Anda di halaman 1dari 11

REPRESENTASI KEKERASAN PADA FILM US

(Analisis Semiotika Roland Barthes Mengenai

Representasi Kekerasan Pada Film Us)

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun oleh:

Yanuar Banu Herastanto 210110170029

Shofie Ashyfa Natasya Shalsabila 210110170080

Irfansyah Nauval 210110160008

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JATINANGOR

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian ...................................................................... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu ................................

2.1.1 Tabel Matriks Penelitian Terdahulu ...............................

2.2 Kerangka Konseptual ..............................................................

2.2.1 Film ............ ....................................................................

2.2.2 Kekerasan .. ....................................................................

2.2.3 Representasi ....................................................................

2.3 Kerangka Teoritis ....................................................................

2.3.1 Analisis Semotika ...........................................................

2.3.2 Semiotika Roland Barthes ..............................................

i
BAB II METODE PENELITIAN ..........................................................

3.3 Metode Penelitian ...................................................................

3.1.1 Paradigma Penelitian ............ ..........................................

3.1.1 Jenis Penelitian ............ ...................................................

3.1.1.1 Semiotika Roland Barthes ................................

3.1.2 Teknik Pengambilan Unit Analisis .................................

3.1.3 Unit Analisis ..................................................................

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................

3.1.5 Teknik Analisis Data ......................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Film Us menjadi salah satu film horor yang paling menarik pada tahun 2019
ini. Film ini merupakan karya sutradara Jordan Peele yang identik dengan gaya
pembuatan film psychological horror-thriller. Pada minggu pertama penayangannya,
film Us menghasilkan US$ 70,25 juta di Amerika Serika dan menjadikan dirinya
sebagai film horor terbaik ketiga yang debut dalam sejarah perfilman Amerika Serikat
(Hasibuan, 2019). Film ini sendiri ditayangkan perdana di Indonesia pada tanggal 20
Maret 2019. Us menceritakan tentang sepasang suami istri bernama Adelaide (Lupita
Nyong’o) dan Gabe Wilson (Winston Duke) yang membawa anak-anak mereka
berlibur ke rumah masa kecil Adelaide di pesisir pantai Santa Cruz, Amerika Serikat.
Mereka pergi dengan tujuan untuk bersenang-senang bersama temannya, keluarga
Tyler (Tim Heidecker) dan istrinya (Elisabeth Moss).

Pada awalnya liburan mereka penuh dengan rasa suka cita dan bahagia. Tetapi
semua kesenangan yang ada berubah ketika malam tiba. Ketenangan mereka berubah
menjadi ketegangan dan kekacauan. Sebuah keluarga berkostum merah darah yang
terdiri dari satu orang ibu, satu orang ayah, dan dua orang anak tidak dikenal secara
mengejutkan datang tanpa diundang ke kediaman mereka. Anehnya, keluarga orang
ini memiliki wajah yang sama persis dengan masing-masing anggota keluarga
Adelaide. Bahkan mereka terlihat memiliki keunikan yang tidak dimiliki manusia
biasa pada umumnya. Mereka lantas mencoba untuk menghabisi keluarga Adelaide
satu per satu. Namun, semua keluarga Adelaide pada akhirnya berhasil lolos dari
upaya pembunuhan tersebut. Ketika mereka mencoba kabur untuk mencari
pertolongan di kota. Mereka tersadar bahwa situasi sudah menjadi sangat kacau.

1
Orang-orang yang memiliki wujud sama dengan manusia di permukaan ini
membunuh setiap orang-orang yang ada di pantai dan di kota itu. Hal ini
menimbulkan kekacauan di penjuru kota. Mereka juga tidak berhenti untuk mengejar
keluarga Adelaide. Teror pun menjadi semakin nyata ketik, Adelaide dan keluarganya
mendapatkan informasi bahwa kejadian serupa telah terjadi di seluruh penjuru
Amerika Serikat. Orang-orang yang menjadi kembaran manusia permukaan, muncul
dengan kostum merah dan melakukan aksi pembunuhan terhadap manusia
permukaan. Senjata yang mereka gunakan adalah gunting tajam dan cukup besar
yang berwarna keemasan.

Film Us memang penuh dengan adegan kekerasan berupa pembunuhan yang


juga tidak segan-segan menampilkan darah. Aksi kekerasan yang cukup banyak di
dalam film ini adalah aksi penusukan yang sebagian orang dianggap cukup sadis.
Adegan-adegan kekerasan dipertunjukkan secara jelas dan tanpa sensor pada film ini.
Dikhawatirkan para penonton film ini tidak akan menyadari bahwa adegan yang
sedang mereka tonton merupakan tindakan kekerasan yang dapat berpengaruh negatif
terhadap sikap dan perilaku mereka.

Kekerasan dapat didefinisikan sebagai situasi langsung atau kronis yang


membahayakan kesehatan psikologis, sosial atau fisik individu dan kelompok
(Türkmen, 2016). Sementara tayangan kekerasan dapat pahami sebagai tayangan
yang menampilkan adegan kekerasan dari tingkat ringan seperti kata-kata kasar,
makian, cacian, sampai kepada tingkat berat seperti adegan membunuh (Kartila,
2012). Kekerasan memiliki beberapa bentuk, yaitu kekerasan fisik, kekerasan verbal,
kekerasan tidak langsung, kekerasan yang diarahkan pada objek, kekerasan
psikologis, dan kekerasan seksual (Türkmen, 2016). Bentuk-bentuk kekerasan ini
seringkali ditampilkan dalam sebuah film, termasuk juga dalam film Us.

Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media
komunikasi massa yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan atau tanpa

2
suara dan dapat dipertunjukkan (Trianton, 2013). Film merupakan media massa yang
pada dasarnya digunakan untuk menampilkan ulang realitas yang terjadi di
lingkungan sosial sekitar kita. Secara tidak sadar, film merupakan salah satu
representasi dari realitas yang ada di masyarakat. Bagi pembuat dan khalayaknya,
film merupakan sebuah praktek sosial yang tidak lepas dari unsur-unsur ideologi dan
propaganda yang terkandung di dalamnya. Fenomena tersebut berakar pada keinginan
untuk merefleksikan segala hal yang tejadi dalam masyarakat sebenarnya yang tidak
lepas dari konteks budaya (Prabowo , 2012).

Film juga dapat kita maknai sebagai salah media komunikasi massa. Setiap
film memiliki pesan yang disampaikan kepada khalayak umum, yaitu para penonton
film. Pembuat film merupakan komunikator dan para penonton film adalah
komunikan. Melalui film, penonton diajak untuk menerima data, fakta, pandangan,
serta pikiran dari kemasan realitas sebuah film (Ghassani, 2010). Hampir semua fitur
di dalam film pada dasarnya adalah narasi visual. Menurut para ahli semiotika film,
semua bentuk dan unsur narasi visual ini dapat dilihat sebagai hal yang memiliki
struktur sama dengan ciri struktur bahasa. Film yang secara alamiah bersifat
campuran itu membuat representasi sinema menjadi kuat. Film dapat memberi
penekanan aspek dramatis dan emosional melalui adegan-adegan yang
ditampilkannya (Danesi, 2010).

Film Us saat ini sudah dapat ditonton melalui berbagai platform online
streaming yang dapat diakses oleh siapa saja, selama memiliki akses internet. Situasi
dan kondisi ini membuat film Us memiliki penonton yang variatif, termasuk dari sisi
umur. Bahkan anak-anak atau pun remaja dapat menonton film ini hanya dengan
mengakses online streaming web melalui internet. Hal ini tentunya patut
dikhawatirkan karena adanya perbedaan kemampuan di dalam memahami adegan-
adegan di film antara anak-anak atau pun remaja dengan orang dewasa.

3
Film Us yang menampilkan adegan-adegan kekerasan secara gamblang
ditakutkan dapat dengan mudah memberikan pengaruh negatif terhadap para
penontonnya, terutama yang masih anak-anak dan remaja. Salah satu pengaruh
negatif yang dapat ditimbulkan adalah munculnya pemikiran atau anggapan bahwa
tindakan kekerasan adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan. Untuk itu diperlukan
penelitian atau kajian yang dapat memberikan kesadaran bahwa adegan kekerasan
dalam sebuah film adalah hal yang tidak patut untuk ditiru dalam segala situasi dan
kondisi.

Dalam film Us terdapat beberapa bentuk tindakan kekerasan, seperti


penusukan, pemukulan, bahkan hingga pembunuhan. Pada film ini juga para pelaku
kekerasan mengunakan tanda-tanda yang cukup ikonik, seperti kostum merah darah
dan gunting berwaarna emas yang menjadi alat pembunuh utama di dalam film ini.
Tanda-tanda seperti ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti secara mendalam,
mengingat juga bahwa film Us karya Jordan Peele ini bukanlah sekedar film horor
biasa. Dalam memahami tanda-tanda di dalam film kita bisa menggunakan teknik
analisis semiotika. Dengan semiotika, kita mengkaji bagaimana setiap sequence
dalam film memiliki tanda-tanda yang dapat dijelaskan secara detail pemaknaann dan
konstruksinya. Penelitian semiotika pada film Us juga dapat menjadi solusi untuk
menghindari adanya kesalahan penafsiran terhadap tindakan kekerasan yang disajikan
dalam film ini.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, maka


bahan yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana makna
kekerasan yang direpresentasikan melalui berbagai tanda verbal maupun non verbal,
langsung maupun tidak langsung dalam film Us.

4
1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjelasan latar belakang, masalah, dan fokus yang telah


diuraikan sebelumnya, maka muncul beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana makna denotatif kekerasan yang direpresentasikan dalam film Us?


2. Bagaimana makna konotatif kekerasan yang direpresentasikan dalam film Us?
3. Bagaimana konstruksi mitos kekerasan yang direpresentasikan dalam film
Us?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Mengetahui makna denotatif kekerasan yang direpresentasikan dalam film


Us?
2. Mengetahui makna konotatif kekerasan yang direpresentasikan dalam film
Us?
3. Mengetahui konstruksi mitos kekerasan yang direpresentasikan dalam
film Us?

1.5 Kegunaan Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan baru bagi masyarakat


sekaligus memperkaya pengetahuan terkait kajian kualitatif deskriptif
semiotika pada media film.

5
b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para penikmat dan
pelaku industri perfilman agar dapat lebih memahami sekaligus mengevaluasi
bagaimana keberadaan semiotika kekerasan di dalam film.

6
Daftar Pustaka

Film

Film Us: karya sutradara & penulis skenario Jordan Peele. Rilis di bioskop Indonesia
20 Maret 2019. Produksi Universal Pictures.

Literatur

Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Ghassani, H. (2010). Kekerasan Terhadap Perempuan: Analisis Semiotika Film


Jamila dan Sang Presiden. Skripsi diajukan kepada Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang.

Hasibuan, L. (25 Maret 2019). Lifestyle: CNBC Indonesia. Diakses pada 4 Desember
2019, dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190325133904-33-62717/baru-
rilis-film-horor-us-sukses-cetak-box-office-rp-995-m

Kartila, I. (28 Mei 2012). Oase: Kompas.com. Diakses pada 4 Desember 2019, dari
Kompas.com:
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/05/28/22490165/Anakanak.Cenderung
.Meniru.Adegan.di.Televisi?page=all

Prabowo , T. L. (2012). Penggambaran Perempuan dan Kekerasan Dalam Film Dara.

Trianton, T. (2013). Film sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Türkmen, M. (2016). Violence in Animated Feature Films: Implications for Children.


Educational Process: International Journal, 22-37.

7
8

Anda mungkin juga menyukai