Anda di halaman 1dari 120

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan Kumpulan Cerpen XI IPS 5. Dalam penyusunan
Kumpulan Cerpen XI IPS 5 penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan penulis. Namun, sebagai manusia penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.

Kami menyadari tanpa arahan dari guru Bahasa Indonesia serta masukan – masukan dari
berbagai pihak tidak mungkin kami bisa menyelesaikan buku Kumpulan Cerpen XI IPS 5 ini.
Buku ini dibuat sedemikian rupa semata-mata untuk membangkitkan minat baca dan sebagai
motivasi dalam berkarya khususnya karya tulis. Untuk itu penulis hanya bisa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga kami bisa menyelesaikan
Kumpulan Cerpen XI IPS 5 ini.

Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Balaraja, 27 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Prakata.........................................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................ii

Anak Kaki Lima............................................................................................1

Sahabat Kecilku............................................................................................

Hilangnya Pelangi.........................................................................................

Kaset Masa Kecilku......................................................................................

Persahabatan Yang Hancur...........................................................................

Tahajud Yang Tidak Sia-Sia........................................................................

Compare......................................................................................................

Salah Penilaian.............................................................................................

Merelakan Seseorang Demi Persahabatan...................................................

Setelah Hujan Pergi......................................................................................

Pergi Tanpa Alasan.......................................................................................

Kemenangan Yang Tak Terlupakan.............................................................

Persahabatan Sejati SMA..............................................................................

Warnet Angker..............................................................................................

Kelima Sahabat Kecilku...............................................................................

Sahabat Sejati...............................................................................................

Risalah Hati..................................................................................................
Juara Yang Belum Tercapai.........................................................................

Memelihara Lingkungan Di Sekitar.............................................................

Love At The First Sight................................................................................

POPDA Banten IX........................................................................................

Masa Laluku..................................................................................................

First Love......................................................................................................

Cinta Dalam Dilema......................................................................................

Untuk Apa Datang Jika Mengecewakan.......................................................

Persahabatan Yang Terpisah.........................................................................

Stalker And Secret Admirer...........................................................................

Change...........................................................................................................
ANAK KAKI LIMA

KARYA AGHIM AL FAZRI

Tidak seperti biasanya hari ini saya terbangun dari tidur saya pagi hari. Hari ini tepat hari
selasa kliwon saya terbangun jam 8 pagi, mungkin rasanya cukup aneh untuk orang yang
seumuran saya kelas XI SMA bangun jam 8 pagi pada hari selasa, apa tidak takut terlambat
sekolah..? Mungkin banyak pemikiran orang di luar seperti itu, jawabannya tentu tidak
karena hari ini hari libur. Bukan karena tanggal merah atau cuti bersama apalagi gurunya
sedang rapat. Hari ini hari libur setelah ujian semester.

Saya terbangun bukan karena jam beker berdering atau ayam jago Pak RT yang berbunyi
nyaring namun menyebalkan. Saya terbangun dari tidur karena bunyi perut saya. Bukan
karena kebelet ingin ke toilet tapi karena lapar. Saya langsung bergegas menuju meja yang
berada di samping dapur sebelah kiri kulkas. Saya tidak menghilaukan kamar mandi yang
letaknya di samping dapur. Saya langsung membuka tutup saji di atas meja dengan harapan
ada roti tawar dengan selai nanas. Jelas itu tidak mungkin ada karena saya bukan anak pejabat
atau orang kaya, paling juga ada nasi goreng dengan irisan timun dan kol atasnya.

Tidak di sangka dan tidak di duga setelah saya membuka tutup saji yang ada di meja yang
ada botol kecap dan sepotong timun di piring bekas nasi goreng. Entah nasi goreng itu di
makan saya atau bapak saya, yang pasti bukan tikus atau kucing yang memakannya. Karena
tikus di rumah saya dimakan sama kucing dan kucing sudah kenyang.

Dengan rasa kecewa saya menatap tutup saji dan berjalan menuju ruang tv seperti biasa tidak
menghiraukan kamar mandi karena saya masih kesal dengan kejadian di dapur.

Setelah di ruang tv saya duduk di sopa dengan tujuan ingin menonton tv. Niatnya mencari
remot untuk menyalakan tv yang ada sebuah piring yang di tutup sebuah koran. Sudah pasti
tidak mungkin remot di simpan di atas piring. Tapi rasa penasaran saya untuk membuka
koran tutup piring alhasil bukan remot yang ada melainkan kue serabi.

Seperti menemukan harta karun saya sangat terkejut dan bahagia kala itu melihat sepotong
kue sorabi. Entah asalnya dari mana itu kue sorabi yang pasti bukan dari Arab atau China.
Mungkin kue itu sengaja di simpan oleh ibu saya sebelum berangkat berjualan di pasar.

Ibu dan bapak saya seorang pedagang. Setiap hari iya berjualan di pasar. Bukan saya tidak
membantu orang tua berjualan, hari ini saya di tugaskan untuk berbelanja barang-barang yang
akan di jual kembali di pasar.
1

Berhubung mobil yang di miliki bapak saya satu jadi waktu berbelanja setelah berjualan di
pasar. Biasanya yang belanja kakak dan bapak saya. Tetapi berhubung hari ini saya libur
sekolah saya menggantikan kakak berbelanja.

Sambil memakan kue serabi saya terus mencari remot untuk menyalakan tv. Setelah sekian
lama mencari dan tidak juga ketemu akhirnya saya menekan tombol pada tv sungguh sangat
di sayangkan saya menonton tv tanpa remot. Karena tv saya hanya bisa di pindahkan channel
nya dengan remot dengan remot. Maklum tv saya baru tersambar petir minggu lalu jadi mau
tidak mau saya hanya bisa menonton satu stasiun tv saja. Kebetulan stasiun tv tersebut
menayangkan tentang kehidupan anak kuliah.

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya selesai sudah sinetron tersebut badan saya mulai
terasa lengket mungkin semalam saya bermimpi di kejar anjing sehingga badan saya banyak
mengeluarkan keringat. Mungkin karena mimpi tersebut juga perut saya jadi lapar dan saya
bangun lebih awal. Tanpa berpikir panjang saya langsung mengambil handuk dan lekas
menuju kamar mandi.

Beberapa gayung air sudah membasahi badan ini. Sungguh terasa segar air di hari ini. Sabun
mandi pun mulai membersihkan badan ini dari keringat yang menempel. Sambil menyabuni
tubuh ini saya teringat akan film sinetron yang saya tonton tadi. Terlintas dalam pikiran saya
untuk melanjutkan kuliah setelah lulus Sma seperti kisah dalam sinetron tersebut. Kegiatan
mandi sudah selesai badan pun sudah bersih dan segar. Baju yang sudah di setrika ibu
sebelum berangkat ke pasar sudah rapih di lemari. Kaos yang saya kenakan hari ini kaos
kesayangan yang di beli dari distro Bandung dengan cara online shop. Celana yang di pake
celana pendek jeans tidak bermerk di beliin bapak saya. Entah di beli dari mana di pasar
malam atau toko sebelah toko bapak jualan yang pasti bukan dari distro. Tapi celana ini salah
satu celana kesayangan juga. Terima kasih bapak telah memberikan jeans pendek yang
nyaman. Tidak terasa waktu berlalu hari sudah siang. Suara mobil kijang sudah terdengar di
luar rumah itu pertanda kedatangan bapak. Ibu mengucapkan salam dan pintu di ketok, saya
langsung membuka tutup dan menghampiri ibu saya. Sudah menjadi kebiasaan saya dari
kecil kalau ibu saya datang saya sangat bahagia dan langsung mengambil barang bawaan ibu
saya. Ibu selalu membawa oleh-oleh dari pasar walaupun hanya kue jajanan kue pasar.
Sambil menunggu kakak saya mandi dan solat membuka bingkisan yang dibawa oleh ibu.
Bingkisan yang di bungkus plastik hitam itu berisi nasi rames dengan lauk ayam kecap untuk
makan siang saya. Karena ibu setiap hari ke pasar untuk jualan maka ibu tidak masak untuk
makan siang. Ibu hanya masak untuk makan malam dan sarapan pagi.
2

Makan siang saya di temani bapak saya yang sedang melepas lelah setelah berjualan di pasar.
Segelas kopi hitam di minum bapak sambil mengisap sebatang rokok kretek. Bapak saya
tertawa ketika menceritakan kejadian tadi pagi mencari remot. Suasana begitu hangat dan
mencair, saya mulai menceritakan keinginan saya untuk melanjutkan kuliah. Bapak saya
terdiam sejenak saya pikir dia marah ternyata tidak. Dia malah balik bertanya, apakah tujuan
kamu kuliah? Kata bapak bertanya pada saya.

Saya menceritakan kepada bapak saya bahwa saya ingin seperti anak-anak di cerita sinetron.
Lalu bapak saya menceritakan panjang lebar yang intinya bahwa kehidupan tak semulus
cerita dalam sinetron. Setelah mendengarkan penjelasan dari bapak, saya jadi lebih semangat
untuk kuliah berhubung biaya kuliah sangat mahal dan bapak saya hanya seorang pedagang
kaki lima saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan beasiswa agar bisa
membantu bapak.

Dari balik pintu kamar terdengar gelak tawa kakak saya seolah menyindir. Sambil tertawa dia
berkata jangan berharap untuk kuliah kalau PR saja masih di kerjakan oleh orang lain.
Sudahlah ayo kita berangkat belanja, saut saya menjawab sindiran kakak saya. Saya pun
berangkat belanja untuk di jual kembali oleh bapak esok hari.

aghimalfajri69@gmail.com
3

SAHABAT KECILKU

KARYA ALFIANNA DWI ASTUTI

“Mamah ini hari apa?”


“Sabtu, emang kenapa sayang?”
“Mamah bisa main sama aku kan?”
“Hari ini Mamah harus jemput seseorang di Balaraja main sama Mamah nanti ya.”
“Ya udah deh.” Sambil cemberut gadis kecil itu mengurung diri di kamar, setelah motor
mamanya meninggalkan halaman rumah, rumahnya tampak sepi, meski banyak asisten rumah
tangga di dalamnya.

“Jelek-Jelek Main Yok.” Suara cowok kecil itu sempat mengejutkannya, tapi ia pura-pura tak
mendengar teriakan cowok kecil itu. Sampai teriakan itu terdengar lagi dan kali ini lebih
keras. Ia pun mengalah dan menemui cowok itu. Cowok kecil itu bernama Muhammad
suparta sahabat sekaligus teman bermain dari kecil gadis kecil itu. Cewek kecil itu sendiri
bernama Alfianna Dwi Astuti.

“Apaan?”
“Main yok,”
“Aku lagi males, mau di kamar aja!”
“Ya udah, ayo.”

Tanpa menunggu perintah gadis kecil itu masuk ke dalam mendahului cowok kecil itu,
karena baginya rumah sahabatnya adalah rumahnya. Ia langsung berlari ke dalam kamar
sahabatnya dan memulai aktivitas rutin yang selalu ia lakukan jikalau ada di dalam kamar
sahabatnya, ya apalagi kalau bukan mengacak-acak kamar itu.
“Eh eh, aneh jangan ngacak acak kamarku. Ke luar sana!”
“Gak mau, siapa suruh diajak main gak mau.”

***

Persahabatan mereka berlangsung hingga mereka kelas 6 SD, Parta selalu sukses akrab
dengan teman Alfi meski Alfi berkali-kali berkata pada temannya bahwa Parta adalah anak
yang aneh tapi tetap saja tak merubah apa pun. Alfi juga sering menjelek-jelekkan Parta di
hadapan teman-temannya. Sebenarnya Alfi ingin sekali marah pada Parta tapi jika ia bisa ia
pasti telah melakukan itu dari dulu, tapi sayangnya ia tak pernah tega untuk memarahi
sahabatnya itu, karena kesedihan Parta sangatlah langka. Parta hanya akan menangis atau
bersedih jika ia melihat Alfi bersedih atau memarahinya. Hingga akhirnya mereka harus
terpisahkan, karena Parta harus melanjutkan menengah pertamanya di Jawa di rumah
neneknya.

“Eh Alfi jelek aku mau ngelanjutin sekolah di Jawa.”


“Kenapa jauh banget sih?”
“Ya elah, Mama ngirim aku ke sana ke rumah Nenek,”
“Terus yang berantakin kamarku siapa?”
“Aduh udah deh, nih aku beliin sesuatu kamu satu aku satu ya.”
“Apaan nih?”
“Udah deh jangan sampe hilang ini limited edition,”
“Wuih beli di mana?”
“Warung depan komplek.”

Berjam-jam telah berlalu Alfi menunggu telepon dari sahabatnya karena Parta telah berjanji
akan meneleponnya setelah ia sampai di Terminal Bus. Lama sekali Alfi menunggu telepon
dari Parta ia tak beranjak dari meja belajarnya yang di sana terdapat ponselnya. Hingga ia
ingin buang air kecil tapi ia berpikir berulang kali ia memikirkan jika ia pergi dan
meninggalkan ponselnya mungkin Parta akan menelepon di saat itu juga, apabila ia
membawa ponselnya kemungkinan ia akan secara tidak sengaja menjatuhkan ponselnya ke
dalam bak air dan itu sangatlah fatal. Karena terlalu lama berpikir akhirnya hal yang tidak
diinginkan pun terjadi, Alfi..”“NGOMPOL”. Seisi rumah yang penuh dengan asisten rumah
tangga gempar dibuatnya karena memang ia anak tunggal dan Papa serta mamanya harus
mengurus kantor warisan kakeknya. Di lain tempat di negara yang berbeda Parta telah
mendarat dengan selamat sampai ke Terminal Bus. Ia langsung mencari kontak sahabatnya
dari ponselnya dan menelepon melepas rindu.

“Hai Alfi jelek!”


“Iya Ta.”
“Aku udah sampe di Jawa.”
“Wah di sana rame ya, aku terakhir ke sana Terminalnya rame.”
“Serame-ramenya tetep sepi!”
“Napa?”
“Karena gak ada kamu.”
“Oeee..”

“Tebak deh kenapa kalau gak ada kamu gak rame?”


“Karena aku ceria,”
“Bukan,”
“Terus?”
“Karena aku gak bisa jahilin kamu lagi.”
“Cari aja orang lain?”
“Gak bisa!”
“Napa?”
“Karena gak ada orang yang dijahilin sepasrah kamu.”

Setelah lama sibuk dengan teleponnya Parta tak sadar bahwa ia telah terpisah dengan asisten
yang menemaninya selama perjalanan, ia baru menyadari hal itu setelah telepon terputus dan
tiba-tiba ada orang yang mencuri ponselnya. Awalnya ia benar-benar bingung harus berbuat
apa dan tanpa berpikir panjang ia pun berteriak, “Copet” Dan sontak semua orang di
sekelilingnya menoleh bingung padanya. Sempat menjadi perhatian sekitarnya Parta akhirnya
diam ia mencari tempat duduk dan duduk termenung. Akhirnya ia pun sadar apa yang baru
terjadi, ia sekarang terpisah jauh dengan asistennya dan ia kehilangan ponselnya satu-satunya
yang sekarang ada di otaknya hanyalah pergi ke rumah neneknya pakai uang saku yang ia
bawa.

***

Tahun demi tahun berlalu Parta menjadi remaja yang tampan dan pendiam kenakalan dan
sifatnya itu lama-lama sirna di makan waktu. Ia tumbuh menjadi remaja tanpa sahabatnya dan
tak sekalipun ia berpikir untuk menggantikan posisi Alfi dengan yang lain. Ia juga jadi jarang
bersosialisasi dengan teman-temannya ia lebih sering membaca buku atau hanya bermain
dengan internet. Di lain tempat Alfi yang dulunya cewe pendiam berubah menjadi pintar dan
cantik.

Hari demi hari ia lalui dengan biasa seperti tiada masalah karena ia ingin mengetahui luasnya
pergaulan agar bisa menemukan sahabatnya yang telah lama tiada kabarnya.

Tahun pun berlalu tak terasa mereka berdua telah lulus dari sekolah menengah atas di sekolah
dan daerah yang berbeda. Alfi yang telah menunggu saat ini tiba menyambutnya dengan
gembira. Hari itu juga ia izin kepada Papa untuk pergi mengunjungi neneknya di Jawa
sekaligus mencari sahabatnya. Ia akhirnya diizinkan namun ia tak dapat hari itu juga ke
Terminal Bus karena ia harus memesan tiketnya terlebih dahulu. Akhirnya tanggal hari dan
jamnya telah diatur untuk pergi ke Jawa. Tiba waktunya Alfi berangkat ke Jawa dengan
harapan bisa bertemu dengan sahabatnya lagi. Dan di Jawa Parta ternyata juga terbang ke
Indonesia dengan harapan yang sama dengan Alfi. Di jam yang sama pula mereka berjalan di
terminal yang berbeda daerah.

Dan akhirnya mereka tidak bertemu selama 1 bulan. Tetapi selama 1 bulan telah berlalu
akhirnya mereka pulang ke Indonesia dengan jam dan berangkat yang sama. Dan di Terminal
Buslah mereka bertemu dan pulang bareng ke Indonesia.

Alviyanadwi01@gmail.com
6

HILANGNYA PELANGI

KARYA ANISA PRATIWI

Berbulan-bulan aku menuggu keajaiban Tuhan datang. Berharap Tuhan


mengembalikanmu untukku. Dia yang kucinta mencintai yang lain, sehingga dia lupa dengan
ku. Mungkin aku ditakdirkan hanya untuk mengagumimu dan bukan untuk memilikimu.
Namun Tuhan berkata lain, Tuhan mengembalikanmu untukku. Tuhan sangat sayang
denganku. Dia bernama Juniawan. Nama panggilannya Wawan, dia yang saat ini ku
perjuangkan, awal ku kenal dia dari sosmed yaitu facebook. Waktu itu aku sangat jenuh
dengan keadaan yang terlalu sepi. Kemudian aku tidak sengaja membuka facebook, ada satu
akun yang ingin aku ketahui kalau anak jaman sekarang bisa di bilang lokit lokit akun orang.
Kebetulan kontak whatsapp aku baru sedikit sedangkan di akun tersebut tercantum nomor
whatsapp- nya. Tidak sengaja aku mengesave nomornya buat nambah kontak tapi kesini-
sininya kita semakin dekat. Singkatnya awal kita kenalan tapi ku senang berteman
dengannya.

Sekian lama kita berteman heran saja sama perasaan ku kaya ada yang berbeda, tapi ya
sudah lah hanya perasaan saja. Lalu aku abaikan perasaan yang muncul di dalam benaku.

***

Namun, beberapa hari ini ada perubahan dari sikapnya dari sebelumnya dia tidak memberi
kabar lalu pergi tanpa alasan. Kejenuhan yang dulu hilang sekarang datang lagi setelah dia
pergi.

"Aku hanya ingin tau apa penyebabnya?"

“Mengapa dia cepat sekali berubah?"

Mengeluh dan minta petunjuk kepada


Tuhan yang Maha Esa.

Ternyata seseorang yang ku cinta selama ini mencintai sahabatku. Tetapi disisi lain aku
telah memiliki seseorang yang sama berarti seperi Wawan. Entah apa yang aku pikirkan saat
itu tapi aku sangat kecewa dengan sahabatku, mungkin aku terlalu egois yang mementingkan
perasaan ku sendiri sehingga aku lupa dengan sahabat ku yang selalu menemaniku saat susah
atau pun senang dan saat itu juga aku merasa egois terhadap seseorang yang selalu ada untuk
ku.

Aku tidak tahu lagi dengan perasaan ini, mengapa aku mencintai Wawan disaat aku
telah dimiliki seseorang. Aku berharap dengan perasaan ku agar tidak ada rasa dendam yang
menjadi simbol yang tengah ku rasakan dan ku tersadar indahnya pelangi bukan untuk ku
sentuh.

***

Saat datang pagi, seperti kopi yang tetap dicintai tanpa menyembunyikan rasa
pahitnya diri. Maka nikmatilah hari ini, jika kita mampu memberi yang terbaik hari ini maka
esok matahari akan terbit lebih cerah.

Saat itu, aku pun tidak mengharapkan dia mengechat diriku. Tidak lama kemudian
terbunyilah suara dering yang sangat singkat dari handphone ku.

“Siapa sih pagi pagi yang ngechat?"

Sedang menonton tv.

Waktu itu aku langsung membuka handphone ternyata yang tak ku harapkan muncul
dengan sendirinya.

Wawan : “Dung?”

“Dung?”

“Dung?

Aku : “Iya apa?”

Wawan : ”Aku sayang sama kamu.”

Tidak lama kemudian pesan telah dihapus.

Aku : “Kok dihapus sih?”

Wawan : “Aku sayang sama kamu dung.”


“Kamu mau ga jadi pacar aku?”

Aku : ”Lah kok sayang sama aku sih?”

Wawan : ”Kenapa emangnya, gak boleh?”

Aku : ”Bukannya gak boleh, kan kamu sayangnya sama sahabat aku?"

Wawan : ”Bukan aku itu teman aku, aku sayangnya sama kamu dung!"

Aku : “Dih maksud amat sih.”

Wawan : “Gak usah banyak omong, kamu sayangkan sama aku?"

Aku : “Hemm... aku dari dulu sayang sama kamu tapi kamu gak pernah peka.”

Wawan : ”Aku tau, kamu suka sama aku semenjak kita chatan sampai larut malam."

Aku : ”Itu kamu tau.”

Wawan : “Tapi kan waktu itu kamu masih sama Rizky, aku nunggu waktu yang tepat buat

ungkapin perasaan aku ke kamu. Sekarang kamu jawab iya apa enggak?"

Aku : “Ihh,,, aku ga enak sama sahabatku.”

Wawan : “Gak enak kenapa?”

Aku : ”Ya gak enak aja kan kamu suka nya sama dia.”

Wawan : “Aku suka nya sama kamu dung! Kemarin aku cuma ngetes kamu doang."

Aku : “Coba vn?”

Wawan : “(Pesan suara) Vn apa sih?”

Aku : ”Ih kecil banget sih suaranya, wkwk.”

Wawan : “Percaya kan?”

Aku : “Iya ih iya.”

Wawan : “Terima gak? Pikir-pikir aja dulu.”

Aku : “Ihh.. males mikir wkwk.”


Saat itu aku tak lagi bersama Rizky karena orang tua nya tidak menyetujui hubungan kita.
Lalu bagaimana dengan pertanyaan yang diberikan oleh Wawan tadi? Aku tidak tahu lagi
harus apa? Tapi aku sangat sayang dengannya, aku harus mengambil keputusan sesuai apa
yang ku rasakan saat ini.

Wawan : ”Terima gak?”

Aku : ”Tapi aku takut.”

Wawan : ”Takut di duain? Aku tau ini LDR, udah jalanin aja dulu."

Aku : ”Ini benaran Wawan kan?”

Wawan : ”Iya dung.”

Aku : ”Hemm... Iya udah iya.”

Wawan : ”Iya apaan?”

Aku : ”Yang tadi kan.”

Wawan : ”Benaran nih? Serius gak?”

Aku : ”Iya Alis “

Awalnya aku pun tidak percaya, aku pun bahagia dengannya dia yang ku tunggu
sekarang menjadi milikku. Walau pun kita hanya sebatas chat saja, aku berharap kita cepat
bertemu.

***

Namun, seharusnya kami anniversary yang ke-1 bulan tetapi ada perubahan dari sikapnya
mungkin karena sudah bosan. Tapi, tidak semestinya berubah karena keindahan baru datang
yang lebih menjanjikan bahasa khayalan. Sikap egois ku tak mampu ku redam sehingga
kuputuskan untuk pergi. Mungkin pelangi tak kembali lagi, aku hanya bisa merenungi apa
yang telah terjadi di antara kita. Kehilangan cinta pasti ada alasan sebaliknya alasan yang
kadang-kadang sukar untuk dimengerti. Tapi, percayalah ketika ku mengambil keputusan
yang telah ku siapkan yang lebih baik untuk diberikan. Terima kasih kau telah berkenan
memanjakan ku dengan khayalan, jaga diri baik-baik. Suatu saat nanti pelangi yang hilang
akan kembali bercerita.

anisapratayo@gmail.com

10

KASET MASA KECILKU


KARYA ANITA

*KRINGGGG KRINGGG KRINGGG* alarm berbunyi


"Nit nit bangun nak, cepet sholat subuh nanti kesiangan", teriak mamah kepadaku.
"Iya mah 5 menit lagi", sahutku dengan nada yang terdengar malas. Dengan mata yang
masih lebam ku bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudian akupun sholat
subuh. Setelah ku sholat subuh aku merasa sangat lelah untungnya ini hari minggu jadi
kuputuskan untuk tidur tiduran sambil nonton tv dikamar.
Kubuka pintu kamarku dengan sangat lemas , lalu aku langsung menyetel film kesukaanku
dan *JEGERRRR* kubanting badanku ke kasur. Aku tonton film kesukaan ku dengan
posisi nyantai. Namun lama kelamaan kumulai merasa bosan.Tiba- tiba pandanganku
berubah ke laci kecil tempat menyimpan barang - barang kenangan kecilku.
Akhirnya kubuka laci itu dan dibaliknya tampak sebuah kaset yang sudah penuh dengan debu
namun kaset itu sangat berarti bagiku. Kuambil kaset itu dan kupandangi covernya dangan
senyum senyum tipis karena aku teringat masa lalu ku itu. Memang bukan kaset film yang
bagus dan mahal, kaset itu hanyalah kaset yang berisi film Barbie kesukaanku.
AKU TERINGAT waktu ituku masih duduk dikelas 4 sd. Aku mempunyai 3 orang sahabat
yaitu Alfi, Eva dan Riska setiap pagi ku berangkat sekolah dengan 3 orang sahabatku itu.
Sudah seperti biasanya kubermain dengan mereka setelah pulang sekolah
"Eh aku baru dibeliin kaset doraemon dong", kata Eva.
"Aku juga baru dibeliin kaset teletubies", sahut Riska tak mau kalah.
Namun si Alfi teman ku yang satu ini hanya diam saja karena aku tahu dia hanya menyukai
segala hal yang mengenai Pooh. Akhirnya kami berempat menonton kaset baru milik eva .
Setelah menonton kami berempat pulang kerumah masing masing.
Dirumah, aku langsung bergegas ketempat penyimpanan kaset. Kulihat lihat koleksi kaset
Barbie ku.
"Yahh semuanya udah Nita tonton mah",aku mengadu ke mamahku. Mamahku segara
menghampiri ku dan berkata,"sudah gih nak makan dulu".
Sebenarnya aku juga ingin dibelikan kaset baru seperti Eva dan Riska tapi kemaren malam
ayahku baru saja membelikan ku kaset Barbie. Kebetulan aku baru saja mendapatkan nilai
100 ulangan Matematika. Jadi aku bilang ke Mamah dan Mamah pun janji untuk memberi
tahu ayah agar aku dibelikan kaset baru lagi. Akhirnya aku makan dengan penuh rasa senang,
dan mamahku menelpon ayahku.

11

Tak lama kemudian *Tin Tin Tin brembrem brem* sudah tak asing lagi suara motor itu ku
tahu pasti itu ayahku, kulangsung bergegas keluar. Tanpa basa basi ku salim dengan ayahku
dan kuambil kantong plastik hitam yang ada di stang motor ayahku. Kulangsung bergegas
masuk ke kamar dan kulihat kasetnya
“WOW inikan kaset Barbie terbaru”, ujarku dengan rasa kagum.
"Gimana Nit seneng gak dibeliin kaset lagi ?", tanya ayahku.
"Wah seneng dong yah", jawabku.
Ku langsung bergegas ke dvd player untuk memutar kaset itu. Dengan penuh perasaan senang
ku tonton film itu sambil senyam senyum sendiri.. Tak lama kemudian ibuku menyuruhku
untuk tidur karena besok pagi aku harus sekolah, jadi aku belum sempat menonton film itu
sampai habis.
***
KEESOKAN HARINYA DI SEKOLAH
"Eh kalian tau gak ? Aku baru dibeliin kaset Barbie terbaru lagi dongg",ujarku pamer.
"ohhh Barbie lagi tohh ? kita mah udah bosen", balas mereka bertiga.
Kubalas lagi ucapan mereka,"tapi ini kaset SPECIAL MOVIES lohhh, ini jauh lebih keren
dari yang biasanya".
Kami terdiam, kemudian kami putuskan untuk menonton bersama hari Minggu. Kebetulan
hari Minggu ini adalah hari Kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus. Jadi kami
memustuskan untuk menonton kasetku itu setelah kami berempat mengikuti perlombaan.
DIRUMAH
saat ku sampai dirumah mamahku memeberitahuku bahwa sebentar lagi ayahku mau pulang.
“Hah? kok Ayah pulang cepet banget mah emang ada apa?",tanyaku bingung. Namun mamah
tidak menjawabku. Mamah terlihat menyembunyikan sesuatu. Tak lama kemudian
"Assalamualaikum",ayahku memberi salam.
"Waalaikumsalam, Ayah kok pulang cepet banget ? ada apa yah ?",tanyaku kepada
ayah. Aku yakin pasti ada masalah yang menimpa ayahku.
"kak tolong tutup pagar dulu dong!",suruh ayah
"ahh iya deh yah",ku jawab dengan nada malas itu membuat ayahku sedikit kesal kepadaku.
Lalu kututup pintu pagar rumahku dan *DUARRRRR*.
"Anita! apa apaan kamu? kamu tidak ikhlas menutup pagar?",bentak ayahku kepadaku.
"maaf yah tadi aku gak sengaja, kakiku tersandung jadi aku mendorong pagarnya
kekencengan”,jawabku.

12

"Alah banyak alasan kamu, bilang aja kalo gak ikhlas !",bentak ayah ku lagi dannnn *
PRANGGGG* ayahku mebanting kasetku tepat didepan ku.
"Ayah ??? aku beneran gak sengaja yah !,,, ayah kok tega banget sihh?”,aku langsung masuk
ke kamar dan segera mengunci pintu. Aku sangat terkejut melihat perbuatan ayahku tadi.
Aku hanya menangis di kamar karena perbuatan ayahku itu. Tak lama kemudian terdengar
suara teman temanku memanggil namaku untuk menonton bersama namun, aku putuskan
untuk berdiam diri dikamar. Akhirnya terpasa mamahku berbohong kepada mereka bertiga
dengan berkata sekarang aku sedang sakit.Aku tahu mamahku berbohong demi kebaikanku.
KEESOKANNYA temanku menanyakan kepastian tentang jadi atau tidaknya menonton
bersama. Namun ku hanya terdiam. Setelah pulang sekolah aku langsung bergegas pulang
kerumah dan kuputuskan untuk tidak bermain bersama ketiga sehabatku itu seperti biasanya.
dirumah aku hanya menonton tv.Lalu ibuku menghampiriku dan menyampaikan permintaan
maaf ayah kepadaku. Tapi pada saat itu aku masih kesal dengan ayah jadi aku belum bisa
memaafkannya. Malam harinya ayahku pulang lebih awal lagi.
Ayahku langsung meminta maaf kepadaku dan sebagai permintaan maaf, ayahku
membelikanku kaset yang lain tetapi, aku tetap menolakmya karena yang kuinginkan
hanyalah kaset yang sama dengan kaset yang dibanting ayahku itu karena aku juga belum
sempat menontonnya sampai habis. Hari demi hari, ayahku terus saja berusaha untuk
menemukan kaset yang kuinginkan itu namun, tetap saja ayahku tidak dapat menemukan
kaset itu. Akhirnya kuputuskan untuk memaafkan ayah dan ayah berjanji kepadaku tidak
akan mengulangi perbuatannya lagi.
Hari demi hari kulauli dengan aktivitas seperti biasanya dan tibalah pada tanggal 13 juni.
Hari itu adalah hari ulang tahunku yang ke - 9 tahun.
"Happy Brithday Anita!!",Mamah dan ayahku mengucapkannya kepadaku.
"Terima kasih ya yah, mah !"
Siang harinya ku pergi makan-makan dengan keluarga kecilku`dan Kado spesialnya ku
terima pada malam hari. Ternyata ayahku berhasil menemukan kaset Barbie yang dulu di
patahkannya dan langsung membelikannya untukku .
"Terima kasih ya yah ! ayah adalah yang terbaik menurutku",ku berkata kepada ayahku.
"Iya nak sama sama sekali lagi ayah minta maaf ke kamu",balas ayahku sambil memelukku.
"ciee ciee yang udah baikan", sambar mamahku meledekku dan ayahku. Malam itu ku sangat
bahagia. Aku tahu seberapa besar ayah menyayangiku. Akupun juga sangat menyayangi
ayah. Keesokan harinya ku berniat untuk mengajak nonton kembali ketiga sahabatku itu.
Akhirnya pada hari Minggu aku dan ketiga sahabatku dapat menonton kaset itu dirumahku.
Itulah mengapa kaset yang kupegang sekarang ini menjadi kenangan terindah dalam masa
kecilku, karena dibaliknya tersirat kisah yang tak terlupakan.
anitaaaaaaa555@gmail.com
13

PERSAHABATAN YANG HANCUR

KARYA ANTON BAHRUL ALAM

Selama 1 tahun setengah kami bersama-sama, tertawa bersama, bercanda bersama, kemana-
mana kami bersama, ke kantin bersama, kecuali ke kamar mandi kami gak bareng-bareng
hahaha...(ngelawak dikit) begitulah persahabatan kami.

***

Teet teet teeeeeeeeeeet!!!!

Bel istirahat pun berbunyi.

"Woy, mau istirahat gak?" Kata Rifqy sambil narik-narik baju buat ngajak ke kantin.

“Sabar kali ki."

Jam istirahat malah sibuk, ada yang nyari charger buat ngecharge handphone, ada yang sibuk
nyari dasi, ada yang minta parfum juga. Ya ampun, ini sekolah atau rumah sih?
Hahaha...biarkanlah karena aku juga kadang kayak gitu.

Sesampainya di kantin

"Mau jajan apaan?" Tanya Rifqy.


"Biasalah jajan di tempat si Tante aja, lemon tea." Jawabku.

Setiap di kantin pasti mencar, ada yang beli ini, ada yang beli itu, ada yang sama, ada yang
beda, ada yang jajan, ada juga yang nggak (alias ikut-ikutan doang). Istirahat cuma 15 menit
huh... itu adalah waktu yang kurang cukup. Malah emang ga cukup, bagi yang belum ngerjain
PR *eh.

***

Suatu hari, di kelompok kami ada temen baru. Bukan temen baru juga sih, temen lama tapi
baru-baru ini aja kami deket. Tiba-tiba ada provokator yang manas-manasin banget(udah
kayak penggorengan dipanasin).

SMS

Anton : "Kok kalian jadi ngejauhin kita sih?"

Rifqy : "(bingung) maksudnya apaan?"

14

Anton : "semenjak ada si Aldo kalian semua jadi ngejauhin kita, maksudnya apa coba?"

Rifqy : "Ih? Emang iya apa? Ga juga ah."

***

Semenjak Rifqy mendapatkan sms itu, sms itu pun diberitahu kepada teman yang lainnya.
Sebenarnya kami (4 orang) ngejauhin dia, cuma buat 1 orang. Karna kami semua yang ada di
sini gak suka sama sifat dia dan kelakuan dia yang sok tua, sok paling tau, sok bener, dan
masih banyak lagi. Eh, tapi 4 orang yang lainnya juga ikutan ngejauh. Lah? Aneh bangetkan?

Yang tadinya kami ada 8 orang sekarang kami kepisah terbagi 2, jadi masing-masing 4
orang.

#Status Facebook

"Mana kalian yang dulu. Sahabat yang kita kenal? kenapa kalian jadi berubah kayak gitu?"

Daaaaaaaaaan blah... blah... blah...


Akhirnya Aldo nanggepin status Facebook itu tapi lewat status dia. Dan ternyata ujung-
ujungnya tuh nyindir. Kita makin lama, makin kesel dan sebel juga sama 1 orang lagi.
Maunya apa coba? Kita udah nyapa nanggepinnya malah kayak gitu.

***

Di kelas suasana telah berbeda, semua beneran pada misah. Kita mah gak ada masalah,
karena bukan kita kok yang salah.

"Parid, bawa tisue ga? Minta dong." Kata Rifqy sambil nyamperin, buat ngambil tisue di
Paris.

"Ada kok ki, nih!" Membalas jawaban Paris.

"Oke, makasih ya."

Dan akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi. Pulang ke rumah masing-masing *yaiyalah
ke rumah masing-masing haduuuh*

Pas udah di rumah masing-masing Aldo buka Fb lagi dan melihat ada status yang bener-bener
bikin darting.

15

"Mana? Nyapa kok cuma mau minta Tisue aja."

Gilaaaaaaaaaaaaaaa.......

Disaat itu bener-bener kesel banget. Apa salah kita coba? Emangnya kalian pernah nyapa kita
apa? Walaupun sekali? Gak pernahkan? Kita mah masih baik sih, masih punya hati.

***

Waktu pun terus berjalan, hari demi hari kita lalui. Kita sudah terbiasa seperti ini. Kemana-
mana jadi jalan berempat. Dan semua itu tidak terjadi masalah. That's Okay!! Walaupun
mempunyai suasana yang berbeda dan merasa kangen sama hal-hal yang dulu pernah kita
lalui bersama? Tapi ya sudahlah kita disini Fine, Fine aja tuh :) ngurangin SAHABAT gak
akan mati ini *eh* Emang iya kan.?
16

TAHAJUD YANG TIDAK SIA-SIA

KARYA AYU AMELIA NANDA PUTRI

Suatu hari ada seorang remaja yang bernama Hasan ia hidup sederhana, ia tinggal bersama
ibunya dan kedua adiknya, dan ia di tinggal oleh bapaknya meninggal sejak umur 10 tahun
dan ia sekarang sudah beranjak dewasa ia harus membantu ibunya mencari nafkah untuk
menghidupkan kedua adiknya. Ibunya bernama Fatimah dan kedua adiknya bernama Aisyah
dan Rani.

***

Keesokan harinya Hasan pertama kali bekerja mencari nafkah untuk Ibu dan adiknya.
Hasan :“ Bu, pamit yah Hasan berangkat kerja dulu.”

Ibu :“ Iya, Nak, hati-hati yah.

Hasan :“Assalamualaikum.”

Ibu :“Waalaikumsalam .”

Setelah tiba di tempat kerjanya Hasan pun menyempatkan Solat Duha, setelah selesai
bekerja ia bergegas pulang ke rumah, dan ia sudah di perjalanan pulang ia terjebak macet dan
jam pun sudah menunjukan Magrib tiba ia sempatkan Solat Magrib di Masjid yang ia lewati,
setelah selesai Solat Hasan melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya, tak lama kemudian
hasan pun datang.

Hasan :” Assalamualaikum.”

Ibu :” Waalaikumsalam.”

Hasan :” Bu, Hasan bersih-bersih dulu yah, nanti Hasan ingin bicara ke Ibu?”

Ibu :” Iya Hasan.”

Setelah selesai Hasan pun menghampiri Ibunya yang sedang ada di meja makan.

Hasan :”Bu..,”

Ibu :”Iya ada apa, oh iya tadi kamu mau bicara apa ke Ibu?”

Hasan :”Gini Bu, Hasan ingin melanjutkan sekolah Hasan ingin menggapai cita-cita Hasan?”

17

Ibu :” Oh, Ibu mah terserah kamu saja. Kalau kamu bisa membagi Waktunya untuk
Kuliah.”

Hasan :”Bisa Bu.”

Ibu :”Oh ya sudah Ibu mah terserah kamu saja, Ibu mah titip jangan tinggalkan kewajiban
kamu saja Solat.”

Hasan :”Oke siap Bu, itu mah selalu kewajiban Hasan seorang Muslim.

Hasan bekerja terus tanpa letih dan dia tidak lupa dengan kewajibannya, uang hasil kerja
dia, ia kumpulkan karena ia ingin kuliah ke Universitas yang ia inginkan dan menggapai cita-
citanya.

***
Keesokan harinya ia pulang setengah hari, ia mampir ke Masjid dan kebetulan di Masjid
itu sedang ada kajian dan kemudian Hasan ikut mendengarkan Kajian tersebut dan kajian itu
membahas tentang “Solat Tahajud”, setelah mendengar kajian tersebut Hasan bertanya
kepada sang Ustadz.

Hasan :”Assalamualaikum W.W.”

Ustadz :”Waalaikumsalam W.W.”

Hasan :”Ustadz saya ingin bertanya?”

Ustadz :”Ya.”

Hasan :”Ustadz apa kemuliaan Solat Tahajud, mohon penjelasannya, terima kasih
Wasalamualaikum W.W.”

Ustadz :”Waalaikumsalan W.W. Baik kemuliaan Solat Tahajud itu punya 4 kemuliaan

Yang pertama mengangkat derajatnya, mengangkat karir pekerjaanya.

Yang kedua Allah janji akan memudahkan setiap aktivitas yang di Lakukannya.

Yang ketiga Allah akan lepaskan, bebaskan dia dari segala kesulitan yang ia alami.

Yang terakhir keempat Allah akan menolong langsung jika ada yang mengganggunya bukan
yang lain. Inilah kemuliaan Solat Tahajud.”

18

Hasan :”Masyaallah Ustadz, terima kasih atas penjelasannya, Wasalamualaikum W.W.”

Ustadz :”Waalaikumsalam W.W.”

Setelah mendengar kajian tersebut Hasan pun, punya niat ingin menunaikan Solat
Tahajud, setelah itu kajian pun selesai Hasan pun pulang ke rumahnya. Setelah sampai di
rumah Hasan pun mandi seperti biasa menunaikan kewajibannya.

***

Hasan pun bangun di sepertiga malam terakhir. Langsung mengambil wudhu dan
menunaikan Solat Tahajud, setelah selesai Hasan pun bermunajat kepada Allah ingin di
mudahkan ia masuk ke Universitas yang ia inginkan dan kelancaran dalam karirnya dan
pekerjaannya.
Dari kajian yang ia dengar di Masjid ia selalu bangun di setiap sepertiga malam hari,
hanya untuk menunaikan Solat Tahajud.

***

Dua bulan kemudian Hasan pun mendaftar nama dia ke Universitas yang ia inginkan. Dan
Hasan pun masih bangun malam hanya untuk menunaikan Solat Tahajud, dan berdoa kepada
Allah Hasan ingin Masuk ke Universitas yang ia inginkan.

***

Seminggu kemudian Hasan pun menerima pesan dari Universitas yang ia inginkan,
“bahwa pada hari Rabu akan ada pengumuman Calon Mahasiswa yang ke terima di
Universitas tersebut.”

***

Keesokan harinya pada hari rabu hasan pun datang ke Universitas yang ia inginkan, setelah
itu hasan pun menghampiri manding dan ia melihat nama dia ada di manding ia pun di terima
di Universitas yang ia inginkan, dengan hati yang gembira dan senang. Dia berkata
“Alhamdulillah tidak sia-sia Aku bangun malam hanya untuk Solat malam, Memang mulia
solat malam walaupun sunah tapi Allah dan Rasulullah menganjurkan setiap Muslim
menunaikan Solat Tahajud.

ayuanandaput98@gmail.com

19

COMPARE

KARYA FAIRUZA RAFIFATUN NAZHIFAH

Namaku Artemis Lituhayu Alanza, teman-temanku biasanya memanggilku Ar. Aku seorang
siswi kelas 2 SMA yang terlihat biasa-biasa saja, apakah aku memiliki wajah yang cantik ?
Tidak, pintar ? Bisa dibilang standar. Tetapi, aku memiliki satu kelebihan yang aku sering
dengar dari orang lain, mereka berkata aku ini orangnya sangat humble, asyik dan nyambung
jika diajak berbicara, mudah bergaul dan selalu tampil percaya diri. Jujur saja aku senang atas
pujian tersebut, tetapi setelah itu mereka akan membanding-bandingkan diriku dengan
kembaranku, Apollo Athala Nendra. Panggil saja dia Al, dia memiliki wajah yang menurutku
sendiri dan orang-orang yang melihatnya ia cukup tampan, dia pintar dalam bidang
akademik, olahraga dan pandai bermain musik. Bukankah dia terlihat sempurna ?

But, he’s only a human. He doesn’t look perfect as we see. Apollo memiliki kepribadian yang
bisa dibilang sangat berbanding terbalik denganku, dia cenderung tertutup dan sangat jarang
bergaul dengan teman-temannya yang lain. Teman yang dekat dengannya pun bisa dihitung
dengan jari, karena kepribadiannya yang seperti itu ia selalu menjadi bahan omongan siswa-
siswi di sekolah kami. Sudah sering sekali Bunda dan aku memberitahu Al untuk
bersosialisasi atau pun bergaul dengan teman-temannya yang lain, tapi jawaban yang ia
berikan kepada kami pasti selalu sama.

“Aku bukan anti sosial atau sejenisnya, buktinya aku masih memiliki teman walaupun hanya
Reno, Ahdan dan Rafif. Tapi, aku lebih nyaman seperti ini daripada punya banyak teman
tapi pada akhirnya mereka juga akan membicarakan dan meninggalkan aku.” Oke, kata-kata
yang selalu ia ucapkan itu membuat hatiku tersentil, karena kata-katanya seperti
menyindirku.

Tapi, tidak salah bukan kalau kita bersosialisasi atau bergaul untuk menambah teman dan
menambah pengetahuan kita dari orang lain ? Menurutku sendiri itu sangat bermanfaat untuk
kebutuhan kita sebagai makhluk sosial. Terkadang aku sendiri suka kesal dengan sifat
kembaranku itu, jika kalian berpikir dia menutup diri hanya kepada orang lain saja kalian
salah, dia juga bersikap seperti itu baik kepadaku bahkan orang tua kami meskipun sesekali
dia pernah bercerita tentang suatu masalah.

***

20

Pukul 7 malam, Ayah, Bunda, dan aku sudah berada di ruang makan untuk makan malam.
Namun, Apollo belum juga menampakkan batang hidungnya di ruangan ini.

“Ar, tolong kamu panggilkan Al ya di kamarnya. Kalo dibiarkan takutnya sampai besok pagi
dia belum makan-makan.” Kata Bunda khawatir, yang menurutku itu sedikit berlebihan.
Tidak mungkinkan Apollo akan berdiam diri di kamar tanpa merasa lapar?

“Iya Bun, Ar panggilkan dulu.” Aku langsung beranjak menuju kamar Apollo, ku ketuk pintu
kamar yang berwarna coklat itu agar si pemilik kamar keluar dari tempat persembunyiannya.
Cklek.

Pintu kokoh itu akhirnya terbuka dan menampilkan si pemilik kamar yang tengah memakai
kacamata sambil membawa buku di tangannya.

“Kamu lagi ngapain Al, dari tadi gak keluar-keluar kamar?” Tanyaku basa-basi.

“Oh, ini lagi baca buku yang kemarin baru dibeli. Ada apa Ar?” Apollo bertanya balik
padaku.

“Kamu dipanggil Bunda tuh, disuruh ikut makan malam.” Jawabku menyampaikan amanat
yang Bunda berikan.

“Hm, sebentar. Aku ingin meletakkan buku ini dulu di kamar.” Kata Apollo yang langsung
berbalik ke kamarnya, dan muncul kembali tanpa buku dan kacamata yang ia kenakan.

Kami pun berjalan menghampiri Ayah dan Bunda yang sudah siap di ruang makan. Setelah
itu kami makan dengan khidmat, yang terdengar hanyalah bunyi dentingan sendok yang
beradu dengan garpu dan piring.

Seusai makan malam, aku dan Bunda membereskan meja makan sedangkan Ayah dan Apollo
sudah duduk dengan santainya di ruang keluarga sambil menonton televisi. Setelah
membereskan semuanya, aku menghampiri Ayah dan Apollo diikuti Bunda di belakangku.

“Nah, kan kalau kumpul seperti ini enak. Jangan pada sibuk di kamar masing-masing, dong.”
Ayah memecah keheningan di antara kami yang tengah fokus pada tayangan televisi.

“Al itu yah yang di kamar terus, sibuk banget sama buku-bukunya.” Kataku menunjuk
Apollo yang tampaknya fokus pada televisi.

“Biarin aja, daripada kamu di kamar terus bukannya belajar malah asyik main smartphone.”
Dia menyindirku balik sambil melirikku sebentar, aku mengerucutkan bibirku kesal akan
kata-kata Apollo.

21

“Sudah-sudah, jangan bertengkar. Kalian itu ya sama saja, heran deh Bunda.” Bunda hanya
bisa menggelengkan kepalanya melihat perselisihan antara aku dan Apollo.

“Aku mau ke kamar aja deh.” Aku langsung bangkit dari duduk dan pergi ke kamarku. Ah,
welcome to my heaven!!

Sesampainya di dalam kamarku yang didominasi oleh warna baby blue dan pink, aku
langsung menyalakan AC dan merebahkan diri di tempat tidur. Hah... nyamannya.
Kenyamanan itu tak berlangsung lama ketika pintu kamarku diketuk oleh seseorang.
Tok...tok...tok...

Aku bangun dari posisiku, dengan malas aku berjalan untuk membuka pintu. Saat aku
membuka pintu, tampaklah wajah pelaku yang mengganggu kenyamananku. Si Tuan Apollo
dengan wajah tanpa dosanya kini berada di hadapanku.

“Kamu mau ngapain, Al?” Tanyaku tanpa basa-basi.

“Mau minta maaf sama kamu soal kata-kata aku yang tadi, sekalian ada yang mau aku
bicarain sama kamu.” Jawab Apollo disertai wajah datarnya.

“Hm, iya aku maafin deh. Aku juga mau minta maaf soal yang tadi, hehe. Oh iya, kamu mau
bicarain apa?” Situasi ini sangat biasa sekali bagi kami, jika kami berselisih sedikit saja entah
hari itu atau esoknya pasti kami akan berbaikan.

Aku yang tadinya cengengesan saat meminta maaf pada Apollo langsung merubah raut
wajahku menjadi bingung, tumben sekali Apollo ingin berbicara sesuatu. Biasanya kalau
seperti ini, pasti ada masalah yang tidak bisa ia atasi.

“Boleh gak, bicaranya di dalam aja. Takut kedengaran sama Ayah dan Bunda.” Katanya
sambil memperhatikan kanan dan kiri kami.

“Yaudah, masuk aja.” Ku buka pintu kamarku sedikit lebar, agar Apollo bisa masuk ke
dalam.

Ku tutup pintu dan segera menghampiri Apollo yang sudah duduk di kursi belajarku, dan aku
langsung duduk di tepi kasur sehingga bisa berhadapan dengan Apollo.

“Nah, sekarang kamu mau bicarain apa? Tumben banget gitu Al, sampai harus menghindar
dari Ayah sama Bunda. Soal cewek ya?” Kutanya Apollo disertai godaan untuknya.

22

Dia menarik nafas terlebih dahulu kemudian menghembuskannya. Oke, sepertinya masalah
ini berat sekali seperti badanku.

“Ini masalah tentang kamu Ar.” Kata Apollo singkat, padat, namun kurang jelas maksudnya.

“Loh, masalah aku? Aku emang pernah buat masalah apa ya?” Tanyaku heran.

“Iya masalah kamu dan masa depan kamu. Sebelumnya, aku mau tanya sama kamu Ar.
What’s your dream?” Kini Apollo bertanya dengan tatapan serius.
“Ah... i-itu, hmmm...aku mau jadi o-orang sukses, iya orang sukses.” Jawabku terbata-bata.
Entah jawabanku yang salah atau apa, tapi kini wajah Apollo terlihat sangat tidak enak
dipandang.

“Semua orang juga mau sukses, Ar. Yang aku tanya cita-cita kamu, profesi yang kamu
inginkan.” Apollo terlihat lebih serius dari ekspresi yang tadi.

“Entahlah, Al. Belum kepikiran aku mau jadi apa, aku masih bingung.” Kataku mengakui apa
yang ada di pikiranku selama ini.

Apollo menghela nafasnya berat, seperti ada beban yang ia tanggung.

“Kamu udah kelas 2 SMA Ar, seharusnya kamu sudah punya planning untuk masa depan
kamu. Aku bicarain ini sama kamu karena aku tadi gak sengaja dengar pembicaraan Ayah
sama Bunda tentang masa depan kita, terutama kamu.” Apollo menasihatiku seperti seorang
kakak kepada adik perempuannya. Wow, itu merupakan kalimat terpanjang yang pernah
kudengar dari mulut seorang Apollo.

“Aku masih mau nikmatin masa-masa SMA-ku Al, lagian juga aku aja gak tau passionku
dimana, di bidang apa. Emang Ayah sama Bunda bicarain aku bagaimana?” Tanyaku tiba-
tiba penasaran.

“Kamu bukan gak tau Ar, tapi kamu belum menyadari bakat yang ada di dalam diri kamu.
Soal Ayah dan Bunda, nanti kamu juga tahu sendiri.” Apollo langsung berdiri dari duduknya
dan melangkah pergi ke luar kamarku.

Apollo meninggalkanku dengan berbagai pertanyaan yang kini berada di benakku. Aku
punya bakat? Itu pasti mustahil. Namun, aku teringat akan sesuatu.

Ku lirik lemari besar yang sudah tak terpakai, tapi menyimpan sesuatu yang berharga
untukku. Ku buka lemari itu dan melihat isinya yang merupakan berbagai macam karya
lukisan, hand lettering, juga gambar-gambar animasi yang ku buat menjadi komik yang
hampir kulupakan karena sesuatu, tersusun rapi di sana. Apa ini bakat ku yang dimaksud
Apollo?

23

***

Pagi ini aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah, tak lupa untuk sarapan aku pun
menghampiri meja makan dimana Ayah, Bunda dan Apollo sudah hadir di sana sambil
menyantap sarapan pagi.

“Pagi semua...” Sapaku dengan nada bicara yang begitu ceria.


“Pagi...” Balas mereka serempak. Namun, mereka masih fokus dengan sarapan masing-
masing. Disela-sela sarapan pagi, tiba-tiba Ayah bertanya padaku “Ar, rencananya kamu mau
kuliah dimana? Dan mau ambil jurusan apa?”

Aku langsung terdiam mendengar pertanyaan yang Ayah lontarkan, ku lirik Apollo untuk
melihat ekspresinya, namun dia cuek saja. Tiba-tiba aku teringat karya-karya seni yang ku
buat, awalnya aku ragu akan keputusan itu namun, aku memantapkan hati untuk memberi
jawaban atas pertanyaan Ayah.

“Rencananya aku mau ke ITB tapi kalau gak dapat sepertinya IKJ yah, niatnya aku mau
ambil jurusan seni rupa kalau enggak ya jurusan DKV.” Jawabku mantap.

Ekspresi wajah Ayah tiba-tiba berubah sedikit tegang, Apollo yang tadinya cuek langsung
menatapku namun berbeda dengan Bunda, ia tersenyum tulus padaku.

“Kamu yakin Ar, mau ambil jurusan yang berhubungan dengan seni?” Tanya Apollo padaku.

“Iya, aku yakin akan pilihanku. Kamu sendiri yang bilang aku harus tahu bakatku Al, and this
is my passion.” Kataku dengan sangat yakin.

“Oh, bagus kalau begitu.” Apollo mengangguk mendengar jawabanku.

“Ayah tidak setuju kamu ambil jurusan itu, Ar.” Ayah berkata sambil menatapku tajam. Kami
semua yang berada di meja makan menatap Ayah heran.

“Kenapa Ayah tidak setuju? Ar merasa kalau jurusan itu sangat cocok dengan Ar.” Kubalas
tatapan Ayah dengan tatapan bingung.

“Kamu mau jadi apa ambil jurusan itu Ar? Kalau kamu jawab ingin menjadi seniman atau
sejenisnya, itu akan sia-sia.” Ayah kembali mengeluarkan argumennya. Hatiku mencelos
akan kata-kata Ayah dan aku pun bingung ingin membalas argumen Ayah.

“Coba kamu lihat Al, dia ingin mengambil jurusan kedokteran yang sudah jelas apa kerjanya
dan sudah pasti bermanfaat.” Lanjut Ayah yang kini membandingkan aku dan Apollo.

24

“Tapi Ar tidak sama dengan Al yah, seniman juga jelas kok kerjanya, ada manfaatnya dan
yang terpenting Ar cinta dan senang dengan seni.” Kataku membalas perkataan Ayah. Tak
sampai disitu, pembahasan mengenai diriku masih terus berlanjut sampai aku tak sanggup
lagi mendengar kata-kata Ayah yang menyakiti perasaanku.
Aku langsung pamit pergi ke sekolah diikuti Apollo, kami berangkat sekolah menggunakan
motor matic milik Apollo. Selama di perjalanan hanya ada keheningan yang mendera kami,
baik aku atau pun Apollo tidak ada yang ingin membuka pembicaraan. Hingga kami tiba di
sekolah dan berpisah untuk pergi ke kelas masing-masing, ku rasa Apollo tak ingin
mengusikku dahulu.

Di kelas pun aku jadi pendiam, dan terus melamun memikirkan hal yang terjadi tadi pagi.
Sampai teman-temanku heran, apa yang terjadi denganku? Biasanya aku sangat hiperaktif
jika di kelas dan ikut bergabung untuk mengobrol dengan mereka.

“Ar, kamu kenapa? Dari tadi melamun terus, gak biasanya kamu kayak begini.” Ucap Naomi
teman sebangku ku yang tampak khawatir.

“Iya Ar, kamu kalau jadi pendiam begini rasanya aneh tahu.” Timpal Zela, temanku yang
lain.

“I’m fine, girls. Don’t worry about me.” Kataku tersenyum untuk menenangkan mereka.

“Are you sure?” Tanya Vanilla temanku yang lainnya juga, untuk meyakinkan.

“Yes, I’m sure.” Kataku meyakinkan. Sampai waktu istirahat pun tiba, aku lebih memilih
untuk tetap di kelas daripada pergi ke kantin bersama teman-teman. Ramainya suara para
murid di luar sana tak menggangguku sama sekali, sampai Apollo masuk ke dalam kelasku
membawakan sebungkus batagor dan sebotol air mineral untukku. Bisik-bisik murid yang ada
di dalam kelasku terdengar, mungkin mereka bingung seorang Apollo tumben sekali
menghampiriku, namun baik aku atau Apollo tak memperdulikan itu.

“Gak usah dipikirin kata-kata Ayah yang tadi, kamu ikutin aja keinginan kamu, kata Bunda
dia akan coba bicara sama Ayah.” Apollo berusaha untuk menyemangatiku.

“Kamu gak tau apa yang aku rasain Al, ketika bakat dan impian yang aku punya dianggap
remeh dan direndahkan oleh orang terdekat, apalagi Ayah sendiri. Enak ya jadi kamu Al,
kamu punya segalanya. Kamu pintar di berbagai bidang, kamu punya impian dan yang lebih
enaknya impian kamu didukung banget sama Ayah, aku iri sama semua kelebihanmu.”
Ucapku tersenyum getir. Ku lirik Apollo, ia tak bergeming dari posisi berdirinya, ia menghela
nafas dan membalikkan badannya pergi ke arah luar kelasku.

25

***

Sejak kejadian hari itu aku dan Apollo tak pernah bicara. Sudah 2 hari tepatnya aku menjadi
pemurung dan selalu mengurung diri di kamar, sebenarnya ini bukan diriku sekali. Bunda
juga selalu menghampiri ku di kamar dan menenangkanku, ia juga selalu berkata akan
berusaha membujuk Ayah agar mendukung pilihanku. Malamnya, pintu kamarku diketuk
oleh seseorang, kemudian terbukalah pintu dan menampilkan sosok yang sudah 2 hari ini
tidak bicara denganku. Apollo melangkah masuk ke kamarku.

“Mau ngapain kamu ke sini?” Tanya ku ketus.

“Maaf, buat semuanya. Maaf kalo kamu merasa tertekan karena selalu dibandingkan
denganku, maaf kalau aku gak bisa menjadi kembaran yang mengerti keadaan kamu, and
once again I’m sorry for everything.” Ucap Apollo.

“Maaf? Mau sebanyak apapun kamu minta maaf Al, memangnya bisa membuat Ayah
mendukung pilihanku? Ini sudah kedua kalinya Al, Ayah tidak mendukung bakat seniku. Dua
kali! Ketika kita masih kecil Ayah juga bersikap begitu, kupikir saat kita mulai dewasa
perspektif Ayah akan berubah, tapi nyatanya gak sama sekali.” Aku merasa ucapan ku
terdengar begitu egois, but who cares?

“Tapi, kalau kamu terus bersikap seperti ini sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah,
Ar. Asal kamu tahu, bukan hanya kamu yang iri tapi aku juga. Aku iri sama sifat kamu yang
dengan mudahnya bergaul, mendapat teman, dan mudah beradaptasi dengan orang lain. Satu
lagi, aku juga tertekan Ar, ketika kamu dan Bunda selalu menyudutkanku saat membahas
bersosialisasi.” Ucap Apollo yang terlihat frustasi dengan keadaan kami.

“Sekarang semua keputusan ada di tangan kamu, kalau kamu tetap ingin melanjutkan pilihan
kamu, tunjukkan pada Ayah. Buktikan bahwa kamu tidak sama dengan yang Ayah
perkirakan.” Selepas berkata seperti itu, Apollo keluar dari kamarku.

Aku merasa bersalah atas keegoisanku, karena merasa bahwa hanya aku yang tertekan, tapi
nyatanya Apollo juga merasakan hal itu. Setelah Apollo keluar, pintu kamarku dibuka lagi
oleh seseorang dan kini menampilkan sosok Bunda yang tengah tersenyum padaku, kemudian
ia menghampiriku.

“Ar, udah dong murungnya. Mana Artemis yang Bunda kenal, yang selalu ceria, selalu heboh
saat menceritakan kejadian yang terjadi di sekolah, dan yang selalu mengeluarkan lelucon
padahal sama sekali tidak lucu?” Bunda duduk di sampingku sambil mengusap lenganku.

“Bun, kenapa sih Ayah gak setuju banget sama pilihan Ar? Segitu rendahnya kah seorang
seniman di mata Ayah? Apa jangan-jangan perspektif orang lain juga begitu?” Aku berusaha
menahan air mata, yang sudah berada di pelupuk mataku ketika bertanya pada Bunda.

26

Bunda menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaanku, “Ar, sebenarnya ada
sebuah alasan mengapa Ayah tidak mendukung kamu menjadi seorang seniman. He has a
reason, and that's the result of his past.”
Bunda menarik nafas sebelum melanjutkan kalimatnya, “Ayah kamu dulu sangat mencintai
seni, seni bagaikan jiwanya, selain itu sudah banyak karya yang ia buat terutama lukisan.
Dulu dia bangga menjadi seorang seniman, karena banyak sekali orang yang mengapresiasi
lukisan dan karya-karyanya yang lain. Tapi itu semua tidak berlangsung lama, orang-orang
yang biasanya memesan lukisan ke Ayah semakin sedikit hingga akhirnya sama sekali tidak
ada. Dan ekonomi kami menjadi terganggu ditambah tidak ada yang mengapresiasi karya
Ayah lagi, saat itulah Ayahmu terpuruk dan menyesali keputusannya menjadi seorang
seniman dan menganggap bahwa itu sia-sia.” Cerita Bunda berakhir, aku pun tertegun
mendengarnya, Ayah ternyata pernah menjadi seniman? It’s so really unexpected.

“Tapi Bun, tidak seharusnya Ayah menyamaratakan semua seniman seperti itu. Hanya karena
Ayah gagal, bukan berarti seniman yang lain akan seperti Ayah.” Ungkapku pada Bunda.

“Iya, Bunda pun juga memiliki pemikiran yang sama denganmu. Tapi, Ayahmu dengan
segala pemikirannya itu tidak mau ditentang.” Kata Bunda.

“Bukankah itu terlihat egois Bun?” Tanyaku pada Bunda.

“Memang, maka dari itu Bunda menyarankan padamu, Ar. Berusahalah untuk membuktikan
bahwa apa yang selama ini Ayah perkirakan itu tidak benar. Bunda yakin Ayah pasti akan
luluh.” Nasihat Bunda tersebut mengingatkanku pada kata-kata Apollo, membuat semangat
yang ada dalam diriku bangkit untuk segera membuktikan pada Ayah bahwa yang ia katakan
itu tidak sepenuhnya benar.

Senyum pun terbit dari bibirku, “Iya Bun, Ar akan coba buktikan pada Ayah bahwa Ar bisa
menjadi seorang seniman yang tidak akan berakhir sia-sia.” Kataku lebih bersemangat.

“Nah gitu dong, ini baru anak Bunda. Sekarang kita keluar yuk, Al tadi mencoba membujuk
Ayah dengan segala cara yang ia miliki. Bunda rasa sepertinya berhasil.” Kata Bunda yang
menarikku keluar kamar. Tunggu, Apollo membujuk Ayah untuk apa? Apa mungkin, agar
Ayah mendukungku menjadi seniman?

***

27

Di sisi lain Apollo dan Ayahnya tengah terlibat adu argumen mengenai pilihan Artemis.
Ruang keluarga yang biasanya nyaman, kini hawanya sangat menegangkan akibat
keberadaan dua orang itu. Apollo nampak frustasi akan keadaan ini, bagaimana tidak kini ia
harus beradu argumen dengan Ayahnya sendiri, yang biasanya menjadi teman untuk bertukar
pendapat.

“Sebelumnya maaf sekali yah, bukan maksud Al untuk menggurui Ayah. Tapi, apa tidak
keterlaluan jika Ayah merendahkan impian anak sendiri? Apa Ayah tidak memikirkan
bagaimana perasaan Ar?” Tanya Apollo pada Ayahnya.

“Kamu tidak mengerti Al, Ayah sudah pernah merasakan bagaimana menjadi seorang
seniman. Kemudian, berakhir sia-sia.” Ayahnya menjawab dengan tenang, Apollo nampak
sedikit terkejut namun dengan cepat ia tutupi.

“Tapi, tidak semua seniman berakhir sia-sia yah. Mungkin Ayah berpikir seperti itu, karena
Ayah pernah gagal, sehingga Ayah berspekulasi terhadap apa yang terjadi dengan Ayah juga
akan terjadi dengan orang lain.” Kata Apollo yang membuat Ayahnya sedikit terkejut. “Kamu
benar Al, Ayah membuat spekulasi sendiri dan menganggap itu akan terjadi dengan orang
lain.” Ungkap Ayahnya menyesal.

“Al mohon sama Ayah, kasih Ar kesempatan agar dia bisa membuktikan bahwa apa yang
diimpikannya tidak akan sia-sia.” Mohon Apollo pada Ayahnya. Ayahnya pun menghela
nafas sebelum menjawab, “Baiklah, Ayah akan mengizinkan. Tapi, Ayah punya satu syarat
yang harus dipenuhi Artemis.” Kata Ayahnya.

“Baiklah, itu semua terserah Ayah dan Ar.” Tukas Apollo.

Setelah percakapan tersebut, Artemis dan Bundanya pun muncul. Mereka menghampiri
Apollo dan juga Ayahnya.

“Ar, maafkan atas keegoisan Ayah yang melarang mu menjadi seniman hanya karena masa
lalu Ayah, Ayah mengizinkan kamu untuk meraih impianmu.” Kata Ayahnya sungguh-
sungguh.

“Iya, yah. Ar juga akan berusaha untuk membuktikan kepada Ayah, bahwa seniman juga
berguna. Sehingga Ayah tidak akan menyesal lagi karena pernah menjadi seorang seniman.”
Ungkap Artemis tulus.

“Tapi, kamu harus memenuhi satu syarat.” Kata Ayahnya.

“Syaratnya apa yah?” Tanya Artemis yang terlihat serius.

“Nilai kamu harus bagus saat Ujian Nasional nanti, setidaknya di bidang akademik kamu juga
memenuhi syarat.” Jawab Ayahnya.

28

Artemis tersenyum dan menjawab, “Siap, Kapten.” Mereka semua pun tertawa mendengar
perkataan Artemis. “Tapi, Ar juga punya syarat buat Ayah dan Bunda.” Ungkap Artemis
disela-sela tawa mereka. Ayah dan Bundanya pun tampaak bingung.
“Ar ingin Ayah dan Bunda tidak membanding-bandingkan Ar dengan Al, begitu juga
sebaliknya. Karena itu bisa membuat kami menjadi tidak enak satu sama lain dan juga
melukai perasaan serta ego kami.” Ungkap Artemis disertai persetujuan Apollo.

Ayah dan Bunda mereka pun melirik satu sama lain, kemudian tersenyum. “Maaf, kalau
selama ini kami membanding-bandingkan kalian. Meskipun tujuan kami baik agar kalian
termotivasi satu sama lain. Bunda dan Ayah janji tidak akan membanding-bandingkan kalian
lagi.” Ucap Bunda mereka.

Akhirnya pada malam itu, masalah yang terjadi di antara mereka terselesaikan tanpa ada
pihak yang tersakiti.

fairuzanazhifah25@gmail.com

29

SALAH PENILAIAN
KARYA FANI AULIA

Pernahkah kalian merasakan mencintai seseorang yang sebelum nya kalian tidak sukai
bahkan tidak perpikir untuk menyukainya?.

Iya itu adalah pengalaman yang pernah kulewati, yang membuat ku berpikir untuk
tidak menilai seseorang hanya dari luarnya saja. Dan perkenalkan nama ku Adelia, aku duduk
di kelas 3 SMA, ini adalah pengalaman ku saat aku duduk di kelas 2 SMP, aku mempunyai
tiga sahabat yang bernama Nia, Tia, dan Via.

Setelah kenaikan kelas delapan ada siswa baru di kelas ku, dia pindahan dari luar
kota, dia bernama Rama. Dia seorang atlit renang, Pada saat dia masuk semua teman ku
mengagumi dirinya, hanya aku yang menganggap dirinya biasa saja bahkan aku tidak
menyangka akan menyukainya.

Setelah laki-laki itu memperkenalkan namanya teman ku langsung berbicara pada ku:

“ wah, laki-laki itu keren sekali.” Ucap Nia.

“ Nia Nia, berani tidak kamu meminta pin bbnya.” Ucap Via.

“wah ide yang bagus tuh, berani gak kamu minta pin bbnya.” Ucap Tia.

“berani. Siapa takut, loh del kamu ko diam aja.?” Ucap Nia.

“oiya kamu kenapa diam aja.?” Ucapa Via dan Tia.

“gak papa, menurutku itu tidak menarik.” Ucap Adel

“yasudah kalo kamu tidak mau buat aku saja.” Ucap Nia

Setelah itu Nia meminta pin bbnya, dan lelaki itu memberi pin bbnya kepada Nia.

***

Setelah beberapa hari aku mendengar Nia dengan Rama itu dekat, tetapi aku juga
mendengar bahwa Rama menyukai teman ku yang bernama Fika, dari situ aku bisa menilai
bahwa Rama bukan laki-laki yang baik.

***

30
Setelah beberapa bulan Rama menchatting ku, dan dia menanyakan tentang Fika kepada ku,
awal nya aku ragu untuk memberi tahu tentang Fika, tapi menurut ku tidak ada salahnya kalo
aku memberi tahu kepada Rama tentang Fika. setelah Rama sering menchatting ku, dari situ
aku merasa bahwa anggapan ku salah, bahwa Rama itu tidak seburuk apa yang aku pikirkan.

Karena keseringan becanda, ngobrol dan chatingan sampai larut malam, aku
menyimpan perasaan kepada Rama, tapi aku tidak berharap banyak karna aku tahu aku bukan
tipe perempuan yang Rama ingin kan. Dan aku sadar kalo aku hanya perempuan biasa yang
tidak memiliki kemampuan lebih, tidak seperti dia yang memiliki kemampuan lebih, selain
Rama jago renang dia juga menguasai dalam pelajaran matematika. Aku sering meminta
Rama untuk mengajari ku, kalau aku kesusahan dalam memahami materi, dia dengan sabar
mengajari ku sampai aku benar-benar paham, dengan sikap dia yang seperti itu membuat aku
makin merasa nyaman dan beranggapan bahwa Rama menyukai ku.

***

Setelah beberapa bulan aku dekat dengan Rama, aku sakit dan tidak masuk sekolah
dia chatting aku.

“Del, kenapa ko kamu gak masuk sih.?” Ucap Rama.

“Aku lagi sakit.” Ucap ku.

“ Ko bisa sakit Del.?” Ucap Rama.

“Kemaren aku pulang sekolah ke ujanan.” Ucap ku.

“Oh, pulang sekolah aku boleh gak kerumah kamu sama Nia, Tia, dan Via.” Ucap Rama.

“iya dateng aja gakpapa ko.” Ucap ku.

Setelah chattingan aku senyum-senyum sendiri, dan aku makin beranggapan bahwa
Rama menyukai ku.

Jam menunjukan pukul 12:50 WIB, hujan turun sangat lebat aku berpikir kalo Rama
dan sahabat ku tidak akan jadi untuk menjenguk ku, ternyata dugaan ku salah Rama datang
hujan-hujanan dan aku merasa itu pengorbanan yang cukup besar di dalam konteks batas
pertemanan.

***

31
Pada saat aku kelas sembilan hubungan aku dan Rama mulai menjauh, karena Rama
menyukai adik kelas yang ternyata adik dari mantan pacar sehari ku. Sejujurnya aku merasa
kesel, dan marah mengapa hubungan ku dan Rama menjauh, dan aku mencoba untuk
melupakan Rama, tapi sepertinya itu sangat menyulitkan bagi ku karena aku dan Rama masih
sering ketemu walau pun kita udah tidak pernah chattingan lagi.

Cara aku untuk melupakan Rama itu dengan mengikuti salah satu cabang olahraga
yang menurut ku bisa sekalian meluapkan kekesalan, tapi setalah sehari aku latihan ternyata
besok nya Rama ikut latihan bareng, dan itu membuatku makin sulit untuk melupakan dia.
Tapi dari situ juga hubungan aku dan Rama membaik, aku dan Rama mulai main dan
bercanda seperti dulu tapi bedanya kita sudah tidak chattingan seperti dulu lagi, paling tidak
kalo chattingan cuman nanya tugas dan latihan doang, tapi walau pun gitu aku sudah merasa
senang.

Dapat beberapa bulan, latihan pelatih kasih kabar kalo kita bakal ada pertandingan di
luar kota, aku merasa senang selain aku dapat pengalaman aku juga bisa barsama dengan
Rama, di saat perjalanan aku dan Rama duduk sebelahan, kita bercanda dan tertawa sampai
pada tempat tujuan.

Pulang dari pertandingan besok nya aku dan rama menghadapi ujian sekolah, itu aku sama
sekali tidak ada persiapan apapun, dan aku merasakan sakit pada badan ku.

***

Setelah beberapa bulan sekolah ku mengadakan study tour ke yogjakarta, aku merasa
senang tapi, setelah aku tau kalau Rama tidak ikut aku merasa sangat kesal, karena itu bisa
menjadi pertemuan terakhir sebelum kita kelulusan. Dia pulang ke kampung halaman dan
tidak kembali lagi. Pada saat Ujian Nasional terakhir aku bertemu dengan Rama. Dan pada
hari kelulusan pun dia tidak datang.

Memang cintaku tidak terbalaskan hanya sebatas pertemanan, dan pada saat awalpun
aku memang tidak ingin memiliki dia seutuhnya. Sudah cukup menjadi teman dekatnya
sebelum kami berpisah. Dan sampai saat ini, dekik ini pun kami belum pernah bertemu lagi,
jika bertemu lagi akan sangat bahagia. Dan yang bisa diambil dari cerita ini adalah jangan
menilai orang dari luar saja, tapi kalian menilai dari kalian mengenalnya dahulu.

***

32
Dan cukup lama aku sendiri datang lah seorang laki-laki baik. Dia memang tidak
tampan tapi dia bisa menerima aku apa adanya, dan bisa mencintai aku dengan tulus. Dia
bernama Devan. Ya Devan dia laki-laki yang menemani ku selama setahun ini, banyak hal-
hal yang aku lewatkan bareng Devan, awal pertemuan ku dengan devan itu pada satu
kegiatan yang sampai kini masih kita jalankan bersama. Memang selama setahun kita pacaran
kita masih sering berantem, tapi menurut ku itu adalah hal yang wajar karena setiap
hubungan pasti ada cekcok nya. Dan untuk Rama aku ingin mengucapkan terimakasih
membuat hari hari ku menjadi berwarna.

Sekian.

faniaulia66@gmail.com

33
MERELAKAN SESEORANG DEMI PERSAHABATAN

KARYA FIKA FITRIANI

Namaku Azalika Cikania Putri, Aku seorang pelajar yang duduk dibangku SMA. Teman –
teman biasa memanggilku Cika, aku mempunyai sahabat bernama Dinda Thalia Septika.
Biasa dipanggil Dinda,aku dan Dinda satu sekolah dan satu kelas, aku dan Dinda bersahabat
sejak kecil sampai sekarang. Walaupun aku sudah bersahabat lama dengan Dinda, tetapi aku
tidak pernah cerita soal aku menyukai seseorang karena aku takut. Jika aku bercerita bahwa
aku menyukai seseorang, yang aku takuti cerita itu akan menyebar kemana – mana. Aku akan
malu jika di ledek oleh teman – teman ku. Jadi setiap aku menyukai seseorang aku akan
memendamnya sendiri, karena itu lebih baik.

Aku dan Dinda sedang duduk didepan koridor kelas karena sudah waktunya istirahat. Saat
aku melihat Siswa/i yang mulai keluar dari kelas, tiba – tiba aku menangkap sosok laki – laki
berpostur tinggi, berkulit hitam manis, dan berhalis tebal. Laki – laki itu sedang berjalan
bersama teman – temannya menuju kantin. Aku merasa kagum pada sosok laki – laki itu aku
ingin sekali bertanya pada Dinda tapi ya....itu aku takut ceritanya akan menyebar kemana –
mana, lebih baik aku mencari tahu sendiri saja itu cukup aman bagi ku.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi untuk memulai mata pelajaran dan guru pun masuk
untuk membahas materi. Akhirnya bel pulang berbunyi, dan semua siswa/i SMA PELITA
waktunya pulang kerumah masing – masing. Aku dan Dinda pulang menaiki Angkutan
Umum akhirnya aku dan Dinda sampai dirumah.

“Assalamualaikum, mah..... Cika pulang.” Cika mengucapkan salam sambil menenteng


sepatu.

“Wa’alaikumsalam, eeh..... anak mama udah pulang.“ mama cika pun menjawab salam cika.

“Yaudah mah Cika langsung kekamar ya.” Cika yang berjalan sambil menaruh sepatu di rak
sepatunya.

“ Iya.” Ucap mama Cika.

Setelah aku sampai dikamar, aku langsung melempar tas ku keatas kasur dan langsung
menjatuhkan tubuh ku ke kasur sambil memejamkan mata.

34
10 menit aku tidur dan aku langsung bangun karena teringat sesuatu bahwa aku akan mencari
tahu siapa nama laki – laki itu. Aku pun mengeluarkan ponsel didalam saku rok, aku
membuka akun Instagram dan mengetik nama akun instagram kelas laki – laki itu. Lalu
muncullah nama akun kelas laki – laki itu, dan aku langsung meng-klik. Kemudian
muncullah foto dan nama laki – laki itu, aku tidak berfikir panjang dan aku langsung mem-
follow soal di follback atau tidaknya itu urusan belakang. Dan akhirnya aku mulai
mengetahui siapa nama laki – laki itu, namanya adalah Reynaldi Yudisthira.

***

“Malam ini hujan begitu deras, pastinya para remaja jaman sekarang jika setiap datang hujan
selalu berucap “ Hujan tolong sampaikan rinduku pada dia,” sambil memejamkan matanya
atau berteriak. Pasti itu yang selalu mereka lontarkan, lalu apakah hujan akan menyampaikan
rindu – rindunya pada dia, dia, dan dia.” Batin aku. Sudahlah itu bukan urusan ku, aku tidak
ikut campur urusan mereka lebih baik aku tidur saja lagian ini sudah malam juga, untung saja
besok libur jadi aku besok bisa berleha – leha.

***

Pukul 07.30 WIB

Aku belum juga bangun dari tempat tidur ku karena semalam hujan begitu deras dan
membuat aku kedinginan. Aku merasa hangat karena pada saat aku tidur selimut ku
menyelimuti seluruh tubuh ku. Akhirnya aku pun bangun karena dibangunkan oleh adik kecil
ku yang jahil, lucu, dan imut. Namanya Fahira, aku langsung memeluk dan mencium Fahira
karena wajahnya yang imut dan mungil. Setelah adik ku keluar dari kamar ku, yang aku tuju
adalah mengambil ponsel yang masih tersambung dengan kabel chassan yang terletak di atas
meja belajar dan aku pun mencabutnya. Lalu aku kembali duduk di atas kasur, pada saat aku
membuka ponsel dan menyalakan data ponsel, ada pemberitahuan dari akun instagram
ternyata di Follback oleh Reynaldi Lelaki yang aku sukai. Aku berteriak histeris sambil
jingkrak – jingkrak seperti orang tidak waras karena aku tidak menyangka akan di follback
oleh lelaki yang aku sukai.

“Cika kamu gak papa kan.” Ibu ku bertanya sambil membuka pintu kamar ku.

“Gak papa ko mah.” Aku yang tadinya jingkrak – jingkrak diatas kasur langsung duduk,
karena ibu ku datang dengan tiba – tiba karena tidak mengetuk pintu dahulu.

Ibu ku merasa aneh dengan sikap ku yang seperti itu.

“Ada apa dengan Cika, kenapa Cika bisa seperti itu apa yang membuat Cika menjadi seperti
itu.” Batin ibu.

35
Sudahlah itu urusan anak muda, ibu ku pun kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya.
Pada saat aku meng-klik nama Reynaldi muncullah foto-foto Reynaldi, satu persatu aku
perhatikan foto itu ingin rasanya aku memberi like pada foto itu tapi aku merasa malu.
Akhirnya aku me-like satu foto itu hanya satu foto saja. Semenjak saat itu aku selalu men-
stalking Reynaldi. Hari demi hari telah ku lewati, setiap pulang sekolah dan dimalam hari
yang aku lakukan hanya untuk men-stalking Instagram Reynaldi.

***

Malam ini pukul 20.15 WIB.

Pada saat aku meng-klik instastory, disitu aku merasa ingin tahu apa yang sedamg dilakukan
Rey. Akhirnya aku melihat instastory Rey ternyata dia meng-upload foto bersama wanita,
ternyata wanita itu adalah pacar Rey teman ku sendiri karena disitu tercantum nama Dinda
Thalia Septika. Setelah aku mengetahui bahwa Rey mempunyai pacar, aku merasa patah hati
ingin menangis tapi tidak berhak. Karena wanita yang dipcari Rey ialah teman ku sendiri
yaitu Dinda, disitu aku merasa kesal dan kecewa. Mengapa Dinda tidak bercerita bahwa dia
berpacaran dengan Rey, lelaki yang aku sukai. Karena salah dari awal juga sih, karena aku
juga tidak bercerita bahwa aku menyukai Rey. Ternyata Dinda dan Reynaldi telah berpacaran
tanpa sepengetahuan ku, jadi salah aku sendiri aku telah menyakiti diriku sendiri.

Jika saja Rey tidak berpacaran dengan Dinda teman dekatku sendiri, aku akan terus
berusaha mencari tahu tentang Reynaldi, apalah daya ku. Aku hanya bisa menyukai
seseorang tanpa orang lain ketahui, dan lagi pula aku sadar bahwa Rey sudah mempunyai
kekasih dan kekasihnya pun teman ku sendiri. Aku berusaha mencoba dengan perlahan untuk
melupakan Rey, aku juga tidak mau hanya karena aku suka terhadap Rey. Pertemanan ku
dengan Dinda menjadi hancur, jadi lebih baik aku mengikhlaskan dan mempertahankan
pertemanku dengan Dinda. Walaupun Dinda tidak tahu aku menyukai Rey, lebih baik
mengakhiri semuanya dari pada nanti Dinda mengetahui dan malah membuat pertemanan ku
dan Dinda hancur. Aku berfikir dari pada aku terus mempertahankan Rey yang sudah
menjadi milik Dinda. Lebih baik aku merelakannya toh, masih banyak laki – laki lain diluar
sana, dan tentu tanpa menghancurkan pertemanan aku dan Dinda yang sudah cukup lama aku
bangun hancur begitu saja aku tidak mau itu terjadi.

“Merelakan laki – laki yang kita suka demi mempertahankan pertemanan itu jauh lebih baik,
dari pada mempertahankan laki – laki itu dan menghancurkan pertemanan yang sudah lama,
kita bangun akan sia – sia begitu saja “.

fikafitriani330@gmail.com

36
BERLIBUR KE PANTAI ANYER DAN CARITA

KARYA GALIH TRI NUGROHO

Waktu itu saya dan kelurga saya hendak pergi ke pantai anyer.kami berangkat jam 07.00 dan
sampai di pantai anyer pada jam 10.00. Jalanan yang kami lalui hanya jalan tol terus menerus.
Setelah sampai di pantai anyer saya dan keluarga langsung menuju tempat penginapan.
Setelah itu kami beristirahat sejenak.

Pada jam 12.00 kami pergi untuk mencari masjid atau mushola untuk menunaikan ibadah
sholat zuhur, setelah samuanya selesai Kami pun mencari tempat makan. Pada akhirnya kami
makan di rumah makan seafood. Karena keluarga saya suka ikan ikanan, kami memesan
masakan yang menyangkut ikan. Saya memesan ikan bakar makanan favorit saya.
Kebanyakan rumah makan yang berada di jalan raya anyer adalah para penjual makanan laut,
dan masakan masakan ayam pun kami jarang menemukannya di sini.

Setelah makan siang sekitar jam 13.00 kami sekeluarga kembali ke tempat penginapan.
Sampai di tempat penginapan kami bersantai – santai sejenak. Pada jam 16.00 kami
menunaikan ibadah sholat asar dan bersiap – siap untuk berenang. Disana kami berenang dan
kami di sana bersenang – senang.

Kira – kira sekitar jam 18.00 kami sekeluarga kembali ke kamar penginapan. Kami mulai
membersihkan badan dan mandi. Setelah semua selesai, kami melakukan ibadah sholat
maghrib dan melakukan barbeque di teras halaman cottage kami. Disana ada sosis, cumi,
kepiting, udang, dan lain – lain. Dan akhirnya kami pun makan malam.

Tepat jam 22.00 kami pun kekenyangan dan menunaikan ibadah sholat isya, Kami pun
beristirahat di kamar masing – masing, karena dalam cottage yang kami singgahi memiliki 4
kamar.

Pada jam 05.00 pagi kami bangun dari tidur kami dan kami pun menunaikan ibadah sholat
subuh, karena cottage yang kami inapi berhadapan langsung dengan pantai, kami langsung
menuju pantai untuk melihat pemandangan yang bagus. Kami juga melihat para pemancing
gurita yang bersabar di atas karang – karang menunggu guritanya tersangkut di kail yang para
pemancing itu pegang.

Saya mengobrol dengan nelayan pemancing gurita tersebut. Saya mengajukan pertanyaan
mengenai cara memancing gurita, dan ternyata saya di tawari untuk memancing gurita di
sana, dan saya mencoba untuk memancing gurita. Dengan intruksi – intruksi yang di berikan
oleh si nelayan pemancing gurita, akhirnya saya berhasil mendapatkan satu gurita yang cukup
besar. Sungguh pengalaman baru yang mengasyikan. Ternyata harga gurita per ekor di sana
di jual oleh para nelayan kepada para pedagang di pasar adalah berkisar 20 ribu sampai 30
ribu per ekor. Tetapi menurut saya memancing satu ekor pun saya sudah setengah mati
mendapatkanya. Tetapi para nelayan sangat bersabar di bawah teriknya sinar matahari,
mereka masih terlihat bersemangat untuk memancing gurita.

Selain memancing gurita saya juga melihat para wisatawan lain sedang sibuk mencari kerang
laut dan di antara bebatuan karang juga saya melihat beberapa kepiting yang bersembunyi di
balik karang yang berlubang tersebut. Sungguh mengasikan suasana pantai di pagi hari.

Setelah saya berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada si nelayan, saya langsung
kembali ke cottage dan kami sekeluarga akan pergi menaiki tower mercusuar di dekat
penginapan kami. Setelah kami tiba di mercusuar tersebut untuk dapat naik kami di kenakan
tiket sebesar 2ooo rupiah per orang.

Kami menaiki tower mercusuar tersebut, dibeberapa bagian tangga ada yang sudah keropos
dan berkarat. Saya dan kelurga pun melangkah dengan sangat hati – hati mengingat
mercusuar ini sudah lama di bangun, bahkan mercusuar ini di bangun sejak jaman penjajahan
belanda

Akhirnya kami tiba di puncak mercusuar, setelah kurang lebih kita menaiki tangga sekitar 13
lantai. Kami dimanjakan oleh pemandangan dari atas mercusuar yang sangat indah, ditambah
dengan hembusan angin yang sepoi – sepoi menambah suasana menjadi sangat asri.
Pemandangan yang menghadap kelaut dan juga pemandangan jalan raya anyer sangat terlihat
jelas. Ditambah birunya lautan dan hijaunya pepohonan di sekitar jalan raya anyer, membuat
pemandangan yang sangat menakjubkan.

Kami pun kembali ke penginapan pada jam 12.00 untuk menunaikan salat zuhur dan bersiap
untuk meninggalkan cottage. Kami sekeluarga langsung mencari makan siang. Setelah selesai
makan siang kami berangkat menuju pantai carita yang letaknya tidak jauh dari anyer, sekitar
1 jam kita sudah sampai di penginapan di pinggir pantai carita, setelah sampai di pantai carita
kami sekeluarga beristirahat sejenak. Pada sore harinya, kami bermain – main di pantai.

Sekitar jam 18.00 kami pun bergegas untuk mandi dan menunaikan ibadah salat magrib, di
malam harinya kami berjalan di pinggir pantai dan melihat banyak pedagang manik – manik
dan pernak – pernik yang berasal dari batu karang, kerang, dan lain – lain. Kami banyak
membeli pernak – pernik dan hiasan yang sangat menarik. Malam itu saya dan sekeluarga
kembali ke tempat penginapan karena sudah mengantuk.

Keesokan paginya kami bermain di pantai dan kami pun menaiki banana boat. Dan kami pun
menyewa sebuah kayak seharga 50 ribu rupiah per jam. Ternyata cukup sulit juga untuk
mengendalikan kayak, beberapa kali saya pun terjatuh dan terbalik dari perahu kayak karena
tidak bisa menyeimbangkan kayak tersebut. Setelah cuaca mulai panas, kami bergegas untuk
ke kamar hotel. Kami meninggalkan penginapan untuk mencari makan pada jam 12.00. cuaca
sangat terik pada saat itu, kami pun segera mencari minuman yang menyegarkan. Akhirnya
kami memilih kelapa muda sebagai penyegar haus kami, kami minum dari kelapanya
langsung dan rasa daging kelapanya sangat manis dan kenyal, memang sih kelapanya pun
sangat muda dan masih hijau tetapi rasa manis dari airnya dan daging kelapanya sangat enak.
Setelah itu kami pergi mencari makanan karena di tempat jual kelapa tersebut tidak menjual
makanan maka dari itu kami mencari makanan di tempat lain. Kami memutuskan untuk
mampir di rumah makan ikan bakar. Di sana saya memesan ikan bawal bakar, setelah saya
makan ternyata rasanya sangat lezat sekali dan enak, ditambah dengan sambal kecap cengkek
yang pedas membuat ikan bkar tersebut menjadi sangat enak dan lezat. Saya pun tidak puas
hanya makan 1 porsi, saya beberapa kali nambah dan saya memakan ikannya saja tanpa nasi
sampai 2 ekor. Memang sangat enak masakan ikan bakar di sana, saya pun ketagihan dan
sangat ingin kembali lagi ke sana jika saya berkunjung kembali ke anyer.
SETELAH HUJAN PERGI

KARYA KURNIA ENGGAR PRAMESWARI

Terik matahari kini menyorot ke arahku, dan sudah hampir 15 menit aku berdiri tegak disini.
Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi ku, tinggal beberapa jam lagi aku resmi menjadi
anak SMA tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Tanpa sadar sudah lebih dari 10 detik arah
pandangku tidak beralih kemanapun, di satu titik fokus yang tidak bisa ku alihkan. Cowo baju
putih dengan celana krim itu kini menjadi perhatianku. Tinggi, putih, dan berhidung
mancung. Siapa yang tidak tahan melihat pemandangan makhluk tuhan yang maha indah ini?
ku rasa semua kaum hawa pasti menyukai nya. “Ganteng juga, kalau di lihat lihat” dalam
hatiku, dan aku melemparkan senyum tipis tanpa sadar.

Hari sudah sore waktu benar-benar cepat berputar, segumpalan balon warna-warni itu yang
bertuliskan “SELAMAT DATANG DI SEKOLAH KAMI UNTUK SISWA SISWI BARU” sudah
di terbangkan tanda bahwa aku sudah resmi menjadi anak SMA sekarang dan ini penutup
akhir masa orientasi ku. Ada rasa sedih dan senang karena kita akan berpencar ke jurusan
dan kelas masing-masing. Mempunyai banyak teman yang baru disekolah baru memang
sangat menyenangkan selain banyak teman tetapi juga membuat kisah baru di putih abu-abu.

***

Pagi ini pukul 06.45 aku terburu-buru memasuki ruang lobi, karena upacara sebentar lagi
akan di mulai. “Maafff ka..” suara yang terdengar seperti ketakutan, “kamu kalau jalan pake
mata dong, maaf maaf , awas minggir.” Jawab suara cewe dengan nada membentak. Aku
mencari dimana sumber suara yang ku dengar itu dan ternyata ada di belakang ku, kasihan
sekali cowo berkacamata bulat itu terlihat dia sedang terburu-buru dengan membawa papper
bag berisi penuh barang bawaan nya, hingga dia seperti nya menabrak kakak kelas cewe yang
judes dan galak. Permintaan maaf nya saja tidak di terima, dasar ya mentang-mentang kakak
senior jadi seenak nya saja dengan adik junior nya. Dia sudah merasa paling berkuasa maka
nya jadi semena-mena.

Ketika aku sedang berjalan menuju arah kelas ku tiba-tiba seseorang dari arah tangga hampir
saja menabrakku, “Ehh..” terkaget saat dia pas depan mataku, “Sorry sorry” jawab nya,
“Hmm..Iya ka gapapa” jawab ku canggung. Setelah aku meneruskan jalanku, detik itu juga
aku tersadarkan dia adalah kakak si cowo ganteng itu. Ku tengok kearah belakang ternyata
dia sudah tidak ada disana, seperti nya dia cuek dan badboy, muka nya saja datar dan tidak
ada bosa basi nya tadi. “ah apaan sih jadi mikirin dia ya biarian ajalah peduli banget sama
dia” gumam ku.
Dimana pun setiap lorong sekolah pasti aku selalu melihat nya, entah itu kantin,depan toilet
cowo, koperasi, bahkan lobi dan parkiran sekolah selalu yang ku lihat dia beserta teman-
teman nya. Tidak begitu perduli dangan kehadiran dia, cuek begitupun aku saat melihat nya.

“Awal nya biasa saja namun hanya dalam 1 menit rasa cuek ini berganti menjadi rasa ingin
perduli dan mencari tahu jangan salahkan aku kalau suatu saat aku menyukaimu lebih dari
apapun”

Awal nya aku hanya sekedar sering bertemu dan menyukai sebatas kakak kelas ganteng, dan
saat itu benar-benar terpanah dia memang ganteng namun siapa yang sangka dia ternyata jago
main gitar dan menyanyi itu membuatku mengklaim dia sebagai boyfriend abble.”kerenn
sih,ganteng pula” kataku dengan tak sadar.

Dan di hari itu, dimana sekarang aku mulai benar-benar menyukai nya.

***

Malam harinya aku membuka akun instagram ku dan mencari nama nya, tidak butuh waktu
yang lama untuk menemukan nama nya,setelah muncul dan langsung ku klik. “hmm..anak
hitz ya gilasih followers nya banyak juga” gumam ku.

Ku lihat satu-satu foto nya, di salah satu foto ada satu caption, yang seperti nya sedang
mengkode seseorang. Hampir saja aku patah hati melihat nya, tetapi masa bodoh dengan
semua itu aku tetap terus positif thingking.

Dan ku memfollow akun instagram nya, “di follbek syukur, engga yaudah. Intinya sih
semoga di folbek aminn” kataku, dan setelah itu aku mematikan hp ku lalu ku langsung
memeluk guling dan tidur terlelap.

***

Semakin jelas bahwa bukan sekedar pengagum yang aku rasa kan terhadap nya, melaikan
memang benar ada nya aku telah jatuh cinta. Aku ga tau apakah ini cinta pertama ku atau ini
hanya sebuah kebetulan bagi ku yang di pertemukan oleh seorang cowo ganteng ini. Aku ga
bisa bilang kalau ini benar cinta pertama tapi yang jelas ada sebuah keanehan saat bertemu
dia. Bisa jadi aku demam asmara? Hahaha.. tentu saja, degdegan, gugup, salting, itu sebuah
keanehan bukan? Jika saja aku tidak merasakan apapun saat bertemu dia, aku jamin itu
bukanlah jatuh cinta sesungguhnya.
Terbilang cuek, judes, dan galak itu lah yang selalu ku dengar omongan-omongan orang lain
terhadap ku, bahkan mereka belum mengenalku kan ? hanya karena aku tidak pernah bosa
basi dan terkesan sinis saat melihat orang, mereka sudah mengklaim bahwa aku adalah cewe
sombong.

Halah perduli apa dengan omongan orang lain? Toh aku saja tidak minta makan sama mereka
ini.

Hari ini aku berencana untuk mengasih minum dan sneck untuk kakak ganteng, mengasihi
nya secara langsung? Jangan harap, karena nyaliku tidak setinggi langgit. Baiklah aku akan
menitipkan ini semua ke bapak kantin langganan ku. Tak lupa ku tulis note yang akan
membuat dia jadi penasaran, pikirku.

“jangan minum air es sehabis olahraga gabaik, from (1,0s) kode yang ku tulis adalah nama
kelas ku (1,0 = 10 -> kelas 10, dan “S” adalah IPS).

Minum dan sneck itu aku kasih sebelum jam istirahat tiba, disamping itu kelas nya sedang
olahraga. Ku izin ke toilet dan mengajak dua temanku untuk menemani ku.. setelah semua
beres aku dan teman teman ku kembali ke kelas. Berbohong kepada guru dengan alasan aku
ingin ke toilet padahal aku ingin mengasih minum dan sneck, hahahah... tidak mengapa kan
jika aku berbohong sesekali, anggap lah ini awal perjuanganku.

Ku tunggu reaksi dari kakak ganteng itu, penasaran, degdegan, bahkan aku hampir gemetaran
saat membayangkan apa yang terjadi setelah menerima nya? Bahkan aku tidak ingin melihat
nya sekalipun kalau itu benar-benar tidak di terima olehnya.

5 menit kemudian hp ku bergetar. Drrrt..Drrttt, jam pelajaran masih berjalan ku tngok jam
menunjukan pukul 10.00 yang berarti 5 menit lagi akan bel istirahat. Ku biarkan hp ku di
dalam kantong rok ku.

“oke anak anak pelajaran hari ini sudah selesai, mohon di persiapkan presentasi untuk besok
ya.” pak Galih guru sejarah ku kini sudah merapihkan buku dan segera keluar.

Ku keluarkan hp ku dan membuka, sempat ada rasa degdegan yang tiba tiba datang.
DEG!!!!!! Benar saja itu notif dari kakak ganteng, dia memfolbek akun instagramku,
HUAAAAAAA.... senang sekali. Dan ku melihat snapgram nya yang baru saja di post, isi
nya sebuah pap foto ada sebuah air mineral dan sneck dan secarik kertas ping, di atas foto itu
ada sebuah tulisan yang dia ketik “THANKS ya siapapun kamu.”
Bahagia????? Tentu saja, siapa yang tidak senang dengan berita baik ini. Tetapi aku
berusaha biasa saja agar tidak terlihat norak, ku panggil teman ku dia melihat nya dan tentu
saja dia senang melihat ini.

“cieee tanda tanda sinyal nih, jangan lupa traktiran ya” begitulah kata mereka, aku hanya
senyum bahagia saja saat ini.

***

Hujan deras malam ini membuat ku merasakan lapar ingin memasak mie instanat dengan
campuran sawi dan telur. Sambil mendengarkan musik yang kupasangkan earphone di
telingaku, ku mengecek instagram dan melihat lihat foto foto orang.

5 jam yang lalu, kakak ganteng itu telah mengunggah foto yang sedang membawa papan
sketboard. Disana bertuliskan caption, “Hidup itu dibawa santai aja, ada waktu bersenang
senang dan ada waktu untuk memikirkan mu.”

Ya jangan tanya bagaimana saat itu aku membaca nya, yang jelas ini sangat menyakitkan
sekali. Ku melemparkan senyum kecut ke arah foto itu, baru saja dibuat senang eh sekarang
di bikin unmood deh.

Aku membuka buku catatan harianku, kejadian apapun selalu ku tulis apa saja yang ku
lakukan hari ini, dan bagaimana saat kejadian itu, semuaa lengkap sekali. Aku membaca kata
demi kata yang ku tulis tadi, ini pertama kali nya aku jatuh cinta seumur hidupku aku tidak
pernah merasakan jatuh cinta, nukan karena aku tidak normal tetapi aku hanya fokus dengan
belajar saja sewaktu smp. Tidak seperti teman teman ku yang lain mereka bahkan sudah
beberapa kali mengganti pasangan, sedangkan aku satu pun belum pernah.

***

Pagi ini tidak ada semangat untuk beraktivitas, alasan nya adalah karena semalam mood ku
hancur setelah membaca postingan dia. Sesampainya aku di kelas temanku heboh karena
mendapat kabar yang membuat ku ingin menangis. “kamu tau gak tadi barusan aja kakak
ganteng kamu lewat sini bareng cewe terus kaya bercanda canda gitu soswet deh pokok nya.”
Sudah cukup aku menerima ini semua, akupun butuh sendirian sekarang. Sesakit ini kah
menyukai seseorang? Apa ini yang dialami oleh banyak nya manusia ketika sedang jatuh
cinta?.

Sudah seminggu aku melupakan kejadian kejadian yang lalu, sekarang aku kembali seperti
biasa, kemarin kemarin aku sempat bingung apakah aku hraus menyudahi atau tetap
menyukai nya. Dan setelah ku pertimbangkan aku tetap terus menyukainya.
“kamu tau ga sekarang kakak ganteng lagi di rumah sakit tau, yang aku dnger sih dia cidera
parah waktu pas balapan motor club nya itu” kata temanku dengan nada serius. Aku terkaget
bukan main, sampai sampai aku berinisiatif harus menjenguk nya setelah pulang sekolah dan
tentu saja mengajak temanku ini. “Dimana alamat rumah sakit nya?” jawabku, “Di sana aku
tau ko tempat nya, nanti aku antar”di jawab nya.

Pulang sekolah ini aku membeli seikat bunga untukku bawakan untuknya, setelah sampai
disana aku mengcek nama dan ruangan nya pada suster repsesionis nya, naik ke lantai 7
sedangkan diriku kini masih degdegan yang tidak tau kenapa. Sudah di depan pintu kamar
inap 308 itu adalah nomer kamar nya, ku tarik nafas sebelum memasuki ruangan nya disana
nampak sepi dan dia sedang berbaring lemah disana kasihan dan rasa nya ingin saja diriku
yang jadi dia. Tidak tega saat melihat dia dengan banyak lebam di muka dan anggota
tubuhnya. “ka ini aku bawain bunga buat kakak, cepet sembuh ya jangan lama lama sakit nya
nanti aku kangen hehehe” kataku dengan suara terisak tidak tau mengapa aku mengeluarkan
air mata dan pilu sekali rasanya. Disana dia nampak diam dan tertidur pulas, setelah itu aku
pamit pulang “ka aku pulang ya besok aku kesini lagi.” Tetap dia masih tertidur pulas.

Tidak terasa sudah 3 minggu dia masih berbaring di rumah sakit dan setiap pulang sekolah
aku selalu mengunjungi nya saat dia tertidur. Tidak ada obrolan yang kita dapat hanya
sekedar ingin mengetahui perkembangan nya saja, aku senang sekarang dia sudah pulih dan
besok sudah boleh pulang begitulah yang dikatakan oleh dokter tadi sewaktu bertemuku di
depan pintu kamar nya.

***

Pagi ini aku menyiapkan bekal untuk kakak ganteng sengaja aku memasak nasi goreng di
dalam mika wadah dan buah pisang di dalam papper bag, semuanya sudah siap dan sekarang
aku berangkat ke sekolah membayangkan dia memakan semua nya dan aku akan bisa dekat
dengan nya.

Jam 06.15 sekolah benar benar masih sepi dan hanya ada beberapa orang saja termasuk aku,
tujuan ku sekarang adalah naik kelantai dua dan memasuki kelas 12 ips disana aku
meletakakn papper bagku, meja urutan ke dua, ya di kolong meja itu sengaja ku taro disana
agar dia memakan nya.

Setiap pagi aku selalu menaruh bekal nya disana, yang jelas tidak ada tanda tanda apapun dari
kakak ganteng.
“kamu tau ga ada berita baru dari kakak ganteng? Tau ka putri kan? Nah dia lagi heboh di
bilang sweet goals gara gara selalu ngasih bekal ke kakak ganteng di kolong meja” kata Zeze
dengan heboh nya memberikan kabar berita yang tidak mengenakan. Bekal itu dariku bukan
dari dia, apa apaan nih. “itu bekal aku yang kasih ze bukan ka putri” kataku, semua temanku
terkaget saat mendengar kan nya “serius??” kompak mereka , dan aku menangguk saja
sebagai tanda iya.

Dan semenjak hari itu teman temanku tidak ingin lagi membuat hatiku luka, sudah beberapa
kali aku menangis, karena dia setiap malam aku selalu merasakan sesak rasa nya
perjuanganku selama ini tidak ada hasil melainkan kabar baru bahwa dia sudah resmi pacaran
dengan kak putri.

“udah lah ngapain sih masih ngarepin dia, kamu cantik banyak loh yang suka sama kamu
ayooo dongg open your eyes girls” Sasa terlihat begitu kesal sekali sampai sampai dia bicara
seperti itu.

“terserah kamu lah kita udah capek bilangin nya” sambung Farah.

Sekarang semua nya gaada yang mengerti aku satupun, bahkan sahabat aku ga perduli dengan
apa yang ku rasa.

“yaudahlah mau gimana lagi ini udah jalan nya kali” kataku, sambil berjalan dan melamun
sampai sampai aku tidak melihat ada orang di depan ku. “kalau jalan jangan melamun nanti
kesambet” cowo itu yang ku tabrak tadi kini berbicara ke arahku. Aku tidak menghiraukan
apa yang dia bilang dan meneruskan perjalananku.

“kini tiada lagi kisah, cintaku tlah musnah sudah, dan kau hancurkan hatiku untuk yang
terakhir kali”

“DUHHH,sumpah ya ga dimana ada kamu terus, kamu ngikutin aku ya? Kataku, “ha? Enak
aja kamu ko geer banget sih jadi orang” jawab cowo itu.

Aku malu sekali rasa nya kenapa juga aku harus bicara sama orang asing ini. Dan aku pergi
meninggalkan minimarket ini setelah membayar.

“eh ini buku nya jatuh, heyy” teriakku kepada cewe aneh ini, dia memang judes sekali
walaupun cantik tapi galak.

Iseng iseng ku buka lembar buku ini, di sini terdapat banyak tulisan curhatan tentang banyak
hal. Ku baca satu satu buku ini dan mencoba memahami nya, “ternyata cewe ini bakat juga
jadi penulis, hmmm... kasihan sih kalau di lihat dari ceritanya, benar benar miris hidupnya.
***

Ku cari kesana kemari tidak satupun aku menemukan buku itu, seingatkun aku menaruhnya
di tas slingbag ini, lalu mengapa tidak ada? Apa mungkin jatuh? “Tuhan jika ada yang
menemukan buku itu akan ku jadikan dia pacar kalau cowo tapi yang masih muda tentunya,
kalau cewe ku jadikan dia sebagai sahabat” sekarang ku turun dari mobil ku dan mencari ke
tempat tadi. Hasilnya tidak ada dan aku pasrah saja, ya semoga saja yang nemu tidak
mengenaliku.

“cari ini?” suara yang entah asal nya dari mana aku mencoba untuk memejamkan mataku
karena ku lelah sekali, “heyy ditanya ko diem aja?” katanya. “astaga kamu lagi? Mau
apasihh? Uang? Oke bentar”, selembar uang seratus ribu ku berikan, “saya bukan pengemis
mba, ini tadi buku nya jatoh, permisi” dan saat itu juga aku buru buru mengejar nya dan
meminta maaf.

“maaf saya kira kamu preman jadi..” kataku, “iya gapapa, buku nya ga saya apa apain ko, tadi
nya saya mau nagih janji” jawab nya. “janji apa?”, “yang kamu bilang kalau nemuin buku
kamu akan jadi pacar kamu, sekarang saya mau nagihin dan segera lunasi.”, “tapi kan kita
baru kenal?”, “kita satu sekolah ko, kamu aja yang ga kenal saya kamu anak ips kan? Saya
anak ipa. Kenalin nama saya Rafa, sudah lama saya menyukai kamu tapi saya tidak berani
bilang karena kamu galak”, “ehh??, hmmm... salam kenal ya fa aku Nia dan maaf soal sikap
ku”, “gapapa kamu menarik justru karena itu, aku suka lihat kamu ketus dengan cowo asing”,
“hehehe yaudah sebagai permintaan maaf nya gimana kalau kita makan?”. “Oke, tapi aku
bawa motor?”, “naik motor kamu aja kalau gitu nanti aku suruh supir aku buat bawa mobil
ini”.

Yaa, tidak ada habis nya kami bercerita di sepanjang jalan ketawa bersama dan saling
bercanda hingga lupan kemana arah tujuan kita sebenar nya.

“terimakasih, kamu adalah kiriman malaikat yang mengubahku seperti pelangi dikala hujan
sudah pergi”

“jadi sekarang kita jadian nih??”, jawabku dengan nada menggoda, “iyalah kan aku udah
nembak kamu tadi pas selesai makan, sana masuk udah malam tau, besok aku jemput”,
“tapii..”, “kenapa nia? masih susah buat move on dari Kenan, si kakak ganteng itu?”, “ihhhh
apaan sih fa, ngga lah udah lupa aku udah terobati sama kamu kan, ngapain mikirin dia”, “oh
jadi sekarang udah ga kepoin dia nih”, “iss,, udah ah aku males, kamu ga penting banget
deh”, “iya iyaa hahaha sana masuk”, “kamu hati hati ya pulang nya fa jangan ngebut ngebut”,
“iya baby”,

***
Dear Rafa,

Sampaikan pada bintang disana bahwa aku sudah berubah menjadi warna warni indah seperti
pelangi, kamu datang disaat yang tepat. Aku benar benar merasakan indah nya di cintai
sepenuhnya, cinta yang ku rasa bermula dari kebetulan tetapi indah untuk kenyataan ini.
Bahwasan nya cinta adalah yang bisa membuatmu merasakan bahagia, untuk waktu yang
singkat, satu makna yang berjuta indahnya, dan satu hari untuk selama nya.

I love you Rafael Delwin.

From : Vania Selsa Adiyatmoko.

HAPPY ENDING 

kurniaenggarprameswari120401@gmail.com
PERGI TANPA ALASAN

KARYA META SYLVIA

Matahari akan segera terbit, waktu pun sudah menunjukan pukul 06.00, aku pun segera
bergegas bangkit dari tempat tidurku untuk mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke
sekolah.

Meta sylvia, ya.. itu nama lengkap, aku biasa dipanggil Meta oleh teman-teman di
sekolahku,aku sangat beruntung sekali menemukan sosok seseorang yang begitu
menyayangiku, namanya ilham, dia sosok, pria yang begitu tampan.

Seperti biasanya, Meta sering melihat Ilham diDepan kelas dengan teman-teman nya, hari ini
hari selasa,di pagi yang cerah, Ilham datang ke kelasku, setibanya di depan kelasku, aku dan
Ilham segera menuju ke kantin,dan kami pun sampai di kantin sekolah dan segera memesan
makan dan minum. Tak lama menunggu, pesanan pun datang dan kami segera menyatapnya
dengan lahapnya, aku dan Ilham segera menuju ke ruang kelas masing-masing, yaa,, karena
memang kami berbeda ruang kelas, bel pun berbunyi pertanda pelajaran ke tiga akan dimulai.

“Meta, sampai jumpa pulang sekolah ya.” ucapnya

“Iya ,Ilham”. Aku pun menjawab sembari tersenyum kecil padanya.

Tanpa disadari, jam terakhir pun berlalu, bel pun berbunyi pertanda sudah waktunya jam
pulang. Selangkah keluar dari luar kelas, ternyata Ilham telah menungguku untuk bersama-
sama menuju ke parkiran sekolah.

Aku dan Ilham pun bergegas meninggalkan halaman sekolah.

Tak butuh waktu lama untuk menempuh jarak dari sekolah ke rumahku, sekitar 5 sampai 6
menit aku dan Ilham sampai di depan rumahku.

“Sudah sampai Met, kamu istirahat ya, jangan lupa makan”. Ucapnya mengingatkanku
sekaligus memberi perhatian layaknya anak remaja jaman sekarang.

“Gak mau mampir dulu Ham? “ tanyaku menawarkan.

“Enggak met, lain waktu aja ya”. Ucapnya


“Oke deh, hati-hati dijalan ya Ham”. Perhatianku padanya.

“Iya.”

“Sampai jumpa, ham”. Dia pun pergi.

***

Ternyata tidak tau, dan ke esokan harinya, mulai saat memasuki hari sekolah, saat di halaman
sekolah, Nela menghampiriku, “Hai, Met. Kok tumben kamu sendirian aja, Ilham mana?
Kalian berdua kan udah kayak perangko aja, engga bisa lepas dan selalu berdua, tapi kok hari
ini kamu sendiri aja?” Tanya Nela seperti ingin tau.

“Aku juga enggak tau ni Nel, aku juga engga dapat kabar dari dia, sudah ku coba hubungi ke
nomer ponselnya, tapi nomornya tidak aktif”. Jawabku penuh kesedihan.

“Sabar ya Met, nanti sepulang sekolah aku temenin kamu deh kerumah nya Ilham,
gimana?”Ajak Nela memberi semangat.

“Iya Nel, makasih ya, kamu memang teman yang ngertiin aku banget”. Jawabku dengan
tersenyum kecil.

***

Waktu demi waktu berlalu, jam pelajaran terakhir pun telah usai, murid-murid berhamburan
seperti anak ayam yang lepas dari kandang.

“Yuk, Met. Kita kerumah Ilham”. Ajaknya bergegas. Tanpa pikir panjang, aku dan nela
bergegas berangkat ke rumah Ilham.

Lebih kurang 10 menit berlalu, kami pun tiba di rumah Ilham. “tok..tok..” Assalamualaikum,
ucapku memberi salam. Seorang wanita cantik yang tak lain adalah mamanya Ilham
membuka pintu serta menjawab salam dariku, “ Waalaikumsallam, ehh Meta, ada apa
sayang”. Ucap mamanya.

“Ilham ada tante?” aku pun segera bertanya tanpa basa basi maksud kedatanganku.
“Waah.. memangnya ada masalah apa kamu sayang dengan Ilham? Gini tante, Ilham sudah
akhir-akhir ini menghilang tanpa ada kabar, Di Whatshaap pun tidak merespons. Makanya
Meta mencari-cari Ilham kesini tan, Ilham nya ada ga tan?”

“Ada kok dia lagi di dalam kamar, silakan duduk dulu sini. “

“Iya Terimakasih.”

“Bentar ya tante panggil dulu Ilham nya.” Dan ternyata Ilham pun tidak mau keluar dalam
kamar.

Dengan hati yang sedih. Akupun pergi meninggalkan rumah Ilham setelah mendapat
penjelasan dari mamanya Ilham. Entah apa yang aku rasakan saat ini, rasa sedih, kecewa,
campur aduk memasuki jiwaku. Aku begitu kecewa atas sikap Ilham padaku, orang yang aku
sayang telah pergi meninggalkan ku tanpa alasan.

“Untuk itu, aku ikhlas atas semua yang terjadi ini, terima kasih telah memberikan harapan
namun harapan palsu, terimakasih telah meluangkan waktumu untukku.”

metasylvia167@gmail.com
KEMENANGAN YANG TAK TERLUPAKAN

KARYA MOHAMAD RIZKI

Halo namaku Mohamad Rizki, aku sering di panggil Rizki/Kiki tapi aku juga sering di
panggil Iky. Biasanya yang manggil itu anak - anak kelasku, katanya sih aku ini orang nya
lucu, manis, baik, jago main bola. Bukan sekedar jago main bola tapi jago ngebaperin
perempuan juga katanya sih heheh, dan nyebelin dan lain-lain banyak lah. Aku ini juga jadi
pemain futsal dan sepak bola tim sekolahku yaitu di SMAN 19 KABUPATEN
TANGERANG. Aku juga jadi kapten tapi kapten kedua setelah Dimy, bukan cuma aku yang
jadi kapten tapi gantian kadang juga teman aku yang jadi kapten bernama Zihan sama Dandy.

Pada suatu hari, Pak Hadiyanto yaitu guru olahragaku sekaligus pelatih futsal dan
sepakbola sekolahku Nineteen (SMAN19 KABUPATEN TANGERANG) dapat undangan
dari Tangerang penyelenggaraan turnament SPH CUP. Kemudian tim sepak bolaku daftar
dan karena banyak yang mau ikut akhirnya kita seleksi dulu dari kelas 12,11,10, kemudian
dengan berselangnya hari di bagikan lah daftar - daftar pemain yang terpilih dari ikut seleksi
itu. Setelah itu Pak Hadi memberitahukan nama-nama yang ikut bermainnya.

“Jadi yang ikut Tegar, Hery, Dandy, Adlian, Dimy, Afdal, aku (Rizki), Miftahudin, Fajar,
Zihan, Gugun, Hendra dan lain - lain.” Ucap Pak Hadi.

Disitu namaku disebut, jadi yang ikut rata-rata kelas 11 kebanyakannya.

Beberapa hari kemudian...

***

Waktunya tim Nineteen bertanding akhirnya tiba. Aku sudah tidak sabar untuk
pertandingan hari ini. Kemudian kami semua kumpul di parkiran sekolah supaya nanti
berangkat bersama ke tempat pertandingan. Kemudian kami semua berangkat, dan tidak lama
kemudian kita sampai di lapangannya. Aku melihat jadwal pertandingan di sana dan ternyata
Nineteen melawan Smansix. Kemudian kita semua disuruh Pak Hadi siap-siap memakai
sepatu dan kaos tim, dan setelah itu pemanasan.

“Ayo cepat kalian siap-siap pasang sepatu sama baju kemudian nanti Zihan pimpin
pemanasan .” Suruhnya.

“Oke pak siap” Kataku dengan tegas.

Kemudian kita semua selesai memakai baju dan sepatunya.

“Ayo teman - teman kita pemanasan.” Suruhku.

“Siiiaaaaaappp Ki.” Kata Zihan dan teman - teman dengan sedikit nada panjang.

Selesai pemanasan waktunya pertandingpun tiba. Pak Hadi memberikan arahan dan
menentukan siapa yang menjadi line up bermain terlebih dahulu.

“Ya kipernya Tegar, belakangnya Dimi, Dandy, Adlian, Afdal, gelandangnya Fajar,
Miftahudin, Rizki (aku), depannya Zihan, Hendra, Gugun. Kaptennya Dimi, Dimi kamu
pimpin teman-temannya dengan baik.” Ucap Pak Hadi.

“Siiiap Pak .” Ucap Dimi dengan tegas.

Lalu kita semua berdoa dahulu di pinggir lapangan.

Beberapa waktu kemudian pertandingan telah usai dan kami menang dengan skor 3 – 0. Aku
mencetak 2 gol.

“Allhamdulillah kita menang dan minggu depan kita main lagi.” Ucap Pak Hadi.

***

Setelah seminggu berlalu, akhirnya waktu tim sepak bola Nineteen tanding pun tiba. Kali ini
lawan cukup mudah, setelah kami siap – siap dan pemanasan serta mendapatkan arahan dari
Pak Hadi, akhirnya kami pun siap tanding. Kali ini kapten masih tetap Dimi tetapi posisi
depannya ada perubahan yaitu pemainnya Gugun menjadi cadangan digantikan oleh
Hermawan.
Pertandingan begitu seru, padahal lawannya sangat mudah tetapi kita sulit sekali untuk
mencetak gol sampai – sampai teman – teman ku hampir emosi, aku pun juga.

Babak pertama telah usai. Ketika istirahat tiba - tiba – tiba Pak Hadi mengancam kita.

“Kalau kalian tidak bisa mencetak gol atau pun kalah nanti kalian semua saya suruh Push-up
75 kali.” Ucap Pak Hadi ancamnya dengan wajah yang serius.

“Haaaaaaaaaaaa......” Kita semua terkejut mendengar ucapan Pak Hadi.

“Ayo ayo semangat mencetak gol.” Ucap kami semua.

Pertandingan babak kedua pun dimulai, kami masih saja sulit untuk mencetak gol ke gawang
SMAN 16 KAB. TANGERANG sampai – sampai permainan kami hampir hancur, tetapi aku
meyakinkan kepada teman – teman ku agar tetap dalam permainan bagus dan bermain
denagn sabar. Mungkin teman – teman ku sudah menyerah karena sulit sekali memasukkan
bola ke gawang lawan. Tetapi, aku pun menyerah sampai peluit akhir berbunyi. Pada 2 menit
sisa waktu akhir pertandingan, aku mencoba melakukan aksi individu setelah mendapat
operan dari Zihan. 1, 2, 3 pemain SMAN 16 Kab. Tangerang aku lewati kemudian aku
sempat terpeleset karena lapangan sangat licin namun bola nya kemudian aku tendang ke
arah samping kanan gawan dan akhirnya gol.

“Yeaaaaah..... goooool, ayo tambah lagi teman – teman.” Ucap ku dengan sangat senangnya.

Kemudian Nineteen mendapatkan Freekick atu tendangan bebas yang ditendang oleh
Miftahudin, bolanya memantul mengenai pagar betis dari sekolah lawan kemudian bolanya
liar dan lansung ku tendang. Akhirrnya gol ke dua pun tercipta, 2 gol dalam 2 menit waktu
akhir. Peluit tanda pertandingan berakhir pun berbunyi, akhirnya Nineteen menang dengan
skor 2-0 atas SMAN 16 Kab. Tangerang.

“Hahaha...... Allhamdulillah teman – teman kita menang dan tidak jadi Push-up.” Ucap ku
dengan sedikit tertawa.

“Hahaha..... Betul juga Ki, gara – gara kamu tadi bisa mencetak gol ke gawang lawan kita,
tidak jadi push – up deh.” Ucap Zihan dengan tertawa.

***

Keesokan hari nya kami bertanding melawan SMAN 2 KOTA TANGERANG, namun
pemain dari lawan melanggar aturan.
Pertandingan semi final pun tiba tetapi Pak Hadi memprotes pemain SMAN 2 KOTA
TANGERANG kepada panitia terlebih dahulu. Akhirnya pertandingan pun ditunda sementara
karena panitia, Pak Hadi, dan pelatih lawan sedang berdebat.

“Bagaimana ini Pak, salah satu pemain lawan ada yang melanggar aturan harusnya, SMAN 2
KOTA TANGERANG di diskualifikasi karena di peraturan ini ada aturannya.” Ucap Pak
Hadi dengan nada yang tidak terima kepada panitia.

“Hmmmmm....... saya mohon maaf Pak karena peraturan itu salah.” Kata Panitia dengan nada
yang tidak bersalah sama sekali.

“Tidak bisa Pak. Karena waktu technical meeting peraturan ini yang dipakai, tidak bisa gitu
Pak.” Ucap Pak Hadi.

“Ok Pak sekarang mau Bapak apa?” Kata panitia yang sepertinya takut.

“ Kita mau SMAN 2 KOTA TANGERANG di diskualifikasi “ Ucap Pak Hadi.

“Tidak bisa Pak.” Ucap Panitia lagi.

“Bagaimana kalau kita tetap bertanding namun pemain saya yang melanggar aturan tidak
main.” Ucap pelatih SMAN 2 KOTA TANGERANG.

“Ok kalau begitu.” Ucap Pak Hadi.

Akhirnya pertandingan semi final dimulai dan dari pemain SMAN 2 KOTA TANGERANG
yang melanggar aturan tadi tidak main. Nineteen pun akhirnya masuk final karena menang 5-
1 atas SMAN 2 KOTA TANGERANG. Di final, kami sudah ditunggu oleh lawan yang
sangat tangguh yang sebelumnya lolos ke final terlebih dahulu.

Kami diberi waktu sekitar 2-3 jam untuk beristirahat dahulu. Beberapa jam kemudian
pertandingan final pun dimulai, pertandingan pun sangat- sangat seru dan sangat sengit
sekali. Aku pun semangat untuk memenangkan pertandingan final, teman – teman ku pun
sangat bersemangat, tetapi ternyata kami kebobolan terlebih dahulu di babak pertama. Namun
pada saat istirahat, Pak Hadi dan teman – teman ku yang cadangan memberikan motivasi dan
semangat. Dengan penuh semangat, akhirnya kami mencetak gol melalui kaki Zihan,
pertandingan pun usai dengan skor 1 – 1. Pertandingan di lanjutkan ke adu pinalti.

Pemain lawan menendang pertama, dengan tendangan yang sangat keras membobol gawang
Nineteen. Kemudian penendang pertama Nineteen yaitu Zihan menendang dengan cara
menipu kiper lawan. Skor pun menjadi 1 – 1 tetapi kemudian tendangan dari penendang
kedua lawan gol, skor menjadi 2 – 1 namun penendang kedua Nineteen yaitu aku mampu
menendang bola dengan baik dan keras akhirnya gol 2 – 2 kemudian tendangan dari
penendang lawan tidak masuk. Bola di jaga oleh Tegar (kiper), kemudian penendang dari
Nineteen penentuan yaitu Fajar dan pada akhinya gol, dan kemenangan jatuh ke tangan
Nineteen dengan skor 2 – 3 dan Nineteen tim ku menjadi juara 1.

Setelah itu acara penyerahan piala kepada sang juara, kapten pun (Dimi) maju ke atas
panggung mewakili Nineteen. Akhirnya piala diserahkan kepada Dimi dan yang
menyerahkan pialanya adalah ketua panitia SPH CUP, suatu kebanggaan tersendiri bagiku.

“Nah, pertahankan ya gelar ini.” Ucap panitia.

“Siiaaap...” Ucap ku denagn sangat gembira.

Kemudian sesi foto-foto, tim Nineteen pun berfoto – foto dengan penonton Ultras Nineteen.
Setelah itu kami semua pergi ke rumah makan untuk makan – makan karena lapar sehabis
bertanding. Aku dan teman-teman ku makan dengan lahapnya.

“Alhamdulillah teman- teman kita bisa menjadi juara 1.” Ucap ku.

“Iya ki, perjuangan dan semangat kita tidak sia-sia.” Ucap Zihan.

“Pertandingan tadi merupakan pertandingan yang sangat menguras tenaga.” Ucap


Miftahudin.

“Oleh karena itu, kalian kalau main harus main dengan sungguh –sungguh dan penuh
semangat, sudahlah kalian makan sana.” Ucap Pak Hadi.

“Iya Pak.” Ucap ku dan Zihan.

“Nineteen juara .” Ucap kami semua dengan gembira.

“ Kalian Jangan pernah menyerah dan tetap semangat jika peluit akhir belum berbunyi.”

“Patah? Semangat! Tak perlu bersedih, jatuh itu pasti namun, bangkit adalah sebuah pilihan.
Orang hebat, bukan berarti orang yang tak pernah gagal. Namun, orang hebat ialah orang
yang mampu terus bangkit ketika dirinya sedang terjatuh.”

SEMANGAT LATIHAN

mohamadrizkiiky737@gmail.com
PERSAHABATAN SEJATI SMA

KARYA MUHAMMAD DERI IRWANSYAH

Saat ini aku berada di kelas 2 SMA, setiap hari aku jalani bersama dengan kelima sahabat ku
yaitu Elyas,rizki,galih,zihan, dan anton. Kita berlima sudah bersahabatan sejak awal masuk
sekolah suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di selembar kertas yang
dimasukan dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut di kubur di bawah pohon yang
nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil Ujian kenaikan kelas. Hari
yang kami berlima tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita
berlima naik kelas semua. Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah
kami datangi dan menggali tepat dimana botol yang dahulu di kubur berada.

Kami berlima membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis.
Kertas tersebut bertuliskan” Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya.”

Esokan harinya Elyas berencana untuk merayakan kenaikan kelas kami berlima. Malam mya
kami ber6 pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat saat yang tidak bisa aku lupakan
karna elyas berencana untuk memberikan kejutan padaku. Akhirnya aku dan sahabat ku di
kecewakan oleh elyas yang beralasan ada kendala di perjalanan. Begitu juga dengan zihan
dia pun sudah lama berpacaran dengan awa. Malam itu sungguh sangat mengecewakan
bagiku dan sahabatku yang lain. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang entah mengapa perasaan ku tidak enak.

“Perasaanku gaenak banget ya?” ucapku penuh cemas


“Udahlah der santai saja, kita gabakalan kenapa-kenapa” jawab rizki dengan santai.

Tidak lama setelah itu hal yang di khawatirkan aku terjadi.

“Rizki awasss! Di depan ada jurang!” teriak galih.

“Aaaaaaaaaaaaa!!!”

Bruuukkkkkkk. Mobil yang kami kendarai masuk kedalam jurang. Aku tak kuasa menahan
air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku membuka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat mamah di sampingku.

“Der… kamu sudah sadar nak?” Tanya mamahku.

“Mamah… aku dimana? Dimana Rizki,Galih,dan Anton?” tanyaku.

“Kamu di rumah sakit nak, kamu yang sabar ya Rizki dan Anton tidak tertolong di lokasi
kecelakaan”jawab mamah sambil menitihkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan mamah dan air mataku menetes, tangisku tiada henti
mendengar pernyataan mamah.

“Ki… Ton… mengapa kalian tinggalkan aku, padahal aku sayang sama kalian, tapi kalian
ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku. “Batinku berkata.

2 hari berlalu aku dan ketiga sahabatku yang tersisa berkunjung ke makam mereka, aku
berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu
hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian berdua.

Di kemudian hari aku ingin sekali memarahi Ellyas dan Zihan karena telah membela
berbohong kepadaku untuk bertemu dengan kekasihnya masing-masing, sore hari pada pukul
16.00 aku dan Galih menyiapkan rencana untuk membalas semua perbuatan yang telah
dilakukan oleh Ellyas dan Zihan.

“Lih..aku ga nyangka mereka berdua setega itu pada kita yang selama ini telah berjuang
bersama hingga satu masalahpun kita selesaikan dengan bersama-sama” ucapku dengan
penuh rasa kesal.
“Lebih memilih pasangannya yang belum sah itu daripada kita yang sudah lama bermain
dengan mereka” ucap Galih dengan nada selow.

Setelah sekian pembicaraan antaraku dengan Galih, disitulah aku membuat rencana agar
mereka berdua menyadari bahwa pilihan mereka itu salah.

“El, kamu bisa kumpul ga untuk acara ulang tahun pacarku?”tanyaku dengan bahagia.

“Iyah der aku bisa kok, nanti kamu kabarin aku lagi saja”jawab Ellyas dengan ekspresi
bahagia.

“sekalian ajak zihan juga ya!”ajakku dengan nada semangat.

“oh iya siap bossku…”bahagia Ellyas.

Di saatku dan Galih sedang menunggu di tempat yang kami berikan lokasinya kepada
mereka, akhinya Ellyas dan Zihan pun dating ke tempat bersama dengan kekasihnya masing-
masing. Akhirnya setelah sekian lama kami mengobrol dan akupun mengeluarkan selembar
kertas yang pernah di kubur dahulu.

“ini maksudnya apa?”kaget dan heran Zihan

“kalian ingat kertas ini yang pernah kita buat bersama.”

derryirwansyah2@gmail.com
WARNET ANGKER

KARYA MUHAMAD ELLYAS ARDIANSYAH

Ada seorang siswa yang namanya El. Dia lagi dalam masa sibuk-sibuknya mengerjakan tugas
sekolahnya. Di suatu malam yang dingin, El diajak oleh temannya bakar-bakar singkong. El
yang orangnya setia kawan mengikuti ajakan temannya itu.setelah singkong yang di bakar
telah habis di makan, El memutuskan untuk pulang, karena masih banyak tugas yang belum
dikerjakan, sekaligus agak malu sama teman-temannya,karena dia paling banyak
menghabiskan singkong.

Ternyata di tengah jalan saat kembali ke rumahnya,Sendal El putus,terpaksa dia berjalan


pulang tanpa alas kaki.Sesampainya di rumah , dia baru ingat kalau tugasnya harus di
kerjakan secara online. Al hasil, El pun pergi ke warnet tanpa alas sandal. Di warnet tempat
El mengerjakan tugas, ternyata AC nya sangat dingin. Saking dinginya, El pun masuk angin
di pojokan warnet. Di samping itu, banyak anak kecil yang sedang bermain game online
sambil teriak-teriak dan gaduh-gaduh yang bikin buyar konsentrasi El. Namun El bersikeras
tetap mengerjakan tugasnya.

Dan tiba-tiba,”Bruuuuuutttt…..”

Keluarlah angin dari pantat El. Namun tidak ada yang tahu mengenai hal itu, karena
berbarengan dengan suara bass dari musik yang di putar di warnet tersebut. Hingga akhirnya,
terjadilah percakapan dari anak-anak yang sedang bermain game online di samping bilik El
dengan OP warnet.

Anak1:”Mas,Kok ada bau aneh ?”(Sambil keluar dari biliknya)

Anak2:”Iya mas, kaya bau gosong!”(Sambil lihat muterin ruangan)

OP:”Ah, Masa? Paling bau nasi goreng…”(jawab sekenanya)

El yang mendengar percakapan itu, sedari tadi hanya diam tak berasa bersalah. Sedangkan
anak-anak yang melapor ke OP warnet tadi masih berdebat masalah bau gosong itu.

Anak1:”Masa bau nasi goreng sih?”

Anak2:”Coba aja kamu berdiri, lihat ada yang makan nasi goreng apa tidak?”

Anak1:”Gak ada kok”(Sambil berdiri tengok kanan kiri)

Saat itu juga keluarlah kentut El untuk yang kedua kalinya. Namun, kali ini tak bersuara.

Anak2:”Hah, gak ada? ini baunya datang lagi(Sambil hidungnya ngendus ngendus)

5 detik kemudian …

Anak1:”hii..serem…!!!”(sambil gemetaran melihat wajah El yang sedang nahan masuk


anginnya sambil konsentrasi)

Anak2:”kenapa kamu ketakutan kaya gitu?itu sebelah kita kakinya nyentuh lantai gak?”

Anak1:”loh iyah! Gak ada kakinya..!!!”(karena kaki El di naikan ke kursi dan tidak bawa
sandal)

Anak2:”wah bener tuh dugaanku, itu pasti gendruwo,kata kakekku baunya kaya singkong
gosong!”(sambil gemeteran)

Anak1:”yaudah, kita pulang saja yuk!”(sambil ketakutan)

Akhirnya anak-anak itu menyudahi permainannya dan melapor ke OP warnet

OP:”udah dek?”

Anak1:”udah mas! Warnetnya angker!”

Anak2:”iya angker!”
OP:”loh? Memang ada apa?”

Anak1:”ada gendruwo!”

Anak2:”serem banget mukanya, mas!”

Karena mereka bercakap terlalu kerasa, akhirnya seisi warnet yang mayoritas anak-anak yang
sedang main game online pun pada ribut.

Anak3:”iya nih, angker kayanya nih warnet. Bau singkong gosong!”

Anak yang lain:”iya…iya…aku juga cium baunya…angker...angker… ayo pergi saja..!!!”

Akhirnya mereka pada udahan mainnya dan meninggalkan warnet. Al hasil, warnet itupun
sepi, tinggal El seorang diri di pojokan.

Sambil ngedumel, akhirnya OP warnet itu pun menutup warnetnya. Namun ketika hendak
mematikan lampu yang saklarnya berada di pojokkan warnet, dia pun tersentak kaget melihat
sesosok gendruwo, maaf… maksudnya El, dan terjadilah percakapan

OP:”Waduh..(sambil kaget), ternyata kamu gendruwonya?”

El:”Gendruwo mas? Mana mas? Sini saya bantu ngusir!:

OP:”sudah, pulang saja sana..!!!”

El:”saya pulang mas? Kan belum di bayar?”

OP:”iya, kamu pulang,katanya bantu ngusir! Sudah gak usah bayar!”

Akhirnya El pun keluar dari biliknya dan menuju pintu keluar. Namun karena pintunya
terkunci, El pun teriak ke OP.

El:”mas..pintunya kok di kunci? Dah tutup yah?”

OP:”tutup gara-gara kamu tuh. Lompat jendela saja sana!”

El:”tinggi mas! Entar nyangkut di pohon!”(karena memang warnetnya berada di lantai 2)

OP:”biar nyangkut , sekalian jadi gendruwo beneran kamu!”


Akhirnya El yang sudah ketakutan melihat kemarahan OP warnet yang bawa samurai, dia
nekat juga lompat lewat jendela dan nyangkut di pohon. Namun berkat pohon itulah dia
jatuhnya pelan-pelan sampai tanah. Dan setelah kejadian itu pula warnet tersebut semakin
sepi, karena beredarnya isu tentang gendruwo di warnet itu, yang membuatnya di cap sebagai
warnet angker.

ZxSnQua123@gmail.com

KELIMA SAHABAT KECILKU

KARYA NOOR ASHILA ZHARIFA

Namaku adalah Shila . Aku ingin bercerita sedikit tentang masa kecil ku . Dulu aku
mempunyai lima sahabat nama nya Siwi , Pika , Sela ,Caca , Dan Puput. Mereka adalah
teman baik ku, Kami berteman dari kecil hingga saat ini mungkin saat ini kami jarang sekali
bisa kumpul bareng bareng seperti dulu lagi karna sudah mempunyai kesibukan masih
masing …Siwi Dan Pika teman ku yang usianya terpaut lebih jauh di antara aku ,sella, caca ,
puput .Mereka sekarang ini sudah lulus SMA sedangkan aku , caca sella dan puput masih
bersekolah ... kami dulu selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama sama dari
mulai pagi hingga sore hari kami tak kenal waktu jika sudah berkumpul bersama bermain
mainan tradisional permainan yang kami gemari sekali pada waktu itu adalah emprak,
kelereng , jembolog , dan karet. Hampir setiap waktu weekend kami selalu berkumpul di
salah satu rumah dari kami tetapi yang lebih sering di rumah siwi karna pada saat itu kedua
orang tuanya berkerja dan kami bebas untuk bermaini sepuasnya setelah kami seharian
bermain biasanya kami sehabis sholat magrip kami mengaji di rumah pak ustad tubi hingga
kami lulus SD .Setelah itu kami pun mulai jarang bermain hingga tak pernah kumpul kumpul
kembali , setelah beberapa tahun kami kumpul kembali di salah satu acara ulang tahun pika
mulai dari situ kami selalu bersama sama kembali saat bulan puasa pun kami trawih bareng
bukber bareng hingga sore sorean bareng istilahnya kalo anak sekarang ngabuburit sore entah
sampai kapan kami selalu bisa kumpul bersama sama seperti ini terus. Dulu aku tidak akur
dengan salah satu sodaraku yang main dengan aku yaitu puput kami selalu berantam setiap
kali main dengan anak anak entah apa yang selalu kami ributkan hannya saling iri irian saat
dari salah satu dari kami bembeli mainan baru kami sering sekali ledek ledekan ketika
bermain. Yang aku tak suka dari sipat juteknya diah kalo udah marah nyebeliin banget …..
apalagi kalo udah ngomong jutek banget ga bisa salah dikit pasti marah padahal kami
sepupuan yah gitu deh jarang akurnya tapi semenjak SMA kami selalu bersama sama kemana
pun dan tak pernah lagi berantem seperti dulu. karna waktu SMP puput di pondok pesantren
jadi kita gabisa brantem lagi dan main bareng lagi nah pas SMA kelas satu ia pindah ke
sekolah SMKN 11 KAB.TANGERANG.

Awalnya aku tak menyangka ia pindah karna ia tidak pernah cerita apapun tentang ia di
pondok tau tau ia sudah pindah karna aku jarang ke rumahnya sejak ia memutuskan untuk
melanjut sekolah SMP Di pondok . Setelah itu kami selalu bersama jogging bareng , main
bareng , curhat curhatan tertawa bareng hingga lupa waktu jika sudah bersama sama Dari
kisah persahabatan ku dulu aku mengerti bahwa penting arti persahabatan yang sebenarnya
dan mana yang benar benar teman dan hanya yang sekedar ingin berteman biasa saja terima
kasih sahabat sahabat ku yang selalu ada untuk ku kapan pun itu 10 tahun sudah kita
bersahabat hingga saat ini sukses selalu untuk kelima teman kecil ku jangan pernah menyerah
untuk menghadapi semuah cobaan aku selalu mengingat kata kata siwi dan pika saat aku
dengan nya curhat malam itu aku bilang kepadanya tentang masalah ku yang akan berpisah
dengan merka karna aku akan melanjutkan SMA Ku ke pondok pesantren .

Ucapku “Siwi nanti tanggal 8 Juli aku akan melanjutkan sekolah SMA ku di pondok
pesantren DAAR EL QOLAM BORDING SCHOOL Aku kesana entah aku betah atau tidak
di sana yang aku denger pesantren itu kegiatanya padat sekali mulai dari subuh hingga malam
hari jadwal tidur makan semuahnya juga di atur.” Jawab Siwi ”yakin shil, shila mau mondok
coba kamu pikir pikir dahulu jika kamu tidak yakin tidak usah di paksakan karna sesuatu
yang di paksakan itu tidak akan benar ikuti kata hati mu shil.”Pika pun menjawab “ keren
kamu shil mau mondok modal nekat yah wkwkwkwkwk.”

Kataku “Sebenarnya si bukan modal nekat tapi aku di suruh orang tua ku untuk melanjutkan
sekolah ku ke SMA bareng dengan sepupuku yang sudah duluan mondok di DQ awal aku
kira si bisa bertemu dengan aldi ternyata engga bisa tempat cowo dan cewe berbeda terhalang
gedung sekolah yang membatasi antara asrama putri dan asrama laki laki .”Pika pun
menjawab kembali “Terus kamu shil kalo ga ada sepupu kamu kamu di sana sama siapa
apakah teman mu dari SMP ada yang bersekolah di sana juga ?”jawab Siwi’’Nah iya tuh shil
…kamu sama siapa nanti di sana ?.’’jawabku’’ Ya tidak bersama siapa siapa yang pasti
bersama dengan teman teman baruku…esok hari apa kalian bisa kerumah ku sebelum
keberangkatan ku kepondok pesantren sebelum dzhur? dan sampaikan pesan ku ini ya
kepada teman teman yang lainnya.’’ Jawab siwi ‘’ ya tentu bisa sajah ouh iyah ….jangan
lupakan kami ya jika kamu mempunyai teman baru di sanah nanti kapan kapan kami
menjenguk mu di sana bersama teman teman lain.’’jawab aku’’ YA… Tentu saja aku tidak
akan melupakan sahabat sahabat terbaik ku terimakasih ya sudah mendengarkan aku curhat
karna aku ga tau lagi mau curhat kepada siapa lagi kalo bukan ke kalian sahabat sahabat
terbaik ku ku tunngu kalian esok sebelum keberangkatan ku kepondok pesantren

Ke esokan harinya waktu menjelang pagi aku bergegas menyiap nyiapkan barang apa saja
yang harus aku bawa dan tidak tetapi saat itu perasaan ku tak karuan sekali rasanya tidak bisa
aku ceritakan sedih bercampur rasa yang begitu cemas karna harus meninggalkan rumah dan
keluarga ku serasa waktu begitu cepat sekali menuju angka jam 1 ya itu waktu
keberangkatanku ke pondok setalah semuah beres teman teman kecilku datang kekamar ku
mengucapkan salam perpisahan dan memberiku dukungan agar aku di beri kesabaran dalam
menjalani semuahnya di situlah awal kisahku berpisah dengan kelima teman kecil ku rasa
cemas sepanjang jalan menuju pesantren terus menghampiriku takut yang begitu dalam
ketika masuk kedalam asrama karna orang tua laki laki tidak boleh masuk ke asrama putri
dan aku tidak bisa bertemu ayah ku..di tiap hari hari ku selu di penuhi oleh rasa ingin
berjumpa dengan orang tua ku rasa rindu rumah teramat jelas sekali saat ku melihat photo
keluarga ku berbagai cara aku lakukan untuk bisa bertemu orang tua ku berpura pura sakit
agar bisa di jenguk orang tuaku , hingga kekurangan barang apupun yang sebenarnya ada dan
masih banyak ku simpan aku harap waktu bisa di putar kembali ingin rasanya masa masa
kehilangan keluarga, sahabat itu tidak akan pernah terjadi waktu itu setelah sekian lama aku
di pesantren terasa semuahnya berubah begitu saja melihat teman teman kecilku yang
sekarang sudah beranjak dewasa semua dan separu teman ku sudah mempunya pekerjaan .

nashilazharifa@gmail.com

SAHABAT SEJATI

KARYA NURIKA HIDAYAH

Pagi yang cerah menerangi keempat sahabatku yang sedang berkumpul di sebuah
rumah kayu. Angin semilir berhembus dengan lembut. Menerpa dedaunan pohon berukuran
besar dan menari mengikuti arah angin. Mereka selalu berkumpul dan bermain bersama di
dalam rumah tersebut, bercanda, riang dan gembira. Menikmati keindahan bunga bunga yang
berbaris dengan sangat rapihnya dari atas pohon. Keempat sahabatku bernama, "ipit, manda,
eneng, dan yanti. Sinar matahari mulai merambat di jendela rumah pohon yang mereka
tempati dan mewarnai dinding dinding kayu dengan warna emasnya yang berkilau.
Rumah yang dibangun diatas pohon yang tetap berdiri dengan kokohnya itu, mereka
namakan dengan sebutan, "Rumah pohon persahabatan." Ipit adalah sosok perempuan yang
sangat bersemangat dalam hal pelajaran matematika, dia juga sangat suka bercanda dan ceria
ketika ke tiga sahabatnya itu sedih. Namun, sifat manja nya itu menjadi kelemahan yang
belum bisa dia kuasai. Manda perempuan dengan sifat nya yang cerewet, dia suka bediam
diri dan sangat suka mendegar musik dengan handphone yang selalu ia bawa, walau begitu
dia sangat pintar dalam pelajaran sejarah, dan ingin menjadi ahli sejarah, juga handal dalam
bernyanyi. eneng adalah perempuan berambut panjang yang sangat baik, suka menolong dan
menasihati sahabatnya. Dia juga sangat pintar dalam pelajaran bahasa inggris dan metematika
tak heran dia selalu mendapat peringkat pertama di SD, SMP dan sampe SMA dia selalu
mendapatkan peringkat, nilai raport nya pun tidak pernah rendah hingga menjadi murid
favorit di kelas. Dan yang terakhir yanti, sahabat yang terakhir ini dia suka makan, tiap kita
kumpul tak lupa dengan makan, dia anak yang baik dan peduli sama kita dan orang lain.

Pagi itu, ipit sedang bangun dengan wajah yang sangat lemas. Matanya yang masih
berkunang kunang membuatnya enggan berdiri, namun mau tidak mau dia harus terbangun
karena jam telah menunjukkan pukul 06.00, selain itu, ini juga adalah hari pertamanya
memasuki ruang kelas delapan, dia pun berusaha bangun untuk mempersiapkan diri menuju
sekolah. "Driing... Dringg." Lonceng sekolah berbunyi dengan suara yang berisik.Membuat
manda yang sibuk mendengar lagu menjadi terganggu, suara lonceng itu bergema dengan
keras hingga masuk ketelingannya. Sedangkan, eneng dengan senyuman khas nya yang
begitu manis mulai mengambil buku buku nya di tas biru tua untuk memulai pelajaran. tapi,
hal tidak enak dia rasakan tak tahu kenapa di sakit kepala. Tapi dia berusaha
menahannya.Lalu saat sakit kepalanya perlahan baik.

Entah kenapa ipit terus menengok kiri dan kanan berusaha mencari sesuatu. manda
mengernyit, lalu memanggil ipit yang duduk tepat berada di depannya."ipit, kamu kenapa?"
ipit berbalik, dan yanti menunggu jawaban ipit kepadanya."Apa kau melihat karin? Dari tadi
aku tidak melihatnya."
Glora menggeleng. Tiba tiba saja, guru dengan rambut panjang berwarna hitam berkilau
datang dengan elegan seperti ratu inggris yang sedang berjalan di atas karpet merah untuk
menghadiri pertemuan penting.

"Selamat pagi anak-anak!" Ujar ibu nirna dengan suara lantang.


Ibu Nirna berbalik ke arah meja dan tampak mencari cari sesuatu di tumpukan kertas
yang di biarkan berantakan. Tiba tiba saja, pintu kelas terbuka secara perlahan hampir tidak
menimbulkan suara, bayangan manusia mulai terlihat. Dan saat di lihat, ternyata itu adalah
ipit. Ipit yang kaget melihat guru, berjalan perlahan agar hentakan sepatunya yang besar
tidak menimbulkan suara. manda tak kuasa menahan tawa, saat ekspresi Ipit yang begitu lucu
di perlihatkan di depan kelas. Manda dan Eneng melihatnya berlari di antara barisan bangku
coklat yang telah di tata dengan sangat rapi hingga Karin dapat duduk di samping Manda
dengan lega. Ipit menghela napas.

" Huh, hampir saja." Sambil terengah engah.

Guru Nirna akhirnya, menemukan spidol nya yang bersembunyi. Dan kembali
menatap murid murid nya yang tampak tidak sabar ingin belajar. Semua murid perlahan
membuka lembaran kertas putih di buku nya yang baru. Dan mencatat sederetan huruf hingga
menjadi sebuah kalimat. Barisan tulisan Manda yang rapi membuat guru Nirna yang berjalan
melihat kegiatan muridnya sangat suka dengan tulisan Manda. Manda terus menulis,
tulisannya bagai tulisan ketikan komputer, sederetan angka pun di tulisnya dengan sangat rapi
dan sangat hati hati. Saat itu, mereka berkumpul di kantin untuk makan siang, mereka
membawa bekal masing masing dan tentunya selalu tersedia nasi. Mereka membicarakan
seputar pekerjaan rumah yang akan mereka kerjakan di rumah pohon persahabatan nanti saat
pulang sekolah. Keramaian di dalam kantin membuat Karin merasa terganggu apalagi suara
bising yang di keluarkan anak anak nakal yang berteriak seenaknya di kantin.

Sedangkan, Yanti sibuk memakan daging yang di potong kecil kecil dan terlihat
sangat enak. mereka saling berbagi, mulai dari daging, sayur, dan ikan dengan taburan saus
yang dimiliki gloria. Namun, manda langsung memegang dadanya, dia memperlihatkan raut
wajah yang bergitu kesakitan. Dia seolah ingin menjerit, detak jantungnya seperti melemah
dan sangat lambat. Bingung dengan hal itu, Karin pun bertanya dengan muka keheranan dan
sedikit khawatir.

"Manda , Manda ada apa?" Tanya nya.


Manda bertatapan dengan Ipit, seolah ingin bertanya.

"Kenapa dia?" manda mengangkat tangannya lalu mengacungkan jempol tanda tidak
apa apa.

Mereka pun melanjutkan makan dengan lahapnya tapi, tidak untuk Manda. Hingga
pada waktunya pelajaran telah berakhir. Mereka pun memutuskan untuk pergi kerumah Karin
tempat dimana rumah pohon persahabatan itu di buat atau lebih tepatnya halaman belakang
rumahnya. Rumput-rumput yang berwarna hijau dan bunga bunga yang bermekaran di
pandang manda dengan rasa takjub. Melihat betapa indahnya bunga bunga itu membuka
kelopaknya secara perlahan dan memamerkan keindahan putik dan benang sari yang mereka
miliki, belum lagi, warna mereka yang bervariasi. Yah... Wajar kalau banyak bunga di
halaman rumah karin itu di sebabkan karena ibu karin yang suka dengan bunga bahkan
ibunya dapat menghafal lebih dari 100 nama bunga yang langka.

"Manda, ayo naik!" Tegur karin sambil memegang tangga yang terbuat dari papan
papan kecil dan sebuah tali tebal yang kuat lalu dirangkai hingga terciptalah sebuah tangga
sederhana tapi, bermanfaat.

Saat berada di atas mereka pun mengeluarkan buku fisika dan mengerjakan nya
bersama sama. Manda langsung mengeluarkan, sebuah keripik kentang yang bertugas untuk
membuat tenggorokannya tidak kering dan membagi kepada sahabatnya. Tapi tiba tiba saja,
sebuah darah menetes perlahan menyentuh tangannya.

"Astaga, Manda hidung mu!" Ujar Yanti.

Manda terbelalak melihat darah di tangannya, dia lantas mengambil tisyu yang sudah
disediakan di rumah pohon.

"Apa kau tidak apa apa?" Tanya Eneng sekali lagi.


"Haha.. Tidak apa apa. Lagi pula semua orang bisa mengalami hal ini kan?" Katanya
dengan raut wajah yang masih ceria seolah tidak terjadi apa apa.

"Kau yakin?" Tanya Karin.

Manda menatap kedua sahabat nya lalu mengagguk pasti.


"Pppiiipp..." Suara klakson terdengar bising.

"Itu mungkin ayahku. Kurasa kita bisa melanjutkan nya besok. Dahh.." Ucap manda
yang merampas tasnya dengan cepat dan turun dengan hati hati. Saat, menaiki mobil.

"Ya, ampun sayang. Kamu mimisan?" Ayah Manda terkejut melihat anak nya.

"A-apa," Viora mengelus hidungnya.

"Kita harus kerumah sakit, segera!" Perintah ayah nya tegas.

Sedangkan Viora menunduk dan tidak berkata apa-apa. Di perjalanan Manda tak henti
henti nya mengeluarkan darah lewat hidungnya, dia berusaha menghentikan darahnya dengan
tisyu, tapi tiba tiba saja kedua hidung mengeluarkan darah terus menerus tanpa henti,
sehingga membuat Viora kesulitan bernafas hingga kehilangan kesadaran. Ayah Manda pucat
pasih, tangannya gemetar dan menggas mobilnya dengan cepat. Ayah nya menangis dengan
deras. Dia melihat anak nya pingsan di kursi mobil. Hingga manda tidak dapat merasakan
apapun, dia hanya dapat mendengar detak jantung nya yang perlahan melemah. Hujan jatuh
dari langit biru da membasahi rumah pohon. Entah kenapa perasaaneneng sangat tidak enak
begitu pun dengan ipit yang sangat cemas dengan manda. Hujan semakin deras, karin
melamun di depan jendela kamarnya, malihat banyak nya air yang turun dan membasahi
bunga serta rumput ibunya.

Pagi telah tiba, aku, Eneng, Yanti dan Ipit sedang menunggu Manda untuk datang
sekolah namun, sampai lonceng istirahat pun dia belum kunjung datang. Hingga mereka
berdua memutuskan untuk datang ke rumah Manda.

"Apa manda baik baik saja?" Tanya eneng.


"Aku juga tidak tahu, tapi kita akan tahu saat kita sudah sampai." Rumah yang berdiri
menjulang tinggi dengan warna krem dan pintu berwarna putih terang sedang dilihat Gloria
sambil mendongak.

Ipit perlahan membuka pagar berwarna hitam mengkilap dan masuk ke halaman
rumahnya yang sangat luas.

"Tok...tok...tok." Pintu putih tersebut perlahan bergeser dan terlihat ada kakak Manda
di didalam rumah.

"Ada apa?" Tanya nya.

"Ehm... Kami ingin mencari manda, apa kakak tahu?" Tanya ipit dengan sopan.

"Oh, ibu sedang berada di rumah sakit." eneng yang mendengarnya terkejut,
mendengar kalau manda ada dirumah sakit.

"Aku tahu di mana rumah sakitnya, hanya ada satu rumah sakit yang dekat di sekitar
sini." Ujar ipit dengan rasa yakin.

"Apa kakak tahu dia di bangsal berapa?" Tanya Eneng sekali lagi.

"Dia sekarang berada di ruang ICU!"

"ICU?." Ulangnya.

"Oh, kalian tidak tahu. Ibu manda pernah mengalami penyakit jantung selama kurang
lebih 2 bulan?" Kata wanita itu.

Mata Eneng samakin berkaca kaca mendengarnya. Tanpa pikir panjang aku eneng
mengajak Ipit dan Yanti untuk pergi ke rumah sakit menaiki mobil milik Ayahnya, tentu saja
Ipit mengangguk mantap. Mereka berlari di sepanjang jalan menuju rumah Eneng dan cepat
cepat pergi ke rumah sakit. Perasaan perasaan yang aku, Ipit dan Eneng alami mulai sangat
tidak enak, bahkan mata mereka ikut prihatin dengan perasaan mereka sehingga menurunkan
tetesan air mata yang mengalir dan membasahi pipi mereka. Mobil mendadak berhenti. Saat
ayah Eneng berteriak.

"Kita sudah sampai." Lamunan tentang hal hal yang pasti mereka pikirkan tiba tiba
terbongkar saat ayah nya berteriak, mereka berlari secepat mungkin menuju ruang ICU tanpa
menghiraukan orang orang yang melihat mereka. Eneng dan Karin berpegangan tangan
dengan sangat kuat. Saat mereka sudah melihat Ayah dan Ibu Manda sedang menunggu di
depan ruang ICU.

"eneng! ipit! Ika Apa yang kalian lakukan?"

"Om, tante apakah manda baik baik saja?"

Mereka menunduk tak kuasa melihat manda terbaring lemah dengan banyak selang
selang yang menancap di seluruh tubuhnya mulai dari dada, dan tangan. Serta tabung, dan
alat bantu pernapasan semua di kerahkan demi menyelamatkan nyawa sahabat nya. Tiba tiba,
dokter membuka pintu dengan raut wajah yang membuat ayah dan ibunya menangis. Satu
kalimat terdengar lembut namun menusuk hati. "Saya, sudah mencoba semaksimal
mungkin!" "manda!!" eneng menyambar dokter begitu juga dengan kedua orang tuannya,
mereka mendapati viora terbaring dengan begitu lemahnya. "Ayo, ayo bertahan. Jangan
tinggalkan kami viora. Ayo bangunn!" Jantung manda semakin melemah. Ika, ipit dan eneng
bersama sama memegeang tangan manda yang sangat dingin dan pucat seperti mayat.
Mereka terkaget saat melihat manda menggerakkan jarinya. "Kumohon, jangan pergi sahabat
ku! Kumohon."

Dengungan komputer yang berfungsi merekam detak jantung, tiba tiba saja
menunjukkan garis yang lancip dengan ukuran yang sangat kecil. Dengungan itu membuat
semua menjadi hening dan hampa.manda berusaha mengatakan sesuatu, hal yang begitu
pedis dan sangat tertusuk. Sambil tersenyum dia berkata. "SELAMAT TINGAL
SAHABATKU!

nurikahidayah4@gmail.com

RISALAH HATI
KARYA NURUL ALFIYAH

Pagi itu cuaca sangat cerah dan disekolah sedang mengadakan acara
classmeeting.Suasana disekolahpun masih sepi aku dan teman-temanku datang lebih
awal.Ketika aku sedang melihat ke seberang lapangan tidak sengaja aku menangkap sosok
laki-laki berjaket hitam bertopi hitam dan sepatu berwarna merah. Ketika aku sedang
memandangi laki-laki itu,teman teman ku tiba-tiba memanggilku dan akupun kehilangan
sosok laki-laki itu. Aku mencari keberadaan laki-laki itu,bola mataku masih terus bergerak
melirik kesetiap sudut tapi aku tidak menemukan keberadaan laki-laki itu.

***

Singkat cerita classmeeting pada hari pertama telah selesai dan akan dilanjut pada hari
berikutnya. Pada hari selanjutnya classmeeting kedua dimulai. Seperti biasanya aku dan
beberapa temanku datang lebih awal untuk menyiapkan air minum untuk tim futsal kelas
kami.Tanpa disengaja aku mendapati sosok laki-laki yang kemarin aku lihat,tetapi kali ini dia
tidak menggunakan topinya,aku medapatinya sedang duduk sendiri sambil menunduk sambil
memainkan ponselnya. Aku dan serombongan temanku yang super cerewet berjalan melewati
laki-laki itu. Kemudian dari samping aku melihat potongan rambut laki-laki itu.Ya,tidak
mungkin Aku melihat potongan rambut laki-laki itu sampai mengerutkan keningku dan
menciutkan mataku jika potongan rambut laki-laki itu tidak aneh. Singkat cerita,aku dan
teman-temanku ingin pergi ke kantin,lalu sampailah mereka dikantin,sambil menunggu
temanku yang sedang membeli air minum aku dan beberapa temanku duduk dibangku kantin.
Dan ternyata aku melihat laki-laki itu lagi lalu tidak disengaja Aku mengatakan “Dimana-
mana ketemu sama si anak jalan kutu.”

“Siapa bun anak jalan kutu?.” tanya temannya.

“Itu loh cowok yang pakai jaket hitam.” jawabku. Lalu sambil berjalan Aku dan temanku
terus membicarakan lelaki itu,kita membicarakan gaya lelaki itu yang seolah tidak takut
terkena hukuman guru yang terkenal galak seantero sekolah.

***

Singkat cerita,classmeeting hari ke-2 selesai kemudian aku dan teman-temanku


berjalan ke tempat biasa kami menunggu angkutan umum,aku sudah dijemput oleh ibuku
sementara teman-temanku masih ada yang belum pulang karena menunggu angkutan umum.
Sampainya dirumah aku memikirkan laki-laki itu terus menerus,entah karena mulai suka
ataupun karena sesuatu hal hal lain.Lalu pada malam harinya aku mulai bercerita kesalah satu
temanku tentang laki-laki itu melalui pesan WhatsApp. “Wit...” pesan pertama yang aku
kirim kepada wiwit. “iya kenapa bun?” balas wiwit. Aku menceritakan tentang apa yang aku
rasakan sejak pertama kali aku melihat laki laki itu yang sampai sekarang akupun tidak tahu
siapa nama laki-laki itu. Lalu wiwit membalas “Awas loh ngomongin dia terus nanti lama-
lama suka.” Emang sudah suka kali wit.”Balasku

Singkat cerita,Classmeeting hari ke-3 pun dimulai. Dan ternyata tim futsal putra yang akan
bertanding adalah tim kelas 11 Ips 1 melawan tim futsal putra kelas 10 Ips 5. Ya,itu berarti
tim yang akan bertanding adalah tim kelasku dan tim kelas laki-laki itu. Aku melihat dari
kejauhan laki-laki itu sedang bersiap-siap memakai kostum futsal kelasnya. Singkat cerita
osis memanggil tim kelas 11 Ips 1 dan 10 ips 5 agar segera turun kelapangan. Saat itu aku
duduk tepat di barisan paling depan di tepi lapangan bersama teman-temanku. Aku duduk di
barisan paling depan karena aku ingin melihat laki-laki itu lebih jelas,tapi ada juga alasan lain
selain itu,aku juga ingin menyuport tim kelasku,itulah alasan mengapa aku ingin duduk di
barisan paling depan. Aku dan teman-temanku bersorak-sorak menyemangati tim
kami,karena kelas kami tergolong kelas yang sangat berisik dan susah diatur karena itu suara
sorakan kelas kamilah yang terdengar sangat berisik,dan akupun tergolong anak yang
berisik,tidak bisa diam,usil,sering bertingkah konyol,suka bernyanyi,dan melawak di kelasku.
Sinkat cerita pertandingan futsal kelasku dan kelas 11 Ips 1 berakhir.

Singkat beberapa waktu Aku dan teman-temanku pergi ke kantin untuk mengisi perut
yang mulai keroncongan. Tanpa aku sadari ketika aku sedang berjalan sambil menunduk
memainkan ponsel ternyata ada seorang laki-laki yang berdiri menghalangi pintu kantin
sambil menyedot es.”maaf kak permisi” ucap ku sambil menunduk.”oh iya maaf ” saut laki-
laki itu. Tidak sengaja mereka bertatap wajah,aku terkejut saat melihat laki-laki yang berdiri
di pintu kantin itu ternyata dia. Tidak lama,aku langsung berjalan menuju tempat makanku
dan teman-temanku.”aduhhh gila deg degan banget “ aku mengatakan kepada temanku apa
yang sedang aku rasakan saat betatapan dengan lelaki itu.”cie tambrakan cinta sama idola”
temanku meledek ku.”kayaknya udah ada getaran sesuatu nih” ucap temanku yang ikut
meledek ku. Teman-temanku tertawa seolah menggodaku sehingga aku menjadi salah
tingkah. Aku tan teman-temanku mulai menyebut laki-laki itu dengan sebutan ‘Jalan kutu’
karena kami melihat potongan rambut lelaki itu seolah memberi jalan bagi kutu untuk lewat.

***
Pada hari berikutnya aku sedang bercanda dengan temanku dan akupun berhenti tertawa
seketika karena aku melihat laki-laki itu sedang duduk di depan koridor kelas ku. Aku merasa
jantungku berdegup kencang dan aku merasa malu-malu sendiri dan salah tingkah,padahal
laki-laki itu tidak tahu sama selaki kalau aku sedang memerhatikannya diam-diam. Lalu
temanku sengaja mengambil foto laki-laki itu diam-diam dan menunjukan padaku. Sejak hari
itu aku merasa seperti penggemar rahasia. Semakin lama aku semakin penasaran dengan
lelaki itu.

Aku semakin penasaran dengan laki-laki itu,kemudian aku mulai mencari tahu siapa
nama laki-laki itu dan segala hal tentangnya. Aku bertanya kepada kakak kelas yang aku
kenal yang bernama Maul,aku bertanya padanya karena dia adalah teman sekelas laki-laki itu
bahkan mereka berteman dekat. Aku bertanya kepada Maul tapi dia tidak mau memberi tahu
kepada ku. Lalu aku mencari tahu lagi,dan setelah sekian lamanya aku mencari tahu akhirnya
aku mengetahui nama laki-laki itu, Dia bernama Rizki. Aku merasa ternyata perjuanganku
ingin tahu namanya tidak sia sia. Aku terus mencari informasi tentangnya dan akupun
memberikan diri untuk bertanya kepada kakak kelas 12 yang bernama Andreas. Aku
memberanikan diri bertanya padanya,aku menanyakan nama salah satu akun media sosialnya.
Dan akhirnya akupun mengetahui nama akun Instagram milik Rizki. Perlahan aku mulai
mencari informasi lainnya dan akupun mendapat nomor WhatsApp Rizki dari
Andreas,Andreas memberikan nomor Rizki kepadaku dan akupun ingin mengirim pesan
kepada Rizki tapi aku belum berani mengirim pesan kepadanya Karena aku malu. Setelah
Satu bulan aku menyimpan nomor HPnya di kontakku,akhirnya akupun berani Mengrim
pesan pertamaku kepadanya,meskipun aku masih malu-malu tetapi aku memberanikan diri
supaya aku bisa mengenalnya lebih dekat. Pesan pertama yang ku bahas dengannya adalah
tentang pertamakali aku meminta foto dengan dirinya. Dari awal kita berkomunikasi aku
merasakan sesuatu,Mungkin kali ini aku benar-benar suka padanya. Karakternya yang
asik,seru,konyol dan topik yang dibahas tidak monoton membuatku merasa senang telah
bertemu dengan orang sepertinya,aku merasa terhibur dengan topik yang kita bahas.

Tetapi aku merasa sakit hati setelah aku tahu bahwa Rizki sudah mempunyai seorang
kekasih. Dari awal aku melihat status di WhatsApp nya akupun sudah menduga kalau dia
memang sudah punya kekasih,dan aku semakin yakin bahwa dia sudah mempunyai hubungan
dengan seorang perempuan. Aku melihat dengan mataku sendiri dia berjalan dengan seorang
perempuan sambil menggandeng perempuan itu. Aku sebenarnya cemburu melihat situasi
itu,tapi apa hakku untuk cemburu padanya sedangkan aku bukan siapa siapanya. Sejak itu
aku sudah berniatan untuk melupakan Rizki,tapi entah mengapa terasa sangat sulit untuk
melupakannya,mungkin karena aku terlalu berharap padanya? atau mungkin karena sesuatu
hal lain.
Pada saat itu aku dan Rizki sudah jarang berkomunikasi,dan Akupun berfikir bahwa aku bisa
melupakannya,tapi ternyata harapanku salah justru saat aku sudah ingin melupakannya dia
datang kembali. Singkat cerita aku menjadi akrab dengannya,Kita berdua Chattingan setiap
malam. Awalnya Rizki tidak mengenalku,dia hanya tahu namaku tetapi tidak tahu siapa
aku,lalu aku dan dia bertemu ditangga dekat kelas 10 Ipa 4,pada hari itulah dia mulai
mengetahui siapa aku. Kami terus berkomunikasi sampai kami berdua benar benar akrab. Dia
sering bercerita tentang hubungannya dengan kekasihnya itu,aku pernah berfikir jika aku
berada diposisi kekasihnya itu aku merasa beruntung bisa mempunyai kekasih seperti
Rizki,yang peduli,baik,dan melalukan segala cara untuk menghibur kekasihnya jika sedang
marah.

Hingga pada suatu ketika ada suatu konflik yang membuat kekasih Rizki ingin berhenti
hubungan dengannya. Pada saat itu juga dia mengatakan apakah aku mau menjadi
kekasihnya,ini adalah petama kali dia memberi pertanyaan seperti itu. Dia memang membuat
ku merasa nyaman dan aku merasa semakin suka padanya.pada suatu ketika saat kita
berkomunikasi dia menyatakan pertanyaan yang sama seperti waktu itu. Tetapi akupun
menolaknya lagi karena dia masih mempunyai kekasih,sebenarnya aku ingin menerima
tawarannya itu,tapi aku berfikir jika aku menerima tawarannya itu status tidak lebih dari
seorang perusak hubungan orang.

Selama Rizki beberapa bulan berkomunikasi dengan ku,dia belum pernah melihatku
secara langsung. Hingga pada suatu ketika ada salah satu tugas yg membuatku meminta
bantuannya dan tentu saja jika aku meminta bantuannya itu artinya aku dan dia harus bertemu
secara langsung. Lalu pada hari jumat aku bertemu dengannya,saat itu aku sedang olahraga
dan dia mengirim pesan WhatsApp,karena aku sedang berolahraga aku baru membuka ponsel
ku setelah aku selesai olahraga. “Ke tangga sekarang.” pesan pertama yang dikirim oleh
Rizki.

“Tadi olahraga.” Balasku dengan perasaan yang tidak menduga bahwa Rizki mengajakku
bertemu

“Iya kakak liat” Balas Rizki

“Terus kapan ?.” Balasku lagi

“Sekarang.”Balas Rizki

“Sekarang nih ?.”Balasku sebari senyum-senyum dan hati yang berdegup kencang

“Iya sekarang aja”Balasnya


“Yaudah kakak keluar duluan sekarang.”Pintaku padanya

“Ini kaka udah diluar,Nurul dimana ?.” Tanya nya padaku

“Nurul ada dibawah pohon bentar lagi juga nyampe.” Balasku sebari jalan terburu-buru

***

Akhirnya aku bertemu dengannya ditangga pojok dekat ruang guru. Dia menatap
mataku dan begitupun aku,saat itu adalah pertamakali aku berbicara langsung dengannya.
Perasaanku sangat gugup saat bertemu dengannya,aku memberikan tugasku yang akan
dibantu olehnya,percakapan kami sangat singkat dan dia benar-benar cuek sekali. Dia berbica
sangat irit hanya satu atau dua kata saja yang dia ucapkan.

Setelah aku memberikan tugasku aku kembali lagi ke kelasku, setelah 2 hari tugasku
selesai dikerjakan olehnya aku dan dia bertemu di depan gerbang sekolah pada hari minggu
untuk mengambil tugasku. Jujur persaanku sangat senang bisa bertemu dengan dia walaupun
hanya beberapa menit saja. Malamnya aku berkomunikasi dengannya dia selalu memberikan
topik pembicaraan yang lucu dan tidak monoton,itu yang aku suka darinya. Memang
terkadang seseorang yang telihat cuek akan lebih seru disaat tertentu.

***

Singkat cerita dia marah padaku karena ada salah satu temanku yang membaca pesan
chatting ku dengannya,sebelumnya dia pernah meminta kepadaku agar aku merahasiakan
kedekatan ku dangannya. Akupun berjanji untuk menjaga rahasia dan tidak akan memberi
tahu siapapun walaupun ke teman dekatku. Hingga akhirnya aku meminta maaf padanya,aku
sangat merasa bersalah kepadanya,dia tetap marah padaku sampai beberapa hari dia
mendiami ku,sekalinya dia membalas pesanku dia membalasnya dengan singkat. Akhirnya
setelah aku membujuknya diapun mau memaafkan ku. Aku merasa memliki hubungan
dengannya,padahal aku tidak memiliki hubungan khusus dengannya.

***

Aku menunggunya selama 11 bulan,selama itu aku berharap padannya. Aku mersa bahwa
aku hanyalah pelampiasannya,entah dia menganggapku siapa yang jelas aku suka padanya
dan aku masih menunggunya. Saat ini dia sudah memiliki kekasih baru,setelah dia
memberiharapan kepadaku dan saat aku sudah jatuh terlalu dalam dia malah maninggalkan
ku. Hingga akhirnya aku kecewa dan merasa sakit hati,lelaki yang aku suka dan aku nantikan
selama 11 bulan ternyata dia menjalin hubungan dengan perempuan lain. Aku berfikir ingin
melupakannya dan ingin bersikap cuek dan tidak ingin memperdulikannya lagi, tapi aku tidak
bisa,aku selalu besikap seolah aku masih suka padanya.
Aku selalu gugup jika berpapasan denganya,memang perasaan tidak bisa
dibohongi,perasaanku selalu menjadi luluh jika bertemu dan bertatapan dengannya.Aku tidak
tahu bagaimana caranya agar aku bersikap biasa saja kepadanya dan melupakannya,hingga
suatu ketika ibu berkata bahwa aku harus ikut pindah ke Jawa dengan kedua orang tua
ku,awalnya aku tidak mau karena aku tidak ingin jauh dengannya dan juga teman-temanku.
Pada akhirnya aku mau mengikuti kemauan orang tuaku aku menerima jika aku harus pindah
sekolah,biarpun itu adalah hal yang sangat sulit,aku berat meninggalkan teman-teman ku
yang sudah lama aku kenal dari semenjak aku kelas 5 SD-kelas 2 SMA. Tapi aku ingat kata
Rizki dan ibuku,jika temanku benar-benar teman yang baik dan benar-benar sahabat sejati
mereka tidak akan lupa padaku.

Aku berfikir jika aku berjodoh dengannya,sejauh apapun jarak antara kita,kita pasti
akan dipertemukan kembali pada waktunya. Jika Tuhan sudah menetapkan takdir ku akan
bertemu dengannya pasti kita akan bertemu lagi. Aku cukup berdoa meminta supaya kami
dipertemukan di kemudian hari. Dan akhirnya aku memilih berpindah sekolah berpisah
dengan Rizki dan teman-temanku,aku akan selalu mengingat temanku dan Rizki.

“Yakinlah bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin,teruslah berusaha untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan dan jangan lupa berdoa”

nurullalfiyah18@gmail.com
JUARA YANG BELUM TERCAPAI

KARYA PURNAMA ALZIHAN SUMANTRI

Ketika itu sekolah saya mengadakan lomba Nineteen Cup 1 beberapa lomba yang diadakan
disekolah antara lain futsal,sepak bola,volli ball untuk setiap kelas wajib mengikuti
perlombaan yang telah di selenggarakan sekolah. Saya sendiri mendapatkan bagian untuk
mengikuti lomba diantaranya futsal. Tetapi saya hanya mengikuti futsal dan sepak bola saja
karena menurut saya lomba volli ball tidak menyenangkan.

Dan tibalah saatnya perlombaan yang memperingati hari nineteen cup 1 yang pertama,saya
dan teman-teman saya bersegera menuju lapangan perlombaan yang di mulai pada pukul
07.30 yang ditandai dengan upacara pagi dan absen pagi. Lomba yang pertama saya ikuti
adalah lomba futsal yang diikuti oleh siswa laki-laki. Tim saya dari kelas XI IPS 5 pada
awalnya memenangkan pertandingan melawan kelas X IPS 2 akan tetapi ketika melawan
kelas XII IPA 3 tim futsal saya kewalahan karena ukuran badan mereka yang besar
sedangkan tim saya kecil.

Kemudian lomba selanjutnya yang saya ikuti adalah lomba sepak bola, lomba yang di nanti-
nanti oleh semua anak laki-laki karena lomba tersebut hanya anak laki-laki saja yang
meramaikan pertandingan saja atau hanya menonton. Kelas saya mendapatkan giliran
pertama bertanding melawan kelas XI IPS 7. Pluit dimulainya pertandingan pun dibunyikan
dan baru bebrapa menit tim saya langsung dibobol lawan. Tim saya sudah pasrah sepertinya
seperti akan kalah oleh lawan tetapi dengan semangat yang membara tim saya menghalau tim
lawan, akhirnya tim saya pun berhasil memasukan bola ke gawang lawan dan akhirnya
berbalik unggul yang awalnya 1-0 dan kini menjadi 3-1 untuk kemenangan tim sepak bola
saya. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 13.30 tandanya loma disekolah telah berakhir dan
seluruh siswa bekumpul dilapangan untuk upacara siang dan absensi siang. Karena waktunya
cukup untuk melanjutkan pertandingan sepak bola akhirnya dilanjutkan pada esok harinya.

Pada keesokan harinya lomba memperingati Nineteen Cup 1 yang dimulai kembali. Kali ini
tim sepak bola saya akan mengadapi tim sepak bola kelas X IPS 1 yang baru saja
mengalahkan tim sepak bola kelas X IPA 4. Bukan lawan yang mudah menghadapi kelas X
IPS 1 karena kelas tersebut mengalahkan kelas X IPA 4 dengan skor yang besar yakni 6-0.
Para pemain sepak bola masing-masing kelas pun berkumpul dilapangan sepak bola untuk
segera melakukan pertandingan. Pluit tanda babak pertama pun dibunyikan, tim sepak bola
saya mencoba mengambil kendali permainan dibabak pertama, tetapi sayangnya tim sepak
bola saya malah kebobolan karena asiknya menyerang tim lawan tanpa memperhatikan
pemain bertahan. Keunggulan tim sepak bola kelas X IPS 1 pun makin bertambah banyak
memasuki babak kedua.
Tim sepak bola saya mendapatkan ide untuk mengatasi kekurangan tim sepak bola saya yakni
dengan mengganti pemain bertahan dengan pemain cadangan yang masih segar, dan akhirnya
tim sepak bola saya berhasil membalikan keunggulan dengan hasil yang menegangkan
dengan skor akhir 4-3 untuk keunggulan tim sepak bola saya dan melaju kesemifinal.

Di pertandingan semifinal Nineteen cup 1 yang berhasil lolos adalah kelas XII IPA 1, XI IPS
2, X BAHASA 1, dan yang terakhir adalah kelas saya, yaitu XI IPS 5 dengan stamina yang
kurang fit dan pemain yang sangat tidak meyakinkan untuk bermain karena kelelahan di saat
pertandingan melawan kelas X IPS 1.

Di kemudian hari panitia Nineteen cup 1 memberikan kabar kepada salah satu teman saya di
kelas bahwa tim sepak bola kelas saya akan bertanding lagi di minggu depan melawan kelas
XII IPA 1 pada pukul 09.00 setelah pertandingan pertama antara kelas XI IPS 2 menghadapi
X BAHASA 1. Pertandingan pertama yang dijadwalkan pada pagi hari pukul 07.45 pun di
mulai dan berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk keunggulan kelas XI IPS 2. Pada
pertandingan selanjutnya kelas sepak bola saya yang menghadapi kelas XII IPA 1 akhirnya di
mulai, pluit babak pertama pun telah berbunyi dan sampai akhir babak pertama telah usai
skor masih saja imbang 0-0 dan dilanjutkan ke babak ke 2. Kartu merah yang di buat salah
satu teman sepak bola saya yang mengakibatkan babak ke 2 pun berakhir dengan strategi
bertahan yang sangat indah membuat lawan di paksa untuk ke babak adu penalty. Kelas saya
merancang strategi penembak untuk melakukan adu penalty tersebut .

Wasit pertandingan sepak bola pun memanggil masing-masing kapten tim untuk melakukan
tendangan penalty yang bertujuan untuk siapa yang akan menendang pertama, tim sepak bola
saya yang berhasil menendang pertama di adu penalty, 3 gol telah di masukan di masing-
masing tim dan akhirnya ke penendang ke 4, saya sebagai penendang terakhir pun gagal
untuk memasukan bola ke gawang lawan dan tim sepak bola saya akhirnya menelan
kegagalan.

Dari sekian perlombaan yang telah saya ikuti tidak ada satupun gelar juara yang kelas saya
dapatkan dan juga mungkin itu belum rencana allah swt untuk keberhasilanku.

alzihanpurnama@gmail.com
MEMELIHARA KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKITAR

KARYA RATIH SUCI PATMAWATI

Adam, Rama, dan Yoga adalah 3 orang siswa SMA yang telah berteman sejak mereka TK.
Ketiga siswa ini sangat gemar membersihkan lingkungan sekolah. Tidak heran apabila bapak
atau ibu guru menjadikan mereka suri tauladan bagi murid lain karena keuletan mereka
bertiga terhadap kepedulian mereka menjaga lingkungan sekitar terutama lingkungan
sekolah.

Suatu hari mereka sedang bermain dipinggir sungai setelah pulang sekolah. Mereka bermain
bersama sambil memancing ikan untuk dipanggang atau digoreng yang kemudian untuk
dijadikan lauk untuk makan siang mereka. Ukuran sungai yang tidak terlalu besar,
memudahkan mereka berjalan dari bagian ujung keujung sungai untuk memancing. Selama
mereka berjalan mengiringi sungai, mereka menjumpai banyak sekali sampah di sungai mulai
dari pelastik, botol bekas, dan lain lain.

Setelah kelelahan mereka beristirahat di bawah pohon besar pinggir sungai. Adam pun
bertanya kepada Rama tentang sampah yang banyak mereka jumpai dipinggir sungai.
Merekapun teringat pada pelajaran geografi yang mereka terima tentang bencana alam,
bahwa sampah yang menumpuk disungai dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan tiba
nanti.

Keesokan harinya ketika pagi adam, rama, dan yoga pergi ke ruang guru. Mereka menemui
pak amir, wali kelas mereka. Adam menceritakan kepada pak amir terhadap masalah yang
mereka temui kemarin siang yaitu banyaknya sampah yang menumpuk disungai, cerita
aldyan pun ditimpali dan dilengkapi oleh rama dan yoga. Mereka memberikan usul kepada
pak amir untuk mengadakan acara membersihkan sungai pada saat bersih bersih lingkungan
sekolah yang rutin diadakan setiap hari jumat oleh semua siswa dan siswi sekolah setiap
minggunya. Usulan merekapun diterima oleh pak amir dan akan diberitahukan kembali
kepada seluruh siswa dan siswi sekolah. Alhamdulilah usulan merekapun di tanggapinya
dengan positif oleh sebagian besar siswa siswi sekolah.

***
Akhirnya hari jumat pun tiba, dimana acara membersihkan sungai itu akan dilaksanakan pada
pagi hari, bapak kepala sekolah memberikan arahan kepada semua siswa dan siswi tentang
pentingnya sungai yang bersih, kepala sekolah juga meminta kepada semua siswa dan siswi
untuk membersihkan sungai dengan sungguh sungguh tak lupa kepala sekolah
menyampaikan tentang hal hal yang tidak boleh dilalukan selama acara membersihkan sungai
berlangsung.

Setelah selesai acara pengarahan, dengan berbondong bondong didampingi oleh walikelas
masing masing, para siswa dan siswi menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari
sekolah.

Sesampainya di sungai wali kelas membagi siswa dan siswi ke dalam beberapa kelompok
dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan 1 orang menjadi ketua kelompok. Acara
bersih bersih sungai berlangsung selama 2 jam. Setelah acara bersih bersih sungai selesai
tampak beberapa tumpukan sampah yang telah berhasil dikumpulkan oleh para siswa dan
siswi. Sampah pun diangkut oleh petugas kebersihan, sungai pun tampak bersih. Kepala
sekolah menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat disekitar
terbebas dari banjir saat musim hujan tiba, oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan
lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir.

suci6650@gmail.com
LOVE AT THE FIRST SIGHT
KARYA RIKA AMELIA

Pagi hari ku awali hariku yang indah, hari-hari sekolahku yang indah karena ada yang
selalu ku nanti saat ku disekolah, pria yang ku kagumi sejak awal kenaikan kelasku aku
senang bisa bertemu dengannya.Tertawa bahagia setiap kali ku melihatnya walaupun tak bisa
berbicara langsung cukup melihat dari dari jauh saja aku sudah senang apalagi aku berbicara
dengannya!! Mungkin itu hanya khayalan ku saja ntah mengapa aku sangat canggung bila ia
lewat di depanku, ntah apa yang aku rasakan perasaanku tak tentu.

Ia adalah sosok pria yang membuatku jatuh cinta untuk kesekian kalinya, awalnya aku
melihat dia berjalan di lapangan menuju ke arah kantin bersama teman-temannya, lalu ia
lewat di depanku dan aku pun merasa beda bila melihat dia, sekali dia lewat di depanku ntah
kenapa perasaan itu selalu berdebar-debar begitu saja, ntah apa ini ? yang harus
menghantuiku terus-menerus selalu membayangkan ia menjadi milikku. Tetapi aku tidak tahu
tentang perasaan dia kepadaku ntah lah dia merasakan yang sama denganku, Ataukah tidak?
Aku berharap sih iya!! Aku berusaha mencari tahu tentang dia dari teman-temannya. Aku
menannyakan tentang sikap dia dan bagaimana dia, dan aku menanyakan nomer whatshap
dia kepada teman dekatnya. Apakah dia mempunyai nomer whatsApp

“Nasrul apakah kamu mempunyai nomer whatsAap nya Abdal?” tanyaku

“Tentu saja aku punya, memangnya untuk apa kamu menanyakan nomer WhatsApp Abdal”
jawab Nasrul

“Tidak, aku hanya ingin bertanya saja” kataku

“Oh begitu, ya sudah, hanya itu saja kan?” tanya Nasrul kembali

“Ya sudah terima kasih ya” jawabku

Setelah itu aku juga mendapatkan nomer WhatsApp dia dari temannya itu, Nasrul dan
aku pun memulai percakapan duluan dengan dia dan dia pun akhirnya merespon WhatsApp
ku. Seiring berjalannya waktu akupun sudah mulai bisa mendekatkan diri kepada dia dan
sering berkomunikasi dengannya. Akhirnya pun sampai sekarang tidak terputus komunikasi
nya terus berlanjut berkomunikasi, ntah kenapa aku merasakan ia sudah mulai merasakan
perasaan yang berbeda dengannya dari awal bertemu hingga saat ini aku tahu dia orangnya
cuek, jutek kepada orang yang ga kenal tapi kalo sudah mengenal dia aku tahu dia orangnya
asik dan senang untuk di ajak bercanda.Dan sekarang dia sudah memulai peduli dan memberi
harapan yang lebih.
Suatu hal yang cukup sedehana namun,sulit untuk di lakukan mengungkapkan perasaan
kepada seseorang. Bersabarlah hati semua hanya tentang waktu saja karena jika waktunya
sudah tiba yang di tuliskan menjadi milikmu pasti akan datang kepadamu tanpa kamu harus
meminta kepada mu untuk mengungkapkan.

Dan dari mulai sejak itu saya mengetahui sikap dan karakter dia bahwa dia adalah tipe
orang yang tidak mau mengungkapkan perasaan terhadap orang yang ia sukai, dan dia tidak
mau menujukkan kepada semua orang bahwa dia itu sedang menyukai seseorang dan dari itu
saya sudah mengetahui sifat dia yang diam dan karakter dia yang suka memendam
perasaannya sendiri, mulai dari itu saya mengatakan kepada dia untuk mengungkapkan apa
yang dia rasakan dan saya juga mencoba dia untuk belajar berani mengungkapkan semua isi
hatinya kepada sesorang yang dia sukai dan ia juga harus menunjukan sikap dan sifat dia itu
yang benar-benar suka kepada seseorang. Saya sebelumnya sudah mengetahui bahwa dia
mempunyai perasaan kepadaku tapi dia hanya memendam sikap dia yang terlalu diam
membingungkan saya dan membuat saya ambigu,mana mungkin saya mengukapkan perasaan
saya terlebih dahulu kepada dia .

Mata kamu melemahkan aku disaat pertama kali aku lihat kamu dan jujur aku tak pernah
merasa begini sebelumnya mungkin ini kah cinta pandangan pertama, karena apa yang aku
rasa itu tidak biasa darimana cinta itu mulai dari mana ?.Mungkin dari mata aku melihat ada
bayangan yang membuat aku jatuh cinta dan jatuh terus ke hati hanya perasaan aku yang
membunuh memecahkan waktu hanya sanggup aku memaknai apa yang aku rasa terlalu
indah terlalu dalam terlalu lama ku hanya memikirkanmu terlalau mudah untuk jatuh cinta
kamu selalu buat aku menginginkanmu dan memilikimu dan selalu ku sebut nama kamu di
saat tidur ku walaupun aku tidak melihat parasmu tak bisa aku rasakan hadir mu jangan
pernah pergi.

Dan sekarang aku merasakan ada yang beda denganmu apa yang bisa merubah sikapmu
kepada ku saat ini itu sungguh membingungkan ku. Ntah apa yang harus aku lalukukan
kepada kamu sikap mu seolah-olah membuat aku untuk mundur tapi kenapa kamu tidak mau
mengungkapkan perasaaan itu setidaknya kamu berbicara kepadaku supaya aku tahu aku itu
harus mundur atau tidak ?.

Dan dia pun mulai membalas chatinganku dengan sikap, cuek, jutek, dan seperlunya. Dan
aku juga bingung kalo misalnya dia lagi bersama saya kenapa sikap cuek, jutek itu tidak di
perlihatkan kepadaku seperti biasa yang suka menghibur dengan asik nya

Aku pun mulai memperbaiki sikap dia dengan tidak cuek, jutek aku cari tahu suapaya dia
bisa bersikap baik kepada saya dan dia sedikit-dikit mulai bisa memperbaiki juga chatingan
pun mulai membaik dan tidak ada masalah apapun tapi dia sedikit pemalu. Dan aku pun
berhasil dari pertama sikap dia yang cuek, jutek, menjadi yang tidak seperti itu lagi.

Rikaa058@gmail.com

POPDA BANTEN IX

KARYA SARAH

Saya mulai mengikuti latihan Tinju pada saat saya duduk dikelas 9 SMP, awalnya
saya ikut Tinju cuma iseng-iseng dan sekalian ingin menurunkan berat badan. Tetapi, setelah
saya mengikuti latihan Tinju saya merasa nyaman dengan pelatih dan teman - teman yang
lainnya. Hari demi hari saya lewati dengan latihan sampai akhirnya ada Pertandingan yaitu
KEJURDA (Kejuaraan Daerah) yang diselenggarakan di Kabupaten Pandeglang pada bulan
Juni 2017, disitulah pertama kali saya bertanding, pada saat itu saya bertanding dikelas 57 kg
dan saya mendapatkan Juara 2. Beberapa bulan berlalu, akhirnya bertemu lagi dengan
Pertandingan kedua. Pada saat pertandingan kedua masih sama dalam Pertandingan
KEJURDA yang diselenggarakan di Kota Serang pada bulan November 2017, saya
bertanding dikelas 54 kg dan mendapatkan Juara 3. Pertandingan kedua berlalu, satu bulan
kemudian bertemu dengan pertandingan selanjutnya. Pertandingan ketiga yaitu PORKOT
(Pekan Olahraga Kota) yang diselenggarakan di Tangerang Selatan pada bulan Desember,
saya bertanding dikelas 51 kg dan mendapatkan Juara 2 .Beberapa pertandingan telah saya
lewati dan saya jalankan. Even yang saya dan teman - teman tunggu - tunggu adalah POPDA
(Pekan Olahraga Pelajar Daerah) yang kebetulan diselenggarakan di Kabupaten Tangerang.

Pertandingan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar) BANTEN Cabang Olahraga Tinju


dimulai tanggal 04-11 Mei 2018. Satu minggu sebelum pertandingan dimulai, saya
mengalami kesusahan saat ingin menurunkan berat badan. Saya bertanding dikelas 51 kg
sedangkan pada saat itu berat badan saya ada 55 kg, ya.. memang ini kesalahan saya karena
tidak bisa menjaga dan mengatur pola makan, sedangkan dari beberapa bulan yang lalu
pelatih saya selalu mengingatkan agar bisa menjaga berat badan dan bisa mengatur pola
makan agar pada saat pertandingan tidak ada masalah pada berat badan, saya terlalu berleha -
leha dan terlalu menggampangkan berat badan. Saya pikir waktu satu minggu itu cukup untuk
menurunkan berat badan kurang lebih 4 kg, ternyata waktu satu minggu itu tidak cukup dan
satu satu minggu itu bukanlah waktu yang lama.

Pada hari selasa atau lima hari sebelum pertandingan saya beserta teman - teman yang
lainnya melakukan latihan fisik mulai dari lari selama 25 menit, skiping selama 15 menit, dan
pola yang telah disediakan dan telah disiapkan oleh pelatih. Latihan dimulai pukul 15:30 wib,
sedangkan saya pulang sekolah pada pukul 15:45 wib, setelah pulang sekolah saya langsung
menuju ke tempat latihan dan terlebih dahulu saya sudah izin kepada ibu saya bahwa saya
pulang sekolah tidak pulang ke rumah namun langsung ke tempat latihan yaitu di SMPN 2
Balaraja.

Tiga hari telah saya jalani dengan berlatihan dan berat badan saya ada 52 kg. Pada
hari Jum’at 04 Mei 2018, saya berangkat kerumah Asisten Pelatih untuk menuju ke tempat
Pembukaan POPDA, saya berangkat dari rumah pada pukul 09:00 wib untuk menuju
kerumah Asisten Pelatih (Bang Jami), saya sampai disana pukul 09:20 wib, dan disana sudah
banyak teman - teman saya yang sudah kumpul. Pada pukul 09:40wib saya dan teman-teman
beserta Bang Jami menuju ke rumah Pak Santa atau Manager Tinju yang rumahnya berada di
daerah Senggereng untuk mengambil peralatan tinju dan untuk berangkat menuju Stadion
Sport Center Kelapa Dua untuk mengikuti Upacara Pembukaan POPDA. Saya dan teman-
teman tiba dirumah Pak Santa pada pukul 09:55 wib, setelah sampai dirumah Pak Santa kita
semua bareng-bareng pergi untuk menuju ketempat Upacara Pembukaan tersebut, dan disana
sudah ada Pak Edi atau Pelatih Tinju.

Kita berangkat pada pukul 10:00 wib dan ditengah-tengah perjalanan kita berhenti di
pom bensin yang berada di daerah Legok untuk beristirahat dan menunggu yang laki-laki
sholat Jum’at, kita beristirahat dari pukul 11:15 wib-12:30 wib. Setelah pukul 12:30 wib kita
melanjutkan perjalanan menuju Stadion Sport Kelapa Dua. Pada pukul 13:05 wib kita sampai
ditempat tersebut dan sudah ada pelatih tinju beserta seluruh cabang olahraga dari berbagai
Kota dan Kabupaten se-Banten. Acara pembukaan dimulai 14:00 wib yang diisi dengan
acara-acara dan pengenalan kontingen-kontingen tersebut, dan ada pula tarian-tarian yang
dihadiri oleh Bapak Wahidin Halim, Bapak Zaki Iskandar dan masih banyak lagi. Acara
selesai pada pukul 17:00 wib, saya, teman-teman, Pelatih, Manager, dan Asisten Pelatih pergi
ke tempat penginapan yaitu di Hotel Amaris, sampai di hotel pada pukul 18:45 wib disana
juga sudah banyak atlet-atlet yang lainnya.

Pada hari Sabtu pagi tepatnya pukul 06:30 wib saya dan teman - teman melakukan
latihan dan selesai pada pukul 08:00 wib, setelah latihan selsai kita semua menuju ketempat
penimbangan untuk menimbang berat badan dan mengambil undian yang akan
dipertandingkan nanti sore dan alhamdulillah berat badan saya sudah mencapai kelas yang
akan saya pertandingkan. Saat pengundian diambil dan ternyata saya tidak bermain pada hari
sabtu tetapi saya bertanding pada hari senin. Setelah pengundian dan penimbangan selesai
saya beserta yang lain menuju hotel untuk melakukan sarapan pagi dan setelah sarapan pagi
selesai kita mandi dan beristirahat terutama untuk yang akan bertanding, pada pukul 15:30
wib pertandingan dimulai dan selesai pada pukul 17:30 wib dan dilanjutkan lagi setelah
sholat maghrib. Pertandingan pertama sudah selesai dan dipertandingan kedua pada hari
Minggu kita menjalankan latihan seperti hari Sabtu dan pada hari Minggu pukul 15:30 wib
pertandingan dimulai, selesai pukul 17:45 wib.

Pada hari Minggu pukul 18:20 wib, kita makan malam bersama yang diikuti oleh atlet
sepak bola dan atlet gulat, kita selesai makan malam bersama pukul 21:00 wib dan kita semua
beristirahat dikamar masing - masing, sebelum istirahat saya dan teman - teman terlebih
dahulu menyerahkan handphone kepada Asisten Pelatih tujuannya agar kita beristirahat
dengan tenang dan tidak ada yang memainkan handphone. Pada hari Senin pukul 06:30 wib
kita semua seperti biasa melakukan latihan dan selesai latihan pada pukul 08:00 wib, setelah
itu saya beserta teman - teman ke tempat penimbangan untuk menimbang dan untuk cek
kesehatan. Pertandingan dimulai pada pukul 15:30 wib dan saya bertanding pada pukul 16:15
wib, Pertandingan dimulai dan saya mengalami kekalahan karena saya kalah pada rounde
pertama, saya bertanding melawan petinju dari Tangsel yang memang ia lebih banyak jam
terbang dan ia lebih banyak pengalaman dibandingkan saya. Saya mendapatkan juara 3
pelatih saya pun memaklumi kekalahan saya. Meskipun saya kalah saya tetap bangga pada
diri saya sendiri dan saya tidak berputus asa, saya berintropeksi atas kesalahan saya dan saya
akan memperbaiki diri untuk pertandingan selanjutnya. Pada hari Selasa pukul 15:00 wib,
kita semua seluruh atlet tinju melakukan pembagian mendali dan setelah pembagian mendali
kita semua kembali ke hotel masing - masing untuk merapihkan barang - barang untuk pulang
kerumah. Pada pukul 20:00 wib kita semua pulang kerumah dan sampai dirumah pada pukul
20:45wib dan saya langsung beristirahat dan esok harinya menjalankan aktivitas seperti
biasanya.

sarahazhari429@gmail.com
MASA LALUKU
KARYA SELVI NUR APRIYANI
Kenangan Di Bulan April29 April 2016, hampir dua tahun telah berlalu. Namun
mengingat kejadian saja sudah membuat sesak di dada. Begitu berat rasanya menghilangkan
kenangan itu dipikiranku. Setiap kali aku teringat kejadian itu, air mataku langsung mengalir.
Sore itu langit cerah berawan, aku sedang bersiap siap untuk pergi berbelanja karena
malam itu tepat dimana aku ingin merayakan hari ulang tahunku bersama teman teman.
Dengan hati gembira aku berpamitan dengan ayah dan mamah. Selama diperjalanan menuju
tempat perbelanjaan aku telah membayangkan malam indah dan sangat berarti dalam hidupku
yang akan aku lupakan dan aku juga membayangkan makan makanan enak disana berasama
teman-temanku. Hari semakin beranjak sore, langit pun berubah menjadi mendung dan tetes
hujan gemiris membasahi aku. Namun aku masih tetap melanjutkan perjalanan karena
hujannya tidak begitu deras dan aku tidak mau pulang kemalaman nantinya.
Aku membawa motornya dengan pelan dan hati hati. Namun hujan nampaknya
semakin jadi membasahi kami. Jalanan lumayan rame sore itu karena ada acara disatu
sekolah yang aku lewati. Sudah tampak dekat aku dengan dengan rumahku namun tak
disangka dari arah depan datang seseorang bersepeda motor dengan kecepatan tinggi. Orang
tersebut membawa gerobak baso. Sontak hal tersebut membuat aku kaget dan aku kehilangan
keseimbangan.Entah apa yang terjadi selanjutnya, yang ku ingat hanya kegelapan. Badan ku
seperti mati rasa, kakiku kaku begitupun dengan tanganku. Kepalaku terasa sangat sakit
meskipun helm yang aku gunakan masih terpasang di kepalaku. Aku perlahan membuka
mataku meski badanku kaku tak bergerak. Suara ramai terdengar di telingaku, entah berapa
banyak orang berada disekitarku. Dengan kepala yang pusing dan luka yang sakit aku
mencari handphone untuk menelpon orangtuaku. Aku digendong seorang pemuda masuk
keruangan PMR, kebetulan aku jatoh didepan sekolah yang sedang mengadakan sebuah
acara. Aku melamun menatap langit-langit sambil bertanya dalam hati “Apakah sekarang aku
sedang bermimpi?”
Aku membuka mulutku dan terasa perih, selama itu yang aku pikirkan cuma mama,
aku mengigau memanggilnya “Mamaa... Ma.. Sakitt...” Aku merasakakan Barulah aku
teringat kejadian memilukan tadi. Kemudian seorang dokter menghampiriku, ia mengambil
hp yang berada di saku celana ku.“Dek yang disebelah itu yang menabraknya ya?” Tanya
dokter itu kepadaku, “iyah sus sepertinya itu orang yang telah menabrakku .” Lalu dia
menelpon no orang tuaku yang berada di hp itu. Aku tak bisa membayangkan perasaan ayah
dan mama mendengar kabar ini. Ia mengambil sebuah kapas dan alkohol lalu
mendekatkannya ke luka dikakiku. “Dek kita jahit dulu lukanya ya, lihat darahnya ngalir
terus” Kata dokter tersebut. Dari tadi aku tak menyadari bahwa kakiku terluka cukup besar
dan darahnya terus mengalir.
Aku menutup mataku karena takut namun saat dokter tersebut ingin menjahit lukaku
aku mendengar suara yang kukenal. “pi.. Ya Allah kenapa bisa ini terjadi” Suara itu adalah
suara ayahku, ternyata orang tuaku sudah berada disini. Aku tak bisa berkata dan hanya bisa
diam. Lalu aku berjalan menghampiri temanku yang sudah menungguku untuk membawaku
pulang.

Setelah aku pulang, datang seorang bapak bapak menghampiri ayahku. Tak lama ayah datang
memhampiriku, wajah ayah sangat lusuh dan ia menggelengkan kepalanya . “pi orang yang
menabrakmu ternyata pedang bakso yang baru pertama berjualan.” Jelas ayah terbata bata.
Hatiku terasa hancur, bibirku membisu, dan tanganku bergetar. Mama ku terduduk dan
menatap kosong ke arah ayah, ia terlihat sangat rapuh.
Lalu aku dibawa keklinik untuk mengontrol keadaan luka di kakiku. Setelah aku
pulang aku melihat kearah ayahku yang melamun karena memikirkan keadaan rumah yang
kebetulan sedang direnofasi "ayah maafkan pi yang sudah menambah beban ayah." Luka
kakiku sudah mulai mengering setelah 2 hari aku istirahat tepatnya pada hari selasa dengan
izin orangtua aku bisa mengikuti ujian nasional dengan lancar meski aku harus menahan luka
tersebut. Setelah ujian nasional selesai tepatnya pada hari senin aku mengikuti tour akhir
sekola bersama teman teman ke yogyakarta sebenernya keluarga ku melarang karna luka
dikakiku masih suka membengkak tapi dengan memberikan pengertian akhirnya aku bisa
ikut. Selama perjalanan aku merasa sedih aku tidak diperhatikan seperti teman temanku yang
selalu di telfon atau disms orang tuanya, aku hanya diam dan meneteskan air mata. Aku
mencoba benghubungi bapak lewat sms "pak, emang gamau nanyain kesehatan dan
keberadaan pi. " disitu aku menangis ya maski aku tau orangtua ku sedang sibuk karna
rumahku sedang direnofasi tapi akhirnya aku bisa mengerti setelah aku memikirkan seberapa
sibuknya mereka setelah 4 hari diyogyakarta aku pulang dan Luka di kakiku pun sudah mulai
mengering namun luka dihatiku masih terus saja terbuka, tak bisa hilang oleh waktu. Rasa
sesal yang aku rasakan terus saja menghantuiku sampai saat ini. Namun aku yakin ada
sesuatu yang menantiku selepas banyak kesabaran yang aku jalani hingga aku lupa pedihnya
rasa sakit.
selvinurapriyani61@gmail.com
FIRST LOVE

KARYA SITI NUR AMALIA

Semua berawal dari ketidak sengajaan ku mencintai mu, hingga mampu membuatku terjatuh
kelubang terkelam dalam hidupku. Aku tak pernah menyangka hidupku akan berubah begitu
drastis setelah aku mengijakan kakiku di Smp ku yang tercinta. Sebelum melanjutkan
ceritanya, sebut saja namaku Amalia, gadis biasa yang berusaha mencintai dengan sempurna
dibalik segala kekurangan.

***

Tepat 2014 sekitar bulan Juli yang lalu, aku memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama.
Datang ke Sekolah baru dengan Mamah ku. Mamah mengurus semua syarat pendaftaran
yang diperlukan. Mamah ku dulu memang belajar di sekolah ini jadi mamah ku sudah tak
asing dengan keadaan sekolah. Aku menunggu dengan polos, tengok kanan tengok kiri tak
ada seseorang yang aku kenal.

***

Tiga hari berlalu akhirnya pengumuman dan pembagian kelas dan rangking pelajar. Pagi itu
aku datang dengan keadaan terburu, maklum dulu masih ke sekolah naik angkutan umum.
Lihat papan pengumuman dan mencari nama ku. "Yesss !!! peringkat 33" sontak aku
bergumam. Dengan NEM (Nilai Empat Mata Plajaran) sekitar 33. Tapi teman satu sekolah ku
di SD dahulu berada satu peringkat di atasku. Uft...

Tak apa lah mulai sekarang lembaran baru akan di buka.

Pembagian kelas aku mendapatkan ruang 74. Ruang di samping parkiran sepeda di sudut
sekolahku. Lekas aku ambil bangku paling depan nomor 2 dari kiri karena perintah Ibu ku
"Jika ingin pintar maka duduklah di bagian paling depan" hehe..
Tapi sewaktu itu antara cowo dan cewe berimbang dan aku satu bangku dengan Riza
(dia cowo yang rajin banget ikut Pramuka) karena ada satu cewe yang duduk dengan
cowo juga di belakang jadi aku disuruh milih mau duduk di depan dengan temen cowo atau
aku duduk di belakang dengan Febri. Aku mengalah duduk ke belakang. Suruh Ibu Nurlina
Wali Murid kelas ku yang baik hati mengajar mapel MATI-MATIAN hehe Matematika
maksudnya. Aku ambil tas ku dan berpindah dengan Febri cewe yang tadi duduk di
belakang. Kenal lah aku dengan Febri. Teman satu bangku ku yang anak nya lumayan gokil.
Pas kenalan awal si biasa, tapi pas sudah lama uft.... gila deh anaknya.

***

Suatu ketika aku tidak sengaja melihat seseorang cowo yang lewat depan kelas ku.
Dia cowo putih,ganteng, membuat hati berdebar tidak seperti biasanya. Sangking
penasarannya aku dengan dia akhirnya aku bertanya pada teman sebangku ku, kebetulan
teman sebangku itu teman SD dia. Sampai akhirnya aku tau nama dia "Muhammad Maksum
Saputra". Dia adalah seorang dari keluarga yang berada, anak nomor 2 dan punya kakak
perempuan. Tinggal di Cikupa, lahir tanggal 24 April 2002. Pertama aku melihat dia
lucu,cuek,dia seperti cowo misterius yang tak ingin terbuka dengan siapapun. Di situlah aku
menyukainya. Aku hanya bisa menyukainya dari jauh. Tidak ada satu pun teman ku yang
mengetahui kalau aku menyukainya, hanya bisa ku pendam sendiri. Melihatnya
tersenyum,tertawa membuat hati ku berdebar. Setiap detik,menit,jam,hari aku selalu
memperhatikannya dari kejauhan, hanya itu yang bisa aku lakukan. Ingin sekali aku
memberanikan diri untuk berkenalan dengannya tetapi aku takut dia tidak menanggapi ku
yang membuat hati ku kecewa.

***

Beberapa bulan Kedaan berubah setelah aku ingin mundur dari dia. Namun dia datang kepada
ku menanya nama dan minta nomor handphone ku secara langsung. "Hai, boleh kenalan
enggak?" Ucapnya. Membuat ku terkejut aku tidak menjawab pertanyaannya. "Ko malah
diam yah di tanyanya" ucapnya bingung,karena tadi aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku
masih saja tetap diam. "Kalau kamu diam saja berarti aku boleh kenalan dengan kamu yah".
ucapnya lagi. Aku masih tetap diam tidak menjawab pertanyaannya. "Nama kamu siapa?
Jawab yah pertanyaan aku jangan diam aja".ucapnya datar mengancam ku agar aku tidak
diam saja. "A..ku Ama...Lia." ucapku, akhirnya aku menjawab pertanyaannya dengan suara
gemetar karena terkejut,gugup dan takut. "Keliatannya kamu gugup ya di tanya nama sma
aku orang ganteng seantero sekolah". Ucapnya dengan menaikan satu alisnya. "Enggak".
Ucapku cepat sambil menggelengkan kepala agar dia tidak curiga lagi kalau aku benar gugup.
"Hahaha, aku cuma becanda, muka kamu lucu ya". Ucapnya sambil tertawa. "Hmmm".
Ucapku kesal karena dia berani mengejek ku. "Maaf-maaf aku cuma becanda". Ucapnya
merasa bersalah. "Iyah, aku maafkan". Ucapku sambil tersenyum supaya dia tidak merasa
bersalah lagi. "Aku boleh enggak minta nomer kamu?". Ucapnya serius. "Untuk apa yah?".
Ucapku bingung karena dia meminta nomerku. "Untuk bisa Deket dengan kamu". Ucapannya
sambil menaikkan alis dan tersenyum. "Hahaha,Kamu becanda yah". Ucapku tertawa untuk
menghilangkan rasa terkejut dan gugup ku karena ucapanya tadi. "Liat muka aku serius
enggak lagi becanda". Ucapanya serius dengan muka datar, nambah membuat ku semakin
terkejut dan gugup. "Kamu serius". Ucapku untuk memastikan sekali lagi. "Hmmm, iyah aku
serius, jadi kamu mau enggak memberikan nomer kamu ke aku?". Ucapnya.

"I..yah,ini nomer ku".ucapku gugup sambil memberikan nomer ku ke dia. "Terimakasih".


Ucapannya sambil pergi meninggalkan ku yang terpaku di tempat karena masih terkejut.
"Iyah sama-sama". Ucapku saat tersadar, dia tidak mendengarnya karena dia sudah pergi jauh
dari tempat ku.

***

Berbulan-bulan aku dekat dengannya sering ngobrol, bercanda, jajan kekantin bareng,
marahan, cakar-cakaran (kaya kucing), jambak, tampar segala macem tapi niat awalnya
memang untuk bercanda. Memang awalnya aku si yang usil. Dirumah kita saling
berkomunikasi lewat chat WhatsApp. Sampai akhirnya kita jarang berkomunikasi dan dia
pergi tanpa alasan. Hingga suatu saat, kabar menghebohkan datang dari teman ku yang bilang
bahwa dia berpacaran dengan teman ku sendiri. Patah hati, kecewa, dan sedih itu sudah pasti!
Bayangkan, cinta yang tumbuh harus gugur sebelum mekar.

***

1 tahun ku lewati untuk melupakannya dan masuklah aku ke kelas 8. Saat itu aku beranjak ke
kelas 82. Kelas ke dua dengan kenalan teman yang semakin banyak. Tiba saat aku suka
menulis cerita. Tak ku sangka ternyata aku sekelas dengannya. Aku berusaha biasa-biasa saja
di depannya, Nyaman dengan sandiwara ku, aku melupakan seseorang yang dulu suka aku
jaili. Entah mengapa dia seperti diam dan tak mau berkata dengan ku.

Suatu ketika waktu jam istirahat dan sedang mengerjakan tugas Ips. Aku mencoba duduk di
saping nya. Sok sombong aku duduk di depannya berbincang dengan teman akrabku. Tiba-
tiba dia bertanya kepadaku seputar tugas Ips, yah waktu itu memang aku lumayan jago dalam
mata pelajaran ips. Sedikit penjelasan aku lontarkan ke dia. Sebenarnya bukan penjelasan
yang saat itu aku ingin sampaikan. Tapi pertanyaannya "mengapa dia pergi meninggalkan ku
tanpa alasan dan membuat luka hati ku". Tapi aku malu, ku urungkan niatku dan berbicara
dalam hati "Syukur Alhamdulillah dia sudah mau berbicara dengan ku". Itu adalah satu-
satunya komunikasi ku dengan dia di kelas 8 semester 1. Sering-sering sebenarnya aku
memandang kesibukannya dan mencoba menikmati tawa nya. Saat itu sebenarnya dia sudah
putus dengan pacarnya tapi aku tidak berani untuk mendekatinya lagi, karena sudah ku kubur
dalam-dalam perasaan ku untuknya. Aku tidak mau lagi merasakan patah hati,kecewa,sedih.

***

Semester 2, dimana aku di dekatkan kembali dengannya, entah apa yang membuat aku bisa
dekat lagi dengannya seperti semula, dan dia menembak ku di depan semua teman kelas kita.
" Aku tak mau kehilangan kesempatan untuk kedua kalinya, Amal apakah kamu mau menjadi
temen dekat,sahabat, keluarga di kehidupan aku". Ucapnya keras di depan semua teman
kita. Aku diam aku tidak bisa berkata apa-apa karena aku terkejut. "Terima...terima..terima".
Sorak teman-teman membuat ku malu aku menutup wajahku dengan kerudungku. Dia
mengulang kembali ucapnya. Akhirnya aku menjawab pertanyaan dengan satu anggukan
kepala. Yah aku hanya berani menjawab dengan anggukan kepala karena aku masih terkejut
dan malu. Semua teman-teman bertepuk tangan dan memberikan ucapan selamat kepada kita.
Awalnya aku ingin menolak, aku takut dekat lagi menjalani hubungan dengannya. Tapi jujur
aku masih belum bisa melupakan dia di mana saat kita dekat dulu, sering ngobrol, bercanda,
jajan kekantin bareng, marahan, cakar-cakaran (kaya kucing), jambak, tampar,usil,
komunikasi lewat chat WhatsApp. Dan aku pun tidak bisa melupakan saat dia meninggalkan
ku tanpa alasan yang membuat aku patah hati, kecewa,sedih. Tapi semua pikiran itu salah aku
menjalani hubungan dengannya dengan penuh keseru, penuh kekocak, penuh pengalaman,
dan penuh warna.

***

Setengah tahun kita lewati, sampai akhirnya kita kelas 9. Masuk aku ke kelas 92. Aku
terpisah dengan dia. Sebenarnya hati ini tak ingin merasakan perpisahan dengan cowo
nyebelin itu. Kita masih menjalin hubungan walapun beda kelas. Setiap jam istirahat dia
selalu ke kelas ku untuk mengajak ku jajan bareng di kantin, dia selalu mengusili ku saat aku
ingin makan yah memang cowo cuek itu berubah nyebelin saat berada di dekat ku. Pulang
sekolah dia selalu mengantar ku pulang sampai rumah. Yah orang tua kita sudah tahu bahwa
kita menjalin hubungan. Bahkan mamah ku sudah menganggapnya seperti anak sendiri,
begitu pun dengan mamahnya menganggap ku seperti anaknya sendiri. Kedua orang tua kita
sangat dekat sekali. Mereka lah yang selalu menjadi penengah saat hubungan kita sedang
bermasalah.

***

UN pun tiba kita sibuk masing-masing, jarang berkomunikasi, jarang ke kantin barengan, tapi
kita saling mengerti dan saling support satu sama lain. Tujuan kita adalah LULUS smp
mendapat Nem tinggi dan dapat masuk di Sma favorit, membanggakan kedua orang tua kita
masing-masing.

***

Akhirnya UN pun selesai. Kita LULUS SMP Juli 2017. Di penghujung perpisaan kelas, aku
bernyanyi dan berpuisi di atas panggung. Dia memperhatikan ku di bawah panggung bersama
mamah ku dan mamahnya. Akhir penghujung acara dia mengucapkan selamat kepada ku dan
memberikan ku boneka dan sebuket bunga. Aku pun melakukan hal yang sama sepertinya.
Kita bersalaman kepada kedua orang tua kita, orang tua kita mengucapkan selamat dan kita
pun berfoto bersama. Setelah selesai berfoto dia mengajakku pergi berdua. Aku pun
mengikutinya karena dia sebelumnya sudah meminta izin ke mamah ku untuk membawa ku
pergi sebentar. Dia membawa ku ke sebuah tempat makan. Sebelum berbicara dia memesan
makan dan minum untuk kita. Setelah memesan tak lama makan dan minuman yang kita
pesan datang, kita sepakat untuk menghabiskan makanan dan minuman dulu sebelum
berbicara. Akhirnya kita pun selesai makan, dia pun mulai angkat bicara. " Amal".ucapnya
sambil memegang ke lima jariku dengan erat. "Iyah". Ucapku. Aku pun bingung ada apa, apa
yang sebenarnya yang ingin dia bicarakan membuat hati ku tak tenang. "Sebenarnya, aku..
berat buat ngomong ini ke kamu..". Ucapnya gugup nambah membuat hati ku tak tenang.
"Ngomong aja, aku siap ko dengernya". Ucapku sambil membalas menggenggam ke lima
jarinya untuk menguatkanya dan meyakinkannya. "Maaf aku ingin mengakhiri hubungan ini
sampai sini, bukan karena aku tidak lagi mencintai mu dan bukan juga karena ada cewe lain
di hubungan kita..., ini karena aku di suruh mamah ku untuk pindah tinggal di Lampung dan
melanjutkan sekolah di sana". Ucapnya gemetaran dan sedikit mengeluarkan air mata. Sontak
aku pun langsung terkejut dan langsung berlari pergi menjauhinya, dia mengejar ku dan terus
meneriaki nama ku aku tidak peduli aku tetap berlari sambil meneteskan air mata. Dua kali
aku merasakan patah hati,kecewa, sedih teramat dalam. Aku menyesal karena sudah
memberikan kesempatan kedua untuknya. Sampai di rumah aku langsung memeluk mamah
ku kencang karena aku butuh pelukan seorang ibu untuk menenangkan diri ku. Mamah
membalas pelukan ku dan agar aku tenang. Sampai akhirnya aku cukup tenang aku bercerita
semua kepada mamah dan mamah menasehati ku dan memberikan ku support agar aku
bangkit dari masalah ini.

***

Sebulan-bulan ku lalui untuk melupakan dia, entah dia kemana setelah kejadian itu dia tidak
pernah lagi menemui ku dan menyakan ke adaan ku mungkin dia sudah pindah dan sudah
bahagia di sana. Aku pun melanjutkan sekolah Menengah Atas, mendapatkan teman baru,
yah walaupun belum banyak karena aku pun harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baru
ku. Ku lewati semuanya dengan sendiri. Selalu ku doa kan dia bahagia di sana dan selalu lu
doa kan dia agar kembali kepada ku.

***

Setahun kemudian, dimana sekarang aku duduk di kelas 11. Aku pun sudah beradaptasi
dengan lingkungan baruku, aku sudah mendapatkan banyak teman dekat. Sampai di mana
aku tidak menyangka ketika teman dekat ku dulu di Smp memberi tahu bahawa dia telah
kembali ke Tanggerang dan dia bersekolah di sekolah yang sama dengan teman ku. " Mal
tahu enggak?". Ucapnya membuat ku bingung, aku hanya membalasnya dengan menaikan
alis ku. " Kamu jangan kagett yah dengarnya,jangan marah juga pas aku ngasih tau kau yang
sebenarnya". Ucapnya. "Iyah-iyah, aku janji enggak bakalan marah sama kamu". Ucapku
dengan sedikit mendesaknya agar cepat memberitahu apa yang ingin dia sampaikan kepada
ku. " Sebenernya Maksum sering nanyain kabar kamu ke aku..,dia juga nanya sekarang kamu
sekolah di mana". Ucapnya sedikit pelan-pelan karena takut membuat aku mengeluarkan air
mata. "Terus aku jawab apa ke dia?". Ucapku pura-pura tegar agar tidak membuat dia
khawatir lagi. " Yah aku jawab jujur aja apa adanya". Ucapnya. Aku hanya terdiam dengan
pikiran-pikiran ku yang ada di dalam otak ku. Dia yang melihat ku terdiam merasa bersalah
dan tidak enak. " Maafin aku sebelumnya mal, karena aku baru ngasih tahu kamu tentang
ini.., aku hanya takut kamu sedih, aku ingin kamu bahagia, tapi aku salah ternyata selama ini
kamu enggak bahagia, kamu masih memikirkan tentangnya". Ucapnya sedih. " Enggak ko
kamu enggak salah ini semua salah aku, karena aku bodoh,payah enggak bisa ngelupain dia,
seharusnya aku bisa bahagia tanpa dia". Ucapku sambil mengelurkan air mata. Dia langsung
memeluk erat untuk menenangkan ku. Cukup lama akhirnya aku tenang. " Aku harus kuat,
aku bisa melupakan dia dan aku bisa bahagia tanpa dia". Ucapku sambil menghapus sisa air
mata yang masih menempel di pelupuk mata dan tersenyum, untuk menguatkan diri ku dan
untuk menghapus kekhawatiran yang ada di dalam pikiran teman ku. "Iyah kamu pasti bisa,
aku percaya itu". Ucapanya tersenyum. Kita pun saling berpelukan kembali seperti
Teletubbies. Betapa bahagianya aku memiliki teman sepeti dia, untuk apa aku berlama-lama
bersedih memikirkan orang yang sudah membuat ku patah hati, kecewa.
***

Beberapa hari aku dapat melupakannya dan mengikhlaskannya, yah walaupun belum
sepenuhnya. Ku lewati hari-hari dengan canda tawa bersama teman-teman baru ku. Semula
semua berjalan dengan mulus aku bisa melupakannya dan mengikhlaskannya, tetapi dia
malah merusak semuanya dia datang kembali ke kehidupan ku. Entah apa yang membuat ku
menerimanya lagi, aku masih sangat mencintainya walupun beberapa kali dia menyakitiku.
Dia kembali menembak ku. "Amal mungkin banyak sekali kesalahan ku di masa lalu yang
membuat kamu sedih dan tidak bisa melupakan itu, tapi jujur aku tidak ada niatan untuk
melukaimu, apakah kamu mau kembali ke kehidupan ku menerima semuanya? ". Ucapnya
panjang lebar sambil meneteskan air mata. "Kamu mau Janji untuk tidak menyakitiku dan
melukaiku?". Ucapku serius."Iyah aku janji".ucapnya tak takalah serius. "Baik lah aku terima
kamu kembali dalam kehidupan ku". Ucapku sambil tersenyum. "Terimakasih". Ucapnya
tersenyum juga. "Sama-sama". Ucapku.

Kita menjalankan hari-hari seperti biasanya penuh canda dan tawa, hanya sedikit berbeda aku
tidak lagi satu sekolah dengannya. Dan orang tua kita pun tau bahwa kita melanjutkan
hubungan kembali. Alhamdulillah sampai sekarang hubungan kita masih terjalin dengan
bahagia, terimakasih ya Allah telah memberikan anugerah luar bisa. Sekarang aku paham
bawa di balik semua masalah kesedihan yang di hadapi pasti ada kebahagia yang menanti di
masa depan.

"First we just a friend and now i want you to be my Dear. My first Love was just like a little
kid playing around. But i will prove my Love to you at this time."

sitinuramalia510@gmail.com
CINTA DALAM DILEMA

KARYA SITI SUMARNI

Menurut kalian dicintai oleh seseorang yang baru kita kenal apa lagi yang 1 kelas itu lebih
romantis karena kita bisa tau apa yang dia lakukan bergaul dengan siapa apa pun yang dia
lakukan kita bisa melihatnya langsung.canda tawa yang mereka lakukan menemani di saat
jam kosong yah seperti Eza dan Wulan mereka baru memasuki sekolah SMA,mereka juga 1
kelas mereka selalu menghabiskan waktu bersama ketika jam kosong tertawa mengerjakan
tugas bersama kadang teman sebangku dengan wulan selalu berpindah karena eza terus saja
di samping wulan sampai sania kesal sendiri yah sania teman sebangkunya wulan sania itu
pendiam sekali jarang bicara dan suka sekali tidur di kelas ada juga namanya sela dia
seru,asik kallau diajak curhat,dan suka nyanyi-nyanyi dan yang ini satu lagi namanya lisa dia
itu jago banget dalam percintaan katanya mah nggak usah galau kalau lagi putus cinta dan
nggak usah dibawa serius kalau suka sama seseorang dia itu pacarnya banyak dan juga asik
kalau curhat tentang cinta kedia ada aja solusinya.

***

Satu bulan mereka dekat dan eza pun memiliki perasaan dengan wulan karena wulan itu
pemalu dan pendiam eza suka sekali dengan kepribadian yang wulan punya.sampai suatu hari
eza menyatakan perasaannya kepada wulan.tapi wulan tidak langsung menjawab perasaannya
kepada eza karna menurut dia,dia baru mengenal eza dan entah lah tapi yang wulan rasakan
memang membuat wulan merasa binggung dengan apa yang harus dia ambil.
“Lan kamu mau nggak jadi pacar aku?”kata eza yang eza kirim melalui salah satu aplikasi
chatting.

“Eemm gimana yah za bukannya nggak mau tapi aku takut kamu bakal tinggalin aku demi
orang lain.”balasan pesan yang wulan kirim ke eza.

“Kalau kamu takut aja mau sampai kapan?nggak lan nggak percaya sama aku.”kata eza
membalas pesan yang wulan kirim

“Aku mau pikirin dulu yah.”kata wulan

“Iyah aku tunggu sampai kamu jawab.”kata eza

“Iyah za.”kata wulan

Setelah percakapan itu satu minggu wulan mempertimbangkat keputusannya.Tapi sebelum


itu wulan ingin bertanya kepada eza apa eza benar-benar mencintainya apa hanya ingin
mempermainkannya.paginya wulan harus pergi kesekolah dia harus menempuh perjalanan
yang lumayan jauh,setelah sampai di gang sekolahhannya wulan harus berjalan kaki untuk
sampai di gerbang sekolah.Saat itu wulan sedang berjalan tiba-tiba ada sebuah motor yang
berhenti dihadapan wulan dan kalian ingin tau siapa pelakunya siapa lagi kalau bukan eza si
nyebelin begitulah menurut wulan eza itu menyebalkan,keras kepala seperti dirinya
sih.setelah sampai diparkiran sekolah wulan langsung turun dari motor dan meninggalkan eza
yang sedang memarkirkan motornya setelah dipastikan aman eza segera menyusul wula yang
sudah memasuki lobi.

“Lan jangan sampe satu bulan lah kelamaan.”kata eza sambil memelaskan wajahnya sambil
mensejajarkan langkahnya.

“Kenapa emangnya.”kata wulan yang melirik eza sebentar lalu terus berjalan.

“nggak papa sih,tapi kenapa harus satu bulan coba kenapa nggak sekarang aja.” Kaata eza
yang sudah sedikit kecewa.dengan keputusan wulan.

“Yah nggak papa juga sih,tapi kamu yakin nggak bakal nyesel pacaran sama aku.”kata
wulan yang memberi pengertian kepada eza.

“Nyesel kenapa sih aku nggak bakalan nyesel lan.”kata eza yang tak mengerti apa yang
wulan katakan.
“Yakin nggak bakalan nyesel.” Kata wulan yang langsung masuk setelah tadi menyusuru
kelas lain dan wulan langsung duduk dibangku barisan pertama.

“Yah nyesel kenapa dulu geh.”kata eza lang sung duduk di bangku sebelah wulan karna sania
belum datang.

“Yah takutnya nyesel gitu pacaran sama aku.”kata wulan buang muka.

“Nggak llan nggak.yaudah aku kebangku aku dulu yah.”kata eza yang kelihatan kesal dengan
ucapan wulan dan sudah berdiri siap melangkah menuju bangkunya tapi sebelum itu eza
menyempatkan mengusap kepala wulan dan pergi kebangkunya.

***

Setelah percakapan itu satu minggunya wulan menerima eza dan mereka mempunyai
perjanjian.

“Eza janji yah jangan tinggalin aku apapun itu masalahnya.”kata wulan kepada eza yang
sedang memperhatikan wulan diam-diam.

“Iyah lan aku janji bakal selalu sama kamu apapun itu masalahnya aku bakal tetep sama
kamu.”kata eza sambil tersenyum menenangkan perasaan wulan.

“Tapi jangan cuman janji buktiin juga dong karena cowok itu yang di pegang ucapan dan
pembuktiannya.”kata wulan melirik eza yang terus saja memperhatikannya.

“Iyah lan aku bakal buktiin ke Kamu.”kata eza sambil mencubit pipi wulan.

Satu minggu,dua minggu,satu bulan bahkan dua bulan hubunggan mereka baik baik saja.
Tapi entah kenapa belakangan ini eza berubah sekali dulunya perhatian,selalu membuat
wulan tertawa tidak pernah membuat wulan kecewa tapi hari ini wulan telah di kecewakan
oleh eza dengan perkataan eza yang membuat hati wulan sakit.

“Aku nggak suka dilarang-larang.”kata eza di salah satu aplikasi chatting.

“Aku kaya gini demi kebaikan kamu za.”balasan wulan tanpa sadar mata wulan berkaca-kaca.

“Orang tua aku juga nggak pernah larang-larang aku.”kata eza yang eza kirim ke wulan.
“Iyah terserah gimana kamu ajalah emang aku mah bukan orangtua kamu dan lagian orang
tua kamu juga nggak ngelarang kamu kan.”balasan wulan untuk eza tanpa sadar wulan sudah
menangis.

***

2 minggu setelah obrolan singkat di salah satu aplikasi chatting kini sikap eza berubah
sekarang dia sering mendiami wulan dan terkadang kalau wulan marah eza malah marah dan
mendiami wulan etah kenapa dengan eza yang wulan tidak tahu.hati wulan sakit ketika
melihat eza malah bercanda tertawa dengan orang lain sedangkan dengannya eza malah
mendiaminya.saat minggu ke-2 eza tak lagi mendiami wulan seperti minggu-minggu kemarin
mereka sedang tertawa dan bercerita bersama apapun itu ceritanya mereka ceritakan yah
sekedar mengisi jam kosong. Bulan berlalu di awal bulan ini yang biasanya wulan tunggu-
tunggu tapi Kalian tau ketika mereka akan merayakan hari jadian mereka yang beberappa
hari lagi itu gagal entah kenapa dengan eza malah memutuskan wulan dengan sebab dan
penjelasan yang wulan pu tidak mengerti. Ingat yah tanpa penjelasan yang tidak wulan
mengerti.

“Kita udahan aja yah.”kata eza melalui chattinggan.

“kita putus yah.”lanjut eza.

“Kenapa?”wulan membalas dengan perasaan binggung.binggung kenapa eza bicara seperti


itu perasaan kemarin baik-baik saja tidak ada mmasalah.

“Aku lagi nggak mood pacaran.”kata eza membalas chatting dari wulan.

“Alasan kamu nggak masuk akal tau ga za kenapa coba kamu putusin aku karna udah ada
yang baru iyah.”wulan membalas chatinggan denggan rasa kesal.

“Aku mau fokus belajar dulu.”kata eza membalas chattingan wulan.

“Oh yaudah.”kata wulan dengan kekecewaan.

(Read)

Sebulan setelah itu wulan menyesal telah melepas eza pada hal iya sangat menyayangi
eza tapi apa boleh buuat eza telah menghancurkan kepercayaan yang telah wulan berikan
kepada eza dan juga perjanjian yang telah mereka buat untuk tidak saling meninggalkan itu
semua telah lenyap menurut wulan.beberapa minggu ini di sekolah wulan tengah di sibukan
untuk pengukuhan di setiap eskul.hari ini wulan dan teman teman anggota eskul telah
berkumpul untuk makan siang.di saat sedang makan siang seorang laki-laki yang wulan kenal
sebagai kakak senior sedang memperhatikannya wulan merasa risih kenapa sih kakak senior
laki-laki itu selalu memperhatikannya eneh. Satu minggu setelah acara penggukuhan wulan
dan kak dani senior eskul yang satu eskul Basket dengan wulan. Kak dani merasa nyaman
dekat dengan wulan sampai saatnya kak dani menyatakan perasaannya kepada wulan secara
langsung dan itu membuat wulan binggung karena eza juga ingin kembali dan memulai lagi
dengan wulan. Waktu itu wulan sudah kecewa dengan eza tapi disisi lain ia masih sangat
mencintai eza. Terlalu lelah untuk memikirkan itu dan akhirnya wulan tidak memilih siapa-
siapa diantara eza dan kak dani wulan ingin menjalani hidup tanpa beban dan karena hal itu
juga memperhambat pendidikan wulan. Akhirnya wulan dan eza menjadi sahabat dekat dan
kak dani sudah wulan anggap sebagai kakak kelas wulan tanpa ada kata benci atau pun kata
permusuhan diantara mereka karena semuanya sudah menjadi takdir untuk mereka mungkin
itu jalan mereka untuk lebih baik lagi dan saat ini juga wulan mulai hati-hati dalam
percintaan yang mungkin belum saatnya dan tak ingin lagi merasakan rasa sakit,kecewa dan
rasa kebinggungan akibat percintaan yang belum waktunya bagi wulan.

Cinta memang sulit untuk di tebak kapan dia datang dan kapan dia pergi. Karena cinta tidak
akan untuk kembali jika cinta itu kembali untuk apa dulu cinta itu pergi. Dan jangan pernah
menyesal jika kita kehilangan seseorang yang benar-benar menyayangi kita tulus apa adanya
karena penyesalan selalu datang terakhir dan kesempatan hanya datang untuk sekali tidak
untuk kedua kali.

stsumarni08@gmail.com
UNTUK APA DATANG JIKA HANYA UNTUK MENGECEWAKAN
KARYA SYIFA ADRIANI

Pertemuaan aku dan dia berawal dari acara ulang tahun saudara ku namanya Mira, pada
tanggal 23 oktober. Awalnya aku dan dia tidak mengenal satu sama lain tapi karena aku dekat
dengan pacarnya mira namanya adalah Firman, Firman yang mengenalkan ku pada dia
seorang lelaki manis dan pintar main gitar nama nya adalah Rendy. Awalnya aku cuek pada
dia karena aku hanya fokus memikirkan rencana yang akan aku buat dengan Firman untuk
memberi kejutan kepada mira yang sedang ulang tahun. Dan akhirnya pun acara yang aku
rencanakan dengan pacar saudara ku itu berjalan lancar, liat mereka berdua sosweet banget
jadi iri aku, pada saat pula aku dan Rendy di kenalin sama si Firman.
“heh Ren diem-diem aja lu, tuh kenalan dong sama saudara pacar gua!” Firman berkata pada
Rendy dengan nada sambil bercanda.
“oh iya, nama nya siapa neng?” Rendy melirik ku sambil mengajak kenalan.
“hmm, Rina.” Jawab ku dengan singkat.
“oh Rina, salam kenal yah?” melirik ku dengan senyuman.
“iya salam kenal juga yah Ren.” Balas ku dengan senyuman juga.
Akhirnya setelah pertemuan ku dengan dia yang singkat itu membuat aku merasa bahagia
dan juga pada saat itu aku selalu memikirkannya.

***
Pagi yang indah matahri bersinar ceria. Pada saat pertemuan itu aku tidak bisa melupakan
perkenalan singkat ku dengan Rendy, aku selalu bertanya-tanya apakah Rendy juga
memikirkan ku? Apa dia tau perasaan ku saat ini?
Oh Tuhan mengapa aku harus memikirkan dia??? Padahal aku belum tau sifat dia bagaimana,
belum kenal deket juga dengan dia. Apakah ini yang di nama kan cinta pada pandangan
pertama????.
Malam pun datang, aku pergi ke rumah saudara ku untuk mengembalikan kerudung dia yang
tertinggal di rumah ku, dan pada saat itu pun Firman sedang main ke rumah saudaraku,
ternyata firman main tidak sendiri dia mengajak Rendy, kebayang gak sih betapa senengnya
aku ketika bertemu dia??.

Rendy pun kelihatannya bahagia saat ketemu aku lagi, akhirnya aku pun ngobrol berdua
dengan Rendy, kita saling cerita tentang masa lalu kita yang selalu di sakiti oleh orang yang
kita sayangi. Semenjak pertemuan itu dan sejak mengobrol berdua dengannya aku dan dia
pun semakin dekat, kita sering chatingan, jalan bareng, pokonya asik-asikan bareng dia deh.
***

Pada tanggal 6 November Rendy mengajak aku ke suatu tempat yang pertamanya aku gak tau
Rendy mau ajak aku kemana, setelah sampai di tempat itu aku di suruh tutup mata dan saat
sampai di tempat itu aku membuka mata, ternyata aku lihat lilin yang sudah di bentuk love di
sebuah taman yang indah sekali, sosweet bangett deh.
“wow, indahh bangettt!!” kata ku dengan nada terkesan dan takjub.
“kamu suka?”Tanya Rendy dengan senyuman.
“suka banget Ren.” Jawab ku bahagia.
“Rin, aku mau ngomong sesuatu sama kamu?” Tanya Rendy sambil memegang kedua tangan
ku.
“hmm, kamu mau ngomong apa Ren?” tanyaku dengan hati yang dag dig dug.
“setelah pertemuan kita aku gak bisa lupain kamu meski pertemuan itu singkat tapi aku
merasa cocok dan nyaman sama kamu Rin.” Rendy berbicara dengan muka melas.
“terus?” tanyaku pura-pura tidak tahu, padahal aku tau maksud Rendy ingin menembak aku.
“kamu mauuuuuu,, gak,,, hmmm mauuu,,, gakk,, hmmm jadi pacar aku?” Tanya Rendy
dengan gugup.
“kamu ngomong apa barusan?” tanyaku pura-pura tidak dengar, hehehe sekali- kali ngerjain
orang.
“Rina, apa kamu mau jadi pacar aku?” mengulang pertanyaan tadi.
“kamu serius ngomong gitu? Kamu benaran nembak aku?” jawab ku dengan mata serius.
“iyaa serius, kamu mau gak?” Rendy menjawab dengan muka melas, dan tangan yang mulai
dingin mungkin karena takut aku tidak menerimanya.
“hmmmm, mau gak yahh” jawab ku dengan niat ingin membuat dia semakin deg-degan.
“hayooo jawab dong Rin?” menunggu jawab ku dengan muka melas.
“hmmm,, iyahh deh.” Jawab ku singkat.
“maksudnya iyaa apa? Kamu mau jadi pacar aku?” tanyanya dengan sok polos.
“iyaa Rendy, aku mau jadi pacar kamu!”jawab ku dengan rasa bahagia.
“yesssss!!!!” kata Rendy dengan mengangkat satu tangannya ke atas dengan rasa sangat
bahagia.
Semenjak itu aku dan Rendy menjalani hari-hari bersama Rendy dengan bahagia layaknya
orang yang berpacaran. Mungkin karena dia hidup ku semakin berwarna menjalani hari-hari
dengan penuh semangat, bahkan pada saat aku sekolah aku sangat semangat, dan juga aku
menceritakan Rendy pada teman-teman ku karena tidak seru kalau tidak berbagi cerita
kepada teman-teman ku yang kepo itu. Saat aku pacaran dengan Rendy aku masih sekolah
kelas 3 smp, hahah masih kecil udah pacaran tapi gak apa apa berarti aku masih normal.

Pada saat itu sekolah ku mengadakan tour ke Bandung, aku pun ikut tour dengan anak-anak
lainnya. Hemmm karna saat itu aku tidak punya switer untuk ke sana aku di pinjam kan
switer oleh Rendy, hmmm sosweet deh Rendy tuh. Akhirnya tour pun berjalan lancar dan
pada saat pulang aku melihat tempat kunjungan yang di dalamnya banyak sekali kreasi jam
tangan samaan, aku tertarik dan membeli jam tangan samaan itu, aku pulang dengan selamat
sampai sekolahan dan di jemput oleh Rendy untuk pulang ke rumah. Sampai di rumah aku
memberikan jam itu kepada Rendy, kelihatannya Rendy seneng dan suka sama jam yang aku
belikan untuknya samaan dengan ku. Rendy pun bergegas pulang. Saat itu aku dan Rendy
pun menjalani hubungan dengan bahagia dan lancar. Suatu hari Rendy memberi sesuatu
kepada ku yang aku tidak tau itu apa, dia memberikannya kepada ku, lalu aku buka dan
ternyata isinya adalah boneka Doraemon yang lucu banget. Semenjak itu aku tambah nyaman
dan sayang sama dia. Aku pun menjalani hari- hari bahagia dengan dia.
***
Tepatnya pada tanggal 6 april pas hari aniverserry aku dan dia yang ke 5 bulan ternyata
Rendy di terima kerja di Bogor, gak kebayang deh gimana kalau jauh dari Rendy?. Tapi mau
gimana lagi emang kenyataan kaya gitu, harus gua terima dengan lapang dada.
“happy aniverserry yah yank, semoga yang di semogakan tersemogakan?” ucapan aku pada
Rendy dengan bahagia.
“iyhhhh aminnn yank.” Jawab Rendy dengan muka sedih.
“hmm, ngomong-ngomong kenapa sih ko kamu malah sedih, padahal ini hari bahagia kita
loh!?” Tanya ku padanya.
“ada sesuatu yang aku mau omongin sama kamu Rin?” jawab Rendy, memegang tangan ku
sambil menatap mata ku sambil berkaca-kaca.
“mau ngomong apa sih yank?” tanyaku dengan rasa dad dig dug.
“aku ke terima kerja di bogor yank!” jawabnya.
“yah bagus dong, terus kenapa ko kamu malah sedih?” tanyaku dengan heran
“bukan aku gak bahagia ke terima kerja di sana, tapi aku sedih karena kalau aku kerja di sana
aku gak akan bisa ketemu kamu tiap hari, gak bisa becanda bareng kamu, gak bisa main gitar
sambil nyanyi sama kamu, pokonya gak bisa selalu ada lagi di samping kamu!” jawabnya
dengan wajah serius dan sedih.
“maksud kamu kita LDR an gtu?” tanyaku dengan kaget dan mata ku mulai berkaca-kaca.
“iyhhh gitu yank!” jawab Rendy dengan sedih.
“hemmm,” jawab ku dengan mengeluarkan air mata dan mulai menangis di depan Rendy
dengan tersendu-sendu, karena saat itu aku bingung harus berkata apa, rasanya aku kaget, aku
takut, aku hampa, dan sangat sedih.
“maaf,” kata yang keluar dari mulut Rendy, dengan mata Rendy pun yang mengeluarkan air
mata.

“hemmm, kamu gk usah minta maaf Ren, kamu gak salah ko mungkin ini emng udah
jalannya kita harus bisa yah buat LDRan Ren, intinya sekarang kita harus saling percaya satu
sama lain yah Ren!” jawab ku dengan tersendu-sendu dengan niat membuat Rendy tenang
dan tidak memikir kan hal yang membuat dia patah semangat.
“kamu liat aku Ren, kamu percaya kan kalau jodoh gak akan kemana?” tanyaku sambil
memegang muka Rendy agar sejajar dengan wajah ku.
“iyaa aku percaya ko, kamu juga harus percaya yah sama aku??” jawab Rendy dengan
tersendu-sendu.
Akhirnya aku mengantar Rendy ke terminal untuk melihat nya pergi ke bogor, betapa
sedihnya aku saat itu tapi aku juga gak mau Rendy sedih lagi hanya karena aku menangis di
depan dia.
Hari demi hari aku jalanin tanpa Rendy di samping ku, walau dia hanya menemani ku lewat
chating dan telepon aku sudah seneng ko. Begitu saja setiap hari, hanya ada kata Rindu yang
bisa aku katakan padanya tiap hari.
***
Pada tanggal 6 mei tepatnya aniverserry aku dan dia yang ke 6 bulan, bahagia banget dia
inget sama hari aniv kita, dia telepon aku dan membuat aku menangis bahagia. Sesudah itu
hal yang aneh pun mulai aku rasa kan bahwa sifat dia berubah drastic, dia menjadi cuek,
engga peduli, dan juga gk ada kabar, tapi tepatnya tanggal 27 mei aku ber ulang tahun, aku
tunggu kabar dari dia apa dia bakal ucapin selamat ulang tahun sama aku?? Aku begadang
untuk tau dia ada kabar apa engga. Pada jam setengah 1 dia pun tetap gak ada kabar akhirnya
tanpa mikir apapun aku telepon dia dan mengingatkan dia bahwa pada hari itu aku sedang
berulang tahun, tapi dia sangat cuek, aku pun sangat sedih dan aneh dengan sikap dia yang
sekarang.
Setelah itu dia pun tetap gk ada kabar dan pada akhirnya pun setelah 4 hari aku berulang
tahun dia ada kabar, tapi dia memberi ku kabar yang sangat buruk!.
“hay Rin apa kabar?” chat dari Rendy.
“alhamdullilah baik yank, kamu kemana aja gak ada kabar? Kamu baik-baik aja kan? Kenapa
ko telepon aku gak pernah di angkat? Chat aku juga gak pernah di bales?” tanyaku dengan
bahagia mendapat kabar dari dia.
“aku baik ko Rin, sebelumnya aku minta maaf yah sama kamu kalau aku udah gak bisa
lanjutin hubungan kita lagi Rin, aku yakin kamu bisa ko cari yang lebih baik dari aku Rin!”
balesan caht dia yang membuat ku mengeluarkan air mata.
“hah! Tapi kenapa Ren? Aku salah apa? Kenapa kamu jahat banget sama ku Ren, apa aku
salah sama kamu?” jawab ku dengan rasa kaget dan kecewa.
“kamu gak salah ko, aku Cuma gak mau nyakitin kamu lebih dari ini!” jawab Rendy singkat.
“maksud kamu apa?” tanyaku.
“nanti juga kamu akan tau semuanya ko Rin, maaf yah!! Kita putus!” jawabnaya.
“kamu jahat Ren, aku kecewa sama kamu, aku benci kamu Rendy!!!!” jawab ku kesal.
Chat ku Cuma di read doing sama dia!!
Dan pada akirnya pun aku tau bahwa di telah mendua di belakang ku dengan wanita lain dan
ternyata dia jadian dengan wanita itu tepat di hari ulang tahun aku, kebayang gak sih betapa
sakitnya di selingkuhin di saat hari bahagia kita datang dan dia mutusin aku setelah 4 hari
jadian sama wanita itu.
Perasaan ku hancur, kecewa, benci, kesal, marah dan sedih. Mengapa dia begitu pada ku
menghancurkan perasaan ku seketika, padahal aku selalu menunggu kehadirannya datang ke
hadapan ku dan menjelaskan semuanya, tapi ternyata itu cuama mimpi yang gak akan pernah
jadi kenyataan. Setelah itu aku tidak lagi kontekan sama dia, setiap hari ku hanya
memandangi boneka doraemon yang pernah dia kasih sambil bertanya-tanya hal apa yang
membuat dia melakukan hal jahat itu padaku. Hari demi hari ku lewati walau harus dengan
menyimpan sejuta kenangan bersama dia. Aku kecewa pada nya, kenapa dia datang padaku
jika akhirnya dia hanya membuat ku merasakan KECEWA yang teramat dalam.

PERSAHABATAN YANG TERPISAH

KARYA TONGKU RAFI BAGUS DEMAWAN

Cerpen ini mengisahkan tentang sepasang sahabat yang sangat dekat dan akrab
bernama Putri dan juju. Saat mereka kecil, mereka selalu bermain bersama. Tapi karena suatu
hal, salah satu dari mereka harus pergi tuk selamanya.
Berawal dari sebuah pertemuan. Saat itu, juju yang berumur 10 tahun sedang bermain
di halaman rumah bersama dengan kelinci kesanyangannya, ‘’ayo kelinci, makan wortel mu
’’ ujar juju. Setelah itu disebelah rumah nya keluarlah seorang perempuan seumurannya
sambil memegang boneka beruang. Lili pun menyapanya ‘’hai kamu tetangga baru ya? ’’
tanya Lili,’iya, aku baru 2 hari tinggal disini. Perkenalkan namaku Putri, nama kamu siapa ?’’
kata Putri. ‘’Namaku Lili. Kamu pindahan dari mana ?’’ ‘’aku pindahan dari Bandung, oh ya,
apakah kamu tau SD Tunas Bangsa ?’’ tanya Putri. ‘’tentu saja , itu tempat aku sekolah.
Emangnya Kenapa ?’’ kata juju. ‘’kata mamahku, aku akan masuk sekolah itu
besok.’’ ‘’benarkah ? bagus!! kita bisa jadi teman baik kan Krstal?’’ kata Lili, ‘’Tentu saja’’
ujar krystal sambil berjabat tangan. Setelah perkenalan itu, mereka menjadi sahabat yang
saling membantu satu sama lain.
6 tahun lamanya mereka telah menjadi sahabat yang baik. Tak terasa mereka akan
melanjutkan sekolah ke SMA.
‘’eh putri, sebentar lagi kita kan tamat SMP, Kamu mau melanjutkan kemana? ’’
tanya juju. ‘’aku masuk SMA Negeri 98’’. ‘’SMA Negeri 98. Seperti nya bagus. Baiklah kita
akan masuk kesana.’’ ‘’ kita?’’ ujar putri. ‘’ iya, apapun yang terjadi kita akan tetap bersama
kan.’’ Ujar juju. ‘’itukan janji kita saat masih berumur 10 tahun. Sekarang kita sudah besar.
Sudah saatnya kamu tentukan jalanmu sendiri.’’ Ujar Putri.’’apa?’’ kenapa akhir-akhir ini
kamu bersikap aneh, tidak suka tersenyum dan suka marah-marah. Apa yang terjadi padamu?
Dimana Putri yang dulu kukenal.’’ Ujar Lili kesal.Tapi Krystal tidak menghiraukannya dan
pergi meninggalkan Lili.’’

UN pun selesai. Mereka berdua mendapat nilai yang memuaskan. 2 hari setelahnya
adalah ulang tahun Juju yang ke 16. Juju merayakan ulang tahunnya dengan meriah di hotel
berbintang. Juju berharap kalau suapan kue yang ke-3 setelah orang tuanya adalah untuk
sahabat terbaik nya putri.
‘’sebentar lagi acara akan dimulai. Tapi kenapa Putri belum datang juga.’’ Ujar
Juju . Setelah menunggu 30 menit acara pun dimulai tanpa kedatangan Putri.

Esok harinya, Juju datang ke rumah Putri.


‘’permisi,permisi , Putri’’ panggil Juju. ‘’ eh Juju ayo masuk’’ ujar mama Putri. ‘’Putri nya
ada tante ?’’ ‘’ada, dia ada di kamar, masuk saja langsung kekamarnya. ‘’terimakasih tan’’.
‘’hei Putri. Kemarin kenapa tidak datang? ‘’ tanya Juju. ‘’aku sedang pergi’’.jawab Putri
cuek.‘’pergi kemana?’’ ‘’jalan-jalan bersama teman.’’ ‘’apa?’’ tanya Juju terkejut. ‘’Untuk
apa datang keacara anak-anak seperti itu’’ jawab Putri. ‘’kamu tau tidak Put, aku
menunggumu sampai menunda jam acaranya dan aku berharap kamu datang. Mendengar
jawabanmu tadi, aku sadar . kamu memang bukan Putri yang dulu kukenal.’’ Juju pun pergi
dari rumah Putri dengan mata yang berkaca- kaca.

1 bulan berlalu. Sekarang Juju dan Putri tidak sedekat dan seakrab yang dulu. Mereka seperti
orang yang tidak pernah bertemu sebelumnya.
Suatu hari, tiba- tiba Juju mendengar kabar bahwa Putri masuk Rumah Sakit.
Karena merasa khawatir Juju pun menjenguk Putri. Setelah sampai di Rumah Sakit, Juju
melihat mama Putri menangis didepan ruang operasi. ‘’tante!! kenapa menangis , apa sakit
Putri sangat parah?’’ tanya Juju khawatir. Dengan suara yang terbata-bata mama Putri
berkata.’’Juju, sebenarnya 2 tahun terakhir ini dokter menyebutkan bahwa Putri mengidap
penyakit yang sangat parah. Yaitu kanker paru-paru.’’ Juju pun sangat terkejut dan shock
mendengar hal itu.
Mama Putri menceritakan semuanya kepada Juju,dan air matanya pun mulai menetes
deras. Karena Putri tidak ingin menyusahkan orang lain, maka hanya keluarganyalah yang tau
soal hal itu. Dan karena itulah dia bersikap jahat pada Juju, agar bila ia pergi nanti, tidak sulit
baginya melepaskan semuanya termasuk keluarga dan sahabat terbaik nya.
Tak lama setelah itu, dokter keluar dari ruang operasi dan dengan berat hati dokter
mengatakan bahwa Putri tidak bisa tertolong. Tangisan pun meluap. Ayah Putri yang baru
datang dari luar negeri pun tak bisa menahan air mata, mendengar anak semata wayangnya
telah tiada. Dan akhirnya hanya kesedihan dan kesedihan lah yang dirasakan Juju. Tapi bagi
Juju, persahabatan mereka tidak akan pernah runtuh karena akan tetap tertanam didalam
hatinya, begitu juga dengan Putri. Apapun yang terjadi mereka akan selalu bersama.

tongkurafibagus@gmail.com

PENGALAMAN HIDUP

KARYA WAHYU RAMDHANI

Ini cerita sayaa. Nama saya wahyu ramdhani,umur saya 17 tahun. Ini pertama kalinya saya
membuat cerpen, ini soal pengalaman saya waktu saat pertama kali melihat orang lain
menaiki kuda besi mereka(motor balap). Kemudian saya memcoba melihat balapan motor
tersebut, waktu pertama kali saya diajak bagas kebengkel dimana motor balap itu berada.
Saya pun ikut dengannya untuk melihat lebih dekat, memang awalnya hanya melihat sajat
anpa ingin mencobanya. Namun, hari itu tiba dimana motor itu tidak ada yang mengendarai
disitulah saya mulai memberanikan diri untuk mencoba mengendarai motor balap tersebut.
Hari itu hari pertama saya mengendarai dan hari itu juga pertama kalinya saya memenangkan
balapan. Disitulah saya mulai ketagihan mencoba motor balap tersebut. Meskipun balapan
tersebut memiliki banyak resiko yang sangat berbahaya, tapi saya sangat menyukai kegiatan
tersebut.

***

Hari demi hari saya lewati semua orang mulai mengenal saya. Namun, ada satu masalah yang
membuat saya harus menjauhi semuanya. Banyak omongan dari orang yang tidak-tidak
tentang kenapa saya tidak menjadi joki (pembalap). Semua orang menganggap saya mundur
yang kemudian digantikan Rio si joki terkenal dari Tangerang.

Namun saya mundur karena ada alasan tersendiri yang harus saya selesaikan sendiri. Saat
semuanya saya selesaikan, saya pun kembali menjadi joki. Namun semuanya telah berubah
tidak seperti yang saya kira. Saya harus memulainya dari awal lagi.

Hingga hari itu tiba, saya mengikuti event di Cicangkal, saya sangat bersemangat sekali
mengikuti event ini meskipun saya tidak berharap terlalu banyak. Namun hasil pertandingan
di event itu sangat membuat saya terkejut.

Saya mendapatkan juara ke-3 dan meraih piala. Sungguh saya sangat bangga atas
penghargaan yang saya capai, karena waktu itu saya belum sempat mendapatkan piala
tersebut. Dan akhirnya usaha saya untuk mendapatkan piala itu pun tercapai.

Kemudian saya memulai hari demi hari seperti biasa tanpa ada masalah dan beban pikiran.

wahyuramdhai441@gmail.com

STALKER AND SECRET ADMIRER

KARYA WIWIT WINTARSIH

Di hari Senin pagi ada seorang gadis yang bernama Wirda dia seorang siswi SMA di salah
satu sekolah di Tangerang. Ini kali pertama Wirda masuk sekolah lagi setelah libur panjang.
Sebelum Wirda berangkat ke sekolah Wirda terlebih dahulu menyalami pungung tangan
kedua orang tuanya dan mengucap salam. Setelah itu, Wirda keluar rumah dan menaiki
sepeda motornya untuk pergi ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Wirda bertemu dengan teman – temannya yang bernama Lala dan
Ria mereka saling bertegur sapa lalu bercanda ria karena sudah lama mereka tidak bertemu.
Setelah di rasa lelah saling bercanda, salah satu teman Wirda yang bernama Lala
mengajaknya pergi ke kantin untuk mengisi perut karena ketika hendak berangkat sekolah
Lala belum sarapan, Wirda dan Ria mengiyakan keinginan Lala.

Saat berjalan menuju kantin tiba – tiba Wirda melihat seorang laki – laki bertubuh tinggi,
kulit putih, halis tebal, dan hidung mancung. Dan sesaat Wirda memperhatikan laki – laki itu,
hingga sesampainya di kantin Wirda terus kepikiran laki – laki itu. Sampai salah satu teman
Wirda yang bernama Ria memperhatikan Wirda karena Wirda dari tadi hanya diam.

“Kenapa Wir kok dari tadi kamu kaya mikirin sesuatu sih, ada masalah?” Ria pun bertanya

“Itu tadi waktu kita mau ke kantin, aku lihat seorang laki – laki, tinggi, tampan lagi, kira –
kira nama dia siapa ya?” Wirda pun menjawab

“Oh, yang tadi pakai topi itu bukan orangnya?” tanya Lala.

“Iya, kamu tau La, nama dia siapa?” kata Wirda

“Kalo nama kurang tau sih, tapi kalau kelasnya, kayanya dia kelas 11 Bahasa deh” jawab
Lala. Wirda pun hanya mengangguk – angguk mengerti.

Setelah itu mereka memesan makanan dan beberapa saat mereka menyantap makanan yang
mereka beli mereka pun kembali ke kelas, ya.... mereka memang satu kelas, dan sesampainya
mereka ke dalam kelas bertepatan dengan bel masuk berbunyi.

Setelah beberapa saat, guru pun masuk untuk mengajar mata pelajaran B.Indonesia, dan
beberapa mata pelajaran lainnya, setelah beberapa jam pelajaran berlangsung, hingga
terdengar bel istirahat pertama berbunyi. Dan setelah guru yang mengajar keluar, Lala dan
Ria mengajak Wirda untuk ke kantin, Wirda menolak ajakan temannya itu, Wirda malas
untuk pergi, Wirda hanya menitip air mineral dan roti saja.

Setelah teman – temannya keluar kelas Wirda hanya diam dan akhirnya Wirda mengeluarkan
ponsel dari dalam tasnya, setelah menyalakan ponselnya ternyata tidak ada pemberitahuan
apapun yang muncul Wirda pun memasukan kembali ponselnya kedalam tas. Karena di kelas
cuman ada dua orang perempuan termasuk Wirda dan sebagian penghuni kelas itu laki – laki.
Wirda akhirnya memutuskan untuk keluar kelas dan duduk di koridor depan kelas, hanya
diam dan memperhatikan siswa siswi yang berlalu lalang kesana kemari yang dilakukan
wirda saat ini.
Tiba – tiba mata Wirda tertuju pada laki – laki yang sedang berjalan di lapangan, laki – laki
itu yang dia lihat tadi pagi, dia berjalan menuju ruang Perpustakaan. Wirda terus
memperhatikan gerak laki – laki itu sampai laki – laki itu masuk kedalam Perpustakaan.
Wirda terus membayangkan wajah laki – laki tersebut dan ingin mencari tahu siapa namanya.
Tiba – tiba, teman – teman Wirda kembali dari kantin dan melihat Wirda sedang duduk di
koridor depan kelas.

“Melamun aja Wir, mikirin apaan sih?” Ria pun bertanya

“Eeeh.... ngagetin aja kamu, tidak apa – apa kok” jawab Wirda terkejut.

Lala pun ikut bertanya dan tersenyum “ Mikirin laki – laki tadi pagi ya?”

“Sok tau kamu” jawab Wirda sambil tersenyum.

Mereka masuk ke dalam kelas, 10 menit kemudian bel masuk pun berbunyi dan tak lama
kemudian guru yang mengajar Sejarah pun masuk dan langsung membahas materi. Dan Jam
belajar berjalan hingga istirahat kedua sampai bel pulang berbunyi.

Wirda, Lala, dan Ria membawa tasnya keluar kelas sambil berbincang - bincang.
Sesampainya mereka di parkiran mereka berpisah karena letak motor mereka berjauhan.
Ketika Wirda sedang mengeluarkan sepeda motornya mata Wirda tanpa sengaja menangkap
sosok laki – laki yang selama ini Wirda cari tahu namanya.

Wirda terus memperhatikan laki – laki itu hingga tiba – tiba mata laki – laki itu tanpa sengaja
bertatapan dengan mata Wirda. Walaupun jarak mereka tidak begitu dekat tapi wirda merasa
jantungnya berdegub begitu kencang dan Wirda pun langsung memalingkan wajahnya.

***

Keesokan harinya di sekolah Wirda sedang di adakan penyuntikan Difteri dari Puskesmas,
Wirda yang memang dari anggota PMR di tugaskan untuk membatu para petugas Puskesmas
itu untuk mendata para siswa siswi yang akan di suntik ke setiap kelas. Dan di sinilah Wirda
sekarang berada di depan kelas 11 Bahasa, setelah memasuki kelas itu, ternyata benar yang
dikatakan Lala waktu itu, laki – laki yang Wirda cari tau namanya ternyata kelas 11 Bahasa,
Wirda merasa canggung berada di kelas itu.
Wirda pun mengabsen satu persatu murid di kelas itu, dan tepat di absen yang Wirda panggil
yaitu, Genta Alaska. Ternyata, nama itu nama laki – laki yang sejak beberapa hari ini sedang
Wirda cari.

“Akhirnya setelah beberapa hari mencari tahu namanya sekarang aku tahu juga” ucap batin
Wirda.

Dan sejak saat itu Wirda mulai mencari tahu akun sosial medianya mulai dari facebook
hingga instagram. Di hari pertama Wirda tahu nama laki – laki itu, Wirda langsung mencari
akun facebook dan setelah mengetikan nama laki – laki itu munculah foto profil yang tertera
di situ, Wirda langsung meng-kliknya dan mencari tahu apa saja yang Genta kirim di akun
facebooknya itu, mulai dari status hingga foto – fotonya, dan Wirda terus mencari tahu
dimana rumah Genta melalui akun soasial medianya setelah Wirda mencari – cari barulah
Wirda mengetahui dimana Genta tinggal.

***

Dan hari berikutnya Wirda terus mencari tahu tentang Genta lewat akun instagram, Wirda
mengetikan nama lengkap Genta dan di situ munculah nama yang Wirda maksud, tapi ada
yang aneh nama yang Wirda ketik benar tapi foto yang tertera di situ bukanlah foto Genta,
dan di klik lah akun tersebut untuk membukanya, ternyata akunnya di Privat, dan postingan
yang dikirim pun hanya ada tiga, Wirda ragu untuk memfollownya takut jikalau Genta tidak
memfollbacknya dan dengan tekad yang Wirda punya Wirda pun memfollownya, setelah itu
Wirda keluar dari laman instagram, dan membuka aplikasi whatsapp untuk membalas
beberapa pesan dari temannya.

***

Sekitar 30 menit ada pemberitahuan di ponsel Wirda dan ternyata itu pemberitahuan dari
Genta, Wirda langsung membukanya dan oh.... Wirda terkejut sekaligus senang sebabnya
Wirda mendapat follback dari Genta. Tidak tahu harus gimana dan bagaimana Wirda
merasakan senang luar biasa, gimana tidak senang, laki – laki yang dia sukai
memfollbacknya. Dari situ Wirda bisa melihat tiga postingan yang ada di akun Genta. Isi
postingannya dua foto Genta waktu SMP bersama teman – temannya dan satu lagi foto Genta
sendiri.

***

Beberapa hari kemudian Wirda sedang mamainkan ponselnya dan membuka aplikasi
instagram miliknya, dan tepat ketika membuka akun, tertera nama Genta di insta story
instagramnya, Wirda merasa senang, dan saat Wirda membuka insta story Genta hati Wirda
langsung sakit, yang awalnya Wirda merasa senang sekarang Wirda merasa sedih,
masalahnya isi story Genta itu, foto Genta dengan perempuan, di situ Genta mentag nama
perempuan itu, akhirnya Wirda mencari tahu perempuan yang foto bersama Genta barusan,
dan ternyata perempuan itu anak sekolah sebelah.

***

Setelah Wirda mencari tahu dan mencari kebenarannya beberapa hari ini, mulai dari insta
story Genta yang selalu foto bersama perempuan itu, hingga informasi yang Wirda ketahui
secara diam – diam dari teman sekelas Genta, bawha benar perempuan yang selalu ada di
insta story Genta itu adalah kekasihnya.

Mulai dari situ Wirda hanya bisa meratapi kenyataan dan mengikhlaskan bahwasanya Genta
sudah mempunyai seorang kekasih. Tetapi tidak semudah itu untuk melupakan seseorang
yang kita sukai dan kita kagumi. Butuh proses yang harus Wirda lakukan untuk melupakan
Genta, apalagi ketika Wirda benar – benar ingin melupakan sosok Genta dari hati, pikiran,
dan matanya. ketika itu juga, Genta selalu menampakan dirinya di hadapan Wirda entah itu di
kantin sekolah, di perpustakaan, di parkiran sekolah dan dimana pun di lingkungan sekolah.
Itu semakin membuat Wirda susah untuk melupakan Genta.

Wirda hanya bisa menyimpan rasa suka dan kekagumannya terhadap Genta dalam diam,
tanpa orang tersebut tahu dan orang lain pun tahu.

“Ternyata begini yah menyukai seseorang dalam diam itu sakit. Apa pun yang kita rasakan
terhadap orang tersebut mau senang atau pun sedih hanya kita yang dapat merasakannya
sendiri. Biarkanlah rasa suka dan cinta ini tetap ada, walaupun terjebak dalam diam. Dan
hanya karena aku tak bisa mengungkapan bukan berarti aku tak menyimpan perasaan
kepadamu.” Batin Wirda.

“Jadi kalian lebih baik suka dengan seseorang secara terang – terangan, tapi orang
tersebut tak menaggapi perasaanmu dan mengabaikannya, atau suka dalam diam, tapi
hanya diri kita sendiri yang bisa merasakan apapun yang telah terjadi baik senang atau
pun sedih.?”

Happy reading, please be happy with my story

wiwitwintarsih110@gmail.com

CHANGE

KARYA YUNITA SHERLIANA


Angin berhembus mengarahku, pohon - pohon ikut bergoyang mengikuti hembusan angin,

burung - burung berkicauan seakan merasakan apa yang aku rasakan saat itu. pada saat itu
hatiku merasakan perasaaan yang sangat amat damai, dan penuh dengan suka cita, sampai
sekarang pun aku masih merasakannya. Kalau saja saat itu aku tidak kenal dengan mereka,
mungkin aku tidak akan bisa merasakan perasaan yang aku rasakan pada saat itu. Mereka
adalah orang yang tidak pantang menyerah, mereka selalu mengingatkan dengan tidak henti -
hentinya, dan mereka selalu mendukung apapun keputusan yang aku ambil, entah bagaimana
aku harus membalas mereka.

***

Tahun 2014 aku mulai masuk SMP di kota Manado, di Manado aku tinggal dengan om, tante
dan sepupuku. Alasan kenapa aku memilih tinggal di Manado, pertama om dan tanteku
meminta aku untuk tinggal di Manado, dan yang ke dua aku tidak mau merepotkan Mamaku .
Akan ku ceritakan mengapa aku tidak mau merepotkan mamaku, yaa jadi pada saat aku
masih di dalam perut mamaku , papaku pergi begitu saja meninggalkan mamaku, terpaksa
mamaku harus mengurus dan menafkahi aku sendirian.

***

Seminggu setelah aku mengikuti MOS, akhirnya pembagian kelas pun di mulai, satu persatu
nama teman - temanku di panggil, namaku di panggil paling terakhir, " Aubrey Narelta
Wijaya". Kemudian aku di arahkan menuju ruang kelas, saat aku sampai di depan ruang kelas
semua mata menatapku, entah mengapa mereka menatapku?, langsung ku menunduk untuk
tidak melihat mata mereka balik, lalu aku melanjutkan langkah ku untuk mencari tempat
duduk. Lalu kami di beri sesi untuk berkenalan, pada saat itu aku tidak pandai untuk
berkenalan, aku sangat tidak percaya diri, bahkan aku saja tidak berani untuk bertanya "hai
aku Nare, nama kamu siapa?" kepada teman sebelahku. Ujung - ujungnya aku hanya terdiam
menunggu pertanyaan temanku.

***

Beberapa hari setelah sesi berkenalan, akhirnya aku bisa beradaptasi dengan lingkungan
sekolahku, terutama teman - teman sekelasku , dan aku mulai hafal satu persatu nama teman -
teman sekelas begitupun dengan muka mereka satu persatu. Saat itu suara di dalam kelas
sangat bising , suara decitan kaki yang kesana dan kemari, suara kipas yang begitu kencang,
dan suara teriakan teman - temanku. Beberapa dari teman - temanku membentuk lingkaran
mereka sedang membicarakan sesuatu di kursi paling belakang.

Karena keingintahuan tinggi jadi aku ikut bergabung dengan mereka, ternyata mereka sedang
membicarakan salah satu gereja, "gerejanya seru loh , di sana banyak anak muda nya, kalian
mau ikut nggak?,kalau mau ikut kabari aku yaa!" ujar Daniel, "Nare, kamu mau ikut nggak?
acaranya hari sabtu , kamu harus ikut yaaa, ikut ikut ikut!" pinta Christian , mau tidak mau
aku terima ajakan Christian.

***

Hari sabtu pun tiba, Christian datang menjemput aku, " Nareee , Nareeee " teriak christian.
"Yaa tunggu sebentar Chris" kataku , aku pun langsung menghampiri christian lalu kita
berangkat ke rumah kak Aldo, di sana sudah banyak sekali yang datang, banyak yang
mengajak aku untuk kenalan, setelah semuanya sudah berkumpul kita berangkat menuju
gereja dengan menggunakan angkot.

Mereka lucu - lucu sekali, mereka mempunyai banyak cerita, di dalam angkot kita tertawa
bersama - sama, bernyanyi bersama - sama, aku senang sekali. Mulai dari saat itulah aku ke
gereja bersama - sama dengan mereka.

***

Tetapi beberapa bulan setelah itu aku agak - agak malas ke gereja, pada saat itu aku berpikir
untuk main dan main, setiap hari kamis mereka selalu NGEJAM (jangkauan anak muda),
mereka selalu datang ke rumahku, mereka selalu mengajak, "ayo Nare, besok kamu harus
ikut CG (connect group) terus hari sabtu nya kamu harus ikut AOG (ibadah untuk anak
muda), jangan lupa ikut yaaaa nanti kabarin kami!" kata mereka. "ooo iya kak Aldo, Chris".
Tetapi semuanya itu hanyalah omongan bohong saja dari ku, tanpa henti - hentinya mereka
mengajak ku, sampai pada hari ulang tahunku mereka datang membawa kue dan mereka
menyanyikan lagu selamat ulang tahun bersama - sama dengan teman - temanku yang
lainnya. Di situ aku terharu melihat mereka, padahal aku sudah jarang sekali ikut AOG,
bukan jarang saja bahkan tidak pernah lagi. Mulai dari situ aku memberanikan diri ku untuk
ikut aog lagi, aku datang ke rumah kak aldo sendirian, mereka terkejut melihat aku ikut lagi.
"Loh kamu datang ke sini sendirian Nar?, jalan kaki?, akhirnya dari sekian lama kamu ikut
lagi!" ujar mereka (kak Aldo,Christian,kak Tamara dan lainnya), " hehehe, iya" kata ku.
Lalu kita pergi ke gereja bersama - sama, di gereja aku di ajari banyak sekali, semakin hari
aku semakin bertumbuh, aku belajar sedikit demi sedikit tentang firman tuhan, aku beruntung
bisa ikut Aog bersama mereka, kalau bukan karena ke gigihan mereka dalam mengajakku
mungkin aku tidak akan belajar firman tuhan, mungkin aku tidak tahu kalau tuhan selalu ada
di hidup ku,mungkin aku tidak akan merasakan ke damaian dalam hidupku. Sekarang tahun
2018 , aku sudah tidak tinggal lagi di Manado sekarang aku tinggal bersama mamaku di
Jakarta, tetapi aku masih ingat jasa - jasa mereka, apa yang mereka sudah ajarkan ke dalam
hidupku,dan aku masih merasakan kedamaian di hidupku, hanya ini yang bisa aku ceritakan
ke kalian, semoga cerita ku bisa menginspirasi kalian semua, bahwa jangan henti - hentinya
untuk mengajak orang lain ke jalan yang benar, bersabarlah suatu saat pasti dia akan berubah
, dan jangan keraskan hati kalian, terimalah panggilan tuhan di hidup kalian.

yunitasherliana123@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai