Anda di halaman 1dari 15

“ OLAHRAGA DAN PERMAINAN TRADISIONAL

DAERAH KABUPATEN SANGGAU”

Dosen Pengampu : Dr.Nevi Hardika, M.Pd

Disusun Oleh :

Yurike Prastika (411810168)

Kelas B. Sore

Semester 6 (genap)

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

IKIP-PGRI PONTIANAK

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa tercurah kepada tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya. Saya dapat mengerjakan Makalah ini dengan judul “ Olahraga
dan Permainan Tradisiona Kabupaten Sanggau” dapat diselesaikan.
Dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang rela meluangkan waktu dan
tenaganya untuk senantiasa memberikan saran dan nasehat kepada penulis demi
terselesainya Makalah ini. Ketebatasan yang di miliki oleh penulis, tentunya Makalah ini
masih banyak kekurangan baik penyusunan maupun materi  dikarenakan penulis masih
dalam tahap belajar sehingga untuk memacu, mengembangkan dan membuat yang lebih
baik, penulis masih perlu bimbingan. Dengan menyadari kekurangan yang masih jauh
dari sempurna maka penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Mudah – mudahan bermanfaat khususnya bagi penulis sebagai penyusun dan
bagi pembaca pada umumnya.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan
dengan adanya Makalah ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita
semua, dan juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

                                                                       Pontianak , 20 Maret 2021

                                                                     Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... I


DAFTAR ISI ........................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 1
1. Olahraga dan permainan Tradisional kelele ...................................... 1
2. Olahraga dan permainan Tradisional longgak/enggrang .................. 3
3. Olahraga dan permainan Tradisional batu.......................................... 5
4. Olahraga dan permainan Tradisional jengkek.................................... 7
5. Olahraga dan permainan Tradisional SEN .......................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permainan tradisional sanggatlah popular sebelum teknologi masuk ke Indonesia.

Dahulu anak – anak mau pun orang dewasa tanpa mengenal usia bermain dengan

menggunakan alat – alat yang sederhanadan sekarang dengan perkembangan teknologi

permaian sederhana yang dahulu sering dimainkan kini jarang dimainkan kembali oleh

masyarakat. Permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental

anak secara tidak langsung anak akan dirangsang kreatif dan ketangkasan.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa permainan tradisional semakin lama semakin menghilang dan anak –anak lebih

memilih permainan moderen


BAB II

PEMBAHASAN

1. Olahraga dan Permainan Tradisional Kelele

a. Nama Permainan : Kelele ( cungkil kayu )

b. Sejarah olahraga
Permaian ini sudah ada sejak abad 90-an sebelum belanda menjajah Indonesia. Permainan
kelele termasuk permainan yang turun- temurun dan tidak diketahui asal-usulnya yang
jelas, permainan ini tersebar disetiap darah yang ada di kabupaten landak dan di setiapm
daerahn nya terdapat beberapa macam bentuk cara memainkan permainan kelele ini.
Asalasan permainan kelele ini dimainkan untuk memberi hiburan dan kerukunan
masyarakat setempat.
c. Tujuan/manfaat
Adalah untuk menyatuhkan rasa kesaudaraan, sebagai alat penghibur, dan lain-lain.
d. Sasaran
Sasaran dari permainan ini adalah mulai dari anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua.
e. Peraturan
Peraturan permainan ini adalah harus meletakkan posisi kayu tepat di titik/ lubang yang
telah dibuat.
Permainan ini kayunnya harus di cungkil dan tidak boleh di pukul.
f. Lapangan
Lapangannya permainan cungkil kayu ini berbentuk lingkaran.
g. Peralatan
Kayu dan tali
h. Pemain
Jumlah pemain tidak ditentukan dan tidak terbatas.
i. Lama permainan
Tidak ditentukan dan tidak terbatas
j. Penilaian
Dalam permainan ini penilaiannya, tidak boleh lewati garis titi awal pencungkilan kayu
dan jika hal tersebut terjadi maka dianggap gugur dan tidakk boleh mengikuti permainan
tersebut hingga permainan selesai.
k. Jalannya permainan
Lapangan dibetuk lingkaran dan di beri titi dan titi tersebut dilubangi untuk titik
pencungkilan kayu dan sebagai star/ mulainnya permainan ini kemudian dengan cara
bergiliran melakukan permainan cungkil kayu ini siapa yang kayunnya paling terjauh
maka itu lah pemenangnya.
2. Olahraga dan permainan Tradisional longgak/ enggrang

a. Nama Pernainan : Longgak (Enggrang / Jangkungan)


b. Sejarah Permainan
Permainan ini sudah ada sejak sebelum Belanda menjajah Indonesia.
Permaianan ini dilakukan turun-temurun dan belum diketahui jelas asal-usulnya.
Longgak/enggrang adalah salah satu permainaan yang turun-temurun dilakukan
oleh masyarakat daerah kabupaten landak. Longgak atau engrang adalah galah atau
tongkat yang digunakan masyarakat agar bisa berdiri di atas permukaan tanah
dalam jarak tertentu seperti didaerah yang rawan banjir maupun pantai atau tanah
labil, longgak/engrang itu sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi dan
menghindar dari banjir agar tidak rusak terkena air, gelombang, atau tanah yang
bergeser agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat setempat. Engrang biasa
juga digunakan oleh masyarakat daerah kabupaten landak sebagai alat permainan
rakyat bahkan juga diperlombakan. permainan ini harus dimainkan dengan niat yang
kuat. Saat kaki sudah dipijakan bamboo, kemudian mencondongkan badan ke depan
untuk berjalan maka sang pemain tidak boleh ragu-ragu. Pemain harus berjalan cepat
supaya seimbang dan tidak jatuh, jika terjatuh akan terasa sakit. Ini sama halnya
dengan kehidupan. Ketika kita sudah mengambil suatu keputusan, kita harus bertekad
dan berkomitmen untuk menyelesaikannya dan tidak boleh ragu-ragu. Nilai-nilai
seperti sportifitas, kerja keras, keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya
pada permainan Egrang ini. Nilai sportifitas tercermin pada pemain yang bisa
menerima kekalahan dengan lapang dada, dan pemain tidak berbuat curang selama
permainan berlangsung. Nilai kerja keras tercermin dari semangat si pemain itu
sendiri, yang berusaha agar bisa berjalan dengan cepat dan stabil hingga sampai ke
tempat yang sudah ditentukan. Kemudian, nilai keuletan dapat terlihat pada proses
pembuatan tongkat kayu yang akan digunakan untuk Egrang, di mana bambu harus
dibuat sebaik mungkin supaya tidak patah atau rusak ketika dinaiki oleh pemain.

c. Tujuan/Manfaat, Sasaran
a. Tujuan dan manfaat sebagai alat untuk menghindari banjir, gelombang, tanah
yang bergeser, sebagai olahraga rekreasi dan permainan rakyat yang bisa
menyatukan ragam budaya yang ada di daerah masing-masing khususnya
masyarakat daerah kabupaten landak, mempererat tali silatuhrahmi antar
desa/kabupaten, mempertahankan istiadat yang sudah ada.
b. Sasaran untuk permainan ini adalah anak-anak, orang dewasa, bahkan orang tua
sekaligus.
d. Peraturan
Peraturan dalam permainan ini cukup sederhana, yaitu :
a. Jika salah satu dari pemain salah satu dari tim jatuh maka dianggap gugur atau
tidak bisa melanjutkan permainan ini kembali.
b. Jika salah satu dari tim pemain yang terlebih dahulu sampai garis finish maka
dia yang akan menjadi pemenangnya.
e. Lapangan
Lapangan permainan longak/enggrang berbentuk persegi panjang dan ukurannya
tidak terbatas atau tidak dibatasi.
f. Peralatan
Enggrang yang terbuat dari kayu atau bantu. Dan peralatan seadannya seperti kayu.
g. Pemain
Jumlah permainnya 2 orang untuk 1 tim.
h. Lama permainan
Waktu yang digunakan tidak ditentukan sampai kedua tim menyelesaikan permaian
dan menentukan juarannya.
i. Penilaian
Dalam salah satu dari tim atau pemain yang terlebih dahulu sampai ke garis finish
maka dia pemenangnya..
j. Jalannya permaian
Masing-masing tim melakukan star terlebih dahulu digaris yang sudah di buat
kemudian pluit yang akan ditiup oleh anggota lain yang menjadi wasit untuk
memulainnya perlombaan dalam petandingan ini jika salah satu dari tim terjatuh
maka dianggap gugur dan tidak bisa mengikuti pertandingan kembali, dan tim yng
lain jika telah sampai ke garis finish maka ia lah pemenang dari pertandingan
tersebut.

3. Olahraga dan permainan Tradisional batu

a. Nama permainan
batu/ batu buah lima
b. Sejarah permainan
Permaian tasak ini adalah permianan yang memakai batu sebnayak 5 buah dan
permainan ini sudah ada sejak zaman nenk moyang yang diwariskan secara
turun temurun yang di mainkan untuk mengilangkan jenuh, termasuk didaerah
kabupaten sanggau. Permainan ini sudah ada sebelum Negara belanda menjajah
Indonesia. Dan terus diaminkan hingga saat ini.
a. Tujuan dan manfaat
Sebagai hiburan dan meningkatkan rasa gotong royong, rasa kekeluargaan, dan
mempererat tali persaudaraan di antara mereka khusunya di daerah kabupaten
sanggau.
b. Sasaran
Anak kecil hingga ornag-orang dewasa
c. Peraturan
Jika salah satu buahnya jatuh danlepas dari tangan pada sat dimainkan maka
dianggap kalah dan permianan tersebut dimainkan oleh orang berikutnya.

Permainan dimainkan sebanyak 5 sesi


Dan ditambah 1 tampik untuk mendapatkan poin.
d. Lapangan
Permaina ini tidak menggunakan lapangan yang luas hanya perlu lantai yang
licin serta lapang.
e. Peralatan
5 butir batu beukuran kecil/biji karet
f. Permain
Jumlah pemain tidak terbatas
g. Lama permainan
Tidak ditentukan dan tidak terbatas
h. Penilaian
Jika salah satu batu yang dimainkan oleh salah satu pemain jatuh maka di anggap
kalah dan di teruskan oleh pemian yang berikutnya. Permianan dimainkan
sebnayak 5 sesi dan dengan 1 tampikan.
i. Jalannya permianan
Permianan ini dimainkan secara bergiliran pemian pertama dimainkan sebabnyak
5 sesi dan dengan 1ntampikan untuk menghasilkan poin, jika salah satu batu
terjatuh pada saat batu dalam keadaan diaminkan maka dianggap kalah dan
permianan akan dimainkan ke pemian yang berikutnya dan seterusnya, dan
menciptakan poin yang sebanyak-banyaknya.
4. Olahraga dan Permainan Tradisional jengkek

a. Nama permainan
Jengkek (engklek)
b. Sejarah permainan
Asal mula engklek masih belum diketahui dengan pasti, namun perkiraan
permainan ini dibawa oleh bangsa belanda ke nusantara.
c. Tujuan dan manfaat
Sebagai hiburan dan meningkatkan rasa gotong royong, rasa kekeluargaan, dan
mempererat tali persaudaraan di antara mereka khusunya di daerah kabupaten
sanggau.
d. Sasaran
Anak kecil hingga ornag-orang dewasa
e. Peraturan
Setiap tim dibagi menjadi 2 kelompok dan tim yang menang akan memulai
permainan pertama melompat disetiap kotak yang ada dan karet penghapus jika
di kotak terdapat karet penghapus pemain dilarang mengijak nya
f. Lapangan
Permaina ini tidak menggunakan lapangan yang luas permainan yangh dimain
kan berupa gambar 8 kotak dan satu7 gambar gunung gambar dibuat dilantai
jalan ,tanah lapangan
g. Peralatan
Karet penghapus
h. Permain
Jumlah pemain tidak terbatas
i. Lama permainan
Tidak ditentukan dan tidak terbatas
j. Penilaian
Jika salah satu pemain berhasil menempati semua kotak yang ada itulah yang akan
menjadi pemenang permaian tersebut
k. Jalannya permianan
Permianan ini dimainkan secara bergiliran pemian pertama dimainkan sebabnyak
5 sesi dan dengan 1ntampikan untuk menghasilkan poin, jika salah satu batu
terjatuh pada saat batu dalam keadaan diaminkan maka dianggap kalah dan
permianan akan dimainkan ke pemian yang berikutnya dan seterusnya, dan
menciptakan rumah sempai ke gunung

5. Olahraga dan Permainan Tradisional SEN

a. Nama permainan
SEN (Gobak Sodor)
b. Sejarah permainan
Permainan Gobag Sodor merupakan permainan asli dari Indonesia.
Berasal dari kata Gobag yang artinya bergerak dengan bebas
dan Sodor yang artinya tombak. Jadi Gobag Sodor berarti bergerak dengan
bebas diantara tombak yang merintangi. Gobag Sodor dikenal di
masyarakat Jawa, khususnya daerah Yogyakarta.
c. Tujuan dan manfaat
Sebagai hiburan dan meningkatkan rasa gotong royong, rasa kekeluargaan, dan
mempererat tali persaudaraan di antara mereka khusunya di daerah kabupaten
sanggau.
d. Sasaran
Anak kecil hingga ornag-orang dewasa
e. Peraturan
Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yg terdiri dari 3 – lima orang
(disesuaikan).Bila 1 gerombolan  terdiri berasal 5 orang maka lapangan
dibagi sebagai 4 kotak persegi panjang, yg ukuran 5m x 3m
(diubahsuaikan).Tim “jaga” bertugas menjaga supaya tim “lawan” tak
mampu menuju garis finish.Tim “versus” berusaha menuju garis finish
menggunakan kondisi tidak tersentuh tim “jaga” serta dapat memasuki
garis finish menggunakan syarat tidak terdapat anggota tim “versus” yang
masih berada di wilayah start.Tim “lawan” dikatakan menang bila keliru
satu anggota tim berhasil kembali ke garis start menggunakan selamat
(tak tersentuh tim lawan).Tim “lawan” dikatakan kalah Jika keliru satu
anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas
lapangan yg telah dipengaruhi. Bila hal tadi terjadi, maka akan dilakukan
pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, serta
sebaliknya.

f. Lapangan
Garis lapangan yang berukuran 6 x 4 meter dibagi menjadi 6 bagian. Setiap garis
ditandai dengan kapur tulis atau cat putih.
g. Peralatan
-
h. Permain
Jumlah pemain tidak terbatas
i. Lama permainan
Tidak ditentukan dan tidak terbatas
j. Penilaian
Jika salah satu pemain berhasil menyelesaikan permainan dari awal sampai selesai
itu jadi pemenangnya
k. Jalannya permianan
Permianan ini dimainkan secara bergiliran pemian pertama dimainkan sebabnyak
5 sesi dan dengan 1ntampikan untuk menghasilkan poin, jika salah satu batu
terjatuh pada saat batu dalam keadaan diaminkan maka dianggap kalah dan
permianan akan dimainkan ke pemian yang berikutnya dan seterusnya, dan
menciptakan rumah sempai ke gunung
DAFTAR PUSTAKA

Narasumber : Anggelina
No. hp : 0895-18019-339
Alamat : kabupaten sanggau, kecamatan tanyan hulu, desa kedakas, Rt 01
– Rw 03.

Anda mungkin juga menyukai