Anda di halaman 1dari 6

Aku Juga Bisa Pintar

Sayyidah Khodijah Nasution

Di suatu hari ada seorang remaja perempuan kelas X IPS 2


yang bersekolah di SMA Garuda Indonesia dan memiliki teman
dekat yang Bernama Lovi. Gina memiliki teman kelas yang sering
merendahkan dirinya kalo soal nilai akademik yang Bernama Diva,
Vio, Addrin, Lica dan Alin.

Di pagi hari, teman – teman Gina sudah datang dan berada


di dalam kelas X IPS 2, disana mereka becanda dan tertawa, Gina
hari ini bangun telat dan sampai 5 menit sebelum bel berbunyi,
untungnya aku belum telat masuk kelas. Wali kelas Gina datang ke
kelas dan membuka sesi pertama yaitu homeroom session, Wali
kelas Gina yang Bernama Novi memilih Gina untuk membacakan
ikrar dan do’a sebelum belajar. Setelah selesai membaca ikrar dan
do’a sebelum belajar. Wali kelas Gina berpindah kelas karena Ia
perlu mengajar di kelas lain.

Guru Bahasa Inggris Gina datang dan memulai pelajaran.


Guru Bahasa Inggris Gina memberi tahu bahwa hari ini ada ulangan
harian, disaat itu Gina terkejut, karena Gina belum belajar, guru
Bahasa Inggris Gina memberikan kertas soal, Gina dan teman –
temannya mulai mengerjakan ulangan harian tersebut, satu jam
kemudian waktu telah selesai, dan kertas soal yang sudah diisi
harus dikumpulkan.
Diva salah satu teman yang suka merendahkan nilai
akademik Gina bertanya kepada Gina “Eh Gin, gimana ulangan tadi?
Susah ya? Iyalah gimana ga susah, lu aja ga pernah belajar, pasti lu
remed lagi”, dan Gina menjawab “Iya Div, aku ga belajar soalnya aku
lupa kalo ada ulangan hari ini”, Diva menyaut “Halah, emang lu kalo
tau ada ulangan bakal belajar? Paling sih belajar tapi ga masuk ke
otak kan?”, Diva dan 4 temannya yang Bernama Vio, Addrin, Lica
dan Alin menertawakan Gina.

Setelah Diva dan 4 temannya menertawakan Gina, Gina


berlari ke dalam toilet dan menangis sendirian. Tiba – tiba Ia
mendengar ada orang yang masuk ke dalam toilet, Gina langsung
berhenti menangis dan menghapus air matanya. Gina kembali ke
kelas, dia belum sempat makan tetapi guru matematikanya sudah
hadir dan ingin memulai pelajarannya, guru matematika yang
Bernama Cia memberikan hasil ulangan harian minggu lalu. Gina
mendapatkan nilai yang paling rendah dari teman – teman yang
lain. Vio termasuk teman yang merendahkan nilai Gina datang,
“HAHAHAH, kasian deh lo, dapet nilai yang paling kecil, ga malu apa
tuh?”, kata Vio, Gina menjawab “oke, kalo gitu, aku bisa buktiin ke
kalian semua kalo aku bisa”, Vio menjawab “Let’s see Gin.”

Gina berkata seperti itu, karena Ia ingin membuktikan


bahwa dia juga bisa, bukan hanya mereka saja, Gina mulai belajar
dengan rajin, tapi Ia terkadang menyesal berkata seperti itu, karena
Gina tidak mampu untuk bersaing dengan mereka yang memiliki
otak jenius, Gina sering merasakan kelelahan akibat belajar, tapi
tidak apa Ia ingin membuktikan kepada teman satu kelasnya bahwa
dia juga bisa.
Di suatu malam hari, Ia sedang belajar dan abangnya yang
Bernama Bio masuk dan melihat kearah Gina yang sedang belajar,
abangnya berkata “Gin, kok akhir – akhir ini gue sering liat lu lagi
belajar si? Kalo emang lu udah belajar tapi dapetin hasil yang ga lu
inginkan ya terima aja, karena itu emang udah takdirnya”, Gina
menjawab “Engga bang, gue mau berubah, gue gamau dipandang
remeh sama semua orang”, abangnya menjawab “bagus deh kalo lu
mau berubah, gue dukung terus”, Gina menjawab “Makasi bang,
udah mau dukung gue”.

Gina hari ini datang lebih pagi daripada teman – temannya,


Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin baru saja sampai, “Tumben lu
datang cepet, biasanya juga telat”, kata Lica, “Kan udah gue bilang,
gue mau berubah”, kata Gina, “Wow, sekarang ngomongnya pake
gue-lu juga”, mereka berlima langsung pergi meninggalkan Gina
sendirian sambil tertawa.

Hari ini ada ulangan Bahasa Indonesia, Gina sudah


mempersiapkan itu dari tadi malam, kertas soal sudah diberikan
kepada semua murid kelas X IPS 2, dan mereka semua mengerjakan
dengan teliti, setengah jam kemudian waktu sudah habis dan Bu Nia
yaitu guru Bahasa Indonesia mengambil semua kertas soal yang
telah diisi. Alin datang mendekati kursi Gina dan berkata “Let’s see,
apakah seorang Gina Noor Afda mendapatkan nilai 100 kah?”, Gina
berkata “Kenapa sih kalian tuh selalu ngusik hidup gue?”, Alin tidak
berkata apapun dan langsung pergi meninggalkan Gina.
Kebesokkannya hasil ulangan Bahasa Indonesia sudah
selesai dinilai dan langsung diberikan, Bu Nia ingin memberi tahu
siapa anak murid yang memperoleh nilai 100, “Oke, jadi karena
yang mendapatkan nilai 100 hanya satu orang, jadi ibu akan
memberitahukan siapa anak yang mendapatkan nilai 100”, Lica
dengan percaya diri berkata “Pasti gue, siapa lagi disini yang paling
pinter, selain gue?”, Diva, Vio, Addrin dan Alin menyetujui
pernyataan yang telah dikatakan oleh Lica, “Yang mendapatkan nilai
100 adalah Gina Noor Afza”, kata Bu Nia, saat mendengarnya Lica
kaget, karena yang biasanya mendapatkan nilai 100 adalah dirinya,
Diva menyeletuk “Hah kok bisa sih dia ngalahin seorang Lica?”,
Addrin membalas “Gila bisa – bisanya ada yang ngalahin Lica”. Gina
tidak menyangka dengan hasil kerja kerasnya yang membuahkan
nilai yang sangat memuaskan, dirinya hanya ingin mendapatkan
nilai diatas KKM, tetapi dia mendapatkan nilai lebih dari itu.

Saat jam istirahat, banyak teman – teman Gina yang sedang


memakan di dalam kelas dan ada beberapa juga yang berada di
kantin, tetapi Gina dan Lovi memilih untuk makan di dalam kelas,
karena Ia sudah dibawakan bekal oleh bundanya, saat Gina sedang
asik mengobrol dengan Lovi, tiba – tiba Lica dan Alin mendatangi
Gina dan Lovi dan menyeletuk “Lo nyontek kan pas ulangan Bahasa
Indonesia?”, kata Alin, Lovi mendengarnya langsung menjawab
“Jaga omongan lo, Gina udah susah payah belajar malah dibilang
nyontek”. Gina berkata kepada Lovi “Udah – udah vi, biarin aja
orang kayak gitu”, “Tapi dia ga bisa seenaknya ngomong gitu mulu
ke lu Gin”, kata Lovi.

Gina semakin hari semakin rajin untuk belajar tetapi


sekarang tujuan yang Ia inginkan adalah membuat orang tuanya
bangga dan untuk menggapai cita – cita bukan lagi untuk
mengalahkan Diva, Vio, Addrin, Lica dan Alin. Sekarang setiap
sedang ada ulangan harian Gina mendapatkan nilai memuaskan,
tidak lagi perlu untuk remedial.
Seiring berjalannya waktu Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin
mengaku kalah. Saat Diva, Vio, Addrin, Lica, dan Alin sedang
berkumpul, “Apa kita minta maaf aja ya ke Gina sama Lovi?”, kata
Alin, “Iya, kita minta maaf aja yuk”, kata Addrin, Diva, Vio dan Lica
menyetujuinya dan mereka berlima langsung mendatangi Gina dan
meminta maaf kepada Gina dan Lovi karena telah merendahkannya,
disaat Gina dan Lovi sedang asik mengobrol, mereka berlima
mendatangi Gina dan Lovi, “Gin, Lov kita berlima mau minta maaf ke
kalian, karena udah merendahkan kalian”, kata Vio, Gina dan Lovi
mendengarnya Gina langsung menjawab “Iya gapapa, gue daridulu
udah maafin kalian kok, maaf juga ya kalo dari kita berdua ada yang
punya salah ke kalian”, “Iya Gin, kita ngaku salah dan Gin sumpah lu
sekarang jadi pinter banget, sekarang setiap ada ulangan pastil u
dapet nilai 100”, kata Diva, “Hehe iya Div, tapi ini berkat kalian juga,
gue jadi termotivasi buat jadi lebih baik”, kata Gina. Setelah mereka
baikkan, mereka menjadi teman baik.

Biodata Penulis: Hallo, nama saya Sayyidah Khodijah Nasution biasa


dipanggil Sayyidah. Saya bersekolah di SMP Insan Cendekia Madani
dan sekarang saya duduk di kelas 8C. Saya berasal dari Jakarta
Barat. Saya bercita-cita menjadi seorang dokter. Hobi saya adalah
mendengarkan musik.

Anda mungkin juga menyukai