Anda di halaman 1dari 8

Naskah Drama Kelompok 4

“ Remaja ”
Anggota kelompok:
 Aira Sherasati

 Athar Rafly

 Maura Syabilla

 M. Ervin Fadillah

 Qonita Yusriah

 Siti Nur Azizah

Pemain :
 Aira : Zavia

 Siti : Shellya

 Ervin : Bintang

 Maura : Lia

 Qonita : Vina

 Athar : Beny

Prologue:
Pada suatu saat di salah satu sekolah Hanlim. Di sekolah itu
terdapat 1 kelompok sahabat yang berisikan 4 orang , yang
terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Suatu hari
ketika segerombolan sahabat itu datang ke sekolah, mereka
mendengar berita bahwa ada seorang murid baru yang akan
masuk ke kelas mereka.
Suasana pada saat di kelas.
Vina : Apa benar ada murid baru yang akan masuk ke kelas
kita?
Beny : Aku tidak tahu berita itu benar atau tidak.
Shellya : Iya, berita itu benar. Aku tidak sengaja dengar saat aku
melewati koridor sesudah aku balik dari toilet. Banyak siswa
yang membicarakan tentang murid baru yang akan masuk ke
kelas kita hari ini.
Beny : Orang itu pindahan dari luar atau pindahan dari sekolah
di sini?
Bintang : Yang kudenger sih dia murid pindahan dari Lila High
School

Ketika mereka sedang asik berbincang, Shellya di panggil oleh


wali kelas untuk pergi ke ruang guru. Ternyata ketika Shellya di
panggil ke ruang guru ia di perintahkan untuk mengantar murid
baru tersebut ke kelas Shellya. Shellya pun masuk ke dalam
kelas.
Shellya : Perhatian semuanya..! Hari ini, kita kehadiran murid
baru, silahkan masuk ke kelas.
Beny : Woah… Ternyata murid pindahannya adalah perempuan.
Suasana kelas menjadi ribut karena Shellya
memperkenalkan murid baru.
Shellya : Semuanya tolong tenang. Oke…. Zavia, tolong
perkenalkan nama anda.
Zavia : Perkenalkan nama saya Zavia, saya pindahan dari Lila
High School.
Shellya : Tolong kerjasamanya teman-teman! Zivia, kamu boleh
duduk di tempat yang kosong.
Zivia pun segera duduk di sebalah Bintang. Karena disanalah
satu-satunya tempat yang kosong. Ia pun langsung berkenalan
dengan teman-teman yang berada di sekitarnya.
Zavia : Semoga aku bisa bersosialisasi dengan teman-teman
yang baruku ini (Zavia membatin)
Bel pulang pun tiba.

Sebulan kemudian… (Di Rooftop)


Zavia : Aku merasa bahwa aku tidak bisa bersosialisasi dengan
teman-teman baruku dengan baik. Dan aku selalu merasa tidak
cocok dengan mereka. Apa yang harus aku lakukan?? Apa aku
harus melakukan melukai diriku sendiri?!!!
Bintang : Kau tidak perlu melakukan hal itu karena itu bisa
membuat orang-orang yang sayang padamu sedih jika kamu
melakukan sesuatu hal yang gila.
Zavia : KAU?!!! Apa yang sedang kau lakukan disini?
Vina : Kami hanya sedang bersantai. Memangnya kenapa?
Zavia : Apa kalian mendengar semua yang aku bicarakan tadi?
Shellya : Tentu saja kami semua dengar, karena kau berbicara
dengan cara berteriak, dan mengganggu waktu bersantai kami
Zavia : Maaf jika aku mengganggu waktu bersantai kalian, aku
hanya meluapkan emosiku saja.
Bintang : Sebenarnya jika aku boleh bertanya, apa tujuanmu
ingin melukai dirimu sendiri?
Zavia : Hmmm….
Beny : Apa tujuanmu? (aku mengulang ucapanku)
Zavia : Karna aku terlalu bingung dengan apa yang harus ku
lakukan karena aku tidak bisa bersosialisasi dengan teman-
teman dengan baik.
Seketika suasana menjadi hening.
Vina : Hanya karena alasan itu kamu ingin melukai dirimu
sendiri?!
Zavia : Sebenarnya…
Zavia : Hanya karena aku tidak bisa bersosialisasi dengan baik
jika sedang bersama kalian.
Bintang : Apa kamu serius hanya karena itu saja?
Zavia : Ya… Hanya karena itu. Oke, aku harus balik ke kelas
terlebih dahulu.
 Vina & Shellya : Sebenarnya aku penasaran dengan dirimu
yang asli Zavia. Karena ketika kami selalu berusaha untuk
dekat denganmu tetapi kamu menjauh dari kami (Vina &
Shellya membatin sembari melihat kepergian Zavia)
Beny & Bintang bingung melihat kepergian Zavia. Tetapi tidak
dengan Vina & Shellya yang bingung dengan sikap Zavia
sebenarnya. Pada akhirnya Vina & Shellya pun mengejar Zavia
secara diam-diam. Ternyata Zavia pergi ke kelas.
Zavia : Kenapa harus ada mereka, untung saja aku tidak
berbicara yang sebenarnya (Zavia membatin sampai menuju
kelas)
Ketika Zavia Sampai kelas terlebih dahulu. Vina & Shellya
melihat Zavia menagis sambil membawa buku harian yang
Zavia selalu bawa. Dan isinya ternyata adalah ….
Flashback ke Zavia di sekolah ya dimasa lalu.
Zavia : Lia aku akan membunuhmu hari ini juga (Zavia
tersenyum licik)
Ketika bel istirahat.
Zavia : Lia, bisakah nanti kamu ke gudang belakang sekolah,
sehabis pulang sekolah?
Lia : Bisa, memangnya kenapa, Vi?
Zavia : Oke, kalo begitu aku tunggu di gudang sepulang sekolah
nanti.
Lia : Oke.
Ketika Lia sudah di gudang belakang sekolah..
Lia : Dimanakah Zavia berada? Padahal tadi dia yang bilang
ingin bertemu di gudang belakang sekolah
Dari satu sisi, Zavia berjalan dengan benda tajam di belakang
punggungnya. Saat Lia sedang memunggunginya,Zavia pun
segera menancapkan benda tajam tersebut.
Lia : (berteriak kesakitan dan menoleh ke belakang. Dan ia
terkejut karena yang menusuknya adalah sahabatnya sendiri)
Mengapa kau melakukannya??
Zavia : Karena aku tidak suka kau selalu merebut apa yang aku
punya dan selalu bersikap lain ketika kamu dekat dengan teman-
teman yang lain.
Lia : Kenapa kamu bisa berbicara seperti itu? Kamu mendengar
itu semua dari siapa?
Zavia : Aku mendengar itu dari salah satu teman kelas kita.
Lia : Itu semua bohong Via, aku tidak pernah melakukan itu.
Zavia termenung beberapa saat. Lalu menangis mendengar
kejujuran yang Lia ucapkan.
Zavia : (Zavia pun menangis histeris) Lia maafkan aku, aku
menyesal sudah melakukan ini kepadamu. Aku minta maaf Lia
(Zavia tambah histeris).
Lia : Kamu tidak perlu seperti itu Zavia, ini semua sudah
terlanjur terjadi.
Zavia pun memanggil Wali kelas nya dan menelpon ambulans
untuk datang membawa Lia ke RS. ketika sampai di RS. Lia pun
tidak terselamatkan nyawanya.
Zavia : Lia ku mohon jangan tinggal kan aku Lia.
Flashback end.
Ketika Vina & Shellya mendengar suara pintu terbuka. Mereka
pun menengok ke arah pintu dan ternyata orang itu adalah
Zavia, pemilik buku yang mereka baca.
Vina : Kenapa kamu menyembunyikan ini dari kami, Via?
Shellya : Iya, kenapa Via?
Zavia pun menangis kembali.
Zavia : Aku takut bercerita kepada kalian karena aku takut
kalian menyebut aku sebagai pembunuh seperti teman-teman ku
di sekolah ku yang dulu.
Vina : Kami tidak akan menyebutmu pembunuh Zavia. Malah
kami akan membantu kamu untuk menjadi Zavia yang dulu lagi
sebelum semua ini terjadi.
Shellya : Iya, jika kamu cerita yang sebenarnya. Kami akan
membantu kamu Zavia.
Seketika Zavia berfikir sejenak.
Vina : Bisakah kita bersahabat?
Shellya : Ya, bersahabat?
Zavia : Ayo, kita bersahabat
Bintang & Beni melihat kedua sahabatnya bersikap seperti itu
pun menjadi senang melihatnya. Dan ketika Vani, Shellya,
Zavia, Bintang, dan Beny menjadi sahabat Zavia pun kembali
menjadi Zavia yang dulu.

Tamat….

Nilai moral : Janganlah berlari dari masalah di


masa lalu. Selesaikanlah apa yang telah kita
perbuat dan jadikanlah hal tersebut sebagai
pengalaman yang lebih berharga daripada
apapun.

Anda mungkin juga menyukai