Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SEMIOTIKA POSTER FILM RUROUNI KENSHIN : THE FINAL

Aditya Dwi Afandi 1), Rafli Aditya Rahmadani 2), dan Aditya Rahman Yani 3)

Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur


1,2,3)

22052010003@student.upnjatim.ac.id
1)

22052010033@student.upnjatim.ac.id
2)

aditya.dkv@upnjatim.ac.id
3)

ABSTRAK

Film merupakan media yang sangat kompleks, yang memadukan karya visual dan juga suara.
Pengkombinasian audio-visual pada film dilatar belakangi oleh suatu jalan cerita yang dapat
mempengaruhi emosional penonton. Media iklan juga penting dalam dunia industri perfilman, seperti
poster contohnya. Poster merupakan media yang memiliki banyak sekali kegunaan salah satunya
sebagai pengiklanan dari suatu produk. Poster dari film Rurouni Kenshin: The Final ini salah satu
poster yang menarik penulis untuk dianalisis. Penulis menggunakan metode analisis semiotika
Roland Barthes, dan juga metode analisis deskriptif interpretatif, guna sebagai metode untuk kajian
terhadap tanda-tanda visual yang terdapat pada poster Rurouni Kenshin: The Final, berdasarkan
pada gambar yang dianggap penting dalam pemaknaan setiap satuan tanda-tanda. Poster ini
memiliki banyak sekali tanda semiotika yang telah ditinjau oleh Roland Barthes, sehingga penonton
dapat dengan mudah memahami isi film secara garis besar hanya dengan melihat posternya.

Kata Kunci : semiotika, rurouni kenshin: the final, poster film

ABSTRACT

Film is a very complex medium, which combines visual works as well as sound. The combination of
audio-visual in the film is motivated by a storyline that can affect the audience's emotions.
Advertising media is also important in the world of the film industry, such as posters for example.
Posters are media that have many uses, one of which is as an advertisement for a product. The poster
from the film Rurouni Kenshin: The Final is one of the posters that the writer is interested in
analyzing. The author uses Roland Barthes's semiotic analysis method, as well as the interpretative
descriptive analysis method, to serve as a method for studying the visual signs contained in the
Rurouni Kenshin: The Final poster, based on images that are considered important in the meaning of
each unit of signs. This poster has a lot of semiotic marks that have been reviewed by Roland Barthes,
so that the audience can easily understand the contents of the film in general just by looking at the
poster.
Keywords : semiotic, rurouni kenshin: the final, movie poster

PENDAHULUAN

Film merupakan media yang sangat kompleks, yang memadukan karya visual dan
juga suara. Pengkombinasian audio-visual pada film dilatar belakangi oleh suatu jalan cerita
yang dapat mempengaruhi emosional penonton. Seni audiovisual film dan kemampuan
menangkap realitas di sekitarnya secara alami menjadikan film sebagai pesan alternatif bagi
penonton(Alfathoni dan Manesah, 2020: 1 ). Film merupakan sebuah produk, yang di mana
merupakan suatu bagian dari produksi ekonomi di suatu masyarakat sebagai bagian dari
industri. Film ini juga menyertakan bagian komunikasi, bagian terpenting dari sistem yang
digunakan individu dan kelompok untuk mengirim dan menerima pesan ( Alfathoni dan
Manesah, 2020: 1).
Secara harfiah, film merupakan Cinemathographie, yang berarti melukis gerak
dengan cahaya. Perkembangan dalam dunia film dunia sangat pesat yang dipengaruhi oleh
majunya perkembangan teknologi. Teknologi dalam pembuatan film saat ini terbilang
canggih, mulai dari penggunaan kamera dalam proses pengambilan gambar, ditambah
dengan perlengkapan editing yang mutakhir. Media iklan juga penting dalam dunia industri
perfilman, seperti poster contohnya.
Perkembangan industri film saat ini sangat pesat, jika ditinjau dari segi teknologi dan
juga alur cerita. Film merupakan salah satu media penyampaian pesan yang menggunakan
audio-visual dan dilatar belakangi oleh sebuah naskah cerita yang memiliki pesan guna
disampaikan kepada penonton atau khalayak. Ada banyak sekali film yang saat ini sedang
ataupun telah mengudara di layar lebar, termasuk salah satu film laga yang disutradarai oleh
Keishi Ōtomo, Rurouni Kenshin: The Final. Film yang rilis pada tahun 2021 ini, merupakan
sekuel dari film sebelumnya, yang rilis tahun 2012. Banyak sekali penonton yang
menganggap film ini salah satu film live action terbaik pada tahun 2021. Hal tersebut tidak
terlepas pada advertisement yang dilakukan oleh pihak produser dan juga distributor film.
Salah satu advertisement yang dilakukan yaitu menampilkan poster Rurouni Kenshin : The
Final.
Poster adalah pesan singkat berupa gambar yang bertujuan untuk membangkitkan
minat seseorang terhadap sesuatu atau mempengaruhi sesuatu(Sumartono dan Astuti,
2018). Poster merupakan media yang memiliki banyak sekali kegunaan salah satunya
sebagai advertisement dari suatu produk. Poster dapat menjadi pondasi awal, sebuah
penentu dari suatu produk tersebut akan laku atau tidak, oleh karena itu sebuah poster
harus dieksekusi dengan baik. Poster memiliki beberapa elemen seperti; elemen tipografi,
gambar, komposisi dan lain sebagainya. Poster tidak diperuntukkan dibuat dengan tulisan
yang banyak dan juga panjang, serta cenderung memiliki lebih banyak unsur visual berupa
gambar.
Poster dari film Rurouni Kenshin : The Final ini salah satu poster yang menarik
penulis untuk dianalisis. Dalam makalah ini, penulis akan menganalisis, elemen semiotika
apa saja yang ada di dalam poster ini, menurut metode Roland Barthes.

METODE PENELITIAN

Metode analisis yang akan penulis gunakan dalam makalah ini merupakan metode
analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini memiliki fokus pada kajian tanda dan
bagaimana cara kerja dari tanda tersebut, berdasarkan dari pemikiran Saussure yang
mengemukakan bahwa tanda dibagi menjadi petanda dan penanda. Metode Roland Barthes
membagi tahap analisis menjadi denotasi, konotasi dan mitos. Analisis data Roland Barthes
membagi dua semiotik yang dikenal dengan two orders of signification yang di mana sistem
analisis pertama menggunakan sistem denotatif kemudian yang analisis kedua
menggunakan sistem konotatif. Pemaknaan konotatif di sini dapat dibuat lebih nyata oleh
analisis mitos sehingga akan terkesan alami dan mudah dimengerti.
Leksia merupakan satuan berbagai tanda pada sebuah gambar yang dianggap
penting. Penanda leksia sendiri menurut Roland Barthes, terdapat setidaknya lima kode
pembacaan. Adapun lima tanda menurut Roland Barthes antara lain: kode hermeneutika,
kode proairetik, kode simbolik, Kode kultural, dan kode semik. Penulis memutuskan untuk
menganalisis objek melalui tahap analisis leksia dan juga kode pembacaan.
Pada makalah ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif interpretatif.
Analisis deskriptif merupakan metode analisis di mana penulis akan mendeskripsikan secara
rinci dan juga terstruktur mengenai objek yang menjadi kajian utama. Metode analisis
deskriptif dirasa cocok oleh penulis karena dapat menjabarkan jelas objek kajian dalam
bentuk narasi. Makalah ini juga menerapkan pendekatan interpretatif yang menggunakan
kemampuan pemahaman peneliti dalam menjelaskan tanda-tanda yang ada pada objek
kajian menggunakan semiotika visual Roland Barthes.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Poster Rurouni Kenshin: The Final


Sumber: www.imdb.com, 2021
Poster film “ Rurouni Kenshin : The Final “ secara visual menampilkan banyak
karakter yang merupakan karakter fiksi adaptasi dari seri manga “Rurouni Kenshin” karya
Nobuhiro Watsuki. Setiap karakter hampir memiliki ekspresi yang berbeda yang mewakili
watak dari setiap penokohan.
Hasil dari analisis Leksia menunjukkan (1) Karakter laki laki berambut putih,
mengenakan kaca mata hitam lingkaran sempurna dengan bentuk agak kecil, ekspresi
serius seperti mengancam, tangan kiri seperti sedang ingin meraih sesuatu atau
menghentikan sesuatu atau akan berbuat sesuatu; (2) Laki-laki berambut panjang,
mengenakan pakaian biru gelap, menggenggam katana, dengan ekspresi serius, dan kuda-
kuda bertahan; (3) Perempuan dengan rambut yang diikat di belakang, memakai yukata
berwarna pastel, ekspresi kaget, terkejut; (4) Pria paling kecil dalam gambar, memegang
pistol, ekspresi gembira; (5) Pria yang memakai bandana, ekspresi serius, marah, ingin
membalas dendam; (6) Wanita berambut panjang, ekspresi seperti waspada; (7) Laki-laki
memakai bandana memakai jas putih, berpose seperti kuda kuda hendak menyerang; (8)
Pria tua, berpose tangan di pinggang, ekspresi serius seperti berpikir, menunjukkan
keangkuhan, keagungan; (9) Tokoh utama, gambar paling besar, memakai pakaian yukata
berwarna merah, rambut dikuncir, ekspresi serius, dengan posisi badan ¾ menyamping
menghadap kanan; (10) Perempuan berambut pendek, menunjukkan ekspresi gelisah,
dengan pandangan seperti mengharapkan sesuatu, menghadap ke atas; (11) Pria berambut
gondrong, berwarna putih, memakai pelindung dahi, berpose seperti pria kekar; (12) Latar
belakang atas cenderung berwarna dingin, latar belakang seperti di hutan yang tertutup
salju; (13) Latar Belakang bawah cenderung berwarna panas; (14) Terdapat beberapa balon
udara di bagian atas; (15) Kobaran api; (16) Cahaya di belakang karakter atau tokoh utama;
(17) Tanda x di judul.
Dalam kode pembacaan terdapat beberapa kode pokok seperti, kode hermeneutika,
kode proairetik, kode semik, kode simbolik dan kode kultural.
Kode Hermeneutika. Mengapa semua karakter berdiri? Mengapa ekspresi mereka
serius dan tegang? Mengapa kedua pria berbaju hitam memegang katana? Mengapa di
dekat tokoh utama terdapat cahaya? Mengapa di dekat pria berambut putih dan
berkacamata hitam memiliki latar belakang yang menggelap? Mengapa terdapat api yang
berkobar? Mengapa terdapat balon udara? Mengapa ada pria yang memegang pistol?
Mengapa pria berambut putih berkacamata hitam berpose seperti sedang bersiap?
Mengapa banyak karakter yang bersebelahan membentuk garis diagonal? Mengapa foto
tokoh utama dan pria berambut putih, berkacamata hitam terlihat lebih besar dari karakter
lain?
Kode Proairetik. Posisi berdiri pada setiap karakter menunjukkan situasi yang serius
tidak ada yang bersantai, terlihat dengan ekspresi mereka yang serius menandakan
keadaan tegang yang terjadi. Kedua pria berbaju hitam yang memegang katana
menunjukkan sedang berada dalam pertarungan atau akan sedang bertarung. Cahaya
berada tepat di samping tokoh utama, sementara itu terdapat latar belakang yang
menggelap pada pria berkacamata hitam. Api yang berkobar menunjukkan semangat,
perjuangan, dan pertarungan. Pria yang membawa pistol menunjukkan ekspresi seperti
mengancam dengan gembira, artinya dia berada pada posisi yang menguntungkan.
Kemudian ada gambar balon udara, yang menjadi alat intai jalur udara pada latar waktu film
tersebut. Pria berkacamata berpose seperti bersiap untuk bertarung dan menggambarkan
perlawanan pada sisi tokoh utama, sementara itu karakter yang berbaris membentuk garis
diagonal dimaksudkan sebagai pemisah antara kedua sisi sekaligus menggambarkan
sebagai tokoh penghubung cerita. Sedangkan ukuran foto tokoh utama dan pria
berkacamata hitam tampak lebih besar dari karakter lainnya mengartikan bahwa mereka
merupakan inti dari cerita.
Kode Simbolik, semua karakter pada poster tersebut memiliki ekspresi wajah yang
serius, dapat menandakan bahwa terdapat ketidak-nyamanan pada latar cerita tersebut,
bahwa ada suatu masalah yang serius, yang mengharuskan mereka memasang kuda-kuda
hingga memegang senjata seperti katana dan pistol. Karakter utama protagonis
mengenakan baju berwarna merah yang melambangkan keberanian juga tekad yang kuat
guna memberantas kejahatan. Sementara warna baju dari karakter utama antagonis
berwarna hitam, memiliki makna bahwa ia bersifat jahat. Pemilihan pencahayaan yang dekat
dengan karakter utama protagonis menunjukkan bahwa dia adalah sosok protagonis utama,
sementara pencahayaan yang cenderung gelap, berada di atas, dekat dengan karakter
utama antagonis. Hal ini menunjukkan, cahaya berperan sebagai tolak ukur atau patokan,
mana karakter utama protagonis dan juga karakter utama antagonis.
Penggunaan color gradient yang cenderung hangat berada di sekitar karakter utama
protagonis, sementara itu yang cenderung dingin berada di sekitar karakter utama
antagonis. Hal ini dimaksudkan bahwa karakter utama protagonis memiliki sifat yang hangat
dan berada di sisi kebaikan sedang berperang dengan karakter utama antagonis yang
memiliki sifat yang dingin dan juga bengis, yang berada di jalan yang jahat.
Kode Kultural. banyak yang menggunakan baju adat jepang seperti yukata dan juga
jas pada zaman samurai. Pada poster tersebut, terdapat dua orang yang memiliki senjata
tradisional seperti katana. Ada juga seorang yang memegang handgun tipe lama seperti
Revolver. Kemudian ada juga yang menunjukkan kemahiran dalam kuda-kuda, yaitu orang
yang memegang katana dan juga orang yang sedang memasang kuda-kuda, orang yang
memakai jas putih. Adapun penampilan karakter yang cenderung seperti pada zaman
kekaisaran jepang kuno, laki-laki berambut panjang yang dikuncir, memakai yukata dan juga
rompi atau jas perang zaman dahulu, menunjukkan nilai budaya jepang. Kemudian ada
lambang X pada judul film tersebut menunjukkan bekas tebasan pedang yang menyilang.
Kode Semik, jika penulis perhatikan, terdapat setidaknya sebelas orang yang ada
pada gambar tersebut. Hal ini dapat mengacu pada budaya China bahwa angka sebelas
memiliki makna keberuntungan, memiliki kekuatan dan pengetahuan di luar batas normal,
visioner, memiliki spiritual dan ketetapan hati yang kuat. Menurut pendapat penulis, angka
sebelas di sini berarti harapan dari studio dan juga semua orang yang terlibat dalam
pengerjaan film tersebut, agar film ini sukses besar. Selain itu, penulis berpendapat jika
karakter utama protagonis dan juga antagonis di sini memiliki sifat angka sebelas namun
seperti dua buah permukaan koin, memiliki kekuatan yang sama-sama kuat, lebih kuat dari
karakter lain, namun memiliki jalan yang berbeda.
Selain itu penulis juga menemukan bahwa, karakter utama protagonis menghadap
ke arah kanan, sedangkan karakter utama antagonis menghadap ke arah kiri. Hal ini
menunjukkan bahwa, karakter yang baik hati, menghadap ke arah kanan, yang mana
sebelah kanan biasanya diartikan kebaikan, daripada arah kiri. Arah kiri biasanya dianggap
sebagai keburukan, atau kejelekan.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Setelah penulis meninjau hasil analisis berupa penjelasan deskriptif di atas dapat
disimpulkan bahwa ada banyak sekali elemen semiotika dalam poster film Rurouni Kenshin:
The Final ini. Banyak sekali hal yang penulis temukan seperti tanda denotasi, konotasi,
hingga mitos yang ada pada poster tersebut. Poster film Rurouni Kenshin: The Final ini,
memiliki cerita tersendiri dan dapat menggambarkan setidaknya garis penting pada cerita
inti di filmnya. Poster ini memiliki kelima kode pokok yang ditinjau oleh Roland Barthes, yaitu
kode hermeneutika atau kode teka-teki, kemudian kode proairetik atau tanda denotasi
pertama, lalu kode simbolik atau tanda konotasi pertama. Selain itu terdapat kode kultural
atau tanda denotasi kedua dan juga ada kode semik atau tanda konotasi dua. Pada poster
Rurouni Kenshin: The Final juga memiliki tanda mitos yang berada pada konotasi dua atau
konteks.

REFERENSI

Ali, Dani. 2020. Pengantar Teori Film. Yogyakarta: Deepublish.


(https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=_G4PEAAAQBAJ&oi) diakses
tanggal 15 Mei 2023.

Bagus. 2018. Analisis Semiotika Pesan Budaya Jawa dalam Film : Studi Pada film
“Lemantun” Karya Wregas Bhanuteja. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang. (https://eprints.umm.ac.id/42525/) diakses tanggal 15 Mei 2023.

Dolfi. 2011. Pusat Apresiasi Film di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. (http://e-journal.uajy.ac.id/821/) diakses tanggal 15 Mei 2023.

Lydia, Maya. 2023. Analisis Semiotika Fotografi “Human Interest’ Karya Suhendro
Winarso. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
(https://journal.isi.ac.id/index.php/ars/article/view/5461/3084) diakses tanggal 4 Mei
2023.

Nofrizal. 2018. Film Dokumenter Expository “Wakaf Cahaya“. Bandung : Department


Directior of Photography. (http://repository.unpas.ac.id/39253/ ) diakses tanggal 15
Mei 2023.

Sumartono, Hana. 2018. Penggunaan Poster Sebagai Media Komunikasi Kesehatan. Jakarta
: Universitas Nusa Unggul.
(https://www.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/2.-Penggunaan-Poster-
Sebagai-Media-Komunikasi-Kesehatan) diakses tanggal 15 Mei 2023.

(https://bacaterus.com/review-rurouni-kenshin-the-final/ ) diakses tanggal 15 Mei 2023.

(https://text-id.123dok.com/document/myjmw16yl-analisis-leksia-kode-pembacaan.html)
diakses tanggal 23 Mei 2023.

(https://batam.tribunnews.com/2022/07/24/menguak-misteri-angka-11-yang-dianggap-sakral-
di-budaya-china ) diakses tanggal 15 Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai