Anda di halaman 1dari 37

Budaya Melayu Riau

Permainan
rakyat riau
Dosen Pengampu : Ria Rizkia Alvi,
M.Pd
kelompok 9 W
o
anggota kelompok

Hafipudin Nasution Ikhfalia Septira H M. Rezki Amir


(2107110286) (2107112806) (2107135459)
L a t a r belakang
ay o les t a r i k a n d a n
Redupnya permainan tradisional ing at ke m b a l i
1 dikalangan a n a k- a n a k pe rm ain a n
tra dis io n a l !

upaya pelestarian permainan


2
tradisional
p enjela sa n

permainan tradisional yang sebenarnya banya k m a k n a mulia


yang bisa tergali di baliknya. "B erdasarkan penelitian, seluruh
permainan ra k ya t di Indonesia memiliki ke s a m a a n yakni
pengenalan diri, alam, dan Tuhan." Permainan tradisional memiliki
banya k sisi positif yang seringkali diabaikan, permainan tradisional
sangat “be rsah abat dan
ramah”, sehingga d a p a t dimainkan seluruh a n a k- a n a k
indonesia, t a n p a memperhitungkan ras, agama, dan budaya.
Permainan
tradisional m e n a n a m k a n “Unity in diversity” sejak dini yang
Ga sing
Penjelasan
Gasing merupakan sejenis permainan yang boleh berputar
pada paksinya sambil mengimbang pada satu titik. Gasing
merupakan permainan tradisional orang-orang Melayu sejak Cara Bermain
dahulu

. Di wilayah Pulau Natuna, Kepulauan Riau, permainan Pembuatan


gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda.

Biasanya, dilakukan di pekarangan rumah yang kondisi Bentuk


tanahnya keras dan datar

Nilai Budaya
Ga sing
Penjelasan
Gasing pangkah, dimainkan dengan melemparkannya supaya
mengetuk gasing lawan
Cara Bermain
. Gasing uri dipertandingkan untuk menguji
ketahanannya berputar
Pembuatan
. Untuk memutar gasing, tali setebal 1.75 cm dan sepanjang
3 hingga 5 meter dililitkan pada jambulnya hingga meliputi
seluruh permukaan gasing
Bentuk
Kemudian dilemparkan ke atas tanah dan serentak dengan
itu tali yang melilit jambuhnya direnggut
Nilai Budaya
Ga sing
Penjelasan
Gasing dibuat dari kayu bebaru, kemuning, merbau,
rambai, durian atau kundang
Cara Bermain
Kayu tersebut akan dikikis sehingga menjadi bentuk
gasing
Pembuatan
Tali gasing dibuat dari kulit pokok bebaru. Tapi
sekarang tali gasing dibuat dari tali nilon Bentuk gasing
Panjang tali gasing biasanya bergantung kepada
panjang tangan seseorang, umumnya panjangnya 1
meter Nilai Budaya
Ga sing
Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Penjelasan
Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti
jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk
seperti piring terbang Cara Bermain

Gasing terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan Pembuatan


bagian kaki (paksi).

Gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Bentuk gasing


Namun umumnya, gasing di Jakarta dan Jawa Barat
hanya memiliki bagian kepala dan paksi yang tampak
jelas, terbuat dari paku atau logam. Nilai Budaya
Ga sing
Penjelasan

Cara Bermain
Sportivitas
kebersa maa n Pembuatan
kecermatan
Bentuk gasing

Nilai Budaya
Tali Merdeka
Asal Usul

Cara Bermain
Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui
secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri Pera la t a n
dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman
penjajahan
Aturan

Nilai Budaya
Tali Merdeka
Asal Usul

Cara Bermain
Pemain tali merdeka ini berjumlah 3--10 orang. Pemain
dibagi dalam dua kelompok, Pera la t a n
kelompok akan bergantian posisi untuk memegang
karet dan melompati karet
Permainan ini tidak membutuhkan tempat yang luas At ura n

Nilai Budaya
Tali Merdeka
Asal Usul
Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah
karet-karet gelang yang dianyam memanjang
Cara Bermain
Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan
dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga
memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter Pera la t a n

sewaktu membuat anyaman untuk membentuk tali


karet, diperlukan dua buah karet yang disambungkan At ura n
dengan dua buah karet lain agar tidak lekas putus oleh
anggota tubuh pemain yang sedang melompat
Nilai Budaya
Tali Merdeka
Asal Usul
tali berada pada batas lutut pemegang tali
tali berada sebatas di pinggang
posisi tali berada di dada pemegang tali Cara Bermain
posisi tali sebatas telinga
posisi tali sebatas Pera la t a n
kepala
posisi tali satu jengkal
dari kepala At ura n
posisi tali dua jengkal
dari kepala
posisi tali seacungan Nilai Budaya
atau hasta pemegang
tali
Tali Merdeka
Asal Usul

Cara Bermain
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini
mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan Pera la t a n
dan sportivitas

Aturan

Nilai Budaya
Co ngk la k

Penjelasan
permaian Congkak hanyalah suatu permainan
pengisi waktu senggang,yang dimainkan sekedar
untuk menghibur diri.permainan tersebut tidak Cara Bermain
ada hubungan dengan upacara adat atau dari
kepercayaan masyarakat setempat.
Nilai Budaya
Co ngk la k

terdapat 16 buah lubang dengan ukuran 50 x 20


Penjelasan
cm dan tebalnya 8 cm.Buah atau biji congkak
terdiri dari batu-batu kecil sebesar kelingking
dan yang paling sering dipakai adalah kulit
Cara Bermain
kucingkucing, yakni sejenis siput kecil yang hidup
di pasir pantai. lubang-lubang tersebut
nantinya akan diisi dengan biji hingga salah
satu dari Nilai Budaya
pemain, menghabiskan semua biji pada lubang di
barisannya.
Co ngk la k

Penjelasan

Keseriusan
Cara Bermain
Konsent rasi

NNiillaaii
BB uuddaayyaa
Lu lu cina buta

Lu Lu Cina Buta adalah permainan rakyat yang Penjelasan


masih selalu dimainkan oleh anak-anak kecil
di Tembilahan, Indragiri Hilir. Permainan ini
bagi masyarakat pendukungnya adalah
semata- Cara Bermain
mata merupakan permainan penyalur
kreativitas anak-anak untuk mengisi waktu
senggang, permainan itu dimainkan Nilai Budaya
sebagai
hiburan pelepas lelah saja, terlepas dari
ikatan
Lu lu cina buta

Sut seorang lawan seorang


Sut dengan mempergunakan jari tangan Penjelasan
Yang kalah menjadi Cina Buta
Yang menang beramai-ramai membuat
lingkaran
Sambil melingkar berkeliling, menyanyi bersama-sama lu lu
Cina Buta Cara Bermain
Selesai menyanyi, pemain duduk mencangkung
Setelah pemain selesai bernyanyi, Cina Buta berjalan meraba-
raba para pemain, dan menerka nama si pemain tersebut.
Bila terkaannya tepat, maka yang diterka itu menjadi Cina Buta Nilai Budaya
Bila terkaannya meleset, maka ia terus menjadi Cina Buta,
dan permainan diteruskan
Lu lu cina buta

Permainan Lu Lu Cina Buta diselenggarakan oleh Penjelasan


anak-anak dari segala tingkat sosial masyarakat,
dengan tidak membeda-bedakan apakah
mereka anak orang kaya, ataukah anak orang
miskin; anak turunan bangsawan atau anak Cara Bermain
orang kebanyakan semuanya dipandang sama
saja.
Mereka bermain dalam satu kesatuan hakekat.
Yakni bermain bersama-sama untuk menghibur Nilai Budaya
diri, dan bergembira bersama-sama pula
La na ng

Permainan tradisional lanang merupakan Sejarah


permainan tradisional masyarakat Kampar, Riau.
Permainan ini dilakukan oleh anak remaja
maupun
orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan Cara Bermain
biasanya lebih dominan dilakukan anak laki-laki.
Permainan ini dilakukan untuk mengisi waktu
lowong/waktu senggang. Permainan ini sudah
Nilai Budaya
ada sejak dulu sebagai peninggalan nenek
moyang
kita.
La na ng

Sejarah
Membuat lubang tanah dan garis 10 cm, untuk
permainan dengan jarak 15 m. Dilakukan antara
dua pihak atau beregu. Dari garis batas pemukul si At ura n
pemain memukul anak lele ke depan, kemudian
diukur melalui tongkat lanang jumlahnya
merupakan poin yang didapat.
Nilai Budaya
La na ng

Sejarah

Konsentrasi dan bekerja keras At ura n

Nilai Budaya
Ali Oma

Konon, pada masa penjajahan Belanda,


nama permainan ini bukanlah ali Asal Usul
oma, melainkan “main sembunyi-
sembunyi”, yang dilakukan oleh anak-
anak pada At ura n
malam hari di sekitar pekarangan
rumah.
Namun, sejak zaman kemerdekaan nama Nilai Budaya
permainan tersebut disesuaikan
dengan ka t a - ka t a yang terdapat dalam
Ali Oma

Asal Usul
seorang pemain yang kebetulan mendapat
giliran menjaga “benteng”, harus mencari
penyuruk yang sedang bersembunyi. Apabila ia
dapat menemukan seluruh penyuruk, maka At ura n
penyuruk yang pertama kali diketahui tempat
persembunyiannya, akan menjadi penjaga
“benteng”.
Nilai Budaya
Ali Oma

Asal Usul

Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan


yang disebut sebagai Ali Oma ini adalah At ura n
tolong-menolong, kerja keras, dan sportivitas

Nilai Budaya
Terompah Panjang

Permainan terompah panjang sejak dulu


Sejarah
sudah ada didaerah sepanjang perairan
Sungai Rokan, baik Rokan Kiri maupun
Kanan, Kabupaten Rokan
Kampar, maupun Rokan
dibagian Hilir, seperti dibagian Siapi–Api, At ura n
Bengkalis, Riau. Kini, terompah panjang
sudah
merakyat. Tujuannya adalah untuk Nilai Budaya
berolahraga, mengisi waktu luang dan
memupuk sikap kerja sama
Terompah Panjang

Permainan terompah panjang diadakan Sejarah


dilapangan terbuka, rata seperti stadion,
lapangan umum, jalan raya (bila
memungkinkan). Panjang atau jarak At ura n
50 meter, denganlintasan:
lebar 7,5 meter, yang
dibagi menjadi 5 lintsan. Antar lintasan
diberi garis Nilai Budaya
dari kapur 5 cm. Ujung lintasan diberi garis
start dan garis finish.
Terompah Panjang

Sejarah

Dalam hal ini kekompakan yang paling utama.


Bagaimana kita bisa saling bersama-sama
melangkahkan kaki kita dengan teman yang At ura n
ada di belakang kita. Selain itu diperlukan
konsentrasi yang kuat agar tidak terjatuh.
Nilai Budaya
Pacu Jalur

Kuantan Singingi adalah sebuah daerah yang secara


administratif termasuk dalam Provinsi Riau.
Asal Usul
Daerahnya banyak memiliki sungai. Kondisi geografis
yang demikian, pada gilirannya membuat sebagian
besar masyarakatnya memerlukan jalur sebagai
At ura n
alat transportasi Kemudian, muncul jalur-jalur yang
diberi ukiran indah.Perkembangan selanjutnya jalur
tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi dan
simbol status sosial seseorang, tetapi diadu Nilai Budaya
kecepatannya melalui sebuah lomba
Pacu Jalur

Asal Usul
Pacu jalur hanya dilakukan oleh para laki-
laki yang berusia antara 15-40 tahun
secara beregu
dilakukan di Sungai Batang Kuantan At ura n
pa nja ng lint a sa n sekit a r 1 km ya ng
ditandai dengan tiga tiang
Nilai Budaya
pancang
Pacu Jalur

Nilai budaya yang terkandung dalam pacu Asal Usul


jalur adalah :
kerja keras
ket a ngka sa n At ura n
keuletan
kerja sama
sportivitas Nilai Budaya
Guli

Pengertian
mainan ini berupa benda berbentuk bulat kecil dengan
aneka corak, ada yang berwarna polos saja seperti
putih susu, hingga polos seperti "planet" dalam ukuran
yang kecil, perak, maupun warna polos lainya seperti At ura n
biru, merah, dan ungu. selain itu ada yang bercorak
bunga warna warni, ada yang bercorak di dalamnya,
ada pula yang bercorak di lapisan luar kelereng, Nilai Budaya
Guli

Set iap pemain menggunakan 1 kelereng sebagai "gacuk"


Setiap pemain bertaruh sejumlah tertentu
Pengertian
kelereng tergantung kesepakatan
Semua taruhan kelereng akan diperebutkan oleh
semua anggota pemain sesuai dengan aturan yang
At ura n
disepakati
Kelereng yang dipertaruhkan tidak boleh pecah,
retak atau bopeng
Nilai Budaya
Guli

Pengertian
Nilai budaya yang dapat diambil dari
permainan kelereng tersebut
adalah kebiasaan mayarakat untuk At ura n
bermusyawarah sebelum melakukan
tindakan
Nilai Budaya
KESIM P UL AN

Permainan tradisional adalah suatu aktifitas


bermain yang dilakukan oleh a n a k- a n a k sejak
zaman dahulu dengan a t u ra n -a t u ra n tertentu guna
memperoleh kegembiraan. Pada dasarnya banyak
makna mulia dibalik permainan tradisional
S ARAN

Di era modern ini, kita sebagai generasi penerus


harus mampu untuk melestarikan permainan
tradisional yang memiliki banyak manfaat, dengan
berbagai cara atau upaya, agar d a p a t dikenal
sampai ke anak cucu nanti

Anda mungkin juga menyukai