Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PENELITIAN

INTERNAL

PENCIPTAAN FILM PENDEK “AFORISME”

TIM PENELITI:

Jabatan Nama NIDN/NIP


Ketua Fandika Wirayudha 2022000005
Anggota Airlangga 2022000001
Anggota Riska Amelia Putri 2022000014
Anggota Aji Purnomo 2022000002
Anggota Ibnu Wafidz 2022000009

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA


FAKULTAS SENI DAN DESAIN
TA. 2021-2022
ABSTRAK

Untuk memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah penyutradaraan film
fiksi, kami memperoduksi film pendek bertema tentang perundungan dan
pelecehan seksual pada pria. Film ini adalah hasil dari pemikiran kelompok kami
tentang perundungan yang semakin marak terjadi di lingkungan remaja dan juga
sekolah. Selain perundungan juga ada kekerasaan seksual, kekerasaan seksual
terbagi menjadi dua yaitu terjadi pada perempuan dan juga laki-laki. Mungkin
bagi Sebagian orang-orang mengira kekerasaan yang terjadi sekarang hanya
terjadi pada perempuan terutama remaja dan juga anak-anak, namun pada film
kami ingin membawa sesuatu yang berbeda kami mengambil kasus yang terjadi
pada laki-laki.

Kata kunci: Perudungan, Pelecehan, Film Pendek.

i
KATA PENGANTAR

Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan pembuatan laporan hasil penciptaan ini dengan baik. Laporan ini

berjudul “Penciptaan Film Pendek Aforisme”. Diharapkan Laporan ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Penyelesaian laporan Penciptaan ini tidak lepas dari berbagai pihak yang

telah membantu penulis dalam pelaksanaan laporan ini. Untuk itu perkenankanlah

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Terima kasih kepada Dosen

pengampu kami ibu SRI WAHYUNI, S.KOM, M.SN yang telah membantu dalam

mengerjakan laporan ini.

Penulis menyadari, banyak kekurangan yang terdapat pada laporan

penciptaan ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan dimasa mendatang. Semoga laporan penciptaan

ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan, Juni 2022


Penulis,

Fandika Wirayudha

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Tujuan Dan Manfaat Penciptaan.............................................................................2
1.2.1. Tujuan Penciptaan............................................................................................2
1.2.2. Manfaat Penciptaan..........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
3.1. Teori film................................................................................................................3
3.1.1. Film..................................................................................................................3
3.1.2. Film Fiksi.........................................................................................................3
3.1.3. Penyutradaraan.................................................................................................4
3.1.4. Sinematografi...................................................................................................5
3.1.5. Studi existing....................................................................................................5
BAB 3 METODE PENCIPTAAN.....................................................................................7
3.1. Deskripsi Karya.......................................................................................................7
3.2. Data dan Sumber Data.............................................................................................7
3.2.1. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................7
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................9
4.1. Ide Penciptaan.........................................................................................................9
4.2. Pra Produksi..........................................................................................................10
4.3. PRODUKSI...........................................................................................................10
4.3.1. Pelaksanaan....................................................................................................10
4.3.2. Kendala..........................................................................................................12
4.3.3. Solusi..............................................................................................................12
4.4. PASCA PRODUKSI.............................................................................................13
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................16
LAMPIRAN 1 NASKAH................................................................................................18
LAMPIRAN 2 SHOTLIST..............................................................................................30
LAMPIRAN 3 BEHIND THE SCENE............................................................................40

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1...........................................................................................................................6
Gambar 2.........................................................................................................................11
Gambar 3.........................................................................................................................11

iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sosial Media merupakan kumpulan aplikasi yang berbasis di internet yang

memberikan fungsi untuk saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan juga

saling berpendapat. Tapi jika dinilai dari sisi negatifnya permasalahan yang timbul

dari social media Sering sekali berupa pengguna media sosial yang hanya ikut-

ikutan menyebarkan atau berkomentar tentang hal-hal yang sedang hangat atau

ramai dibicarakan di social media tanpa membaca berita secara keseluruhannya

(Anwar, 2017). Dampak dari hal ini dapat menghasilkan permasalahan seperti

perudungan. Perudungan memiliki banyak bentuk, salah satunya adalah cyber

bullying.

Cyber-bullying adalah suatu bentuk bullying yang terjadi secara online, lewat

social media. Berbeda dengan bullying pada umumnya, Cyber-bullying dapat

terjadi setiap hari, setiap saat, dan mencapai korbannya dimanapun dia berada

termasuk di rumah (Anwar, 2017). Tak jarang Cyber-bullying juga berujung

kepada Tindakan bullying di sekolah. Contohnya seperti bowo alpenlible yang

pernah viral di Indonesia karena melakukan meet and greet berbayar kepada

penggemarnya yang berujung dirinya dibully tidak hanya di dunia maya namun

juga di sekolahnya. Perudungan atau pembullyan juga dapat berujung kepada

kematian. Contoh kasus kematian karena korban bullying adalah Fifi Kusrini,

anak berusia 13 tahun yang melakukan bunuh diri pada 15 Juli 2005. Hal ini

dipicu oleh rasa minder dan frustrasi karena sering diejek sebagai anak tukang

bubur oleh teman-teman sekolahnya. Untuk hal itu penulis ingin menciptakan film

1
pendek. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu

tempat tertentu. (Effendy, 1986). Untuk itu film dapat mempengaruhi

penontonnya dan juga menjadi media yang tepat dalam menyampaikan sebuah

pesan kepada masyarakat banyak.

1.2. Tujuan Dan Manfaat Penciptaan

1.2.1. Tujuan Penciptaan


Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penciptaan film Fiksi ini adalah:

1. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai tindak perudungan yang

bisa terjadi di lingkungan sekolah maupun di dunia maya.

2. Memaparkan psychology korban yang di bully di social media dimana

masyarakat di era modern sudah tidak peduli dengan kebenaran sebuah

kejadian itu benar atau tidak.

3. Menghasilkan penyutradaraan film pendek dengan judul “Aforisme”.

1.2.2. Manfaat Penciptaan


Manfaat dari penciptaan ini adalah:

1. Diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal Tindakan perudungan dan

dampaknya kepada korban.

2. Diharapkan dapat menambah wawasan dalam penyutradaraan karya film

pendek fiksi dari pencetusan ide menjadi suatu karya.

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Teori film

3.1.1. Film
Film adalah karya buatan manusia yang mengandung estetika atau sebuah

media komunikasi yang bisa digunakan sebagai media untuk menyalurkan

maupun menyebarluaskan pesan dari pembuatnya kepada public (Rangga et al.,

2019). Film sebagai media massa menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif

karena bersifat audio visual dan mampu bercerita banyak dalam waktu singkat.

Film juga bagian dari komunikasi yang merupakan bagian terpenting dari

sebuah sistem yang digunakan individu maupun kelompok yang berfungsi untuk

mengirim dan menerima pesan. (Ibrahim ,201)

Ada beberapa tokoh yang mengidentifiasi film dengan berbagai macam

pemikirannya. Menurut Arsyad (2003:45) film merupakan kumpulan dari

beberapa gambar yang berada di dalam frame, dimana frame demi frame

diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar

gambar itu menjadi hidup. Sedangkan menurut Baskin (2003: 4) film merupakan

salah satu bentuk media komunikasi massa dari berbagai macam teknologi dan

berbagai unsur-usur kesenian.

3.1.2. Film Fiksi


Film dapat dibedakan menjadi dua yaitu film fiksi dan film non fiksi. Film

fiksi adalah film yang di ciptakan lewat imaginasi manusia, dengan kata lain film

fiksi tidak berdasarkan dari kejadian nyata. Film fiksi lebih terikat dengan plot

dan cerita yang disajikan pun diluar kejadian nyata.

3
Film fiksi mempunyai konsep peradeganan yang sudah dirancang sejak awal,

dari segi produksi film fiksi memiliki proses yang lebih kompleksdari pada jenis

film lainnya. Baik dari segi manajeman karena menggunakan jumlah kru yang

tidak sedikit, begitu juga dari segi waktu yang lama karena membutuhkan waktu

untuk mengatur lokasi entah itu di studio maupun diluar studio. Berbeda dengan

film documenter yang tidak terlalu menonjolkan unsur hiburan, sedangkan film

fiksi cendurung sebagai sarana hiburan.

3.1.3. Penyutradaraan
Penyutradaraan merupakan hal yang berhubungan dengan proses yang

dilakukan dari awal hingga tampilanya sebuah pembuatan film. Dalam kamus

Bahasa Indonesia, penyutradaraan adalah proses pembuatan menyutradarai. Orang

yang menyutradarai sebuah film disebut sutradara.

Sutradara adalah orang yang membawa sebuah naskah daram atau film

dengan menafsirkan naskah tersebut dan menvisualisasikan kedalam sebuah film

yang utuh. Sutradara berperan untuk menggatur dan mengarahkan segala sesuatu

yang kemudian akan diwujutkan secara visual dalam teknis produksi.

Menurut Hasanudin W.S berpendapat bahwa “sutradara adalah seorang yang

mengkoordinir dan mengarahkan segala unsur dalam pembuatan sebuah film atau

daram, memberikan penafsiran pokok atas naskah, dan hal-hal lain nya, dengan

kecakapannya sehingga mecapai suatu pembuatan film” (Hasanudin W.S,

2009:198)

Seorang sutradara harus menguasai atau mempunyai kepekaan terhadap

rumus 5C close up, camera angel, composition, cutting, dan continuity (Hartoko

1997:17).

4
3.1.4. Sinematografi
Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas

tentang Teknik manangkapgambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut

sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Pengambilan

gambar merupakan tahapan yang sangat penting di dalam proses pembuatan

sebuah film atau vidioklip. Gambar yang diambil harus mampu menyampaikan

gagasan dari alur cerita.

Oleh karna itu pengambilan gambar yang baik sangat ditekan kan pada proses

ini. Jadi Teknik sinematografi adalah metode yang akan digunakan untuk

mengambil gambar agar penonton mudah menangkap pesan yang disampaikan

melalui sebuah gambar. Kita harusnya bisa selalu menampilkan gambar yang

menarik, mempunyai arti lain atau dengan kata lain, gambar kita harus mampu

berbicara (Semedhi:2011 hlm 47).

Aspek yang terdapat dalam sinematografi Camera Angel adalah penggunaan

angel kamera yang baik dan benar akan menambah visualisasi dramatikdari cerita,

dan sebaliknya bila pemilihan sudut pandang kamera. Angel camera dibagi

menjadi beberapa aspek, yaitu Angel Camera Objektif, Angel Camera subjektif,

dan Angel Camera Point Of View.

3.1.5. Studi existing


Dalam pengerjaan film pendek, diperlukan sebuah Studi Eksisting guna

mengamati karya yang telah dibuat sebelumnya. Karya yang sudah ada dikaji

untuk memperoleh kelebihan dari karya tersebut untuk diimplementasikan dalam

film pendek ini. Dalam hal ini, dipilih film pendek berjudul 182. Dua Detik.

5
Gambar 1
Dua Detik.

(Sumber : https://www.youtube.com/)

Dua Detik. (Gambar 3.1) adalah sebuah film pendek yang bercerita tentang

kehidupan seseorang yang terkena cyberbullying yang dibuat oleh menjadi

manusia

Dari hasil studi exsisting yang telah dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu

dengan melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan pada film Dua Detik.

VIDEO KELEBIHAN KEKURANGAN

Dua Detik Durasi yang singkat Terlalu menggurui

6
BAB 3 METODE PENCIPTAAN

3.1. Deskripsi Karya


Penulis memilih format film fiksi dalam produksi ini yang mengangkat

sebuah cerita yang mengulas perudungan dan juga kekerasan seksual yang

terjadi di masyarakat.

1. Judul : Aforisme

2. Tema : Perudungan, dan kekerasan seksual

3. Genre : Drama

4. Media : Film

5. Format Program : Film Fiksi

6. Format Produksi : Outdoor dan Indoor

7. Unsur Produksi : Video

8. Segmentasi : Semua Umur

9. Durasi : ± 15 menit

3.2. Data dan Sumber Data


Guna melengkapi penciptaan film Pendek ini, sumber data merujuk kepada

beberapa berita dan juga kejadian kejadian yang terjadi di masyarakat.

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data


Dalam proses penyusunan proposal ini sumber data sangat penting, agar

laporan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat beberapa teknik

7
pengumpulan data untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data yang

berguna sebagai bahan olahan penulis untuk membuat karya.

A. Studi Literatur

Studi Literatur adalah merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan

masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang

sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.

B. Internet Searching

Penggunaan internet sebagai salah satu sumber dalam teknik pengumpulan

data dikarenakan dalam internet terdapat banyak informasi yang berkaitan dengan

penelitian. Beragam informasi ini tentunya sangat berguna bagi penelitian, serta

dilengkapi sengan beragam literatur yang berasal dari penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya dari berbagai belahan dunia.

8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Film adalah karya buatan manusia yang mengandung estetika atau sebuah media

komunikasi yang bisa digunakan sebagai media untuk menyalurkan maupun

menyebarluaskan pesan dari pembuatnya kepada public (Rangga et al., 2019). Film

sebagai media massa menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif karena bersifat

audio visual dan mampu bercerita banyak dalam waktu yang singkat.

Film ini memakai jenis film fiksi. Film fiksi adalah film yang di ciptakan lewat

imaginasi manusia, dengan kata lain film fiksi tidak berdasarkan dari kejadian nyata. Film

fiksi lebih terikat dengan plot dan cerita yang disajikan pun diluar kejadian nyata.

Film fiksi mempunyai konsep peradeganan yang sudah dirancang sejak awal, dari

segi produksi film fiksi memiliki proses yang lebih kompleks dari pada jenis film lainnya.

Baik dari segi manajemen karena menggunakan jumlah kru yang tidak sedikit, begitu

juga dari segi waktu yang lama karena membutuhkan waktu untuk mengatur lokasi entah

itu di studio maupun diluar studio. Berbeda dengan film documenter yang tidak terlalu

menonjolkan unsur hiburan, sedangkan film fiksi cendurung sebagai sarana hiburan.

4.1. Ide Penciptaan


Ide gagasan dalam cerita ini muncul setelah kami mengadakan forum diskusi

Bersama anggota kelompok. Setiap anggota memberikan opini masing-masing sehingga

terbentuklah suatu konsep cerita. Konsep ini di dasari akan ketertarikan kami mengenai

kehidupan zaman sekarang yang sudah sangat terpengaruh teknologi. Film ini

menceritakan tentang seorang remaja laki-laki yang mengalami perundungan dan juga

kekerasaan seksual dari lingkungan sekolahya dan juga media social.

Dalam film kami ini kami menggambil tema perundungan yang terjadi dikalangan

remaja, pada era sekarang perundungan sudah menjadi hal biasa dikalangan anak sekolah.

Selain perundungan sekolah seringkali perundungan juga terjadi di media social. Media

9
social menjadi tempat untuk berkomunikasi tapi malah menjadi tempat perundungan dan

juga bullying. Oleh karna itu kami mengangambil tema ini agar terlihat menarik dan juga

kami memilih remaja laki-laki sebagai objek perundungannya.

4.2. Pra Produksi


Proses Pra Produksi ini adalah tahap dimana proses perencanaan konsep

cerita sampai proses pengambilan gambar dikerjakan. Pada tahap ini kami

melakukan perencanaan konsep cerita pada bulan Juni dengan melakukan diskusi

dengan setiap anggota kelompok. Dan proses pengambilan gambar berupa video

dikerjakan pada awal bulan Juli. Walaupun mengalami beberapa kendala proses

produksi ini tetap dapat kami selesaikan.

4.3. PRODUKSI

4.3.1. Pelaksanaan
Pelaksanaan produksi ini sebenarnya hanya berlangsung sekitar 1-3 hari.

Tenggat waktu yang diberikan oleh dosen pengampu adalah 1-3 bulan, mulai dari

awal Mei sampai dengan pertengahan Juli. Tetapi proses produksi yang kami

lakukan hanya berlangsung selama 1-3 hari pada awal Juli. Pada bulan Mei kami

melakukan diskusi kelompok untukmenentukan tema cerita dari film yang akan

kami produksikan. Setelah tema dan ide gagasan cerita disepakati, penulis naskah

langsung membuat sinopsis. Setelah pembuatan synopsis selesai, kami membuat

proposal pengajuan dana untuk biaya produksi. Mulai dari biaya konsumsi,

transportasi juga biaya property. Setelah mebuat proposal pengajuan penulis

naskah langsung membuat naskah untuk film yang akan di produksi juga sebagai

acuan saat melakukan proses produksi. Penulisan naskah kami kerjakan pada

bulan Juni.

10
Gambar 2
BTS shooting hari pertama.

Pada awal Juli kami melakukan proses produksi yang bertempat di salah satu

sekolah karena scene di dalam naskah tertulis dikelas dan disekolah sebagai lokasi

pengambilan gambar. Setelah proses pengambilan gambar di kelas dan sekolah

selesai.

Gambar 3
BTS shooting hari ke dua.

Hari kedua kami melakukan proses produksi dirumah salah satu cast kami.

Lokasi ini yang memiliki banyak kendala karena lingkungan sekitar yang kurang

mendukung akibat banyaknya pesepeda motor yang sesekali mengganggu proses

11
shoting. Lalu adegan-adegan tambahan seperti adegan dikuburan dan pulang

sekolah itu di selesaikan pada hari selanjutnya. Setelah proses produksi selesai

pertengahan Juli kami melakukan proses editing atau yang biasa disebut dengan

pasca produksi dan sekaligus mulai Menyusun laporan hasil produksi untuk

bagian pra produksi dan produksi. Laporan pasca produksi disusun saat proses

editing dan screening film Bersama anggota kelompok telah selesai.

4.3.2. Kendala
Kendala yang sering kami alami saat proses pengambilan gambar adalah

ketidaksuaian kondisi lingkungan. Di tempat yang ramai kami sedikit kesulitan

mengatasi orang-orang yang terus berlalulalang dan menggangu proses

pengambilan gambar. kendala lain yang terjadi dari diri kami sendiri tiap anggota

kelompok adalah ketidakselarasan pikiran, tetapi tidak berani mengungkapkan

pendapat yang dimilikinya. Sehingga sedikit mengalami miskomunikasi antara

anggota kelompok. Kendala lain nya yaitu pada saat adegan gantung diri kami

mengalami kendala pada saat pemasangan tali tambangya. Kendala lain nya pada

saat adegan di kuburan kami kesulitan menemukan tempat yang pas untuk

dijadikan kuburan.

4.3.3. Solusi
Kendala-kendala yang terjadi pada saat produksi dapat kami temukan

solusinya dengan berdiskusi dengan anggota kelompok meskipun terkadang kami

mengalami miskimunikasi tetapi pada akhirnya kami menemukan solusi yang

tepat.

12
4.4. PASCA PRODUKSI
setelah proses pengambilan gambar telah selesai proses selanjutnya adalah

editing, yaitu proses pascaproduksi. Proses editing ini dilakukan dalam waktu

yang lumanyan lama kana pengerjaanya dilakukan oleh 3 anggota. Proses ini

berlangsung cukuplama. Namun karna editor kami sudahterbiasa dalam hal

editing jadi tidak terdapat kendala dalam proses editing.

1. Aspek Editing

Sesuai dengan synopsis cerita pendek diatas, kami akan menggunakan konsep

editing yang mengacu pada 4 aspek utama yaitu aspek kontinuitas grafik, aspe

kritmik, aseks pasial dan aspek temporal. Untuk aspek kontinuitas grafik

digunakan untuk perubahan shot dengan kesesuaian gambar. Aspek ritmik

digunakan untuk menyeimbangkan adegan aksi dengan durasi, semakin sedikit

durasi maka tempo adegan aksi akan menghasilkan tempo yang cepat. Aspek

spasial digunakan untuk menunjukkan atau memanipulasi ruang dan waktu yang

sangat mendukung editing diskontinu. Serta aspek temporal yang sangat berkaitan

sebab mampu mempengaruhi unsur naratif dan memanipulasi waktu.

2. Teknik Editing

Sesuai dengan acuan 4 aspek tersebut kami menggunakan Teknik editing

diskontinu, yaitu teknik editing yang digunakan pada saat adanya perbedaan

ruang. Teknik ini cukup sesuai dengan konsep cerita.

3. Durasi

13
Hasil akhir film yang sudah di edit berdurasi kurang lebih 15 menit.

Termasuk didalamnya opening video, prolog dan credit title.

4. Software Editing

Untuk software editing kami akan menggunakan software Adobe premier pro

cc 2020, Adobe animate cc 2020, Adobe after effect cc 2020, Adobe audition

cc2020, sebab editor telah memahami dan sudah biasa mengoperasikan software

ini dengan cukupbaik. Selain itu software ini menyediakan fitur-fitur yang

dibutuhkan dalam proses editing

5. Cutting/Transisi

Teknik editing yang digunakan diimbangi dengan penggunaan bentuk transisi

atau cutting yang sederhana seperti :

• cut to

digunakan untuk perpindahan gambar dengan lokasi dan waktu yang sama.

• fade to

transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan intensitasnya

bertambah terang atau gelap. Fade In merupakan transisi shot dimana gambar

secara perlahan intensitasnya bertambah terang sehingga gambar dapat terlihat,

Fade Out merupakan transisi shot dimana gambar terang atau aslinya menuju ke

gelap, fade out digunakan untuk menutup film atau adegan.

14
• straight cut

teknik editing dimana satu shot tiba-tiba mengakhiri sebuah adegan dan shot

berikutnya tiba-tiba dating kelayar sertameringkas adegan.

6. Audio

Audio yang digunakan hanya berupa ilustrasi musik yang berbentuk seperti

instrument musik untuk memperkuat mood dan suasana tanpa mengganggu fokus

cerita. Selain itu akan ada audio lain berupa audio atmosphere untuk mewakili

audio sebenarnya sehingga dapat membangun suasana film dan penonton dapat

merasakan apa yang terjadi.

15
BAB 5 PENUTUP

Diatas merupakan laporan produksi film pendek yang disusun oleh kelompok 1

dengan partisipasi setiap anggota kelompok dalam pembuatan laporan. Demikian

laporan ini kami buat untuk dipergunakan sebagai evaluasi akhir dari proses

pembuatan film yang kami lakukan. Juga untuk memenuhi tugas mata kuliah

pengantar penyutradaraan film fiksi dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Journal online

http://journal.ubm.ac.id/”PELECEHAN SEKSUAL PADA LAKI-LAKI”,


diakses pada 7 juni 2022 pukul 15:18.
http://ejournal.pamaaksara.org/”GAMBARAN PSIKOSOSIAL PADA
REMAJA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL”, diakses pada 7 juni 2022 pukul
15:30
https://jurnal.kominfo.go.id/”MEDIA SOSIAL: ANTARA KEBEBASAN
DAN EKSPLOITASI”, diakses pada 7 juni 2022 pukul 15:47
http://journal.um.ac.id/”Tindak Perundungan di Sekolah Dasar dan Upaya
Mengatasinya”, diakses pada 7 juni 2022 pukul 16:12
https://journal.untar.ac.id/”Perubahan dan Permasalahan Media Sosial”,
diakses pada 7 juni 2022 pukul 16:33

17
LAMPIRAN 1 NASKAH

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
LAMPIRAN 2 SHOTLIST

SHOT LIST
SCENE SHOT JENIS SHOT Progress LOKASI ADEGAN
NO. NO.
1 1 One shot, follow - Kelas Seluruh murid ada di kelas. Kamera
follow menuju ke tempat duduk
arya. Diakhiri dengan lena yang
menegur arya.
2 Close Up (Lena) - Kelas Dialog Lena

Close Up (Arya) - Kelas Dialog Arya

3 Long shot, eye - Kelas Guru masuk kelas.


level

4 Medium shot - Kelas Dialog Guru.

5 Belakang pak - Kelas Dialog murid


alvan, close up

6 Close Up (Lena) - Kelas Dialog Lena

7 Close Up - Kelas Jam

8 Long shot (Jam) - Kelas Murid keluar

30
2 1 Close up - kamar Arya memandangi hpnya

2 2 Close up - kamar Hp yang sedang di ketik arya

3 1 Zoom In, Close Up - Kelas Arya sendirian di kelas

2 Close Up Depan - Kelas Pak Alvan


Pintu

3 Zoom In - Kelas Arya

4 1 Long Shot - Kelas Arya sendiri

2 Long Shot - Kelas Pak Alvan masuk

3 Close Up Kunci - Kelas Kunci Pintu

4 Close Up Arya - Kelas Dialog Arya

31
5 Close Up Pak - Kelas Dialog Pak Alvan
Alvan

6 Medium shot - Kelas Jalan

7 Close Up - kelas Paha

4 8 Close Up - Kelas Kalender

5 1 Medium shot, - Luar kelas Arya bergerak pergi meninggalkan


Follow arya kelas dan ditegur lena.

2 Long shot - Luar kelas Arya dan lena mengobrol sepanjang


jalan

6 1 Medium shot - Rumah arya Dialog arya

2 Medium shot - Rumah arya Dialog lena

3 Close up - Rumah Tangan arya yang seolah meraih lena


arua

Bird eye, long - Rumah Arya sedang mengetik di handphone


shot arua

32
7 1 Low angle, long - Ruang kelas Arya dating ke kelas dan duduk di
shot tempat duduknya

2 Medium shot, - Ruang kelas Arya mengeluarkan diary dan


high angle handphonenya

3 Close up, eye - Ruang kelas Arya terkejut dengan komentar di


level media sosial, lalu di kejutkan oleh
temannya.

4 Long shot - Ruang kelas Murid dating ke kelas dan duduk di


tempatnya masing masing

7 5 Close up - Ruang kelas Jam yang menunjukkan jam istirahat

6 Extreme long - Ruang kelas Beberapa murid keluar kelas


shot, zoom in beberapa sedang bermain hp, arya
tampak tidak tenang dengan
keadaan sekitarnya.
7 Close up, eye - kelas Arya tersentak dan melihat kea rah
level depan

8 Medium shot, eye - kelas Dialog pak arfan


level

9 close up, eye level - kelas Arya sedang mencari bukunya

10 Medium shot, eye - kelas Pak arvan menyuruh arya keluar


level

33
11 Long shot - kelas Arya meninggalkan kelas

12 Long shot - kelas Murid keluar kelas

8 1 Close up - kamar Arya sedang memandangi hpnya

2 Close up - Sekolah Jam di sekolah

3 Medium shot, - sekolah Bangku arya yang kosong


zoom in

9 1 High angle, - kamar Arya duduk di pojok kasur


medium shot

2 Eye level, medium - Kamar Arya duduk di Kasur


shot

3 long shot, eye - Kamar Arya mondar mandir dan menabrak


level meja

10 1 Medium shot - Dalam Lena berjalan keluar kelas


kelas

11 1 close up - Depan Tangan lena mengetuk pintu


Rumah arya

34
2 Close Up - Depan Lena memanggil Arya
Rumah arya

3 Close up - Depan Tangan lena mengetuk pintu


Rumah arya

4 Close Up - Depan Lena berpikir


Rumah arya

5 Close Up - Depan Membuka pintu rumah yang terkunci


Rumah arya

6 Close Up - Depan Lena mengambil kunci rumah di pot.


Rumah arya

12 1 Medium belakang - Kamar Mayat Arya


pundak

12 2 Close Up - Kamar Lena histeris

3 Close Up - Kamar Kaki Arya

4 Close Up - Kamar Handphone Arya

13 1 Close Up - Makam Lena menziarahi

35
2 Long Shot - Kelas Ruangan kelas

3 Long Shot - Kelas Pak Alvan memanggil Lena

14 1 Close Up - Ruangan Pak Alvan Dialog

2 Close Up - Ruangan Lena Dialog

15 1 Long Shot - Kamar Lena membereskan buku yang


berserakan

2 Medium Shot - Kamar Lemari

3 Close Up - Kamar Buku-buku dan diary

15 4 Medium Shot - Kamar Lena mengambil buku diary

5 Medium Shot- - Kamar Lena membuka buku


Belakang Lena

6 Close Up - Kamar Flashdisk

36
7 Close Up - Kamar Wajah Lena

8 Medium Shot - Kamar Lena buka laptop

9 Close Up - Kamar Wajah Lena terkejut

16 1 Close Up - Kelas Keluar dari kantong hp

17 1 Long Shot - Kamar Lena membawa diary dan flashdisk

18 1 Follow medium - Sekolah Lena berjalan tergesa-gesa tertabrak


shot Pak Alvan

2 Close Up - Sekolah Diary

3 Frog eye - Sekolah Lena mengambil Diary

18 4 Close Up - Sekolah Pak Alvan

5 Long Shot - Sekolah Tarik tangan

37
19 1 Medium Shot - Sekolah Pak Alvan melepas tangan

2 Close Up - Sekolah Dialog Pak Alvan

3 Close Up - Sekolah Dialog Lena

4 Medium Shot - Sekolah Tarik-tarikan buku

5 Close Up - Sekolah Diary berserakan

6 Medium Shot - Sekolah Membereskan diary dan langsung


keluar ruangan

20 1 Medium Shot - Ruangan Dialog kepala Sekolah


belakang kepala
sekolah

21 1 Medium Shot - Kamar Lena Lena mengetik

2 Close Up - Kamar lena Laptop Lena

21 3 Close Up - Kamar lena Handphone Pak Alvan

38
22 1 Close Up - Kamar lena Handphone Pak Alvan

2 Close Up - Kamar lena Lena tersenyum

23 1 Close Up - Kamar lena Wajah Lena – Dialog

LAMPIRAN 3 BEHIND THE SCENE

39
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai