Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Permainan Tradisional Pletokan/Beledokan

Pletokan adalah nama senjata mainan yang terbuat dari bambu, dan pelurunya terbuat dari
kertas yang dibasahkan, atau biji jambu atau kembang. Pada masyarakat Sunda, mereka
menyebut pletokan dengan bebeletokan, sedangkan di Probolinggo dan Madura mereka
menyebutnya dengan tor cetoran. sementara di suku Sasak Lombok disebut dengan beledokan.
Permainan ini, biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumuran 6-13 tahun, namun sebagian
anak perempuan juga banyak yang ikut bermain permainan ini.

Peralatan yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah laras bedil berbentuk pipa, tolak,
dan peluru. Laras bedil dan tolak terbuat dari bambu, sedangkan peluru bisa terbuat dari kertas
yang dibasahi, kembang, atau pentil jambu air. Panjang bedil laras sekitar 30 - 40 cm dengan
diameter 1 atau 1,5 cm. Sedangkan tolak memiliki panjang yang lebih untuk pegangan dengan
panjang sekitar 10 cm. Tolak terbuat dari batangan belahan bambu yang dihaluskan. Bambu
yang dipilih adalah yang kuat dan tua agar tidak cepat pecah.
==CARA BERMAIN==

memasukan peluru menggunakan tolak sampai ke ujung bedil laras. Setelah itu dimasukkan
peluru kedua dan ditolak dengan batang penolak. Peluru yang kedua ini memiliki fungsi ganda.
Fungsi pertama adalah sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan
ditembakkan. Kemudian fungsi kedua adalah menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan
berikutnya.

Permainan ini dimainkan dimainkan secara perorangan atau kelompok. Bila dimainkan
perorangan biasanya sasaran utamanya adalah binatang berupa serangga-serangga kecil.
Sementara, bila dimainkan per kelompok, maka sasaran permainan ini adalah lawan dari
kelompok itu. Jadi, gambaran permainan ini seperti bermain tembak-tembakan atau perang-
perangan, cuma alat yang digunakan di sini bukan pistol mainan atau sejenisnya melainkan
dengan memanfaatkan bambu kecil.

Nilai yang terkandung di dalam permainan beldokan ini adalah nilai kebersamaan, kerja
sama tim yang tinggi, kesetiakawanan, dan rasa semangat yang tinggi, interaksi dan komunikasi.
Karena setiap anggota melakukan interaksi dan komunikasi untuk menyusun strategi untuk
mengalahkan benteng pertahanan lawan.

Anda mungkin juga menyukai