INTERNAL
TIM PENELITI:
Untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah penyutradaraan film
fiksi, kami memperoduksi film pendek bertema tentang perundungan dan
pelecehan seksual pada pria. Film ini adalah hasil dari pemikiran kelompok kami
tentang perundungan yang semakin marak terjadi di lingkungan remaja dan juga
sekolah. Selain perundungan juga ada kekerasaan seksual, kekerasaan seksual
terbagi menjadi dua yaitu terjadi pada perempuan dan juga laki-laki. Mungkin
bagi Sebagian orang-orang mengira kekerasaan yang terjadi sekarang hanya
terjadi pada perempuan terutama remaja dan juga anak-anak, namun pada film
kami ingin membawa sesuatu yang berbeda kami mengambil kasus yang terjadi
pada laki-laki.
i
KATA PENGANTAR
Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menyelesaikan pembuatan laporan hasil penciptaan ini dengan baik. Laporan ini
Penyelesaian laporan Penciptaan ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam pelaksanaan laporan ini. Untuk itu perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Terima kasih kepada Dosen
pengampu kami ibu SRI WAHYUNI, S.KOM, M.SN yang telah membantu dalam
penciptaan ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
Fandika Wirayudha
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan Dan Manfaat Penciptaan.............................................................................2
1.2.1. Tujuan Penciptaan............................................................................................2
1.2.2. Manfaat Penciptaan..........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
3.1. Teori film................................................................................................................3
3.1.1. Film..................................................................................................................3
3.1.2. Film Fiksi.........................................................................................................3
3.1.3. Penyutradaraan.................................................................................................4
3.1.4. Sinematografi...................................................................................................5
3.1.5. Studi existing....................................................................................................5
BAB 3 METODE PENCIPTAAN.....................................................................................7
3.1. Deskripsi Karya.......................................................................................................7
3.2. Data dan Sumber Data.............................................................................................7
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................9
4.1. Ide Penciptaan.........................................................................................................9
4.2. Pra Produksi..........................................................................................................10
4.3. PRODUKSI...........................................................................................................10
4.3.1. Pelaksanaan....................................................................................................10
4.3.2. Kendala..........................................................................................................12
4.3.3. Solusi..............................................................................................................12
4.4. PASCA PRODUKSI.............................................................................................13
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................16
LAMPIRAN 1 NASKAH................................................................................................18
LAMPIRAN 2 SHOTLIST..............................................................................................30
LAMPIRAN 3 BEHIND THE SCENE............................................................................40
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...........................................................................................................................6
Gambar 2.........................................................................................................................11
Gambar 3.........................................................................................................................11
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
saling berpendapat. Tapi jika dinilai dari sisi negatifnya permasalahan yang timbul
dari social media Sering sekali berupa pengguna media sosial yang hanya ikut-
ikutan menyebarkan atau berkomentar tentang hal-hal yang sedang hangat atau
(Anwar, 2017). Dampak dari hal ini dapat menghasilkan permasalahan seperti
bullying.
Cyber-bullying adalah suatu bentuk bullying yang terjadi secara online, lewat
terjadi setiap hari, setiap saat, dan mencapai korbannya dimanapun dia berada
pernah viral di Indonesia karena melakukan meet and greet berbayar kepada
penggemarnya yang berujung dirinya dibully tidak hanya di dunia maya namun
kematian. Contoh kasus kematian karena korban bullying adalah Fifi Kusrini,
anak berusia 13 tahun yang melakukan bunuh diri pada 15 Juli 2005. Hal ini
dipicu oleh rasa minder dan frustrasi karena sering diejek sebagai anak tukang
bubur oleh teman-teman sekolahnya. Untuk hal itu penulis ingin menciptakan film
1
pendek. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk
penontonnya dan juga menjadi media yang tepat dalam menyampaikan sebuah
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3.1.1. Film
Film adalah karya buatan manusia yang mengandung estetika atau sebuah
2019). Film sebagai media massa menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif
karena bersifat audio visual dan mampu bercerita banyak dalam waktu singkat.
Film juga bagian dari komunikasi yang merupakan bagian terpenting dari
sebuah sistem yang digunakan individu maupun kelompok yang berfungsi untuk
beberapa gambar yang berada di dalam frame, dimana frame demi frame
gambar itu menjadi hidup. Sedangkan menurut Baskin (2003: 4) film merupakan
salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai macam teknologi dan
fiksi adalah film yang di ciptakan lewat imaginasi manusia, dengan kata lain film
fiksi tidak berdasarkan dari kejadian nyata. Film fiksi lebih terikat dengan plot
3
Film fiksi mempunyai konsep peradeganan yang sudah dirancang sejak awal,
dari segi produksi film fiksi memiliki proses yang lebih kompleksdari pada jenis
film lainnya. Baik dari segi manajeman karena menggunakan jumlah kru yang
tidak sedikit, begitu juga dari segi waktu yang lama karena membutuhkan waktu
untuk mengatur lokasi entah itu di studio maupun diluar studio. Berbeda dengan
film documenter yang tidak terlalu menonjolkan unsur hiburan, sedangkan film
3.1.3. Penyutradaraan
Penyutradaraan merupakan hal yang berhubungan dengan proses yang
dilakukan dari awal hingga tampilanya sebuah pembuatan film. Dalam kamus
Sutradara adalah orang yang membawa sebuah naskah daram atau film
yang utuh. Sutradara berperan untuk menggatur dan mengarahkan segala sesuatu
mengkoordinir dan mengarahkan segala unsur dalam pembuatan sebuah film atau
daram, memberikan penafsiran pokok atas naskah, dan hal-hal lain nya, dengan
2009:198)
rumus 5C close up, camera angel, composition, cutting, dan continuity (Hartoko
1997:17).
4
3.1.4. Sinematografi
Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas
sebuah film atau vidioklip. Gambar yang diambil harus mampu menyampaikan
Oleh karna itu pengambilan gambar yang baik sangat ditekan kan pada proses
ini. Jadi Teknik sinematografi adalah metode yang akan digunakan untuk
melalui sebuah gambar. Kita harusnya bisa selalu menampilkan gambar yang
menarik, mempunyai arti lain atau dengan kata lain, gambar kita harus mampu
angel kamera yang baik dan benar akan menambah visualisasi dramatikdari cerita,
dan sebaliknya bila pemilihan sudut pandang kamera. Angel camera dibagi
menjadi beberapa aspek, yaitu Angel Camera Objektif, Angel Camera subjektif,
mengamati karya yang telah dibuat sebelumnya. Karya yang sudah ada dikaji
film pendek ini. Dalam hal ini, dipilih film pendek berjudul 182. Dua Detik.
5
Gambar 1
Dua Detik.
(Sumber : https://www.youtube.com/)
Dua Detik. (Gambar 3.1) adalah sebuah film pendek yang bercerita tentang
manusia
Dari hasil studi exsisting yang telah dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu
dengan melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan pada film Dua Detik.
6
BAB 3 METODE PENCIPTAAN
sebuah cerita yang mengulas perudungan dan juga kekerasan seksual yang
terjadi di masyarakat.
1. Judul : Aforisme
3. Genre : Drama
4. Media : Film
9. Durasi : ± 15 menit
7
pengumpulan data untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data yang
A. Studi Literatur
masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk
B. Internet Searching
data dikarenakan dalam internet terdapat banyak informasi yang berkaitan dengan
penelitian. Beragam informasi ini tentunya sangat berguna bagi penelitian, serta
dilengkapi sengan beragam literatur yang berasal dari penelitian yang telah
8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Film adalah karya buatan manusia yang mengandung estetika atau sebuah media
menyebarluaskan pesan dari pembuatnya kepada public (Rangga et al., 2019). Film
sebagai media massa menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif karena bersifat
audio visual dan mampu bercerita banyak dalam waktu yang singkat.
Film ini memakai jenis film fiksi. Film fiksi adalah film yang di ciptakan lewat
imaginasi manusia, dengan kata lain film fiksi tidak berdasarkan dari kejadian nyata. Film
fiksi lebih terikat dengan plot dan cerita yang disajikan pun diluar kejadian nyata.
Film fiksi mempunyai konsep peradeganan yang sudah dirancang sejak awal, dari
segi produksi film fiksi memiliki proses yang lebih kompleks dari pada jenis film lainnya.
Baik dari segi manajemen karena menggunakan jumlah kru yang tidak sedikit, begitu
juga dari segi waktu yang lama karena membutuhkan waktu untuk mengatur lokasi entah
itu di studio maupun diluar studio. Berbeda dengan film documenter yang tidak terlalu
menonjolkan unsur hiburan, sedangkan film fiksi cendurung sebagai sarana hiburan.
terbentuklah suatu konsep cerita. Konsep ini di dasari akan ketertarikan kami mengenai
kehidupan zaman sekarang yang sudah sangat terpengaruh teknologi. Film ini
menceritakan tentang seorang remaja laki-laki yang mengalami perundungan dan juga
Dalam film kami ini kami menggambil tema perundungan yang terjadi dikalangan
remaja, pada era sekarang perundungan sudah menjadi hal biasa dikalangan anak sekolah.
Selain perundungan sekolah seringkali perundungan juga terjadi di media social. Media
9
social menjadi tempat untuk berkomunikasi tapi malah menjadi tempat perundungan dan
juga bullying. Oleh karna itu kami mengangambil tema ini agar terlihat menarik dan juga
cerita sampai proses pengambilan gambar dikerjakan. Pada tahap ini kami
melakukan perencanaan konsep cerita pada bulan Juni dengan melakukan diskusi
dengan setiap anggota kelompok. Dan proses pengambilan gambar berupa video
dikerjakan pada awal bulan Juli. Walaupun mengalami beberapa kendala proses
4.3. PRODUKSI
4.3.1. Pelaksanaan
Pelaksanaan produksi ini sebenarnya hanya berlangsung sekitar 1-3 hari.
Tenggat waktu yang diberikan oleh dosen pengampu adalah 1-3 bulan, mulai dari
awal Mei sampai dengan pertengahan Juli. Tetapi proses produksi yang kami
lakukan hanya berlangsung selama 1-3 hari pada awal Juli. Pada bulan Mei kami
melakukan diskusi kelompok untukmenentukan tema cerita dari film yang akan
kami produksikan. Setelah tema dan ide gagasan cerita disepakati, penulis naskah
proposal pengajuan dana untuk biaya produksi. Mulai dari biaya konsumsi,
naskah langsung membuat naskah untuk film yang akan di produksi juga sebagai
acuan saat melakukan proses produksi. Penulisan naskah kami kerjakan pada
bulan Juni.
10
Gambar 2
BTS shooting hari pertama.
Pada awal Juli kami melakukan proses produksi yang bertempat di salah satu
sekolah karena scene di dalam naskah tertulis dikelas dan disekolah sebagai lokasi
selesai.
Gambar 3
BTS shooting hari ke dua.
Hari kedua kami melakukan proses produksi dirumah salah satu cast kami.
Lokasi ini yang memiliki banyak kendala karena lingkungan sekitar yang kurang
11
shoting. Lalu adegan-adegan tambahan seperti adegan dikuburan dan pulang
sekolah itu di selesaikan pada hari selanjutnya. Setelah proses produksi selesai
pertengahan Juli kami melakukan proses editing atau yang biasa disebut dengan
pasca produksi dan sekaligus mulai Menyusun laporan hasil produksi untuk
bagian pra produksi dan produksi. Laporan pasca produksi disusun saat proses
4.3.2. Kendala
Kendala yang sering kami alami saat proses pengambilan gambar adalah
pengambilan gambar. kendala lain yang terjadi dari diri kami sendiri tiap anggota
anggota kelompok. Kendala lain nya yaitu pada saat adegan gantung diri kami
mengalami kendala pada saat pemasangan tali tambangya. Kendala lain nya pada
saat adegan di kuburan kami kesulitan menemukan tempat yang pas untuk
dijadikan kuburan.
4.3.3. Solusi
Kendala-kendala yang terjadi pada saat produksi dapat kami temukan
tepat.
12
4.4. PASCA PRODUKSI
setelah proses pengambilan gambar telah selesai proses selanjutnya adalah
editing, yaitu proses pascaproduksi. Proses editing ini dilakukan dalam waktu
yang lumanyan lama kana pengerjaanya dilakukan oleh 3 anggota. Proses ini
1. Aspek Editing
Sesuai dengan synopsis cerita pendek diatas, kami akan menggunakan konsep
editing yang mengacu pada 4 aspek utama yaitu aspek kontinuitas grafik, aspe
kritmik, aseks pasial dan aspek temporal. Untuk aspek kontinuitas grafik
durasi maka tempo adegan aksi akan menghasilkan tempo yang cepat. Aspek
spasial digunakan untuk menunjukkan atau memanipulasi ruang dan waktu yang
sangat mendukung editing diskontinu. Serta aspek temporal yang sangat berkaitan
2. Teknik Editing
diskontinu, yaitu teknik editing yang digunakan pada saat adanya perbedaan
3. Durasi
13
Hasil akhir film yang sudah di edit berdurasi kurang lebih 15 menit.
4. Software Editing
Untuk software editing kami akan menggunakan software Adobe premier pro
cc 2020, Adobe animate cc 2020, Adobe after effect cc 2020, Adobe audition
cc2020, sebab editor telah memahami dan sudah biasa mengoperasikan software
ini dengan cukupbaik. Selain itu software ini menyediakan fitur-fitur yang
5. Cutting/Transisi
• cut to
digunakan untuk perpindahan gambar dengan lokasi dan waktu yang sama.
• fade to
bertambah terang atau gelap. Fade In merupakan transisi shot dimana gambar
Fade Out merupakan transisi shot dimana gambar terang atau aslinya menuju ke
14
• straight cut
teknik editing dimana satu shot tiba-tiba mengakhiri sebuah adegan dan shot
6. Audio
Audio yang digunakan hanya berupa ilustrasi musik yang berbentuk seperti
instrument musik untuk memperkuat mood dan suasana tanpa mengganggu fokus
cerita. Selain itu akan ada audio lain berupa audio atmosphere untuk mewakili
audio sebenarnya sehingga dapat membangun suasana film dan penonton dapat
15
BAB 5 PENUTUP
Diatas merupakan laporan produksi film pendek yang disusun oleh kelompok 1
laporan ini kami buat untuk dipergunakan sebagai evaluasi akhir dari proses
pembuatan film yang kami lakukan. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah
16
DAFTAR PUSTAKA
Journal online
17
LAMPIRAN 1 NASKAH
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
LAMPIRAN 2 SHOTLIST
SHOT LIST
SCENE SHOT JENIS SHOT Progress LOKASI ADEGAN
NO. NO.
1 1 One shot, follow - Kelas Seluruh murid ada di kelas. Kamera
follow menuju ke tempat duduk
arya. Diakhiri dengan lena yang
menegur arya.
2 Close Up (Lena) - Kelas Dialog Lena
30
2 1 Close up - kamar Arya memandangi hpnya
31
5 Close Up Pak - Kelas Dialog Pak Alvan
Alvan
32
7 1 Low angle, long - Ruang kelas Arya dating ke kelas dan duduk di
shot tempat duduknya
33
11 Long shot - kelas Arya meninggalkan kelas
34
2 Close Up - Depan Lena memanggil Arya
Rumah arya
35
2 Long Shot - Kelas Ruangan kelas
36
7 Close Up - Kamar Wajah Lena
37
19 1 Medium Shot - Sekolah Pak Alvan melepas tangan
38
22 1 Close Up - Kamar lena Handphone Pak Alvan
39
40
41
42