MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Perkantoran
Yang diampu oleh : 1. Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si
2. Drs. Alit Sarino, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Restu Madneta 1700081
Rafida Azizah 1703422
Necha Clorenza 1703479
Ratna Kendarina 1704232
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Komunikasi Verbal” ini tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya serta Kita selaku umat-Nya. Amin ya robbal’alamin.
Sebagai rasa terimakasih atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari
semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Semoga Allah SWT selalu
membalas segala kebaikan dan selalu memberikan berkah-Nya.
Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini
masih belum sempurna dan pastinya ada kekurangan. Kesempurnaan hanya ada pada
Alloh semata. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan
demi kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap
agar makalah ini mampu memberikan manfaat bagi Kita semua, khususnya bagi para
pembaca dan di lingkungan akademis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.10.1. Jaringan Komunikasi Formal .......................................................... 38
LAMPIRAN ................................................................................................................ 55
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal yang sangat lazim dan menjadi keharusan bagi
individu, karena individu adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Sejak
pagi hingga malam hari dan berlanjut seterusnya waktu yang digunakan untuk
aktifitas salah satunya adalah berkomunikasi. Penelitian yang dilakukan oleh David
K. Berlo mengemukakan bahwa 70% dari waktu bangun digunakan untuk
berkomunikasi (Rakhmat, 2008).
1
2
Dari sekian banyak komunikasi, yang sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari kita yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Dalam makalah kali ini kita
akan membahasa lebih dalam tentang komunikasi verbal. Komunikasi verbal ( verbal
communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal
menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan,
lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan,
komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-
pesan yang disampaikan.
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan definisi komunikasi verbal
3
1.4 Manfaat
1. Mengetahui definisi komunikasi verbal
2. Mengetahui dan memahami peranan komunikasi verbal
3. Mengetahui tujuan komunikasi verbal
4. Mengetahui dan memahami klasifikasi dan karakteristik komunikasi
5. Memahami aspek dan unsur komunikasi verbal
6. Mengetahui definisi jaringan komunikasi
7. Mengetahui dan memahami jaringan komunikasi formal dan informal
8. Mengetahui dan memahami peran jaringan komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Sumber : macam-makalah.blogspot.com
Menurut Koch (1992:78) dalam proses berbicara ada lima unsur yang
terlibat, yaitu:
1) Pembicara sebagai penyampai pesan.
Gambaran penyimak tentang pembicara sebagai orang yang berkemampuan
bagus, terpelajar, bersikap rendah hati, bertutur runtut dan bermanfaat, akan
mempengaruhi ketersampaian pesan. Kesan penyimak seperti itu akan
membuatnya percaya atas apa yang disampaikan oleh pembicara. Sebagai guru,
kita harus mampu memberikan kesan yang baik terhadap siswa agar mereka
yakin bahwa kita memang mampu menjadi guru dan layak digurukan oleh
mereka. Kesan yang baik muncul karena tampilan mengajar kita baik. Tampilan
yang baik hanya akan terjadi kalau kita memang benar-benar siap. Itulah salah
satu alasan kenapa persiapan mengajar itu diperlukan.
2) Pesan atau isi pembicaraan.
Agar penyimak dapat menangkap dan memahami pesannya, pembicara mesti
memperhatikan dua hal. Pertama, materi pembicaraan hendaknya bermanfaat
dan sesuai dengan kebutuhan penyimak. Bagi kita sebagai mahasiswa, hal ini
akan terjadi jika kita memahami apa yang sudah diketahui siswa dan apa pula
yang mereka butuhkan. Untuk itulah mengapa pada permulaan pembelajaran
kita suka melakukan penilaian awal terlebih dahulu.
Hasil penilaian itu akan memungkinkan kita untuk memilah mana materi
pelajaran yang perlu disampaikan secara mendalam, sekadarnya saja, atau
mana yang tidak perlu. Untuk apa kita menyampaikan sesuatu yang sudah
dipahami siswa. Selain membuang waktu, ahl itu akan membosankan
mereka. Kedua, pembicara hendaknya menata bahasanya secara menarik dan
jelas. Pengaturan volume suara, penekanan, dan variasi penyampaian yang
baik, akan menolong pembicaraan menjadi menarik. Kata-kata yang spesifik
dan mudah dipahami akan membuat pesan yang disampaikan menjadi jelas.
8
Gambar 2
Ilustrasi Komunikasi Tertulis
Sumber : www.zefaraa.com
Gambar 3
Surat
Sumber : moondoggiesmusic.com
b. Memo
Memo merupakan pesan ringkas, yakni pesan yang ditulis seseorang dengan
singkat, jelas, dan mudah untuk dipahami. Menurut pemakaiannya, memo ada
yang bersifat resmi dan bersifat pribadi. Memo bersifat resmi dipakai sebagai
surat pernyataan dalam hubungan resmi dari seorang pimpinan kepada
bawahannya.
14
Gambar 4
Memo
Sumber : moondoggiesmusic.com
c. Buku Petunjuk
buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan
(melaksanakan, menjalankan) sesuatu.
Gambar 5
Buku Petunjuk
Sumber : smpn1karangdadap.wordpress.com
15
d. Gambar
Pengertian gambar adalah sebuah perpaduan antara titik, garis, bidang dan warna
yang berguna untuk mencitrakan sesuatu. Di sekitar kita saat ini banyak terdapat
gambar-gambar. Seperti pada komik, buku cerita, dan lain sebagainya. Gambar
juga dapat diartikan sebagai sebuah tampilan suatu objek kedalam media
gambar. Gambar 6
Ilustrasi Gambar
Sumber : www.rumahdesainminimalis.com
e. Laporan
Laporan adalah suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan
ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari
bawahan kepada atasan. Laporan adalah suatu keterangan tertulis yang
disampaikan oleh seseorang kepada atasannya atau sebuah panitia/tim kepada
yang membentuknya, yang merupakan akibat dari pelaksanaan pekerjaannya.
Laporan berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi
pertanggungjawaban dari atasan kepada bawahan, bahan pengambilan
keputusan, alat untuk membina kerja sama, sebagai alat untuk memperluas ide
untuk tukar menukar pengalaman, dan sebagai bahan masukan untuk menyusun
strategi, rencana kerja atau pengambilan keputusan.
16
Gambar 7
Laporan
Sumber : easyakuntansi.com
f. Buku
Buku adalah lembaran-lembaran kertas, jumlah halaman yang berisi tulisan,
gambar, grafik, tabel, dan sejenisnya yang dijilid untuk dibaca. Ciri-ciri buku:
Penerbitnya: badan usaha atau lembaga resmi Jangka terbitnya: tidak menentu
Bentuknya: lembaran yang terjilid Sifat isinya: tulisan, gambar, grafik dan
sejenisnya Sasarannya: masyarakat umum
Gambar 8
Ilustrasi Komunikasi Dua Arah
Sumber : www.webstagram.one
Gambar 9
Ilustrasi Komunikasi Non Verbal
Sumber : www.kompasiana.com
1986). Menurut Khan dan Katz ada empat fungsi utama dari pesan dalam organisasi
yaitu: yang berkenaan dengan produksi, pemeliharaan, penerimaan dan pengelolaan
organisasi. Redding mengemukakan pula bahwa ada tiga alasan pengiriman pesan
yaitu, untuk pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi, untuk pemeliharaan dan untuk
kemanusiaan.
Lain halnya dengan persepsi Thayer, dia mengatakan bahwa fungsi pesan
dalam organisasi adalah untuk memberi informasi, membujuk, memerintah, memberi
intruksi dan mengintegrasikan organisasi. Berlo mengatakan pula bahwa fungsi
utama dari pesan dalam organisasi adalah untuk produksi atau agar supaya tugas-
tugas organisasi dilakukan, untuk inovasi atau untuk menyelidiki alternatif dari
tingkah laku yang baru bagi organisasi dan untuk pemeliharan atau untuk menjaga
sistem dan komponennya tetap berjalan lancar. Terakhir Greenbaumn
mengemukakan pendapatnya, dia mengatakan fungsi pesan adalah untuk mengatur,
untuk melakukan pembaruan, integrasi, memberikan informasi dan intruksi.
Dari bermacam-macam pendapat yang telah disebutkan, terdapat
kecenderungan kesamaan dari tujuan atau fungsi dari pesan walaupun dinyatakan
dalam istilah yang berbeda. Dalam buku ini hanya akan dibahas empat dari fungsi
pesan tersebut yaitu fungsi yang berhubungan dengan tugas-tugas dalam organisasi,
pemeliharaan organisasi, kemanusiaan dan pembaruan dalam organisasi.
Gambar 10
Pesan
Sumber : www.qitaqita.com
19
1) Pesan Tugas
Pesan tugas ini maksudnya adlah pesan-pesan yang berkenaan dengana
pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan in
mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas
mereka secara efisien, seperti aktivitas pemberian latihan kepada karyawan,
memeberikan orientasi bagi karyawan baru, penentuan tujuan dan aktivitas
lainnya yang berkenaan dengan produksi, pelayanan pemasaran dan
sebagainya. Atau dengan kata lain pesan tugas dapat dikatakan pesan yang
berhubungan dengan output sistem yang diinginkan oleh organisasi.
2) Pesan Pemeliharaan
Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan
kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan ini membantu organisasi
untuk tetap hidup kekal. Pesan ini mencakup perintah, ketentuan, prosedur,
aturan dan kontrol yang diperlukan untuk mempermudah gerakan organisasi
untuk mencapai output sistem. Pesan tugas berhubungan dengan isi dari
output sistem sedangkan pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian
dari output. Misalnya pada perencanaan tahunan suatu organisasi menetapkan
suatu tujuan sistem yaitu, mengikutsertakan banyak karyawan dalam
penelitian pengembangan organisasi. Untuk mencapai maksud ini, akan
dibentuk suatu komite yang masing-masing mempunyai tugas dan jadwal
tertentu. Pesan yang berkenaan dengan bekerjanya dan pengaturan dar
komitetersebut merupakan pesan pemeliharaan.
3) Pesan Kemanusiaan
Pesan kemanusiaan langsung diarahkan kepada orang-orang dalam organisasi
dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan dan pemenuhan
kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan hubungan interpersonal,
konsep diri, perasaan moral. Yang termasuk dalam kategori pesan ini adalah
20
Sumber : www.coachedliving.com
22
2) Interaksi
Gambar 12
Ilustrasi Interaksi
Sumber : terutama-spot.blogspot.com
Fungsi interaksi menunjuk pada berbagi gagasan dan emosi yang dapat
mengundang simpati dan pengertian ataupun kemarahan dan kebingungan. Fungsi
interaktif ini sebenarnya sama halnya dengan fungsi komunikasi lainnya. Yang mana
fungsinya sebagai penyampai informasi dan pesan yang menimbulkan interaktif. Baik
itu secara individu maupun kelompok
23
3) Transmisi Informasi
Yang dimaksud dengan fungsi tranmisi informasi adalah bahwa bahasa
merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa
merupakan media transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui
bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan
masa depan, sehingga memungkinkan adanya kesinambungan budaya dan tradisi.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles,
Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya
bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
1) Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang
menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa
lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
2) Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan
orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk
mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan
kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.
3) Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan
kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-
kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.
Keterbatasan Bahasa:
melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang
bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan
dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan.
Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat,
lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
Gambar 13
Tujuan
Sumber : pekonomi.ikipmumaumere.ac.id
Adapun tujuan menggunakannya komunikasi verbal (lisan dan tulisan) antara lain:
Tujuan komunikasi Verbal dilihat dari sudut kepentingan sumber atau komunikator
antara lain:
1) Memberikan informasi
Komunikasi merupakan proses satu pesan yang akan disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan berupa informasi. Melalui komunikasi, pesan
tersebut disampaikan komunikator kepada komunikan.
Gambar 14
Informasi
Sumber : www.maxmanroe.com
2) Mendidik
Dari sekedar memberikan informasi akhirnya banyak input yang disampaikan
komunikator agar komunikan menjadi lebih luas pengetahuannya.
3) Menghibur Seseorang
Komunikator berkomunikasi tidak semata-mata memberikan informasi dan
pengetahuan melainkan juga, menghibur perasaan komunikan. Hal ini sering
dilakukan untuk mengakrabkan ikatan emosional.
28
Gambar 15
Ilustrasi Tindakan
Sumber : kakakrom.blogspot.com
2.4. Klasifikasi Dan Jenis Komunikasi Verbal
Adapun Jenis Komunikasi Verbal Diantaranya Yaitu:
Gambar 16
Jenis Komunikasi Verbal
Sumber : www.ruangguru.com
3) Sisi Pemberi
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan menulis. Sebagai sisi
yang menyampaikan ide, maksud dan informasi, hal ini juga bisa disebut
sebagai komunikasi aktif.
4) Sisi Penerima
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari mendengar dan membaca. Sebagai
sisi yang menyerap ide maksud dan informasi dari pihak lain, hal ini bisa
disebut sebagai komunikasi pasif.
