Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Dini Efsy Anggraini
2. Dwi Juli Anggraini
3. Eliya Putriani
4. Ella Oktapianti
5. Febriana Dyah Saputri
6. Fika Lorenza
7. Ghina Alifah
8. Hani Kurniati
Semester : V
Dosen Pembimbing:
Yuniarti, SST, M.Kes
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Komunikasi dalam konseling ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki.. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai komunikasi dalam konseling.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan -
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicati” yang berarti “sama”
yang lebih lanjut diartikan “sama makna”.Kalau dua orang terlibat komunikasi,
misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan berlangsung selama adanya
kesamaan makna mengenai apa yan dipercakapkan, kesamaan bahasa yang digunakan
dalam perckapan tersebut belum tentu menimbulkan makna yang sama. dari uraian
tersebut jelaslah bahwa yng dimaksud komunikasi ialah apabila perbincangan atau
percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih mengandung satu kesamaan
makna.
Sedangkan konseling ialah proses tatap muka atau pemberian bantuan oleh
konselor terhadap konseli agar konseli bisa memahami masalahnya dan mengatasi
masalahnya. Dalam konseling proses bantuan atau konseling dilakukan dengan
menggunakan percakapan atau dalam kata lain komunikasi, sehingga komunikasi sangat
erat sekali hubungannya dengan konseling.Dari uraian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa komunikasi konseling ialah segala hal yang berkaitan dengan
komunikasi yang berlangsung dan dilakukan dalam upaya melakukan prosess
bimbingan dan konseling antara konselor dan klien.Komunikasi sangat erat kaitannya
dengan interaksi, walupun dalam pendalamannya mengandung arti yang brbeda,
interaksiialah hubungan antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan. Dipandang dari kepemimpinannya, bertanggung jawab.
Konseling sebagai salah satu pengalaman baru ialah bahwa proses konseling
merupakan hal yang dianggap baru oleh konseli dan merupakan suatu pengalaman baru
yang berbeda dengan biasanya, sehingga dengan demikian maka akan bisa
menimbulkan ketidakpahaman seorang koneli dalam memahami makna dan maksud
dari konseling itu sendiri.
Sebagai salah satu pengalaman baru konseling merupakan hal yang perlu
diahami dengan cermat sehingga memerlukan proses pemahaman yang baik, dalam hal
ini komunikasi memegang peranan sangat penting karena dengan komunikasi yang baik
maka pemahaman individu tentang kondeling akan baik pula.
C. KONFLIK INTERNAL
Konflik intermal ialah gejolak yang terjadi dalam diri individu yang berasal dari
dalam dirinya sendiri, adapun hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi konflik
internal ialah:
1. Adanya kita mengenal konflik internal
Dengan adanya kita mengenal konflk internal maka kita akan memahami
bahwa kita memiliki gejolak-gejolak di dalam hati kita tentang sesuatu hal.
2. Menghadapi realita
Menghadapi realita ialah menghadapi kenyataan yang sedang terjadi, karena
mau tidak mau dalam hidup ini manusia selalu dihadapkan dengan kenyataan
yang kadang tidak bisa diterima, tetapi walauoun begitu hal tersebut tetap
harus kita hadapi dan tidak bisa kita hindari atau kita tidak akan bisa lari dari
kenyataan tersebut. Hal yang harus kita lakukan ialah kita harus menghadapi
hal tersebut.
3. Menggambarkan komunikasi
Menggambarkan komunikasi ialah bagaimana seseorang individu
menggambarkan komunikasi menurut pandangan nya dan sejauh mana ia
mengenal dan memahami kamunikasi dan tau dengan komunikasi.
4. Memulai suatu hubungan baru
Memulai hubungan baru merupakan perwujudan untuk menghilangkan
keragu-raguan seorang individu dalam memulai suatu hubungan dengan
seseorang dalam segala hal.
5. Meningkatnya kebebasan psikologis
Meningkatnya kebebasan psikologis ialah sadarnya individu dengan
tanggung jawabnya terhadap apa-apa saja tindakan yang telah atau akan ia
lakukan.
6. Memperbaiki konsep-konsep yang keliru
Setiap individu hendaknya mengenal dan memahami konflik internal pada
dirinya, mengenal konflik internal ialah bagaiamana individu memahami
bahwa setiap masalh yang ia hadapi berasal dari konflik pribadi atau berasal
dari dirinya sendiri. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan konflik
internal ialah:
1. Penilaian negatif terhadap diri sendiri
2. Keharusan Psikoligis, yang terdiri dari:
a. Personal ialah desakan dari suatu individu, contoh: saya harus disukai
b. Interpersonal ialah desakan dri oang lain, contoh: saya harus punya teman
terkenal
c. Sosial ialah pengaruh sosial, contoh: saya harus berteman dengan orang
yang populer.
d. Deskriminatif ialah bersebrangan dengan hati nurani, Contoh: saya ingin
mati.
D. PEMERLUAN KEBUTUHAN
G. KOMUNIKASI EFEKTIF
H. KOMPONEN KOMUNIKASI
1. Berikan kesan bahwa anda antusias, senang, suka berbicara dengan mereka
2. Ajukan pertanyaan tetang minat mereka
3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dn perasaan mereka
4. Tunjukan rasa persetujuan
5. Dengarkan dengan penuh perhatian
6. Beri kontak mata yang lama
7. Ungkapkan diri anda sebaik munkin
8. Berikan mereka senyuman terbaik anda
9. Berikan motivasi
10. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan
11. Tawarkan merek menjaani hubungan lebih maju
2. KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA dan MASALAH
KESPRO PADA REMAJA
f. Aborsi
Salah satu cara menghadapi kehamilan yang tidak di inginkan
adalahdengan melakukan tindakan aborsi. Aborsi masih merupakan tindakan
yang ilegal di Indonesia. Upaya sendiri untuk melakukan aborsi banyak
dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, jamu, dan lain-lain.
2. Faktor budaya dan lingkungan, antara lain adalah praktik tradisional yang
berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak
banyak rejeki, dan informasi yang membingungkan anak dan remaja mengenai
fungsi dan proses reproduksi
4. Faktor biologis, antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi,
dan sebagainya
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12
hingga 24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi
dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi
sebenarnya sudah dimulai pada masa ini. Secara sederhana, reproduksi berasal dari
kata “re” yang berarti kembali dan “produksi” yang artinya membuat atau
menghasilkan.
Kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi nyatanya bisa
memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu hal yang sering terjadi
karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual menular,
kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa
remaja.
Nyatanya peran orangtua merupakan satu hal yang penting dalam edukasi seksual
pada remaja. Apalagi saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap
risiko-risiko yang bisa menyerang remaja “salah pergaulan” tersebut. Mulai dari
ancaman HIV/AIDS, angka kematian ibu yang meningkat karena melahirkan di usia
muda, hingga kematian remaja perempuan karena nekat mengambil tindakan aborsi.
Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga
kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab.
Terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan
hal yang dapat merugikan.
B. Saran
1. Bagi Remaja Remaja
Agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, IMS,
HIV/AIDS yang tepat, benar, dan memahami tentang kesehatan reproduksi secara
dini. 109
2. Bagi Kelompok
Selanjutnya Sebagai data dasar untuk peneliti selanjutnya agar dapat melakukan
upaya peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi agar remaja
mempunyai pengetahuan yang baik disertai perilaku seksual yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/21657655/KOMUNIKASI_DALAM_KONSELING
https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-pengetahuan-kesehatan-reproduksi-
bagi-remaja
Soal
1. Unsur-unsur komunikasi dibawah ini, kecuali .....
a. Komunikator
b. Pesan
c. Saluran komunikasi atau media
d. Umpan balik
e. Masalah
Jawaban : E
Jawaban: D
4.Suatu proses kegiatan penyampaian informasi atau pesan dari pihak satu ke
pihak lain disebut ….
A. Bisnis
B. Komunikasi
C. Komunikasi bisnis
D. Etika komunikasi
E. Proses komunikasi
Jawaban:B
Jawaban: A komunikator
6. Etika dalam berkomunikasi berupa prinsip, terhormat, jujur, yakin bertindak,
dan berjuang untuk keyakinan disebut ….
A. Jujur
B. Setia
C. Integritas
D. Adil
E. Memegang janji
Jawaban: C. Integritas
Jawaban: B. Sikap
8. Yang bukan termasuk jenis tanggapan (feedbeck) dari penerima pesan yaitu ….
A. Zero feedback
B. Positive feed
C. Neutral
D. Negative
E. Netral
Jawaban: E. Netral