Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PROGRAM DAN

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Dosen Pengampu : Hamdi Jaspendi, S.Pd.I

Di Susun Oleh :

1. Anita 2017043077 8. Wati 20170413165


9. Sumiati 20170413146
2. Icha Amelia 2017043198
10. Lina Mardiana 20170413106
3. Linda (Leman) 2017043109 11. Santi Martina 20170413125
12. Sundus 20170413157
4. Jumila 20170413103
13. Huana 20170413095
5. Lusia Ningsih 20170413112 14. Linda Diana Susanti 20170413107
6. Jaeti Andreani 20170413102
7. Lailatul Isnaini 20170413108

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
AHSANTA JAMBI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “Perencanaan Program dan Bimbingan Konseling di
Sekolah”. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian Bapak/Ibu dan mudah-mudahan isi dari makalah penulis ini dapat di
ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini terselesaikan.
Terima Kasih

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar Isi.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2

A............................................................................................................................Penge
rtian Bimbingan..................................................................................................... 1
B............................................................................................................................Tujuaa
n Bimbingan dan Konseling.................................................................................. 3
C............................................................................................................................Fungsi
Bimbingan dan Konseling..................................................................................... 3
D............................................................................................................................Prosed
ur Umum Pelaksanaan Bimbingan Konseling...................................................... 5
E............................................................................................................................Forma
t Perencanaan Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling....................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin hari semakin


berkembang seperti tanpa batas ruang dan waktu, bahkan dapat diakses dengan cepat dimana
saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Setiap orang dituntut untuk dapat menyikapi dengan
cepat dan tepat segala dampak negatif yang ditimbulkan, baik untuk diri sendiri maupun bagi
orang lain. Apalagi dengan perkembangan dunia pendidikan, jarak, ruang, dan waktu bukan
lagi merupakan penghalang bagi manusia untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di
berbagi penjuru dunia.
Misalnya kejadian di luar negeri maupun di dalam negeri dapat diakses dengan cepat
melalui media elektronik yang serba canggih. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan
konseling sangat diperlukan sebagai sarana dalam menyikapi perkembangan dan konseling
sangat diperlukan sebagai sarana dalam membantu (to help) peserta didik agar tidak salah
langkah dalam menyikapi perkembangan dunia yang semakin canggih.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan
Sebelum mempelajari materi bimbingan dan konseling lebih jauh dan mendalam, mari
kita perhatikan pendapat para pakar yang menyampaikan pengertian tentang bimbingan
secara umum dibawah ini:
Jones (1963: 25) memberikan pengertian bimbingan adalah bimbingan merupakan
bantuan kepada individu dalam membuat suatu pilihan yang cerdas atau tepat dalam
penyesuaian kehidupan mereka. Selanjutnya pula dikatakan bahwa kemampuan itu bukan
merupakan faktor bawaan, tetapi harus dikembangkan.1
Tujuan yang sangat mendasar bagi bimbingan menurut jones adalah mengembangkan
setiap individu untuk mencapai batas yang optimal, yaitu dapat memecahkan
permasalahannya sendiri dan membuat keputusan yang sesuai dengan keadaan dirinya
sendiri. Dengan demikian, suatu keputusan yang diambil bukan merupakan hasil
pelaksanaan seseorang guru dan orang tua, melainkan datang dari dalam diri sendiri setelah
memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Hamrin (1947) mengemukakan pengertian tentang bimbingan yaitu membantu
memecahkan masalah seseorang sehingga dapat membuat keputusan yang tepat atau dengan
kata dengan bimbingan diharapkan memperoleh sebuah solusi dan perencanaan yang tepat.
Solusi dan perencanaan yang tepat ini dapat diartikan untuk masa kini dan masa yang akan
datang peserta didik atau dengan bahasa lain, pembimbing harus dapat memberikan
gambaran tentang cara pandang yang salah untuk mempersiapkan masa yang akan datang,
yang tadinya peserta didik sebagian besar berparadigma “bagaimana nanti” diubah kedalam
paradigma “nanati bagaimaan”.
Sedangkan menurut Sunaryo Kartadinata (1998: 3) memberikan pengertian bimbingan
adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan yang optimal.2
Sedangkan Rochman Natawidjaja (1987: 37) memberikan pengertian bimbingan sebagai
suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan

1 Jones, J.J, Secondary School Administration, (New York: McGraw Hill Book Company, 1963), hal. 25.

2 Sunaryo Kartadinata, Kompilasi Perkuliahan Konseling Lintas Budaya, (Makalah Pada Perkuliahan Program
Pascasarjana UPI Bandung, 2008), hal. 3.
2
dirinya dan bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya.3
Sedangkan menurut Sutirna (2012:7) menyebutkan bimbingan adalah bantuan atau
perolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang memerlukannya. Perkataan
membantu dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian
peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi, dalam hal ini
pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau keputusan dari orang yang
dibimbingnya. Yang menentukan pilihan atau keputusan adalah individu itu sendiri. Bantuan
atau pertolongan merupakan hal yang pokok dalam bimbingan. Namun, perlu diperhatikan
tidak semua pertolongan atau bantuan dapat disebut dengan bimbingan, seperti membantu
anak yang jatuh agar bangkit kembali. Pertolongan atau bantuan yang dikatakan sebagai
bimbingan adalah mempunyai sifat-sifat lain yang harus dipenuhi.4

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah agar konseli (peserta didik) dapat
merencanakan kegiatan penyelesaian studi:
1. Perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.5

C. Fungsi Bimbingan dan Konseling


Fungsi bimbingan dan konseling ada beberapa macam diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (konseli) dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

2. Fungsi fasilitas

3 Rochman Natawijaya, Pendekatan-pendekatan Dalam Penyuluhan Kelompok, (Jakarta: Depdikbud Dirjen


Dikdasmen, 1987), hal. 37.

