Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI PENJAS DAN OLAHRAGA

DI SUSUN OLEH :

Mujtahid Ahmadi

1931041027

Penjaskesrek B

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKSSAR

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan keimanan, keislaman, kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah PSIKOLOGI PENJAS

Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang perlu diperbaiki dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi sumber hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda baca
sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi
penulis.

Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan menarik bagi
pembaca.
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...…….………….

A. Latar Belakang……………………………………………..………............
B. Rumusan Masalah………………………………..............................
C. Tujuan penulisan……………………………………………………………….
D. Manfaat penulisan……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN……………………………………..……….……...………...

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI OLAHRAGA.………………………………


B. ASPEK DALAM PSIKOLOGI OLAHRAGA……..……….................
C. MANFAAT PSIKOLOGI OLAHRAGA……….…………………………..
D. PERAN PSIKOLOGI OLAHRAGA………………………………………….

BAB III PENUTUP….………………………………………………….….................

I. Kesimpulan…………………………………………………………. ………….
II. Saran…..…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….…………..… …………


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada beberapa pendekatan yang dipilih manusia untuk memahami, megolah dan menghayati
dunia dengan beserta isinya.Pendekatan-pendekatan tersebut adalah takwa kepada ALLAH, Ilmu
Pengetahuan, Seni dan Agama.Psikologi olahraga adalah usaha untuk memahami atau mengerti
seseorang atlet dalam hal makna dan nilai-nilainya.Bidang dalam psikologi tersebut sangat luas
dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran.Psikologi olahraga
berusah untuk memahami kondisi seseorang atlet-atlet yang berusaha untuk berprestasi di kanca
internasional.

Ada banyak definisi mengenai istilah psikologi.Salah satu definisi tentang psikologi adalah
kajian ilmiah tentang perilaku, emosi dan kognisi manusia dan binatang (Wann, 1997).Psikologi
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri pada perilaku manusia
dan semua dinamika di dalam tubuh manusia baik yang terlihat maupun yang tidak bisa dilihat
secara langsung.Perilaku manusia meliputi semua hal yang dilakukan oleh seorang manusia baik
yang disadari maupun yang tidak disadari. Dinamikadinamika yang ada dalam tubuh manusia
antara lain kekecewaan, kemarahan, kebahagiaan, konflik dan sebagainya. Dinamika-dinamika
ini biasanya kemudian keluar dalam bentuk perilaku.

Definisi olahraga menurut Wann (1997) adalah aktivitas yang melibatkan power dan skill,
kompetisi, strategi, dan/atau kesempatan, dilakukan untuk kesenangan, kepuasan dan/atau
pencapaian pribadi (misal; pendapatan) dari pelaku atau orang lain (mis. penonton), meliputi
olahraga terorganisasi dan olahraga rekreasional, dan olahraga sebagai hiburan.

Oleh karena itu, psikologi olahraga merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap
kehidupan dan dunia seorang atlet.Psikologi olahraga berusaha untuk menyatukan jiwa raga
seorang atlet dengan pelatihnya, yang akhirnya menjadikan satu orang menjadi atlet yang
berprestasi.

Pada mulanya psikologi olahraga yaitu segala ilmu pengetahuan yang menyakup masalah
keperibadian seorang atlet dan dapat diterapkan didalamnnya.

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, telah mempengaruhi dunia di berbagai
bidangnya.Persaingan dirasa ketat dimana masyarakat berlomba-lomba untuk mencari celah
keuntungan demi menghidupi keluarganya.Oleh karena itu, tak jarang kita temui orangtua yang
sibuk bekerja sepanjang hari dan mempercayakan keperawatan anak sepenuhnya kepada para
pembantu. Kesibukan orang tua menbuat anak-anak cenderung pasif dengan bermain game atau
playstation dirumah daripada aktif secara fisik atau berolahraga di luar rumah.
Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa olahraga bagi anak-anak sangat penting untuk
dilakukan karena dapat menunjang pertumbuhan anak. Sementara gaya hidup yang pasif atau
kurang gerak, kurang latihan otot beresiko tinggi terserang penyakit metabolisme seperti obesitas
dan diabetesserta penyakit degenerasi seprti osteoporosis dan jantung kororner.

Untuk itu makalah ini akan membahas mengenai manfaat olahraga bagi perkembangan fisik
maupun psikis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa pengertian psikologi olahraga ?
2. Untuk mengetahui aspek-aspek dalam psikologi olahraga ?
3. Untuk mengetahui apa manfaat psikologi olahraga ?
4. Untuk mengetahui peran psikologi olahraga ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan laporan ini antara lain :
1. Untuk mengetahui apa sih pengertian psikologi olahraga menurut para ahli.
2. Aspek-aspek yang perlu diketahui oleh para atlet untuk memiliki jiwa juara.
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari mempelajari psikologi olahraga bagi para
atlet.
4. Untuk mengetahui apa peran penting psikologi olahraga.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan seorang pembaca.
2. Tertambahnya pengalaman pembaca tentang psikologi olahraga.
3. Mengenalkan pembaca tentang apa saja itu psikologi olahraga.
4. Memberikan motivasi membaca pada pembaca yang mempunyai minat
didalamnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Psikologi berperan dalam banyak bidang, hampir semua bidang keilmuan atau profesi
membutuhkan ilmu psikologi di dalamnya.Psikologi mempelajari tentang kejiwaan manusia dan
perilakunya sehari hari.Manusia erat sekali dengan hubungan antara jiwa dan perilaku untuk
menjadi bagian dari masyarakat yang positif.Psikologi pun ditemukan sangat berguna dalam
dunia olahraga.Psikologi olahraga mempelajari kejiwaan pada aktivitas olahraga atau pada atlet
atlet olahraga. Perkembangan atau capaian dari olahraga yaitu kesehatan atau perkembangan
secara fisik akan berdampak pula pada kondisi psikis seseorang.

Hal tersebut juga bisa didapatkan bahwa kondisi psikis juga berpengaruh pada proses
pencapaian kesehatan atau latihan fisik. Kedua hal tersebut saling berpengaruh timbal balik
terhadap keberhasilan olahraga.Untuk mengetahui lebih jelas tentang psikologi olahraga, berikut
ini penjelasannya.

A. Pengertian Psikologi Olahraga

Psikologi sendiri merupakan keilmuan yang mempelajari tentang kejiwaan atau proses
mental. Sedangkan psikologi olahraga merupakan keilmuan yang mempelajari tentang kejiwaan
dalam kaitannya dengan aktivitas olahraga.Para ahli membedakan psikologi olahraga dengan
psikologi latihan.

Weinberg dan Gould memiliki pandangan bahwa psikologi olahraga dan psikologi


latihan itu serupa, karena banyak persamaan.Weinberg dan Gloud menyatakan dasar tujuan dari
psikologi olahraga dan psikologi latihan adalah mempelajari tentang bagaimana psikologis
mampu mempengaruhi aktivitas fisik individu.
Selain itu mereka juga menyampaikan bahwa psikologi olahraga ini ditujukan untuk para
atlet agar bisa berprestasi, untuk memberi dukungan para orang tua dan orang cacat untuk hidup
lebih sehat, sebagai bagian dari sebuah terapi.  Perbedaan antara psikologi olahraga dan
psikologi latihan masih bulem bisa dijelaskan, meskipun mereka memiliki definisi yang berbeda
namun dalam praktiknya hampir serupa.
Willis dan Campbell mengemukan bahwa psikologi olahraga berhubungan dengan
respon psikofisiologis dimana respon somatik mempengaruhi kognisi, emosi, dan performance.

Aktivitas olahraga memiliki dampak pada emosi saat pelaksanaan aktivitas.Psikologi olahraga
diarahkan untuk memberikan dukungan, semangat, yang bersifat kompetitif agar atlet olahraga
mencapai prestasi tertentu saat berkompetisi.

Psikologi olahraga menurut beberapa ahli :

1. Bucher : Psikologi olahraga merupakan bidang psikologi yang diterapkan dalam aktivitas
olahraga yaitu berupa keterampilan, pelatihan, dan pengembangan.
2. Williams dan Straub : Psikologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari faktor
psikologis yang memiliki pengaruh dalam olahraga.
3. Weinberg dan Gould : Psikologi olahraga merupakan bidang keilmuan yang mempelajari
tentang individu dan perilakunya dalam olahraga.
4. Kontos dan Feltz : Psikologi olahraga merupakan bidang keilmuan yang membahas
tentang psinsip psikologi dalam setting olahraga.
5. Singgih D. Gunarsa : Psikologi olahraga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang psikologi pada atlet serta faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian atlet.

B. Aspek dalam Psikologi Olahraga

Psikologi olahraga dikaji melalui beberapa aspek berikut ini:

1. Mind (Pikiran)
Pikiran ini dimaksudkan untuk membina pada pikiran positif serta diikuti dengan
tindakan dan perkataan yang positif. Pikiran positif berpengaruh pada peningkatan semangat,
percaya diri dalam kompetisi, keinginan yang lebih gigih untuk mencapai kemenangan, motivasi
diri, meningkatkan kerja sama dengan koleganya, memperkuat status mental terhadap apapun
hasil yang akan didapatkan, ketangguhan mental dan ketrampilan psikologis lainnya. Sebagai
contoh :[box title=”” align=”centeratlet dengan pikiran positif akan jauh dari perasaan “takut
kalah, tidak bisa melawan, tidak bisa berjuang, pesimis, gerakan jadi tidak maksimal, dan
lainnya”.[/box]

Hal ini berlaku juga untuk pelatih, tidak hanya atletnya saja.Pelatih harus mampu
memahami karakteristik masing masing atletnya termasuk psikologis dan kemampuan
fisinya.Pelatih tidak boleh memaksakan kehendaknya yang mungkin tidak sesuai dengan
karakteristik atlet.Pelatih juga perlu menerapkan pemikiran positif dan tindakan positif ini.
Seperti contoh : pelatih harus berkata kata positif yang bersifat mendukung bukan marah marah
dan memaksakan kehendak.

2. Body (Tubuh)
Atlet membutuhkan power atau tenaga yang kuat untuk bisa menjalani profesinya dengan
baik dan berlaga dengan sempurna dalam kondisi fit. Faktor fisiologi pada atlet sangat
dipentingkan seperti kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan kemampuan motorik lainnya.

Ketahanan diri dan kakuatan sangatlah penting.Namun segi psikologis pada atlet ini juga
mempengaruhi tubuh secara fisik.Psikologis berkaitan dengan kesiapan atlet untuk berlatih,
berolahraga, bertanding, dan berjuang meraih prestasinya.Kekuatan psikologis merupakan dasar
dari kekuatan fisiologis.

3. Spirit (Semangat)
Semangat bisa didapatkan dari motivasi. Motivasi bisa didapatkkan dari diri sendiri
maupun dari orang lain. Motivasi digunakan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.Dengan pendekatan psikologis, diharapkan atlet mampu memiliki motivasi kuat
untuk bertanding dengan maksimal dan memperoleh kemenangan.Semangat dan motivasi ini
juga diperlukan dukungan dari luar seperti orang tua, rekan, dan pelatih.

4. Health (Kesehatan)
Kesehatan merupakan hal yang paling utama terkait dengan stamina dan kebugaran atlet
saat melakukan latihan dan tanding.Definisi sehat yaitu secara jiwa dan fisik.Kesehatan fisik
pada atlet berperan pada kekuatan dan performancenya saat bertanding, sedangkan kesehatan
jiwa terkait dengan pikiran atlet apakah ada faktor pengganggu yang nantinya dapat berpengaruh
terhadap performance pertandingan.Kesehatan psikis bisa terkait dengan lingkungan keluarga,
sosial, pola pikir dan sebagainya sedangkan kesehatan fisik bisa didukung dengan pola hidup,
pola aktivitas, dan sebagainya.

5. Peace (Perdamaian)
Olahraga merupakan sarana edukasi, rekreasi, prestasi, tanpa adanya unsur unsur negatif
yang merugikan.Kekalahan dalam setiap pertandingan merupakan hal yang wajar karena
pertandingan dalam olahraga dilaksanakan untuk tujuan persahabatan dan perdamaian.Kekalahan
ataupun kemenangan tidak menjadi alasan untuk menekan optimistik seseorang.

C. Manfaat Psikologi Olahraga


Psikologi olahraga memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah manfaat psikologi olahraga
bagi para atlet olahraga:

1. Mengendalikan stres
Pertandingan olahraga seringkali memberikan stres atau tekanan pada para atlet.Selain
keinginan mereka untuk menang tinggi, mereka tidak mau mengecewakan negara dan semua
pendukungnya sehingga meningkatkan stres.

Stres ditandai dengan peningkatan denyuut nadi, pernafasan, dan terlihat restless secara
fisik.Stres pada atlet ini bisa mengganggu penampilannya saat bersaing nanti, sehingga butuh
psikologi sebagai teknik penurunan tingkat stres pada para atlet saat bertanding.

2. Meningkatkan pikiran positif


Seorang atlet harus optimis sebelum bertanding dan selalu optimis untuk pertandingan
pertandingannya selanjutnya. Apabila atlet pesimis dari awal, sudah pasti kemenangan tidak
akan pernah diraih. Optimis berarti memiliki pokiran positif atas kemungkinan kemenangan yang
akan diraihnya sehingga dia bisa menampilkan pertandingan yang baik.

3. Menentukan tujuan
Psikologis membantu para atlet untuk menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka
lakukan. Tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai akan suatu aktivitas olahraga atau
pertandingan. Misalnya tujuannya adalah untuk mendapatkan medali atau membanggakan nama
negara di kancah Internasional.

4. Mampu memprediksi kemampuan diri


Psikologi membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari
intelegensi, kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan
tujuan yang maksimal.
5. Mental yang lebih tegar
Psikologi juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebiih tegar.Persaingan antar
atlet untuk bisa berlomba di kancah yang lebih tinggi cukup berat belum lagi jika mendapat
kekalahan yang membuat orang yang mendukung mereka kecewa.

Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal buruk atau yang tidak diinginkan sangat
diperlukan.Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar.Psikologi mengajarkan bagaimana
memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotovasi diri sendiri untu
bangkit lebih kuat dan tangguh.

D. Peran Psikologi Olahraga

Terdapat beberapa peran psikologi olahraga, diantaranya:

A. Peran Psikologi Olahraga terhadap Prestasi Olahraga


Peran psikologi olahraga yaitu berkontribusi untuk mengingkatkan prestasi. Terdapat tiga
peranan utama psikologi olahraga dalam meningkatakan prestasi olahraga :

 Penjelasan Karakteristik dan Tingkah Laku


Menjelaskan karakteristik dan tingkah laku para atlet kaitannya dengan gejala
psikologis.Karakter ini yang membedakan daya tangkap dan respon masing masing individu.

Bentuk perilaku manusia juga bisa dinilai.Berdasarkan perilaku tertentu, seorang individu
sedang mengalami situasi tertentu.Sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pikiran, perasaan, pengalaman, pengetahuan, pengaruh internal dan eksternal, dan lain
sebagainya.

 Penajaman Prediksi Terhadap Situasi Tertentu


Kemungkinan atau prediksi akan suatu situasi bisa dibuat dengan memperhatikan
permasalahan psikologis. Prediksi yang tepat ini biasa digunakan untuk menentukan bahwa atlet
tersebut lebih cocok di bidang olahraga apa sesuai dengan karakter dan kemampuannya.

 Kontrol Tingkah Laku yang Efektif


Mengontrol tingkah laku dalam olahraga, perilaku negatif yang berdampak buruk, hal
yang kurang menguntungkan, sehingga perkembangan positif sajalah yang didapat.Contohnya
yaitu apabila seorang atlet merasa lelah maka harus diberi dukungan lebih besar, jika tlet
memiliki bakat lebih maka harus diberikan kesempatan untuk lebih mengembangkannya lagi.

Hal hal tersebut diatas tidak lepas dari peranan pelatih yang merupakan mentor yang
melihat perkembangan atlet setiap harinya. Pelatih harus memperhatikan unsur psikis, sosial, dan
emosi setiap atletnya agar perkembangan yang terjadi sesuai yang diharapkan.

B. Peran Psikologi Olahraga terhadap Kesehatan


Sehat merupakan kondisi baik secara rohaniah maupun jasmaniah.Kondisi mental erat
kaitannya dengan respon fisiologis. Bahkan melalui beberapa penelitian stres juga mampu
mempengaruhi kesehatan seseorang dari mulai mampu meningkatkan nadi, pernafasan, tekanan
darah, kadar lemak dalam darah, meningkatkan gula darah, dan lain sebagainya.

Maka dari itu manajemen stres berkaitan dengan psikologis olahraga ini pun juga
memiliki peranan penting dalam hal kesehatan.Olahraga merupakan aktivits gerak yang sangat
disarankan dilakukan semua orang minimal 30 menit per hari untuk menjaga tubuh tetap
bugar.Namun nyatanya banyak yang malas untuk melakiukan kegiatan baik ini.

Psikologis olahraga merupakan perubahan pemikiran atau mental terhadap perilaku


seseorang.Pengendalian mental diri bisa mempengaruhi pola tingkah laku seseorang. Pemikiran
positif, niat, optimistik dalam melakukan kegiatan olahraga tentu akan berdamppak baik untuk
kesehatan tubuh. Maka orang yang sehat merupakan orang dengan pikiran yang positif dan
mampu melakukan perubahan perilaku dari negatif ke positif.

Orang dengan mental atau pemikiran positif terhadap aktivitas olahraga ini maka akan
mencapai kesehatan tubuh yang diinginkan. Berbalik apabila pikiran seseorang sudah negatif
dari awal maka tubuh yang sehat tidak akan bisa didapatkan.

Seseorang yang memiliki berat badan besar atau obesitas, tanpa psikologi olahraga berat
badannya tidak akan pernah turun dan kesehatan tubuhnya akan memburuk. Namun dengan
psikologi kesehatan orang tersebut akan mulai mencari cara seperti diet sehat rendah kalori dan
lemak, olahraga gerak, membatasi diri dari cemilan, dan sebagainya sebagai upaya pencapaian
tujuan.
C. Peran Psikologi Olahraga terhadap Belajar
Psikologi olahraga banyak digunakan pada atlet atlet olahraga.Psikologi merupakan
pendekatan kejiwaan atau mental dengan perilaku seseorang. Psikologi Olahraga memiliki
kemampuan atau peranan dalam proses belajar seseorang.  Diantaranya :

 Peningkatan proses belajar pada atlet, psikologi ini digunakan untuk menentukan


seseorang itu lebih berbakat dibidang apa, misalnya bulutangkis.
 Media pembelajaran atlet untuk mendapatkan latihan yang baik, misalnya seperti cara
melempar bola yang baik, cara memukul yang baik, menangkis, dan lain sebagainya. Setiap atlet
memiliki karakter dan kenyamanannya sendiri dalam berolahraga.
 Psikologi olahraga membantu proses belajar atlet yang baik disesuaikan dengan
karakternya, kenyamanannya, postur badannya, kekuatannya dan lain lain.
 Pendekatan psikologi menitikberatkan pada pemahaman banyak pihak baik antara atlet
dan pelatih maupun sesama kolega atlet.
 Peningkatan rasa saling memahami yang erat, sensitif terhadap setiap respon, dan
perbaikan diri akan memicu interaksi yang baik sela proses pembelajaran. Pelatih berperan untuk
terus mengawasi proses belajar ini dengan seksama dan teliti. Tanpa proses belajar yang benar,
pelatih tidak akan bisa menghasilkan atlet yang baik.

Masalah yang Umum pada Atlet


Sullivan dan Nashman menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang merupakan maslaah yang
sering dihadari oleh para atlet, sebagai berikut :

1. Masalah individu atau pribadi.


2. Masalah yang sudah lama terjadi dan masih berlangsung.
3. Masalah terkait prestasi.
4. Masalah terkait menang atau kalah.
5. Masalah dengan tim atau pelatih.
Hal hal tersebut merupakan masalah yang cukup umum ada di tiap atlet sehingga dibutuhkan
adanya psikolog olahraga untuk memberikan bantuan.Namun sayangnya hal ini kurang bisa
direspon baik, karena adanya ketakutan pengambilan wewenang terhadap diri atlet terhadap para
pelatih.

Sehingga para psikolog olahraga hanya akan berfokus pada pengembangan diri sang atlet. Secara
spesifik, psikolog olahraga mengarahkan pembinaan pada beberapa hal berikut :

1. Membantu atlet untuk mencapai prestasi.


2. Membantu orang orang dengan keterbatasan fisik untuk bisa beraktivitas dengan bugar.
3. Meneliti faktor psikologis dalam aktivitas atau latihan.
D. Peran Psikologi Olahraga dalam Persiapan Pertandingan
Psikologi olahraga dibutuhkan dalam persiapan atlet untuk pertandingin mulai dari pre
pertandingan, hari pertandingan, saat pertandingan, maupun setelah pertandingan. Berikut ini
penjelasannya :

a. Sebelum hari pertandingan


Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan pada tahap pre hari pertandingan, yaitu:

1. Kumpulkan informasi sebanyak – banyaknya mengenai kekuatan dan kelemahan lawan


pertandingan. Lalu susunlah strategi tanding untuk mengunggulinya. Jalin kerjasama yang efektif
dengan teman dalam tim untuk penerapan strategi tersebut.
2. Memantau perkembangan atlet dari kemampuan fisik, mental, konsentrasi, ketepatan
waktu dan sikapnya saat latihan.
3. Memantau tingkat kecemasan atlet dari tingkah laku dan ekspresi wajah yang
mencerminkan suasana hati atlet dan juga faktor faktor penghambat misalnya seperti kondisi
badan yang sedang sakit.
4. Memberikan suasana yang gembira, santai dan menyenangkan pada atlet dan
menciptakan suasana agar atlet tidak merasa cemas dengan pertandingannya yang akan datang.
5. Berikan latihan ringan sebelum pertandingan untuk mencegah keletihan dan penurunan
power saat pertandingan esok harinya. Pastikan atlet mendapatkan tidur yang berkualitas.
Pastikan peralatan untuk bertanding sudah siap semua dan dalam kondisi yang baik.
b. Pada hari pertandingan
Pada hari pertandingan, hal berikut yang perlu dilakukan :

1. Bangunlah tepat waktu di pagi hari. Lakukan kegiatan rutin harian seperti biasa dan
lakukan teknik teknik relaksasi. Jangan membayangkan pertandingan terlebih dahulu. Pastikan
tubuh berada pada kondisi rileks, bangun pikiran optimis dan positif dengan motivasi dan
semangat yang lebih besar lagi.
2. Berangkatlah tepat waktu dan tidak terlambat. Datang lebih awal di tempat pertandingan
akan memudahkan atlet untuk beradaptasi lebih baik dengan lingkungan sekitar dan menjadi
lebih yakin dan meningkatkan rasa percaya diri.
3. Lakukan pemanasan sebagai intro permulaan tubuh dan adaptasi lingkungan. Jaga pikiran
positif, ingat ingat strategi yang sudah dipelajari dan disepakati. Lakukan diskusi ulang secara
singkat dengan tim dan salurkan semangat positif dan optimis kepada tim.
c. Saat pertandingan
Saat pertandingan dimulai, ini yang bisa Anda lakukan :

1. Fokuskan pikiran dan seluruh konsentrasi Anda pada pertandingan.


2. Menjaga tubuh dan pikiran tetap rileks namun tanpa mengendurkan semangat. Kontrol
kecemasan.
3. Terlalu banyak menganalisa situasi dan gerak musuh bisa jadi akan merugikan atlet,
karena saat Anda menganalisa performance Anda akan turun.
4. Bermainlah seperti yang sudah dilakukan saat latihan.
5. Lakukan strategi yang sudah direncanakan, dan sesuaikan dengan situasi yang ada. Amati
gerakan musuh apakah strategi tersebut berhasil, jika tidak lakukan alternatif strategi yang
lainnya.
6. Hindari berfikir pesimis, menyerah, lelah, tidak percaya diri, jauh dari kemenangan, dan
hal negatif lainnya.
7. Semangat, motivasi dan performance permainan harus tetap dijaga dari awal sampai akhir
jangan sampai kendor atau lengah.
d. Setelah hari pertandingan
Setelah pertandingan selesai, inilah hal hal yang bisa dilakukan oleh atlet:

1. Evaluasi post pertandingan sangat diperlukan baik dalam posisi menang maupun kalah.
Hal ini berguna untuk menentukan strategi di pertandingan yang akan berlangsung lagi nantinya.
Atlet harus mencatat hal positif dan negatif yang dialami selama pertandingan tadi. Catat
keseluruhan yang dipikir dan dirasakan tidak hanya terkait strategi, teknik, namun juga mental,
fisik, dan sebagainya.
2. Mengevaluasi performance apakah sudah sesuai dan sempurna apakah ada kekurangan,
kesalahan, atau hal yang seharusnya tidak dilakukan, atau mungkin ada hal bagus yang sudah
dilakukan.
3. Berikan masukan positif untuk perbaikan performance terhadap pertandingan yang
mungkin harus dirubah atau dilatih lagi untuk penampilan yang lebih kuat lagi di lain waktu.
Berikan pemikiran positif terhadap setiap kesalahan dan cara perbaikan yang seharusnya.
4. Pusatkan keputusan pada aspek aspek positif pada pertandingan. Misalnya gerakan yang
bagus saat pertandingan tadi, strategi musuh yang canggih dan mungkin bisa diadaptasi untuk
dilakukan oleh tim sebagai pembelajaran di pertandingan yang akan datang.
Psikologi olahraga dari berbagai pernyataan diatas menyatakan peranannya yang begitu
penting untuk menjaga atlet agar lebih berkualitas lagi.Faktor psikologis mampu mempengaruhi
faktor fisiologis secara bermakna.Faktor psikologis inilah yang juga merupakan dasar dari
perkembangan seorang atlet untuk tumbuh menjadi atlet yang luar biasa.
Peran psikologis ini akan mempengaruhi atlet dari segi ketenangan jiwa, berfikir positif, oprimis,
penuh semangat, penuh rasa percaya diri, kekuatan fisik yang meningkat, ketangguhan tubuh
yang cukup, niat yang bulat, kebanggan atas diri juga meningkat, dan manfaat manfaat positif
lainnya.

Kemudian, apabila semua atlet sudah mampu mencapai tahap demikian, mereka akan
bisa bermain dengan lebih rileks, fokus konsentrasi, mengeluarkan semua kekuatannya yang
maksimal, berjuang tanpa mengenal putus asa, dan suportif atas hasil apapun yang akan dicapai
di akhir pertandingan.

Sebuah pertandingan pasti ada menang dan kalah dan kedua hal tersebut bukanlah sebuah
masalah namun merupakan tahapan perkembangan untuk menjadi seorang atlet yang lebih baik
untuk membawa nama negara dan menjadi orang yang membanggakan bagi negara.

Teknik meningkatkan Motivasi Berikut ini beberapa aplikasi teori dalam konteks sehari-
hari untuk meningkatkan motivasi atlet (Whitehead, 1995).

1. Tekankan pada penguasaan teknik secara individual (individua mastery).


Motivasi intrinsik memang lebih efektif, sehingga penguasaan kemampuan
sebagai dasar motivasi intrinsik harus lebih banyak ditekankan. Penekanan ini
diwujudkan dalam bentuk umpan balik atau masukan-masukan dengna konkret.
Pelatih yang hanya berfokus pada kesalahan cenderung akan mengurangi nilai
dari masukannya dan kemungkinan membuat para atlet menjadi stress. Contoh,
saat memberi masukan dan umpan balik, pelatih harus memberi penekanan pada
perkembangan personal yang telah dibuat (mis, “Kamu benar-benar sudah mulai
menguasai teknik memukul dengan benar”). Also,sweeten bitter medicine by
prefacing comments with a competence-promoting introduction (e.g., “If you
want to make that good shot great—why not try to . . .”).
2. Jangan terlalu membandingkan antar teman latihan Membandingkan antar
teman latihan cenderung akan merusak motivasi para atlet. Hal ini disebabkan
oleh rasa ketidakpuasan dan munculnya rasa malu sehingga akan menyebabkan
timbulknya rasa frustrasi dari atlet tersebut. Ketika seorang atlet terlalu sering
dibandingkan, maka harga diri atlet tersebut menjadi terganggu. Untuk itu, dari
pada membanding-bandingkan antar teman latihan, lebih baik menekankan lebih
detil untuk memberikan masukan secara teknis kepada atlet tersebut.
3. Memberikan banyak pilihan saat latihan. Secara konseptual, motivasi intrinsik
menekankan pada keingintahuan serta penguasaan. Untuk itu, proses latihan
harus bervariasi sehingga atlet mempunyai banyak pilihan. Pilihan inilah yang
akan membuat para atlet menyesuaikan diri dengan kemampuannya, sehingga
persepsi atas penguasaan materi menjadi lebih baik.
4. Jangan merusak fokus intrinsik dengan pemberian reward yang tidak tepat.
Pemberian reward (hadiah) yang tidak tepat sasaran akan merusak motivasi
intrinsik dari seorang atlet. Di dalam proses latihan, motivasi yang muncul dari
para atlet seharusnya adalah keingintahuan, keinginan untuk memperbaiki diri
atau keinginan untukmendapatkan sensasi dari teknik yang dijalankan. Bentuk
reward atau iming-iming akan cenderung membuat atlet menjadi terdorong
untuk mendapatkan hadiah tersebut. Untuk itulah proses pemberian reward
harus tepat sasaran.
5. Buat latihan menjadi menyenangkan. Latihan yang menyenangkan akan
membuat tekanan menjadi berkurang. Keinginan untuk semakin tahu dan
semakin bisa akan muncul jika situasi latihan menyenangkan.
6. Jangan mengubah situasi latihan menjadi membosankan. Proses latihan pada
dasarnya adalah aktivitas yang menyenangkan, tapi pelatih terkadang membuat
proses latihan menjadi sesuatu yang menjemukan karena berbagai macam
penyebab. Penyebab yang paling umum adalah variasi latihan yang tidak cukup
menarik. Pelatih seharusnya menciptakan variasi-variasi latihan yang bisa
merangsang para atlet untuk selalu berusaha dan berkompetisi. Jika proses
latihan tidak banyak menuntut kerja para atlet, maka proses latihan tersebut
akan berubah menjadi menjemukan.
7. Tingkatkan pehamanan terhadap tujuan latihan dengan melatihkan nilai-nilai
utama dalam olahraga tersebut. Rekomendasi ini dibuat untuk mengakomodasi
prinsip-prinsip belajar kognitif dalam konteks motivasi. Di dalam teori tersebut
ditekankan bahwa seseorang akan menjalani proses latihan dengan serius ketika
mereka paham dengan kebutuhan latihan mereka. Untuk itulah, proses latihan
harus benar-benar dipahami oleh para atlet.
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannay, mulai dari prilaku sederhana sampai yang kompleks, prilaku manusia ada
yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan prilaku yang ditampilkan seseorang
dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.

Serta psikologi mempunyai aspek-aspek penting yang perlu menjadi pasangan pegangan
kita yaitu berpikiran positif.Berpikiran positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang
mengarahkan sesuatu kearah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan
saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatihnya yang melatihnya. Dengan membiasakan
diri berpikiran positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya
diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja samadengan berbagai pihak. Berpikir positif
merupakan modal utama untuk dapat memiliki keterampilan psikologis atau mental yang
tangguh.

Psikologi olahraga memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah manfaat psikologi
olahraga bagi para atlet olahraga:Mengendalikan stress, meningkatkan pikiran positif,
menentukan tujuan, mampu memprediksi kemampuan diri, dan mental yang lebih bagus.

Terdapat beberapa peran psikologi olahraga, diantaranya:

a) Peran psikologi olahraga terhadap prestasi olahraga, terbagi menjadi tiga yaitu :
1) Penjelasan karakteristik tingkah laku
2) Penajaman prediksi terhadap situasi tertentu
3) Control tingkah laku efektif
b) Peran psikologi olahraga terhadap kesehatan
c) Peran psikologi olahraga terhadap belajar
d) Peran psikologi olahraga dalam persiapan pertandingan
e) Teknik-teknik memotivasi atlet
II. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai laporan tentang psikologi olahraga ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan.Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun merupakan modal utama kami
untuk meraih tangga kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA

Maskum, Ali (2011). Psikologi olahraga, teori dan aplikasi.Surabaya : Unesa University Press.

Amrun, I. (2014). Psikologi Olahraga.

B.AdulJabar, (2011).Pengertian pendidikan jasmani.

Husdarta, (2010).Psikologi Olahraga. Alfabeta: bandung.

Wann, DJ. (1997). sport psychology. Upper Saddle River, New Jersey.

Whitehead, J.R. (1995). Physical Activity and Intrinsic Motivation.PCPFS Reseach Digest. 1

Anda mungkin juga menyukai