Anda di halaman 1dari 56

Bacaan Anak-Anak

Yummy! Inilah Kuliner Indonesia yang Telah Mendunia

Ditulis oleh
Siti Maryam

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Bacaan untuk anak-anak


setingkat SD Kelas 4-6 SD
Bacaan Anak-Anak
Yummy! Inilah Kuliner Indonesia yang Telah Mendunia

Ditulis oleh
Siti Maryam

Yummy! Inilah Kuliner Indonesia yang Telah Mendunia


Penulis : Siti Maryam
Penyunting :
Ilustrator : Sultoni Rijalur R
Penata Letak : Sultoni Rijalur R

Diterbitkan pada tahun 2017 oleh


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak
dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal
pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
SEKAPUR SIRIH
Keragaman daerah serta kebudayaan menghasilkan berbagai
kuliner Nusantara yang sangat lezat. Kuliner Nusantara adalah sebutan
yang sering digunakan untuk menggambarkan berbagai macam
kekayaan makanan dan minuman yang ada di Indonesia. Tak saja di
negeri sendiri kuliner Indonesia terkenal bahkan digemari hingga ke
mancanegara.
Rempah-rempah yang melimpah di negeri ini memberikan
banyak pilihan makanan dan minuman khas Nusantara yang bisa
menjadi pilihan untuk disantap. Nah, tahukah kamu ada beberapa di
antara kuliner khas Indonesia yang ternyata sudah mendunia, lho! Apa
sajakah kuliner yang mendunia tersebut? Semua terangkum dalam cerita
yang berjudul “Yummy! Inilah Kuliner Indonesia yang Telah
Mendunia”.
Buku yang sederhana ini penulis tujukan untuk semua kalangan,
khususnya anak-anak. Penulis berharap semoga buku cerita ini dapat
menambah khasanah pengetahuan dan wawasan mengenai kuliner khas
Indonesia yang telah mendunia.

Siti Maryam
DAFTAR ISI
Sekapur Sirih ................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................... iii
Inilah Kuliner Khas Indonesia yang Sudah Mendunia ......... 1
1. Rendang, Makanan Indonesia yang Mendunia ............ 2
2. Bakso, Si Bulat seperti Bola Ping-Pong ........................ 13
3. Rawon, Si Hitam yang Menggugah Selera ................... 17
4. Soto, Si Kuning yang Memikat .................................... 21
5. Gudeg, Si Manis dari Yogyakarta ................................ 24
6. Gado-Gado, Si Kaya Nutrisi ........................................ 30
7. Sate/ Satai, Si Panjang yang Menggiurkan .................. 34
8. Nasi Goreng, Si Merah yang Menggoda ....................... 39
9. Sop Buntut yang Menggoda Lidah ............................... 44
10. Ayam Taliwang, Jajanan Kaki Lima yang Kini Mendunia 48
11. Olahan Tempe, Menu Favorit di Jepang dan Korea ...... 53
12. Es Cendol, Si Lonjong Kenyal yang Memikat ................ 57
13. Es Kelapa Muda, Si Pelepas Dahaga yang Mendunia .... 61
14. Bir Pletok, Minuman 100% Tanpa Alkohol ................. 65
15. Es Teler, ‘Koktail’ Ala Indonesia ................................. 69
Biodata Penulis ..............................................................
Biodata Ilustrator ..........................................................
Inilah Kuliner Khas Indonesia yang Telah Mendunia
Kawan, Indonesia cukup terkenal dengan kulinernya yang
nikmat dan lezat. Rempah-rempah yang melimpah di negeri ini
memberikan banyak pilihan makanan khas Nusantara yang bisa menjadi
pilihan untuk disantap. Olahan bumbu-bumbu itulah yang kemudian
membuat kuliner asli dari Tanah Air begitu menggoda. Ternyata,
beberapa di antara kuliner khas Indonesia sudah ada yang mendunia.
Oleh sebab itu, masyarakat luar negeri pun ikut menikmatinya. Di era
modern ini, masyarakat mampu membuat kreasi makanan yang lebih
unik dan nikmat, tanpa harus menghilangkan cita rasa khas masakan
Indonesia. Lezatnya masakan Indonesia pun tidak diragukan lagi oleh
masyarakat mancanegara. Selamat membaca dan merasakan sensasi
lidah bergoyang untuk mencicipi menu kuliner di setiap sajian berikut
ini!

