I
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai topik pembelajaran yang sedang dipelajari.
Penulis
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................... I
DAFTAR ISI ...................................................................... III
CHAPTER 1 ......................................................................... 1
CHAPTER 2 ......................................................................... 6
CHAPTER 3 ......................................................................... 8
CHAPTER 4 ....................................................................... 13
CHAPTER 5 ....................................................................... 19
CHAPTER 6 ....................................................................... 22
CHAPTER 7 ....................................................................... 25
CHAPTER 8 ....................................................................... 27
CHAPTER 9 ....................................................................... 39
CHAPTER 10 ..................................................................... 42
CHAPTER 11 ..................................................................... 48
CHAPTER 12 ..................................................................... 52
CHAPTER 13 ..................................................................... 61
CHAPTER 14 ..................................................................... 67
CHAPTER 15 ..................................................................... 71
CHAPTER 16 ..................................................................... 74
CHAPTER 17 ..................................................................... 77
CHAPTER 18 ..................................................................... 88
III
CHAPTER 19 ..................................................................... 90
CHAPTER 20 ..................................................................... 98
CHAPTER 21 ................................................................... 105
CHAPTER 22 ................................................................... 107
CHAPTER 24 ................................................................... 114
CHAPTER 25 ................................................................... 116
PROFIL PENULIS ........................................................... 118
IV
CHAPTER 1
2
Antidepresan ini, silahkan kamu minum saat rasa cemas
mulai muncul dan ketika kamu tidak bisa mengendalikan
itu, agar kamu bisa lebih tenang daripada sebelumnya.
Dan satu lagi Anna, saya sarankan juga kamu untuk selalu
bercerita kepada orang terdekat kamu, mungkin saja itu
bisa meringankan beban kamu”. Dokter Adina membalas
dengan penuh rasa kasih sayang karena memang, Anna
sudah dianggap sebagai anak kandungnya sendiri.
3
Karena selagi uang Anna mencukupi, dia tidak segan
untuk memesan ojol.
4
“Iya bapak, ambil saja kembaliannya ya pak”.
Balas Anna, dengan memberikan selembar uang yang
memang tidak Anna harapkan kembaliannya.
5
CHAPTER 2
6
Anna sampai di depan gerbang pukul 06.57. Hanya
kurang waktu 3 menit saja, upacara akan segera
dilaksanakan. Anna segera membayar ojol tersebut dan
tidak lupa mengatakan “Terima Kasih Pak, semangat
bekerja”. Anna segera memasuki area sekolah dengan
berlari, karena dia tidak mau dihukum hanya karena
terlambat datang ke lapangan. Memang sekolah yang
Anna tempati adalah sekolah yang terkenal elite dan
menjunjung tinggi kedisiplinan. Anna berada tepat di
belakang salah satu cewek yang dia kenal, yaitu sahabat
karibnya Arabelle Diatmika biasanya Anna memanggil
dengan sebutan Belle, keren kata Anna. Anna sengaja
tidak menyapa Belle karena sudah terdengar dari depan
bahwa upacara hari ini akan segera dimulai.
7
CHAPTER 3
9
“Selamat pagi anak anak” sapa bu Hera kepada
para muridnya, Belle dan Anna yang asik ngobrol terkejut
dengan kedatangan Bu Hera.
“Gue juga gak tau lah kalau ada tugas, seinget gue
gak ada” jawab Anna dengan muka yang bingung dan
mengingat sesuatu, memang seingat Anna bu Hera tidak
10
memberikan apapun saat kelas Anna ditinggalkan Bu Hera
karena ada kepentingan di Humas, dan saat itu Bunga
memberikan LEMBARAN KERTAS TU…….
“Gue aja loh gak tau kertas yang mana, tugas yang
apa, pasti lo yang bawa” jawab Bella dengan muka yang
bingung
11
“Yaudah santai aja nanti kalau dihukum yaudah
ikutin aja sih Na, ini juga pertama kali kita dihukum”
Balas Belle dengan santainya.
12
CHAPTER 4
14
“Ya kan gue cuma lihat lu dilapangan, mana ada
orang lain”
15
“Iye” celetuk Nathan
16
“Lah kamu ngapain mau cium aku, dikira lesbi
nanti kita” Ucap Bunga dengan wajah tegasnya.
17
“Nathan Kael Arsenio, itu anak IPA 3 yang tampan
seantero jagat raya ini, yang tadi ada di barisan siswa
terlambat Na. Aneh lo gak tau Nathan. Gue aja tau saking
terkenalnya dia. Terlepas dari sifatnya yang nakal si, tetep
aja dia ganteng” Ucap Belle dengan wajah cengengesan.
Anna mengedikkan bahu nya, karena pasalnya dia hanya
tahu dari cerita mulut ke mulut seperti Belle sekarang.
18
CHAPTER 5
19
Singkatnya, Andre yang terlebih dahulu mengajak
Nathan dan Aksa berkenalan dengan embel-embel “Kelas
mana?”. Terlihat cringe tetapi saat itulah mereka mulai
saling akrab dan kemana mana selalu bersama.
20
“Kalau Nathan gak mau tau namanya kasih tau gue
aja Ndre, sabi tu kalau gue deketin” Ucap Aksa.
21
CHAPTER 6
23
“Capek..Bunda, Ayah. Aku mohon jangan
sekarang, Anna benar-benar capek..” Anna
mengucapkannya dengan menangis, dia hanya bisa
berbicara kepada dirinya sendiri, Anna tidak berani turun
kebawah. Anna takut hal yang tidak diinginkan terjadi di
hadapannya.
24
CHAPTER 7
25
“Yaudah deh bun, Anna mau berangkat dulu.
Bunda jaga diri baik-baik, jangan lupa makan dan minum.
Kalau ada apa-apa bisa telpon Anna aja ya bun” Anna
pamit seraya mencium tangan bundanya
26
CHAPTER 8
27
“Eh..Kebetulan. Nathan ya?” Anna bertanya
dengan menunjuk Nathan.
28
“Pagi semuanya para penghuni kelas” sapa Andre
dan Aksa yang baru datang, tanpa pikir panjang mereka
berdua langsung melanjutkan duduk di tempat masing
masing mereka yang selalu di pojok kelas.
29
“Weeh akhirnya Nathan dapet bekal dari cewe”
teriak Aksa yang membuat semua pandangan anak dikelas
menuju ke mereka bertiga.
30
“Katanya kemarin ga butuh, sekarang minta ke
Andre” timpal Aksa
31
“Anna Van Matthew” jawab Andre dengan cepat
karena di depan kelas sudah ada guru datang.
32
“Dimakan ga ya bekal lo”
34
Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring di
telinga Anna juga Belle. Anna tidak bisa lupa dengan
perkataan Nathan tadi saat istirahat, juga Belle yang
mengoceh membicarakan hal yang menurut Anna terlalu
berlebihan. Tidak lupa juga Belle selalu bertanya kenapa
dengan mata Anna yang memang terlihat berbeda, tidak
seperti biasanya. Anna hanya menjawab berbohong
dengan alasan membaca alternative universe. Belle
mempercayainya, syukurlah bagi Anna tidak repot-repot
menyiapkan alasan lain.
35
Anna membuka handphone nya, karena terdapat
notif dari nomor yang tidak dia kenal. Anna membukanya
dengan sedikit ragu. Ternyata dari Nathan yang berisikan
36
Setelah melihat Anna masuk dengan aman,
Barulah Nathan masuk di tempat pengemudi. Mobil mulai
dijalankan oleh Nathan dengan kecepatan sedang. Tidak
ada yang memulai percakapan sedari tadi. Anna takut jika
mengganggu Nathan yang sedang fokus mengemudi.
Tetapi Anna juga tidak nyaman dengan keadaan seperti
ini.
37
“Habisin, jangan ada sisa” Bukan terlihat dengan
perkataan biasa, tapi perintah. Anna hanya
menganggukkan kepalanya. Dan memulai ritual
makannya.
38
CHAPTER 9
"Prangg…."
39
Suara itu seakan membangunkan Anna dari
pikirannya dan wajahnya yang semula penuh harap
berubah menjadi pucat, dia dapat membayangkan bahwa
kedua orang tuanya bertengkar lagi dan jujur saja merasa
takut.
40
Nathan yang melihat itu tidak begitu yakin, tapi
bagaimanapun Anna tidak mau mengungkapkan masalah
ini padanya, jadi dia hanya bisa membiarkannya.
Bagaimanapun mereka bisa dianggap tidak akrab dan baru
saja bertemu. Nathan tidak ingin menganggu privasi Anna.
41
CHAPTER 10
"Beluang, beluang"
43
Terkadang bahagia itu singkat dan sederhana,
namun tidak semua orang bisa mewujudkannya.
44
sejenak dan bergegas untuk membuat bekal.
45
Andre yang tidak sengaja melihat Anna di pintu
kelasnya pun menyikut pelan Nathan dan
memberitahunya. Nathan mendongakkan kepalanya dan
kebetulan bersitatap dengan Anna yang juga sedang
melihat ke arahnya. "Nath" sapa Anna tidak terlalu keras
Nathan pun segera berjalan ke arahnya di tengah sorakan
Aksa dan teman temannya yang lain. Para gadis gadis di
kelas juga memperhatikan hal tersebut dengan rasa ingin
tahu. Namun tidak semuanya memandang murni dengan
rasa ingin tahu, beberapa diantara mereka menatap Anna
tidak suka.
46
"Oke, ada perlu apa?" tanya Nathan lagi
47
CHAPTER 11
49
"Eh eh Na, kalo lo pengennya kemana? Kalo gue
nih pengen banget ke Solo soalnya belum pernah kesana"
bisik Belle
50
"Wah hebat banget luh Na, padahal masih setahun
lagi loh kita lulusnya. Lo udah punya rencana aja"
51
CHAPTER 12
52
Ibu Belle melihat Anna yang sedang berdiri tidak
jauh kemudian datang menyapanya. Belle dan Anna mulai
berteman sejak SMP dan banyak bercerita padanya
sehingga hubungan antara yang tua dan yang lebih muda
itu sangat baik. Anna yang merasa bahwa dirinya
dipanggil pun mendekat ke arah Belle dan orang tuanya
dengan senyum hangat.
"Bunda gue ribet banget deh Na, masa dari tadi tuh
diribetin terus sama perkara wejangan. Ya gue sih udah
gedhe dan pastinya tau dong hal hal yang boleh dan gak
boleh dilakuin tapi Bunda gue tuh masih aja mikir kalo gue
masih anak anak" keluh Belle
54
Keluarga Belle adalah keluarga sederhana dengan
empat anggota. Belle sebagai anak bungsu dan satu
satunya anak perempuan di keluarga, kakaknya berjarak
tujuh tahun lebih tua dan berjenis kelamin laki laki. Ayah
Belle memiliki usaha bengkel kecil kecilan yang cukup
untuk menghidupi keluarganya sedangkan ibunya adalah
ibu rumah tangga. Kakak Belle yang dipanggil Kak Dika
sekarang bekerja sebagai manajer toko di salah satu mall
ternama di kota itu. Dapat dibilang kehidupan mereka
berkecukupan namun tidak berlebihan.
"Oke, oke"
56
Untuk makan siang dan malam, panitia perjalanan
memberikan nasi kotak yang dipesan dari kedai makan
tertentu dan berhenti di pom bensin untuk kebutuhan
buang air kecil dan besar serta menghirup udara. Waktu
mereka berhenti hanya sekitar satu jam dan sisanya adalah
perjalanan di dalam bis, supir dan pihak sekolah
memutuskan untuk mengambil rute jalan tol sehingga
perjalanan berlangsung mulus.
57
depan, sedangkan dia duduk bersama boneka beruangnya
di kursi bagian belakang. Tidak seperti suasana biasanya,
suasana mobil saat itu hening bahkan bundanya yang
biasanya banyak bicara pun diam saja. Anna kecil
memiliki kebijaksanaan nya sendiri, jadi dia juga dengan
patuh tidak membuat suara dan mulai tertidur.
58
bahwa mereka tidak sengaja berteriak yang menyebabkan
Anna takut.
61
Hari kedua disisihkan untuk bepergian menurut
jadwal yang telah disusun oleh panitia kelas dan mereka
akan memiliki waktu bebas di hari ketiga. Pada malam
hari ketiga, mereka akan kembali pulang dan diperkirakan
sampai di rumah masing masing pada siang hari di hari
keempat.
62
Perjalanan dilanjutkan ke tujuan selanjutnya, yaitu
Jogja Bay Waterpark. Mereka bermain dalam wahana air
dan membeli makan siang di tempat itu. Anna dan Belle
tidak mengikuti teman teman yang lain untuk berenang di
wahana South Beach untuk menikmati ombak melainkan
mencoba wahana Timo-Timo Rider dan Memo Racer,
yang merupakan wahana seluncuran besar.
63
Wisata terakhir hari ini adalah Pantai Slili dan hari
sudah cukup sore. Kebanyakan siswa dan siswi tertidur
dalam perjalanan ke tempat itu karena lelah. Namun
setelah mereka sampai di Pantai tersebut, rasa lelah seakan
hilang karena dihapus dengan indahnya pemandangan
Pantai Slili.
64
Panitia sudah menyiapkan jagung dan barbekyu
untuk bakar bakar dan menemani malam nanti. Sebagian
besar siswa dan siswi saat ini berpencar untuk berkeliling
di sekitar area pantai, namun tetap ada larangan untuk
tidak terlalu jauh dari tempat mereka berkumpul saat ini.
65
"Kalian liburan sekelas?" kali ini Belle yang
bertanya
66
CHAPTER 14
67
"Gapapa kok, udah biasa" jawab Nathan seadanya.
68
"Udah tau mau kemana?" tanya Andre
69
Awalnya kelompok mereka tidak setuju, tapi
karena desakan Belle yang antusias mau tidak mau mereka
memutuskan untuk pergi kesana. Karena mereka memilih
untuk pergi ke Bukit Bintang, maka mereka hanya bisa
pergi ke Malioboro di sore harinya.
70
CHAPTER 15
72
Sedangkan untuk pilihannya pada UGM, Anna
sangat termotivasi dengan gelar universitas ini yaitu
universitas kerakyatan yang berarti selalu
memperjuangkan dan mengedepankan kepentingan rakyat
serta ikut mencerdaskan kehidupan bangsa yang
berdasarkan Pancasila.
73
CHAPTER 16
75
Pemandangan dan momen saat itu indah dan Anna
hanya bisa menyimpannya semua itu di hatinya untuk
selamanya.
76
CHAPTER 17
78
Anna juga sedikit lapar, dia pun membuka Bakpia
Kukus rasa cokelat dan keju favoritnya lalu memakannya
perlahan, sedangkan Belle masih tidur nyenyak di
sampingnya. Suasana yang hidup di bis menemani mereka
sepanjang jalan hingga akhirnya bis sampai di tempat
tujuan. Beberapa orangtua terlihat sedang menunggu anak
anaknya dengan penuh semangat dan mereka tidak dapat
menyembunyikan antusiasme di mata mereka.
79
menjemputnya saat ini bukanlah Pak Mahdi, melainkan
Bunda nya.
80
bingkisan tersebut di sebelah Bundanya.
81
Hal itu memuncak, hari ini setelah Anna pulang
dari perpustakaan di sore hari dia mendengar suara
bantingan yang akrab serta suara kemarahan Ayahnya
yang meningkat satu oktaf. Bahkan beberapa suara tinggi
Bundanya pun ikut terdengar. Sebuah benda terdengar
menghantam pintu depan yang tertutup dan membuat
Anna memiliki gangguan pernafasan tiba tiba dengan
gejala seperti sesak nafas ringan. Anna yang menyadari
situasinya tidak baik pun segera berjalan perlahan
menjauhi rumah itu.
82
mengemudi di persimpangan daerah perumahan, Nathan
melihat sosok yang akrab dan perlahan memajukan
mobilnya lalu kejadian sebelumnya terjadi.
83
"Udah enakan?"
"Gue—
"Kemana emangnya?"
84
"Ini tempat dengan pemandangan indah menurut
gue dan gue sering kesana sama temen temen yang lain
kalo lagi galau atau gak mood"
86
lo butuh seseorang buat denger cerita lo, gue dan temen
temen yang lain bakalan siap kapanpun. Jadi jangan
merasa sendiri"
87
CHAPTER 18
"Loh, kalian?"
"Gas lah"
88
Anna pun terinfeksi semangat mereka dan perjalanan ini
membuat mood nya naik kembali.
89
CHAPTER 19
90
Meskipun hanya pergi belajar di perpustakaan kota
maupun ke taman bermain bersama. Mereka
menghabiskan waktu bersama dengan sangat bahagia dan
memperdalam persahabatan mereka. Anna lebih terbuka
kepada sahabat sahabatnya, namun ia tetap tidak dapat
mengungkapkan apa yang terjadi dengan orang tuanya dan
masalah mentalnya. Ia akan lebih terbuka jika sedang
kesal, sedih, ataupun marah sehingga seluruh pribadinya
terlihat lebih hidup dan nyata.
91
Nathan memiliki seorang mantan pacar di kelas 9
SMP bernama Freya. Gadis itu tidak begitu terkenal,
berbeda dengan Nathan yang tampan dan populer. Mereka
berbeda dalam segala hal termasuk kepribadian, Nathan
adalah pemuda yang cemerlang sedangkan Freya itu
pemalu dan lembut. Semasa SMP, Freya sering menderita
keluhan dan diganggu beberapa anak dan Nathan yang
melihat tidak dapat membiarkannya sehingga sering
membantunya.
92
Mendengar pengakuan saksi itu, Nathan tertegun dan tidak
dapat membantah. Karena yang tidak dia duga, saksi itu
adalah Freya pacarnya sendiri.
93
Masalah mental Anna menanjak, dalam beberapa
minggu terakhir dia mengalami insomnia dan anxiety yang
datang terus menerus tak ada habisnya. Bahkan anoreksia
yang muncul ringan sesekali bertambah parah hingga
membuatnya tidak bisa menelan makanan itu. Anna
merasa sakit dengan dirinya sendiri.
94
Hanya ada beberapa orang yang mengetahui berita
tentang "penganiayaan oleh Nathan" ini. Yang lain adalah
mantan pacarnya, siswa yang terlibat, para guru, orang
tuanya, dan juga Aksa. Nathan mau tidak mau harus
merasa curiga pada Aksa saat ini. Apalagi trauma yang
telah lama ditekan, perlahan muncul kembali.
96
Sedangkan Anna, dia tetap terpaku di tempat.
Anna merasa hatinya di hantam dengan palu yang tak
terlihat, sangat sakit, sangat hancur. Bukan Anna yang
melakukannya, mengapa Nathan tidak percaya?
97
CHAPTER 20
98
begitu Belle masih terus bekerja keras untuk membantu
mereka membuktikan bahwa Anna tidak bersalah.
99
Tidak tahu dimana Anna berada dan bagaimana
keadaannya saat ini. Hari ini adalah kelulusan dan
semenjak saat itu hingga sekarang, Anna masih tidak
pernah muncul. Penyesalan mereka begitu dalam,
walaupun kejadian dan kebenaran saat itu telah terungkap
dan pelaku sebenarnya telah menerima hukumannya. Tapi
mereka harus kehilangan kontak dengan Anna sebagai
pembalasan penyesalan dan rasa bersalah mereka. Belle
sebagai sahabat karib Anna, sangat sedih karena Anna
bahkan tidak membiarkannya menghubunginya.
100
terus saja menanyakan banyak pertanyaan hingga Nathan
yang kesal menghentikan mereka dan memberi Anna
kesempatan untuk berbicara. Kalimat awal yang Anna
ucapkan membuat mereka semua terdiam dan tidak bisa
berbicara,
"Itu bukan salah lo, Sa. Gue tau kok" kata Anna
menenangkan
101
"Bukan salah lo Nath. Gaada yang salah disini,
semua udah terjadi dan itu udah di masa lalu. Keputusan
gue buat pergi bukan karena masalah ini kok, emang udah
jalannya aja buat gue pergi ke luar negeri"
102
Belle, Nathan, Aksa, Andre, Bagas, dan Adi harus
menerimanya meskipun akan sulit bertemu lagi.
103
mendaki gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya. Gue
kangen banget liburan bareng kalian dan mengenang
persahabatan kita di Bukit Bintang"
104
CHAPTER 21
105
Nathan Kael Arsenio adalah jaksa muda yang baru
saja menangani kasus tersebut. Ia tampan, memiliki karir
yang cemerlang, serta aura dewasa dan bijaksana. Tapi
siapa sangka bahwa orang sesempurna Nathan selalu
berada dalam penyesalan yang mendalam.
106
CHAPTER 22
107
Sore hari di hari kelulusan, Anna membuat
panggilan telepon padaku. Kami berbicara banyak hal,
masa dimana kami bertemu untuk pertama kalinya,
dimana kami bertemu saat di Jogja, bagaimana
persahabatan kami yang lucu, bagimana harapan kami.
Anna berkata, ingin mendaki gunung tertinggi di
Indonesia, Puncak Jaya. Bersama kami, para sahabatnya.
Anna merindukan Bukit Bintang di Jogja. Sebelum
panggilan ditutup, Anna mengucapkan terimakasihnya.
Kami saling berkata "Sampai Jumpa Lagi".
108
Aku terlambat. Anna, dia sudah pergi. Anna
akhirnya menyerah, namun luka luka di tubuhnya menjadi
saksi kunci kekerasan rumah tangga yang terjadi. Luka itu
memang tersembunyi dan Bunda Anna seperti kehilangan
jiwanya.
109
CHAPTER 23
110
yang lebih muda dua tahun dari Anna. Aku tentu saja
kecewa dan sedih, namun karena keadaan ini aku hanya
dapat menahannya.
111
"Anna, Bunda hanya seorang wanita karir. Kami
tidak bisa menerima pandangan orang lain setelah
bercerai. Bunda takut, Bunda tidak ingin kamu terluka
karena perkataan mereka"
112
"Ayah harus kerja jadi kita makannya berdua aja
ya"
113
CHAPTER 24
114
Selain itu aku berharap untuk semua orang yang
memiliki masalah dengan penyakit mental, agar dapat
bekerja sama secara terbuka dan jujur. Orangtua juga
harus lebih peduli dan memikirkan kondisi kesehatan
mental anak anaknya.
115
CHAPTER 25
116
Sebaik apapun kisah, jika sudah sampai pada
halaman terakhir memang harus diakhiri. Entah untuk
beristirahat sejenak ataupun memulai pada buku baru
berikutnya. Tidak ada yang salah dengan keduanya, namun
tidak dibenarkan jika kamu harus memaksa untuk tetap
pada kisah yang lama, sementara kamu tahu bahwa
peranmu sudah selesai sekarang.
117
PROFIL PENULIS
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Kiswa Nabila Falah
Nama Panggilan : Kiswa
NIS / NISN : 17152 / 0052707831
Program Studi : MIPA
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 17 Agustus 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Ontoseno V no 37
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Kelas / Presensi : XII MIPA 3/13
E-Mail : kiswafalah2005@gmail.com
Instagram : @kiswaa.nabf
B. Pendidikan
1. TK Muslimat NU 5
2. SDN Kasin
3. SMPN 1 Malang
4. SMAN 5 Malang
118
C. Karya Tulis
1. Analisis Novel "Bumi Manusia" Karya Pramoedya
Ananta
2. Resensi Buku "Lautan dan Samudra" Karya Citra Adi
Bangsa
3. Karya Tulis Ilmiah "Analisis Unsur Latar, Tokoh, Dan
Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Film "Keluarga
Cemara" Karya Anggia Kharisma Dan Ginatri S.
Noer"
4. Karya Tulis Ilmiah "Se PahSang (Sereal Pelepah
Pisang) sebagai Alternatif Nutrisi dan Usaha Pangan"
5. Karya Tulis Ilmiah "Efektivitas Nilai Kearifan Lokal
"Ora Ilok" Sebagai Upaya Kontrol Diri Pada
Kehidupan Sosial Era 5.0 di Malang, Jawa Timur"
6. Karya Tulis Ilmiah Betle Energize sebagai Energi
Alternatif Berbasis Bio Baterai dengan Memanfaatkan
Piper Betle Linn Yang Ramah Lingkungan" 7. Karya
Tulis Ilmiah PGP (Paper Grow Plants)
8. Karya Tulis Ilmiah SAFOLIA (Sabun Anredera
cordifolia) sebagai Sabun Cair dengan Memanfaatkan
Daun Binahong dan Minyak Jelantah yang Ramah
Lingkungan
9. Karya Tulis Ilmiah BONGGOLORYX sebagai
Kantong Bonggol Jagung Untuk Optimalisasi
Peningkatan Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Berbasis Paper Bag Yang Ramah Lingkungan
119
D. Prestasi
1. Medali Emas NASPO (National Applied Science
Project Olympiad) 2021
2. Medali Silver 12ASPO (Indonesia International
Applied Science Project Olympiad) 2021
3. Medali Silver Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
2021
4. Medali Perunggu ISIF (International Science And
Invention Fair)
5. Juara Favorit Festival EPIK 2K21
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135