Anda di halaman 1dari 56

Tugas Pribadi E-Learning 3:

Selasa, 04 April 2020

MAKALAH
PENGEMBANGAN EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN FISIKA
“Komunikasi Personal dalam Pembelajaran Fisika”

OLEH :
LAURA ALIYAH AGNEZI (19175006)

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengembanan Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika ”Merancang
Komunkasi Personal dalam Pembelajaran Fisika”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembanan
Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika, Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S., dan Ibu
Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Padang, 04 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4
D. Manfaat Penulisan..............................................................................4
BAB II. LANDASAN TEORI...........................................................................5
A. Landasan Agama dan Landasan Yuridis............................................5
B. Komunikasi Personal.........................................................................9
C. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Kegunaannya..................15
D. Sasaran Komunikasi Personal............................................................19
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Personal................22
F. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi
Personal di Dalam Kelas....................................................................24
G. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal.............25
H. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal................................26
I. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal............28
J. Implementasi Asesmen Komunikasi Personal dalam Pembelajran...30
K. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran Fisika........32
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................33
A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, dan Kelebihan atau
Kekurangan dari Komunikasi Personal.............................................33
B. Contoh Rubrik Komunikasi Personal................................................40
BAB IV. PENUTUP...........................................................................................47
A. Kesimpulan........................................................................................47
B. Saran..................................................................................................47

ii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................48

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Roket Sederhana................................................................................45

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal..............................20


Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk dan Kelebihan atau Kekurangan
dari Komunikasi Personal......................................................................34
Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium............................................................46

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses terencana untuk mengembangkan seluruh
potensi yang dimiliki peserta didik. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 dinyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Kurikulum suatu bagian dari sistem pendidikan yang diharapkan mampu
mengembangkan pola pikir dan sikap peserta didik yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja
dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha pendidik untuk membuat
belajar para peserta didiknya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak
menghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya. Kegiatan belajar hanya
akan berhasil jika si pembelajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak
lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri peserta didik secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Implementasi Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan
teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil

1
belajar pada Sekolah Menengah Atas, selain dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat. Penilaian oleh pendidik dan
satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam
rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat
merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.
Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi yang paling penting dan harus
dilakukan oleh sesama manusia. Pada dasarnya komunikasi tidak hanya dilakukan
secara vertikal yaitu antar sesama manusia, akan tetapi bisa dilakukan secara
horizontal. Misalnya komunikasi kita dengan Allah SWT. Sebagai makhluk yang
beragama kita pasti sering berkomunikasi dengan Allah SWT untuk mencurahkan
segala ganjalan di dalam hati ataupun untuk meminta sesuatu. Begitu pula
komunikasi antar manusia. Tujuan kita berkomunikasi adalah untuk
menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran kita atau akan menyampaikan keluh
kesah. Pada dasarnya ketika kita melakukan komunikasi kita mengadakan
tindakan dengan tujuan agar orang lain tahu apa yang ada dalam pikiran kita.
Komunikasi adalah suatu tindakan yang sangat sering kita lakukan. Hampir setiap
saat kita melakukan proses komunikasi. Dalam komunikasi ada dua pihak yang
terkait yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator adalah seseorang yang
berperan menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, sedangkan komunikan
adalah pihak yang berperan mendengarkan.
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal merupakan kegiatan
sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial.
Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar
dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain.
Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang
paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami
perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang
terbuka yang disebabkan adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan
pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif yang
harus dimiliki seorang manusia.

2
Efektifivas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauh mana
tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah
mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya,
maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga
tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti
pesan tersebut, maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan
informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti,
penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun
komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal,
misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang
adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam
berkomunikasi (communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki
communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan
gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka
pakai sudah benar.
Hasil asesmen yang baik sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
keterampilan guru dalam menentukan dan mengembangkan jenis assesmen dalam
mengukur kompetensi siswa. Banyak jenis dan bentuk pengukuran yang terdapat
dalam assesmen, salah satunya adalah komunikasi personal. Bentuk asesmen ini
masih jarang dilakukan oleh guru karena keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan guru tentang asesmen ini. Komunikasi personal sebagai bentuk
asesmen alternatif yang dapat digunakan guru untuk melengkapi pengukuran
pencapaian siswa sehingga kompetensi sebenarnya dari siswa dapat tergambar
dengan nyata.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjabarkan komunikasi
personal, bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya, memadukan

3
komunikasi personal dengan pembelajaran serta bagaimana implementasi
komunikasi personal di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah.
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi personal?
2. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya?
3. Bagaimana cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah.
1. Mengetahui pengertian komunikasi personal.
2. Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya.
3. Mengetahui cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah.
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang komunikasi personal, bentuk dan
jenis serta fungsi komunikasi.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Pengembangan Evaluasi
dan Proses Pembelajaran Fisika.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Agama dan Landasan Yuridis


1. Landasan Agama
Mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan
betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus
belajar, maka Islampun telah mengatur dan menggariskan kepada ummatnya agar
mereka menjadi ummat yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala
hal) dan agar mereka tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber
pengetahuan berdasarkan urutan kebenarannya Al-Qur’an dan Sunnah. Allah
SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjadikan al-Qur’an dan Sunnah
sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan keduanya adalah
langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasannya, sehingga terjaga dari
kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun, karena ia diturunkan
dari Yang Maha Berilmu dan Yang Maha Adil. Sehingga tentang kewajiban
mengambil ilmu dari keduanya, disampaikan Allah SWT melalui berbagai
perintah untuk memikirkan ayat-ayat-Nya Dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut
ayat 2-3 :

Artinya :“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)


mengatakan: "Kami Telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
(QS : 29:2-3)

5
Ayat ini menjelaskan fungsi test adalah untuk mengukur prestasi. Ukuran prestasi
seorang hamba dimata Allah SWT diantaranya adalah membedakan hamba yang
keimanannya dusta dengan yang benar-benar beriman. Test dalam pembelajaran
fisika itu adalah untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Peserta didik
mana yang benar-benar menguasai kompetensi dan mana yang perlu diremedial.
Sejalan dengan Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 22-24:

Artinya : “Kepada para malaikat diperintahkan, kumpulkanlah orang-orang yang


dzalim beserta teman sejawat merekadan sembah-sembahan
yangselalu mereka sembah selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada
mereka jalan ke neraka. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian
karena mereka sesungguhnya mereka akan ditanya dimintai
pertanggungjawaban.” (QS. AS-Shaffat: 22-24)

Ayat ini menjelaskan bahwa di akhirat kelak setiap manusia akan dimintai
pertanggung jawaban atas perbuatan mereka selama di dunia. Begitu juga
karakteristik test yang baik memiliki praktikabilitas yang mudah memeriksanya
dan memiliki petunjuk – petunjuk yang jelas. Allah SWT dengan kuasanya adalah
mudah bagi-Nya untuk memeriksa amalan hambaNya selama hidup di dunia.

6
Pentingnya ujian dalam kehidupan manusia.Seperti yang dijelaskan, bahwa
hidup dan mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia,
agar Dia tahu siapa yang terbaik di antara mereka. Begitulah yang dikatakan Allah
SWT dalam Al Qur’an Surat Al-Mulk ayat 2: Dengan demikian, kehidupan di
dunia ini adalah ujian yang tidak akan pernah berakhir, sampai datangnya
kematian sebagai akhir “drama” kehidupan manusia di pentas dunia.

2. Landasan Yuridis
Peraturan Menteri Pendidikan dan KebuKurikulum 2013 dikembangkan
untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan peradaban dunia.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Mendiknas. Nomor: 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional Penilaian Pendidikan. “Penilaian
pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; Penilaian hasil belajar
peserta didik dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang
berlaku secara nasional; Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik Penilaian dapat berupa ulangan dan atau
ujian. Salah satu bentuk asesmen yang biasa digunakan dalam evaluasi mata
pelajaran IPA adalah asesmen esai Prinsip Penilaian (Sahih, Objektif, Adil,

7
Terpadu, Terbuka, Menyeluruh dan berkesinambungan, Sistematis, Beracuan
Kriteria, dan Akuntabel).”
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. BAB VI PROSEDUR
PENILAIAN Pasal 12 poin 2 2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui
tahapan: a. menyusun perencanaan penilaian; b. mengembangkan instrumen
penilaian; c. melaksanakan penilaian; d. memanfaatkan hasil penilaian; dan e.
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
halaman 9.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah meliputi aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
Prinsip penilaian hasil belajar:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

8
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir
semester, akhir tahun. Dan/atau kenaikan kelas.

B. Komunikasi Personal
1. Pengertian Komunikasi Personal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Banyak pendapat dari berbagai pakar mengenai definisi
komunikasi, namun jika diperhatikan dengan seksama dari berbagai pendapat
tersebut mempunyai maksud yang hamper sama. Menurut Hardjana dujytuo ikeg
Ebdabg Kestaru G (2003) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin
yaitu cum, sebuah kata bilangan yagn berarti satu. Dua kata tersebut membentuk
kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan,
atau hubungan.
Evertt M, Rogers mendefenisikan komunikasi sebagai proses yang di
dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima

9
dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh
Theofore Herbert ia mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di
dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseroang kepada
orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain
definisi yang telah dikemukakan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal
yaitu Wilbur Schramm menyatakan komunikasi merupakan tindakan
melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan;
pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi
arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima (Suranto: 2005)
Masih banyak definisi komunikasi yang disampaikan oleh para ahli
diantaranya:
1. Musa dkk(2012) mendefinisikan kata komunikasi sebagai proses penyampaian
suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara lisan) maupun
tidak langsung (melalui media); proses penyampaian bentuk interaksi gagasan
kepada orang lain dan proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang
disampaikan, baik sengaja maupun tidak disengaja.
2. Wood (2013) komunikasi adalah sebuah proses sistematis dimana orang
berinteraksi dengan dan melalui symbol untuk menciptakan dan menafsirkan
makna.
3. Yosal dkk (2013) dalam proses komunikasi yang kita jalankan, bisa saja
muncul gangguan (noise) komunikasi. Gangguan komunikasi ini bisa kita
pahami sebagai “segala sesuatu yang membelokkan maksud pengiriman pesan
dan segala sesuatu yang menghambat penerimaan pesan seperti yang
dimaksudkan pengirim pesan”. Ahli-ahli komunikasi mengelompokkan
gangguan komunikasi ini menjadi gangguan fisik (ada orang lain berbicara),
psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), dan gangguan semantik
(salah mengartikan makna).
4. Wina (2014) komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber
ke penerima pesan dengan maksud untuyk memengaruhi penerima pesan.

10
Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari aktivitas penerima pesan melalui
feedback yang dilakukanya, misalnya dengan bertanya, menjawab atau
melaksanakan pesan yang disampaikan.dari respon penerima tersebut, akan
terjadi umpan balik yang menunjukkan adanya efektivitas komunikasi.
5. Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) Personal communication is
the assessment method, in our experience, that is the most underutilized.
Personal communication is communicating with students verbally for the sake
of assessing knowledge. Personal komunikasi adalah slah satu metode
penilaian. Personal komunikasi dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengannpeserta didik secara lisan untuk menilai pengetahuannya.
6. Carl I. Hovland (dalam Zamroni, 2009) “communication is the process by
which an individual transmit stimulus (usually verbal symbols) to modify the
behavior of another individuals”.
Asesmen komunikasi personal menurut Stiggins adalah salah satu bentuk
asesmen alternatif yagn dapat memberikan informasi penting dari peserta didik
dalam pembelajaran seperti penguasaan subjek materi, penalaran, pemecahan
masalah, pengetahuan prosedural, kemampuan penciptaan produk dan sikap
melalui komunikasi antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik atau komunikasi dengan yang lainnya. Asesmen ini hampir sama dengan
performance asesmen tapi berbeda dalam hal pengaplikasiannya karena pada
dasarnya ini lebih menceritakan secara detail apa yang telah dicapai siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
Komunikasi personal merupakan salah satu bentuk asesmen alternatif yang
dilakukan dengan komunikasi melalui siswa atau antar siswa. Manfaat asesmen
komunikasi personal dapat digunakan sebagai:
1. Sebagai alat cek ganda asesmen lain
2. Memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana mestinya
3. Mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah peserta
didik, dan
4. Menilai prestasi peserta didik dalam partisipasinya dalam diskusi kelas

11
Menurut Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) “Personal
communication can be used to evaluate virtually any level of cognition. However.
there is an additional intent when using personal communication, such as
individualizing instruction, building relationships or developing student
comunication skilss”. Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi
semua level kognisi. Namun ada nilai tambahan ketika menggunakan komunikasi
personal yaitu membangung hubungan dan meningkatkan komunikasi skil peserta
didik.
Komunikasi secara garis besar dibagi menjadi tiga tingkatan yakni :
1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal terjadi didalam diri
individu, merupakan model jenis komunikasi di dalam diri seorang individu
atau dialog internal yang terjadi. Tujuan dari komunikasi interpersonal adalah
kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep
diri yang positif dan kesadaran diri yang datang melaui dialog internal dapat
membantu mengekespresikan diri kepada orang lain.
2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil. Komunikasi
interpersonal merupakan jenis komunikasi yang paling sering digunakan.
Komunikasi interpersonal yang sehat akan berguna dalam pemecahan
masalah, bertukar ide dan pikiran, pengambilan keputusan serta
perkembangan pribadi.
3. Komunikasi Publik Komunikasi publik adalah interaksi dengan sekumpulan
orang dalam jumlah yang besar. Menjadi seseorang komunikator yang
kompeten yang mampu menyampaikan pesan kepada komunikan
membutuhkan kemampuan untuk membayangkan dirinya berbicara pada
sebuah kelompok besar. Kemampuan seorang komunikator seperti
penggunaan postur, gerakan tubuh, dan nada bicara membantu seorang
komunikator untuk mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan. (Potter &
Perry, 2005)
Asesmen melalui komunikasi personal merupakan bentuk asesmen yang
bersifat subjektif, oleh karena itu perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan

12
baik sehingga mampu menjadi jaminan mutu. Beberapa pedoman penilaian pada
asesmen komunikasi personal:
1. Target pencapaian yang kita rencanakan terhadap peserta didik
2. Pertanyaan yang kita ajukan
3. Kriteria yang kita terapkan dalam mengevaluasi jawaban-jawaban
4. Record performance yang kita simpan
5. Cara kita di dalam mendapatkan kembali hasil yang baru digunakan
6. Menbuat interpretasi-interpretasi dari hasil tersebut
7. Berbagai cara di dalam kita menggunakan hasil tersebut
Selain pedoman penilaian, komunikasi personal memiliki beberapa teknik
yang dapat digunakan dalam aseamen, yaitu :
1. Membuat hubungan yang jelas dan kompleks antara strategi dan fokus
pertanyaan pada pengajaran.
2. Pertanyan yang sukar dapat diulang untuk menggali lebih dalam bagaimana
pemikiran peserta didik.
3. Asesmen kmunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, memberikan
keuntungan untuk menilai dan mempertimbangkan pencapaian, yaitu ketika
kita merasa perlu untuk memperoleh informasi yang lebih tentang pemikiran
peserta didik, kita dapat menggunakan kesempatan dengan baik dan
mengambil keuntungan dari kesempatan yang dapat diajarkan
4. Komunikasi personal hampir tidak terbatas kefleksibelannya dalam hal
aplikasinya sebagai asesmen kelas. Komunikasi personal dapat fokus pada
nilai outcomes, penilaian mikroskopik masing-masing peserta didik atau
kelompok. Peserta didik dapat merespon dengan sukarela atau kita
menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan pertanyaan
dapat berasal dari peserta didik atau guru.
5. Untuk pengguna assessmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi
peserta didik yang nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang
pencapaian dan perasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari

13
2. Fungsi dan Manfaat Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting diantaranya:
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak
tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya
2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas
apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan
memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara
komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan
dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan
bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan
efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas
sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan,
komunitas atau perkumpulan
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat
diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
Menurut Stiggins (2005) For gathering accurate information, personal
communication is a strong match to reasoning targets. Teachers can ask students
questions to probe more deeply into a response. Or, students can demonstrate
their solution to a problem, explaining their reasoning out loud as they go. The
drawbacks with using personal communication to assess reasoning proficiency
are, as always, the amount of time it takes and the record-keeping challenge it
poses. Yaitu komunikasi personal dapat digunakan untuk mengumpulkan

14
informasi yang akurat. Guru dapat mengunkan pertanyaan kepada peserta didik
untuk menyelidiki lebih dalam mengenai suatu tanggapan. Atau peserta didik
dapat menunjukkan solusi suatu masalah, menjelaskan alsan.
Menurut Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) “Personal
communication can be used to evaluate virtually any level of cognition. However.
there is an additional intent when using personal communication, such as
individualizing instruction, building relationships or developing student
comunication skilss”. Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi
semua level kognisi. Namun ada nilai tambahan ketika menggunakan komunikasi
personal yaitu membangung hubungan dan meningkatkan komunikasi skil peserta
didik.

C. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Penggunaannya


Ada 5 format komunikasi personal yang dapat digunakan untuk mengakses
pencapaian siswa yaitu bertanya, knferensi dan interviu, diskusi kelas, ujian lisan,
dan percakapan dengan yang lainnya.
1. Pengajaran Bertanya dan Menjawab (Instructional Question and Answer)
Ketika pembelajaran, guru dan peserta didik saling bertanya dan menjawab.
Kegiatan ini selain meningkatkan proses berfikir dan belajar juga memberikan
informasi mengenai pencapaian. Guru mendengar jawaban peserta didik,
menginterpretasikan dalam standar internal, dan mengambil inferensi pada level
perolehan peserta didik
Menurut Stiggins (2005) Instructional questions and answers have much
strength such as providing me with an ongoing feedback about my students'
achievement, probe reasoning and deepen their understanding and serves to give
me insights into how my students think. On the other hand, instructional questions
and answers have some weakness as it is time consuming and also it needs an
experienced teacher as unclear and prolonged questions can hinder students
focus on a relatively narrow range of acceptable responses. Pengajaran bertanya
dan menjawab memiliki banyak kekuatan salah satunya memberikan umpan balik

15
tentang prestasi peserta didik, selain itu dapt memperdalam penalaran dan
pemahaman peserta didik. disisi lain pengajaran bertanya dan menjawab memiliki
kelemahan yaitu memakan waktu dan guru harus berpengalaman.
Kunci keberhasilan penggunaan metoda asesmen ini, sementara
meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya antara lain (a) Merencanakan
pertanyaan kunci di awal pembelajaran untuk memastikan kesesuaian dengan
target dan kemampuan siswa (b) Menanyakan pertanyaan yang jelas dan singkat
yang membantu siswa memfokus pada kisaran yang relatif sempit dari respon
yang diterima. (c) Memeriksa variasi penalaran, tidak hanya recall fakta dan
informasi (d) Menanyakan pertanyaan pertama dan kemudian menunjuk siswa
yang akan menjawab, hal ini akan menjaga siswa tetap fokus. (e) Memanggil
siswa yang sukarela atau tidak sukarela. Hal ini juga akan menjaga siswa tetap
melakukan tugasnya. (f) Menyimpan mental record mengenai performa hanya
untuk sedikit siswa pada waktu pendek. Catatan tertulis sangat esensial untuk
sejumlah besar siswa dalam periode waktu yang lebih lama. (g) Pengakuan akan
respon benar atau bermutu tinggi; memeriksa respon yang tidak (h) Benar untuk
alasan yang mendasarinya. (i) Setelah pertanyaan diajukan, tunggu tiga sampai
lima detik untuk respon.
Menurut Rowe dalam Stiggins (1994) ada beberapa keuntungan dalam
penggunaan asesmen jenis ini diantaranya
a. Lama waktu respon siswa meningkat
b. Jumlah dari respon yang tidak diminta tapi sesuai meningkat
c. Kegagalan untuk merespon penurunan
d. Kepercayaan diri siswa meningkat
e. Kejadian respon kreatif, spekulatif meningkat
f. Interaksi berpusat pada siswa meningkat, sementara pembelajaran berpusat
pada guru menurun
g. Siswa mempertahankan inferensi lebih baik
h. Jumlah pertanyaan yang diajukan siswa meningkat
i. Siswa yang lamban berkontribusi lebih banyak
j. Masalah disiplin menurun

