Bughhh....
Siswi yang menabraknya hanya melihat dengan sinis dan
berlalu dengan santai tanpa memedulikan Kayra " Ihh
kesal banget sihhh, dia yang nabrak dia yang marah.
Dasar manusia aneh, sayang banget cantik cantik tapi
gak punya sopan santun"ujar Kayra yang melanjutkan
jalannya dan mengusap lututnya yang sempat tergores
akibat batu. Kayra sempat bingung dimana keberadaan
kelas Kayra, ia sempat menanyakan kepada beberapa
murid-murid yang lewat di depannya, namun sayang tak
seorangpun yang menjawab" Gimana sih, ditanyain kok
ga ada yang jawab. Masa iya SMA ini bisu semua" kesal
Kayra yang sangat meluap "Yaudah deh aku coba tanya
sama yang disana, mana tau dia mau jawab" ucap Kayra
yang melihat perempuan sedang belajar seorang diri "
Hai nama aku Kayra, aku anak baru di sekolah ini. Aku
boleh tanya. Kelas 11 PSP 2 dimana yah ruangannya?"
Tanya Kayra dengan lembut dan sopan santun. Tampak
dari penampilan perempuan itu dia sangat sederhana dan
pendiam
Dengan ragu dia menjawab " Disana kak" tunjuknya
arah sebelah kanan, yang sebenarnya sudah Kayra lewati
sedari tadi "Oh iya sebelah sana" ucap Kayra yang
sebenarnya malu karena sedaritadi sudah mondar-
mandir, " nama kamu siapa?" Tanya Kayra sambil
menyodorkan tangan manisnya. Perempuan itu hanya
melihat dengan ragu, seperti orang yang ketakutan
namun Kayra mengisyaratkan jangan takut
" nama aku Sofia kak dari kelas 10 PSP 2 kak" ucap
suara lembut Sofia menyambut uluran tangan Kayra"
Wahh kita beda satu angkatan yah sama sama PSP 2
lagi" Kayra ingin lebih dekat lagi pada Sofia
"Oh iya Sofia, kita bisa berteman baik lohh. Kamu mau
kan,berteman sama Kayra" Kayra ingin berteman dengan
Sofia karena, ia sangat yakin bahwa Sofia tidak memiliki
teman, dikarenakan Sofia tampak begitu pendiam, lugu,
culun dan memiliki penampilan yang sangat sederhana.
Sebenarnya Sofia itu sangat cantik, namun ditutupi oleh
poni yang tepat pada alisnya dan rambut tebal yang
pendeknya diatas bahu, dan menggunakan kaca mata
yang memiliki gagang yang tebal berwarna hitam pekat
"Iya kak, K-ak Kayra a--nak baru yahh disini?" tanya
Sofia terbata-bata kerena sedang takut akan terjadi
sesuatu dengan Kayra
" iya dong, makanya aku senang banget, apa lagi ini tuhh
sekolah impian aku dari kelas 6 SD, kebayang ga sihh
yang aku impiin udah lama banget dan ternyata sekarang
kewujud" ujar Kayra yang berusaha menjelaskan dengan
semangat
"jadi kak, ka-kak a-nak baru di sekolah ini?" Sofia masih
terbata-bata, panik dan khawatir apa yang selama ini iya
rasakan akan terjadi kepada Kayra.
"iya emang kenapa sihh Fia?" penasaran karna Sofia
tampak khawatir.
" Kak, sebenarnya-----" tak sempat melanjutkan
penjelasannya
Sensio Marah
" Kalian diam aja, gue udah punya rencana sendiri untuk
mereka!" kata Rafka dengan suara penuh penekanan "
jangan lupa buat lo, gue gak akan ngebiarin anak baru
hidup dengan tenang" tunjuk Rafka tepat pada mata
Kayra
Kayra yang menyadari hidupnya akan berakhir sudah
pasti ketakutan, tapi bukan Kayra jika ia tidak
mengiyakan " Iya kak a-ku tung-gu kalian dengan
senang hati" kalimat Kayra mampu membangunkan
kemarahan Kenzie. Bahkan Nathan yang sedari terdiam
kini melihat Kayra dengan perasaan takjub
***
Kring.....kring....
