Anda di halaman 1dari 93

Siswa Baru

Hari ini hari yang penuh semangat bagi Kayra


karena bisa sekolah ditempat yang sudah pasti sekolah
impiannya dari kelas 6 SD, yaitu SMA Galaksi
 " Bunda, Kayra bakalan sekolah di SMA Galaksi!!!.
Sekolah impian Kayra bunda!" ucap Kayra dengan
antusias, sambil berlari di atas anak tangga yang hanya
10 tingkatan, tangga yang berasal dari kayujati.

Bunda yang tengah menyediakan sarapan Kayra


hanya mendengarkan dengan baik dan menjawab "iya,
Kayra sayang. Makanya kamu sekolah nya yang benar
yahh, jangan nakal, ingat kamu sekolah di sana hanya
karena beasiswa" bunda mengingatkan Kayra untuk tetap
berusaha dan jangan menganggap rendah
"Iya bunda sayang, Kayra juga tau diri kok bunda.
Untung juga yahh bunda, bunda itu terlahir dengan
pintar jadi kepintaran bunda semua untuk Kayra" ucap
Kayra yang meminum segelas susu putih dan memakan
roti dengan selaian kacang. Setelah Kayra menghabiskan
segelas susu Kayra langsung menyalam
bundanya"Bunda Kayra berangkat dulu yahh"
"Ya udah kamu hati hati yah sayang ingat pesan bunda"
ujar bunda dengan suara teriak karena Kayra telah
menjauh " Maafin bunda Kayra, bunda belum bisa cerita
sama kamu, siapa sebenarnya kamu"Batin Ana yang
sambil mengambil kunci motornya, ia ingin berangkat
kebutik karena ada pesanan untuk baju pengantin
( bunda sebagai tukang jahit di sebuah butik yang cukup
besar di Jakarta).

Ketika Kayra melangkahkan kaki tepat di depan gerbang


SMA Galaksi dengan mata yang berbinar dan perasaan
bangga, Kayra telah masuk SMA Galaksi yang menjadi
sekolah paling terpopuler di Jakarta Selatan, sekolah
yang penuh dengan fasilitas elit bahkan pendidikan yang
tinggi yang memampukan semua siswa memiliki skill
yang baik"Wahh SMA nya keren banget, gede lagi,
pantes uang sekolah nya mahal" ucap Kayra seorang diri,
Kayra berjalan tanpa memedulikan orang yang lewat di
sampingnya

Bughhh....
Siswi yang menabraknya hanya melihat dengan sinis dan
berlalu dengan santai tanpa memedulikan Kayra " Ihh
kesal banget sihhh, dia yang nabrak dia yang marah.
Dasar manusia aneh, sayang banget cantik cantik tapi
gak punya sopan santun"ujar Kayra yang melanjutkan
jalannya dan mengusap lututnya yang sempat tergores
akibat batu. Kayra sempat bingung dimana keberadaan
kelas Kayra, ia sempat menanyakan kepada beberapa
murid-murid yang lewat di depannya, namun sayang tak
seorangpun yang menjawab" Gimana sih, ditanyain kok
ga ada yang jawab. Masa iya SMA ini bisu semua" kesal
Kayra yang sangat meluap "Yaudah deh aku coba tanya
sama yang disana, mana tau dia mau jawab" ucap Kayra
yang melihat perempuan sedang belajar seorang diri "
Hai nama aku Kayra, aku anak baru di sekolah ini. Aku
boleh tanya. Kelas 11 PSP 2 dimana yah ruangannya?"
Tanya Kayra dengan lembut dan sopan santun. Tampak
dari penampilan perempuan itu dia sangat sederhana dan
pendiam
Dengan ragu dia menjawab " Disana kak" tunjuknya
arah sebelah kanan, yang sebenarnya sudah Kayra lewati
sedari tadi "Oh iya sebelah sana" ucap Kayra yang
sebenarnya malu karena sedaritadi sudah mondar-
mandir, " nama kamu siapa?" Tanya Kayra sambil
menyodorkan tangan manisnya. Perempuan itu hanya
melihat dengan ragu, seperti orang yang ketakutan
namun Kayra mengisyaratkan jangan takut 
" nama aku Sofia kak dari kelas 10 PSP 2 kak" ucap
suara lembut Sofia menyambut uluran tangan Kayra"
Wahh kita beda satu angkatan yah sama sama PSP 2
lagi" Kayra ingin lebih dekat lagi pada Sofia

 "Oh iya Sofia, kita bisa berteman baik lohh. Kamu mau
kan,berteman sama Kayra" Kayra ingin berteman dengan
Sofia karena, ia sangat yakin bahwa Sofia tidak memiliki
teman, dikarenakan Sofia tampak begitu pendiam, lugu,
culun dan memiliki penampilan yang sangat sederhana.
Sebenarnya Sofia itu sangat cantik, namun ditutupi oleh
poni yang tepat pada alisnya dan rambut tebal yang
pendeknya diatas bahu, dan menggunakan kaca mata
yang memiliki gagang yang tebal berwarna hitam pekat
"Iya kak, K-ak Kayra a--nak baru yahh disini?" tanya
Sofia terbata-bata kerena sedang takut akan terjadi
sesuatu dengan Kayra

" iya dong, makanya aku senang banget, apa lagi ini tuhh
sekolah impian aku dari kelas 6 SD, kebayang ga sihh
yang aku impiin udah lama banget dan ternyata sekarang
kewujud" ujar Kayra yang berusaha menjelaskan dengan
semangat
"jadi kak, ka-kak a-nak baru di sekolah ini?" Sofia masih
terbata-bata, panik dan khawatir apa yang selama ini iya
rasakan akan terjadi kepada Kayra.
"iya emang kenapa sihh Fia?" penasaran karna Sofia
tampak khawatir.
" Kak, sebenarnya-----" tak sempat melanjutkan
penjelasannya

Segerombolan siswa-siswi yang tentunya sudah kakak


kelas di sekolah ini, penampilan mereka seakan mereka
adalah preman sekolah. Nama mereka adalah Rafka,
Glen, Kenzie, Nathan, Natasha, Theo, dan Yemima.
Mereka adalah geng yang paling ditakuti disekolah ini
karena mereka mempunyai hobi yang sangat
menyakitkan apalagi kalau bukan 'BULLYING'. Nama
geng mereka Sensio

Rafka, seorang yang cerdik cenderung licik, dan arogan.


Dia yang sering memimpin orang-orang untuk
membully, Dia adalah ketua kelompok Sensio yakni
kelompok yang beraninya membully orang yang lemah,
culun, sedikit gemuk dan penampilan yang terlihat
miskin. Kelompk Sensio beranggotakan sebanyak 7
orang , Rafka dengan perawakannya yang tinggi
besar, Orang tuanya sudah bercerai, yang 
memungkinkan salah satu penyebab kepribadian Rafka
seperti itu.
prok prok prok prok( suara tepuk tangan yang tampak
tidak suka kepada mereka berdua)
" Wah si, cupu udah punya teman nih Rafka" ujar Kenzie
yang sangat jelas tidak suka dengan Kayra, Rafka hanya
melihat dengan sinis dan seperti serigala yang akan
memakan mangsanya
Kayra mengingat bahwa, perempuan yang berbicara itu
adalah perempuan yang menabraknya tadi. " Udahlah
Rafka, jangan lama-lama bentar lagi kita mau masuk,
tinggal bilang aja, nihh manusia berdua mau diapaiin?"
ujar Theo yang sangat antusias dan Yemima pacar Theo
menganggukkan kepalanya dengan sangat setuju. Rafka
sepemilik nama sedang berpikir hal apa yang akan
dilakukannya kepada gadis yang tepat dihadapannya itu
"modelannya sih nihh cewek anak baru deh, iya kan?"
tunjuk Glen pada hidung Kayra yang jelas jarak
keduanya hanya satu jengkal, bahkan jari telunjuk Glen
bisa merasakan hebusan nafas Kayra. "Woi, lo anak baru
di sekolah kita ini hah?" tanya Glen dengan suara yang
sangat menakutkan. "i-ya, kak a-ku anak ba-ru disini
kak" Kayra menjawab dengan sopan namun sedikit takut
dan kesal.
"Hahahaha"
" Cewek culun, gemuk dan miskin berteman sama anak
baru, yang ternyata sama-sama miskin, lucu banget yahh
pertemannya gak kayak kita semua yakan?" Kenzie
berhasil menyakitkan hati kedua perempuan itu. Kenzie-
lah yang selalu berhasil membuat hati Sofia selalu terasa
sangat menyakitkan dari setiap kalimat dan perkata yang
keluar dari mulut Kenzie. Kenzie selalu berhasil dengan
bibirnya sementara Rafka selalu berhasil dengan
tindakannya.

Sensio Marah

" Kalian diam aja, gue udah punya rencana sendiri untuk
mereka!" kata Rafka dengan suara penuh penekanan "
jangan lupa buat lo, gue gak akan ngebiarin anak baru
hidup dengan tenang" tunjuk Rafka tepat pada mata
Kayra
Kayra yang menyadari hidupnya akan berakhir sudah
pasti ketakutan, tapi bukan Kayra jika ia tidak
mengiyakan " Iya kak a-ku tung-gu kalian dengan
senang hati" kalimat Kayra mampu membangunkan
kemarahan Kenzie. Bahkan Nathan yang sedari terdiam
kini melihat Kayra dengan perasaan takjub

                                              
***

Kring.....kring....
Bel sekolah Galaksi membuat seluruh siswa
berhamburan dan menuju tempat favorite semua siswa
mana lagi kalau bukan kantin kesayangan.
Rafka dan teman-teman punya rencana untuk Kayra,
Rafka dan yang lain ingin membuat Kayra menderita.
Kenzie yang sudah dihadapan Kayra menatap sinis
Kayra "Bawain barang-barang gue" bentak Kenzie
melempar barang-barang tersebut. " Lo dengar ga sihh
Kenzie bilang apa" bentak Rafka dengan suara beratnya.
Kayra hanya diam dan memandang mereka dengan datar
" Lo tuh miskin, gak usah belagu, orang miskin aja
bangga" sentak Glen dengan emosi karena melihat wajah
Kayra
"Wah parah nih bocah, udah budeg nih. Gimana kalo
kita seret aja?" Geram Kenzie
Tanpa menunggu kesetujuan temannya, Kenzie duluan
menariknya dengan paksa. dan membawa dia ke kantin.
"Sekarang Lo pesenin gue Jus Alpukat!" Perintah
Kenzie.
Kayra tanpa berbicara dia menuruti perintah Kenzie yang
merasa seperti Ratu
" Gue akan ikuti permainan lo semua" batin Kayra 
Setelah dibuat, Kayra kembali kemeja Kenzie dan
temannya. Hanya satu gelas, lalu Kenzie
menghemburkan jus yang ada dimulutnya ke arah baju
Kayra dengan sengaja tentunya.
" Lo tuh sengaja, buat Jus gue manis banget. Lo gak tau
kalo gue lagi diet hah?" Bentak Kenzie dengan emosi
yang meluap, Kayra berbatin " Kan bukan Gue yang buat
Jus lo nenek lampir!" Ucap Kayra pelan dan saat ini
gadis itu sangat kesal
 "Apa??Lo bilang gue nenek lampir?!!!" teriak Kenzie
Wajah Kayra tampak terkejut, pasalnya dia tidak
menyadari bahwa ternyata ia melontarkan apa isi
hatinya. "Lantam banget bibir lo tuh, yah?"
Ingin sekali dia menjambak rambut Kenzie tapi untuk
saat ini dia hanya manahannya.
Dengan sengaja Kenzie meminum jus itu kembali dan
menyemburkan kewajah Kayra. Di kantin banyak sekali
siswa, namun tak ada satu orangpun yang berani
membantunya karena tak ada yang mau berurusan
dengan Sensio . Airmata telah memenuhi pelupuk mata
Kayra, sadar bahwa ia takkan mampu melakukan apa
apa, gadis itu hanya mengepalkan tangannya kuat.
" Udalah kasihan anak orang" Nathan ingin semua
tindakan sahabatnya di berhentikan
Kayra melihat bahwa Nathan adalah orang yang baik,
pasti ada sesuatu yang membuat Nathan bergabung
dengan Sensio

Pulang sekolah, Kayra berjalan di koridor bersama


dengan Sofia, Kayra ingin mengajak Sofia pergi ke toko
buku sekitaran sekolah mereka "Kak, kakak tadi diapain
aja sama mereka?" tanya Sofia penasaran. "Biasalah
dibuat malu, trus ini baju aku jadi kotor semua gara-gara
Kenzie Ratu Lampir itu" ucap Kayra sambil
menunjukkan baju sekolahnya yang dibaluti Hoodie
berwarna peach. Tiba-tiba Nathan lewat didepan mereka
dengan seorang diri " Kok Nathan cuma sendiri, Mereka
mana?" batin Kayra.
"Kak, Kak Nathan!" Panggil Kayra dengan sedikit
berteriak
" Kenapa lo manggil gue?" tanya Nathan, "Btw makasih
yah kak, udah nolongin aku tadi" ucap Kayra pada
Nathan

Nathan mengangguk "Sesama teman harus saling


menolong "Kayra melongo bahkan Sofia yang diam
mendengarkan mereka berbicara ikut melongo juga,
bagaimana mungkin genk dari Sensio mau berteman
dengan Kayra yang menjadi sasaran bully mereka" jadi
kita temanan kak?" tanya Kayra sambil tersenyum lebar
menunjukan deretan gigi putih dan rapinya

Nathan mengedikkan bahu " Kalo lo ga masalah


ya...boleh aja temanan "ucapnya sembari tersenyum,
sambil berjalan kecil melewati mereka
" tapi kak, kalo teman kakak tau, kak Nathan temanan
sama aku dan Sofia gimana?" sambil mengikuti Nathan
berjalan tepat dibelakang cowok itu, tentunya takut jika
urusan mereka semakin panjang, karena Kayra tak mau
berurusan sama Sensio apalagi si Ratu lampir.
"Makanya, mereka jangan sampai tau, diam-diam aja,
oke?" Kayra dan Sofia hanya mengangguk dengan
senang.

