TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Film
artistik sebagai suatu alat para seniman dan insan perfilman dalam rangkan
“film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar
negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang
gambar hidup.”
dimana disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “ film adalah karya cipta
pita seluloid, pita video, piringan video dan/atau bahan hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronika, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara,
Tahun 2009 Tentang Perfilman (UU baru tentang perfilman) “Film adalah
karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi
hasil kaya seni budaya yang dibuat untuk menyampaikan informasi, media
produk kepada halayak umum melalui sebuah cerita menggunakan sebuah media.
kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik
atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa
di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film
melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita
harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera. (Ayona,
2010 ).
Azhar Arsyad (2009) Fungsi film dalam terkait dengan tiga hal, yaitu
untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor, dan untuk tujuan afektif. Dalam
ungkapan verbal, seperti pada gambar diam dan media cetak. Misalnya untuk
mengerjakan suatu perbuatan, dan sebagainya. Selain itu, film juga dapat
memberikan umpan balik tertunda kepada siswa secara visual untuk menunjukkan
informasi afektif, baik melalui efek optis maupun melalui gambaran visual yang
berkaitan.
dari satu indera karena karakter film yang audio-visual. Para penonton jadi lebih
terbawa dalam dimensi parasosial yang dihadirkan lewat film. Pola penggunaan
disampaikan lewat film tetap akan dapat dimengerti oleh penonton. Lewat film,
informasi dapat dikonsumsi dengan lebih mendalam karena film adalah media
audio visual. Media ini banyak digemari banyak orang karena dapat dijadikan
sebagai hiburan dan penyalur hobi bagi orang-orang tertentu. (Husnun, 2011).
(rekreasi). Oleh karena itu film dapat dimanfaatkan sebagai media publikasi atau
pekerjaan atau tugas. Bentuk film bias berupa animasi, boneka atau film yang
Penerangan merupakan film yang memberi kejelasan suatu hal, misalnya film
pembangunan lainnya. Biasanya film ini diperankan oleh para pemain dengan
imbuhan dialog yang berisi penjelasan. Atau dapat juga filmnya ditampilkan
sehingga ketika diputar rangkaian gerak dalam gambar itu muncul sebagai
4. Film Boneka
panggung. Panggung dapat bercita realistis (suatu kenyataan) bisa pula fantasi
(khayalan).
yang ditawarkan produk benda atau jasa. Film iklan semua dimainkan oleh
program televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan non cerita. Jenis
cerita terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi dan kelompok non
fiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV series), film televisi dan
Sejatinya video klip adalah sarana bagi produser musik untuk memasarkan
Film cerita panjang adalah film yang berisi kisah manusia (roman) yang dari
awal sampai akhir merupakan suatu keutuhan cerita dan dapat memberikan
bioskop atau dibuat untuk acara televisi. Sebuah film cerita biasanya
pemain lain. Film cerita dapat berupa satu film dengan satu masa putar.
Film jurnal biasanya dibuat untuk mendukung sebuah cerita. Film ini juga bisa
2.1.4 Film KB
Film KB adalah film layar tancap yang dibuat dengan tujuan untuk
program, serta bagaimana cara yang benar dalam menggunakan alat konterasepsi
dalam keluarga. Film KB ini merupakan salah satu progam sosialisasi yang
film KB, diharapkan warga dapat mengerti pelaksanaan program KB (Lili, 2014).
(KB). Apalagi bagi masyarakat pinggiran, hiburan layar tancap sangat dibutuhkan
sebuah pesan-pesan KB. Film KB disukai masyarakat karena sesuai dengan kultur
Sasaran pemutaran film penyuluhan KB ini untuk semua lapisan usia, baik anak-
anak, remaja, pasangan usia subur, maupun juga usia lanjut. Untuk pasangan usia
lanjut diharapkan menjadi motivator bagi keluarga mereka. Target yang ingin
dicapai dengan pemutaran film penyuluhan KB ini adalah semua penduduk bisa
Pemutaran film KB ini dianggap sebagai salah satu media yang efektif
1. Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu menggunakan “Slow
Motion”
2. Setiap orang dapat belajar sesuatu dari film, baik yang pandai maupun
4. Film dapat mengembara dengan lincahnya dari satu negara ke negara yang
5. Film dapat menyajikan teori ataupun praktek dari yang bersifat umum ke
11. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak didik. (Sudiman,
1993)
Sebuah film sebaiknya harus dipilih terlebih dahulu agar sesuai dengan
maksut apa yang akan disampaikan, untuk itu harus diadakanya penyeleksi film
yang tersedia dan lebih dulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi
masyarakat. Ada kalanya film tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk
film tersebut.
2.2 Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
dari luar), dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori ini disebut “S-
O-R” atau Stimulus Organisme Respon. Respon ini dibedakan menjadi dua yaitu :
2. Operant respons atau Instrumental, yakni respon yang timbul dan berkembang
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
(covert) respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati scara jelas oleh orang
lain. Oleh sebab itu, disebut sebagai covert behavior atau unobservable
behavior.
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sedah jelas dalam bentuk tidakan
atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat. Oleh karena itu
2.2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan
(Notoatmodjo, 2010).
Menurut Sagala (2010), segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
atau aktivitas otak termasuk kedalam dimensi kognitif. Tujuan belajar pada
dimensi kognitif lebih mengarah pada perilaku dalam aspek berfikir atau
oleh Anderson et al. (Widodo, 2003) mencakup dimensi pengetahuan dan dimensi
proses kognitif yang terpisah satu sama lain. Dimensi pengetahuan hanya memuat
kognitif.
1. Dimensi Pengetahuan
a. Pengetahuan Faktual
disiplin ilmu tentu yang biasa digunakan oleh ahli dibidang tersebut.
label atau simbol tertentu baik yang bersifat verbal maupun non
b. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan tentang saling keterkaitan
antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan semua
bentuk yaitu:
abstraksi dari hasil observasi ke level yang lebih tinggi yaitu prinsip
dan generalisasi.
yang kompleks.
c. Pengetahuan Prosedural
d. Pengetahuan Metakognitif
sendiri.
Proses kognitif pada taksonomi yang baru dari Bloom tetap menunjukan
Bloom menurut Anderson et al. (Widodo, 2003) terdiri dari proses kognitif
a. Mengingat (Remember)
b. Memahami (Understand)
dalam pemikiran.
c. Menerapkan (Apply)
d. Menganalisis (Analyze)
Dimensi proses kognitif menganalisis adalah proses menguraikan suatu
e. Mengevaluasi (Evaluate)
f. Membuat (Create)
2.2.2 Sikap
salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif
untuk merespon (secara posif atau negative) terhadap orang, objek atau situasi
sedih, dan sebagainya). Selain bersifat positif dan negative, sikap memiliki tingkat
kedalaman yang berbeda-beda (sangat benci, agak benci, dan sebagainya). Sikap
itu tidaklah sama dengan perilaku dan prilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap
seseorang. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan
informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu
terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima
ide tersebut.
3. Menghargai (valuing)
2.2.3 Tindakan
serta diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara
lain fasilitas dan faktor pendukung dari berbagai pihak (Notoatmodjo, 2007).
1. Persepsi (Perception)
Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh-
3. Mekanisme (Mechanisme)
mencapainya.
4. Adaptasi (Adaptation)
Tinakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah
2007).
kesediaan individu untuk berubah, misalnya apabila terjadi suatu inovasi atau
tersebut dan sebagian orang lagi sangat lambat menerima inovasi atau
perubahan.
perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses
terdiri dari :
a. Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau
ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus
disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari
perilaku).
semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang
Organisme
Reaksi
Sti - Perhatian
(Perubaha
- Pengertian
mulus
- Penerimaan n Sikap)
Reaksi
(Perubahan
Praktek)
2.4 Partisipasi
sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi
saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi juga berarti
kepentingan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat
yang luas dan beragam. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan partisipasi
adalah suatu wujud dari peran serta masyarakat dalam aktivitas berupa
a. Partisipsai langsung
proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan
bahwa jika dilihat dari segi tingkatannya partisipasi dibedakan menjadi tiga yaitu:
Lebih rinci Cohen dan Uphoff (Siti Irene A.D., 2011) membedakan
partisipasi ini masyarakat menuntut untuk ikut menentukan arah dan orientasi
pembangunan. Wujud dari partisipasi ini antara lain seperti kehadiran rapat,
ini tidak lepas dari hasil pelaksanaan program yang telah dicapai baik yang
berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas. Dari segi kualitas, dapat dilihat dari
peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat seberapa besar
decision making).
Effendi (Siti Irene, 2009) terbagi atas partisipasi vertikal dan partisipasi
tertentu masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak
horizontal satu dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda
Menurut Kokon Subrata (Widi Astuti, 2008) bentuk partisipasi terdiri dari
Pendapat lain dikemukakan oleh Burt K. Schalan dan Roger (Widi Astuti,
kepentingan bersama.
memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih tinggi derajat partisipasinya
terhadap pembangunan. Hal ini berarti semakin tinggi derajat partisipasi terhadap
menerima dan menolak suatu perubahan yang dirasakan baru. Masyarakat yang
Oleh karena itu, orang yang mempunyai pendidikan kuat akan tertanam rasa ingin
tahu sehingga akan selalu berusaha untuk tahu tentang inovasi baru dari
pula. Dengan kondisi semacam ini mempunyai peranan besar yang dimainkan
dalam masyarakat dan ada kecenderungan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan
a. Usia
kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan
b. Jenis Kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa
mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang
adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran
c. Pendidikan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan
e. Lamanya Tinggal
2.5 Masyarakat
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari
kata Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa
Arab syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas
bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan
keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan, Mac lver dan
suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-
kebiasaan manusia.
waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut Ralph
manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari
prinsip fundamental yaitu realitas sosial dan kenyataan sosial. Kenyataan sosial
sebagai wadah yang paling sempurna bagi kehidupan bersama antar manusia.
Hukum adat memandang masyarakat sebagai suatu jenis hidup bersama dimana
merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya (Soekanto, 2006). Beberapa
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan masyarakat memiliki arti ikut serta
identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat
oleh kesamaan.
yang tidak diinginkan, (2) Mendapatkan kelahiran yang diingikan, (3) Mengatur
interval diantara kehamilan, (4) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami dan isteri, (5) Menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Hartanto, 2002).
2010).
(DINKES, 2009).
antara sel mani dari laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar senggama.
pemilihan cara yang tepat untuk mencapai keinginan tersebut (Mc Kenzie, 2006).
anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi
diharapkan :
Indonesia. Sasaran yang mesti digarap untuk mencapai target tersebut adalah :
a. Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu pasangan suami istri yang hidup bersama
b. Non PUS, yaitu anak sekolah, orang yang belum kawin, pemuda-pemudi,
swasta.
tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan yang diinginkan dan
berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih menjamin keselamtan
kehamilan dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak tepat
waktu. Ada lima hal penting dalam pelayanan Keluarga Berencana yang perlu
diperhatikan :
isterinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu muda (usia kurang dari
20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak
kehamilan (kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).
dan isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber-KB dengan
d. Memberi nasehat tentang metode yang paling cocok sesuai dengan hasil
Akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu cara/alat
atau lebih yang tidak diselingi oleh suatu kehamilan dan kembali
c. Akseptor KB Baru
d. Akseptor KB Ideal
Akseptor aktif yang mempunyai anak tidak lebih dari 2 orang dan
e. Akseptor Lestari
Pemutaran Film
KB Partisipasi Masyarakat
Singkil
- Keputusan
- Komunikasi dua arah
- Bertanggung jawab
- Mengikuti perubahan
Keterangan :
Dari skema yang ada diatas kita dapat melihat, responden yang
mendapatkan stimulus berasal dari pemutaran film KB, yang akan mempengaruhi
organisme tersebut. Apakah stimulus yang datang ditolak atau diterima dapat
diukur dari keputusan yang benar yang diambil oleh responden . Apabila stimulus
untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi dan dapat diukur dari responden
partisipasinya ber-KB.