1. Rendang, Makanan Indonesia yang Mendunia


Siapa sih, orang Indonesia yang tidak tahu rendang? Makanan
asal Padang, Sumatera Barat, itu memang sangat lezat! Pasti banyak
yang menyukai rendang, tapi tidak bagiku. Aku sangat tidak suka
rendang. Karena satu hal, rendang itu pedas. Aku sangat tidak suka
pedas!
Aku memang belum pernah mencoba rendang. Lalu, bagaimana
caranya aku tahu rendang itu pedas? Dengan melihat daerahnya.
Menurutku, Padang adalah sebuah daerah yang masakannya pedas-
pedas. Itu menurutku, lho.
Baiklah, semua orang punya makanan kesukaan, kan? Aku juga
punya. Lasagna dari Italia adalah makanan kesukaanku. Hmm...
mungkin kalian akan berpikir aku adalah anak yang tidak mencintai
makanan negara sendiri. Oooh... itu tidak benar! Aku tetap mencintai
makanan Indonesia. Aku suka sate dan nasi goreng. Tapi tetap tak suka
rendang!
Tapi kini, aku menyukai rendang. Bagaimana caranya aku bisa
menyukai rendang? Aku mencicipinya secara kebetulan! Begini
ceritanya....
Dua minggu lagi, sekolah mengadakan lomba memasak
makanan kesukaan. Aku ingin memasak nasi goreng, tapi, terlalu biasa
menurutku. Jadi, aku memilih membuat lasagna. Apa enggak susah?
Ah, tinggal cari resep di internet!
Pulang sekolah, aku membuka internet. Aku membuka Google
lalu mencari resep lasagna.
Delapan lembar pasta lasagna kering? Beli di mana, ya? Aku
berpikir-pikir. Aku tak pernah menemukan pasta lasagna. Kutahu ya
hanya pasta makaroni atau pasta spageti.
“Eh, iya. Ada toko pasta di dekat rumah! Aku bisa beli di situ!”
kataku senang.
Aku mencatat resepnya lalu mematikan internet. Aku berlari ke
luar sambil memegang uang ribuan.
***
Dua minggu telah berlalu. Hari ini lomba memasak! Aku sudah
tahu cara membuat lasagna. Bersama Bunda, aku pernah melakukan
percobaan membuat lasagna. Bahan-bahan sudah terkumpul dan ...
“Waktu memasak, dimulai dari.... sekarang!” kata Bu Narya, kepala
sekolah, sambil bertepuk tangan.
Dengan sigap aku mengambil bahan. Ini dan itu. Bagaimana
rasanya, ya? Duh, aku tidak mau kalah! Aku harus menang.
Oh iya, aku belum memberi tahu kalian. Hadiahnya sebuah piala
dan akan diikutsertakan untuk mengikuti lomba memasak tingkat
nasional. Hadiah untuk lomba memasak tingkat nasional adalah piala,
jalan-jalan ke luar negeri dan uang jutaan rupiah! Wuih ... tak terbayang
asyiknya!
Makanan buatanku sudah dicicipi dan dinilai oleh juri. Sekarang,
tinggal menunggu pengumuman pemenang. Aku menunggu di kursi
peserta dengan perasaan deg-degan. Aku belum pernah memenangkan
lomba masak. Apalagi, ada Kak Layla yang jago masak. Hah...
sudahlah. Impian mengikuti lomba memasak tingkat nasional tak akan
tercapai.
“Untuk pemenang Lomba Memasak Makanan Kesukaan adalah
....” sebuah suara dari atas panggung mengagetkanku yang sedang
melamun. Bu Narya yang berbicara.
“Satu-satunya yang membuat makanan Italia. Natasha Adelia
Zahra! Tepuk tangan untuk Tasha!” Bu Narya berkata lagi.
“Sha, kamu menang, tuh!” Yasmin, teman yang duduk di
sebelahku mendorongku.
Eh, iya! Natasha Adelia Zahra, kan, namaku! Kok, aku bisa lupa
ya?
Aku menerima piala sambil tersenyum lebar. Duh, seperti
mimpi! Aku bisa ikut lomba memasak tingkat nasional! Horee!
Hei, apakah cerita ini berakhir sampai di sini? Tentu tidak!
Masih ada lagi kelanjutan ceritanya. Ayo, dibaca lagi!
***
Hari ini aku mengikuti lomba memasak! Di antara seluruh murid
sekolah, aku yang terpilih.
“Dah, Bunda! Aku berangkat, ya!” kataku sambil melambaikan
tangan lalu membuka pintu. Dengan baju batik sekolah dan tas besar
berisi perlengkapan memasak, aku siap berlomba.
Aku tak tahu pasti di mana tempat lombanya. Yang jelas, aku
pergi ke tempat lomba memasak dengan menggunakan mobil sekolah,
ditemani Bu Narya dan Bu Billa, wali kelasku.
Sesampainya di tempat lomba, mulutku terasa tidak bisa
tertutup. Aku takjub melihat tempat aku akan berlomba. Sebuah
bangunan kecil dengan cat putih dan merah berdiri di rumput-rumput
hijau. Luas sekali. Ada banyak tenda terbuka di sana. Oh, pasti
menyenangkan memasak di sini.
Aku berlarian melihat-lihat. Sudah banyak anak lain yang
datang. Aku mendekati salah satu tenda. Ada duah buah meja kecil di
sana. Sebuah oven dan kompor. Sebuah kursi kecil dan sebuah ember
berwarna biru yang cukup besar dan bersih. Ada sabun untuk mencuci,
spons, dan ada juga sapu lidi! Menurutku, sapu lidi itu untuk menyapu
makanan-makanan yang berserakan.
Sangat menjaga kebersihan, pikirku sambil tersenyum.
Eh, aku jadi ingat. Bu Narya dan Bu Billa ke mana, ya?
“Tasha! Tasha!” terdengar suara panggilan. Bu Narya yang
memanggil. Aku langsung menghampiri Bu Narya.
“Tasha, untung saja kamu tidak apa-apa. Lain kali bilang-bilang
dahulu, ya!” kata Bu Narya. Aku manggut-manggut.
Ketika aku membuka mulut untuk berkata, suara dari mikrofon
membuat aku harus menutup mulut lagi. “Kepada seluruh peserta,
harap menempati tenda memasak menurut nomor peserta masing-
masing.”
Duh, nomor pesertaku berapa?
“Bu, nomor peserta saya berapa?” tanyaku pada Bu Narya.
“Oh iya, nomor peserta diambil saat daftar ulang. Bu Billa sedang daftar
ulang. Nah, itu dia!” jawab Bu Narya sambil menunjuk Bu Billa yang
datang sambil membawa kertas.
“Tasha, nomor urut kamu 99. Pegang kertas ini. Oke, selamat
memasak!” kata Bu Billa. Aku tersenyum sambil melihat seorang anak
laki-laki yang berdiri tak jauh dariku.
“Buat makanan yang lezat! Kalahkan makanan luar negeri!
Kamu bisa!” seorang wanita yang entah itu guru atau ibunya berkata.
Anak itu mengangguk.
“Hei, kok, melamun? Ayo, ke tenda!” ujar Bu Billa.
Aku berlari sambil membawa peralatan dan bahan memasakku.
Waktu memasak sudah dimulai. Waktunya membuat lasagna menjadi
terkenal di Indonesia!
***
Dua jam kemudian, aku selesai tepat saat bel tanda memasak
usai berbunyi. Aku sangat puas dengan hasil masakanku. Rasanya pasti
lezat. Ah, aku mulai tergoda untuk memakannya.
“Nabila Miran! Nomor peserta satu!” seseorang berkata dengan
menggunakan mikrofon.
Oh, aku baru tahu. Semua peserta memberikan makanan
buatannya kepada juri yang berada di sebuah bangunan bernama Rumah
Masak. Satu per satu peserta pun dipanggil. Entah berapa lama aku
menunggu. Aku sudah mencuci piring dan menyapu. Hhh... akhirnya
namaku dipanggil juga.
Aku membawa piring dengan gemetar. Aku makin gemetar
ketika memasuki Rumah Masak dan melihat tiga juri duduk di sebuah
kursi. Aku menaruh makananku di atas meja kecil. Tanpa berkata apa-
apa, seorang juri yang aku tidak tahu namanya mencicipi lasagna-ku.
Juri kedua – satu-satunya juri wanita – juga mencicipi. Disusul juri
ketiga. Wah, deg-degan rasanya!
“Ini pasti lasagna,” juri wanita berkata pasti.
“Iya,” aku menjawab.
“Kamu adalah satu-satunya peserta yang berhasil membuat
makanan memuaskan. Makanan luar negeri yang cukup rumit dibuat
anak kecil. Mungkin kamu bisa menang!” seru juri ketiga.
“Kenapa kamu membuat lasagna?” tanya juri pertama.
“Saya ingin membuat makanan luar negeri seperti Italia
berkembang di Indonesia. Makanan Indonesia, menurut saya, sudah
biasa. Nasi goreng dan sate memang lezat, tapi tak selezat lasagna,”
jawabku mantap.
“Oh, hmmm... oke. Kamu boleh kembali,” juri ketiga
mempersilakan.
Aku kembali dengan perasaan berbunga-bunga. Senangnya!
“Muhammad Fadel! Nomor peserta seratus!” seseorang
memanggil lewat mikrofon. Anak laki-laki yang aku perhatikan
sebelum lomba datang sambil membawa makanan.
***
Aku duduk di kursi peserta. Waktunya pengumuman pemenang. Dari
seratus anak yang datang, hanya satu anak yang jadi pemenang.
“Deg-degan, ya?” tebak Bu Narya. Aku tersenyum lalu
mengangguk.
“Sebenarnya, sih, tidak terlalu deg-degan. Saya yakin pasti
menang. Kata juri, dari yang lain, makanan buatan saya yang paling
enak. Tapi, masih ada peserta keseratus.”
“Alhamdulillah, kalau makananmu dikatakan enak dan bisa jadi
juara,” kata Bu Billa. Aku tersenyum lagi.
Terlihat seorang laki-laki menaiki panggung. Dia mengambil
mikrofon yang ada di panggung lalu mulai bicara. Awal
pembicaraannya sangat membosankan. Sambutan dahulu dan ucapan
terima kasih pada para peserta.
“Sekarang saya akan mengumumkan pemenang lomba memasak
ini,” kata laki-laki itu. Aku merasa deg-degan.
Dan.... “Pemenangnya adalah .... peserta dengan nomor peserta
seratus! Muhammad Fadel!”
Mulutku menganga. Bukan aku yang menang? Padahal,
makananku dikatakan enak! Pasti ada kesalahan!
Namun, ternyata tidak ada kesalahan. Fadel, begitu panggilanku
untuknya, menerima piala dari juri wanita.
Aku berdiri kesal lalu berlari naik ke panggung. Masa’, lasagna
buatanku kalah dengan makanan buatannya? Ya... walaupun aku sendiri
tidak tahu dia buat apa.
“Pak, memang benar dia yang menang? Tidak ada kesalahan apa
pun?” tanyaku di atas panggung.
“Iya, dia yang menang. Chef Amanda sudah memberikan piala
kepadanya,” jawab pembawa acara sambil menunjuk juri wanita yang
ternyata bernama Chef Amanda, “Memangnya kenapa?”
“Karena saya tidak setuju, Pak. Masa’, lasagna buatan saya
kalah dengan makanan buatannya? Apa, sih, makanan buatannya?”
kataku sambil melirik Fadel yang tampak kebingungan.
“Dia membuat ini,” Chef Amanda tiba-tiba muncul sambil
membawakan piring berisi makanan dan garpu serta pisau, “Silakan
dicicipi.”
Aku mengambil garpu dan pisau. Aku potong makanan itu agar
menjadi lebih kecil lalu .... “Mmm... wow! Lezat! Aku makan lagi, ya!
Mm... apa namanya?” tanyaku.
“Ini rendang,” jawab Chef Amanda.
***
Sejak kejadian itu, aku jadi tahu. Makanan Indonesia tak kalah
lezat dari makanan luar negeri. Jadi, kita harus mencintainya. Tidak
boleh mengejeknya.
Rendang ternyata sangat lezat, Sobat! Tidak terlalu pedas seperti
yang aku bayangkan selama ini. Ditambah lagi, rendang ternyata
memiliki nilai-nilai filosofi yang cukup menarik. Dalam kebudayaan
masyarakat Minangkabau, rendang memiliki posisi yang sangat
terhormat. Tidak mengherankan kalau makanan ini menjadi hidangan
utama bagi orang Minang ketika menjamu tamu istimewa. Apakah
kalian sudah tahu? Bagi masyarakat Minang, bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat rendang seperti daging sapi (dagiang),
kelapa (karambia), cabe (lado), dan aneka bumbu lainnya (pemasak)
merupakan simbolisasi dari budaya musyawarah dalam masyarakat
Minang yang melibatkan empat unsur pokok, yakni Niniak Mamak
(para pemimpin suku adat) yang dilambangkan dengan daging sapi,
Cadiak Pandai (cerdik pandai) yang dilambangkan dengan kelapa, Alim
Ulama yang tegas dalam mengajarkan agama dilambangkan dengan
cabe yang pedas, serta seluruh masyarakat Minang yang dilambangkan
oleh bumbu lainnya. Itulah rendang, salah satu makanan terenak di
dunia yang tidak hanya lezat di lidah, tetapi juga kaya akan nilai-nilai
budaya. Mengajarkan kepada kita bahwa dengan musyawarah akan lahir
keterpaduan rasa yang nikmat, meskipun dalam keberagaman. Sesuatu
yang kian hilang di negeri ini.
Humm...ternyata rendang lezat dan gurih ya! Aku
makin suka dengan kuliner khas Padang ini.
Bagaimana dengan kamu?

2. Bakso, Si Bulat seperti Bola Ping-Pong


Hai kawan, kamu pasti sudah nggak asing lagi kan dengan
makanan khas Indonesia yang satu ini? Yups... Bakso termasuk jajanan
yang digemari oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bentuknya
bulat dengan bahan dasar pembuatan bakso adalah daging dan disajikan
dengan kuah segar dengan segala sayuran pelengkapnya. Rasanya yang
lezat dan gurih membuat orang ketagihan untuk menikmati bakso.
Makanan sepinggan yang selalu disajikan hangat ini sebenarnya sudah
lama dikenal oleh masyarakat.
Tidak heran hampir di setiap sudut tempat makan pasti ada yang
menjual bakso. Ehh...tetapi tunggu dahulu pernah tidak kalian
perhatikan apa yang dimakan lebih dahulu dari semangkok bakso?
Hmm..coba perhatikan mulai sekarang. Sebagian besar orang makan
tahu atau gorengannya terlebih dahulu, bukan baksonya. Kenapa?
Karena baksonya yang paling enak. Setuju? Hal yang sama
diungkapkan Professor Walter Mischel dari Stanford University, orang
yang bahagia adalah orang yang bisa mengendalikan keinginan (will
power) dan mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan yang lebih baik
(bigger goal), istilahnya delaying gratification. Jadi, kalau ingin
bahagia kita harus bisa menunda kesenangan terlebih dahulu.
Hmm…ternyata dengan menunda kesenangan adalah sikap yang perlu
kita miliki untuk lebih sukses di masa depan lho, Sob! Mau kan
semuanya jadi orang sukses ketika sudah besar?
Nah, kembali lagi berbicara mengenai kuliner bakso yang
disukai oleh semua orang. Bagaimanakah sih cara membuat bakso yang
benar-benar lezat? Ayok kita lihat tahapan-tahapan pembuatan bakso
berikut ini. Pertama, potong-potong daging sapi agar mudah
dihaluskan. Masukkan ke dalam food processor. Selanjutnya, masukkan
bawang putih, bawang merah, merica, sagu, dan es batu. Proses daging,
bumbu-bumbu, dan es batu hingga daging halus dan adonan rata.
Masukkan bumbu bakso ke dalam panci yang berisi air panas. Tahapan
terakhir yaitu mengambil segenggam adonan daging lalu tekan
menggunakan kepalan tangan hingga terbentuk bulatan bakso,
mengangkat bakso dengan menggunakan sendok, merebus bakso hingga
mengapung, lalu mengangkat dan tiriskan.
Kawan, tahukah kamu? Untuk menunjang kelezatan semangkok
bakso, perlu kuah bakso yang maknyus agar melengkapi cita rasa dari
semangkok bakso yang lezat. Bumbu-bumbu dasar dalam membuat
kuah bakso, antara lain sebagai berikut. Bawang putih 15 siung, bawang
merah 10 siung, merica, merica 1 sendok teh (sdt), pala 1/4 sdt, minyak
goreng 2 sdm (sendok makan), garam secukupnya, daging sapi tetelan
500 gr, potong kecil-kecil, yang terakhir yaitu air kaldu bekas rebusan
bakso.
Bagaimana sih caranya membuat kuah bakso? Apa ada di antara
kalian yang tahu? Yuk, kita simak tata cara pembuatan kuah bakso
berikut ini. Pertama, haluskan bawang putih, bawang merah, merica,
dan pala. Kedua, panaskan minyak lalu tumis bumbu hingga harum,
kecokelatan, dan mengering. Angkat dan tiriskan. Tahap ketiga, rebus
air kaldu dan tetelan hingga mendidih dan daging empuk. Selanjutnya,
yang terakhir tambahkan bumbu yang sudah ditumis. Kuah/kaldu bakso
siap digunakan.
Semangkuk bakso tanpa adanya pelengkap pasti rasanya kurang
sedap, iya kan teman? Jadi perlu ada beberapa tambahan pelengkap
bakso, misalnya: bawang goreng, seledri dan daun bawang, sambal
rawit, kecap, sambal botolan, saus tomat, cuka/jeruk nipis, mie telur/mie
basah, bihun, soun, atau sawi.
Kawan, sekarang pastinya sudah tidak sabar untuk membuat
bakso dan segera menikmatinya kan?
“Bakso bulat seperti bola ping-pong,
Kalo lewat membikin perut kosong,
Jadi anak janganlah suka bohong,
Kalo bohong digigit sapi ompong..”
(Lirik lagu “Abang Tukang Bakso”)

3. Rawon, Si Hitam yang Menggugah Selera


Tahukah kamu asal dari makanan khas Indonesia yang ada di
gambar? Asal makanan khas Indonesia yang satu ini yaitu dari Jawa
Timur. Bahan dasar dari jenis makanan yang satu ini berbahan dasar
daging sapi dan kluwek. Apakah kamu tahu Kluwek itu apa? Tentu
kuah kental yang bisa kita dapatkan pada makanan khas Indonesia ini
sangat luar biasa, sebab bumbu rempahnya yang bercampur dengan
kuah bisa membuat rasa yang pecah di dalam setiap kunyahan. Yummy!
Kawan, banyak acara pernikahan yang menyajikan makanan
khas Indonesia bernama rawon ini sebagai sajian untuk para tamu
undangan. Masakan ini juga cocok sekali kita santap saat udara dingin,
karena dengan kuah yang dihasilkan dari racikan bumbu alami,
membuat badan kita hangat dan kembali bertenaga lho!
Saya dengan keluarga, selalu menyempatkan waktu memakan
Rawon seusai kami berolah raga di pagi hari dan masakan ini kalau
ditambahi sambal jadi super maknyuss deh. Baiklah agar teman-teman
tidak penasaran bagaimana resep membuat rawon daging, berikut
adalah resepnya. Selamat mencoba, kawan!
Bahan-bahan rawon yang perlu disiapkan teman-teman adalah
500 gram daging rawon (biasanya daging sapi), 5 daun bawang
diiris/cincang halus, 6 siung bawang merah, iris halus, 2 liter air, 5
lembar daun jeruk, 2 batang serai, 1 sendok teh garam, ½ sendok teh
gula, dan minyak goreng secukupnya.
Langkah pertama yang perlu kawan-kawan lakukan adalah
siapkan terlebih dahulu bumbu-bumbu yang akan dihaluskan, meliputi:
1 ½ sendok teh merica bulat, 2 sendok teh ketumbar, 3 siung bawang
putih, 3 cm jahe, 4 cm kunyit, 3 cm lengkuas, 2 mata asam Jawa, 5 buah
kluwek hitam yang manis dan gurih.
Langkah kedua yang paling penting dan perlu diketahui oleh
kawan sekalian adalah bagaimana cara pembuatan rawon yang lezat ya?
Yuk, kita cermati bersama-sama cara membuat rawon daging sapi
berikut ini. Pertama, Sobat terlebih dahulu harus merebus daging
hingga empuk, selanjutnya angkat dan potong-potong.
Cara pembuatan yang berikutnya, yaitu masukkan kembali
daging yang sudah dipotong-potong ke dalam kaldu, masukkan pula
serai, daun bawang, daun jeruk, gula serta garam, kecilkan apinya,
tumislah bawang merah hingga harum, masukkan bumbu yang telah
dihaluskan sebelumnya, tumislah hingga harum dan matang, lalu
masukkan ke dalam rebusan daging. Masaklah hingga bumbu meresap
dan matang. Langkah terakhir, kawan sekalian bisa menghidangkan
rawon dan sambal tauge serta empal daging goreng, telur asin, dan
kerupuk udang.

Sobat, tekstur masakan Rawon yang hitam memang


kurang memikat untuk dinikmati. Namun, jangan
menilai dari penampilan luarnya saja ya! Rasakan dan
nikmati sensasinya di setiap gigitan dagingnya..WOW!

4. Soto, Si Kuning yang Memikat


Kawan, tahukah kamu? Soto adalah kuliner khas Indonesia yang
paling melegenda. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki cita
rasa khas soto yang perlu untuk dicoba. Ada banyak varian soto di
Indonesia lho! Misalnya, soto berdasarkan dari asal daerahnya, yaitu:
Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Medan, Soto Padang, Coto Makassar,
Soto Lamongan, dan sebagainya. Ada juga soto berdasarkan bahan
dasar pembuatannya, yakni: soto ayam, soto daging sapi, dan soto babat.
“Walaupun berbeda-beda tetapi tetap soto jua.”
Ya! Itulah semboyan kekayaan kuliner soto nusantara.
Walaupun berbeda tempat dan racikannya, tapi soto tetaplah soto.
Setiap variasi soto memang punya ciri khas masing-masing, namun
tetap menunjukkan keaslian kuliner Indonesia yang kaya rempah-
rempah dan begitu sedap saat disantap. Hayoo...ada yang tahu nggak
kalau masyarakat di kawasan Ibaraki, Jepang sudah terbiasa menikmati
soto yang diperkenalkan oleh para pelajar Indonesia di sana.
Aku pernah mendapat cerita dari Ibuku kalau masakan soto
merupakan cara nenek moyang kita berhemat daging atau bahan protein
lainnya. Itu berkaca pada sistem budaya Indonesia yang berbasis
keluarga besar. Apa kalian tahu? Disebut satu keluarga itu bukan hanya
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya melainkan seluruh kerabat yang
berhubungan dua tingkat ke atas dan ke samping di mana kakek-nenek
sebagai pusatnya. Dahulu mereka tinggal dalam satu rumah. Kondisi itu
memaksa penanggung jawab menu keluarga harus pandai mengelola
sumber makanan yang terbatas agar seluruh anggota keluarga kebagian.
Jadi, kalau hanya punya seekor ayam sementara mulut harus diberi
makan untuk 15 orang, misalnya, menu apa lagi yang pantas
diketengahkan kalau bukan soto? Intinya, maknanya dari semangkuk
soto adalah kekeluargaan, bagi roso bagi roto.

Soto mie soto babat


Enak dimakan pakai cuka
Ingatlah arti seorang sahabat
Ia ada dalam suka dan duka
5. Gudeg, Si Manis dari Yogyakarta
Kawan, kuliner khas Indonesia selanjutnya apakah ada yang
tahu? Kuliner ini berasal dari Yogyakarta, berbahan dasar nangka muda
yang kemudian dimasak dengan gula merah dan santan. Rasa dari
kuliner ini adalah legit dan manis. Sudah ada yang bisa menebak? Bagi
para pecinta kuliner di seluruh Nusantara tentu tahu. Yuups... Gudeg
sebutannya.
Gudeg sendiri memiliki beberapa variasi dalam penyajiannya
seperti gudeg kering dengan areh kental, gudeg basah dengan areh
encer, dan gudeg Solo yang memiliki ciri khas warna putih pada
arehnya. Kalian tertarik untuk mencoba salah satu kuliner tradisional
nusantara ini? Pada dasarnya untuk mengolah gudeg tidaklah sulit,
hanya saja, ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan karena
membutuhkan waktu cukup lama untuk memasaknya. Kalian bisa
mencoba mempraktekkan resep gudeg kering yang kompilt dan lezat
berikut ini. Sebelum memulai untuk memasak, ada sedikit tips untuk
kalian. Karena untuk memasak gudeg membutuhkan waktu yang lama,
kalian sebaiknya menggunakan panci dengan alas tebal.
Kawan, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gudeg
mudah didapatkan kok selain itu harganya cukup terjangkau. Berikut ini
bahan yang digunakan untuk membuat gudeg kering. Pertama siapkan
nangka muda sebanyak satu kilogram yang dipotong kecil-kecil, kedua
siapkan lengkuas satu ruas lalu memarkan dan ketiga siapkan daun
salam sebanyak dua lembar. Selain itu kalian juga harus mempersiapkan
bumbu halus seperti bawang merah 10 siung, bawang putih 2 siung,
kemiri sangrai 4 butir, ketumbar bubuk setengah sendok teh, garam
secukupnya, dan gula merah sebanyak 250 gram. Bagaimana? Bahan-
bahan tersebut mudah didapat, kan?
Selain bahan-bahan yang diperlukan mudah didapat cara
memuat gudeg kering gak kalah mudah, kawan. Setelah semua bahan
dan bumbu disiapkan, saatnya kalian mencoba membuat gudeg kering.
Berikut ini cara membuat gudeg kering. Pertama, kalian rebus nangka
muda dengan bumbu halus dan air secukunya dalam panci atau kuali.
Kedua, tunggu hingga nangka berwarna merah dan empuk, kemudian
angkat. Selanjutnya, yang ketiga diamkan nangka muda tersebut dalam
kuali sampai satu malam. Terakhir, keempat hidangkan bersama
siraman areh atau kuah opor ayam di atasnya.
Kawan, untuk mendapatkan gudeg kering yang istimewa, kalian
cukup siapkan opor ayam sebagai pelengkapnya. Bahan yang dbutuhkan
untuk membuat opor ayam gudeg yaitu ayam kampung 2 ekor yang
dipotong-potong sesui selera, bwang goring, dan santan 1½ gelas.
Selanjutnya kalian siapkan bumbu-bumbu yang dihaluskan yaitu
bawang merah sebanyak 6 siung, bawang putih 5 siung, ketumbar satu
sendok the, kemiri 5 butir, setengah sendok the jinten, lengkuas satu
kerat, merica 1 sendok teh, serai satu batang, gua merah secukupnya,
daun jeruk purut tiga lembar, dan garam secukupnya.
Cara memasak opor ayam untuk pelengkap Gudeg juga sangat
sederhana. Pertama kalian tumis terlebih dahulu bumbu yang dihaluskan
hingga harum, kemudian tambahkan ayam yang telah dipotong-potong,
aduk hingga merata, kedua tutup wadah dan biarkan hingga ayam
berubah warna, ketiga tambahkan santan lalu masak hingga ayam
menjadi empuk dan matang, dan yang terakhir hidangkan dengan
taburan bawang goreng.
Pelengkap lain untuk menghidangkan gudeng kering komplit
yang nikmat dan lezat adalah sambal goreng krecek. Bahan yang
dibutuhkan cukup sederhana yaitu, krecek sapi basah sebanyak 250
gram, cabe rawit merah secukupnya, tempe 500 gram yang diiris tipis,
dan air. Selain itu kuga siapkan bumbu-bumbu yang dihaluskan yaitu
bawang putih 4 siung, bawang merah 7 siung, kemiri haus sebanyak 2
sendok makan, kencur 1 ruas besar, serai tangkai yang dimemarkan dan
diikat, dau salam 5 lembar, lengkuas iris, gula merah secukupnya, daun
jeruk 7 lembar, dan garam secukupnya.
Kawan, cara memasak sambal goreng krecek sangat mudah.
Pertama dengan memasukkan semua bahan dan bumbu halus ke dalam
wajan. Masak hingga bumbu meresap dan airnya mengering. Setelah
semua bahan dipersiapkan dan masak, kini saatnya kalian untuk
menyajikan hidangan gudeg kering komplit yang nikmat dan lezat untuk
keluarga tercinta. Mengolah Gudeg Kering Komplit ternyata tidak sulit
bukan? Kuliner nusantara memang memiliki keunikan yang sangat
bervariasi. Dengan kita menikmati dan belajar membuatnya sendiri di
rumah sebagai hidangan untuk keluarga, ini bisa membantu menjaga
kelestarian kuliner tradisional khas Indonesia. Ditambah lagi, ketika
melihat cara pembuatan sayur gudeg yang membutuhkan waktu yang
cukup lama, ada filosofi yang terbentuk dari produk kuliner ini. Filosofi
yang bisa kita ambil adalah waktu pembuatan yang lama ada proses
yang panjang untuk membentuk satu produk dengan kualitas super dan
mantap.
Seperti halnya kehidupan kita yang harus melewati berbagai hal
yang akan membentuk pribadi dan mental menjadikan diri kita lebih
baik dan menjadi pribadi yang berkualiatas. Yang kedua sayur gudeg
bisa di sajikan sampai berhari-hari sehingga bisa disajikan untuk
beberapa hari kedepan. Arti yang terkandung dari alur cerita ini adalah
prinsip hemat yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Filosofi
keberagaman dalam komposisi penyajian gudeg juga menjadi
pembelajaran kita untuk tetap menjujung tinggi kebhinekaan.
Oh iya, kawan! Sebagai salah satu kuliner Indonesia yang sudah
mendunia, cukup banyak negara yang ingin mengimpornya dalam
bentuk makanan kaleng. Keren kan? Menariknya lagi, di Melbourne,
Australia ternyata ada salah satu restoran yang menyediakan Gudeg asli
Indonesia, tepatnya di kawasan Clayton Road. Luar biasa bukan?
Jalan-jalan sambil berlayar
Makan gudeg di Taman Sari
Mari kita rajin belajar
Kelak besar banyak yang cari

6. Gado-Gado, Si Kaya Nutrisi


Tahukah kamu dengan gambar makanan yang disajikan? Kok
isinya banyak sayurannya, ya? Apakah kamu doyan sayuran? Pasti
banyak yang nggak suka sayuran, iya kan? (Hehe...). Makan sayuran
kata keponakan saya yang masih duduk di bangku SD, rasanya itu pahit,
bikin mau muntah.
Semasa kecil saya juga tidak doyan sayur. Saya coba ingat-ingat
apa alasannya, tetapi saya tetap tidak ingat. Pokoknya waktu itu saya
paling benci kalau Bunda masak sayur bayam. Barangkali lidah anak-
anak punya struktur yang agak beda dengan orang dewasa, ya?
Maksudnya saraf pencecapnya berbeda. Saya paling suka menyantap
makanan yang gurih dahulu, pokoknya yang menggugah selera dengan
rasa gurihnya. Bunda memang sering dan pandai membuat masakan
yang bercitarasa gurih untuk dinikmati.
Menurut para ahli gizi, sebaiknya sejak bayi, ibu-ibu kita harus
membiasakan anaknya untuk makan sayur, sehingga ketika agak besar
dia menggemarinya. Kata mereka juga, sayuran itu banyak mengandung
vitamin lho, Sob! Penting untuk pertumbuhan kita juga.
Sebenarnya di dalam sajian Gado-Gado banyak gizi yang
terkandung, Sob! Mulai dari bahan utamanya yang berupa sayur-
sayuran itu memiliki kandungan vitamin A, C, D, dan E. Kandungan
Protein juga terdapat pada bumbu kacang dan irisan telur. Masih banyak
kandungan nutrisi yang lainnya. Jadi, tunggu apa lagi cobain deh
lezatnya Gado-Gado.
Tahu tidak Sobat sekalian? Resep gado-gado termasuk makanan
yang sering kita dengar di TV saat ada film-film yang menceritakan
tentang ibu kota Jakarta, tidak tahu asal muasalnya makanan ini dari
mana tetapi katanya makanan ini adalah khas dari Tanah Betawi, bahan
dasar dari gado-gado adalah sayur mayur yang sangat variatif terdapat
beberapa sayuran yang biasa kita masak sebagai sayur kuah dan juga
biasa kita sajikan sebagai lalapan saat memakan ikan panggang atau
ayam panggang yang biasa kita temukan di warung pecel lele atau
tempe penyet. Rasa dari gado-gado biasanya pedas karena penyajiannya
dilumuri dengan sambal kacang yang banyak, kental dan juga pastinya
gurih-gurih mantap, karena saat membuatnya kacang tanah akan di
goreng atau disangrai dahulu agar rasanya tidak hambar.
Bahan-bahan sayur yang digunakan biasanya tergolong sayur-
sayuran yang bisa kalian temukan di sekitar kalian yaitu kacang
panjang, kol, tauge, tomat dan mentimun atau ada lagi lainnya karena
makanan ini tidak terpaku pada sayur-mayur yang di tentukan oleh satu
orang saja, lain penjual atau lain pembuat lain pula sayur yang jadi
bahan dalam pembuatan gado-gado.
Bahan gado-gado yang banyak seperti yang saya sebutkan di
atas, makanya dalam bahasa gaul kalau ada orang yang memiliki
keinginan atau selera yang banyak mereka pasti menyebutnya seperti
gado-gado. Apakah kalian juga seperti itu Sob?

Hmm...ternyata Gado-Gado itu lezat ya!


Banyak gizinya pula, aku jadi mulai suka
sayur-sayuran. Bagaimana dengan kamu?

7. Sate/ Satai, Si Panjang yang Menggiurkan


Kawan, beberapa dari kalian pasti tidak percaya bahwa sate ayam
sudah sangat populer di beberapa negara Asia, seperti: Malaysia dan
Tiongkok, bahkan menu kuliner manis pedas ini juga begitu diminati di
New York. Tak hanya di bazar saja, kawan! Sebuah restoran masakan
Indonesia mampu bersaing di tengah restoran termahal di New York
Amerika. Dengan menu andalannya sate ayam, restaurant satay
junction mampu menarik warga Amerika. Sate ayam terjual habis
disantap masyarakat setempat. Itulah sedikit bukti bahwa makanan sate
Indonesia ini tidak hanya diminati warga lokal tetapi juga di
mancanegara.
Oh ya kawan, perlu kalian ketahui juga bahwa sebagai salah satu
makanan khas negeri kita yang sudah popular di dunia, sate sepertinya
sudah menjadi ‘sahabat dekat’ bagi masyarakat di seluruh pelosok
negeri kita ini. Buktinya, sate selalu hadir dalam beberapa acara atau
kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia. Hampir pada
setiap kegiatan yang dilangsungkan di beberapa wilayah tanah air, sate
menjadi salah satu menu favorit bahkan unggulan yang disajikan.
Dengan bentuknya yang khas dan cita rasa yang sudah mendunia, Sate
selalu menjadi buruan utama bagi tamu-tamu undangan yang
menghadiri suatu acara semisal resepsi pernikahan, acara adat,
pertemuan pejabat hingga festival kuliner di beberapa daerah.
Tahukah kalian kawan, daerah mana yang terkenal dengan
makanan yang satu ini? Iya, tepat sekali: Madura. Hampir seluruh
masyarakat Indonesia mengidentikkan Madura sebagai daerah di
Indonesia yang memiliki ciri khas sebagai penghasil sate yang
berkualitas ‘maknyuss’ dan mengundang selera. Sate, sebagai bagian
dari ciri khas daerah Madura telah dianggap sebagai makanan yang
berkelas bagi masyarakat Madura sendiri bahkan masyarakat Indonesia
dan dunia. Hal tersebut tidaklah mengherankan, sebab hampir di seluruh
penjuru tanah air kita sering menemukan atau melihat para penjual sate
yang berasal dari Jawa Timur, terutama Madura. Oleh sebab itu, ciri
khas yang diberikan terhadap Pulau Madura sebagai daerah ‘lumbung
sate’ semakin diterima di tengah masyarakat Indonesia. Namun
demikian, bukan hanya Madura lho kawan sekalian yang dikenal
memiliki kekhasan pada makanan bernama sate. Setidaknya, hampir
seluruh wilayah Indonesia juga menjadi penghasil atau memiliki ciri
khas tersendiri terkait dengan makanan yang satu ini. Di Sumatera, kita
mengenal adanya Sate Padang, kemudian di Jawa sangat banyak kita
mengenal daerah penghasil sate seperti sate khas Betawi (Jakarta), sate
khas Solo, sate khas Bandung, dan sate khas Malang. Selain itu, untuk
wilayah timur kita juga mengenal sate khas Makassar dan sate khas
Lombok (Sate Rembiga dan Sate Bulayak). Semua daerah tersebut
memiliki kekhasan tersendiri dalam sajian sate yang dihasilkan, baik
dari segi bahan pendamping (nasi, lontong, bulayak, ketupat) hingga
cita rasa yang dihasilkan melalui bumbu rempah khas masing-masing
daerah.
Sekarang, setelah kita mengenal makanan khas Indonesia yaitu
sate yang telah mendunia, kemudian mengetahui daerah Madura sebagai
salah satu penghasil sate yang berkualitas, hingga mengetahui pula
berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada makanan yang identik
dengan tusuknya tersebut, maka pelajaran yang dapat kita ambil yaitu
bahwa kekayaan alam dan sumber daya yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia merupakan salah satu anugerah yang luar biasa yang
diberikan Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus mampu menjadi generasi
penerus yang menjaga kekayaan tersebut, khususnya pada jenis
makanan khas yang dihasilkan dari kekayaan alam Indonesia tersebut
yaitu sate. Sate, dengan tusuknya yang khas dan bumbu-bumbu yang
selalu menggugah selera telah mengajarkan kita bahwa “jika kita ingin
meraih suatu kesuksesan yang maksimal, maka prinsip persatuan
(bekerjasama dalam satu wadah yang kuat) adalah salah satu caranya
dengan tetap berpegang teguh pada tujuan yang lurus untuk dicapai
bersama.” Itulah salah satu wujud nilai filosofis yang tertuang dalam
sate tusuk di seluruh wilayah Indonesia.

8. Nasi Goreng, Si Merah yang Menggoda


Bisa dikatakan, tak ada orang Indonesia yang tidak kenal nasi
goreng. Masakan yang satu ini memang sudah biasa ditemukan di
mana-mana, mulai Jalan-jalan
dari warung makan
ke kota kaki lima hingga di restoran
Sampit
Ingin membeli sate Madura
bintang lima. Yuk kita intip, bagaimana sih cara membuat nasi goreng?
Jika ingin menjadi sehat
Kitayang
Pertama kali harusperlu
rajin berolahraga
dipersiapkan Sobat sekalian adalah
bahan-bahan yang digunakan meliputi: 1 piring nasi putih, 3 cabai
merah, 4 cabai rawit (bisa ditambah jika suka pedas), 2 siung bawang
putih, 3 buah bawang merah, Garam secukupnya, Penyedap rasa ayam,
1 butir telurAmbil cobek masukkan bahan yang akan dihaluskan. Ulek
sampai bumbu dirasa cukup, tidak terlalu halus maupun kasar. Ambil
penggorengan lalu panaskan minyak, masukkan bumbu yang sudah
diulek tadi, tumis hingga harum. Masukkan telur, orek sebentar. Baru
kita memasukkan nasi putihnya.
Selanjutnya, aduk hingga bumbu tercampur rata dengan nasi,
cicipi jika rasanya dirasa pas kemudian angkat dan sajikan. Untuk
penyajian kita bisa menambah irisan tomat dan mentimun. Selamat
menikmati, kawan!
Baiklah, setelah mengetahui dengan jelas bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat nasi goreng hingga proses pembuatannya,
maka sekarang waktunya saya dan kawan sekalian juga perlu
memahami apa sih makna yang terdapat dalam sajian makanan khas
bernama Nasi Goreng tersebut? Hal tersebut perlu kita ketahui bersama
agar dalam menyantap nasi goreng, tidak hanya rasanya yang lezat yang
kita nikmati tetapi kita juga perlu mengetahui dan memahami makna
yang terdapat dalam makanan tersebut lho! Mengapa demikian? Agar
dalam menikmati suatu makanan, kita juga memperoleh manfaat
lainnya berupa nilai filosofis yang dimiliki oleh makanan yang kita
santap tersebut, sehingga semakin lengkaplah sesuatu yang kita peroleh
dalam menyantap suatu masakan, termasuk nasi goreng.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa nasi goreng merupakan
salah satu makanan lezat yang juga kaya nutrisi dan telah menjadi
makanan favorit masyarakat Indonesia. Bukan hanya tentang
memvariasikan makanan, tetapi nasi goreng juga telah menjadi identitas
yang diterima oleh berbagai kalangan di seluruh pelosok negeri ini,
tidak mengenal usia, jabatan maupun perbedaan-perbedaan lainnya.
Sebagai makanan lezat yang kaya nutrisi, nasi goreng juga salah satu
makanan khas yang tergolong mudah dan sederhana dalam
pembuatannya, sehingga hampir setiap keluarga di Indonesia juga
memilih nasi goreng sebagai menu masakan mereka sekali waktu.
Dengan demikian, nasi goreng sekarang telah menjadi makanan yang
populer pada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bahkan dunia.
Terkait dengan nilai filosofis yang akan kita pelajari bersama,
mungkin kita perlu dahulu mengingat kembali sebuah peribahasa yang
berbunyi “tak ada rotan, akar pun jadi” yang bermakna “jika dalam
melakukan suatu hal kita belum mampu menggapai kesempurnaan,
maka sesuatu yang belum sempurna tersebut tetaplah harus disyukuri
sebagai hasil dari usaha yang telah kita lakukan secara maksimal.” Lalu
apa hubungannya dengan nasi goreng? Iya, hubungannya adalah bahwa
nasi goreng adalah variasi masakan yang menggunakan nasi sebagai
bahan utamanya. Seperti yang kita ketahui, nasi merupakan makanan
pokok hampir seluruh masyarakat di Indonesia sehingga keberadaan
nasi dalam suatu keluarga juga dianggap menjadi penanda bahwa
keluarga tersebut mapan dalam hal ekonomi. Kemudian, muncul variasi
masakan bernama nasi goreng yang secara filosofis bermakna bahwa
“sesuatu yang telah kita miliki akan menjadi semakin bernilai ketika
kita mampu mengkombinasikannya dengan berbagai hal dalam wujud
yang berbeda tetapi tidak menghilangkan unsur pokok dari hal
tersebut.” Selain itu, sajian masakan nasi goreng bermakna bahwa
“kreativitas atau kreasi yang dimiliki walaupun sederhana akan sangat
bermanfaat jika diterapkan dengan baik” dan nasi goreng juga
mengajarkan tentang “persatuan dan kesatuan yang harus dimiliki oleh
komponen masyarakat dalam mewujudkan cita-cita kehidupan.”

9. Sop Buntut yang Menggoda Lidah


Pasti kawan sekalian tahu sup buntut dong? Makanan olahan sup
buntut sapi yang disajikan bersama kuah bening yang rasanya segar ini
memang super enak. Sop buntut terbuat dari potongan ekor sapi yang
telah dibumbui dengan rempah-rempah dan dibakar, kemudian
dimasukkan dalam kuah kaldu sapi dengan irisan kentang dan wortel,
daun bawang, tomat, seledri, serta bawang goreng. Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Madrid, Spanyol pernah menyajikannya, dan
membuat sekitar 300 orang di Negeri Matador itu jatuh hati pada
kenikmatan sop buntut.
Tahukah kamu, kawan? Sedikitnya ada lima versi sup buntut
yang populer di seluruh dunia: makanan tradisional Korea, makanan
Cina yang lebih mirip semur, ekor sapi goreng/panggang dicampur
dengan berbagai variasi sup merupakan makanan populer di Indonesia,
makanan etnis Amerika Serikat Selatan yang sudah ada sejak periode
sebelum perang revolusi, dan sup kuah tebal dan gurih yang populer di
Britania Raya sejak abad ke-18. Tiap negara punya ciri khasnya masing-
masing. Kalau keunikan Sop Buntut Indonesia jelas terdapat pada
kuahnya yang kaya akan rempah-rempah.
Oh ya kawan, bahan dan bumbu serta proses pembuatan sop
buntut sudah kita ketahui bersama, lalu apakah masih ada hal yang
dipertanyakan tentang kuliner khas yang satu ini? Tentu, ada satu
pertanyaan yang mungkin terdapat dalam benak kita semua terkait
dengan makanan yang telah mendunia ini. Apa bunyi pertanyaan yang
dimaksud tersebut? Bunyinya, apakah ada nilai filosofis sehingga buntut
(potongan ekor sapi) digunakan sebagai bahan makanan tersebut? Nah,
menurut teman-teman yang telah mempelajari atau pernah menyantap
sop buntut kira-kira ada atau tidak ya nilai filosofis dalam pemilihan
bahan untuk sop buntut tersebut? Hayyooo,,, .
Baiklah, agar pertanyaan tersebut bisa terjawab maka mari kita bahas
bersama. Pembahasan itu kita mulai dari mengingat kembali salah satu
dari tiga konsep pendidikan yang pernah dikemukakan oleh bapak
pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro di Taman Siswa pada masa
lampau. Salah satu konsep yang dimaksud yaitu yang berbunyi “Tut
Wuri Handayani” yang kurang lebih maknanya ialah “pihak yang
berada di belakang harus mampu memberikan dorongan atau motivasi.”
Lalu, mengapa konsep tersebut dijadikan sebagai pembuka jawaban
mengenai makna buntut pada sop buntut? Jawabannya yaitu, pemilihan
buntut (potongan ekor sapi) sebagai bahan utama dalam masakan Sop
Buntut bermakna bahwa “walapun letak atau posisi dari buntut (ekor)
tersebut berada di belakang, namun memiliki manfaat juga bagi
masyarakat, salah satunya dalam wujud makanan sop buntut”. Artinya,
sesuatu yang kecil, berada di belakang atau tersembunyi belum tentu
tidak memiliki manfaat dalam kehidupan kita sehingga kita tidak boleh
meremehkan atau menganggap tidak penting sesuatu tersebut, karena
sesuatu tersebut dapat menjadi bagian penting yang jika dimanfaatkan
secara baik akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa, termasuk
menjadi pemberi motivasi bagi pihak lain yang berada di depannya.
Dengan demikian, pemilihan buntut sebagai bahan utama sop buntut
tersebut ternyata memiliki makna yang baik untuk dijadikan pelajaran
bagi kita semua.

10. Ayam Taliwang, Jajanan Kaki Lima yang Kini Mendunia


Hai kawan, saat ini sajian Ayam Taliwang banyak tersedia di
berbagai restoran. Namun perlu diketahui, Ayam Taliwang awalnya
merupakan kuliner kaki lima khas Lombok, Nusa Tenggara Barat
(NTB). Seiring dengan populernya Lombok sebagai destinasi wisata,
semakin banyak pula pengunjung dari luar daerah yang datang ke
Lombok untuk mencari makanan yang khas ini.
Oleh karena itu, Ayam Taliwang perlahan mulai diminati.
Rasanya yang lezat, seakan membius para pendatang untuk menikmati
Ayam Taliwang. Semenjak itu, banyak restoran dan gerai kaki lima
yang menyuguhkan Ayam Taliwang sebagai kuliner andalan.
Tahukah kamu? Dahulu Ayam Taliwang itu hanya ada dua,
namanya Mutira dan Irama. Ayam taliwang menjadi salah satu kuliner
yang diboyong ke World Street Food Congress (WSFC) 2016 di
Manila, Filipina, pada 20-24 April 2016. Ini adalah kali kedua Ayam
Taliwang Bersaudara mendapat kesempatan bersama dengan kuliner
kaki lima dunia lainnya terlibat dalam event berskala Internasional itu.
Sudah tampak menggoda selera bukan salah satu makanan khas
asal Lombok tersebut? Segera datang langsung ke Lombok untuk
menikmati langsung sensasi sajian masakan yang memiliki sejarah
panjang di tanah ‘Seribu Masjid’ tersebut. Berbicara Ayam Taliwang,
tentu akan semakin lengkap jika kita mengetahui juga sejarah
kemunculan masakan tersebut di Pulau Lombok sehingga nantinya akan
diperoleh pula makna filosofis yang terdapat di dalamnya.
Ayam Taliwang, merupakan salah satu bentuk kuliner yang
menggunakan ayam kampung sebagai bahan utamanya. Pemilihan ayam
sebagai masakan khas tersebut telah terjadi sejak berdirinya Kerajaan
Selaparang (kerajaan terbesar di Lombok yang dekat dengan Majapahit
dan Mataram Jawa), masuknya pengaruh Kerajaan Karangasem Bali
hingga kedatangan Islam di Pulau Lombok. Mengapa ayam? Sebab
pada zaman tersebut daerah Lombok, khususnya Karang Taliwang di
Cakranegara menjadi daerah penghasil ayam yang luar biasa sehingga
dalam perjamuan makanan di masing-masing rumah rakyat, makanan
bagi prajurit perang hingga makanan dalam istana kerajaan dipilihlah
olahan ayam dengan bumbu yang khas dengan kuah pedas sebagai
menu utama. Ayam yang digunakan pun ayam kampung muda yang
disajikan juga secara utuh dengan siraman bumbu kuah pedas karena
sebagian besar leluhur Lombok (Sasak) menyukai makanan yang pedas
sebagai bagian dari cara mereka memotivasi diri agar tetap siaga dan
semangat dalam beraktivitas. Ayam tersebut pun disajikan bersama
Pelecing Kangkung (salah satu makanan khas Lombok), terong bakar,
mentimun, beberoq terong (salah satu makanan khas Lombok) dan nasi
hangat. Sajian ayam tersebut terus disajikan secara turun menurun oleh
generasi Sasak Lombok, khususnya masyarakat daerah Karang
Taliwang. Berdasarkan hal tersebut, maka sajian ayam yang berasal dari
daerah Karang Taliwang tersebut pun dinamai dengan Ayam Taliwang
seperti yang kawan sekalian kenal saat ini.
Waaahh, ternyata Ayam Taliwang punya sejarah panjang dan
semakin menambah pengetahuan kita ya kawan-kawan? Satu hal lagi,
supaya semakin lengkap maka kita perlu memahami makna filosofis
dalam masakan tersebut. Mulai dari pemilihan ayam kampung yang
masih muda yaitu masyarakat Sasak Lombok sangat menghargai para
pemuda sebagai bagian yang penting dalam mewujudkan kesuksesan
pembangunan di daerah mereka. Kemudian, kuah pedas dianggap
sebagai alat penambah motivasi dan semangat dalam menjalani
kehidupan berkat dari rasa pedas yang dihasilkan tersebut. Selanjutnya,
mengapa Ayam Taliwang perlu disajikan dengan beraneka ragam
sayuran karena masyarakat Sasak Lombok merupakan masyarakat yang
sangat menjunjung tinggi kedekatan dengan lingkungan alam, sehingga
hasil-hasil alam tersebut dimanfaatkan sebagai bahan makanan
berkualitas tinggi.
Selain itu, sajian Ayam Taliwang bersama dengan aneka sayuran
tersebut bermakna bahwa masyarakat Sasak Lombok adalah masyarakat
yang harus mampu mempertahankan kesederhanaan dan kebersamaan,
sebab empat hal yang menjadi prinsip hidup utama orang Lombok ialah
Kebersamaan, Kesederhanaan, Kesetaraan dan Persaudaraan. Dalam
kebersamaan harus tetap menjunjung kesederhanaan sehingga akan
terwujud rasa setara dan persaudaraan antarsesama masyarakat.

11. Olahan Tempe, Menu Favorit di Jepang dan Korea


Kawan, apakah kamu tahu? Ternyata tak hanya orang Indonesia
saja yang menyukai tempe. Seorang juru masak asal Korea, Eduard
Quad adalah salah satu dari ribuan orang yang jatuh hati dengan tempe.
Perhelatan Jakarta kuliner festival yang dihelat Oktober 2012 lalu
menjadi perkumpulan koki dari berbagai mancanegara. Adakah yang
bisa memasak tempe goreng? Berikut ini disajikan bagaimana memasak
tempe goreng yang renyah dan lezat.
Pertama kali, persiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu Kawan,
yaitu: 250 gram tempe, 500 ml minyak sayur untuk menggoreng, dan
100 ml air yang telah dipanaskan. Selanjutnya, bumbu yang dihaluskan
oleh Kawan sekalian, yaitu: 1 sendok makan ketumbar, 3 siung bawang
putih, dan 1 sendok teh garam secukupnya.
Kawan sekalian, langkah pertama dalam membuat tempe goreng
yang lezat, yaitu: potong-potong tempe kira kira setebal 1 1/2 cm, dan
kerat pada kedua permukaannya. Langkah kedua, campurkan air yang
telah dipanaskan tersebut dengan bumbu halus yang telah disediakan.
Kemudian, masukkan tempe dan rendam kira-kira kurang lebih sekitar
15 menit. Terakhir, panaskan minyak dalam wajan dan goreng tempe
dengan api takaran sedang sampai tempe terlihat kuning kecoklatan.
Setelah itu, angkat dan tempe goreng buatanmu pun siap untuk
disajikan.
Selanjutnya, setelah kita memahami proses pembuatan olahan
tempe dan uraian tentang tempe yang telah menjadi makanan favorit
masyarakat, tidak ada salahnya saya dan teman sekalian juga
mengetahui makna filosofis yang terdapat dalam makanan bernama
tempe tersebut. Adapun salah satu makanan yang telah identik dengan
sebutan ‘makanan rakyat’ tersebut merupakan jenis makanan yang
dibuat dari bahan kedelai dengan proses yang baik sehingga
menghasilkan pula cita rasa yang khas. Tempe, dengan cita rasanya
yang khas tersebut pun dapat diolah dalam berbagai bentuk, mulai
dengan yang lazim digoreng, direbus sebagai sayur dan di sebagai besar
wilayah juga dibakar atau dipanggang.
Ternyata, proses pembuatan tempe yang secara bentuk mungkin
sangat sederhana, kemudian telah menjadi makanan favorit masyarakat
hingga dapat diolah dalam berbagai bentuk tersebut memberikan
setidaknya tiga makna filosofis bagi kehidupan masyarakat. Tiga makna
filosofis yang dimaksud yaitu, pertama, sebagai makanan sederhana
yang telah mendunia tempe dapat dijadikan sebagai pelajaran bahwa
dengan kesederhanaan yang dimiliki pun kita dapat menjadi sesuatu
yang berharga dan hebat dalam kehidupan kita. Kedua, tempe telah
menjadi makanan yang disukai oleh seluruh lapisan masyarakat yang
artinya bahwa dengan memegang teguh prinsip kesederhanaan dalam
hidup maka kita akan mudah diterima dan disukai oleh berbagai
kalangan. Ketiga, tempe pun dapat diolah dalam berbagai bentuk seperti
digoreng, direbus dan dipanggang yang berarti bahwa sebagai anggota
masyarakat yang memegang teguh prinsip kesederhanaan maka kita
harus bisa berkontribusi dalam berbagai hal atau bidang kehidupan
sehingga kita akan menjadi orang yang senantiasa bermanfaat bagi
orang lain.

12. Es Cendol, Si Lonjong Kenyal yang Memikat


Siapa tak kenal es cendol, kawan? Terbuat dari tepung beras
berwarna hijau, yang lumrah tersaji dengan santan, gula merah, dan es
batu. Minuman ini bisa kamu dapatkan dengan mudah di mana saja,
karena minuman khas Nusantara ini telah menjamur di sejumlah pasar
tradisional atau lapak kaki lima.
Di Jawa, minuman yang juga akrab dengan sebutan dawet ini
bahkan turut menandai prosesi pernikahan adat lewat tradisi 'dodol
dawet'. Cendol mengantarkan makna sebagai lambang kebulatan
kehendak orangtua untuk menikahkan anak. Cita rasa tradisional yang
masih bertahan, tampaknya turut menambah eksotika es cendol di
mancanegara. Menyusul jejak rendang, es cendol masuk dalam daftar
50 minuman terlezat di dunia yang dipublikasikan CNN Go.
Wah, semakin bangga menjadi anak Indonesia karena tidak
hanya makanannya yang mendunia, tetapi kuliner berupa minuman pun
telah diakui oleh masyarakat internasional sebagai minuman yang lezat
dan bergizi. Salah satunya ya Es Cendol tersebut, yang dengan berbagai
kelezatan dan kenikmatan yang dimilikinya juga dapat dikatakan
sebagai minuman favorit hampir seluruh masyarakat Indonesia. Es
Cendol yang identik dengan masyarakat Jawa tersebut pun terdapat di
berbagai wilayah Indonesia karena telah menjadi ‘minuman Nusantara’
yang tentu dengan ciri khasnya masing-masing. Daerah Sumatera tentu
memiliki kekhasan yang berbeda dengan daerah Jawa, Kalimantan,
Nusa Tenggara hingga Papua dalam hal sajian Es Cendol tersebut.
Kekhasan yang dimaksud berkaitan dengan cara pembuatan, bahan-
bahan, dan nama dari es tersebut walaupun secara umum diketahui
masih termasuk sebagai bagian dari Es Cendol yang berasal dari Pulau
Jawa.
Kawan yang berbahagia, adanya keragaman Es Cendol pada
masing-masing daerah di Nusantara tentu mengakibatkan terdapatnya
berbagai makna filosofis dalam masyarakat pemiliknya. Akan tetapi,
dalam hal ini karena Es Cendol telah menjadi minuman umum
masyarakat maka makna filosofisnya pun dapat disimpulkan secara
umum sesuai dengan falsafah Nusantara terkait dengan Es Cendol
tersebut.
Kawan sekalian ingin tahu makna filosofis dalam Es Cendol
kan? Langsung saja yaaa… , secara umum bahan yang digunakan dalam
Es Cendol tidak memiliki banyak perbedaan di masing-masing daerah.
Bahan-bahan yang lumrah tersaji seperti tepung beras berwarna hijau,
santan, gula merah dan es batu masih menjadi hal yang utama. Oleh
sebab itu, makna filosofis yang terdapat di dalamnya pun dapat
diketahui secara umum melalui masing-masing bahan tersebut. Secara
umum dalam falsafah Nusantara, tepung beras yang diberi warna hijau
melambangkan unsur kealaman yang merupakan bagian penting dalam
kehidupan masyarakat, kemudian santan kelapa berwarna putih
melambangkan kebersihan dan kesucian hati, gula merah
melambangkan unsur ketegasan dalam kasih sayang, dan es batu
sebagai pelengkap melambangkan sikap yang senantiasa memberikan
kedamaian dalam berkehidupan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna yang
terkandung dalam Es Cendol tersebut merupakan perlambangan sifat
dan sikap yang harus dimiliki manusia dalam kehidupannya
bermasyarakat. Begitu pula dengan saya dan sobat sekalian, bahwa
dalam kehidupan ini kita harus mampu bersahabat dengan alam,
memiliki hati dan jiwa yang bersih, bisa bersikap tegas namun tetap
menjunjung tinggi kasih sayang dan tentunya harus menjadi sosok yang
memberikan rasa aman dan damai bagi pihak lain sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat akan tercipta kondisi yang harmonis dan
tenteram.

13. Es Kelapa Muda, Si Pelepas Dahaga yang Mendunia


Pada 9 Desember 2011, CNN Go secara resmi mengumumkan
dua minuman khas Indonesia, yaitu es kelapa muda dan cendol sebagai
minuman terenak di dunia. Kelapa muda menyandang peringkat ke-19
minuman terpopuler dan paling disukai. Sungguh keren kan Sobat? Kita
patut berbangga dengan kuliner Indonesia yang satu ini. Minuman yang
terbuat dari buah kelapa segar ini dikatakan sebagai minuman
tradisional asal Indonesia yang alami dan juga berasal dari bahan terbaik
alam. Ngomong-ngomong, adakah yang bisa meracik es kelapa muda
sendiri di rumah, Sob? Berikut ini dipaparkan tips meracik es kelapa
muda yang sederhana namun rasanya luar biasa.
Sobat, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es kelapa
muda sangat mudah didapat, bahkan kalian juga dapat menemukan
bahan-bahan tersebut di sekitar rumah kalian. Bahan-bahan yang harus
kalian siapkan yaitu satu buah kelapa muda segar, kemudian satu susu
kental manis kaleng atau sachet, 1-2 jeruk lemon, sirup gula, dan
tentunya es batu serut.
Cara membuat es kelapa muda tidak kalah mudah looh, yaitu
kalian cukup siapkan mangkuk atau gelas saji, lantas masukkan
beberapa sendok makan buah kelapa segar dan tambahkan dengan
beberapa sendok makan sirop gula (sesuaikan saja dengan selera).
Setelah itu, masukkan perasan air jeruk lemon untuk rasa es kelapa
muda yang jauh lebih istimewa dan segar, air lemon ini akan
memberikan rasa asam yang alami yang mana cocok dikonsumsi disaat
cuaca panas karena bermanfaat untuk melembabkan bibir dan
melegakan tenggorokan. Terakhir, masukkan air kelapa muda yang
tersedia dan tambahkan susu kental manis serta es batu secukupnya.
Kawan sekalian, begitu sederhana dan mudah bukan proses yang
dilakukan dalam membuat es kelapa muda yang nikmat? Nah, sudah
waktunya mencoba sendiri di rumah bersama saudara, keluarga atau
bersama teman-teman lainnya. Namun demikian, teman-teman juga
perlu tahu lho mengapa es kelapa muda tersebut bisa mudah diterima
oleh masyarakat Indonesia, baik secara cita rasa maupun makna penting
yang terdapat di dalamnya.
Dalam hal rasa, seperti yang telah diuraikan sebelumnya tentu
sobat semua sudah mengetahui bahwa es kelapa muda merupakan salah
satu minuman yang dapat menyegarkan, apalagi jika dinikmati di kala
haus atau pada siang hari. Rasa nikmat yang berasal dari kombinasi
jeruk lemon, susu cair dan air kelapa muda tersebut semakin menambah
kelezatan minuman yang juga telah mendunia ini.
Kalian juga tahu kan? es kelapa muda tidak hanya nikmat pada
aspek rasa, lho! Hal itu karena es kelapa muda ternyata menyimpan
makna yang penting untuk diketahui oleh kita semua. Makna itu kita
mulai dari pemaparan bahwa buah kelapa merupakan jenis buah yang
telah umum dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia bahkan dunia
sehingga dapat dikatakan bahwa tidaklah sulit bagi kita semua di
manapun berada untuk segera membuat dan menikmati es kelapa muda
yang lezat dan nikmat. Artinya adalah bahwa dalam kehidupan ini kita
harus bisa beradaptasi dalam kondisi apapun dan di wilayah manapun
agar dapat menjalani aktivitas secara baik dan maksimal bersama
masyarakat lainnya sebagaimana pohon kelapa yang dapat tumbuh dan
berbuah dalam kondisi apapun dan di daerah manapun.
Kemudian, makna yang terkandung dalam sajian es kelapa muda
yaitu kolaborasi yang tepat pada berbagai komponen di dalamnya
seperti daging kelapa muda, air kelapa muda, susu cair, jeruk lemon,
sirop gula dan es batu akan menghasilkan es kelapa muda yang nikmat
dan lezat. Begitu pula dengan kita, Sob, bahwa dengan mengedepankan
sikap kerjasama, gotong royong dan persatuan maka segala aktivitas
yang kita jalani dalam kehidupan bermasyarakat ini akan berjalan
dengan mudah dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Oleh sebab itu, saya dan sobat sekalian sebagai makhluk sosial harus
menjunjung tinggi prinsip kerjasama, gotong royong dan persatuan
dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
14. Bir Pletok, Minuman 100% Tanpa Alkohol
Kawan, tahukah kamu? Banyak yang mengira bahwa bir pletok
adalah minuman beralkohol yang berupa bir dicampur sejumlah liquor.
Hmm, baiklah, tidak salah juga sih karena memang di sejumlah bar,
nama inilah yang digunakan untuk sejumlah cocktail berbahan dasar bir.
Namun demikian, kalau bicara tentang bir pletok Betawi, lain lagi
ceritanya, kawan!
Bir Pletok Betawi merupakan minuman tradisional Indonesia
yang umumnya berbahan dasar jahe, kayu secang, kayu manis, cengkeh,
pala, sereh, kapulaga dan gula jawa. Lantas, mengapa disebut “bir”?
Simak cerita menarik nan lucu di baliknya ya, kawan.
Konon, pada zaman Belanda dahulu, masyarakat Betawi melihat
orang-orang Belanda mengonsumsi minuman dingin dengan busa di
atasnya, yang berfungsi menghangatkan tubuh. Namanya; bir. Oleh
karena itu, masyarakat Betawi pun mencoba membuat versinya sendiri.
Bermodalkan bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas tadi, minuman
itu lantas ditambahkan es batu kemudian dimasukkan ke dalam bambu,
ditutup, dikocok, sebelum akhirnya dituangkan ke gelas. Nah, dalam
proses saat minuman dengan es batu ini dikocok dalam bambu,
terdengar suara semacam, “Pletak, pletok, pletak, pletok.” Taraaaa....ini
dia akhirnya diberi nama: bir pletok! Pula, dari hasil pengocokan itu,
ada buih yang dianggap serupa dengan busa sebagai crown pada bir.
Jadi, ternyata ada ya bir yang tidak beralkohol?
Bir Pletok sangat disukai oleh para turis luar negeri yang
berkunjung di Indonesia. Apalagi turis-turis di negara-negara Eropa,
Sobat. “I liked this drink!” komentar mereka setelah minum bir pletok.
Minuman ini cocok diminum saat musim dingin di negaranya.
Luar biasa bukan? Sejarah yang tersaji tersebut telah
membuktikan kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat Betawi pada saat itu. Berbekal alat dan bahan
sederhana, masyarakat Betawi telah berupaya menyaingi minuman yang
dibawa oleh para penjajah Belanda pada zaman dahulu hingga akhirnya
menghasilkan jenis minuman yang tidak kalah baik dan nikmatnya.
Bahkan, kini minuman yang berawal dari ‘rasa ingin tahu’ tersebut telah
dinikmati oleh berbagai kalangan di Indonesia bahkan dunia
internasional.
Sekarang, berdasarkan uraian sejarah munculnya minuman
tersebut ada beberapa hal yang dapat kita semua jadikan pelajaran
dalam hidup ini, kawan. Apa sajakah itu? Iya, pelajaran yang dapat
dipetik melalui minuman khas Betawi tersebut yakni “banyak hal positif
yang terjadi di dunia ini berawal dari rasa keingintahuan kita terhadap
sesuatu, maka tugas kita selanjutnya adalah mengarahkan rasa ingin
tahu tersebut ke arah yang baik sehingga akan membentuk kreativitas
yang baik dan menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat.” Selain itu, Bir Pletok secara tersirat (tidak langsung)
mengajarkan kita untuk mampu menciptakan suatu hal yang baik dan
positif walaupun di tengah kehidupan kita terdapat beberapa hal negatif
yang tentunya harus dihindari, salah satunya dengan cara menciptakan
dan melakukan berbagai kebaikan.”
Terakhir kawan, Bir Pletok merupakan salah satu minuman yang
bahan-bahan utamanya berasal dari alam, sehingga hal tersebut
menjelaskan kepada kita bahwa saya dan sobat sekalian harus tetap
menjaga kelestarian alam agar kehidupan manusia yang juga bergantung
pada alam bisa terus berlangsung secara baik.

15. Es Teler, ‘Koktail’ Ala Indonesia


Kawan, di luar negeri, es teler sering dijuluki sebagai 'koktail'
ala Indonesia. Asal dari es teler sebenarnya masih menjadi
perbincangan karena banyak yang berdebat es campur berasal dari
Jawa Barat atau Jawa Timur. Es teler terdiri dari irisan alpukat,
kelapa muda, potongan nangka atau buah lainnya sesuai selera yang
disiram dengan kuah santan dan susu kental manis, ditambah dengan
daun Pandanus amaryllifolius (biasanya dalam bentuk Sirup
Cocopandan), gula dan sedikit garam.
Dinamakan es teler karena minuman ini akan membuat kamu
teler alias ketagihan. Ramuan ini, diciptakan oleh Murniati Widjaja
yang memenangkan kompetisi pada tahun 1982 untuk menghasilkan
minuman nasional bagi Indonesia. Selanjutnya, diteruskan oleh
menantunya yang bernama Sukyatno. Beliau membuka gerai es teler
yang dinamai Es Teler 77 Juara Indonesia, pertama kali dibuka
pada 7 Juli 1982. Selain mudah diingat 77 adalah angka
keberuntungan menurut Sukyatno. Bermula dari tenda-tenda di
emperan pertokoan, ia pindah ke Jalan Lombok I serta Jalan
Pembangunan, keduanya terletak di Jakarta Pusat. Keduanya
berkonsep kaki lima.
Beberapa tahun berjalan, Sukyatno sukses dengan Es Teler 77
yang memiliki cabang di Malaysia, Australia, dan Singapura,
dengan total pekerja sekitar tiga ribu orang. Luar biasa kan, Sobat?
Woww... es teler khas kuliner Indonesia mampu bersaing dengan
minuman-minuman di luar negeri sana.
Oh ya kawan, kalian tentu pernah atau sering menikmati sajian
es teler di masing-masing daerah kalian. Es teler yang kalian
nikmati tentu terdiri dari beberapa jenis buah-buahan sebagai bahan
utamanya yang semakin menambah kesegarannya. Pemilihan dan
penggunaan buah-buahan sebagai bahan utama dalam es teler
tersebut tidak hanya dianggap sebagai hal yang lazim untuk
memberikan efek nikmat pada es teler lho… . Lebih dari itu,
pemilihan dan penggunaan buah-buahan juga memiliki makna
filosofis bagi kehidupan kita. Makna yang dimaksud tersebut yaitu
buah-buahan dengan berbagai jenis rasa dan warna tersebut
disatukan untuk menghasilkan rasa nikmat dan lezat dalam es teler.
Artinya, sebagai masyarakat yang majemuk atau beragam seperti di
Indonesia ini, maka sudah selayaknya kita saling menjaga persatuan
dan kesatuan dengan meneguhkan sikap toleransi dan kebersamaan
dalam berkehidupan. Dengan begitu, keberagaman yang kita miliki
tersebut tidak menjadi hal yang dapat memecah belah bangsa,
melainkan dapat menjadi alat perekat antar suku, agama, ras dan
golongan di tanah Nusantara, sebagaimana kombinasi berbagai rasa
dan warna buah dalam nikmat dan lezatnya es teler.

Sebelum kita pamitan


Alangkah baiknya minum Es Teler
Siapa yang suka jaga kebersihan
Pasti dia sholeh dan pintar
Penutup
Kawan, itulah beberapa kuliner khas Indonesia yang telah
dipaparkan. Rempah-rempah yang melimpah di negeri ini
memberikan banyak pilihan makanan dan minuman khas Nusantara
yang bisa menjadi pilihan untuk disantap. Tentunya, teman-teman
pasti banyak belajar bahwa di negara kita dari Sabang sampai
Merauke banyak sekali kuliner yang lezat dan patut diacungi
jempol. Mulai dari kuliner yang berasa manis, pedas, asin, asam,
sampai pahit semua itu membuat kita belajar untuk saling
menghargai, toleransi, cinta tanah air, dan memanfaatkan sumber
daya alam dengan sebaik-baiknya. Semangat dan maju terus
perkulineran Indonesia! Saya cinta Indonesia. Kamu juga kan?

PERTANYAAN PEMANTIK
1. Tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang
beragam? Dapatkah kamu menyebutkan masakan apa saja yang
menjadi ciri khas dari daerahmu?
2. Hal apakah yang membuatmu tertarik untuk mencoba menu-menu
tersebut? Berikan alasan singkat!
3. Perlukah kita mengetahui kuliner-kuliner khas Indonesia yang
beragam? Berikan alasan singkat!
4. Sebutkan nilai-nilai kehidupan di masing-masing kuliner yang dapat
kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari? Misalnya, dalam
kuliner semangkuk soto terdapat nilai kekeluargaan, yakni bagi roso
bagi roto (saling berbagi).
5. Bagaimana caramu memperkenalkan menu masakan Indonesia agar
mudah dikenal oleh orang lain di sekitarmu?

Referensi:
http://www.exciteindonesia.com/2016/06/mau-coba-memasak-rendang
http://www.kursusbakso.com/artikel/aneka-bakso
http://www.resepmasakankreatif.com/resep-soto-khas-blitar
http://www.cumibunting.com/6-tempat-kuliner-gudeg-jogja
http://www.perutgendut.com/sate-ayam-madura
http://www.royco.co.id/resep/nasi-goreng
http://www.makanmakan.com/sop-buntut-spesial
http://www.vemale.com/kuliner/resep/masakan
http://www.menuinternasional.com/2015/09/resep-cara-membuat-es-cendol
http://www.tandapagar.com/es-kelapa
http://www.t4resepku.blogspot.co.id/2014/02/resep-bir-pletok
http://www.resepqu.com/cara-membuat-es-teler-segar-dan-nikmat/
Biodata Penulis
Nama lengkap : Siti Maryam
Ponsel : 085729260068
Pos-el : sitimaryam1402@gmail.com
Akun Facebook : Siti Maryam
Alamat kantor : Universitas Muhammadiyah Jember Jl.
Karimata No. 49 Sumbersari, Jember, Jawa Timur
Bidang keahlian : Bahasa dan Sastra Indonesia

Riwayat pekerjaan/profesi (10 tahun terakhir):


1. Agustus 2015 – 2017: Staf Pengajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember
2. 2012 – Juli 2015: Staf Pengajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan
Jurnalistik di STAIT Yogyakarta
3. 2014 – Agustus 2015: Sekretaris Lembaga Ombudsman DIY
4. 2013 – Juni 2015: Guru Bahasa Indonesia di SMK Dirgantara Putra
Bangsa Yogyakarta
5. 2012 – 2014 : Guru Bahasa Indonesia di SMA BIAS Yogyakarta
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S-2: Ilmu Linguistik Universitas Gadjah Mada (2012-2014)
2. S-1: Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (2007-2011)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Antologi Puisi “Sajak-Sajak Sang Pemimpi” (2016)
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir):
1. “Keefektifan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa dengan Menggunakan
Pendekatan Berbasis Aktivitas (Activity-Based Approach)”, dalam
Penelitian Internal LPPM Universitas Muhammadiyah Jember (2017)
2. “Workshop Classroom Action Research Bagi Guru-guru SMP
Muhammadiyah 2 Kalisat Jember”, dalam Penelitian Pengabdian
Masyarakat LPPM Universitas Muhammadiyah Jember (2017)
3. “Analisis Morfologi Bentuk Pasif Bahasa Jawa Banyumas”, dalam Jurnal
Belajar Bahasa, Vol. 1. No. 1 Edisi Februari 2016, E-ISSN 2503-0329,
ISSN 2502-5864 (2016)
4. “Menjaga Kelestarian Alam Melalui Novel Rahasia Pelangi Karya:
Riawani Elyta dan Shabrina WS: Sebuah Kajian Ekokritisisme”, dalam
Prosiding Konferensi Internasional Kesusastraan XXV-ICOLATE III
“Dari Sastra untuk Bumi” di FBS UNY-HISKI Komisariat UNY, ISBN
978-602-74047-9-3 (2016)
5. “Learning Method Self Directed Learning Based of ICT: Used Game
Android Character for Indonesian Language Learning”, dalam Prosiding
The International Education Conference (IECO) at University of
Muhammadiyah Jember (2016)
6. “Sikap Berbahasa Mahasiswa dalam Era Globalisasi”, dalam Prosiding
Seminar Nasional Bahasa dan Sastra VIII di Universitas Trunojoyo
Madura, ISBN: 978-602-18506-1-9 (2016)
7. “Kesetiaan Berbahasa Etnik Madura di DI. Yogyakarta: Upaya
Pemertahanan Bahasa”, dalam Prosiding Seminar Nasional Bahasa Ibu
(SNBI) IX di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, ISBN: 978-602-
294-095-1 (2016)
8. “Fungsi Satuan Ekspresi Eufemisme pada Wacana Lingkungan: Sebuah
Kajian Ekolinguistik Kritis dalam Media Massa di Indonesia”, dalam
Prosiding Seminar Nasional “Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Ekologi
dan Multikulturalisme” di Fakultas Bahasa dan Seni UNY, ISBN: 978-
602-1487-09-9 (2014)

Informasi Lain:
Lahir di Kota Pelajar Yogyakarta, 14 Februari 1989. Sekarang berdomisili di
Kota Suwar-Suwir Jember, Jawa Timur. Belum berkeluarga, kesehariannya
selain menjadi Tenaga Pengajar di Universitas Muhammadiyah Jember juga
sebagai Pendamping asrama mahasiswa-mahasiswa di bawah naungan
Muhammadiyah di Jl. Mastrip II No. 75 Sumbersari, Jember.

Anda mungkin juga menyukai