikandarirekreasi
karenanyakinidiangkatkembali,sehinggaseringdiistilahkandenganpendidikan
rekreasi,yangtujuanutamanyaadalahmendidikorangdalambagaimana
memanfaatkanwaktusenggangmerekadalamrangkamemulihkankondisitubuh
merekasetelahmelakukanaktifitasseharihari.
C. Asas-asas Pendidikan Rekreasi
Dalam pengembangan konsep pendidikan rekreasi, terdapat asas-asas
pendidikan jasmani yang harus diketahui, diantaranya:
1. Asas manfaat, yaitu dalam menyelenggarakan pendidikan rekreasi harus ada
perubahan diri (perilaku) dari sebelumnya kurang baik menjadi pribadi yang
lebih baik.
2. Asas adil, yaitu dalam penyelenggaraan pendidikan rekreasi ini seorang guru
atau pemimpin harus bertindak adil serta memberi perhatian yang merata
kepada seluruh siswa atau anggota sehingga tidak timbul diskriminasi yang
menyebabkan perpecahan.

3. Asas kekeluargaan, yaitu harus ada nilai social yang disampaikan dalam
proses pendidikan rekreasi tersebut berlangsung. Adanya sikap saling tolong
menolong, toleransi, mendukung, dll, guna mencapai tujuan bersama.
4. Asas kebutuhan, yaitu dalam penyelenggaran pendidikan rekreasi harus ada
tujuan untuk menciptakan atau memulihkan kembali kondisi tubuh yang
kurang baik.
D. Tujuan Pendidikan Rekreasi
Adapun tujuan dari penyelenggaran pendidikan rekreasi menurut Sessom
(1984) adalah sebagai berikut:
1. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan social
setiap individu.
2. Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta berupaya
dalam melestarikan lingkungan tersebut.
3. Menumbuhkan dan memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang
merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan self-concept
4. Mendidik seseorang agar dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan
positif dalam arti tidak merugikan diri sendiri, orang lain atau lingkungan.
Serta mencegah munculnya kegiatan negative seperti penggunaan narkoba,
merampok, dan kegiatan negative lainnya.
5. Menambah gairah belajar serta meningkatkan skill siswa. Dan dapat
membentuk kepribadian yang tangguh dan mandiri.
E. Pendidikan Rekreasi Untuk Mahasiswa
Sebagian besar bentuk rekreasi lebih menekankan pada aktifitas wisata
seperti berjalan-jalan ke tempat wisata, bermain, makan dan segala bentuk
aktifitas yang menyenangkan. Sebagaimana namanya, olahraga rekreasi sifatnya
juga menyenangkan dan meningkatkan kesegaran otak serta mengistirahatkan
otak dari ketegangan pikiran. Berikut adalah contoh dari olahraga rekreasi adalah
sebagai berikut:

1. Camping, atau berkemah adalah kegiatan rekreasi di luar ruangan yang jauh
dari keramaian dengan peralatan yang memadai. Berkemah dapat
memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menumbuhkan rasa
percaya diri. Dengan berkemah diharapkan seseorang memperoleh suatu
kegiatan dan pengalaman yang menggembirakan.
2. Paralayang dan paragliding, merupakan aktifitas olahraga yang sangat
membutuhkan kesiapan mental untuk melayang dan terjun menggunakan alat
terbang buatan dari sebuah ketinggian tertentu. Meskipun membutuhkan
keberanian, namun olahraga ini sangat rekreatif dan meningkatkan hormone
adrenalin yang dapat membantu memberikan sentakan tubuh untuk mencapai
kesegaran. Pacuan adrenalin telah terbukti mampu meningkatkan kebugaran
tubuh sekaligus membuat seseorang menjadi bersemangat. Dengan
menyaksikan pemandangan yang indah dari atas, mata juga diajak untuk
bereaksi dan menikmati indahnya alam dari atas.
3. Arung jeram, dalam olahraga ini menggunakan alat kapal air yang tentu saja
sangat rekreatif. Peserta diajak untuk menyusuri perairan yang tidak hanya
deras namun juga terjal kondisinya. Mental dan fisik serta kekompakan
sangat diuji dan dilatih. Unsur menyenangkan karena di dalam olahraga ini
akan melihat suasana alam, ketegangan yang justru membuat seseorang
ketika mencapai antiklimaks tegang dan takut akan terjatuh atau tenggelam
menjadi rileks dan bugar. Jiwa petualang dan keberanian terlatih pada
olahraga arum jeram ini.
4. Paint ball, yaitu suatu olahraga yang sebelumnya dikembangkan di area
militer. Olahraga dengan cara melakukan tekabakan dengan bola yang diisi
cat ini banyak dilakukan sebagai ajang rekreasi. Olahraga ini perupa
permainan yang menyenangkan dan banyak disukai serta menjadi pilihan di
dalam olahraga outbond untuk melatih kekompakan tim.
Dari beberapa contoh olahraga rekreasi diatas, penulis membuat suatu
kegiatan dan mengambil olahraga rekreasi arum jeram dan berkemah yang
dijadikan dalam satu aktifitas. Berikut manajemen pelaksanaannya:
1. Tema Kegiatan
Berkemah dan Arum Jeram

2. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Membina kerjasama, persatuan, dan persaudaraan.


Melatih mental dan fisik peserta kegiatan.
Mengembangkan kemampuan dalam mengatasi tantangan.
Menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan.

3. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini akan diadakan pada:
Hari

: Sabtu dan Minggu

Tanggal

: 13-14 Juni 2015

Jam

: Sabtu 13.00 - Minggu 13.00 WIB

Tempat

: Kasembon rafting

4. Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa FIK jurusan Pendidikan Jasmani
Dan Kesehatan offering B angkatan 2012.
5. Susunan Kepanitiaan
a. Penanggung jawab
b. Ketua pelaksana
c. Bendahara
d. Sie Bidang

: Drs. Agus Tomi


: Tri Cahya Agung
: Ida Dwi Cahyani
: M. Zulmi Fairuz Z. & Iwan Fachrozi

6. Susunan Kegiatan
Sabtu, 13 Juni 2015
No

Pukul

1.

12.30 - 14.00

2.
3.
4.
5.
6.
7.

14.00 - 15.30
15.30 - 16.30
16.30 - 18.00
18.00 - 19.30
19.30 - 21.00
21.00

Kegiatan
Berangkat ke Kasembon

Tempat
Universitas Negeri

Rafting
Pendirian Tenda
Isho + mandi
Diskusi Kecil
Ishoma
Api Unggun
Istirahat (Tidur)

Malang
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan

Minggu, 14 Juni 2015


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pukul
04.30 - 05.30
05.30 - 06.30
06.30 - 08.00
08.00 - 11.30
11.30 - 12.30
12.30 - 13.00

7.

13.00

Kegiatan
Sholat
Senam Pagi
Ishoma + mandi
Kegiatan Arum Jeram
Ishoma + mandi
Perobohan tenda
Pulang ke UM

Tempat
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Sungai Kasembon
Bumi Perkemahan
Bumi Perkemahan
Universitas Negeri
Malang

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stress merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh
tuntutan-tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal
maupun lingkungan eksternal sehingga terancam kesejahteraannya.
Pendidikanrekreasimerupakanprosesajarmelaluikegiatanrekreasidan
sekaliguspulasebagaiprosesajaruntukmenguasaiaspekkognitif,afektifdan
psikomotor.
Dalam pengembangan konsep pendidikan rekreasi, terdapat asas-asas
pendidikan jasmani yang harus diketahui, diantaranya: (1) asas manfaat, (2) asas
adil, (3) asas kekeluargaan, dan (4) asas kebutuhan.
Beberapa contoh olahraga rekreasi untuk mahasiswa, diantaranya: (1)
berkemah, (2) paralayang, (3) arum jeram, dan (4) paintball.

DAFTAR RUJUKAN
Mumtahinnah, Noviyan. 2004. Hubungan Antara Stress Dengan Agresi. (Jurnal),
(Online)
Sukadiyanto. 2010. Stress Dan Cara Menguranginya. (Artikel), (Online)
Supriatna, Aming. 2008. Aktifitas Rekreasi Kebugaran Dan Luar Sekolah.
(Jurnal), (Online)

Anda mungkin juga menyukai