Anda di halaman 1dari 83

Hari/Tanggal : Rabu/ 5 Mei 2021

Kelompok :8

MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA

“Komunikasi Personal”

Oleh:

KELOMPOK 8

PRIMA NORA ANANDA (20175012)


RINI AMELIA (20175022)
NURUL AZMI (20175009)
SILMI HIDAYATULLAH (20175014)

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. Festiyed, M.S

Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Personal dalam Pembelajaran Fisika”. Sholawat beriring salam
penulis sampaikan kepada nabi Muhammad SAW karena beliau telah membawa
kita dari alam yang penuh dengan kejahilan menuju alam yang penuh dengan
keimanan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika dan untuk menambah pengetahuan
penulis tentang komunikasi personal dalam pembelajaran fisika . Dengan adanya
makalah ini penulis berharap dapat membantu teman-teman dalam mata kuliah
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan
Ibu Dr.Fatni Mufit, S.Pd, M.Si.
Penulis menyadari dalam penyajian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca, agar penulis
dapat memperbaiki kesalahan tersebut pada pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat sebagaimana yang diharapkan. Amin.

Padang, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................4
E. Landasan Agama...........................................................................................4
F. Landasan Yuridis..........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................9
LANDASAN TEORI...............................................................................................9
A. Komunikasi Personal....................................................................................9
1. Pengertian Komunikasi Personal..................................................................9
2. Fungsi dan Manfaat Komunikasi................................................................13
B. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Penggunaannya........................14
C. Sasaran Komunikasi Personal.....................................................................19
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Komunikasi Personal..............21
E. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi Personal di
Dalam Kelas.......................................................................................................23
F. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal......................25
G. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal.........................................26
H. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal.....................27
J. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran............................31
BAB III..................................................................................................................33
PEMBAHASAN....................................................................................................33

ii
A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, Kelebihan, dan Kekurangan
dari Komunikasi Personal..................................................................................33
B. Memadukan Komunikasi Personal dengan Pembelajaran..........................42
C. Contoh Rubrik Komunikasi Personal.........................................................33
BAB IV..................................................................................................................42
PERTANYAAN DAN JAWABAN......................................................................42
BAB V....................................................................................................................52
PENUTUP..............................................................................................................52
A. Kesimpulan.................................................................................................52
B. Saran............................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................54
LAMPIRAN: CONTOH KOMUNIKASI PERSONAL DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA...............................................................................56
Contoh Komunikasi Personal dengan Daftar Check..........................................68
Pengembangan Komunikasi Personal dengan Check List..................................69
Pengembangan Komunikasi Personal dengan Rating Scale..............................60

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal..........................20

Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk serta Kelebihan dan Kekurangan


dari Komunikasi Personal......................................................................................33

Tabel 3. Memadukan komunikasi personal dalam pembelajaran..........................42

Tabel 4. Rubrik Percobaan Laboratorium..............................................................35

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Termoskop Sederhana........................................................................53

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi yang paling penting dan
harus dilakukan oleh sesama manusia. Pada dasarnya komunikasi tidak hanya
dilakukan secara vertikal yaitu antar sesama manusia, akan tetapi bisa dilakukan
secara horizontal. Misalnya komunikasi kita dengan Allah SWT. Sebagai
makhluk yang beragama kita pasti sering berkomunikasi dengan Allah SWT
untuk mencurahkan segala ganjalan di dalam hati ataupun untuk meminta sesuatu.
Begitu pula komunikasi antar manusia. Tujuan kita berkomunikasi adalah untuk
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran kita atau akan menyampaikan keluh
kesah. Pada dasarnya ketika kita melakukan komunikasi kita mengadakan
tindakan dengan tujuan agar orang lain tahu apa yang ada dalam pikiran kita.
Komunikasi adalah suatu tindakan yang sangat sering kita lakukan. Hampir setiap
saat kita melakukan proses komunikasi. Dalam komunikasi ada dua pihak yang
terkait yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator adalah seseorang yang
berperan menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, sedangkan komunikan
adalah pihak yang berperan mendengarkan.
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal merupakan kegiatan
sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial.
Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar
dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain.
Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang
paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami
perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang
terbuka yang disebabkan adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan
pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif yang
harus dimiliki seorang manusia.

1
Efektifivas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauh mana
tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah
mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya,
maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga
tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti
pesan tersebut, maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan
informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti,
penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun
komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal,
misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang
adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal. Agar komunikasi
dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi
(communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill.
Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai
sehari-hari.
Hasil asesmen yang baik sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
keterampilan guru dalam menentukan dan mengembangkan jenis assesmen dalam
mengukur kompetensi siswa. Banyak jenis dan bentuk pengukuran yang terdapat
dalam assesmen, salah satunya adalah komunikasi personal. Bentuk asesmen ini
masih jarang dilakukan oleh guru karena keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan guru tentang asesmen ini. Komunikasi personal sebagai bentuk
asesmen alternatif yang dapat digunakan guru untuk melengkapi pengukuran
pencapaian siswa sehingga kompetensi sebenarnya dari siswa dapat tergambar
dengan nyata. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjabarkan
komunikasi personal, bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya,
memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran serta bagaimana
implementasi komunikasi personal di sekolah.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi personal?
2. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya?
3. Bagaimana sasaran komunikasi personal?
4. Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi personal?
5. Bagaimana tahapan yang dilakukan pada proses pelaksanaan komunikasi
personal di dalam kelas?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan asesmen komunikasi personal?
7. Bagaimana metode/teknik penilaian komunikasi personal?
8. Bagaimana mengembangkan perangkat asesmen komunikasi personal?
9. Bagaimana implementasi asesmen komunikasi personal dalam pembelajaran?
10. Bagaimana cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran
fisika?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan pengertian komunikasi personal.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya
3. Menjelaskan sasaran komunikasi personal
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi personal
5. Menjelaskan tahapan yang dilakukan pada proses pelaksanaan komunikasi
personal di dalam kelas
6. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan asesmen komunikasi personal
7. Menjelaskan metode/teknik penilaian komunikasi personal
8. Menjelaskan mengembangkan perangkat asesmen komunikasi personal
9. Menjelaskan implementasi asesmen komunikasi personal dalam pembelajaran
10. Menjelaskan cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran
fisika.

3
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Membantu mahasiswa memahami tentang komunikasi personal dengan
pembelajaran fisika
2. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik ke depannya dalam melakukan komunikasi
personal dengan pembelajaran fisika serta sebagai referensi untuk dapat
menyusun dan mengembangkan soal evaluasi pembelajaran dengan
komunikasi personal dengan pembelajaran fisika
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Pengembangan Evaluasi
dan Proses Pembelajaran Fisika

E. Landasan Agama
Islam dengan sumber ajaran AL-Qur’an dan hadits yang diperkaya
penafsiran para ulama ternyata menunjukkan dengan jelas berbagai masalah
dalam bidang pendidikan yang telah memberi corak hitam dan putihnya
perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu ajaran Islam menetapkan bahwa
pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya baik pria
maupun wanita yang berlangsung seumur hidup semenjak dari buaian hingga ajal
datang.
1. Surat Al-Ahqaaf ayat 19

Artinya:
Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagimereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.( Q.S Al-Ahqaaf: 19)
Dari ayat tersebut bahwasanya Allah pasti akan membalas setiap amal
perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika
seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang
baik pula maka ia akan mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan

4
memberikan keuntungan dan manfaat. Kita dapat mengambil pelajaran dari ayat
di atas bahwa setiap manusia yang bekerja akan mendapatkan balasan yang sesuai
dengan apa yang di kerjakannya. Seperti Allah SWT akan menaikkan derajat bagi
mereka yang bekerja.
2. Surat Al-Baqarah ayat 202

Artinya:
Mereka itulah yang mendapat bahagian dari pada yang mereka usahakan;
dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya

Berdasarkan ayat tersebut Allah menganugerahi hasil yang baik yakni hasil
evaluasi yang diberikan adalah berdasarkan hasil kerja mereka. Bila pekerjaannya
baik maka dia akan memperoleh hasil yang membahagiakan yaitu surga, begitu
sebaliknya.

3. Surat Al-Ankabut ayat 2-3:

Artinya:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “
Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ? (2). “Dan sesungguhnya
Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya
Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahu
orang-orang yang dusta”(3)
Semakin tinggi kecerdasan suatu bangsa, semakin banyak pula jenis
keterampilan yang ditekuni orang. Keterampilan yang disaksikan pada hari ini

5
lebih berkembang dari zaman-zaman sebelumnya, seperti keterampilan mendesain
bangunan, keterampilan memahat, mengembangkan agro pertanian, agro bisnis,
kelautan, dan lain sebagainya. Keterampilan yang banyak itu dipengaruhi oleh
bakat, pembawaan, lingkungan serta iklim tempat seseorang berdomisili. Allah
berfirman dalam QS. Al-Isra/17: 84:

4. QS. Al-Isra: 84

Artinya:
”Katakanlah (Muhammad) Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya
masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalannya
Berdasarkan ayat tersebut setiap orang memiliki cara berkomunikasi yang
berbeda-beda dan kita harus menyampaikan dengan sebaik-baiknya supaya yang
dilakukan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

F. Landasan Yuridis
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor
20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam
undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

6
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
Prinsip penilaian hasil belajar:
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

7
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik digunakan untuk:
1. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
2. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
3. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir
semester, akhir tahun. Dan/atau kenaikan kelas.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Personal
1. Pengertian Komunikasi Personal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Banyak pendapat dari berbagai pakar mengenai definisi
komunikasi, namun jika diperhatikan dengan seksama dari berbagai pendapat
tersebut mempunyai maksud yang hamper sama. Menurut Hardjana dujytuo ikeg
Ebdabg Kestaru G (2003) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin
yaitu cum, sebuah kata bilangan yagn berarti satu. Dua kata tersebut membentuk
kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan,
atau hubungan.
Evertt M, Rogers mendefenisikan komunikasi sebagai proses yang di
dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima
dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh
Theofore Herbert ia mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di
dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseroang kepada
orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain
definisi yang telah dikemukakan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal
yaitu Wilbur Schramm menyatakan komunikasi merupakan tindakan
melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan;
pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi
arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima (Suranto: 2005)
Masih banyak definisi komunikasi yang disampaikan oleh para ahli
diantaranya:
a. Musa dkk(2012) mendefinisikan kata komunikasi sebagai proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk

9
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara lisan) maupun
tidak langsung (melalui media); proses penyampaian bentuk interaksi gagasan
kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.
b. Wood (2013) komunikasi adalah sebuah proses sistematis dimana orang
berinteraksi dengan dan melalui symbol untuk menciptakan dan menafsirkan
makna.
c. Yosal dkk (2013) dalam proses komunikasi yang kita jalankan, bisa saja
muncul gangguan (noise) komunikasi. Gangguan komunikasi ini bisa kita
pahami sebagai “segala sesuatu yang membelokkan maksud pengiriman pesan
dan segala sesuatu yang menghambat penerimaan pesan seperti yang
dimaksudkan pengirim pesan”. Ahli-ahli komunikasi mengelompokkan
gangguan komunikasi ini menjadi gangguan fisik (ada orang lain berbicara),
psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), dan gangguan semantik
(salah mengartikan makna).
d. Wina (2014) komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber
ke penerima pesan dengan maksud untuyk memengaruhi penerima pesan.
Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari aktivitas penerima pesan melalui
feedback yang dilakukanya, misalnya dengan bertanya, menjawab atau
melaksanakan pesan yang disampaikan.dari respon penerima tersebut, akan
terjadi umpan balik yang menunjukkan adanya efektivitas komunikasi.
e. Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) Personal communication is
the assessment method, in our experience, that is the most underutilized.
Personal communication is communicating with students verbally for the sake
of assessing knowledge. Personal komunikasi adalah slah satu metode
penilaian. Personal komunikasi dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengannpeserta didik secara lisan untuk menilai pengetahuannya.
f. Carl I. Hovland (dalam Zamroni, 2009) “communication is the process by
which an individual transmit stimulus (usually verbal symbols) to modify the
behavior of another individuals”.