Bel sekolah Galaksi membuat seluruh siswa
berhamburan dan menuju tempat favorite semua siswa
mana lagi kalau bukan kantin kesayangan.
Rafka dan teman-teman punya rencana untuk Kayra,
Rafka dan yang lain ingin membuat Kayra menderita.
Kenzie yang sudah dihadapan Kayra menatap sinis
Kayra "Bawain barang-barang gue" bentak Kenzie
melempar barang-barang tersebut. " Lo dengar ga sihh
Kenzie bilang apa" bentak Rafka dengan suara beratnya.
Kayra hanya diam dan memandang mereka dengan datar
" Lo tuh miskin, gak usah belagu, orang miskin aja
bangga" sentak Glen dengan emosi karena melihat wajah
Kayra
"Wah parah nih bocah, udah budeg nih. Gimana kalo
kita seret aja?" Geram Kenzie
Tanpa menunggu kesetujuan temannya, Kenzie duluan
menariknya dengan paksa. dan membawa dia ke kantin.
"Sekarang Lo pesenin gue Jus Alpukat!" Perintah
Kenzie.
Kayra tanpa berbicara dia menuruti perintah Kenzie yang
merasa seperti Ratu
" Gue akan ikuti permainan lo semua" batin Kayra
Setelah dibuat, Kayra kembali kemeja Kenzie dan
temannya. Hanya satu gelas, lalu Kenzie
menghemburkan jus yang ada dimulutnya ke arah baju
Kayra dengan sengaja tentunya.
" Lo tuh sengaja, buat Jus gue manis banget. Lo gak tau
kalo gue lagi diet hah?" Bentak Kenzie dengan emosi
yang meluap, Kayra berbatin " Kan bukan Gue yang buat
Jus lo nenek lampir!" Ucap Kayra pelan dan saat ini
gadis itu sangat kesal
"Apa??Lo bilang gue nenek lampir?!!!" teriak Kenzie
Wajah Kayra tampak terkejut, pasalnya dia tidak
menyadari bahwa ternyata ia melontarkan apa isi
hatinya. "Lantam banget bibir lo tuh, yah?"
Ingin sekali dia menjambak rambut Kenzie tapi untuk
saat ini dia hanya manahannya.
Dengan sengaja Kenzie meminum jus itu kembali dan
menyemburkan kewajah Kayra. Di kantin banyak sekali
siswa, namun tak ada satu orangpun yang berani
membantunya karena tak ada yang mau berurusan
dengan Sensio . Airmata telah memenuhi pelupuk mata
Kayra, sadar bahwa ia takkan mampu melakukan apa
apa, gadis itu hanya mengepalkan tangannya kuat.
" Udalah kasihan anak orang" Nathan ingin semua
tindakan sahabatnya di berhentikan
Kayra melihat bahwa Nathan adalah orang yang baik,
pasti ada sesuatu yang membuat Nathan bergabung
dengan Sensio
💦💙💦
Kayra diBully
Pembelajaranpun dimulai...
Sebenarnya Kayra sedikit malu pasalnya dengan
kejadian yang tadi dialami, bahkan banyak sorotan mata
satu kelasnya yang melihat dia dengan sinis.
"Pagi anak-anak!!" bu Astari G selaku guru matematika
yang sangat killer yang membuat semua siswa menatap
guru itu
"Pagi bu" Sahut semua siswa serempak, mereka terus
memberhatikan bu Astari G. Karena Bu Astari tidak
suka jika, ketika dia berbicara tidak diperhatikan.
"Baik sekarang kita akan belajar 'Data Statistik' Ibu mau
tanya siapa yang bisa menjelaskan tentang materi kita
ini?" tanya bu Astari sambil melihat satu persatu wajah
muridnya
"Saya bu!" Kayra mengangkat tangan kanannya, gadis
itu memang sudah pernah mempelajari sebelumnya. Dan
sorotan mata berubah menjadi terkejut pasalnya belum
ada siswa yang mau mengajukan diri untuk pelajaran
guru itu.
" Baik kamu jelaskan apa yang kamu pahami saja" ucap
Bu Astari bangga pada siswa yang bernama Kayra Shara
"Baik Bu"
Semua orang menatap Kayra dengan kagum. Dan Bu
Astari yang duduk dikursi nyapun ikut merasa bangga
pada Kayra
"Sekian dari penjelasan saya tentang Data Statistik,
terimakasih!" ucap Kayra dan menunggu respon dari bu
Astari
"Bagaimana mungkin kamu bisa menjelaskan seperti
guru Kayra, apakah kamu punya cita-cita ingin menjadi
guru?" tanya Bu Astari yang masih kagum.
"Tidak kok bu" sahut Kayra tersenyum tipis
"emang cita-cita kamu sebagai apa?" Bu Astari semakin
penasaran
kepo, ya bu Astari sekarang sedang kepo
"saya punya cita-cita ingin menjadi chef bu" jawab
Kayra yang memang punya cita-cita dari kelas 7 menjadi
seorang chef
"Bagaimana anak-anak apakah ada yang belum paham?
bisa ditanyakan langsung pada Kayra"
"Paham bu" serempak siswa yang memang paham atas
semua penjelasan Kayra. Bahkan papan tulis sekarang
sudah penuh akibat tulisan/ coretan yang dibuat Kayra.
"Masih ada waktu 20 menit lagi. Baik semua pindahkan
ke buku catatan kalian yahh" Perintah bu Astari pada
semua murid terkecuali atas nama Kayra. Karena Kayra
memang sudah mempunyai catatan tersendiri.
Bu Astari yang duduk diam memperhatikan Kayra,
Kayra saat ini sedang membaca buku yang materinya
sebenarnya bulan depan dibahas, tetapi gadis ini dengan
niat membacanya terlebih dahulu, Bu Astari mempunyai
niat untuk mengajukan Kayra lomba. "Kayanya saya
tidak salah pilih untuk memilih Kayra menjadi peserta
ujian nanti" gumam Bu Astari dalam hati dengan rasa
senang dan bangga.
Tears
"Tapi kok bisa sihh, Selatan kan satu kelas aku?" tanya
Kayra takut dan gelisah ketika akan ada sesuatu yang
terjadi padanya nanti
"Justru itu kak, kalian satu kelas jadi kak Selatan bisa
videoin kakak"
"Maksud dia apaan sihh" suara gadis itu pilu, ia takut
semakin hari banyak yang mengusik dirinya bahkan
Sensio akan terus menyiksanya.
Plak..
Satu tangan mendarat dipipi Kayra bukan Yemima yang
menampar "Ucapan lo, kayaknya perlu diajari dehh!"
Tawa Natasha terkekeh pelan merasa Kayra sangat
berani untuk hari ini " Kalo ucapan gue perlu diajari,
bagaimana sama sikap buruk lo semua Hah?" Tanya
Kayra yang marah.. bahkan ucapanya mampu membuat
terdiam seribu bahasa.
" Kasiin ini sama Kayra, bilang bukan dari gue" sambil
memberikan saputangan kepada Lyvia. " Kenapa gak lo
aja sih? "
Harmonis
"Iya itu kamu mau nangis kan?, bunda itu kenal sama
kamu bukan cuma setahun atau dua tahun Kayra, tapi
dari kamu kecil. Jadi kamu jangan pernah bohongin
bunda karna bunda pasti bakalan tahu kalo kamu jujur
atau bohong, kamu juga gak boleh bohong sama ayah
kamu, kamu tau sendirikan kalo ayah dibohongin
gimana? ayah itu gak pernah suka dibohongin apalagi
sama kamu anak kesayangannya." Ujar bunda Ana
mengingatkan Kayra dengan sayang.
Mengingat ayah...Ayah memang marah besar apabila ada
yang membohonginnya. Ingat satu tahun lalu saat Kayra
bilang pergi kerja kelompok padahal dia pergi nonton
bioskop bareng sama sahabat-sahabatnya. Kayra
berbohong menyebabkan ayah marah besar kepadanya.
Ayah tidak memukulinya atau berkata kasar padanya tapi
ayah hanya diam, itu sebabnya Kayra merasa tersiksa
selama 1 minggu penuh ayah diam pada dirinya.
"Iya pa.. maaf deh" bunda tidak mau ayah tau kejadian
yang tadi, karena berurusan dengan ayah sangat repot.
" Kayra, bagaimana belajar hari ini?" tanya ayah sambil
meniup-niup teh manis nya masih panas yang sempat
dibuat oleh sang istri
"Ayah mah, tanyain itu kabar anaknya dulu, baru
pelajarannya" Kayra sedikit kesal sama ayah. Kayra
duduk sebelah kiri ayah sedangkan bunda duduk didepan
ayah.
"Ohh iya ayah hampir lupa" sambil menepuk jidatnya
serasa menyadari satu kesalahan.
Ruang BK
*******
*******
Rapuh
malam hari ini, Kayar duduk di depan meja belajarnya
sambil melihat cermin didepannya
" aku kan gak salah. Lagian apa salahnya aku melawan?
Ayah, Kayra kangen sama ayah, kapan ayah pulang?
Kayra juga kangen sama bunda, emang sihh bunda ada
di sini bareng aku, tpi bunda lebih sibuk sama kerjaan"
Gadis itu berbicara sendiri. Dan tiba tiba handphone nya
berdering
" Hallo anak ayah yang paling cantik. Sehat dong, ayah
lagi kangen seseorang aja ini" Ayah selalu tersenyum
yang membuat Kyra lebih tenang saat ini
"ihh kangen siapa sih ayah? pasti bunda kan? kenapa
gak videocall sama bunda aja ayah?"
" mana ada ayah kangen sama bunda, ayah itu lagi
kangen sama anak ayahh lah"
"ayahh itu kan ultah Kayra udah lewat , masa ayah gak
ikut ngerayain ultah aku"
" ayah janji kok kalau ayah pulang pasti bawa hadiah
yang Kayra pengen. Hadiah Kayra mau apa sayang? "
Albert tau sebenarnya bahwa putrinya saat ini sedang
rapuh
💙💙💙💙
" kalau kalian mau buat have fun aja mending udah lah.
Kasihan dia, pasti selama ini Kayra itu tersiksa"
Rafka hanya diam dan mendengarkan, namun tidak ada
tanda-tanda mereka berhenti
💙💙💙💙
" iya lah kak, masa iya bang Selatan? " sambil
tersenyum kearah Selatan.
" Begini Bapak dan juga ibu dari orang tua anak didik
kami, perlakuan anak bapak dan ibu ini sudah kelewat
batas. Kemarin Kenzie, Rafka dan yang lainnya
mendorong Kayra hingga terjatuh dari tangga" Kepala
sekolah mengambil nafas dan melanjutkan
Baikkan?
"Ayo kita pulang!" Printah tegas dari Arkan papanya
Kenzie. Kenzie lantas mengekori papanya dari belakang.
Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir Kenzie.
Gadis itu memang sangat membenci papanya. Bahkan
dia bersumpah untuk tidak akan pernah lagi berbicara
dengan papanya. Dan demi apapun dia tetap memegang
sumpahnya itu.
💙💙💙💙
" Masa iya gue minta maaf sama Kayra, ihh enggak lah
adanya malu-maluin" monolog Kenzie sambil menahan
geli
hingga... bughh
" gue bisa sendiri kok, gue gak butuh bantuan lo dan gak
akan pernah, paham lo?! "
"udah gak usah gengsi, gue iklas kok mau bantuin lo.
Kan sesama manusia harus saling menolong, yahh
walaupun orang itu gak pernah anggap gue ada" kalimat
yang dilontarkan Kayra mampu menohok hati Kenzie
" Kok dia baik sih sama gue, padahalkan gue salalu
bully dia. Apa gue baikan aja yah sama dia? , Ihh
enggaklah ngapain gue mikirin anak gak tau diri itu"
batin Kayra.
*****
"Ehh maaf deh, kirain lagi ngapain, ohh iya gue sih
cuma mau ngingatin aja. Gak baik kalau berdua nanti
ada setannya" Aksara tertawa sambil memengang
perutnya dan keluar kelasnya.
" yaudah, nanti aku ijin sama bunda dulu yah? "
" Lo gak usah ijin sama bunda, ntar gue aja yang minta
ijin sama bunda lo"
" yaudah deh, aku ganti aja, dari pada di ejek sama
bunda"
"Bunda, apaan sih gak lucu tau" kini wajah Kayra merah
seperti kepiting rebus
" Yaelah jangan panik kali. Emang gue gak mau bales
dendam, lagian kata ayah tetap berbuat baik walau
banyak yang jahat sama kita" Ucap Kayra sambil
menatap jalanan yang sangat panjang.
" Tan, kita mau kemana sih, perasaan udah 15 menit deh
kita jalan, kok belum sampai sih" jujur sebwnarnya
kayra grogi. Pasalnya, ini adalah kencan pertamanya
seumur hidupnya.
" Tan, sebenarnya gue mau. Tapi kan gue orang yang
selalu dibully sama Sensio dan gue yakin lo pasti malu
punya pacar kayak gue" Ucapnya dalam hati
"Senang lah masa iya gak senang. Kalau ada aja orang
yang gak senang gue pastiin orang itu aneh banget."
" Jadi, kalo lo gue ajakin jalan terus berarti mau dong?"
" Eh.. Gak gitu maksud gue. " " Gak papa santai aja, gue
senang kok dengarnya"
Tertawa bahagia
" Idih lo mau jadi tukang ojek gue. Lagian nih Selatan
Arsensio cowok paling ganteng, kalo lo mau jadi tukang
ojek gue, gue gak bakalan mampu bayarnya. Apalagi
mobil lo mewah banget. Mendingan gue pake Sepada
cantik imut gue"
" Kayra, hari ini ada PR Sejarah kan? " tanya Selatan
"Oh.."
"Dari dua bulan yang lalu, gue udah tau ultah lo dan dari
dua minggu yang lalu gue udah mempersiapkan ini
semua. Lagian gue udah pada ijin sama guru guru yang
bakal masuk kekelas ini kok" ucapnya panjang lebar
💙💙
Kring...kring
" Gak ada sih kak, Fia mau bilang HBD yah kak"
***
"Yaudah deh gue gak akan pernah ikut ikutan lagi sama
kalian. Gue keluar dari Sensio" ujarnya lalu pergi keluar
entah kemana tujuannya saat ini
" iya gue bakal berteman sama siapa aja tanpa melihat
dia cantik atau enggak, kaya ataupun miskin. Gue
Natasya kelly berjanji! " tak sadar bahwa air mata
Natasya sudah jatuh.
"Gue juga minta maaf sama lo Fia, gue kan sering juga
bully lo dulu"
Fakta pertama
" gak masalah yang penting aku senang banget hari ini
bunda"
" Bunda serius ayah besok pulang? Yahh pasti lah aku
senang banget bunda" Kayra sangat antusias saat ini dan
melupakan masalah tadi
" Bunda emangnya kita mau kemana sih masa iya jemput
ayah aja harus pakaian dress gini sihh" gerutu Kayra
"Kamu tenang aja Kay"
" apa apain ini jadi benar ayah sama bunda mau jual
gue" Kayra bertanya ragu
" yah enggak lah sayang. Tapi Ayah sama bunda mau
kasih tau kamu sekarang karna kamu sudah besar" gadis
itu semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Deg!!!
Fakta apa ini, fakta yang tidak mau ia ketahui, fakta yang
membuat hatinya tersakiti dan mungkin tidak bisa
terobati lagi.
" bunda, ini gak mugkin kan? " tanya kayra yang
langsung menanis sambil memeluk bunda, Ana hanya
bisa menggukkan kepalanya tanpa berbicara
" Kayra gak mau!!! aku gak mau punya orang tua
kandung, aku hanya punya ayah sama bunda. kayra
benci sama kalian semuaa! " kayra berlari meninggalkan
mereka semua. Gadis itu berlari tanpa kenal lelah dan
berlari tanpa tujuan
Bughhh
Fakta Kedua
" Enggak kok Ma, lagian Mama kok panik banget sih? "
" Iya saya melihat kain yang dibalutin oleh Kayra ada
nama Sharanya. Jadi, saya memutuskan Shara menjadi
nama belakangnya"
Tentang Rafka