Anda di halaman 1dari 3

Laporan Kegiatan Membaca Buku

Judul Buku : Permainan Tradisional Sul-Sel Di laporkan oleh :

Pengarang : Dika Prasetyo Wibisono Nama : Irfan Ramli

Penerbit : Arus Timur Nis : 3483

Kota Terbit : Makassar Kelas : XII Mia 1

A. Kegiatan Prabaca.

Nomor Pertanyaan sebelum Membaca

1. Apakah itu permainan tradisional?

2. Seperti apakah contoh permainan tradisional di Sul-Sel?

3. Apakah manfaat dari adanya permainan tradisional?

B. Kegiatan Pascabaca.

Nomor Bab/Subbab/Bagian Hal- hal penting/ Menarik

1. Pendahuluan Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh


anak-anak maupun orang dewasa jaman dulu. Kebanyakan
permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan
masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia
luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan
sosial dan kebersamaan yang tinggi.

2. Maccukke Permainan maccukke adalah permainan musiman di Sulawesi


Selatan dan biasanya dimainkan ketika masa pasca panen,
permainan ini berbeda beda namanya tergantung daerah
masing masing misalnya di bugis namanya maccukke tpi di
wilayahku namanya cangkeq, yang berarti cungkil. Alat
permainan ini terbuat dari kayu yang di bagi 2 satu yang sebagai
stiknya kira kira 40 cm tapi yang di cungkil panjangnya kira kira
10 cm, cara mainnya yaitu stik kecil di tempatkan pada sebuah
lubang, lalu tempatkan stik panjang di belakang stik kecil,
kemudian melakukan cungkilan sekuat kuatnya agar stik kecil
terlontar jauh kedepan lalu tugas pemain yaitu menghitung skor
menggunakan stik yang panjang yaitu dari titik jatuhnya stik kecil
sampai ke lubang tadi yang d gunakan waktu mencungkil, lau
yang mendapatkan skor terbanyak itulah pemenangnya.
Permainan ini sangat melatih ketangkasan dan kedisplinan serta
melatih saraf motorik dan interaksi sosial.

3. Santo, Santo, adalah permainan anak tradisional yang berasal dari


wilayah Makassar , Sulawesi Selatan yang dimainkan secara
berkelompok yang dimulai dari pengundian uang logam atau
appus, lalu jika sudah terdapat kelompok yang main duluan.
Maka kelompok lain harus menyusun batu yang akan di lempari
oleh pemain dari jarak tertentu jadi kita betul betul harus pintar
membidik atau pitaba untuk memenangkan permainan ini.
Permainan yang satu ini sangat melatih ketajaman mata dan
arah gerakan, kecermatan dan ketelitian, pemetaan
starategi,solidaritas dan kebersamaan, interaksi sosial dan
kesegaran jasmani.

4. Ma,dende Ma,dende berasal dari bahasa Makassar yang berarti lompat


berjingkrak dengan satu kaki yang di angkat permainan ini sering
di sebut pula okko, okko,. Permainan ini dilakukan secara
kelompok yang jumlah pemain minimal 2 orang, yang dimulai
dari suit untuk pemain pertama, setiap pemain memiliki batu
lempar yang lebih bagusnya berbentuk pipih. Pada permainan
ini menggunakan gambar petak petak yang akan di gunakan
sebagai lapangan atau tempat permainan, pemain akan
melemparkan batunya ke petak awal lalu ma,dende ke petak
petak lainnya yang sudah di gambar lalu memutar kembali ke
petak awal dan mengambil batunya, lalu melemparnya ke petak
kedua dan ma,dende dan begitulah seterusnya. Tetapi jika
batunya mengenai garis petak atau tak sengaja ketika ma,dende
kaki pemain yang menyentuh garis petak maka ia akan di
gantikan oleh pemain yang lain lalu menunggu utuk gilirannya
lagi. Permainan ini melatih keseimbangan, kesabaran, akurasi,
dan konsentrasi.
5. Mariringo Selain di Sulawesi Selatan permainan mariringo juga di kenal di
nusa tenggara timur dengan nama rangku alu. Alat yang
digunakan dalam permainan ini yaitu bambu 4 buah yang sama
panjang kira kira sekitar 4 meter. Cara mainnya yaitu kelompok
pemegang bambu duduk dalam posisi jongkok sambil
memegang bambu yang di gerakkan dengan gerakan buka tutup
dan naik turun di sesuaikan dengan irama musik, selanjutnya
anggota kelompok penari berusaha untuk melompati bambu
tersebut secara individu maupun bersama-sama, musik yang di
gunakan berasal dari sebuah nyanyian tradisional yang di
nyanyikan oleh seluruh anggota kelompok pemegang bambu.

Apabila tempo lagu yang dinyanyikan cepat, maka gerakan


tarian oleh kelompok penari harus menyesuaikan dengan irama
tersebut, jika salah seorang anggota kelompok pelompat
terjebak pada batang bambu maka kelompok pelompat harus
bertuakr tempat dengan kelompok pemeganh bambu.
Permainan ini itu sangat melatih konsentrasi, komunikasi,
olahraga, seni, dan sosialisasi.

6. Baguli Kata baguli berasal dari bahasa Makassar yang berarti kelereng
atau gundu. Arena permainan ini yaitu dengan membuat bentuk
lingkaran dan masing masing pemain menaruh kelereng dalam
lingkaran tersebut, kelereng itulah yang akan di perebutkan,
permainan ini dilakukan perindividu jadi setiap pemain
melemparkan satu kelereng yang akan dia gunakan untuk
membidik kelereng yang berada dalam lingkaran atau patta,ba.
di atas lingakaran di beri garis batas dan kelereng patta,ba kita
harus dilempar hingga melewatinya satu persatu sesuai hasil
suit . Lalu patta,ba, pemain yang paling jauh itulah yang terlebih
dahulu membidik kelereng lainnya ia bisa membidik langsung
pada kelereng di lingkaran( tannang) atau patta,ba yang ada di
bawahnya untuk lebih dekat ke tannang pemain hanya memiliki
satu kesempatan untuk membidik jika salah maka dia tidak bisa
mengulangnya. Pemenang permainan ini yaitu yang paling
banyak mengeluarkan kelereng dari lingkaran. Permainan ini
melatih pengendalian emosi,fokus dan interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai