Sutarno Haryono
(Staf Pengajar Jurusan Tari STSI Surakarta)
Abstrak
Teater Koma merupakan salah satu komunitas seni teater di Indonesia yang kreatif dan
produktif, pencarian bentukbentuk inovatif yang selalu dilakukan, dan kerja keras dari
seluruh para anggota. Kreativitas sangat mewarnai pada setiap hasil karya dan mencirikan
dengan gaya bahasa, gerak, musik, penjiwaan pada setiap karakter, dan tema yang diangkat
betorientasi pada kehidupan budaya keseharian. Kecermatan dalam usahanya mengangkat
tema menjadi perhatian utama melalui proses yang panjang dan melibatkan para aktor
maupun aktris untuk terjun langsung di lingkungan sosial masyarakat yang menjadi objek.
Semua proses dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa pembelajaran maupun
pembentukan diri menjadi aktor maupun aktris yang berhasil (berkualitas) perlu adanya
peleburan diri ke berbagai kehidupan sosial masyarakat. Peran utama seorang manajer
yang sekaligus sebagai sutradara sangat menentukan, tampak adanya usahausaha untuk
karya seninya. Manajer ahli dalam mengatur sebuah komunitas (Teater Koma) agar tetap
eksis, satu visi, kebersamaan, keutuhan, satu tekat yang bulat. Sifat keterbukaan, cara
memenegemen tentang; produksi, pemsaran, dan pergelaran menjadi bagian utama
kehidupan organisasi.
tuntutan yang semakin komplekas. peran, hal ini dilakukan dengan cara
(Murgiyanto, 1993). pendekatan yang intensif dengan
mengamati kemampuan dan kejiwaan dari
1. Managenen Seni Wilayah Artistik
masing-masing calon pemeran. Pendekatan
Pada wilayah pengelolaan seni yang antar pribadi yang dibingkai dalam suasana
diterapkan Teater Koma, posisi seorang kekeluargaan diharapkan akan menemukan
sutradara menjadi pusat pengendali dari kecocokan dan kepuasan bagi sutradara dan
proses kerja produksi seni, sejak juga para pemain, dan akhirnya tertuang
terbentuknya Teater Koma posisi sutradara dalam keberhasilan pada saat pementasan.
ditangaru oleh Riantiarno, seorang seniman Langkah lain dalam kasting yaitu
yang produktif mencipta karya seni disertakan juga pemain (aktor/aktris) dari
diantaranya penulisan naskah teater, luar anggota Teater Koma, dengan pertim-
sutradara pementasan teater. Prinsip kerja bangan karena kemampuan dan mungkin
seorang sutradara adalah mengelola proses juga memiliki daya tarik lebih, misalnya
kerja produksi teater, yang meliputi sejak bintang film.
pengadaan naskah, baik naskah hasil karya Pada tahap proses latihan Riantiarno
sendiri, menyadur naskah yang sudah ada, menerapkan ketentuan-ketentuan dengan
atau mengambil naskah yang sudah jadi. disiplin tinggi. Dimulai dari kesediaan para
Selanjutnya dilakukan pengkestingan anggota atau pemain untuk menyediakan
(pembagian peran) dilanjutkan proses waktu secara penuh, mereka tinggal di
latihan, dan sampai akhknya diper-gelarkan. sanggar dalam 24 jam. Situasi demikian
Dari seluruh wilayah kerja inilah seorang akan mengkondisikan seluruh pemain
sutradara bertanggung jawab penuh atas untuk dapat latihan dengan intens, dan hal-
terselenggaranya sebuah proses produksi hal lain dalam proses latihan dapat
hingga mempertanggungjawabkan pada dikontrol dengan cermat oleh Riantiarno
publik penonton atas hasil karya pergelaran. selaku sutradara. Setiap pemain
Pola kerja seorang sutradara menjadi (aktor/aktris) sadar bahwa latihan
sentral untuk mencapai keberhasilan proses merupakan cara untuk belajar dan mening-
produksi teater, untuk itu Riantiarno selaku katkan kemampuan diri. Pada saat latihan
sutradara selalu berusaha menerapkan prin- baik secara kelompok maupun keseluruhan,
sip managemen secara ketat. Sadar akan bagi yang sudah atau yang akan mendapat
posisinya selaku sutradara sekaligus giliran, hampir tidak ada waktu yang disia-
manager pada wilayah produksi, maka siakan, mereka secara serius
Riantiarno bertindak dengan cermat. Sikap memperhatikan arahan dari sutradara. Pola
ini diterapkan sejak pengadaan naskah yang kerja semacam ini tampaknya difungsikan
akan dimainkan, naskah sering ditulis sebagai wahana belajar, baik dalam
sendiri scsuai dengan ide-idenya seperti mengatur ritme emosional yang muncul
pada naskah yang berjudul "Rumah pada setiap adegan, sehingga dapat
Kertas". Selain itu kadang juga menyadur membangun ekspresi emosional yang utuh.
naskah yang sudah ada dengan berbagai Berbicara mengenai produksi (teater),
pertimbangan, diantaranya bila suatu mustahil untuk tidak membicarakan mana-
naskah cocok untuk dimainkan karena gemen. Sejak awal Riantiarno bekerja di
sesuai dengan kondisi aktual yang sedang dalam teater, ia sudah menganggap
terjadi. managemen itu penting. Pengertian yang
Selanjutnya pada tahap kasting (pem- paling sederhana bahwa managemen teater
bagian peran), Riantiarno berusaha adalah "perencanaan sebuah produksi teater
memilih pemain yang tepat untuk suatu hingga sampai ketangan konsumen
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI
Pada sebuah organisasi seni, penge- putih. Diapun tidak akan tahu akan diberi
lolaan wilayah non artistik adalah bagian "honorarium" berapa. Sesudah
penting yang menangam masalah- pertunjukan berakhir, semua pengeluaran
masalah di luar aspek-aspek kesenian, dan pemasukan dihitung sisa pendapatan
antara lain mengenai pekerjaan kemudian dibagi. Baru pada saat itu
administrasi perkantoran, keuangan, masing-masing anggota tahu akan
kehumasan, pemasaran, dan aspek-aspek mendapat bagian berapa. Sistem mi
lain yang tidak berhubungan langsung sudah berjalan selama 16 tahun pertama
dengan permasalahan kesenian (estetika). sejak berdiri Teater Koma.
Aspek-aspek pekerjaan wilayah non Kondisi keuangan pada organisasi
artistik dalam satu organisasi yang non profit sangatlah berbeda dengan
menyeluruh menjadi tumpuan vang harus suatu organisasi yang memiliki tujuan
bersinergi dengan wilayah seni itu bisnis atau berorientasi untuk
sendiri, sehingga mengarah pada tujuan mendapatkan keuntungan. Pada
yang sama atau tujuan yang satu untuk pengelolaan keuangan yang orientasi non
suatu keberhasilan organisasi. profit, maka penggunaan keuangan lebih
Begitu pula dalam sistem organisasi diperuntukkan pembiayaan ke dalam,
yang dijalankan pada Teater Koma, artinya berupaya supaya kerja produksi
pengelolaan wilayah ini dilakukan secara seni dapat berhasil dengan optimal dari
cermat dan transparan, sehingga dapat sisi kualitas yang ideal. Kondisi ini di
mendukung jalannya proses produksi akui oleh Ratna selaku manager Teater
karya teater sejak awal hingga akhir Koma, bahwa dalam menjalankan roda
pergelaran dengan lancar dan berhasil. organisasi, managemen merupakan alat
Teater Koma sejak awal berdirinya sudah untuk mencapai tujuan managemen harus
menerapkan managemen terbuka, sanggup membantu para seniman untuk
khususnya menyangkut permasalahan sampai kepada pencapaian mutu artistik,
keuangan. Pada setiap menjalankan dan bukan sebaliknya menjadi
produksi karya, selalu diakhiri dengan penghambat. (Wawancara: Ratna, 21
pertanggung-jawaban masalah keuangan April 2001).
secara transparan kepada semua pengurus Dukungan dana pribadi juga sering
dan anggota. Hal ini dilakukan agar dilakukan, terutama dari keluarga
semua anggota mengetahui posisi yang Rianriarno. Tetapi kelemahan para
sebenarnya tentang kondisi keuangan seniman dalam keuangan juga sering
yang ada, sehingga tidak timbul terjadi di Teater Koma, dimana kontrol
kecurigaan dalam pengelolaan keuangan. terhadap dana sering kurang ketat. Di
Gaya managemen yang dijalankan sinilah peran Ratna menjadi penting
Teater Koma adalah managemen terbuka dalam mengelola dana, terutama untuk
open management, semua anggota punya kepentingan produksi. Seringkali
hak untuk memeriksa keluar masuknya tuntutan artistik dari para seniman
uang, dan berhak tahu siapa dibayar meminta dana yang besar. Dalam kondisi
berapa. Komplain bisa diajukan, jika semacam ini Ratna harus mendiskusikan
terasa ada penyimpangan (walaupun hal dengan para anggota, mana yang masih
ini belum pernah tcrjadi). Setiap anggota bisa diakali dan mana yang mutlak harus
jika sudah berikrar untuk ikut dalam dipenuhi, sehingga pengurangan
kegiatan produksi, maka dia harus kebutuhan dana bisa dilakukan.
memberikan energinya secara total. Dia Sementara dana dari pihak
tidak akan diikat oleh kontrak hitam donatur/sponsor seringkali lebih
Vol. VI No. 3/September-Desember 2005
HARMONIA: JURNAL PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN SENI