Anda di halaman 1dari 19

Dwi Haryanto 161

Semiotika Film Laskar Pelangi

SEMIOTIKA FILM LASKAR PELANGI

Dwi Haryanto

Program Pascasarjana-Pengkajian Seni Rupa


Institut Seni Indonesia Surakarta
Jln. Ki. Hadjar Dewantara 19 Surakarta 57126
haryantodwex@gmail.com

INTISARI
Artikel hasil dari penelitian yang fokus pada teks film Laskar Pelangi karya Riri Rieza. Permasalahan yang
menjadi perhatian penelitian ini adalah: (1) bagaimana bentuk film Laskar Pelangi; (2) bagaimana alur
dramatik film Laskar Pelangi; (3) bagaimana makna pesan-pesan yang terkandung dalam film Laskar Pelangi
karya Riri Rieza? Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk dan alur dramatik serta memaknai
pesan-pesan yang terkandung di dalam film Laskar Pelangi.
Langkah konkret untuk menjawab permasalahan tersebut adalah mendeskripsikan bentuk, alur dramatik
serta menganalisis pesan yang disampaikan lewat adegan-adegan pada Laskar Pelangi. Untuk mengungkap
pesan terlebih dahulu harus makna yang tampak dan makna yang tersembunyi dibalik simbol-simbol
yang ada di dalam film. Maka digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat interpretatif dengan
pendekatan semiotika dari Roland Barthes. Lima kode yang digunakan dalam pendekatan tersebut yakni
kode hermeneutik, kode proaretik, kode budaya, kode semik dan kode simbolik. Pendekatan semiotika
tidak hanya meneliti mengenai penanda dan petanda, tetapi juga hubungan yang mengikat mereka secara
keseluruhan. Hasil penelitian ini diantaranya: film Laskar Pelangi terbentuk oleh unsur naratif dan unsur
sinematik, alur dramatik film terdiri tahap pembukaan, pertengahan dan tahap penutupan. Film Laskar
Pelangi melalui adegan-adegannya menyampaikan muatan pesan meliputi pesan-pesan moral, pesan
kepemimpinan, pesan religius, dan pesan sosial.
Rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita film merupakan stimulan saja, hal yang lebih penting adalah
pesan-pesan yang terkandung berguna untuk membimbing manusia berupa pikiran dan budi pekerti
yang baik, sehingga menjadi manusia yang bersikap dewasa dan berbudi pekerti yang luhur.

Kata kunci: film Laskar Pelangi, analisis teks dan pesan pendidikan.

ABSTRACT
This article is results of research about of the text of film Laskar Pelangi by Riri Riza. “ Issues of concern to this research are:
(1) how the shape of the film Laskar Pelangi; (2) how the flow of dramatic film Laskar Pelangi; (3) How does the meaning
of the messages contained in the film Laskar Pelangi by Riri Rieza? The purpose of this study is to describe the shape and
dramatic plot and interpret the messages contained in the film Laskar Pelangi.
Concrete steps to address the problem of research is to describe the shape, dramatic plot and analyze the message conveyed by
the scenes at the Rainbow Warriors. In the revealed message conveyed in a movie, it takes an appropriate research methodol-
ogy to reveal the meaning of the visible and hidden meanings behind the symbols that exist in the film. So the researchers used
a qualitative research methodology is interpretive and semiotic approach.
This study uses Roland Barthes’s semiotic approach by approaching with five code of the object under study in this movie.
Five of them code hermenuitik code, code proaretik, cultural code, code semik and symbolic codes. Semiotic approach is not only
researching on the marker and the marker, but also the relationships that bind them as a whole. The results of this study
include: movie Laskar Pelangi formed by the elements of narrative and cinematic elements, dramatic plot consisted movie
opening phase, middle and closing stages. Film Laskar Pelangi through scenes-scenes convey the message content includes
moral messages, the message of leadership, religious messages and social messages.

161
162 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

The series of events in a story the film is just a stimulant, it is more important is the messages contained useful to guide the
human form of mind and good manners, so that it becomes an adult human being the noble and virtuous character.

Keywords: movie Laskar Pelangi, text analysis, the message of education

A. Perkembangan Film Indonesia majuan teknologi elektronik. Dampak yang paling


nyata dalam perfilman adalah muncul berbagai
Film merupakan salah satu bentuk seni per-
peralatan audio visual berupa kamera digital,
tunjukan modern yang cukup populer. Film di
Video Compact Disc (VCD) dan Digital Versatile Disc
samping sebagai karya seni yang mengungkapkan
(DVD) sehingga menyebabkan budaya film se-
kehidupan aktual, juga merupakan salah satu
makin mengalami perkembangan dengan mudah-
media hiburan yang telah memasyarakat baik di
nya.
dunia Barat maupun di dunia Timur. Di Indonesia
Perkembangan teknologi elektronik tersebut
film telah beredar dan membumi sejak awal abad
diimbangi dengan kemajuan pendidikan di
ke-20an. Sebagaimana disampaikan oleh Sumarno
bidang teknologi dan informasi. Hal ini meng-
bahwa film sudah menjadi bagian dari kehidupan
hasilkan media-media elektronik yang praktis
modern. Sejalan dengan pendapat tersebut film
seperti televisi dan peralatan multimedia contoh-
kemungkinan besar sulit dipisahkan dari kehidup-
nya: kamera digital, video camcoder, komputer, dan
an masyarakat modern (Sumarno, 1996:85). Film
sebagainya. Secara praktis kemajuan tersebut
dipandang sebagai seni yang mutakhir di abad
mempermudah seseorang untuk mengungkapkan
ke-20. Film pada umumnya menonjolkan unsur
gagasan seninya melalui peralatan dan media
hiburan namun tidak menutup kemungkinan di
yang tersedia.
dalamnya memuat unsur-unsur pendidikan yang Film adalah sebuah karya seni yang terwujud
melibatkan perasaan dan merangsang pikiran dari satu kreativitas orang-orang yang terlibat
serta memberi motivasi pada kehidupan. Film dan dalam proses pembuatan film (Sumarno, 1996:31).
disiplin yang terkait secara serius seperti halnya Film sebagai sebuah karya seni terbukti mem-
studi sastra, musik, teater, dapat memberikan punyai kemampuan kreatif. Film mempunyai
kontribusi kepada pemahaman seseorang ter- kemampuan untuk menciptakan suatu realitas
hadap pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan buatan sebagai perbandingan terhadap realitas
(Sumarno, 1996:85). nyata. Realitas buatan dalam film dapat me-
Film pada mulanya hidup dan berkembang di nawarkan kepada publik mengenai rasa keindah-
masyarakat perkotaan yang dipertontonkan di an, renungan terhadap sesuatu, bukan hanya se-
gedung-gedung bioskop. Seiring dengan ber- kedar hiburan semata atau bahkan ingin menyam-
kembangnya teknologi komunikasi berupa pe- paikan informasi terhadap masyarakat (Sumarno,
sawat televisi, film dapat dinikmati tidak hanya 1996:15).
di masyarakat kota tetapi juga dapat dinikmati Bentuk film berdasarkan maksud dan tujuan
oleh semua lapisan masyarakat sampai di desa- untuk memberikan informasi, pada umumnya
desa (Effendy, 2003:183). Di akhir abad ke-20an, film dikelompokkan menjadi dua pembagian besar,
mengalami perkembangan seiring dengan ke- yaitu film cerita (naratif) dan film noncerita. Film
Dwi Haryanto 163
Semiotika Film Laskar Pelangi

cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan mencekam dan menakutkan memang dapat men-
cerita yang dikarang, dimainkan oleh aktor dan jadi satu sajian menarik untuk dijadikan tontonan,
aktris. Film cerita menyajikan kepada masyarakat akan tetapi bukan berarti penonton dapat me-
umum sebuah cerita dan mengandung unsur- nikmati bila terus disuguhi kisah-kisah serupa
unsur yang menyentuh rasa manusia (Sumarno, tanpa adanya pembaharuan dalam kisah itu
1996:10). Film noncerita adalah film yang meng- sendiri. Hal ini mengakibatkan masyarakat
ambil kenyataan sebagai subyeknya (Sumarno, mudah menebak cerita film itu, sehingga akan
1996:10). Dengan kata lain film noncerita merupa- mengurangi minat pemirsa terhadap film-film
kan rekaman dari suatu kenyataan dalam ke- yang bertemakan horor tersebut.
hidupan bukan merupakan peristiwa yang ber- Masyarakat Indonesia dewasa ini cenderung
sifat fiksi. Pada dasarnya film cerita maupun film mengharapkan karya-karya film yang berbeda
noncerita merupakan karya seni yang me- tidak selalu berbau drama percintaan, mistik
ngandung unsur-unsur keindahan baik dipandang ataupun horor. Untuk menjawab tantangan
sebagai ketauladanan maupun hiburan semata. masyarakat luas itu, maka pada tanggal 25 Sep-
Aspek terpenting dalam film yaitu pesan-pesan tember 2008 Riri Rieza selaku sutradara dan Mira
yang akan disampaikan dikemas dalam bentuk Lesmana sebagai produsernya merilis sebuah film
adegan-adegan saling berkesinambungan dan yang berjudul Laskar Pelangi. Film ini merupakan
menyatu menjadi suatu bentuk cerita. Jika cerita hasil produksi Miles Film bekerja sama dengan
film tidak dapat dimengerti oleh khalayak umum Mizan Cinema Productions. Film Laskar Pelangi
atau masyarakat, maka dapat dikatakan komuni- hadir disaat maraknya film bertemakan horor dan
kasi tidak dapat berjalan dengan baik. Khalayak percintaan di perfilman Indonesia. Riri Rieza men-
tidak dapat mengambil inti sari dari film tersebut coba membuat sesuatu yang berbeda dengan
selain hanya visualisasi adegan-adegan yang di- mengangkat tema tentang masalah sosial. Film ini
tampilkan. menceritakan mengenai potret pendidikan di
Tahun 2000 hingga 2009 merupakan masa wilayah pedalaman Indonesia, tepatnya di Pulau
reinaisance bagi kehidupan film bergenre anak-anak. Belitong yang sekarang menjadi Provinsi Bangka
Masa kebangkitan kembali film bergenre anak-anak Belitung.
di Indonesia ditandai dengan munculnya Film Laskar Pelangi menjadi fenomenal karena
Petualangan Sherina. Sejak saat itu jumlah produksi kehadirannya tepat dengan keinginan masyarakat
film bergenre anak dari tahun ke tahun terus me- pada masa itu. Setiap film itu ditayangkan meng-
ningkat. Perfilman di Indonesia telah bangkit undang animo masyarakat. Ini terbukti pada
kembali dan Piala Citra serta Festival Film Indo- tanggal 12 November 2008 saat dilakukan pe-
nesia (FFI) kembali diperebutkan, film-film ber- mutaran film Laskar Pelangi di 100 layar bioskop di
tema horor secara perlahan mulai bermunculan 25 kota tersebar hampir di seluruh wilayah Indo-
di antaranya film Jalangkung, Bangsal 13, Di Sini Ada nesia, rata-rata menyerap lebih dari 4,4 juta pe-
Setan, dan Rumah Pondok Indah. Seolah pencipta/ nonton. Kesuksesaan dalam memecahkan rekor
sineas film kurang sensitif terhadap keinginan penonton menunjukkan bahwa film yang ber-
pasar masyarakat Indonesia. Kisah misteri yang temakan pendidikan ternyata mampu bersaing
164 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

dengan film yang bertemakan drama percintaan langkah-langkah mendeskripsikan bentuk, alur
dan horor. Film ini tidak hanya berkualitas pada dramatik serta menganalisis makna pesan yang
sisi perfilmannya dan hiburan semata, tetapi juga disampaikan lewat adegan-adegan dalam film
berkualitas pada sisi pendidikannya. Dengan Laskar Pelangi.
demikian penonton film Indonesia dapat me- Adegan-adegan di dalam film Laskar Pelangi yang
nerima bentuk-bentuk inovasi, yang dapat mem- dianalisis di dekati dari aspek yang bersifat naratif
berikan alternatif yang mampu memperluas maupun sinematik. Untuk memperjelas pem-
khazanah dunia film Indonesia. bahasan tentang makna pesan yang disampaikan
Film Laskar Pelangi diinspirasi oleh novel karya lewat adegan-adegan film Laskar Pelangi dilakukan
Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi. Film langkah-langkah analisis secara bertahap.
ini menggambarkan tentang sisi lain dari dunia Untuk langkah awal, data disajikan dalam
pendidikan yang ironis, terutama di wilayah Indo- bentuk potongan adegan yang disertai dengan
nesia Timur. Hal itu diwujudkan dalam peng- penulisan keterangan audio visualnya beserta
garapan struktur dramatik secara teatrikal yang timecode-nya. Langkah kedua menganalisis dengan
mencakup tema, amanat, alur cerita, penokohan- menggunakan lima kode menurut Barthes dalam
nya dan setting. Setting film ini dibuat pada tahun Kurniawan (Kurniawan, 2001:69–70), lima kode
1970-an di tanah Bangka Belitung yang terkenal yang diteliti Barthes yaitu:
dengan tambang timahnya. Keberadaan tambang 1. Kode hermeneutik (kode teka-teki), yang ber-
timah ini merupakan salah satu aspek yang me- kisar pada harapan pembaca untuk mendapat-
latarbelakangi tema film tersebut. kan kebenaran bagi pertanyaan yang ada
Fenomena dalam film Laskar Pelangi menarik dalam teks. Kode ini disebut pula dengan suara
untuk diteliti lebih dalam baik mengenai bentuk, kebenaran.
alur dramatiknya maupun makna pesan-pesan 2. Kode proairetik (kode tindakan), sebagai per-
yang disampaikan. Tujuan penelitian penelitian lengkapan utama teks yang dibaca orang, arti-
tentang film Laskar Pelangi untuk mendapatkan nya semua teks bersifat naratif.
gambaran tentang konsep analitis terhadap 3. Kode budaya (suara ilmu), sebagai referensi
bentuk, alur dramatik, dan makna pesan yang kepada sebuah ilmu atau lembaga pengetahu-
disampaikan dalam film Laskar Pelangi. Penelitian an. Kode ini merupakan teks ke benda-benda
ini berguna untuk menambah referensi dan infor- yang sudah diketahui oleh budaya.
masi tentang ilmu-ilmu perfilman serta pendalam- 4. Kode semik (makna konotatif), merupakan kode
an bagi peminat studi film, khususnya produksi relasi penghubung. Kode ini penghubung dari
film cerita sehingga mampu menjadi acuan bagi orang, tempat, objek dan yang petanda adalah
studi-studi berikutnya di kalangan mahasiswa sebuah karakter (sifat, atribut,predikat).
Institut Seni Indonesia Surakarta. 5. Kode simbolik (tema), merupakan kode yang
Penelitian ini berpijak pada objek material film bersifat tidak stabil dan dapat dimasuki be-
Laskar Pelangi. Adapun teori yang digunakan dalam ragam sudut pendekatan.
prosedur analisis adalah teori semiotika sebagai Langkah-langkah analisis di atas bertujuan
objek formalnya. Penelitian dilakukan dengan untuk mengungkapkan makna pesan-pesan yang
Dwi Haryanto 165
Semiotika Film Laskar Pelangi

disampaikan dalam film Laskar Pelangi baik dari bagai penghargaan terbaik dalam festival-festival
segi visual dan dialognya, dilihat dari tanda-tanda film international (Sumarno, 1996:14).
yang tampak (manifest content) dan yang tidak Film Laskar Pelangi mengetengahkan tema sosial
tampak (latent content). yang mengangkat aspek-aspek human interest
maksudnya yang dituju adalah perasaan pe-

B. Film Laskar Pelangi nonton meliputi perasaan lucu, sedih, haru mau-
pun gembira, untuk meresapi kejadian yang me-
Film merupakan salah satu bentuk karya seni nimpa tokoh-tokohnya.
dari sineas film yang menyampaikan suatu cerita
kepada penonton dalam bentuk gambar-gambar
C. Struktur Film Laskar Pelangi
yang bergerak berkelanjutan (Pamusuk Eneste,
1991:60). Sajiannya disampaikan secara audio vi- Membahas mengenai struktur film Laskar Pelangi
sual, baik dari segi cerita, alur, penokohan, latar, tidak jauh berbeda dengan sebuah karya ilmiah
maupun suasananya (Eneste, 1991:60). Gaya se- yang tersusun menjadi beberapa bab, alinea, dan
buah film dibangun dalam suatu konstruksi yang kalimat. Film secara umum tersusun oleh unsur-
berupa rangkaian gambar-gambar bergerak yang unsur yang mendasar yakni shot, adegan, dan
dipadukan dengan suara. Melalui konstruksi itu sekuen. Pemahaman mengenai shot, adegan, dan
sineas film berusaha untuk mengarahkan pe- sekuen bermanfaat untuk membagi urutan-urutan
nonton kepada gambaran-gambaran realita ke- cerita sebuah film secara sistematik (Pratista,
hidupan melalui cerita yang terkandung dalam 2009:29).
film tersebut. Shot di dalam sebuah film terbagi atas dua
Film Laskar Pelangi yang disutradarai oleh Riri macam yaitu selama produksi dan pasca produksi.
Riza ini merupakan jenis film drama. Sebagaimana Shot di dalam produksi film mempunyai penger-
disampaikan oleh Pratista (2009), film drama pada tian proses perekaman gambar sejak kamera
umumnya mengangkat mengenai isu-isu sosial diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off). Di
baik yang berskala besar (masyarakat) maupun dunia perfilman proses tersebut dinamai sebagai
yang berskala kecil (keluarga) sebagai contohnya: satu kali take (pengambilan gambar) (Pratista,
kemiskinan, politik, kekuasaan dan pendidikan 2009:29). Shot di dalam pasca produksi diartikan
(Pratista, 2009:14). Ceritanya diambil dari ber- sebagai serangkaian gambar yang utuh yang tidak
bagai sumber misalnya dari pertunjukan, novel, terinterupsi oleh potongan gambar (editing)
puisi, catatan harian, pengalaman pribadi. Kisah- (Pratista, 2009:29). Shot merupakan unsur terkecil
nya pada umumnya menggugah emosi, dan dari sebuah film. Serangkaian beberapa shot pada
mampu menguras air mata penontonnya. Film umumnya dapat digolongkan menjadi sebuah
drama biasanya dapat dinikmat oleh semua adegan. Adegan tersebut terdiri dari puluhan shot
kalangan, namun sering kali memfokuskan kepada yang berkesinambungan satu dengan yang lain.
kalangan tertentu seperti keluarga, remaja dan Adegan adalah satu segmen pendek dari ke-
anak-anak. Film drama terkadang kurang berhasil seluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi
dipasaran namun mampu memenangkan ber- berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu,
166 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

