Di suatu hari ada seorang remaja perempuan kelas X IPS 2
yang bersekolah di SMA Garuda Indonesia dan memiliki teman dekat yang Bernama Lovi. Gina memiliki teman kelas yang sering merendahkan dirinya kalo soal nilai akademik yang Bernama Diva, Vio, Addrin, Lica dan Alin.
Di pagi hari, teman – teman Gina sudah datang dan berada
di dalam kelas X IPS 2, disana mereka becanda dan tertawa, Gina hari ini bangun telat dan sampai 5 menit sebelum bel berbunyi, untungnya aku belum telat masuk kelas. Wali kelas Gina datang ke kelas dan membuka sesi pertama yaitu homeroom session, Wali kelas Gina yang Bernama Novi memilih Gina untuk membacakan ikrar dan do’a sebelum belajar. Setelah selesai membaca ikrar dan do’a sebelum belajar. Wali kelas Gina berpindah kelas karena Ia perlu mengajar di kelas lain.
Guru Bahasa Inggris Gina datang dan memulai pelajaran.
Guru Bahasa Inggris Gina memberi tahu bahwa hari ini ada ulangan harian, disaat itu Gina terkejut, karena Gina belum belajar, guru Bahasa Inggris Gina memberikan kertas soal, Gina dan teman – temannya mulai mengerjakan ulangan harian tersebut, satu jam kemudian waktu telah selesai, dan kertas soal yang sudah diisi harus dikumpulkan. Diva salah satu teman yang suka merendahkan nilai akademik Gina bertanya kepada Gina “Eh Gin, gimana ulangan tadi? Susah ya? Iyalah gimana ga susah, lu aja ga pernah belajar, pasti lu remed lagi”, dan Gina menjawab “Iya Div, aku ga belajar soalnya aku lupa kalo ada ulangan hari ini”, Diva menyaut “Halah, emang lu kalo tau ada ulangan bakal belajar? Paling sih belajar tapi ga masuk ke otak kan?”, Diva dan 4 temannya yang Bernama Vio, Addrin, Lica dan Alin menertawakan Gina.
Setelah Diva dan 4 temannya menertawakan Gina, Gina
berlari ke dalam toilet dan menangis sendirian. Tiba – tiba Ia mendengar ada orang yang masuk ke dalam toilet, Gina langsung berhenti menangis dan menghapus air matanya. Gina kembali ke kelas, dia belum sempat makan tetapi guru matematikanya sudah hadir dan ingin memulai pelajarannya, guru matematika yang Bernama Cia memberikan hasil ulangan harian minggu lalu. Gina mendapatkan nilai yang paling rendah dari teman – teman yang lain. Vio termasuk teman yang merendahkan nilai Gina datang, “HAHAHAH, kasian deh lo, dapet nilai yang paling kecil, ga malu apa tuh?”, kata Vio, Gina menjawab “oke, kalo gitu, aku bisa buktiin ke kalian semua kalo aku bisa”, Vio menjawab “Let’s see Gin.”
Gina berkata seperti itu, karena Ia ingin membuktikan
bahwa dia juga bisa, bukan hanya mereka saja, Gina mulai belajar dengan rajin, tapi Ia terkadang menyesal berkata seperti itu, karena Gina tidak mampu untuk bersaing dengan mereka yang memiliki otak jenius, Gina sering merasakan kelelahan akibat belajar, tapi tidak apa Ia ingin membuktikan kepada teman satu kelasnya bahwa dia juga bisa. Di suatu malam hari, Ia sedang belajar dan abangnya yang Bernama Bio masuk dan melihat kearah Gina yang sedang belajar, abangnya berkata “Gin, kok akhir – akhir ini gue sering liat lu lagi belajar si? Kalo emang lu udah belajar tapi dapetin hasil yang ga lu inginkan ya terima aja, karena itu emang udah takdirnya”, Gina menjawab “Engga bang, gue mau berubah, gue gamau dipandang remeh sama semua orang”, abangnya menjawab “bagus deh kalo lu mau berubah, gue dukung terus”, Gina menjawab “Makasi bang, udah mau dukung gue”.
Gina hari ini datang lebih pagi daripada teman – temannya,
Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin baru saja sampai, “Tumben lu datang cepet, biasanya juga telat”, kata Lica, “Kan udah gue bilang, gue mau berubah”, kata Gina, “Wow, sekarang ngomongnya pake gue-lu juga”, mereka berlima langsung pergi meninggalkan Gina sendirian sambil tertawa.
Hari ini ada ulangan Bahasa Indonesia, Gina sudah
mempersiapkan itu dari tadi malam, kertas soal sudah diberikan kepada semua murid kelas X IPS 2, dan mereka semua mengerjakan dengan teliti, setengah jam kemudian waktu sudah habis dan Bu Nia yaitu guru Bahasa Indonesia mengambil semua kertas soal yang telah diisi. Alin datang mendekati kursi Gina dan berkata “Let’s see, apakah seorang Gina Noor Afda mendapatkan nilai 100 kah?”, Gina berkata “Kenapa sih kalian tuh selalu ngusik hidup gue?”, Alin tidak berkata apapun dan langsung pergi meninggalkan Gina. Kebesokkannya hasil ulangan Bahasa Indonesia sudah selesai dinilai dan langsung diberikan, Bu Nia ingin memberi tahu siapa anak murid yang memperoleh nilai 100, “Oke, jadi karena yang mendapatkan nilai 100 hanya satu orang, jadi ibu akan memberitahukan siapa anak yang mendapatkan nilai 100”, Lica dengan percaya diri berkata “Pasti gue, siapa lagi disini yang paling pinter, selain gue?”, Diva, Vio, Addrin dan Alin menyetujui pernyataan yang telah dikatakan oleh Lica, “Yang mendapatkan nilai 100 adalah Gina Noor Afza”, kata Bu Nia, saat mendengarnya Lica kaget, karena yang biasanya mendapatkan nilai 100 adalah dirinya, Diva menyeletuk “Hah kok bisa sih dia ngalahin seorang Lica?”, Addrin membalas “Gila bisa – bisanya ada yang ngalahin Lica”. Gina tidak menyangka dengan hasil kerja kerasnya yang membuahkan nilai yang sangat memuaskan, dirinya hanya ingin mendapatkan nilai diatas KKM, tetapi dia mendapatkan nilai lebih dari itu.
Saat jam istirahat, banyak teman – teman Gina yang sedang
memakan di dalam kelas dan ada beberapa juga yang berada di kantin, tetapi Gina dan Lovi memilih untuk makan di dalam kelas, karena Ia sudah dibawakan bekal oleh bundanya, saat Gina sedang asik mengobrol dengan Lovi, tiba – tiba Lica dan Alin mendatangi Gina dan Lovi dan menyeletuk “Lo nyontek kan pas ulangan Bahasa Indonesia?”, kata Alin, Lovi mendengarnya langsung menjawab “Jaga omongan lo, Gina udah susah payah belajar malah dibilang nyontek”. Gina berkata kepada Lovi “Udah – udah vi, biarin aja orang kayak gitu”, “Tapi dia ga bisa seenaknya ngomong gitu mulu ke lu Gin”, kata Lovi.
Gina semakin hari semakin rajin untuk belajar tetapi
sekarang tujuan yang Ia inginkan adalah membuat orang tuanya bangga dan untuk menggapai cita – cita bukan lagi untuk mengalahkan Diva, Vio, Addrin, Lica dan Alin. Sekarang setiap sedang ada ulangan harian Gina mendapatkan nilai memuaskan, tidak lagi perlu untuk remedial. Seiring berjalannya waktu Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin mengaku kalah. Saat Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin sedang berkumpul, “Apa kita minta maaf aja ya ke Gina sama Lovi?”, kata Alin, “Iya, kita minta maaf aja yuk”, kata Addrin, Diva, Vio dan Lica menyetujuinya dan mereka berlima langsung mendatangi Gina dan meminta maaf kepada Gina dan Lovi karena telah merendahkannya, disaat Gina dan Lovi sedang asik mengobrol, mereka berlima mendatangi Gina dan Lovi, “Gin, Lov kita berlima mau minta maaf ke kalian, karena udah merendahkan kalian”, kata Vio, Gina dan Lovi mendengarnya Gina langsung menjawab “Iya gapapa, gue daridulu udah maafin kalian kok, maaf juga ya kalo dari kita berdua ada yang punya salah ke kalian”, “Iya Gin, kita ngaku salah dan Gin sumpah lu sekarang jadi pinter banget, sekarang setiap ada ulangan pastil u dapet nilai 100”, kata Diva, “Hehe iya Div, tapi ini berkat kalian juga, gue jadi termotivasi buat jadi lebih baik”, kata Gina. Setelah mereka baikkan, mereka menjadi teman baik.
Biodata Penulis: Hallo, nama saya Sayyidah Khodijah Nasution biasa
dipanggil Sayyidah. Saya bersekolah di SMP Insan Cendekia Madani dan sekarang saya duduk di kelas 8C. Saya berasal dari Jakarta Barat. Saya bercita-cita menjadi seorang dokter. Hobi saya adalah mendengarkan musik.