10
Asesmen komunikasi personal menurut Stiggins adalah salah satu bentuk
asesmen alternatif yagn dapat memberikan informasi penting dari peserta didik
dalam pembelajaran seperti penguasaan subjek materi, penalaran, pemecahan
masalah, pengetahuan prosedural, kemampuan penciptaan produk dan sikap
melalui komunikasi antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik atau komunikasi dengan yang lainnya. Asesmen ini hampir sama dengan
performance asesmen tapi berbeda dalam hal pengaplikasiannya karena pada
dasarnya ini lebih menceritakan secara detail apa yang telah dicapai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Komunikasi personal merupakan salah satu bentuk asesmen alternatif yang
dilakukan dengan komunikasi melalui siswa atau antar siswa. Manfaat asesmen
komunikasi personal dapat digunakan sebagai:
a. Sebagai alat cek ganda asesmen lain
b. Memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana mestinya
c. Mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah peserta
didik, dan
d. Menilai prestasi peserta didik dalam partisipasinya dalam diskusi kelas
Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi semua level kognisi.
Namun ada nilai tambahan ketika menggunakan komunikasi personal yaitu
membangung hubungan dan meningkatkan komunikasi skil peserta didik.
Komunikasi secara garis besar dibagi menjadi tiga tingkatan yakni :
a. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal terjadi didalam diri individu, merupakan model
jenis komunikasi di dalam diri seorang individu atau dialog internal yang
terjadi. Tujuan dari komunikasi interpersonal adalah kesadaran diri yang
mempengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep diri yang positif
dan kesadaran diri yang datang melaui dialog internal dapat membantu
mengekespresikan diri kepada orang lain.
b. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang
atau lebih di dalam suatu kelompok kecil. Komunikasi interpersonal

11
merupakan jenis komunikasi yang paling sering digunakan. Komunikasi
interpersonal yang sehat akan berguna dalam pemecahan masalah, bertukar
ide dan pikiran, pengambilan keputusan serta perkembangan pribadi.
c. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah interaksi dengan sekumpulan orang dalam jumlah
yang besar. Menjadi seseorang komunikator yang kompeten yang mampu
menyampaikan pesan kepada komunikan membutuhkan kemampuan untuk
membayangkan dirinya berbicara pada sebuah kelompok besar. Kemampuan
seorang komunikator seperti penggunaan postur, gerakan tubuh, dan nada
bicara membantu seorang komunikator untuk mengekspresikan pesan yang
ingin disampaikan. (Potter & Perry, 2005)
Asesmen melalui komunikasi personal merupakan bentuk asesmen yang
bersifat subjektif, oleh karena itu perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan
baik sehingga mampu menjadi jaminan mutu. Beberapa pedoman penilaian pada
asesmen komunikasi personal:
a. Target pencapaian yang kita rencanakan terhadap peserta didik
b. Pertanyaan yang kita ajukan
c. Kriteria yang kita terapkan dalam mengevaluasi jawaban-jawaban
d. Record performance yang kita simpan
e. Cara kita di dalam mendapatkan kembali hasil yang baru digunakan
f. Menbuat interpretasi-interpretasi dari hasil tersebut
g. Berbagai cara di dalam kita menggunakan hasil tersebut
Selain pedoman penilaian, komunikasi personal memiliki beberapa teknik
yang dapat digunakan dalam aseamen, yaitu :
a. Membuat hubungan yang jelas dan kompleks antara strategi dan fokus
pertanyaan pada pengajaran.
b. Pertanyan yang sukar dapat diulang untuk menggali lebih dalam bagaimana
pemikiran peserta didik.
c. Asesmen kmunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, memberikan
keuntungan untuk menilai dan mempertimbangkan pencapaian, yaitu ketika
kita merasa perlu untuk memperoleh informasi yang lebih tentang pemikiran

12
peserta didik, kita dapat menggunakan kesempatan dengan baik dan
mengambil keuntungan dari kesempatan yang dapat diajarkan
d. Komunikasi personal hampir tidak terbatas kefleksibelannya dalam hal
aplikasinya sebagai asesmen kelas. Komunikasi personal dapat fokus pada
nilai outcomes, penilaian mikroskopik masing-masing peserta didik atau
kelompok. Peserta didik dapat merespon dengan sukarela atau kita
menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan pertanyaan
dapat berasal dari peserta didik atau guru.
e. Untuk pengguna assessmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi
peserta didik yang nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang
pencapaian dan perasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari
2. Fungsi dan Manfaat Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting diantaranya:
a. Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud
agar komunikan dapat memahaminya
b. Fungsi ekspresi
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia
pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
c. Fungsi kontrol
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan
berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
d. Fungsi sosial
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan
komunikan.
e. Fungsi ekonomi
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial,
barang dan jasa.
f. Fungsi da’wah
Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan bersama.

13
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan
efektif, di antaranya adalah:
a. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas
sesuai dengan yang dimaksudkan.
b. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
c. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan,
komunitas atau perkumpulan
d. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat
diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
Menurut Stiggins (2005) For gathering accurate information, personal
communication is a strong match to reasoning targets. Teachers can ask students
questions to probe more deeply into a response. Or, students can demonstrate
their solution to a problem, explaining their reasoning out loud as they go. The
drawbacks with using personal communication to assess reasoning proficiency
are, as always, the amount of time it takes and the record-keeping challenge it
poses. Yaitu komunikasi personal dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang akurat. Guru dapat mengunkan pertanyaan kepada peserta didik
untuk menyelidiki lebih dalam mengenai suatu tanggapan. Atau peserta didik
dapat menunjukkan solusi suatu masalah, menjelaskan alsan.
Menurut Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) “Personal
communication can be used to evaluate virtually any level of cognition. However.
there is an additional intent when using personal communication, such as
individualizing instruction, building relationships or developing student
comunication skilss”. Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi
semua level kognisi.

B. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Penggunaannya


Ada 5 format komunikasi personal yang dapat digunakan untuk mengakses
pencapaian siswa yaitu bertanya, knferensi dan interviu, diskusi kelas, ujian lisan,
dan percakapan dengan yang lainnya.

14
1. Pengajaran Bertanya dan Menjawab (Instructional Question and Answer)
Ketika pembelajaran, guru dan peserta didik saling bertanya dan menjawab.
Kegiatan ini selain meningkatkan proses berfikir dan belajar juga memberikan
informasi mengenai pencapaian. Guru mendengar jawaban peserta didik,
menginterpretasikan dalam standar internal, dan mengambil inferensi pada level
perolehan peserta didik
Menurut Stiggins (2005) Instructional questions and answers have much
strength such as providing me with an ongoing feedback about my students'
achievement, probe reasoning and deepen their understanding and serves to give
me insights into how my students think. On the other hand, instructional questions
and answers have some weakness as it is time consuming and also it needs an
experienced teacher as unclear and prolonged questions can hinder students
focus on a relatively narrow range of acceptable responses. Pengajaran bertanya
dan menjawab memiliki banyak kekuatan salah satunya memberikan umpan balik
tentang prestasi peserta didik, selain itu dapt memperdalam penalaran dan
pemahaman peserta didik. disisi lain pengajaran bertanya dan menjawab memiliki
kelemahan yaitu memakan waktu dan guru harus berpengalaman.
Kunci keberhasilan penggunaan metoda asesmen ini, sementara
meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya antara lain (a) Merencanakan
pertanyaan kunci di awal pembelajaran untuk memastikan kesesuaian dengan
target dan kemampuan siswa (b) Menanyakan pertanyaan yang jelas dan singkat
yang membantu siswa memfokus pada kisaran yang relatif sempit dari respon
yang diterima. (c) Memeriksa variasi penalaran, tidak hanya recall fakta dan
informasi (d) Menanyakan pertanyaan pertama dan kemudian menunjuk siswa
yang akan menjawab, hal ini akan menjaga siswa tetap fokus. (e) Memanggil
siswa yang sukarela atau tidak sukarela. Hal ini juga akan menjaga siswa tetap
melakukan tugasnya. (f) Menyimpan mental record mengenai performa hanya
untuk sedikit siswa pada waktu pendek. Catatan tertulis sangat esensial untuk
sejumlah besar siswa dalam periode waktu yang lebih lama. (g) Pengakuan akan
respon benar atau bermutu tinggi; memeriksa respon yang tidak (h) Benar untuk

15
alasan yang mendasarinya. (i) Setelah pertanyaan diajukan, tunggu tiga sampai
lima detik untuk respon.
Menurut Rowe dalam Stiggins (1994) ada beberapa keuntungan dalam
penggunaan asesmen jenis ini diantaranya
a. Lama waktu respon siswa meningkat
b. Jumlah dari respon yang tidak diminta tapi sesuai meningkat
c. Kegagalan untuk merespon penurunan
d. Kepercayaan diri siswa meningkat
e. Kejadian respon kreatif, spekulatif meningkat
f. Interaksi berpusat pada siswa meningkat, sementara pembelajaran berpusat
pada guru menurun
g. Siswa mempertahankan inferensi lebih baik
h. Jumlah pertanyaan yang diajukan siswa meningkat
i. Siswa yang lamban berkontribusi lebih banyak
j. Masalah disiplin menurun
k. Guru cenderung untuk melihat kelas dengan jumlah siswa bekemampuan
akademik rendah hanya sedikit
l. Guru tidak lagi mengharap siswa pandai saja yang memberikan respon
2. Konferensi dan Interview (Conferences and Interviews)
Konferensi peserta didik, guru berperan sebagai audit terstruktur atau tidak
terstruktur mengenai pencapaian peserta didik, sasarannya adalah membicarakan
apa yang sudah dan apa yang belum dipelajari peserta didik. Guru dan peserta
didik berbicara langsung dan terbuka mengenai level perolehan peserta didik,
nyaman dengan materi yang dikuasai, kebutuhan khusus, minat, harapan dan/atau
topik lain yang berkaitan dengan pencapaian, yang berkonstribusi dengan
lingkungan pembelajaran yang efektif.. Efeknya, guru dan siswa berbicara
bersama-sama dalam usaha memahami bagaimana bekerja bersama secara efektif.
Fokus interviu atau konferensi dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kunci keberhasilan penggunaan konferensi antara lain (a) Kedua partisipan harus
terbuka, jujur dan berkeinginan untuk mengamati aspek nyata dan penting dari
pembelajaran. (b) Pertanyaan interview harus terfokus pada target pencapaian dan

16
tujuan akan pertemuan. (c) Pertanyaan dipikirkan dan direncanakan dengan baik
di awal (d) Merencanakan waktu yang cukup untuk melakukan interiviu atau
konferensi keseluruhan. (e) Memastikan untuk memasukkan interviu dengan
ringkasan pelajaran yang telah dipelajari dan implikasinya dalam bagaimana guru
dan siswa akan bekerja sama di masa depan.
3. Diskusi Kelas (Class Discussion)
Ketika peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelas, guru mendengarkan
interaksi, mengevaluasi kualitas kontribusi peserta didik, dan mengambil inferensi
mengenai pencapaian peserta didik individual atau kelompok. Menurut Stiggins
(2005) "Class discussions have the simultaneous effect of promoting both student
learning and their ability to use what they know. On the other hand from the main
strengths of class discussions are: opening a way of testing and exploring new
ideas, students acquire information and insight from diverse points of view, they
recognize and investigate their assumptions and consequently these conversations
provide practice with problems and concepts”. Diskusi kelas memiliki efek
stimulan mempromosikan hasil belajar peserta didik dan kemampuan peserta
didik. Dsisi lain kekuatan utama diskusi kelas adalah membuka cara pengujian
dan mengeksplorasi informasi dan wawasan peserta didik dari berbagai sudut
pandang.
Untuk memperoleh keuntungan dari kekuatan metoda asesmen ini,
sementara meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya, ikuti kunci di
bawah ini :
a. Menyiapkan pertanyaan atau masalah diskusi di awal untuk memfokuskan
dengan tajam target pencapaian yang diinginkan.
b. Melibatkan siswa dalam proses persiapan, memastikan pertanyaan mereka dan
isu kunci merupakan bagian dari campuran.
c. Bertumpu pada format debat atau format tim lainnya untuk memaksimalkan
jumlah siswa yang dapat terlibat langsung.Berikan perhatian khusus untuk
melibatkan siswa berkemampuan rendah.
d. Formalkan format diskusi sampai pada tahap teridentifikasinya perbedaan
peran, seperti moderator, tim leader, pembicara, pencatat, dll, untuk

17
memaksimalkan jumlah siswa yang mempunyai peluang untuk menyajikan
bukti pencapaian mereka.
e. Perlu diingat bahwa publik akan mengaitkan pencapaian siswa dengan konsep
diri.
f. Berikan alat sesuai dengan karakteristik siswa.
g. Jika informasi pencapaian berasal dari partisipasi diskusi maka dibutuhkan
nilai dan catatan tertulis.
4. Ujian Lisan (Oral Examination)
Guru merencanakan dan memiliki latihan untuk merefleksikan dan
memberikan respon lisan kepada peserta didik. Guru mendengarkan dan
menginterpretasi respon tersebut dan mengevaluasi mutu dan menarik kesimpulan
tentang level pencapaiannya. Keuntungan dari ujian lisan adalah memberikan
peningkatan kompleksitas dari outcome pendidikan, kompleksitas, dan biaya dari
penyusunan asesmen performa yang lebih meyakinkan. Menurut Stiggins (2005)
“Clearly, the major argument against this assessment format is the amount of
time it takes to administer oral exams” yaitu argumen utama dalam format
penilaian ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengelola ujian lisan
Berikut ini beberapa hal kunci yang harus diperhatikan agar asesmen
berhasil:
a. Mengembangkan latihan singkat yang fokus pada outcome yang diharapkan
b. Bertumpu pada latihan yang mengidentifikasi pengetahuan yang harus
dimiliki, menspesifikan jenis pemikiran yang digunakan, dan mengidentifikasi
standar yang akan diterapkan pada proses evaluasi
c. Mengembangkan kriteria penskoran tertulis di awal asesmen
d. Membuat kriteria yang memisahkan antara konten dan outcome
e. Menyiapkan di awal untuk mengakomodasi siswa-siswa yang mempunyai
hambatan dalam kemampuan bahasa
f. Mempunyai ceklis, skala tingkat, atau metoda pencatatan hasil lain yang siap
digunakan saat asesmen
g. Jika memungkinkan, respon direkam untuk evaluasi kembali kemudian
5. Percakapan dengan lainnya (Conversation with Others)

18
Guru dapat menemukan informasi berguna mengenai pencapaian peserta didik
dengan bicara dengan orang lain (seperti : peserta didik lain, guru lain, staf
sekolah, orangtua, dan saudara) mengenai pencapaian peserta didik dalam bentuk
pertanyaan. Tetapi, bentuk seperti ini harus digunakan sangat hati-hati untuk
menghasilkan informasi kualitatif. Beberapa kunci keberhasilan :
a. Jadilah konsumer kritis: periksa asal-usul dan kualitas bukti yang diberikan
oleh pemberi informasi. Pastikan anda mempunyai pemahaman yang sama
mengenai target pencapaian. Pastikan bahwa mereka menggunakan metoda
asesmen yang jelas, mengambil sampel dengan tepat, dan mengendalikan bias
mereka. Tanyalah mereka yang berada dalam posisi mengetahui akan
pencapaian siswa anda.
b. Dalam konteks dimana keputusan kritis ada dalam kesetimbangan, ambil
informasi lebih dari 1 orang, untuk menjaga dari bias.

C. Sasaran Komunikasi Personal


Komunikasi personal juga dapat mengukur beberapa target:
1. Menilai Pengetahuan
Pengetahuan dapat dinilai dari konumikasi personal tapi harus hati-hati kita
dapat bertanya kepada siswa untuk melihat apakah mereka menguasai materi
melalaui ingatan dan/ atau melalaui penggunaan material acuan yag afetif
2. Menilai Penalaran (Reasoning)
Penanya yang mahir akan dapat mengukur reasoning siswa dan problem
solving ketika proses berfikir sedang retrospektif, untukmenganalisis
bagaimana siswa memperoleh jalan keluarnya.
3. Menilai Keterampilan (Skill) Dan Produk
Untuk menilai keteramplan dan produk kita dapat meminta siswa untuk
melakukan dan membuat sesuatu dan membandingkannya dengan kualitas
standar yang yang telah ditetapkan sebelumnya .
4. Menilai Sikap (Afektif)
Kelebihan lain dari komuniksai personal sebagai asesmen adalah dapat
menentukan arah dan intenrsitas sikap, minat, nilai, dan motivasi siswa

19
dengan bertanya kepada mereka. Kunci untuk membuat komunikasi personal
bekerja dalam menilai affect siswa adalah dengan mempercayai dan membuka
akses komunikasi. Jika siswa merasa nyaman untuk mengatakan apa yang
mereka pikirkan dan rasakan, maka merekan akan melakukannya .
Menururt Stiggins (2005) sasaran yang dapat diukur oleh komunikasi
personal adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal

Target Personal Comunication


Knowledge Can ask questions, evaluate answers and infer mastery but a
mastery time consuming option.
Penguasaan Dapat mengajukan pertanyaan, mengevaluasi jawaban dan
pengetahuan menyimpulkan penguasaan tetapi pilihan ini memakan waktu.
Reasoning Can ask student to “think aloud” or can ask followup questions
Proficiency to probe reasoning.
Kecakapan Dapat meminta siswa untuk "berpikir keras" atau dapat
dalam mengajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali alasan.
memberikan
alas an
Skills Strong match when skill is oral communication proficiency; not
Keterampilan a good match otherwise.
Kecocokan yang kuat ketika keterampilan merupakan
kecakapan dalam komunikasi lisan
Ability to Not a good match
Create Tidak begitu cocok (dalam penggunaan komunikasi personal
Products dalam assesmen)
Kemampuan
untuk
Membuat
Produk
Selain itu menurut Stigins (2005) This is a good match with knowledge
targets for most students at all grade levels, but tends to be inefficient if a lot of
knowledge is to be assessed for lots of students. Personal communication works
best for real-time sampling of student understanding during instruction. Also, for
some students, such as those with special needs, English language learners, or
younger students, it is the best way to gather accurate information. Yaitu

20
komunikasi personal sangat cocok digunakan untuk mengukur pengetahuan bagi
sebagian besar peserta didik, tetapi cenderung menjadi tidak efesien jika
digunakan untuk menilai banyak pengetahuan dari banyak peserta didik.
Menurut Festiyed dan Djusmaini Djamas (2017), sasaran (target) asesmen
komunikasi personal adalah:
1. Pengetahuan
a. Perlu hati-hati berpatokan pada batasan-batasan dan isi domain
pengetahuan
b. Tidak dapat menanyakan semua pertanyaan karena waktu yang terbatas
untukjumlah mareri yag banyak
2. Penalaran
a. Merupakan kekuatan yang sebenarnyan dari komunikasin personal
b. Guru dapat menggunakan pertanyaan untuk membantu siswa memahami
dan meningkatkan penalaran serta pemecahan masalah
3. Skill, produk, pengukuran dan sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari konukasi personal mampu mengungkapkan
sikap,minat, nilai, watak, emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan
dalam komunikasi.
4. Pengukuran sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari komunikasi personal mampu mengungkap
sikap, minat, nilai, atau watak emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan dlam
komunikasi

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Komunikasi Personal


Beberapa faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan
asesmen komunikasi personal diantaranya
1. Bahas yang Sama
Guru dan siswa harus mempunyai bahaasa yang sama. Jika tidak akan terjadi
kesalahan pengukuran.

21
2. Kefasihan Verbal yang Memadai
Bahaya salah pengukuran terletak dua arah. Jikas iswa tidak fasih guru dapat
sakah interpretasi dan menarik inferensi yang salah dan jika siswa terlalu fasih
guru dapat dibodohi siswa .
3. Karakteristik Personal yang Sesuai
Siswa yang pemalu tidak dapat menjukkan performa yang baik dalam konteks
sasesmen ini, dengan mengabaikan pencapaian merka sebelumnya sebaliknya
siswa yang agresif daapat mengecih guru akan aspek pencapaian yang
sebenarnya. Hal tersebut akan beraku untuk asesor yang tidak mempersiapkan
dengan hati-hati dan mereka yag tidak dapat tetap fokus
4. Waktu yang Cukup
Harus ada waktu yang cukup untuk melakukan bentuk asesmen ini. Ketika
target ruang lingkupnya sempit dan hanya sedikit siswa yang diakses waktu
mungkin tidak menjadi faktor , tetapi ketika target melebar dan jumlah siswa
meningkat dua dimensi menjadi lebih penting
5. Lingkungan yang aman
Komunikasi personal akan bekerja paling baik ketika siswa merasa mreka
belajardalam lingkungan yang aman.
6. Siswa memahami kebutuhan akan kejujuran
Komunikasi personal akan bekerja baik sebagai asesmen ketika siswa
memahami guru memerlukan jawaban jujur kuncinya adalah kepercayaan.
7. Alat untuk menyimpan rinci yan akurat
Karena tidak ada hasil kasat mata catatan asesmen akan hilang. Jika
melibatkan bnayak siswa , target kompleks dan persyaratan aka penyimpanan
yang luas, guru harus membuat catatan yang lebih baik misalnya dengan
tertulis dan rekaman tape.
Ada beberapa faktor penghambat komunikasi personal, diantaranya yaitu:
1. Individu
Faktor individu berasal dari dalam diri seseorang. Faktor individu ini termasuk
fisik seseorang yang meliputi kepekaan panca indra, usia, dan faktor fisik
lainnya. Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor sosial, yang meliputi

22
intensitas seseorang dalam resosialisasi atau interaksi dengan orang lain, status
sosial, peran dalam masyarakat, dan lain-lain.
2. Interaksi
Faktor interaksi merupakan faktor yang dapat menjadi penghambat
komunikasi personal . Hal yang termasuk dalam faktor interaksi adalah
kepentingan dan terjadinya komunikasi personal, pembawaan diri dari
masing-masing individu, sikap saat berinteraksi.
3. Situasional
Faktor situasional berkaitan dengan lokasi terjadinya interaksi, siapa yang
diajak berinteraksi, dan bagaimana keadaan emosional orang yang sedang di
ajak berkomunikasi.
4. Kompetensi Interaksi
Faktor kompetensi berkaitan dengan kepekaan terhadap permasalahan yang
dibahas, pengetahuan yang bersifat situasional dari pokok bahasan interaksi
tersebut.
E. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi Personal
di Dalam Kelas
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan yatiu tahap persiapan, diskusi dan
proses asesmen, dan umpan balik
1. Tahap persiapan
Dilakukan pembuatan indikator kegaiatan dan skornya. Tahap ini dapat
dilakukan dengan curah pedapat tentang perilaku positif yang memberikan
sumbangan pada diskusi di kelas yang perduktif.misalnya :
a. Membuat konstribusi yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan topik
b. Mendengarkan secara intensif ketika yang lain meberikan kontribusi
c. Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi
d. Mengklarifikasi pertanyaan
Selanjutnya siswa diminta mengidentifikasi tiga atau empat kecakapan
interaksi tersebut yang dinilai lebih penting untuk mencapai diskusi yang
produktif dan memberinya skor dua (2). Sisanya diseleksi kembali untuk
menentukan kecakapan yang dianggap penting, tetapi tidak cukup penting

23
dibandingkan kelompok pertama dan memberinya skor satu (1). Siswa juga
diminta curah pendapat mengenai pola interaksi yang kontraproduktif dalam
sebuah diskusi. Misalnya dihasilkan perilaku kontraproduktif diantaranya
a. Menyebabkan diskusi lain tidak mengemukakan idenya
b. Tidak berpartisipasi
c. Tidak mendengarkan degan penuh perhatian
d. Menginterupsi ketika yang lain berbicara
e. Mendminasi dalam diskusi
f. Memberikan konstribusi di luar topik
Pada tahap persiapan juga dilakukan:
a. Memberikan informasi mengenai topik yang akan dibahas dalam kegiatan
diskusi.
b. Merumuskan hal apa saja yang akan menjadi poin penilaian (melibatkan
peserta didik)
c. Menyusun indikator kegiatan skoring
2. Diskusi dan Proses Asesmen
Tahap ini siswa dibagi dalam dua kelompok secara random dan diberi nama.
Dalam tahap ini siswa saling memberikan penilaian pada temannya. Misalnya A
dan B. B duduk di samping partnernya A, yang bertugas menilai diskusi yang
dilakukan A sesuai dengan lembar skor yang dipegang. Pada tahap diskusi dan
proses asesmen dilakukan kegiatan:
a. Membagi kelompok
b. Seting kelas
c. Menilai
3. Umpan Balik-Melalui Komunikasi Personal.
Setelah diskusi para partner saling betemu untuk saling berbgai dan berdiskusi
hasil.Tugasnya adalaah membicarakan satu sama lain tentang kualitas dan
pengaruh kontribusinya kepada interaksi kelompok. Mereka mengidentifikasi
perilaku positif dan pola produktif sebagai cara untuk meningkatkan dan
perbaikan. Pada tahap umpan balik dilakukan kegiatan:
a. Melakukan refleksi

24
b. Identifikasi proses
c. Evaluasi hasil, dan
d. Diskusi kritis
F. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal
Kelebihan asesmen komunikasi personal yakni:
1. Assesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat
dan efisien
2. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran
3. Metodenya fleksibel
4. Asesmen dapat berupa respon nonverbal
5. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang
berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara
bertanya kepada siswa. Adanya kejujuran antara siswa dan guru
Kelebihan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah :
1. Can be used at a moment's notice (dapat digunakan saat itu juga)
2. Can probe more deeply throught questioning (dapat menyelidiki lebih dalam
melalui interogasi)
3. Can easily involve parents in the process, throught conferences (dapat dengan
mudah melibatkan orang tua dalam proses)
4. Helps build relationship between teacher and student (membantu membangun
hubugan guru dengan pesera didik)
Kekurangan asesmen komunikasi personal yakni:
1. Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.
2. Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa
hasil karya.
Kekurangan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah:
1. Time consuming (memakan waktu)
2. Hard to record responses/ grades (sulit merekam tanggapan/ nilai)
3. Subjective (penilaiannya subjektive)

25
4. Relies on relationships between teacher and student (bergantung kepada
hubungan guru dengan peserta didik)
G. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal
Adapun metoda atau teknik yang digunakan dalam komunkasi personal
meliputi:
1. Pertanyaan lisan
a. Membantu siswa untuk lebih focus
b. Membantu siswa mengingat fakta atau informasi
c. Membantu siswa merespon jawaban, dengan manfaatnya menurut Rowe
(1978) sebagai berikut:
1) Respon siswa menjadi lebih meningkat
2) Meningkatnya respon lain, namun sesuai
3) Kegagalan merespon mengalami penurunan
4) Kepercayaan siswa meningkat
5) Respon berspekulasi meningkat
6) Student Oriented meningkat, dan Teacher Oriented menurun
7) Siswa dapat membuat kesimpulan lebih baik
8) Pertanyaan dari siswa bertambah
9) Siswa yang kurang dapat berkontribusi lebih
2. Wawancara (Interview)
a. Guru dan siswa dapat berbicara secara langsung dan terbuka tentang tingkat
pencapaian siswa, minat, prestasi, keinginan, atau topic lainnya
b. Kunci sukses wawancara adalah kedua belah pihak harus terbuka dan jujur,
dan bersedia untuk dikoreksi demi kemajuan belajar mengajar
c. Pertanyaan wawancara harus tajam pada target yang akan dicapai
d. Rencanakan waktu yang cukup untuk melakukan wawancara

3. Diskusi Kelas
a. Diskusi kelas sebagai stimulus yang baik untuk siswa belajar dan
mengungkapkan apa yang mereka ketahui
b. Siapkan pertanyaan atau masalah yang tajam untuk didiskusikan
c. Gunakan format debat yang melibatkan banyak siswa

26
d. Gunakan format diskusi yang umum yang memaksimalkan banyak siswa
seperti moderator, penyaji, ketua kelompok, dan notulen
e. Kekuatan besar diskusi kelas adalah kemampuan untuk mengungkapkan
kedalaman dan kualitas pemikiran siswa tentang menganalisis,
membandingkan, dan menyimpulkan.

4. Presentasi
a. Dapat memaparkan materi atau kemampuan knowledge
b. Dapat memaparkan keterampilan hasil praktikum

5. Tes lisan
a. Guru merencanakan dan melatih siswa dalam memberikan tanggapan lisan
b. Guru mendengarkan, dan menafsirkan tanggapan, mengevaluasi kualitas dan
menyimpulkan tingkat pencapaian siswa

6. Diskusi dengan siswa atau yang lainnya


Diskusi untuk mengetahui kelemahansiswa dalam kegiatan belajar
mengajar, dimana informasinya dapat diperoleh dari diskusi dengan siswa, diskusi
dengan konselor, bahkan diskusi dengan orang tua untuk meningkatkan kemajuan
belajar siswa. Menurut Chappuis (2012) dasar penilaian komunikasi personal
adalah:
a. Pencapaian (achievement : siswa yang belajar lebih memperoleh nilai lebih
tinggi)
b. Bakat (aptitude : siswa yang ”mencapai lebih” dalam kaitannya dengan
kemampuan mereka
c. Usaha (effort : siswa yang mencoba lebih keras menerima nilai lebih tinggi
d. Sikap (attitude : orang yang menunjukkan sikap lebih positif menerima nilai
lebih tinggi)
H. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal
Berikut akan dijelaskan cara mengembangkan komunikasi personal dalam
pembelajaran :
1. Buatlah task (tes lisan, diskusi, presentasi atau wawancara) sesuai KD yang
akan dicapai

27
2. Buatlah rubrik penilaian
3. Siapkan pertanyaan yang menantang bagi peserta didik yang merangsang
peserta didik untuk menjelaskan
4. Berilah kesempatan peserta didik untuk merespon
5. Berikan kesempatan kepada semua peserta didik agar secara sukarela
menjawab dan bergantian
6. Latihlah peserta didik untuk menjawab dengan kalimat sendiri
7. Membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil agar semua yang terlibat
8. Mengkondisikan peserta didik agar tetap dijalur diskusinya
9. Meminta salah satu peserta didik untuk menjadi notulen
10. Melibatkan peserta didik dalam penilaian sendiri ataupun kelompok
11. Mengagendakan wawancara dengan peserta didik secara individual ataupun
kelompok
Kualitas asesmen menggunakan komunikasi personal:
1. Subjektivitas
Asesmen menggunakan komunikasi personal adalah salah satu asesmen yang
subjektivitasnya sangat lazim terjadi. Untuk mengurangi subjektivitas dalam
asesmen komunikasi personal kita dapat berpegang pada aspek-aspek berikut ini
a. Target pencapaian yang dibuat untuk peserta didik.
b. Pertanyaan–pertanyaan yang diajukan (terkadang membuat pertanyaan
langsung pada saat asesmen berlangsung).
c. Kriteria yang diterapkan dalam mengevaluasi jawaban.
d. Catatan penampilan peserta didik yang disimpan (biasanya dalam ingatan).
e. Metode yang digunakan.
f. Penafsiran yang dibuat dari hasil penilaian.
g. Bermacam cara guru dalam menggunakan tersebut

2. Mencocokkan Metode Dengan Target


a. Menilai pengetahuan
b. Menilai reasoning
c. Menilai keterampilan
d. Menilain afektif

28
3. Sampling
Kunci keberhasilan sampling dalam asesmen komunikasi personal adalah
menanyakan seperangkat pertanyaan yang representatif. Asesmen komunikasi
personal berguna untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik baik secara
individual ataupun kelompok. Untuk mengambil sampel dari sebuah kelas dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memilih sejumlah kecil pencapaian peserta didik yang representatif dalam
kelompok dari berbagai tingkatan.
b. Tanyakan sampel kecil tapi representatif tentang pertanyaan kunci dari tes
kelompok
I. Implementasi Asesmen Komunikasi Personal ke Dalam Pembelajaran
Tahapan kegiatan pembelajarannya sejak persiapan asesmen komunikasi
personal yaitu dimulai dengan memberi informasi kepada peserta didik tentang
hal-hal yang akan dibaca kemudian mendiskusikannya, menganalisis unsur-unsur
yang penting. Kegiatan diskusi peserta didik diawali dengan memasang seluruh
kelompok secara acak menjadi dua kelompok yang masing-masing diberi nama
dan memegang lembar penilaian. Pada pelaksanaan kegiatan diskusi, kelompok
pertama membaca cuplikan singkat mengenai suatu topik kemudian
mendiskusikannya dalam kelompoknya. Kelompok yang lain sebagai peserta
diskusi mengamati jalannya diskusi serta terlibat dalam diskusi dengan
mengevaluasi dan membuat rangkuman mengenai materi yang didiskusikan
(Stiggins : 2005).
Pengintegrasian asesmen komunikasi personal dalam pembelajaran perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1. Minimalisasi jumlah pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau
tidak. Cari respon lebih kompleks sebagai materi rutin, maka siswa menjadi
terbiasa
2. Uraikan rentangan jenis penalaran, tidak hanya recall untuk fakta
3. Tunggu respon. Biarkan siswa anda tahu anda mengharap jawaban dan tidak
akan membiarkan mereka tetap diam. Sekali mereka bicara, saluran
komunikasi terbuka.

29
4. Jagalah seluruh kelas teribat dengan memanggil non sukarelawan,
menanyakan siswa untuk menambah apa yang sudah dikatakan seseorang, dan
menanyakan pada mereka jika mereka setuju atau tidak setuju.
5. Mengubah tanggung jawab untuk saling menanyakan pada siswa, mereka
dapat bertanya satu sama lain atau anda.
6. Meminta siswa untuk membuat parafrase pertanyaan masing-masing dan
jawabannya
7. Meminta siswa untuk memberikan pertanyaan kunci dalam kelompok kecil,
maka lebih banyak siswa terlibat
8. Menawarkan kesempatan pada siswa untuk menjadi pemimpin diskusi,
mempunyai pertanyaan mereka sendiri
9. Meminta siswa untuk tetap pada jalur akan performa mereka, seperti
penggunaan lembar pentollian dan diari
10. Merancang satau atau dua siswa untuk menjadi observer dan pencatat selama
diskusi, mencatat siapa saja yang mersepon pada pertanyaan jenis apa dan
seberapa baik; guru lain dapat melakukan hal ini juga.
11. Melibatkan siswa dalam asesmen mandiri atau asesmen sebaya mengenai
performa dalam diskusi
12. Menjadwal interviu reguler dengan siswa, satu-satu dalam kelompok

Hal yang harus diperhatikan dalam asesmen komunikasi personal adalah :


1. Permasalahan-Permasalahan yang Potensia
Buatlah alasan yang tepat tentang komunikasi personal sebagai assessmen dan
bukan menganggapnya sebagai sumber informasi dan strategi mengajar yang
mudah.
2. Permasalahan Lupa
Harus dipahami kesalahan pikiran manusia sebagai alat perekam. Kita tidak
hanya dapat kehilangan hal-hal di dalamnya, tetapi juga hal yang kita simpan
di dalamnya dapat beberubah seiring waktu dengan berbagai macam alasan.
Ini adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan ketika menggunakan
komunikasi personal sebagai asesmen.
3. Permasalahan Filters

30
Kita harus pemperhatikan dan berusaha memahami kepribadian dan
professional filters dengan cara mendengarkan dan mengolah respon peserta
didik. Filters ini memiliki peranan dalam kualitas assessmen. Sisi baiknya,
jika kita menentukan pencapaian yang diharapkan berdasarkan pemahaman
yang seksama pada bidang studi tertentu dan jika kita menginterpretasikan apa
yang dikatakan peserta didik menggunakan standar yang jelas.
4. Tantangan dari Sampling
Untuk menghindari permasalahan sampling (seperti kurangnya informasi yang
diperoleh dan waktu yang terlalu lama dalam mengumpulkan informasi), kita
harus mencari informasi yang cukup dan tidak berlebihan.
J. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran
Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar
berlangsung amat efektif, hal ini disebabkan oleh dua hal:
1. Materi yang didiskusikan meningkatakn intelektualitas
2. Komunikasi dalam diskusi bersifat intracommunication dan
intercommunication
Untuik menyamakan makna anatara guru/dosen dan peserta didik ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1. Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi
ideal/baik
2. Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna
3. Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian
baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat
4. Meminimalisasi tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses komunikasi
mulai dari proses penyandian sumber (semantical), proses penyimbolan dalam
software dan hardware (mechanical) dan proses penafsiran penerima
(psychological)
5. Pengulangan (repetition)harus dilakukan secara kontinu maupun progresif
6. Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan
perbaikan
7. Aspek pendukung dalam komunikasi

31
BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, Kelebihan, dan Kekurangan dari Komunikasi Personal
Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk serta Kelebihan dan Kekurangan dari Komunikasi Personal

Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan


Pengertian 1. Menurut Kamus Besar 1. Menurut William J. Seller adalah suatu Komunikasi merupakan suatu
Bahasa Indonesia, proses dimana simbol nonverbal dan proses dalam menciptakan dan
komunikasi adalah verbal dikirimkan, diterima dan diberi menggunakan informasi yang
pengiriman dan penerimaan makna. menghubungkan lingkungan
pesan atau berita antara dua 2. Menurut Raymond Ross adalah suatu atau orang lain kepada
orang atau lebih sehingga proses yang menyortir, memilikh dan seseorang atau beberapa orang
pesan yang dimaksud dapat mengirim simbolsimbol yang (kelompok). Komunikasi sangat
dipahami. sedemikian rupa sehingga dapat penting bagi kehidupan
2. Menurut Hardjana, membantu pendengar dalam manusia, karena terdapat
sebagaimana dikutip oleh membangkitkan daya respon atau penyampaian suatu pesan, ide,
Endang Lestari G (2003) pemaknaan dari sebuah pemikiran yang dan gagasan dari satu pihak ke
secara etimologis selaras dengan yang dimaksud oleh pihak lain.
komunikasi berasal dari komunikator.
bahasa latin yaitu cum, 3. Menurut Onong Uchjana Effendy
sebuah kata depan yang adalah suatu proses dalam

33
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
artinya dengan, atau menyampaikan pesan dari seseorang
bersama dengan, dan kata kepada orang lain dengan bertujuan
umus, sebuah kata bilangan untuk memberitahu, mengeluarkan
yang berarti satu. pendapat, mengubah pola sikap atau
perilaku baik langsung maupun tidak
langsung
Fungsi Komunikasi memiliki beberapa 1. Menurut Thomas M. Scheidel, Beberapa fungsi komunikasi
fungsi yang sangat penting, di Manusia pada umumnya berkomunikasi yaitu :
antaranya adalah : untuk menyatakan dan mendukung 1. Untuk menambah wawasan
1. Fungsi informasi. identitas-diri dan untuk membangun dan pengetahuan;
Untuk memberitahukan interaksi sosial dengan orang-orang 2. Untuk mengungkapkan
sesuatu (pesan) kepada yang berada di sekitar kita serta untuk keadaan dan beban yang
pihak tertentu, dengan mempengaruhi orang lain untuk dirasakan agar kita
maksud agar komunikan berpikir, merasa, atau bertingkah seperti mendapatkan keseimbangan
dapat memahaminya. yang kita harapkan. hidup dan kelapangan hati;
2. Fungsi ekspresi. 2. Rudolf F. Verderber, Komunikasi 3. Sebagai modal dalam
Sebagai wujud ungkapan mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi berinteraksi dengan
perasaan/pikiran sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, lingkungan disekitar;
komunikator atas apa yang untuk menunjukan ikatan dengan orang 4. Untuk meminta pertolongan
dia pahami terhadap lain, membangun dan memelihara dan bantuan kepada orang
sesuatu hal atau hubungan. Kedua, fungsi pengambilan lain;
permasalahan. keputusan, yakni memutuskan untuk 5. Untuk membujuk orang lain
3. Fungsi kontrol melakukan atau tidak melakukan agar mengikuti apa yang

34
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
Menghindari terjadinya sesuatu pada saat tertentu. diharapkan dan memberikan
sesuatu yang tidak 3. Menurut Effendi, ada empat fungsi pengarahan atau
diinginkan, dengan utama komunikasi yaitu: mengarahkan orang lain
memberi pesan berupa a. To inform (menginformasikan). kepada perilaku dan sikap
perintah, peringatan, Yakni memberikan informasi yang harus diikuti.
penilaian dan lain kepada orang lain tentang suau
sebagainya. peristiwa, masalah, pendapat,
4. Fungsi sosial pikiran, segala tingkah laku orang
Untuk keperluan rekratif lain dan apa yang disampaikan
dan keakraban hubungan di orang lain.
antara komunikator dan b. to aducate (mendidik). Yakni
komunikan. sebagai sarana pendidikan. Karena
5. Fungsi ekonomi melalui komunikasi, manusia dalam
Untuk keperluan transaksi suatu lingkungan masayarakat dapat
usaha (bisnis) yang menyampaikan segala bentuk
berkaitan dengan finansial, pengetahuan, ide, gagasan kepada
barang dan jasa orang lain sehingga orang lain dapat
6. Fungsi da’wah menerima segala bentuk informasi
7. Untuk menyampaikan yang kita berikan.
pesan-pesan keagamaan c. to entertain (menghibur).
dan perjuangan bersama. Komunikasi juga berfungsi untuk
menghibur orang lain dan
menyenangkan hati orang lain.

35
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
d. to influence (mempengaruhi). Selain
sebagai sarana untuk
menyampaikan pendidikan,
informasi dan sebagai sarana dalam
menghibur orang lain, komunikasi
juga berfungsi untuk memberikan
pengaruh kepada orang lain. Saling
mempengaruhi segala bentuk sikap
dan perilaku orang lain agar
mengikuti apa yang diharapkan.
Manfaat Beberapa manfaat komunikasi 1. Sebagai Kendali bahwa komunikasi Dapat disimpulkan beberapa
di antaranya adalah : bertindak untuk mengendalikan suatu manfaat dari komunikasi
1. Tersampaikannya gagasan perilaku orang lain atau anggota dalam sebagai berikut :
atau pemikiran kepada beberapa cara yang harus dipatuhi. 1. Tersampainya gagasan
orang lain dengan jelas 2. Sebagai Motivasi memberikan suatu kepada orang lain
sesuai dengan yang perkembangan dalam memotivasi 2. Sebagai motivasi, sebagai
dimaksudkan dengan memberikan suatu penjelasan kendali, dan pengungkapan
2. Adanya saling dalam hal-hal dalam sebuah kehidupan emosional.
kesepahaman antara kita.  3. Terjalinnya kesepahaman
komunikator dan 3. Sebagai Pengungkapan Emosional antar komunikator dan
komunikan dalam suatu mempunyai peranan dalam komunikan
permasalahan, sehingga mengungkapkan sebuah perasaan- 4. Sebagai sarana menjaga
terhindar dari salah perasaan kepada orang lain, baik itu hubungan baik dan

36
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
persepsi. senang, gembira, kecewa, tidak suka. silaturrahmi
3. Menjaga hubungan baik dan lain-lainnya. 
dan silaturrahmi dalam 4. Sebagai Informasi untuk memberikan
suatu persahabatan, suatu informasi yang diperlukan dari
komunitas atau jama’ah. setiap individu dan kelompok dalam
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf mengambil suatu keputusan dengan
nahi munkar di antara meneruskan data guna mengenai dan
sesama umat manusia dapat menilai pemilihan alternatif.
diwujudkan dengan lebih
persuasif dan penuh
kedamaian.
Bentuk Ada lima format komunikasi 1. Komunikasi Lisan              Komunikasi personal memiliki
personal yaitu : Komunikasi bisa terjadi baik apabila secara beberapa bentuk yaitu
1. Pengajaran bertanya dan langsung maupun tak langsung yang komunikasi aktif, komunikasi
menjawab dibatasi oleh suatu jarak dan waktu. Jarak pasif, komunikasi intrapersonal,
Ketika pembelajaran, dan waktu sangat mempengaruhi suatu komunikasi interpersonal,
pendidik dan peserta didik efisiensi dan efektifitas komunikasi. komunikasi kelompok,
saling bertanya dan Komunikasi lisan mempunyai tujuan agar komunikasi organisasi, dan
menjawab. Kegiatan ini suatu informasi yang disampaikan oleh si komunikasi massa.
selain meningkatkan proses penyampai informasi (berita) bisa diterima
berpikir dan belajar juga dan dipahami oleh si penerima berita.
memberikan informasi Teknologi Komunikasi Lisan ialah
mengenai pencapaian. berkomunikasi dengan menggunakan

37
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
Pendidik mendengar sebuah alat yang menghasilkan suara
jawaban peserta didik, berbahasa lisan yang di antaranya telepon. 
menginterpretasikan dalam  
standar internal, dan 2. Komuniasi Tulis            
mengambil inferensi pada Komunikasi tulis disampaikan dengan
level perolehan peserta secara tak langsung, contoh yang paling
didik. sering kita pakai ialah surat kabar atau
2. Konferensi dan Interview koran, majalah, artikel, dan lain-lain.
Kunci keberhasilan Teknologi komunikasi tulis ialah
konferensi adalah : kedua berkomunikasi yang menggunakan sebuah
partisipan terbuka, tulisan, huruf, atau gambar. Melalui tulisan,
pertanyaan interview harus sih pengguna bisa mengkomuikasikan ide,
terfokus, pertanyaan gagasan, pesan dan informasi lainnya,
dipikirkan dan misalnya surat menyurat.
direncanakan dengan baik,,  
merencanakan waktu yang 3. Komunikasi isyarat             
cukup dan mengakhiri Komunikasi isyarat ialah suatu komunikasi
wawancara dengan dengan memakai kode-kode isyarat yang
merangkum yang telah telah disepakati dan dimengerti oleh kedua
dipelajari. belah pihak baik yang memberi maupun
3. Diskusi Kelas yang menerima informasi. Salah satu kode
Kunci keberhasilan dari yang umum digunakan ialah kode Morse.
diskusi kelas adalah : Komunikasi bisa dilakukan melalui suatu

38
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
menyiapkan pertanyaan, media lambang, simbol atau gambar. Model
melibatkan peserta didik komunikasi ini bisa kita temukan di pinggir
salam proses persiapan, jalan atau pada tempat-tempat tertentu yang
bertumpu pada format sering kita lihat dengan istilah rambu-
debat, formalkan format rambu. contohnya simbol/rambu.
diskusi, kaitkan dengan  Menurut Deni Darmawan (2007)
pencapaian peserta didik komunikasi itu sendiri dapat terjadi
dengan konsep diri, beri dalam beberapa bentuk, diantaranya
alat sesuai dengan dalam bentuk komunikasi personal
karakteristik dan jika (personal communiaction) dan
informasi pencapaian komunikasi kelompok (group
berasal dari partisipasi communication). Selain itu komunikasi
diskusi maka dibutuhkan juga dapat bersifat tatap muka (face–to–
nilai dan catatan tertulis. face) dan melalui perantara media lain
4. Ujian Lisan (mediated).
Berikut ini beberapa hal  Menurut Tono Kartono (2008), dalam
kunci yang harus prosesnya komunikasi itu terbagai
diperhatikan: dalam dua macam komunikasi, yaitu
mengembangkan latihan, komunikasi aktif dan komunikasi pasif.
bertumpu pada latihan yang Komunikasi aktif merupakan suatu
mengidentifikasi proses komunikasi yang berlangsung
pengetahuan, dengan aktif antara komunikator
mengembangkan kriteria dengan komunikan, di manan antara

39
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
penskoran, membuat keduanya sama-sama aktif
kriteria, menyiapkan di berkomunikasi, sehingga terjadi timbal
awal untuk balik di antara keduanya. Sedangkan
mengakomodasi peserta komunikasi pasif terjadi di mana
didik, mempunyai ceklis, komunikator menyampaikan informasi
skala tingkat, dan jika atau ide terhadap halayaknya atau
memungkinkan, respon komunikan sebagai penerima informasi,
direkam untuk evaluasi akan tetapi komunikan tidak
kembali. mempunyai kesempatan untuk
5. Percakapan dengan lainnya memberikan respon atau timbal balik
Beberapa kunci dari proses komunikasi.
keberhasilan: jadilah
consumer kritis, dan dalam
konteks dimana keputusan
kritis ada dalam
kesetimbangan, ambil
informasi lebih dari 1 orang
untuk menjaga dari bias.
Kelebihan Kelebihan : Kelebihan Kelebihan :
dan 1. Asesmen menggunakan 1. Feedback antara komunikator dan 1. Feedback dari komunikasi
kekurangan komunikasi personal dapat komunikan akan diterima secara cepat bias menjadi komunikasi
dilakukan secara tepat dan dan dapat melihat pula reaksi yang non verbal
efisien. menjadi komunikasi non verbal dari 2. Pesan dapat langsung

40
Aspek Komunikasi Personal Sumber Lain Kesimpulan
2. Koneksi yang cepat dapat komunikan itu sendiri. tersampaikan
terjadi antara asesmen dan 2. Terdapat kedekatan emosional karena 3. Tidak memerlukan biaya
pengajaran intensitas dalam berkomunikasi. Kekurangan :
3. Metodenya fleksibel 3. Bisa mengurangi noise dalam 1. Waktu dan jangkauan yang
4. Asesmen dapat berupa berkomunikasi kurang efisien
respon nonverbal 4. Dapat menyampaikan suatu pesan 2. Tidak semua proses
5. Suatu cara paling baik dengan hanya komunikasi non verbal pembelajaran dapat dinilai
untuk membedakan tanpa komunikasi verbal.
orientasi dan kelebihan 5. Tidak memerlukan biaya dalam
peserta didik yang melakukannya
berhubungan dengan sikap, Kekurangan:
hobi, norma/lecenderungan 1. Mengenai efisiensi waktu, yang
motivasi dengan cara dimaksudkan disini adalah efisiensi
bertanya kepada peserta waktu untuk bertemu. Setiap orang
didik. mempunyai kesibukan masing-masing
Kekurangan : sehingga untuk melakukan komunikasi
1. Terkadang bermasalah tatap muka diperlukan waktu yang tepat
dengan penyimpanan 2. agar keduanya dapat bertemu dan
sampel melakukan komunikasi interpersonal
2. Kurang cocok untuk tatap muka.
menilai keterampilan dan 3. Tidak dapat berkomunikasi dengan
prosuk yang berupa hasil orang yang ada di tempat yang berbeda
karya.

41
B. Memadukan Komunikasi Personal dengan Pembelajaran
Tabel 3. Memadukan komunikasi personal dalam pembelajaran

MODUL SUMBER LAIN INTERPRETASI

Pada proses proses penerapan Pengintegrasian asesmen Penilaian ini berupa lembar
komunikasi personal di dalam kelas, ada komunikasi personal dalam pembelajaran observasi penilaian harian pendidik,teman
tiga tahap yang harus dilakukan yaitu : perlu memperhatikan hal-hal sebagai sejawat dan penilaian diri yang belum
berikut mampu memperlihatkan aktivitas siswa
1. Tahap Persiapan dilakukan pembuatan Minimalisasi jumlah pertanyaan yang secara detail selama proses pembelajaran
idikator dan skornya hanya membutuhkan jawaban ya atau
tidak. Cari respon lebih kompleks sebagai Pedoman penskoran yang dibuat
2. Diskusi dan proses assesment. Setiap guru tidak ada sehingga perlu dirancang
materi rutin, maka siswa menjadi terbiasa
saat mencatat prilaku yang nampak, atau dikembangkan sehingga apapun yang
Uraikan rentangan jenis penalaran, tidak
sesuai dengan kolom skor yang telah dilakukan siswa dapat di ukur
hanya recall untuk fakta
disediakan. menggunakan pedoman penskoran yang
Tunggu respon. Biarkan siswa anda tahu
telah dibuat oleh guru sehingga penilaian
3. Umpan balik melalui komunikasi anda mengharap jawaban dan tidak akan
dapat dilakukan secara objektif.
personal. Berbicara satu sama lain membiarkan mereka tetap diam. Sekali
tentang kontribusinya masing-masing mereka bicara, saluran komunikasi
selama kegiatan pembelajaran berjalan terbuka.
di dalam kelas Jagalah seluruh kelas teribat dengan
memanggil non sukarelawan, menanyakan
1. siswa untuk menambah apa yang sudah
dikatakan seseorang, dan menanyakan
pada mereka jika mereka setuju atau tidak
setuju.
Mengubah tanggung jawab untuk saling

42
menanyakan pada siswa, mereka dapat
bertanya satu sama lain atau anda.
Meminta siswa untuk membuat parafrase
pertanyaan masing-masing dan
jawabannya Meminta siswa untuk
memberikan pertanyaan kunci dalam
kelompok kecil, maka lebih banyak siswa
terlibat
Menawarkan kesempatan pada siswa
untuk menjadi pemimpin diskusi,
mempunyai pertanyaan mereka sendiri
Meminta siswa untuk tetap pada jalur akan
performa mereka, seperti penggunaan
lembar pentollian dan diari
Merancang satau atau dua siswa untuk
menjadi observer dan pencatat selama
diskusi, mencatat siapa saja yang
mersepon pada pertanyaan jenis apa dan
seberapa baik; guru lain dapat melakukan
hal ini juga.
Melibatkan siswa dalam asesmen mandiri
atau asesmen sebaya mengenai performa
dalam diskusi
Menjadwal interview reguler dengan
siswa, satu-satu dalam kelompok

43
C. Contoh Rubrik Komunikasi Personal

Kompetensi Dasar : 3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik.
Indikator : Menganalisis penerapan Hukum Ohm pada rangkaian listrik dalam kehidupan sehari-hari
Aspek : Kinerja ilmiah, Pemahaman dan penerapan konsep
Teknik penilaian : Produk
Kegiatan : Membuat bel listrik sederhana

33
Tabel Penilaian

NAMA PESERTA DIDIK :

KELAS :

No Aspek-Aspek * Skor (1-5) **


1 Perencanaan Bahan
a. Pemilihan bahan
b. Pembuatan desain
2 Proses pembuatan:
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan bahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan, dan
Kebersihan)
3 Hasil Produk :
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
c. Warna
d. Mampu menjelaskan rangkaian
listrik pada produk
Keterangan:
(*) Aspek yang dinilai disesuaikan dengan ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan

(**) Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan, semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.

34
Sebuah contoh rubrik penilaian untuk mengukur kegiatan percobaan laboratorium dapat disajikan, sebagai berikut:

Tabel 4. Rubrik Percobaan Laboratorium

Skor
Kriteria 4 3 2 1
(sangat baik) (baik) (cukup) (kurang)
Tujuan Mengidentifikasi tujuan dan Mengidentifikasi Salah mengidentifikasi
Mengidentifikasi tujuan
percobaan ciri khusus sebagian tujuan tujuan
Alat dan Bahan Melist semua alat dan bahan Melist semua bahan Melist beberapa bahan Salah melist bahan
Memprediksi dengan benar Memprediksi dengan benar Memprediksi dengan
Hipotesis Menebak-nebak
fakta dan membuat hipotesis fakta beberapa fakta
Melist semua tahap dan
Prosedur Melist semua tahap Melist beberapa tahap Salah melist tahap
detail-detail khusus
Data direkam, diorganisir, Hasil salah atau tidak
Hasil Data direkam, diorganisir Data direkam
dan digrafiskan betul
Tampak memahami konsep
Tampak memahami Tidak ada kesimpulan
dan membuat hipotesis baru Tampak memahami
Simpulan konsep yang telah atau tampak
untuk aplikasi pada situasi beberapa konsep
dipelajari miskonsepsi
lain.

Performance Nonpraktikum
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
Nama kelompok/ peserta
No Sikap/Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
didik
Penilaian kelompok

35
1. Menyelesaikan tugas kelompok dengan
baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)

Sikap/Aspek yang dinilai Nama kelompok/ peserta Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
No didik
Penilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat

2. Berani menjawab pertanyaan


3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80-100 Sangat Baik 4
70-79 Baik 3

36
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Daftar periksa pengamatan sikap dalam diskusi kelompok

Mata Pelajaran : FISIKA

Nama peserta didik yang diamati : ……………………………..


kelas ……………

Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Mau menerima kritik dari teman
6 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
7 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
8 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
9 Menerima kesepakatan hasil diskusi
10 Dst
                                                                                                Nama pengamat
                                                                        
                               ……………………..

37
BAB IV
PERTANYAAN DAN JAWABAN
Annisa N/ 20175019

1. Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik


yang cenderung diam dan tertutup ??
Jawab: Menurut saya, ada beberapa cara komunikasi personal yang baik pada
anak yang pendiam/introvert, yaitu:
 Analisis kepribadian anak tersebut terlebih dahulu; Menjadi seorang
guru kita harus dapat memahami berbagai macam karakter siswanya. Dalam
jiwa seorang guru, pasti mempunyai sifat keibuan. Dalam kata lain, sabar,
pengertian serta perhatian terhadap siswanya. Guru harus mencari tahu
alasan atau masalah yang tengah dialami oleh siswa. Dengan begitu, guru
akan lebih mengerti pendekatan yang mana yang lebih cocok, yang
seharusnya dilakukan seorang guru terhadap anak tersebut.
 Ajak siswa tersebut berinteraksi sesuai minat dan keinginannya; Siswa
yang mempunyai karakter pendiam cenderung untuk tertutup kepada siapa
pun. Sebagai seorang guru, sudah selayaknya tahu bagaimana membuat
siswa tersebut menjadi terbuka. Kita dapat mengajak siswa bercerita akan
minat yang ia sukai. Dengan begitu siswa akan tertarik dan mulai bercerita
tentang dirinya lahan perlahan. Karena siswa yang pendiam juga tergolong
pemalu dalam mengungkapkan apa yang ingin ia ungkapkan sebenarnya.
Maka dari itu, butuh bahan pembicaraan yang dapat membuat siswa mulai
bercerita dengan sendirinya
 Tetap minta siswa tersebut untuk berbicara; Siswa yang pendiam bukan
berarti siswa yang cuek dan tidak peduli. Hanya saja ia cukup sulit untuk
mengungkapkan tentang dirinya. Cobalah mencari topik yang ringan yang
dapat memantik siswa untuk tetap berbicara. Seperti halnya apa yang
disukai siswa tersebut, bagaimana siswa tersebut, dsb
 Perkenalkan siswa dengan lingkungan sekitarnya; Anak introver
memiliki kecenderungan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungan

42
sekitarnya. Maka sebagai guru, Bapak/Ibu dapat mengajak mereka untuk
berkenalan dengan lingkungannya secara bertahap. Anak introver mungkin
juga butuh waktu untuk bisa nyaman dan terbuka dengan guru atau
temannya di sekolah. Berilah mereka waktu dan jangan paksakan mereka
untuk bisa berbaur dengan semua teman. Namun, tetaplah rangkul dan
dampingi mereka dalam setiap kegiatan agar mereka tidak merasa sendirian.
Secara perlahan, keberanian mereka akan tumbuh sedikit demi sedikit.\
 Beri mereka pujian; Anak introver mungkin cenderung jarang
mengungkapkan keinginan atau harapannya secara terbuka. Namun, mereka
tetap saja anak yang akan senang jika prestasinya dibanggakan dan
diberikan pujian. Jadi, berikanlah pujian dan penghargaan kecil untuk setiap
pencapaian murid. Memberikan pujian dapat membantu anak introver
membangun kepercayaan dirinya. Jika, kepercayaan dirinya semakin
tumbuh anak akan lebih terbuka dan membaur dengan lingkungan
sekitarnya
2. Bagaimanakah contoh yang relevan penerapan komunikasi personal
dalam pembelajaran fisika??
Jawab: Menurut saya, contoh relevan komunikasi personal dalam pembelajaran
fisika diantaranya yaitu dengan membimbing siswa dalam melakukan percobaan
fisika, memberikan materi kepada siswa, memberikan hadiah/pujian jika siswa dapat
menjawab pertanyaan, membebaskan siswa memberikan pendapat, memberikan
bimbingan khusus pada anak yang tidak mengerti fisika, berlaku adil kesemua siswa
dengan syarat sesuai dengan pribadi siswa, dan lain sebagainya. Intinya konmunikasi
personal adanya interaksi antara guru dan siswa secara pribadi dan memberikan
dampak baik kedepannya. Salah satu contohnya akan diperlihatkan pada langkah-
langkah pembelajaran berikut.
1. Pertemuan ke-1 (3 x45 menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pemelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

43
Appersepsi
 Mengaitkan materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
 Meningatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
 Peserta didik menyimak informasi bahwa dalam alquran agama islam telah terlebih dahulu
mengajarkan tentang pengukuran yang tepat terdapat dalam Al-Qur’an Q.S Al Isra’
ayat 35 yang berbunyi :

Artinya : Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah


dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
 Peserta didik menyimak informasi bahwa dalam budaya adat minangkabau sudah
mengajarkan tentang prinsip-prinsip pengukuran dari besaran, hal ini tertuang dalam
falsafah minangkabau
”Maukua samo panjang manimbang samo barek, mambagi samo adia”
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh dan peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan materi :
Besaran dan satuan :
 Besaran dan satuan
 Besaran pokok dan besaran turunan
 Besaran panjang, massa, waktu dan alat ukur nya
 Prinsip penggunaan alat ukur massa, panjang dan waktu
 Ketelitian dalam pengukuran
 Aturan angka penting
 Operasi angka penting
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberi tahu materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar seseuai dengan langkah-langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti (105 Menit)
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta didik KEGIATAN LITERASI
pada masalah  Mengamati
 Peserta didik Mengukur panjang meja dengan menggunakan
mistar dan jengkal tangan
 Peserta didik Membandingkan hasil pengukurannya dengan

44
teman sebangkunya

Mengorganisasi peserta COLLABORATION (KERJASAMA)


didik untuk belajar Peserta didik Duduk dalam kelompok yang telah ditentukan guru

Membimbing COLLABORATION AND CRITICAL THINKING


penyelidikan individual  Mencoba
maupun kelompok) Melakukan percobaan sesuai langkah-langkah pada LKS
 Menalar
 Peserta didik Mengolah data hasil percobaan
 Guru bersama Peserta didik Menyimpulkan hasil percobaan
yang telah dilakukan
Mengembangkan hasil COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
karya dan menyajikan THINKING(BERPIKIR KRITIK)
hasil  Mengkomunikasikan
 Peserta didik Mempresentasikan hasil percobaan kelompok
 Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang tampil
dengan kritis
menganalisis dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
mengevaluasi proses dan  Guru bersama peserta didik Menyimpulkan pembelajaran
pemecahan masalah  Peserta didik Menyebutkan manfaat besaran dan satuan
dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan penutup (15 menit)
Peserta didik :
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi vektor yang baru diselesaikan
 Mengagendakan materi atu tugas projek/produk untuk kerja yang harus mempelajari
pada pertemuan berikutnya diluar jam seolah
Guru :
 Melakukan kegiatan tindak lanjut berupa pemberian tugas
 Menginformasikan pelajaran untuk pertemuan berikutnya
3. Apakah asesmen komunikasi personal termasuk penilaian aspek
keterampilan? Jelaskan!
Jawab: menurut saya ya, karena asesmen komunikasi personal dapat digunakan
untuk menilai pengetahuan reasoning, keterampilan dan produk serta afektif
siswa. Dengan komunikasi personal dapat menilai kemampuan seseorang
untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran dan perasaan yang bersifat positif
maupun negatif, dengan cara terbuka, jujur, dan langsung.
4. Apakah komunikasi personal itu memang harus dilakukan oleh seorang
guru ? dan Seberapa penting komunikasi personal ini dilaksanakan ?
Jelaskan!
Jawab: Menurut saya komunikasi personal lebih tepatnya harus dilakukan oleh
guru kepada siswanya. Pentingnya komunikasi personal ini agar terjadinya

45
suatu interaksi antara guru dan siswa. Kalau terjadinya interaksi, maka akan
terlaksananya proses pembelajaran yang diharapkan. Kalau terlaksananya
proses pembelajaran, maka akan tercapainya tujuan pendidikan nantinya.
Komunikasi personal juga penting agar tidak terjadinya kesalah pahaman antar
individu, berbagi pengetahuan, mengendalikan perilaku, memberi motivasi,
dan lain sebagainya.
5. Apakah perbedaan dengan penilaian saat diskusi atau presentasi kinerja
pada asesmen komunikasi personal? Jelaskan!
Jawab: Menurut saya, perbedaan penilaian saat diskusi dan dan presentasi
kinerja tentu sangat berbeda. Kalau penilaian saat diskusi, yaitu penilaian yang
dilakukan saat mereka diskusi. Apakah itu mereka berbagi pendapat dengan
rekan sekelompoknya, ataukah menjelaskan dengan teman sekelompoknya dan
lain sebagainya. Kalau penilaian presentasi kinerja itu lebih bagaimana mereka
dapat menyampaikan hasil dari diskusi atau hasil dari yang telah mereka
kerjakan.
Naurah Nazifah

20175006

1. Mengapa dikatakan bahwa keterampilan komunikasi memiliki


pengaruh terhadap keaktifan siswa?
Jawab : Proses pembelajaran yang aktif memiliki peranan penting dalam
membantu siswa memperoleh berbagai keterampilan berpikir seperti
kreativitas, kolaborasi, serta komunikasi yang baik dan lancar. Wujud dari
pembelajaran aktif dapat terjadi dimana siswa bukan hanya mendengarkan
dan mencatat pengetahuan dari guru saja, melainkan dapat mengembangkan
pengetahuan yang diperoleh melalui pertanyaan yang diajukan sehingga
tercipta diskusi aktif antara siswa dan guru. Kondisi tersebut dapat membuat
materi lebih mudah dipahami dan menambah wawasan siswa lebih luas lagi.
Pembelajaran yang aktif dapat terlaksana dengan baik apabila siswa
memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi
sangat dibutuhkan pada saat siswa menyampaikan hasil dari proses ilmiah,

46
baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara pribadi maupun
kelompok. Dapat dikatakan bahwa keterampilan komunikasi memiliki
pengaruh dalam keaktifan siswa.

2. Apakah peran komusikasi dapat meningkatkan hasil bejar ?


Jawab : Pembelajaran yang aktif dapat terlaksana dengan baik apabila
siswa memiliki keterampilan komunikasi yang baik (Slavin, 2018).
Keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan pada saat siswa menyampaikan
hasil dari proses ilmiah, baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik secara pribadi maupun kelompok. Dapat
dikatakan bahwa
keterampilan komunikasi memiliki pengaruh dalam keaktifan siswa, serta
membantu siswa agar lebih mudah menangkap informasi yang disampaikan
oleh guru. Dengan demikian kemampuan komunikasi siswa mendukung
tercapainya hasil belajar siswa.

3. Kelebihan dan kekurangan menggunakan komunikasi personal


sebagai asesmen?
Jawab : Kelebihan menggunakan komunikasi personal sebagai asesmen
jika dibandingkan dengan bentuk assesmen lainnya adalah :
1. Asesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara
cepat dan efisien.
2. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran.
3. Metodenya fleksibel.
4. Asesmen dapat berupa respon nonverbal.
5. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan
siswa yang berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan
motivasi dengan cara bertanya kepada siswa.
6. Adanya kejujuran antara siswa dan Terkadang bermasalah dengan
penyimpanan sampel.
Kekurangan penggunaan komunikasi personal sebagai asesmen adalah :

47
1. Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil
karya.
2. Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel
4. Penggabungan Asesmen Melalui Komunikasi Personal dalam
Pembelajaran
Jawab : Sejak pengajaran dilaksanakan dalam skala beasar melalui interaksi
personal antara guru dan siswa, maka integrasi bentuk assessmen ini
kedalam proses belajar mengajar menjadi tidak sulit. Menggabungkan
assessmen komunikasi personal dalam pembelajaran dapat dilakukan
dengan cara :
1. Minimalkan jumlah pertanyaan yang jawbannya ya & tidak.
2. Menunggu respon siswa.

3. Libatkan seluruh kelas dengan menyebut siswa sukarela

4. Usahakan agar seluruh kelas tetap terlibat dengan meminta yang bukan
sukarelawan, mintalah siswa untuk menambahkan apa yang dikatakan
orang lain, tanyakan kepada siswa apaka setuju atau tidak.

5. Gilirlah tanggung jawab untuk menanyai siswa.

6. Minta siswa untuk menguraikan dengan kata-kata sendiri setiap


pertanyaan dan respon masing-masing.

7. Mintalah siswa untuk membahas pertanyaan kunci dalam kelompok


kecil, sehingga lebih banyak siswa terlibat.

8. Mintalah siswa untuk tetap pada jalur penampilan mereka.

9. Tunjuk satu atau dua siswa menjadi pengamat dan pencatat selama
diskusi.

10. Libatkan siswa dalam penilaian sendiri dan kelompok dalam


penampilkan diskusi.

48
11. Jadwalkan wawancara teratur dengan siswa, satu persatu atau dalam
kelompok.

12. Tentukan kapan siswa bisa mewawancara anda mengenai kesan anda
tentang bagaimana hal-hal selama ini berlangsung pada mereka, baik
secara individu maupun kelompok.
Nurul Izzah (20175011)
1. Jelaskan perbedaan komunikasi interpersonal dan komunikasi interpersonal!
Jawaban :
Komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang
dilakukan kepada diri sendiri, di mana tak hanya berperan sebagai komunikator,
namun juga sebagai komunikan. Sementara itu, komunikasi interpersonal atau
komunikasi antarpersonal adalah percakapan yang dilakukan oleh minimal dua
orang dalam rangka bertukar pikiran maupun gagasan. Biasanya, ada yang
berperan sebagai pembicara dan yang lainnya menjadi lawan bicara.
2. Sebutkan contoh sederhana dari komunikasi personal !
Jawaban:
Ketika Anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah toko, Anda melihat ada
banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian Anda berfikir untuk
memutuskan rasa seperti apa yang Anda inginkan, apakah Anda ingin mencoba
rasa baru atau membeli rasa favorit Anda. Mampu berdialog dengan diri sendiri,
menunjukkan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita. Dengan
begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan makna
(intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
3. Berikan contoh aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-
hari dalam upaya memahami diri pribadi!
Jawaban:
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya
memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri
dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan
kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif .

49
4. Jelaskan klasifikasi komunikasi interpersonal!
Jawaban:
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi
komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi
atau pemeriksaan dan wawancara.
Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan
orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara
sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan
informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan
berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi
dan lain sebagainya.
Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam
kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya
seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya
akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang
mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu
pekerjaannya.
5. Personal branding yaitu persepsi orang lain terhadap diri kita. Bagaimana
pentingnya kemampuan komunikasi dalam personal branding?
Jawaban:
Personal branding merupakan hal penting dalam menunjang kesuksesan
seseorang. Namun memiliki personal branding bukanlah hal yang secara instan
bisa didapatkan karena pada dasarnya personal branding terbentuk dari beberapa
aspek. Tidak hanya dari segi kemampuan saja, namun personal branding juga
harus didampingi dengan personality, communication skill, dan relasi yang baik
pula.
Kemampuan berkomunikasi menjadi sangat penting karena personal branding
merupakan apa yang ingin kita sampaikan mengenai diri kita pada orang lain.

50
Untuk itu, dalam penyampaiannya haruslah dengan efektif agar pesan yang ingin
kita sampaikan tidak diterima secara negatif. Untuk membangun kemampuan
komunikasi yang baik bisa dimulai dari komunikasi verbal. Hal ini meliputi
kejelasan suara, volume, dan intonasi.
Di samping itu, terdapat pula komunikasi non verbal yang juga penting dalam
membangun personal branding. Komunikasi non verbal meliputi postur, gestur
tangan, kontak mata, dan ekspresi wajah. Jangan lupa juga untuk tersenyum!
Melalui senyum, akan tercipta smiling voice yang akan lebih nyaman untuk
didengarkan. Dengan begitu, personal branding akan lebih baik lagi dari
sebelumnya.

51
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan:
1. Komunikasi personal adalah proses dalam menyampaikan suatu pesan, ide,
dan gagasan dari satu pihak ke pihak lain dan komunikasi sangat penting bagi
kehidupan manusia. Sedangkan asesmen komunikasi personal merupakan
salah satu contoh dari asesmen alternatif.
2. Bentuk-bentuk asesmen komunikasi personal, yaitu : pertanyaan dan jawaban
instruksional, pertemuan dan wawancara, diskusi kelas, tes lisan, dan
percakapan dengan yang lainnya.
3. Sasaran komunikasi personal, yatitu: penguasaan pengetahuan, kecakapan
dalam memberikan alasan, keterampilan, dan kemampuan untuk membuat
produk
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi personal adalah individu,
interaksi, situsional dan kompetensi interaksi.
5. Tahapan yang dilakukan pada proses pelaksanaan komunikasi personal di
dalam kelas adalah tahap persiapan, diskusi dan proses asesmen, dan umpan
balik
6. Kelebihan asesmen komunikasi personal, yaitu: komunikasi personal dapat
dilakukan secara cepat dan efisien, koneksi yang cepat dapat terjadi antara
asesmen dan pengajaran, metodenya fleksibel dan asesmen dapat berupa
respon nonverbal. Sedangkan kekurangan asesmen komunikasi personal,
yaitu: terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel dan kurang cocok
untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya.
7. Metode/teknik penilaian komunikasi personal adalah pertanyaan lisan,
wawancara, diskusi kelas, presentasi, tes lisan, dan diskusi dengan siswa atau
yang lainnya.
8. Mengembangkan perangkat asesmen komunikasi personal, yaitu: buat task
sesuai KD yang akan dicapai, buat rubrik penilaian, siapkan pertanyaan yang

52
menantang bagi peserta didik, berilah kesempatan peserta didik untuk
merespon, berikan kesempatan kepada semua peserta didik agar secara
sukarela menjawab dan bergantian, latihlah peserta didik untuk menjawab
dengan kalimat sendiri, membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil agar
semua yang terlibat, mengkondisikan peserta didik agar tetap dijalur
diskusinya, meminta salah satu peserta didik untuk menjadi notulen,
melibatkan peserta didik dalam penilaian sendiri ataupun kelompok dan
mengagendakan wawancara dengan peserta didik secara individual ataupun
kelompok
9. Implementasi asesmen komunikasi personal dalam pembelajaran adalah
dimulai dengan memberi informasi kepada peserta didik tentang hal-hal yang
akan dibaca kemudian mendiskusikannya, menganalisis unsur-unsur yang
penting
10. Menggabungkan assessmen komunikasi personal dalam pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara : minimalkan jumlah pertanyaan yang jawabannya ya
dan tidak, menunggu respon peserta didik, libatkan seluruh kelas dengan
menyebut peserta didik sukarela, gilirlah tanggung jawab untuk menanyai
peserta didik, minta peserta didik untuk menguraikan dengan kata-kata sendiri
setiap pertanyaan dan respon masing-masing.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah
ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya dan
pemakalah pada khususnya. Pendidik diharapkan dapat memahami komunikasi
personal serta menganalisis sikap dan keterampilan sehingga pada pelaksanaannya
di kelas dapat meminimalisir kekurangannya.

53
DAFTAR PUSTAKA
.
Arismunandar, Wiranto. 2003. Komunikasi dalam Pendidikan. Bandung :
Departemen Teknik Mesin ITB.
Chappuis, Jan.2012. Personal Communication As Classroom Asessment. Boston
Devito Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Indonesia : Profesional
Books
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Effendy, Onong Uchyana. 1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT. Citra
Aditya Bhakti, Bandung.
Festiyed. 2012. Penilaian Proses Pembelajaran Fisika. UNP.
Festiyed dan Djusmaini Djamas. 2017. Modul Mata Kulaih Pengembangan
Evaluasi dan Penilaian Proses Pembelajaran Fisika. Padang :UN.
Festiyed, F., dkk. 2018. The Development Of Integrated Science Instructional
Materials To Improve Students Digital Literacy In Scientific Approach.
Jurnal Pendidikan Indonesia, Hal. 442-450. DOI: 10. 15294/ JPII. V7i4.
13613
Festiyed et al. 2018. Implementastion Authentic Task to Enhance Problem Solving
and Self-Management for Physics College Student. 335.
Gafur, Abdul. 2006. Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan.
Yogyakarta : PPs UNY.
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.
Yogyakarta : Kanisius.
Lestari G, Endang dan Maliki, MA. 2003. Komunikasi yang Efektif. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bhakti.
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Musa dkk. 2012. Komunikasi Profesional: Perangkat Pengembangan Diri.
Bogor: IPB Press.

54
Michael S. Moody and Jason M. Stricker. 2009.Strategic Design For Student
Achievement. New York. Teacher College Coulombia University
NRC. 1996. National Science Education Standards. Washington: National
Academic Press.
Purba,  Amir  dkk.  2006.  Pengantar  Ilmu  Komunikasi.  Medan : Pustaka
Bangsa   Press.
Rustaman, N.,et al. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : IMSTEP-
JICA.
Stiggins. 2005. Student Centered Classroom Assesment. Maxmillan College
Publishing Company: New York
Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wina, Sanjaya. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yosal dkk. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Zamroni, M. 2009. Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis, Epistemologis,
Aksiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

55
LAMPIRAN: CONTOH KOMUNIKASI PERSONAL DALAM
PEMBELAJARAN FISIKA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Suhu dan Kalor
Sub Materi : Perpindahan Kalor
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan

A. Kompetensi Inti  
1. Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya  melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif;

56
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada
kehidupan sehari-hari
4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu
bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta
presentasi hasil dan makna fisisnya.

C. Indikator pencapaian kompetensi       


3.5.1. Membedakan peristiwa perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
3.5.2. Menentukan besaran-besaran fisis pada peristiwa perpindahan kalor
3.5.3. Menghitung nilai besaran fisis pada proses perpindahan kalor.
3.5.4. Menganalisis hubungan antara karakteristik termal suatu bahan dengan
laju perpindahan kalor
4.5.1 Menyimpulkan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja termoskop/
perpindahan kalor secara radiasi
4.5.2 Mempresentasikan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
termoskop/ perpindahan kalor secara radiasi
D. Tujuan pembelajaran           
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
{Problem Based Learning), peserta didik mampu:
3.5.1.1 Membedakan peristiwa perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari
melalui diskusi dengan benar
3.5.1.2 Menentukan besaran-besaran fisis pada peristiwa perpindahan kalor
dengan benar
3.5.1.3 Menghitung nilai besaran fisis pada peristiwa perpindahan kalor melalui
diskusi dengan benar.
3.5.1.4 Menganalisis hubungan antara karakteristik termal suatu bahan dengan
laju perpindahan kalor melalui diskusi dengan benar.

57
4.5.1.1 Menyimpulkan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
termoskop/ perpindahan kalor secara radiasi dengan benar
4.5.1.2 Mempresentasikan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
termoskop/ perpindahan kalor secara radiasi dengan benar
E. Materi Pembelajaran
Dimensi
Uraian
Pengetahuan
Fakta  Sebelum ditemukan setrika listrik, orang menggunakan
setrika bara untuk menggosok pakaian.
 Ibu memasak air sampai mendidih.
 Pemain debus mampu berjalan di atas bara api.
 Panas matahari terasa sampai ke permukaan bumi.
Konsep  Konduksi merupakan proses perpindahan kalor pada zat
penghantar tanpa diikuti oleh perpindahan material zat
penghantar tersebut.
 Konveksi merupakan proses perpindahan kalor pada zat
penghantar yang diikuti oleh perpindahan material zat
penghantar tersebut.
 Radiasi merupakan proses perpindahan kalor tanpa
perlu zat penghantar
Prinsip  Laju aliran kalor tiap detik pada proses perpindahan
kalor secara konduksi.

 Laju aliran kalor tiap detik pada proses perpindahan


kalor secara konveksi.

 Energi radiasi pada proses perpindahan kalor secara


radiasi.

F. Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : demonstrasi, tanyajawab, ceramah, latihan, dan diskusi

58
G. Media Pembelajaran
Media:
 Worksheet atau lembar kerja siswa
 Lembar penilaian
 LCD proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
H. Sumber Belajar
 Bob Foster. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas XI Jilid 1B, Jakarta:
Erlangga
 Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
 Marthen Kanginan. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga.
 Setya Nurachmandani. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI (BSE).
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
 Lembar Kerja Siswa (Non Eksperimen) : perpindahan kalor
I. Langkah Pembelajaran
Alokasi
Sintaks Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
 Mempersiapkan peserta didik untuk memulai 10”
proses pembelajaran. (membersihkan kelas,
berdoa, dan absensi) (religius)
 Mereviu materi pembelajaran sebelumnya
dengan mengajukan pertanyaan “masih ingatkah
ananda tentang Azas Black yang menyatakan
bahwa kalor dapat berpindah?
 Memberikan motivasi dengan melakukan
mengajukan pertanyaan “ketika ananda berada di
daerah yang dingin, ananda tentunya ananda
memakai jaket. Apa sebenarnya tujuan ananda
memakai jaket tersebut? Kenapa badan terasa
lebih hangat ketika menggunakan jaket?

59
Alokasi
Sintaks Kegiatan Pembelajaran
Waktu
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilakukan.
 Menyampaikan teknik penilaian yang digunakan.
Kegiatan Inti
Orientasi peserta  Menampilkan video pendaki gunung yang 70”
didik pada masalah menderita hipotermia. (berpikir kritis, berpikir
kreatif) (Mengamati)
 Merangsang peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan terkait video yang ditampilkan.
(komunikasi) (Menanya)
 Menanggapi setiap pertanyaan peserta didik
Mengorganisasi  Membimbing peserta didik untuk duduk dalam
peserta didik kelompok.
 Menjelaskan tugas-tugas kelompok.
 Membagikan LKS tentang perpindahan kalor
pada tiap kelompok.
Melakukan  Membimbing peserta didik untuk melakukan
invstigasi mandiri diskusi setiap pertanyaan yang ada pada LKS
dan kelompok yang telah dibagikan. ( berpikir kritis, berpikir
kreatif, kolaborasi) (Mengumpulkan Informasi)
 Membimbing peserta didik untuk memberikan
pemecahan dari masalah yang telah diberikan
pada LKS berdasarkan hasil diskusi yang telah
dilakukan ( berpikir kritis, berpikir kreatif,
kolaborasi) (Mengasosiasi)
Mengembangkan  Membimbing peserta didik untuk
dan menyajikan hasil mempresentasikan hasil diskusi yang diberikan di
karya depan kelas (komunikatif)
(Mengkomunikasikan)
 Merangsang peserta didik yang lain untuk
memberikan tanggapan atas presentasi yang
dilakukan. (berpikir kritis, berpikir kreatif,
komunikatif, kolaboratif)
 Memberi penguatan dan atau klarifikasi atas
interaksi yang terjadi
Menganalisis dan  Mereviuw pemecahan masalah yang dilakukan
mengevaluasi proses peserta didik untuk mengatasi hipotermia pada

60
Alokasi
Sintaks Kegiatan Pembelajaran
Waktu
pemecahan masalah saat mendaki gunung.
 Mengaitkan materi pelajaran dengan Al-Quran
Q.S Al-Kahf ayat 86 yang artinya “hingga
apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari
(sebelah timur) dia mendapati matahari itu
menyinari segolongan umat yang Kami tidak
menjadikan bagi mereka sesuatu yang
melindunginya dari (cahaya) mathari itu”. Ayat
tersebut menceritakan sebuah kaumm yang tidak
memiliki rumah dan pepohonan untuk berteduh
dari sinar matahari sehingga kulit mereka
kemerah-merahan. Hal ini sejalan dengan konsep
bahwa matahari memancarkan energi ke bumi
secara radiasi.
 Mengaitkan materi dengan dengan falsafah
minang yang berbunyi “adat nan tak lakang dek
paneh dan tak lapuak dek hujan”. Paneh atau
panas berasal dari cahaya matahari, berdasarkan
pepatah tersebut tampak bahwa matahari
memiliki energi sehingga mampu merusak
sesuatu tapi tidak adat minangkabau
Kegiatan Penutup
 Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan 10”
materi pembelajaran.
 Membimbing peserta didik untuk mengambil
manfaat dari materi pelajaran yang telah
dipelajar.
 Melakukan evaluasi.
 Memberikan tugas rumah
 Menyampaikan bahwa pada pertemuan
selanjutnya dilaksanakan ulangan harian tentang
suhu dan kalor

J. Rubrik Penilaian Pengetahuan


No Pertanyaan Skor Ket
1 Apakah perpindahan kalor itu? 20
2 Apakah persamaan yang digunakan pada 20

61
perpindahan kalor?
3 Jelaskan penerapan perpindahan kalor dalam 20
kehidupan sehari-hari!

K. Rubrik Penilaian Sikap


No Indikator Kegiatan Skor Ket
1 Membuat kontribusi yang berkualitas sesuai topik 2
2 Mendengarkan secara intensif ketika yang lain 2
memberikan kontribusi
3 Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi 2
4 Mengklarifikasi pertanyaan 2
5 Berani berdebat dan mempertahankannya 1
6 Membuat pertanyaan-pertanyaan yang jelas dan 1
singkat

Mata Pelajaran : FISIKA


Nama Proyek : Membuat Media Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan
Kelas/Semester : XI /1
Indikator : Membuat hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
termoskop/ perpindahan kalor radiasi dengan benar
Aspek : Kinerja ilmiah, Pemahaman dan penerapan konsep
Teknik penilaian : Produk
Kegiatan : Membuat termoskop sederhana

Gambar 1. Termoskop Sederhana

62
Tabel Penilaian
Nama Peserta Didik :
Kelas :
No Aspek-Aspek * Skor (1-5) **
1 Perencanaan Bahan
c. Pemilihan bahan
d. Pembuatan desain
2 Proses pembuatan:
d. Persiapan alat dan bahan
e. Teknik pengolahan bahan
f. K3 (Keamanan, Keselamatan, dan
Kebersihan)
3 Hasil Produk :
e. Bentuk fisik
f. Inovasi
g. Warna
h. Mampu menjelaskan perpindahan
kalor secara radiasi pada produk
Keterangan:
(*) Aspek yang dinilai disesuaikan dengan ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan
(**) Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan, semakin lengkap dan tepat jawaban,semakin tinggi perolehan
skor
Sebuah contoh rubrik penilaian untuk mengukur kegiatan percobaan laboratorium
dapat disajikan, sebagai berikut:

Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium


Skor
Kriteria 4 3 2 1
(sangat baik) (baik) (cukup) (kurang)
Mengidentifikasi Salah
Tujuan Mengidentifikasi Mengidentifikasi
tujuan dan ciri mengidentifikasi
percobaan tujuan sebagian tujuan
khusus tujuan
Alat dan Melist semua Melist semua Melist beberapa Salah melist
Bahan alat dan bahan bahan bahan bahan
Hipotesis Memprediksi Memprediksi Memprediksi Menebak-nebak

63
dengan benar
fakta dan dengan benar dengan beberapa
membuat fakta fakta
hipotesis
Melist semua
Melist semua Melist beberapa Salah melist
Prosedur tahap dan detail-
tahap tahap tahap
detail khusus
Data direkam,
Data direkam, Hasil salah atau
Hasil diorganisir, dan Data direkam
diorganisir tidak betul
digrafiskan
Tampak
memahami
Tampak Tidak ada
konsep dan Tampak
memahami kesimpulan atau
Simpulan membuat memahami
konsep yang tampak
hipotesis baru beberapa konsep
telah dipelajari miskonsepsi
untuk aplikasi
pada situasi lain.

Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)


Nama
Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai kelompok/
Kualitatif Kuantitatif
peserta
didik
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan
bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)


Nama
kelompok/ Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
peserta Kualitatif Kuantitatif
didik didik
Penilaian Individu Peserta
1. Berani mengemukakan pendapat

64
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80-100 Sangat Baik 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Daftar Periksa Pengamatan Sikap Dalam Diskusi Kelompok

Mata Pelajaran : Fisika


Nama Peserta Didik :
Kelas :
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan
pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Mau menerima kritik dari teman
6 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
7 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
8 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
9 Menerima kesepakatan hasil diskusi
10 Dan seterusnya

Nama pengamat
                                                                        
                              

65
………………..

66
Contoh Penilaian Dengan Descriptive Rating Scale

Untuk Mendeskripsikan Partisipasi Peserta Didik Dalam


Kegiatan Diskusi Kelas
NamaPeserta Didik :
Topik :
Tanggal :

1. Bagaimanakah aktifitas peserta didik dalam diskusi?


Sangat aktif Kurang Aktif

2. Bagaimanakah kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat?


Sangat lancar Kurang lancar

3. Bagaimanakah urutan pikiran peserta didik


Runut(teratur) Kacau

4. Bagaimanakah kemampuan peserta didik membantah pendapat orang lain?


Tepat Ragu

5. Bagaimanakah kemampuan mendukung pendapat orang lain


Logis Tidak Logis

67
Contoh Komunikasi Personal dengan Daftar Check

Contoh Penilaian Dengan Daftar Check Untuk Mengamatikegiatan Diskusi


Dalam Kelompok
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Topik Diskusi :
Tanggal :
Kelompok :
Aktivitas Positif Aktivitas Negatif
No Nama peserta didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Zaki √ √ √ √
2 Salim √ √ √ √ √
3 Aviva √ √ √
4 Diva √ √
5 Hanif √ √ √ √ √
Jumlah
Berilah tanda (√) centang pada kolom :
Akitivitas Positif dengan keterangan :
1 = Aktif / berpartisipasi dalam diskusi
2 = Mengemukakan gagasan dalam diskusi
3 = Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi
4 =Mendengarkan secara intensif ketika yang lain memberikan
kontribusi
5 = Membuat pertanyaan jelas dan ringkas

Aktivitas Negatif dengan keterangan :


6 = Pasif/tidak berpartisipasi dalam diskusi
7 = Mengganggu aktivitas teman lainnya
8 = Menyebabkan teman diskusi lain tidak menggunakan idenya
9 = Mendominasi dalam diskusi
10 = Menginterupsi ketika yang lain berbicara

68
Nama peserta Skor Skor
No Skor Akhir
didik Aktivitas Positif Aktivitas Negatif
1 Zaki 4 0 4
2 Salim 5 0 5
3 Aviva 3 0 3
4 Diva 1 -1 0
5 Hanif 3 -2 1

KETERANGAN :
Banyaknya aktivitas positif sebaiknya lebih banyak daripada aktivitas negative
agar skor akhir tidak bernilai negatif

Pengembangan Komunikasi Personal dengan Check List

Lembar Observasi Bentuk Check List Dalam Penilaian Komunikasi Personal

Nama peserta Nomor Presentasi Aspek yang diukur


No
didik a b c d e Jumlah
1 Zaki
2 Salim
3 Aviva
4 Diva
5 Hanif

Aspek yang dinilai:


b. Pertanyaan mengungkap kemampuan berpikir
c. Penjelasan lengkap dan jelas
d. Argumen logis dan kuat
e. Saran jelas dan logis
f. Bahasa baik/benar

Catatan : Beri skor 1 untuk setiap aspek jika sesuai

69
Pengembangan Komunikasi Personal dengan Rating Scale

Lembar Observasi Bentuk Rating Scale Dalam Penilaian Komunikasi


Personal
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal :

Skala
No Aspek yang diukur
1 2 3
1 Pola berpikir saat menyampaikan informasi/pendapat
2 Pola berpikir saat memberikan argumentasi
3 Pola berpikir saat memberikan kritikan
4 Kejelasan fokus dan arah pertanyaan
5 Kemampuan dalam berbicara (dalam memberikan informasi,
berpendapat, berargumentasi)
6 Penguasaan bahasa (saat menyampaikan informasi, kritikan, ataupun
argumentasi?
Jumlah Skor

Aspek 1: pola berpikir saat menyampaikan informasi


1 = sulit dimengerti dan dipaparkan dengan tidak runtut/teratur
2 = dapat dimengerti tetapi tidak dipaparkan secara runtut/teratur
3 = dipaparkan secara runtut/teratur dan mudah dimengerti
Aspek 2: pola berpikir saat menyampaikan argumentasi
1 = sulit dimengerti dan dipaparkan dengan tidak runtut/teratur
2 = dapat dimengerti tetapi tidak dipaparkan secara runtut/teratur
3 = dipaparkan secara runtut/teratur dan mudah dimengerti
Aspek 3: pola berpikir saat menyampaikan kritik
1 = sulit dimengerti dan dipaparkan dengan tidak runtut/teratur
2 = dapat dimengerti tetapi tidak dipaparkan secara runtut/teratur
3 = dipaparkan secara runtut/teratur dan mudah dimengerti

60
Aspek 4: Fokus/arah pertanyaan
1 = tidak jelas fokus/arahnya sehingga tidak dimengerti apa yang
ditanyakan
2 = dapat dimengerti pertanyaannya tetapi tidak langsung pada
focuspermasalahannya/arahnya (berputar-putar)
3 = dapat dimengerti pertanyaannya dan terfokus/jelas arahnya
Aspek 5: kemampuan berbicara
1 = tergagap-gagap, sulit berbicara
2 = kalimat diganti/diulang
3 = lancar
Aspek 6: Penguasaan bahasa
1 = tidak menggunakan EYD
2 =menggunakan EYD tetapi tidak komunikatif (tidak jelas subjek
predikatnya)
3 = menggunakan EYD dan komunikatif (jelas subjek predikatnya)

61

Anda mungkin juga menyukai