Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS SEMIOTIK REPRESENTASI KASIH SAYANG DALAM FILM

HARMONY

PROPOSAL

Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Komunikasi/Dakwah

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Oleh :

Rustia

192022040

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO

2020
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI………………….……………………………………………………….. i

BAB I PENDAHULUAN ……………….………...………………………………. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………..……………………………. 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan……………….......……………………………..... 7

1.4 Pengertian Judul dan Definisi Operasional………….....……………………….. 9

1.5 Tinjauan Pustaka…...……………………………………..………………………. 10

1.6 Metode Penelitian …...……………………………………..…………………… 11

BAB II KAJIAN TEORI……………..……………………………………………… 13

2.1 Representasi ………….………………………………………………………… 13

2.2 Kasih Sayang…………………………………………………........................... ….. 15

2.3 Analisis Semiotik…………………....………………....................................... ….. 18

2.4 Analisis Semiotik Rolan Barthes…………………...……………....………………. 30

2.5 Film …….……………………………….…………………………….................. 36

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN.……………………….. 42

3.1 Sekilas Tentang Film Harmony………………………...………………………… 42

3.2 Sinopsis Film Harmony……….……………………………………….………...... 42

3.3 Struktur Pemain Film Harmony….……………………………………………… 42

3.4 Profil Pemain Film Harmony…………………………………………………… 43

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 65
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film sebagai sebuah karya seni kontemporer yang banyak digunakan di zaman

modern saat ini, tentunya film tidak luput dari kekurangan dan kelebihannya. Di sinilah

posisi kita dalam menentukan dipertaruhkan. Sebagai seni ketujuh, film sangat berbeda

dengan seni sastra, teater, seni rupa, seni suara, dan arsitektur yang muncul sebelumnya.

Film sangat mengandalkan teknologi, baik sebagai bahan baku produksi maupun dalam

hal ekshibisi ke hadapan penontonnya. Film merupakan penjelmaan keterpaduan antara

berbagai unsur, sastra, teater, seni rupa, teknologi, dan sarana publikasi.1

Film merupakan sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang

sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama,

lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. Hal paling penting dalam film

adalah gambar dan suara; kata yang diucapkan (di tambah dengan suarasuara lain yang

serentak mengiringi gambar-gambar), dan musik film. Sistem semiotika yang lebih

penting dalam film adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang

menggambarkan sesuatu yang digunakan dalam film mengisyaratkan pesan kepada

penonton.2

Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan

pesan (message) di baliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Filmselalu merekam

1
Taufiqur Rohman, Skripsi : “Pesan Moral Dalam Film “Dibalik 98” (Analisis Semiotik Roland Barthes)”
(Surabaya, Uin Sunan Ampel, 2019) Hal. 3
2
Muhammad Miftahulfauzan, “Analisis Komunikasi Visual pada Film Dua Garis Biru”( Analisis
Komunikasi Visual pada Film Dua Garis Biru - Kompasiana.com, 25 Oktober 2021)
realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian

memproyeksikannya keatas layar.3

Film, juga dikenal sebagai movie, gambar hidup, film teater atau foto bergerak,

merupakan serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan

menciptakan ilusi gambar bergerak karena efek fenomena phi. Ilusi optik ini memaksa

penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan

berturut-turut. Proses pembuatan film merupakan gabungan dari seni dan industri. Sebuah

film dapat dibuat dengan memotret adegan sungguhan dengan kamera film; memotret

gambar atau model "miniatur" menggunakan teknik animasi tradisional;

dengan CGI dan animasi komputer; atau dengan kombinasi beberapa teknik yang ada

dan efek visual lainnya.

Kata "sinema", yang merupakan kependekan dari sinematografi, sering digunakan

untuk merujuk pada industri film, pembuatan film dan seni pembuatan film. Definisi

sinema zaman sekarang merupakan seni dalam (simulasi) pengalaman untuk

mengkomunikasikan ide, cerita, tampilan, sudut pandang, rasa, keindahan atau suasana

dengan cara direkam dan gambar bergerak yang diprogram bersamaan dengan penggerak

sensorik lainnya.4

Film sebagai media komunikasi massa memiliki peran yang cukup penting yaitu

sebagai alat untuk menyalurkan pesan-pesan kepada penontonnya. Pesan tersebut dapat

membawa dampak positif maupun negatif. Kita sebagai penonton bisa menganalisa apa

yang kita nonton apakah memiliki pesan-pesan tertentu yang bersifat pesan-pesan

dakwah, pesan moral dan pesan tentang kehidupan.5

3
Nurain Palopa, Skripsi :” analisis isi pesan tentang tuhan dalam film peekay” (Gorontalo, IAIN Sultan
Amai, 2020) Hal 3
4
“Film”(Film - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 25 Oktober 2021)
5
Taufiqur Rohman, Skripsi : “Pesan Moral Dalam Film “Dibalik 98” (Analisis Semiotik Roland Barthes)”
(Surabaya, Uin Sunan Ampel, 2019) Hal. 4
Film merupakan media massa yang memilki genre, salah satu genre yang ada

pada film yaitu genre drama. Film dengan genre drama ini biasanya disukai oleh kalangan

wanita. Dalam genre ini, cerita yang dibuat mengandung alur yang memiliki sebuah

tema,  bisa bertema percintaan, sosial, kehidupan dan lain sebagainya.

Mujiono (2011) menyebutkan, film dapat diartikan sebagai konten visual yang

disajikan melalui layar lebar. Film menyediakan hasil karya kreatif dengan tingkat seni

tinggi untuk memenuhi imajinasi khalayak.

Definisi lain seperti film menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya

yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, atau bahan

hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses

kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat

dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau

lainnya.

Dapat disimpulkan, film merupakan suatu karya seni berupa video, musik atau

yang lainnya, yang kemudian diciptakan untuk dapat berfungsi sebagai suatu media

komunikasi untuk dapat menyampaikan suatu pesan kepada para penontonnya. Film pun

mempunyai banyak genre, seperti komedi, horror, aksi, fiksi ilmiah, romantis dan masih

banyak lainnya. Masing-masing genre pun memiliki daya tarik tersendiri bagi para

penggemarnya. Permana, Puspita, dan Indriani (2018) menyebutkan film dapat dijadikan

wadah dalam menyebarkan nilai-nilai, yakni menyosialisasikan nilai-nilai tertentu dalam

sebuah kelompok masyarakat. 6

Mudjiono (2011) memaparkan pernyataan McQuail bahwa film terdiri dari dua

jenis, yaitu (1) film cerita atau film teatrikal marupakan film yang mengandung suatu

6
Raja Satria Wibawa , Ismah Aulia Shalsabila , Bunga Asriandhini, “Analisis Semiotika Roland
Barthes Dalam Film Pendek Wedok” Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. 2, Januari 2021, hlm. 17 - 19
cerita, lazim dipertunjukan di gedung – gedung bioskop yang dimainkan oleh para

bintang sinetron yang tenar. Film jenis ini diperuntukan untuk semua publik. Film

teatrikal memainkan sisi emosional penonton dalam bentuk film aksi, film drama, film

komedi, dan film musikal. Berikutnya adalah (2) film non teatrikal, yakni film mengenai

fakta, peristiwa yang benar – benar terjadi. Film jenis ini berfungsi sebagai media

penerangan/informasi. Termasuk jenis film non teatrikal adalah tayangan berita, film

documenter, dan film kartun.7

Banyak sekali fenomena nyata yang diangkat menjadi sebuah film. Seperti

fenomena banyaknya narapidana wanita yang melahirkan didalam penjara hingga

membesarkan anak mereka didalam sana. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi Utami saat ini total napi

perempuan berjumlah 13.569 orang. Menurut Sri, peningkatan napi perempuan juga

selaras dengan peningkatan napi di semua lapas yang berjumlah 526 lapas. Saat ini total

napi di lapas seluruh Indonesia mencapai 242.903 orang8.

Ide untuk membuat film dapat berasal dari novel, puisi, kisah nyata, bahkan kritik

sosial di masyarakat seperti film Harmony ( 하 모 니 ; Hamoni) yang mengangkat genre

drama. Film ini merupakan film  yang dibintangi oleh Kim Yunjin dan Na Moon-

hee tentang sekelompok wanita di penjara yang memulai paduan suara.

Film ini diproduksi pada tanggal 28 Januari 2010, dengan durasi 115 menit. Film

ini menceritakan seorang wanita bernama Hong Jeong-hye yang dijatuhi hukuman 10

tahun penjara setelah membunuh suaminya yang kejam. Pada saat di tangkap dia sedang

hamil, sampai akhirnya dia melahirkan bayi laki-laki di balik jeruji besi tetapi harus

menyerahkannya untuk diadopsi menurut hukum.

7
Raja Satria Wibawa , Ismah Aulia Shalsabila , Bunga Asriandhini, “Analisis Semiotika Roland
Barthes Dalam Film Pendek Wedok” Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. 2, Januari 2021, hlm. 17 - 19
8
Redaksi Kompas.com/ Yoga Sukmana “Pemerintah Kaget Lonjakan Jumlah Napi
Perempuan" (Pemerintah Kaget Lonjakan Jumlah Napi Perempuan (kompas.com), 25 Oktober 2021)
Suatu hari dia berangkat untuk memulai paduan suara dengan bantuan Kim

Moon-ok, sesama narapidana di hukuman mati karena membunuh suami dan gundiknya

yang berzina. Kepala penjara menjanjikannya jalan-jalan khusus dengan bayinya jika dia

berhasil.

Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika menurut Roland Barthes.

Semiotika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang tanda pada kehidupan

manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu

yang harus diberi makna. Roland Barthes lebih menekankan pada pembedaan makna

menjadi dua, yakni denotasi dan konotasi. Denotasi lebih menekankan pada makna

sebenar-benarnya dan disepakati oleh masyarakat, apa yang dilihat oleh mata, maka itulah

kebenarannya. Makna konotasi berisi tentang makna yang tersirat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Analisis Semiotik Representasi Kasih Sayang Dalam Film

Harmony.

1.2 Rumusan Masalah

Kemudian untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti

merumuskan pada masalah, yaitu :

1. Bagaimana makna Denotasi, Konotasi dan Mitos pada Film Harmony dilihat dari

perspektif semiotika Roland Barthes ?

2. Bagaimana representasi kasih sayang yang terdapat dalam film Harmoy ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna Denotasi, Konotasi dan Mitos

pada film Harmony dilihat dari perspektif semiotika Roland Barthes. Dan untuk

mengetahui gambaran kasih sayang yang ada film Harmony.

1.4 Manfaat Penelitian


Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian ini, yakni :

1. Manfaat akademis

Diharapkan menjadi bahan kajian yang menjadi kontribusi bagi khasanah

kepada ilmu komunikasi dan juga member gambaran dalam membaca makna

yang terkandung dalam sebuah film melalui kacamata semiotika.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para

masyarakat yang menonton film dan pesan yang terkandung dalam film

tersebut, juga dapat menyumbangkan pengertian-pengertian baru tentang istilah

perfilman.

1.5 Pengertian Judul dan Definisi Operasional

Berdasarkan dengan apa yang telah digambarkan sebelumnya dalam latar

belakang, terkait judul penelitian yang akan dibahas oleh peneliti, maka untuk dapat

menghindari kesalahan dan memperjelas konsep serta batasan penelitian, terdapat

pengertian judul dan batasan operasional variable penelitian, yakni sebagai berikut:

a. Pengertian Judul

1. Representasi adalah mekanisme tentang memberikan arti terhadap apa yang

diberikan pada benda yang sebelumnya telah digambarkan, definisi ini tentusaja

lebih mengerucut pada premis bahwa ada ketimpangan (gap) tentang representasi

yang menjelaskan perbedaan terhadap makna yang diberikan serta representasi

dan arti benda yang sebenarnya telah digambarkan.9

2. Kasih Sayang merupakan salah satu bentuk afeksi menurut teori psikologi.

Namun secara harfiah kasih sayang merupakan bentuk respon kejiwaan terhadap

9
Dosen Sosiologi “Pengertian Representasi, Jenis, dan Contohnya” (Pengertian Representasi,
Jenis, dan Contohnya | DosenSosiologi.Com, 25 Oktober 2021)
pengaruh dari luar sehingga menimbulkan kemauan untuk peduli, empati, bahkan

sedih dan marah. Sedangkan secara sempit, kasih sayang diartikan sebagai bentuk

perasaan di antara dua pihak.10

3. Film adalah media audio-visual yang mampu menarik minat masyarakat dunia

untuk tidak hanya sekedar menikmati hiburan, menyentuh emosional, dan

membuat peka akan tetapi film akan mampu memperagakan kekayaan budaya.

Oleh karenanya tidaklah salah jikalau banyak para pakar memberikan arti bahwa

film ialah media terbaik yang digunakan oleh berbagai Negara maju.11

b. Definisi Operasional

Berdasarkan pengertian judul diatas, peneliti bertujuan untuk meneliti

bagaimana Analisis Semiotik Representasi Kasih Sayang dalam Film Harmony.

1.6 Tinjauan Pustaka

Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka dibeberapa artikel jurnal, maka tidak

ditemukan judul atau tema yang sama dengan penelitian ini. Namun berdasarkan hasil

penelusuran peneliti ada beberapa artikel jurnal yang hampir sama dengan judul, yaitu

sebagai berikut:

1. Representasi Pesan Moral Dalam Film Rudy Habibie Karya Hanung Bramantyo

(Analisis Semiotika Roland Barthes) Karya Bagus Fahmi Weisarkurnai dari

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau,

Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau. Penelitian ini fokus pada

bagaimana pesan moral dalam film rudy habibie dipresentasikan seperti Agama,

pendidikan, sopan-santun, ramah-tamah, bertanggung Jawab, kepemimpinan.

10
Jagad.id “ Pengertian Kasih Sayang” (Pengertian Kasih Sayang - Perbedaan Apa Itu Cinta Sejati ? - Jagad.id, 25
Oktober 2021)
11
Indonesia Student “Pengertian Film menurut para ahli” ( √ 4 Pengertian Film Menurut Para Ahli,
Jenis, dan Manfaatnya Lengkap | IndonesiaStudents.com, 25 Oktober 2021)
Adapun kategori pesan moral yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan

manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan lingkungan sosial.

2. Representasi Semangat Hidup dalam Film Surat Kecil Untuk Tuhan (Analisis

Semiotika Roland Barthes) karya Muhammad Zakariya. Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Yang menjadi fokus

pada penelitian adalah bagaimana semangat hidup direpresentasikan dalam Film

Surat Kecil Untuk Tuhan.

3. Representasi Makna Moral Dalam Film ( Analisis Semiotika Roland Barthes Pada

Film Terbang Menembus Langit )oleh Yogie Alontari dari Universitas Pasudan.

Penelitian ini membahas tentang bagaimana representasi makna kerja keras dan

pantang menyerah dalam film Terbang Menembus Langit.

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian film Harmony ini adalah Analisis Isi

Kualitatif (Qualitative Content Analysis) yang di kemukakan oleh Harold D. Lasswell.

Sugiono menyebutkan, analisis isi kualitatif merupakan penelitian yang bersifat

pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi dengan teknik symbol coding, yaitu

mencatat lambang atau pesan secara sistematis, lalu diberi interpretasi.

Kemudian penelitian ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes, yang

berfokus pada gagasan tentang gagasan signifikasi dua tahap (two order of signification).

Tahap pertama atau signifer (penanda) adalah tataran denotatif, makna paling nyata dari

tanda. Tahap kedua signified (petanda) yaitu penanda konotatif yang berhubungan dengan

isi. Kemudian pada tahap kedua tanda bekerja melalui mitos,mitos adalah tanda yang

bekerja pada ranah kebudayaan yang mengkajin suatu aspek dari realitas yang bekerja.12

12
Raja Satria Wibawa , Ismah Aulia Shalsabila , Bunga Asriandhini, “Analisis Semiotika Roland Barthes
Dalam Film Pendek Wedok” Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I, No. 2, Januari 2021, hlm. 17 - 19
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Representasi

Representasi adalah proses dimana sebuah objek ditangkap oleh indra seseorang, lalu

masuk ke akal untuk diproses yang hasilnya adalah sebuah konsep/ide yang dengan

bahasa akan disampaikan/diungkapkan kembali. Singkatnya, representasi adalah proses

pemaknaan kembali sebuah objek/fenomena/realitas yang maknanya akan tergantung

bagaimana seseorang itu mengungkapkannya melalui bahasa. Representasi juga sangat

bergantung dengan bagaimana pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang

melakukan representasi tersebut.

Berawal dari penangkapan stimulus oleh alat indra yang sering disebut merasakan

sensasi yang biasa manusia dapatkan dari kelima alat indra manusia (mata, telinga,

hidung, lidah dan kulit). Sensasi yang ditangkap kelima alat indra yang selanjutnya kita

maknai seperti, melihat sesuatu yang indah, membau parfum yang wangi, mendengar

suara yang lembut, merasakan pedas saat makan, merasakan permukaan yang halus pada

keramik itu disebut dengan persepsi.13

2. Kasih Sayang

Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik di antara dua orang manusia atau

lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan sayang, saling mengasihi, saling

mencintai, saling memperhatikan dan saling memberi. Dengan demikian, maka dapat

dikatakan bahwa, kasih sayang merupakan kebutuhan asasi manusia, sehingga akan

mempengaruhi kehidupannya. Anak-anak yang besar dalam limpahan kasih sayang orang

tua akan menjadi anak-anak yang memiliki ketajaman hati nurani, Dengan kasih sayang

13
Anggraini “Representasi Sebagai Perangkat Konsep Yang Menghubungkan Bahasa dan Makna”
(https://www.kompasiana.com/anggraini.m.e/552fbbb66ea834032a8b457e/representasi-sebagai-perangkat-konsep-yang-
menghubungkan-bahasa-dan-makna, 25 Oktober 2021)
yang dilimpahkan orag tuanya, anak nantinya akan mampu memperlaukukan orang lain

dengan penh kecintaan.

Kasih sayang adalah kebutuhan alami manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa

makanan dan minuman,demikian juga manusia tidak bisa hidup tanpa kasih sayang.

Manusia mencitai dirinya dan ingin dicintai oleh orang lain. Anak-anak lebih

membutuhkan kasih sayang daripada orang dewasa. Kasih sayang merupakan suatu

penyerahan diri secara total dari pendidik (orang dewasa) tanpa pamprih kepada anak

didik, dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Dengan kasih

sayang seorang pendidik menyerahkan seluruh pribadinya demi kepentingan anak didik,

dengan tanpa memikirkan pembalasan apa yang diharapkan dari si anak.14

3. Analisis Semiotik

Analisis semiotik  merupakan metode menganalisis karya sastra sebagai sebuah

struktur, pengkajian melalui tanda dan simbolisasi yang terdapat dalam karya sastra.

Dalam analisis semiotik, karya sastra dipandang sebagai proses penuangan imajinasi

pengarang. Sehingga, dalam analisis semiotik karya sastra dikaitkan dengan pengarang,

realita, pembaca dan hal – hal yang memiliki keterkaitan dengan karya sastra tersebut.

