Tuk kesekian kalinya, kudengar teriakan mama Memanggilku, ‘Dion! Dion!’
Aku tetap melanjutkan langkahku, bahkan semakin cepat. Bosan rasanya aku dengan rutinitas seperti ini, tak pernah Mama dan Papa tidak bertengkar. Papa dengan suara kerasnya membentak mama. Suara Mama pun tak kalah keas dari suara papa. Aku tak tau masalah mereka berdua yang aku tau sebelum kami bangun, Mama sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan dan bekal sekolah kami. Ketika kami tidur pun, Mama masih sibuk merapikan rumah. Aku tau betapa lelahnya Mama. Mama tidur disaat kami semua sudah terlelap tidur. Di keesokan harinya Dian bangun pagi buta untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya untuk hari itu juga karena semalam ia ketiduran di ruang tamu nya yang penuh dengan nyamuk. Saat ia bangun tidur ia berjalan menuju dapur dan melihat ibunya yang sedang menyuci pakaian keluarganya, dan diapun pergi kekamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi, keluarnya dia dari kamar mandi kemudian ia menghampiri ibunya dan berkata mengapa ibu mencuci pakaian jam segini lalu ibu menjawab ‘iya dian, semalam ibu sudah ngantuk dan ibu akhirnya tidur’. Kemudian Dian menjawab ‘ohh gitu bu, aku semalam juga ngantuk makanya aku ketiduran di ruang tamu. Setelah itu Dion pergi ke kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah nya, ia mengerjakan pr bahasa indonesia yaitu disuruh mengerjakan soal ulangan 1 sampai 30. Dion sempat malas mengerjakannya tapi ia tau karena guru bahasa indonesia nya galak dan jutek, dan akhirnya ia mengerjakan pr itu sampai selesai. Saat pagi telah tiba ia menyiapkan barang barang untuk dibawa ke sekolah nanti, saat ia menyiapkan barang untuk dibawa ke sekolah jari tangannya terkena jarum yang sangat tajam yang terselip di sela sela buku nya, jarinya tidak berdarah tapi luka dalam. Ia tidak menangis tapi dia hanya merasa kesakitan. Setelah ia siap akhirnya ia berangkat dengan bapaknya, di perjalanan Dion bertanya kepada bapak nya tentang ia bertengkar dengan ibunya ‘pak, kenapa bapak semalam marahan dengan ibu?”. Lalu bapaknya menjawab “Ada urusan dengan ibumu nak, kamu tak perlu tau kok”. Setelah itu Dion menjawab “Serius donk pak, aku bisa bantu kok kalau ada masalah”. Lalu bapaknya menjawab lagi”Sudah bapak bilang kamu itu tidak perlu tau!”. Dan Dion menjawab dengan kaget “hmm... iyaa pak”. Kemudian setelah ia sampai kesekolah dia menuju ke kelas nya, tapi saat dia menuju kelas nya ia ditahan oleh guru bahasa indonesianya. Guru bahasa indonesianya pun berkata kepada Dion”Dion!, apakah kamu telah mengerjakan pekerjaan rumah mu?” kemudian Dion menjawab “Sudah pak, sampai selesai malah hehe”. Guru nya bangga karena Dion telah mengerjakan pekerjaan rumah nya karena hanya dialah yang sering mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, kemudian guru nya menyuruh Sion untuk masuk ke kelas nya untuk mengikuti pelajaran. Saat dikelas Dion duduk bersama wanita paling cantik dikelas nya yang bernama Reni, Reni banyak disukai oleh para laki laki tetapi ia tidak sombong, dia baik dan suka membantu, Dia dijuluki bidadari kelas oleh semua murid dikelas itu. Banyak teman teman Dion yang sirik melihat Dion duduk bersama si Reni, tetapi Dion tetap sabar menghadapi teman teman yang seirik kepadanya, karena Dion sering mendapatkan bully an dari teman temannya. Pada suatu saat Dion sedang berkumpul dengan kelompok kerjanya dan di dalam kelompoknya terdapat si Reni, mereka membahas tentang masalah narkoba yang tak kunjung selesai, kemudian ada satu murid yang sangat benci kepada Dion yaitu Kevin. Kevin selalu membully Dion dengan kekerasan atau kata kata kasar atau menghina nya, pada saat Dion sedang berkumpul dengan kelompoknya Kevin pun menghampiri kelompoknya dan Kevin berkata “Dion, lu ngapain sekelompok ama Reni ha? Lu Cuma jadi beban tau ga”. Kemudian Dion pun membalas perkataan Kevin “Jangan asal ngomong yaa Kevin, daritadi aku juga bantu mikir gak Cuma diam doang”. Kemudian Reni juga bilang ke Kevin “Iyaa tuh jangan asal ngomong, dari tadi Dion juga ikut bantu mikir”. Kemudian Kevin pun bilang “iyaa maaf ke Reni” dan meninggalkan kelompok nya Dion. Bel istirahat pun berbunyi, Dion dan teman teman nya pergi ke luar kelas untuk beristirahat, saat sampai di kantin Dion membeli nasi goreng kemudian ia mencari tempat duduk untuk makan, saat ia makan datanglah geng nya Kevin kemudian ia mengganggu Dion yang sedang enak makan, Kevin menyenggol Dion kemudian nasi goreng Dion pun tumpah ke lantai setelah itu Dion berkata “Kevin! Kenapa kamu selalu mengganggu ku sih?, emang nya kamu gak ada kerjaan lain apa?”. Kevin pun menjawab “Upss, sorry hahaha” tertawa jahat. Kemudian Dion pun menjawab lagi “Kevin!, ganti nasi goreng ku itu aku masih lapar”. Kevin pun menjawab “Hah? Apa?, gua kan gak sengaja jadi ngapain suruh gua gantiin?”. Dion membalas nya “Ohh yasudah kalau tidak sengaja, aku maafkan kok”. Kevin pun meng iya kan nya dan kemudian pergi ke kolam sekolah untuk berkumpul dengan geng gengan nya. Saat dikolam Kevin membicarakan tentang Dion, Kevin berkata “guys kalo kalian bertemu Dion ganggu aja yaa, gua kesel liat gaya yang sok bagus dia itu”. Ada satu orang yang menanggapi omongan Kevin yaitu Anto, Anto menyahut “Ngapain sih Vin harus ganggu dia? Selagi dia tidak ada masalah dengan kita ngapain di ganggu trus, ntar adanya malah kita masuk ruang BK”. Kevin pun menjawab lagi “Yahh takut lu ama BK? Gak jaman temen kayak lu itu”. Anto pun menjawab “Terserah deh yang penting gua udah ngasih tau, kalo lu masuk BK gua gak ikut ikutan ye”. Kevin membalas “Iyee si sans ae”. Bel masuk pun berbunyi semua murid masuk ke kelas nya masing masing untuk melanjutkan pelajaran. Saat dikelas Kevin membuat rusuh dikelas, dia ngumpetin tas nya Dion dan memasukkan buku Dion ke tong sampah. Saat pelajaran dimulai Dion mencari tas dan buku buku nya, kemudian guru nya melihat Dion sedang mencari sesuatu dan bertanya kepada Dion “Hei Dion, apa yang sedang kamu cari?”. Dion pun menjawab “Tas saya diumpetin pak, trus barang barang saya juga hilang pak”. Lalu si guru menjawab “Siapa yang menyembunyikan tas nya Dion, jawab jujur!”. Kemudian si Kevin pura pura baik, dia pura pura mencarikan tas nya si Dion dan mengembalikan barang barang nya Dion. Guru nya pun memuji Kevin karena berusaha mencarikan tas nya Dion, padahal dia yang menyembunyikan tas nya. Dion pun ber terima kasih kepada Kevin yang telah menemukan barang dan tas milik Dion. Bel pulang pun berbunyi, Dion dan teman teman pun pulang kerumah untuk beristirahat. Disaat perjalanan pulang Dion bertemu dengan teman bapaknya, ia memberi tahu ke Dion bahwa bapak nya sedang berantem dengan ibu nya dirumah, Dion pun panik mendengar kabar dari teman bapak nya itu tersebut, Dion pun berlari kerumah secepat mungkin untuk menenangkan bapak dan ibunya yang sedang berantem itu. Sesampainya ia dirumah bapak dan ibunya sudah ditenangkan oleh om nya Dion yang bernama Roni, ia telah memisahkan ayah dan ibunya agar tidak bertengkar lagi. Dion pun menghampiri ibunya dan bertanya “Bu, kenapa ibu bisa bertengkar lagi dengan bapak bu?”. Kemudian si ibu menjawab “Itu bapak mu yang mulai duluan, masa ibu sedang enak memasak tiba tiba dimarahin?.” Lalu Dion menjawab”Lahh kok bisa sih bu?”. Lalu ibu menjawab “Tidak tahu, emang bapak kamu lagi aneh belakangan ini”. Dion pun juga ikut bingung dengan kelakuan bapaknya, kemudian ia menghampiri bapak nya untuk bertanya kenapa sifatnya aneh belakangan ini, kemudian ia pun bertanya “bapak belakangan ini sedang kenapa”. Bapak nya pun menjawab ‘Bapak belakangan ini banyak di sibukkan oleh tugas tugas kantor nak, makanya bapak sering marah marah”. Dion lalu menjawab “Ohh gituu pak, sekarang jaga emosi bapak agar tidak lagi berantem dengan ibu”. Kemudian si Dion pun pergi kekamar mandi untuk mandi dan siap siap untuk sholat Dzuhur, selesai bersiap siap Dion pun jalan menuju masjid, saat diperjalanan ia melihat kakek yang ingin menyebrangi jalan tetapi orang itu buta, Dion pun membantunya untuk menyebrangi jalanan, kakek itupun ber terima kasih kepada Dion. Dion pun akhirnya sampai di masjid, dia wudhu kemudian ia menunaikan ibadah sholat. Selesai sholat Dionpun pulang kerumah untuk tidur siang, karena ia telah lelah dan mengantuk, sesampainya dirumah Dion melihat ayah nya dan ibunya berantem lagi, Dion berniat untuk memisahkan keduanya tetapi Dion malah terkena tonjokan ayahnya, muka Dion pun membengkak hinga berwarna biru. Ibunya segera menolong Dion dan kemudian berkata kepada bapaknya “Kenapa kamu menonjok si Dion hah?, kita cerai pak”. Kemudian bapaknya pun menjawab “Jadi itu mau mu?, yasudah kita cerai!”. Tak lama kemudian Dion pun pingsan karena mendengar perkataan itu, dia pun segera dibawa kerumah sakit oleh ibunya sedangkan bapaknya mempersiapkan barang barang untuk pergi meninggalkan rumah dan tidak akan pernah kembali lagi. Ibunya menangis di speanjang jalan, melihat anak nya yang tidak berdaya itu. Sesampainya dirumah sakit ibunya langsung memanggil Unit Gawat Darurat atau UGD dan segera membawa Dion untuk dirawat. Kemudian saat Dion dirawat, Dion dinyatakan mengalami geger otak dan kemudian setelah beberapa jam Dion pun dinyatakan meninggal. Kemudian ibunya pun menangis tersedu sedu hingga tidak bisa menahan rasa sedihnya itu. Setelah itu ibunya pulang untuk memanggil tetangga tetangga nya untuk menguburkan jasad Dion, sebelum dikuburkan Dion dimandikan dan di sholat kan terlebih dahulu. Setelah itu jasad Dion dikuburkan ke TPU terdekat. Ibu dion tidak bisa menahan rasa sedihnya sama sekali, sedangkan bapak nya Dion pergi ke kampungnya.