30
1) Faktor Intellegensi
Orang yang mempunyai intellegensi yang tinggi biasanya mempunyai banyak
pembendaharaan kata dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.
Hal itu dikarenakan orang-orang tersebut sering menggunakan banyak kosa
kata yang beragam.
2) Faktor budaya
Setiap budaya mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Contohnya di
Indonesia yang mempunyai keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki
bahasanya masing-masing. Setap suku memmpunyai keunikan dalam
berkomunikasi. Di Indonesia terutama, terkenal dengan keragaman budaya
yang ada sehingga masyarakat harus membiasakan diri berkomunikasi dengan
masyarakat yang berbeda.
3) Faktor Pengetahuan
Orang yang memiliki pengetahuan luas akan mendorong yang bersangkutan
untuk berbicara lancar dengan pembendaharaan kata ia miliki. Pengetahuan
yang mereka dapat tentunya melewati banyak data dan kosakata yang
berbeda, dan tidak lain menemui orang-orang yang menjadi sumber
pengetahuan tersebut yang mendorong tejadinya komunikasi.
4) Faktor Kepribadian
Orang meiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara pada
orang lain disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi. Orang yang lebih
pendiam atau disebut ekstrovert akan lebih sedikit berkomunikasi sehingga
minim perbendeharaan kata.
31
5) Faktor Biologis
Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara. Faktor biologis bisa
saja bawaan lahir atau terjadi saat sudah lahir.
6) Faktor Pengalaman
Orang yang banyak berkomunikasi secara baik dengan orang lain, individu
atau massa bisa berbicara secara lancar dan menggunakan bahsa-bahasa yang
mudah dipahami. Pengalaman sering dikatakan sebagai guru paling berkesan
karena seseorang langsung melihat an mengalami hal-hal tersebut, sehinga
kedepannya dia lebih mengerti hal-hal yang kemungkinan akan terjadi jika
diposisikan dalam keadaan yang sama.
3) Intonasi Suara.
Intonasi suara sangat penting dalam kegiatan berkomunikasi. Jika intonasi
suara datar, maka akan maksud dan tujuan dalam informasi yang disampaikan
akan berbeda. Intonasi suara dapat mengartikan pesan tegas atau biasa saja,
seperti penekanan, pertanyaan, atau pernyataan.
4) Singkat dan Jelas.
Penyampaian pesan dalam komunikasi akan lebih efektif jika pesan tersebut
disampaikan secara singkat dan jelas, serta langsung ke pokok permasalahan
tanpa berbelit-belit.
5) Timing (waktu yang tepat).
Apabila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya orang tersebut dapat
menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan pesan yang
disampaikan.
2.8. Unsur Komunikasi Verbal
Unsur penting dalam komunikasi verbal, dapat berupa kata dan bahasa.
1) Kata
Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang yang
mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata
dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
Komunikasi verbal merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai
(mediated form of communication). Seringkali kita mencoba membuat
kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata
kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya,
sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di
antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.
34
2) Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah
bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa memiliki tiga
fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Fungsi itu digunakan untuk mempelajari dunia sekitarnya, membina
hubungan yang baik antar sesame dan menciptakan ikatan-ikatan dalam
kehidupan manusia.
Gambar 17
Bahasa
Sumber : bogor.tribunnews.com
Ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan
berbahasa, diantarnya:
a. Operant Conditioning Theory yang dikembangkan oleh seorang ahli
psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini
menekankan adanya unsur rangsangan (stimulus) serta tanggapan (response)
atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Teori ini menyatakan jika
35
satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan
memberi reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh
orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
b. Cognitive Theory yang dikembangkan oleh Noam Chomsky, yang
menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah
pembawaan biologis yang dibawa dari lahir. c. Mediating Theory atau
teori penengah, yang dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini
menyatakan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya
berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang
diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi
dalam dirinya.
1) Pengalihan (displacement).
Bahasa memiliki karakteristik yang namanya pengalihan, dimana kita dapat
berbicara mengenai hal-hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun
waktu, berbicara tentang masa lalu atau masa depan, berbicara tentang hal-hal
yang tidak pernah kita lihat seperti kuda terbang, makhluk planet lain.
2) Pelenyapan.
Suara saat kita bicara bisa hilang atau lenyap dengan cepat. Suara harus
diterima dengan segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah
menerimanya.
3) Kebebasan Makna.
Isyarat bahasa memiliki kebebasan makna. Suatu kata memiliki arti atau
makna yang mereka gambarkan karena kitalah yang secara bebas yang
menentukan arti atau maknanya.
4) Transmisi budaya.
Bahasa dipancarkan secara budaya. Seorang anak yang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga berbahasa Inggris akan menguasai bahasa Inggris
36
Gambar 18
Komunikasi Verbal
Sumber : www.dictio.id
Gambar 19
Ilustrasi Komunikasi Formal
Sumber : www.inc.com
1) Komunikasi Vertikal
Struktur vertical didefinisikan sebagai “the way in which task and activities
(and the disciplines that they represent) are divided and arranged into
departments-the departmental arrangement-and located in the hierarchy of
authority within an organization”. Cara di mana tugas dan aktivitas (dan
kedisiplinan yang terwakili) dibagi serta disusun menjadi bagian-bagian –
pengaturan departemen- dan berada dalam hierarki kewenangan di sebuah
organisasi. Dalam garis vertical, orang-orang dengan posisi yang lebih
tinggi memiliki kewenangan untuk mengendalikan orang-orang yang
berada di posisi yang lebih rendah.
Komunikasi vertical terjadi di antara orang-orang yang berposisi secara
hierarkis dan dapat berupa arus komunikasi ke bawah (downward) atau ke
atas (upward). Komunikasi ke bawah cenderung lebih menonjol daripada
komunikasi ke atas. Menurut jablin, dampak terbaik yang dapat diraih dari
downward communication (komunikasi ke bawah) adalah jika :
a. Para top manager berkomunikasi secara langsung dengan supervisor
terdekat.
b. Para supervisor terdekat berkomunikasi dengan laporan-laporan
langsung
40
Gambar 20
Komunikasi Vertkal
Sumber : de.slideshare.net
2) Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi antar orang yang tidak berada di
posisi yang berhubungan secara hierarkis. Contohnya, interaksi antara
kepala bagian produksi dan kepala bagian marketing, di mana posisi
keduanya setara. Komunikasi horizonal memiliki peran penting karena
memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat dan efektif
terhadap isu-isu yang muncul atau menggeser prioritas dari para kelompok
pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa pesan yang dikirim
melalui berbagai saluran komunikasi kepada pemangku kepentingan
bersifat konsisten.
Gambar 21
Komunikasi Horizontal
Sumber : www.tes.com
42
3) Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal adalah komunikasi antara manajer dan staf yang
berada dalam divisi fungsional yang berbeda. Konsep komunikasi diagonal
diperkenalkan untuk meng-capture berbagai tantangan baru dalam
komunikasi yang berhubungan dengan pembaruan bentuk organisasi,
misalnya organisasi matriks atau organisasi berbasis proyek.
Gambar 22
Komunikasi Diagonal
Sumber : www.tes.com
43
Menurut Keith Davis, posisi yang biasanya paling aktif dalam melakukan
komunikasi diagonal adalah staff specialist karena biasanya tanggung
jawab mereka berhubungan dengan lintas jabatan. Untuk itu, organisasi
perlu memiliki kebijakan yang dapat memberikan ruang kepada beberapa
posisi untuk melakukan komunikasi diagonal. Akan tetapi, komunikasi
diagonal tidak boleh menunggu saluran otoritas dan kehilangan kendali
atas aliran informasi. Dalam hal ini, fayol menyarankan dua kondisi yang
harus dipenuhi, yakni:
a. Setiap pegawai yang ingin melakukan komunikasi diagonal harus
meminta izin terlebih dahulu kepada atasan langsung. Dalam beberapa
kasus, pemberian izin sudah menjadi kebijakan umum yang
membenarkan komunikasi diagonal.
b. Setiap pegwai yang terlibat dalam komunikasi diagonal harus
memberitahukan hasil-hasil pertemuannya kepada penyelianya.
1) Tidak terjadwal
2) Partisipan bersifat acak
3) Partisipan keluar dari peran yang semestinya
4) Agendanya tidak teratur
5) Interaktif
6) Isinya kaya
7) Bahasa yang dipakai bersifat informal
Gambar 23
Ilustrasi Komunikasi Informal
Sumber : blog.proofn.id
46
Gambar 24
Jaringan Komunikasi Informal
Keterangan:
1) Single-snrmd chain (rantai sahi untaian). Pada jaringan ini setiap orang
hanya menerima informasi dari satu sumber informasi dan informasi
disampaikan secara berantai kepada seorang lainnya
2) Gosif (gosip). Pada jaringan gosip informasi berada dari satu orang dan
disebarkan oleh orang tersebut kepada orang-orang lainnya. Sumber
informasi merupakan orang terpenting dalam jaringan karena tanpa dia
informasi tak mungkin menyebar.
3) Probability (kemungkinan). Dalam jaringan ini informasi menyebar
secara random Penerima informasi kemudian akan menyebarkan
informasi lebih lanjut juga secara random. Jadi sejumlah orang
menerima informasi sedangkan yang lainnya tidak menerima informasi.
4) Cluster (random). Informasi menyebar dari satu sumber informasi. Individu
yang tidak harus menerima informasi tidak menerima informasi.
48
Pace dan Faules mengatakan bahwa suatu jaringan komunikasi berbeda dalam
besar dan strukturnya misalnya mungkin hanya diantara dua atau tiga orang, atau
mungkin lebih dan mungkin juga diantara keseluruhan orang dalam organisasi.
Beberapa penelitian mengenai jaringan komunikasi dalam organisasi besar
menunjukkan bahwa distribusi peranan jaringan penting untuk keefisienan
berfungsinya organisasi (Pangestu, 2015:5).
50
Gambar 25
Jaringan Komunikasi Organisasi
1) Klik adalah sebuah kelompok individu yang paling sedikit separuh dari
kontaknya merupakan hubungan dengan anggota-anggota lainnya. Klik akan
terbentuk bila lebih dari separuh komunikasi anggota-anggotanya adalah
komunikasi dengan sesama anggota.
2) Opinion Leader adalah pimpinan informal dalam organisasi. Mereka ini
tidaklah selalu orang-orang yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi
namun membimbing serta berpengaruh terhadap tingkah laku dan keputusan
anggota organisasi.
51
3) Gate Keepers adalah individu yang mengontrol arus informasi diantara anggota
organisasi. Gate keepers memiliki kewenangan dalam memutuskan apakah
sebuah informasi penting atau tidak.
4) Cosmopolites adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan publik
eksternal atau lingkungannya. Mereka ini mengumpulkan informasi dari
sumber-sumber yang ada dalam lingkungan dan memberi informasi mengenai
organisasi kepada orang-orang tertentu.
5) Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam satu organisasi yang
menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya. Biasanya
individu yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan
komunikasi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
6) Liaison memiliki peran yang hampir sama dengan bridge tetapi merupakan
individu sendiri yang bukan anggota dari suatu kelompok, namun
menghubungkan antara kelompok yang satu dengan lainnya.
7) Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang
lain dalam organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau
diasingkan oleh teman-temannya. Mereka hanya melakukan sedikit atau sama
sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa :
52
53
8) Unsur penting dalam komunikasi verbal, dapat berupa kata dan bahasa.Kata
merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang yang
mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Sedangkang Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang
berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik.
9) Jaringan komunikasi adalah rangkaian hubungan diantara individu sebagai
akibat terjadinya pertukaran informasi, sehingga membentuk pola-pola atau
model-model jaringan komunikasi tertentu. Secara umum, jaringan
komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan atas jaringan komunikasi
formal dan jaringan komunikasi informal (grapevine communication).
10) Peranan Jaringan Komunikasi diantaranya yaitu : Klik, Opinion Leader, Gate
Keepers, Cosmopolites, Bridge, Liaison, Isolate.
3.2 Saran
Pembahasan mengenai komunikasi verbal diharapkan dapat menjadikan
khasanah ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa meupun pembca secara umum.
Sebagai pribadi maupun sebagai orang akademisi hendaknya kita dapat dengan bijak
menggunakan sarana komunikasi verbal dalam hubungan atau relasi kita dengan
orang lain. Kita dapat menempatkan diri maupun mengenali berbagai karakter serta
situasi kondisi lingkungan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kita di
dalam berinteraksi serta membangun relasi dengan sesama.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Aris. (2019). Komunikasi Verbal Dan Nonverbal (Contoh, Ciri, Faktor
Juga Fungsinya). [Online]. Tersedia :
https://www.gurupendidikan.co.id/komunikasi-verbal-nonverbal-ciri-faktor/
Kurniati, Desak Putu Yuli. (2016). Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas
Udayana.
54
LAMPIRAN
55