Dalam analisis, Jan Mukarovsky memberikan perumusan tentang aplikasi model

semiotik, yaitu :

a. menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas, karya sastra dan pembaca.


b. menjelaskan karya sastra sebagai sebuah struktur, berdasarkan unsur – unsur atau
elemen yang membentuknya.

Dalam analisis semiotik, seseorang dapat memberikan makna yang berbeda. Hal ini
dikarenakan dengan pengalaman dan pengetahuan orang tersebut tentang tanda dan
konvensi yang berlaku. Misalnya saja kata “lari” yang ada dalam konteks yang sama dapat
diberikan makna sebagai kemajuan yang cepat atau revolusi, namun ada juga yang
14
Arumi Oktavia “Makna Kasih Sayang
”(https://www.kompasiana.com/arumioktavia.kompasiana.com/55634f85597b61a85e9af2cb/makna-kasih-sayang , 25
Oktober 2021)
memberikan makna perjuangan, tak bertanggung jawab, atau dapat pula makna lainnya
sesuai dengan konteks karya sastra tersebut.15

4. Analisis Semitoka Roland Barthes

Sebagai sebuah metode penelitian kualitatif, semiologi dapat diaplikasikan ke dalam


berbagai konteks komunikasi oleh para peneliti, seperti misalnya kajian media. Roland
Barthes adalah salah satu ahli semiotika yang menunjukkan sebuah doktrin semiotika
baru yang memungkinkan para peneliti untuk menganalisa sistem tanda guna
membuktikan bagaimana komunikasi nonverbal terbuka terhadap interpretasi melalui
makna tambahan atau connotative.

Menurut Roland Barthes, semiotika memiliki beberapa konsep inti, yaitu


signification, denotation dan connotation, dan metalanguage atau myth

a. Signification

Menurut Barthes, signification dapat dipahami sebagai sebuah proses yang berupa
tindakan, yang mengikat signifier dan signified, dan yang menghasilkan sebuah tanda.
Dalam proses tersebut, dua bagian dari sebuah tanda tergantung satu sama lain dalam
arti bahwa signified diungkapkan melalui signifier, dan signifier diungkapkan dengan
signified. Misalnya, kata “kucing”. Ketika kita mengintegrasikan signifier “kucing”
dengan signified “hewan berkaki empat yang mengeong”, maka bahasa tanda
“kucing” pun muncul. Proses ini disebut sebagai signification atau sebuah sistem
signifikasi.16

b. Denotation (arti penunjukan) dan Connotation (makna tambahan)

Dalam semiotika, denotation dan connotation adalah dua istilah yang


menggambarkan hubungan antara signifier dan signified. Selain itu, denotation dan
connotation juga menggambarkan sebuah perbedaan analitis yang dibuat antara dua
jenis signified yaitu denotative signified dan connotative signified. Denotation dan
connotation selalu digambarkan dalam istilah level of representation atau level of
meaning. Dalam bukunya yang berjudul Elements of Semiology (1964), Roland

15
Anoazen “ Analisis Semiotik” (https://anaozen.blogspot.com/2017/09/analisis-semiotik.html,
25 Oktober 2021)
16
Pakar Komunikasi “ Teori Semitika Roland barthes” (https://pakarkomunikasi.com/teori-
semiotika-roland-barthes, 25 Oktober 2021)
Barthes membedakan denotation dan connotation dengan merujuk pada pendapat
Louis Hjelmslev dengan menggunakan istilah orders of signification.

Denotation adalah order of signification yang pertama. Pada tingkatan ini terdapat
sebuah tanda yang terdiri atas sebuah signifier dan sebuah signified. Dalam artian,
denotation merupakan apa yang kita pikirkan sebagai sebuah literal, bersifat tetap,
dan memiliki makna kamus sebuah kata yang secara ideal telah disepakati secara
universal. Sedangkan, connotation adalah order of signification yang kedua yang
berisi perubahan makna kata secara asosiatif. Menurut Barthes, hal ini hanya berlaku
pada tataran teoritis. Pada tataran praktis, membatasi makna ke dalam sebuah
denotative akan sangat sulit karena tanda selalu meninggalkan jejak makna dari
konteks sebelumnya.

c. Metalanguage atau Myth atau Mitos

Pada bagian akhir dari bukunya yang berjudul Mythologies, Roland Barthes
mengkombinasikan beberapa contoh kasus ke dalam sebuah satu teori yang diramu
melalui tulisannya yang berjudul Myth Today. Barthes mencoba untuk
mengkonseptualisasikan mitos sebagai sebuah sistem komunikasi, oleh karena itu
sebuah pesan tidak dapat mungkin menjadi sebuah obyek, konsep, atau gagasan,
melainkan sebuah bentuk signification. Ia juga menganalisa proses mitos secara jelas
dengan menyajikan contoh-contoh yang khusus.

Berdasarkan definisi yang dirumuskan oleh Ferdinand de Saussure, Barthes


berpendapat bahwa signification dapat dibagi kedalam denotation dan connotation.
Yang dimaksud dengan denotation tingkatan makna deskriptif dan literal yang dibagi
oleh sebagian besar anggota dalam sebuah kebudayaan. Sedangkan, yang dimaksud
dengan connotation adalah makna yang diberikan oleh signifiers yang terhubung
dengan kebudayaan yang lebih luas seperti kepercayaan, sikap, kerangka kerja dan
ideologi bentukan sosial.17

Menurut Barthes, mitos adalah signification dalam tingkatan connotation. Jika


sebuah tanda diadopsi secara berulang dalam dimensi syntagmatic maka bagian
adopsi akan terlihat lebih sesuai dibandingkan dengan penerapan lainnya dalam

17
Pakar Komunikasi “ Teori Semitika Roland barthes” (https://pakarkomunikasi.com/teori-
semiotika-roland-barthes, 25 Oktober 2021)
paradigmatic. Kemudian connotation tanda menjadi dinaturalisasi dan dinormalisasi.
Naturalisasi mitos adalah sebuah bentukan budaya.

Mitos merupakan a second-order semiological system. Sebuah tanda dalam sistem


pertama menjadi signifier pada sistem kedua. Menurut Barthes, tanda adalah sistem
pertama, atau bahasa, sebagai bahasa obyek, dan mitos sebagai metalanguage.
Signification mitos  menghapus sejarah atau narasi tanda dan mengisi ruang kososng
tersebut dengan makna yang baru.18

5. Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua

pengertian. Pertama, film merupakan selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk

tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif

(yang akan dimainkan dibioskop). Yang kedua, film diartikan sebagai lakon (cerita)

gambar hidup.

Sebagai industri (an industry), film adalah sesuatu yang merupakan bagian

dari produksi ekonomi suatu masyarakat dan ia mesti dipandang dalam hubungannya

dengan produk-produk lainnya. Sebagai komunikasi (communication), film

merupakan bagian penting dari sistem yang digunakan oleh para individu dan

kelompok untuk mengirim dan menerima pesan (send and receive messages).19

18
Pakar Komunikasi “ Teori Semitika Roland barthes” (https://pakarkomunikasi.com/teori-
semiotika-roland-barthes, 25 Oktober 2021)
19
“Makna Film”(http://digilib.uinsby.ac.id/281/3/Bab%202.pdf, 25 Oktober 2021)
BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3.1 Sekilas Tentang Film Harmony

Film Harmony asal Korea Selatan ini menceritakan tentang salah satu narapidana

wanita yang membentuk paduan suara demi bertemu dengan anaknya. Film bergenre

komedi, drama dalam penjara ini dibintangi oleh Kim Yunjin, Na Moon Hee, Kang Ye

Won, Jang Young Nam, Lee Da Hee, Jung Soo Young, dan Park Jun Myun. Film ini

disutradarai oleh Kang Dae Kyu, sementara itu naskah ditulis oleh Lee Seung Yeon, Yoon

Je Kyun, Kim Whee, dan Kang Dae Kyu .

Harmony dirilis pada 28 Januari 2010 silam, yang berada di bawah pendistribusian CJ

Entertainment serta berdurasi 115 menit. Film ini berhasil meraih rating sebesar 7.4/10

dari IMDb.20

3.2 Sinopsis Film Harmony

Film Harmony mempunyai kekuatan dari banyak aspek, mulai dari teknik

pengambilan gambar, akting pemain, jalan cerita, hingga cara membuat ending yang

sangat dramatik, heroik, sekaligus tragik.

Sentral dari film ini adalah seorang balita bernama Min Woo. Kehadiran balita ini

menjadi menarik karena ia lahir di tengah-tengah suasana penjara. Sang ibu, Heong Jeong

Hye, adalah narapidana dengan vonis hukuman sepuluh tahun akibat membunuh suaminya

sendiri. Menarik bagaimana seorang balita menghangatkan suasana penjara yang dingin,

atau sebaliknya, mendinginkan suasana penjara yang panas. Dalam penjara wanita

tersebut, lumrah terjadi sesama napi baku hantam oleh sebab hal yang relatif sepele.

Keberadaan Min Woo seringkali sukses membuat wanita-wanita tersebut “menemukan

kembali sisi kewanitaannya”. Dengan menyaksikan balita dengan wajah lugu, sisi lembut
20
Dzahabati Okta Faynara “Film Korea Harmony (2010): Narapidana Wanita Membuat Paduan Suara di Penjara”
(Film Korea Harmony (2010): Narapidana Wanita Membuat Paduan Suara di Penjara - Galamedia News (pikiran-
rakyat.com), 25 Oktober 2021)
wanita-wanita napi tersebut seolah muncul dan pada akhirnya mengakhiri pertengkaran

diantara mereka.

Cerita film menjadi berkembang setelah penjara kedatangan kelompok paduan suara.

Bagi Jeong Hye, paduan suara itu sangat menggugah hatinya. Ia mengajukan usul pada

kepala penjara untuk mengadakan semacam pelatihan paduan suara di penjara tersebut,

semata-mata agar para napi mempunyai kegiatan. Kepala penjara tidak keberatan dan

meminta Jeong Hye untuk mengorganisasi kegiatan tersebut. Jeong Hye sesungguhnya

hanya mempunyai semangat, ia sendiri tidak mempunyai modal musikal yang cukup.

Untungnya, seorang terpidana mati bernama Moon Ok pernah mempunyai pengalaman

bermusik. Ia menjadi konduktor dan membina dengan serius paduan suara itu. Katanya,

“Aku ingin melakukan sesuatu yang berharga menjelang kematian.”

Konflik film ini terjadi ketika Min Woo mesti diserahkan pada orangtua asuh.

Kebijakan negara setempat melarang anak balita untuk dibesarkan di penjara dan

diharuskan untuk diadopsi oleh orangtua asuh. Kejadian ini mengundang kemuraman bagi

Jeong Hye dan seisi penjara juga. Di sisi lain, paduan suara mereka sendiri ternyata

berkembang pesat dan diundang ke sebuah festival di Seoul. Pada festival tersebut, status

napi mereka mendapat sorotan, baik positif maupun negatif. Dalam satu peristiwa, pernah

mer eka diminta menelanjangi diri oleh sebab ada tamu yang kehilangan cincinnya.21

3.3 Struktur Pemain Film Harmony

A. Tim Kru

1) Sutradara : Kang Dae Kyu

2) Produser : Kim Nam-su

Yoon Je-kyoon

Jeong Jae-won

21
Fritzembongbulan “Harmony / 하모니 (Korea) 2010” ( HARMONY / 하모니 (KOREA) 2010 |
Fritzembongbulan (Wordpress.Com), 26 Oktober 2021)
3) Penulis : Lee Seung-yeon

Yoon Je-kyoon

Kim Hwi

4) Penata Musik : Shin Yi-Kyung

5) Sinematografer : Kim Yeong Ho

6) Penyunting : Shin Min-kyung

B. Pemain

1) Kim Yunjin berperan sebagai Hong Jeong-hye

2) Na Moon-hee berperan sebagai Kim Moon-ok

3) Kang Ye-won berperan sebagai Kang Yu-mi

4) Jang Young-nam berperan sebagai Kepala seksi Bang

5) Lee Da-hee berperan sebagai Kong Na-yeong

6) Jung Soo-young berperan sebagai Ji Hwa-ja

7) Park Jun-myeon berperan sebagai Kang Yeon-sil

8) Cha Jin-hyeok berperan sebagai Hyeon-wook

9) Ji Sung-won berperan sebagai Hyeon-joo

10) Do Yong-gu berperan sebagai Direktur sekolah

11) Park Hye-jin berperan sebagai bu Yu-mi

12) Jeong Do-gyu berperan sebagai Ayah angkat Yu-mi

13) Kim Jae-hwa berperan sebagai Harmony Choir, wanita Kwon-dal

14) Kim Hyeon-ah berperan sebagai Harmony Choir, Pernikahan palsu

15) Lee Do-hyeon berperan sebagai Suami Jeong-hye

16) Lee Seung-yeon berperan sebagai Kim Moon-ok muda

17) Jeon Su-ji berperan sebagai Asisten pengajar Kang

18) Moon Kyung-min berperan sebagai sipir penjara


19) Lee Do-ah berperan sebagai "Glue ring"

20) Lee Jun-hyeok berperan sebagai dokter di ruangan darurat

3.4 Profil Pemain Film Harmony

A. Kim Yun Jin

Yunjin Kim (Hangul: 김윤진 ; lahir 7 November 1973), juga dikenal

sebagai Kim Yun-Jin adalah aktris film dan teater Amerika kelahiran Korea. Ia

paling dikenal karena perannya sebagai Sun dalam serial televisi Amerika

Serikat Lost, dan sebagai mata-mata Korea Utara Bang-Hee dalam film Korea

Selatan Shiri. Ia juga berperan sebagai Dr. Karen Kim dalam serial

drama ABC Mistresses.22

B. Na Moon-Hee

Na Moon-hee (lahir Na Kyung-ja lahir 30 November 1941)

adalah aktris asal Korea Selatan. Sejak tahun 1961, Na memiliki karir akting

yang produktif di televisi dan film selama lebih dari lima dekade. Dia

membentuk persona ibu Korea klasik dengan drama televisinya. Even if the

Wind Blows, The Most Beautiful Goodbye in the World (ditulis oleh Noh

Hee-Kyung), My Name is Kim Sam-Soon, My Rosy Life, Goodbye Solo,

Amnok River Flows, dan It's Me, Grandma. Di layar lebar, Na telah menerima

pujian atas perannya di Crying First, You Are My Sunshine, Cruel Winter

Blues, dan I Can Speak.23

C. Kang Ye Won

Kang Ye Won adalah nama panggung dari Kim Ji Eun, seorang aktris

asal Korea Selatan. Dia lahir pada 15 Maret 1980, di Seoul, Korea
22
“Yun Jin Kim” (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunjin_Kim, 26 Oktoner 2021)
23
“Na Moon He” (Na Moon-hee - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 26 Oktober
2021)
Selatan.Aktris bergolongan darah O ini, memiliki tinggi badan 168 cm dan

berat 47 kg. Dia merupakan lulusan Seohyun High School dan Hanyang

University, Korea Selatan. Aktris beragama Katolik Roma ini, bernaung di

bawah agensi J Wide-Company.  Perjalanan KarierKang Ye Won membuat

debut aktingnya di serial televisi 2001 "Honey Honey".24

24
Redaksi Tribunnews/Putradi Pamungkas “Kang Ye Won”( Kang Ye Won -
Tribunnewswiki.com, 26 Oktober 2021)
DAFTAR PUSTAKA

Taufiqur Rohman, Skripsi : “Pesan Moral Dalam Film “Dibalik 98” (Analisis Semiotik
Roland Barthes)” (Surabaya, Uin Sunan Ampel, 2019) Hal. 3

Muhammad Miftahulfauzan, “Analisis Komunikasi Visual pada Film Dua Garis Biru”(
Analisis Komunikasi Visual pada Film Dua Garis Biru - Kompasiana.com, 25
Oktober 2021)

Nurain Palopa, Skripsi :” analisis isi pesan tentang tuhan dalam film peekay” (Gorontalo,
IAIN Sultan Amai, 2020) Hal 3
“Film”(Film - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 25 Oktober 2021)

Taufiqur Rohman, Skripsi : “Pesan Moral Dalam Film “Dibalik 98” (Analisis Semiotik
Roland Barthes)” (Surabaya, Uin Sunan Ampel, 2019) Hal. 4

Raja Satria Wibawa , Ismah Aulia Shalsabila , Bunga Asriandhini, “Analisis Semiotika
Roland Barthes Dalam Film Pendek Wedok” Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume I,
No. 2, Januari 2021, hlm. 17 – 19

Redaksi Kompas.com/ Yoga Sukmana “Pemerintah Kaget Lonjakan Jumlah Napi


Perempuan" (Pemerintah Kaget Lonjakan Jumlah Napi Perempuan (kompas.com),
25 Oktober 2021)

Dosen Sosiologi “Pengertian Representasi, Jenis, dan Contohnya” (Pengertian Representasi,


Jenis, dan Contohnya | DosenSosiologi.Com 25 Oktober 2021)

Jagad.id “ Pengertian Kasih Sayang” (Pengertian Kasih Sayang - Perbedaan Apa Itu Cinta
Sejati ? - Jagad.id, 25 Oktober 2021)
Indonesia Student “Pengertian Film menurut para ahli” ( √ 4 Pengertian Film Menurut Para
Ahli, Jenis, dan Manfaatnya Lengkap | IndonesiaStudents.com, 25 Oktober 2021)

Anggraini “Representasi Sebagai Perangkat Konsep Yang Menghubungkan Bahasa dan


Makna”
(https://www.kompasiana.com/anggraini.m.e/552fbbb66ea834032a8b457e/
representasi-sebagai-perangkat-konsep-yang-menghubungkan-bahasa-dan-makna,
25 Oktober 2021)
Arumi Oktavia “Makna Kasih
Sayang”(https://www.kompasiana.com/arumioktavia.kompasiana.com/55634f8559
7b61a85e9af2cb/makna-kasih-sayang , 25 Oktober 2021)

Anoazen “ Analisis Semiotik” (https://anaozen.blogspot.com/2017/09/analisis-semiotik.html,


25 Oktober 2021)
Pakar Komunikasi “ Teori Semitika Roland barthes” (https://pakarkomunikasi.com/teori-
semiotika-roland-barthes, 25 Oktober 2021)

“Makna Film”(http://digilib.uinsby.ac.id/281/3/Bab%202.pdf, 25 Oktober 2021)

Dzahabati Okta Faynara “Film Korea Harmony (2010): Narapidana Wanita Membuat Paduan
Suara di Penjara” (Film Korea Harmony (2010): Narapidana Wanita Membuat
Paduan Suara di Penjara - Galamedia News (pikiran-rakyat.com), 25 Oktober
2021)

Fritzembongbulan “Harmony / 하모니 (Korea) 2010” ( HARMONY / 하모니 (KOREA)


2010 | Fritzembongbulan (Wordpress.Com), 26 Oktober 2021)

“Yun Jin Kim” (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yunjin_Kim, 26 Oktoner 2021)

“Na Moon He” (Na Moon-hee - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 26 Oktober
2021)
Redaksi Tribunnews/Putradi Pamungkas “Kang Ye Won”( Kang Ye Won -
Tribunnewswiki.com, 26 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai