Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KLIPING

PERMAINAN ANAK-ANAK
TRADISIONAL JAWA BARAT

DISUSUN OLEH :
1. KEISHA MOZZA KACITA
2. NADARA SHABIRAH
3. NAZWA NABILA HUSNI
4. RAFLI JUNIAR
5. REYHANDI SYAHPUTRA
6. RIZKI RAMADHAN

SDN 063 KEBON GEDANG


KOTA BANDUNG
2020
Permainan Tradisional Sunda Jawa Barat

Di daerah Jawa Barat banyak sekali kumpulan permainan tradisional sunda yang
sering dimainkan anak-anak di pekarangan rumah, lapangan atau lahan-lahan
kosong yang dulu masih banyak dijumpai sekalipun di daerah perkotaan, sebelum
era gadget datang, anak-anak lebih sering keluar rumah, berkumpul bersama teman-
temannya memainkan permainan yang berbeda dari satu hari ke hari lainnya.

Di masa kini beberapa permainan-permainan tradisional sunda (khususnya) hampir


punah karena beberapa faktor, selain karena perubahan jaman, perubahan
lingkungan juga turut mempengaruhi aktivitas anak-anak kecil di lingkungannya.
seperti pembangunan rumah, pertokoan, perumahan yang turut memperkecil area
bermain anak-anak.

Berikut beberapa permainan tradisional sunda dan cara memainkannya, permainan-


permainan tradisional ini bermanfaat sebagai media bersosialisasi, mengasah
kecerdasan motorik, melatih kerja sama tim, hiburan dan menjaga kesehatan anak.

Permainan tradisional ini juga mungkin ada juga di suku lain, namun dengan cara
dan nama permainan yang berbeda, begitupun di daerah satu dan daerah lainnya di
Jawa Barat, nama dan cara bermainnya kadang berbeda pula.

Berikut daftar Permainan Tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak Sunda.

1. Permainan Tradisional Sunda “Cingciripit”

Sumber : www.sebandung.com
Cingciripit ini biasanya dilakukan oleh-anak-anak sebelum memulai
permainan untuk menentukan urutan dalam bermain atau menentukan siapa
yang menjadi eméng (kucing).

Cara melakukan cingciripit: Anak-anak berkumpul membentuk lingkaran,


kemudian salah seorang diantara mereka (biasanya) orang yang ‘dituakan’
dalam kelompok membuka telapak tangan, kemudian satu persatu anak
meletakan jarinya di tangan tersebut, mereka akan ngawih (bernyanyi)
bersama dengan syair.

Lirik Lagu Cingciripit:

Cing ciripit satulang sabawang,


Saha nu kajepit tunggu lawang.

atau ..

Cing ciripit Tulang bajing kacapit


Kacapit ku bulu paré
Bulu paré sesekeutna
Jol pa dalang mawa wayang
Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong.

Ketika lagu hampir berakhir, pemain bersiap-siap untuk mengangkat jarinya,


karena bila jari tertangkap oleh tangan si pemimpin tadi maka dia kalah dan
menjadi eméng atau kucing.

2. Permainan Tradisional Oray – Orayan

Sumber : www.sebandung.com
Permainan Oray-orayan (ular-ularan) adalah permainan yang riang dan
memadukan unsur gerakan dan suara, permainan tradisional sunda ini biasa
dimainkan oleh banyak anak.

Cara Memainkan Permainan Oray-orayan; Dua orang anak saling


berpegangan tangan membentuk seperti gerbang, dua orang tersebut memilih
akan menjadi “bulan” atau “bintang”. (dirahasiakan dari pemain lain.)

Kemudian pemain lain berbaris beruntun sambil memegang pundak orang di


depannya dan maju melewati gerbang tadi. Orang paling depan disebut hulu
(kepala) dan yang paling belakang disebut buntut (ekor). setiap pemain
mengikuti langkah dari si hulu ular sambil bernyayi bersama dengan syair.

Lirik Lagu Oray-Orayan:

Oray orayan, luar léor mapay sawah,


Entong ka sawah, Paréna keur sedeng beukah.

Orang-orayan
Luar-léor mapay kebon
Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon.

Mending gé ka leuwi, di leuwi loba nu mandi


Saha anu mandi
Anu mandina pandeuri.

Oray-orayan
Oray naon? Oray Bungka
Bungka naon? bungka laut
Laut naon? Laut dipa
Dipa naon? Dipandeuri riririri … Jleepp (bulan dan bintang menangkap
mangsanya)

Ketika berada di ujung lagi, pada syair “riririririri …. “ kedua pemain yang
menjadi gerbang tadi akan menurunkan tangannya dan menangkap seorang
pemain, setelah tertangkap pemain harus memilih bulan atau bintang, bila si
pemain misalnya memilih bulan, dia akan berdiri di belakang bulan, pun
sebaliknya.
Permainan dilanjutkan sampai semua pemain tertangkap, nantinya akan
membentuk tim bulan dan tim bintang yang akan beradu kekuatan dengan
saling tarik menarik tangan (seperti tarik tambang)

Versi lain dari cara memainkan permainan oray-orayan adalah pemain paling
depan harus menangkap pemain paling belakang, dan pemain lain akan
menghalang-halangi kepala ular agar tidak menyentuh anak paling belakang
tersebut.

3. Permainan Boy Boyan / Boi-Boian

Sumber : indonesiacerdasmandiri.net

Permainan boy-boyan atau boi-boian biasanya menggunakan bola kasti atau


kertas yang dibentuk menyerupai bola dan pecahan genteng kecil (9-15
buah), permainan ini di mainkan oleh dua tim.

Cara memainkan permainan boy-boyan, pertama genteng-genteng kecil


ditumpuk keatas, satu tim berperan sebagai pelempar (A) dan satu tim
sebagai penjaga (B).

Satu persatu pemain dari tim A mengarahkan bola dari jarak yang telah
disepakati untuk merumpuhkan tumpukan genteng.

Bila pemain tim A berhasil meruntuhkan genteng tadi, maka tim penjaga harus
mengejar dan mengarahkan bola ke badan salah seorang pemain dari tim A.
Sedangkan tugas dari semua pemain tim pelempar adalah berlari menghindari
kejaran bola dan mengatur strategi untuk kembali menumpukan genteng yang
runtuh tadi.

Bila genteng berhasil disusun, biasanya pemain yang berhasil menyusun


genteng akan berteriak “BOOY” dan skor 1-0 untuk tim pelempar. Kemudian
permainan dilanjutkan seperti awal.

Permainan tradisional boy-boyan bermanfaat untuk melatih kerjasama tim,


kecepatan dan kelincahan.

4. Permainan Galah Asin

Sumber : cikguujang.blogspot.com

Permainan Galah asin biasa dimainkan dihalaman luas, dengan membuat


garis-garis seperti yang tertera dalam gambar diatas pemain harus berlari
tanpa tersentuh oleh pemain lawan.
Cara memainkan permainan galah asin; Pemain dibagi menjadi dua tim, satu
tim yang biasanya terdiri dari 3-7 (ganjil) berdiri sejajar sesuai garis (kanan-
kiri) dengan satu orang melintang dari garis depan sampai belakang.

Sedangkan tim lainnya berlari masuk ke dalam arena permainan sambil


menghindari kejaran dan sentuhan tangan dari pemain lawan, permainan ini
mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain.

Bila salah satu pemain terkena sentuhan dari pemain penjaga, maka
permainan berakhir dan kedua tim berganti giliran.

5. Permainan Tradisional Gatrik

www.kidnesia.com

Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan kayu atau bambu
berukuran sekitar 30 cm dan yang satunya berukuran lebih kecil. potongan
bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu
sampai bambu itu melayang sejauh mungkin dan tidak dapat ditangkap oleh
tim lain yang berjaga.
6. Permainan Sunda Bébéntengan

Dibutuhkan kecepatan, ketangkasan dan strategi yang baik untuk memainkan


permainan berkelompok ini. setiap pemain harus menghindari kejaran lawan,
berlari dan saling berkomunikasi untuk menangkap lawan, menyerang dan
merebut benteng lawan.

Kedua tim menentukan media yang akan menjadi benteng bisa berupa pohon,
tiang ataupun batu bata sesuai dengan kesepakatan dua tim. pemenang
ditentukan oleh tim yang paling banyak menyentuh benteng lawan,

ketika menyentuh benteng lawan biasanya pemain akan berteriak


“BENTEEENG”. dan kemudian skor akan menjadi 1-0.

7. Permainan Hong-hongan

www.kompas.com
Hong-hongan, demikian nama permainan anak-anak atau kaulinan barudak
pada masa lalu yang kini telah punah. Permainan ini sama dengan ucing
sumput (petak umpet). Bedanya, Hong-hongan biasanya memakai tiang
sebagai patokan bagi anak yang dianggap jadi “kucing”, yakni anak yang akan
mencari teman-temannya yang bersembunyi.

Misalnya, Si Pulan yang kebagian menjadi “kucing” menutup matanya sambil


bersandar di tiang dan tidak boleh melihat teman-temannya yang akan
bersembunyi. Tiang tersebut dijaganya agar tidak tersentuh oleh mereka yang
bersembunyi. Permainan ini biasanya dilakukan oleh lebih dari empat orang
anak.

Si Pulan yang menjadi “kucing” itu biasanya berusaha untuk mencari teman-
temannya yang bersembunyi ke sana ke mari sambil tetap waspada agar tiang
tak disentuh oleh yang bersembunyi. Jika salah seorang di antara mereka
terlihat, maka Si Pulan akan berteriak: “Hong si Pulani . . .”. “Hong si Anu . . .
Demikian seterusnya sampai semua teman yang terlihat itu di-hong-kan oleh
Si Pulan.

Jika teman yang bersembunyi itu ketahuan, maka ia tidak boleh bersembunyi
lagi sebelum tiang yang dijaga Si Pulan itu disentuh teman lainnya. Akan tetapi
jika tiang yang tengah ditinggalkan Si Pulan itu dapat disentuh oleh temannya
yang bersembunyi, maka ia akan berteriak: “Butuuul . . . atau “Cambaaaaal.
Jika demikian, maka Si Pulan akan tetap menjadi “kucing” dan mereka yang
sudah ditemukan dapat bersembunyi kembali.

Si Pulan akan diganti oleh “kucing” yang lain jika teman-temannya yang
bersembunyi itu telah dapat di-hong-kan semuanya. Biasanya, orang yang
pertama kali di-hong-kan itulah yang akan menjadi “kucing” berikutnya.
Demikian seterusnya.
8. Permainan Hahayaman

Sumber : budaya-indonesia.org

Dalam permainan hahayaman salah seorang akan bertindak sebagai hayam


(ayam) dan seorang menjadi careuh (musang), musang akan mengejar
ayam sampai tertangkap.

Permainan ini biasanya dimainkan beramai-ramai, pemain lain selain ayam


dan musang akan membuat lingkaran yang berfungsi sebagai kandang atau
tempat perlindungan ayam. jika ayam masuk kedalam kandang maka pemain
yang membuat lingkaran harus cepat menurunkan pegangan tangannya
untuk menutup kandang.

Permainan selesai kalau ayam tertangkap atau musang menyerah tidak dapat
menangkap ayam. dan dilanjutkan dengan mengundi permain baru.

9. Permainan Tradisional Congklak

Sumber : kebudayaanindonesia.net
Biasanya dimainkan oleh perempuan, permainan ini tidak membutuhkan
pemain yang banyak, hanya dua orang saja, dengan menggunakan alat yang
biasanya terbuat dari plastik, tanah atau papan kayu yang dibentuk dengan
7X2 lobang sejajar dengan dua lobang yang lebih besar di kedua sisinya.

Untuk mengisi lobang tersebut, biasanya pemain menggunakan biji asam,


karet, batu-batu kecil atau biji congklak (yang sudah disediakan).

10. Permainan Sunda Engklek

www.wikipedia.com

Permainan ini menggunakan media keramik kecil dan gambar berupa petak-
petak yang berbeda-beda bentuknya, pemain akan meloncat-loncat sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai