Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Komunikasi Dalam Konseling

MATA KULIAH

LAYANAN KONSELING

Dosen Pengampu:

Reno diqiqi Al ghazali

DISUSUN OLEH :

Vera Yuliza (206610009)

Yeni Widya Lestari (20661010)

Maike Indrayani (20661012)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS USLUHUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN CURUP

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata'alah, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah
pada mata kuliah Layanan konseling “komunikasi dalam konseling”

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar bahwa dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, guna penulisan makalah yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Aamiin.

Curup, 25 Mei 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi. Manusia mungkin akan
mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan
komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia yang
lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada maksud
atau tujuan tertentu.

Memang apabila manusia dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan, ia tidak akan hidup
sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri. Manusia tanpa
manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk
hidup sendiri.

Dapat dikatakan bahwa di dalam kehidupan komunikasi adalah persyaratan yang utama dalam
kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama.
Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk
membantunya berinteraksi dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai mahluk sosial.

Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara
tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam dan terorganisir

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorangpun
yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial.
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia seperti dirumah, sekolah, kantor, rumah sakit
dan disemua tempat yang melakukan sosialisasi, tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia tanpa
disertai dengan proses komunikasi.Dengan komunikasi manusia dapat membentuk saling pengertian,
menumbuhka persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan dan melestarikan
peradaban. Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia, apabila mengalami hambatan
dalam komunikasi akan mengalami permasalahan dalam kehidupannya. Kehidupan manusia yang terus
mengalami perkembangan dihadapkan Dengan berbagai masalah-masalah yang rumit sehingga manusia
berupaya mencari jalan keluar atas masalahnya. Dalam menghadapi berbagai permasalahan tersebut
manusia membutuhkan orang lain yang dilibatkan sebagai fasilitatordalam penyelesaian masalah,
seperti halnya proses konseling dalam lingkup akademik (Sekolah) yakni antara konselor ( Guru BK)
dengan konseli (Siswa). Pada sisi lain komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
sumber kepada penerima melalui saluran atau media dengan tujuan agar terjadi perubahan terhadap
diri orang yang menerima pesan tersebut. Dalam konseling.Dari berbagai macam komunikasi dalam
konseling, komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari. Karena komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap
muka antara dua orang atau lebih yaitu antara konselor dengan konseli dalam kegiatan
konseling.Konseling merupakan layanan pemberian bantuan terhadap seorang individu agar
mampumenyelesaikan masalah hidupnya. Dalam proses layanan konseling lingkup akademik terjadi
interaksi antara konselor (Guru BK) dan konseli (Siswa) sebagai bentuk komunikasi dalam proses
konseling. Komunikasi antara konselor dan konseli bertujuan untuk menggali informasi-informasi yang
dianggap penting oleh konselor sebagai upaya penyelesaian masalah. Seorang konselor harus
mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi sebagai penentu keberhasilan proses layanan konseling.

B. Rumusan Maslah
A. Pengertian Komunikasi Konseling

Sebagai seorang muslim, tentunya dalam menjalankan sesuatu baik

dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam menjalankan profesi didasarkan

pada sumber-sumber yang menjadi pedoman hidup, yakni Al-Quran dan As-

Sunnah. Dalam As-Sunnah terdapat prinsip-prinsip dasar komunikasi

konseling. Mengingat bahwa pada zaman Rasululllah SAW, beliau adalah

figur konselor terbaik yang senantiasa memberikan solusi semua dilakukan menemukan fakta bahwa
perempuan memiliki tingkat keterbukaan lebih dibandingkan oleh laki-laki. Tidak heran ketika melihat
lebih banyak perempuan yang lebih mengungkapkan atau mencurahkan perasaannya kepada orang
lain.4) Pendengar (Listeners)Seseorang akan lebih menyukai atau lebih nyaman dengan mengungkapkan
perasaanya terhadap orang yang ia percayai dibandingkan dengan orang yang ia tidak percayai, karena
orang yang kita percayai atau sukai akan menerima cerita kita dan mendukung diri kita.5) Topik
(Topic)Topik sangat menentukan bagi suatu keterbukaan. Jika semakin topik itu mengarah kearah yang
negatif maka semakin kecil pula untuk suatu individu mengungkapkan dirinya kepada orang lain.c.
Tingkatan-tingkatan Keterbukaan DiriSebuah pengungkapan dari keterbukaan diri memiliki tingkatan
dalam komunikasi interpersonal, seperti yang diungkapkan Powell (dalam Suciati, 2016), Powell
mengungkapkan ada lima tingkatan, yaitu:1) Basa-basiBasa-basi dilakukan dalam taraf awal perkenalan.
Hal ini merupakan sebuah tingkat pengungkapan diri yang paling dasar.2) Membicarakan orang
lainMembicarakan orang lain adalah suatu pembicaraan yang memiliki tingkatan lebih dibandingkan
dengan basa-basi,dimana seorang individu ini belum mengungkapkan sebuah engungkapan dari dalam
dirinya.3) Menyatakan gagasan atau pendapat

Di taraf menyatakan gagasan dan pendapat berarti seorang individu sudah mulai membuka dirinya
terhadap suatu objek, yang menandakan hubungannya semakin erat.

permasalahan ummatnya. Baik yang datang secara pribadi maupun masalah

sosial. Beliau juga dengan cerdas dan tepat memberikan solusi sesuai dengan

latar belakang klien tanpa menyimpang dari agama. Sehingga sebagai


konselor islami dalam melakukan konseling yang islami hendaknya

mencontoh teladan Rasulullah SAW. Lebih tepatnya dalam makalah ini

dibahas mengenai prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi konseling.

Komunikasi Konseling terdiri dari dua kata, yakni ‚Komunikasi‛ dan

‚Konseling‛. Keduanya memiliki arti yang berbeda dan tidak saling terikat

apabila dipisahkan menjadi dua kata. Namun apabila di gabungkan akan

menjadi padu dan saling berkaitan.

1. Pengertian Komunikasi

Frank Dance mencoba memberikan tiga konseptual yang

membentuk dimensi dasar komunikasi, yakni :

a. Dimensi Pengamatan Atau Keringkasan yaitu definisi komunikasi

berdasarkan kategori pengertian yang masih umum, luas dan bebas.

Misalnya, definisi komunikasi sebagai proses penyatuan antara

bagian bagian yang terputus, dalam hal ini adalah antara invidu yang

satu dengan yang lain saling bersambung oleh karena adanya

komunikasi.

b. Dimensi Tujuan yaitu dimensi definisi komunikasi yang

menggambarkan proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan

maksud tertentu. Misalnya, definisi komunikasi yang menerangkan

tentang ‚situasi-situasi tersebut merupakan sebuah sumber yang

mengirimkan sebuah pesan kepada penerima dengan tujuan tertentu

untuk mempengaruhi perilaku penerima‛.

c. Dimensi Penilaian Normatif adalah definisi komunikasi yang

menyertakan pernyataan tentang keberhasilan, kefektifan, atau

ketepatan. Misalnya,komunikasi didefinisikan ‚komunikasi


merupakan pertukaran sebuah pemikiran atau gaga-san‛. Asumsinya

adalah sebuah pemikiran atau gagasan ber-hasil ditukarkan.257

Beberapa ahli yang lain pun menyumbangkan pemikirannya

mengenai definisi komunikasi. Diantaranya adalah:258

a. Carl I. Hovland

Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang

menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku oranga lain.

b. Everett M. Rogers

Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

mengubah tingkah laku mereka.

c. McLaughlin

Komunikasi adalah saling menukar ide-ide dengan cara apa saja

yang efektif.

d. Himstreet dan Baty

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara

dua orang atau lebih melalui suatu sistem simbol-simbol, isyarat-

isyarat, dan perilaku yang sudah lazim.

e. Onong Uchjana Effendy

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk

lambang ber-makna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide,

informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang

dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap

muka maupun tak langsung melalui media dengan tujuan mengubah

sikap pandangan atau perilaku.


257

Stephen W. Little Jhon & Karen A. Foss, Teori komunikasi, (Jakarta: PT. Salemba

Humanika, 2009), 4-5.

258

Ali Nurdin, dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press), 11.

Dari definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah penyampian suatu ide, pesan , informasi melalui sutu simbol atau

isyarat dari individu ke individu yang lain sehingga berdampak pada

perubahan tingkah laku.

2. Pengertian Konseling

Pendapat para ahli mengenai pengertian konseling adalah sebagai

berikut :259

a. Lewis

Konseling merupakan proses mengenai individu yang sedang

mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah

laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalu interaksi

dengan seseorang yang tidak bermasalah yang menyediakan

informasi dan reaksi reaksi yang merangsang klien untuk

mengembangkan tingkah laku yang memungkinkannya berperan

secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

b. Division of Counseling Psychology

Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu

mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk dan

untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang


dimilikinya. Proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.

c. Maclean

Konseling merupakan suatu proses yang terjadi dalam

hubungan tatap muka antara seseorang individu yang terganggu oleh

karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan

seseorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang telah terlatih

dan berpengalaman membantu orang lain mencappai pemecahan-

pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi.

d. Ahmad Juntika Nur Ihsan

Konseling berarti upaya membantu individu melalui proses

interaksi yang bersifat pribadi antara konselor (individu yang

memiliki keahlian dalam mengarahkan pihak yang memiliki maslah)

dan konseli (individu yang sedang memiliki maslah) mampu

memahami dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu membuat

keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya

sehingga konseli merasa bahagiadan efektif perilakunya.260

Dari definisi konseling yang dipapakarkan oleh para ahli, dapat

disimpulkan bahwa konseling merupakan upaya pemberian bantuan

kepada individu yang sedang mengalami sebuah masalah atau hambatan

dalam proses perkembangannya (klien) oleh individu lain yang sudah

terlatih dan profeisonal dalam mengarahkan klien (konselor) dengan

proses tatap muka agar klien mampu memahami dirinya sendiri guna

penyelesaian masalah dan hambatannya agar tidak terjadi hal yang serupa

di waktu yang akan datang.


3. Pengertian Komunikasi Konseling

Merujuk pada pengertian-pengertian komunikasi dan konseling

diatas, dapat ditarik benang merah bahwasannya komunikasi konseling

adalah penyampaian pesan, ide atau informasi antara konselor dengan

klien selama proses pemberian bantuan berlangsung, yang berdampak

pada perubahan tingkah laku dari keduanya.

Pemberian umpan balik merupakan metode yang sangat ampuh

untuk meningkatkan mutu komunikasi. Seseorang pengirim biasanya

ingin tahu bagaimana pesan yang dikirimkannya itu akhirnya ditangkap.

Biasanya ia akan mencari tanda-tanda yang bentuknya bisa beraneka

ragam.

Mungkin berupa tanggapan verbal sebagaimana terjadi bila

penerima meberikan jawaban. Mungkin juga berupa tangggapan non

verbal seperti pelaksanaan isi pesan, anggukan kepala, ekspresi wajah

yang mnunjukkan bahwa penerima memahami isi pesan atau tidak

memahaminya, menerima, mempertanyakan, atau bahkan menolak pesan

yang disampaikan. Komunikasi yang efektif terjadi apabila pesan dapat

diterima, dimengerti, dan dipahami sebgaimana yang dimaksud oleh

penerimanya.

Dalam prosesnya, klien mengungkapkan pesan mengenai

masalahnya kepada konselor dengan harapan adanya respon dari konselor

terhadap masalah yang dialaminya tersebut. Sebaliknya konselor

menyampaikan pesan-pesannya agar klien bersifat terbuka kepadanya dan


diharapkan dapat terjadinya perubahan perilaku klien yang lebih baik

yang dapat mendukung pemecahan masalah klien.

Komunikasi konseling dapat dilaksanakan baik secara verbal

maupun non verbal atau secara dialog dan bahasa tubuh dalam suatu

tujuan bersama yakni pemecahan masalah klien dan dapat membuat

keputusan yang tepat.

B. Keterampilan-keterampilan Komunikasi Konseling

Untuk dapat melaksanakan komunikasi dengan baik, seseorang konselor

dituntut untuk mengenal keterampilan berkomunikasi secara efektif.

Penguasaan materi dan keterampilan ini diwujudkan dalam praktik

berkomunikasi seccara efektif dalam suatu proses konseling. Apabila konselor

mampu menerapkan keterampilan komunikasi dalam proses konseling,

konselor dapat mengeksplorasi masalah klien dan mampu menetapkan tujuan

konseling.

Keterampilan-keterampilan komseling tersebut diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Penghampiran (attending)

Attending merupakan keterampilan dasar dalam setiap proses

komunikasi yang bersifat dialogis sebagai pembukaan untuk memulai

suatu komunikasi. Sebagai orang yang datang, klien juga bisa disebut

sebagai tamu yang wajib dihargai dan diterima dengan baik.

Keterampilan attending merupakan keterampilan berkomunikasi

secara verbal dan non-verbal sehingga memberikan kemungkinan klien

memberikan perhatian kepada konselor pada tahap paling awal. Bila hal
ini berhasil dilakukan dengan baik, maka hal itu akan menjadi awal bagi

poses komunikasi selanjutnya.

Berikut adalah cara-cara penghampiran (attending yang baik):

a. Komunikasi verbal

Komunikasiverbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan

komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau

lisan.Dalam proses konseling, yang tergolong komunikasi verbal

adalah sapaan awal.

2. Komunikasi non-verbal

Beberapa bentuk komunikasi non-verbal adalah

a. Ekspresi wajah

Pesan tubuh dapat disampaikan lewat ekspresi wajah. Karena

itu banyak orang yang mengatakan ‚Ekspresi wajah telah

mengatakan segalnya‛. Hanya dapat melalui ekspresi wajah konselor

dapat menunjukkan bahwa dirinya bersikap empati atau siap sedia

membantu klien. Ataupun bisa juga dengan ekspresi wajah klien,

konselor dapat melihat apakah ia sedang bahagia, sedih, marah,

takjub ataupun perasaan lainnya287

b. Gaze

Gaze adalah memandang orang lain di daerah wajahnya. Hal

tersebut merupakan cara yang dapat menunjukkan ketertarikan pada

orang lain. Gaze dapat dilakukan oleh konselor saat klien sedang

berbicara maupun sebaliknya.

c. Kontak mata
Kontak mata merupakan cara yang lebih langsung dilakukan daripada gaze. Kontak mata dapat
menunjukan ekspresi kemarahan,

ketertarikan atau yang lainnya.

d. Gesture

Gesture merupakan gerakan fisik yang dapat membingkai atau

mengilustrasikan kata kata yang datang sebelum, selama, atau

sesudah berbicara.288

e. Postur

Postur tubuh secara tidak didasadari dapat mengirinkan pesan

kepada lawan bicara melalui sebuah presepsi.

287

Richard Nelson, PengantarKeterampilanKonseling, 20.

288

Ibid. 21.

f. Kedekatan fisik

Dalam berkomunikasi terdapat derajat fisik yang dapat

mengukur seberapa dekatkah seseorang dengan orang lain. Untuk

hubungan konselor dan klien yang bisa jadi mereka baru bertemu satu

sama lain, derajat kedekatan yang kecil dapat membuat satu sama

lain merasa kurang nyaman.

g. Pakaian

Pakaian dapat menunjukkan pesan pesan berupa apa yang ia

kerjakan dan berkaitan dengan posisi sosial dan profesi seseorang.

Konselor pun perlu menggunakan pakaian yang sesuai dengan klien.


h. Cara berdandan

Cara berdandan dapat menunjukkan bagaimana seseorang

merawwat diirinya. Bersih atau tidak, rapi atau berantakan. Gaya

rambut pun dapat menunjukkan karakter seseorang.

Definisi Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling
berkomunikasi. Pengertian proses mengacu pada perubahan dan tindakan (action) yang berlangsung
terus-menerus. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan
dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam
proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman di antara orang-orang yang berkomunikasi terhadap
pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.

Beberapa teori tentang pengertian komunikasi antarpribadi:

- Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara
dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004).
Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) merujuk pada komunikasi yang terjadi secara
berlangsung antara dua orang.

- Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk
mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. (Burgon &
Huffner, 2002)

- Definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting
pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan)
(McDavid & Harari).
- Komunikasi antarpribadi menurut De vito (1976) dalam Liliweri (1991:12) merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek atau
umpan balik yang langsung.

- Komunikasi interpersonal diartikan Mulyana (2000:73) sebagai komunikasi antara orang-orang


secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Mulyana menjelaskan bentuk khusus dari komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi diadik yang hanya melibatkan dua orang, seperti seorang guru dan
siswa. Komunikasi demikian menunjukkan pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang
dekat, saling mengirim dan menerima pesan, baik verbal maupun nonverbal secara simultan dan
spontan.

Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 5 hal tertentu yang perlu diperhatikan dalam
mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :

1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Misalnya dialog antara dua orang.

2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka.

3. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku) , kadang-kadang menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.

4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam suatu
masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

5. Terjadi proses pertukaran makna antar orang yang saling berkomunikasi, yaitu tindakan
menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik dan akhirnya terjadi kesamaan pemahaman
antara orang yang berkomunikasi.

B. Karakteristik Komunikasi Antarpribadi

Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi yaitu :

1. Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self).

Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri
kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. Contoh : ketika kita berbicara
dengan orang lain, maka kita akan mengungkapkan apa yang kita persepsikan

2. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional.


Anggapan ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan
dan menerima pesan. Contoh : ketika dua orang sedang berkomunikasi, tentu adanya saling bertukar
pikiran, perasaan dll.

3. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi.

Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi
juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita dengan partner tersebut.
Contoh : hubungan persahabatan, keluarga, rekan kerja, teman bermain dll.

4. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang


berkomunikasi. Contoh : A dan B ketika berdialog selalu berdekatan supaya bisa di dengar.

5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya
(interdependen) dalam proses komunikasi. Contoh : dialog antara A dan B satu sama lain saling
bergantungan.

6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang (irreversible).

Jika kita salah menguapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita dapat minta maaf dan
diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak
dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang sama, karena dalam
proses komunikasi antar manusia, hal ini akan sangat tergantung dari respons partner komunikasi kita.

2. Keterbukaan Diri (Self Disclosure)


a. Pengertian Keterbukaan / Pengungkapan Diri
De Vito (2013:211) mengatakan bahwa, Keterbukaan atau

pengungkapan diri berarti adalah pengkomunikasian seorang individu


terhadap orang lain. Seorang individu yang mengkomunikasikan sebuah informasi tentang dirinya
kepada individu lain yang biasanya tidak diketahui oleh semua individu lain. Informasi yang dikatakan
biasanya melibatkan:

1) Melibatkan tentang nilai-nilai, keyakinan, keinginan.

2) Melibatkan tentang perilaku.


3) Meilbatkan tentang kualitas diri dan sebuah karakteristik.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPILAN
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicati” yang berarti “sama” yang lebih lanjut
diartikan “sama makna”.

Sedangkan konseling ialah proses tatap muka atau pemberian bantuan oleh konselor terhadap konseli
agar konseli bisa memahami masalahnya dan mengatasi masalahnya. Dalam konseling proses bantuan
atau konseling dilakukan dengan menggunakan percakapan atau dalam kata lain komunikasi, sehingga
komunikasi sangat erat sekali hubungannya dengan konseling.

Komunikasi konseling ialah segala hal yang berkaitan dengan komunikasi yang berlangsung dan
dilakukan dalam upaya melakukan prosess bimbingan dan konseling antara konselor dan klien.

Komunikasi sangat erat kaitannya dengan interaksi, walupun dalam pendalamannya mengandung arti
yang brbeda, interaksiialah hubungan antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam
organisasi kekaryaan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja Rasdakarya

Liliweri, Allo. 1994. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya

Rakhmat, Jalaludin. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sendjaja. 1994. Teori-teori Komunikasi. Jakarta: Univeritas Terbuka.


Surya, Moh. 2003. Psikologi konseling. Bandung: Pustaka bani Quraisy.

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai