“anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan
masuk Deva,” kata Ms. Tia. “baik bu,” jawab Deva. “halo teman-teman. Namaku Deva priliani. Panggil saja Deva.” Deva memperkenalkan dirinya di depan kelas. Saat istirahat, Fia mendekati Deva. “hai Deva,” sapa Fia kepada Deva. “hai,” sapa Deva juga. “mau gak aku ajak kamu keliling sekolah dan memperkenalkan teman-temanku disini kepadamu ?” tanya Fia. “wah, kamu baik banget. Terima kasih,” jawab Deva. “dia pasti ada maunya,” kata Zeyna. “maksudnya ?” tanya Deva. “apa, sih !” kata Fia. “jadi seperti ini. Fia punya genk di kelas ini. Dan kalo engga nurutin perintahnya, dia bakal menjahili kamu. seperti aku. Aku gak ikut genknya. Karena itu dia tidak suka denganku. Kalo dia gak suka, dia suka mengadu kepada guru atau kepada maminya,” jelas Kayla. “hah !?” tanya Deva kebingungan. “kalo gak suka aku bilang aja ! Jangan nuduh-nuduh,” bantah Fia. “lah !? Siapa yang nuduh, sih ! Aku menjelaskan fakta, ya !” bantah Kayla lagi. “kalo ikut genknya Fia kenapa ?” tanya Diva. "Emang gak kenapa-kenapa kok," Jewab Fia. "Gak kenapa-kenapa ? serius ?" Sindir Kayla. Muka Fia sudah tidak tahan melihat muka Kayla. Tiba-tiba Yerin datang. Kayla langsung menarik tangannya Yerin. "Yerin !” panggil Kayla. "Ada apa ?" Tanya Yerin. "Aku mau tanya, saat kamu ikut genknya Fia, apa yang terjadi ? Jujur aja," jawab Kayla. "Sering aku traktir, kan, Yerin?" Tanya Fia. "Iya bener banget," Jawab Yerin. "Jangan bohong deh !" Bantah Zeyna. "Jadi gimana sih ! Aku bingung," kata Deva. "Biar aku aja yang jelasin, sambil keliling. Ayuk !" ajak Dea. Dea adalah sahabatnya Kayla. Dia tidak suka bertengkar dengan Fia. Dea anak yang sangat sabar dan juga penyayang. "Sebenarnya, Fia itu memiliki genk dari dulu. Semua orang yang diajak untuk masuk ke dalam genknya, selalu mau. jika seseorng tidak mau ikut, dia akan dijahili. harus atau bahkan dipaksa. Tapi semua berubah sejak Kayla menolaknya. Saat dijahili, dia menjahili mereka balik. Bagiku Kayla itu orang yang keren. Karena dia gak bisa dijahili sembarangan. Dia juga orang yang pemberani. Tapi dia suka berdebat juga. Fia orang yang baik banget kalo kita masuk genknya dan nurutin perintahnya. Dan Yerin itu salah satu orang di genknya,” jelas Dea. “terima kasih banyak ya udah jelasin,” kata Deva. “sama- sama Deva,” kata Dea. “oh iya, kita udah di kelas lagi, nih. Mereka udah selesai berdebat belum, ya?” tanya Deva. “iya, juga ya,” kata Dea seraya tertawa. Ketika mereka membuka pintunya… “kok gak bisa dibuka ya?” tanya Dea. “gak tau, nih,” jawab Deva. Setelah mendorong pintu kelas dengan keras, mereka dapat membuka pintunya. Deva dan Dea sangat terkejut mlihat perdebatan Fia dan Kayla semakin panas dan semakin ramai. Tiba-tiba seseorang bermain kasar dengan melempar barang kepada Kayla. “weh ! Main kasar, ya?” tanya Kayla kesal. Kayla juga langsung melempar botol minumnya. Tapi Dea menghentikannya. “sudah-sudah. Kenapa berdebat lagi, sih,” kata Dea. “jadi kamu ikut yang mana ?” tanya Fia. “aku gak milih dua-duanya,” kata Deva beranjak pergi. “ayuk ke kantin!” ajak Dea kepada Kayla. Ketika Kayla berjalan keluar kelas, Kayla dan Fia saling melirik. Setelah istirahat selesai, bu Tia mengatakan satu pengumuman. “anak-anak, hari ini ibu mempunyai sebuah pengumuman seputar sekolah ini. Sekolah kita akan mengadakan lomba kerajinan tangan antar-kelas. Hadiahnya berupa uang senilai 100 ribu dan piala. Yang ikut hanya bisa 2 orang saja ya. ada yang mau ikut ?” “saya bu!” kata Fia dan Kayla bersamaan. “eh, tunggu dulu. Aku dengan Dea ! Bukan kamu,” kata Kayla. “ih, apa, sih. Aku dengan Seerin bukan kamu !” bantah Fia. “baiklah. Kayla dan Fia mewakili kelas kita,” simpul bu Ike. “wait… WHATT?!?!” teriak Fia dan Kayla bersamaan. “tidak boleh ganti-ganti, ya,” kata bu Tia tegas. “NOO!!” teriak Fia. Tring!! Suara bell telah berbunyi. Itu menandakan waktunya pulang. “ahh! menyebalkan sekali !” keluh Kayla. “sudahlah, sekali- sekali kamu berteman dengannya,” kata Dea. Muka Kayla tampak sangat murung. Karena rumah Fia, Seerin, Kayla, dan Dea berdekatan. Mereka berjalan Bersama. Tetapi Fia dan Kayla agak berjauhan. Sebelum memasuki perumahannya, mereka harus melewati taman yang memiliki banyak tumbuhan. Tempat itu sering dikatakan angker. Karena itu mereka selalu Bersama saat pulang. “kok hari ini agak gelap ya,” kata Fia. “lebay !” teriak Kayla dari sisi lain. “Kayla, jangan berdebat lagi,” kata Dea mengingatkan. “kalo kamu gak takut kenapa kamu memegang tangan Dea dengan sangat erat ? Bilang saja takut,” kata Fia. “dia kan temen aku,” kata Kayla. “Fia, kamu juga pegang tangan aku loh ! erat-erat lagi. Sakit, tau,” kata Seerin. “ha ! Sama aja,” kata Kayla meremehkan Fia. “sudahlah,” kata Dea. Sshshs. “suara apa itu ?” tanya Fia. CKRCHNG tiba-tiba terlempar bola kaca dari arah hutan yang gelap. Seerin langsung melompat karena bola kaca itu datang dari sisinya. “aww,” Seerin terkena pecahan kaca dari bola itu di kakinya. “kamu gak apa-apa, kan?” tanya Fia. “gak apa-apa. Kenanya sedikit aja,” jawab Seerin. “apa itu?” tanya Kayla seraya menambil salah satu bekas pecahan kaca itu. Kayla melihat jejak kaca itu mengarah ke arah hutan yang gelap. “ikutin jejak itu, yuk!” ajak Kayla. “OMG what are you talking about ??!! Kamu sudah tau kan itu gelap ? Kamu juga udah itu akan menuju ke antah- berntah ?” jawab Fia penuh pertayaan. “aku ajak Dea. Bukan ajak kamu, ya,” jawab Kayla. “sepertinya… aku gak bisa ikut. Karena itu terlalu mengerikan,” jawab Dea. “ya udah deh. Aku sendiri aja,” kata Kayla. “aku mau ikut ! Boleh ?” tanya Seerin. “kok kamu ikut ?? Sejak kapan kamu baik dengan Kayla ??” tanya Fia. “yang ada masalah itu kamu dengan Kayla. Bukan aku dengan Kayla. Aku memang sahabat kamu. Tapi, itu tidak menghalangiku untuk berteman dengan Kayla. Aku mau ikut karena aku penasaran,” jawab Seerin. Fia terdiam sekejap. “oke. Yuk Seerin,” ajak Kayla. “kalo begitu, aku juga ikut dengan Seerin,” kata Fia. “oh. Oke,” kata Kayla. “jadi aku di tinggal sendiri, nih ? Ikut juga lah,” kata Dea. Di perjalanan mengikuti pecahan bola kaca itu, Kayla, Dea, Fia, dan Seerin sering memukul nyamuk. Karena banyak nyamuk yang menggigit mereka. PLAK! Suara tangan Fia bersuara. "Kapan sih sampainya ?"gerutu Fia. "Ini kan pertualangan. Jadi kita gak tau kapan akan sampai," jawab Kayla. "Ya sudah," kata Fia. Perjalanan mereka terhenti karena jejak pecahan bola kaca itu menghilang. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. "Jadi, sekarang bagaimana ?" Tanya Fia. "ih! Kenapa nanya terus, sih ?," kata Kayla di dalam hati. "Hmm, kita cari jejaknya di sekitar," jawab Kayla. SHRSHR. Tiba-tiba, suara dari semak-semak di sekitar mereka berbunyi. Seperti ada yang melewati. Terlihat bayangan di semak-semak itu. "A... apa itu ?" Tanya Fia. "G.. gak tau !" Jawab Kayla. Bayangan itu menjadi dua. Satu di sisi Kayla, dan satu lagi di sisi Fia. Seerin dan Dea takut hingga mereka berjalan mundur. Begitu juga dengan Kayla dan Fia. "Fia, Kayla, Jangan melanjutkan perjalanan ini. Ayuk pulang!" perintah Dea. "benar ! Bahaya banget," tambah Seerin. "O.. oke," kata Kayla. Kayla dan Fia langsung berlari menuju jalan keluar. "Fia larinya yang cepat !” kata Kayla. "Iya, iya!" Jawab Fia. Tiba-tiba sebuah tanaman yang besar naik secara otomatis yang membuat Fia dan Zeyna terperangkap berdua di dalam hutan. "Tolong !" Teriak Fia dan Kayla. "Zeyna, Fia !" Teriak Dea. Seerin ingin memanjat tanaman itu. Tapi, Dea menyarankan untuk keluar dari hutan terlebih dahulu sebelum ada tanaman besar yang menghalangi lagi. "Kita keluar dulu Seerin!" Teriak Dea. "Tapi Fia.. ?" Tanya Seerin. "Kita akan menyelamatkan mereka nanti," jawab Dea seraya menarik Seerin keluar. Dea dan Seerin lega karena mereka selamat. Sedangkan disisi lain, Fia dan Kayla ketakutan karena terperangkap. Ditambah dua bayangan itu keluar dari semak semak. Ketakutan itu membuat Kayla dan Fia berpelukan. Setelah bayangan itu hilang, mereka tersadar apa yang mereka lakukan. Kayla dan Fia terdiam. "Apaan sih peluk segala," kata Kayla melepaskan pelukan itu. "Ih kok jadi aku, sih," kata Fia dan langsung menjauh dari Kayla. Ketika mereka sedang mencoba keluar dari hutan. Suara semak-semak seperti tadi mulai muncul. Tanpa sempat melihat, Fia sudah menghilang dari samping Kayla. "Fia ? Fia ? Kamu dimana ?" Tanya Kayla. Kayla panik. Ia melihat di sekitarnya seraya berjaga-jaga. "Hah, apa itu?" Tanya Kayla dan segera melihat ke belakang setelah ia mendengar suara jejak. Tidak disangka seorang pria ingin mendekati Kayla ketahuan. Kayla dan pria itu terdiam sebentar. Tanpa menunggu lagi, Kayla langsung berlari dan berteriak. "Tolong !!" Pria itu melemparkan sesuatu kepada Kayla. "AAW," sehingga ia terjatuh ke permukaan tanah dan tidak sadarkan diri. "Tadi kamu dengar sesuatu, gak ?" Tanya Seerin. "Enggak, emang kenapa ?" Tanya Dea. "Aku dengar orang teriak minta tolong," jawab Seerin. "Beneran ? Siapa ya ? Semoga aja Kayla dan Fia gak kenapa-kenapa," kata Dea. Kayla sudah mulai sadar. Ia membuka matanya perlahan dan menggerakkan tubuhnya. Ia ingin berdiri tapi tubuhnya masih sedikit lemah. "Kayla, kamu gak apa-apa ?" Tanya Fia. "Aku gak apa-apa. Eh, tunggu. Kamu siapa ?" Tanya Kayla. Kegelapan di ruangan tersebut membuat Kayla tidak dapat melihat Fia dengan jelas. "Aku Fia," jawab Fia. "Fia ? Kamu juga disini ? Eh, sejak kapan kamu peduli sama aku ?" Tanya Kayla lagi. "Aku bukan peduli, tanya saja !" Jawab Fia. "Kamu bagaimana bisa sampai disini ?" Tanya Kayla. "Aku juga gak tau. Tiba tiba yang aku lihat hanya hitam lalu aku gak sadar lagi," jawab Fia. "Aku gak sadar juga tadi. Yang aku ingat seorang pria mengikutiku lalu ia melemparkan sesuatu kepada ku,” kata Kayla. “itu obat bius !” seseorang di dalam ruangan itu berbicara. “ka.. kamu siapa ?” tanya Kayla. “hai, namaku Farell,” jawab Farell. “kalo aku boleh tanya, kita dimana ?” tanya Kayla. “kita di sebuah tempat penculikan,” jawab Farell. “WHATT??!” Fia sangat terkejut dengan jawaban Farell. “i.. iya,” kata Farell. “wah, wah, wah. Sudah saling berkenalan, ya ?” tanya Zeiran. Zeiran adalah seorang pria yang memiliki ruangan itu dan juga orang yang membius Kayla. Ketika melihat wajah itu, Kayla langsung takut. "S.. siapa kkamu?" Tanya Fia. "Dia yang mendeketi aku itu loh," bisik Kayla kepada Fia. "Jangan pura-pura tidak tahu!" Kata Zerian. "Dimana bola itu ?" Tanya Zeiran. "bola apa ?" Tanya Kayla. "Dengar ! Jangan pura-pura tidak tahu, aku lihat kamu memegang pecahan kaca itu!" Jawab Zeiran. "Jadi hanya karena pecahan kaca itu??!!" Teriak Fia yang terlihat sangat kesal. "Dengar ya pak! Saya tidak pernah mau sebuah kejadian seperti ini ! Orang di samping saya yang menyebabkan semua ini!" Kata Fia seraya menunjuk ke arah Kayla dengan jempolnya. "Orang di samping saya penasaran dengan pecahan kaca yang muncul dari hutan ! Lalu dia mengajak teman saya yang menyebabkan saya harus pergi !" Lanjutnya dengan muka yang sangat marah. "Kok jadi aku sih !" kata Kayla. "Ini semua salah kamu karena mengajak Seerin untuk ikut berpetualang !" Kata Fia. "Aku mengajak yang mau saja !" Kata Kayla. "Seerin jarang mau mengikut seseorang ! Tapi dia mau dengan kamu ! Berarti kamu sudah mengajaknya kan!" Balas Fia. "Jadi orang jangan negatif thinking terus!" bantah Kayla. "Teman-teman ! TEMAN-TEMAN ! Jangan bertengkar !" Kata Farell menghentikan perdebatan antara Kayla dan Fia. Zeiran terlihat kebingungan dengan Fia dan Kayla. "Waw. Bertengkar sesama teman," kata Zeiran. "Ah sudahlah. Lanjutkan saja pertengkaran kalian aku akan mencari bolanya saja," kata Zeiran lalu mengunci mereka lagi. "Hei, tunggu !" Kata Kayla sambil mencoba membuka pintunya lagi. "Ini semua salah kamu Fia !" Kata Kayla. "Salahi.." belum selesai Fia berbicara, tiba-tiba lampu ruangan itu dihidupkan oleh Farell. "K.. kamu laki-laki ?" Tanya Kayla. setelah melihat Farell. "Iya. Baru tau ya. Hehe," kata Farell. "Sebenarnya apa sih yang terjadi ?" Tanya Kayla. "Sebenarnya seperti ini. Zaman dahulu para legenda mengatakan ada sebuah bola yang memiliki sihir sangat kuat. Tapi tidak ada yang tahu apa yang dapat membuat bola ajaib itu. Bola itu tidak diketahui keberadaannya. Sampai suatu ketika ditanggal 19 Desmber 2021 kemarin, penampakan bola ajaib yang terlihat di sebuah hutan. Seorang pengusaha sukses membuat sayembara. Siapa yang menemukan bola ajaib itu akan mendapatkan uang sebanyak 1 m. Dan Zeiran adalah orang yang menculik kita. Dia menculik kita untuk alasan menjadikan kita seorang yang akan mematuhi perintahnya," jelas Farell. "Sekarang aku mengerti," kata Kayla. "Iya. Tapi aku juga tidak tahu jika kalian menemukan pecahannya," tambah Farell. "Jadi pecahan kaca yang aku pegang tadi itu sangat langka !!" Kata Kayla dengan senang. "Tetapi, itu masalah besar !" Kata Farell. "Apa yang salah ?" Tanya Fia. "Karena, jika bola itu pecah, bisa jadi kita tidak akan keluar dari sini. Karena Zeiran akan melupakan kita dan tempat ini," jawab Farell. "Tapi apakah dia semudah itu melakukan kejahatan dengan menculik kita?" Tanya Kayla lagi. "Kayla, kamu kebanyakan nanya !" Kata Fia. "Terserah aku dong. Kan diri aku sendiri," bantah Kayla. "Terserah ah," kata Fia. "Aku gak tau juga, sih. Mungkin saja Zeiran dan anak buahnya menculik kalian karena kalian melihat pecahannya. Bisa kah aku bertanya dari mana bola ajaib itu berasal ? Sehingga kalian bisa mendapatkannya,” jawab Farell dibarengi dengan sebuah pertanyaan. "Aku tidak tahu sama sekali. Saat aku dan Fia pulang sekolah..." jawab Kayla melanjutkan dengan bercerita apa yang dia alami tadi. Sementara Kayla berbicara, Dea dan Seerin sangat bahagia karena mereka bisa memanjat pohon yang menghalangi mereka tadi. "Akhirnya !" Kata Seerin. "Tos dulu dong," kata Dea. "Seerin, kira-kira mereka dimana, ya ?" Tanya Dea. "Aku tidak tahu pasti. Kita jalan saja dulu sambil memanggil mereka," jawab Seerin. "Fia !" Teriak Seerin. "Kayla !" Teriak Dea. Di perjalanan mereka melihat gubuk kecil. Mereka melihat diluarnya banyak orang yang menjaga. "Apa jangan-jangan mereka diculik ?" Tanya Seerin. "Kok mikirnya seperti itu ?" Tanya Dea lagi. "Karena, tadi kita melihat bayangan seseorang dan Kayla juga berteriak tolong," jawab Seerin. "Mungkin saja," kata Dea. "Aha! Aku ada ide," kata Dea. "Apa itu ?" Tanya Seerin. Setelah Dea memberi tahu Seerin di pagar gubuk kecil itu, mereka mulai beraksi. "Kamua siap kan ?" Tanya Dea. "Aku siap," jawan Seerin dengan mengangkat ibu jarinya. Seerin mulai beraksi. Ia mengambil sebuah ranting lalu melemparkannya ke tempat orang-orang itu berada. Orang-orang itu langusng mengikuti ranting itu. "Hey !" "siapa di sana ?" Tunjukkan diri mu !" Kata para orang-orang itu. "Cepat Seerin !" perintah Dea sambil pergi menuju pagar samping. Di pagar samping mereka masuk dengan memanjat. Setelah masuk, mereka memanjat pohon agar tidak ketahuan. "Dea jangan terlalu tinggi ! Nanti pohonnya jatuh !" Kata Seerin memperingatkan Dea. Tetapi, Dea sudah terlanjur memanjat tinggi sehingga pohonnya jatuh. Suara pohon itu membuat orang-orang tadi melihat mereka. Seerin dan Dea segera bersembunyi di balik gubuk kecil itu. Saat mereka bersembunyi, Dea melihat sebuah jendela kecil yang menunjukkan isi dari gubuk itu. "Seerin, lihat ! Ada sebuah jendela kecil. Kita bisa melihat siapa yang ada di dalamnya," kata Dea. "Benar sekali !" Kata Seerin. Mereka pun mengintip jendela itu. Sangat tidak disangka. Kedua teman mereka dan 1 orang asing berada di dalamnya. "Itu Kayla !" Kata Dea seraya melambaikan tangannya kepada Kayla. Begitu juga dengan Seerin. Ia juga memanggil Fia dan melambaikan tangannya kepada Fia. Kejadian itu membuat Fia dan Kayla senang sekali. "Dea !" Kata Kayla perlahan. "Seerin ? Cepat selamatkan aku !" Perintah Fia. "Iya, iya," kata Seerin. Saat mereka berhenti mengintip, Seerin berkata "huh." "Kamu kenapa Seerin?" Tanya Dea. "Aku sudah lelah berteman dengan Fia. Dia selalu menyuruhku ! Hidupku selalu di atur oleh Fia. Aku tidak bisa melakukan hobi ku jika dia tidak menyukainya," kata Seerin. "Aku turut sedih, Rin. Tapi sekarang kita harus menyelamatkan mereka. Sejahat apapun itu," kata Dea. "Baiklah. Kamu punya rencana ?" Tanya Seerin. "Hmmm. Bagaimana jika seperti ini...," jawab Dea. Sambil membisikkan rencana kepada Seerin. "Itu siapa?" Tanya Farell. "Itu teman kami. Tadi mereka berasama kami. Tapi mereka pulang. Aku tidak menyangka mereka dapat menemukan kita," jawab Kayla. "Siap ?" Tanya Dea. "Siap !" Jawab Seerin. "Sekarang Seerin !" Kata Dea. Mendengar kata-kata itu, Seerin langsung mengalihkan perhatian orang-orang itu. Dan Dea segera mengambil kunci dari kantong salah satu pria di sana. "Yes aku dapat !" Kata Dea. Dea pun membuka pintu gubuk itu dan menyuruh mereka semua untuk keluar. "Cepat keluar !" Kata Dea. Tiba-tiba Seerin berteriak minta tolong karena tertangkap. "Oh, tidak ! Seerin !" Teriak Dea. "Jika kau mau teman- temanmu selamat, cepat berikan bola ajaib itu !" Tiba-tiba Zeiran datang dan menangkap Dea seraya mengarahkan obat bius kepada Dea. Beberapa kumpulan orang-orang tadi mengepung Zeyna, Fia, dan Farell. Kondisi ini sangat tidak terkira kan. Tidak ada yang bisa membantu mereka lagi. "Lepaskan Dea dan Seerin !" Teriak Kayla. "Baiklah. Tapi ada 1 syarat," kata Zeiran. "Apa itu ?" Tanya Fia. "Berikan bola ajaib itu. Aku akan melepaskanmu, teman-temanmu. Dan dengan tambahan uang sebanyak 1 juta dari Pengusaha sukses itu," jawab Zeiran. "Apa?! Aku bahkan tidak memilikinya," kata Zeyna. "Lihat lah kantong bajumu !" Kata Zeiran. Saat Kayla melihatnya, Zeyna terkejut. Ada satu pecahan bola ajaib itu di kantong bajunya. Kayla akhirnya mengingatnya jika pecahan itu adalah pecahan yang dia ambil tadi. "Aku memberi pilihan. Bola ajaib atau sahabatmu," kata Zeiran. "Tentu saja temanku ! bola itu tidak berguna !" Kata Kayla. "Baik," kata Zeiran. Kayla memberikan pecahan itu. Tetapi Zeiran berbohong bius itu tetap dilemparkan kepada Seerin dan Dea. "T... tidak ! kau berbohong !" Teriak Kayla menyesal. "Ini semua salah kamu Kayla ! Kamu menentukan pilihannya terlalu cepat !" Kata Fia. "Aku juga tidak tahu ! Jangan salahkan aku lah!" Bantah Kayla. "Kamu bertindak sebelum berfikir," kata Fia lagi. Perdebatan mereka terjadi lagi. "Teman-teman ! Jangan bertengkar !" Kata Farell. "Wah, wah. Sangat menyenangkan. Teruskan saja, ya. Tapi di dalam ruangan tadi aja biar nyaman hahaha," kata Zeiran tertawa bahagia. Mereka pun di dorong menuju gubuk kecil itu. "Hey! Tunggu," hanya Farell yang mencoba untuk keluar. "Ini salah kamu! Kamu adalah orang paling nyebelin !" Teriak Fia. "Kamu orang yang tidak pernah tahu perasaan orang lain !" Bantah Zeyna. Dari jauh Zeiran sedang mencoba membius Kayla. "AWAS!" Tiba-tiba Kayla didorong oleh Farell. "Fa... Farell !" teriak Kayla saat melihat Farell menyelamatkannya. "Apa yang telah aku lakukan," kata Kayla didalam hati. Ia melihat Fia akan dibius juga. Kayla pun menarik Fia dan lari ke hutan. "Ka.. kamu menyelamatkan aku, setelah aku menyalahkanmu ?" Tanya Fia. Merka Sekaran sedang berada di dalam hutan bersama Kayla. "Kamu tidak salah Fia. Aku memang salah ! Ini semua tidak akan terjadi jika aku tidak mengajak kalian," kata Kayla menyesal. "Tidak ! Kamu tidak salah. Kamu memang suka berpetualang. Seharusnya aku tidak ikut," kata Fia. "Engga ! Aku salah aku harusnya biarkan aku merasakan ini sendiri," kata Kayla sambil menangis. "Aku minta maaf Kayla. Karena perkataanku, kamu tidak percaya diri," Fia meminta maaf kepada Kayla. Mereka berdua menyesal karena telah melakukan yang salah selama ini. "Aku sangat minta maaf," kata Fia lagi seraya duduk di samping Kayla. "Aku juga minta maaf atas yang telah aku katakan dan aku lakukan kepada kamu Fia. Tapi... ini tidak mengubah keadaan. Mereka tetap disana menunggu kita," kata Kayla. "Siapa yang bilang?" Tanya Fia menggunakan suara motivasinya. "Bukankah bu Tia sudah menjelaskan ? Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Seperti lidi. Jika dia sendiri, dia lemah tapi saat bersatu, dia dapat mengalahkan debu- debu," jelas Fia. Kayla yang termenung langsung berdiri dan memeluk Fia. "Terima kasih Fia," kata Zeyna. "Sama- sama...," kata Fia. Tiba-tiba sesuatu yang berada di kantong baju milik Kayla, bergetar. "Apa yang terjadi ?" Tanya Fia. "Aku tidak tahu," jawab Kayla. Sesuatu keluar dari kantong baju milik Kayla. Yaitu sebuah pecahan kaca dari bola ajaib. "Kamu memiliki dua pecahan bola ajaib ?" Tanya Fia. "Mungkin saja, aku tidak tahu," Jawab Kayla. Pecahan bola kaca itu melayang dan terbang ke gubuk kecil tadi. Kayla dan Fia pun mengikutinya. Semua pecahan bola kaca dari berbagai tempat bersatu. Termasuk bola kaca milik Zeiran. Zeiran langsung keluar melihat apa yang terjadi. "Aku tahu kamu memiliki bola kaca itu ! Apa yang kalian lakukan ?!” Kata Zeiran marah. "Ka.. kami tidak tahu," jawab Kayla. Pecahan kaca itu menyatu menjadi sebuah bola yang super power atau disebut “Enchanted Ball”. Enchanted Ball itu melindungi Zeyna dan Fia dari Zeiran. "En.. Enchanted Ball??” Kayla terkejut. Enchanted Ball itu melayang ke atas langit dan memberikan cahaya yang besar. Yang membuat gubuk kecil itu menghilang, membuat anak buahnya Zeiran menghilang dan mengubah Zeiran menjadi penyihir tua. "Penyihir tua??" Tanya Fia dan Kayla. "Akan kubalas kau suatu saat nanti !!” Teriak penyihir tua itu dan langsung pergi. Farell, Dea, dan Seerin belum bangun juga. Zeyna dan Fia tetap membiarkannya. Lalu para polisi pun berdatangan untuk membantu mereka. Setelah Farell, Seerin dan Dea bangun, ia sangat bingung dengan kedaan yang sangat berubah. "A.. apa yang terjadi ?" Tanya Farell, Seerin dan Dea. "Ceritanya panjang banget," kata Fia dan Kayla sambil tersenyum. “jadi, pengusaha sukses itu sebenarnya adalah orang yang dikendalikan oleh Zeiran ?" Tanya Farell menyimpulkan. "Benar banget," jawab Fia. "Wah. aku senang banget lihat kalian jadi sahabat !" Kata Seerin. "Seerin, aku minta maaf atas yang telah aku lakukan. Aku selalu menyuruh-nyuruh kamu. Padahal kamu itu sahabat aku bukan pembantu aku," kata Fia. "Iya aku maafin Fia," kata Seerin. "Lihat ! Enchanted Ballnya bersinar lagi," kata Dea. "Aku paham sekarang ! Enchanted Ball itu berisi magic of Friendship. Jadi saat seseorang yang tidak pernah berteman tiba-tiba jadi sahabat, powernya akan menjadi cukup kuat untuk membentuk sebuah Enchanted Ball," jelas Farell. "Wah benar sekali," kata salah satu polisi di sana. "Anak muda, kami berutang budi pada kalian karena telah menemukan Enchanted Ball dan mengalahkan Zeiran. Sebagai balas budi, saya akan memberikan kalian sesuatu," kata Pak Polisi itu. "Masing-masing 1 Enchanted Ball kecil yang memiliki power yang sangat besar," lanjut pak Polisi. "Terima kasih banyak pak !" Kata Kayla. "Sama-sama. Jangan lupa belajar yang rajin ya !" Kata pak Polisi. "Baik pak !" Kata Kayla, Fia, Dea dan Seerin. Mereka pun berfoto bersama. -Tamat-