Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

REAKSI

Disusun Oleh :

Kelompok 6 :

1. Intan (1931040066)

2. Mujtahid Ahmadi (1931041027)

3. Arsyil Arsyad (1931041067)

4. Muhardam (1931041020)

5. Fadli Rahman ( 1931041023)

6. Anna Nunfa Awof

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik allah semata karena Dialah yang memberikan

kekuatan dan kesempatan bagi kita semua sehingga kita dapat merasakan udara sejuk

pada pagi hari dan merasakan kegelapan malam, subhanalllah Maha Suci Allah tuhan

semesta alam.

Sholawat berangkaikan salam, semoga selalu tercurahkan kepada junjungan

alam nabi akhir zaman pembawa salam dan islam nabi besar Muhammad SAW,

beliau bagaikan embun penyejuk pada setiap insan karena beliau telah membawa kita

dari jurang-jurang kebathilan sehingga kita dapat merasakan ni’mat iman, islam dan

ihsan.

Alhamdulillah, berkat izin Allah SWT makalah ini bisa diselesaikan, walaupun

dalam penyelesaian makalah ini kami rasakan banyaknya RINTANGAN yang

menghalangi kami tapi pada akhirnya kami bisa juga menyelesaikan makalah ini,

dimana dalam makalah ini kami membahas tentang “REAKSI”, walaupun kami

sadari dalam penulisan makalah ini kami rasa banyak sekali kekurangan dan

kesalahan.

Layaknya sebagai seorang manusia yang tidak pernah putus dari kesalahan-

kesalahan. Maka dari itu kami mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun, sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan bagi diri kami.

Makassar 20, Maret 2021


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan

pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani dibutuhkan untuk mendukung aktivitas

sehari-hari seseorang agar pekerjaan atau aktivitas tersebut optimal. Kebugaran

jasmani yang tinggi merupakan modal essensial untuk menyelesaikan kegiatan secara

efektif dan efisisen. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran tubuh adalah

melalui olahraga yang teratur, terukur, terprogram, sisitematis dan selalu meningkat.

Pembinaan kondisi fisik melalui olahraga merupakan pondasi untuk meningkatkan

kebugaran jasmani. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik akan

terhindar dari kemungkinan cedera pada saat melalukan aktivitas fisik atau olahraga

yang lebih berat. Kurangnya daya tahan tubuh, kelentukan, kekuatan otot, kecepatan,

dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cedera. Kebugaran jasmani

merupakan hal yang sudah populer di kalangan masyarakat saat ini. Mengenai

definisi kebugaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai

berikut : Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kebugaran jasmani adalah

kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang,

tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan

tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan

mendadak. Dengan kata lain Kebugaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai

kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar,
dimana orang yang kebugaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya.

Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa Kebugaran jasmani

adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas,

mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau

berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kebugaran jasmani adalah

kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi

terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian reaksi?

2. Teori reaksi ?

3. Manfaat reaksi ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian reaksi

2. Untuk mengetahui teori reaksi

3. Untuk mengetahui reaksi dalam olahraga

D. Manfaat

Pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan masukan bagi pelatih olahraga

dan guru pendidikan jasmani agar bisa senantiasa memantapkan reaksi dalam

kebugaran jasmani.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Reaksi

Reaksi merupakan kemampuan seseorang dalam menanggapi rangsangan atau

stimulus yang diberikan orang lain. Bentuk latihan kebugaran jasmani untuk melatih

ketepatan reaksi adalah lempar tangkap bola. Reaksi merupakan kemampuan

seseorang dalam menanggapi rangsangan atau stimulus yang diberikan orang lain.

Bentuk latihan kebugaran jasmani untuk melatih ketepatan reaksi adalah lempar

tangkap bola.

Reaksi berarti kegiatan (aksi) yang timbul karena satu perintah atau suatu

peristiwa. Dari penjabaran tersebut, maka kecepatan reaksi adalah gerakan yang

dilakukan tubuh untuk menjawab secepat mungkin sesaat setelah mendapat suatu

respons atau peristiwa dalam satuan waktu. Adapun pengertian lain reaksi yaitu

Pengertian reaksi adalah kemampuan tubuh memberikan tanggapan dengan cepat

terhadap rangsangan dari objek atau orang lain. Hampir semua jenis olahraga

membutuhkan kemampuan reaksi. Seperti reaksi untuk menyerang, menghindar, dan

bertahan.

B. Teori Reaksi (reaction)

Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak

secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau

feeling lainnya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap

dan lain-lain. Dari beberapa pendapat para ahli tentang komponen-komponen


kesegaran jasmani dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen kesegaran jasmani

terdiri dari: kekuatan otot, daya tahan otot, kecepatan, kelincahan, koordinasi.

Kecepatan reaksi sendiri erat kaitannya dengan waktu reaksi. Menurut

Cholikdkk., (2011) menyatakan bahwa waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan

dari saatditerimanya rangsangan sampai awal munculnya reaksi, terlambat dalam

memberikanreaksi maka objek yang dituju akan lebih cepat diambil lawan. Dalam

kegiatan olahragabereaksi secepat-cepatnya ketika mendapatkan rangsangan atau

stimulus dari luar,reaksi cepat ini bisa dalam bentuk bergerak cepat berusaha

menghindari lawan ataumembalas pukulan lawan. Kecepatan pada waktu reaksi

tergantung dari ketajaman indera dan padakecepatan perambatan impulse saraf dari

dan ke otak. Kecepatan pada waktu reaksikompleks bergantung pada kecepatan

berorientasi dalam situasi permainan, kepekaanindera yang terkait, kecepatan

perambatan rangsang ke otak, waktu pusat yangberkenaan dengan persepsi dan

pengambilan keputusan, waktu penyebaran sinyal keotot. Peningkatan kecepatan

reaksi harus didukung oleh unsur kondisi fisik sepertikekuatan dan daya ledak.

Namun faktor utama adalah daya ledak otot tungkai, karenadidalamnya sudah

terdapat kekuatan dan kecepatan. Disamping itu, faktor lain yang ikutmendukung

pencapaian prestasi adalah teknik dasar olahraga yang dilakukan termasukkonsentrasi

dalam melakukan garakan.


Contoh ilustrasi gambar permainan bola Voli

Gambar 1. Melakukan servis atas

2.1 Teknik Dasar Permainan Bola Voli

1. Teknik Dasar Servis

a. Servis Atas

 Sikap Pemulaan

Berdiri dengan kaki kiri ke depan, bola di pegang dengan dua tangan (tangan

kiri menyangga bola dan tangan kanan memengang bagian atas).

 Pelaksanaan

Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas kurang lebih   meter di atas

kepala. Tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala , telapak tangan
menghadap ke depan. Kemudian bola dipukul dengan tangan pada bagian

belakang atas, dibantu dengan lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya

bola top spin (berputar ke depan). Gerakan diakhiri dengan melangkahkan

kaki ke depan.

b. Servis Bawah

 Sikap pemulaan

               Berdiri dengan kaki kiri ke depan,bola dipegang dengan tangan kiri tangan

kanan berada di bawah bola.

 Pelaksanaan

Service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola.

Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola

dengan ayunan tangan dari bawah

c. Servis Mengapung(jump Shoot)

 Sikap Permulaan

Berdiri dengan kaki kiri ke depan , bola dipengan dengan tangan kiri, tangan

kanan berada di samping atas kepala setinggi pelipis.

 Pelaksanaan

Bola dilambungkan dengan  tangan kiri tidak terlalu tinggi ke atas kanan.

Begitu bola melambung ke atas setinggi kepala, bola segera di pukul dengan

tangan kanan di bagian tengah belakang. Pada saat memukul bola tidak ada
gerakkan/lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya mengapung

/mengambang. Gerakkan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke depan.

Pada servis mengapung sikap tangan dalam keadaan menggenggam atau ibu

jari dilipat ke dalam menempel pada telapak tangan.

2. Teknik Dasar Smash

Smash adalah memukul bola yang dilakukan di atas net dengan kuat dan keras

hingga bola jatuh menukik di lapangan lawan, dan sulit untuk dikembalikkan

/diterima. Smash sendiri merupakan rangkaian gerakkan yang komplek terdiri dari

empat tahap sehingga diperlukan koordinasi gerakkan yang baik untuk

melakukannya. Keempat tahapan smash tersebut adalah:

a. Langkah awalan

Diawali dengan sikap berdiri agak serong, dengan jarak 2 – 4 m dari net.

Langkahkan kaki ke depan kaki kiri diikuti dengan kaki kanan dan langkah

panjang kaki kiri dengan posisi terakhir kaki hampir sejajar untuk ditekuk/

posisi badan merendah.

b. Tolakan/ tumpuan

Sambil merendahkan badan kedua lengan di belakang badan, segera lakukan

tolakan ke atas dengan kuat sambil mengayun lengan ke depan atas, tangan

kanan berada di samping atas kepala.

c. Perkenalan bola

Perkenalan/pukulan bola dilakukan saat mencapai titik tertinggi dari loncatan,

jarak bola satu jangkauan tangan, posisi bola tepat di depan atas kepala.
Lakukan pukulan di bagian atas belakang bola dengan telapak tangan terbuka

disertai dengan lecutan tangan hingga menghasilkan bola top spin.

d. Pendaratan.

Pendaratan dengan kedua kaki sejajar disertai gerakan ngeper pada kedua

lutut, dan tetep menjaga keseimbangan untuk segera kembali pada sikap siap

normal.

3. Teknik Dasar  Memblok (Membendung)

Merupakan salah satu teknik bertahan yang dilakukan di atas net, dengan cara

melompat sambil menjulurkan kedua tangan untuk menahan smash lawan.

Ada dua teknik blok yaitu :

a. Block aktif

Di mana saat melakukan block kedua tangan dengan kuat menahan bola dan

saat perkenaan tangan tangan aktif menekan bola ke bawah.

b. Block pasif

Dimana saat melakukan tangan dijulurkan kdekat net tanpa disertai gerakkan

apapun. Cara ini dilakukan oleh pemain dengan postur tubuh pendek dengan

keterbatasan jangkauan tangan. Block yang baik sangat efektif untuk

melakukan pertahanan smash lawan karena dapat dilakukan secara perorangan

maupun berpasangan dua atau tiga pemain sekaligus.

Teknik melakukan block / bendungan.


 Sikap awal

Berdiri menghadap net kaki sejajar kedua tangan di depan dada, lutut ditekuk

badan agak condong ke depan. Pandangan fokus ke arah bola dan

pergerakkan smasher lawan.

 Pelaksanaan

Lakukan tolakan dengan kuat kedua tangan dijulurkan ke atas net selebar

bahu telapak jari–jari terbuka. Arahkan tangan ke daerah perkiraan lintasan

bola/smash lawan. Saat perkenaan jari – jari ditegangkan agar kuat menahan

smash lawan.

 Gerakan akhir

Lakukan pendaratan dengan kedua kaki disertai gerakan ngeper pada lutut,

seimbangan tetap terjaga dan segera mengambil posisi siap kembali pada

permainan.

4. Teknik Dasar Passing

a) Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)

 Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

 tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.

 Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

b) Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)


teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas adalah

dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan

jari tangan kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu

passing atas yang baik akan mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal

ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi dibandingkan pada

pertandingan yang lebih rendah. Waktu melakukan passing atas harus

diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan oleh Engkos Kosasih

sebagai berikut :

 Konsentrasi untuk melakukan passing atas.

 Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.

 Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.

 Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109)

Dengan cara :

 Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

 Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka

membentuk lengkungan setengah bola.

 Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.

 Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua

 Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power


2.2  Sarana Dan Prasarana Permainan Bola Voli

Adapun sarana dan prasarana permainan bola voli diantaranya sebagai berikut

1. Lapangan Bola Voli

 Panjang lapangan bola voli = 18 meter

 Lebar lapangan bola voli = 9 meter

 Panjang garis serang lapangan bola voli = 3 meter

 Area servis lapangan bola voli = 3 meter

 Lebar garis dalam lapangan bola voli = 5 meter

 Luas lapangan bola voli = 162 meter persegi (18 x 9 meter)

2. Net/ Jaring Panjang : 9,5 m

 Lebar  : 1 m

 Tinggi jaring putra : 2, 43 m

 Tinggi jaring putri : 2, 24 m

Di bagian tepi jaring di pasang antena dengan ukuran panjang antena

1,80 m.

3. Bola

 Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm.

 Berat 260 hingga 280 gram.


 Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325

kg/cm2 (4.26- 4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).

2.3 Macam-Macam Tes Pengukuran Kekuatan (Strength) Dalam Permainan Bola

Volley

1. Tes Kekuatan Pegangan (Hand Dynamometer)

Grip strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan.

Kekuatan otot peras tangan juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka

sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan

kekuatannya.

a. Alat yang digunakan dalam tes Grip Strenght ini adalah Grip Strenght

Dynamometer atau Hand Dynamometer.Satuan dari alat ini adalah Kilogram

(Kg).

b. Prosedur Pelaksanaan Tes

 Pengukuran Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri. Orang coba berdiri

tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar bahu.

 Pandangan lurus kedepan. Tangan memegang Grip Strenght

dynamometer Tangan harus lurus. Skala dynamometer menghadap

keluar atau kedepan. Jarum dynamometer berada pada angka nol.

 Setelah itu, Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga


 Hanya dengan sekali perasan. Penekanannya tidak boleh dengan

sentakan

 Tangan yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak

bolah tersentuh badan ataupun benda lain.

 Hasil tes dapat dilihat pada skala dynamometer.Dilakukan sebanyak 3

 Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria

dan wanita:

a) Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)

b) Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas

c) Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00

d) Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00

e) Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00

f) Kurang SD – 27.00 SD – 18.00

2. Tes Kekuatan Lengan (Beneh press I-RIM test)

a. Jenis Tes

 Push-Up semampu mungkin

b.Tujuan

 Mengukur kekuatan otot lengan dan tangan

c. Alat dan peralatan

 Tally counter

 Lantai yang datar atau matras


 Blangko dan alat tulis.

d.Pengetes

 1 orang pencatat hasil dan 1 orang pengawas merangkap penghitug.

e.Pelaksanaan Tes

 Sebelum memulai tes dipastikan semua alat lengkap.

 Testee tengkurap dilantai , kedua tangan diletakkan didada, kedua kaki lurus,

rapat dan tubuh simetris.

 Dengan aba-aba “Ya” testee berusaha mengangkat tubuh dengan kedua

tangannya lurus.

 Seorang pengawas merangkap menghitung testee yang melakukan tes push-

up.

 Tes dilakukan 2x

 Pencatatan hasil

Hasil yang dicatat adalah berapa kali testee dapat melakukan tes tersebut

dngan benar dan semampu mungkin.

 Lakukan berulang-ulang dengan nilai A adalah 41 kali permenit.

Catatan : Dipastikan selama tes berlangsung seluruh tubuh terangkat keatas.

3. Tes Kekuatan Otot Perut (The Curl Up Test)

a. Jenis Tes

 Sit-Up semampu mungkin


b. Tujuan

 Mengukur kekuatan otot perut

c. Alat dan peralatan

 Tally counter

 Lantai yang datar atau matras

 Blangko dan alat tulis.

d. Pengetes

 1 orang pencatat hasil dan 1 orang pengawas merangkap penghitug

e. Pelaksanaan Tes

 Posisi tubuh tidur terlentang

 Kaki menutup,menempel satu sama lain

 Lutut ditekuk kurang lebih 45 derajat, sehingga membentuk posisi kaki V-

Sit Up

 Kedua tangan menyentuh belakang telinga.

 Setelah itu gerakkan tubuh bagian atas naik turun

 Ketika naik, perut dan dada harus sampai menyentuh paha

 Ketika turun, kepala tidak boleh sampai menyentuh lantai, tetapi pundak

harus menyentuh lantai.

 Posisi tangan jari-jari tangan harus tetap menmpel disamping telinga.

 Jika pergerakan atau pelaksanaan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

Maka tidak bisa dihitung.


 Perhitungan, jika dimulai dari posisi dibawah, maka duhitung sekali jika

sudah turun lagi. Begitu juga sebaliknya. Jika dimulai dari atas, maka

dihitung satu jika berada di posisi atas lagi.

 Lakukan berulang-ulang dengan nilai A adalah 41 kali permenit.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Reaksi

merupakan kemampuan seseorang dalam menanggapi rangsangan atau stimulus yang

diberikan orang lain. Bentuk latihan kebugaran jasmani untuk melatih ketepatan

reaksi adalah lempar tangkap bola. Reaksi merupakan kemampuan seseorang dalam

menanggapi rangsangan atau stimulus yang diberikan orang lain. Bentuk latihan

kebugaran jasmani untuk melatih ketepatan reaksi adalah lempar tangkap bola. Dalam

pemainan dan olahraga bola voli dapat membuat tubuh menjadi sehat karena

mengeluarkan keringat dari tubuh. Bola voli juga dapat mehilangkan atau menghidari

kejenuhan siswa / siswi dalam mempelajari teknik dasar pemain bola voli. Karena,

pemainan dan olahraga bola voli mempunyai peraturan yang dimodifikasi yang
membuat siswa / siswi dapat mehilangkan atau menghindari kejenuhan ketika belajar

atau memainkan permainan atau olahraga bola voli ini.

B. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan

sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah

dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan

makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA

 Irwansyah.2004.Sehat dan Tangkas berolahraga pendidikkan

jasmani.Bandung: Grafindo Media Pratama.

 Brown, Richard L. dan Joe Henderson.2001.Bugar dengan Lari. Jakarta :

Rajagrafindo Persada.
 Direktorat Pendidikan Dasar.1996. Metode Pengajaran Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan di Sekolah dasar. Jakarta : Mawar Gempita.

 Husni, Agusta.tt. Buku Pintar Olaharaga. Jakarta: Mawar Gempita.

 Kantor Menteri Negara Pemuda Olahraga. 1999. Petunjuk Pelaksanaan

Senam Kesegaran Jasmani 2000.

 Kokasih, Engkos. 1985. Olahraga; Teknik dan Program Latihan. Jakarta:

Akademi Pressindo.

BIODATA MAHASISWA

1. NAMA : INTAN

NIM : 1931040066

KELAS : PJKR B

HOBI : VOLLEY BALL


NO HP : 082346664628

2. NAMA : MUJTAHID AHMADI

NIM : 1931041027

KELAS : PJKR B

HOBY : SEPAK BOLA

NO HP: :082261288354

3. NAMA : ARSYIL ARSYAD

NIM : 1931041067

KELAS : PJKR B

HOBI : SEPAK BOLA

NO HP : 082288672386
4. NAMA : FADLI RAHMAN

NIM : 1931041023

KELAS : PJKR B

HOBI : VOLLEY BALL

NO HP : 082293463088

Anda mungkin juga menyukai