ROISA TUNNISA
KELAS: IX D
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Klipping yang berjudul “Cerpen”. Dalam Penulisan
Klipping ini penulis merasa masih banyak kekurangan –kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan pembuatan Klipping
ini. Dalan penulisan Klipping ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak –pihak yang membantu dalam menyelesaikan Tugas ini, rekan-rekan
yang telah memberi mitivasi kepada kami.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. ii
Daftar isi……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………....... 1
1.2 Tujuan................……………………………………………………………........ 1
BAB II CONTOH-CONTOH CERPEN…………………………………………...... 2
2.1 Cerpen I……………………………………………………. ................................ 2
2.2 Cerpen II……………………………………………………. ............................... 2
2.3 Cerpen III……………………………………………………. .............................. 3
2.4 Cerpen IV……………………………………………………. .............................. 4
2.5 Cerpen V……………………………………………………. ................................ 4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….... 6
BAB I
PENDAHULUAN
Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita yang cenderung padat dan
langsung pada tujuannya di bandingkan karya fiksi yang lebih panjang.
1.2 Tujuan
Secara terperinci Tujuan Pembentukan Klipping cerpen ini adalah agar siswa dapat
mengetahui contoh-contoh cerpen.
BAB II
CONTOH-CONTOH CERPEN
2.1 Cerpen I
2.2 Cerpen II
Trauma
Seorang lelaki masih muda dengan penampilan yang sangat rapi datang ke sebuah kantor. Ia
berharap bisa diterima di perusahaan tersebut dan bisa bekerja di sana dengan nyaman.
Karena itu, ia mempersiapkan materi dan juga kebutuhan saat wawancara kerja dengan
sangat baik. Sesampai di perusahaan.
Ada suara orang mengetuk pintu dari luar.
“Silahkan masuk!” Jawab pak Toni dari dalam ruangan.
“Mohon maaf, apakah pak Toni ada?” Tanya salah seorang pemuda yang memperoleh
panggilan interview pekerjaan.
“Enggak, Silahkah keluar!”
“Baiklah.”
“Dimana Pak Toni? Kenapa yang berada di dalam justru OB?” Tanya pemuda tersebut
kepada salah seorang petugas yang terdapat di liar ruangan.
“Yang di dalam itu pak Toni. Beliau memang kerap begitu, pura-pura menjadi OB untuk
mengetes karyawannya” Jelas petugas tersebut.
“Maksudnya?”
“Berarti kami nggak lolos hari ini. Pak Toni memang seperti itu. Dulunya beliau pernah
trama karena materi dengan beberapa karyawannya”.
2.5 Cerpen V
Di suatu siang yang cerah, dua orang gadis bernama Rara dan Tina tengah mengerjakan tugas
sekolah di rumah Rara. Mereka mengerjakan dengan serius dan suasana nampak hening.
Kemudian, seorang perempuan yang tidak lain adalah teman mereka berdua bernama Sinta.
Namun, Rara seolah tidak mempedulikan kehadiran Sinta tersebut.
“Ra, itu di depan ada Sinta sedang nyariin kamu. Buruan kamu temui dia. Sudah sejak tadi
dia nungguin kami di sana.” Ujar Tina yang tengah mengerjakan tugas di rumah Rara.
“Bi, bilang saja ke Sinta yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi kemana atau gak
ada gitu ya.” Pinta Rara kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya.
“Iya Non. Bibi sampaikan.”
“Ra, kenapa kamu seperti itu sama Sinta. Dia pastinya sudah datang jauh-jauh. Kenapa kamu
usir. Gak enak kan. Kasihan dia. Dia juga anak yang baik Ra.” Ujar Tina menasihati Rara.
“Dari luarnya dia memang orang yang baik, ramah dan juga manis. Tapi masa kamu
mengukur sifat seseorang hanya dengan itu saja. Dia itu manis di luar namun di dalamnya
pahit tahu.” Jawab Rara setengah sinis.
“Pahit gimana Ra?” Ujar Tina kembali bertanya.
“Dia itu sering membicarakan keburukan orang lain. Bahkan di belakang ia sering
membicarakan temannya sendiri. Pokoknya banyak yang tidak dapat aku jelaskan Tin. Lihat
saja diri kamu. Kamu memang judes, ceplas ceplos denganku. Namun setidaknya kamu
memiliki hati yang tulus Tin. Bukan sahabat yang dari luarnya baik namun dalamnya busuk.
Dalam berteman, aku tidak membutuhkan tampilan luar seseorang Tin.” Jelas Rara kepada
Tina.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi tentang cerpenyang menjadi
pokok bahasan dan Klipping ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul Klipping ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman agar memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya Klipping ini . Semoga Klipping
ini berguna bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.