isi (cerita), tema, karakter, atau motif (Pratista, bungan dan berhubungan membentuk sebuah
2009:29). Sebuah adegan tersusun dari beberapa rangkaian peristiwa. Unsur-unsur tersebut dapat
shot yang saling berhubungan membentuk satu dilihat di dalam adegan-adegannya sehingga
kesatuan yang utuh. Adegan di dalam sebuah film dengan adanya kedua unsur tersebut, film Laskar
mudah dikenali dari pada shot dan sekuen. Pelangi menjadi sebuah film yang menarik.
Sekuen merupakan satu segmen besar yang Kedua adalah prinsip-prinsip desain. Unsur-
memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang unsur desain film Laskar Pelangi yang telah di-
utuh dari awal cerita hingga akhir cerita (Pratista, kemukakan di atas agar menarik untuk ditonton
2009:29). Sekuen terdiri dari beberapa adegan yang membutuhkan sebuah penyusunan. Pada dasar-
berkesinambungan satu dengan yang lainnya. nya untuk membuat komposisi yang baik dan
Satu sekuen pada dasarnya dikelompokkan me- benar senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip
nurut satu periode, lokasi, atau satu rangkaian aksi komposisi yang terdiri dari: harmoni, kontras,
yang panjang. Ketiga unsur yaitu shot, adegan, dan repetisi, dan gradasi (Dharsono, 2007:80).
sekuen merupakan unsur-unsur yang mendasari Ketiga adalah asas-asas desain yang terdiri
pembentukan sebuah film pada umumnya. dari asas kesatuan, keseimbangan kesederhanaan,
Untuk memahami tatasusun dalam film berarti aksentuasi, proporsi. Film Laskar Pelangi dikatakan
memahami bentuk dari film tersebut yang men- sebagai sebuah film yang indah dan menarik
cermati forma seni yang dinamakan struktur karena film ini mempunyai unsur-unsur yang di-
desain. Struktur desain tersebut terdiri dari unsur- susun berdasarkan prinsip-prinsip desain dan
unsur desain, prinsip-prinsip desain, dan asas-asas asas-asas desain sebuah komposisi.
desain (Dharsono,2007:69). Di bawah ini dijelaskan Film Laskar Pelangi dapat dikatakan sebagai
secara singkat mengenai struktur desain tersebut. sebuah film yang indah dan menarik karena film
Pertama adalah unsur-unsur desain. Unsur- ini mempunyai unsur-unsur yang membuat film
unsur penting dalam penciptaan sebuah film dapat ini dapat dikatakan indah yaitu unsur kesatuan
digolongkan dalam dua kategori, yaitu unsur (unity), kerumitan (complexity), kesungguhan (in-
naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif ber- tensity). Film Laskar Pelangi tersusun atas berbagai
hubungan dengan aspek cerita atau tema film. unsur yang bersifat fisik dan non-fisik. Semua
Unsur naratif terdiri dari tema dan amanat, tokoh unsur-unsur tersebut dalam pertunjukan film
dan penokohan, latar/setting, alur cerita. Unsur disajikan secara serentak bersama dalam satu
sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam kesatuan sistem jalinan yang harmonis, tertib dan
sebuah produksi film. Unsur-unsur sinematik teratur, sehingga menghasilkan kesan estetik yang
meliputi mise en scene (segala sesuatu yang terdapat membuat penonton ikut merasakan perasaan
di depan kamera), sinematografi, editing dan suara lucu, sedih haru maupun gembira, untuk meresapi
(Pratista, 2009:2). Kedua unsur tersebut saling kejadian yang menimpa tokoh-tokohnya.
berinteraksi dan berkesinambungan satu dengan
D. Alur Dramatik
yang lain untuk membentuk film secara utuh.
Di dalam film Laskar Pelangi kedua unsur yaitu Alur dramatik yaitu penataan bagian-bagian
unsur naratif dan sinematik saling berkesinam- peristiwa secara logis dan estetis untuk meng-
Dwi Haryanto 167
Semiotika Film Laskar Pelangi

hasilkan dampak emosional intelektual dan ke- umumnya yang memuat tahap permulaan, tahap
tegangan, sehingga dapat memancing rasa ingin pertengahan, dan tahap penutupan. Tahap per-
tahu penonton mengikuti cerita tersebut baik di mulaan film Laskar Pelangi dibuka dengan cerita
dalam novel, drama, maupun film secara ke- perjalanan Ikal menaiki sebuah bus menuju tanah
seluruhan (Satoto, 1991:48). Menurut Robert kelahirannya Belitong. Ikal bertujuan mengun-
Longerworth dalam bukunya yang berjudul The jungi teman kecilnya yang juga teman sekolahnya
Design of Drama (1973) yang dikutip oleh Satoto yang bernama Lintang.
menggambarkan bahwa struktur umum yang
membentuk alur dramatik sebuah lakon/cerita
ialah tahap pengenalan atau eksposisi (introduction
or exposition), tahap perumitan, penggawatan atau
komplikasi (rising action or complication), klimaks,
puncak atau saat yang menentukan (the climax of
turning point), peleraian atau selesainya (falling ac- Gambar 1. Adegan prolog film Laskar Pelangi (TC.
00:00:35–00:01:35). SSumber VCD Laskar Pelangi
tion or unravelling), dan kesimpulan akhir suatu produksi Jive Collection, Jakarta, 2009. (Capture: Dwi
Haryanto, 2010)
cerita dalam drama atau film atau pemecahan, ke-
tetapan hati dalam tragedi (the denouement or resolu-
tion in tragedy the catastrophe) (Satoto, 1991:48). Tahap pembukaan memperkenalkan tokoh-

Pada umumnya alur dramatik sebuah cerita tokoh utama yang terlibat di dalam film Laskar

film dari tahap-tahap yang disebutkan di atas Pelang dan permasalahan yang dihadapi oleh

dikelompokkan menjadi tiga tahapan, meliputi: kesepuluh murid-muridnya serta kedua gurunya

pertama tahap permulaan terdiri dari tahapan memberikan gambaran kepada penonton menge-

pengenalan dan permasalahan, kedua tahap nai tokoh-tokoh utamanya dan permasalahan

pertengahan berisi tahap klimaks dan peleraian, yang ada. Di samping itu juga memperkenalkan

ketiga tahap penutupan berisi tahap penyelesaian aspek ruang dan waktu yang berguna untuk men-

dan tujuan dari cerita film tersebut (Pratista, 2009: jelaskan kepada penonton bahwa latar belakang

44). Ketiga tahapan tersebut sering dinamakan di cerita film Laskar Pelangi terjadi sekitar tahun 1970

dalam sebuah film sebagai struktur tiga babak. hingga 1980-an di Pulau Belitong. Dengan menge-

Struktur tiga babak diambil dari pola struktur tahui tokoh-tokohnya, masalah, setting ruang dan

cerita dalam seni pertunjukan atau teater (Pratista, waktu penonton mendapatkan gambaran selintas

2009:46). apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

1. Tahap Permulaan 2. Tahap Pertengahan


Tahap permulaan merupakan titik awal di- Pada tahapan ini berisi usaha dari tokoh utama
mulainya suatu cerita. Tahap ini memperkenal- atau protagonis untuk menyelesaikan dan mencari
kan tokoh-tokoh yang terlibat sebagai tokoh jalan keluar dari masalah yang telah ditetapkan
utama, masalah dan tujuan. Alur cerita film Laskar pada tahap permulaan. Pada tahap ini umumnya
Pelangi tidak berbeda dengan alur cerita film pada tokoh utama tidak mampu menyelesaikan
168 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

masalahnya karena terdapat unsur-unsur tam- Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantong yang
bahan yang membuat masalah semakin rumit. harus mengajar kesebelas murid-muridnya.
Pada akhirnya menjelang klimaks, tokoh utama Dengan meninggalnya Pak Harfan membuat Bu
sering kali mengalami putus asa baik dari segi fisik Muslimah selama lima hari tidak mengajar dan
maupun mental (Pratista, 2009:46). meninggalkan kesebelas muridnya untuk belajar
Di dalam film tersebut, permasalahan yang sendiri di sekolah. Bu Muslimah larut dalam
muncul selain terjadi para murid-muridnya juga kesedian ditinggal orang yang selalu menasihati
menimpa Bu Muslimah dan Pak Harfan. Di dalam dan membimbingnya menjadi pengajar yang
film ini dapat dilihat dalam adegan Pak Bakri yang memiliki budi pekerti yang luhur. Bu Muslimah
mendapatkan tawaran mengajar di Sekolah Dasar semakin lama tidak kuat menghadapi segala
Negeri Bangka, sedangkan di Sekolah Dasar macam persoalan dan permasalahan yang me-
Muhammadiyah hanya ada Pak Harfan dan Bu nimpanya, pada akhirnya membuatnya putus asa
Muslimah sebagai guru pengajarnya. baik dari segi fisik maupun mentalnya. Dengan
tidak hadirnya Bu Muslimah di sekolah murid-
muridnya juga tidak semangat lagi untuk belajar
dikarenakan mereka kehilangan seorang guru
yang mampu memberikan dorongan dan se-

Gambar 2. Adegan perselisihan Pak Bakri dan Bu mangat untuk belajar.


Muslimah (TC. 00:38:20–00:40:39). Sumber VCD Laskar
Pelangi produksi Jive Collection, Jakarta, 2009. (Cap-
ture: Dwi Haryanto, 2010)

Bu Muslimah menasihati Pak Bakri agar


membatalkan niatnya meninggalkan Sekolah Gambar 3. Kematian Pak Harfan (TC.01:20:35-01:23:45).
Sumber VCD Laskar Pelangi produksi Jive Collection,
Dasar Muhammadiyah namun Pak Bakri tetap Jakarta, 2009. (Capture: Dwi Haryanto, 2010)
pada pendiriaannya dan menerima tawaran
mengajar walaupun telah dinasihati oleh Bu 3. Tahap Penutupan
Muslimah dan Pak Harfan. Dengan kepergian Pak Tahap Penutupan yaitu upaya untuk mencari
Bakri dari sekolah, Bu Muslimah sekarang menjadi jalan keluar atas masalah yang menimpa tokoh
satu-satunya pengajar di sekolah dibantu oleh Pak utama dalam film. Adegan penutupan berupa
Harfan. Pak Harfan keluar menghampiri dan peleraian ini dapat dilihat dari adegan kunjungan
memberikan nasihat kepada Bu Muslimah. Pak Zulkarnaen ke rumah Bu Muslimah untuk
Hari demi hari berjalan tidak terasa usia Pak membujuk Bu Muslimah agar kembali mengajar
Harfan semakin tua dan mudah sakit hingga akhir- di Sekolah Dasar Muhammadiyah.
nya musibah kembali menimpa Bu Muslimah Pak Zulkarnaen datang memberi nasihat ke-
yaitu Pak Harfan kepala sekolah yang mereka pada Bu Muslimah agar tetap melanjutkan per-
cintai meninggal dunia. Bu Muslimah sangat ter- juangan dari Pak Harfan yang gigih memper-
pukul dan sedih dengan meninggalnya Pak tahankan Sekolah Dasar Muhammadiyah karena
Harfan, kini dia menjadi pengajar tunggal di sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah
Dwi Haryanto 169
Semiotika Film Laskar Pelangi

Gambar 4. Pak Zulkarnaen menasihati Bu Muslimah


(TC 01:29:50-01:31:36). Sumber VCD Laskar Pelangi
produksi Jive Collection, Jakarta, 2009. (Capture: Dwi
Haryanto, 2010)

Gambar 5. Pembukaan film Laskar Pelangi (TC.00:02:23–


yang tidak mendekati sesuatunya dengan materi. 00:00:02:41). Sumber VCD Laskar Pelangi produksi Jive
Collection, Jakarta, 2009. (Capture: Dwi Haryanto, 2010)
Nilai-nilai kecerdasan tidak diukur dengan angka-
angka tetapi dengan hati. Nasihat Pak Zulkarnaen
mengantar Ikal menuju ke sekolah. Dalam per-
tersebut menggugah kesadaran Bu Muslimah
jalanannya ayah Ikal disindir oleh para temannya
hingga pada akhirnya dia kembali mengunjungi
bekerja. Ayah Ikal tidak menghiraukan sindiran
kesebelas muridnya di sekolah. Kehadiran Bu
dan ejekan dari teman-temannya. Ia tetap me-
Muslimah membuat para murid kembali ber-
ngayuh sepeda mengantarkan Ikal kecil menuju
semangat untuk belajar guna mempersiapkan
ke sekolah. Ikal kecil yang dibonceng ayahnya
lomba cerdas cermat. Akhirnya berkat usaha dan
memandang ke belakang melihat para pekerja
ketekunan serta kesabaran Bu Muslimah dalam
yang menyindir ayahnya. Narasi mengiringi per-
membimbing murid-muridnya, Sekolah Dasar
jalanan Ikal kecil menuju ke sekolah lewat kata-
Muhammadiyah Gantong menjadi juara di dalam
katanya “pagi itu angka sepuluh begitu keramat
lomba cerdas cermat tingkat sekolah dasar.
bagi semua orang.”
Dengan demikian melalui ketiga tahapan di atas
Adegan perjalanan ayah Ikal menuju ke sekolah
yakni tahapan permulaan, pertengahan dan
yang diejek oleh teman-temannya diambil dengan
tahapan penutupan dapat diketahui alur dramatik
gambar secara medium shot yaitu pengambilan
film Laskar Pelangi sehingga karakter, masalah,
gambar yang menampilkan ukuran dari pinggang
tujuan, aspek ruang dan waktu masing-masing
ke atas. Medium shot berfungsi menempatkan pe-
ditetapkan dan berkembang menjadi alur cerita
nonton pada jarak pertengahan. Hal tersebut
secara keseluruhan. Dari keseluruhan cerita yang
bertujuan untuk menyajikan peristiwa setelah
diungkapkan melalui adegan-adegan dapat di-
adegan dijelaskan dalam long shot. Medium shot
ketahui pesan-pesan yang disampaikan di dalam
merupakan transisi dari long shot ke close up
film Laskar Pelangi.
(Sumarno, 1995:39). Pengambilan gambar secara
medium shot juga bertujuan untuk menunjukkan se-
E. Analisis Adegan Film Laskar Pelangi
cara detail baik dari segi ekspresi wajah maupun
1. Adegan Pembukaan film Laskar Pelangi objek yang lain karena shot ini mampu memper-
Suasana pagi yang ramai dengan para kuli dan lihatkan gerak badan dan ekspresi wajah menjadi
buruh Perusahaaan Negara Timah. Mereka tampak jelas (Sumarno, 1995:39).
berjalan bersama-sama menuju ke tempat mereka Adegan Ikal kecil meninggalkan para pekerja
bekerja. Ayah Ikal dengan mengendarai sepeda yang mengejek ayahnya diambil dengan full shot
170 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

artinya bahwa dalam gambar adegan nampak Para orang tua murid berjalan mengantarkan
objek dengan latar yang melingkupinya, sehingga anak-anak mereka ke sekolah dikonotasikan se-
nampak aktivitas yang dilakukan oleh objek be- bagai rasa semangat dan kepedulian akan penting-
serta setting yang terdapat dalam adegan. Unsur- nya pendidikan bagi anak-anaknya. Hal ini di-
unsur lain disekeliling subyek berfungsi sebagai simbolkan dengan para orang tua murid yang
pelengkap suasana pagi hari yang ramai dengan mengantarkan anaknya ke sekolah baik dengan
aktivitas masyarakat sekitarnya. Angle kamera menggunakan sepeda maupun berjalan kaki.
pada adegan ini dominan menggunakan perlakuan Pesan yang tersirat dari adegan-adegan pem-
kamera secara normal angle, dimana objek berada bukaan film Laskar Pelangi di atas menunjukkan
sejajar dengan sudut pengambilan kamera (Joseph semangat yang begitu besar dari masyarakat
V Mascelli, 1987:54). Pada gambar dalam adegan kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anak
ini difokuskan dan diarahkan pada objek utama mereka. Tujuannya adalah mendapatkan pen-
yaitu Ayah Ikal dan Ikal kecil. didikan yang layak yang nantinya dapat meng-
Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi entaskan mereka dari kebodohan dan keter-
seorang guru perempuan yang bernama Bu belakangan sehingga dapat keluar dari kemiskinan.
Muslimah. Karena hari ini adalah pertama kalinya Untuk mencapai semua itu diperlukan sebuah
ia mengajar sebagai seorang guru. Dengan se- pendidikan formal.
mangat Bu Muslimah berpamitan kepada ibunya Pendidikan formal merupakan pendidikan
untuk berangkat menuju sekolah. Pengambilan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
gambar pada adegan ini secara medium shot mampu umumnya. Pendidikan formal bertujuan me-
memperlihatkan ekspresi Bu Muslimah yang nguasai ilmu pengetahuan yang bersifat rasional,
penuh semangat dan ceria untuk pergi menuju sistematis dan ilmiah. Melalui ilmu pengetahuan
Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantong. Adegan tersebut manusia diharapkan dapat memilah dan
yang lain yaitu Ayah Kucai memanggil Kucai yang memposisikan ulang segala sumber pengetahuan
bermain dipinggir jalan untuk diantar pergi me- manusia di masa lalu seperti halnya mitos dan
nuju Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantong. mistik yang tidak rasional. Seseorang yang dibekali
Pengambilan gambar dalam adegan ini meng- dengan segala kemampuan intelektualitas dan
gunakan tipe long shot sehingga mampu memper- pengetahuan lewat pendidikan formal diharapkan
lihatkan subyek utama dan aktivitasnya ber- mampu mendapatkan kehidupan yang lebih baik
dasarkan lingkup setting yang mengelilinginya baginya di masa depan.
(Sumarno, 1995:39). Adegan di atas menggambarkan bahwa
Hal serupa juga terlihat pada Sahara yang di- kondisi pendidikan di Indonesia belum bisa merata
antar oleh ibunya menuju sekolah. Para orang antara Pulau Jawa dan pulau-pulau di luar Jawa.
tua murid, calon murid-murid baru, dan guru Masyarakat miskin yang ada di Belitong memiliki
baru begitu bersemangat menuju sekolah. Hal ini hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan
didukung oleh musik instrumen dengan alunan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan
nada cepat berirama tinggi sebagai pengiring seperti halnya masyarakat Indonesia lain pada
suasana semangat. umumnya.
Dwi Haryanto 171
Semiotika Film Laskar Pelangi

2. Adegan Nasihat Pak Zulkarnaen kepada Bu bukan menggunakan pendekatan materi; ke-
Muslimah
cerdasan tidak diukur dari angka, tetapi dengan
Pak Zulkarnaen melihat kesebelas anggota
hati. Dengan semangat yang diberikan oleh Pak
Laskar Pelangi begitu bersemangat untuk ber-
Zulkarnaen kepada Bu Muslimah menggugah
sekolah; hal itu menggugah hatinya untuk datang
hatinya untuk kembali lagi mengajar.
ke rumah Bu Muslimah, membujuk agar Bu
Semangat yang diberikan oleh Pak Zulkarnaen
Muslimah kembali mengajar di Sekolah Dasar
diinterpretasikan bahwa sebagai seorang pendidik
Muhammadiyah.
harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
anak-anak didiknya, hal ini tercermin dari sikap
dan perilaku Bu Muslimah yang mau kembali
mengajar di Sekolah Muhammdiyah Gantong,
walaupun sekarang menjadi pengajar tunggal di
Gambar 6. Pak Zulkarnaen menasihati Bu Muslimah sekolah itu. Dengan kehadiran Bu Muslimah
(TC 01:29:55–01:31:31). Sumber VCD Laskar Pelangi
kesebelas muridnya menjadi bersemangat belajar;
produksi Jive Collection, Jakarta, 2009. (Capture: Dwi
Haryanto, 2010) begitu juga dengan Lintang, Mahar, dan Ikal yang
dipersiapkan untuk mewakili Sekolah Dasar
PAK ZULKARNAEN:
Aku minta maaf kedatanganku yang tiba-tiba
Muhammadiyah Gantong dalam lomba cerdas
ini . . . Aku dengar dari mak cik kau katanya ‘dah cermat tingkat sekolah dasar. Dengan belajar yang
lima hari kau heh . . . .
sungguh-sungguh dan dibimbing oleh seorang
BU MUSLIMAH:
Iya Pak, aku masih berkabung . . . aku juga guru yang sepenuh hati mencurahkan kasih
ngerasa . . . .
sayang, akhirnya mereka dapat menjuarai lomba
PAK ZULKARNAEN:
Iya iya aku paham, aku paham . . . . Innalilahi
cerdas cermat tingkat sekolah dasar.
waina ilaihi rojiun, dari Dia akan kembali ke Dia. Sekolah Dasar Muhammadiyah akhirnya dapat
Sudahlah eh Mah . . . terakhir kali pak cik kau
bilang aku masih ingat. Eh Mah, apa gak membuktikan bahwa fasilitas yang serba minim
sebaiknya Sekolah Muhammadiyah ini ditutup ternyata bukan sebagai penghalang untuk meraih
saja. Kau tahu apa yang pak cik bilang . . . eh Zul
Sekolah Muhammadiyah ini tidak boleh ditutup, berprestasi dan menunjukkan kepada masyarakat
karena ini satu-satunya sekolah yang tidak
bahwa fasilitas yang memadai kalau tidak di-
mendekati segala sesuatunya dengan
pendekatan materi. Nilai-nilai itu masalah imbangi dengan sumber daya manusia yang
kecerdasan tidak diukur dengan angka-angka
tuh, tapi ini Mah . . . dengan hati . . . . Nah, kau berkualitas juga tidak akan ada gunanya. Dengan
dan pak cik kau ‘dah membuktikan. Cobalah kau prestasi yang di dapatnya yaitu juara karnaval
tengok murid-murid kau yang luar biasa . . .
Allahu Akbar luar biasa itu. (TC. 01:29:55-01:31:31 dan juara lomba cerdas cermat membuktikan
kepada semua orang bahwa Sekolah Dasar
Bu Muslimah sedang depresi karena kematian Muhammadiyah pantas dipertahankan keber-
Pak Harfan, Pak Zulkarnaen memberikan nasihat adaannya.
berupa semangat yang pernah diberikan oleh Pak Analisis yang dilakukan terhadap adegan-
Harfan kepadanya. Pak Zulkarnaen mengingatkan adegan film Laskar Pelangi di atas, pesan yang di-
bahwa Sekolah Muhammadiyah tidak boleh di- sampaikan adalah pesan moral, yaitu segala
tutup, karena inilah satu-satunya sekolah yang sesuatu yang penyampaiannya berhubungan
172 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

dengan kebaikan dan kesusilaan. Pesan moral di


dalam kehidupan ini merupakan sebuah konsep
tertinggi yang penting bagi kehidupan manusia,
baik sebagai makhluk pribadi, makhluk Tuhan,
maupun makhluk sosial. Pesan ini digunakan se-
bagai dasar, tuntunan dan tujuan manusia dalam
kehidupan. Pesan moral selalu berkaitan erat
dengan pribadi manusia. Ciri dari pesan moral Gambar 7. Kucai dinasihati oleh Bu Muslimah dan Sa-
hara (TC. 00:10:50–00:12:02). Sumber VCD Laskar
ialah bahwa pesan ini berkaitan dengan pribadi Pelangi produksi Jive Collection, Jakarta, 2009. (Cap-
ture: Dwi Haryanto, 2010)
manusia yang bertanggung jawab (Bertens, 2005:
143). Pesan moral mengakibatkan bahwa se-
Adegan di atas menggambarkan Kucai selaku
seorang bersalah atau tidak, karena ia ber-
ketua kelas dari kesembilan murid-murid lain
tanggung jawab.
terlibat dalam pertengkaran yang sengit dan tidak
Pesan moral yang disampaikan lewat adegan-
bisa mengendalikan perselisihan yang terjadi di
adegan film Laskar Pelangi bertujuan sebagai dasar,
antara teman-temannya, dia mulai menyerah.
tuntunan dan dapat dijadikan untuk bimbingan
Kucai bermaksud untuk berhenti menjadi ketua
bagi manusia supaya mempunyai pikiran dan
kelas, namun Bu Muslimah segera menasihati
budi pekerti yang baik. Dengan dibekali pikiran
Kucai dengan bijaksana; begitu juga Sahara yang
dan budi pekerti yang baik sebagai dasar dan
turut memberikan nasihat kepada Kucai. Shot
tuntunan menjadikan manusia lebih bersikap
pertama dalam adegan ini terlihat Bu Muslimah
dewasa dan memiliki budi pekerti yang luhur
mencari kesepuluh temannya dengan wajah yang
sehingga berguna bagi keluarga, masyarakat,
gelisah; hal ini tampak karena dipilih tipe medium
bangsa, dan negara
shot yang mampu memperlihatkan ekspresi wajah

3. Adegan Nasihat Bu Muslimah kepada Kucai dari Bu Muslimah. Angle pada shot ini mengguna-
kan perlakuan kamera secara normal, angle secara
BU MUSLIMAH: follow (mengikuti) terhadap objek, di mana objek
Kucai . . . Kucai, sini kau! Kucai, kau ‘tuh ketua
kelas . . . tugas kau itu ngebantu ibu . . . ngebuat berada sejajar dengan sudut pengambilan kamera
kawan-kawan kau masuk kelas. dan kamera mengikuti objek yang diambil. Shot
KUCAI: kedua, Kucai sedang melerai pertengkaran yang
Bunda guru. Ibu ‘tuh harus tahu . . . kelakuan
terjadi antara teman satu dan temannya yang
anak-anak kuli itu kayak setan semua. Aku ndak
‘nak lagi ngurus begitu. Mulai sekarang aku ndak lain. Shot ini memperlihatkan suasana yang ramai,
berhenti jadi ketua kelas.
dipilih tipe medium shot memperlihatkan ekspresi
BU MUSLIMAH: wajah dari Kucai yang tegas melerai teman-
Kucai, jadi pemimpin adalah tugas mulia.
temannya yang sedang berkelahi.
SAHARA: Bu Muslimah memanggil Kucai yang sedang
Hei Kucai, Alqur’an tek mengingatkan . . . bahwa
kepemimpinan seorang itu akan diper- melerai teman-temannya. Kucai berlari menuju
tanggungjawabkan kelak di akhirat.
ke hadapan Bu Muslimah. Bu Muslimah me-
Dwi Haryanto 173
Semiotika Film Laskar Pelangi

nasihati Kucai supaya membantu Bu Muslimah dengan sebaik-baiknya, sehingga melahirkan


untuk masuk sekolah, namun Kucai mengadu tatanan kehidupan yang adil, aman, tenteram, dan
kepada Bu Muslimah bahwa teman-temannya sejahtera.
sangat bandel dan susah diatur. Wajah Kucai Adegan Sahara menasihati Kucai dengan kata-
tampak kesal terhadap teman-temannya; hal ini kata bahwa “Alqur’an mengingatkan bahwa ke-
didukung oleh pengambilan gambar secara medium pemimpinan seseorang itu akan dipertanggung-
shot. Angle pengambilannya dengan normal angle, jawabkan kelak di akhirat.” Nasihat dari Sahara
menggambarkan ekspresi wajah Kucai yang kesal yang berupa kata-kata kepada Kucai diinter-
hingga hampir putus asa. Bu Muslimah menasihati pretasikan bahwa pemimpin merupakan sebuah
dengan bijaksana bahwa menjadi seorang pe- amanah; menjadi seorang pemimpin adalah
mimpin merupakan tugas yang mulia. Kucai amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan
merenungi nasihat dari Bu Muslimah. Sahara dengan baik oleh pemimpin tersebut karena kelak
menghampiri Kucai, memberikan nasihat bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban atas
“Alqur’an mengingatkan bahwa kepemimpinan kepemimpinannya di akhirat. Hal ini terdapat di
seorang itu akan dipertanggungjawabkan kelak dalam Al-Qur’an surat An Nisaa ayat 59, Allah
di akhirat.” SWT berfirman: “Ha orang-orang yang beriman,
Pesan yang disampaikan dari dialog antara Bu taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya dan ulil amri di
Muslimah dan Kucai bahwa pemimpin me- antara kamu.”
rupakan tugas yang mulia. Tugas yang mulia ter- Ketaatan kepada ulil amri itu sangat ditentukan
sebut harus dijaga dan dilaksanakan dengan oleh bagaimana ketaatan pemimpin itu kepada
sebaik-baiknya. Untuk melaksanakan tugas ter- Allah SWT dan Rasul-Nya. Terjemahan ayat di
sebut dengan sebaik-baiknya seorang pemimpin atas jelas bahwa memilih pemimpin adalah ke-
yang adil dan bijaksana dibekali oleh akhlak yang wajiban beragama yang tidak boleh diabaikan,
mulia. Akhlak mulia menjadi sebuah landasan dan partisipasi umat Islam dalam memilih pe-
utama bagi seorang pemimpin apabila ingin mimpin merupakan bagian dari ibadah kepada
meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam ke- Allah yang akan dipertanggungjawabkan di
pemimpinannya, tidak hanya di dunia tetapi juga akhirat kelak.
nanti di akhirat. Di dalam hal ini kepemimpinan tidak terlalu
Pemimpin yang berakhlak mulia selalu me- jauh membicarakan pemimpin dalam arti yang
nyelaraskan antara perbuatan yang dilakukan luas, misalnya penguasa negara dan pemerin-
dengan perkataan yang diucapkan. Semua yang tahan, penguasa organisasi maupun penguasa
terucap dalam lisannya sesuai dengan hati perusahaan, namun kita sendiri adalah seorang
nuraninya. Akhlak mulia akan menjadikan derajat pemimpin. Kita adalah pemimpin bagi diri sendiri,
seorang pemimpin menjadi tinggi. Ia akan dihargai pemimpin bagi istri maupun pemimpin bagi anak-
dan dihormati oleh para anggota yang dipimpin- anak kita. Memang, kita tidak akan dimintai per-
nya, baik di dalam organisasi maupun di masya- tanggungjawaban oleh instansi atau lembaga
rakat. Dengan demikian pemimpin yang berakhlak mana pun, akan tetapi kita tetap akan dimintai
mulia akan menjalankan tugas mulia tersebut pertanggungjawaban oleh Allah. Sejauh mana kita
174 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

memimpin diri sendiri, istri maupun anak semua SAHARA:


Mahar janganlah kau campur-adukkan
tidak akan terlepas dari pertanggungjawaban khayalan kau dengan dusta!
pada Allah.
MAHAR:
Pemimpin yang benar, memang mereka di- Aku ndak bohong.

minta untuk menjadi pemimpin karena ke- KUCAI:


mampuannya, kebijaksanaanya, dan jiwa ke- Pulau Lanun itu pulau kosong . . . dari mana kau
tahu Tuk Bayan Tula ada di sana? Setahu aku
pemimpinannya. Pemimpin yang demikian akan ndak ada orang yang tahu dia di mane.
memunculkan kebijakan-kebijakan yang ber-
FLO:
manfaat dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Aku punya petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti
bahwa dia ada di sana. Lihat ini, (mem-
Artinya, kebijakan yang ditetapkan akan men- perlihatkan sebuah kertas berisi petunjuk-
jadikan orang yang dipimpin menjadi tenteram petunjuk itu).

karena kemanfaatannya dalam kehidupan dunia SAHARA:


dan kemanfaatannya di akhirat. Apakah kau tak pernah menyimak pelajaran
akidah setiap Selase? Ini perbuatan syirik.
Dengan demikian hikmah yang dapat kita Terserah kalian, aku ndak ikut. Siapa yang ikut
aku? (Sahara, Harun dan . . . meninggalkan
ambil dari kepemimpinan yang sebenarnya yaitu
teman-temannya).
mempertanggungjawabkan segala sesuatu kepada
MAHAR:
siapa yang telah memberi amanah, yakni kepada Menyesal kau nanti Sahara!
atasan kita maupun secara individu nanti ketika (TC. 01:10:31–01:13:34)

kita menghadap Allah.

4. Adegan Mahar, Flo, dan Kesembilan Teman-


temannya untuk Mencari Dukun

Adegan Mahar, Flo, dan teman-temannya


sedang duduk di halaman samping sekolah.
Mereka sedang berdiskusi mengenai pemecahan
masalah yang mereka hadapi agar dapat lulus Gambar 8. Para anggota Laskar Pelangi membicarakan
mencari dukun (TC. 01:10:31–01:13:34). Sumber VCD
ujian. Mahar dan Flo mengajak teman-temannya
Laskar Pelangi produksi Jive Collection, Jakarta, 2009.
untuk mendatangi seorang dukun sakti yang ada (Capture: Dwi Haryanto, 2010)
di Belitong.
Mahar memberitahukan bahwa dia bersama
MAHAR: dengan Flo telah memutuskan untuk pergi ke
Aku dan Flo telah sepakat, kite harus ke Pulau
Lanun. Pulau Lanun untuk mengunjungi dukun Tuk
Bayan Tula. Adegan Mahar yang membujuk
FLO:
Kita harus menemui Tuk Bayan Tula. teman-temannya untuk pergi ke dukun diambil
dengan pengambilan gambar secara medium shot
MAHAR:
Tak ada jalan lain untuk kite nak lulus . . . hanya dengan pergerakan kamera secara panning, yang
Tuk Bayan Tula yang bisa menolong kite. Die
dukun paling sakti di Belitong. Harun aja pasti bertujuan memperlihatkan teman-teman Mahar.
bisa dibuat pintar. Kalian mau lulus gak? Mahar dan Flo secara tegas berusaha mengajak
Dwi Haryanto 175
Semiotika Film Laskar Pelangi

