Anda di halaman 1dari 5

DESTIN MON AMOUR

Sassi Kirana Kadni

Pada suatu hari di desa terdengar suara bayi menangis,


ternyata ada bayi di hari yang indah ini, tak lama setelah itu
terdengar lagi suara bayi menangis, ada dua bayi lahir di hari
yang sama dan jam yang sama dari ibu yang berbeda. Ntah
itu kebetulan atau takdir?, seperti yang dikatakan orang-
orang kebetulan hanya untuk sesuatu yang kita temui dengan
tidak sengaja dan takdir itu sesuatu yang akan bersama kita
selamanya. Sama seperti dua bayi tersebut Jaegar Saskara
dan Hzura Estelle nama yang diberikan oleh wanita tua yang
telah membantu membantu persalinan.

Jaegar dan Hzura tumbuh menjadi anak yang baik dan rajin,
mereka berdua selalu bersama tidak mau dipisahkan,
contohnya jika Hzura tidak sekolah karena sakit Jaegar juga
tidak ingin sekolah karena ingin menemani Hzura di rumah,
dia sampai menangis kencang karena ingin menemani Hzura
alhasil ibunya Jaegar meminta izin Jaegar agar tidak masuk
sekolah dan mengantar Jaegar ke rumahnya Hzura. Ya
mereka tumbuh dengan kasih sayang yang sangat cukup dari
keluarga masing-masing, hingga sampai mereka di masa
remaja saat itu mulailah kenakalan remaja.
Saat mereka memasuki kelas 2 SMP, Jaegar mulai melakukan
kenakalan seperti kabur saat jam sekolah, menghancurkan
jendela kelas dengan bola, bertengkar dengan kakak kelas.
Sepertinya guru BK sudah lelah dengan Jaegar untuk
menegur dan menasehati Jaegar, Jaegar sangat keras kepala
Hzura saja memarahinya dia tidak mendengar dan langsung
pergi dengan santai. Sekarang mereka sedang memasuki
kelas 2 SMA, dan Jaegar tidak berubah tetap melakukan
kenakalan lagi dan lagi.

Hzura sudah lelah dengan pertemannya yang sudah tidak


terasa lagi, Jaegar lebih sering bermain dengan gengnya dari
pada mengobrol dengan Hzura. Pada suatu malam, Hzura
sedang memain hp di sofa tiba-tiba bunda Jaegar menelepon
“Hzura apa kamu sudah pulang?” Hzura yang kaget dengan
apa yang bunda Jaegar tanyakan kepada dia sedangkan
Hzura sudah pulang dari tadi sore “Bunda aku sudah pulang
dari tadi sore” jawab Hzura dengan suara lembut, “Tapi tadi
Jaegar meminta izin keluar rumah karena ingin mengajakmu
jalan-jalan!” suara bunda sudah panik, jadi aku menangkan
bunda melalui telepon dan menutup telepon.

Hzura yang panik mengirimi pesan kepada teman-taman


Jaegar ternyata Jaegar sedang balap liar dan akan pulang
tengah malam, aku meminta teman Jaegar memberi tau
untuk pulang lebih awal karena bunda mencarinya. Aku tidur
dengan rasa kecewa dan kesal terhadap Jaegar. Sinar
matahari masuk dan hawa hangat dari matahari
membangunkanku, aku menghidupkan hp ku dan melihat
jam ternyata sudah pukul 08.00 aku langsung bersiap-siap
untuk membantu bunda menyiapkan sarapan. Setelah
sarapan aku dan bunda berjalan jalan di desa, saat tiba
dirumah aku teringat kejadian semalam dan aku mulai
mengirim pesan ke Jaegar, aku menanyakan jaegar jam
berapa dia pulang semalam dan memberi tahu kalo
bundanya mencarinya semalam, aku menutup hpku karena
bunda memanggilku.

Di hari seninnya aku berjalan cepat menelusuri lorong


sekolah dengan tergesa-gesa, saat sampai di kelas aku
terduduk dan menghela nafas karena aku baru saja akan
terlambat. Bell sekolah berbunyi, aku pergi ke kantin
bersama temanku, setelah aku memesan makanan aku
mencari tempat duduk, saat sedang mengobrol tiba-tiba
datang segerombolan laki-laki dengan gaya acak-acakan itu
adalah gengnya Jaegar, Xryiel itu nama yang Jaegar beri
untuk gengnya, bisa dibilang Jaegar ketuanya. Semua orang
segan dengannya karena aura yang menyeramkan, di detik
itu pun semua orang menghindar karena takut dipukuli
sedangkan aku hanya menghela nafas sudah lelah dengan
Jaegar.

Bell berbunyi anak-anak sudah masuk kelas dan guru sudah


masuk kelas, semua murid duduk dengan rapi dan mulai
mendengarkan guru menjelaskan. Bell sekolah sudah
berbunyi ini adalah saatnya pulang, aku membersihkan meja
belajarku dan disaat yang sama ada yang menepuk pundakku
ternyata itu Jaegar dia mengajakku pulang bersama dan aku
mengiyakan ajakan dia. Kami pulang bersama di tengah-
tengah perjalanan Jaegar memutar balikan motor ternyata
Jaegar mau mengajakku ketaman, saat sampai aku turun dan
langsung di tarik. Jaegar menuntunku duduk di tengah taman
itu, dia memulai pembicaraan “Elle gue harus bagaimana
bunda marah sama gue?” Elle itu nama panggilan yang
diberikan Jaegar untukku saat kecil, “Kamu apa semalam
pulang lama banget bunda panik sudah mau nangis tahu!”
jawabku, setelah membicarakan itu kita bercerita. Ntah
kenapa jantungku terasa berbunyi cepat dan kencang saat
berbicara dengan Jaegar, ini tidak mungkin aku menyukainya
aku- kan sahabatnya Jaegar.

Tapi ternyata itu memang takdirnya aku menyukai Jaegar


aku tidak bisa menahan senyumku saat berpapasan di
sekolah. Setelah di hari kita bercerita di taman aku menjadi
dekat lagi dengan Jaegar, Jaegar juga sering ke rumah untuk
bermain atau hanya duduk saja di rumahku, kadang aku juga
bingung kenapa sifatnya suka berubah-ubah. Pada suatu hari
aku sedang duduk dikantin tiba-tiba ada gengnya Jaegar tapi
ada sesuatu yang mengagetkanku ada Falle teman kelasku
yang sangat dekat denganku, aku juga sering menceritakan
kalau sepertinya aku menyukai Jaegar, ternyata sedang di
samping Jaegar dan mereka bergandeng tangan. Aku
menjatuhkan sendokku ke lantai dan langsung pergi dari
tempat itu, jadi Falle dekat denganku gara-gara ingin dekat
Jaegar.

Aku memblokir semua media sosialnya Jaegar dan Falle, aku


sering mengacuhkan Jaegar saat dia menyapaku bunda
Jaegar juga menelponku kenapa aku mendiamkan Jaegar tapi
aku hanya bilang kalau aku tidak mendengarnya. Saat
istirahat aku juga sering di kelas daripada ke kantin karena
aku tahu aku akan bertemu Jaegar dan Falle. Sepertinya
takdir sedang tidak berpihak kepadaku.
Halo nama saya Sassi Kirana Kadni biasa dipanggil Kiran.Aku
bersekolah di Insan Cendekia Madani, kelas 8C. Saya berasal
dari Jambi. Cita-cita saya ingin menjadi penulis. Hobi saya
adalah mendengarkan musik, membaca novel dan membaca
AU di Twitter. Seperti itulah biodataku, Terimakasih sudah
membaca!!.

Anda mungkin juga menyukai