MATA KULIAH
LAYANAN KONSELING
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH :
IAIN CURUP
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'alah, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah
pada mata kuliah Layanan konseling “komunikasi dalam konseling”
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar bahwa dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, guna penulisan makalah yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi. Manusia mungkin akan
mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan
komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia yang
lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada maksud
atau tujuan tertentu.
Memang apabila manusia dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan, ia tidak akan hidup
sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri. Manusia tanpa
manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk
hidup sendiri.
Dapat dikatakan bahwa di dalam kehidupan komunikasi adalah persyaratan yang utama dalam
kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama.
Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk
membantunya berinteraksi dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai mahluk sosial.
Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara
tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam dan terorganisir
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Maslah
A. Pengertian Komunikasi Konseling
pada sumber-sumber yang menjadi pedoman hidup, yakni Al-Quran dan As-
figur konselor terbaik yang senantiasa memberikan solusi semua dilakukan menemukan fakta bahwa
perempuan memiliki tingkat keterbukaan lebih dibandingkan oleh laki-laki. Tidak heran ketika melihat
lebih banyak perempuan yang lebih mengungkapkan atau mencurahkan perasaannya kepada orang
lain.4) Pendengar (Listeners)Seseorang akan lebih menyukai atau lebih nyaman dengan mengungkapkan
perasaanya terhadap orang yang ia percayai dibandingkan dengan orang yang ia tidak percayai, karena
orang yang kita percayai atau sukai akan menerima cerita kita dan mendukung diri kita.5) Topik
(Topic)Topik sangat menentukan bagi suatu keterbukaan. Jika semakin topik itu mengarah kearah yang
negatif maka semakin kecil pula untuk suatu individu mengungkapkan dirinya kepada orang lain.c.
Tingkatan-tingkatan Keterbukaan DiriSebuah pengungkapan dari keterbukaan diri memiliki tingkatan
dalam komunikasi interpersonal, seperti yang diungkapkan Powell (dalam Suciati, 2016), Powell
mengungkapkan ada lima tingkatan, yaitu:1) Basa-basiBasa-basi dilakukan dalam taraf awal perkenalan.
Hal ini merupakan sebuah tingkat pengungkapan diri yang paling dasar.2) Membicarakan orang
lainMembicarakan orang lain adalah suatu pembicaraan yang memiliki tingkatan lebih dibandingkan
dengan basa-basi,dimana seorang individu ini belum mengungkapkan sebuah engungkapan dari dalam
dirinya.3) Menyatakan gagasan atau pendapat
Di taraf menyatakan gagasan dan pendapat berarti seorang individu sudah mulai membuka dirinya
terhadap suatu objek, yang menandakan hubungannya semakin erat.
sosial. Beliau juga dengan cerdas dan tepat memberikan solusi sesuai dengan
‚Konseling‛. Keduanya memiliki arti yang berbeda dan tidak saling terikat
1. Pengertian Komunikasi
bagian bagian yang terputus, dalam hal ini adalah antara invidu yang
komunikasi.
a. Carl I. Hovland
b. Everett M. Rogers
c. McLaughlin
yang efektif.
Stephen W. Little Jhon & Karen A. Foss, Teori komunikasi, (Jakarta: PT. Salemba
258
Ali Nurdin, dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press), 11.
adalah penyampian suatu ide, pesan , informasi melalui sutu simbol atau
2. Pengertian Konseling
berikut :259
a. Lewis
c. Maclean
proses tatap muka agar klien mampu memahami dirinya sendiri guna
penyelesaian masalah dan hambatannya agar tidak terjadi hal yang serupa
ragam.
penerimanya.
maupun non verbal atau secara dialog dan bahasa tubuh dalam suatu
konseling.
sebagai berikut :
1. Penghampiran (attending)
suatu komunikasi. Sebagai orang yang datang, klien juga bisa disebut
memberikan perhatian kepada konselor pada tahap paling awal. Bila hal
ini berhasil dilakukan dengan baik, maka hal itu akan menjadi awal bagi
a. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non-verbal
a. Ekspresi wajah
b. Gaze
orang lain. Gaze dapat dilakukan oleh konselor saat klien sedang
c. Kontak mata
Kontak mata merupakan cara yang lebih langsung dilakukan daripada gaze. Kontak mata dapat
menunjukan ekspresi kemarahan,
d. Gesture
sesudah berbicara.288
e. Postur
287
288
Ibid. 21.
f. Kedekatan fisik
hubungan konselor dan klien yang bisa jadi mereka baru bertemu satu
sama lain, derajat kedekatan yang kecil dapat membuat satu sama
g. Pakaian
Komunikasi antarpribadi adalah suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling
berkomunikasi. Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan (action) yang berlangsung
terus-menerus. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan
dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam
proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap
pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.
- Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara
dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) merujuk pada komunikasi yang terjadi secara
berlangsung antara dua orang.
- Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk
mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. (Burgon &
Huffner, 2002)
- Definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting
pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan)
(McDavid & Harari).
- Komunikasi antarpribadi menurut De vito (1976) dalam Liliweri (1991:12) merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek atau
umpan balik yang langsung.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 5 hal tertentu yang perlu diperhatikan dalam
mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :
1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Misalnya dialog antara dua orang.
2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka.
3. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku) , kadang-kadang menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu
masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.
5. Terjadi proses pertukaran makna antar orang yang saling berkomunikasi, yaitu tindakan
menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik dan akhirnya terjadi kesamaan pemahaman
antara orang yang berkomunikasi.
Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri
kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. Contoh : ketika kita berbicara
dengan orang lain, maka kita akan mengungkapkan apa yang kita persepsikan
Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi
juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.
Contoh : hubungan persahabatan, keluarga, rekan kerja, teman bermain dll.
5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya
(interdependen) dalam proses komunikasi. Contoh : dialog antara A dan B satu sama lain saling
bergantungan.
Jika kita salah menguapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan
diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak
dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena dalam
proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respons partner komunikasi kita.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicati” yang berarti “sama” yang lebih lanjut
diartikan “sama makna”.
Sedangkan konseling ialah proses tatap muka atau pemberian bantuan oleh konselor terhadap konseli
agar konseli bisa memahami masalahnya dan mengatasi masalahnya. Dalam konseling proses bantuan
atau konseling dilakukan dengan menggunakan percakapan atau dalam kata lain komunikasi, sehingga
komunikasi sangat erat sekali hubungannya dengan konseling.
Komunikasi konseling ialah segala hal yang berkaitan dengan komunikasi yang berlangsung dan
dilakukan dalam upaya melakukan prosess bimbingan dan konseling antara konselor dan klien.
Komunikasi sangat erat kaitannya dengan interaksi, walupun dalam pendalamannya mengandung arti
yang brbeda, interaksiialah hubungan antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam
organisasi kekaryaan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Liliweri, Allo. 1994. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti