Anda di halaman 1dari 9

PERMAINAN TRADISIONAL

Tugas ini di buat oleh :

Annas Rizky Akbar

(19604224040)

PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA

2021
Pertemuan 1

Praktik

Buat satu permainan Tradisional tanpa alat

Jawab :

Cublak cublak suweng

Filosofi : bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati ( Cublak Suweng ) atau
kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi,
mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa
dan mengasah ketajaman Sir-nya / hati nuraninya .

Cara bermain:

 Gambreng dan yang kalah menjadi Pak Empo. Dia berbaring telungkup di tengah, anak-anak
lain duduk melingkar. Buka telapak tangan menghadap ke atas dan letakkan di punggung Pak
Empo.
 Salah satu anak memegang biji/ kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak
tangan lainnya diiringi lagu Cublak-Cublek Suweng. “Cublak cublek suweng, suwenge ting
gelenter, mambu ketundung gudel. Pak empo lirak-lirik, sapa mau sing delekke. Sir sir pong
dele gosong, sir sir pong dele gosong”.
 Pada kalimat ”Sapa mau sing delekke” serahkan biji/ kerikil ke tangan seorang anak untuk
disembunyikan dalam genggaman.
 Di akhir lagu, semua anak menggenggam kedua tangan masing-masing, pura-pura
menyembunyikan kerikil, sambil menggerak-gerakkan tangan.
 Pak Empo bangun dan menebak di tangan siapa biji/ kerikil disembunyikan. Bila tebakannya
benar, anak yang menggenggam biji/ kerikil gantian menjadi Pak Empo. Bila salah, Pak Empo
kembali ke posisi semula dan permainan diulang lagi.

Pertemuan 2

Buat satu permainan tradisional tanpa alat yg bersifat Individual yg ada di sekelilingnya

Jawab :

Permainan engklek

permainan tradisional yang memanfaatkan bidang datar sebagai arena bermainnya.


Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan.

Filosofi permainan englek : yaitu simbol bahwa manusia membangun rumah atau tempat
tinggalnya. Selain itu, permainan tradisonal engklek juga memiliki arti bahwa itu adalah
simbol manusia mencapai suatu kekuasaan
Cara bermain engklek

Engklek dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah
dibuat. Untuk kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain diperbolehkan
meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan.

Masing-masing pemain memiliki gaco, yaitu batu atau pecahan genting yang digunakan
sebagai alat lempar. Adapun penjelasan lengkap teknik bermain engklek adalah sebagai
berikut:

 Semua pemain melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran pertama. Pemain
pertama melemparkan gaco dan tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan. Jika gaco
melebihi kotak, maka pemain dinyatakan gugur.
 Pemain pertama melompat dengan satu kaki, kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco
yang ada di kotak 1 dengan posisi kaki satu masih diangkat.
 Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak 2. Jika keluar dari kotak 2, maka
pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya. Namun jika berhasil, pemain
bisa melanjutkan permainannya.
 Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika
pemain pelempar gaco melewati sasaran atau menapak dua kaki di satu kotak.

Pertemuan 3

Bagaimana aplikasinya nilai nilai permainan tradisional dalam jenis permainan yang sering di
mainkan

Jawab :

Permainan engklek

Nilai nilai dalam permainannya :

 Nilai disiplin : karena saat melakukan lompatan dari satu kotak ke kotak lain tidak
boleh se enaknya sendiri harus mengikuti aturannya
 Nilai ketangkasan : saat melakukan lompatan tertentu butuh kekuatan lebih
 Nilai social : karena permainan engklek bisa di mainkan 2 orang secara bergantian
dan membuat kitab er interaksi dengan orang lain

Pertemuan 4

Membuat satu permainan Tradisional yg bersifat kelompok


Jawab :

Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di
luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman
rumah yang agak luas. Lebih menarik di bawah cahaya rembulan.
Filosofi : mengajar untuk mempertahankan, menghargai orang lain dan kepemimpinan untuk
mencapai kehidupan yang selaras dan harmonis.

Cara bermain :

Anak-anak berbaris bergandeng pegang “buntut” yakni anak yang berada di belakang berbaris
sambil memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih
besar, atau paling besar, bermain sebagai “induk” dan berada paling depan dalam barisan.
Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai “gerbang” dengan berdiri
berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. “Induk” dan “gerbang” biasanya
dipilih dari anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini
adalah dalam dialog yang mereka lakukan.

Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga berjalan-jalan dan
terutama mengitari “gerbang” yang berdiri di tengah-tengah halaman, sambil menyanyikan
lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga akan berjalan melewati “gerbang”.
Pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan “di
tangkap” oleh “gerbang”.

Setelah itu, si “induk” dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya akan
berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua “gerbang” perihal anak yang ditangkap.
Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga anak-anak ini saling tertawa.
Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih di antara dua pilihan, dan
berdasarkan pilihannya, ditempatkan dibelakang salah satu “gerbang”.

Permainan akan dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyian, Ular Naga kembali
bergerak dan menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap.
Perbantahan lagi. Demikian berlangsung terus, hingga “induk” akan kehabisan anak dan
permainan selesai.

Lagu ini dinyanyikan oleh semua pemain, termasuk si “gerbang” yakni pada saat barisan
bergerak melingkar atau menjalar.

“Ular naga panjangnya bukan kepalang, Menjalar – jalar selalu kian kemari, Umpan
yang lezat, itulah yang dicari, Kini dianya yang terbelakang.”

Pertemuan 5

Membuat satu permainan Tradisional pilih yg anda tau...lebih baik yg ada disekelilingnyaJawab

Permainan egrang
Merupakan salah satu bentuk kegiatan olah raga tradisional yang dapat dijumpai di berbagai
daerah Indonesia dengan nama berbeda. Seperti di Bengkulu disebut Ingkau yang berarti
sepatu bambu. Sumatera Barat dinamakan Tengkak-tengkak. Lampung disebut Egrang yang
berarti terompah pancung, terbuat dari pohon bambu bulat panjang dan di Jawa Tengah
dikatakan Jangkungan/Egrang yang diambil dari nama burung berkaki panjang,
Batungkau di Kalimantan Selatan, Tilako di Sulawesi Tengah, dan Marjalengkat di Batak
Toba.

Filosofi
Bagi yang pernah mencoba pasti tahu bahwa bermain egrang dibutuhkan tekat dan
keberanian untuk jatuh ketika kita mulai menaiki pijakan. untuk melangkah tak boleh kita
ragu-ragu sebab ketika kita ragu maka secara otomatis kita akan jatuh. badan kita harus
condong kedepan, ketika kita mulai dengan langkah pertama maka kita segera disusul
langkah berikutnya terus maju kedepan karena ketika kita bimbang atau takut jatuh dan
langkah kita terhenti kita akan jatuh. dan ketika kita sudah stabil melangkah maka ingatlah
untuk perlu menjaga keseimbangan. kadang kita mundur, kadang kita maju, semua untuk
menjaga agar kita tetap berdiri berada pada pijakan egrang

Cara bermain
1. Menyiapkan Egrang

2. Menegakkan Egrang dan sedikit condong ke depan

3. Posisikan Egrang tidak sejajar. Salah satu kaki egrang harus di depan dan satunya di
belakang.

4. Mulai menginjakkan salah satu kaki pada pijakan Egrang diikuti kaki satunya.

5.Mulai berjalan di tempat dan jangan berhenti jika tidak yakin pada posisi seimbang.

6.Jika merasa akan terjatuh, jatuhkan kaki di antara Egrang.

Usahakan bermain di tempat yang luas.

Pertemuan 6

Membuat satu permainan Tradisional sesuai yg anda ketahui, lebih baik yg ada disekelilingnya.
Jawab :

Permainan boi boian


permainan merobohkan susunan pecahan genting yang disusun dengan menggunakan bola.
Kemudian kelompok yang berjaga harus menyusunnya kembali. Namun mereka harus hati-
hati, karena tim lain akan berusaha menggagalkannya dengan melempar bola.

Filosofi
Memahami konsep sportivitas. Melalui permainan ini anak belajar bersikap sportif, yaitu
bermain secara jujur, memperlihatkan sikap menghargai pemain lain, menerima kemenangan
dengan sikap wajar atau menerima kekalahan secara terbuka.

Cara bermain
1. Kelompok bertujuan menyusun piramida hingga tak ada yang tersisa sambil menghindar
dari tembakan bola kertas yang dilepaskan oleh anggota-anggota kelompok lain.
2. Kelompok yang lain bertugas menembakkan bola kertas ke anggota-anggota kelompok
lawan yang berusaha menyusun piramida; setiap anggota lawan yang terkena tembakan
bola kertas dianggap gugur dan tidak boleh lagi meneruskan permainan.
3. Permainan dimulai dengan menggulirkan bola kertas oleh kelompok penembak ke arah
piramida batu pipih hingga berantakan (kira-kira seperti menggelindingkan bola bowling
ke sasarannya); sementara itu kelompok penyusun piramida bersiap-siap menyusun lagi
batu-batu yang berantakan sambil mewaspadai serangan bola kertas.
4. Permainan selesai apabila piramida selesai disusun ATAU anggota kelompok yang
bertujuan menyusun piramida telah semuanya gugur kena tembakan bola kertas dari
kelompok lawan.
5. Setelah selesai, posisi kelompok ditukar yang tadinya kelompok penyusun piramida
menjadi kelompok penembak dan sebaliknya.

Pertemuan 7
Membuat satu permainan Tradisional untuk kelompok besar minimal 10 orangJawab
:

Permainan lompat tali


Lompat tali adalah sebuah permainan dimana satu orang atau lebih melompati sebuah tali yang
dikibas-kibaskan sehingga kibasan tali tersebut melintasi bagian bawah kaki mereka danatas
kepala mereka. Terdapat berbagai jenis lompat tali yang meliputi: gaya bebas tunggal, kecepatan
tunggal, pasangan, kecepatan tiga orang, dan gaya bebas tiga orang.

Filosofi
Permainan lompat tali dimainkan menggunakan tali yang dibuat dari rangkaian karet gelang,
teman-teman. Permainan ini melatih kelincahan supaya kita bisa melewati rintangannya.
Maknanya adalah semakin kita tumbuh, rintangan yang dihadapi akan semakin banyak dan
kita harus berusaha untuk bisa melewatinya.

Cara bermain
1. Pilih tali yang tepat.

2. Berdiri dan ambil tali Anda.


3. Langkahi tali.
4. Gunakan kedua telapak dan pergelangan tangan untuk mengayunkan tali ke atas
kepala.

5. Ketika tali bergerak menuju depan kaki Anda, melompatlah.


6. Atur kecepatan yang pas untuk Anda.
Pertermuan 8
Membuat permainan modern tanpa alat
Jokeran
Filosofi : Permainan 2 orang yang bertujuan melatih kecepatan reaksiCara

bermain :
1. Regu pertama suit dengan regu kedua untuk menentukan siapa yang duluan
2. Kemudian yang menang pertama yang memberikan pertanyaan singkat
3. Nilai dari permainan ini adalah, siapa yang paling menjawab pertanyaan dengan cepat
dan benar mereka adalah pemenangnya.

Pertemuan 9

Membuat permainan untuk penjas SD dalam cabang Sepakbola


Jawab :
Kucing kucingan

Cara bermain :
1. Dalam permainan pemain berjumlah 6-10 orang
2. Hompimpah yang berbeda nanti jaga, 2 orang jadi kucing
3. Selanjutnya, membuat lingkaran jangan lebar lebar
4. Yang jadi kucing ditengah, nanti pemain lainnya saling oper-operan jangan sampai
kena kucingnya, jika pemain yang mengoper bola dan bolanya kena kucing , itu yang
jadi seterusnya begitu

Pertemuan 10

Membuat permainan untuk penjas SD cabang Bolavoli.


Jawab :
Permainan passing yang terdiri dari 2 tim, setiap tim terdiri dari 10-20 orang . Siswa A
berhadapan dengan Siswa B, jadi berbaris hadap hadapan,jika dari masing masing tim
menerima bola dan itu jatuh itu kalah.

Pertemuan 11
Membuat permainan Penjasor SD untuk cabang bola Basket
Jawab :

Permainan melewati cone

Cara bermain:
Terdiri dari 2 tim yang masing masing tim terdapat 10-20 siswa. Guru memberikan rintangan
dengan cone , siswa melewati cone tersebut dengan men-dribble bola basket, jadi masing
masing tim harus cepat-cepat melewati rintangan agar teman lainnya melanjutkan. Jika salahsatu
tim habis habis siswanya dalam melewati rintangan itu yang menang.

Pertemuan 12
Membuat permainan penjas Or SD
Permainan passing sepak bola
Cara bermain :
Dibentuk 2 kelompok terdiri dari 10-20 siswa. Antar satu tim berhadapan yang satu
memegang bola. Jadi cepet-cepetan passing bolak balik full satu lapangan.

Pertemuan 13
Membuat satu permainan untuk penjas SD..pilih yg anda bisa
Cara bermain :

Permainan kasti harus dimainkan oleh dua tim yang masing-masing memiliki 12
pemain. Salah satu tim harus menjadi tim pemukul dan tim lainnya menjadi tim pelempar
bola. Seorang pelempar akan melempar bola ke arah pemukul dan harus dipukul jauh.
Kemudian pemukul tersebut harus berlari ke pos pertama dan berikutnya sebelum fielder
mengambil serta melempar bola ke arahnya. Jika seorang pemukul berhasil mencapai pos
kedua atau ketiga dalam satu kali pukulan, maka tim pemukul akan mendapat poin setengah
pembulatan. Setiap pemukul mendapat satu kali kesempatan memukul, namun pemukul
terakhir mendapat tiga kali kesempatan. Dalam permainan bola kasti pemukul tidak mengenai
bola lebih dari tiga kali apa yang harus dilakukan oleh pemukul tersebut, yang harus dilakukan
pihak penjaga adalah membakar ruang bebas atau mematikan pemukul ketika hendak hinggap
di pos 1. Selain peraturan di atas, ada dua peraturan lainnya yaitu: Waktu permainan Waktu
permainan bola kasti berlangsung selama dua babak. Setiap babak berlangsung selama 30
menit dan tiap babak diselingi wakti istirahat selama 10 menit.
Pergantian tempat Pergantian tempat antara regu pemukul dan penjaga terjadi jika: Salah
seorang regu pemukul terkena lemparan. Bola ditangkap tiga kali berturut-turut oleh penjaga.
Alat pemukul lepas saat memukul. Salah seorang regu pemukul memasuki ruang bebas melalui
garis belakang. Salah seorang regu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari batas
lapangan. Jika regu penjaga dalam permainan kasti berhasil membakar ruang bebas maka
kedua tim berganti posisi/tempat.

Pertemuan 14

membuat satu lagi permainan penjas SD

Permainan dalam mencari kelompok


Langkah yang dilakukan dalam permainan :

 Pembina akan menyuruh siswa berlari untuk mengelilingi lapangan


 Nantinya Pembina akan menyebutkan angka 1-10, apabila Pembina menyebut angka 6 maka
siswa harus mencari kelompok sebanyak 6 siswa.
 Bagi kelompok yang salah ( kurang / lebih ) kelompok tersebut akan mendapat hukuman dari
Pembina

Anda mungkin juga menyukai