                                           💦💙💦

Kayra menjatuhkan tubuhnya dikasur mini yang hanya


muat 2 orang saja. "baru aja masuk sekolah, udah
dibully. Bahkan hari pertama dibully aku dah gak kuat
gimana kalo udah seminggu? Bakalan mati pastinya"
gumam Kayra seorang diri. 
Kayra beranjak dari tidurnya dan mengambil ponselnya
yang terletak diatas meja belajarnya.
Ia begitu terkejut melihat beranda Instagramnya, yang
kini penuh dengan hujatan yang menyayat hatinya, siapa
lagi kalau bukan ulah Nenek Lampir yaitu Kenzie. " Ya
Tuhan, kuatkan hati Kayra" doa Kayra sambil
mematikan ponselnya, tanpa ia sadari air matanya sudah
membanjiri pipinya
                                             
                                                 *******

Pagi yang cerah sudah mengintip kamar Kayra, dan


matanya silau akibat cahaya matahari.
"Bunda, good morning bundanya Kayra" teriak Kayra
dari kamar, Kayra memang begitu, setiap  kali bangun
dia selalu menyapa bundanya terlebih dahulu. "Ayah,
enggak nih ceritanya" Ayah gak rela putri satu-satunya
hanya sayang sama istrinya. Kayra yang mendengar
langsung bergegas menuju ruang makannya, "Pagi
Ayahnya Kayra yang paling ganteng sedunia" ucap
Kayra tertawa kecil. "Pagi anak kesayangan Ayah"
sambil mencium pucuk kepala Kayra dengan sayang.
"Kayra, gimana hari pertama sekolahnya" tanya ayah.
Kayra yang meminum susu tiba-tiba terbatuk-batuk
uhuk.....uhuk
"Kayra kamu kenapa sih, ditanya ayah kok batuk?" tanya
bunda penasaran.
"pasti ada sesuatukan sama sekolah kamu?" lanjut tanya
bunda
"Ihh bunda kok jadi sotoy sihh?"tanya Kayra sambil
mengusap mulutnya, " Kayra itu, baik-baik aja. Bahkan
Kayra langsung punya teman, namanya Nathan sama
Sofia" Ucap Kayra yang tak sepenuhnya berbohong. 
"Yaudah kalo memang kamu baik-baik aja, Ayah senang
dengarnya. Tapi ingat kamu gak boleh lemah kalaupun
ada yang tidak menyukai kamu, tetap kuat, Oke?" pesan
ayah mengingatkan Putrinya
"Siap komandan!!!" teriak Kayra sambil memberikan
hormat seperti menghormat pada komandan yup ayahnya
beker ja sebagai Polisi
"Laksanakan" ujar Ayah tersenyum dan memberikan
hormat juga.
"Ayah gak berangkat Kerja?" tanya Ana, karena
suaminya tidak ingat waktu apabila bersama sang
putrinya
"Ohh iya, ayah hampir lupa, gara-gara ngomong sama
anak ayah sihh" Ayah bangkit dari kursinya sambil
mencium puncak kepala dua perempuan yang amat
Albert sayangi
"Ayah berangkat dulu yah"
" Bunda, hari ini ada acara gak bunda?" tanya Kayra
"Enggak sayang, emang kenapa? tanya bunda 
"Gimana kalo kita jogging aja?" saran Kayra dan
langsung dianggukin setuju sama bunda
Ana seperti seumuran dengan Kayra, karena kebiasaan
Ana adalah berolahraga yang membuat wajahnya terlihat
awet muda.
"Bunda, nanti cerita yah bunda awal ketemunya bunda
sama ayah?" rengek Kayra tiba-tiba, entah apa yang
membuat anaknya pengen tahu masa lalu Ana dengan
Albert.

Kayra diBully

Pagi ini diselimuti awan hitam, mendung, cuaca dingin,


ingin rasanya tetap berada dibawah balutan selimut yang
mampu menghangatkan tubuh mungil Kayra
" Kayra, kamu gak bangun sayang" teriak bunda dari
bawah
"Ntar bunda, Kayra masih ngantuk. lagian cuaca
mendung bunda" sahut Kayra yang juga sedikit berteriak
Bunda yang mendengar Kayra, langsung menuju kamar
Kayra yang ada diatas
"Kayra, kamu kok belum siap-siap sayang?" tanya bunda
kepada Kayra yang masih dibalut selimut
Kayra menggelengkan kepalanya. "Kayra bolos aja yah
bunda?" pinta Kayra, ia tahu bahwa ketika disekolah
nanti dia hanya mendapatkan bully-an dari Sensio yang
mengakibatkan Kayra malas untuk sekolah.
"Hei, kenapa kok mau bolos sihh? kamu kan yang
pengen sekolah disana? lagian kamu sekolah disana
hanya karna beasiswa Kayra" bunda yang selalu
mengingatkan putri kesayangannya.
Kayra hanya diam. Bunda tersenyum dan mengusap
kepalanya dengan sayang "ingat kamu sudah kelas 11,
jangan main-main. Katanya mau banggain bunda,
semangat dong" dorongan bunda selalu berhasil
membuat Kayra bangkit lagi. Kayra tidak tega untuk
membantah bunda, jadi Kayra tetap sekolah hari ini
"Oke, Kayra anak kesayangan bunda Ana dan Ayah
Albert akan membanggakan kalian!!" sedikit teriak yang
membuat bunda tertawa.
"Yaudah bunda tunggu dibawah yahh, sarapan kamu
udah bunda siapin dibawah" ucap bunda sambil
mencium puncak kepala anaknya.
Kayrapun bersiap-siap kesekolah dengan sedikit
bersemangat.
Sesampainya disekolah...
Kayra berjalan dengan langkah yang tampak kurang
bersemangat. Malas rasanya berjumpa dengan geng
Sensio Apalagi berjumpa dengan Pangeran Kegelapan
dan Ratu lampir beserta komplotannya. terkecuali satu,
Nathan.
Pagi ini, Kayra hendak mengambil buku matematika
yang sengaja ia tinggalkan di lokernya, karena buku itu
sangat tebal.
langkah Kayra terhenti, karena Sensio lewat tepat
dihadapannya, namun gadis itu terlihat bingung karena
mereka hanya beralu saja tanpa membully gadis itu,
aneh. Dia hanya bisa melihat Nathan tersenyum tipis
kearahnya.
Setelah mereka berlalu, gadis itu pun melanjutkan apa
yang seharusnya ia lakukan, dengan "ya, BODO
AMAT..."
Ceklek....pintu loker terbuka
"ARGHHH...tikusss....ada tikuss, tolong!!" teriak Kayra
yang sedang ketakutan tiada tara . Dia sangat takut pada
hewan jelek itu. Dia melompat-lompat pasalnya tikus itu
melompat kearah bajunya, tanpa ia sadari ia menangis
ketakutan. Sensio tertawa penuh kemenangan, kecuali
Nathan.
" Mampus lo, lagian siapa  suruh berani ngelawan
Sensio?" Kata Kenzie tersenyum puas.
Rafka berjalan ke arah Kayra yang membuat Kenzie dan
teman-teman melihat dengan curiga. Nathan dibuat
gelisah dengan tindakan apa yang akan dilakukan Rafka,
ketuanya yang sangat kejam.
Rafka yang berjalan sambil mengeluarkan sesuatu dari
saku Hoddie abu-abu kebiruannya, membuka dan
melemparkannya kearah Kayra. 
Kayra yang tidak sempat menghindarpun akhirnya
terkena serangan dari Rafka. Seketika wajah dan
sebagian rambutnya berwarna putih. Ya Rafka
melemparnya dengan tepung.
Kenzie, Yemima, Theo, Glen dan Natasha tertawa
dengan puas.
"Rasain lo!!" teriak Yemima 
"Ikutan dong..." teriak Glen dengan antusias.
" wah, bakalan seru nih!!!" seru Natasha dan Yemima
serempak, sambil ber-tosan alay.
Tiba-tiba Sofia lewat dengan tidak sengaja, dan hendak
berlari ,ketika melihat Sensio sedang membully Kayra.
Theo yang melihatnya dengan sigap mengejar Sofia dan
menarik gadis itu dengan paksa, sampai kacamatanya
terlepas dan kini dia sedikit kurang pengelihatan.
"Mati aku" batin Sofia ketakutan 
"Sini lo!!" bentak Theo menarik tangan Sofia yang
membuat tanganya sedikit memerah dan membawa
kedepan Rafka dan Kayra.
"Wah, serunya jadi nambah!" senang Glen yang melihat
penderitaan Kayra dan Sofia
"Kayaknya sih, gak bakalan seru cuman tepung
doang!,gue punya ide" Kenzie tersenyum licik
"Yeye, lo punya lipstick gak?" tanya kenzie dengan
seringaian licik andalannya.
Yemima mengangguk dengan antusias
"iya, gue punya" sambil mengeuarkan tiga jenis lipstick
sekaligus dari kantong roknya.
Kenzie mengambil ketiganya dan mulai melakukan
aksinya. Ia mencoret wajah Kayra dan Sofia yang
sekarang sudah seperti badut.
Kayra dan Sofia menatap satu sama lain dengan pasrah.
Kayra sudah muak dengan ini semua.
Setelah melakukan aksinya, Kenzie pun mengeluarkan
handphonenya dari kantung dan membuka THE
GALAFESS yang merupakan akun instagram sekolah
mereka yang sengaja dibuat oleh Kenzie dan memencet
tombol live yang pastinya akan di tonton oleh semua
murid di SMA Galaksi.
 "Senyum Dongg!!!" seru Kenzie yang mengarahkan
kameranya ke arah Kayra dan Sofia.
Kayra dan Sofia hanya bisa diam dan menangis, ingin
menutup wajahnya namun tidak bisa, pasalnya kedua
tangan mereka diikat dengan dasi oleh Rafka. Untungnya
bel masuk berbunyi nyaring dan akhirnya membuat
kegiatan itu terhenti.

Pembelajaranpun dimulai...
Sebenarnya Kayra sedikit malu pasalnya dengan
kejadian yang tadi dialami, bahkan banyak sorotan mata
satu kelasnya yang melihat dia dengan sinis.
"Pagi anak-anak!!" bu Astari G selaku guru matematika
yang sangat killer yang membuat semua siswa menatap
guru itu
"Pagi bu" Sahut semua siswa serempak, mereka terus
memberhatikan bu Astari G. Karena Bu Astari tidak
suka jika, ketika dia berbicara tidak diperhatikan.
"Baik sekarang kita akan belajar 'Data Statistik' Ibu  mau
tanya siapa yang bisa menjelaskan tentang materi kita
ini?" tanya bu Astari sambil melihat satu persatu wajah
muridnya
"Saya bu!" Kayra mengangkat tangan kanannya, gadis
itu memang sudah pernah mempelajari sebelumnya. Dan
sorotan mata berubah menjadi terkejut pasalnya belum
ada siswa yang mau mengajukan diri untuk pelajaran
guru itu.
" Baik kamu jelaskan apa yang kamu pahami saja" ucap
Bu Astari bangga pada siswa yang bernama Kayra Shara
"Baik Bu"
Semua orang menatap Kayra dengan kagum. Dan Bu
Astari yang duduk dikursi nyapun ikut merasa bangga
pada Kayra
"Sekian dari penjelasan saya tentang Data Statistik,
terimakasih!" ucap Kayra dan menunggu respon dari bu
Astari
"Bagaimana mungkin kamu bisa menjelaskan seperti
guru Kayra, apakah kamu punya cita-cita ingin menjadi
guru?" tanya Bu Astari yang masih kagum.
"Tidak kok bu" sahut Kayra tersenyum tipis
"emang cita-cita kamu sebagai apa?" Bu Astari semakin
penasaran
kepo, ya bu Astari sekarang sedang kepo
"saya punya cita-cita ingin menjadi chef bu" jawab
Kayra yang memang punya cita-cita dari kelas 7 menjadi
seorang chef
"Bagaimana anak-anak apakah ada yang belum paham?
bisa ditanyakan langsung pada Kayra"
"Paham bu" serempak siswa yang memang paham atas
semua penjelasan Kayra. Bahkan papan tulis sekarang
sudah penuh akibat tulisan/ coretan yang dibuat Kayra.
"Masih ada waktu 20 menit lagi. Baik semua pindahkan
ke buku catatan kalian yahh" Perintah bu Astari pada
semua murid terkecuali atas nama Kayra. Karena Kayra
memang sudah mempunyai catatan tersendiri.
Bu Astari yang duduk diam memperhatikan Kayra,
Kayra saat ini sedang membaca buku yang materinya
sebenarnya bulan depan dibahas, tetapi gadis ini dengan
niat membacanya terlebih dahulu, Bu Astari mempunyai
niat untuk mengajukan Kayra lomba. "Kayanya saya
tidak salah pilih untuk memilih Kayra menjadi peserta
ujian nanti" gumam Bu Astari dalam hati dengan rasa
senang dan bangga.

Tears

Kayra berjalan di koridor dengan sendiri tanpa


menghiraukan tatapan penghuni sekolah SMA Galaksi.
Ya semua orang saat ini sedang menatapnya, ada dua
kemungkinan mengapa orang menatapnya seperti ini
yang pertama adalah kejadian tadi pagi yang membuat
wajahnya viral satu SMA dari kelas X, XI, XII bahkan 
di setiap jurusan. Dan yang kedua adalah gelar dia
sekarang sebagai Queen of mathematics diakibatkan
mampu menjelaskan di pembelajaran Bu Astari yang
dikenal guru killer. Namun dia tidak mengetahuinya
karena siswa satu kelasnya sengaja mengambil video
singkat saat gadis itu menjelaskan pembelajaran tadi dan
mengunggahnya ke Instagramnya yang tentunya banyak
followersnya. Namanya Selatan.

"Guys itu bukan sihh Queen of mathematics kita


sekarang?" tanya Andini kepada salah satu temannya
Sella sambil menunjuk ke arah Kayra
Kayra si pemilik nama heran melihat sorotan mereka.
Sofia berlari kearah Kayra dengan sedikit keringat yang
bercucuran dari poni tebalnya. Karena sedari tadi Sofia
sudah mencarinya dari lantai 1 hingga 4 "Ter-nya-ta ka-
kak disini?" Ucap Sofia terbata-bata bahkan sesak
"Emang kenapa sih Sofia, kamu kelihatan panik gitu.
Ada masalah apa??" tanya Kayra. Kayra akan berbicara
lembut apabila dengan orang yang tertentu dan
sebaliknya akan berbicara dengan kasar apabila ada yang
mengusiknya.

"Kak, ka-kak belum tau kalo mading sekolah kita


dipenuhi wajah kakak, bahkan video kakak ada yang
unggah di instagram, kalo gak salah namanya....Selatan"
Sofia sudah panjang lebar menjelaskan informasi yang
gadis itu dapatkan
"Kamu seri-us Fia?." tanya Kayra sambil
menggunjangkan badan mungil gadis itu
"Iya kak!" sahut Sofia sambil memperbaiki kaca
matanya yang sudah miring, karna Kayra sempat
menggunjangkan tubuh Sofia

"Tapi kok bisa sihh, Selatan kan satu kelas aku?" tanya
Kayra takut dan gelisah ketika akan ada sesuatu yang
terjadi padanya nanti
"Justru itu kak, kalian satu kelas jadi kak Selatan bisa
videoin kakak" 
"Maksud dia apaan sihh" suara gadis itu pilu, ia takut
semakin hari banyak yang mengusik dirinya bahkan
Sensio akan terus menyiksanya.

Hal yang ditakutkanpun terjadi..


Segerombolan siswa-siswi sudah berjalan kearah kedua
gadis itu. Siapa lagi kalau bukan Geng Sensio Mereka
berjalan dengan angkuh dan merasa dirinya paling
sempurna. 
" Gimana hari ini, lo ngerasa ada niatan keluar dari
sekolah kita?" tanya Yemima sambil menaikkan dagu
gadis itu.
" Emang ada urusan apa lo sama gue?" balik tanya Kayra
yang membuat amarah Yemima bangun, sambil
menghempas tangan Yemima dengan kasar.

Kayra yang sengaja membuat dirinya sedikit


memberontak hari ini, karena dia sudah lelah dengan
sikap manusia yang ada didepan nya sekarang bahkan
satu kata cukup untuk menggambarkan perasaan dirinya
yaitu,  MUAK.
"Bukannya gue gak pernah ngusik hidup lo, trus lo
ngapain ngusik gue? iri sama hidup gue bilang?!!" nada
bicara Kayra naik satu oktav.

Plak..
Satu tangan mendarat dipipi Kayra bukan Yemima yang
menampar "Ucapan lo, kayaknya perlu diajari dehh!"
Tawa Natasha terkekeh pelan merasa Kayra sangat
berani untuk hari ini  " Kalo ucapan gue perlu diajari,
bagaimana sama sikap buruk lo semua Hah?" Tanya
Kayra yang marah.. bahkan ucapanya mampu membuat
terdiam seribu bahasa.

Sensio terdiam bahkan semua orang yang melihat hanya


diam dan terus menonton, bahkan sorot mata mereka
penuh kagum akan gadis ini.
" Jadi intinya lo barani sama Sensio!!!" tanya Rafka
marah besar
" emang gue harus takut gitu, lo semua makanannya
sama sama kayak gue kan?
jadi gue gaakan pernah takut sama orang modelannya
kayak kaliaan semua. Paham!!" penekanan Kayra
tampak serius.

Rafka terkekeh sinis mendengar ucapan Kayra " wah


hebat lo!" ucap Rafka sambil menepuk tangannya.
"Sekarang kita bisa lihat sampai tahap mana lo akan
bertahan!" Rafka dan teman-temanpun berlalu
meninggalkan Kayra dan Sofia yang mematung akibat
ucapan Rafka.
 

Sebenarnya Kayra tidak akan berani melawan. Namun,


kali ini berbeda Sensio memang sudah keterlaluan

Kayra merasa semakin takut. Sepeninggalan Sensio,


Kayra menangis mengeluarkan banyak linangan air
mata. Sofia yang ikut merasakan langsung memeluk
tubuh Kayra dengan hangat
" Kak, yang sabar yah hadapin mereka semua!! kakak
jangan ngerasa sendiri, aku ada kok disini kak" Sofia
terus berusaha menghibur Kayra sambil mengusap bahu
Gadis itu.
" Tapi aku gak kuat Fia, mereka semakin hari semakin
menjadi-jadi. Kayaknya aku emang harus pindah sekolah
dehh!" Kayra menangis tanpa ada rasa malu, mungkin
benar dia harus punya niat untuk keluar dari sekolah ini.
Sekolah ini bukan membuat dia semakin pintar
melainkan hati dan pikirannya terganggu karena manusia
yang gak punya sopan satun sama sekali siapa lagi kalau
bukan Sensio

"Jangan lah kak, kalau kakak pindah sekolah, aku sama


siapa?. Cuman kakak yang mau berteman sama aku yang
lainnya gak mau? Sofia ikut menangis dan takut
kehilangan Kayra.

Setelah istirahat kedua usai, Kayra memasuki ruangan


kelasnya. Betapa terkejutnya dia bahwa buku
matematika nya telah robek bahkan bukunya kini seperti
bubur yang sudah disiram air dan dirobek-robek. Pasti
ada orang yang sengaja membyatnya ini.

Kayra hanya menangis tersedu-sedu "Tuhan, sampai


kapan sihh aku diginiin terus sama mereka? Salah aku
apa Tuhan? Aku mau hidup tenang tanpa banyak
musuh!" kayra berdoa dalam hati
 Selatan yang melihat ingin menghibur Kayra tapi
niatnya ia urungkan. Selatan menyuruh salah satu teman
sekelasnya

 " Lyvia, gue boleh minta tolong gak? " 

 " emng mau ditolongin apa? "

 " Kasiin ini sama Kayra, bilang bukan dari gue" sambil
memberikan saputangan kepada Lyvia. " Kenapa gak lo
aja sih? " 

 " gue mah kagak berani" Lyvia hanya mendengus kesal

 " yaudah deh gue bantuin" sambil menerimanya

 Lyvia berjalan kearah Kayra yang berada dikursinya


sambil menutup wajahnya denhan tangannya

 "Kay, mending lo pakai saputangan gue. Tangan sama


meja lo udah bahas semuanya kali" Lyvia menyodorkan
pemberian Selatan itu
Kayra yang melihat berusaha tersenyum walau
senyuman kecil yanh dia ukir namun membuat Lyvia
senang. "Kayra emang cewek kuat" batin Lyvia

 "Makasih yah Lyv"

Harmonis

Hari-hari terus berjalan bahkan sekarang Kayra sudah 6


bulan di Bully bahkan tidak ada tanda-tanda untuk
berdamai dari kata Bully.
Tapi, jangan ditanya dengan prestasi yang selalu dia
punya. Selama 6 bulan sekolah di SMA Galaksi Kayra
sudah mendapatkan 2 medali emas, 3 perak karena Juara
Matematika yang dilakukan sekitaran 100 sekolah yang
ada di provinsinya. Bahkan banyak penghargaan yang
dia dapatkan. Itu semua membuat semua guru salut dan
bangga pada Kayra.

Kayra yang menatap kamarnya dan terus memikirkan


bagaimana caranya agar Sensio mau menerimanya
sebagai teman baik untuknya.
" Kayra.... ayo makan malam sayang" Bunda mengetuk
pintu kamar Kayra. Bunda sosok yang sangat Kayra
sayang. Perlakuan bunda tidak pernah sedikit pun
mengecewakan Kayra. Bunda selalu menjadi panutan
dan contoh yang baik.

" Bentar yah bunda" Kayra beranjak dari kasurnya dan


mengikat rambutnya asal. Kayra yang memakai baju
tidur yang bermotif hello kitty tentunya berwarna pink,
Kayra penyuka warna pink.

"Sayang suara kamu kok kayak mau nangis, kamu


kenapa?" tanya bunda berdiri diambang pintu kamar
Kayra, bunda selalu mengerti perasaannya seolah-olah
Bunda ada didalam hatinya
" Enggk kok bunda" menahan air matanya, dia tidak mau
menumpahkan kesesakannya didepan bunda.

"Iya itu kamu mau nangis kan?, bunda itu kenal sama
kamu bukan cuma setahun atau dua tahun Kayra, tapi
dari kamu kecil. Jadi kamu jangan pernah bohongin
bunda karna bunda pasti bakalan tahu kalo kamu jujur
atau bohong, kamu juga gak boleh bohong sama ayah
kamu, kamu tau sendirikan kalo ayah dibohongin
gimana? ayah itu gak pernah suka dibohongin apalagi
sama kamu anak kesayangannya." Ujar bunda Ana
mengingatkan Kayra dengan sayang. 
Mengingat ayah...Ayah memang marah besar apabila ada
yang membohonginnya. Ingat satu tahun lalu saat Kayra
bilang pergi kerja kelompok padahal dia pergi nonton
bioskop bareng sama sahabat-sahabatnya. Kayra
berbohong menyebabkan ayah marah besar kepadanya.
Ayah tidak memukulinya atau berkata kasar padanya tapi
ayah hanya diam, itu sebabnya Kayra merasa tersiksa
selama 1 minggu penuh ayah diam pada dirinya.

" Bunda tenang aja yahh, kalaupun Kayra mau nangis.


Bunda jangan khawatir, bunda gak ingat kalau Kayra
udah bertumbuh menjadi gadis dewasa yang bisa
menyikapi masalahnya" Kayra sangat sayang pada
wanita parubaya yang ada didepannya ini. Bunda, Kayra
sangat menyayangi bunda.

"Yaudah deh, kalo anak bunda gak mau cerita" Bunda


menyerah untuk membujuknya. Lebih tepatnya bunda
sedikit memberi ruang buat Kayra berpikir dan memberi
waktu untuk Kayra.

"Bunda Kayra bukan gak mau cerita, tapi belum yahh


bunda" mengkoreksi apa yang dibilang bunda tidak
benar. Dia bahkan mau menceritakan setiap apa yang
dirasakannya tapi untuk saat ini dia mau menyimpannya
dulu, Gadis itu tidak mau membuat bundanya itu
khawatir padanya.

" Yaudah dehh, kalo ngomong sama kamu, mana pernah


bunda menang" tawa bunda membuat Kayra juga ikut
tertawa, Karena bagi Kayra senyum bunda adalah hal
yang membuat dirinya bahagia.
" Yaudah ayo keruang makan, nanti ayah marah lagi"

Berjalan turun kebawah sambil memegang tangan kanan


bunda. Bunda dan kayra seperti Kakak- beradik
alasannya adalah bunda selalu gampang tersenyum yang
membuat Bunda terlihat awet muda bukan karena skin-
care. Begitu pula Kayra, Kayra tidak pernah terlibat
dengan skin-care dia hanya menggunakan bedak emina.

"Kok kalian lama banget sihh Ma" Ayah memanggil


bunda dengan sebutan 'Ma/Mama' sebaliknya bunda
memanggil ayah 'Pa/Papa' lucu bukan sihh? anaknya
memanggil Ayah-bunda.

"Iya pa.. maaf deh" bunda tidak mau ayah tau kejadian
yang tadi, karena berurusan dengan ayah sangat repot.
" Kayra, bagaimana belajar hari ini?" tanya ayah sambil
meniup-niup teh manis nya masih panas yang sempat
dibuat oleh sang istri
"Ayah mah, tanyain itu kabar anaknya dulu, baru
pelajarannya" Kayra sedikit kesal sama ayah. Kayra
duduk sebelah kiri ayah sedangkan bunda duduk didepan
ayah.
"Ohh iya ayah hampir lupa" sambil menepuk jidatnya
serasa menyadari satu kesalahan.

"Anak ayah yang paling cantik, imut lucu, tapi jomblo


apa kabarnya hari ini?" tanya ayah sangat lembut
membuat bunda dan Kayra tertawa terkekeh.
"Baik komandan" jawab Kayra pada ayah.

"Jadi sekarang, ayah mau tanya sama Kayra  gimana


pelajarannya hari ini?" 
" Semua baik ayah. Kayra kan sering berdoa minta sama
Tuhan supaya diberikan kepintaran jadi pintarnya kayak
ayah dan bunda" jawab Kayra semangat.

"Kayra, ayah mau kamu jadi anak yang mandiri, jangan


mau nagis hanya karena masalah sepele. Dan itu
membuat  kamu nge-down yang mengakibatkan nilai-
nilai kamu hancur. Kalo ada yang jahat sama kamu,
kamu jangan pernah balas kejahatan dengan kejahatan
tetapi tetap berbuat baik" Ayah berbicara dengan wajah
serius, Kayra dapat mengartikan bahwa ayah sedikit
demi sedikit tahu tentang dirinya. 

"Iya ayah, Kayra bakalan janji tidak akan berbuat jahat


walaupun orang itu jahat sama Kayra" Bunda tau bahwa
anaknya akan melakukan apa yang menurutnya baik dan
gadis itu selalu melakukan perintah ayah dan bunda
dengan baik.

"Kayra besok ayah mau pergi ke Bali" Ayah sedikit


membuat Kayra sedih seketika. Ayah memang sedikit
sibuk untuk beberapa bulan ini. 

"Ayah kok ninggalin kita berdua sih" Wajah Kayra


cemberut bahkan sedikit mengeluarkan air mata
" Ayah gak ninggalin kalian, tapi ayah memang ada
tugas penting lagian pertengahan bulan ayah pulang kok"
ayah berusaha menghibur putrinya. "kayra ingat kamu
anak kuat, jangan nangis" ayah mengusap kepala Kayra.
Kayra yang mendengar langsung menghapus air
matanya. Bunda yang melihat Kayra menangis bunda
berdiri dari duduknya langsung memeluk anak satu-
satunya ini
"Yaudah deh....emangnya besok ayah berangkat jam
berapa?" tanya Kayra
"Pesawatnya jam 9, tapi ayah berangkat dari rumah jam
7" ayah kembali sibuk dengan teh manisnya.
"Ayah kok perginya cepat banget sihh, Kayra jadi gak
bisa ikut kebandara" lirih Kayra kecewa.
" It's okay Kayra anak ayah. Lagian gak perlu kok, lebih
penting itu sama sekolah kamu."
Kayra tetap memasang wajah yang kesal dan
mencurutkan bibirnya manyung. Padahal kan seminggu
lagi ultahnya yang ketujuh belas tahun.

Sekarang bunda tengah sibuk menyiapkan makan malam


mereka. Menyendok nasi kepiring Kayra dan Ayah.
Mereka makan dengan sangat senang karena setiap saat
ayah selalu mengajari satu hal yaitu mengucap syukur
dalam setiap keadaan.

Besoknya, ayah akan berangkat ke Bali tanpa hadirnya


Kayra dan hanya di temani oleh sang istri tercinta yaitu
Ana
Keterbukaan

Pagi ini, suasana kelas ramai seperti biasanya. Ada


Selatan yang sedikit membuat konser mendadak
menggunakan botol aqua dan sapu
Selatan selalu bersama dengan teman dekatnya ada Jere,
Aksara dan Gerry. Mereka memang sangat kompak yang
membuat semua orang tertawa melihat tingkah laku
mereka. Pagi Ini adalah jam kosong karena ada rapat
guru, jadi jadwal sekolah SMA Galaksi dikosongkan dua
les ke depan. Jadi semua siswa bisa bebas bermain, dan
tertawa. Tidak dengan Kayra yang fokus pada Novelnya.
Dan sedikit demi sedikit Kayra melirik ke arah Selatan.
Sambil tersenyum kecil 

Selatan yang sempat melirik kearah Kayra, Sebenarnya


Selatan sangat kagum pada gadis itu karena bagi Selatan,
Kayra adalah gadis yang sangat sabar, walau banyak
yang membully dirinya dan juga gadis itu adalah siswi
yang paling pintar di SMA Galaksi jadi wajar saja dia
mendapatkan beasiswa.

" Kayra, lo bisa kali gabung sama kita-kita!!" teriak


Selatan dari tempat duduknya. Selatan memang sedikit
suka duduk di lantai.
" Ya, Kay.. lagian lo udah enam bulan sekolah disini
masa iya kita gak kawanan. Gak seru tau gak sihhh"
Aksara ikut berbicara sambil memainkan sendok yang
segaja di pinjam dari Kantin sebenarnya lebih tepatnya
di bawa tanpa izin dari pihak kantin tentunya.

"Lo semua!!, pada mau gak sihh temanan sama Kayra?!"


kini Jere menunjuk teman sekelasnya. Selatan memang
pernah cerita sama Jere, Aksara dan Gerry kalau dia mau
Kayra dilakukan dengan layak disekolah ini. Dan Selatan
memang menyukai Kayra.

"......" tidak ada jawaban atas pertanyaan dari Jere.


Tentunya membuat Gerry bangkit dari duduknya, geram
akan reaksi sekelasnya.

" Lo semua!! kenapa gak jawab pertanyaan Jere? Lo


emang gak mau berteman karena takut sama Sensio atau
apa Hah!!" Gerry sedikit manaikkan suaranya. Selatan
dan yang lain terkejut, bukan hanya mereka. Kayra yang
merasa diomongin atau lebih tepatnya diperdepatkan pun
bingung dan terkejut.

"Kita, sebaiknya sebagai manusia harus tetap saling


mendukung apalagi kita satu kelas. Satu kelas itu
menandakan kalau kita satu keluarga. Lo semua mau
kalau anggota keluarga kalian di jauhi atau gak
dianggap?"  ucapan Gerry sedikit menusuk hati satu
kelas. Semua orang diam dan mendengarkan. 

"Jadi kita harus mendukung, menolong, dan membantu


keluarga kita, yaitu Kayra. Kayra adalah keluarga gue,
Lo, lo dan kalian semua !!"  tunjuk Gerry satu persatu.

"Jadi gue, mau tanya sama kalian sekali lagi, Lo semua


mau gak temanan sama Kayra"
Tanpa menunggu lama semua siswa menatap Kayra dan
langsung menjawab " gue mau" ucap salah satu siswa 
" Gue juga mau"
"Gue mau...."
"Kita semua mau berteman dengan Kayra" Ujar Carren
sambil bangkit dari duduknya

" Aku senang kalian semua mau berteman sama Kayra"


Ucap Kayra dengan haru tanpa sengaja air matanya
sudah membasahi kedua pipinya. Tangan gadis itu kini
sibuk menyeka air matanya 
"Yaelah, Kayra jangan nagis lahh, kita gak mau lihat lo
lemah. dan kita semua mau lihat lo senang dan kuat "
ucap salah satu siswa yang sangat manis dan ramah dia
adalah Andini. Andini itu punya pacar, kebetulan
pacarnya adalah  ketua kelas mereka, namanya Jonathan.

tanpa terasa jam sudah menunjukkan setengah sepuluh.


Jam itu adalah jam istirahat semua siswa Galaksi. Semua
siswa berbondong-bondong menuju kantin. 

Selatan menghampiri meja Kayra


"Kayra, lo mau gak ke kantin bareng kita-kita" tanya
Selatan
" Gak usah aku disini aja" tolak Kayra dengan senyum
yang manis. Senyum itu membuat Selatan salah tingkah.
Jere dan teman mengerti kalau Selatan sedang salting.
" Yaudah kalau lo gak mau, kita duluan yah" Jere tidak
mau membuat Selatan kecewa, Karena di tolak oleh
Gadis cantik itu

Setelah mereka pergi, Kayra kembali sibuk dengan


novelnya. Tanpa ia sadari ia sedang memikirkan Nathan.
Tidak tahu kenapa Kayra ingin bertemu dengan Nathan.
Kayra mengambil Handphone dari tas kecilnya dan
mulai mengetikkan nama kontak Nathan di
handphonenya tersebut dan menelpon Nathan 

"Kak Nathan, aku boleh ajak ketemuan gak?" ucap


Kayra pelan takut Nathan akan menolaknya
Nathan sedikit bingung dengan sikap Kayra. Tidak
biasanya Kayra mengajaknya ketemua tapi ya sudah lah
"Iya boleh, dimana emangnya?"
" Taman belakang aja gimana kak?"
"Yaudah gue otw yah" ucap Nathan dan menutup
panggilan kayra dan mulai bergegas ke taman belakang.

Nathan berjalan sambil mendengarkan musik dari


earphonenya dan memasukkan tangan kirinya kesaku
celananya yang membuat aura ketampanan Nathan
bertambah.
" Tumben Kayra ngajak Gue ketemuan, ada apa yah?"
gumam Nathan kecil

Nathan sudah berada di taman belakang dan duduk


dibawah pohon besar. Namun, Kayra tak kunjung datang
dan membuat Nathan sedikit menunggu ke hadiran
dirinya. Dan setelah menunggu beberapa menit, akhirnya
Kayra datang.

" Ehh Maaf kakk..... Kak Nathan jadi lama nungguin


aku"
"Gapapa Kok, Lagian tumben Lo ngajak gue ketemuan.
Emang ada apaan?" Nathan sebenarnya penasaran. Apa
jangan- jangan Kayra Mau bertanya tentang itu? Batin
Nathan

" Kak, Kenapa sihh Geng Kak Nathan selalu gangguin


aku?" sudah Nathan duga pasti pertanyaan Kayra tentang
itu
" Sebenarnya itu... setiap orang yang baru masuk ke
sekolah ini selalu menjadi bahan bully Sensio kecuali
gue. Karena katanya Rafka, supaya siswa baru tidak
menganggap mereka lemah dan mereka mau semua
orang menganggap mereka kuat dan berkuasa."

"Trus kak" Kayra tanpak mencermati setiap kalimat yang


keluar dari mulut Nathan.
" Kalau Rafka sebenarnya keluarga dari orang kaya tapi
broken-home yang membuat dirinya sedikit brutal atau
nakal karena kurang perhatian"
" Kalau Kenzie, sebenarnya baik.."
"Apa baik? Kak Nathan bilang kalau Kak Kenzie Baik?"
Kayra memotong ucapan Nathan lantaran tidak terima
Nathan bilang Kenzie baik
" Lo sabaran dulu kali, gue belum selesai ngomong nihh.
Mau gue lanjutin apa enggak nih?" Nathan sedikit kesal
Kayra hanya tersenyum kikuk melihat Nathan Kesal
"Heheh Maaf dehh kak?"
"Kenzie itu gak dianggap dirumahnya karena Kenzie
pernah cerita sama gue, kalau dia merasa papanya gak
sayang sama dia dan merasa di bukan anak papanya .
Walaupun sebenarnya mamanya masih sayang sama dia,
tapi Kenzie gak mau, itulah yang membuat Kenzie
sedikit menghibur diri melalui membully orang. Baginya
membully adalah salah satu menutupi luka-lukanya.

"Kalau yang lain Kak? Kak Theo, Yemima sama yang


lainnya dehh"
" Kalau mereka sihh lebih tepatnya ikut-ikutan, karena
mereka merasa bahwa diri mereka itu sempurna, jadi
pada bully orang terus"

Kayra tercengang mendengarkan penuturan dari Nathan


"Kalau kak Nathan kenapa bisa masuk Sensio" tanya
Kayra semakin penasaran

"Kalau gue... " Nathan sebenarnya ragu untuk menjawab


pertanyaan Kayra
"Karna apa sih Kak" tanya kayra kembali sambil
menarik lengan Nathan
"Dulu tuhh bokap gue masuk rumah sakit, kebetulan
keuangan keluarga gue tidak memadai untuk biaya
perobatan bokap.. kebetulan nyokap Rafka ada dirumah
sakit dan nolongin biaya rumah sakit. Dan jumlah
biayanya tidak sedikit tapi banyak. Jadi gue berutang
budi sama Keluarga Rafka.

Ruang BK

Pembelajaran Penjas telah usai, kini Kayra berjalan di


koridor dan menuju kearah toilet. Air mengalir
membasahi tangan Kayra. Kini Kayra sedang berada di
toilet sekolah, mencuci tangannya di wastafel. Salah satu
bilik toilet terbuka. Kayra sebenarnya tahu siapa yang
membuka bilik toilet itu, siapa lagi kalau bukan 3 nenek
lampir ada Kenzie, Yemima dan Natasha. Kayra lebih
memilih mengacuhkan mereka dari pada memperdulikan
mereka bukan?

Jam pembelajaran Penjas Kayra dan kelas 12 IIS 4 yaitu


kelas Kenzie dan teman-teman emang jadwal yang sama
namun guru mereka berbeda.
Kenzie dan teman teman memandagi tubuh belakang
Kayra. Kenzie menyadari bahwa tubuh Kayra sangat
sempurna dan memiliki paras yang cantik tapi sederhana.
Namun, tanpa harta semua percuma, kan? Itu lah yang
Kenzie pikirkan.

" Hey, lo!!!" tangan Kenzie manarik bahu Kayra agar


menghadap kearahnya.
"......" Kayra lebih memilih untuk diam
" lo budeg yahh, atau lo gak bisa ngomong?" Yemima
menjadi kesal dengan sikap Kayra yang sok menjadi
pendiam.
"...." Kayra tetap bertahan dengan posisi diamnya. Yang
membuat Kenzie dan Natasha geram akan tingkah gadis
itu
"Kayra, Lo bisa ngomong kan? Ayo ngomong!!" teriak
Kenzie sambil mengapit kedua pipi Kayra yang
membuat mulut Kayra sakit. Kenzie memang sangat
kejam. Dari awal Sensio hanya membuat Kayra
semacam masa ospek yang dikerjai kakak kelasnya. Tapi
entah mengapa Kenzie selalu geram dengan Kayra.
" Emang gue punya urusan apa, sama kakak kelas yang
tidak tahu malu?!!" suara yang ditunggu-tunggu akhirnya
muncul, tapi suara itu membuat Kenzie dan teman teman
merasa tertusuk dengan kata-kata Kayra.
" Sebaiknya lo pergi tinggalin sekolah ini, dan gue yakin
kalau lo tinggalin sekolah ini, sekolah ini bakalan aman
tanpa adanya lo tentunya" kini Natasha yang angkat
bicara
" Emangnya ini sekolah punya nenek moyang lo apa?"
tanya kayra menatap Natasha dengan senyum kecil
namun penuh arti. Kenzie, Yemima, dan Natasha
mengepal tangannya menahan emosi.

" Lo nggak usah belagu yahh! Ngaca tuh, Lo itu cuman


anak miskin yang dapat beasiswa dan bisa sekolah disini.
Lagian tanpa beasiswa lo gak mungkin mampu sekolah
disini."
" Lo itu gak ada apa-apanya sama kita-kita!! Yang
pastinya Kaya raya, dan cantik-cantik, sementara Lo
hanya sampah sekolah aja. Jadi jangan bangga!!" kini
kata-kata mereka membuat Kayra sangat geram.

" Trus hubungannya sama kalian apa hah?" tanya Kayra


kesal
Sebelum dijawab oleh mereka, tiba-tiba guru
Matematika mareka keluar dari salah pintu kamar mandi.
Mati gue, jadi dari tadi bu Astari ada didalam, gimana
ini? batin Kenzie panik dan takut
Kenzie yang sempat panik tiba-tiba mengelus bahu
Kayra lembut dan berkata " Kayra, kok baju kamu
sedikit basah yah?" sebenarnya pertanyaan basi, Kenzie
bertanya seolah-olah itu bukanlah ulah dirinya.

"Kayra, Kenzie, Yemima dan Natasha, ikut saya ke


kantor!!" 
"Kan gue dah bilang apa? pasti dipanggil bu Astari" kini
Natasha sudah ketakutan sambil memukul pelan
keningnya.
Dan Yemima menggaruk tengkuk kepalanya yang
sebenarnya tidak gatal
"Tapi Bu?" Kenzie berusaha menghindar dari bu Astari
" tidak ada tapi-tapian Kenzie Liora"
Kalau sudah Bu Astari menyebut siswanya dengan nama
panjang itu menandakan wanita itu tidak main-main
dengan ucapannya.

                                         
*******

Selatan sedang berdiri di depan pintu kelas mereka, kini


dia sedang menunggu kedatangan Kayra. Pasalnya dari
pembelajaran Penjas usai Kayra tidak menujukkan
dirinya, yang membuat Selatan khawatir pada gadis itu.
"Tan, lo ngapain berdiri depan pintu? lo dah berdiri lebih
dari 10 menit woyy, kagak capek apa kaki lo?" teriak
Jere dari sudut ruangan
"Gak bakalan capek lah, dia kan lagi nungguin bidadari
hatinya!!" sahut Gerry sambil tertawa
" ck, kalau upacara 5 menitan aja kakinya dah kesakitan,
trus ngadu sama bu Astari" kini Aksara yang menyaut
dan membuat semua kelas tertawa
" Bedalah ceritanya kalau urusan sama hati. Ya kan
Tan?" Jonathan pacar Andini berbicara

Selatan yang mendengar tersenyum tipis. Dan akhirnya


Kayra datang dengan wajah yang sedikit tersenyum
riang
" Cih, ngapain lo senyum-senyum sendiri?" Selatan
bertanya
"Adalah, ihh kepo lo!" ucap Kayra sambil memukul
kecil lengan Selatan  
Selatan yang diberlakukan seperti itu membuat Selatan
senang
Mereka berjalan seiringan menuju meja masing-masing

Pembelajaran dimulai, ini adalah jam pelajaran Bahasa


Indonesia. Semua siswa sangat bosan dengan Bahasa
Indonesia, sebenarnya lebih tepatnya gurunya
Kini Selatan, Aksara dan Jere sudah tertidur di meja, ada
yang sibuk membaca novel, Handphone, bahkan
menyoret-nyoret kertas, siapa lagi kalau bukan Gerry.
Sekarang guru sedang menjelaskan di depan dan Gerry
melemparkan kertas kedepan. Ingat kertas itu tidak
mengenai guru, Kini Handayani selaku guru bahasa
Indonesia membuka kertas yang di lempar dan membaca
'Pulang, pulang kapan pulang? kami sudah sangat
bosan' 

"Siapa yang berani melempar kertas ini?" Tanya


Handayani dengan kaca mata yang sudah di ujung
hidungnya
" Mungkin Pak Asep bu!" teriak Gerry
Semua siswa meninggalkan kesibukan mereka dan mulai
tertawa akibat Gerry
" Gak mungkinlah Pak Asep, jauh jauh ngelemparnya?"
Bu Handayani memang sudah berumur dan membuat
semua siswa sangat suka mengerjai guru ini
Ohh Iya pak Asep itu, adalah penjaga sekolah yaitu
Satpam sekolah yang sudah sangat lama bekerja di
sekolah SMA Galaksi. Kalau Jere bilang Pak Asep
adalah teman dekatnya dan mereka dulu suka nongkrong
waktu mereka masih muda. Padahal Jere masih berumur
17 tahun, Jere memang seperti itu selalu membuat orang
di sekelilingnya tertawa.
"Mungkin Pak Asep mau PDKT-an sama ibu?" kini
Selatan sudah bangun dari alam mimpinya dan kini
sedang mengerjai Bu Handayani

Semua siswa tertawa terkekeh dan ada siswa yang sudah


sakit perut akibat tertawa
"SEMUA DIAMMM!!!" Bu Handayani  teriak sambil
menaikkan kacamatanya yang sempat turun.
Kayra hanya tertawa melihat tingkah kawan sekelasnya
"Maaf bu, kamu hanya bercanda, lagian sudah bosan bu,
dari tadi belajar mulu" ucap Selatan tulus 

                                                                          *******

Kayra berjalan ke arah Parkiran sekolah sambil


memegang dua buku double folio. Dan saat ini Selatan
sedang mengawasi Kayra dari kejauhan.
Tiba-tiba Rafka dan teman-temannya datang
menghampiri gadis itu, Selatan yang melihat hanya diam
dan menunggu apa yang akan mereka lakukan pada
Kayra.

"Woi... anak miskinn!!" Teriak Rafka terus berjalan


menghampiri gadis itu
Kayra berusaha tidak memperdulikan suara itu, dan lebih
memilih berjalan terus, kini Kenzie sedikit berlari untuk
mengejar Kayra

Kini Rafka sudah hadapan Kayra dan kini mereka


membuat sedikit pembelajaran untuk Kayra
Rafka mendorong tubuh Kayra hingga terjatuh ke tanah 

 "Maksud lo, apaan buat Kenzie, Yemima dan Natasha


masuk keruang BK hah?" Rafka sangat geram sehingga
menarik kerah baju gadis itu

 " gue.... gak bermasud kok" kini Kayra sedang dalam


fase tidak mood untuk meladeni manusia aneh yang ada
dihadapannya

 " gak bermaksud lo bilang sampai teman gue SPO hah?,


lo kenapa sih cari gara-gara sama kita terus" kayra yang
sudah berdiri kini terjatuh lagi

Saat ini Kayra menangis untuk mengurangi rasa


kekesalan hatinya

Rapuh
malam hari ini, Kayar duduk di depan meja belajarnya
sambil melihat cermin didepannya

 "apa sih salah aku, makanya mereka gak suka sama


aku?" Gadis ini menangis tersedu sedu

 " aku kan gak salah. Lagian apa salahnya aku melawan?
Ayah, Kayra kangen sama ayah, kapan ayah pulang?
Kayra juga kangen sama bunda, emang sihh bunda ada
di sini bareng aku, tpi bunda lebih sibuk sama kerjaan"
Gadis itu berbicara sendiri. Dan tiba tiba handphone nya
berdering

"Ayah, kok nelpon sihh, akukan lagi nangis. Nanti ayah


malah khawatir lagi" Kayra bingung

 "Hallo ayah, ayah apa kabar?" Kayra berusaha tidak


menampakkan dirinya yang rapuh

 " Hallo anak ayah yang paling cantik. Sehat dong, ayah
lagi kangen seseorang aja ini" Ayah selalu tersenyum
yang membuat Kyra lebih tenang saat ini
 "ihh kangen siapa sih ayah? pasti bunda kan? kenapa
gak videocall sama bunda aja ayah?" 

 " mana ada ayah kangen sama bunda, ayah itu lagi
kangen sama anak ayahh lah"

 " Kayra juga kangen sama ayah, kangen banget malah!


ayah kapan pulangnya? "

 "kayaknya tanggal 17 deh"

 "ayahh itu kan ultah Kayra udah lewat , masa ayah gak
ikut ngerayain ultah aku"

 "  ayah janji kok kalau ayah pulang pasti bawa hadiah
yang Kayra pengen. Hadiah Kayra mau apa sayang? "
Albert tau sebenarnya bahwa putrinya saat ini sedang
rapuh

                                               💙💙💙💙

Kayra turun dari angkot, setelah memberikan ongkos


sesuai dengan tarif, biasanya ia hanya menggayuh
sepedanya untuk pulang dan pergi kesekolah. Pagi tadi
saat ia mau menaiki sepedanya tiba-tiba rantainya lepas
yang membuat gadis itu harus naik angkot.

Saat ini Kayra sudah berada didepan gerbang sekolah.


Sebelum masuk kedalam Kayra memastikan dirinya
sudah rapi. " Tuhan, bantu Kayra menghadapi apapun
yang terjadi hari ini" doa Kayra pelan dan berharap
semuanya akan baik baik saja.

Kayra berjalan menaiki anak tangga yang cukup


panjang, kebetulan kelas Kayra berada di lantai tiga

Saat ini Kenzie dan teman-teman berada dilantai tiga,


saat Kayra ingin melewati arah mereka, tiba-tiba Kayra
didorong oleh Kenzie, sehingga dirinya terjatuh dari
tangga

 "MAMPUS LO!!!! SIAPA SURUH NGUSIK HIDUP


SENSIO?! RASAIN EMANG ENAK HAH?!" Teriak
Rafka dan Kenzie

 Nathan yang meliha tidak hanya diam, kini dia berlari


kearah Kayra yang sudah menangis sambil memegang
kedua lututnya. Jangan lupa saat ini Kayra ingin
menangis dan membalas semua tindakkan MEREKA.
 " Lo, gakpapa kan? " Apanya yang gakpapa, saat ini
Kayra terjatuh dan dibilang tidak apa-apa. Kayra ingin
berteriak bilang kalau itu semua Sakit!

 Kayra hanya menggelengkan kepalanya kecil sambil


menunduk.

 "Serius lo gakpapa?" Nathan ingin memastikan Kayra

 Rafka dan teman teman heren melihat tindakan Nathan.


Apa-apaan ini? jadi Nathan bela anak miskin yang gak
tau diri itu?

 "Nathan, lo gak usah belagu lah mau jadi pahlawan, Lo


emang gak ingat gimana 2 tahun yang lalu?" saat ini
Rafka sedang mengungkit masalalu

 " Gue gak bakalan tinggal diam kalau kalian, melakukan


tindakan kekerasan, lagian sampai kapan kalian mau
bully dia? apa sampai dia bunuh diri hah? " 

 " ..... " mereka diam seribu bahasa

 " kalau kalian mau buat have fun aja mending udah lah.
Kasihan dia, pasti selama ini Kayra itu tersiksa"
Rafka hanya diam dan mendengarkan, namun tidak ada
tanda-tanda mereka berhenti

 "emng urusan gue sama dia apa hah?" Rafka tidak


pernah menghargai perasaan orang lain walaupun orang
tersakiti karena ulah dirinya sendiri.

                                           💙💙💙💙

Saat ini Kayra sedang berada di taman sekolah. Gadis itu


selalu setia membawa buku diarynya kemanapun dia
pergi. Kini Kayra duduk diatas ayunan dan mulai
menuliskan sesuatu diatas kertas bersih itu.

Haruskah bully selalu melandaku setiap hari dan setiap


waktu? Bully yang selalu membuat aku merasa frustasi
dan kecewa, bahkan disaat aku ingin berteman dengan
mereka, mereka ingin bermusuhan dengan ku. Aku mau
bangkit dari lelucon mereka yang menyakitkan hatiku!!!

Pagi ini adalah pagi yang cerah, sepertinya matahari


sedang tersenyum kepada Kayra. Saat Kayra berjalan
dikoridor sekolah, sambil mendengarkan musik dari
earphonenya yang berwarna pink. berjalan santai tanpa
memperdulikan bahwa ada yang sedang menatapnya.
Saat Kayra berjalan, Kayra tidak sengaja melewati orang
tua siswa yang sedang marah-marah diujung
handphonenya. 

kini Kayra sudah berada dikelas, gadis itu meletakkan tas


gendong miliknya yang berwarna pink. Seorang siswa
menghampiri dirinya.

 "Kak, kakak dipanggil keruang BK" ujar siswa itu


sambil menaikkan poninya

 "gue?" tanya Kayra bingung dan tidak yakin

 " iya lah kak, masa iya bang Selatan? " sambil
tersenyum kearah Selatan.

Semua orang ingin menatap Kayra penuh penasaran,


Kayra terus berjalan dengan sepatu converse putih
miliknya menuju keruang BK

Didalam ruang BK sudah ada bunda dan orang tua, yang


sudah pasti orang tua dari anggota Sensio kecuali orang
tua Nathan.
Kayra duduk ditempat yang kosong, dan tiba-tiba Kenzie
berdiri hendak pergi

 " Dasar anak tidak tau diri kamu!! "

Plak.. satu tamparan mendarat kearah pipi Kenzie.


Semua orang diam, bahkan kepala sekolahpun terdiam

 " kamu juga anak yang mengecewakan!! " Kenzie hanya


diam tak melawan dan tak memberontak juga.

 " mohon perhatiannya"

 " Begini Bapak dan juga ibu dari orang tua anak didik
kami, perlakuan anak bapak dan ibu ini sudah kelewat
batas. Kemarin Kenzie, Rafka dan yang lainnya
mendorong Kayra hingga terjatuh dari tangga"  Kepala
sekolah mengambil nafas dan melanjutkan

 " Sebenarnya sih, Kayra tidak terlalu parah. Tapi tanpa


sepengetahuan kami sebagai guru, bahwa anak-anak
bapak dan ibu sudah melalukan pembully-an yang
menyebabkan Kayra sedikit tidak bersemangat untuk
sekolah"
saat ini Ana sangat terkejut, jadi selama ini anaknya
mengalami bully.

 " Sesuai peraturan sekolah ini, Rafka, Kenzie xan


teman-teman akan dikeluarkan dari sekolah ini"  ucap
kepala sekolah sedikit takut.

 " Maaf pak,bu saya memotong sebentar. Apa sebaiknya


Rafka dan teman-teman tetap bersekolah disini saja ya
bu? " Kayra meminta dengan sangat mohon.

 " baiklah kalau kamu maunya seperti itu" ucap guru


dengan senyum. Semua orang itu sangat bangga melihat
Kayra yang tetap mau berbuat baik walau banyak yang
tidak menyukainya. Terutama bunda. Ana sangat bangga
pada putri kesayangannya walaupun sebenarnya Kayra
bukanlah anak kandung Ana, tetapi Ana tetap
menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri

Baikkan?
"Ayo kita pulang!" Printah tegas dari Arkan papanya
Kenzie. Kenzie lantas mengekori papanya dari belakang.
Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir Kenzie.
Gadis itu memang sangat membenci papanya. Bahkan
dia bersumpah untuk tidak akan pernah lagi berbicara
dengan papanya. Dan demi apapun dia tetap memegang
sumpahnya itu.

sedikit berbicara tentang papa Kenzie yaitu Arkan.


Arkan sebenarnya tidak kasar, pemarah, ataupun hal
yang menyakiti hanya saja, ada satu hal yang membuat
dirinya seperti ini yaitu....

Flaskback 17 tahun yang lalu

"Maaf pak, sepertinya bayi bapak telah tertukar dengan


salah satu bayi pasien kami yang kelahirannya sama
dengan Putri bapak! " ucap Dokter Gianny yang pastinya
sangat ketakutan

"APA!! BAYI SAYA KETUKAR??!!" teriak Arkan


sangat emosi . Beberapa detik kemudian Arkan sudah
meninju tembok yang sangat dekat darinya
 "GAK MUNGKIN!, SAYA MINTA KALIAN SEMUA
CARI ANAK SAYA SAMPAI KETEMU!!!.
BAGAIMANAPUN CARANYA!" arkan kembali
berterik dan saat ini Arkan menangis telah kehilangan
Putri pertamanya

 "ya Tuhan bagaimana cara saya memberitahukan


kepada istri saya" batinnya berteriak sambil mengacak
rambutnya frustasi.

Dan sebenarnya Kenzie bukanlah anak kandung dari


keluarga Arkan, namun Kenzie tidak mengetahuinya
sama sekali. Yang menyebabkan Kenzie benci papanya.

                                               💙💙💙💙

Pagi ini Kenzie merasa malu untuk datang kesekolah,


pasalnya kejadian kemarin, gadis ini sangat gengsi untuk
meminta maaf dan berbaikan dengan Kayra.

 " Masa iya gue minta maaf sama Kayra, ihh enggak lah
adanya malu-maluin" monolog Kenzie sambil menahan
geli

 " ahh udalah gak usah dipikirin" 


Kenzie berlari-lari mengejar gerbang yang hampir
tertutup. Yup pak Asep ingin menutup gerbang sekolah

 " Pak Aseppp, bentar dulu dong, gerbangnya jangan


ditutup dulu"

 " Neng, kok bisa telat sih" tanya Pak Asep

 " heheh, maaf deh"

Kenzie terus berlari, dia takut bahwa bu Astari datang


lebih dulu.

hingga... bughh

Kenzie terjatuh dari tangga, kaki dan lututnha  rasanya


sangat sakit, karena kaki dan lututnya sudah memerah

 "awughh, sakit banget sihh kaki gue!!" sambil menekan


lututnya yang merah tanpa ia sadari air matanya sudah
terjatuh diatas pipinya.

Tiba-tiba tangan kecil dan mulus terulur dihadapan


wajahnya
 " sini gue bantuin" Kenzie tidak berniat menerima
uluran tangan gadis itu dan menepisnya dengan kasar

 " gue bisa sendiri kok, gue gak butuh bantuan lo dan gak
akan pernah, paham lo?! "

 " yaudah, gue naik yah" Kayra berjalan 3 anak tangga

Dan ketika Kenzie ingin berjalan dia terjatuh lagi. Kali


ini kakinya keseleo dan tidak memungkinkan untuk
berjalan. Sebenarnya tidak punya pilihan lain, bu Astari
lima menit lagi pasti sudah memulai pembelajarannya "
aduhh masa iya gue minta tolong sih" batin Kenzie.

 "udah gak usah gengsi, gue iklas kok mau bantuin lo.
Kan sesama manusia harus saling menolong, yahh
walaupun orang itu gak pernah anggap gue ada" kalimat
yang dilontarkan Kayra mampu menohok hati Kenzie

Kenzie hanya diam, dan sedangkan Kayra berjalan


kearahnya dan menuntun Kenzie kekelasnya.

 Semua orang menatap ke arah Kenzie dan Kayra,


bagaimana tidak ini adalah hal yang paling langkah
dikarenakan Kayra yang selalu dibully malah menolong
Kenzie yang selalu membully Kayra.

 "Kayra, kamu kok bisa kekelas 12 nak?" Tanya bu


Astari   " iya bu, tadi saya nolong Kenzie yang sedang
kesakitan" 

Bu Astari sebenarnya ingin marah pada Kenzie karena


telat datang pada saat pembelajarannya. Tapi kali ini, Bu
Astari tidak marah sama sekali.

 " Kok dia baik sih sama gue, padahalkan gue salalu
bully dia. Apa gue baikan aja yah sama dia? , Ihh
enggaklah ngapain gue mikirin anak gak tau diri itu"
batin Kayra.

                                              *****

Saat ini waktunya istirahat, banyak siswa dan siswi yang


berhamburan keluar kelas dan menuju ke kantin, tetapi
tidak dengan Kayra yang masih duduk di kursinya
dengan santai.

Selatan yang melihat Kayra masih berada si kelas, dia


tersenyum, ini adalah kesempatan Selatan untuk
menyatakan perasaannya kepada gadis cantik itu
namanya Kayra shara

Kayra menoloh kearah Selatan yang tiba tiba duduk di


sampingnya, sambil tersenyum manis memamerkan
deretan giginya yang putih bersih itu. Aneh

 "Kayra, hmm gu-e mau ngomong sesuatu sama lo" jujur


sebenarnya jantung Selatan sedang tidak baik-baik saja.

 "Yaudah kalau mau ngomong, ngomong aja"

 " Gue....gue..suk.. " ucapannya terpotong karena Aksara


tengah berusaha menganggu sahabatnya itu

 " Bang*at lo gue keganggu bego"

 "Ehh maaf deh, kirain lagi ngapain, ohh iya gue sih
cuma mau ngingatin aja. Gak baik kalau berdua nanti
ada setannya" Aksara tertawa sambil memengang
perutnya dan keluar kelasnya.

 kayra tertawa melihat tingkah Aksara sedangkan Selatan


tertawa kecut.
 " Kay, nanti malam lo ada acara gak sih? " 

 " aku sih gak pernah ada acara"

 "Gimana ntar malam, gue ajak lo jalan mau gak?"

 jujur Kayra sebenarnya menyukai Selatan dari dua bulan


yang lalu pada saat Selatan menolongnya ketika ada
preman yang hampir melukai Kayra. Kayra menatap
bahwa Selatan adalah laki laki yang sangat baik

 " yaudah, nanti aku ijin sama bunda dulu yah? "

 " Lo gak usah ijin sama bunda, ntar gue aja yang minta
ijin sama bunda lo"

Kayra sangat senang, karena Selatan adalah cowok yang


paling berani. Dan lebih senang lagi malam nanti mereka
akan jalan berdua. Kayra berharap Selatan juga akan
menyukainya.

 "Nanti gue jemput lo jam 7" 


Bulan

Saat ini gadis cantik itu sudah berdiri didepan cermin.


Ya Kayra sangat cantik malam ini, walaupun wajahnya
tidak memakai makeup tetapi dia tetap sangat cantik,
wajahnya terlihat cantik natural.

 " ya ampun, kok aku jadi jantungan gini yah?padahalkan


Selatan satu kelas aku, udah sering ketemu kok, tapi kali
ini beda, perasaan aku Selatan bakal nyatain sesuatu
deh" Kayra saat ini sangat percaya diri.

 "Kayra, Selatan udah dibawah sayang, kamu gak mau


turun?" Bunda sedikit berteriak

 " iya bunda sabar! " Kayra berjalan menuruni anak


tangga. Penampilan Kayra sangat sederhana gadis itu
hanya memakai celana jeans hitan dan hoodie pink yang
lumayan besar untuk ukuran tubuhnya. Tapi bagi Selatan
saat ini Kayra sangat cantik.

 "Ihh baju kalian sama sepertinya udah janjian yah,


warnanya sama lagi pink" bunda saat ini sedang
menggoda putrinya
 " bunda apaan sih, orang gak sengaja juga" rengek
Kayra malu.

 Selatan hanya tersenyum ke arahnya

 " yaudah deh, aku ganti aja, dari pada di ejek sama
bunda"

 "Gak perlu diganti kali"

 " iya biar kalian dikira pacaran" 

 "Bunda, apaan sih gak lucu tau" kini wajah Kayra merah
seperti kepiting rebus

 "Selatan jangan anggap serius yah, bunda bencanda


kok"

 " iya gakpapa, santai aja" 

 "Bunda kami berangkat dulu yahh?" bunda berjalan


kearah bunda dan mencium pipi bunda, sedangkan
Selatan hanya menyalim bunda dengan sopan

 "Pulangnya jangan kemalaman yah?" 


 " Iya bunda" kini Selatan yang berbicara.

Kini Kayra berada di mobil mewah milik Selatan. Kayra


diam seribu bahasa, tidak tahu apa yang perlu
dibicarakan, Selatan sedang memikirkan obrolan apa
yang cocok untuk basabasi.

 " Kayra, kenapa sih lo nggak pernah mau membalas


semua perlakuan Sensio sama lo? " akhirnya Selatan
membuka obrolan

 "Emang harus dibalas yah?" bukannya menjawab,


Kayra malah bertanya 

 " Enggak sih" Selatan salah tingkah dan menggaruk


tenggkuk lehernya, merasa malu

 " Yaelah jangan panik kali. Emang gue gak mau bales
dendam, lagian kata ayah tetap berbuat baik walau
banyak yang jahat sama kita" Ucap Kayra sambil
menatap jalanan yang sangat panjang.

 " Tan, kita mau kemana sih, perasaan udah 15 menit deh
kita jalan, kok belum sampai sih" jujur sebwnarnya
kayra grogi. Pasalnya, ini adalah kencan pertamanya
seumur hidupnya.

Selatan tak tau harus menjawab apa. Jadi dia


memutuskan untuk diam,

Kini mobil mewah itu sudah berhenti di depan cafe yang


sangat mewah jangan lupa cafe ini terlihat untuk orang
yang sedang berpacaran yang memiliki kesan romantis.

" Kay, kita dah sampai" Selatan mematikan mesin


mobilnha dan memarkirkan mobil itu.

" Ehh udah yah" Sambil mengucek matanya.

Mereka berjalan ke meja yang sudah di siapkan oleh


pelayanan, sepertinya Selatan sengaja membawa gadis
itu ketempat ini.

" Lo mau pesan apa Kay? " Tanya Selatan sambil


membuka buku menu yang tersedia disana.

" Gue pesannya sama kayak lo aja lah, lagian gue


bingung mau pesan apa? Menunya banyak banget"
Kayra tersenyum kecil.
Setelah mereka menyudai makan malam mereka, kini
Selatan sedang mempersiapkan apa yang akan
disampaikannya kepada gadis cantik yang ada
didepannya saat ini, hal itu membuat Kayra gugup
bahkan jantungnya rasanya mau lepas saja

Selatan, lo jangan natap gue terus ishh batin Kayra

"Kayra, sebenarnya gue ngajakin lo jalan ada sesuatu


yang mau gue bilang,.. "

Kalimat itu membuat Kayra makin grogi

"gue suka sama lo" Empat kalimat itu membuat Kayra


sulit untuk bernafas.

" Lo dengar gue kan?" Selatan ingin


memastikanmemastikan, Kayra saat ini sedang mencerna
baik baik ucapan yang dilontarkan Selatan selalu cowok
berparas tampan, manis dan juga baik hati.

"Iy-a gue denger kok" Ujar Kayra


" Lo, mau gak jadi pacar gue? " Lagi lagi Kayra sulit
bernafas, apa-apanya sih Selatan ini, gue tuh sulit
bernafas dari tadi gara gara lo batin Kayra

" Kalo lo gak mau gue gkpapa kok" Wajah Selatan


terlihat sedikit murung pasalnya, Kayra menundukkan
wajahnya. Padahal kan gadis itu hanya menetralkan
jantung nya yang berdetak kencang dari biasanya.

" Tan, sebenarnya gue mau. Tapi kan gue orang yang
selalu dibully sama Sensio dan gue yakin lo pasti malu
punya pacar kayak gue" Ucapnya dalam hati

"Maaf yah Selatan gue belum bisa"

" Yaudah deh, mungkin lo emang belum siap. Tapi ingat


suatu saat nanti gue harus pastiin lo jadi pacar gue. Jadi
untuk saat ini lebih baik kita berteman dulu aja"

Ucapan Selatan selalu membuat jantung gadis itu


berdetak kencang.

" Iya, lebih baik kita berteman"


Selatan bangkit dari duduknya sambil menarik sebelah
tangan Kayra " Lo ikut gue yah, gue mau nunjukin
sesuatu sama lo"

Kayra hanya menurut dan mengikuti langkah kaki


Selatan, saat ini jarak keduanya sangat dekat sehingga
Kayra dapat mencium Farfume mint Selatan, sangat
wangi tentunya.

Kini mereka menaikan anak tangga menuju rumah


pohon. Kini mereka tengah duduk memandangi langit
yang sangat cerah, sepertinya bulan sedang tersenyum
bahagia.

" Kay, lo lihat gak bulan disana? " Tangan Selatan


menunjukkan ke arah bulan cantik itu.

" Iya, gue suka banget sama bulannya"

" Sama gue, kapan sukanya?"

"Huk.. Ekhemm" Kini Kayra terbatuk-batuk. Pertanyaan


apa ini yang dilontarkan Selatan
"Apaan sih Selatan, bercanda gak lucu tau" Tangan
mungkil gadis itu sedang memukul kecil lengan kekar
Selatan.

" Hahaha.... , santai aja kali Kayra. Jangan salting


gitulah" Selatan memang menyadari hal itu, yang
membuat Selatan gemas melihatnya. " Lo senang gak,
gue ajakin jalan jalan? "

"Senang lah masa iya gak senang. Kalau ada aja orang
yang gak senang gue pastiin orang itu aneh banget."

" Jadi, kalo lo gue ajakin jalan terus berarti mau dong?"

"Mau lah" Kayra menutup mulutnya, gadis itu tak


sengaja melontarkannya.

" Eh.. Gak gitu maksud gue. " " Gak papa santai aja, gue
senang kok dengarnya"

Selatan mengambil iPhone milikinya dan mengambil


foto Kayra yang sedang tersenyum manis. Saat ini
Selatan sedang menggantikan wallpaper hpnya menjadi
foto Kayra yang baru saja ia ambil.
" Kay, kita pulang yuk. Udah jam 9, gak bagus cewek
pulang kemaleman "

" Pulang yah?" Ya saat ini Kayra sangat kecewa


mengapa jam sangat cepat berlalu.

Selatan yang menyadari akan hal itu langsung berkata "


Besok-besok masih bisa kok"

Malam ini adalah hal yang terindah semasa gadis itu


menginjak sekolah di SMA Galaksi.

Kini Kayra sedang menulis kan perasaannya di kertas


putih bersih itu. Kertas itu adalah lembaran-lembaran
diary milik Kayra.

Tertawa bahagia

Pagi ini cuaca sangat mendung, tanda-tanda hujan akan


turun " Masa iya, gue berangkat naik sepeda nanti kalo
kehujanan ditengah jalan gimana yah?" Sambil
memakaikan sepatu converse miliknya " yaudah deh
naik sepeda ajalah"

" Bunda, Kayra berangkat dulu bunda" Teriak Kayra


sambil mengeluarkan sepeda kesayangannya.

Sesampainya di sekolah Kayra memarkirkan sepeda


ditempat parkiran. Hanya Kayra sendirilah siswa yang
membawa sepeda kesekolah

" Untung aja hujannya belum turun" Turunnya dari


sepeda sambil merapikan dasi miliknya

Tiba-tiba Kayra melihat mobil mewah sudah terparkir


indah disamping sepedanya. Pintu terbuka dan Selatan
cowok berparas tampan keluar dari pintu mobil itu.

"Ehh ada cewek cantik nih, mau kemana?" Tanya


Selatan sambil berjalan agar seiring dengan gadis itu.

" Mau ke kelaslah masa iya mau kekondangan?"

"Emng ada yah cewek cantik pakai seragam sekolah


kekondangan? Emang kekondangan siapa sih" Selatan
memang sedang membuat Kayra kesal dan Selatan
memandang gemas gadis yang ada didepannya.

" Bodo amat gue gak peduli" Kayra tetap berjalan

" Kay, besok-besok gue boleh gak antar jemput?"

" Idih lo mau jadi tukang ojek gue. Lagian nih Selatan
Arsensio cowok paling ganteng, kalo lo mau jadi tukang
ojek gue, gue gak bakalan mampu bayarnya. Apalagi
mobil lo mewah banget. Mendingan gue pake Sepada
cantik imut gue"

 "Yaudah deh gue ngalah" 

 " Kayra, hari ini ada PR Sejarah kan? " tanya Selatan

 " Iya emang kenapa? "

 " gakpapa sih cuma tanya doang"

 "Oh.."

 Kayra Shara dan Selatan Arsensio hendak memasuki


pintu kelas mereka dan tiba-tiba...
Duarr..... 

seseorang siswa sudah memecahkan salah satu balon


yang berwarna pink

"HAPPY BIRTHDAY KAYRA" ucap semua siswa


serempak. Dan kini mata Kayra teralihkan ke arah
dingding dan melihat..

HAPPY BIRTHDAY KAYRA SHARA

itu adalah tulisan dari balon balon gold yang sudah


ditempelkan oleh teman sekelas mereka

Kayra yang melihat akan hal itu tersenyum bahagia


tanpa terasa air matanya memabasahi kedua pipi
manisnya.

 " Kay, lo gak perlu nagis tau, kita maunya lo senang"


ucap andini " bener tuh, lagian ini kan birthdaynya lo.
Jadi harus have fun lah" kini ucap Pricillia.

 " Ih nanti ada pak Predo tau, kita bakalan di marahin.


Lagian ini semua ide siapa sih? "
Selatan hanya membuang wajahnya tak ingin melihat
Kayra, namun Kayra tersadar akan sesuatu melihat
tingkah Selatan.

 " jangan bilang lo yang ngasih ide ini semua" Selatan


tertawa melihat wajah Kayra " ngaku gak lo? " 

 "Iya emang gue, kenapa lo gak suka?"

 " Kok, lo bisa tau sih"

 "Dari dua bulan yang lalu, gue udah tau ultah lo dan dari
dua minggu yang lalu gue udah mempersiapkan ini
semua. Lagian gue udah pada ijin sama guru guru yang
bakal masuk kekelas ini kok"  ucapnya panjang lebar

 " makasih yahh teman-teman"

💙💙

Kring...kring

Suara bel itu adalah suara yang ditunggu-tunggu oleh


semua siswa SMA Galaksi
 " Kay, ada adek kelas noh didepan kelas kita" ucap
salah satu siswa 

 " ohh, iya makasih yah"

Kayra berjalan menghampiri gadis itu. " Eh Fia kok


tumben kesini ada apa? "

" Gak ada sih kak, Fia mau bilang HBD yah kak"

"Ihh makasih" ucapnya senang sambil memeluk gadis


yang sudah dianggapnya sahabat disekolah ini.

" iya kak sama-sama. Oh iya kak kita ketantin bareng


yuk, biar Fia yang teraktirin " " ihh kamu serius mau.. "

"Iya dong, yaudah yuk" ucap Fia sambil menarik tangan


Kayra.

***

Kini Kenzie sudah melihat unggahan Intagram milik


kelas Kayra. Dia sangat geram bagaimana mungkin ultah
mereka sama??? Dan Kenzie tidak akan membuat Kayra
bahagia
 " Ken, lo udah tau gak kalo cewek cupu itu ultahnya
sama kayak lo? " tanya Yemima siratu kompor 

"Iya gue udah tau kok"

 " jadi lo mau ngapain dia nih"

 "Sesuai rencana awal, gue gak mau dia bahagia"


ucapnya sambil tersenyum, senyuman itu adalah
senyuman jahat

 "Udahlah Kenzie, sampai kapan sih lo mau jahatin dia?"


Kini Natasha memang sudah berubah sejak kejadian dia
BK itu.

 "Udahlah Sya,lo gak usah sok baik, biarin Kenzie


berbuat semaunya "

"Yaudah deh gue gak akan pernah ikut ikutan lagi sama
kalian. Gue keluar dari Sensio" ujarnya lalu pergi keluar
entah kemana tujuannya saat ini

" Biarin ajalah, sok baik dia itu Kenzie. Mending lo


siapin rencana lo pulang sekolah"
*** 

Siang ini Kantin sangat penuh, semua siswa ada yang


makan, tertawa dan ada juga yang bergosip ria

Kini Natasnya berjalan ke arah meja Kayra dan Fia.


Natasya tanpa permisi duduk disebelah Kayra.

 "Kayra, gue mau ngomong sama lo. Boleh gak?


Kayaknya sih gak boleh yah? Soalnya gue udah jahat
banget sama lo?" Ucapanya lirih

 " Gue gak sejahat itu kali Sya,lagian lo mau ngomongin


apa sih?penasaran gue tau"

 "Sebenarnya gue mau bilang, kalo gue minta maaf


sebesar-besarnya atas semua perbuatan gue sama lo....
Gue sih yakin perbuatan gue gak bakalan bisa dimaafin"

 "Gue udah maafin kali" segampang itu kah bagi Kayra


memaafkan?  Sebenarnya gadis itu mengetahui bahwa
Natasya hanya ikut-ikutan saja.

 "Lo yakin mau maafin gue?"


 "Iya.. Tapi ada syaratnya dong?"

 " apaan syaratnya" kini wajah Natasya ketakutan

 "Lo gak bakalan bully siapapun lagi dan lo harus mau


berteman sama semua orang tanpa memilih-milih
termasuk gue. Lo harus mau berteman sama gue cewek
miskin oke?" 

 " iya gue bakal berteman sama siapa aja tanpa melihat
dia cantik atau enggak, kaya ataupun miskin. Gue
Natasya kelly berjanji! " tak sadar bahwa air mata
Natasya sudah jatuh.

 "Gue juga minta maaf sama lo Fia, gue kan sering juga
bully lo dulu"

 "Iya aku maafin kok. Jadi kita temanan kan?" Tanya


Sofia ragu

 " Iya" kini mereka berpelukan. Kayra sangat bersyukur


Natasya sudah berubah. Kini mereka tertawa bahagia.
"Ohh iya Kay nanti kita pulang bareng yuk?. Soalnya
gue mau kasih sesuatu sama lo. Pokoknya ini suprise
dari gue" ujarnya sambil menepuk pelan bahunya.

 " Ihh kenapa harus buat gue penasaran sih"

Saat ini Kayra dan Sofia sudah berada dirumah besarnya


Natasha

"Wah rumahnya gede banget kak"

"Iya, kayak istana aja nih"

Natasha sedang berada didalam kamar gadis itu sedang


mangambil hadiah untuk Kayra

" Kayra, ini hadiah buat lo hbd yah" sambil


menyodorkan kotak berwarna navy itu

" buka aja kak, aku penasaran tau"

Kayra membuka kotak itu, dan gadis itu sangat terkejut


melihat hadiah yang di berikan oleh Natasha
" Sya, lo yakin ngasih ini sama gue? " masih dalam
ketidakpercayaannya.

"Iya lah masa enggk, intinya lo sama Fia harus jadi


sahabat gue dan gue mau kasih gelang ini sebagai tanda
persahabatan kita"

Saat ini Fia sangat senang, ternyata Natasha sangat baik.

Fakta pertama

Kayra baru saja pulang dari rumah Natasha dan rasanya


semua badannya sudah berteriak untuk beristirahat
pasalnya dia sangat lelah. Dia menjatuhkan tubuhnya di
kasur yang menurutnya tempat ternyaman Tanpa sadar
dia sudah tertidur pulas
Ana yang melihat dari bilik kamar sang anak tersenyum
bahagia " Happy birthday Kayra Shara dan Happy
birthday juga anak Mama" saat ini Ana sedang menangis
membayangkan anak kandungnya saat ini yang sedang
berulangtahun juga. " Mama harap kamu bahagia
bersama orang tua baru kamu sayang" Ana semakin
menangis dan pergi meninggalkan Kayra

saat ini Ana sedang membuat kue untuk merayakan


ulangtahun Kayra. Walaupun hanya dua orang namun,
Ana janji akan membuat Kayra tersenyum

Kayra berjalan di tuntun oleh bunda, pasalnya matanya


sedang dibalutin dengan saputangan berwarna pink

" bunda mau ngajakin aku mana sih, pakai acara


ditutupin segala" Kayra saat ini sedang kesal dan
penasaran

" Kamu yang sabar yahh, bentar lagi nyampe kok. 1 2


3... Happy birthday anak Bunda!! " 

Kayra hanya menatao tak percaya dengan semua yang


ada dihadapannya
 " Bunda makasih banyak yahh" Gadis itu menangis labi
untuk kesekian kalinya.

 "Hush ushh jangan nagis dong, nanti muka kamu jelak


gimana?" Bunda menghapus air bwning itu.

 " gak masalah yang penting aku senang banget hari ini
bunda"

Setelah acara Kayra duduk di sofa sambil memandang


foto foto kecilnya, gadis itu merasa ada yang aneh dari
semua foto itu. "Aneh yah kenapa dari semua foto gue,
gak ada yang mirip. Malah foto bayi ini yang mirip
banget sama bunda dan ayah, bayinya kok gak punya
tanda lahir yah" itu adalah foto pertama dihari
kelahirannya.

 "Apa jangan jangan gue bukan anak ayah sama bunda?"


kini Kayra sedang berasumsi " ihh gak mungkinlah aku
kan anak satu satunya bunda sama ayah"

 Bunda menghampiri Kayra dan membawakan segelas


susu panas dan memberikan kepada Kayra "Anak bunda,
gak belajar?" 
 Kayra hanya diam sambil bertanya tanya. " Kayra, kamu
dengar bunda? " Ana menepuk pelan bahu gadis itu

 "Ehh bunda" tersadar dari lamunannya. Kayra sangat


penasaran namun dia mengurungkan niatnya

"Kayra besok Ayah pulang lohh, kamu senangkan?"


Tanya bunda sambil mengambil alih album foto.

 " Bunda serius ayah besok pulang? Yahh pasti lah aku
senang banget bunda" Kayra sangat antusias saat ini dan
melupakan masalah tadi

 " kayra besok ayah kamu pulang, jadi malamnya bunda


sama ayah mau ngajak kamu pergi kesuatu tempat yah.
Kamu harus dandan cantik" lalu pergi meninggalkan
Kayra sendiri

Sore ini cuaca sangat mendukung, Kayra dan bunda


duduk diruang tunggu Bandara. Gadis dengan
pakaiannya dress berwarna pink, sepatu sneakers putih
dan tas selempang warna putih.

" Bunda emangnya kita mau kemana sih masa iya jemput
ayah aja harus pakaian dress gini sihh" gerutu Kayra
"Kamu tenang aja Kay"

Setelah selang satu jam akhirnya ayah keluar dari


pesawat dan sedang berjalan menghampiri ratu dan
putrinya.

" Ayahhhhh" Kayar berlari mengejar ayah dan


memeluknya, ayahpun langsung mencium puncak kepala
Kayra.

"Hei putri ayah, gimana kabarnya? Kangen ayah gak


nih?" 

" ya iyalah masa enggak, bunda tuh juga kangen sama


ayah"

Mobil yang ditumpangi keluarga kecilnya Kayra sudah


tiba dirumah putih yang sagat besar.

 " Ayah bunda ini rumah siapa sihh"

 " kamu tenang aja sayang"


Mereka memasuki gerbang megah itu dan memasuki
rumah besar itu. "Apa jangan jangan ayah sama bunda
mau jual gue lagi" batin Kayra

 "Saat ini kita kedatangan tamu spesial sayang" ujar


Arkan papa Kenzie kepada sang Istri tercinta namanya
Shara. Kayra yang melihat Arkan langsung pucat dan
gugup

 " apa apain ini jadi benar ayah sama bunda mau jual
gue" Kayra bertanya ragu

 " yah enggak lah sayang. Tapi Ayah sama bunda mau
kasih tau kamu sekarang karna kamu sudah besar" gadis
itu semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Arkan, sudah saat nya kita memberitahu kan yang


sebenarnya.. " jeda Ayah " Kalau sebenarnya Kayra
bukan lah anak kandung  saya melainkan anak kandung
anda"

Deg!!!
Fakta apa ini, fakta yang tidak mau ia ketahui, fakta yang
membuat hatinya tersakiti dan mungkin tidak bisa
terobati lagi.

 " bunda, ini gak mugkin kan? " tanya kayra yang
langsung menanis sambil memeluk bunda, Ana hanya
bisa menggukkan kepalanya tanpa berbicara

 " Kayra gak mau!!! aku gak mau punya orang tua
kandung, aku hanya punya ayah sama bunda. kayra
benci sama kalian semuaa! " kayra berlari meninggalkan
mereka semua. Gadis itu berlari tanpa kenal lelah dan
berlari tanpa tujuan

Bughhh

Tubuh gadis itu sudah terjatuh dan mengeluarkan darah


dari kepala gadis itu. Kayra kecelakaan 

 "Aduhhh mati gue, tadi gue habis nabrak orang kan?


Dia gak mati kan? Gue gak bakalan masuk
penjarakan?!!" Gadis yang menabrak saat ini sangat
frustasi najun, dia masih bertanggung jawab dan ia
menghampiri hadis yang ia tabrak
 " Kayra!!!! Jadi gue nabrak Kayra?! " Kenzie menangis
tengah mengetahui Perempuan yang ia tabrak adalah
Kayra.

Kenzie mengebutkan mobilnya dan menuju rumah sakit


terdekat.

Kenzie gak tau berbuat apalagi setelah keadian ini. Salah


satu caranya adalah menelpon mama ataupun papanya,
walau sebenarnya sudah ketakutan setengah mati.

 " Mama, kenzie habis tabrak temannya kenzie.


Kayaknya dia kehabisan banyak darah" 

Shara panik mendengar itu, bukan panik karna Kenzie


tapi panik kalau yang Kenzie tabrak adalah anak
kandungnya sendiri Kayra Shara.

 " Namanya siapa?" tanya Shara

 " Kayra bunda" 

 " Kamu sekarang ada dimana? " tanya Shara khawatir


 " Aku Sharelock ma" panggilan terputus, Shara, Arkan,
Albert dan ana segera menuju Rumah sakit.

Fakta Kedua

Semua orang berlari-lari menghampiri ruangan Kayra,


Ketika mereka memasuki bilik kamar dan manatap kayra
yang terbaring lemas

 "Kenzie, gimana keadaan Kayra?" Shara terlihat panik,


dia tidak mau kehilangan anak kandungnya untuk kedua
kalinya

 " Enggak kok Ma, lagian Mama kok panik banget sih? "

 Kenzie yang menyadari orang tua Kayra langsunb


menghampiri berniat meminta maaf

 " Tente, Om saya minta maaf atas kesalahan saya. Saya


memang tidak mengetahuinya! " Mohon Kenzie lirih

Ana dan Albert kini telah dihadapkan dengan anak yang


selama ini mereka cari. Jujur mereka sangat senang,
namun ada yang membuat mereka sedih yaitu anak yang
selama ini bersama sama dengan mereka yelah berbaring
lemas.

 " Iya sayang, tidak masalah kok. Kita banyak banyakin


berdoa aja" Deg!! apa maksudnya ini? setelah kejadian
ini orang tua Kayra tidak marah?

 " Ma, kenapa nama mama sama dengan nama belakang


Kayra? "

Sepertinya fakta sebenarnya akan diketahui sama semua


orang. Shara yang mendengar itu mengkerutkan dahinya.
" Masa iya sih? Apakah benar begitu?"

 " Iya saya melihat kain yang dibalutin oleh Kayra ada
nama Sharanya. Jadi, saya memutuskan Shara menjadi
nama belakangnya"
Tentang Rafka

Rafka, anak yang sangat pemarah dan pendendam.

Anda mungkin juga menyukai