4 Sutirna, Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal, (Yogyakarta: Penerbit
Andi Publiser, 2012), hal. 7.

5 Ibid, hal. 18.


3
Yaitu memberikan kemudahan kepada konseling mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
3. Fungsi penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
4. Fungsi penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian.
5. Fungsi adaptasi
Yaitu fungis yang membantu para pelaksana pendidikan kepala sekolah atau kepala
penyelenggara program Paket B dan staf dan tutor untuk menyesuaikan progarm
pendidikan.
6. Fungsi pencegahan
Yaitu fungsi yang berkaitan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya supaya tidak dialami
oleh konseli.
7. Fungsi perbaikan
8. Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak (berkehendak).
9. Fungsi penyembuhan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat
dengan upaya memberikan bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik
menyangkut aspek sosial pribadi, belajar dan karir.
10. Fungsi pemeliharaan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga
dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercapai dalam dirinya.
11.Fungsi pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih pro aktif dari fungsi-fungsi
lainnya.6

D. Prosedur Umum Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (BK)


Prosedur umum pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di berbagai bidang
dapat diperhatikan dalam bagan berikut:
Prosedur pelaksanaan layanan umum bimbingan dan konseling dapat diperhatikan
dalam uraian berikut:
1. Identifikasi kasus

6 Ibid, hal. 22-23.


4
Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan peserta
didik/masyarakat/pekrja/orang yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan
konseling.
2. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah lanjutan setelah mengidentifikasi kasus yang
ditemukan serta merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau
masalah yang dihadapi peserta didik/masyarakat/orang.
3. Melakukan diagnosis
Melakukan sebuah diagnosis merupakan sebuah upaya untuk menemukan faktor-faktor
penyebab atau latar belakang timbulnya masalah peserta didik.
4. Remidial dan alih tangan kasus
Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem
pembelajaran dan masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau konselor,
pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu
sendiri.
5. Evaluasi dan follow up
Evaluasi dan follow up merupakan langkah terakhir dalam prosedur pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Cara manapun yang ditempuh seyogyanya dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut untuk melihat pengaruh tindakna bantuan yang telah diberikan terhadap
pemecahan masalah yang dihadapi oleh peserta didik.7

E. Format Rencana Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Format rencana pelaksanaan bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan
konseling perkembangan. Berorientasi pada fungsi perkembangan dan preventif
(pencegahan), pelaksanaan bimbingan dan konseling lebih mengarah kepada upaya
menfasilitasi konseli (peserta didik) agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya (meliputi aspek fisik, emosi, intelektual, sosial,
moral spiritual).
Tujuan bimbingan dan konseling yaitu membantu konseli agar dapat mencapai tugas-
tugas perkembangan yang meliputi aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Komponen program bimbingan dan konseling terdiri dari:
1. Pelayanan dasar bimbingan
2. Pelayanan responsif
3. Perencanaan individual
4. Dukungan sistem.
Sedangkan prosedur pelayanan Bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut:

7 Ibid, hal.175-179.
5
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Analisis
5. Tindak lanjut.

Salah satu kegiatan yang harus dibuat dalam perencanaan adalah membuat RPP-BK
(Rencana Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling) yang dibuat oleh guru sesuai
dengan hasil temuan. Tujuannya adalah memahami hakikat RPP BK, memahami prosedur
pengembangan RPP BK, dan melalui latihan dapat mengembangkan RPP BK untuk satu
topik layanan.
Dalam memahami hakikat RPP BK, ada beberapa istilah yang pernah kita kenal, seperti
satuan bimbingan (satbim), satuan layanan (satalan), rencana pelaksanaan program
bimbingan dan konseling (RPP BK), dan bagi guru bidang studi RPP (Rencana Program
Pembelajaran) dan satuan pelajaran (Satpel). Dalam batasan ilmiah, RPPBK merupakan
rincian program BK yang berisi kompetisi/tujuan yang akan dicapai, materi, strategi, dan
evaluasi yang akan dilaksanakan dalam memberikan suatu layanan bimbingan kepada konseli
(peserta didik).8

8 Ibid, hal. 180.


6
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Tujuan bimbingan
dan konseling yaitu membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangan yang
meliputi aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Komponen program bimbingan dan
konseling terdiri dari Pelayanan dasar bimbingan, Pelayanan responsif, Perencanaan
individual dan Dukungan sistem.
Salah satu kegiatan yang harus dibuat dalam perencanaan adalah membuat RPP-BK
(Rencana Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling) yang dibuat oleh guru sesuai
dengan hasil temuan. Tujuannya adalah memahami hakikat RPP BK, memahami prosedur
pengembangan RPP BK, dan melalui latihan dapat mengembangkan RPP BK untuk satu
topik layanan. Sedangkan prosedur pelayanan Bimbingan dan konseling yaitu Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Analisis dan Tindak lanjut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jones, J.J, Secondary School Administration, (New York: McGraw Hill Book Company,
1963).
Rochman Natawijaya, Pendekatan-pendekatan Dalam Penyuluhan Kelompok, (Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikdasmen, 1987).
Sunaryo Kartadinata, Kompilasi Perkuliahan Konseling Lintas Budaya, (Makalah Pada
Perkuliahan Program Pascasarjana UPI Bandung, 2008).
Sutirna, Bimbingan dan Konseling: Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal,
(Yogyakarta: Penerbit Andi Publiser, 2012).

Anda mungkin juga menyukai