Anda di halaman 1dari 7

Menu Baru Restoran Kelazel.

“Nadia, tolong bawa kardus ini ke dapur, ya. Mama mau belanja untuk keperluan Restoran
besok,” ujar Mama di pintu luar. “iya, Ma.” Nadia mengangkat kardus yang mama maksud ke
dapur. “Ternyata hanya ukurannya aja yang besar tapi nggak berat sama sekali!” Batin Nadia.
“Eh, iya juga ya, kan isinya hanya gelas plastik.” “Lah, guntingnya di mana?” Tanya Nadia
pada dirinya sendiri. Ia mencari ke mana-mana tidak terlihat juga gunting di sana. “ya,
sudahlah. Aku pakai cuttter aja.”

Keesokan harinya jam 12.15.

TRIINGG Suara lonceng di pintu Restoran Kelazel yang sepi. “Halo, ma,” sapa Nadia
kepada mamanya yang sedang membaca buku resep di tempat kasir. “Halo, Nadia. Kamu
udah pulang, ya?” Tanya mama. “Udah, ma,” jawab Nadia. “Restorannya lagi tutup ya, ma?”
Tanya Nadia. “Iya. Jam 12.30 buka lagi. Hari ini kamu mau bantu di Restoran atau enggak?”
Tanya mama. “Mau bantu dong, ma. Teman-teman aku juga sering ke sini setelah pulang
Sekolah,” jawab Nadia. “Tapi, nanti jam 01.45 Nadia ada kerja kelompok di sini. Jadi nggak
bisa bantu,” kata Nadia. “Iya nggak apa-apa. Kalau begitu kamu mandi dulu, gih.” “Ya ma.”

Jam 12.30.

“Buka!” Seru Nadia saat membalikkan tanda buka di pintu kaca Restoran. “Semoga hari ini
ramai lagi dan teman-teman pada ke sini!” Gumam Nadia. Nadia kembali ke tempat kasir.
TRIINGG Seorang pelanggan datang.

TRIINGG, TRIINGG Restoran Kelazel mulai ramai. “Pesan Nasi Goreng spesial dua!” Kata
seorang Pelanggan. “baik bu. Silahkan di tunggu di meja, ya,” kata Nadia. “Kak Citra, 2 Nasi
Goreng spesial ke meja No. 05!” Seru Nadia kepada kak Citra, salah satu karyawan Mama.
“Oke!”

“Bu, pesan-” pelanggan selanjutnya yang ingin memesan terdiam. “Aku bukan ibu-ibu loh,
ya,” kata Nadia. “Eh, maaf, Nadia. Nggak ngeliat dulu tadi!” Kata pelanggan itu. “Kalian satu
sekolah, ya?” Tanya kak Citra yang menghampiri Nadia. “Iya, kak. Teman sekelas namanya
Ghina,” jawab Nadia. “Ohh. Jadi mau pesan apa, Ghina?” Tanya kak Citra. “Pesan 2 Milk
Shake aja, kak,” jawab Ghina. “Makanannya?” Tanya Kak Citra. Ghina menggeleng. “Itu
udah biasa kak. Restoran ini kan udah jadi tempat teman sekolahku makan siang, ketemuan,
dan kerja kelompok. Jadi kadang pesan minuman aja,” ujar Nadia. “Ohh. Kakak baru tahu.
Karena biasanya tugas kakak kan masak, hehe,” ujar kak Citra “silakan duduk Ghina,” kata
Nadia. Ghina mengangguk.

Jam 01.45

TRIINGG Suara lonceng di pintu masuk berbunyi lagi. Kali ini Restoran Kelazel sudah
dipenuhi oleh pelanggan. “Hai, Nadia,” sapa kedua pelanggan yang baru masuk. “Halo
Laura, halo Dian! Udah jam 01.45 ya?” Tanya Nadia. Laura mengangguk. “Kak Citra, tolong
gantiin Nadia di kasir. Nadia ada kerja kelompok sama teman.” “Sip” Jawab kak Citra. “Eh,
boleh pesan makanan, nggak?” Tanya Dian. “Boleh lah ini kan Restoran,” jawab Nadia.
“Kalau begitu aku pesan satu Nasi Goreng dan satu Jus Mangga,” kata Dian. “Maaf, ya. Aku
belum makan siang, hehe,” ujar Dian. “Iya nggak apa-apa. Aku pesan Teh dingin, aja,” kata
Laura. “Oke! Silahkan tunggu, ya!” Kata Kak Citra. “Iya kak!” Kata Laura dan Dian.

Di meja Laura, Dian, dan Nadia.

 “Ngomong-ngomong, Restoran Kelazel ini udah dirikan selama tiga generasi, ya? Aku kan
baru pindah dua minggu ke sini, Jadi belum terlalu tahu,” Tanya Dian. “iya. Kamu tahu dari
mana?” Tanya Nadia. “Tahu dari Laura. Dia ceritain ke aku, kalau Restoran keluarga kamu
udah didirikan dari nenek kamu, tiga generasi. Dan restoran Kelazel ini terkenal banget
dengan Nasi Goreng spesialnya,” ujar Dian “Iya, benar banget! Karena itu aku akan menjaga
resep Nasi Goreng spesial sampai sepuluh generasi! Aku nggak akan mengecewakan
keluargaku!” Semangat Nadia menggebu-gebu saat mengatakannya hingga berdiri dan
mengepalkan tinju keatas. “Wah, hebat! Semoga berhasil, ya!” Kata Dian. Nadia
mengangguk semangat, kembali duduk.

“bagaimana dengan resep baru?” Tanya Laura. “Eh, maksudnya?” Tanya Nadia tidak
mengerti. “Maksudku, kamu kan mau meneruskan generasi Restoran ini, itu bagus banget!
Tapi, Nasi Goreng ini, terus? Aku nggak bermaksud apa-apa, tapi biar bervariasi gitu
menunya," jawab Laura. “Benar juga! Kenapa aku nggak pernah kepikiran, ya? Tapi mama
bolehin nggak ya?” Gumam Nadia dalam hati.

 “Ke Restoran ini lagi, ma?” Tanya seorang anak kepada mamanya saat mereka baru
memasuki Restoran, di pintu masuk. “Iya, sayang. Ini kan Restoran kesukaan kamu,” Jawab
mamanya. “Iya, sih. Tapi di sini cuma ada Nasi Goreng spesial nggak ada yang lain. Kalo di
Restoran lain ada variasi rasa Nasi Gorengnya,” kata anak itu. "Ohh. Kalau begitu kamu mau
pergi ke Restoran lain?” Tanya mamanya. “Iya, ma!” Jawab Anak itu. “Oke, ayo!” Mereka
berdua keluar dari Restoran. Nadia yang melihat itu menjadi murung. “Seperti yang
dikatakan Laura. Aku harus menemukan menu baru untuk meramaikan Restoran ini lagi. Aku
akan membuat nenek kakekku bangga pada cucunya!” Gumam Nadia dalam hati. Dia
menatap tangannya yang dikepal dengan serius. “Eh, Nadia kenapa kamu serius banget?”
Tanya Dian. “Laura benar! Aku harus mencari menu baru untuk Restoran ini!” Kata Nadia.
“Eh, ok-oke...” kata Dian bingung. “Ini dia, Nasi Goreng spesialnya!” kata kak Citra.
“Terima kasih kak,” kata Nadia. “Sama-sama!” Jawab kak Citra tersenyum.

Pagi pun tiba. “Pagi Laura, Dian,” sapa Nadia di Sekolah. “Pagi Nadia,” sapa Laura dan
Dian bersamaan. “Tumben kamu telat datang, untung belum ada guru. Kamu dari mana?”
Tanya Laura. “Tadi malam aku telat tidur karena mencari menu barunya,” jawab Nadia.
“Wah, kamu sungguh-sungguh banget, ya! Semoga dapat deh!” kata Dian. “terima kasih,
Dian!”

 “selamat pagi, anak-anak!” sapa Bu guru masuk kelas. “Pagi bu!” sapa semua murid. “Hari
ini ibu ada kejutan, loh!” Kata Bu Guru tersenyum sambil meletakkan buku-bukunya ke
meja. “Kejutan?” “Kejutan?” Tanya para murid penasaran. “Kejutannya adalah... belajar ke
Sea World!” Kata Bu guru. Para murid ada yang bingung ada yang senang. “Sea World
adalah sebuah miniatur pesona laut dalam kompleks wisata. Artinya kita dapat belajar banyak
hewan laut di sana! Perjalanan ini akan menambah wawasan kalian dan semoga dapat
dijadikan motivasi untuk kerja kelompok kalian kemarin,” jelas Bu guru sambil membagikan
formulir. “Formulir ini akan menjadikan persetujuan orang tua untuk mengizinkan kalian
ikut, ya,” kata Bu guru lagi. “Sekarang simpan itu di tas, mari kita belajar.” “Baik bu!” Kata
semua murid.

Tiga hari kemudian...

“Wah, aku nggak sabar!!” “Kamu bawa apa aja?” “Nanti di sana aku mau nyatat semua,
deh!!” “Duhh kenyang banget. Aku sarapannya kebanyakan tadi.” Suara riuh obrolan murid-
murid seraya menunggu Bus untuk perjalanan ke Sea World. “Kamu bawa apa aja, Nadia?”
Tanya Laura. “Buku catatan, cemilan dan minuman,” jawab Nadia. “Emang di suruh nyatat,
ya?” Tanya Dian. “Enggak, sih. Tapi mungkin kalo ada yang penting mau aku catat.” Jawab
Nadia. “Ohh...” “by the way kamu udah ketemu menu barunya?” Tanya Laura. “Belum, nih.
Masih bingung…” kalimat Nadia terpotong suara klekson sebuah Bus telah sampai. Seluruh
murid mulai berbaris termasuk Nadia, Laura, dan Dian.
 Di perjalanan Nadia tertidur. Dian juga tertidur. Tapi Laura tidak. Dia berada di kursi dekat
jendela. Menatap pemandangan. Lalu menatap kedua sahabatnya yang tidur. Matanya tertuju
kepada buku catatan yang di pegang Nadia. Laura mengambil buku itu. “Pinjam, ya, Nadia...”
bisik Laura pelan. Dia membukanya. Sebuah catatan tentang menu Restoran Kelazel.
Tertulis:

Menu Baru:

1. Nasi Goreng Campur Telur.

Saat di masak di aduk oleh Telur yang masih mentah. Jadi Nasi Gorengnya ada rasa-rasa
telur. Eh… jangan-jangan nggak enak?!

2. Nasi Goreng Campur Sayur.

Saat di masak tambahkan banyak sayur agar sehat. Eh, anak-anak kan biasanya gak suka
sayur!! Aduh Nadia!! Mau bikin laku atau sepi, sih!

3. Nasi Goreng Campur Udang.

Saat di masak, udang di masukkan dalam bumbu dan di aduk. Eh, tapi kan Udang itu mahal!

Laura tertawa membacanya. Lalu menutupnya dan mengembalikan ke tempat Nadia.


“Nadia... kamu memiliki tekad dan semangat yang luar biasa!" Batin Laura dalam hati
sambil tersenyum menghadap jendela.

 1 jam kemudian mereka sampai.

“Anak-anak, jangan ada yang berpencar, ya! Selama perjalanan kalian harus ikuti peraturan
dan jangan pergi sendirian!” “Baik bu!” Jawab para murid. Mereka memasuki Sea World
yang besar itu. Di dalam sana ada banyak Aquarium besar yang di isi oleh hewan-hewan laut
dan kolam-kolam besar. Bu guru menjelaskan banyak hal.

 Tiba di Aquarium yang di dalamnya ada lumba-lumba. “Anak-anak, Lumba-Lumba adalah


salah satu mamalia yang hidup di laut. Mereka bernapas menggunakan paru-paru. Mereka
dapat mendeteksi mangsa dengan pantulan bunyi yang di sebut ekolokasi. Karena itu,
Lumba-lumba dapat mendengar bunyi ultrasonik. Bunyi yang sanking besar frekuensinya
manusia tidak dapat mendengarnya,” Bu Guru menjelaskan. “Lumba-lumba hebat, ya!” Seru
Dian. Nadia dan Laura mengangguk.
 Mereka berjalan lagi. Tiba di Aquarium selanjutnya. “Anak-anak, kalian tahu, kan itu hewan
apa?” Tanya Bu Guru. “Gurita!” Seru para murid. “Tepat! Gurita adalah hewan yang
memiliki delapan kaki atau tentakel. Gurita dapat mengeluarkan tinta hitam beracun yang
melindunginya dari predator. Gurita terdiri dari 289 spesies,” Jelas Bu Guru. “Apakah kalian
tahu? Gurita ternyata hewan yang pintar! Jenis tertentu Gurita memiliki rasa ingin tahu yang
besar dan kemampuan memcahkan masalah!” Lanjut Bu Guru. “Wah!” “Wah!” Seru para
Murid.

 “Dagingnya kayanya enak tuh kaya daging Cumi,” gumam Laura menatap Nadia. “Eh?
Maksudnya?” Tanya Nadia bingung. “Kamu pernah makan Cumi-cumi, nggak?” Tanya
Laura. “Per... pernah,” jawab Nadia. “Aku pernah makan Nasi Goreng pake Cumi Goreng tau
dan ada Cumi-cumi yang nggak semahal Udang,” kata Laura. “Ohh! jadi maksud kamu jadi
menu baru!?” Tanya Nadia. “Nah, iya!” Seru Laura. Dian hanya menatap bingung. “Ide
brilian bangett!! Cumi-cumi Goreng!” Kata Nadia bersemangat. “Oh, jadi obrolin menu baru.
Kenapa kamu enggak buat menu khusus "Sea Food", aja? jadi bukan cuma Cumi-cumi tapi
hewan laut lainnya,” Kata Dian. “Benar juga!” Seru Nadia. “Terima kasih teman-teman!”
Kata Nadia seraya memeluk kedua sahabatnya. “Iya!” Jawab Laura. “Eh, iya” Kata Dian.

 Di Restoran Kelazel Nadia, Dian dan Laura menyampaikan ide mereka kepada Mama Nadia.
“Wah, ide yang bagus! Terima kasih ya anak-anak!” Seru mama Nadia. “Sama-sama, tante!”
Jawab Laura dan Dian. “Sama-sama, ma!” Jawab Nadia. “Sebagai hadiah, mama akan kasih
satu Nasi Goreng Spesial dengan Udang!” Seru mama. “Eh? Udang?” Nadia kebingungan.
“Kenapa?” Tanya mama. “Nadia mau usulin itu jadi menu baru juga, tante. Tapi takut
Udangnya kemahalan,” Laura yang menjawab. “Oh, enggak, kok!” Kata mama. “Wah,
“beneran ma?!!” Tanya Nadia. “Iyaa!” Jawab mama. “Yess!!” Seru Nadia.

-Tamat-
Sinopsis:

Nadia dan teman-temannya sedang melakukan kerja kelompok di Restoran Kelazel, milik
keluarga Nadia yang terkenal dengan kelezatan Nasi Goreng spesialnya. Saat menunggu
pesanan, Nadia tidak sengaja mendengar percakapan antara seorang anak dengan ibunya.
Anak itu mengeluh karena bosan dengan menu yang ada di sana. Mendengar hal itu Nadia
bertekad mencari menu baru yang membuat Restoran Kelazel semakin ramai.

Saat di Sekolah, Bu guru memberi kejutan mangadakan kunjugan untuk belajar ke sebuah
tempat yang bernama Sea World. Sebuah tempat yang dipenuhi miniature pesona laut dalam
kompleks wisata. Keragaman hewan laut di sana membuat Nadia dan teman-temannya
mendapatkan ide cemerlang. Mereka membuat menu baru yang bertema “Sea Food”.

Anda mungkin juga menyukai