Anda di halaman 1dari 10

KETERAMPILAN GERAK

A. Definisi keterampilan gerak

Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang


untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal
sesuai dengan kemampuannya. Keterampilan gerak
pada setiap orang berbeda-beda, banyak faktor yang
mempengaruhinya antara lain faktor tingkatan usia,
pengalaman gerak.  Sifat dasar dari sebuah
keterampilan adalah memaksa seorang pelajar untuk
lebih membuat pertimbangan ketika merencanakan
belajar dari pengalaman.
B. Tahapan Belajar Ketrampilan Gerak
Ada beberapa model untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan tahap ini.

1. Fitts And Posner’s Three-Stage Model ( Model tiga tahapan Fitts and Posners ).
Model ini dipopulerkan oleh Fitts dan Posner ( 1967 ), meliputi :
1) Cognitive stage
2) Associative stage
3) Automatisasi

2. Gentile’s Two Stage Model ( Model dua tahapan Gentile’s )


Ada dua model pembelajaran Gentile yaitu :
4) Getting the idea of the movement” (memperoleh gagasan untuk gerakan)
5) Fixation/ diversification

3. Shumway dan Woollacott System Three-Stage Model


Tetapi Shumway dan Woollacott menambahkan dengan System Three-Stage Model (Vereijken et al,
1992), yaitu :
The novice stage : siswa melakukan gerakan sederhana dengan menerima semua gerakan secara bebas.
The advanced stage: siswa melakukan gerakan koordinasi yang beradaptasi  dengan situasi
lingkungan.
The expert stage : siswa melakukan gerakan dengan sangat efisien dan dengan gerakan koordinasi
yang terbaik.
 
C. Klasifikasi Ketrampilan Gerak

Keterampilan gerak adalah kemapuan untuk melakukan gerak secara efektif dan efisien.
Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas kordinasi dan kontrol tubuh dalam
melakukan gerakan.
Gerak ini bisa dibuat berdasarkan beberapa sudut pandang yaitu sebagai berikut :
1. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak
2. Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal
3. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
D. Koordinasi Gerak

1. Struktur dasar gerakan


Kata struktur diartikan secara sederhana sebagai suatu susunan
tertentu maka struktur garak dapat diartikan sebagai strukur
gerakan.atau dapat diterjemahkan sebagai susunan dasar dari
suatu gerakan atau susunan yang selalu ada dalam pelaksanaan
suatu gerakan.

2. Irama gerakan
Iram gerak adalah ciri-ciri yang menggambarkan ketepatan antara
pelaksanaan bagian-bagian gerak dengan dimensi ruang dan
waktu yang digunakan atau yang diperlukan pada setiap gerakan.

3. Hubungan gerakan
Hubungan gerakan adalah: suatui proses transfer impuls tenaga
dari suatu bagian tubuh yang lain atau proses transfer impuls dari
suatu alat gerak ke alat gerak lain. sehingga terjadi hubungan
gerakan.
3. Hubungan gerakan
Hubungan gerakan adalah: suatui proses transfer impuls tenaga dari suatu
bagian tubuh yang lain atau proses transfer impuls dari suatu alat gerak ke
alat gerak lain. sehingga terjadi hubungan gerakan.

4. Kelancaran gerakan
Penyebab kesalahan gerakan atau tidak lancarnya gerakan adalah:
kemampuan kondisi (kekuatan, kecepatan, dan daya tahan)dan kemampuan
koordinasi yang masih kurang, serta ketidak lengkapan, ketidak mengertian
individu terhadap informasi tentang gerakan yang harus dalaksanakan.

5. Kecepatan gerakan
Dalam pelaksanan suatu gerakan,kecepatan merupakan salahsatu ciri-ciri
koordinasi gerakan yang perlumendapatkan perhatian, hal ini disebabkan
karena kecepatan sangat menentukan hasil yang ingin dicapai.

6. Ketepatan dan kekonstanan gerakan


Ketepatan dan kekonstanan gerakan sangat menentukan sekali terhadap
hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan gerakan.
Dalam proses belajar gerak ada tiga tahapan belajar yang harus dilalui oleh siswa untuk dapat
mencapai tingkat keterampilan yang sempurna yaitu :

a. Tahap Kognitif
Pada tahap ini guru setiap akan memulai mengajarkan suatu keterampilan gerak, pertama kali yang harus
dilakukan adalah memberikan informasi untuk menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan
dipelajari oleh siswa dengan benar dan baik.

b. Tahap Asosiatif/Fiksasi
Pada tahap latihan ini siswa diharapkan mampu mempraktekkan apa yang hendak dikuasai dengan cara
mengulang-ulang sesuai dengan karakteristik gerak yang dipelajari.

c. Tahap Otomatis
Pada tahap ini siswa telah dapat melakukan aktivitas secara terampil, karena siswa telah memasuki tahap
gerakan otomatis, artinya, siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh
guru untuk dilakukan.
Struktur dasar gerakan adalah fase-fase gerak yang selalu ada dalam setiap pelaksanaan gerakan.
Dalam struktur gerak ada 3 fase :
 Fase Awal disebut juga dengan fase persiapan, yaitu: Persiapan terhadap segala persayratan yang
dibutuhkan untuk pemecahan tugas gerakan pada fase utama. Persiapan tersebut meliputi
pengoptimalisasian dan pengkoordinasian kekuatan kecepatan dan percepatan.
 Fase utama adalah fase dimana pelaksanaan pencapaian tujuan gerakan yang sebenarnya. Misalnya dalam
lompat jauh “melompat” (dari menolak pada balok tumpuan sampai mendarat) adalah fase utama. Pada
hakikatnya fase utama merupaan realisasi dari seluruh persiapan-persiapan yang telah dilaksanakan pada
fase awal.
 Fase Akhir adalah fase dimana dilakukannya pengembalian seluruh keseimbangan tubuh setelah
pelaksanaan fase utama.
Maksudnya adalah tubuh akan berada pada keadaan tidak stabil setelah pelaksanaan fase utama. Keadaan
yang tidak stabil tersebut diakibatkan anatar lain oleh kelebihan tenaga atau kecepatan dan kekuatan yang
terpakai setelah pelaksanaan fase utama.
Kesimpulan

Keterampilan gerak adalah kemapuan untuk


melakukan gerak secara efektif dan efisien.
Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari
kualitas kordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan
gerakan. Ketrerampilan gerak diperoleh melalui
proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan
dan melakukan gerak berulang-ulang dengan
kesadaran pikirakan kebenaran tindaknya gerak yang
dilakukan.
TERIMAKASIH

ADA YANG MAU BERTANYA ?

Anda mungkin juga menyukai