teman-temannya untuk pergi ke Pulau Lanun. nya mendapatkan sebuah mantra dari Tuk Bayan
Niat dari Mahar dan Flo ditentang oleh Sahara Tula yang ditulis di atas kertas.
yang tidak setuju dengan ide dari Mahar; hal ini Dialog di atas antara Flo, Mahar, Kucai, dan
terlihat dengan ekpresi wajah Sahara yang tegas Sahara menggambarkan dua kepercayaan yang
menolak ajakan tersebut didukung dengan peng- hidup di masyarakat Belitong. Mahar dan Flo
ambilan gambar secara medium shot dari bagian merupakan murid Muhammadiyah, sedangkan
pinggang ke atas. Audience diajak untuk lebih me- Sahara juga murid Muhammadiyah namun
ngenal objek Sahara dengan menggambarkan Mahar dan Flo masih terpengaruh oleh seorang
sedikit suasana pertentangannya dengan Mahar. tokoh yang sakti di Belitong yaitu Tuk Bayan Tula.
Kucai juga sependapat dengan Sahara bahwa Mahar berdebat dengan Sahara mengenai dukun.
pulau Lanun itu pulau kosong. Kucai sebagai ketua Sahara menentang ajakan Mahar karena pergi ke
kelas dengan segala karakter wajahnya yang polos dukun merupakan perbuatan syirik yang me-
dan bijaksana memberi-tahukan informasi langgar syariat agama Islam. Hal ini sesuai dengan
kepada teman-temannya hal ini menjadi terlihat ajaran Muhammadiyah yang sangat anti dengan
jelas dengan pengambilan gambar secara medium tahayul maupun perbuatan syirik. Namun
shot. demikian Mahar tetap bersikukuh untuk men-
Flo dapat meyakinkan teman-temannya datangi dukun Tuk Bayan Tula yang berada di
karena ia mempunyai petunjuk-petunjuk yang Pulau Lanun.
berupa peta untuk ke pulau Lanun. Sahara merasa Tuk Bayan Tula di dalam adegan ini diinter-
tidak sejalan dengan ide dan niat Mahar, sehingga pretasikan sebagai seseorang dukun pintar di
ia meninggalkan Mahar yang duduk bersama Pulau Belitong yang mempunyai kelebihan dan
teman-temannya dengan mengajak Harun dan mampu menyelesaikan segala macam persoalan.
Trapani. Pada adegan ini gambar diambil dengan Para dukun atau orang yang berbasis ilmu klenik,
long shot yang bertujuan untuk menunjukkan objek takhayul, sebenarnya tidak mempunyai kelebih-
dan latar yang melingkupinya sehingga tampak an, namun dengan cara berbakti, tunduk, dan taat
aktivitas yang dilakukan oleh objek beserta setting pada perintahnya merupakan perbuatan me-
yang terdapat dalam adegan. nyembah jin. Penyembahan jin dilakukan misal-
Malam harinya Mahar, Flo, dan kelima teman- nya dengan mandi di sungai, bertapa di gua-gua
nya pergi ke Pulau Lanun tempat tinggal Tuk yang keramat, menyembelih hewan, merupakan
Bayan Tula. Mereka berjalan menyusuri pinggir bentuk perwujudan menyembah jin. Dukun di
pantai, mencari tempat sesuai dengan petunjuk dalam praktiknya selalu menggunakan syarat dan
yang dibawa oleh Flo. Setibanya di depan pintu ketentuan yang harus dilakukan, maka dalam hal
masuk gua, Mahar memanggil Tuk Bayan Tula ini jin masuk dengan cara yang disadari dan tidak
“Tuk Bayan Tula izinkan kami masuk.” Beberapa disadari.
waktu kemudian sebuah suara mengaung dari Syirik merupakan perbuatan yang me-
dalam gua membuat Borek, Kucai, dan teman- nyekutukan Allah atau menyembah selain Allah.
temanya bergegas berlari meninggalkan tempat Perbuatan syirik dilakukan oleh manusia dengan
itu. Mahar dan Flo tetap di situ, yang pada akhir- berbagai tindakan, di antaranya percaya dengan
176 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

dukun dan paranormal mereka percaya bahwa Kondisi tersebut menjadi salah satu latar
dukun dan paranormal dapat memberikan ke- belakang didirikannya Muhammadiyah. Organi-
pastian yang akan terjadi dan menimpa kehidupan sasi ini mempunyai tujuan utama yaitu melurus-
sesorang. Hal ini bertentangan dengan ajaran kan dakwah yang menyimpang dari pemurnian
agama Islam yang telah diterangkan di dalam Al- ajaran Islam. Hal ini tentunya sangat aplikatif
Qur’an dengan tegas menyatakan, bahwa tidak dengan masyarakat Belitong yang masih memper-
ada satu makhluk di dunia baik malaikat, jin, dan cayai selain Allah dan menyembahnya benda-
manusia yang dapat memastikan apa yang akan benda gaib.
terjadi di masa mendatang. Dengan demikian jelas
bahwa perbuatan syirik merupakan perbuatan 5. Adegan Kondisi Sosial Masyarakat

yang dilarang oleh agama karena dapat menyesat- Kondisi sosial masyarakat Belitong terdapat
kan manusia dan menjauhkan mereka dari Tuhan perbedaan yang sangat kontras. Hal tersebut
yang telah menciptakannya. Sahara menganut dapat dilihat dari keberadaan Sekolah Dasar
ajaran Muhammadiyah. Ajaran Muhammadiyah Muhammadiyah dengan Sekolah Dasar Per-
didasarkan pada ajaran Islam untuk pemurnian usahaan Negara Timah. Sekolah Dasar Muham-
Islam dari tahayyul, bid’ah, dan khurafat. madiyah sebagai sekolah bagi kalangan bawah
Adegan di atas memuat pesan religius kepada atau kaum miskin, sedangkan Sekolah Dasar Per-
penonton. Kondisi umum masyarakat yang ter- usahaan Negara Timah merupakan sekolah elite
dapat di wilayah Indonesia terutama sebuah di tanah Belitong diperuntukkan bagi kalangan
pulau yang terpencil dan kehidupannya yang menengah ke atas atau orang kaya.
masih dekat dengan alam sekitar. Masyarakat Pesan sosial yang disampaikan di dalam film
Belitong dikenal sebagai masyarakat nelayan dan ini bahwa masyarakat yang hidup di garis kemis-
buruh di penambangan timah. Masyarakat kinan tetap bersemangat menyekolahkan anak-
seperti ini biasanya mempunyai suatu keper- anak mereka walaupun di sekolahan yang sudah
cayaan bahwa berhasil tidaknya usaha yang tua dengan segala kekurangan baik infrastuktur
dilakukan dipengaruhi oleh suatu kekuatan di maupun tenaga pendidiknya. Pada kenyataannya
luar kemampuan dirinya. Pengetahuan yang masyarakat bawah mampu bersaing dengan
minim dan kondisi yang masih tertinggal mem- kaum elite; hal ini terbukti Sekolah Dasar Muham-
pengaruhi segala tindakan yang dilakukan dalam madiyah Gantong yang menjuarai dua lomba
kehidupan sehari-hari terhadap hal-hal yang yaitu lomba karnaval dan lomba cerdas cermat
gaib, yang masih mereka percayai dapat mem- yang mengalahkan Sekolah Dasar Perusahaan
pengaruhi kegiatan sehari-hari mereka. Ke- Negara Timah. Dengan demikian keadaan sosial
yakinan masyarakat terhadap hal yang gaib atau tidak akan menjadi penghalang untuk berprestasi.
kekuatan di luar dirinya menimbulkan tindakan Prestasi dapat diraih dengan usaha dan per-
yang bertujuan menghindar dari malapetaka dan juangan yang tak kenal menyerah, baik dengan
marabahaya, yakni dengan jalan mempercayai keadaan maupun tempat kita menuntut ilmu.
terhadap hal-hal gaib yang dianggap dapat me-
lindungi mereka.
Dwi Haryanto 177
Semiotika Film Laskar Pelangi

miskin tetapi justru lebih kuat di dalam meng-


hadapi tantangan hidup. Rakyat pribumi telah
terbiasa hidup dengan kesusahan. Oleh karena itu
mereka lebih kuat daripada kaum elite yang
Gambar 9. Sekolah Dasar Perusahaan Negara Timah
Sumber VCD Laskar Pelangi produksi Jive Collection, memegang jabatan di Perusahaan Negara Timah.
Jakarta, 2009. (Capture: Dwi Haryanto, 2010)
Dengan demikian kehidupan yang serba
mewah dan megah belum tentu dapat bertahan
lama. Dengan berjalannya waktu yang semakin
lama harga timah jatuh di pasaran yang me-
nyebabkan Perusahaan Negara Timah bangkrut.
Dari sini dapat terlihat bahwa kehidupan yang
Gambar 10. Sekolah Dasar Muhammadiyah Gantong.
Sumber VCD Laskar Pelangi produksi Jive Collection, mewah dan megah kalau tidak siap dengan krisis,
Jakarta, 2009. (Capture: Dwi Haryanto, 2010)
maka mayoritas pegawai yang memegang jabatan
di Perusahaan Negara Timah mengalami depresi
Pesan yang disampaikan dari kondisi ekonomi dan stress. Dengan kehancuran Perusahaan Negara
pendidikan di Belitong, bahwa fasilitas yang me- Timah menjadi awal bagi kaum pribumi yang
madai tidak bisa menjadi sebuah jaminan untuk selama ini hidup di bawah garis kemiskinan dapat
berprestasi tanpa disertai dengan sumber daya memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki
manusia yang berkualitas. Sebaliknya, fasilitas untuk meningkatkan taraf hidup mereka yang
yang minim apabila disertai dengan sumber daya selama ini dikuasai oleh Perusahaan Negara
manusia yang berkualitas, baik dari segi murid- Timah.
muridnya maupun pengajarnya, sekolah tersebut Film Laskar Pelangi menyampaikan pesan kepada
dapat meraih prestasi yang membanggakan. Hal masyarakat yang sangat penting. Film ini berhasil
inilah yang terdapat dalam alur cerita film Laskar merepresentasikan realitas masyarakat di Indo-
Pelangi. nesia. Masyarakat yang selama ini senantiasa
Kehidupan ekonomi masyarakat Belitong mendudukkan nilai-nilai hasil ujian sebagai satu-
terjadi kesenjangan antara keluarga kaya yang satunya ukuran, dengan tidak peduli apa pun cara
memegang jabatan di Perusahaan Negara Timah yang ditempuh untuk mendapatkan nilai yang
dan rakyat jelata yang bekerja sebagai buruh di terbaik. Film ini juga memberikan pesan kepada
Perusahaan Negara Timah. Kehidupan yang para siswa-siswa sekolah untuk memiliki cita-cita
megah dengan fasilitas yang memadai dan tingkat yang tinggi, dan memperjuangkan cita-cita
kesejahteraan terjamin secara ekonomi. Kehidup- tersebut hingga dapat tercapai.
an rakyat jelata yang berada di bawah garis ke-
miskinan namun tetap bertahan dengan keadaan.
F. Simpulan
Kehidupan yang mewah dan megah tenyata
rentan terhadap tantangan dan rintangan. Hal ini Bentuk film Laskar Pelangi dikategorikan ke
berbeda jika dibandingkan dengan kehidupan dalam film drama. Film Laskar Pelangi terbentuk
masyarakat yang hidup sebagai rakyat biasa yang oleh unsur-unsur penting yang digolongkan
178 Vol. 7 No. 1, Juli 2011

menjadi dua kategori yaitu unsur naratif dan Kedua, tahap pertengahan; berisi usaha dari
unsur sinematik. Unsur naratif berhubungan tokoh utama atau protagonis untuk menyelesaikan
dengan aspek cerita atau tema film, sedangkan dan mencari jalan keluar dari masalah yang telah
unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis ditetapkan pada tahap permulaan. Pada tahap ini
dalam sebuah produksi film. Dengan demikian umumnya tokoh utama tidak mampu menyele-
unsur-unsur teknis tersebut yang mewujudkan saikan masalahnya karena terdapat unsur-unsur
tema filmnya menjadi sebuah cerita film yang tambahan yang membuat masalah semakin rumit.
utuh. Pada akhirnya menjelang klimaks, tokoh utama
Film Laskar Pelangi dapat dikatakan sebagai seringkali mengalami putus asa baik dari segi fisik
sebuah film yang indah dan menarik, karena film maupun mental. Tahap penutupan, yaitu upaya
ini mempunyai unsur-unsur yang membuat film untuk mencari jalan keluar atas masalah yang
ini dapat dikatakan indah, yaitu unsur kesatuan menimpa tokoh utama dalam film.
(unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (in- Dengan demikian dari tahapan-tahapan ter-
tensity). Film Laskar Pelangi tersusun atas berbagai sebut dapat diketahui alur dramatik film Laskar
unsur yang bersifat fisik dan non-fisik. Di samping Pelangi, sehingga karakter, masalah, tujuan, aspek
unsur-unsur desain, film Laskar Pelangi terususun ruang dan waktu masing-masing ditetapkan dan
oleh prinsip-prinsip desain dan asas-asas desain. berkembang menjadi alur cerita secara keseluruh-
Kehadiran unsur-unsur, prisip-prinsip, dan asas- an. Melalui keseluruhan cerita dapat diketahui
asas desain dalam film Laskar Pelangi akan mem- pesan-pesan yang disampaikan di dalam film
berikan hasil yang dapat dinikmati oleh penonton Laskar Pelangi.
film di Indonesia. Analisis yang dilakukan dengan pendekatan
Semua unsur-unsur, asas-asas, dan prinsip- semiotik terhadap film Laskar Pelangi karya Riri
prinsip desain yang membentuk film Laskar Pelangi Riza mengungkapkan pesan-pesan yang terdapat
dalam pertunjukan film disajikan secara serentak dalam film Laskar Pelangi. Pesan-pesan dalam film
bersama dalam satu kesatuan sistem jalinan yang Laskar Pelangi tercermin dari adegan-adegan yang
harmonis, tertib, dan teratur. Hal tersebut meng- dibawakan oleh para pemeran yang memainkan
hasilkan kesan estetik yang membuat penonton adegan-adegan yang didukung dengan unsur-
ikut merasakan perasaan lucu, sedih haru maupun unsur naratif dan sinematik sehingga menjadi jelas
gembira, untuk meresapi kejadian yang menimpa pesan-pesan yang disampaikan dalam film Laskar
tokoh-tokohnya. Pelangi ini.
Alur dramatik film Laskar Pelangi dikelompok- Film Laskar Pelangi dikatakan menarik, terutama
kan menjadi tiga tahapan. Pertama adalahtahap terletak pada cerita yang didukung dengan visual
permulaan; memperkenalkan tokoh-tokoh utama film yang menarik sehingga berhasil menyam-
yang terlibat di dalam film Laskar Pelangi, aspek paikan pesan-pesan yang ditunjukkan oleh para
ruang dan waktu. Dengan mengetahui tokoh- pemain utamanya maupun pemeran pembantu.
tokohnya, masalah, setting ruang dan waktu, pe- Di samping itu juga didukung oleh suara, dialog,
nonton mendapatkan gambaran selintas apa yang efek suara, sudut pengambilan gambar, dan teknik
mungkin terjadi selanjutnya. pengambilan gambar serta penataan artistiknya
Dwi Haryanto 179
Semiotika Film Laskar Pelangi

yang membuat kita dapat mengambil nilai-nilai KEPUSTAKAAN

yang berguna bagi kehidupan. Bertens, K. Etika. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Film Laskar Pelangi mengandung pesan-pesan Pustaka Utama, 2005.
moral, kepemimpinan, religius, dan sosial yang Budiman, Kris. Semiologi Roland Barthes. Jakarta:
disampaikan melalui rangkaian cerita yang utuh Yayasan Indonesiatera, 2001.
yang berupa adegan-adegan yang divisualkan. Dharsono. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains, 2007.
Rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita film Djelantik, A.A.M. Estetika: Sebuah Pengantar.
merupakan stimulan saja; hal yang terpenting Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan In-
donesia, 1999.
adalah pesan-pesan pendidikan yang berguna
untuk membimbing manusia sebagai makhluk Eneste, Pamussuk. Novel dan Film. Nusa Tenggara
Timur: Penerbit Nusa Indah, 1991.
Tuhan untuk mencapai kesempurnaan batin yang
berupa pikiran dan budi pekerti yang baik, Mascelli, Joseph V. Komposisi, Angle, Kontiniti, Edit-
ing, Close-up dalam Sinematografi. Terjemahan
selanjutnya menjadi prinsip yang mendasari dari The Five C’S of Cinematography karya
kehidupan manusia, sehingga menjadikan manu- H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra, 1986.
sia yang bersikap dewasa dan berbudi pekerti Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta:
luhur. Homerian Pustaka, 2008.

Film Laskar Pelangi pantas dan layak untuk Sani, Asrul. Cara Menilai Sebuah Film. Terjemahan
dari The Art of Watching Film karya Joseph M.
dipertontonkan pada setiap hari pendidikan
Boggs. Jakarta: Yayasan Citra, 1992.
nasional, atau bahkan dijadikan propaganda
Satoto, Soediro. Pengkajian Drama 1. Surakarta:
pendidikan UNICEF bagi anak-anak di dunia. Para Sebelah Maret University Press, 1991.
orang tua dan guru-guru sekolah ajaklah anak-
Sumarno, Marselli. Dasar-Dasar Apresiasi Film.
anak di negeri ini untuk menonton bersama-sama, Jakarta: PT. Gramedia Widyasarana, 1996.
agar mereka menghargai setiap bentuk kemudah-
Uchjana Effendy, Onong. Ilmu, Teori dan Filsafat
an yang mereka peroleh agar lebih giat belajar dan Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti,
tetap semangat menggapai impian dan cita-cita. 2003.

Wibowo, Fred. Dasar-Dasar Produksi Televisi.


Yogyakarta: Pinus Book Publiser, 2007.

Anda mungkin juga menyukai