Anda di halaman 1dari 111

U LT AW

Jurnal ilmu seni & desain

_5 \___\5 17
Volume III, No. 1, Maret 2011

' (- h ..agi-it

'I

à . '5 l '~ N.
"fc-sh "

Sfmflyâaar/fi/an Camic
s'erfa @enfuk FIM/Maya 0/2' Cam/i @arah/w
> Weéam'fmfi'i, Reéom'fmég'i Sayiafi 'Fi/m @Qm Wayanfljemn Tem'umf

b Penjeméanflan @ame @Mu/a Menyyunaéan 'F/asfi


Ultimart, Vol. III, No.1, Maret 2011 ISSN 1979-0716

“UltimArt” ialah kependekan dari ultima (Latin: dalam, berbobot, bernilai) dan art (seni). Dengan
akronim itu, jurnal ilmiah ini dimaksudkan sebagai wahana informasi, saling silang pendapat,
berbagi, serta telaah ilmiah yang berkaitan dengan dunia desain komunikasi visual dan estetika
pada umumnya, selain memuat perkembangan teori, konsep, dan praktik komunikasi visual, artikel
ilmiah, ringkasan hasil penelitian, dan resensi buku/film.

Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Desain Komunikasi Visual, Universitas Multimedia Nusantara.
Redaksi mengundang para ahli, praktisi, dan siapa saja yang berminat untuk berdiskusi dan menulis
sambil berkomunikasi dengan masyarakat luas. Tulisan dalam Jurnal Ilmiah UltimArt tidak selalu
mencerminkan pandangan/pendapat redaksi.

Pelindung : Dr. Ninok Leksono


Penanggung jawab : Johannes Prajitno, M.Sc.
Prof. Muliawati G. Siswanto, M. Eng. Sc.
Pemimpin Umum : Dr. P.M. Winarno
Ketua Dewan Redaksi : M.S. Gumelar, M.A.
Redaktur Pelaksana : Drs. R. Masri Sareb Putra
Dewan Redaksi : Prof. Dr. Sugiarto, Hira Meidia, Ph.D, Ir. Budi Susanto, M.M., Andrey
Andoko, M.Sc., Dra. Bertha Sri Eko, M.Si., Hendar Putranto, M.Hum.,
Edwin Sutiono, M.A., Niknik Kuntarto, S.Pd., M.Hum.,
Jeffy Kusumajaya, S.Sn.
Tata Usaha : Ina Listyani Ryanto, S.Pd., M.A.
Sirkulasi dan Distriusi : Sularmin
Keuangan : I Made Gede Suteja, S.E.

Alamat Redaksi dan Tata Usaha:


Universitas Multimedia Nusantara
Scientia Garden, Jl. Boulevard, Gading Serpong – Tangerang
Telepon: (021) 5422 0808, (021) 3703 9777, Faks: (021) 5422 0800
www.umn.ac.id; e-mail: umn@unimedia.ac.id
Ultimart, Vol. III, No.1, Maret 2011 ISSN 1979-0716

DAFTAR ISI
Volume III, No. 1

Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat


UMI LASMINAH .......................................................................................................... 1-9
Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash
HADI SUToPo ............................................................................................................. 10-17
The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English
INA LISTYANI RIYANTo ............................................................................................... 18-23
Model Komunikasi Berasa dalam Iklan: Sebuah Kajian Mengenai Iklan Ambient
Media sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Pemasaran Alternatif
BAMBANG SUKMA WIJAYA .................................................................................. 24-33
Menatap Kelucuan: Menelaah opera Van Java
ARYANING ARYA KRESNA ................................................................................... 34-41

Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon


MARIA JoSEF RETNo BUDI WAHYUNI .................................................................... 42-58
Perempuan Sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral
SURAJIYo ....................................................................................................................... 59-69
Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar
R. MASRI SAREB PUTRA ............................................................................................... 70-78
Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur
M.S. GUMELAR ................................................................................................................ 79-91
Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda
ACHMAD SUNJAYADI ................................................................................................... 92-96
Ultimart,
ISSN 1979-0716
Maret 2011, hal 1-9 Vol. III, No.1

Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial:


Film dan Pesan-Pesan Tersurat
UMI LASMINAh
Feminist, peneliti lepas dan pemerhati seni budaya
email: umilasminah@yahoo.com

Diterima: 5 Februari 2011


Disetujui: 16 Februari 2011

Abstract:

Film is an extended invention of human technology of photography. As an arts film have tremendous
power to be a media representation of human activities.
Its power as a representative, the film, especially a feature film, attracted human to see film as way of see
ing themselves, reflected by it. People go to the cinema for their own reason. But it was the filmmaker who has
the ultimate power to representing the people in its film. The film makers, majority males, so their male view
and value in society will always colored film. As feminist called its patriarchy that shape the world, and it has
always been more with male point of view.
Among film maker, the leader of them is Director. He/She direct where of the way and how the story goes
in the film. The chosen story of a film has always been in the hand of Director. Even though it was never an in-
dividual work in film making, as we know there are many people involved, i.e producer, art directors, actress,
actor and production crews. The director is never unattached with below and above the line in the industry of
film. Although it was in the hands a director, as we can call him/her an artist, the story of a film is create and
recreated. Through their sight and skill, the film as human story is created.
There is typical film story, and appearance by certain director. Robert Altman is a typical director of
natural film, not only portrays a natural reality of human condition, he also often has created allusion in film
with dialogue or image about women and society. RobertAltman can be choosing as an example of rebellion
among male directors, he cannot be representing women director, because women directors are very few (only
6% in the world). His film, contain his dialogues on women issues are either critics or way out for women from
patriarchy. The choosing story of his films already shows what he stands for. His film has many messages about
women. Although most of his portrayals of women in his films base on reality, of which he said that he only
portrayed what reality is, but it was not what his stands. To appreciate his effort to critic patriarchy through
film I will give example of his film stories.

Keywords: Dekonstruksi, rekonstruksi, film, pesan, pengalaman

Teknologi dan Representasi tingginya nilai estetika suatu film, film tak per
nah murni sebagai karya bernilai estetik semata,
Pengalaman Manusia
film pasti merepresentasikan kondisi sosial atau
yang
kondisi
SayaFilm
sepakat
paling
sosial
adalah
dengan
tak
pembuat
karya
dapat menghindari
Adorno
ataupun
manusia,
bahwa pun
penggagasnya.
pantulan
betapa
pengaruh
diri memiliki nilai sosiologis, sekalipun film tersebut
bersifat abstrak. (Adorno, 1991: 182). Film yang
paling mendekati representasi sosial kehidupan
manusia sebagai film realis merupakan karya
2 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III,2011

seni berkemampuan representasi yang luar Kemampuanfilmmerepresentasikanrealitas


biasa, segala simbol-simbol alam dan manusia dengan mimicry paling nyata, hingga mendekati
dapat terangkum dalam karya film yang ber kenyataan, bahkan menghadirkan kenyataan
durasi tidak lebih dari 120 menit. Film mampu dari masa lalu untuk jangka waktu yang tak
menstimulus hampir semua sensasi manusia, dapat diukur usianya. Apakah film akan terus
pemikiran, rasa, cahaya, suara dan warna. Ba dapat dipertontonkan, atau dilihat di masa de
gaimana kiranya para filsuf menjabarkan per pan, tetapi sejauh mana kemampuan teknologi
campuran warna-warna cahaya yang sedemikian mereservasinya sehingga dapat menjadi fakta di
canggihnya yang bergerak sedemikian cepatnya masa depan. Meskipun mimesis pada konteks
sehingga membentuk ketetapan gerak, padahal film dapat menjelaskan bahwa manusia mem
realitas sempurna adalah kumpulan-kumpulan butuhkan ekstasi, dan imitasi adalah pendorong
gerak yang dipercepat oleh teknologi. Secara pencapaian ekstasi (Adorno; 1991: 95).
alami, manusia sendiri adalah kamera klasik Film sebagai cermin yang betapa pun me
yang perceived dengan alat utama inderawi mata mantulkan tampilan realitas diri, di dalamnya
dan telinga, sebagai tolok ukur kadar sensasi terdapat realitas lain di luar gambar-gambar
yang datang dari luar dirinya. yang terpampang di layar. Sebut saja film me
Film juga memiliki jangkauan luar biasa be nyembunyikan banyak kebohongan lain dan
sar untuk menjadikan dirinya mediasi antarma memiliki kemampuan menipu yang luar biasa.
nusia. Film juga merupakan karya seni di mana Walaupun begitu, film sebagai suatu yang tidak
estetika, science berbungkus IT mengintegrasi dan riil selalu diterima, sebagaimana produk manu
mengikuti perkembangan daya imajinasi manu sia yang terbatas dan terisolasi sebagai produk,
sia, serta memberikan ruang seluas-luasnya un karya, bentukan, ciptaan tak lebih tak kurang.
tuk eksplorasi sensasi, persepsi hingga fantasi. Film di sini termasuk movie, feature film, film
Film bisa disebut ‘penggebos’ seni modern dokumenter, dan footage-footage untuk berita di
paling liar dan tak terkalahkan. Sebagai perkem
bangan teknologi fotografi, film tak sekadar
menciptakan kekuatan baru atas dominasi rep
resentasi, tetapi telah menjadi representasi reali
tas itu sendiri. Film kategori motion picture-bio
skop dan televisi sebagai virtual realitas sesaat,
mungkin sebentar lagi akan dikalahkan oleh in
ternet-digital. Film kini semakin dalam represen
tasinya yang luar biasa liar, mampu masuk ke
dalam kehidupan keseharian manusia, bahkan
di tempat terpencil. Pertolongan satelit telah se
makin mempermudah daya rambah film ke seg
ala pelosok penjuru dunia. orang-orang melihat
film dengan Handphone, BlackBerry atau IPhone.
Beberapa serial televisi di Amerika kini su
dah beralih menempatkan serial filmnya di in
ternet. Surat kabar mendahului pindahnya in
dustri cetak kertas ke internet. Di antaranya film
serial Homicide in the Street di internet television
berganti menjadi Homicide Second Shift, atau film
serial Inggris EastEnders dan Hollyoaks.
3 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III,2011

televisi. Movie telah banyak merekonstruksi dalam ajang penghargaan perfilman, baik di
sejarah manusia, menampilkan fakta yang sang Amerika Serikat maupun di Negara Eropa. Film
at jauh dari realita yang ditampilkan pada set film dengan kekuatan visual effect canggih yang
ting waktu dan tempat cerita di film tersebut. mampu mendapat penghargaan film terbaik, bi
Di sinilah film menjadi ajang dekonstruksi dan asanya hanya bisa dicapai pada film yang didu
rekonstruksi sosial. Film ini, antara lain meng kung oleh kemampuan akting yang baik pula
gambarkan kisah yang diangkat dari realitas dari para pemainnya. Film ini di antaranya ada
kejadian sejati, seperti film G30S/PKI, Years of Living pada English Patients The Titanic, the Matrix, dan
Dangerously atau Detik Terakhir. Meskipun be The Lord of The Rings. Film-film tersebut adalah
gitu, tak sedikit film yang mampu menampilkan film Hollywood, film yang diproduksi sebagai
rekonstruksi baik dan membuat para penonton komoditas karya seni industri (dalam istilah
masuk di dalam cerita serta mengambil pesan Departemen Perdagangan sekarang, Industri
tertanam dalam pikiran, seperti film R.A. Kartini, Kreatif) korporasi dengan pangsa pasar interna
Budak Nafsu, Cut Nyak Dhien atau yang terakhir sional. Ketiga film tersebut sesungguhnya me
Naga Bonar 2. rupakan representasi realitas paling minor dari
Akan tetapi, sedekat apa pun kenyataan kehidupan manusia pada umumnya. Namun,
yang dapat ditampilkan dalam film, film tetap kemasan melodrama dalam dialog dan akting
lah merupakan buah rekayasa teknologi yang pemain dalam film tersebut mampu menyedot
tidak dapat menggantikan eksistensi realitas se sensasi rasa para penonton sehingga tak jarang
jati, alam realitas hakiki suatu peristiwa. Fungsi penonton menyaksikan film tersebut lebih dari
representasi film bisa dikatakan sebagai fungsi satu kali.
representasi paling mahal yang pada akhirnya
menjadi bagian unsur kebutuhan hidup manu
sia rekreasi.
Film telah menjadi mimpi yang paling dekat
dengan manusia. Apalagi sekarang, rekayasa
film dengan sangat mudah dilakukan melalui
alat digital. Visual effect telah banyak mencipta
kan imajinari yang melampaui daya pikir ma
nusia pada umumnya, namun sayangnya sering
kali berhenti pada gambaran tersebut. Kemanu
siaan yang terepresentasi melalui akting aktor
dan aktris sebagai jembatan realitas terdekat film
dengan penontonnya telah hampir dikalahkan
oleh teknologi. Hal ini tentu karena walaupun
film merupakan media teknologi yang berban
gunan infrastruktur IT tingkat tinggi, telah dap
at menampilkan imajinari-imajinari menyerupai
realitas dengan presisi luar biasa namun tetap
terbatasi oleh kotak layar.
Visual effect telah mengambil alih akting
alamiah para aktor dan aktris. Film-film kini di
penuhi science fiction dan fantasi. Meskipun be
gitu, kekuatan alamiah dari para aktorlah yang
membuat film-film dengan dialog dan adegan
bagus akhirnya terpilih sebagai film terbaik
4 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III, 2011

Sedikit menyamakan dengan Jaqcues Lacan orang model, sementara sutradara meminta ak
yang menempatkan identifikasi awal diri manu tor untuk berakting tertentu.1
sia saat melihat ke cermin, film sekarang dapat Film-film Hollywood yang terdistribusi ke
kita serupakan dengan cermin bersama yang berbagai negara sangat kental menampilkan
bersifat massif. Sebagai produk massif yang di ide dan karakter budaya Amerika. Nilai prag
kuasai oleh korporasi, film dapat menjadi bagian matisme kentara sekali. Bisa dikatakan, muatan
ideologi liberal hampir ada dalam semua film
dari kondisi yang justru menjauhkan manusia
Amerika. Walaupun begitu, dari sekian ban
dari jati kemanusiaannya sendiri karena kontrol
produksi, cerita, plot, dan setting dari atas (korpo yak sutradara, Robert Altman termasuk salah
satu yang berani mengedepankan mimpi indi
rasi film). Adorno menyebut kondisi ini sebagai
vidunya dalam membuat film. Lewat beberapa
fascis karena partisipasi manusia dalam budaya
filmnya, kita dapat mencatat bahwa mimpi dan
massal ini melalui jalur teror. (Adorno, 1991: 96). niatnya membuat film berbeda, dan mempun
Manusia sebagai penonton terkunci dan teriso yai nilai politik yang positif. Individualitas yang
lasi tanpa pilihan. Ke bioskop semua filmnya open ended juga menjadi gaya Robert Altman, ter
sama. Menyalakan televisi sinetron nyaris sama masuk dalam overlapping dialogue yang ditampil
ceritanya dan nyaris sama adegannya. kan dalam berbagai filmnya. Robert Altman juga
Industri film Amerika Serikat (selanjutnya mampu menampilkan lebih dari tiga karakter
disebut Amerika) merupakan pusat industri per aktor dalam berbagai dialog kurang dari 5 me
filman dunia. Pendapatan devisa Amerika dari nit, dan para aktor tersebut memiliki porsi yang
film setiap tahunnya 80 miliar USD yang mem sama pentingnya. Tak heran, filmnya sering ma
pekerjakan jutaan pekerja, dan dengan jumlah suk dalam nominasi best ensemble in movie. Yang
tak kalah pentingnya, pemain film kawakan
film 610 film dirilis tahun 2008 di Amerika saja.
tak sungkan-sungkan bermain beramai-ramai
Surplus ekspor film 13,6 miliar USD (MPPA.
org). Di sanalah para aktor, sutradara maupun dalam film Altman.

crew (awak) film mencari peruntungan dan ber


harap mendapatkan pekerjaan dan mungkin Penetrasi Film pada Diri Manusia
ketenaran. Fame and fortune adalah iming-iming
Robert Altman sendiri mengakui bahwa ia
utama dari industri film. Di antara para pemain
tertarik terjun ke film karena terinspirasi dari
dan sutradara Amerika yang kemudian berhasil film yang disaksikannya. Inilah penetrasi film,
mendapatkan fame and fortune adalah pekerja menginspirasi manusia, mendorong manusia
seni profesional yang mampu menampilkan re tanpa persuasi langsung layaknya iklan. Film
alitas kehidupan manusia secara nyata dalam yang ramuannya mampu merangkai cerita se
layar lebar, yaitu Meryl Streep (Kramer vs Kram hingga seperti nyata dapat mengintervensi ke
er), Julia Robert (Erin Brokovich), Jodie Foster, sadaran. Bahkan kini, banyak pelajaran filsafat
Dustin Hoffman (Rain Man), Tom Hanks, dan yang memanfaatkan media film sebagai alat
para sutradara Robert Altman, Mike Leigh, Clint bantu pengajaran.
Eastwood, dan tentunya sutradara perempuan Saat menonton film, manusia tidak sekadar
Jane Champion, Mimi Leder, dan Nora Ephron. melihat (watching), tetapi menatap (gaze). Mena
tap atau gaze sering dipakai dalam mendefinisi
Layaknya seorang pelukis, seorang sutradara
filmlah yang memiliki kendali tentang postur
yang diinginkan, tentang bagaimana bingkai
1 Livingstone dalam Livingstone, Paisley and Plantinga,
film tersebut, komposisinya, cahaya. Bila pada
Carl (ed), (pg 3), The Routledge Companion to Philosophy
pelukis, meminta bentuk atau gaya pose dari se and Film, Routledge Taylor and Francis, New York, 2009.
5 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III,2011

subjek-subjek yang diobjektifikasi mata yang yang massif dan advertising telah menjadi sum
menatap dan konsentrasi pikiran dan telinga. ber informasi utama. (Adorno; 1991: 85)
Seorang teoris film feminis Laura Mulvey me
nyatakan bahwa film diciptakan dengan male
gaze, bahwa karya film-film diciptakan oleh dan Penetrasi Positif Menginspirasi
diperuntukkan bagi laki-laki sehingga mayori Film-Film Robert Altman
tas film menempatkan subjek penonton laki-laki Menonton film tak lain merupakan salah
dan objek perempuan dalam film yang ditampil satu kegiatan sehari-hari, apakah sekarang telah
kan, khususnya perempuan sebagai seks objek.2
masuk dalam kebutuhan pokok hidup manusia,
Meskipun kini teori feminis film Mulvey dikritik dalam kategori kebutuhan rekreasi. Film punya
karena dianggap mengabaikan penonton perem kekuasaan, kemampuan yang dahsyat mencip
puan dan laki-laki yang tidak terperangkap da
takan realitas yang direkayasa sedemikian rupa
lam bingkai sempit spectator mayoritas pembuat sehingga memiliki efek yang beragam, dinamik,
film dengan nilai patriarki, karya Mulvey men provokatif, inspiratif yang terarah pada otak
jadi pijakan kajian film perspektif feminis yang
manusia dan melahirkan perspektif yang mem
terus berkembang. baurkan perasaan maupun persepsi pikiran.
Bila diperhatikan, tak ada aktivitas luar bi oleh karena itu, harus ada suatu otoritas terting
asa bagi manusia yang pergi menonton film ke gi yang disetujui bersama (negara, masyarakat)
bioskop. Orang datang ke bioskop memilih film untuk menjaga kemanusiaan (humanity) manu
yang akan ditonton, membeli tiket, membeli ma sia tetap exist. Seperti yang dikatakan Mandela,
kanan dan minum, masuk ke studio dan menon sensor adalah bagian dari upaya melindungi
ton film. Tahapan kegiatan rutin ini telah ada manusia dari dirinya sendiri untuk tetap men
dari tahun ke tahun. Tak ada perubahan bioskop
komersil, akan berbeda dengan layar tancap,
atau bioskop keliling yang gratis dan berlokasi
di lapangan atau halaman rumah penduduk.
Kegiatan rutinitas terpola ini sesungguhnya
melukiskan adanya daya kuasa dari film, seba
gai media untuk menarik manusia hadir dan
menonton film. Daya kuasa media ini sejatinya
didorong dan didukung oleh marketing dan
promosi. orang rela mengantre berjam-jam dan
membayar mahal untuk menyaksikan gambaran
penderitaan orang lain menghadapi kekerasan
(film Kill Bill) atau menyaksikan gambaran ke
hancuran dunia dalam film 2012. Pilihan jenis
film yang ditonton adalah privilege dan preogratif
manusia atau sebutannya pasar. Adorno menye
butnya sebagai massa yang dibuai oleh produk

2 Laura Mulvey, “Visual Pleasure and Narrative Cin


ema” in Feminist Film Theory A Reader.,ed., Sue
Thornham.,(Edinburg: Edinburg University Press: 1999),
hlm.58.
6 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III, 2011

jadi manusia, dan bukan setan, algojo, binatang. na keahliannya, tetapi sampai akhir cerita, tetap
Karena setan, algojo, maupun binatang aturan tak mampu mengerti dan ‘menaklukkan’ perem
nya berbeda dengan manusia, dan bisa kita nya puan. Sementara Ready to Wear adalah kritik
takan rendah karena secara faktual/fakta dog satir komedi Altman atas perlakuan pada tubuh
matis aksioma manusialah dengan pikiran dan perempuan, dalam konteks industri mode.
kemampuannya menguasai mereka. Film Ready to Wear menampilkan realitas
Kini, film dapat diakses oleh semua umur. kehidupan mode fashion dengan setting Fashion
Teknologi telah mempermudah manusia untuk Week Paris, Prancis. Inilah bagusnya film Alt
menggunakannya, bahkan manusia yang masih man dengan latar belakang fashion, kecantikan,
kanak-kanak. Anak-anak sudah bisa mengak dan perempuan. Ia mencipta cerita gaya satir ko
medi, enteng, menyebalkan, dan tentu saja kritis.
ses film-film di HP. Kekuatan penetrasi ini yang
Film yang melibatkan desainer adibusana dunia,
membuat di berbagai negara sensor film memi
seperti Gianfranco Ferre, Jean Paul Gaultier, Is
liki fungsi yang ketat. Ada ketakutan dari peng
sey Miyake, Ryekel serta bertaburan bintang,
uasa bahwa film-film tertentu menginspirasi
yaitu aktor dan aktris papan atas Sophia Loren,
tindakan pembangkangan atau perlawanan atas
Julia Robert, Kim Bassinger, Tim Robbins, dan
kekuasaan status quo. Akan tetapi, hal ini juga
tentunya model-model ternama, seperti Naomi
berlaku pada negara liberal yang tidak memiliki
Campbell, Christy Turlington, Claudia Schiffer,
sensor film, tetapi ‘sensor yourself’ berlaku tidak
Linda Evangelista dengan peragaan busananya.
hanya pada individu, tetapi juga pada sinema
Film ini mengambarkan pandangan Altman
sinema yang paling tidak cara sensor dirinya
sendiri realis. Ia menempatkan komedi kritik
adalah dengan tidak memutar film-film yang
satir. Bila dalam versi Prancis-nya film ini di
berlawanan dengan semangat liberal.
awali dan diakhiri dengan perempuan telanjang
Penetrasi positif pada pikiran lahir manakala yang dalam perspektif saya, dunia mode fashion
penonton dapat mengenali dan mengidentifika tak lebih menjual ‘daging’ perempuan. Hal terse
si diri dari gambar-gambar imaginari yang di but juga dinyatakan dalam dialog di film ini saat
tampilkan di layar lebar atau layar kaca. Robert salah satu desainer diwawancara oleh Kitty Pot
Altman adalah salah satu sutradara dan penulis ter (diperankan oleh) Kim Bassinger, “Yang ba
skenario dari salah satu dari sedikit laki-laki di gus bukan fashion atau mode, tetapi semua kar
dunia industri film yang karyanya mampu me ena media, majalah, dan model”. Kim Bassinger
nampilkan kompleksitas kehidupan manusia di sini bisa disebut narator terkait fashion dan
dengan dekonstruksi dan rekonstruksi, yang mode, dalam konteks media. Sebagai reporter
bisa dimasukkan dalam kategori pro feminis. televisi FADtv, penonton diajak untuk mengam
Film-film Robert Altman selalu memiliki tokoh bil cerita seputar mode dan fashion yang hampir
sentral perempuan, sebut saja 3 Women (1970), sama dengan gaya dan gambaran pada acara di
Kansas City (1992), Prêt â Porter/Ready to Wear stasiun FASHIoN tv yang menampilkan event
(1999), Dr. T. Women (1999), Goshford Parks, dan fashion show. Namun, dengan ciri khas Altman
terakhir film A Prairie Home Companion (2006). yang menampilkan banyak bintang dalam cerita
Dari sekian banyak film Robert Altman, saya
filmnya sehingga tak satu pun dari aktor atau
akan menyoroti dua film yang sedikit banyak me
aktris dapat sebagai pemeran utama karena se
and
muat The
allusion
Women,tentang
dan Pret
isu perempuan,
a Porter/Ready
yaitu
to Wear.
Dr.T
muanya peran utama.
Film Altman Ready to Wear dan dr.T and Wom
Kedua film ini mengambil sentral perempuan. en keduanya menggunakan simbol dalam open
Dr T. and The Women menceritakan seorang ing-nya. Bila dalam Ready to Wear mengguna
dokter ginekolog yang hidupnya dikelilingi oleh kan simbol logo-logo merek/brand fashion dari
perempuan, bahkan dicari-cari perempuan kare butik-butik di Paris (Christian Dior), dalam dr.T
7 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III, 2011

and Women, Altman menggunakan simbol ade (diperankan Helen Hunt), mengomentari dr. T
gan dr. Travis Sullivan (dr. T) bermain wargames yang menganggap setiap perempuan spesial,
dengan senjata airsoftgun lengkap dengan paint tak ada yang sama, “if gynolocolgyst says there’s
ball (peluru cat). Simbol yang jelas melambang no two alike, I guess there’s no two alike”. Dialog
kan maskulinitas adalah saat dr. T menyebut dialog ringan-berat, muncul dalam kompleksi
nama-nama senjatanya yang semuanya bernama tas kehidupan dr.T dengan perempuan. Dr.T di
‘perempuan’. Ini jelas menunjukkan satirical Alt akhir cerita hendak meniru perilaku anaknya
man, paham dalam realitas militerisme senjata dengan mengajak kabur Bree, namun demikian
asli, bahkan rudal nuklir dinamai dengan nama penonton ditantang untuk berpikir jauh lagi.
nama perempuan dan anak sebagai layaknya Kedua film Altman tersebut menempatkan
imitasi gaya laki-laki para penemu senjata me perempuan dalam wacana utama filmnya. Akan
namai penemuannya sebagai anaknya.3 tetapi, karena filmnya berat dan kritis, kedua
opening Ready to Wear dalam setting acara film tersebut tidak laku di box office Amerika
fashionweek juga politis, antara lain dalam kali ataupun Eropa. Bahkan mayoritas kritikus film
mat Kitty Potter, “the rule for this event is there is laki-laki menyatakan kedua film tersebut tidak
no rule”. Sepanjang cerita film-film Altman, baik bagus. Bila dalam dr. T penggambaran hidup
Ready to Wear maupun Dr. T and The Women kita perempuan melalui jendela dan pintu dr.T maka
akan diajak untuk berpindah-pindah dari karak dalam keseluruhan cerita Ready to Wear, rela
ter satu ke lainnya dalam waktu yang cepat. Dia si manusia, kuasa, dan media terkait dengan
log tumpang-tindih kadangkala membuat kita perempuan.
tidak jelas mendengar perkataan tokoh di film Kekuasaan laki-laki yang direpresentasikan
tersebut. Film Dr. T and The Women juga bert dr.T sebagai dokter, laki-laki terpandang yang
aburan bintang, antara lain Richard Gere seba banyak digemari dan dibutuhkan perempuan
gai dr.T, seorang ginekolog terpandang di kota sekota, sedangkan dalam Ready to Wear, kuasa
Dallas, Texas. Pemilihan Richard Gere sebagai terepresentasi oleh Milo o. Brannigan (dipe
dokter ginekolog sendiri bisa dianggap “olok rankan Stephen Rea) selaku fotografer. Tentu
olok”. Tak heran bagaimana perempuan kelas nya, baik peran nyata di dunia dari Milo dan dr.
menengah atas di kota tersebut, berbondong T memang memiliki kekuasaan dalam konteks
bondong diperiksa oleh dokter ganteng ini. Istri penguasaan perempuan. Sebagai sutradara, Rob
dr. T (diperankan Farah Fawcett) terkena gang ert Altman sesungguhnya bisa juga disamakan
guan jiwa, lalu ada tokoh lain anak perempuan dengan Milo karena ia sutradara ternama, ban
dr. T, Dee dee (diperankan Kate Hudson) yang yak membuat film, dan tentu saja Altman dapat
akan menikah, tetapi alih-alih menikah dengan menggunakan otoritasnya untuk merekonstruk
calon suami, malah kabur saat upacara pernika si cerita menggunakan teknologi tinggi. Namun,
han dimulai, dengan maid of honor (diperankan ia tidak menggunakannya dalam film-filmnya,
Liv Tyler) mantan pacar perempuannya. termasuk dalam kedua film di atas. Namun,
Pada kedua film tersebut tidak ditemukan di film Robert Altman juga tidak sarat dialog dan
alog panjang-panjang dari karakternya layaknya penampilan satu karakter kuat yang antagonis
film-film Amerika, namun dialog bernas dan atau protagonis, semua filmnya hampir datar,
memiliki makna kritik maupun satir. Seperti memiliki porsi peran dan dialog yang hampir
terjadi ketika di country club bermain golf Bree sama durasinya. Itulah cara Altman merekon
struksi realitas dunia.
Pergulatan cerita kedua film tersebut sarat
3 Carol Cohn., “Emasculating America’s Linguistic Deter dengan komedi satir. Gambaran realitas berpin
rent”, Rocking Ship of State: towards feminist peace politics,
Editor, Adrienne Harris and Ynestra King Westview dah dari karakter ke karakter lain. Tidak ada kli
Press, Boulder, Colorado, 1989, hlm.35−38. maks/antiklimaks. Kekonyolan yang riil ada da
8 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III, 2011

lam filmnya. Seperti penggambaran bagaimana Namun sebagai warga negara, ia memanfaatkan
perempuan mungkin redaktur majalah Harper hak politiknya, antara lain dengan mendukung
Bazaar, Vogue, dan Elle saling berebut agar bisa legalisasi mariyuana untuk kesehatan dan men
mendapatkan Milo untuk bekerja di majalah jadi penasihat dalam NoRML (National organi
mereka. Sampai-sampai salah satu di antaranya zation for the Reform of Mariyuana Laws) dan
menggoda dengan seks. Di sinilah, antara lain menandatangani penolakan deklarasi menolak
kritik atas realitas. Realitas ditampilkan mela perang Irak “Not in My Name”. Robert Altman
lui fotografer laki-laki Milo, yang oleh komu mengakui bahwa film yang dia buat merupa
nitas fashion dianggap paling bagus memotret kan apa yang ingin dia bangun melalui film, dan
model perempuan. Fotografi masih dikuasai terkait dengan kondisi manusia. Mungkin bila
dan didominasi oleh laki-laki. Karakter Milo dikaitkan dengan kehidupan pribadi dan prin
yang orang Irlandia, bersikap ‘sok tahu’, som sip yang dipegangnya dipengaruhi pula, antara
bong, dan menjengkelkan, dan layaknya kesom lain oleh pengalamannya sebagai veteran Perang
bongan mereka yang sedang berada di puncak, Dunia II, dan penerima transplantasi jantung
adalah kritik satir yang luar biasa. Milo adalah dari seorang perempuan yang meninggal pada
representasi profesi media di dunia fashion, fo umur 30-an.
tografer sebagai pihak yang top position, banyak Film-film Altman bermuatan nilai kemanu
dicari dan diminati untuk disewa jasanya. Gam siaan isu-isu berat ditampilkan secara ringan, na
baran yang sinkron dengan pernyataan seorang mun dengan idealismenya tersebut film-filmnya
yang diwawancara oleh Kitty Potter, FADtv. Juga tidak laris. Jadi, meski ditaburi bintang-bintang
ditampilkannya penyanyi Cher, dalam wawan karena cerita dalam film Altman tidak menjual
cara oleh Kitty Potter, menambah film ini benar mimpi, glamor (walaupun film tentang fashion
benar riil. Akan tetapi, statement Cher “I am the mode), menampilkan dan membangun realitas
victim as well as perpetrator in this…” perlu dikaji dalam filmnya. Tak heran, tak banyak orang per
lagi apakah improvisasi Cher atau ada dalam gi ke bioskop untuk menonton filmnya karena
dialog arahan sutradara karena kebenarannya realitas sering kali membosankan, mengapa per
terlalu benar sehingga too good to be true. gi ke bioskop juga menemukan hal yang sehari
hari terjadi, bukankah film adalah ekapisme dan
rekreasi tersendiri.
Personal Politik Sutradara Sebagaimana Meryl Streep dan Lily Tomlin
ketika membacakan pengantar untuk nominasi
Menjadi sutradara film seperti Robert Alt
penghargaan atas filmnya yang masuk “You leave
man tidaklah mudah di zaman industri. Ideal
his movies knowing that life is many things at once.”
isme Altman adalah membuat film secara inde
penden tanpa intervensi dari pemodal. Hal ini
karena gaya penyutradaraan yang berbeda Alt
Penutup
man dan cerita yang hendak disampaikannya.
Penyutradraan Altman sering kali menuntut pe Ia tak perlu berharap banyak pada film.
main untuk berimprovisasi. Tentunya, bagi aktor Kekuatan film sangat terbatas. Apalagi kini da
yang baru agak sulit karena umumnya film-film lam cengkeraman industrialisasi. Film tak lebih
Altman banyak karakter dalam plot cerita, di komoditas. Komoditas yang dapat memuai sim
mana hubungan antarkarakter terjalin, dan Alt bol-simbol nilai yang terpresentasi pada dialog,
man hanya memberi garis besar plot, pemainlah adegan, suara atau musik maupun imaji lain di
yang berperan besar menghidupkan cerita. dalamnya. Meskipun film merepresentasi sosi
Robert Atlman adalah warga negara yang sa ologi suatu masyarakat, tetap saja film adalah
dar. Sutradara adalah status yang disandangnya. imej-gambar yang berbicara dari dirinya sendiri.
9 Dekonstruksi, Rekonstruksi Sosial: Film dan Pesan-Pesan Tersurat VoL III, 2011

Kita mungkin dapat merekonstruski imej, tetapi Livingstone, Paisley and Plantinga, Carl (ed).
realitas sejati dari imej orisinal tetap tak bisa ter 2009. The Routledge Companion to Philosophy
gantikan oleh jutaan pixels sekalipun, namun and Film. New York: Routledge Taylor and
tetap saja menakutkan bila realitas tersebut ter Francis.
lalu kritis dan terlalu terang-terangan membong
Thornham, Sue. 1999. Feminist Film Theory A
kar interior kegalauan emosi manusia. (http://
Reader. Ed. Edinburg: Edinburg University
wartafeminis.wordpress.com)
Press.

Daftar Pustaka Situs Internet


Buku http://www.time.com/time/arts/article/0,8599,
Adorno, T. 1991.The Culture Industry. New York: 1562162,00.html#ixzz0XW5TEG93Imdb.com
Routledge.

King, Ynestra, Sara Ruddick. 1998. Rocking Ship


of State: Towards Feminist Peace Politis. Lon
don: Westview.
Ultimart, Maret 2011, hal 10-17 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash


hADI SUToPo
Universitas Multimedia Nusantara
Jalan Boulevard Gading Serpong Tangerang−Banten
Telepon (021) 5422 0808/3703 9777 Faksimile (021) 5422 0800
topazart@yahoo.com
Diterima: 24 Januari 2011
Disetujui: 3 Februari 2011

Abstract:

The game creation aspect of Flash will quickly be the following this revolutionary in game development,
especially in design and programming. It is very nature of programming, and its strict syntax may get a bit
more serious. In the beginning, this article will discuss logic and mathematic game programming in Action
Script.

Keywords: multimedia, game, ActionScript, movie clip, matematika dan logika

Pendahuluan lah salah satu alat utama yang menjadi latihan


untuk pertumbuhannya. Bermain adalah me
Belajar merupakan kebutuhan hidup yang dium ketika si anak mencobakan diri, bukan
mengupayakan dirinya sendiri karena sejak saja dalam fantasinya, melainkan juga benar
lahir, manusia memiliki dorongan untuk me
nyata secara aktif. Bila anak bermain secara
langsungkan hidupnya, menuju tujuan tertentu,
bebas, sesuai kemauan maupun kecepatannya
sadar atau tidak sadar. Usaha manusia untuk
sendiri, ia melatih kemampuannya. Bermain
melangsungkan hidup bersumber dari dirinya,
mempunyai nilai dan ciri yang penting dalam
dan sebagai makhluk sosial, ia juga harus mem
kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari
pertahankan hidupnya. Dua dorongan utama
seorang anak. Bermain memiliki manfaat dalam
dalam diri manusia, yaitu dorongan untuk tum
kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari
buh dan berkembang, serta dorongan untuk
seorang anak, yaitu (1) bermain memiliki ber
mempertahankan diri. Manusia belajar terus
menerus untuk mampu mencapai kemandirian bagai arti, pada permulaan, setiap pengalaman
dan beradaptasi terhadap berbagai perubahan bermain memiliki unsur risiko; (2) pengulangan,
lingkungan (Semiawan, 2007). dengan pengulangan, anak memperoleh ke
Menurut Semiawan (2007), berbagai game sempatan mengkonsolidasikan keterampilannya
(permainan) dapat dibuat secara sengaja (in yang harus diwujudkannya dalam berbagai per
tentionally) dengan maksud agar anak me mainan dengan berbagai nuansa yang berbeda;
ningkatkan beberapa kemampuan tertentu ber (3) aktivitas permainan sederhana dapat menjadi
dasarkan pengalaman belajar. Melalui aktivitas sarana untuk membentuk permainan yang kom
bermain, berbagai pekerjaannya terwujud. Ber pleks, dapat dilihat dan terbukti pada saat me
main adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh reka menjadi remaja, (4) melalui bermain, anak
anak karena menyenangkan, bukan karena akan secara aman dapat menyatakan kebutuhannya
memperoleh hadiah atau pujian. Bermain ada tanpa dihukum atau terkena teguran.
11 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III, 2011

Game dengan komputer termasuk per dia yang digunakan, macam aplikasi (presentasi,
mainan penyelesaian masalah yang memerlu interaktif, dan lain-lain), tujuan aplikasi (infor
kan kemampuan logika, strategi, pengenalan masi, hiburan, pelatihan, dan lain-lain) dan spe
pola, urutan penyelesaian, kelengkapan kata, sifikasi umum. Dasar aturan untuk perancangan
atau bahkan dalam beberapa hal terdapat faktor juga ditentukan pada tahap ini, seperti ukuran
keberuntungan. Untuk membuat game yang di aplikasi, target, dan lain-lain; (2) design. Dalam
mainkan pada komputer memerlukan kemam tahap ini dilakukan pembuatan desain visual
puan berkreasi, di samping pengetahuan desain tampilan screen, peta konten, interface, script atau
grafis dan pemrograman (Turner, 2001). Se cerita, storyboard dan struktur navigasi. Desain
perti pemrograman komputer pada umumnya, multimedia memerlukan pemetaan struktur
pengetahuan algoritma, struktur data, dan baha atau peta navigasi (navigation structure atau site
sa pemrograman sangat diperlukan untuk mem map) yang menggambarkan hubungan antara
buat game. Mengenai kemampuan berkreasi, beberapa konten dan membantu mengorganisa
Semiawan (2007) mengatakan teori neuroscience si konten dengan pesan; (3) material collecting. Ta
membahas bahwa otak manusia terbagi men hap ini dapat dikerjakan secara paralel dengan
jadi dua belahan, yaitu otak sebelah kanan dan tahap assembly, di mana dilakukan pengumpu
kiri, yang mempunyai fungsi berbeda. Belahan lan bahan, seperti clipart image, animasi, audio,
otak kiri mempunyai fungsi berpikir linier, logis, berikut pembuatan gambar grafik, foto, audio,
konvergen, dan teratur, sedangkan belahan otak dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap beri
kanan mempunyai fungsi imajinasi, berpikir di kutnya. Bahan yang diperlukan dalam multime
vergen, dan kreatif. Fungsi divergen ini adalah dia dapat diperoleh dari sumber-sumber, seperti
ciri-ciri utama potensi kreatif yang melahirkan library, bahan yang sudah ada pada pihak lain,
ide original. atau pembuatan khusus yang dilakukan oleh pi
Tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan hak luar; (4) assembly. Tahap assembly merupakan
game yang dijalankan pada komputer dengan Ado tahap di mana seluruh objek multimedia dibuat.
be Flash yang melibatkan operasi matematika Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard, flow
dan logika. Dalam pembahasan pertama, disa chart view, struktur navigasi, atau diagram objek
jikan pembuatan game “Binatang dan Makanan” yang berasal dari tahap design. Bila paket author
dengan Adobe Flash. Game diharapkan dapat ing mempunyai fitur pembuatan flowchart yang
digunakan untuk anak-anak tingkat Taman digunakan untuk perancangan stage, authoring
Kanak-Kanak sehingga mereka dapat belajar software membentuk struktur program dari flow
dengan santai dan menyenangkan. chart. Pekerjaan tersebut dilakukan dengan me
masukkan isi material ke dalam screen seperti apa
Metode yang terdapat dalamflowchart. Namun, bila ap
likasi mempunyai banyak interaktif, kompleks,
Metode yang digunakan dalam penelitian dan screen yang dinamis, banyak authoring tool
ini adalah Multimedia Development Life Cicle tidak dapat digunakan untuk menanganinya.
(Luther, 1994) yang terdiri dari enam tahap, Cara mengatasinya adalah dengan pemrogram
yaitu concept, design, collecting content material, as an, baik pemrograman yang terdapat dalam au
sembly, testing, dan distribution. Keenam tahap thoring tool, maupun pengembangan multimedia
tersebut dapat dirinci sebagai berikut: (1) concept. menggunakan bahasa pemrograman sepenuhya;
Dalam tahap ini ditentukan tujuan, termasuk (5) testing. Tahap ini dilakukan setelah selesai
karakteristik pengguna. Tingkat kemampuan tahap pembuatan dan seluruh data telah dima
audiens sangat mempengaruhi oleh pembuatan sukkan. Pertama-tama, dilakukan testing secara
desain. Di samping itu, dilakukan analisis me modular untuk memastikan apakah hasilnya
ngenai teknologi, macam multimedia, dan me seperti yang diinginkan. Beberapa sistem mem
12 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III, 2011

punyai fitur yang dapat memberikan informasi ActionScript, yaitu pemrograman visual ber
bila terjadi kesalahan pada program; (6) distribu orientasi objek yang bekerja mengikuti sintaks
tion. Setelah uji coba yang mungkin memerlukan (syntax), keywords, operator, dan variabel untuk
beberapa kali, dalam tahap ini dilakukan pem menyimpan dan mengambil informasi. Seperti
buatan master file. Bila aplikasi multimedia akan JavaScript, ActionScript mempunyai sintaks, tata
digunakan dengan mesin yang berbeda, peng bahasa, dan struktur yang mirip dengan bahasa
gandaan menggunakan CD-ROM, tape, atau pemrograman C++. Beberapa komponen dimil
distribusi dengan jaringan sangat diperlukan. iki oleh ActionScript, seperti predefined object dan
Suatu aplikasi biasanya memerlukan banyak file fungsi. European Computers Manufacturer As
yang berbeda, dan kadang-kadang mempunyai sociation (ECMA) membuat dokumen ECMA
ukuran sangat besar. File akan lebih baik bila di 262 yang diambil dari JavaScript, dan selanjut
tempatkan dalam media penyimpanan yang me nya ECMA-262 menjadi spesifikasi ActionScript
madai. Tahap distribution juga merupakan tahap (Franklin dan Makar, 2002).
di mana evaluasi terhadap suatu produk multi Sebelum menentukan pembuatan game de
media dilakukan. Dengan dilakukannya evalu ngan Flash, perlu diketahui kemampuan Flash
asi, akan dapat dikembangkan sistem yang lebih untuk pembuatan game, yaitu (1) flash dapat di
baik di kemudian hari. gunakan untuk hampir semua macam game; (2)
game yang dibuat dengan Flash dapat digunakan
Pembahasan pada Web karena ukuran file yang kecil. Pada
umumnya, orang mengakses Internet menggu
Game “Binatang dan Makanan” yang di
nakan modem sehingga ukuran file untuk game
jalankan pada komputer merupakan permainan pada Web harus dibuat sekecil mungkin; (3)
sederhana. Pada stage terdapat empat gambar bi pada saat ini, Flash tidak mempunyai kemam
natang dan empat gambar makanan. Pengguna puan yang optimal untuk pembuatan game 3D;
menggerakkan binatang dengan mouse ke arah
(4) pada umumnya, Flash tidak tepat digunakan
gambar makanan. Jika pemilihan gambar ma
untuk game yang menggunakan gerakan grafik
kanan tepat, makanan dimakan oleh binatang– sangat cepat (Turner, 2001).
dapat digambarkan dengan menghilangnya
Untuk membuat game dengan Adobe Flash
gambar makanan. Jika tidak benar, gambar bi seperti Gambar 1, diperlukan pemrograman Ac
natang kembali ke tempat semula. Waktu yang tionScript, serta keterampilan desain yang baik.
diperlukan untuk menggerakkan seluruh gam
bar binatang dapat diatur dengan menentukan
durasi timer. Jika waktu yang disediakan oleh
timer habis secara otomatis, program keluar dan
memberikan informasi perolehan nilai yang di
kerjakan oleh pengguna.
Pembuatan game dapat menggunakan bahasa
pemrograman, seperti C++ atau Pascal, author
ing tools Adobe Director, serta Adobe Flash.
Perkembangan teknologi informasi pada saat
ini memperlihatkan bahwa pengembangan ap
likasi multimedia menggunakan Adobe Flash
menjadi pilihan pertama karena aplikasi yang
dihasilkannya memiliki ukuran kecil dan dapat
ditempatkan pada halaman web (Mohler, 2001).
Gambar 1 Game “Binatang dan Makanan”
Adobe Flash dilengkapi dengan pemrograman jika dijalankan
13 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III,2011

(Sutopo, 2003). Beberapa kegiatan pembuatan tang1”, kemudian impor “harimau.png” ke


game dilakukan seperti berikut: (1) membuat dalam editing simbol, seperti dapat dilihat
gambar binatang dan makanan sebagai mo pada Gambar 2.
vie clip, kemudian mengaturnya pada stage; (2) 4. Dengan cara yang sama, buat simbol movie
menggerakkan gambar binatang dengan mem
buat script menggunakan pemrograman Action
Script agar gambar binatang dapat digerakkan
dan berhenti pada lokasi yang benar, tetapi akan
kembali ke lokasi semula jika salah; (3) membuat
animasi judul dan gambar, yaitu judul dan gam
bar dibuat animasi dan efek warna; (4) membuat
timer berdasarkan dynamic text, animasi atau
merupakan simbol movie clip dengan script
yang diperlukannya; (5) membuat feedback
yang memberitahukan bahwa pemain berhasil
atau gagal memainkan game dengan disertai
efek suara berupa tepuk tangan dan lainnya; (6)
membuat skor yang digunakan untuk menghi
tung perolehan nilai oleh pemain dalam menem
patkan gambar binatang ke lokasi yang benar Gambar 2 Movie Clip “Binatang1”
dengan script yang diperlukannya.

1. Membuat Movie Clip Binatang dan clip “binatang2” ... “binatang4”, yang diisi
Makanan dengan gambar kelinci.png, kera.png, dan
kucing.png.
Movie clip binatang dibuat dengan cara 5. Buat simbol movie clip dengan nama “maka
mengambil gambar dari file yang sudah diolah
nan1”, kemudian impor “daging.png” ke
dengan Adobe Photoshop dengan format PNG,
dalam editing simbol.
yaitu harimau.png, kelinci.png, kera.png, dan
kucing.png. Movie clip makanan dibuat dengan 6. Dengan cara yang sama, buat simbol movie
clip “makanan2” ... “makanan4”, yang diisi
cara mengambil gambar dari file yang sudah
dengan gambar wortel.png, pisang.png, dan
diolah dengan Adobe Photoshop dengan format
PNG, yaitu daging.png, wortel.png, pisang.png, ikan.png.
dan ikan.png. Jika pembuatan game mengguna
kan Adobe Flash, gambar dari Adobe Photoshop Untuk mengatur gambar binatang dan makanan
tidak perlu disimpan dalam format .PNG. ka pada stage, dapat dilakukan sebagai berikut.
rena Adobe Flash CS3 dapat menerima impor 1. Buat layer baru dengan nama “makanan” ke
gambar dengan format .PSD. Untuk membuat mudian drag simbol movie clip “makanan1”
movie clip binatang dan movie clip makanan, da ke dalam stage dari Library dan berikan
pat dilakukan seperti berikut. nama instance “d1”.
1. Gunakan perangkat lunak aplikasi Adobe 2. Dengan cara yang sama, drag semua simbol
Flash CS3 yang dapat dibuka melalui short movie clip makanan ke dalam stage, diberikan
cut pada desktop atau Start > All Programs > nama instance “d2” ... “d4”.
Adobe Flash CS3 Professional. 3. Buat layer baru dengan nama “binatang”,
2. Buat dokumen baru dengan memilih File > kemudian drag semua simbol movie clip bi
New Document > Flash File (ActionScript natang ke dalam stage, dan disusun secara
2.0). acak, seperti pada Gambar 3.
3. Buat simbol movie clip dengan nama “bina
14 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III,2011

on (press) {
if (_root.d1._visible == true) {
this.startDrag();
X = this._x;
Y = this._y;
}
}
on (release) {
this.stopDrag();
if (this._droptarget == “/d1”) {
this._x = _root.d1._x;
this._y = _root.d1._y;
if (_root.d1._visible == true) {
_root.d1._visible = false;
}
} else {
Gambar 3 Movie Clip Binatang dan Makanan pada this._x = X;
Stage this._y = Y;
}
}
2. Menggerakkan Gambar Binatang Dengan cara yang sama dibuat script untuk
Gambar binatang dapat digerakkan dengan semua instance binatang, dengan menyesuaikan
mouse jika diberikan script pada instance. Untuk pada nama instance makanan.
menggerakkan gambar binatang, dapat dilaku
kan sebagai berikut. 3. Membuat Timer
1. Klik gambar binatang pertama, kemudian Timer merupakan simbol yang biasa digu
buka editor action dengan cara memilih Win nakan dalam game untuk membatasi waktu saat
dow > Actions. pengguna memainkan game. Timer digunakan
2. Pada editor action, buat script sebagai beri untuk mengukur kemampuan kecepatan peng
kut: guna dalam memainkan game. Bila waktu yang
on (press) { ditentukan dilampaui, game berakhir. Timer da
this.startDrag(); pat dibuat sederhana dengan dynamic text, ani
} masi tweening menurut frame atau sebagai movie
clip. Pembuatan timer memerlukan kemampuan
on (release) { memperkirakan waktu yang diperlukan bagi
this.stopDrag();
seseorang untuk menyelesaikan game. Karena
} frame rate standar pada Flash adalah 12, berarti
diperlukan 12 frame untuk menjalankan animasi
Gambar binatang dapat digerakkan dengan selama 1 detik. Jika timer dibuat untuk 30 detik,
mouse dan berhenti di sembarang tempat jika panjang frame seluruhnya menjadi 360. Dalam
mouse dilepas. Agar gambar binatang yang di contoh ini, dibuat timer menggunakan dynamic
gerakkan berhenti jika menempati gambar ma text.
kanan yang tepat dan kembali ke lokasi sebel Timer sederhana dibuat dengan cara menen
umnya jika salah, script yang telah dibuat diubah tukan field text dengan nama variabel time, dan
dengan melibatkan operasi matematika dan misalkan diberikan nilai 20. Jika animasi ber
logika sebagai berikut: jalan, waktu akan berkurang dengan 1 sehingga
15 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III,2011

menjadi 0, dan animasi meloncat ke label “lose”. nyatakan game selesai merupakan kelanjutan
Untuk membuat timer dengan dynamic text, da dari pembuatan timer. Untuk membuat feedback
pat dilakukan sebagai berikut. pada game yang menggunakan timer dengan dy
1. Buat layer baru untuk menempatkan timer. namic text seperti telah dibahas, dapat dilakukan
2. Buat lingkaran dengan field dynamic text di sebagai berikut.
dalamnya. Buat nama variabel field text terse 1. Buat layer baru untuk menempatkan feed
but time, seperti Gambar 4. back.

Gambar 4 Timer dengan Variabel Time Menggunakan Dynamic Text

3. Buat layer baru dengan nama action timer. 2. Buat frame di mana ditempatkan label “lose”
Pada frame terakhir panjang timer, yaitu frame untuk dibuat animasi motion tweening “Game
12, buat keyframe dan action sebagai berikut: over”.
a_root.time--; 3. Pada akhir label “lose” dibuat action stop()
if (_root.time>0) { dan teks “ANDA GAGAL”.
_root.gotoAndPlay(3);
4. Pada akhir label “lose” seperti pada Gambar
} else {
5, dibuat button untuk kembali ke frame awal,
_ r o o t .
dengan script sebagai berikut:
gotoAndPlay(“lose”);
on (release) {
}
_root.time=20;
_root.cocok=0;
4. Membuat Feedback gotoAndPlay(1);
Feedback merupakan pemberitahuan yang }
biasa digunakan dalam game untuk menyata 5. Buat frame di mana ditempatkan label
kan bahwa pemain menang atau kalah. Feedback “win” untuk dibuat animasi motion tweening
dapat dibuat sederhana menggunakan teks, ani “WIN”.
masi atau dilengkapi dengan suara, misalnya 6. Pada akhir label “win” dibuat action stop()
tepuk tangan. Pembuatan feedback yang me dan teks “ANDA BERHASIL:”.
16 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III,2011

Script lengkapnya menjadi sebagai berikut:


on (release) {
this.stopDrag();
if (this._droptarget == “/d1”) {
this._x = _root.d1._x;
this._y = _root.d1._y;
if (_root.d1._visible == true) {
_root.d1._visible = false;
_root.score++;
if (_root.score == 4) {
_ r o o t .
gotoAndStop(“win”);
}
}
} else {
this._x = X;
Gambar 5 Feedback pada Label “lose” this._y = Y;
}
7. Pada akhir label “win” dibuat button untuk )
kembali ke frame awal, dengan script seperti
Untuk menggunakan suara efek seperti
pada nomor 4. tepuk tangan jika pemain berhasil menyelesai
kan game sebelum waktu pada timer dilampaui,
5. Membuat Skor dapat dilakukan sebagai berikut.
Feedback dapat juga berupa skor yang diper 1. Impor file audio dengan cara memilih File >
Import > Import to Library, kemudian pilih
oleh pemain jika pemain berhasil menempatkan
file suara dengan format .WAV, .MP3, atau
gambar binatang ke tempat yang tepat. Pem
.AIFF, misalnya “tepuk tangan.wav”. Sete
buatan skor memerlukan kemampuan yang
lah diimpor, dalam Library terdapat simbol
baik dalam membuat program dengan operasi audio “tepuk tangan.wav”.
matematika dan logika. Pada script yang digu 2. Buat layer baru untuk menempatkan suara.
nakan untuk menggerakkan gambar binatang Kemudian, buat keyframe pada frame di mana
ditambahkan pernyataan _root.score++; yang terletak label “win”.
berarti setiap menempatkan gambar binatang 3. Pada frame tersebut, drag simbol “tepuk ta
yang benar, nilai bertambah dengan 1. Untuk ngan.wav” dari Library ke dalam stage. De-
membuat feedback yang memberitahukan bahwa ngan demikian, simbol audio telah berada
pemain berhasil, misalnya jumlah objek yang di pada layer.
gerakkan adalah 4, jika score = 4 mengakibatkan
animasi berpindah ke frame dengan label “win”. Kesimpulan
Script untuk skor adalah sebagai berikut: Berdasarkan tujuan dan hasil yang diper
if (_root.d1._visible == true) { oleh dalam penelitian, dapat ditarik kesimpulan
_root.d1 ._visible = false; sebagai berikut. (1) Adobe Flash dapat diguna
_root.score++; kan untuk pengembangan game yang melibat
if (_root.score ==4) { kan pemrograman matematika dan logika. Game
_ r o o t . “Binatang dan Makanan” dengan Adobe Flash
gotoAndStop(“win”); tersebut dapat digunakan bagi anak-anak se
} hingga mereka dapat belajar dengan santai dan
} menyenangkan.
17 Pengembangan Game Satwa Menggunakan Flash VoL III, 2011

Pengembangan game dengan Adobe Flash ing from the Source. Berkeley, CA: Macrome
bukan hanya dilakukan dengan me-nempatkan dia Press.
suatu instance dari movie clip pada lokasi yang Luther, Arc C. 1994. Authoring Interactive Multi
dikehendaki dengan operasi matematika dan media. Boston: AP Professional.
logika, tetapi terdapat beberapa game yang Mohler, James L. 2001. Flash 5: Graphics, Anima
tion, and Interactivity. Albany, NY: onword
dikembangkan berdasarkan pendeteksian tab
Press.
rakan, interaktif dengan keyboard, operasi string,
Semiawan, Conny R. 2007. Landasan Pembelajaran
dan lainnya yang akan dibahas pada terbitan
dalam Perkembangan Manusia. Jakarta: Centre
berikutnya.
of Human Competency Development.
Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interak
Daftar Pustaka tif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Turner, Bill, James Robertson dan Richard Baz
Franklin, Derek dan Jobe Makar. 2002. Macrome ley. 2001. Flash 5 Cartoon and Games. New
dia Flash MX ActionScripting Advanced Train Delhi: Dreamtech Press.
Ultimart,
ISSN 1979-0716
Maret 2011, hal 18-23 Vol. III, No.1

The Use of Drama to Increase Children’s Motivation


in Learning English

INA LISTYANI RIYANTo

Universitas Multimedia Nusantara


Jln. Boulevard, Gading Serpong Tangerang-Banten
Telepon (021) 5422 0808/3703 9777
e-mail: inariyanto@unimedia.ac.id

Diterima: 9 Februari 2011


Disetujui: 26 Februari 2011

Abstract:
The way children learn a foreign language is different from adults, they learn more quickly and easily.
However, teaching English as a foreign language to children is challenging because the teaching strategy
should be in line with their nature; it should involve playing. This need to play, according to Redington (1983),
is an important developmental process in a child and it can be realized in drama. Children enjoy to play the
“let’s pretend” activity very much; they pretend to be mothers or architects. With drama they can apply this.
They can communicate and concentrate on how to go about a task since drama provides meaningful context
(Mordecai, 1985). By performing drama, children enjoy the learning very much and their motivation in learn-
ing English increases. However, teachers sometimes are reluctant to prepare a drama performance for children
because they are not sure how, they have limited sources or they think it is very complicated. Through this
paper, the writer would like to share her experience in performing an English play which involved one hundred
children. Using a certain strategy such as dividing the script into several parts, the performance was successful
and the children’s motivation in using English increased.

Keywords: Teaching English, foreign language, children, playing, drama.

Introduction involve playing. The need to play, according to


Redington (1984), is an important developmen
The way children learn a foreign language tal process in a child. Children enjoy playing the
is different from adults, they have their own “let’s pretend” activity very much; they pretend
way which is close to their nature. Therefore, to be mothers or architects. They can play roles
teaching English as a foreign language to chil- of other people and it is fun. When we, teachers,
egy
drenshould
is challenging
be in linebecause
with their
thenature;
teaching
it should
strat- realize this need, why don’t we give more atten-
tion to use drama in education.
19 The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English VoL III, 2011

This study aims to answer two questions. hearsal, unconsciously, the students’ English de
First, how could drama be used to increase chil velops. They pick up new vocabularies, practice
dren’s motivation in learning English? Second, the pronunciation, grammar etc.
how do we perform an English children drama?
The study is based on the writer’s experience and
observation on performing children dramas. The Application
The writer and team prepared a fifty-minute
Why Drama? musical English drama, Pinocchio, in Dian Asih
Kindergarten in Semarang, Indonesia. This dra
Drama basically is an acted-out story. Child ma production was involving 130 children of age
ren are very close to stories; they enjoy listening 4 to 5. The performance was in June 2007. The
to stories, discussing their elements and “per preparation took approximately five months. It
forming” them in “the theater of their minds”. started by choosing the title, writing the script,
If the students have imagined the drama being composing the songs and dance, rehearsing with
performed in mind, why don’t the teachers help the students and performing.
them to really perform it on stage? It will be a Dian Asih is a private school with approxi
very enjoyable experience for the students.
mately 150 students. They are divided into Play
Susan Holden (1981) defines drama as any group (age 3), Kindergarten A (age 4), Kinder
activity which asks the participant to portray garten B (age 5). They use mostly Indonesian
himself or another person in an imaginary situa in class and sometimes they are taught English
tion. Drama is thus concerned with the world of vocabularies. In addition, there is a Montessori
‘let’s pretend’ activity. It provides an opportunity class (age 5) with English as the day to day lang
for a person to express himself through verbal uage. Some students speak English at home but
expressions and gestures using his imagination some don’t.
and memory. In other words, drama is a suitable In 2004, the writer also performed a similar
activity to accommodate children needs to play. play “The Wizard of oz” with 105 Dian Asih stu
In addition, drama, like other genres of litera dents and it was a great success. The writer is
ture, addresses universal themes such as friend and was the director of the drama production as
ship, obedience to parents, hard work etc. This well as the script writer. Therefore, the writer is
allows children to play with ideas and feelings fully involved in many aspects of the prepara
and think about important issues which will tion and can observe the students’ behavior and
help to build their characteristics and values of progress.
life. Discussing and analyzing those topics make The main purpose of the performance is to
them more mature, open minded and wise. give students experience being involved in an
Drama performance is a very special occa English drama. Through this activity they are
sion where children can proudly present to the expected to express themselves through acting,
audience the result of their hard work. After long singing and dancing. They will also be more
and tiring rehearsals, having the performance is familiar to English and like it. In addition, the
very satisfying. It can be a memorable moment relationships between parents and teachers are
in someone’s life. In addition to the acting, dan closer because they have to work closely as the
cing and singing skills, it is also surprising for committee members. Therefore, the process
students and parents to see how much language of the performance is more important than the
they can produce. Fros (2007). During the re quality of the final performance.
20 The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English VoL III, 2011

The Result of The observation Approaching the D-day, more intense situa
tion was felt. The students fit the costumes and
Drama increases the motivation in learn they rehearsed using real property. The record
ing English ing of the dialogues was ready and they prac
ticed lips sink and acting. To build up the at
Students enjoyed the English learning mosphere of Pinocchio, the teachers put some
through drama. Joining a drama performance is
pictures or puppets related to Pinocchio on
an enjoyable activity for the students; they con
class and at school environment. These activities
sider this as playing. Since here they are very
made the students, teachers and parents excited
much exposed to English, indirectly they learn
and couldn’t wait for it.
the language. Students have to comprehend,
memorize and pronounce the dialogues. In com
prehending the dialogue they have to under Close relationship and togetherness be
stand the vocabulary and how it is used. At the tween students, teachers, and parents
same time, they have to learn how to pronounce Having the same feeling about the perfor
the sentences correctly. This is not an easy job for mance built a close relationship among teach
4-5 year-old children whose English is a second ers, students and parents. They worked shoul
even a third language, but surprisingly they can der to shoulder to prepare it. In the rehearsals,
do it. parents provided food and drink for everyone.
In the writer’s opinion, there are some fac Some parents took care of the set, they planned
tors that influence the result. First, the support and built it. Some took care of the properties,
from parents and teachers enable them to master costumes, fundraising, documentation, sound
the dialogues. Students can rehearse with their system etc. While the teachers worked more on
parents anytime. Second, their enthusiasm in directing and blocking. These activities created
joining the performance is a significant factor for togetherness.
the success. They enjoy it.

Strong feeling of excitement for stu Amazing Memorization


dents, teachers, and parents Many students could memorize the lines
well in a relatively short time. This was caused
Everyone involved was excited because they by good cooperation among teachers and par
were very much exposed to the preparation of
ents. At school, the students rehearseed with the
this big event. Basically, the students had known
teachers. While at home, the parents helped them
the story of Pinocchio. Some of them even had
to memorize the lines. The result was amazing.
the DVD and had watched it several times.
Even some of them had memorized their friends’
However, from the beginning, the teachers intro
lines as well. So during the rehearsal, the teacher
duced the plot and the characters of Pinocchio in
should keep reminding them to be quiet when
class. They discussed the plot and characteristics
the other students was delivering their lines.
of characters to make Pinocchio more popular
among students. In addition, they rehearsed al
It stimulates students to comment, ques
most every other day for 10-20 minutes for four
tion, and imagine
months. In the rehearsal they practiced the detail Being familiar with Pinocchio and excited
of the acting, blocking, pronunciation etc. Every on performing it, triggered the students to think
time, the teachers showed the set design and the critically and give opinion on what they think
picture of the properties to the students to help is right and how things should be. one of the
them imagining the scene. students said that Pinocchio shouldn’t have
21 The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English VoL III, 2011

skipped the school. He is a naughty boy because In writing the script we have to be aware of
he doesn’t listen to Gepetto and Jiminy. This stu many things such as the duration, the number of
dent learned a lesson from the plot that skipping characters, the ability of the students in memo
school is not good. When we rehearsed the scene rizing the lines, the set, the costume, the budget
when Pinocchio, Gepetto and Jiminy are swal etc.
lowed by Monstro the whale, the children were The Problem with The Wizard of oz and Pi
very excited because we made Monstro’s mouth nocchio was the number of students. The script
with our arms and the three students have to go has to accommodate approximately 130 students.
through it. This action stimulated their imagina Since there are four Acts in Pinocchio, each Act
tion. When they got into the “stomach”, one of is played by different set of main actors and ac
them said, “Why don’t we cut Monstro’s stom tresses. So we had four Pinocchios, four Gepettos
ach with a sword so we could go out”. The other and four Jiminy Crickets. The rest of the students
student replied, “No, no. We don’t need to do would be dancers who played as villagers who
that. It will hurt him. Just make a fire, Monstro are Gepetto’s neighbor in Act 1, circus players in
will sneeze. We can go out without hurting him”. Act 2, sea animals in Act 3 and Gepetto’s neigh
This discussion shows their strong imagination bors again in Act 4.
as the result of “let’s pretend” game.
Informal Audition
Audition for children that age should be in
formal so that the students won’t be shy. The
how to perform English children teacher knows the capability of each student.
play? Therefore, without an audition, actually, we will
know who is suitable for which character. How
ever, to convince us more, we can ask them to
Based on the writer’s experience in per
read the lines. While they are in class, we can ask
forming The Wizard of oz (2004) and Pinocchio
them to say the lines. From this trial we will be
(2007), the writer would like to share the steps
more sure who is suitable for which character.
and tricks. The steps are:

Crew Members
Idea
Crew members should consist of teachers
The first step, of course, is finding what we and parents. This composition is needed to build
are going to produce. We can find the idea from close relationship between them which will be
popular stories, folktales or our own idea. If we resulted in the understanding among them. The
choose the idea based on a popular story, stu teachers, of course, have to be responsible for
dents must have been familiar with it. If we com most of the work. Because of their involvement
pose our own story, we have to work harder to
in the committee and the good relation with
promote it to the students. teachers, parents are willing to take part fully in
the production.
Script The Crew members consist of a Director,
once we have decided the story, we also Assistant Director 1, Assistant Director 2, Assis
have to decide whether we are going to write the tant Director 3, Assistant Director 4 (one for each
Act), Producer, Costume, Make Up, Set Design,
script or we have to find the ready-made script.
Property, Sound, Lighting, Music, Choreogra
of course in reality, the ready made script is ex
pher, Recording, Publicity, Food, Fund Raising,
pensive and won’t suit our condition fully. We
House and Ushers and Documentation.
still have to modify to suit our need.
22 The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English VoL III, 2011

Rehearsal
When all the characters have been chosen, Celebration
we start the rehearsal. It is started in class by Although optional, this occasion is impor
the class teacher. She communicated the perfor tant. Everyone involved who have worked very
mance plan to the students, refreshing their un hard for the event should be invited. This “hang
derstanding on Pinocchio’s plot and characters. over” moment is a good time to talk about what
Then the teachers fed the lines to the students we have done. The situation should be relaxing
and gave meanings of each line. It was done in so refreshment is needed. This can be an unfor
class after the class session. It is very important gettable happy moment where we can be grate
that the students know what he is talking about. ful for what we have done, at the same time
Understanding the meaning of the lines, the stu
strengthen the relationships among the crew
dents will be able to deliver the line better. When and cast. Maybe this can be the moment to brain
the students have memorized fifty percents of
storm for the next performance.
the lines, we started the blocking.

Tricks
General Rehearsal
Preparing children production is different
General Rehearsal should be done at least
from adult. We have to know the tricks well.
twice on the real stage. This gives the chance for
1. The script is divided into several parts.
everyone to be familiar with the place, the set and
Each part is performed by a different group.
all the properties used. The General Rehearsal
When the script is divided into four parts,
should involve technical rehearsal for sound,
there will be four Pinocchios, four Gepettos
lighting, make up, costume, set, property etc.
and four Jiminy Crickets but they wear ex
actly the same costume. In this case, each Pi
nocchio doesn’t have to memorize his whole
Performance
lines. He only has to remember his part.
All effort should be given for this moment. This trick is very good and can lessen the
Nervousness can’t be avoided but can be lessen. student’s burden. of course, there is slightly
Being nervous is normal because we care and are different in appearance and voice but it can
very excited; we want to present our best. The
be acceptable. Usually, later in the crew-cast
point is how to control nervousness so that it
call people will realize that there are some
won’t control us. The answer is good prepara
students playing the same role.
tion. If we have prepared everything well and
2. All the dialogues, monologues, sound ef
rehearsed enough, we should be sure that the
fects, background music etc are recorded.
performance will be good.
Therefore during the performance the stu
dents only do the lips sink. This technique is
Evaluation found very effective. Having it recorded we
After the performance, evaluation is nec have a safer performance because we elimi
essary. In this occasion we should discuss the nate the possibility of the students to skip the
strength and the weaknesses of the performance lines. In the performance the students just
with cold head. It is very likely that the school do the acting and lips sink. of course, there
will perform drama again in the future. The must be some mistakes in lips sink but since
strength should be kept but the weaknesses or the players are very little kids, that mistake
mistakes should not be repeated. is forgiven.
23 The Use of Drama to Increase Children’s Motivation in Learning English VoL III, 2011

3. To memorize the blocking, teacher put some and stimulates imagination and opinion. Prepar
marks on the stage floor using colorful tape ing an English drama performance is not easy.
and shapes. It helps the students a lot in re Sometimes teachers are reluctant to do it because
membering where he is supposed to be at they don’t know how. The steps and tricks here,
a certain point and to which direction he is hopefully, will encourage them to perform.
supposed to move.
4. The songs used in the drama are taught in
class so students will be familiar to them References
faster. Since they know that the songs will be
used for the performance, they are eager to
learn and get excited. Ellis, G. Learning English through children’s lit-
5. Involving parents in the committee is neces erature, http://www.teachingenglish. org.
sary to make them more responsible with uk /think/ literature/children_lit.shtml, Re
their child performance. trieved January 15, 2007
6. Decorate the school and classes with any Frost, R. Creating a Class Play, http://www.
thing related to the drama. This will also teachingenglish.org.uk/think/ literature/us
make the students understand more about ing_plays.shtml, Retrieved Feb 12, 2007
the drama. Holden, Susan.1981. Drama in Language Teaching.
England: Longman.
Kempe, A, Holroyd, J. 2004. Speaking, Listening
Conclusion and Drama. David Fulton Publishers.
Maley, A, Duff, A. 2001. Drama Techniques in Lan
Getting involved in an English drama pro guage Learning. Cambridge University Press.
duction, indirectly, motivates students to learn Mordecai, J. 1985. Drama and Second Language
English. In addition, drama performance also Learning, Spoken English.
gives strong feelings of excitement, builds togeth Redington, C. 1984. Can Theatre Teach?. oxford:
erness, provides good exercise for memorization Pergamon Press.
Ultimart, Maret 2011, hal 24-33 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Model Komunikasi Berasa dalam Iklan:


Sebuah Kajian Mengenai Iklan Ambient Media sebagai Salah
Satu Bentuk Komunikasi Pemasaran Alternatif

BAMBANG SUKMA WIJAYA

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie


Jln. h.R. Rasuna Said Kav. C-22, Jakarta 12920
email: bambangsukma@yahoo.com

Diterima: 10 Februari 2011


Disetujui 27 Februari 2011

Abstract:

The characteristics of ambient advertisement mediais on its ability to create synergy between message and
proven message through consumer’s experience in a supporting situation so that they can feel the truth of the
message. This type of communication is called Experiential Communication or Ambient Communication.

Keywords: komunikasi berasa, iklan ambient media, khalayak konsumen

Pendahuluan
Saat ini, media disesaki oleh ramainya pesan Fenomena yang hampir serupa juga terjadi
pesan komunikasi pemasaran. Philip Kotler, di Indonesia. Survei yang dilakukan LoWE Indo
profesor marketing dari Kellogg School of Man nesia, sebuah biro iklan multinasional di Jakarta
agement di Northwestern University, Ameri pada November–Desember 2004 menyebut
ka Serikat mengatakan bahwa rata-rata orang kan bahwa 53,7% pemirsa televisi di Indonesia
Amerika setiap hari dihadapkan pada ratusan merasa jenuh saat melihat iklan di TV sehingga
iklan, dan kini mereka mencoba menghindarin mereka menggunakan waktu jeda iklan untuk
ya. Hal tersebut mengakibatkan iklan televisi melakukan aktivitas lain dan sebagian meng
menjadi kehilangan efektivitasnya karena sema ganti salurannya (Bisnis Indonesia, 2005).

kin tidak keruannya iklan, semakin banyaknya oleh karena itu, Paramita Mohamad, Strate
gic Planning Director Lowe Indonesia menyarank
saluran, semakin mudahnya konsumen meng
ganti saluran, dan semakin berkurangnya jam an agar selain membuat iklan dengan ide yang
simpel dan brilian, pengiklan juga harus melirik
menonton televisi oleh kelompok masyarakat
medium-medium lain dalam mengomunikasi
tertentu. Akibatnya, pemasar harus memikirkan
kan pesan-pesan produk maupun mereknya,
cara lain untuk menarik perhatian konsumen
dan tidak hanya bergantung pada media-media
(Kotler, 2005).
tradisional seperti televisi.
25 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III,2011

Saat ini, telah berkembang berbagai macam seperti iklan televisi atau majalah. Yang dibu
bentuk medium komunikasi pemasaran alter tuhkan hanyalah ide kreativitas yang kuat dan
natif. Salah satu yang cukup menarik perhatian keberanian mengeksekusinya.
adalah iklan berbentuk ambient media. Sebenar Sementara di Indonesia, pada tahun 2006
nya, ada beberapa penyebutan yang sering digu sebuah iklan layanan masyarakat ambient me
nakan untuk iklan unik ini, antara lain ambient dia bertema floating hands menampilkan tangan
advertising, ambient marketing, guerilla marketing, anak-anak yang mengambang di Kolam Bunda
unconventional media atau non-traditional media, ran HI Jakarta, seolah meminta pertolongan.
alternative media, serta out-door atau out-of-home Iklan tersebut disampaikan oleh lembaga pen
(OOH) advertising. Apa pun penyebutannya, cari donor untuk anak-anak korban bencana
semua merujuk pada objek yang sama. Yang tsunami Aceh. Tujuannya untuk menggugah
membedakan adalah dari sudut pandang mana pengunjung yang melewati jalan di Bundaran
melihatnya, dalam konteks apa, dan untuk tu HI agar menyisihkan sebagian miliknya untuk
juan apa. Di sini penulis menggunakan istilah membantu para korban, dengan menyajikan
iklan ambient media untuk merepresentasikan pengalaman bagaimana rasanya melihat lang
bentuk media dan isinya. sung anak-anak yang menjadi korban tsunami.
Contoh iklan ambient media adalah iklan Dalam bentuk yang lebih sederhana pun
sebuah produk mi spaghetti di Jerman yang iklan ambient media dapat ditemukan. Sebuah
menyimulasikan mi spaghetti dengan tali tam iklan layanan masyarakat tentang antitayangan
bang berwarna kuning yang sepintas mirip mi kekerasan di TV hanya berbentuk secarik kertas
spaghetti yang sebenarnya. Pada dinding se yang ditempel dengan selotip pada layar kaca
buah kapal ditempeli stiker gambar wajah den produk TV yang sedang dipajang di sebuah show
gan ekspresi nikmat. Stiker tersebut dipasang room toko elektronik, yakni Agis Electronic Store
sedemikian rupa dengan mulut gambar berada Bandung.1 Pesan di secarik kertas tersebut ber
tepat di lubang saluran tali. Ketika tali ditarik bunyi: “Beli TV-nya, tapi jangan beli risiko me
dari dalam kapal, gambar seolah-olah sedang nonton tayangan kekerasan di TV”.
menghirup tali dengan nikmat, seperti nikmat
nya mengonsumsi mi spa
ghetti Mondo Pasta, merek
produk tersebut. Menurut
pembuatnya, Pelabuhan
Hamburg dipilih sebagai
tempat beriklan karena
pelabuhan merupakan
tempat yang paling sering
dikunjungi masyarakat
Hamburg, Jerman. Iklan
ini sempat meraih peng
hargaan di ajang festival
iklan internasional dan
fotonya menyebar di mi
lis-milis internet; taktik
cerdas untuk meraih dam
pak luas dengan biaya
media yang tidak semahal Gambar 1 Iklan ambient media di Pelabuhan Hamburg, Jerman yang menyimulasikan
iklan-iklan konvensional kelezatan mi spaghetti merek Mondo Pasta (Sumber: surat elektronik berantai)
26 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III,2011

Para pengunjung yang hendak membeli TV iklannya di lokasi yang tidak biasa dan tidak
seperti diingatkan tentang bahaya menonton terduga, dieksekusi secara kreatif dengan cara
tayangan kekerasan di televisi sehingga me tidak biasa, dan unik karena menjadi yang per
reka dapat mengganti saluran jika menjumpai tama dan satu-satunya dengan eksekusi kreatif
tayangan-tayangan seperti itu. semacam itu) (Luxton, 2000).
Iklan ambient media memang memiliki ke Iklan ambient media memiliki kecenderungan
kuatan menarik perhatian khalayak di sekitar untuk oportunistik, dalam arti bentuknya me
nya dan cenderung lebih mudah menciptakan manfaatkan lingkungan yang ada dan sering kali
kepercayaan karena khalayak langsung “meng atribut yang ada di lingkungan tersebut men
alami” isi pesan yang disampaikan. Julie Ave jadi bagian dari pesan itu sendiri (Hendroyono,
yard, Advertising Campaigns Manager perusahaan 2007). Ambient media memiliki salah satu sifat
telekomunikasi BT Cellnet memaparkan peng yang unik, yaitu sifat hidden (tersembunyi) bagi
alamannya di Majalah Marketing (2001) Inggris pesan yang disampaikan.
bahwa, “The essence of ambient media is about tak Menurut Clemens Aristanto (2007), bila
ing people by surprise and making our communica dibandingkan dengan iklan televisi, iklan am
tion more relevant and credible.” (Kekuatan ambient bient media justru memiliki stopping power yang
media adalah memberi kejutan bagi orang-orang cukup tinggi disebabkan oleh sifatnya yang un
dan menjadikan komunikasi kami lebih relevan zappable (tidak dapat diganti salurannya seperti
dan kredibel).2 saluran dalam tv) dan unavoidable (tidak dapat
Sementara Sandra Luxton dan Lachlan dihindari). Kedua hal tersebut menyebabkan
Drummond dari Monash University, Australia media ini memiliki daya pikat yang besar.
menyebutkan beberapa ciri penting iklan ambi Beberapa alasan perkembangan ambient
ent media, yakni “The placement of advertising in media, antara lain sebagai bentuk penolakan
unusual and unexpected places (location) often with terhadap kekuatan media tradisional, kebutu
unconventional methods (execution) and being first or han komunikasi langsung di tempat penjua
only ad execution to do so (temporal).” (Penempatan lan (point-of-sales), keunggulannya yang mampu

Gambar 2 Iklan ambient media di Kolam Bundaran HI Jakarta dari lembaga pencari donor bagi anak
anak korban tsunami Aceh (Sumber: JWT Indonesia)

2 <http://proquest.umi.com/pqdweb?did=12653366&sid=1&F
1 Iklan pemenang Layang Kancana Award 2006 kategori un mt=3&clientId=80745&RQT=309&VName=PQD>
conventional media
27 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

menjangkau target dengan tepat, serta kecerdas setiap tahun.6 Belum ada data pasti mengenai
annya dalam berbagai hal. “Ambient advertise jumlah anggaran dan persentase perkembangan
ments are effective means at pushing a brand mes iklan ambient media di Indonesia, namun melihat
sage in front of consumers and can develop even better dari anggaran iklan untuk televisi yang rata-rata
top of mind recall within target audiences” (“iklan mencapai 70% dari total belanja media dan te
iklan ambient sangat efektif untuk menyampai rus meningkat setiap tahun, dapat diasumsikan
kan pesan merek langsung di depan konsumen bahwa pengiklan di Indonesia masih cenderung
dan bahkan mampu membangun ingatan yang lebih banyak menggunakan media-media kon
lebih baik terhadap merek di benak khalayak sa vensional untuk mengomunikasikan merek atau
saran”).3 produknya (Marketing, 2007).
Menurut Rajiv Rao, Executive Director ogil
vy & Mather (o & M) Mumbai, India, menga Ambient Media, Ambient Advertising,
takan bahwa iklan ambient adalah sebuah pesan dan Ambient Marketing
merek yang menerpa saat tak diharapkan. Dia
Dalam dunia komunikasi pemasaran, di
tidak dibatasi oleh ukuran, bentuk atau format.
kenal istilah ambient media, ambient advertising,
Iklan ambient itu tanpa batas, dan itulah yang
dan ambient marketing. Meskipun merujuk pada
membuatnya sangat menyegarkan. (“Ambient
objek yang sama, penggunaan istilah tersebut
advertising is a brand message that hits you when
you least expect it. It is not restricted to any size, memiliki sudut pandang dan pemaknaan yang
berbeda.
shape and format. They have no boundaries. And that
Ambient media, sesuai namanya, merujuk
is what makes it so refreshing”).4
pada mediumnya. Hal ini untuk membedakan
Sementara Jimmy Murphy, Account Direc
dengan penggunaan media-media konvensional
tor Cawley Nea TBWA Irlandia mengatakan
atau tradisional lain seperti yang dikenal selama
bahwa pakem umum ide kreatif, yakni ‘right
ini, misalnya televisi, surat kabar, majalah, radio,
time right place’ juga berlaku pada media. Iklan
billboard, dan brosur. Agak sulit menerjemahkan
ambient media bisa mencerminkan karakteristik
arti sebenarnya media ini ke dalam bahasa In
orang-orang yang melakukan kegiatan pada saat
donesia dikarenakan makna ambient itu sendiri
itu sama dengan orang-orang yang mengon
yang sangat kompleks dan relatif. Beberapa ar
sumsi mediumnya. Ambient media adalah sikap
tikel yang menggunakan istilah ‘media bersua
sehingga terlihat jelas perbedaan ketika meng
sana’ atau ‘media lingkungan’7 justru jadi ter
gunakan sebuah ambient media dengan menggu
dengar aneh dan bias arti sehingga kebanyakan
nakan surat-surat kabar, televisi atau media-me
orang tetap menggunakan kata aslinya, ambient
dia tradisional lainnya. “Ambient media is about
media.
surprising people, it’s not about being traditional.”
(Ambient media adalah tentang bagaimana men
jadi orang yang penuh kejutan, bukan menjadi–
bersikap–tradisional).5
4
Namun demikian, perkembangan iklan am http://www.indopia.in/India-usa-uk-news/latest-
bient media di Indonesia tidak semaju di negara news/280870/Business/4/32/4
5
http://www.dublin.ie/yvonneportfolio/?pageID=45&site
negara lain seperti Inggris yang biaya iklan untuk ID=691
ambient media-nya selalu meningkat rata-rata 20% 6 <http://proquest.umi.com/pqdweb?did=50614586&sid=6&F
mt=4&clientId=80745&RQT=309&VName=PQD>
7 Irawanto, Rudi. Ketika Iklan Mulai Dibenci. 2007. http://rudi
irawanto.blogspot.com
3 http://www.wikipedia.org
28 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

Ambient Advertising. Dewasa ini, beberapa Gambar 3 Perbedaan AmbientAdvertising, Ambient Media,
dan Ambient Marketing (Sumber: Wijaya, 2009)
praktisi dan literatur mulai menggunakan isti
lah ini sehingga menjadi sangat populer. Peng
gunaan kata advertising atau iklan dikarenakan
pada kenyataannya, ambient media diciptakan
untuk mengekspos pesan-pesan iklan. Bahkan,
dapat dikatakan bahwa ambient media takkan
ada tanpa iklan karena media itu sendiri adalah
iklan, atau setidaknya diciptakan sesuai kebu
tuhan dan bentuk iklan (customized media). Hal
ini berbeda dengan media-media konvensional
yang masih berisi informasi-informasi atau pe
san lain selain iklan.
Ambient Marketing. Istilah ambient market
ing muncul di kalangan para praktisi pemasaran
Pembahasan
(bukan periklanan) atau klien untuk menyebut
penerapan strategi pemasaran yang menggu Komunikasi Berasa: Model Komunikasi
nakan cara-cara ambient dalam menjual produk Iklan Ambient Media
atau service maupun dalam mengomunikasikan
merek. Istilah ambient marketing juga sering di Dewasa ini, orang mulai kehilangan keper
gunakan untuk menyebut iklan ambient media cayaan terhadap kata-kata atau janji-janji yang
dalam konteks strategi komunikasi pemasaran diucapkan. Sering kali kita mendengar seorang
terpadu (integrated marketing communication) wanita mengucapkan “gombal”ketikapasangan
dengan cara-cara bergerilya ataupun menarik nya mengatakan cinta kepadanya. Atau, betapa
sering kita mendengar ucapan penonton ketika
perhatian konsumen di tempat-tempat tak ter
duga dengan cara-cara tidak biasa, baik melalui melihat pesan produk iklan di televisi berko
mentar, “Ah, itu kan cuma iklan!”. Hal tersebut
event maupun happening art.
dikarenakan pengalaman wanita atau penonton
Perbedaan perspektif dan penyebutan ke
tiga istilah tersebut dapat dilihat pada gambar terhadap pesan yang disampaikan kerap kali
tidak sesuai dengan kenyataan sehingga apa pun
di bawah ini. Penyebutan ambient advertising jika
kata-kata atau pesan yang didengar langsung di
dilihat dari bentuk eksekusinya, adalah iklan
sini, bahkan cenderung tidak dipercayai.
berbentuk ambient. Istilah ini paling sering di
Kepercayaan memang sudah menjadi ba
gunakan oleh orang-orang kreatif dalam suatu rang yang mahal dan langka. Tak heran, orang
biro iklan atau para desainer grafis di butik-bu
meraih kepercayaan dengan segala macam cara.
tik kreatif. Sementara penyebutan ambient media Ketika seorang suami mengatakan bahwa dia
merujuk pada media yang digunakan. Istilah ini
masih mencintai istrinya, sang istri tidak lang
paling sering digunakan oleh para perencana sung mempercayainya. Barulah beberapa saat
media atau saluran (media/channel planner) dalam kemudian, ketika sang suami dapat membuk
sebuah biro iklan atau media specialist agency. Un tikan dengan kesetiaannya, sang istri memper
tuk penyebutan ambient marketing, paling sering cayainya. Sebuah iklan deterjen bubuk di televisi
digunakan oleh para marketer/klien dan peren menampilkan visual pembuktian keampuhan
cana merek (brand planner) dalam sebuah biro daya cuci deterjen tersebut kepada ibu-ibu ha
iklan atau biro konsultan merek untuk menye nya untuk dapat meraih kepercayaan konsumen.
but strategi pemasaran yang diterapkan. Iklan yang lain menampilkan testimoni kon
29 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

sumen untuk meyakinkan dan membuat kon dan act. Pendek kata, Relate di sini berarti
sumen lain percaya akan keistimewaan produk menghubungkan pengalaman pribadi deng
tersebut. Namun, semua itu tidak dapat dibuk an pengalaman sosial budaya secara umum.
tikan atau dirasakan langsung oleh konsumen
karena mereka harus membeli produknya da Schmitt tidak hanya memaparkan konsep
hulu, menggunakannya, lalu akhirnya memper nya secara rinci mengenai experiential marketing,
cayainya bila terbukti apa yang dikatakan iklan tetapi juga menawarkan cara pengaktifan atau
tersebut benar. penerapan konsep tersebut melalui experience
oleh karena itu, diperlukan sebuah cara providers, yakni Communications (berupa iklan,
berkomunikasi yang lebih efektif dalam meraih public relations, dll), Visual/Verbal Identity (logo, ta
kepercayaan khalayak, yakni melalui pembuk gline, merek, dll.), Product Presence (fisik produk,
tian langsung terhadap kebenaran pesan yang sampling, dll.), Co-branding (kegiatan-kegiatan
disampaikan dengan melibatkan pengalaman sponsorships, pameran, event aktivasi merek, dll.),
khalayak. Environments (retail & public space, interior kan
Sebenarnya, dalam ranah marketing terdapat tor dan gedung, dll.), Websites (situs perusahaan,
sebuah pendekatan pemasaran yang melibatkan produk, layanan pelanggan, blog marketing, dll.),
pengalamankonsumen, yang diperkenalkan oleh dan People (duta merek/produk, tenaga pen
Bernt H. Schmitt sebagai experiential marketing. jualan, customer service officers, dll.).
Schmitt menyebutkan lima jenis pengalaman Namun demikian, sebagaimana dikatakan
konsumen yang menjadi landasan kerangka ex pakar pemasaran dan Presiden World Market
periential marketing, yakni SENSE, FEEL, THINK, ing Association (WMA) Hermawan Kartajaya
ACT, dan RELATE (Schmitt, 1999). dari MarkPlus yang membandingkan dengan
a. SENSE Marketing adalah upaya memak pemikiran Marc Gobe tentang Emotional Brand
simalkan panca indra pelanggan melalui ing (strategi pengembangan merek dengan me
upaya penciptaan pengalaman pengindraan libatkan emosi konsumen), Experiential Market
melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa, ing lebih banyak membahas tentang produk yang
dan penciuman. mampu menawarkan pengalaman emosi hingga
b. FEEL Marketing adalah upaya memaksimal menyentuh hati dan perasaan konsumen (SWA,
kan emosi dan perasaan terdalam dari pe 2006). Padahal, iklan ambient media tidak selalu
langgan melalui upaya penciptaan penga menawarkan pengalaman terhadap produk
laman dari mood positif yang berhubungan yang diiklankan.
dengan merek, sampai emosi kuat dari rasa Iklan ambient media lebih menawarkan ”pen
senang dan kebanggaan. galaman terhadap pesan” sehingga penerima
c. THINK Marketing adalah upaya memaksi pesan dapat merasakan langsung kebenaran
malkan tingkat intelektual melalui pencipta pesan yang disampaikan. Misalnya, pesan iklan
an pengalaman yang melibatkan pelanggan produk Rexona: ”orang-orang akan menjauhi
secara kreatif melalui pemikiran kognitif un Anda bila badan Anda bau”. Pengalaman yang
tuk memecahkan permasalahan. ditawarkan kepada khalayak konsumen adalah
d. ACT Marketing adalah upaya memaksimal ”bagaimana rasanya jika orang-orang menjauhi
kan pengalaman fisik, gaya hidup, dan in kita”, bukan pengalaman bagaimana rasanya
teraksi melalui pemberian pilihan kepada menggunakan produk Rexona. Iklan ambient me-
pelanggan dalam melakukan suatu hal, gaya dia lebih fokus pada pesan, bukan pada produk.
hidup, dan interaksi itu sendiri. Hal ini dikarenakan iklan ambient media merupa
e. RELATE Marketing melibatkan keseluruhan kan sebuah proses komunikasi, bukan sekadar
aspek sebelumnya, yakni sense, feel, think, alat pemasaran.
30 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III,2011

Gambar 4 Contoh pengalaman terhadap pesan (Sumber: surat dan mengalami langsung kebenaran inti pesan
elektronik berantai) tersebut. Hal ini berbeda dengan iklan ambient
media yang cenderung memberikan pengalaman
langsung khalayak konsumen terhadap pesan
yang disampaikan melalui suasana yang sengaja
diciptakan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang
cukup signifikan antara pengalaman sebagai
bagian dari proses pemasaran dan pengalaman
sebagai bagian dari proses komunikasi. Perbe
daan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
ini.

Gambar 5 Contoh pengalaman terhadap produk hotel. (Sumber: Gambar 6 Perbedaan experiential marketing dan experiential
corbis.com) communication dalam mengobjekkan pengalaman (Sumber:
Wijaya, 2009)

Schmitt memasukkan variabel communi


cations sebagai salah satu experience provider Meskipun dalam penerapannya, pengala
dalam menerapkan konsep experiential marketing man produk acapkali tak dapat dibedakan deng
(dengan mencontohkan salah satunya adalah an pengalaman pesan–terutama jika produk itu
iklan), namun iklan dalam konteks pencontohan sendiri distrategikan sebagai pesan, secara sub
Schmitt tersebut adalah iklan pada media-media stansial kegiatan komunikasi yang berorientasi
konvensional sehingga pengalaman yang di pada proses penyampaian pesan dan kegiatan
maksud bukanlah ”pembuktian seketika” atau pemasaran yang lebih berorientasi pada penjua
pengalaman ”langsung” terhadap kebenaran lan produk seharusnya tetap dapat dibedakan.
pesan yang disampaikan. Hal itu dikarenakan oleh karena itu, penulis memaparkan sebuah
sifat mediumnya yang ”umum”, tidak spesifik konsep model komunikasi baru, yaitu model Ko
dibuat untuk mengantarkan sebuah pesan ter munikasi Berasa yang merupakan model komu
tentu dengan melibatkan pengalaman khalayak nikasi iklan ambient media.
konsumen seperti yang terjadi pada iklan ambi Secara sederhana, Komunikasi Berasa atau
ent media. Iklan konvensional hanya menghadir Experiential Communication (juga bisa disebut
kan pengalaman orang lain melalui model iklan Ambient Communication) dapat diartikan seba
yang kemudian mempengaruhi khalayak kon gai sebuah pola komunikasi yang menyinergi
sumen saat melihat dan mendengarnya. Jadi, kan penyampaian pesan dan pembuktian pesan
khalayak konsumen tidak dapat merasakan sua (dengan suasana yang mendukung) sehingga
sana sesungguhnya yang dihadirkan oleh pesan penerima pesan dapat merasakan atau menga
31 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

lami langsung kebenaran pesan yang disampai Dalam proses penerimaan pesan dan suasana
kan. Dengan kata lain, konsep ini menyertakan pengalaman/rasa, Penerima melakukan transak
pembuktian seketika (segera–tanpa tertunda) si makna pesan melalui proses kognitif sekaligus
melalui pengalaman atau rasa dalam proses pe melakukan proses pembuktian makna pesan
nyampaian pesan sehingga ketika pesan sampai melalui eksplorasi afektif. Hasil dari proses ko
kepada penerima, pada saat itu pula penerima munikasi ini adalah kepercayaan Penerima atau
merasakan atau mengalami kebenaran isi pesan khalayak terhadap isi pesan.
tersebut dalam suasana yang mendukung. Dalam konteks komunikasi iklan ambient
Penggunaan kata ‘berasa’ dan bukan ‘ber media, kreator iklan ambient media sebagai pen
bukti’ untuk menyatakan bahwa stimulus yang cipta dan pengirim pesan (Sumber) telah me
mempengaruhi penerima pesan tidak hanya me miliki agenda persuasif untuk mempengaruhi
nyertakan aspek kognitif, tetapi terlebih adalah khalayak konsumen dengan eksekusi visual ik
aspek afektif. Penerima merasakan (suasana) lan yang menarik perhatian, dipasang di tempat
kebenaran pesan tersebut dengan mengalami, yang tepat, dan dirancang berdasarkan empati
melihat, mendengar, atau merasakan langsung. terhadap konsumen dengan membayangkan
Hal ini agak berbeda dengan model-model ko respons khalayak konsumen saat melihat iklan
munikasi yang sudah ada di mana pembuktian nya. Pesan kemudian dirancang agar mudah
pesan dirasakan setelah pesan sampai kepada dan langsung dipahami (dimaknai) oleh kha
penerima, melalui suatu tahapan waktu (tidak layak konsumen (Penerima), ditunjang oleh si
seketika). mulasi visual yang menghadirkan sensasi dan
Bila digambarkan, konsep model Komunikasi suasana pengalaman/rasa untuk pembuktian
Berasa adalah sebagai berikut. pesan sehingga mampu menimbulkan keperca
Sumber (Pengirim)—dengan tujuan mem yaan terhadap pesan yang disampaikan. Sikap
pengaruhi—mengirimkan pesan sekaligus percaya ini kemudian berefek bola salju dalam
mengantarkan suasana pengalaman atau rasa bentuk tindakan-tindakan (konatif), seperti word
yang sinergis dengan makna pesan secara ber of mouth, publisitas, pembelian produk, kecin
samaan, yang kemudian diterima oleh Penerima. taan terhadap merek, pencoblosan gambar (un

Gambar 7 Model Komunikasi Berasa (Sumber: Wijaya, 2009)


32 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

tuk iklan politik), kepedulian sosial (untuk iklan konvensional, seperti televisi, radio, surat kabar
layanan masyarakat), dan lain-lain tergantung dan majalah, serta billboard. Selain memiliki
tujuan dan jenis iklannya. unsur kreativitas yang tinggi sehingga dapat
Dalam kasus-kasus sederhana pun, Komuni meningkatkan citra sebuah produk atau merek,
kasi Berasa ini sebenarnya dapat terjadi. Misalnya keunikan yang dimiliki iklan ambient media juga
dalam sebuah ruangan yang dingin, dua orang berpotensi lebih cepat menarik perhatian kha
bercakap-cakap. Seorang mengatakan, “Ding layak konsumen dibandingkan bentuk-bentuk
in ya?” dan seorang yang lain merasakan atau iklan out-of-home (ooH) lainnya.
membuktikan langsung apa yang dikatakan lalu Untuk ide-ide tertentu, eksekusi iklan am
menjawab, “Iya ya.”. Contoh lain adalah ketika bient media bahkan bisa lebih murah dari iklan
seseorang mengaku bahwa dia adalah orang iklan bermedia konvensional namun tetap me
miskin maka faktor-faktor yang mendukung miliki dampak yang kuat karena lebih fokus
pada sasaran komunikasi yang diinginkan (low
ucapannya tersebut langsung dirasakan atau
dibuktikan kebenarannya oleh penerima pesan, budget high impact) sehingga tepat bagi pengiklan
misalnya orang tersebut menggunakan pakaian yang memiliki budget promosi terbatas. Iklan am
sederhana bahkan cenderung kumal, potongan bient media pun dapat membantu meningkatkan
nya kurus dan tampak kurang gizi, bicaranya awareness bagi produk-produk baru, serta memi
liki stopping power yang kuat sehingga mudah di
terbatas, dan sebagainya.
ingat dan memberi kesan yang mendalam.
Dalam konteks komunikasi organisasi atau
Selain itu, menggunakan model Komunikasi
korporat misalnya. Seorang direktur perusaha
Berasa, iklan ambient media juga mampu menyi
an yang menjanjikan peningkatan kesejahteraan
nergikan proses penyampaian pesan dan pem
kepada karyawannya, langsung memerintahkan
buktian pesan seketika melalui pengalaman kha
bagian keuangan untuk segera menaikkan gaji.
layak konsumen dan suasana yang mendukung
Begitu pula dalam konteks komunikasi politik.
sehingga khalayak konsumen dapat merasakan
Seorang presiden yang menyerukan perlunya
langsung kebenaran isi pesan yang disampai
membantu peningkatan kualitas pendidikan,
kan. Di tengah semakin menipisnya kepercayaan
mengatakan hal tersebut di tengah-tengah upaya
khalayak konsumen terhadap pesan-pesan dan
nyata di lapangan, misalnya pada saat membuka janji iklan di media-media konvensional, model
pendidikan sarjana gratis bagi 1.000 guru, atau
Komunikasi Berasa ini dapat menjadi solusi yang
menyerahkan bantuan perbaikan sarana pendi
efektif dalam meraih kepercayaan khalayak kon
dikan bagi ratusan ribu sekolah. Atau sang pe
sumen.
mimpin yang menyerukan perlunya ketegasan Kepercayaan tersebut kemudian akan ber
hukum bagi siapa saja, tepat di saat pemimpin dampak pada tindakan komunikasi berikutnya,
tersebut mendatangi kantor kepolisian untuk seperti komunikasi getok tular (word of mouth),
menjalani pemeriksaan atas tuduhan korupsi publisitas, serta tindakan yang mengacu pada
yang dialamatkan kepadanya. tujuan atau agenda persuasif yang menyertai
Jadi dengan Komunikasi Berasa, komunikator pesan itu sendiri, seperti pembelian produk, ke
tidak hanya asal bicara, tetapi langsung mem cintaan terhadap merek serta kepedulian nyata
buktikan kebenaran ucapannya. atau partisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Se
cara eksplisit, Model Komunikasi Berasa adalah
Kesimpulan model komunikasi persuasif yang menyinergi
kan penyampaian pesan dan pembuktian pesan
Iklan ambient media dapat menjadi salah satu
seketika melalui pelibatan suasana pengalaman
bentuk komunikasi pemasaran alternatif yang khalayak sehingga tercipta kepercayaan lang
menarik di tengah semakin padatnya pesan sung terhadap kebenaran pesan yang disampai
pesan komunikasi pemasaran di media-media
kan.
33 Model Komunikasi Berasa dalam Iklan VoL III, 2011

Daftar Pustaka Schmitt, Bernt H. 1999. Experiential Market


ing: How to Get Customers to SENSE, FEEL,
Buku, Majalah, Surat Kabar
THINK, ACT and RELATE to your Company
Aristantono, Clemens. 2007. “Sudut-Sudut Am
and Brand. USA: The Free Press.
bient di Jakarta”. Majalah Cakram Vol. 284. Severin, Werner J. & James W. Tankard, Jr. 2007.
Bainbridge, Jane & James Curtis. 17 September Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan
1998. On the Ambient Trail. London: Market di dalam Media Massa. Penerj: Sugeng Hari
ing. yanto. Jakarta: Kencana.
Bisnis Indonesia. 7 Maret 2005. “53% Pemirsa Shimp, Terence A. 2003. Advertising & Promotion
Jenuh Tonton Iklan di TV”. Supplemental Aspect of Integrated Marketing
Campbell, Richard, Christopher R. Martin & Bet Communication (Periklanan & Promosi Aspek
tina Fabos. 2006. Media & Culture An Intro Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu).
duction to Mass Communication. 5th Edition. 5th Edition. Penerj. Revyani Sjahrial & Dyah
Boston, USA: Bedford. Anikasari. Jakarta: Erlangga.
Cappo, Joe. 2003. The Future of Advertising: New SWA. 2006. “Mengikat Konsumen dengan Expe
Media, New Clients, New Consumers in The riential Marketing” dalam SWA Edisi No. 05/
Post-Television Age. USA: Crain Communica XXII/ 1–14 Maret 2006.
tion (McGraw-Hill Companies). Wijaya, Bambang Sukma. 2009. Produksi Pesan
Gobe, Marc. 2005. Emotional Branding. Terj. Bayu Iklan Ambient Media dalam Konteks Komu
Mahendra. Jakarta: Erlangga. nikasi Berasa: Sebuah Studi Eksploratoris. Te
Harris, Richard Jackson. 2004. A Cognitive Psy sis Magister Ilmu Komunikasi Universitas
chology of Mass Communication. 4th Edition. Mercu Buana. Jakarta.
New Jersey: LEA.
Hendroyono, Handoko. 2007. “The Rise of Ambi
ent Media (Not The Fall of Advertising)”. Ma Situs Internet
jalah Cakram Vol. 284. www.ambient-planet.com [24/06/08]
Investor Daily. 10 Maret 2005. “50% Iklan TV Ti www.dublin.ie [08/09/08]
dak Ditonton”. www.indopia.in [05/07/09]
Kotler, Philip. 2005. According to Kotler. Penerj. www.komunikasiana.com [08/08/08]
Herman Sudrajat. Jakarta: BIP. www.livemint.com [09/06/09]
Luxton, Sandra & Lachlan Drummond. 2000. www.proquest.umi.com [03/07/08]
What is This Thing Called ‘Ambient Advertis www.rudiirawanto.blogspot.com [07/07/09]
ing’? dalam Visionary Marketing for the 21st www.wikipedia.org [09/08/09]
Century: Facing the Challenge. Journal AN
ZMAC.
Marketing. 2007. “Jurus-jurus Jitu Mengukur
Efektivitas Iklan” dalam Marketing Edisi No.
03/VII/Maret/2007.
Marketing. 2007. “Membuang Uang Sia-sia?” da
lam Marketing Edisi No. 03/VII/Maret/2007.
Ultimart, Maret 2011, hal 34-41 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Menatap Kelucuan:
Menelaah opera Van Java
ARYANING ARYA KRESNA1

Universitas Multimedia Nusantara


Jln. Boulevard, Gading Serpong Tangerang-Banten
Telepon (021) 5422 0808/3703 9777
e-mail: aryakresna@yahoo.com

Diterima: 5 Februari 2011


Disetujui: 26 Februari 2011

Abstract:
This research is trying to comprehend the ethical problems arose from the concept of humour which were
brought by an Indonesian television (Trans 7) comic program called Opera Van Java. This research begins by
describing the tragedy and comedy according to Aristotle as the basic theory to analyze the concept of humour.
The next task is trying use the concept of mimesis as the core understandings of katharsis as a method which
could be use to achieve a much wholly understandings upon subject’s laughter and object’s humour.
This research is using hermeneutic method to analyze concept of funny and humour, and using phe
nomenological paradigm to understands the relation between subject and object, also between laughter and
humour.
The result of this research is a new and rather philosophical and serious understandings on humour and
fun. This new paradigm will give a new approach upon ethical problems which should be examine first before
a television program can be called as a funny, humourous, and succesfull comic program.

Keywords: humour, laughter, Katharsis, Aristotle, phenomenology

Pendahuluan
Kelucuan dalam tayangan salah satu stasiun Ide acara ini seperti pertunjukan wayang
televisi swasta di tanah air berjudul opera Van orang pada kebudayaan Jawa. Para wayang itu
Java (oVJ) ternyata menarik untuk dicermati. diperankan oleh beberapa pelawak terkenal, se
Rating acara ini menempati posisi kedua, per perti Nunung Srimulat, Azis Gagap, dan Sule.
sis di bawah acara serupa berjudul Tawa Sutra Selain wayang, juga terdapat dalang yang dipe
dari stasiun televisi yang lain2. oVJ sebagai se rankan oleh Parto Patrio serta para pemain ga
buah tayangan komedi memang ditujukan un melan dan sinden. Uniknya, hanya dalang yang
tuk menghibur seluruh penonton yang menatap mengetahui jalan ceritanya.3
layar televisi dirumah masing-masing. Persoalan utama yang selalu akan diperde
batkan dalam sebuah tontonan komedi, teruta
1 Aryaning Arya Kresna, M.Hum., staf pengajar Universi ma yang bergenre slapstick seperti oVJ, adalah
tas Multimedia Nusantara, Tangerang. perilaku tak lazim para aktor dan kecenderun
2
Peringkat ini diambil dari website Indorating, yang gan penggunaan bentuk-bentuk perlakuan yang
menjelaskan bahwa acara opera Van Java mendapat
4.9 poin dan menduduki posisi kedua di bawah acara tidak etis dan melanggar etiket keseharian se
bergenre sama berjudul Tawa Sutra. (http://www.indo hingga acapkali penonton terpaksa menyaksi
rating.com/produk.php?vproduk_id=opera_van_java_
trans7&vpid=440304) 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Opera_Van_Java
35 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

kan adegan yang tidak senonoh, yang memun ya kambing dan aeidein yang artinya nyanyian,
culkan banyak pertanyaan. Konteks televisi menggambarkan nyanyian yang mengiringi na
sebagai sarana pencerdasan kehidupan bangsa sib seekor kambing yang dikorbankan dalam
menjadi layak dikritisi karena tayangan televisi acara ritual dalam budaya Yunani kuno. Tragedi
ternyata sangat berpengaruh dalam kehidupan melambangkan keseriusan seorang tokoh ber
berkelompok. Akibatnya, problem-problem etis karakter baik, yang berupaya untuk menelaah
tentang tayangan televisi mengemuka sehingga pertanyaan-pertanyaan eksistensial manusia.
perlu kiranya dibahas dengan menarik akar ter Tragedi mengisahkan seseorang berkarakter
dalam dari sebuah acara televisi, yaitu tentang baik yang menghadapi penderitaan dan tantan
kelucuan dan tawa. Nilai-nilai etis, norma moral, gan terbesar dalam kehidupannya. Kemudian, si
dan kesopanan yang selama ini diendorsi oleh karakter baik ini menghadapinya entah dengan
individu dan masyarakat dapat dengan mudah gagah berani entah justru melarikan diri dalam
dilanggar oleh sebuah adegan dalam tayangan ketakutannya, penonton yang menatap akan
televisi. Namun, masyarakat seolah tidak peduli memberikan simpati dan hormat pada perjuan
karena khususnya dalam sebuah acara komedi, gannya.4
justru kelucuanlah yang dijadikan tolok ukur ke Aristoteles berpendapat bahwa tragedi dan
suksesan. komedi adalah sebentuk mimesis manusia atas
Tulisan ini berusaha membahas tentang ket alamnya. Namun, Aristoteles membedakan
erlibatan subjek sebagai penonton acara televisi keduanya dengan menyatakan bahwa tragedi
ketika ia menatap sebuah tayangan komedi slap lebih mewakili “kebaikan” dan “kehormatan”
stick, sekaligus menggali akar permasalahan ke sementara komedi mewakili “kelucuan” dan
lucuan objek dan tawa subjek terhadap sebuah “hina-dina”. Dalam bab 4 karya Aristoteles yang
tayangan komedi slapstick. berjudul Poetics, ia menuliskan bahwa kenikma
tan esensial yang dicapai setiap manusia ketika
mimesis adalah “belajar dan berpikir”. Aristo
Tragedi dan Komedi teles berpendapat bahwa mimesis literer adalah
untuk mewakili sebuah aksi yang lengkap dan
Tragedi dan komedi adalah dua genre besar
sinambung dari pendahuluan, isi, dan penutup.
pertunjukan pada zaman Yunani kuno. Seba
Ketiganya dihubungkan oleh keniscayaan dan
gaimana setiap bentuk ekspresi seni, tragedi dan
kemungkinan.5
komedi menjadi tema besar pertunjukan yang
Menurut Aristoteles, emosi yang muncul
berupaya memahami manusia dengan meniru
dalam tragedi adalah kepiluan dan ketakutan. Ia
(mimesis) dan menyimbolkan seluruh perilaku
mendefinisikan kepiluan sebagai perasaan yang
hidup manusia. Sebagai upaya memahami di
muncul dari orang yang menatap peristiwa me
rinya, manusia menciptakan jarak antara kesa
nyedihkan tersebut kepada orang lain yang tidak
darannya dan fenomena agar mengerti dirinya
sepantasnya merasakan kemalangan tersebut.
secara lebih utuh sehingga melalui narasi ter
Sementara takut adalah emosi yang dirasakan
sebut, ia mampu melihat dirinya dengan lebih
penonton ketika mereka menyaksikan bahwa
jelas. Kedua genre besar ini bila dicermati meru
diri mereka bisa saja menemui kemalangan yang
pakan cerminan kehidupan manusia, semacam
sama. Ketika penonton menatap lakon berkarak
tema refleksi dan abstraksi kehidupan manusia
ter baik dengan kualifikasi mirip dengan keseha
yang dipahami sebagai sebuah cara manusia
rian mereka diperlakukan tidak adil, mengalami
berinteraksi dengan situasi lingkungan, sesama
manusia, dan dirinya sendiri. 4 Larry A. Brown, Aristotle on Greek Tragedy (http://larry
avisbrown.homestead.com/Aristotle_Tragedy.html)
Tragedi secara etimologis berangkat dari
5 Aristoteles, Poetics, diterjemahkan oleh S. H. Butcher http://
kata tragoidia, berasal dari kata tragos yang artin classics.mit.edu/Aristotle/poetics.mb.txt
36 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

nasib buruk, menderita dan sengsara, penon melampaui batas-batas tata krama dan sopan
ton tidak lagi sekadar menatap, tetapi mereka santun seperti lazimnya kelas sosial mereka.8
menginternalisasi si karakter ke dalam kehidu Komedi mungkin mudah dinikmati, tetapi
pan mereka dan mulai terpengaruh dan terbawa ia sangat sulit didefinisikan. Hal ini sebagian
narasi dan plot yang terdapat dalam cerita. Saat besar disebabkan oleh keterbatasan definisi itu
pilu dan takut terjalin dalam sebuah lakon tra sendiri. Sebuah contoh definisi tentang komedi:
gis, sebuah struktur pemuasan kenikmatan pe komedi /komédi/n sandiwara yang penuh
nonton mulai terbentuk.6 dengan kelucuan-kelucuan (yang tidak masuk
Tahap pemuasan dan pelepasan inilah akal); sandiwara gembira komidi n 1 pertunju
yang dinamakan katharsis oleh Aristoteles. Na kan cerita yang dimainkan oleh orang; sandi
mun demikian, term inilah yang selalu menjadi wara; 2 pertunjukan9
topik perdebatan ahli-ahli filsafat ataupun seni. Setidaknya syarat komedi adalah: 1) men
Setidaknya, ada tiga macam analisis terhadap gakibatkan ketawa, 2) akhir cerita yang gembira,
konsep katharsis, yaitu secara medis, moral, dan 3) representasi dari kehidupan sehari-hari.
dan kognitif. Namun, sejauh ini hanya analisis Tetapi, sekalipun ketiga syarat ini dipenuhi, usa
kognitif yang dianggap cukup penting untuk ha untuk memerikan komedi masih agak sulit
dicermati. Berangkat dari konsep mimesis, sejak dikatakan berhasil.
kanak-kanak manusia belajar untuk menirukan Komedi memang ditujukan untuk meng
dunia dan pengalaman inderawi ini menimbul hibur penonton yang menatapnya. Cara yang
kan kesenangan dan kenikmatan tersendiri.7 Pe ditempuh adalah dengan membengkokkan logi
nonton yang menatap tragedi, terdorong untuk ka dan akal sehat sehari-hari. Dalam komedi,
mencermati setiap penderitaan dan sengsara si pernyataan-pernyataan para tokoh yang ber
tokoh berkarakter baik, hanya untuk menghibur main saling serang, bahkan saling menjatuhkan,
diri karena dengan menatap pertunjukan terse namun argumentasi sengaja tidak dibangun se
but, ia dapat menjadi dirinya sendiri secara lebih cara utuh. Sering kali kesan yang muncul adalah
utuh karena penonton dapat menempatkan diri ketidaksinambungan dalam percakapan, namun
dengan lebih baik dalam hubungan sosial antar hal ini disengaja untuk memancing tawa penon
individu, sekaligus memperoleh kemampuan ton.
untuk melakukan abstraksi berupa refleksi atas
kesadaran diri dan posisinya sebagai makhluk
sosial sekaligus individual.
Komedi Slapstick, oVJ, dan
Sementara itu, komedi, menurut Aristote Srimulat
les, adalah mimesis untuk orang-orang inferior.
oVJ menjadi buah bibir justru bukan kar
Inferior atau “hina-dina” dilawankan dengan
ena inovasi atau up to date dalam hal lawakan
“terhormat” dalam konteks tragedi. Jadi, term
nya, namun justru karena komedi yang diusung
“hina-dina” ini berimplikasi moral dan sosial
menggunakan pola lama, yaitu slapstick. Definisi
sekaligus karena tokoh sentral komedi berasal
komedi slapstick yang dikemukakan dalam en
dari kelas rendah, seperti petani dan budak,
siklopedia hanya dapat memberikan gambaran
yang hanya menjadi semacam pelengkap dalam
sedikit tentang fenomena tersebut. Komedi slap
tragedi. Karakter lucu, bodoh, hina atau bahkan
stick dimengerti sebagai:
mengalami kecacatan tubuh maupun mental
Comedy characterized by broad humour, ab
ini bertingkah laku seenaknya, kadang-kadang

6 Ibid. 8 Malcolm Heath, Aristotle on Comedy, http://www.leeds.


7 Leon Golden, Aristotle, http://comptalk.fiu.edu/aristotle. ac.uk/classics/heath/Aristotle%20on%20comedy.pdf
htm 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2009.
37 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

surd situations, and vigorous, often violent gai seorang pemilik sebuah perusahaan terlihat
action. It took its name from a paddlelike hanya sebagai figuran yang berperan serius.11
device, probably introduced by 16th-century
commedia dell’arte troupes, that produced a re
sounding whack when one comic actor used Persoalan Etis
it to strike another.10
Kekerasan untuk memancing kelucuan yang
Apabila oVJ digolongkan dalam genre ko ditayangkan dalam setiap episode oVJ menim
medi slapstick, hal ini disebabkan oleh penggu bulkan permasalahan etis yang perlu dikaji lebih
naan lawakan yang bersifat fisik. jauh. Permasalahan etis yang selalu menyangkut
Pergantian peran para aktor memang lebih perilaku para aktor maupun kelucuan yang dit
bervariasi dalam setiap episode oVJ dibanding imbulkannya, atau keterhiburan penonton yang
kan dengan kelompok lawak Srimulat. Sule dan tertawa ketika menyaksikan kelucuan akibat
Azis Gagap tidak selamanya menjadi sekadar kekerasan pun perlu dipertanyakan lebih jauh.
pelengkap untuk memancing kelucuan, tetapi Karena, berbicara tentang permasalahan etis
sering kali menjadi tokoh utama. Sementara akan selalu bersinggungan dengan akal sehat
Srimulat lebih terkesan monoton dalam hal cast dan norma-norma moral yang dianggap akan
ing karakter. Seorang aktor/aktris yang tidak membuat kehidupan manusia lebih baik dan
berwajah ganteng ataupun cantik, akan selalu lebih bermakna.
menduduki posisi sebagai komedian. Artinya, Etika merupakan salah satu ranting dalam
ia hanya akan menjadi seorang pelengkap atau cabang aksiologi pada ilmu filsafat yang menel
“umpan” dalam setiap adegan, dan ia hanya aah predikat ‘benar’ (right) dan ‘salah’ (wrong)
akan diberi peran sebagai pembantu rumah dalam arti ‘susila’ (moral) dan ‘taksusila’ (immor
tangga. oleh sebab itu, apabila kebetulan Sule al). Dengan demikian, yang dimaksud dengan
dan/atau Azis Gagap muncul sebagai pemer etika adalah sebagai berikut.
an utama, baik protagonis maupun antagonis, Sebuah paradigma/metode kritis yang di
rangkaian cerita bisa melenceng tak tentu arah pakai untuk menganalisis suatu perbuatan/ tin
sampai Parto Patrio sebagai sang dalang naik ke dakan seseorang, sekelompok orang, atau neg
panggung untuk meluruskan, namun sering kali ara.
pula sang dalang justru terlibat dalam memanc Metode kritis yang dipakai untuk meneliti
ing kelucuan-kelucuan baru. sebuah penilaian seseorang, sekelompok orang
Seperti halnya Srimulat, oVJ selain mengan atau negara.12
dalkan aktor inti yang terdiri dari para pelawak, Etika sebagai sebuah ranting dalam filsa
juga sering mendatangkan bintang tamu para fat, berusaha mengungkap sampai pada ting
selebritas, baik dari kalangan aktor/aktris film/ kat terdalam hakikat suatu pemikiran dan/atau
sinetron maupun musisi. Para bintang tamu ser tindakan seseorang. Etika meneliti tentang etis
ing kali tidak bertingkah laku aneh dan hina. tidaknya klaim/penilaian/pemaknaan seseorang
Mereka hanya tampil untuk melengkapi acara terhadap suatu fenomena, dan sekaligus me
tersebut untuk peran-peran yang lebih serius neliti perbuatan dan sikap seseorang tersebut.
dan tidak ugal-ugalan dibanding para aktor inti Misalnya, etika menyoroti tentang pandangan
yang memang pelawak profesional. Tampak da si A mengenai aborsi, menyoroti pula tindakan
lam episode yang ditayangkan tanggal 24 ok
tober 2009, Sandy Nayoan yang berperan seba
11 Lihat: http://www.youtube.com/watch?v=oi7sdG3yA8A
&feature=related
12 Franz Magnis-Suseno, Etika Dasar, Kanisius, Yogyakar
10 http://www.answers.com/topic/slapstick ta, 1987.
38 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

A ketika melakukan aborsi, menyoroti tindakan Bahkan ketika subjek menertawakan dirin
aborsi itu sendiri, sekaligus menyoroti pandan ya sendiri, ia memandang dirinya sebagai objek
gan masyarakat dan negara terhadap aborsi, dan tertawaan. Artinya, ia mengambil jarak dari di
kan
tindakan
sanksinegara
terhadap
dan si
masyarakat
A. yang menjatuh- rinya, merefleksikan sebuah tindakan atau peri
stiwa yang ia lakukan, atau situasi lingkungan
Bicara tentang permasalahan etis dalam ka sekitar, baik yang sudah terjadi maupun yang
sus oVJ kita perlu menelaah dengan lebih teliti sedang berlangsung, untuk kemudian diterta
mengenai kelucuan/lucu. Sebagai sebuah me wakan.
tode kritis yang dipakai untuk menilai sebuah Kelucuan sangat kontekstual sifatnya ka
tayangan televisi, kiranya perlu ditelaah secara rena sangat bergantung pada ruang, waktu,
mendalam pengertian tentang kelucuan dan as dan peristiwa. Subjek hanya bisa tertawa pada
pek-aspek yang berkutat di sekeliling pengertian sesuatu yang dianggap lucu/objek yang me
mancing kelucuan, di mana peristiwa itu sudah
kelucuan itu sendiri. Hal ini bisa ditempuh den
gan menyoroti penilaian subjek yang menatap berlangsung dan terekam dalam ingatan subjek,
adegan kelucuan yang diperagakan oleh objek. ataupun sedang berlangsung dan dapat ditatap
oleh subjek karena subjek tak mungkin mener
tawakan kelucuan yang belum terjadi. Apabila
subjek menertawakan prediksi peristiwa yang
Kelucuan dalam oVJ dan
akan terjadi, sebenarnya ia menertawakan piki
Katharsis ala Aristoteles rannya sendiri yang saat itu terlintas.14 Pengaruh
ruang dan waktu juga sangat menentukan ke
Lucu memang tak bisa didefinisikan dengan
tegas karena manusia akan lebih memahami ke berhasilan usaha memancing kelucuan. Apabila
ruang dan waktu tidak memungkinkan, kelucu
lucuan ketika mencerapnya sendiri. Sekaligus
kelucuan sangat terikat dengan konteksnya, sep an pasti tidak efektif. Sementara itu, kelucuan
sangat berbeda dari satu budaya dengan budaya
erti budaya setempat, ruang di mana kelucuan
lain. Hal ini sangat dipengaruhi terutama oleh
dibangun, dan tempat yang tepat untuk mun
faktor bahasa dan pola kebudayaan masing
culnya kelucuan. Namun demikian, manusia
masing suku bangsa, atau bahkan ras. Sebuah
tetap harus menelaah kelucuan itu karena tanpa
lelucon yang “sangat Amerika” tidak akan bisa
memahaminya, manusia tak akan mampu mem
dinikmati kelucuannya oleh orang Kebumen
bedakan antara lelucon dan gas ketawa. Dapat
yang “sangat Jawa pedalaman” apabila perbe
dinyatakan bahwa manusia tidak seharusnya
daan bahasa tidak berhasil dijembatani. oleh
tertawa ketika ia tidak mengerti apa yang dia
karena itu, proposisi “sense of humour” sangat
tertawakan.13
bisa dimengerti maknanya.
Kelucuan seharusnya dimengerti sebagai
Di sisi lain, kelucuan adalah tindakan yang
kata kerja. Sama seperti kata kekuasaan, kelu
selalu timbal balik antara subjek dan objek. Apa
cuan selalu bermakna relasional. Setiap kelucuan
bila objek yang memancing kelucuan dianggap
selalu dimulai dari suatu pihak memancing ge
tidak memenuhi syarat untuk dianggap lucu
lak tawa dan pihak lain tertawa. Kelucuan selalu
oleh subjek, kelucuan tidak terbangun dan de
bersifat relasional karena subjek yang tertawa ngan sendirinya tidak terjadi gelak tawa. Apabi
membutuhkan objek tertawaan, dan apabila hal la objek memenuhi syarat disebut lucu namun
tersebut tak terpenuhi, kelucuan tidak terbentuk tidak ada subjek yang menatap, kelucuan pun
dan tidak dapat dimengerti. gagal.

14 Deborah Knight, Tragedy and Comedy, (pg 539) in Liv


ingstone, Paisley and Plantinga, Carl (ed), The Routledge
13 Hikmat Budiman, Komedi, Kritik!,http://www.intersek Companion to Philosophy and Film, Routledge Taylor and
si.org/publications/essays/articles/komedi.html Francis, New York, 2009.
39 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

Kelucuan oVJ selain dibangun melalui “ke tamu, yaitu olga Syahputra. olga dengan keras
taklaziman” tingkah laku para aktornya, juga menendang Azis yang sedang berperan sebagai
dilakukan melalui perbuatan yang terkesan seorang pembaca berita. Hal ini masih dilanju
penuh kekerasan. Para aktor sering kali saling tkan dengan pemukulan terhadap Azis oleh Par
memukul dengan menggunakan property yang to dengan menggunakan property khusus tadi
dibuat dari bahan-bahan lunak dan tidak berba dengan keras.17 Suasana langsung mencair dan
haya, namun dibentuk serupa dengan aslinya, penonton yang menatap tertawa setelah melihat
bahkan mengempaskan aktor lain ke arah pro Azis bisa berdiri dan tanpa memperlihatkan raut
perty tersebut. ketersinggungan, ia masih berupaya untuk terus
Dalam sebuah episode oVJ yang ditayang berdialog dengan logika bengkok.
kan tanggal 5 Maret 2009 berjudul “Drunken Aristoteles hanya sedikit mengulas kelucuan
Master”,15 kelucuan dibangun dengan dialog dalam komedi, namun ia tetap menempatkan
yang “tidak nyambung” antartokohnya, dilan kedudukan yang sama tentang katharsis, seperti
jutkan dengan perlakuan yang menjurus pada halnya dalam tragedi.18 Katharsis dalam komedi
kekerasan oleh aktor yang satu kepada aktor adalah memuncaknya kepuasan penonton sete
yang lain. Inilah metode membangun kelucuan lah ia menginternalisasi adegan-adegan lucu da
dalam setiap episode oVJ yang terbukti sukses lam sebuah pertunjukan komedi. Saat penonton
menjaring penonton. Penonton menatap adegan menatap aktor/pelawak melakukan hal-hal yang
yang mempertunjukkan patahnya segala macam tak lazim, dialog yang berjalan dengan logika
kelaziman sehari-hari karena tingkah laku para yang bengkok dan melakukan tindakan-tinda
aktor yang menyimpang. Bahkan logika dalam kan berlebihan, bahkan cenderung melakukan
cerita dan kesinambungan plot dapat dengan kekerasan kepada sesama aktor pelawak atau
mudah diingkari karena skenario setiap episode pun kepada dirinya sendiri, para penonton akan
oVJ bisa berubah setiap saat, bergantung pada tertawa.
keinginan dan kemampuan berimprovisasi para Kegelian dan kemirisan yang terjalin dalam
aktornya. lakon komedi akhirnya memuncak dalam ke
Emosi yang muncul dalam komedi adalah sadaran subjek dan menimbulkan kenikmatan.
kegelian dan kemirisan.16 Kegelian muncul ke Subjek yang menatap komedi selalu sadar, dan
tika adegan yang dipertunjukkan berupa keti oleh karena itu, ia sanggup menarik diri dari
daksinambungan percakapan antar-aktor dan fenomena yang dicerap dalam inderanya un
kebengkokan logika dalam dialog dan argumen. tuk kemudian dipahaminya dengan lebih utuh.
Sementara kemirisan justru muncul ketika tin Subjek dapat melakukan abstraksi dan refleksi
dakan-tindakan di luar kelaziman dan cende atas kesadaran dirinya, dan oleh karena itu, ia
rung berupa kekerasan terjadi antar-aktor. Azis mampu menempatkan dirinya sebagai makhluk
Gagap adalah salah seorang aktor yang selalu sosial di tengah kerumunan, sekaligus menjadi
menerima perlakuan penuh kekerasan dan sik dirinya sendiri dengan lebih autentik.
saan oleh aktor lain, terutama dari Sule. Tampak Subjek menikmati kelucuan dengan menik
dalam sebuah episode oVJ berjudul “Nini Pelet” mati ketaklaziman, ketidaksinambungan, dan
yang ditayangkan pada tanggal 7 Mei 2009, Azis kekerasan yang terjadi dalam adegan justru
menjadi korban perlakuan kasar seorang bintang karena mereka tidak mampu dan tidak akan
sanggup melakukannya dalam kehidupan mer
eka sehari-hari.

15 Lihat http://www.youtube.com/watch?v=F2BnJX-YwuE 17 Lihat: http://www.youtube.com/watch?v=2oirRGaxZMo


16 Masahiro Kitano, “Aristotle’s Theory of Comedy”, Bul &feature=related
letin of Gunma Prefectural Women’s University, 22 (2001) 18 Aristoteles, Poetics, diterjemahkan oleh S. H. Butcher
http://www.gpwu.ac.jp/~kitano/papers/comic.pdf. http://classics.mit.edu/Aristotle/poetics.mb.txt
40 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

Hal ini terjadi karena subjek yang sadar se medi meluapkan seluruh dirinya dalam kepua
lalu terkungkung dalam dunianya yang selalu san tertawa, sementara objek yang ditertawakan
berbatasan dengan norma dan aturan-aturan sebetulnya adalah kepiluan, kepahitan, penin
hidup bersama sehingga kelucuan yang mampu dasan, dan keterkungkungan manusia lain, yai
ditertawakan oleh subjek adalah kelucuan yang tu para aktor.
sifatnya membebaskan subjek dari belenggu
dunia kehidupannya meski hanya untuk se Penutup
jenak. Keterbelengguan ini adalah dunia yang
dihidupi, dunia kesadaran diri si subjek. Subjek Menatap oVJ sebagai sebuah acara komedi
yang menatap perlawanan terhadap norma dan memang cukup menghibur, namun demikian
kelaziman akan menemukan posisinya dalam sering kali dilupakan kesempatan untuk me
komedi, yaitu sebagai representasi dirinya yang renungkan dengan lebih mendalam kelucuan
sesungguhnya ingin melakukan perlawanan ter tersebut. Permasalahan etis yang seharusnya
hadap kemapanan.
bisa ditelaah lebih jauh mengenai kelucuan perlu
Bentuk lain kelucuan yang bisa ditelaah kiranya ditelaah secara lebih mendalam, meng
melalui paradigma katharsis adalah ketika sub ingat tertawa pun perlu diklarifikasikan segala
jek menganggap kelucuan muncul ketika aktor
aspeknya. Katharsis dalam pandangan Aristote
aktor yang berakting adalah sekumpulan orang les mampu membuka sedikit selubung kelucuan
yang secara fisik mengalami keterbatasan, atau sebuah tayangan komedi berjudul opera Van
memiliki bentuk tubuh yang tidak lazim. Para Java, serta memberikan insight yang cukup me
aktor yang memiliki keterbatasan/ketaklaziman nyadarkan bahwa menatap dan menertawakan
fisik, seperti berkepala botak, berbibir lebar dan sebuah adegan komedi seharusnya dipikirkan
tebal, bergigi tonggos akan memancing keluc dengan sangat serius.
uan, terlebih lagi bila mereka menjadi sasaran hi
naan dari sesama aktor. oVJ menyediakan aktor
yang secara fisik tidak lazim, seperti halnya Azis
yang gagap dan selalu terbata-bata dalam ber Daftar Pustaka
bicara, Sule berhidung pesek dengan potongan
Buku
dan warna rambut yang aneh. Keterkungkun
gan oleh norma moral dan sosial menyebabkan Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Dasar. Yogya
karta: Kanisius.
subjek tidak dapat menertawakan kekurangan
Livingstone, Paisley and Plantinga, Carl (ed).
fisik subjek lain untuk memuaskan diri mereka 2009. The Routledge Companion to Philosophy
karena kenormalannya dalam kehidupan sehari and Film. New York: Routledge Taylor and
hari. Hanya melalui pertunjukan komedi, subjek Francis.
dapat melampiaskan kepuasan tersebut.
Persoalan-persoalan etis manusia yang Situs Internet
menatap sebuah tayangan komedi, dalam hal Aristotle, Poetics, S. H. Butcher (transltd) (http://
ini oVJ, kiranya perlu ditinjau kembali. Sebab, classics.mit.edu/Aristotle/poetics.mb.txt)
kelucuan yang muncul lebih banyak justru be Golden, Leon, Aristotle, (http://comptalk.fiu.
rasal dari dalam diri subjek yang hanya dipicu edu/aristotle.htm)
oleh aksi para aktor komedian. Keterkungkun Indorating (http://www.indorating.com/
produk.php?vproduk_id=opera_van_java_
gan oleh norma moral dan sosial, tekanan ling
kungan dan pekerjaan, kehidupan berkeluarga, trans7&vpid=440304)
Heath, Malcolm, Aristotle on Comedy, (http://
kemacetan jalan raya, dan seluruh aspek kehidu
www.leeds.ac.uk/classics/heath/Aristo
pan sehari-hari manusia sering kali membuat
tle%20on%20comedy.pdf)
manusia yang menatap sebuah pertunjukan ko
41 Menatap Kelucuan: Menelaah Opera Van Java VoL III, 2011

interseksi.org/publications/essays/articles/
Hikmat
komedi.html
University,
ac.jp/~kitano/papers/comic.pdf
Budiman,22 Komedi,
(2001) Kritik!,http://www.
http://www.gpwu. http://www.youtube.com/watch?v=oi7sdG3yA8
A&feature=related

http://www.youtube.com/watch?v=2oirRGaxZ
Kitano,
edy”, Bulletin of“Aristotle’s
Masahiro, Theory of
Gunma Prefectural Women’s
Com- Mo&feature=related

http://www.youtube.com/watch?v=F2BnJX
YwuE

Larry A Brown, Aristotle on Greek Tragedy


(http://larryavisbrown.homestead.com/Aristo
tle_Tragedy.html)

Wikipedia, Opera Van Java (http://id.wikipedia.


org/wiki/opera_Van_Java

http://www.answers.com/topic/slapstick
Ultimart, Maret 2011, hal 42-58 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon

MARIA JoSEF RETNo BUDI WAhYUNI

Universitas Multimedia Nusantara


Jln. Boulevard, Gading Serpong Tangerang-Banten
Telepon (021) 5422 0808/3703 9777
email: nuno@unimedia.ac.id

Diterima: 15 Februari 2011


Disetujui: 27 Februari 2011

Abstract:
When art as a human’s way to fulfill the desire of beauty, painting will be a communicate media which
interprets verbal language into a visual form. The study of applied aesthetics of Cocoon’s painting is getting
through to three dimensions, first, Pre-Iconography is a study based on pseudo-formalistic of textual inter
pretations; second, Iconography is a study of visual artwork based on the second meaning; third, the study of
Iconology through the intrinsic meaning or symbolic values in visual artwork.

Keywords: Painting, Cocoon, Pre-Iconography, Iconography, Iconology.

Pendahuluan
Seperti ditegaskan dalam buku Chinese Ink Kajian Estetika Terapan pada karya seni
Painting (C.M. Hsu, 1983: 198), Su Shi (1036-1101), lukis Cocoon ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu
seorang sastrawan dan pelukis zaman Dinasti pertama adalah Kajian Pra-Ikonografis yang
Song, berbicara tentang lukisan dan syair Wang mendasarkan pada kajian pseudo-formalistik
Wei dengan memformulasikan gejala lukisan interpretasi tekstual yang akan membahas aspek
melalui kalimat: ”lukisan adalah syair dengan bentuk, garis, warna ekspresi, dan sensasi selain
gambaran, dan syair adalah lukisan dengan pengalaman praktis pengamat dalam menang
perkataan.” oleh karena itu, hadirlah lukisan gapi berbagai bentuk dan peristiwa yang juga
lukisan yang selain bisa kita lihat, juga kita baca. berperan dalam kajian Pra-Ikonografis. Kedua,
Seperti yang dipaparkan pula oleh Prof. Dr. R.M. Kajian Ikonografis yang mengkaji karya seni lu
Soedarsono dalam bukunya Metodologi Penelitian kis Cocoon atas makna sekundernya yang men
Seni Pertunjukan dan Seni Rupa bahwa disiplin cakup berbagai interpretasi imaji, cerita serta
seni pertunjukan dan seni rupa masih meru kiasan yang ditunjang dengan pemahaman
pakan disiplin yang memerlukan uluran tangan pengamat secara lebih mendalam dan kompre
dari disiplin-disiplin lain dalam berbagai kebu hensif melalui studi pustaka meliputi berbagai
tuhan peneliti, terutama mengenai pendekatan, referensi yang menyangkut banyak dimensi,
metode, teori, konsep, sistem, dan sebagainya. seperti dimensi teologis dan spiritualitas, di
Jadi, seni lukis dapat dibaca melalui berbagai mensi psikologis, dimensi sosiologis, dimensi
referensi dan pendekatan ilmu-ilmu disiplin se etika, dan dimensi biologis. Ketiga, Kajian In
lain seni itu sendiri hingga menjadi suatu khaza terpretasi Ikonologis atas makna intrinsik atau
nah yang holistik. kandungan nilai-nilai simbolik yang terdapat
43 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

pada karya seni lukis Cocoon. Kajian Ikonologis diejawantahkan menjadi suatu wacana refleksi
ini melibatkan pendekatan psikologis serta pan selain dari pengalaman estetik semata.
dangan dunia pengamat terhadap karya seni lu Karya seni lukis Cocoon memiliki semua ele
kis Cocoon tersebut. men dan prinsip visual yang sangat menarik un
Karya seni merupakan bagian dari hasil bu tuk dikaji secara mendalam melalui pendekatan
didaya manusia ini juga sebagai bukti eksistensi Pra-Ikonografis-Ikonografis-Ikonologis untuk
perjalanan peradaban manusia di muka bumi ini dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang
serta dapat dikatakan sebagai artefak atau pen utuh tentang arti dari lukisan Cocoon. Karya seni
inggalan dari masa yang telah lampau ataupun lukis Cocoon ini juga memiliki aspek yang unik
masa kini. Artefak yang mengandung ekspresi dari tampilan dan gaya melukisnya sehingga
atau ungkapan perasaan itu memang sengaja menambah kekuatan pada bahasa visual untuk
dibuat untuk memberikan citra tentang kehidu dapat diinterpretasikan secara lebih mendalam
pan manusia itu sendiri dalam wujud media re dengan menggunakan pendekatan berbagai di
fleksi yang dituangkan dalam berbagai bentuk
siplin ilmu yang terkait di dalamnya.
rupa yang dapat dilihat, dapat disentuh, dapat
Penulisan ini mengkaji karya seni lukis Co
didengar, dan lain-lain (dapat diserap oleh se
coon sebagai studi kasus. Karya lukis Cocoon ada
luruh indera manusia), seperti tarian, nyanyian,
pantun, patung, serta yang terakhir adalah gam lah sebuah bentuk hasil karya seni lukis modern
dengan media kanvas. Tujuan dan manfaat dari
bar. Gambar sejak masa lampau, ketika manu
penulisan ini adalah
sia prasejarah masih hidup, merupakan media
1. mengetahui dan mensosialisasikan karya
komunikasi yang juga dijadikan sebagai alat
seni lukis Cocoon,
untuk dapat memberikan warisan tentang adat
2. memberikan konsep pemahaman akan
istiadat nenek moyang kepada para generasi pengejawantahaan atau interpretasi terh
berikutnya dalam bentuk buku pintar berupa adap karya seni lukis Cocoon melalui tiga
gambar-gambar yang bercerita yang terdapat di tahapan, yaitu Pra-Ikonografis-Ikonografis
dinding-dinding gua prasejarah, batu cadas, dan Ikonologis,
lain-lain. 3. mengkaji pesan dan makna yang terkand
Masa modern ketika manusia sudah mulai ung di dalam karya seni lukis Cocoon sebagai
mengenal tulisan, gambar tidak lagi digunakan bagian dari hasil karya budidaya manusia
sebagai media komunikasi dalam wujud bahasa modern,
rupa seperti pada masa lampau. Namun, gam 4. dapat menambah wacana bagi ilmu penge
bar masih tetap hadir dan tak pernah lepas dari tahuan, terutama seni dan desain, serta
kehidupan manusia yang salah satunya adalah 5. sebagai wacana sosial budaya yang bersifat
tertuang dalam karya seni lukis. Karya seni lukis estetik dari ungkapan simbolik yang diper
memiliki kekuatan pada ekspresi visual dalam oleh melalui interpretasi gambar atau visual
sebuah media kanvas (media yang paling sering dalam sebuah lukisan.
digunakan pada masa modern ini), yaitu me
nyampaikan pesan dan makna melalui goresan
kuas; elemen visual seperti titik, garis, bentuk, Penafsiran Karya Visual
bidang, ruang, jarak, elemen dekoratif lainnya; menurut Panofsky
perpaduan antara objek dan latar; harmonisasi
nuansa yang diciptakan melalui teknik penca Penafsiran karya visual dengan mengguna
hayaan gelap terang walaupun diungkapkan kan pendekatan interpretasi ikonologikal menu
secara media dua dimensi; irama dan peneka rut Panofsky ini dibagi menjadi tiga tahapan
nan yang ditampilkan dari sebuah lukisan; dan kajian: (1) kajian Pra-Ikonografis, yaitu kajian
lain-lain. Semuanya itu adalah rangkaian pesan yang mendasarkan pada kajian pseudo-formal
dan makna yang dapat diinterpretasikan atau istik interpretasi tekstual yang akan membahas
44 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III,2011

aspek bentuk, garis, warna ekspresi dan sensasi dunia pengamat terhadap karya seni lukis Co
selain pengalaman praktis pengamat dalam me coon tersebut).
nanggapi berbagai bentuk dan peristiwa yang
juga berperan dalam kajian Pra-Ikonografis; (2) hasil dan Pembahasan
kajian Ikonografis yang mengkaji karya seni
visual berdasarkan makna sekundernya yang Kajian Pra-Ikonografis
mencakup berbagai interpretasi imaji, cerita
Kajian Pra-Ikonografis merupakan kajian
serta kiasan yang ditunjang dengan pemahaman deskripsi pada karya seni lukis Cocoon yang
pengamat secara lebih mendalam dan kompre mendasarkan pada kajian bentuk formal yang
hensif melalui studi pustaka meliputi berbagai mengarah pada tekstual dan bukan kontekstual,
referensi yang menyangkut banyak keilmu
lan terkait di dalamnya; (3) kajian interpretasi
Ikonologis, yaitu berdasarkan makna intrinsik
atau kandungan nilai-nilai simbolik yang terda
pat pada karya seni visual, melibatkan pendeka
tan psikologis serta pandangan dunia pengamat
terhadap karya seni visual yang menjadi objek
pengejawantahannya.

Metode Penelitian
Teknik penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang tidak
bertolak dari hipotesis atau hukum, tetapi meru
pakan suatu deskriptif yang mencari data yang
ada di lapangan. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan Pra-Ikonografis
(mendasarkan pada kajian pseudo-formalistik
interpretasi tekstual yang akan membahas aspek
bentuk, garis, warna ekspresi dan sensasi selain
pengalaman praktis pengamat dalam menang
gapi
(mengkaji
berbagai bentuk
karya senidan
lukis Cocoon atas makna
peristiwa)-Ikonografis

sekundernya yang mencakup berbagai interpre


tasi imaji, cerita serta kiasan yang ditunjang den
gan pemahaman pengamat secara lebih men
dalam dan komprehensif melalui studi pustaka
meliputi berbagai referensi yang menyangkut mengutamakan pada analisis formalistik serta
ekspresi dan sensasi yang dikandungnya. Kajian
banyak dimensi, seperti dimensi teologis dan
spiritualitas, dimensi psikologis, dimensi sosi Pra-Ikonografis ini juga menyertakan pengala
ologis, dimensi etika, dimensi biologis)-Ikonolo man praktis pengamat dalam menanggapi ber
gis (kajian interpretasi atas makna intrinsik atau bagai bentuk dan peristiwa yang juga berperan
kandungan nilai-nilai simbolik yang terdapat dalam kajian sebagai tahapan pertama ini. As
pada karya seni lukis Cocoon dan juga melibat pek-aspek formalistik meliputi berbagai unsur
kan pendekatan psikologis serta pandangan unsur seperti:
45 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

Aspek Titik terbangun dari bidang organis atau biomorfis.


Setiap bidang dan layer memiliki keteraturannya
Lukisan Cocoon ini memiliki aspek titik yang masing-masing dengan aspek titik, garis yang
kuat, memberikan penekanan-penekanan pada
tercipta menyiratkan bahwa layer-layer yang
lukisan yang terbagi menjadi tiga layer atau bi
terdapat dalam karya seni lukis Cocoon ini pu
dang. Aspek titik pada karya seni lukis Cocoon
nya dimensi waktu, dimensi perjalanan cerita,
mendominasi, mengisi latar belakang pada lay
dimensi ruang yang berjalan dan memiliki ko
er pertama sehingga memberikan nuansa yang
cenderung menjadi lebih gelap, sekaligus mem munikasi pesan nonverbal masing-masing pada
tiap layer dan objeknya.
buat objek menyerupai ’bakal’ manusia yang be
rada di depannya terlihat kontras. Pada layer ke
dua dan ketiga, aspek titik tetap terlihat namun Aspek Bentuk
berangsur-angsur melebur dengan aspek garis Tiga bidang segi empat yang membagi
dan bidang sehingga tidak mendominasi, tetapi lukisan Cocoon menjadi tiga layer memang mem
menyiratkan satu kesatuan antara latar belakang berikan kesan yang stabil, terbatas, monoton,
dengan objek. Aspek titik juga memberikan alur akrab namun tetap menjamin privacy. Bentuk
pandang yang seolah menampakkan adanya objek pada lukisan Cocoon yang terlihat seperti
pergerakan. pria dan wanita tersebut terbentuk dari aspek
titik, garis, dan bidang yang melengkung serta
Aspek Garis tak beraturan atau organis atau biomorfis, me
nyiratkan kebebasan ruang gerak dan saling
Aspek garis pada karya seni lukis Cocoon ini
keterbukaan antara keduanya. Aspek titik, garis,
terdiri dari dominasi garis-garis diagonal dan
dan bidang menghasilkan bentuk yang memiliki
lengkung yang serta-merta memberikan kesan
bidang yang bervolume. Garis-garis yang ter kedalaman atau volume pada objek. Bentuk segi
empat pada latar belakang lukisan dengan objek
dapat pada lukisan Cocoon ini juga dibuat den
gan ketebalan yang menyiratkan adanya suatu yang memiliki unsur kedalaman atau volume
memberikan kesan kontras namun tetap berada
gejolak, pergerakan dengan getaran yang kuat,
dalam satu kesatuan yang saling mendukung
memberi kesan terjadinya proses metamorfosis
pada objek yang terdapat dalam lukisan Cocoon satu sama lain. Melalui aspek bentuk inilah ob
jek pada lukisan Cocoon dapat diinterpretasikan
tersebut. Jadi, aspek titik dan garis saling berko
secara harfiah sebagai dua manusia pria dan
laborasi yang nantinya memberikan kekuatan
pada unsur-unsur formalistik lainnya, seperti wanita.
pada aspek bidang, bentuk, dan warna. Semen
tara aspek garis vertikal terlihat jelas membagi Aspek Warna
lukisan Cocoon menjadi tiga bagian atau layer. Aspek warna yang terdapat pada karya seni
Aspek garis pada karya seni lukis Cocoon secara lukis Cocoon ini adalah perpaduan warna mono
tidak langsung memberi kesan direction, makna kromatis yang menyiratkan sifat panas dan se
interpretasi yang mengacu pada cara membaca juk. Jika diamati dari masing-masing aspek yang
lukisan dari alur pandang dari atas ke bawah. telah disebutkan di atas, semua aspek mewakili
makna kontras namun saling berpadu-padan
Aspek Bidang seperti aspek garis vertikal-diagonal, lengkung;
aspek bidang segi empat-bidang tak beraturan,
Aspek bidang pada karya seni lukis Cocoon
tercipta dari unsur titik dan garis yang kuat. organis atau biomorfis; aspek bentuk ruang segi
empat-bentuk yang melengkung, memiliki ru
Bidang yang terlihat kontras adalah tiga layer ang dan kedalaman; aspek warna panas-sejuk.
berbentuk segi empat dengan tiga objek yang
Warna monokromatis yang terdapat pada setiap
46 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

layer menjadikan lukisan Cocoon ini sangat ek objek dengan layer adalah 2:1, layer kedua dan
spresif. Nada warna yang digunakan hanya biru ketiga berbanding dengan skala yang sama, yai
muda-hitam dan cokelat tanah-hitam, namun tu 1:1. Sekali lagi, secara tidak langsung melalui
pada layer ketiga hanya terlihat warna monoton permainan skala antara latar belakang dengan
yang terdiri dari warna turunan biru dan cokelat objek pada lukisan menyiratkan sebuah perjala
tanah. nan yang memiliki dimensi waktu dalam sebuah
lukisan.
Aspek Tekstur
Aspek tekstur pada lukisan Cocoon ini men Proporsi
ciptakan pola yang dapat diinterpretasikan se Lukisan Cocoon ini memiliki interpretasi
bagai sebuah metamorfosis, terutama terlihat objek gambar dengan proporsi yang seimbang
jelas pada objek yang tercipta dari aspek bentuk
walau tercipta dari aspek titik, garis, bentuk, bi
dan bidang. Sementara aspek warna mencipta
dang yang kontras. Dengan pembagian tiga lay
kan kesan pola kontras dari sifat warna panas
er, pada layer tengah memiliki ukuran lebih kecil
ke sejuk. Aspek tekstur berpola metamorfosis
dari layer yang terdapat di atas dan bawah mem
maksudnya adalah pola yang memiliki dimensi
berikan makna interpretasi penekanan bagian
pergerakan, ruang, waktu yang bertahap, seolah
yang paling penting atau akan dapat menyita le
seperti sebuah ’perjalanan’, lukisan yang memi
bih banyak perhatian dibandingkan dengan dua
liki alur cerita yang dituangkan melalui bahasa
komunikasi visual atau nonverbal. layer yang berukuran sama. Proporsi objek pun
memiliki kajian tersendiri dengan proporsi dari
dua objek terpisah kemudian akan menjadi satu
Prinsip Desain sampai pada akhirnya menjadi satu kesatuan.
objek memiliki bentuk dan bidang dengan pola
Ukuran proporsi keseimbangan anatomi pria wanita.
Ukuran yang ditampilkan melalui latar bela
kang lukisan dengan objek memberikan kenya
manan alur pandang yang menyiratkan keseim harmoni
bangan sebagai bagian dari satu kesatuan cerita Kekontrasan dan keanekaan aspek-aspek
dalam sebuah lukisan Cocoon. Dimensi ukuran formalistik yang terdapat dalam karya seni lu
lukisan memiliki perbandingan panjang dan le kis Cocoon justru memberikan gambaran harmo
bar yang tidak distorsi, tetapi selayaknya dimen nisasi yang utuh dalam sebuah lukisan. Didu
si ukuran pada lukisan berbentuk bidang segi kung juga melalui aspek warna monokromatis
empat pada umumnya.
dan tekstur pola yang bertahap semakin mem
perkuat prinsip harmoni dalam lukisan Cocoon
Skala tersebut. Setiap sepek formalistiknya mewakili
Skala yang terdapat dalam karya seni lukis gambaran komunikasi nonverbal yang ingin di
Cocoon ini membagi media lukis menjadi tiga bi sampaikan melalui objek pada lukisan Cocoon.
dang atau layer, dua layer atas dan bawah sama
besar dan layer yang berada di tengah memiliki Keseimbangan
ukuran sedikit lebih kecil. Skala seperti ini mem
Keseimbangan dalam karya seni lukis Co
berikan makna interpretasi penekanan komuni
coon tercipta baik secara langsung maupun tidak
kasi nonverbal yang berbeda-beda pada setiap
langsung. Secara langsung dilihat dari aspek
layer, seperti pada layer pertama perbandingan
titik, garis, bentuk, bidang, warna sementara
47 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

secara tidak langsung dapat dirasakan ketika Cocoon ini selain hanya menampilkan objek yang
mengamati lukisan Cocoon secara keseluruhan, diulang tiga kali dengan latar belakang warna
menginterpretasikan bidang lukisan dengan ob berbeda pada masing-masing objek berulang
jek lukisan serta alur pandang yang tercipta dari tersebut.
objek.
Pengulangan (Repetition)
Irama Prinsip pengulangan pada karya seni lukis
objek yang terdapat pada lukisan Cocoon Cocoon dapat dilihat dengan jelas yang terwakili
memberikan irama yang mengalir dari atas ke melalui aspek-aspek formalistiknya dalam ben
bawah disertai sifat warna yang panas menga tuk objek dan tiga bidang layer yang menjadi
rah ke lembut dan dapat dirasakan pergerakan latar belakang lukisan. Pola metamorfosis ini
sebuah gejolak dengan getaran kuat menjadi dibangun melalui prinsip pengulangan (repeti
tion) sehingga dapat dirasakan ’pergerakan’ da
sebuah ketenangan yang meneduhkan. Irama
yang tercipta ini juga dapat didefinisikan secara lam tahapan metamorfosis lukisan Cocoon. Prin
sip pengulangan ini membuat alur cerita dalam
harfiah dengan cara membaca setiap aspek for
lukisan Cocoon lebih mudah ditangkap dan di
malistik yang terbentuk dalam lukisan Cocoon.
maknai hanya melalui apa yang terlihat. Kajian
Titik-titik, garis-garis hitam tebal berangsur
menjadi lembut dengan unsur warna monoton, Pra-Ikonografis yang melibatkan pengalaman
praktis pengamat dalam menanggapi berbagai
bentuk yang semula terdiri dari dua objek men
jadi satu objek, kontras warna monokromatik bentuk dan peristiwa yang terdapat dalam karya
seni lukis Cocoon.
disertai tiga bidang layer berukuran beda pada
Lukisan Cocoon ini mengekspresikan sebuah
bagian tengah, semuanya memberikan irama
simbol kehidupan sekaligus makna hubungan
yang mengalir menyiratkan akan tahapan meta pria dan wanita yang memang diciptakan ber
morfosis itu seakan-akan terjadi dalam lukisan
pasang-pasangan melalui proses metamorfosa
Cocoon.
menyerupai kepompong. Lukisan Cocoon ini
memiliki aspek titik dan garis yang kuat, mam
Penekanan (Emphasis) pu bercerita tentang makna pada ketiga objek
Aspek formalistik dalam lukisan Cocoon gambar dalam tiga bidang warna monochromatic
memberikan penekanan yang berbeda dalam kontras yang terpisah. objek gambar pun digam
tiga tahapan layer pada lukisan. Pada layer per bar secara berulang dengan pola metamorfosis.
tama tampak bahwa objek dan latar belakang Proporsi warna dan objek dinamis namun juga
sama-sama memiliki penekanan yang saling stabil dan saling mengisi dengan penekan ber
berimbang, pada layer kedua penekanan justru beda pada tiap-tiap layer atau tiga latar belakang
hanya pada objek, dan pada layer ketiga kembali yang berbeda.
Pada bidang pertama terlihat aspek titik
penekanan secara menyeluruh antara objek den
gan latar belakang menjadi satu kesatuan yang dan garis melengkung yang memberikan vol
ume dan kesan ’pergerakan’ berangsur-angsur
utuh.
(proses metamorfosa ke tahap berikutnya). ob
jek pertama pun menjadi sangat dominan den
Pola dan ornamen gan arsiran titik serta garis tebal bersanding
Pola yang terdapat dalam lukisan Cocoon dengan latar belakang berwarna cokelat tanah.
merupakan pola metamorfosis, proses tahapan objek terdiri dari dua bagian, terlihat menyeru
bersatunya objek manusia pria wanita. Tidak pai sebuah embrio, titik awal sebuah kehidupan
ada ornamen lain yang digunakan dalam lukisan
48 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

manusia, yang nantinya akan tumbuh menjadi nianya akan selalu memiliki privacy-nya masing
manusia utuh sebagai pria ataupun wanita. War -masing.
na biru pada objek menyiratkan tentang makna Menyambungkan dengan kisah Adam dan
air … manusia tercipta dari air mani laki-laki Siti Hawa, ketiga bagian dari kesatuan lukisan
yang bersatu dengan indung telur sang wanita. ini menceritakan tentang tiga dunia atau dimen
Bidang segi empat berwarna cokelat tanah den si waktu, yaitu
gan aksentuasi arsir titik serta garis hitam tebal 1. Dunia Atas: ketika manusia masih suci
tak teratur memberi kesan cenderung gelap dan (dengan lambang warna biru pada objek)
suatu pergolakan jiwa atau hasrat atau getaran dan terpisah dari dunia kefanaan (latar be
secara kimiawi dalam tubuh (chemistry) yang lakang yang berwarna cokelat) secara tegas.
mewarnai dari masing-masing calon individu Masing-masing memiliki ruang dan waktu
manusia pria dan wanita dalam proses menuju (privacy) sendiri-sendiri sesuai dengan tiap
penyatuan jiwa (soulmate). -tiap aksentuasi titik dan garis yang berbeda
Warna latar belakang berubah menjadi biru antara objek (garis melengkung yang mem
tanpa aksen titik ataupun garis, menyiratkan berikan volume dan kedinamisan gerak
kedamaian (peaceful), ketenangan, memberikan metamorfosa) dengan latar belakang berbi
dang segi empat (titik dan garis tidak tera
hawa sejuk ketika proses penyatuan pria dan
tur). Adam dan Siti Hawa yang diciptakan
wanita berlangsung. Sementara titik dan garis
yang berbicara banyak pada objek yang bertukar sebagai sosok pria dan wanita mempunyai
hasrat untuk saling memiliki, melengkapi.
warna dengan warna latar belakang melukiskan
2. Dunia Tengah: ketika Adam jatuh ke dalam
sebuah gejolak ketika dua objek bercengkerama.
Ruang, waktu, dan objek pada saat ini merupa dosa setelah memakan buah pengetahuan
maka pada diri manusia akan selalu ada
kan proses penyatuan. objek yang tadinya me
dosa asal. Ketika pria dan wanita berse
miliki warna biru berganti menjadi cokelat den
tubuh, gejolak berahi yang ada pada diri
gan aksen garis-garis tebal dan kuat seolah ingin
manusia terpapar dalam penyatuan dan
memperlihatkan sensasi gejolak serta getaran
keintiman keduanya. Penggambaran ini di
getaran hebat ketika metamorfosa berlangsung.
lukiskan melalui pertukaran warna antara
Karena pria dan wanita adalah dua individu
objek dengan latar belakang. Manusia ti
yang tidak sama (baik secara fisik maupun kod
dak lagi murni, suci tetapi sudah dikuasai
ratnya), dalam proses metamorfosa menuju pe
dengan kefanaan berbagai hasrat duniawi
nyatuan pasti akan terjadi sebuah pergumulan
termasuk seksualitas. Namun, di balik has
sebagai upaya merangkul, meniadakan perbe rat tersebut ada rasa kedamaian, kesejukan
daan, berusaha mewujudkan kebersamaan yang batiniah, rasa menyatu, nyaman ketika dua
tak lagi terpisahkan. insan manusia saling bercengkerama, men
Akhir dari perjalanan … akhir dari sebuah emukan pasangan, belahan jiwanya.
metamorfosa … proses penyatuan jiwa antara 3. Dunia Bawah: dunia manusia dan segala
pria dan wanita. Tidak ada lagi gejolak-gejolak
kefanaan yang ada. Keberlangsungan hidup
yang menggebu-gebu ataupun penekanan ter yang terus berjalan, proses metamorfosa
tentu dalam bahasa titik dan garis, tidak ada lagi pria dan wanita tetap berlangsung, dunia
keterpisahan ruang dan waktu secara kasatma dengan segala hukum dan aturannya pun
ta. Semuanya itu melebur dalam satu kesatuan memiliki warna sendiri yang akan selalu
harmonisasi objek, warna, kesetaraan komposi bersanding dengan kehidupan manusia se
si. Garis-garis halus atau lembut tercipta, tetap lalu dan untuk seterusnya. Pria dan wanita
memberikan nuansamatik yang stabil, bersaha ... mereka tidak lagi dua, melainkan satu ...
bat walaupun ruang keintiman antara dua insan mereka sudah ditakdirkan untuk hidup ber
manusia, pria dan wanita dengan kefanaan du pasang-pasangan.
49 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

Tiga bagian yang melambangkan tiga Kata ’spiritualitas’ berasal dari kata Latin
dimensi waktu ini memiliki pergerakan dinamis ’spiritus’ yang dapat diartikan sebagai ’roh, jiwa,
ke arah bawah. Bila diperhatikan secara saksa sukma, napas hidup, ilham, kesadaran diri, ke
ma pula, pada gambar objek yang ada terlihat bebasan hati, keberanian, sikap dan perasaan’.
pada bagian ujung yang melengkung lancip ke Eka Darmaputera mengartikan ’spiritualitas’ itu
bawah melukiskan perjalanan Adam dan Siti dengan pengalaman agama (religious experience).
Hawa dari Taman Eden hingga pada saat mere Pengalaman berjumpa dengan Yang Illahi, Sang
ka dikeluarkan dari Taman Eden ke dunia kare Maha Lain (the Wholly Other- Rudolf Otto), Sang
na melanggar titah untuk tidak memakan buah Kudus (The Sacred-Emile Durkheim) sehingga
pengetahuan. Warna biru sebagai lambang air, menimbulkan suatu perasaan yang oleh Rudolf
murni, suci, ketenangan, sejuk, keteduhan, lam Otto dilukiskan sebagai mysterium fascinans et
bang fertilitas, sedangkan warna cokelat muda
tremendum, suatu perasaan misterius yang susah
sebagai lambang tanah, dunia, berbagai hasrat dilukiskan karena ia merupakan campuran dari
gejolak duniawi. Warna-warna tersebut sema perasaan gentar namun juga penuh pesona yang
kin memperkaya cerita perjalanan tiga dimensi amat memukau (Darmaputera, 1997). oleh se
waktu dalam lukisan Cocoon. Lukisan ini meng
bab itulah, dimensi spiritualitas selalu dikaitkan
gunakan material cat minyak pada kanvas. Dilu
dengan dimensi teologis bila mengacu pada aja
kis secara halus dan tidak memiliki tekstur tim
ran agama tertentu.
bul baik secara langsung, pada finishing ataupun
Lukisan Cocoon menyiratkan makna proses
teknik pelukisannya.
kehidupan manusia yang diawali pada layer per
tama dengan pembentukan pribadi manusia da
Kajian Ikonografis
lam wujud jasmani dan rohani yang diciptakan
Kajian Ikonografi adalah tahapan kedua Allah. Seperti dalam teks Kitab Suci mengung
yang mengkaji makna sekunder atas karya seni kapkan itu dalam bahasa kiasan, apabila ia men
lukis Cocoon (Hadi Waluyo, 2008). Makna sekun gatakan: “Allah membentuk manusia dari debu
der yang mencakup berbagai interpretasi imaji, tanah dan mengembuskan napas hidup ke da
cerita serta kiasan untuk membedakan antara lam hidungnya; demikianlah manusia itu men
tekstual dan konteksual yang ditunjang dengan jadi makhluk yang hidup” (Kej 2:7) (John Paul
berbagai referensi kepustakaan yang menyang II, 1986: 435). Allah juga menciptakan manusia
kut berbagai dimensi seperti: sebagai pria dan wanita, artinya, dikehendaki
Allah dalam persamaan yang sempurna di satu
Dimensi Spiritualitas dan Teologis pihak sebagai pribadi manusia dan di pihak lain
dalam kepriaan dan kewanitaannya. ’Kepriaan’
Dari dulu hingga sekarang, masih banyak
dan ’kewanitaan’ adalah sesuatu yang baik dan
orang yang menggunakan istilah ’teologis’ dan
dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita,
’spiritualitas’ untuk menunjuk pada hal-hal yang
memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang
berkaitan dengan keagamaan. Akan tetapi seka
rang ini, semakin disadari bahwa istilah itu su diberi kepada mereka langsung oleh Pencip
tanya. Keduanya, pria dan wanita, bermartabat
dah tidak memadai lagi. Karena istilah itu kerap
sama ’menurut citra Allah’. Dalam kepriaan dan
kali dipahami secara keliru atau kurang tepat.
kewanitaannya mereka mencerminkan kebijak
Spiritualitas tentu jauh lebih luas ketimbang
sanaan dan kebaikan Pencipta.
sekadar hal-hal yang disebutkan di atas. Spiri
Begitu indahnya hikmah penciptaan manu
tualitas tidak hanya menyangkut salah satu atau
sia tertulis dalam ayat-ayat Al-qur’an sebagai
beberapa aspek dalam kehidupan beriman atau
berikut: ”Dan sesungguhnya Kami telah men
beragama, tetapi keseluruhan hidup beriman.
50 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

ciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) ciptanya dalam bentuk material tanah: ”Ses
dari tanah” (Al-qur’an 23: 12) ; ”Dan di antara ungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mencipta mereka akan mati (pula)” (Al-qur’an 39: 30);
kan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu ”Apakah kami setelah mati akan menjadi ta
(menjadi) manusia yang berkembang biak” nah (kami akan kembali lagi)? Itu adalah suatu
(Al-qur’an 30: 20) ; ”Dan apakah manusia tidak pengembalian yang tidak mungkin.” (Al-qur’an
memperhatikan bahwa Kami menciptakannya 50: 3); ”Dan Allah menciptakan kamu dari ta
dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi nah kemudian dari air mani, kemudian Dia
penantang yang nyata!” (Al-qur’an 36: 77) ; ”Bu menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
kankah Kami menciptakan kamu dari air yang perempuan). Dan tidak ada seorang perempuan
hina?” (Al-qur’an 77: 20); ”Dari apakah Allah pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan
menciptakannya?” (Al-qur’an 80: 18); ”Sesung melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan
guhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang
bentuk yang sebaik-baiknya” (Al-qur’an 95: 4); yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi
”Dia telah menciptakan manusia dari segumpal umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam
darah (Al-qur’an 96: 2); ”Kemudian air mani itu kitab (Lauh Mahfuhz). Sesungguhnya yang de
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal mikian itu bagi Allah adalah mudah” (Al-qur’an
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan 35: 11) (Chirzin, 2003: 643).
segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belu Layer kedua dan ketiga mengiringi perjalan
lang, lalu tulang-belulang itu Kami jadikan dia an kehidupan manusia pria dan wanita menuju
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci hakikatnya untuk saling melengkapi dan saling
lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al-qur’an menghendaki satu sama lain. Sabda Allah me
23: 14); ”Dan sesungguhnya Kami telahmencipta negaskan itu bagi kita melalui berbagai tempat
kan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang dalam Kitab Suci: “Tidak baik, kalau manusia
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan pe
(Al-qur’an 15:26); ”(Ingatlah) ketika Tuhanmu nolong baginya yang sepadan dengan dia” (Kej
berfirman kepada malaikat: ”Sesungguhnya Aku 2: 18). Dari antara binatang-binatang manusia
menciptakan manusia dari tanah.” (Al-qur’an tidak menemukan satu pun yang sepadan den
38: 71); ”Dan Allah menumbuhkan kamu dari ta gan dia (Kej 2: 19-20). Wanita yang Allah ’ben
nah dengan sebaik-baiknya.” (Al-qur’an 71: 17) tuk’ dari rusuk pria, dibawa kepada manusia.
(Chirzin, 2003: 138-139). Lalu, berkatalah manusia yang begitu bahagia
Diteruskanakanhikmahindahnyahubungan karena persekutuan dengannya, “Inilah dia, tu
pria wanita yang diciptakan untuk berpasang lang dari tulangku dan daging dari dagingku”
pasangan: ”Dan bahwasanya Dia-lah yang (Kej 2: 23). Pria menemukan wanita itu sebagai
menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan aku yang lain, sebagai sesama manusia (John
perempuan” (Al-qur’an 53: 45); ”Dan di antara Paul II, 1986).
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mencip Pria dan wanita diciptakan ’satu untuk yang
takan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, lain’, bukan seakan-akan Allah membuat mere
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram ka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa lengkap, melainkan la menciptakan mereka un
kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demiki tuk satu persekutuan pribadi sehingga kedua
an itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang itu dapat menjadi ’penolong’ satu untuk
kaum yang berpikir” (Al-qur’an 30: 21) (Chirzin, yang lain karena di satu pihak mereka itu sama
2003: 262-263). sebagai pribadi (’tulang dari tulangku’), sedan
Alur kehidupan pun akan mengembalikan gkan di pihak lain mereka saling melengkapi
manusia pada kodratinya, kembali pada Pen dalam kepriaan dan kewanitaannya. Selayaknya
51 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

dalam perkawinan Allah mempersatukan mer tetapi bukan orang melakukannya, satu keadaan,
eka sedemikian erat sehingga mereka ’menjadi bukan perbuatan (John Paul II, 1986).
satu daging’ (Kej 2: 24) dan dapat meneruskan Allah memang menciptakan pria dan wan
kehidupan manusia: “Beranakcuculah dan ber ita secara bersama dan menghendaki yang satu
tambah banyaklah; penuhilah bumi” (Kej 1: 28). untuk yang lain dengan tujuan kudus mencapai
Dengan meneruskan kehidupan kepada anak kerukunan hidup yang dipenuhi oleh cinta kasih
anaknya, pria dan wanita sebagai suami istri dan untuk berkembang biak, beranak cucu, dalam
orang tua bekerja sama dengan karya Pencipta kapasitas saling mencintai, saling membutuh
atas cara yang sangat khusus. kan, dan saling menghargai. Penyatuan manu
Ketika kita berbicara tentang kesempurnaan sia pria dan wanita, dapat disimbolkan dalam
hakikat manusia, baik sebagai pria maupun sebuah ikatan pernikahan monogami, merupak
wanita, manusia di mata sang Pencipta tetaplah an proses imitas dalam citra sang Pencipta mela
makhluk yang berdosa. Dalam sejarah manusia lui gambaran manusia untuk menjadi banyak di
dosa itu lahir walaupun orang akan berusaha muka bumi ini. Seperti tertulis dalam Kitab Ef
dengan sia-sia untuk tidak melihatnya atau un esus 5: 31 dan mereka bukan lagi dua melainkan
tuk mencoba memberikan nama lain pada ke satu daging, demikian pria akan meninggalkan
nyataan gelap ini. Dosa adalah ’penyalahgunaan ayahnya dan ibunya, untuk bersatu dengan is
kebebasan yang Allah berikan kepada makhluk trinya sehingga keduanya itu menjadi satu dag
yang berakal budi’. Kitab Suci menunjukkan ing. Keinginan untuk bersatu antara pria dan
akibat-akibat dari ketidaktaatan pertama yang wanita merupakan sebuah naluri alamiah seka
membawa malapetaka. Adam dan Hawa lang ligus karunia terindah dari Allah yang terwujud
sung kehilangan rahmat kekudusan asli. Tergo dalam sebuah perasaan kepasrahan, penyerahan
da oleh bujuk rayu setan, manusia membiarkan roh, jiwa, sukma, napas hidup secara total da
kepercayaan akan Penciptanya mati di dalam lam sebuah kesadaran diri pria wanita menjadi
hatinya, menyalahgunakan kebebasannya dan satu. Pada akhirnya, gambaran konkret kesem
tidak mematuhi perintah Allah. Di situlah ter purnaan sang Pencipta melalui pria dan wanita
letak dosa pertama manusia. Sesudah itu, tiap menjadi satu keutuhan, dwi tunggal.
dosa merupakan ketidaktaatan kepada Allah dan
kekurangan kepercayaan akan kebaikan-Nya.
Dalam Adam seluruh umat manusia bersatu ’ba Dimensi Psikologis
gaikan tubuh yang satu dari seorang manusia in
dividual’. Karena ’kesatuan umat manusia ini’, Psikologi berasal dari bahasa Yunani, kata
semua manusia terjerat dalam dosa Adam. psyche yang diartikan sebagai jiwa dan kata logos
Tetapi, penerusan dosa asal adalah satu ra yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi,
hasia, yang tidak dapat kita mengerti sepenuh psikologi sering diartikan sebagai ilmu penge
nya. Namun, melalui spiritualitas kita tahu tahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu
bahwa Adam tidak menerima kekudusan dan jiwa (Walgito, 1980: 1). Sementara itu, manusia
keadilan asli untuk diri sendiri, tetapi untuk se terdiri dari satu dalam jiwa dan badan ini ada
luruh kodrat manusia. Dengan menyerah kepa lah pribadi yang diciptakan menurut wujud
da penggoda, Adam dan Hawa melakukan dosa jasmani dan rohani. Ilmu Psikologi juga mem
pribadi, tetapi dosa ini menimpa kodrat manu pelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas
sia, yang selanjutnya diwariskan dalam keadaan manusia yang merupakan manifestasi dari ke
dosa. Dosa itu diteruskan kepada seluruh umat butuhan psikis (Walgito, 1980: 10). Dalam teori
manusia melalui pembiakan. Dengan demikian, perilaku yang didasarkan pada dorongan (drive
dosa asal adalah ’dosa’ dalam arti analog: ia ada theory) dijelaskan bahwa manusia memiliki dor
lah dosa, yang merupakan ’bawaan sejak lahir’, ongan-dorongan dasar atau drive tertentu dalam
52 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

dirinya. Menurut Hull, dorongan ini berkaitan manusia, sepanjang hal ini berarti bagi kita dalam
memperdalam pengetahuan kita tentang perhubun
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia,
gan-perhubungan dalam masyarakat. Dalam hal ini
seperti makan, minum, berkembang biak, ber yang terutama menarik perhatian kita ialah bentuk
sosialisasi, dan seterusnya yang mengakibatkan bentuk pergaulan hidup, di mana perhubungan-per
terjadinya ’ketegangan’ dalam diri manusia ke hubungan ini menunjukkan sifat yang kurang atau
lebih kekal: pertama-tama golongan-golongan dan
tika adanya dorongan untuk memenuhi suatu penggolongan-penggolongan (bangsa, keluarga,
kebutuhannya (Hergenhahn, dkk., 1997). perhimpunan, tingkatan, kelas, dan sebagainya)....
Dikaitkan dengan dorongan untuk me Bagi ahli sosiologi tinggallah satu persoalan yang
tidak dapat dimasukkan dalam ilmu-ilmu pengeta
menuhi kebutuhan hidup berkembang biak atau
huan lainnya, yakni menyelami hakikat kerja sama
meneruskan keturunan pada manusia juga ses dan kehidupan bersama dalam segala macam ben
uai dengan teori insting yang dikemukakan oleh tuk yang timbul dari perhubungan antarmanusia
McDougall sebagai pelopor psikologi sosial yang dengan manusia (Bourman, 1953: 9).”

menyatakan bahwa insting merupakan perilaku Manusia sebagai makhluk sosial atau dike
bawaan yang dapat mengalami perubahan kar nal dengan istilah homo sociale, memiliki kecen
ena pengalaman (John Paul II, 1986). Wacana derungan untuk memiliki pola hidup berma
mengenai hasrat (passion, desire) antara pria dan syarakat yang saling membutuhkan dengan
wanita selalu menjadi ide yang dapat dituang makhluk di luar dirinya sendiri. Karena manusia
kan dalam berbagai literatur, seni pada khusus diciptakan sempurna dengan keahlian tertentu
nya, (seperti pada torehan garis-garis tebal dan yang dimilikinya serta segala keterbatasannya
kuat lukisan Cocoon) yang menyiratkan had yang indah maka dalam aspek kehidupan yang
irnya ketegangan dalam pergolakan hasrat ke dijalaninya manusia ditakdirkan sebagai makh
tika insting saling ketertarikan pria terhadap luk yang saling melengkapi, terutama dengan
wanita itu ada. Ketika kesatuan jiwa dan badan pasangan hidupnya. Insting atau naluri untuk
begitu mendalam sehingga jiwa harus dipan memenuhi kebutuhan akan saling melengkapi
dang sebagai ’bentuk’ badan, artinya jiwa rohani inilah yang kemudian ditandai dengan adanya
menyebabkan bahwa badan yang dibentuk dari persamaan chemistry ketika manusia bertemu
dengan sesama maupun lawan jenisnya. Tidak
materi menjadi badan manusiawi yang hidup.
Dalam manusia, pria dan wanita bukanlah dua ada orang yang dapat mendefinisikan chemistry
kodrat yang bersatu, melainkan kesatuan mer ini dengan definisi yang sama persis. Namun,
pada dasarnya, daya tarik seksual adalah reaksi
eka membentuk kodrat yang satu saja menjadi
sebuah proses saling menyempurnakan (John kimia yang terjadi antara dua orang yang me
Paul II, 1986). miliki energi sama besar dan saling tarik (http://
www.conectique.com, 2008).
Secara ilmiah, perasaan cinta dan kasih
Dimensi Sosiologis
sayang yang timbul antara dua orang yang ber
Dimensi sosiologis dan ilmu psikologi memi lainan jenis tidak terlepas dari peranan senyawa
liki keterkaitan walaupun tidak secara langsung senyawa kimia yang membentuk rasa cinta di
karena sama-sama mempelajari tentang manu antara keduanya. Salah satu senyawanya adalah
sia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang senyawa feromon. Istilah feromon (pheromone),
berhubungan dengan manusia, mempelajari berasal dari bahasa Yunani, yaitu phero yang
manusia di dalam kehidupan bermasyarakatnya artinya ’pembawa’ dan mone ’sensasi’. Senyawa
(Walgito, 1980: 19). Menurut Bourman: feromon didefinisikan sebagai suatu subtansi
kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan
”Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang
hidup manusia dalam hubungan golongan. Ia digunakan oleh makhluk hidup untuk menge
mempelajari hubungan-hubungan antara sesama nali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan
53 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

untuk membantu proses reproduksi. Senyawa tosteron (pada laki-laki) atau hormon estrogen
feromon pada manusia, terutama dihasilkan (pada wanita). Pada dasarnya, proses pemberian
oleh kelenjar endokrin pada ketiak, wajah (pada respons dari hipotalamus untuk melakukan pe
telinga, hidung, dan mulut), kulit, dan kemalu rubahan psikologis emosi saat berdekatan den
an dan akan aktif apabila yang bersangkutan gan orang yang dikasihi tidaklah sesederhana
telah cukup umur (balig). Sifat dari senyawa yang dibayangkan. Setelah senyawa feromon
feromon adalah tidak dapat dilihat oleh mata, bertindak sebagai inisiator, selanjutnya hipota
volatil (mudah menguap), tidak dapat diukur, lamus akan merangsang pembentukan senyawa
tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. kimia lain, yaitu senyawa phenyletilamine (PEA),
Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tu dopamine, nenopinephrine, senyawa endropin, dan
buh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan senyawa oksitosin. Senyawa-senyawa ini pun
dalam pakaian yang kita gunakan. Menurut akan bertindak sesuai fungsinya masing-mas
para peneliti dan psikolog, senyawa feromon ing. Senyawa PEA, dopamine, dan nenopinephrine
dapat mempengaruhi hormon-hormon dalam memberikan respons tersipu-sipu atau malu ke
tubuh, terutama otak kecil manusia dan diklaim tika berpandangan dengan orang yang dicintai.
mempunyai andil dalam menimbulkan rasa ke Senyawa endropin akan menimbulkan perasaan
tertarikan manusia pada manusia yang lain, baik aman, damai, dan tenteram, sedangkan senyawa
itu perasaan cinta, suka, gairah seksual, siklus oksitosin berperan dalam membuat rasa cinta itu
haid, atau bahkan saat memilih mana orang yang rukun dan mesra di antara keduanya (Evan Pu
dapat dijadikan teman yang cocok (Evan Putra, tra, 2007).
2007). Dari paparan tentang chemistry di atas dapat
Senyawa feromon dapat menimbulkan rasa diambil kesimpulan bahwa chemistry menye
ketertarikan antara dua orang berlainan jenis babkan daya tarik-menarik antara pria wanita
dengan bekerja layaknya inisiator atau pemicu dirasakan menjadi luar biasa karena adanya ke
dalam reaksi-reaksi kimia. Prosesnya adalah sesuaian atau rasa sejalan yang ada dalam diri
ketika dua orang berdekatan dan bertatapan manusia pria wanita yang membuat dirinya
mata, feromon yang kasatmata dan volatil, akan merasa diterima apa adanya dalam sebuah ling
tercium oleh organ tubuh manusia yang paling kungan yang nyaman, terasa damai, membawa
sensitif, yaitu vomeronasalorgan (VNO), yaitu or ketenangan lahir batin. Hal ini sering kali mem
gan dalam lubang hidung yang mempunyai ke bawa pada pernyataan kekaguman akan misteri
pekaan ribuan kali lebih besar daripada indra Allah terhadap penciptaan manusia pria wanita.
penciuman. organ VNO ini terhubung dengan Ketika mereka menjadi satu maka hampir tak
hipotalamus pada bagian tengah otak melalui tampak lagi perbedaan secara tegas akan sifat
jaringan-jaringan saraf. Setiap feromon berem keduanya. Selayaknya sepasang suami istri, sa
bus dari tubuh, senyawa ini akan tercium oleh ling memberikan warna dominan pada pasan
VNO dan selanjutnya sinyal ini akan diteruskan gannya sehingga mereka benar tampak sebagai
ke hipotalamus (yang mengatur emosi manusia) satu dwitunggal. Sementara itu, perkawinan
agar memberikan respons atau tanggapan. Tanpa adalah institusi sosial masyarakat yang menge
perlu menunggu lama hanya setiap sepersepu sahkan, baik secara hukum agama maupun neg
luh ribu detik, akan ada respons dari otak mela ara akan adanya keterikatan jasmani rohani se
lui perubahan psikologis tubuh manusia, baik cara monogami antara satu pria dan satu wanita
itu perubahan pada detak jantung (berdetak leb yang nantinya akan menghasilkan keturunan
ih kencang), pernapasan (beraturan atau tidak), sebagai wadah perwujudan cinta kasih terbesar
temperatur tubuh (panas dingin), nafsu, pening dari keduanya. Demikianlah sebuah keluarga
katan pada kelenjar hormon, baik itu kelenjar menjadi dasar komunitas terkecil dalam suatu
keringat, dan kerja dari produksi hormon tes kehidupan bermasyarakat.
54 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

Dimensi Etika buatan seseorang tidak bermoral. Dengan itu


dimaksudkan bahwa seseorang menganggap
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, orang lain melanggar nilai-nilai dan norma-nor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988: ma etis yang berlaku dalam masyarakat. Atau
309), dipaparkan makna kata etika yang berasal mengatakan bahwa kelompok pemakai narkoti
dari bahasa Yunani ethos, dalam tiga pengertian, ka mempunyai moral yang bejat, artinya mereka
yaitu berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma
1. ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan yang tidak baik.
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak), Moralitas (dari kata sifat Latin moralis) mem
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan punyai arti yang pada dasarnya sama dengan
dengan akhlak, dan
moral, hanya terdapat nada yang lebih abstrak.
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut
Berbicara tentang moralitas suatu perbuatan,
oleh suatu golongan atau masyarakat.
artinya, segi moral suatu perbuatan atau baik
buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau kes
Dalam bukunya Etka Seri Filsafat Atmajaya
eluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan
(Berten, 1997: 6) mempertajam rumusan makna
baik buruk. Di samping kata moral seperti di
dalam kamus tersebut. Ia menyatakan kata etika
atas, kita masih mendengar atau membaca isti
bisa dipakai dalam tiga arti: pertama, nilai-nilai
lah amoral dan immoral. Menurut K. Berten, kata
dan norma-norma moral yang menjadi pegan
gan seseorang atau sesuatu kelompok dalam amoral diartikan sebagai netral dari sudut moral
mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang atau tidak mempunyai relevansi etis, sedangkan
immoral berarti bertentangan dengan morali
berbicara ’etika suku-suku Indian’, ’etika agama
tas yang baik; masih terkait dengan moral dan
Buddha’, ’etika Protestan’, tidak dimaksudkan
etika serta etiket. Etiket lebih menekankan pada
sebagai ’ilmu’, tetapi arti pertama tadi. Secara
sopan santun pergaulan, di samping berarti la
singkat, arti ini bisa juga dirumuskan sebagai
bel (I Made Titib, 2008).
’sistem nilai’, dan boleh dicatat lagi, sistem nilai
Keintiman, cinta, seksualitas, dan erotisme
itu bisa berfungsi dalam hidup perorangan mau
pun pada taraf sosial. Kedua, etika berarti juga merupakan hal-hal yang saling terkait satu de
ngan yang lain. Merupakan bentuk relasi ter
kumpulan asas atau nilai moral, yang dimak
dekat antara manusia pria dan wanita yang
sud di sini adalah kode etik, seperti ’Etika Ru
melibatkan aspek psikologis, sosiologis, dan ter
mah Sakit Indonesia’. Ketiga, etika mempunyai
masuk juga aspek etika di dalamnya. Keintiman
arti ’ilmu tentang yang baik atau buruk’ (I Made
berjalan seiring dengan perubahan sosial dalam
Titib, 2008).
masyarakat. Sementara perubahan kondisi sosial
Kata etika sangat dekat maknanya dengan
merupakan basis dari semua bentuk relasi per
kata moral. Kata moral yang berasal dari kosaka
sonal. Peradaban manusia ke arah modernitas
ta bahasa Latin (berasal dari kata mos bentuk
perlahan mengubah sistem sosial, institusi-insti
singular, mores bentuk jamak) yang dalam Ka
tusi sosial dan nilai-nilai sosial, serta berdampak
mus Besar Bahasa Indonesia disamakan maknanya pada perubahan relasi intim manusia. Terlebih
dengan kata etika (KBBI, Departemen Pendidi
lebih kesetaraan gender yang mendapatkan
kan dan Kebudayaan, 1988: 754). Jika sekarang ruang dalam realitas kehidupan sosial. Tanpa
memandang arti kata moral, perlu disimpulkan
disadari, perkembangan keseharian semacam
bahwa artinya sama dengan etika menurut arti
ini melahirkan sebuah revolusi keintiman, cinta
pertama tadi, yaitu nilai-nilai dan norma-norma
dan seksualitas (Giddens, 2007).
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
Teori tentang keintiman, cinta dan seksuali
sesuatu kelompok dalam mengatur tingkah
tas yang dikemukakan oleh Anthony Giddens
lakunya. Dapat dikatakan, misalnya bahwa per
terasa nyaman membentuk paradigma etika da
55 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

lam hubungan relasi terdekat manusia antara us melewati beberapa tahapan berbeda sebelum
pria dan wanita tersebut, yaitu konsep relasi menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat
tulus atau cinta murni yang merupakan relasi dari perubahan bentuk tubuh hewan. Tahapan
dengan dasar etika kesetaraan seksual dan emo tahapan ini disebut juga dengan ’Metamorfosis’.
sional. Hubungan cinta murni semacam ini tidak Hewan yang mengalami metamorfosis cukup
lepas dari relasi cinta romantis yang merupakan banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu,
perpaduan konsep relasi ideal sublime love (cinta dan serangga. Ada dua jenis metamorfosis, yaitu
luhur) dan kebebasan yang dibawa oleh passion metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis
ate love (cinta penuh hasrat) (Giddens, 2007). sempurna. Metamorfosis tidak sempurna um
Prinsip etika di sini tidak semena-mena dibawa umnya terjadi pada hewan jenis serangga, sep
dalam kontekstualitas yang kaku seperti tertera erti capung, belalang, dan jangkrik. Mengapa
secara tekstual dalam hukum pernikahan yang dikatakan tidak sempurna adalah karena hewan
diatur oleh negara, agama ataupun adat istiadat, tersebut hanya melewati dua tahapan, yaitu dari
yang sejauh ini masih melibatkan unsur-unsur telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan
ras, suku, agama bahkan diferensiasi strata so dewasa. Metamorfosis sempurna kebalikan dari
sial serta gender, melainkan etika memberikan metamorfosis tidak sempurna. Contoh proses
pemahaman yang lebih dalam mengenai relasi metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan
keintiman, cinta, seksualitas sebagai sesuatu kupu-kupu (www.e-smartschool.com, 2006).
yang bersifat agung atau luhur, cinta yang mem Mengulas tentang metamorfosis kupu-ku
bebaskan dan sama sekali bukan menjadikan pu, seekor satwa cantik bersayap yang hanya
pasangan sebagai objek selayaknya benda mati memiliki siklus hidup 4-6 minggu ini diawali
yang dapat serta-merta dimiliki, diperlakukan dengan kupu-kupu yang bertelur, telur akan
sesuai dengan ego dan pemuas kehendak diri menetas menjadi (larva) ulat dalam waktu 6-12
sendiri yang menggunakan relasi hubungan ter hari (Hilmansyah, 2008). Ulat tersebut akan
dekat antara pria wanita sebagai kedok tak ber mengalami pertumbuhan menuju tahap men
moral belaka. jadi kepompong yang memakan waktu sekitar
3-4 minggu. Bagian terpenting dalam siklus
kehidupan kupu-kupu adalah pada saat ke
Dimensi Biologis pompong menunggu waktunya untuk menetas
menjadi seekor kupu-kupu selama 3-4 minggu.
Dimensi biologis meliputi anatomi dan fi Setelah usai menjalani tahapan tersebut, barulah
siologi organ sex, hormon, saraf dan pusat pe kupu-kupu siap terbang ke alam bebas. Proses
nyatuannya di otak. Aspek biologis juga meli perubahan dari kepompong menjadi kupu-ku
puti konsep tentang insting-insting reproduksi pu merupakan proses rahasia yang sampai saat
untuk mengabadikan perkawinan dan kelang ini belum dapat diungkapkan dengan metode
sungan keturunan (Walgito, 1980: 20). Kekuatan ilmu pengetahuan apa pun. Ada hal menarik
dimensi biologis pada lukisan Cocoon ini tersirat yang dapat diamati melalui proses metamorfosis
dalam hubungan syair dan lukisan: ‘lukisan kupu-kupu ini bahwa pada saat proses pengera
adalah syair dengan gambaran, dan syair adalah man dari kepompong hingga menetas menjadi
lukisan dengan perkataan’. Syair tentang makna kupu-kupu terjadi transformasi dari fase ’kema
penyatuan diri manusia pria dan wanita ditu tian ke kehidupan’, ’kematian’ seekor ulat yang
angkan dalam seni lukisan Cocoon (kepompong) membungkus dirinya dalam sebuah kepompong
yang merupakan bagian terpenting dalam siklus menuju ’kehidupan’ baru menjadi seekor kupu
kehidupan metamorfosis seekor kupu-kupu. kupu yang cantik. Keindahan warna kupu-kupu
Dari sekian banyak hewan yang ada di du biasanya tergantung dari jenis pakan berupa
nia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya har daun atau tanaman yang dikonsumsi oleh ulat
56 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

semasa siklus hidupnya. Kupu-kupu yang ter visual maupun berbagai makna sekunder yang
bentuk dari ulat berpakan daun jeruk (jenis Pap terkandung di dalamnya membuat perenungan
ilioli) tentu berbeda dengan ulat yang pakannya yang sangat dalam terhadap nilai-nilai relasi ke
sirsak (jenis Graphium) (Hilmansyah, 2008). hidupan manusia pria wanita akan keintiman,
Menarik persamaan dengan proses meta cinta dan seksualitas bagi yang melihatnya. Sep
morfosis yang dialami oleh satwa cantik kupu erti perenungan yang terjadi dalam ’pengera
kupu di atas dan dikaitkan dengan kehidupan man kepompong’ untuk menetas menjadi seekor
romantika manusia pria wanita, proses serupa kupu-kupu, sebuah metamorfosis dari sebentuk
namun tak sama pun terjadi pada diri manu ulat yang terlihat kurang sempurna menjadi se
sia pria dan wanita yang bersatu dalam proses suatu yang luar biasa indah dan semua orang
melangsungkan keturunan, melahirkan seorang melihatnya pun berdecak kagum, seekor kupu
anak manusia baru dengan kepribadian dan kupu. Dalam dimensi kehidupan manusia yang
keutuhan yang serba baru pula. Memang ada hadir dalam dua pribadi berbeda pria dan wan
beberapa gejala dan ciri fisik dari ayah atau ibu ita, akan mengalami proses penghayatan me
sebagai orang tua yang dibawa oleh si anak na lebur menjadi satu kesempurnaan yang mampu
mun semuanya tetap menjadi satu pribadi ma memupuskan segala ruang isolasi diri untuk be
nusia yang baru. Kematian nonfisik, berupa ego rani memberikan penyerahan diri total satu ter
pun terjadi pada manusia pria dan wanita pada hadap yang lain. Semua hasrat, keindahan relasi
saat keduanya mengambil sikap untuk saling hubungan manusia pria dan wanita, sebuah sim
menyerahkan diri secara total, maka keberanian bol kehidupan yang hidup terwakili oleh setiap
untuk memadamkan kebebasan diri sendiri dan paduan tarikan garis
warnayang
birukuat-tebal
dan cokelat yang kerap
menjadi tipis-tegas,
terb
meleburkan diri dengan pasangannya menjadi
syarat mutlak menuju hidup yang baru. agi dalam tiga layer dimensi waktu. Lukisan ber
cerita tentang indahnya syair kehidupan relasi
keintiman manusia pria dan wanita penuh cinta
Kajian Ikonologis dan penyatuan yang memberikan napas hidup
pada manusia baru lagi sebagai suatu karunia
Kajian Ikonologis atau kesimpulan adalah indah dari sang Pencipta.
tahap ketiga atau terakhir dalam makalah ini. Indah sekali bila dapat memahami kutipan
Tahap ini ditulis sebagai kajian atas makna in ini ’Apa yang kita sendiri taburkan, tidak akan
trinsik atau kandungan nilai-nilai simbolik yang tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
terdapat pada karya seni lukis Cocoon yang me Yang kita taburkan bukanlah tubuh tanaman
libatkan pendekatan psikologis serta pandan yang akan tumbuh, melainkan biji yang tidak
gan dunia pengamat. Sebuah keindahan siklus
berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.’
kehidupan manusia sebagai makhluk ciptaan Sebuah proses transformasi nonfisik dari mati
Allah adalah ketika manusia diciptakan sebagai menuju hidup, seperti manusia yang mematikan
pria dan wanita, yang memiliki relasi hubungan ego
dirinya sendiri, menjadi manusia baru pada
intim, cinta, seksualitas dalam etika kesetaraan saat bersatu dengan pasangannya, peleburan
seksual serta emosional untuk saling berpasang menuju hakikat kesempurnaan kehidupan.
pasangan dan saling melengkapi, menyempur Lukisan Cocoon menyiratkan makna kehidu
nakan dua menjadi satu kepribadian utuh se pan yang hidup dalam sebuah tampilan visual
bagai citra dari sang Pencipta yang sebenarnya. yang ekspresif. Nuansamatik dari gelora has
Proses imitasi citra sang Pencipta hadir melalui rat yang menggebu hingga sebuah keteduhan,
peleburan dua insan pria wanita menjadi satu ketenangan, kehangatan dapat dirasakan mela
jiwa dan badan. lui penggambaran simbol relasi intim manusia
Lukisan Cocoon yang sangat kuat interpretasi pria dan wanita secara utuh. Makna entitas ke
57 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

hidupan, seperti dua sisi mata uang yang tak mendukung terciptanya suatu karya yang mon
pernah terpisahkan: pria-wanita, mati-hidup, umental.
satu dalam dua; jiwa dan badan.
Sudah saatnya kini manusia tidak berpaku
hanya pada hal-hal yang bersifat material sema Daftar Pustaka
ta, tetapi kaidah-kaidah immaterial yang bersifat
Bourman, P.J. 1953. Ilmu masyarakat Umum. Ja
rohani atau batiniah masih memerlukan banyak
karta: Yayasan Pembangunan.
waktu untuk terus digali dan dimaknai sehingga
pada akhirnya kelak mampu memperkaya kha Carlson, N.R. 1987. Psychology: The Science of Be
zanah jiwa kita sebagai manusia sekalipun mela havior. Boston: Allyn & Bacon Inc..
lui bahasa interpretasi dari sebuah karya seni Chirzin, Muhammad. 2003. Glosari Al Qur’an,
lukis Cocoon. cetakan pertama. Jogjakarta: Penerbit La
zuardi.
Darmaputera, Eka. 1997. “Agama dan Spiritualitas:
Kesimpulan dan Saran
Suatu Perspektif Pengantar”, dalam Jurnal Te
Karya seni visual sebagai media ekspresi ologi dan Gereja PENUNTUN, vol. 3, no. 12
(Juli). Jakarta: Gereja Kristen Indonesia Jawa
yang mampu mengkomunikasikan pesan serta
mengemas makna dalam kesatuan harmoni ele Barat.
men visual, seperti titik, garis, bentuk, bidang, Giddens, Anthony. 2007. Transformation of In
warna, jarak, ruang, elemen dekoratif lainnya ini timacy: Sexualitas, Cinta dan Erotisme da
menjadi salah satu bentuk penyaluran aspirasi lam Masyarakat Modern. Cambridge: Polity
manusia terhadap lingkungannya. Bentuk peng Press.
hayatan dan pencitraan diri tentang manusia ini
Hergenhahn, B.F. dan M.H. olson. 1997. An In
pada akhirnya terwujud dalam sebuah artefak
troduction of Theories of Learning. 5th
yang dapat pula dianggap sebagai bagian dari
budaya dan peradaban manusia. Edition. New Jersey: Prentice-Hall International
Karya seni lukis Cocoon mampu menghadir Inc..
kan sebuah gambaran tentang nilai kehidupan Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta:
manusia yang terjalin dalam tautan secara utuh Depdikbud.
relasi pria-wanita yang juga tak lepas dari nilai
Paul II, John. 7 December 1985, n. 6: AAS 78
nilai kehidupan lainnya dah hal ini merupakan
(1986), 435.
kodrati manusiawi yang hakiki dari setiap indi
vidu yang hidup di muka bumi untuk dapat sal Discourse at the of Closing of Extraordinary Synod of
ing melengkapi. Karya seni lukis Cocoon mampu Bishops. Terbitan ini merupakan
menampilkan kualitas pesan dan makna yang publikasi terbatas milik Gereja Khatolik berke
ada di dalamnya melalui bahasa visual yang naan dengan peluncuran ”Katekismus Gere
apik didukung juga dengan tampilan warna dan ja Khatolik” yang disusun sehubungan de
tarikan garis bernuansa minimalis namun kon ngan Konsili Vatikan II.
tras. Manusia dan karya seni yang dihasilkan
Walgito, Bimo Prof.Dr.. 1980. Pengantar Psikologi
nya adalah sebuah fenomena budaya yang akan Umum. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Andi Off
terus ada dan memberikan perkembangan pada set.
peradaban manusia untuk menjadi lebih maju,
Waluyo, Eddy Hadi. 2008. ”Kuliah Applied Aes
lebih baik tanpa harus menanggalkan nilai-nilai
thetics”. Jakarta: FSRD, Trisakti.
kehidupan, terutama nilai kemanusiaan me
lainkan menjadikannya unsur terpenting dalam
58 Kajian Estetika Terapan pada Karya Seni Lukisan Cocoon VoL III, 2011

Kepustakaan yang bersumber dari Internet Sinly Evan Putra. 21 Februari 2007. ”Valenitne’s
Day dan Senyawa Feromon”, http://www.
Hilman Hilmansyah. 2008. ”Melihat dari Dekat kanvasdigital.net
Penangkaran Kupu-Kupu”, http://www.na
kita.co.id
I Made Titib. 2008. ”Dimensi Etika dan Moralitas
Masa Depan Kebangsaan Indonesia”, http://
www.dharmawacana.com
”Menciptakan Sexual Chemistry”. 2008. http://
www.conectique.com
”Metamorfosis pada Hewan”. 2006. http://
www.e-smartschool.com
Ultimart, Maret 2011, hal 59-69 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Perempuan Sebagai Model Iklan Komersial


dalam Perspektif Filsafat Moral

SURAJIYo

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta


Jl. Nangka No. 58C Tanjung Barat, Jakarta
email: drssurajio@yahoo.co.id

Diterima: 28 Januari 2011


Disetujui: 10 Februari 2011

Abstract:

The quantity of advertising industry has grown faster in Indonesia. Otherwise, from moral point of view,
the advertisement quality has been questioned, especially when it use women as a model. The advertisement
cannot be judged as true or false, but it can be evaluated on etiquette manner (polite or impolite) and on moral
manner (morale or immoral; human dignity, conscience and justice).
Ethics concern on moral reality critically. It’s try to clarify moral problem. At least, there are four things:
human dignity, conscience, justice, and the truth of God. In moral philosophy, advertisement not only com
mercials, publications, or aesthetics stuff; but also moral substance. This papper discuss about how the adver
tisement which used of model woman in moral philosophy.

Keywords: filsafat moral (etika), iklan, iklan komersial, perempuan sebagai model iklan

Pendahuluan suplemen. (Rhenald Kasali; 2007: 106) Iklan baris


adalah iklan yang pertama kali dikenal masyara
Media cetak adalah suatu media yang statis kat. Umumnya, hanya terdiri dari pesan-pesan
dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media komersial yang berhubungan dengan kebutuhan
ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, pengiklan, seperti iklan lowongan pekerjaan, ke
gambar, atau foto, dalam tata warna dan hala hilangan (benda atau sanak keluarga), pindah
man putih. (Rhenald Kasali; 2007: 99) Seperti alamat, jual beli kendaraan bekas, jual perabo
televisi dan radio dalam jajaran medium penyi tan rumahtangga, menawarkan jasa-jasa terten
aran, fungsi utama media cetak adalah memberi tu, dan lain-lain. Iklan display merupakan iklan
informasi dan menghibur. Media cetak adalah yang paling dominan pada surat kabar. Ukuran
suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan nya sangat bervariasi, tetapi biasanya minimal
orang lain dan rekaman peristiwa yang ditang 2 kolom, dari 2 kolom kali 5 sentimeter hingga
kap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk ¼, ½, dan 1 halaman penuh berwarna. Bentuk
kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. suplemen lebih banyak digarap oleh majalah da
Media cetak yang digunakan sebagai media ripada surat kabar.
untuk periklanan terdapat dalam surat kabar Berbeda dengan surat kabar, majalah telah
dan majalah, serta ada juga dalam bentuk bro jauh lebih menspesialisasikan produknya untuk
sur dan buklet. Iklan dalam surat kabar dapat menjangkau konsumen tertentu. Setiap maja
diklasifikasikan atas iklan baris, display, dan lah umumnya mempunyai pembaca jauh lebih
60 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

sedikit daripada pembaca surat kabar, namun 3. Majalah Pertanian. Majalah ini ditujukan
memiliki pasar yang lebih mengelompok. Usia kepada para petani atau peminat di bidang
majalah juga jauh lebih panjang dari usia surat pertanian dan perkebunan (agribisnis).
kabar. Majalah memiliki kedalaman isi yang
jauh berbeda dengan surat kabar yang hanya Pembaca majalah dapat juga diklasifikasikan
menyajikan berita. Di samping itu, majalah me menurut segmen-segmen demografis (misalnya,
nemani pembaca dengan menyajikan cerita atas ada majalah anak-anak, remaja, pria, remaja
berbagai kejadian dengan tekanan pada unsur wanita,wanita dewasa,danmajalahpria dewasa),
menghibur atau mendidik. ataupun secara geografis, psikografis, dan dari
Kebanyakan majalah yang ada diterbitkan segi kebijakan editorial. Dari segi kebijakan
untuk menghibur kaum wanita (remaja maupun editorial dapat dibedakan antara majalah berita
dewasa). Salah satu sebabnya adalah segmen ini (Tempo, Editor), majalah umum (Intisari), wanita
cukup potensial untuk pemasaran produk-pro (Femina, Kartini, Sarinah), bisnis (Swa-sembada,
duk tertentu, seperti kosmetik, busana, aksesori, Warta Ekonomi) dan special interest (ASRI), dan
perabotan dan alat-alat pembersih rumah, mo lain-lain.
bil, makanan, real estate, dan pasar swalayan. Pembaca majalah di negara-negara maju
Majalah-majalah ini umumnya memuat ik pun majalah umumnya dibaca oleh masyarakat
lan berlingkup nasional dengan produk bermu kalangan menengah ke atas. Ini berarti pembaca
tu tinggi untuk mencapai sasaran konsumen majalah rata-rata cukup berpendidikan. Dengan
menengah ke atas. Umumnya, majalah yang ada karateristik pembaca majalah yang demikian
diterbitkan oleh penerbit-penerbit dari ibu kota. itu, produk-produk yang diiklankan cenderung
Sedikit sekali, majalah dari daerah yang bertu lebih selektif.
juan untuk menjaring pengiklan lokal. Iklan hadir karena ia ingin mengkomunikasi
Jenis-jenis majalah dapat dibedakan atas kan sebuah pesan kepada khalayak sasarannya.
dasar frekuensi penerbitan dan khalayak pem Agar pesan itu bisa ditangkap dan dipahami oleh
bacanya. (Renald Kasali; 2007: 111). Frekuensi khalayak, iklan akan menyediakan kerangka in
penerbitan majalah di Indonesia umumnya ada terpretasi yang mampu mengarahkan khalayak
yang terbit mingguan, bulanan, dua kali sebu pada preferred reading. Dengan alasan ini, iklan
lan, tiga kali sebulan, dan bahkan ada pula yang mau tidak mau akan menggunakan tipikasi ob
terbit triwulanan. Sementara klasifikasi majalah jek maupun realitas khalayak untuk mencipta
menurut khalayak pembaca umumnya dibagi kan makna. Ia akan menyediakan kerangka in
menjadi tiga jenis, yaitu terpretasi yang sama dengan stock of knowledge
1. Majalah konsumen, yakni majalah yang di khalayak sehingga teks iklan bisa dipahami oleh
arahkan pada konsumen yang akan lang khalayak seperti yang diinginkan olehpengiklan.
sung membeli barang-barang konsumsinya. (Majalah Cakram, Mei, 2003).
Majalah-majalah jenis ini dijual secara ecer Salah satu cara yang digunakan oleh peng
an, langganan, dan di toko-toko buku. iklanuntuk mempromosikanproduk-produknya
2. Majalah Bisnis. Majalah jenis ini ditujukan kepada khalayak sasaran adalah lewat iklan. Hal
untuk kepentingan kalangan bisnis. Umum ini memperlihatkan bahwa penting bagi sebuah
nya, majalah bisnis terdiri dari tiga bentuk, brand untuk menanamkan brand yang mereka
yaitu trade papers (dibaca oleh para pedagang gunakan ke dalam benak para konsumennya.
atau penyalur), majalah industri (dibaca Hal ini akan berakibat pada pilihan produk
oleh kalangan industrial, dan majalah pro kelak. Ketika orang akan menggunakan sesuatu,
fesi (dibaca oleh kalangan profesional, se lebih mudah bagi mereka memilih apa yang te
perti dokter, pengacara, ekonom, psikolog, lah ada dalam pikirannya berdasarkan pada apa
arsitek, dan lain-lain). yang ada di pikirannya dan dikaitkan dengan
61 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

apa yang diinginkan oleh para konsumen. Brand menggunakan wanita sebagai modelnya (Ibra
lah yang akan melekat pada pikiran para pem him, dkk., 1998: 348). Ada beberapa alasan men
beli dan ikut berandil dalam hal pembelian. jadikan perempuan sebagai model dalam iklan,
Pada dasarnya, iklan dapat tampil ke kha antara lain karena sosok perempuan dibutuh
layak adalah untuk menciptakan share of mind di kan untuk memperkuat daya jual dari sebuah
khalayak sasarannya, artinya produk atau merek produk, perempuan dijadikan wahana promosi
yang dikomunikasikan melalui iklan dapat me barang-barang produksi dan produsen, dan ero
lekat di benak konsumen sebagai khalayak sasa tisme tubuh perempuan bisa dijadikan stoping
rannya. Hal ini memberikan satu analogi bahwa power. Stoping power adalah sebuah ’kekuatan’
hampir mustahil merek suatu produk dibentuk yang digunakan agar orang memperhatikan
tanpa iklan, terlebih ketika semakin banyak
iklan yang ada di TV, radio, majalah, koran,
produk dan merek yang berjalan di pasar.
billboard, spanduk, dan sebagainya. ’Kekuatan’
Fenomena ini memperlihatkan bahwa bu itu bisa berupa suara, warna, lighting, ataupun
kanlah suatu perkara yang mudah untuk mem model iklan.
bangun sebuah merek dari suatu produk. Apal
Iklan Indonesia banyak yang mengukuh
agi untuk menciptakan ekuitas merek atau nilai
kan stereotype perempuan, dari stereotype yang
tambah di dalam diri konsumen yang diberikan positif, seperti lembut, sabar hingga stereotype
pada produk atau merek. Banyak faktor yang
yang negatif seperti iklan-iklan yang menggam
perlu diperhatikan dan banyak spesialisasi yang
barkan perempuan yang kental dengan tugas ru
dapat turut membantu untuk tujuan tersebut.
mah semata, bahkan sebagai simbol seks. Iklan
Artinya, diperlukan keseriusan pengusaha/
jarang menampilkan perempuan sebagai sosok
pengiklan dalam usaha membangun citra merek
pemberi pendapat, pemimpin yang mengambil
dari produk yang ditawarkan kepada khalayak. keputusan, atau pemberi nafkah pada suami.
Karena pada prinsipnya, personality merek harus
Tubuh perempuan sering tampil sebagai
diciptakan dan dijaga agar suatu produk dapat
model untuk iklan kosmetik, pelangsing badan,
diterima dengan persepsi berbeda di khalayak
lotion (krim), sampo, parfum, baik untuk pria
sasarannya. maupun wanita. Selain itu, tubuh perempuan
Citra yang dimunculkan dalam iklan secara sering tampil sebagai simbol kenikmatan minu
khusus digunakan untuk menghubungkan kon
man, keindahan produk furnitur, keanggunan
sumsi dengan hasrat individu. Diskursus yang
dan kecantikan produk mobil, dan image pada
dibawa oleh iklan tidak bersifat tunggal, tetapi
iklan sabun suci yang seolah-olah ingin menga
sangat kompleks. William o’Barr (2000) (dalam
takan bahwa yang bisa mencuci bersih adalah
Noviani; Cakram, Mei, 2003) setidaknya men
catat ada dua macam diskursus yang dibawa perempuan, dan serangkaian iklan yang me
oleh iklan. Diskursus yang pertama adalah dis nampilkan sosok perempuan untuk pekerjaan
kursus primer, yaitu diskursus yang memfokus di dapur dan merawat anak-anak.
kan pada kualitas tertentu dari produk yang Maraknya iklan dengan menggunakan
diiklankan, dan yang kedua adalah diskursus perempuan sebagai model, sesungguhnya memi
sekunder yang merupakan gagasan-gagasan ten liki sebuah ‘kratos’ (kekuatan besar) dalam mem
tang hubungan-hubungan sosial yang tertanam pengaruhi dan membentuk persepsi, gambaran,
dalam iklan, seperti respek sosial, kecantikan, dan citra tertentu bagi masyarakat. Sebuah iklan
kesuksesan, dan juga kekuasaan untuk mengon tentu tidak dapat dinilai benar atau salah, tetapi
trol lingkungan. Iklan menghadirkan kedua dis dari segi moralitas sebuah iklan dapat dievalu
kursus itu melalui citra dan realitas yang dirang asi baik atau buruk, dan dari segi etiket dapat
kai dengan amat cerdik dan menarik. dievaluasi sopan atau tidak sopan. Di samping
Sebagian besar iklan menggunakan perem itu, segi moralitas juga mencakup martabat ma
puan sebagai model. Kira-kira 90% periklanan nusia, hati nurani, dan keadilan.
62 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

oleh karena itu, muncul permasalahan: hal umum, seperti apakah nilai, motivasi suatu per
hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam iklan ko buatan, suara hati, dan sebagainya. Etika khusus
mersial dengan perempuan sebagai model ditinjau adalah pelaksanaan dari prinsip-prinsip umum,
dari segi filsafat moral atau etika. Untuk membahas seperti etika pergaulan, dan etika dalam peker
persoalan tersebut maka pembahasannya ber jaan.
turut-turut dibahas tentang pengertian masalah Pembagian etika yang lain adalah etika in
etika, moral, dan norma, kemudian pengertian dividual dan etika sosial. Etika individual mem
masalah iklan dan iklan komersial, citra perem bicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia
puan sebagai model iklan, dan hal-hal yang per sebagai individu. Misalnya, tujuan hidup manu
lu diperhatikan dalam iklan dari segi moral. sia. Etika sosial membicarakan tingkah laku atau
perbuatan manusia dalam hubungannya dengan
orang lain. Misalnya, baik/buruk dalam keluar
Pengertian Etika, Moral, dan Norma ga, masyarakat, negara. (Sunoto, 1982, hlm. 5-6)
Pada hakikatnya, etika mengamati reali
Etika tas moral secara kritis. Etika tidak memberikan
ajaran, tetapi memeriksa kebiasaan-kebiasaan,
Etika secara etimologi berasal dari kata Yu
nilai-nilai, norma-norma, dan pandangan-pan
nani Ethos yang berarti watak kesusilaan atau
dangan moral secara kritis. Etika menuntut per
adat. Secara terminologi, etika adalah cabang
tanggungjawaban dan mau menyingkatkan ke
filsafat yang membicarakan tingkah laku atau
rancuan (kekacauan). Etika tidak membiarkan
perbuatan manusia dalam hubungannya den
gan baik-buruk. Yang dapat dinilai baik buruk pendapat-pendapat moral yang dikemukakan
dipertanggungjawabkan. Etika berusaha untuk
adalah sikap manusia, yaitu yang menyangkut
menjernihkan permasalahan moral. Sementara
perbuatan, tingkah laku, gerakan-gerakan, kata
kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya
kata, dan sebagainya. Sementara motif, watak,
dan suara hati sulit untuk dinilai. Perbuatan/ manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah
bidang kehidupan manusia dilihat dari segi ke
tingkah laku yang dikerjakan dengan kesadaran
sajalah yang dapat dinilai, sedangkan yang di baikannya sebagai manusia. Norma-norma mo
kerjakan dengan tak sadar tidak dapat dinilai ral adalah tolok ukur untuk menentukan betul
baik buruk. salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat
Ruang lingkup etika meliputi bagaimana dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan
cara agar dapat hidup lebih baik dan bagaimana bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terba
cara untuk berbuat baik serta menghindari ke tas. (Franz Magnis Suseno, 1987, hlm. 18)
burukan.
Etika dapat dibagi menjadi etika deskriptif Moral
dan etika normatif. Etika deskriptif hanya melu Kata moral selalu mengacu pada baik-bu
kiskan, menggambarkan, menceritakan apa ada
ruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral
nya, tidak memberikan penilaian, tidak memilih adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari
mana yang baik dan mana yang buruk, tidak segi kebaikannya sebagai manusia. Norma mor
mengajarkan bagaimana seharusnya berbuat. al adalah tolok ukur untuk menentukan betul
Contohnya sejarah etika. Sementara etika nor salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat
matif sudah memberikan penilaian mana yang dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan
baik dan mana yang buruk, mana yang harus bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terba
dikerjakan dan mana yang tidak. Etika normatif tas. (Frans Magnis Suseno, 1989).
dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khu Penelitian Djoko Pitoyo dan Joko Siswanto
sus. Etika umum membicarakan prinsip-prinsip (dalam Jurnal Filsafat Seri 27, Maret 1997) ten
63 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

tang Pandangan Moral Guru terhadap Iklan wajiban itu bagaikan dua sisi dari keping uang
Komersial yang Mengeksploitasi Wanita Seba logam yang satu. Keadilan berarti memberikan
gai Model (Studi kasus di Sleman, Bantul, dan kepada orang lain apa yang menjadi hak dan ke
Gunungkidul) menjaring pertanyaan dengan wajibannya. Inilah tindakan yang bermoral.
jawaban terbuka, sedikitnya ada empat hal yang Tidak disangsikan lagi bahwa adanya Tuhan
terkait dengan moral, yakni martabat manusia, dan kuasa-Nya adalah sumber moral bagi kehi
hati nurani, keadilan, dan kebenaran Tuhan. dupan bersama. Jikalau pameran aurat dilarang
Membangun pandangan moral, lebih-lebih Tuhan, hendaknya orang senantiasa berusaha
yang bersangkutan dengan martabat manusia, menutup auratnya. Boleh jadi secara tidak se
pertama-tama orang harus menitikberatkan ngaja, aurat seseorang tampak. Namun, bagai
pendiriannya atas kesamaan derajat dan mar manakah jika atas nama ‘profesi’, orang mema
tabat manusia sendiri, yang secara kodrati telah merkan auratnya demi pencarian rezeki?
bersemayam pada diri tiap-tiap manusia, siapa
pun dia. Harus diakui bahwa secara faktual ma Norma
nusia tidaklah sama. Akan tetapi secara moral,
Terkait dengan moral adalah norma. Kata
semua manusia sama derajatnya. oleh karena
norma berasal dari bahasa Latin ‘norma’ yang
itu, penistaan manusia dengan dalih apa pun
semula berarti penyiku yang biasa digunakan
tidak dapat dibenarkan secara moral.
tukang kayu sebagai alat membuat pintu atau
hati nurani, menurut Frans Magnis Suseno
jendela. Pengertian norma berkembang men
(1989) diistilahkan dengan suara hati. Suara hati
jadi pedoman, ukuran, aturan, kebiasaan. Jadi,
adalah kesadaran moral kita dalam situasi kon
pengertian norma secara luas adalah aturan
kret. Dalam pusat kepribadian kita yang disebut
aturan yang mengikat, memaksa, dan dapat di
hati, kita sadar apa yang sebenarnya dituntut
paksakan.
dari kita. Meskipun banyak pihak yang menga
Problem moral itu luas dan kompleks, men
takan kepada kita apa yang wajib kita lakukan,
cakup setiap segi kehidupan manusia, tidak
dalam hati kita sadar bahwa akhirnya hanya ki
talah yang mengetahuinya. Jadi, bahwa kita ber terkecuali dunia periklanan. Dunia periklanan
hak dan juga wajib untuk hidup sesuai dengan bukan sekadar kawasan bisnis, publikasi, dan
apa yang kita sadari sebagai kewajiban dan tang estetis semata, melainkan juga termasuk dalam
gung jawab itu. Jadi secara moral, kita akhirnya kawasan etis. Iklan komersial yang dimaksud
harus memutuskan sendiri apa yang akan kita la kan sebagai pemancing minat konsumen agar
kukan. Kita tidak dapat melemparkan tanggung mau membeli produk yang dijajakan, hampir se
jawab itu kepada orang lain. Kita tidak boleh be bagian besar menggunakan sosok manusia seba
gitu saja mengikuti pendapat para panutan, dan gai modelnya, lebih-lebih yang berjenis wanita.

tidak boleh secara buta menaati tuntutan sebuah Dengan tampilan, pose, gerak-gerik, dan tutur
ideologi. Secara mandiri, kita harus mencari ke kata atau tulisan/coretan tertentu dalam situasi
jelasan tentang kewajiban kita. tertentu, si model diharapkan dapat menimbul
Keadilan berarti tidak adanya diskriminasi kan citra (image) tertentu.
dan pengisapan, lebih-lebih terhadap wanita. Hal itulah yang mau tidak mau akan men
Dengan perkataan lain, adil berarti perlakuan gundang penilaian moral dari masyarakat. Bah
yang sama bagi siapa saja. Dalam rangka hidup wa iklan atau periklanan tidak dapat dilepaskan
bersama, batas-batas hak seseorang tampak da dari aspek moral sebenarnya secara tegas dican
lam benturannya dengan orang lain. Di situlah tumkan dalam kode etik periklanan di Indonesia
orang harus dapat mengendalikan diri. Dari sisi yang menyatakan, antara lain iklan tidak boleh
lain, hak bagi satu pihak merupakan kewajiban melanggar norma-norma tata susila, adat, dan
bagi pihak lain. Sesungguhnyalah hak dan ke budaya bangsa.
64 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

Pengertian Iklan produk. Produsen kita sadar dengan kondisi da


lam usaha merebut pasar, hanya dengan meng
Iklan adalah pesan komunikasi di media informasikan produknya tidaklah cukup, tetapi
yang pemasangannya dilakukan atas pemba sebaiknya produsen juga harus dapat memper
yaran (Nuradi; 1996). Artinya, tidak ada iklan suasi khalayak sasaran untuk menggunakan
yang tampil di media secara gratis. Ini juga yang produk yang diiklankan.
membedakan dengan publisitas. Iklan merupakan sebuah model komunikasi
Iklan merupakan salah satu unsur penting yang khas, yang berbeda dengan komunikasi
dalam meningkatkan penjualan suatu produk. lisan dan tulisan. Salah satu kekhasan dalam wa
Melalui iklan, produk dikomunikasikan kepa cana iklan yang menonjol adalah iklan mencoba
da khalayak sekaligus bujukan untuk membeli mengkomunikasikan citra secara maksimum da
produk secara tersurat maupun tersirat, baik lam waktu yang minimum sehingga dapat men
disampaikan melalui media cetak maupun me capai sasaran dan memberi keuntungan pada
dia elektronik. Seperti dinyatakan Jeffkins (1983), produsen.
advertising aim persuade people to buy (periklanan Iklan dapat dikatakan sebagai suatu bentuk
bertujuan membujuk orang untuk membeli). komunikasi yang persuasif, di mana pada um
Tujuan periklanan menurut Renald Kasali umnya persuasivitas iklan sering kali dikem
(1996: 51) umumnya mengandung misi komu bangkan dengan menstimulasi tanda dan sim
nikasi. Periklanan adalah komunikasi massa dan bol yang berkaitan dengan emosi, seperti rasa
harus dibayar untuk menarik kesadaran, me cemas, cinta, patriotisme, seks, hasrat, humor,
nanam informasi, mengembangkan sikap atau dan sejenisnya. (Dina Martin, Majalah Faktor
mengharapkan adanya suatu tindakan yang Mei-Juni 2007: 16)
menguntungkan bagi pengiklan. Secara umum, perusahaan mengiklankan
Sementara tujuan periklanan menurut produknya dalam rangka:
Jefkins (1996: 19) adalah mengubah atau mem 1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek
pengaruhi sikap-sikap khalayak, dalam hal ini di benak konsumen (create awareness). Brand
tentunya sikap-sikap konsumen. Manfaat iklan awareness yang tinggi merupakan kunci
dijelaskan oleh Renald Kasali (1995: 11) adalah pembuka untuk tercapainya brand equity
membawa pesan yang ingin disampaikan oleh yang kuat.
produsen kepada khalayak ramai. 2. Mengkomunikasikan informasi kepada kon
Tujuan periklanan diperjelas oleh Dendi sumen mengenai atribut dan manfaat suatu
Sudiana, yakni memperkenalkan suatu produk brand/merek.
atau membangkitkan kesadaran akan merek 3. Mengembangkan atau mengubah citra atau
(brand awareness), citra merek (brand image), citra personalitas sebuah merek.
perusahaan (corporate image), membujuk kha 4. Mengasosiasikan suatu merek dengan pe
layak untuk membeli produk yang ditawarkan rasaan serta emosi.
dan memberikan informasi. 5. Menciptakan norma-norma kelompok.
Berbagai pandangan di atas mengsumsikan 6. Mengendapkan perilaku. Perilaku konsu
bahwa iklan dengan keunggulannya sendiri, men dapat dibentuk lewat iklan.
merupakan perangkat yang paling umum digu 7. Mengarahkan konsumen untuk membeli
nakan dan paling mudah dilihat dalam memban produknya dan mempertahankan market po
gun brand. Iklan mendapat tugas untuk mencip
wer perusahaan.
takan visibility, membangun brand awareness, dan 8. Menarik calon konsumen menjadi ’konsu
mengkomunikasikan brand personality-nya. men yang loyal’ dalam jangka waktu terten
Hal ini menggambarkan bahwa beriklan tu.
merupakan suatu hal yang penting bagi produs 9. Mengembangkan sikap positif calon konsu
en untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas men yang diharapkan dapat menjadi pem
65 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

beli potensial di masa yang akan datang. membujuk, dan meyakinkan.”


(Durianti; 1999: 13) Pudjianto (1995) dalam penelitian Djoko
Pitoyo dan Joko Siswanto, mengartikan iklan
Di dalam iklan, tanda-tanda digunakan se adalah sebuah gambar dengan aneka ragam tu
cara aktif dan dinamis sehingga orang tidak lagi lisan dan suara yang berisi pesan-pesan di surat
membeli produk untuk pemenuhan kebutuhan kabar, majalah, panel bus kota, papan reklame,
(need), tetapi membeli makna-makna simbolik slide dan film-film di bioskop dan televisi, ter
(symbolic meaning), yang menempatkan konsum masuk pesan-pesan yang disertai musik atau
er di dalam struktur komunikasi yang dikon nyanyian tertentu yang disiarkan lewat radio,
struksikan secara sosial oleh sistem produksi/ dan lain-lain. Periklanan meliputi proses meren
konsumsi (produsen, marketing, iklan). (Piliang; canakan, menciptakan, dan melaksanakan iklan.
2006: 287) Periklanan termasuk salah satu bentuk komu
nikasi yang memuat lima unsur, yaitu who says,
what to, whom through, which channels and with,
Iklan Komersial what effects.
Sementara dalam Etika Pariwara Indonesia
Menurut IPA (Institute of Practitioners in Ad oleh Dewan Periklanan Indonesia, iklan didefi
vertising) Inggris, “Periklanan mengupayakan nisikan sebagai pesan komunikasi pemasaran
suatu pesan yang sepersuasif mungkin kepa tentang suatu produk yang disampaikan mela
da calon pembeli yang paling tepat atas suatu lui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang
produk atau jasa tertentu dengan biaya yang
dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau
semurah-murahnya.” seluruh masyarakat.
Dari segi isi media, menurut Harimurti Dari sejumlah pengertian tersebut, jelaslah
Kridalaksana, iklan adalah “Bagian dari media bahwa iklan adalah setiap pesan/informasi/ga
massa yang berisi informasi yang dipasang den gasan yang intinya menawarkan suatu produk
gan biaya yang dibayar oleh pemasangnya.”
(barang-barang atau jasa) kepada masyarakat,
Pengertian iklan itu sendiri, menurut Rhe umumnya lewat media supaya serempak agar
nald Kasali adalah “Pesan yang menawarkan mendapat sambutan baik. oleh karena itu, iklan
suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat demikian dikatakan komersial. Tambahan lagi,
lewat suatu media.” pemasang iklan harus membayar atas iklan yang
Senada dengan itu, menurut Hasan Shad ditempatkan/disiarkan di suatu media massa,
ly, iklan adalah: “Suatu bentuk pemberitahuan
baik di radio, televisi, surat kabar, tabloid, mau
penawaran barang-barang atau jasa kepada kha pun majalah.
layak ramai dengan tujuan, secara langsung atau Tujuan iklan, menurut Harris (1999) adalah
tidak langsung, membantu menawarkan barang memperkenalkan atau menampilkan produk
dagangan, mencari pekerjaan atau tenaga kerja atau jasa-jasa dengan cara efektif sehingga da
dan sebagainya. Iklan itu umumnya dipasang pat mempengaruhi target iklan untuk membeli
pada pertunjukan televisi, bioskop, dalam surat produk atau jasa tersebut. Efektivitas iklan sang
kabar, majalah, papan pengumuman, radio, dan at bergantung pada apakah orang melihat iklan
sebagainya.” tersebut. Jika orang tidak melihat, iklan tersebut
Senada dengan itu, Dendi Sudiana menge tidak akan memberikan efek pada keinginan un
mukakan, “Iklan adalah suatu bentuk komu tuk membeli produk dan jasa yang diiklankan.
nikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan Sebaliknya, jika iklan tersebut dilihat, paling ti
tentang suatu produk yang ditujukan kepada
dak orang mengingat produk dan jasa dan isi
khalayak secara serentak agar mendapat sambu pesan iklan tersebut yang dapat mempengaruhi
tan baik. Iklan berusaha memberikan informasi, pola laku pembelian orang tersebut. Jadi, para
66 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

pengiklan harus berupaya agar iklannya dapat Citra ‘pinggan’ mengingatkan wanita bahwa
diingat oleh para target iklannya. memasak adalah tugas seorang wanita. Peng
oleh sebab itu, tak mengherankan jika pe gambarannya mengaitkan kemahiran memasak
san-pesan dalam iklan menggunakan beraneka seorang istri dengan kadar rasa sayang suami.
ragam tulisan yang disertai gambar, suara, mu Iklan produk bumbu masak ataupun bahan
sik atau nyanyian tertentu. Dalam kaitannya masakan cepat saji ialah contoh iklan yang me
dengan media cetak, iklan menggunakan gam nonjolkan citra pinggan pada wanita.
bar atau foto. Dalam Etika Pariwara Indonesia Adapun iklan yang termasuk citra ‘pergaul
versi Dewan Periklanan Indonesia disebutkan an’ mengesankan wanita sangat ‘ingin diterima’
bahwa iklan dapat menggunakan pemeran iklan dalam suatu lingkungan sosial tertentu. Untuk
(sebagai model): anak-anak, perempuan, gender, dapat diterima, iklan ini menyiratkan bahwa
penyandang cacat, tenaga profesional, hewan, wanita perlu memiliki bentuk dan aksentuasi
dan tokoh animasi. bagian tertentu dengan penerapan kosmetik dan
aksesori yang harmonis sehingga seorang wanita
menarik dipandang dan lebih percaya diri serta
Citra Perempuan Sebagai Model diterima dalam pergaulan.
Iklan
Menurut Thamrin Amal Tomagola diku Iklan Komersial dan Moral
tip Celia Lury (1998) dan Putri Miranti (2005),
terdapat lima citra perempuan yang kerap kali Menurut Pudjianto (1995), terdapat bebera
pa kriteria bagi iklan atau periklanan yang dapat
ditampilkan dalam iklan, yaitu citra ‘pigura’,
‘pilar’, ‘peraduan’, ‘pinggan’, dan ‘pergaulan’. diketegorikan ‘baik’, yakni:
Citra ‘pigura’ dalam iklan digambarkan secara 1. Iklan harus dapat membawakan persuasive
jelas bahwa betapa pentingnya perempuan se selling message, dan menghasilkan keper
lalu tampil memikat. Mereka didorong untuk cayaan bagi konsumen.
memperhatikan kecantikan fisik karena itulah 2. Iklan suatu produk harus konsisten dalam
yang dicitrakan memikat. Untuk itu, ia harus jangka waktu yang cukup lama sehingga da
menonjolkan ciri biologis tertentu, seperti warna pat menciptakan identitas atau personalitas
kulit yang putih. Contoh iklan yang menonjol produk yang diiklankan.
kan citra pigura ialah iklan produk kecantikan. 3. Media yang digunakan untuk iklan harus te
Penggambaran wanita sebagai pengurus pat.
utama rumah tangga menunjukkan citra ‘pilar’ 4. Dapat dilaksanakan secara ekonomis.
dalam iklan. Citra ini menekankan perbedaan
peran antara pria dan wanita di Indonesia. Iklan Untuk menarik perhatian calon konsumen,
para pengiklan pandai memainkan taktik yang
yang menonjolkan citra pilar ialah iklan produk
rumah tangga (misalnya deterjen, minyak gore berbeda-beda dalam mengemas iklan. Taktik
ng, dan kompor gas). taktik tersebut tentu saja harus dikemas sede
Citra ‘peraduan’ membingkai wanita seba mikian rupa agar dapat meyakinkan orang un
gai objek segala jenis pemuasan pria, khusus tuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
nya pemuasan seksual, contohnya dalam iklan Hal ini tentu harus dilakukan dengan cepat tan
pa perlu ruang dan waktu untuk suatu penjela
kondom. Selain itu, citra peraduan juga terdapat
dalam iklan yang mengeksploitasi tubuh wanita san detail. Salah satu taktik yang paling populer
sebagai daya tarik yang sama sekali tidak ber adalah penggunaan daya tarik seksual. Taktik
hubungan dengan produknya. Contohnya iklan ini langsung menyentuh naluri kebutuhan bio
produk elektronik. logis manusia.
67 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

Salah satu unsur yang sering dipakai pema kan. Misalnya, wanita diidentikkan dengan
sar adalah daya tarik seks sebagai alat pemasar. kenikmatan minuman, keindahan mebel,
Sensualitas telah menjadi bagian penting dalam kelincahan suatu merek motor, dan lain-lain.
dunia pemasaran, dari penggunaan model yang Desain pakaian disesuaikan dengan bentuk
seksi, kata-kata yang merangsang dalam iklan, alami tubuh, misalnya pakaian bermode
sampai pesta buka-bukaan. (Yunita Anggraeni; ketat.
Republika; 2004). l Wanita menjadi objek pasar produk kapi
Menurut Yanti Nurhidayat, iklan merupa talisme. Mereka menjadi konsumen utama,
kan sebuah bentuk media informasi massa yang atau paling tidak menjadi saluran masuknya
paling besar secara vulgar mengeksploitasi ek barang-barang dan gaya hidup modern.
sistensi tubuh perempuan (1999: 62). Tampilan Majalah wanita atau televisi menjadi media
yang biasa digunakan adalah wanita atau pria yang penting di dalam proses distribusi ba
yang berpakaian minim sehingga terkesan seksi, rang dan gaya hidup modern.
melakukan gerakan-gerakan sensual yang di
bumbui dengan pesan verbal yang disampaikan Sex sells! Ini alasan yang umum diajukan
dengan nada menggoda. ketika daya tarik seks digunakan dalam iklan.
Dari hasil studi Geer dan Mc Glone (1990) Seks, sebagaimana dikatakan Taflinger (1995),
menunjukkan bahwa orang memiliki ingatan merupakan daya tarik psikologis terkuat kedua
yang lebih pada kalimat-kalimat erotik dan ro setelah self preservation (pertahanan diri). oleh
mantis daripada kalimat-kalimat biasa (netral). karena itulah, digunakan dalam iklan.
Dipaparkan pula dalam hasil studi Gerr, Judice Berkaitan dengan hal tersebut, pendapat
dan Jackson (1994); orang-orang lebih mem Kenneth Roman dan Jane Maas mengenai empat
perhatikan cerita-cerita sensual daripada cerita pedoman yang berkaitan dengan wanita dapat
yang tidak mengandung unsur seksual. Waktu kita simak, yaitu
membaca kalimat-kalimat erotik lebih lama di 1. Waspadalah akan peran wanita dalam iklan
banding kalimat-kalimat biasa. Anda: misalnya produk yang menuntut had
Gerr dan Melton (1997) berpendapat bahwa irnya wanita di dapur.
proses materi-materi bersifat seksual memerlu 2. Sadari bahwa sikap wanita berubah: iklan
kan kapasitas kognitif yang lebih besar diban tidak berfungsi sebagai alat gerakan liberal,
dingkan dengan nonseksual. Setiap orang memi tetapi dapat mencerminkan perubahan da
liki sumber-sumber kognitif dalam memproses lam peran dan sikap wanita.
rangsangan yang bukan bersifat seksual. Seba 3. Perkenankan keberadaan wanita pekerja:
liknya, orang memiliki sumber-sumber kognitif mereka cenderung membaca surat kabar
yang lebih besar dalam memproses rangsangan daripada majalah, jarang nonton tv, tetapi
yang bersifat seksual. lebih intens daripada yang tidak bekerja;
Ada kecenderungan para pakar periklanan mereka punya penghasilan tambahan.
bahwa tampilan tubuh wanita menjadi sangat 4. Hindaristereotype;banyakmempertimbang
penting dalam rangka membidik, bahkan mem kan peran mereka.
perluas segmentasi pasar. Kenyataan ini memi
liki dua konsekuensi, yakni Dalam Etika Pariwara Indonesia versi Dewan
l Wanita menjadi alat di dalam proses distri Periklanan Indonesia disebutkan ketentuan bagi
busi produk dan gaya hidup. Wanita diek penggunaan pemeran iklan perempuan dan
sploitasi sedemikian rupa, dengan cara gender, yaitu
membentuk dan menonjolkan bagian ter l Iklan tidak boleh melecehkan, mengek
tentu tubuhnya untuk membangun citra sploitasi, mengobjekkan, atau mengorna
yang sesuai dengan produk yang dipasar menkan perempuan sehingga memberi ke
68 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

san yang merendahkan kodrat, harkat, dan terkesan seksi, melakukan gerakan-gerakan
martabat mereka. sensual yang dibumbui dengan pesan ver
l Ikan tidak boleh mempertentangkan atau bal yang disampaikan dengan nada meng
membiaskan kesetaraan hak gender dalam goda).
segala aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini l membentuk dan menonjolkan bagian terten
mencakup: tu tubuh modelnya untuk membangun citra
1. Kewenangan; bahwa pria dan wanita yang sesuai dengan produk yang dipasar
memiliki kewenangan yang setara. kan. Misalnya, wanita diidentikkan dengan
2. Pengambilan keputusan; bahwa pria kenikmatan minuman, keindahan mebel; se
dan wanita memiliki kemampuan yang mentara pria diidentikkan dengan kekuatan
setara dalam mengambil keputusan. yang dihasilkan suatu produk, dan lain-lain.
3. Seksualitas; bahwa baik pria maupun Desain pakaian disesuaikan dengan bentuk
wanita tidak boleh dieksploitasi secara alami tubuh, misalnya pakaian bermode
seksual. ketat.
4. Kekerasan dan pengendalian; bahwa
tidak boleh terdapat penggambaran kek Di sisi lain, iklan yang menggunakan model
erasan dan atau pengendalian oleh pria wanita harus memperhatikan beberapa hal:
terhadap wanita ataupun sebaliknya, l Iklan tidak berfungsi sebagai alat gerakan
oleh wanita terhadap pria. liberal, tetapi dapat mencerminkan peruba
5. Perbedaan; bahwa pria dan wanita di han dalam peran dan sikap wanita; oleh kar
segala tingkat usia memiliki kesempa ena itu, citra wanita yang ditampilkan juga
tan yang sama dalam berperan atau ber harus mempertimbangkan citra ‘pigura’,
prestasi. ‘pilar’, ‘peraduan’, ‘pinggan’, dan ‘pergaul
6. Bahasa bias gender; bahwa tidak boleh an’ secara proporsional dan kontekstual.
terdapat kesan penggunaan istilah atau l Iklan tidak boleh melecehkan, mengeksploi
ungkapan yang dapat disalahartikan tasi, mengobjekkan, atau mengorna-menkan
atau yang dapat menyinggung perasaan perempuan sehingga memberi kesan yang
sesuatu gender, maupun yang mengec merendahkan kodrat, harkat, dan martabat
ualikan pria atau wanita. mereka.

Iklan tidak boleh mempertentangkan atau


Kesimpulan dan Saran membiaskan kesetaraan hak gender dalam se
gala aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini men
Dunia periklanan bukan sekadar kawasan cakup: a) kewenangan (pria dan wanita memiliki
bisnis, publikasi, dan estetis semata, melainkan kewenangan yang setara); b) pengambilan kepu
juga termasuk dalam kawasan etis.
tusan (pria dan wanita memiliki kemampuan
Di satu sisi, iklan harus dapat membawakan yang setara dalam mengambil keputusan); c)
persuasive selling message, menghasilkan keper seksualitas (baik pria maupun wanita tidak boleh
cayaan bagi konsumen, dan menciptakan iden dieksploitasi secara seksual); d) kekerasan dan
titas atau personalitas produk yang diiklankan. pengendalian (tidak boleh terdapat penggamba
Taktik yang paling populer adalah menyentuh ran kekerasan dan atau pengendalian oleh pria
naluri kebutuhan biologis manusia, melalui pe terhadap wanita ataupun sebaliknya, oleh wan
meran iklan (sebagai model): ita terhadap pria); e) perbedaan (pria dan wanita
l menggunakan daya tarik seksual, meng di segala tingkat usia memiliki kesempatan yang
gunakan model yang seksi (seperti wanita sama dalam berperan atau berprestasi); f) bahasa
atau pria yang berpakaian minim sehingga bias gender (tidak boleh terdapat kesan penggu
69 Perempuan sebagai Model Iklan Komersial dalam Perspektif Filsafat Moral VoL III, 2011

naan istilah atau ungkapan yang dapat disalaha Sudian, Dendi. Tanpa tahun. Komunikasi Cetak.
rtikan atau yang dapat menyinggung perasaan Bandung: Remaja Karya.
sesuatu gender, maupun yang mengecualikan Sunoto. 1982. Bunga Rampai Filsafat. Yogyakarta:
pria atau wanita). Yayasan Pembinaan Fak. Filsafat UGM.
Dengan demikian, jelas bahwa di samping
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Ja
pertimbangan bisnis, sebuah iklan harus mem karta: Bumi Aksara.
pertimbangkan aspek moral. Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Dasar Masalah
masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Ka
nisius.
Daftar Pustaka
Bertens. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta:
Sumber Lain
Kanisius.
Aprilia, Dwi Ratna. 2005. “Iklan dan Budaya
Dewan Periklanan Indonesia. 2005. Etika Pari
Populer: Pembentukan Identitas Ideologis
wara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Per
Kecantikan Perempuan oleh Iklan (Anali
iklanan Indonesia).
sis Semiotika Iklan Cetak WRP Body Shape
Durianto, Darmadi dkk.. 1999. Investasi Pasar
& Prolene)”, dalam Jurnal Ilmu Komunikasi,
dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: Gramedia.
Volume 2, Nomor 1, Juni.
Ibrahim, dkk.. 1998. Wanita dan Media Konstruksi
Cakram Majalah Periklanan, Promosi dan Kehu
Ideologi Gender Dalam Ruang Publik Orde Baru.
Bandung: PT Rosdakarya. masan, Edisi Mei 2003.

Jefkin, Frank. 1995. Periklanan. Alih Bahasa Haris Martin, Dina. 2007. ”Peran Desain Grafis Dalam
Mundar. Jakarta: Erlangga. Komunikasi Iklan”, dalam Majalah Faktor,
Mei-Juni. Jakarta: Universitas Indraprasta
__________. 1997. Periklanan. Edisi Ketiga, Alih
PGRI.
bahasa Haris Munandar. Jakarta: Erlangga.
Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan: Miranti, Putri. 2005. ”Faktor-faktor yang Mem
Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Cetakan pengaruhi Persepsi Perempuan tentang Ke
V. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. cantikan Dalam Iklan Pemutih Kulit di Tele
visi” dalam Jurnal Thesis, Volume IV/No. 2
Kridalaksana, Harimurti. 1984. Leksikon Komu
Mei-Agustus.
nikasi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika, Tafsir Pitoyo, Djoko & Joko Siswanto. 1997. “Pandan
Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogya gan Moral Guru terhadap Iklan Komersial
karta: Jalasutra. yang mengeksploitasi wanita sebagai model
(Studi kasus di Sleman, Bantul, dan Gunung
Sadly, Hasan. 1984. Ensiklopedi Umum. Yayasan
kidul)”, dalam Jurnal Filsafat, Seri 27, Maret.
Yogyakarta.
Sudarminta. 1994. ‘Etika Profesi Bagi Dosen’ da Wulandari, Tri., dkk. 2006. ”Representasi Ke
lam Moedjanto, Tantangan Kemanusiaan Uni cantikan Perempuan dalam Iklan”, dalam
versal Antologi Filsafat, Budaya, Sejarah Politik Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 4 Nomor 3
& Sastra. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Ka September-Desember. Yogyakarta: Jurusan
nisius. Ilmu Komunikasi FISIP UPN ’Veteran’.
Ultimart, Maret 2011, hal 70-78 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar

R. MASRI SAREB PUTRA

Universitas Multimedia Nusantara


Jln. Boulevard, Gading Serpong Tangerang-Banten
Telepon (021) 5422 0808/3703 9777
e-mail: masrisareb@yahoo.com

Diterima: 23 Januari 2011


Disetujui: 3 Februari 2011

Abstract:
Approaching the general elections, generally there are lots of political ads of the candidates, either for the
president or the vice president, which are full of beautiful words as well as fallacies. In the year 2009, we found
such political ads. This article is trying to review these ads using a method called “De Sophisticis Elenchis”.

Keywords: Iklan, politik, persuasi, De Sophisticis Elenchis, kesesatan nalar.

Pendahuluan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Pres 2009–2014. Tokoh-tokoh tersebut, antara lain
iden Republik Indonesia Tahun 2009 (biasa di Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai De
singkat Pilpres 2009) diselenggarakan untuk mokrat (Presiden Indonesia yang sedang menja
memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia bat, Muhammad Jusuf Kalla dari Partai Golkar
periode 2009–2014. Sebagaimana diketahui bah (Wakil Presiden yang sedang menjabat), Mantan
wa pemungutan suara diselenggarakan pada 8 Presiden Megawati Soekarnoputri dari PDIP,
Juli 2009. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyo Mantan Presiden Abdurrahman Wahid dari
no-Boediono berhasil menjadi pemenang dalam PKB, Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dari
satu putaran langsung dengan memperoleh su Partai Golkar, Mantan Gubernur DKI Jakarta Su
ara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati tiyoso, Mantan Menteri Sekretaris Negara Yus
Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muham ril Ihza Mahendra dari PBB, Direktur Eksekutif
mad Jusuf Kalla-Wiranto. Freedom Institute Rizal Mallarangeng dari jalur
Berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Ta independen, dan Hamengkubuwono X dari Par
hun 2008, pengajuan pasangan calon presiden tai Golkar (Gubernur Yogyakarta yang sedang
dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik menjabat).
atau gabungan partai politik peserta Pemilihan Hingga batas akhir masa pendaftaran pada
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009 16 Mei 2009, hanya tiga bakal pasangan calon
yang memperoleh minimal 20% dari jumlah kur presiden dan wakil presiden yang mendaftar
si DPR atau 25% dari jumlah suara sah nasional. kan keikutsertaannya pada Komisi Pemilihan
Sebelum masa pemilihan umum dimulai, Umum. Pada 29 Mei 2009, ketiga bakal pasan
sejumlah tokoh nasional telah menyatakan un gan calon tersebut kemudian ditetapkan sebagai
tuk ikut mencalonkan atau menerima pencalo pasangan calon presiden dan wakil presiden
nan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden peserta Pilpres 2009, dengan nomor urut yang
71 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III,2011

ditetapkan keesokan harinya. Ketiga pasangan taran mereka untuk menyesatkan orang. Teknik
calon tersebut beserta nomor urutnya sebagai menyesatkan orang ini, meski isi pernyataan
berikut: salah, dalam bangun logika tampak lurus, oleh

Presiden Partai Politik Pengusul


No.
Urut Calon Presiden Calon Wakil
Partai Politik Persentase
Sah Suara Persentase Kursi
DPR

PDIP, Partai Gerindra, PNI


Marhaenisme, Partai Buruh,
Pakar
ka, Partai
Pangan,
Kedaulatan, PSI, 20,60%
Partai Merde- 21,61%

PPNUI
1. Megawati Prabowo Subianto
Soekarnoputri

Boediono Partai Demokrat, PKS, PAN,


PPP, PKB, PBB, PDS, PKPB,
PBR, PPRN, PKPI, PDP,
PPPI,
tai Patriot, PNBKI,
Partai PMB, PPI,
Republika, Par- 59,70% 56,07%

Partai Pelopor, PKDI, PIS,


2 Yudhoyono
Susilo Bambang Partai PIB, Partai PDI

Partai Golkar, Partai Hanura 18,22% 22,32%

3 Jusuf Kalla
Muhammad Wiranto

Iklan politik pasangan Muhammad Jusuf Aristoteles disebut dengan “de Sophisticis elen
Kalla-Wiranto tidak dibahas karena tidak terma chis” yang dalam bahasa Indonesia dapat diter
suk objek penelitian. Peneliti fokus meneliti iklan jemahkan sebagai “tentang kesesatan-kesesatan
politik pasangan pertama dan kedua sehingga berpikir kaum Sofis”.
iklan pasangan urutan ketiga tersebut tidak ma Mengamati fenomena pada zamannya di
suk dalam penelitian. Tujuan penelitian ialah mana kaum Sofis cenderung menggunakan ke
untuk membongkar kesesatan-kesesatan nalar pintaran mereka untuk menyesatkan orang, Ar
dalam iklan dengan mengacu pada “de Sophisti istoteles berpikir keras dan kemudian menemu
cis Elenchis” Aristoteles. Sebagaimana diketahui kan sekaligus membuktikan bahwa landasan
bahwa kesesatan-kesesatan berpikir atau kesala kebenaran dari preposisi kaum Sofis sangat
han nalar sudah lama menjadi pusat perhatian lemah. Landasan untuk dijadikan premis tidak
para pemikir, terutama Aristoteles (384 s.M.–322 benar sehingga simpulannya juga tidak benar.
s.M.). Ditelitinya dan ditemukannya kesalahan Aristoteles berhasil mengenali kesalahan
berpikir yang dengan sengaja menyesatkan kesalahan mendasar tersebut dan kemudian
orang dapat dikatakan secara kebetulan, meng mengkritisinya. Sebagaimana dicatat oleh W. A.
ingat pada zaman Aristoteles hidup, kaum sofis Pickard (2007), Antony Flew (1998), dan Nich
menggunakan keterampilan retorika dan kepin olas Capaldi (1987) inilah salah satu jasa besar
72 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III, 2011

Aristoteles dalam logika selain temuannya men menyediakan kunci untuk memahami reto
genai silogisme. Tanpa mengamati dan berhasil rika Aristoteles.
membongkar kesesatan-kesesatan berpikir kaum
Sofis, kita tidak pernah tahu betapa sering tidak Metodologi penelitian dimulai dengan me
ada korelasi antara kebenaran (isi pernyataan) ngumpulkan iklan politik pasangan capres dan
dan berpikir lurus atau berpikir logis dan betapa cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
sesat pikir dapat digunakan untuk memengar dan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabo
uhi publik agar publik bersimpati dan memberi wo Subianto. Karena itu, pertama-tama akan di
kan dukungan kendatipun argumen yang diaju paparkan lebih dahulu objek yang diteliti, yakni
kan sebenarnya dibangun atas dasar kepalsuan, iklan politik Mega dan SBY di media massa teru
bukan pada kebenaran. tama teksnya (what to say) yang terintegrasi den
Sebagaimana kita ketahui bahwa maha gan visual (gambar dan aspek yang menarik per
karya Aristoteles tentang logika tertuang dalam hatian lainnya). Teks iklan merupakan bagian
buku Organon. Ia sendiri tidak menulis, namun yang paling penting dalam komunikasi politik
murid-murid Aristoteles yang mengabadikan sebab di dalamnya dapat direkonstruksi pesan
pesan yang hendak disampaikan serta ekspe
pemikirannya dalam Organon yang terdiri atas
beberapa buku, yakni sebagai berikut. ktasi-ekspektasi apa yang diharapkan sehingga
1. Kategori (Latin: Categoriae) memperkenalkan terpaan iklan itu kepada khalayak diharapkan
10 klasifikasi Aristoteles. Kategori-kategori membuat khalayak berbuat. objektif komunika
yang dimaksudkan terdiri dari substansi, si politik yang hendak dicapai oleh kedua calon
kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, presiden ialah adanya dukungan penuh audiens
situasi, kondisi, tindakan, dan passi. agar memilih mereka menjadi presiden.
2. Interpretasi (Latin: De Interpretatione, Yunani: Setelah data terkumpul maka akan diadakan
Perihermenias) memperkenalkan konsep Ar klasifikasi dan kategorisasi untuk dilihat antar
istoteles tentang proposisi dan penilaian, hubungannya satu sama lain. Selanjutnya, teks
serta berbagai hubungan antara afirmatif, iklan akan dianalisis menggunakan De Sophisti
negatif, proposisi universal dan khusus. Ini cis Elenchis, yakni metode yang ditemukan Aris
adalah kontribusi paling penting dari Aris toteles untuk membongkar kesesatan-kesesatan
toteles untuk filsafat bahasa. Buku ini juga nalar ala kaum Sofis. Metode ini sangat cocok
membahas masalah kontingensi masa de untuk menganalisis teks iklan atau pesan-pesan
pan.
politik Mega-SBY sebab di atas permukaan tam
3. Prior Analytics (Latin: Analytica Priora) mem
paknya benar, namun sesungguhnya terdapat
perkenalkan metode silogisme, berpendapat
kesesatan-kesesatan nalar, terutama dalam hal
untuk kebenaran dan membahas inferensi
relevansi kebenaran (isi pernyataan) dan formu
induktif.
lasinya (susunan kalimat).
4. The Posterior Analytics (Latin: Analytica Pos
teriora) berkaitan dengan demonstrasi, defi Terdapat dua klasifikasi kesesatan, yakni ke
nisi, dan pengetahuan ilmiah. sesatan dalam bahasa dan kesesatan dalam hal
5. Topik (Latin: Topica) bagaimana membangun relevansi. Di bidang kesesatan bahasa, dikenal
argumen dan simpulan yang valid bahwa kesesatan dalam aksentuasi, ekuivokasi, amfi
kemungkinan bukan sesuatu yang pasti. Da boli, dan metaforis. Sementara kesesatan dalam
lam risalah ini, Aristoteles menyebut Predi relevansi ada tiga belas, yaitu
cables, kemudian dibahas oleh Porphyry 1. argumentum ad populum (argumen yang
dan ahli logika skolastik. mengatasnamakan rakyat),
6. Sophistical Refutations (Latin: De Sophisticis 2. argumentum ad auctoritatem (argumen yang
Elenchis) memberikan pembuktian akan kes mengandalkan otoritas),
alahan-kesalahan logis (logical fallacies), dan 3. argumentum ad hominem (argumen yang di
dasarkan pada manusia/pribadi),
73 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III,2011

4. argumentum ad baculum (argumen yang me Dengan menggunakan “pisau analisis” De


nakut-nakuti), Sophisticis Elenchis kita akan melihat bahwa
5. argumentum ad misericordiam (argumen yang iklan politik Mega dan SBY menggunakan for
menimbulkan rasa iba/belas kasihan), mat pertama, kedua, dan ketiga (Argumentum ad
6. argumentum ad verecundiam (memberikan populum, Argumentum ad auctoritatem, dan Argu
rasa malu pada lawan),
mentum ad hominem) dan argumen yang dijadi
7. ignoratio elenchi (simpulan yang tidak rel
kan fondasi sebenarnya menyesatkan.
evan dengan premis),
Sesungguhnya, iklan-iklan kedua calon Pres
8. argumentum ad ignoratiam (pernyataan yang
iden dalam Pemilu 2009 tersebut adalah retorika
dinyatakan benar karena kesalahannya tidak
terbukti salah), politik dan komunikasi yang dibangun adalah
9. petitio principii (simpulan atau pernyataan komunikasi yang mengelabui atau membodohi
pembenaran di mana di dalamnya premis dan ini mencederai nilai-nilai komunikasi sebab
digunakan sebagai kesimpulan dan seba seperti ditegaskan kembali oleh Ibnu Hamad
liknya, kesimpulan dijadikan premis), (2010) bahwa nilai tertinggi dalam komunikasi
10. kesesatan non causa pro causa (post hoc ergo ialah kejujuran yang disebut sebagai summum
propter hoc/false cause bukan alasan sebena bonum.
rnya, tapi dijadikan sebagai alasan), Berikut ini iklan (visual) kedua calon presi
11. kesesatan aksidensi (suatu kebenaran yang den dalam Pemilu 2009. Perhatikan dengan sak
kebetulan/sementara dijadikan argumen sama bahwa tanpa ditafsirkan dan dimaknai,
untuk menarik simpulan bahwa semua hal sebenarnya data ini sudah berbicara banyak.
demikian),
Khalayak langsung dipaksa untuk mengamini
12. kesesatan karena komposisi dan divisi (ang
bahwa SBY-Boediono “terus berjuan untuk
gapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi
rakyat”.
individu atau beberapa individu dari suatu
kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) Khalayak yang kritis akan bertanya, “Apa be
bagi seluruh kelompok secara kolektif), dan nar SBY-Boediono telah berjuang untuk rakyat?
13. kesesatan karena pertanyaan yang kom Jika benar, mana buktinya? Jika memenangkan
pleks (pernyataan yang disusun sedemikian Pemilu 2009, perjuangan seperti apa yang mer
rupa sehingga sepintas tampak pernyataan eka teruskan untuk rakyat?
sebagai yang sederhana, namun sebetulnya Lalu, perhatikan dengan saksama iklan
bersifat kompleks). (visual) pasangan Mega-Prabowo. Serta merta
iklan ini menggiring khalayak untuk menyetujui

Pembahasan
orang awam tidak melihat atau menyadari
bahwa sebenarnya terdapat kesesatan-kesesatan
dalam pesan dan komunikasi politik Megawati
Soekarno Putri (Mega) dan Susilo Bambang
Yudhoyono (selanjutnya disingkat SBY). Untuk
itulah dunia akademik terpanggil mengadakan
penelitian agar masyarakat tercelik dan mitos
mitos atau kepalsuan dalam komunikasi politik
dapat dieliminasi sehingga komunikasi kembali
ke fitrahnya yang senantiasa mengedepankan
dan berlandaskan asas kejujuran sesuai dengan
arti harfiahnya.
74 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III,2011

kedua pasangan dan dengan demikian akan me pada rakyat agar mereka memberikan dukung
milihnya. Hal ini nyata dari tulisan di iklan yang an (suara). Kita juga akan melihat irrelevansi
berbunyi, “Mega-Prabowo Presiden & Wakil antara kenyataan (isi pesan) dan kalimat (tools)
Presiden Pilihan Kita”. Selain merasa di-fait ac atau pernyataan.
compli, khalayak yang kritis akan bertanya: Dari Pada bagian yang membahas metode sudah
mana datangnya simpulan (konklusi) bahwa dikemukakan bahwa dari sekian banyak bentuk
Mega-Prabowo adalah calon presiden dan wakil sesat-nalar maka Argumentum ad populum dan
presiden pilihan kita? Saya tidak merasa mereka Argumentum ad auctoritatem yang digunakan
adalah pilihan. baik oleh Mega maupun SBY dalam beriklan dan
dalam menyampaikan komunikasi politik. Men
Dalam komunikasi politik, kalimat-kalimat gapa kedua bentuk ini yang digunakan, agaknya
atau jargon-jargon seperti itu adalah retorika un karena selain mudah, kesesatan nalarnya tidak
tuk menarik simpati khalayak. Nanti kita akan tampak. Selain itu, kedua bentuk De Sophisticis
melihat bagaimana isi (komprehensi) pernyata Elenchis ini kuat dalam menarik minat dan per
an atau pesan politik itu dalam bangun logika. hatian khalayak sehingga dengan mudah mer
Lalu, mengaitkan pesan yang sama, yang men eka dipengaruhi, dipersuasi, dan digiring untuk
gatasnamakan rakyat, dengan formulasi atau bertindak dan melakukan sesuatu.
bangun pernyataan (kalimat) yang bersimpati a) Argumentum ad populum
Argumen yang mengatasnamakan rakyat
atau khalayak. Berasal dari kata Latin “pop
ulus” berarti rakyat atau massa. Dengan
demikian, argumentum ad populum adalah
argumen dengan tujuan menghasut massa,
rakyat, kelompok untuk membakar emosi
komunikan dengan alasan bahwa pemiki
ran yang melatarbelakangi suatu usul atau
program adalah demi kepentingan rakyat
atau kelompok itu sendiri. Argumen ini ber
tujuan untuk memperoleh dukungan atau
membenarkan tindakan si komunikator.
Dalam argumen ini, pembuktian logis
tidak diperlukan/tidak digunakan. Yang
penting ialah menggugah perasaan massa
pendengar, membangkitkan semangat dan
membakar emosi orang banyak agar mener
ima suatu pernyataan tertentu.
b) Argumentum ad auctoritatem
Argumen ini mendasarkan pada otoritas
atau kewibawaan tertentu. Berasal dari kata
Latin “auctoritas” yang berarti kewibawaan
adalah sesat pikir yang nilai penalaran
nya ditentukan oleh otoritas (keahlian atau
kewibawaan) orang yang mengemukakan
nya. Jadi, suatu gagasan diterima sebagai
gagasan yang benar hanya karena gagasan
tersebut dikemukakan oleh seorang yang
75 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III, 2011

sudah terkenal karena keahliannya, misal itu, dibutuhkan kemampuan analisis tajam un
nya mengutip riset atau data statistik. tuk membongkar kesesatan-kesesatan nalar den
c) Argumentum ad hominem gan bertitik tolak pada logika formal.
Argumen ini dipakai untuk menyerang Akan tetapi, sebenarnya sesat nalar iklan
pribadi seseorang. Berasal dari kata Latin politik secara naluriah dapat ditangkap kha
“homo-homini” yang berarti manusia atau layak melalui common sense, dengan asumsi bah
orang. Kesesatan dalam argumen ini jelas, wa tingkat pendidkan khalayak rata-rata SMA.
yakni yang diserang pertama-tama bukan ar Mereka sudah bisa berpikir nalar dan kritis, da
gumen itu sendiri, melainkan pribadi orang pat memilah
lead) dan manamana
yangiklan
bukan.
yang menyesatkan (mis-
yang menjadi lawan. Seakan-akan bilamana
pribadinya cacat atau jelek maka pendapat Di dunia Barat, yang budaya nalarnya su
atau hal-hal lain juga jelek dan salah, pada dah memasyarakat, iklan politik sudah biasa.
hal belum tentu demikian. Perang iklan antarkandidat presiden bukan han
ya melalui iklan, melainkan juga melalui debat
Jelang dan selama pemilu presiden 2009, terbuka. Publik dipersilakan menilai dan me
muncul fenomenon menarik yang selama ini be nentukan. Perbedaannya ialah bahwa di Barat
lum pernah ada, yakni terjadi perang iklan poli perang antartokoh politik menggunakan rasio
tik terbuka antara mantan presiden dan presi dengan memajukan evidence dan program yang
den incumbent, Mega dan SBY. Keduanya saling jelas, nyata, dan aplikatif. Memang ada yang
berlomba menggunakan pengaruh media guna menyerang pribadi, tetapi sangat sedikit. Bah
merebut massa untuk meraih kursi RI-1. kan, argumen yang terarah menyerang pribadi
Menanggapi pemanfaatan media untuk tokoh lawan bisa menjadi bumerang karena
kampanye, beberapa tokoh menyatakan bahwa masyarakat muak dan sadar itu bukan alasan
perang iklan ala Mega-SBY kurang mendidik. (reasoning) yang kuat dalam berdebat.
Tidak! Sebaliknya, ini langkah maju, ditilik dari Di Amerika misalnya, pada tahun 1990-an
sisi pemanfaatan teknologi informasi. Apalagi, perang iklan antarpolitikus sudah marak. Kajian
tim sukses keduanya menyadari bahwa media kajian media dari berbagai teori dan sudut pan
sangat vital memengaruhi opini publik. Terpaan dang juga banyak dan muncul dalam berbagai
media (media exposure) diharapkan menjangkau ragam. Rekonstruksi di balik wacana dan teks
khalayak, sedemikian rupa sehingga kampanye iklan dan pesan/komunikasi politik dibongkar.
mencapai sasaran dan tujuan. Ideologi media yang memuat iklan politik juga
Iklan politik bukan hanya menguntungkan ditengarai dari berbagai teori. Teori media fram
pengiklan, melainkan juga pihak lain. Misalnya, ing, bagaimana melihat ideologi di balik pemb
agen dan media yang memuat (menayang)-kan. ingkaian peristiwa, fakta, opini, dan iklan suatu
Pada gilirannya, iklan politik juga jadi ajang media, lahir dari debat pro dan kontra seputar
pencerdasan masyarakat. Masyarakat dapat me etis tidaknya pemuatan iklan politik.
nilai kejujuran dan bobot pesan dalam komu Hy Ruchlis dan Sandra oddo dalam buku
nikasi politik sehingga akhirnya dapat menentu Clear Thinking (Prometheus Books, 1990) mem
kan pilihan yang tepat. bahas kesesatan nalar dalam iklan-iklan. Bahwa
Persoalannya, bagaimana menggiring ma iklan, menurut mereka, bertujuan untuk mem
syarakat dapat mengkritisi pesan iklan politik? persuasi publik daripada mengedepankan ke
Dengan tingkat pendidikan rata-rata bangsa benaran objektif. Ketika diterpa iklan, sadarlah
kita seperti saat ini, tidak mungkin mengharap bahwa Anda tengah dipersuasi dan diprovokasi
kan semua warga sanggup memilah alur nalar untuk melakukan sesuatu seturut kemauan si
iklan politik yang jujur, sekaligus valid, sebagai pengiklan. oleh karena itu, telitilah kesalahan
sebuah bangun komunikasi yang benar. Untuk argumen dari alur nalar sebuah iklan.
76 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III, 2011

Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ries Komunikasi politik yang hendak disampai
dan Ries (2002) bahwa iklan akan gagal men kan Mega melalui pengulangan pesan, pemerin
jalankan fungsinya manakala kegiatan public tahan SBY gagal total memajukan kesejahteraan
relations-nya dinafikan. rakyat. Karena itu, jangan pilih pemimpin yang
Jadi, apakah iklan politik buruk? Tidak! Ter tidak berpihak pada rakyat. Komunikasi politik
gantung pada bagaimana isi dari iklan itu send melalui iklan dilihat dari isi pesan, tidak salah.
iri, apakah relevan atau tidak dengan kenyataan Namun, yang keliru ialah tahap untuk sampai
yang sebenarnya. Selain itu, apakah khalayak pada simpulan, selain format rumusan iklan
mau dipengaruhi atau tidak oleh iklan. Yang politik yang menggunakan kesesatan nalar ala
penting, iklan politik tidak masuk ranah pribadi kaum Sofis.
seseorang, melanggar batas-batas kepantasan Ikon dan pakar logika, Aristoteles (384 s.M.)
HAM, dan tidak membelenggu kehendak bebas pada zamannya merasa gerah oleh ulah kaum
khalayak untuk menjatuhkan pilihan. Sofis yang memutarbalikkan data dan fakta un
Sejauh iklan hanya menerpa, dan keputusan tuk kepentingannya, bukan demi kebenaran.
ada pada khalayak, iklan apa pun pada hakikat Kaum Sofis dengan sengaja menggunakan kes
nya netral. Ada strata khalayak tertentu yang esatan-kesesatan nalar demi tujuan politis. Ha
tidak terpengaruh iklan, umumnya kaum ter sil amatan dan serangan balik Aristoteles pada
pelajar. Akan tetapi, ada golongan tertentu yang kaum Sofis, kemudian melahirkan metode logis
benar-benar habis dimakan kampanye iklan dan formal untuk membongkar mitos dan kesalahan
menjadi korban “pembodohan politik”.
nalar yang disebut De Sophisticis Elenchis atau so
Sebelum menganalisis bagian mana isi komu
phistic refutations yang terdiri atas 34 bab.
nikasi politik Mega dan SBY sesat-nalar, alangkah
Banyak kesesatan nalar yang ditengarai Aris
baiknya kita menyimak teks (isi/pesan) komuni
toteles secara ilmiah-formal. Namun, baik iklan
kasi politik mereka yang berikut ini.
politik Mega maupun SBY menggunakan argu
mentum ad populum (argumen yang mengatasna
”Rakyat Berhak BBM Lebih Murah Lagi.” makan rakyat). Yang berbeda ialah bahwa iklan
Mega selanjutnya menggunakan agumentum ad
Megawati: Turunnya BBM 3x bukan prestasi pemerin hominem (argumen yang menyerang pribadi).
tah, tapi hasil otomatis turunnya minyak dunia. Daripa
Sementara pada iklan politik SBY, argumentum
da mengklaim yang bukan prestasinya, jauh lebih sehat
pemerintah mengakui kegagalannya untuk empat hal ad auctoritatem, yakni bangun kesesatan nalar
yang sangat mendasar dibidang ekonomi: yang mengusung otoritas untuk membenarkan
1. BBM masih mahal, padahal minyak dunia sudah tu perbuatan dan tindakannya.
run 70% Dengan formulasi ”Rakyat Berhak BBM Le
2. Sembako semakin tak terjangkau bih Murah Lagi” iklan Mega jelas mengatasna
3. Kesenjangan ekonomi semakin lebar makan rakyat. oleh dan melalui iklan tersebut,
4. Pemerintah gagal penuhi target menurunkan ke
rakyat diprovokasi, emosi mereka dibakar, seo
miskinan dan pengangguran.”
lah-olah pemerintahan SBY telah merampas hak
rakyat karena harga BBM tak terjangkau.
Iklan PDIP selalu muncul dengan pesan uta
Lalu, pernyataan ”Mengklaim yang bukan
ma, seperti tampak dalam pengulangan (repetisi)
prestasinya” (baca: SBY mengklaim beberapa in
pesan yang konsisten. Ini sesuai dengan hakikat
dikator berkehidupan berbangsa dan bernegara
dan tujuan iklan, menimbulkan kesan tunggal baik seperti isi pesan iklannya) menggunakan
(single minded) pada khalayak. ”Repeat, repeat, re trik kesesatan nalar kaum Sofis, argumentum ad
peat the message. That’s a basic principle of advertis
hominem, yakni argumen yang menyerang pri
ing” (Hy Ruchlis dan Sandra oddo: 216).
badi seseorang. Karena fokusnya pribadi, pem
77 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III, 2011

bunuhan karakter adalah tujuan, sedangkan ala dapat menangkap nilai dan nuansa kejujuran
san rasional dan kebenaran dinafikan. Ini jelas yang terbungkus di dalamnya.
tidak sesuai dengan jalan logika dan menyalahi
prinsip-prinsip komunikasi yang harus dibang
un di atas landas kejujuran dan kesetaraan (Bak Simpulan dan Saran
ker, 2000).
Sementara itu, iklan Politik SBY dibuka den Proposisi mengandung kebenaran (ilmiah)
gan klaim yang mengatasnamakan rakyat atau jika secara logis dan secara data (isi) terdapat ko

argumentum ad populum. Selengkapnya demiki relasi yang positif. Antara isi dan kemasan harus
an: terdapat relasi di mana isi merupakan inti dari
komunikasi itu sendiri dan bukan terletak pada
”Partai Demokrat: Berjuang untuk Rakyat bahasa sebagai alat penyampaian pesan dalam
komunikasi. Sayangnya, kaum awam kurang
69% Rakyat Puas atas Kinerja Pemerintahan mengkritisi atau kurang dapat membuktikan
Presiden SBY (sumber: Lembaga Survei Indonesia
bahwa di dalam komunikasi politik terdapat
2009)
kesesatan-kesesatan nalar yang dengan sengaja
Yang meningkat: penghasilan rakyat (18%)
dengan mengusung data dari BPS. Anggaran kes dipakai komunikator untuk memengaruhi opini
ehatan naik (sumber APBN).” khalayak dan pada gilirannya membujuk mer
Yang menarik, iklan politik SBY menggunakan eka untuk melakukan tindakan politik tertentu
otoritas. Dalam hal ini, Lembaga Survei Indonesia, sesuai dengan kemauan atau agendanya.
Badan Pusat Statistik, dan Nota Keuangan APBN. Menjelang dan selama Pemilihan Presiden
2009, capres Megawati Soekarnoputri dan Susi
lo Bambang Yudhoyono menggunakan logika
Di mana letak kesalahan nalar iklan ini? sesat-nalar ala De Sopisticis Elenchis di dalam
Kesalahannya terletak pada argumentum ad auc komunikasi politiknya untuk memengaruhi
toritatem, mengandalkan otoritas untuk mem khalayak agar mendukung dan akhirnya memi
benarkan argumennya. Seolah-olah jika otoritas lih mereka. Argumen yang digunakan ialah Ar
bicara, kebenaran mutlak dengan sendirinya. gumentum ad populum dan Argumentum ad
Padahal, otoritas yang menelurkan data pun auctoritatem yang jika dicermati sebenarnya
bisa berbuat kesalahan. Misalnya, apakah survei tidak mempunyai dasar kebenaran yang kuat.
LSI dan BPS sudah sahih, bagaimana caranya Argumen yang mengatasnamakan rakyat dan
melakukan survei, di mana, dan pada strata so argumen yang mengandalkan otoritas sepintas
sial bagaimana? Semuanya itu memengaruhi ha tampak lurus secara nalar, namun ditinjau dari
sil survei sehingga otoritas sendiri masih diper sisi kebenaran (isi) tidak mempunyai dasar yang
tanyakan kejujuran, kesahihan, dan validitasnya kuat. Antara isi pesan dan preposisi irrelevan se
secara logis-ilmiah. hingga simpulan tidak valid dan dengan sendi
Yang tidak objektif ialah argumentum ad auc rinya menyesatkan.
toritatem iklan yang mengambil sumber Nota Komunikasi politik jelang dan selama Pil
Keuangan APBN. Bukankah nota keuangan pres 2009 sarat dengan muatan retorika yang ti
APBN dapat direkayasa, apalagi dikeluarkan dak mengandung kebenaran dan kejujuran, pa
semasa pemerintahan presiden incumbent yang dahal dalam komunikasi kejujuran adalah nilai
sarat kepentingan? tertinggi (bonum commune). Apabila komuni
Sebagai bentuk komunikasi politik, iklan kasi dibangun di atas ketidakjujuran maka hasil
politik sah-sah saja. Yang penting, masyarakat nya juga adalah ketidakjujuran. Pesan-pesan
sadar dan awas dengan argumentasi serta for yang disampaikan kepada khalayak dengan
mulasinya. Yang paling pokok ialah khalayak demikian adalah sekadar isapan jempol, sesuatu
78 Iklan Politik di antara Keindahan dan Kesesatan Nalar VoL III, 2011

yang menyenangkan dan menarik simpati se Daftar Pustaka


saat, namun di masa depan akan mendatangkan
kekecewaan. Sumber Cetak
Sebaiknya komunikasi apa pun, termasuk Capaldi, Nicholas. 1987. The Art of Deception. An
komunikasi politik, dibangun atas dasar keju Introduction to Critical Thinking. New York:
juran. Apa yang dikomunikasikan adalah se Promotheus Books.
Festinger, Leon. 1985. A Theory of Cognitive Disso
suatu yang given, data apa adanya yang tidak
nance. California: Stanford University Press.
didistorsi, apalagi dengan sengaja dibelokkan
Flew, Antony. 1998. How to Think Straight. New
atau dimaknai untuk tujuan tertentu. Dalam hal
York: Promotheus Books.
ini, data jauh lebih penting daripada penjelasan Putra Sareb, R. Masri “Komunikasi Politik Tidak
hipotesis. Isi atau pesan komunikasi politik Me Jujur” dalam Suara Pembaruan, 12 Februari
ga-SBY jauh dari bonum summum. Seusai Pil 2009.
pres 2009, keduanya tidak pernah beriklan atau Ries, Al dan Laura Ries. 2002. The Fall of Adver
menyampaikan pesan atau berkomunikasi poli tising and the Rise of PR. New York: Harper
tik dengan rumusan dan cara yang sama. Hal ini Business.
membuktikan bahwa terdapat agenda tertentu Ruchlis, Hy dan Sandra oddo. 1990. Clear
dari mereka untuk menggunakan dan mema Thinking. New York: Promotheus Books.
nipulasi khalayak dan kenyataan ini menunjuk
kan bahwa sesat-nalar dalam komunikasi politik online
mereka tidak terbantahkan. Pickard, W. A. 2007. on Sophistical Refutations
by Aristotle. eBooks@Adelaide.
Ultimart, Maret 2011, hal 79-91 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya


di Candi Borobudur

M.S. GUMELAR
Universitas Multimedia Nusantara
michael.gumelar@gmail.com
Scientia Garden Jln. Boulevard Gading Serpong
Tangerang–Indonesia

Diterima: 22 Januari 2011


Disetujui: 30 Januari 2011

Abstract:
Storyboard and comic are more loved as media than any others in visualizing ideas or insights. The media
make ideas more easily accepted and comprehended than words. One picture speaks more than one thousand
words. This was true in the past and is now. The historical evidence of these sorts of media can be enjoyed until
now as they are seen in the reliefs of Borobudur Temple which are considered as an ancient form of the embryo
of storyboard and comic as we know them now.

Keywords: Borobudur, Comic, Storyboard, cikal bakal

Pendahuluan
Borobudur adalah sebuah bangunan suci
agama Buddha yang dibangun pada tahun 850
Masehi pada masa Mataram Kuno di bawah
pemerintahan Dinasti Syailendra dan di masa
kini berada di area pemerintahan Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Candi Borobudur dibentuk di atas gundu
kan bukit dan diperkirakan ditutupi oleh dua
juta bongkah batu berbentuk persegi dan juga
ada yang diukir relief, sebagian merupakan
dinding-dinding berupa relief yang mengisah
kan ajaran Buddha Mahayana. Candi tersebut Gambar1 http://www.primaironline.com/images_
berukuran sisi-sisi 123 M, sedangkan tingginya content/201043Candi%20Borobudur%20vibizdaily.com.jpg

termasuk puncak stupa yang sudah tidak ada


karena disambar petir, yaitu setinggi 42 M, yang
ada sekarang tingginya tinggal 31,5 M (sumber:
http://mypattiro.blogspot.com/2008/05/candi Storyboard adalah urutan gambar-gambar
borobudur-warisan-budaya-dunia.html). yang cenderung tanpa teks, hingga dengan me
Kini setelah tahu Borobudur secara sekilas, lihat storyboard tersebut, kita akan tahu maksud
ada hal lain yang membuat Borobudur men dari gambar-gambar tersebut dari awal hingga
jadi objek studi untuk penelitian, yaitu bila di akhir. Lalu, storyboard ini dijadikan acuan un
hubungkan dengan storyboard. tuk membuat animasi ataupun movie.
80 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

Gambar 2 http://www.pingmag.jp/images/article/storyboard05.jpg bagai warisan leluhur yang adiluhung dari


sisi lain, yaitu storyboard dan comic.
Namun, gambar yang berurutan tidak han 4. Sumbangsih terhadap bangsa Indonesia agar
ya storyboard, comic juga demikian, dan comic pola pikirnya berkembang dan membangun
kepercayaan dirinya agar mulai membuat
teori-teori sendiri dan tidak menjadi pengi
kut dari bangsa atau negara-negara lain.

cenderung sama seperti storyboard, yaitu uru


Gambar 3
tan gambar-gambar yang cenderung diberi teks
walaupun boleh tidak diberi teks, dan comic Studi Pustaka
akan cenderung menjadi bentuk cetak walaupun
di masa kini boleh saja menggunakan format vir Komik dalam etimologi (asal mula kata) ba
tual seperti di internet ataupun sejenisnya. hasa Indonesia berasal dari kata ”comic” yang
kurang lebih secara semantics (arti) berarti ”lucu”,
Tujuan dan Manfaat Penelitian ”lelucon” atau kata kōmikos dari kōmos ‘revel’ ba
hasa Yunani yang muncul sekitar abad ke-16.
1. Menjembatani bahwa storyboard dan comic Pada awalnya, comic ditujukan untuk mem
tidak hanya di kertas, tetapi boleh di media buat gambar-gambar yang menceritakan secara
lain, seperti kayu, batu, virtual seperti di
semiotics (simbolis) maupun secara hermeneutics
internet atau media lainnya nanti bila ada
(tafsiran) tentang hal-hal yang lucu.
yang baru lagi.
Pada mulanya, comic justru dimulai dari
2. Mencari bukti bahwa di masa lalu budaya
membuat storyboard ataupun comic sudah comic strip yang kerap ditemukan di beberapa
ada sejak lama, bahkan sekitar satu mileni majalah atau koran-koran di masa lalu. Comic
um yang lalu. strip muncul pertama kali di masa lalu yang ter
3. Mengembangkan dan menemukan lagi le catat adalah Yellow Kid (http://en.wikipedia.org/
bih jauh potensi yang ada di Borobudur se wiki/The_Yellow_Kid).
81 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

Ada banyak definisi comic menurut berba


gai versi dan dikeluarkan oleh banyak penga
rang buku, hingga membingungkan bagi orang
awam. Ada beberapa teori yang ada, yaitu
”Juxtaposed pictorial and other images in delib
erate sequence, intended to convey information and/
or produce an aesthetic response in the reader.” Scott
McCloud dari buku Understanding Comics: the In
visible Art, 1993.
McCloud menekankan bahwa comic adalah
”gambar yang berjajar dalam urutan yang di
sengaja, dimaksudkan untuk menyampaikan
Gambar 4 http://en.wikipedia.org/wiki/The_Yellow_Kid informasi atau menghasilkan respons estetik
dari pembaca”, tetapi akan menjadi rancu bila
Seiring dengan perkembangannya, comic ada buku yang di dalamnya menjelaskan urutan
tidak lagi dibuat secara comic strip dan untuk proses suatu cara kerja, seperti manual book atau
tema atau genrenya sudah tidak cenderung ke sejenisnya, yang juga bukan comic, tetapi lebih
hal-hal yang lucu lagi, tetapi lebih meluas ke cenderung disebut dengan nama infographic.
tema atau genre lainnya, dari aksi, horor sampai Lalu, dari Encyclopedia Britanica, yang dapat
fiksi ilmiah. juga secara online diakses di site berikut: http://
Sementara itu, storyboard muncul di zaman www.britannica.com/EBchecked/topic/127589/
pembuatan sinema. Storyboard berasal dari kata comic-strip/278929/A-definition-of-terms
story yang artinya cerita atau bertumpuk dan board ”A comic book is a bound collection of strips,
artinya papan atau lembaran tebal. each of which typically tells a single story or a gag
Storyboard digunakan untuk memprevisu (joke) in a few panels or else a segment of a continu
alisasikan adegan sebelum dibuat animasi, dan ous story. Most of the more popular newspaper comic
atau cinemanya. Hingga caranya juga berurutan strips eventually are collected over a varying period of
seperti comic. Namun, comic juga boleh dijadi
time and published in book form.”
kan storyboard.
”Di mana lebih menekankan pada bentuk
buku, dan ”menyatukan koleksi comic strips
yang cenderung untuk membuat lelucon dalam
beberapa panel secara per segmen atau bersam
bung, kebanyakan dari comic strips yang terbit
dalam waktu tertentu lalu dikumpulkan dan
diterbitkan ulang dalam bentuk buku.”
Padahal di era sekarang, comic tidak hanya
dibuat untuk buku. Ada format lain di masa lalu
dan di masa sekarang ataupun di masa depan
akan cenderung berbeda mediumnya dan comic
juga tidak harus dari bentuk comic strips yang
cenderung kotak-kotak untuk panelnya kemu
dian digabung-gabungkan sebab panel comic
sekarang bervariasi sesuai kebutuhan dan mak
sud dari pembuatnya, dan juga gaya cerita tidak
Gambar 5 http://www.pikistrips.com/ps/comic_strip/s/
image/11/178/382/comic-p.jpg?1199256513 harus lucu.
82 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

Metode
Dalam studi research ini, metode yang digu
nakan adalah metode analisis data di Borobudur
dan mendokumentasikan beberapa relief yang
diperlukan, pencarian data sesuai kebutuhan
serta tahapan-tahapannya relevan dan cende
rung qualitative description.

Gambar 7 Patung Buddha di area puncak Borobudur-Nirwana

3. Pencarian data saat di lapangan serta anali


sis lanjutan.
4. Penemuan bukti sebagai pendukung studi.

Pembahasan
”Comic adalah urutan-urutan gambar yang
ditata sesuai tujuan dan filosofi pembuatnya
hingga pesan cerita tersampaikan. Comic cende
rung diberi lettering yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan.” M.S. Gumelar

Gambar6
mencari buktiide
Tahapan di dan
tempat yang dibutuhkan,
penyamaan visi serta

yaitu Candi Borobudur sebagai objek dan


tempat penelitian, hingga menjadi urutan
sebagai berikut.
1. Ide tentang comic dan storyboard serta ada
kah di masa lalu peninggalan sejarah di
daerah tertentu ada kemungkinan seben
tuk comic atau storyboard dalam media
yang sesuai zamannya? Hingga ide muncul
bahwa batu merupakan salah satu media
yang mungkin, dan Borobudur merupakan
pilihan tepat karena ada banyak relief, dan
bertulisan.relief ada kemungkinannya juga
biasanya

2. Analisis, walaupun secara storyboard, re


lief di Candi Borobudur merupakan suatu
kepastian, tetapi tantangannya adalah me
nemukan tulisan di relief yang ada di candi
tersebut untuk memperkuat bahwa di za
man dahulu sudah ada cikal bakal comic
versi modern ini, dan ingin menunjukkan
bahwa nenek moyang kita di masa lalu su- Gambar8 http://cartoonsnap.com/blogspot/images/HoboKenfrom
HobokenSinglePageComicby_AD23/HOBOKenHaHaComics44
dah berpikiranjauh ke depan. Page49.jpg
83 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

Definisi tersebut muncul sesuai dengan ke Demikian juga storyboard, boleh menggu
butuhan definisi terkini yang sesuai zaman. Dari nakan medium foto yang telah di-print dan di
situ terlihat jelas bahwa Medium Comic juga jejerkan bersebelahan hingga memudahkan un
tidak harus berupa buku, dapat secara tradisio tuk memahami adegan yang akan dibuat cinema
nal, seperti batu, kayu, tanah, kanvas, danbahan atau live action-nya.
bahan tradisional lainnya, seperti relief berurut
yang ada di Borobudur, dan tidak harus diberi
lettering. Oleh karena itu, ada kata ”cenderung”
yang penulis beri tanda huruf miring (Italic),

Gambar 11 http://www.lul.se/templates/page____6806.aspx

Gambar 9

serta juga secara virtual seperti di internet


hingga mampu merambah komputer maupun
mobile phone (handphone). Ditilik dari ukuran,
comic juga sudah bervariasi, tidak lagi berben
tuk comic strip satu baris atau dua baris, tetapi
lebih fleksibel, sudah satu halaman buku penuh
dengan berbagai macam ukuran yang disesuai
kan dengan kebutuhan (custom), misalnya dari
ukuran A-5.
Gambar 12 http://4.bp.blogspot.com/_LzEFWzy2yGg/TI5qCRnu
Untuk selanjutnya, kita akan menyebut fLI/AAAAAAAABOo/ILafu4yGJwY/s400/Picture+3.png
komik dalam kata aslinya, yaitu ”comic” agar
terjadi standardisasi dengan dunia internasion
Bisa juga membuat comic atau storyboard
al. Seiring dengan perkembangan zaman, comic daribahan tanah lempung lalu menjadi tembikar.
yang dulunya dibuat untuk media kertas, kini Di masa lalu, ada tembikar yang ada ukirannya
mulai merambah pula ke dunia internet hingga dengan gambar ataupun sejenisnya yang kini
disebut dengan webcomic, e-comic, mobile co disebut dengan nama cuneiform.
mic, serta media elektronik lainnya yang relevan.

Gambar 10 Comic di web page, disebut dengan nama webcomic


Sumber: http://komodo-comic.blogspot.com/2007/12/blog Gambar 13 http://cdn.ilovetypography.com/img/2010/07/proto
post_06.html cuneiform4.jpg
84 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

indah, banyak pemandangan, hingga sekitar 45


menit menjadi menyenangkan.
Sesampainya di area parkiran Borobudur,
dari bus langsung turun, membeli tiket, dan ber
jalan ke Candi Borobudur ternyata tidak begitu
lama juga. Sekitar 10-20 menit berjalan santai su
dah sampai di kaki candi tersebut.

Gambar 14 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:zQovbXVmOums6
M::&t=1&usg=__PYuW7_UsYUByBeGvLYNu07HUNwA=

Gambar 16 Pintu masuk area Candi Borobudur.

Gambar 15 http://www.hottnez.com/wp-content/uploads/2009/03/
untitled-15.jpg

Budaya membuat relief tidak hanya ada di


area nusantara di masa lalu, tetapi juga di area
Timur Tengah, seperti relief Abydos helicopter
yang sangat terkenal itu. Gambar 17 Perjalanan di tangga area Candi Borobudur.
Kini, untuk membuktikan bahwa relief di
Candi Borobudur tidak hanya sebagai story
board, diperlukan minimal satu relief yang ada
tulisannya, tulisan yang tentu saja sesuai di za
man itu, baik arti maupun bentuk tulisannya
harus sesuai dan menggambarkan sedikit atau
banyak yang ada hubungannya dengan image
relief atau adegan yang ada di relief bagian terse
but.
Perjalanan ke Borobudur di Magelang, Jawa
Tengah memakan waktu sekitar 30-45 menit
dari Bandara Udara Adi Sutjipto. Perjalanannya
tidak melelahkan karena jalannya sangat bagus, Gambar 18 Di tangga Candi Borobudur
85 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

dilakukan, serta menandai letaknya dengan


memfoto area sekitarnya, hingga memudahkan
memberi arah bagi yang ingin melihatnya secara
langsung.
Saat dari pintu masuk area Borobudur se
perti di gambar 16, lalu mulai berada di kaki
atau area pelataran dasar, akan ada papan info
atau information board yang ada di sebelah ka
nan seperti gambar 22.

Gambar 19

Gambar 22 Ujung tangga masuk dari area bawah tepat di kaki


Borobudur, perhatikan papan info sebagai penanda.
Gambar 20 Relief salah satu bagian yang ada, diasumsikan
sebagai satu panel/ frame.

Gambar 23 Papan info yang sama sebagai navigasi dan identi


fikasi. Perhatikan letak papan info tersebut di kejauhan. Perhati
kan juga susunan dinding batu yang paling dekat.

Gambar 21 Relief secara sequence atau urutan gambar, sama


seperti storyboard ataupun comic panel/ frame.

Pencarian bukti inilah yang diharapkan ada


dan menjadi pendukung studi bahwa leluhur
kita pun tidak ketinggalan zaman di masa itu
bahwa mereka punya cikal bakal comic atau sto
ryboard.
Perjalanan mengamati dan menganalisis
dimulai oleh peneliti hingga akhirnya ditemu
kan juga bukti yang dibutuhkan tersebut dan Gambar 24 Dinding batu tersebut bila diteruskan akan mengarah
dilihat dengan mata sendiri. Dokumentasi pun ke area berikutnya, yaitu tangga masuk dari sisi kiri.
86 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

dur.
lah
bawah
kiri tangga
pintu masuk
Perhatikan pintu
barisan
utama
masuk
relief
di
atau
yang
area
keluar
kaki
ada Borobu-
tepat
di sebe-
di Area relief yang peneliti maksud, di depan
relief, ada penanda lain, yaitu area bangunan
candi kecil dan di sebelah kirinya ada penanda
masuk (bila belum dipindahkan) seperti pada
gambar 27-30.

Gambar 25 Barisan relief ini tepat di bawah kaki tangga yang ada
di gambar 24. Gambar 27

Perhatikan barisan relief yang ada tepat di


bawah tangga pintu masuk atau keluar di sebe
lah kiri pintu masuk utama di area kaki Borobu
dur.

Gambar 28

Gambar 26 Deretan relief dinding berikutnya setelah deretan


relief yang pertama yang ada di bawah tangga gambar 25. Gambar 29
87 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

Gambar 30

Gambar 33
Bila digambarkan, letaknya seperti skema
atau denah berikut ini. Referensi dari gambar 22 Perhatikan lagi gambar 33 ini, di sebelah kiri
sampai gambar 30. atas, ada sebentuk tulisan. Kini, peneliti zoom
lagi agar lebih terlihat jelas tulisan apa?.

Gambar 31 Area yang dilingkari adalah letak dari relief yang


dimaksud.

Kini, fokus pada frame relief kedua, terhi


tung dari sebelah kanan di deretan ini, dimulai
dari relief sebelah kanan. Perhatikan sebelah kiri Gambar 34
atas di gambar 32.

Gambar 32 Gambar 35
88 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

Gambar 36

Gambar 39

Dari image tersebut terlihat teks yang ada di


frame atau teks bagian atas, kurang lebih seperti
teks berikut (gambar 40).

Gambar 37

Gambar 40 Teks mirip dengan tulisan modern yang terbaca 11 8


Jull.

Di teks tersebut, peneliti amati bentuk tu


lisannya mirip dengan huruf modern menggu
nakan abjad Latin, yang seolah terbaca 11 8 Jull.
Tetapi, di teks bagian bawah atau ada di dalam
frame relief tersebut, ada tulisan yang mirip na
mun ada beberapa yang dihilangkan, hingga
seperti 8 Jul saja.

terlihat pada
Image fotoada
yang yang telah
38diambil
tulisannya
Gambar dan diseperti
tersebut zoom

hanya bagian teksnya. Teks terbagi menjadi dua


teks, yaitu teks yang ada di frame batu dan teks
yang ada di dalam image relief tersebut. Gambar Gambar 41 Teks yang kedua, mirip dengan tulisan modern yang
terbaca 8 Jul.
39 adalah hasil inversi/negatif dari image 38.
89 Storyboard dan Comic serta Bentuk Awalnya di Candi Borobudur VoL III,2011

Teks yang pertama seperti terbaca 11 8 Jull


dan yang kedua seperti terbaca 8 Jul. Apakah
kedua arti tersebut sama? Untuk yang pertama,
dianggap sebagai tanda kutip untuk di awal se
banyak dua dan di akhir cukup satu tanda ku
tip? Hingga yang terbaca memang 8 Jul.
oleh karena itu, seharusnya hanya membuat
teksnya satu kali karena kurang terbaca jelas
(readibility) yang kurang hingga mengaburkan
kejelasan makna (clarity) maka ditulis ulang di
bawahnya?.
Dari referensi berikut: http://hpijogja.word
press.com/2009/12/18/candi-borobudur-1/
Dikutip kalimat berikut:

Gambar 42 Perhatikan kemiripannya, tetapi juga berbeda.


”Dr. H.J. Kern dan Dr. N.J. Krom mem
perkirakan bangunan suci ini telah diram
Dari teks tersebut, terbukti bahwa cikal pungkan para pendirinya pada abad IX
bakal storyboard dan juga sekaligus comic di Masehi. Tetapi pada 1950, Dr. J.G. Casparis
masa lalu sudah ada di area nusantara yang kini berhasil membaca Prasasti Karang Tengah
menjadi negara baru yang bernama Indonesia. (Temanggung) yang menyebutkan nama
Tetapi, tantangannya tidak terhenti sampai Borobudur dan menemukan sengkalan/can
di situ. Peneliti harus membuktikan pula ada drasengkala tahun pendirian candi yang ber
hubungan antara image atau relief tersebut de bahasa Sanskerta dan bahasa Kawi. Huruf
ngan teks yang ada karena comic modern pada yang digunakan adalah huruf Kawi. Huruf
umumnya seperti itu. Walaupun sebenarnya, Kawi dikenal juga sebagai huruf Jawa Kuno,
namun Jawa Kuno sebagai bahasa tak bertu
comic tanpa teks juga sudah cukup disebut co
mic, sebagai contoh lihat gambar 43. lis sebenarnya jauh lebih tua daripada ba
hasa dan huruf Kawi”.

Dari kutipan tersebut, diteorikan bahwa tu


lisan tersebut berbahasa Sanskerta dengan huruf
Jawa Kuno (huruf Kawi). Juga berdasarkan link
yang sama pada kutipan kalimat berikut:
Tulisan di kaki candi (bagian Kamadhatu)
mendasari teori kedua Doktor masih bisa
dilihat. Tulisan dengan huruf Kawi itu ber
bunyi ”wirupa” yang tidak sempat dihapus
karena bagian ini ditutup secara terburu
buru. Penutupan bagian kaki dilakukan un
tuk mengatasi melesaknya kaki-kaki candi
oleh beratnya beban sementara bangunan
tidak berfondasi yang solid dan menyelu
ruh. Curahan air hujan serta getaran gempa
membuat dasar-dasar candi melesak dan
miring. Peristiwa ini terjadi pada zaman
para pendiri Borobudur (abad VIII).
Gambar 43 http://www.funs.co.uk/comic/5.html
90 Storyboard dan Comic serta BentukAwalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

Dari situ dapat disimpulkan bahwa tulisan www.ialf.edu/kipbipa/papers/SigitThWa


di atas dan di bawahnya memang satu makna, hyono2.doc
yaitu ”wirupa”. Tentu saja, bila dihubungkan
dengan bagian bawah yang disebut sebagai Ka Didapat kutipan kalimat berikut:
madhatu. Wirupa. Buruk muka. Satu dari 130 relief
Dari kutipan link yang sama di kalimat beri Karmawibhangga. Relief ini tentang orang
kut: orang yang suka membuat gosip dan bicara
Kamadhatu: Alam hawa nafsu. Alam ini tentang hal-hal yang jelek sehingga mereka
lahir lagi dengan wajah yang jelek: mata, hi
menampilkan berbagai kehidupan manu dung, dan mulut yang jelek.
sia yang masih terbenam oleh alam hawa
nafsu. Dalam 160 relief Kamadhatu yang
Tulisan ini tulisan Jawa Kuna. Tulisan ini
merupakan teras paling bawah terdapat leb dari abad 8 atau 9. Tulisan Jawa/Sunda/Bali seka
ih dari 111 wujud kenafsuan manusia atau rang sedikit sama dengan tulisan ini. Ketika itu
kemelekatan manusia pada hawa nafsunya. ada beberapa jenis tulisan di Jawa: tulisan Jawa
Hal ini menunjukkan bahwa yang dimak Kuna, tulisan Pallawa, dan tulisan Dewanagari.
sud dengan nafsu bukan saja nafsu seksual Sekarang, di Indonesia juga ada beberapa jenis
sebagaimana digambarkan secara polos di tulisan: alfabet Latin, tulisan Arab, dan (di Jawa
Candi Kanjuraho dekat New Delhi. dan Bali) tulisan Jawa/Bali.
Relief-relief ini bicara tentang karma. Semua
Rupadhatu: Alam rupa atau alam wujud. orang, yang baik atau yang jahat, mendapat
Alam ini menampilkan semua perwujudan karma. orang yang baik mendapat karma yang
Sang Buddha sebagai titisan Dewa yang me baik, orang yang jahat mendapat karma yang
merlukan badan jasmani (Buddha rupang) jelek. Kalau seseorang meninggal, dia akan re
untuk melaksanakan tugas penyelamatan inkarnasi lagi menjadi orang atau binatang, ter
umat manusia. Sang Buddha sendiri sudah gantung karmanya.
dicerahi, namun masih berbadan jasmani Di situ terlihat jelas ada kaitan antara gam
untuk kontak langsung dengan manusia bar dengan tulisan. oleh karena itu, didapat
atau semua makhluk di dunia. kepastian bahwa memang ada hubungan yang
erat antara relief image tersebut dengan tulisan
Arupa Dhatu: Alam tanpa wujud dan tanpa atau teks yang ada, hingga memperkuat bahwa
nafsu. Alam ini menampilkan alam tanpa storyboard dan bahkan comic sudah dimulai se
wujud atau alam rohani. Pada tingkatan jak zaman dahulu di nusantara yang kini telah
menjadi Indonesia.
ini, manusia telah meninggalkan pengaruh
hawa nafsunya dan secara total hidup dalam
alam spiritual yang sama sekali bersifat non Kesimpulan
fisik. Di sini ada stupa sebanyak 72 dengan
Buddha di dalamnya. Ini menggambarkan Berdasarkan tujuan dan hasil yang diper
adanya kesadaran Buddha di alam ini, tetapi oleh dalam penelitian, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
tak mungkin memakai perwujudan apa pun
1. Menyulut keberanianbagi warga danbangsa
selain sebagai roh/spirit. Barangsiapa mam
pu menembus alam ini dan ”menyentuh” kita untuk berani membuat teorinya sendiri
dalam bidang apa pun.
tangan Sang Buddha maka ia akan mem
2. Adanya hubungan erat antara relief image
peroleh keberuntungan rohani maupun jas dengan tulisan yang ada, hingga adanya ke
mani. terikatan yang kuat seperti comic dewasa
ini.
Sekarang, kita akan mencari referensi ten 3. Kebanggaan yang timbul karena ternyata le
tang arti dari ”wirupa” tersebut, dari link berikut: luhur kita di nusantara dulu juga sudah ber
91 Storyboard dan Comic serta BentukAwalnya di Candi Borobudur VoL III, 2011

pikir jauh ke depan dan menjadi cikal bakal Gumelar, M.S. 2010. Comic Making. USA: Lulu.
storyboard dan comic di era modern dewasa http://www.britannica.com/EBchecked/
ini. topic/127589/comic-strip/278929/A-defini
tion-of-terms
Daftar Pustaka //hpijogja.wordpress.com/2009/12/18/candi-borobu
dur-1/
Scott McCloud (April 27, 1994). Understanding http://mypattiro.blogspot.com/2008/05/candi-
borobudur-warisan-budaya-dunia.html
Comics: the Invisible Art. USA: Harper Paper
backs. http://en.wikipedia.org/wiki/The_Yellow_Kid.
www.ialf.edu/kipbipa/papers/SigitThWahy
ono2.doc
Ultimart, Maret 2011, hal 92-96 Vol. III, No.1
ISSN 1979-0716

Iklan Pariwisata Masa Kolonial di hindia-Belanda

AChMAD SUNJAYADI
Universitas Indonesia
e-mail: achmad.sunjayadi@gmail.com/achmad.sunjayadi@ui.ac.id

Diterima: 3 Februari 2011


Disetujui: 20 Februari 2011

Abstract:
One of the factors that supported tourism in the colonial period in the Dutch East Indies was promotion.
Promotion had been done by placing advertisings in magazines, travel guide manuals, official government
handbooks and in postcards as well as posters. Previous studies that have discussed advertisings in the colo
nial period were newspaper advertising reviews between 1870 and 1915 with a variety of objects Indonesia’s
advertisings in the form of comics from 1940 to 1960 analyzing the language and, the shift of aesthetic value in
the design of Indonesia’s printed works in the 20th century which were the study of historiography in printed
advertisings and book cover depictions of human figures on magazine of De Zweep/D'Orient and Panji Poes
taka between 1922 and 1942, analyzing the ideology in the colonial mass media.

Keywords: Promosi, iklan, historiografi, ideologis

Pendahuluan
Salah satu faktor yang mendukung pari Secara khusus, kajian-kajian tersebut belum
wisata masa kolonial di Hindia-Belanda adalah membahas iklan pariwisata masa kolonial, teru
promosi. Promosi dilakukan dengan cara me tama yang mempromosikan pariwisata di Hin
masang iklan di majalah, buku-buku panduan dia-Belanda.
wisata, buku pegangan resmi pemerintah, serta Dalam artikel ini dibahas iklan pariwisata
dalam bentuk kartu pos, poster. masa kolonial di Hindia-Belanda kurun waktu
Kajian-kajian sebelumnya yang pernah 1908–1941. Pembahasan dibatasi dengan pertan
membahas iklan masa kolonial, antara lain ka yaan-pertanyaan bagaimana bentuk iklan pari
jian iklan surat kabar periode 1870–1915 dengan wisata masa kolonial di Hindia-Belanda, apa
objek yang beragam (Riyanto 2000), iklan Indo saja objek iklan-iklan tersebut dan mengapa di
nesia dalam wujud komik periode 1940–1960-an gunakan objek tersebut. Sebagai bahan analisis
yang menganalisis bahasa dan grafis (Alkatiri digunakan iklan-iklan dari majalah, buku pan
2005), pergeseran nilai estetis pada desain karya duan wisata, poster, brosur.
cetak Indonesia di abad ke-20 yang merupakan Analisis dari iklan-iklan tersebut dilakukan
studi historiografi pada iklan cetak dan kulit berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh
muka buku (Sachari 2005), penggambaran sosok Alkatiri dalam kajiannya terhadap iklan dalam
manusia pada iklan majalah De Zweep/D’Orient wujud komik dengan ancangan semiotik, antro
dan Pandji Poestaka tahun 1922–1942 menganali pologi, dan komunikasi massa. Dalam ancangan
sis ideologis pada media massa kolonial (Gu semiotik, iklan dilihat sebagai upaya menyam
nawan 2009). paikan pesan dengan menggunakan seperang
93 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

kat tanda dalam suatu sistem. Tanda yang di kepada umum tentang barang dagangan dengan
maksud adalah tanda kebahasaan dan grafis kata-kata atau gambar yang menarik supaya ba
yang mengacu pada bentuk indeks (memiliki kai rang dagangan tersebut laku (KBBI 2008: 1158).
tan langsung dari objek yang ditampilkan), ikon Kita juga mengenal istilah advertensi yang
(memiliki kemiripan dari objek yang ditampil berasal dari bahasa Belanda, advertentie dan ba
kan), dan simbol (konsep yang diwakili oleh hasa Inggris, advertising. Kedua istilah ini ditu
objek yang ditampilkan). Ketiga acuan tersebut runkan dari bahasa Latin, advertere yang berarti
diproduksi oleh pengirim, disampaikan oleh menuju ke depan.
media perantara, serta diterima oleh penerima Semua istilah ini menunjuk pada satu pe
(konsumen) sesuai dengan tafsiran dan pengala ngertian yang sama terhadap iklan yang secara
man masing-masing (Alkatiri 2005: 68). umum dapat didefinisikan sebagai pesan yang
Dalam ancangan komunikasi massa dan menawarkan suatu produk atau jasa yang di
antropologi, iklan menjadi objek perantara, se tujukan kepada masyarakat lewat satu media
bagai jembatan antara penjual dan pembeli. Pen (Riyanto 2000: 15). Menurut Hoed (1991), iklan
jual dan pembeli melakukan proses komunikasi memiliki sifat mendorong, merangsang, dan
melalui perantaraan iklan. Iklan tak hanya ber membujuk supaya pihak yang menerima dapat
sifat mempengaruhi dan membujuk, tapi juga menyukai, memilih, dan yang terpenting mem
merayu calon pembeli. Tujuannya adalah supaya beli produk yang ditawarkan oleh pihak produs
dikenal, diingat, dan dibeli. Dalam hal ini, pihak en (Alkatiri 2005: 68).
produsen dan pembuat iklan perlu melihat kon Iklan merupakan salah satu sarana komu
disi sosial dan masyarakat sasaran iklan mere nikasi komersil yang memiliki sejarah panjang.
ka. Kondisi tersebut mencakup pula stratifikasi Dalam sejarah perekonomian di Barat, sejarah
sosial, latar belakang budaya, pendidikan, dan iklan dimulai pada masa Yunani Kuno. Pada
pendapatan masyarakat yang dituju. Selain pili masa itu, di kota Athena digunakan bentuk
han terhadap media untuk beriklan seperti ma praktik periklanan paling awal, yaitu iklan lisan.
jalah atau surat kabar tertentu, faktor lain yang Para penjaja atau penjual berteriak keliling kota
perlu diperhatikan adalah pemakaian bahasa. menawarkan barang dagangan (Riyanto 2000:
Tujuannya adalah supaya iklan yang disampai 11).
kan dapat dipahami oleh masyarakat sasaran Sementara itu, simbol-simbol visual sebagai
(Alkatiri 2005: 69). sarana periklanan telah digunakan di Babylonia
sekitar 3.000 tahun lalu dengan ditempelkannya
produk-produk yang diperdagangkan. Pada za
Iklan di hindia-Belanda man Romawi, orang-orang memasang iklan da
lam bentuk tulisan berupa pengumuman yang
Iklan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia be ditempelkan di dinding-dinding kota untuk
rarti berita pesanan untuk mendorong, membu mencari budak-budak yang melarikan diri serta
juk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan pengumuman pertandingan pertarungan gladi
jasa yang ditawarkan. Selain itu, iklan dapat di
ator. Di kota Pompei terdapat lukisan dinding
artikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak dalam bentuk grafitti yang dipasang oleh para
mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang politikus sebagai propaganda untuk memilih
di media massa (surat kabar dan majalah) atau mereka (Riyanto 2000: 12).
di tempat umum (KBBI 2008: 521). Iklan di Hindia-Belanda tidak lepas dari
Selain iklan, kita mengenal juga istilah re perkembangan pers di Hindia-Belanda karena
klame yang berasal dari bahasa Prancis, recla surat kabar maupun majalah merupakan media
mare yang artinya meneriakkan sesuatu secara tempat pemasangan iklan. Pada masa VoC, ta
berulang-ulang. Reklame berarti pemberitahuan hun 1744 terbit Bataviaasche Nouvelles atau Bata
94 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

viaasche Nouvelles en Politique Raison-menten. Surat reka, ada pula orang Indo (Termorshuizen 2001),
kabar ini memuat kembali tulisan Jan Pieterzoen Tionghoa, Pribumi (Surjomihardjo 2002; Adam
Coen yang ditulisnya pada tahun 1600-an. Isinya 2003), bahkan Arab (Mobini-Kesheh 1996). Se
semacam ’iklan’ untuk melawan aktivitas perda lain di Jawa, penerbitan pers juga dilakukan di
gangan Portugis yang ketika tulisan itu dibuat pulau-pulau lain, seperti Sumatra, Sulawesi, dan
Belanda sedang bersaing dengan Portugis dalam Kalimantan.1
perdagangan rempah-rempah (Faber t.t.: 13). Selain sebagai pengusaha pers, kelompok
Pada 1776 , terbit surat kabar mingguan Het masyarakat ini juga menjadi pengusaha perikla
Vendu Nieuws (Berita Lelang) yang berisi iklan nan. Pada periode 1866–1912, tokoh-tokoh pe
pelelangan. Semua pelelangan yang diselengga riklanan sekaligus penerbitan pers didominasi
rakan perusahaan-perusahaan perdagangan di oleh orang-orang Belanda (Eropa lainnya) yang
bawah VoC diiklankan lewat surat kabar ini se tinggal di Hindia-Belanda (Riyanto 2000: 79).
cara gratis, sedangkan perusahaan-perusahaan Menurut von Faber dari segi artistik, sajian
di luar VoC dikenakan biaya (Riyanto 2000: 53; iklan pada masa kolonial dapat dikelompokkan
Surjomihardjo 2002: 26; Adam 2003: 5). dalam dua jenis. Pertama, iklan display yang
Perkembangan pers di Hindia-Belanda pada mempunyai visualisasi menarik dan persuasif
periode berikutnya ditandai dengan terbitnya dengan desain visual yang artistik. Jenis iklan
berbagai surat kabar. Daendels pada 1810 mener ini memiliki kekuatan menggugah perhatian
bitkan Bataviaasche Kolonial Courant. Surat kabar (eye-catcher) pemirsa yang cukup tinggi. Kedua,
ini memiliki kolom-kolom iklan untuk berbagai jenis iklan baris. Tampilannya sederhana, tidak
jenis barang, dari tali sepatu, beludru pelapis menarik bahkan terkadang ceroboh. Iklan ini
kereta kuda, pena bulu ayam sampai penawaran terdiri dari susunan huruf (teks) lugas tanpa
rumah, tanah, dan budak. Surat kabar ini ber pertimbangan komposisi maupun estetika. Bi
henti terbit, seminggu sebelum Batavia jatuh ke asanya iklan baris ini disusun sendiri oleh pe
tangan Inggris pada 2 Agustus 1811 (Adam 2003: masang iklan tanpa sentuhan etika dan estetika
7). dalam proses penggarapan (Riyanto 2000: 80).
Pada masa pemerintahan Inggris di bawah Produk-produk yang ditawarkan dalam
Raffles pada 1812, diterbitkan The Java Govern bentuk iklan pun tidak lepas dari perkembangan
ment Gazette yang berbahasa Inggris. Ketika kem masyarakat. Iklan-iklan yang ditawarkan, antara
bali ke tangan Hindia-Belanda pada 1816, surat lain produk konsumsi, seperti makanan, minu
kabar itu diteruskan dengan nama Bataviasche man, rokok, cerutu, parfum, toiletries, obat-obat
Courant. Dua belas tahun kemudian, berganti an; produk industri seperti pakaian, perabotan
nama menjadi Javasche Courant (Surjomihardjo rumah tangga, alat tulis dan percetakan, alat
2002: 26; Adam 2003: 8). alat musik, alat transportasi dan suku cadang,
W. Bruining yang membawa alat percetakan mesin industri, instalasi dan suku cadang;
pertama ke Indonesia dari Rotterdam, oleh pe produk properti (rumah, gedung); produk jasa
merintah ia dianggap berbahaya diminta kem hiburan dan informasi, seperti jasa pelelangan,
bali ke negerinya dengan ganti rugi. Ia meno jasa pelayanan kesehatan, asuransi, pendidikan,
lak dan pada 1851, ia menerbitkan surat kabar pelayaran, hiburan dan buku-buku (Riyanto
mingguan Het Bataviasch Advertentie Blad yang 2000).
berisi iklan dan berita-berita umum kutipan dari
berita-berita yang terbit di Belanda (Surjomihar
djo 2002: 26).
1 Surat kabar pertama di Sumatra terbit di Padang pada 1865, yak
Dari beberapa kajian terdahulu diketahui ni Bintang Timoer, sedangkan surat kabar pertama di Sulawesi
bahwa mereka yang terlibat dalam perkemban Utara diterbitkan pada 1869, yakni Tjahaja Sijang yang diusaha
gan pers tidak hanya orang Belanda. Selain me kan oleh Zending (Surjomihardjo 2002: 106).
95 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

Salah satu bentuk iklan surat kabar atau umur, agama, kebangsaan, tempat tinggal sela
majalah yang mengandung unsur grafis, seperti ma di Hindia, pekerjaan, nama kapal dan kap
teks, ilustrasi, identitas usaha dan tata letak yang ten yang membawa mereka. Kunjungan sangat
lebih modern baru terlihat pada 1880, antara lain dibatasi di dalam kota (Batavia, Yogya). Apabila
iklan produk parfum dan perlengkapan rias mereka hendak ke luar kota atau wilayah di luar
merek ’Ed Pinaud’ buatan Prancis yang dimuat yang masih dianggap pedalaman (binnenlanden),
dalam Pemberita Betawi 9 Januari 1886, 5 Novem mereka harus mendapatkan izin khusus dari gu
ber 1907, dan 5 Maret 1908 (Riyanto 2000: 132). bernur jenderal (Sunjayadi 2007: 21).
Pada awal abad ke-20, keinginan pemer
intah Hindia-Belanda untuk membentuk Pax
Pariwisata Masa Kolonial Neerlandica dianggap telah berhasil. Pax Neer
landica merupakan ide Snouck Hurgronje untuk
Pada awal abad ke-20, pemerintah Hindia membentuk negara Belanda Raya yang meliputi
Belanda mengeluarkan kebijakan untuk mem negara Belanda di Eropa dan Hindia-Belanda di
buka Hindia-Belanda (baca Jawa) bagi para Asia Tenggara. Dua wilayah berjauhan secara
pelancong. Pada masa sebelumnya, Hindia mer geografis ini diharapkan dapat bergabung da
upakan wilayah yang dianggap misterius dan lam satu ikatan (Suminto, 1985).
tidak layak untuk dikunjungi, kecuali oleh para Tahun 1904, Aceh berhasil ditaklukkan sete
petualang yang ingin memperoleh pengala lah peperangan yang cukup lama serta mengha
man eksotis dan penuh sensasi di Timur. Arthur biskanbiaya yangbanyak. Satu abad sebelumnya,
Walcott dalam Java and her neighbours menutur pemerintah Hindia-Belanda menganggap Jawa
kan Hindia-Belanda tidak memiliki cerita-cerita berhasil ditaklukkan seluruhnya. oleh karena
yang layak dijual selain berita mengenai wabah itu, mereka menganggap Jawa layak untuk di
penyakit, kelaparan, meletusnya gunung berapi, jadikan objek yang dapat dikunjungi. Selain itu,
perang antarsuku, kekerasan penduduk asli da juga untuk memperlihatkan suatu wilayah yang
lam bentuk santet (ilmu hitam) dan amok (Nu telah dikuasai secara politik, ekonomi maupun
graha, 2004). budaya. Upaya itu juga didukung dengan mulai
Pemerintah Hindia-Belanda pada masa dibangunnya sarana infrastruktur, seperti trans
itu membatasi kunjungan dan melakukan pen portasi dan komunikasi di Hindia-Belanda.
gawasan khusus kepada mereka yang hendak Pemerintah Hindia-Belanda mulai mem
melakukan kunjungan ke Hindia.2 Sejak 1836, buka pembatasan kunjungan meskipun dalam
Pemerintah Hindia-Belanda mengawasi masuk praktiknya masih ada pembatasan. Mereka juga
keluarnya semua orang asing dan mengeluar mulai menjadikan Hindia-Belanda sebagai salah
kan sebuah pas khusus bagi semua pengunjung satu daerah tujuan bagi para pelancong. Tahun
yang datang tanpa niat untuk menetap (Lom 1908, pemerintah Hindia-Belanda memben
bard 2000: 50). tuk suatu badan yang disebut Officieel Vereenig
Pas khusus yang harus dimiliki pendatang ing Toeristenverkeer Bureau (disingkat oTB atau
baru dikenal dengan toelatingskaart (kartu izin VTV) di Weltevreden, Batavia. Perhimpunan ini
masuk) yang dikeluarkan oleh gubernur jen diresmikan oleh Gubernur Jenderal Van Heutsz
deral. Mereka dalam waktu 24 jam diharuskan di Hotel des Indes berdasarkan Gouvernement
menjelaskan alasan mereka mengunjungi Hin Besluit (keputusan pemerintah) nomor 9 tang
dia-Belanda. Mereka dimintai keterangan nama, gal 13 April 1908. Perhimpunan ini terdiri dari
gabungan antara pemerintah dengan pengusa
ha-pengusaha transportasi, perbankan, per
2 Lihat Eliza Scidmore yang menggambarkan pembatasan dan
pengawasan tersebut dalam Java The Graden ofThe East (Singapu hotelan, restoran, asuransi dan disubsidi oleh
ra: oxford University Press, 1984). pemerintah Hindia-Belanda.3
96 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

Iklan Pariwisata Masa Kolonial Salak. Foto pemandangan itu (gambar 2) berasal
dari bagian belakang Hotel Bellevue di Bogor
Salah satu tujuan dibentuknya Officieel Ver yang dibuat tahun 1875 (koleksi KITLV-Leiden
eeniging Toeristenverkeer Bureau adalah untuk No.4060).
mengembangkan turisme di Hindia-Belanda,
khususnya di Jawa. Untuk mengembangkan tur
isme tersebut, VTV membentuk sebuah bureau
(kantor) yang diharapkan dapat memberikan in
formasi mengenai turisme di Hindia. Kantor ini
juga membuat reklame/iklan, menyebarkanbuku
panduan perjalanan yang diharapkan mampu
menarik minat pengunjung dari dalam maupun
luar negeri serta mendapatkan tarif-tarif khusus
bagi para turis yang akan mengunjungi Hindia
(Eerste Jaarverslag de Vereniging Toeristenverkeer Gambar 1 Kartu pos promosi VTV karya J. van de Heyden, 1910
(H.J. de. Graaf, Nederlandsch-Indie in oude ansichten. Zaltbom
1908. Lampiran A). mel: Europese Bibliotheek, 1997)
Dengan alasan itu, sebelum diresmikan pe
merintah, VTV mengajukan permohonan subsidi
yang dimasukkan dalam anggaran pemerintah
untuk tahun 1909. Subsidi tersebut digunakan
untuk mempersiapkan fasilitas pendukung dan
promosi. Fasilitas pendukung dan promosi yang
dimaksud adalah buku panduan wisata, peta,
majalah, brosur, poster, kartu pos, dan foto (Sun
jayadi 2007: 37).
Bentuk promosi pariwisata masa kolonial Gambar 2 Foto pemandangan yang dilihat dari bagian belakang
Hotel Bellevue di Bogor yang dibuat tahun 1875 (koleksi KITLV
yang diterbitkan oleh VTV pada masa awal mer Leiden No.4060)
eka berdiri dalam bentuk kartu pos. Kartu pos
ini menurut Graaf merupakan kartu pos propa
ganda yang kemungkinan dibuat oleh J. van de
Kartu pos yang mempromosikan Vereenig
Heyden (?). Dalam kartu pos terbitan tahun 1910 ing Toeristenverkeer Batavia ini berisi lukisan dan
digambarkan dalam bentuk lukisan seorang menggunakan gaya visual realis yang diambil
wanita pribumi dalam posisi jongkok di sebe dari pemandangan sebenarnya (gambar 2). Ke
lah kiri bawah. Rambut wanita itu disanggul. Ia mudian, di bagian kanan ditambahkan gambar
mengenakan kebaya dan kain bermotif batik. Di seorang wanita. Unsur keindahan alam/peman
tangannya terdapat beberapa kuntum bunga. dangan dan seorang wanita pribumi menjadi
Sebagai latar belakang tampak pemandan objek utama. Tujuannya adalah memperlihatkan
gan lengkap dengan sungai, gunung, dan po keindahan dan kemolekan alam serta kecanti
hon kelapa (gambar 1). Dari sebuah foto yang kan wanita pribumi menjadi daya tarik yang
serupa dengan lukisan tersebut dan ternyata dapat dijual.
merupakan sumber gambar itu diketahui lokasi Pada tahun 1914, diterbitkan brosur oleh
pemandangan adalah pemandangan Gunung KPM yang mempromosikan Bali. Brosur ini
berisi gambar dan narasi berbahasa Inggris (saya
tidak menemukan brosur tersebut dan hanya
3. Lihat kajian Achmad Sunjayadi mengenai perhimpunan ini da mengutip isi teks dalam brosur tersebut).
lam Vereeniging Toeristenverkeer Batavia 1908-1942: Awal Turisme
Modern di Hindia-Belanda (Depok: FIB UI, 2007).
97 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

Bali unik pada masa itu. Ia dikenal sebagai salah satu


You leave this pelopor gaya Art Deco dalam dunia periklanan.
island with a Contoh karyanya dapat dilihat pada gambar
sight of regret gambar yang dibuat tahun 1926.
and as long
as you life
you can never
forget this
Garden of Eden5

Dari narasi dalam brosur tersebut tampak


jelas digambarkan bahwa Bali merupakan pulau
indah seperti ”Surga” . Mengunjungi Bali meru
pakan pengalaman yang tak akan terlupakan 3a 3b 3c
sepanjang hidup. Brosus iklan KPM ini cukup
menarik mengingat pada masa itu Jawa cukup
gencar dijadikan objek para pelancong. Ditam
bah lagi fasilitas di Bali belum cukup memadai
dibandingkan Jawa.
Pada tahun 20-an, selain mempromosikan
Jawa, pemerintah Hindia-Belanda mulai me
3d
nawarkan wilayah-wilayah lain selain Jawa.
Upaya tersebut ditandai dengan diterbitkannya Gambar 3a, b, c karya Jan Lavies yang digunakan untuk etiket
kopor, sedangkan 3d digunakan untuk sampul menu.
berbagai buku panduan wisata oleh VTV, sep
erti Beschrijving van de Molukken (Gambaran ten
tang Maluku), Aantekeningen betreffende Celebes
(Catatan-catatan tentang Celebes), dan Lombok
(Zeventiende Jaarverslag van Vereeniging Toeristen
objek yang digunakan oleh Lavies dalam
verkeer, 1924, lampiran 1).
Pada periode ini fasilitas akomodasi, seperti karyanya cukup bervariasi. Pada gambar 3a
hotel, pesanggrahan, dan transportasi menda tampak bangunan candi (Prambanan?) dengan
latar belakang pohon kelapa. Pada gambar 3b
patkan perhatian khusus. Hal ini merupakan
tampak bangunan hotel yang juga dihiasi den
upaya menarik minat para calon pelancong un gan pohon kelapa, begitu pula dengan gambar
tuk datang ke Hindia. Berbagai upaya promosi
3d. Sementara pada gambar 3c gunung menjadi
dilakukan. Tujuannya jelas menarik sebanyak objek utama. Hal ini dikaitkan dengan letak ho
banyaknya para pelancong. tel tersebut yang berada di daerah pegunungan.
Khusus promosi hotel, kita diingatkan den Pada gambar 3d suasana di restoran hotel men
gan nama Jan Lavies. Ia ditahbiskan sebagai raja jadi objek utama. Hal yang menarik adalah dua
promosi dunia perhotelan. Logo Hotel Des In pelayan pribumi dalam gambar itu tidak men
des Batavia, oranje Hotel Soerabaia, Hotel Non genakan alas kaki.
gkodjajar Lawang, Grand Hotel Garoet, Hotel Gambar berikut karya Lavies untuk poster
Preanger Bandoeng, Grand Hotel Tosari, dan yang mempromosikan Koninklijke Paketvaart
Hotel Toegoe Djokdja dibuat olehnya. Maatschappij (KPM) tahun 1926. Tujuannya ada
Gaya yang digunakan oleh Lavies, pria lulu lah para pelancong dapat menggunakan jasa
san Royal Academic of Fine Arts di Hague cukup KPM, perusahaan pelayaran Belanda untuk
berkunjung ke Bali dan Sumatra.
5 Adrian Vickers, Bali a paradise created (Singapura: Periplus edi
tion, 1989), 91.
98 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

and accomodations, always available.


Good service = Moderate prices

Pesan iklan ini jelas ditujukan bagi para


pelancong yang kapalnya singgah di Tanjung
Priok selama beberapa hari.. Iklan ini menawar
4a 4b kan jasa penyewaan mobil dengan harga yang
Gambar 4a dan 4b Iklan KPM untuk Bali dan Sumatra 1926 masuk akal untuk digunakan berkeliling Bata
via, untuk melihat Jawa. Kalimat ”See Java!!”
juga berlaku apabila sang pelancong memiliki
Pada gambar 4a, objek yang digunakan se
waktu lebih lama, ia dapat menggunakan mobil
orang wanita Bali nyaris telanjang dada dengan
bunga tersunting di telinga. Wanita itu menyung mengelilingi Jawa.
gi sebuah wadah di atas kepalanya. Sebagai latar Pada tahun 30-an, sarana transportasi di
Hindia-Belanda semakin membaik. Hal ini tentu
belakang terdapat gambar atap pura dan sebuah
gunung. tanda menggembirakan bagi pariwisata di Hin
dia. Iklan-iklan pun gencar dibuat. Salah satunya
Pada gambar 4b, objek yang digunakan ada
adalah promosi Staatsspoorwegen (perusahaan
lah dua rumah gadang, sebuah pohon kelapa di
kereta api negara) yang tidak hanya mempro
sebelahnya, dan sebagai latar belakang sebuah
gunung. objek-objek tersebut (perempuan Bali mosikan penggunaan transportasi kereta, tetapi
juga tempat-tempat yang dapat dikunjungi.
bertelanjang dada dan pura serta rumah gadang)
akan kita temukan pula pada periode berikutnya
untuk mempromosikan hal yang sama.
Sarana transportasi lain yang juga dipromo
sikan adalah mobil. Dalam majalah Tourist Guide
and Garoet Express edisi 1923 dimuat iklan penye
waan mobil.

Gambar 5 Iklan penyewaan mobil (Sumber majalah Tourist Guide Gambar 6 Iklan Staatsspoorwegen (Sumber: Java’s heerlijk
and Garoet Express, edisi 1923) heid en glorie tahun 1937)
Ilustrasi dalam iklan itu (gambar 5) sebuah Dalam ilustrasi iklan itu (gambar 6) kita me
mobil tanpa atap dengan teks sebagai berikut: lihat foto jembatan kereta api di sebuah lembah
di Priangan. Di atas rel ada lokomotif dengan
See Java! Don’t stay aboard at Tandjong Pri lima gerbong melintasi jembatan itu.
ok!!! Di seberang jembatan berdiri seorang wani
Whilst your ship is berthed in Batavia docks, ta dengan melambaikan sapu tangannya. Wanita
See Batavia! See Java!! Our first class Motor itu mengenakan blus, rok, dan sepatu berkaos
cars will take you all over Java. Experienced kaki. Di sudut sebelah kanan bawah terdapat
drivers, thoroughly acquainted with roads
gambar stupa dari Candi Borobudur.
99 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

Ilustrasi tersebut diperjelas dengan naskah Pesan yang ingin disampaikan oleh ilustrasi
iklan dalam bahasa Belanda sebagai berikut: iklan itu adalah dengan menggunakan kereta api
para pelancong dapat menikmati pemandangan
Leert u land kennen indah sepanjang perjalanan dan mengunjungi
tempat-tempat menarik, salah satunya adalah
Beperkt Uwe kennis van Java en Sumatra Candi Borobudur yang dalam ilustrasi ada di
niet tot de groote steden. Mooi en oud-Indie sudut kanan bawah.
zijn Uwe belangstelling ten volle waard.... Hal menarik adalah sasaran dari iklan yang
Trekt de natuur in en geniet van de menggunakan teks bahasa Belanda jelas bukan
schoonheid van berg en strand. Maakt uit para pelancong yang paham dan mengerti ba
stapjes naar de plaatsen met historische en hasa itu. Sasaran iklan ini adalah orang Belanda
cultuur-historische bijzonderheden. sendiri, khususnya yang tinggal di Hindia untuk
De Staatsspoorwegen maken dit voor U mo mengenal negeri tempat tinggalnya sendiri.
gelijk. Er zijn zooveel plekjes natuurschoon, Mengapa sasarannya bangsa Belanda send
zooveel plaatsen met interessante bezien iri, ini dapat dikaitkan dengan situasi di dunia
swaardigheden uit het grijs verleden per pada umumnya, yaitu tahun-tahun krisis (1929–
spoor te bereiken. 1940). Tentu pemerintah Hindia-Belanda men
Een spoorreisje verzekert U een prettig reis ganggap tidak banyak pelancong luar negeri
je, een genoegen en ontspanning op zichzelf, yang datang berkunjung sehingga diperlukan
als begin en slot op Uw uitstapje. Boven strategi lain.
dien, het reizen per spoor is goedkoop. Masih dalam periode yang sama, namun kali
Gezelschappen, vereenigingen en gezinnen ini sarana transportasi yang dipromosikanberbe
genieten op de reeds lage tarieven nog be da. Sejak dibukanya jalur penerbangan Koninkli
langrijke reductie. jke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij
(K.N.I.L.M)–Maskapai penerbangan Hindia-Be
(Belajar mengenal negeri Anda landa) pada 1928 di Hindia-Belanda, iklan-iklan
yang dihasilkan cukup banyak.
Jangan batasi pengetahuan Anda hanya di Salah satunya adalah iklan berikut. Dalam
kota-kota besar Jawa dan Sumatra. Hindia iklan K.N.I.L.M ini (gambar 7) tampak sebuah
yang kuno dan indah menarik perhatian kapal melintas di atas pegunungan. Di bawah
Anda dan sangat berharga.... ada lima orang.
Cobalah nikmati keindahan alam pegunun Satu orang pria bercelana panjang melam
gan dan pantai. Lakukan perjalanan ke tem baikan sapu tangan, di sebelahnya ada seseorang
pat-tempat istimewa yang bersejarah dan yang memakai payung (sepertinya seorang
penuh sejarah budaya. Perusahaan kereta wanita). Di sebelah wanita itu ada seorang pria
api membuat ini mungkin bagi Anda. yang mengenakan kain dan penutup kepala.
Ada banyak tempat yang indah, banyak Dua pria lainnya mengenakan pakaian yang
tempat dari masa lalu yang menarik dapat sama dengan pria sebelumnya (kain dan penu
dicapai dengan kereta. Sebuah perjalanan tup kepala) dalam posisi jongkok.
kereta menjamin perjalanan Anda yang nya Bentuk ilustrasi serupa dapat dilihat dalam
man menyenangkan dan santai, baik di awal iklan berikut. Perbedaannya adalah pada tidak
maupun akhir dari perjalanan Anda. adanya manusia dalam iklan tersebut.
Lagi pula perjalanan dengan kereta cukup Iklan tersebut (gambar 8) menggambarkan
murah. Kelompok-kelompok, perhimpu sebuah pesawat yang melintasi pegunungan.
nan-perhimpunan dan keluarga dapat me Teks iklan tersebut:
nikmati tarif murah dan potongan harga.) K.N.I.L.M
100 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

For those with limited time at time disposal,


K.N.I.L.M brings distant parts ofthe
Netherlands Indies Archipelago within a few
hours comfortable travel.

Since ten years K.N.I.L.M maintains regular


services between the most important towns
on the most important islands of the Netherland
Indies

Modern touristsfly....

Iklan ini khusus bagi para pelancong yang


tidak memiliki waktu banyak, namun tetap in
gin mendapatkan kenyamanan.
Waktu dan jarak sudah tidak lagi menjadi
Gambar 7 Iklan K.N.I.L.M
masalah. Pesan yang sangat kuat terdapat dalam
kalimat terakhir, ”Modern tourist fly” .
Ini semakin memperkuat istilah pariwisata
modern dan pelancong modern yang membe
dakan dengan pariwisata dan pelancong pada
masa sebelumnya, yaitu dengan menggunakan
pesawat terbang.
Masih dengan ilustrasi yang hampir sama
terdapat dalam poster iklan K.N.I.L.M (gam
bar 9) karya Jan Lavies (1938). Sebuah pesawat
melintas di atas stupa Candi Borobudur.
Di antara stupa terdapat dua orang, laki-laki
dan wanita pribumi yang mengenakan pakaian
tradisional. Poster itu dilengkapi dengan teks
”Fly to Java by K.N.I.L.M”.
Pesan yang ingin disampaikan, yaitu pergi
(terbang) ke Jawa dengan menggunakan pe
sawat dari K.N.I.L.M.
Sementara ilustrasi stupa Candi Borobudur
dan dua orang berpakaian tradisional mem
berikan pesan apabila Anda terbang dengan
Gambar 8 Iklan K.N.I.L.M (Sumber: majalah Tourism in the K.N.I.L.M, Anda dapat menikmati pemandang
Netherlands Indies edisi khusus Yogyakarta 1938) an indah dan di Jawa Anda dapat menyaksikan
keindahan alam dan budayanya.
(Royal Netherlands Indies' Airways)
Promosi terhadap Jawa ini cukup menarik,
mengingat setelah Exposition Coloniale (Pameran
Survey a magic world in armchair comfort!
Travel the skyways with K.N.I.L.M Kolonial) di Paris tahun 1931 yang mempro
the true serenity if flight–the armchair mosikan Bali, Jawa mendapatkan saingan.
comfort–the speed that conquers Distance Seperti iklan K.N.I.L.M yang dimuat dalam
and almost conquers Time itself majalah Tourism in the Netherlands Indies (1938).
101 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

“The last Paradise”


can be reached in 4 ½ hours from Batavia
and in 2 hours from Surabaya
This K.N.I.L.M service brings the
Wonderful islands of Bali within
a day's reach from Singapore
Flying is Faster

Pesan yang ingin disampaikan adalah de-


ngan pelayanan dua kali seminggu dan dalam
waktu 4, 5 jam dari Batavia dan 2 jam dari Sura
baya, para pelancong dapat menikmati ”Surga
Terakhir”. Mereka dapat membawa para pelan
cong ke tempat tujuan dengan lebih cepat. Be
gitu pula dari Singapura dapat ditempuh dalam
Gambar 9 Poster Fly to Java, karya Jan Lavies tahun 1938
(Sumber Koleksi KITLV) sehari. Sasaran dari iklan ini adalah para pelan
cong asing yang berangkat dari Batavia, Sura
Dalam iklan itu (gambar 10) terlihat sebuah baya. Dengan sasaran lainnya pelancong dari
pesawat yang berada di landasan. Di bagian Singapura.
bawah pesawat berpose dua orang gadis Bali Para pelancong dari Singapura ini menjadi
yang berdiri dekat roda pesawat sambil meng sasaran dan dianggap memiliki potensi besar.
hadap kamera. Dalam teks iklan berikut (gambar 11) pesan yang
disampaikan sangat jelas.

“Visit Java Only 36 hours from Singapore”


Jawa dapat dicapai dalam waktu 36 jam
dan melalui ilustrasi dalam iklan berupa candi
peninggalan masa kuno, seorang wanita yang
menari dan juga pemandangan alam (gunung).

Ilustrasi itu pesan


nyampaikan
mengenai objek
me-

yang dapat dilihat


dan dinikmati di
Jawa.

Gambar 10 Iklan K.N.I.L.M Batavia-Bali (Sumber Tourism in the Gambar 11 Visit Java
Netherlands Indies 1938) (Official Tourist Bureau Bat
avia 1935, koleksi KITLV)

Di sisi lain, berdiri dua pria yang seolah-olah


mengagumi pesawat tersebut. Meskipun Jawa
mendapatkan sa
Teks iklan tersebut: ing-an objek lain,
yaitu Bali, pemerin
Since the K.N.I.L.M has a regular service
tah Hindia-Belanda
Twice a week between BATAVIA and Bali
92 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

tetap mempromosikan Jawa. Iklan dari Sta way by travelling in the comfortable modern railway
atsspoorwegen tahun 1938 memperlihatkan hal cars of the Netherlands Indian State Railways (S.S)
itu. For information apply to the Publicity Dept. of
the Netherlands Indian State Railways, Bandoeng
(Java) or to the Travellers Official Information Bu
reau of the Netherlands Indies, Rijswijk 15, Batavia
Centrum, Java and all prominent travel bureaus all
over the world.

Masalah kenyamanan dengan mengguna


kan kereta api juga diperlihatkan dalam iklan
berikut (gambar 13).

Gambar 12 See Java by rail (Sumber Tourism in the Netherlands


Indies 1938)

Dalam iklan tersebut (gambar 12) seperti


ilustrasi-ilustrasi iklan sebelumnya tampak pe
mandangan berupa pegunungan, situasi dalam
gerbong kereta (dua gambar). Gambar pertama
di gerbong penumpang biasa tampak seorang
pelayan restorasi pribumi sedang memberikan
minuman kepada salah seorang penumpang
wanita Eropa (Belanda), penumpang wanita Er
opa (Belanda) lainnya sedang memperhatikan. Gambar 13 Java from easy chair (Sumber: Tourism in the Nether
lands Indies 1938)
Gambar kedua, seorang penumpang wanita
Eropa (Belanda) sedang menyisir dan bercermin
Dengan ilustrasi berupa Candi Borobudur,
di gerbong yang dilengkapi dengan tempat ti
dur, bantal, guling, dan wastafel. gerbong yang indah, interior gerbong yang me
Di bawah gambar tersebut terdapat gambar wah dengan pemandangan indah di luar jende
bangunan yang sepertinya bangunanpemerintah la, pemandangan gunung sepanjang perjalanan
Hindia-Belanda di Bandung atau Batavia. Hal yang membawa penumpang sampai tujuan
yang membedakan dengan iklan Staatsspoorwe (gambar di sebelah kanan bawah).
gen sebelumnya adalah fasilitas yang ditawar Iklan tersebut dilengkapi dengan teks:
kan selama perjalanan dan membuat penump
ang merasa nyaman. Java from an easy chair
Iklan itu dilengkapi teks: Come to Java and travel by the Netherland
Indian State Railways
See Java By Rail - comfortable carriages.
- Tourist club-and sighseeing cars.
The striking scenery of this wonderful country - Excellent diningcars.
can be enjoyed in the quickest and yet least expensive - Efficient service.
93 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

Pesan iklan tersebut adalah para pelancong dan Sumatra dengan objek wisata di wilayah
dapat menikmati keindahan alam dengan nya wilayah lain di dunia.
man dari balik jendela kereta api. Berbagai fasi Dalam iklan K.P.M berikut (gambar 15) ter
litas disediakan. Dengan kata lain, para pelan dapat tujuh gambar objek wisata di dunia. ob
cong mendapat pelayanan yang sangat baik dan jek pertama Jawa yang digambarkan dengan
memuaskan. pemandangan berupa pegunungan dan pepo
Selain Jawa, Sumatra juga menjadi objek honan, lalu Bali yang digambarkan dengan bar
daerah tujuan wisata bagi para pelancong. ong dan seorang penari wanita yang membawa
keris, Sumatra yang diwakili dengan rumah adat
Batak. objek berikutnya Indo China berupa ban
gunan besar yang sepertinya sebuah istana, Aus
tralia orang bermain ski air, Selandia Baru yang
digambarkan dengan dua orang pria dan empat
wanita dengan latar belakang gunung yang dis
elimuti salju dan Afrika, berupa pemandangan
kota dari atas. Sepertinya Afrika yang dimaksud
adalah Afrika Selatan.
Teks dalam iklan itu cukup singkat, tetapi
jelas.

The K.P.M brings you to:

Gambar 14 A Beautiful detour for your next vacation trip (Sumber:


Tourism in the Netherlands Indies 1938)

Dalam iklan K.P.M (gambar 14) digambar


kan peta Sumatra dan Semenanjung Malaya.
Ada nama-nama kota yang dihubungkan
satu sama lain. Dimulai dari kata ’from Europe’
menghubungkan dengan ’Medan’ yang juga ber
hubungan dengan ’Penang’ dan ’Singapore’ lalu
’to Batavia’. Lalu, ’From Batavia’ menuju ’Ben
koelen’ (Bengkulu) menghubungkan dengan ’To
Padang’ dan ’To Nias’. Dilengkapi dengan tiga
gambar berupa foto satu rumah adat di Medan,
rumah Minangkabau, dan seorang pria berpaka
ian adat Nias.
Gambar 15 The K.P.M. brings you to: (Sumber: Tourism in the
Teks dalam iklan tersebut: Netherlands Indies 1938)

A Beautiful Detour Hal menarik dari pesan yang ingin disam


For your next vacation trip paikan adalah objek-objek di Hindia (Jawa, Bali,
Sumatra) ditampilkan seperti iklan pada peri
K.P.M tidak hanya mempromosikan wilayah ode sebelumnya, berupa pemandangan, rumah
di Hindia. Mereka juga menempatkan Jawa, Bali, tradisional, dan tarian. objek itu disandingkan
94 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III,2011

dengan objek yang lebih modern (objek di Selan


dia Baru dan Australia), baik dari cara berpaka
ian maupun kebiasaan (olahraga ski air di Aus
tralia).
objek yang tidak mengalami perubahan
muncul dalam poster iklan Officiaal Information
Tourist Bureau Batavia tentang Bali karya Korver
(1938).

Gambar 17 Iklan K.N.I.L.M (Sumber: Wereldnieuws edisi Natal


1941)

Dalam iklan K.N.I.L.M tersebut (gambar 17)


sebuah pesawat melintas. Kali ini bukan di pe
gunungan atau di atas candi, melainkan di tepi
pantai. Di bawah pesawat tampak dua orang ne
layan pribumi di atas perahu mereka memper
hatikan pesawat yang melintas di atas mereka.
Gambar 16 See Bali (Official Tourist Bureau Batavia 1938) Iklan itu dilengkapi teks:

Dalam iklan tersebut (gambar 16) kita me Een luchtnet van 16.000 kilometers van Me
lihat kembali seorang wanita Bali yang berte dan tot Manokwari
lanjang dada dengan sesaji buah-buahan di atas (Jalur udara sepanjang 16.000 kilometer dari
kepala. Sebagai latar belakang terdapat gapura Medan sampai Manokwari)
dan sebuah gunung.
Poster itu dilengkapi teks singkat: Isi pesan dari iklan itu secara jelas dapat
diketahui dari teks yang menyebutkan bahwa
See Bali K.N.I.L.M sudah memiliki jalur yang lebih luas,
dari Pulau Sumatra hingga Papua. Isi pesan ter
Pesan yang disampaikan jelas. Bila Anda sebut tentunya ditujukan bagi para calon pe
berkunjung ke Bali, inilah yang akan ditemui. numpang pesawat untuk menggunakan jasa
Keeksotisan dan keindahan, baik penduduk, bu K.N.I.L.M bila hendak bepergian dengan lebih
daya maupun alamnya. cepat dan nyaman.
Tampaknya, pada periode berikutnya (peri
ode 1940-an), objek iklan yang ditampilkan tidak
banyak jauh berbeda dari periode sebelumnya. Kesimpulan
Dalamiklan K.N.I.L.M tahun 1941 objek yang
disajikan hampir sama dengan iklan K.N.I.L.M Dari berbagai contoh iklan pariwisata masa
dari periode sebelumnya. Seperti iklan berikut. kolonial yang dianalisis dapat diketahui bebe
95 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

rapa hal, antara lain jenis iklan yang dibuat ada Daftar Pustaka
yang menggunakan teknik lukisan (gambar),
foto, gabungan antara lukisan dan foto dileng Adam, Ahmat. 2003. Sejarah Awal Pers dan Ke
kapi teks. Gaya yang digunakan ada yang meng bangkitan Kesadaran Keindonesiaan, terj.Amar
gunakan gaya realis ada pula Art Deco. zan Loebis, Mien Joebhaar. Jakarta: Hasta
Mitra dan Pustaka Utan Kayu.
Sementara itu, objek yang ditampilkan ke
Alkatiri, Zeffry. 2005. ”Iklan lampau Indonesia
banyakan pemandangan alam berupa gunung,
dalam wujud komik: Analisis bahasa dan
rumah tradisional, dan penduduk pribumi. Ala
grafis”, dalam Jurnal Wacana . Vol.7 No.1,
sannya objek-objek itulah yang akan ditemui dan
hlm.65-80. Depok: FIB UI.
dilihat olehpara calonpelancong jika berkunjung Eerste Jaarverslag de Vereniging Toeristenverkeer.
ke Hindia-Belanda. objek-objek tersebut tidak 1908. Weltevreden: G.Kolff.
ditemukan di tempat asal para calon pelancong. Faber, G, H.von. t.t. A Short History of Journalism
objek-objek tersebut merupakan objek eksotis in the Dutch East Indies. Surabaya: Kolff.
bagi para pelancong. Pengalaman melihat objek Graaf, H.J. de. 1997. Nederlandsch-Indie in oude an
tersebut diharapkan dapat menjadi pengalaman sichten. Zaltbommel: Europese Bibliotheek.
baru bagi para pelancong. Gunawan, Iwan. 2009. ”Penggambaran sosok ma
Dari contoh iklan tersebut juga ditemukan nusia pada iklan majalah De Zweep/D’Orient
adanya pergeseran dalam menikmati keeksoti dan Pandji Poestaka tahun 1922–1942: analisis
san pemandangan di Hindia yang berubah kar ideologis pada media massa kolonial”.
Disertasi. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
ena perkembangan teknologi transportasi, yaitu
Universitas Indonesia, Depok.
menikmati pemandangan dengan transportasi
Java’s heerlijkheid en glorie. 1937. Nitour uitgave
udara (pesawat udara) dan darat (kereta api).
october-november-december. Batavia: n.v.
Hal ini dikaitkan dengan jenis pelancong yang
Nederlandsch-Indisch Toeristenbureau.
memiliki waktu sedikit dan tergesa-gesa untuk Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Edisi IV. Ja
dapat melihat banyak objek. Selain itu, disedia karta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
kan dan ditawarkan pula berbagai fasilitas untuk Nasional.
kenyamanan para pelancong tersebut sehingga Lombard, Denys. 2000. Nusa Jawa: Silang Budaya
mereka dapat menikmati berbagai objek den 1 Batas-Batas Pembaratan, terj.Winarsih Par
gan cepat dan nyaman. Penggunaan transpor taningrat Arifin. Jakarta: Gramedia Pustaka
tasi udara dikaitkan dengan jenis pelancong dan Utama.
pariwisata yang berbeda dengan pelancong dan Nugraha, Iskandar. 2004. ”Catatan Perjalanan
pariwisata masa sebelumnya, yaitu pariwisata dan Guidebook sebagai bahan penulisan
modern. sejarah”, makalah dalam acara peluncuran
dan diskusi buku H.C.C. Clockener Brous
Berkaitan dengan para calon pelancong,
son, Batavia Awal abad 20.
iklan-iklan yang disajikan ternyata tidak hanya
Riyanto, Bedjo. 2000. Iklan Surat Kabar dan Pe
ditujukan bagi para calon pelancong di Eropa,
rubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial
Amerika (yang berbahasa Inggris), tetapi peme
(1870-1915). Yogyakarta: Tarawang.
rintah Hindia-Belanda juga berupaya menarik Sachari, Agus. 2005. ”Pergeseran nilai estetis
minat para calon pelancong dari dalam negeri pada desain karya cetak Indonesia di abad
sendiri (Hindia-Belanda) untuk mengunjungi ke-20:
berbagai daerah di Hindia yang memiliki tem Studi historiografi pada iklan cetak dan kulit
pat-tempat indah dan menarik. muka buku” dalam Jurnal Nirmana Jurusan
96 Iklan Pariwisata Masa Kolonial di Hindia-Belanda VoL III, 2011

Desain Komunikasi Visual Vol.7 No 1 Januari Termorshuizen, Gerard. 2001. Journalisten en


2005, hlm.28-44. Surabaya: Universitas Pe heethoofden: een geschiedenis van de Indisch
tra. Nederlandse dagbladpers 1744-1905. Leiden:
Suminto, Aqib. 1985. Politik Islam Hindia-Belanda. KITLV.
Jakarta: LP3ES. Tourism in the Netherlands Indies. 1938. Edisi
Sunjayadi, Achmad. 2007. Vereeniging Toeristen khusus Yogyakarta. Weltevreden: G.Kolff.
Verkeer Batavia (1908-1942): Awal Turisme Tourist Guide and Garoet Express. 1923.
Modern di Hindia-Belanda. Depok: FIB UI. Zeventiende Jaarverslag van Vereeniging Toeristen
Surjomihardjo, Abdurrachman (ed). 2002. Beber verkeer. 1924. Weltevreden: G.Kolff.
apa segi perkembangan sejarah pers di Indonesia. Vickers, Adrian. 1989. Bali a paradise created. Sin
Jakarta: Kompas. gapura: Periplus edition.
Ultimart, Vol. III, No.1, Maret 2011 ISSN 1979-0716

GAYA SELINGKUNG DAN SYARAT PEMUATAN ARTIKEL


JURNAL ULTIMART

1. Artikel berasal dari kata Latin ”articulus” yang berarti: bagian atau pasal (dalam suatu karya
tulis). Dengan demikian, artikel untuk jurnal UltimaCom ialah bagian dari hasil penelitian atau
yang setara dengan hasil penelitian (artikel konseptual) di bidang ilmu seni dan desain.
2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia dan atau Inggris yang baik dan benar (SPoK), panjang
artikel 7.000 – 8.000 kata (setara dengan 20 - 25 halaman kertas A-4 spasi ganda), dilengkapi
abstrak dalam bahasa Inggris (75-100 kata) dan kata-kata kunci dalam bahasa Inggris (maksimal
6 kata).
3. Tata cara pengutipan dianjurkan menggunakan catatan perut yang memuat: nama belakang
penulis, tahun dan halaman dan ditulis dalam kurung (name – date).
Contoh
Satu Penulis : (Miller, 2005:11)
Artinya, kutipan tersebut mengacu pada karya Katherine Miller yang terbit pada 2005, halaman
11.
Lebih dari tiga penulis: (Fidler, dkk., 2010:325)
4. Penulisan daftar pustaka menggunakan gaya Harvard Citation Style: Nama belakang, nama
depan. Tahun Penerbitan. Judul Buku (cetak miring). Kota: Penerbit.
Contoh:
Penulis (dibalik, kecuali Tahun terbitan Judul buku Tempat/kota penerbit Nama penerbit
Cina,Korea, dan Batak)

Levine, Steven Z. 2008. A Guide for the Arts Student. New York: I.B. Tauris & Co. Ltd

5. Biodata singkat penulis dan identitas penelitian dicantumkan sebagai catatan kaki pada hala
man pertama naskah dengan poin huruf lebih kecil dibandingkan badan naskah.
6. Artikel juga dapat dikirimkan dalam bentuk softcopy dalam Microfoft Word dengan format RTF
menggunakan jenis huruf Times New Roman, font 12.
7. Artikel hasil penelitian memuat: (1) Judul, (2) Nama penulis (tanpa gelar), (3) Abstrak (dalam ba
hasa Inggris), (4) Kata kunci (dalam bahasa Inggris), (5) Pendahuluan (tanpa sub judul, memuat
latar belakang masalah, dan sedikit tinjauan pustaka serta tujuan penelitian), (6) Metodologi
Penelitian, (7) Hasil Penelitian, (8) Pembahasan, (9) Simpulan dan Saran, (10) Daftar Pustaka
(hanya memuat pustaka yang dirujuk dalam artikel).
8. Artikel konseptual memuat: (1) Judul, (2) Nama penulis (tanpa gelar), (3) Abstrak (dalam ba
hasa Inggris), (4) Kata kunci (dalam bahasa Inggris), (5) Pendahuluan (tanpa sub judul), (6)
Subjudul-subjudul (sesuai kebutuhan), (7) Penutup, (8) Daftar Pustaka (hanya memuat pustaka
yang dirujuk dalam artikel).
9. Print-out artikel dan softcopy dikirimkan paling lambat 1 bulan sebelum penerbitan kepada:
Redaksi Jurnal UltimArt
Fakultas Seni dan Desain,
Universitas Multimedia Nusantara
Jl. Boulevard, Gading Serpong
Telp. (021) 5422 0808; Fax. (021) 5422 0800
Email: masri@unimedia.ac.id, michael.gumelar@gmail.com, ina@unimedia.ac.id

10. Kepastian pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan baik secara lisan maupun tu
lisan. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapat honorarium yang pantas dan nomor bukti
pemuatan sebanyak tiga eksemplar. Adapun artikel yang tidak dimuat, tidak dikembalikan, ke
cuali atas permintaan penulis.
ISSN 1979-0716

Illll III IIl I IIIlIIllIlll IIIIII


9 771979 071681

Anda mungkin juga menyukai