DISUSUN OLEH
AGIL DERIS SETIAWAN
( 22120159 )
Dokumentasi : Google
Secara umum, setinan adalah permainan membidik bola laiknya biliar, tapi tanpa
memakai tongkat sebagai penyodoknya. Setinan atau gundu menggunakan jari sebagai
“pelontar”. Bola pembidik dan yang dibidik pada permainan ini pun jauh lebih kecil
ketimbang biliar.
Bola setinan atau yang biasa disebut kelereng umumnya terbuat dari gelas, marmer,
dan tanah liat. Namun, kebanyakan orang menggunakan kelereng berbahan gelas, yang
dikenal sebagai neker. Jika masyarakat Jawa menyebutnya neker, orang Sunda biasa
menamakannya kaleci. Sementara, warga Betawi mengenal kelereng sebagai gundu. Nama
neker agak mirip dengan orang Palembang yang menyebutnya ekar dan orang Banjar yang
menamainya kleker.
Sejarah Permainan
Permainan kelereng adalah jenis permainan tradisional yang berbentuk bulat dan
terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng umumnya memiliki diameter ½ inci
atau 1,25 cm dari ujung ke ujungnya.
Kelereng dapat dijadikan sebagai permainan anak yang bersifat rekreatif, edukatif, dan
kompetitif. Tak hanya itu, kelereng juga dapat dikoleksi dengan tujuan nostalgia karena
memiliki warna dan motif yang estetik.
Pada beberapa daerah di Indonesia, kelereng memiliki sebutan lain yang berbeda-beda.
Misalnya, di Jawa kelereng disebut dengan nekeran, di Betawi disebut dengan gundu,
sementara di Palembang disebut ekar.
Cara Bermain
Permainan Kelereng adalah permainan yang bisa dimainkan secara ramai-ramai, baik
individu melawan individu, maupun kelompok melawan kelompok.
2. Setelah itu, ajak dan kumpulkan teman yang ingin bermain kelereng, minimal dua
pemain jika ingin bermain secara individu, dan jika ingin bermain secara tim
lakukanlah permainan lebih dari dua pemain.
3. Diskusikan dengan teman, permainan kelereng seperti apa yang ingin dimainkan.
Karena diketahui ada beberapa jenis permainan kelereng yang ada.
Dokumentasi : Google
Filosofi
Makna filosofi yang terkandung dalam permainan tradisional kelereng adalah
yang juga biasa disebut setinan, sangat seru jika dimainkan tiga sampai lima orang. Manfaat
permainan ini adalah melatih motorik, melatih kemampuan berpikir, mengendalikan emosi,
dan bersosialisasi.
Sumber Data
Kakak perempuan saya, yaitu Riska Okti Prahastiwi, warga desa Soneyan kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati. Lahir pada tanggal 17 Oktober 1994 dan saat ini berumur 28
tahun. Pekerjaannya sehari-hari ialah menjadi guru di SD Negeri Tegalarum. Dahulu waktu
kecil dia sangat suka bermain Setinan dengan teman-teman sebayanya dari pulang sekolah
sampai sore menjelang maghrib.