16
k. Guru cenderung untuk melihat kelas dengan jumlah siswa bekemampuan
akademik rendah hanya sedikit
l. Guru tidak lagi mengharap siswa pandai saja yang memberikan respon
2. Konferensi dan Interview (Conferences and Interviews)
Konferensi peserta didik, guru berperan sebagai audit terstruktur atau tidak
terstruktur mengenai pencapaian peserta didik, sasarannya adalah membicarakan
apa yang sudah dan apa yang belum dipelajari peserta didik. Guru dan peserta
didik berbicara langsung dan terbuka mengenai level perolehan peserta didik,
nyaman dengan materi yang dikuasai, kebutuhan khusus, minat, harapan dan/atau
topik lain yang berkaitan dengan pencapaian, yang berkonstribusi dengan
lingkungan pembelajaran yang efektif.. Efeknya, guru dan siswa berbicara
bersama-sama dalam usaha memahami bagaimana bekerja bersama secara efektif.
Fokus interviu atau konferensi dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kunci keberhasilan penggunaan konferensi antara lain (a) Kedua partisipan harus
terbuka, jujur dan berkeinginan untuk mengamati aspek nyata dan penting dari
pembelajaran. (b) Pertanyaan interview harus terfokus pada target pencapaian dan
tujuan akan pertemuan. (c) Pertanyaan dipikirkan dan direncanakan dengan baik
di awal (d) Merencanakan waktu yang cukup untuk melakukan interiviu atau
konferensi keseluruhan. (e) Memastikan untuk memasukkan interviu dengan
ringkasan pelajaran yang telah dipelajari dan implikasinya dalam bagaimana guru
dan siswa akan bekerja sama di masa depan.
3. Diskusi Kelas (Class Discussion)
Ketika peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelas, guru mendengarkan
interaksi, mengevaluasi kualitas kontribusi peserta didik, dan mengambil inferensi
mengenai pencapaian peserta didik individual atau kelompok. Menurut Stiggins
(2005) "Class discussions have the simultaneous effect of promoting both student
learning and their ability to use what they know. On the other hand from the main
strengths of class discussions are: opening a way of testing and exploring new
ideas, students acquire information and insight from diverse points of view, they
recognize and investigate their assumptions and consequently these conversations
provide practice with problems and concepts”. Diskusi kelas memiliki efek

17
stimulan mempromosikan hasil belajar peserta didik dan kemampuan peserta
didik. Dsisi lain kekuatan utama diskusi kelas adalah membuka cara pengujian
dan mengeksplorasi informasi dan wawasan peserta didik dari berbagai sudut
pandang.
Untuk memperoleh keuntungan dari kekuatan metoda asesmen ini, sementara
meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya, ikuti kunci di bawah ini :
a. Menyiapkan pertanyaan atau masalah diskusi di awal untuk memfokuskan
dengan tajam target pencapaian yang diinginkan.
b. Melibatkan siswa dalam proses persiapan, memastikan pertanyaan mereka dan
isu kunci merupakan bagian dari campuran.
c. Bertumpu pada format debat atau format tim lainnya untuk memaksimalkan
jumlah siswa yang dapat terlibat langsung.Berikan perhatian khusus untuk
melibatkan siswa berkemampuan rendah.
d. Formalkan format diskusi sampai pada tahap teridentifikasinya perbedaan
peran, seperti moderator, tim leader, pembicara, pencatat, dll, untuk
memaksimalkan jumlah siswa yang mempunyai peluang untuk menyajikan
bukti pencapaian mereka.
e. Perlu diingat bahwa publik akan mengaitkan pencapaian siswa dengan konsep
diri.
f. Berikan alat sesuai dengan karakteristik siswa.
g. Jika informasi pencapaian berasal dari partisipasi diskusi maka dibutuhkan
nilai dan catatan tertulis.
4. Ujian Lisan (Oral Examination)
Guru merencanakan dan memiliki latihan untuk merefleksikan dan
memberikan respon lisan kepada peserta didik. Guru mendengarkan dan
menginterpretasi respon tersebut dan mengevaluasi mutu dan menarik kesimpulan
tentang level pencapaiannya. Keuntungan dari ujian lisan adalah memberikan
peningkatan kompleksitas dari outcome pendidikan, kompleksitas, dan biaya dari
penyusunan asesmen performa yang lebih meyakinkan. Menurut Stiggins (2005)
“Clearly, the major argument against this assessment format is the amount of

18
time it takes to administer oral exams” yaitu argumen utama dalam format
penilaian ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengelola ujian lisan
Berikut ini beberapa hal kunci yang harus diperhatikan agar asesmen berhasil:
a. Mengembangkan latihan singkat yang fokus pada outcome yang diharapkan
b. Bertumpu pada latihan yang mengidentifikasi pengetahuan yang harus
dimiliki, menspesifikan jenis pemikiran yang digunakan, dan mengidentifikasi
standar yang akan diterapkan pada proses evaluasi
c. Mengembangkan kriteria penskoran tertulis di awal asesmen
d. Membuat kriteria yang memisahkan antara konten dan outcome
e. Menyiapkan di awal untuk mengakomodasi siswa-siswa yang mempunyai
hambatan dalam kemampuan bahasa
f. Mempunyai ceklis, skala tingkat, atau metoda pencatatan hasil lain yang siap
digunakan saat asesmen
g. Jika memungkinkan, respon direkam untuk evaluasi kembali kemudian
5. Percakapan dengan lainnya (Conversation with Others)
Guru dapat menemukan informasi berguna mengenai pencapaian peserta didik
dengan bicara dengan orang lain (seperti : peserta didik lain, guru lain, staf
sekolah, orangtua, dan saudara) mengenai pencapaian peserta didik dalam bentuk
pertanyaan. Tetapi, bentuk seperti ini harus digunakan sangat hati-hati untuk
menghasilkan informasi kualitatif. Beberapa kunci keberhasilan :
a. Jadilah konsumer kritis: periksa asal-usul dan kualitas bukti yang diberikan
oleh pemberi informasi. Pastikan anda mempunyai pemahaman yang sama
mengenai target pencapaian. Pastikan bahwa mereka menggunakan metoda
asesmen yang jelas, mengambil sampel dengan tepat, dan mengendalikan bias
mereka. Tanyalah mereka yang berada dalam posisi mengetahui akan
pencapaian siswa anda.
b. Dalam konteks dimana keputusan kritis ada dalam kesetimbangan, ambil
informasi lebih dari 1 orang, untuk menjaga dari bias.

D. Sasaran Komunikasi Personal


Komunikasi personal juga dapat mengukur beberapa target:

19
1. Menilai Pengetahuan
Pengetahuan dapat dinilai dari konumikasi personal tapi harus hati-hati kita
dapat bertanya kepada siswa untuk melihat apakah mereka menguasai materi
melalaui ingatan dan/ atau melalaui penggunaan material acuan yag afetif
2. Menilai Penalaran (Reasoning)
Penanya yang mahir akan dapat mengukur reasoning siswa dan problem
solving ketika proses berfikir sedang retrospektif, untukmenganalisis
bagaimana siswa memperoleh jalan keluarnya.
3. Menilai Keterampilan (Skill) Dan Produk
Untuk menilai keteramplan dan produk kita dapat meminta siswa untuk
melakukan dan membuat sesuatu dan membandingkannya dengan kualitas
standar yang yang telah ditetapkan sebelumnya .
4. Menilai Sikap (Afektif)
Kelebihan lain dari komuniksai personal sebagai asesmen adalah dapat
menentukan arah dan intenrsitas sikap, minat, nilai, dan motivasi siswa
dengan bertanya kepada mereka. Kunci untuk membuat komunikasi personal
bekerja dalam menilai affect siswa adalah dengan mempercayai dan membuka
akses komunikasi. Jika siswa merasa nyaman untuk mengatakan apa yang
mereka pikirkan dan rasakan, maka merekan akan melakukannya .
Menururt Stiggins (2005) sasaran yang dapat diukur oleh komunikasi personal
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal
Target Personal Comunication
Knowledge Can ask questions, evaluate answers and infer mastery but a
mastery time consuming option.
Penguasaan Dapat mengajukan pertanyaan, mengevaluasi jawaban dan
pengetahuan menyimpulkan penguasaan tetapi pilihan ini memakan waktu.
Reasoning Can ask student to “think aloud” or can ask followup questions
Proficiency to probe reasoning.
Kecakapan Dapat meminta siswa untuk "berpikir keras" atau dapat
dalam mengajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali alasan.

20
Target Personal Comunication
memberikan
alas an
Skills Strong match when skill is oral communication proficiency; not
Keterampilan a good match otherwise.
Kecocokan yang kuat ketika keterampilan merupakan
kecakapan dalam komunikasi lisan
Ability to Not a good match
Create Tidak begitu cocok (dalam penggunaan komunikasi personal
Products dalam assesmen)
Kemampuan
untuk
Membuat
Produk
Selain itu menurut Stigins (2005) This is a good match with knowledge targets
for most students at all grade levels, but tends to be inefficient if a lot of
knowledge is to be assessed for lots of students. Personal communication works
best for real-time sampling of student understanding during instruction. Also, for
some students, such as those with special needs, English language learners, or
younger students, it is the best way to gather accurate information. Yaitu
komunikasi personal sangat cocok digunakan untuk mengukur pengetahuan bagi
sebagian besar peserta didik, tetapi cenderung menjadi tidak efesien jika
digunakan untuk menilai banyak pengetahuan dari banyak peserta didik.
Menurut Festiyed dan Djusmaini Djamas (2017), sasaran (target) asesmen
komunikasi personal adalah:
1. Pengetahuan
a. Perlu hati-hati berpatokan pada batasan-batasan dan isi domain pengetahuan
b. Tidak dapat menanyakan semua pertanyaan karena waktu yang terbatas
untukjumlah mareri yag banyak

2. Penalaran
a. Merupakan kekuatan yang sebenarnyan dari komunikasin personal

21
b. Guru dapat menggunakan pertanyaan untuk membantu siswa memahami dan
meningkatkan penalaran serta pemecahan masalah
3. Skill, produk, pengukuran dan sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari konukasi personal mampu mengungkapkan
sikap,minat, nilai, watak, emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan dalam
komunikasi.
4. Pengukuran sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari komunikasi personal mampu mengungkap
sikap, minat, nilai, atau watak emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan dlam
komunikasi

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Komunikasi Personal


Bebapa faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan
asesmen komunikasi personal diantaranya
1. Bahas yang Sama
Guru dan siswa harus mempunyai bahaasa yang sama. Jika tidak akan terjadi
kesalahan pengukuran.
2. Kefasihan Verbal yang Memadai
Bahaya salah pengukuran terletak dua arah. Jikas iswa tidak fasih guru dapat
sakah interpretasi dan menarik inferensi yang salah dan jika siswa terlalu fasih
guru dapat dibodohi siswa .
3. Karakteristik Personal yang Sesuai
Siswa yang pemalu tidak dapat menjukkan performa yang baik dalam konteks
sasesmen ini, dengan mengabaikan pencapaian merka sebelumnya sebaliknya
siswa yang agresif daapat mengecih guru akan aspek pencapaian yang
sebenarnya. Hal tersebut akan beraku untuk asesor yang tidak mempersiapkan
dengan hati-hati dan mereka yag tidak dapat tetap fokus
4. Waktu yang Cukup

22
Harus ada waktu yang cukup untuk melakukan bentuk asesmen ini. Ketika
target ruang lingkupnya sempit dan hanya sedikit siswa yang diakses waktu
mungkin tidak menjadi faktor , tetapi ketika target melebar dan jumlah siswa
meningkat dua dimensi menjadi lebih penting
a. Pertama, harus ada waktu yang cukup yang memungkinkan guru untuk
beriteraksi degan setiapsiswa yang akan dinilai pencapaiannya
b. Kedua, harus ada waktuyang cukip untuk guru mengambil sampel
pencapaian yang memadai untuk setiap siswa
5. Lingkungan yang aman
Komunikasi personal akan bekerja paling baik ketika siswa merasa mreka
belajardalam lingkungan yang aman.
6. Siswa memahami kebutuhan akan kejujuran
Komunikasi personal akan bekerja baik sebagai asesmen ketika siswa
memahami guru memerlukan jawaban jujur kuncinya adalah kepercayaan.
7. Alat untuk menyimpan rinci yan akurat
Karena tidak ada hasil kasat mata catatan asesmen akan hilang. Jika
melibatkan bnayak siswa , target kompleks dan persyaratan aka penyimpanan
yang luas, guru harus membuat catatan yang lebih baik misalnya dengan
tertulis dan rekaman tape.
Ada beberapa faktor penghambat komunikasi personal, diantaranya yaitu:
1. Individu
Faktor individu berasal dari dalam diri seseorang. Faktor individu ini termasuk
fisik seseorang yang meliputi kepekaan panca indra, usia, dan faktor fisik
lainnya. Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor sosial, yang meliputi
intensitas seseorang dalam resosialisasi atau interaksi dengan orang lain, status
sosial, peran dalam masyarakat, dan lain-lain.
2. Interaksi
Faktor interaksi merupakan faktor yang dapat menjadi penghambat
komunikasi personal . Hal yang termasuk dalam faktor interaksi adalah
kepentingan dan terjadinya komunikasi personal, pembawaan diri dari
masing-masing individu, sikap saat berinteraksi.

23
3. Situasional
Faktor situasional berkaitan dengan lokasi terjadinya interaksi, siapa yang
diajak berinteraksi, dan bagaimana keadaan emosional orang yang sedang di
ajak berkomunikasi.
4. Kompetensi Interaksi
Faktor kompetensi berkaitan dengan kepekaan terhadap permasalahan yang
dibahas, pengetahuan yang bersifat situasional dari pokok bahasan interaksi
tersebut.

F. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi Personal


di Dalam Kelas
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan yatiu tahap persiapan, diskusi dan
proses asesmen, dan umpan balik
1. Tahap persiapan
Dilakukan pembuatan indikator kegaiatan dan skornya. Tahap ini dapat
dilakukan dengan curah pedapat tentang perilaku positif yang memberikan
sumbangan pada diskusi di kelas yang perduktif.misalnya :
a. Membuat konstribusi yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan topik
b. Mendengarkan secara intensif ketika yang lain meberikan kontribusi
c. Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi
d. Mengklarifikasi pertanyaan
Selanjutnya siswa diminta mengidentifikasi tiga atau empat kecakapan
interaksi tersebut yang dinilai lebih penting untuk mencapai diskusi yang
produktif dan memberinya skor dua (2). Sisanya diseleksi kembali untuk
menentukan kecakapan yang dianggap penting, tetapi tidak cukup penting
dibandingkan kelompok pertama dan memberinya skor satu (1). Siswa juga
diminta curah pendapat mengenai pola interaksi yang kontraproduktif dalam
sebuah diskusi. Misalnya dihasilkan perilaku kontraproduktif diantaranya
a. Menyebabkan diskusi lain tidak mengemukakan idenya
b. Tidak berpartisipasi

24
c. Tidak mendengarkan degan penuh perhatian
d. Menginterupsi ketika yang lain berbicara
e. Mendminasi dalam diskusi
f. Memberikan konstribusi di luar topik
Pada tahap persiapan juga dilakukan:
a. Memberikan informasi mengenai topik yang akan dibahas dalam kegiatan
diskusi.
b. Merumuskan hal apa saja yang akan menjadi poin penilaian (melibatkan
peserta didik)
c. Menyusun indikator kegiatan skoring
2. Diskusi dan Proses Asesmen
Tahap ini siswa dibagi dalam dua kelompok secara random dan diberi nama.
Dalam tahap ini siswa saling memberikan penilaian pada temannya. Misalnya A
dan B. B duduk di samping partnernya A, yang bertugas menilai diskusi yang
dilakukan A sesuai dengan lembar skor yang dipegang. Pada tahap diskusi dan
proses asesmen dilakukan kegiatan:
a. Membagi kelompok
b. Seting kelas
c. Menilai
3. Umpan Balik-Melalui Komunikasi Personal.
Setelah diskusi para partner saling betemu untuk saling berbgai dan berdiskusi
hasil.Tugasnya adalaah membicarakan satu sama lain tentang kualitas dan
pengaruh kontribusinya kepada interaksi kelompok. Mereka mengidentifikasi
perilaku positif dan pola produktif sebagai cara untuk meningkatkan dan
perbaikan. Pada tahap umpan balik dilakukan kegiatan:
a. Melakukan refleksi
b. Identifikasi proses
c. Evaluasi hasil, dan
d. Diskusi kritis
G. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal
Kelebihan asesmen komunikasi personal yakni:

25
1. Assesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat
dan efisien
2. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran
3. Metodenya fleksibel
4. Asesmen dapat berupa respon nonverbal
5. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang
berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara
bertanya kepada siswa. Adanya kejujuran antara siswa dan guru
Kelebihan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah :
1. Can be used at a moment's notice (dapat digunakan saat itu juga)
2. Can probe more deeply throught questioning (dapat menyelidiki lebih dalam
melalui interogasi)
3. Can easily involve parents in the process, throught conferences (dapat dengan
mudah melibatkan orang tua dalam proses)
4. Helps build relationship between teacher and student (membantu membangun
hubugan guru dengan pesera didik)
Kekurangan asesmen komunikasi personal yakni:
1. Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.
2. Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa
hasil karya.
Kekurangan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah:
1. Time consuming (memakan waktu)
2. Hard to record responses/ grades (sulit merekam tanggapan/ nilai)
3. Subjective (penilaiannya subjektive)
4. Relies on relationships between teacher and student (bergantung kepada
hubungan guru dengan peserta didik)
H. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal
Adapun metoda atau teknik yang digunakan dalam komunkasi personal
meliputi:

26
1. Pertanyaan lisan
a. Membantu siswa untuk lebih focus
b. Membantu siswa mengingat fakta atau informasi
c. Membantu siswa merespon jawaban, dengan manfaatnya menurut Rowe
(1978) sebagai berikut:
1) Respon siswa menjadi lebih meningkat
2) Meningkatnya respon lain, namun sesuai
3) Kegagalan merespon mengalami penurunan
4) Kepercayaan siswa meningkat
5) Respon berspekulasi meningkat
6) Student Oriented meningkat, dan Teacher Oriented menurun
7) Siswa dapat membuat kesimpulan lebih baik
8) Pertanyaan dari siswa bertambah
9) Siswa yang kurang dapat berkontribusi lebih
2. Wawancara (Interview)
a. Guru dan siswa dapat berbicara secara langsung dan terbuka tentang tingkat
pencapaian siswa, minat, prestasi, keinginan, atau topic lainnya
b. Kunci sukses wawancara adalah kedua belah pihak harus terbuka dan jujur,
dan bersedia untuk dikoreksi demi kemajuan belajar mengajar
c. Pertanyaan wawancara harus tajam pada target yang akan dicapai
d. Rencanakan waktu yang cukup untuk melakukan wawancara
3. Diskusi Kelas
a. Diskusi kelas sebagai stimulus yang baik untuk siswa belajar dan
mengungkapkan apa yang mereka ketahui
b. Siapkan pertanyaan atau masalah yang tajam untuk didiskusikan
c. Gunakan format debat yang melibatkan banyak siswa
d. Gunakan format diskusi yang umum yang memaksimalkan banyak siswa
seperti moderator, penyaji, ketua kelompok, dan notulen
e. Kekuatan besar diskusi kelas adalah kemampuan untuk mengungkapkan
kedalaman dan kualitas pemikiran siswa tentang menganalisis,
membandingkan, dan menyimpulkan.

27
4. Presentasi
a. Dapat memaparkan materi atau kemampuan knowledge
b. Dapat memaparkan keterampilan hasil praktikum
5. Tes lisan
a. Guru merencanakan dan melatih siswa dalam memberikan tanggapan lisan
b. Guru mendengarkan, dan menafsirkan tanggapan, mengevaluasi kualitas dan
menyimpulkan tingkat pencapaian siswa
6. Diskusi dengan siswa atau yang lainnya
Diskusi untuk mengetahui kelemahansiswa dalam kegiatan belajar mengajar,
dimana informasinya dapat diperoleh dari diskusi dengan siswa, diskusi
dengan konselor, bahkan diskusi dengan orang tua untuk meningkatkan
kemajuan belajar siswa.
Menurut Chappuis (2012) dasar penilaian komunikasi personal adalah:
1. Pencapaian (achievement : siswa yang belajar lebih memperoleh nilai lebih
tinggi)
2. Bakat (aptitude : siswa yang ”mencapai lebih” dalam kaitannya dengan
kemampuan mereka
3. Usaha (effort : siswa yang mencoba lebih keras menerima nilai lebih tinggi
4. Sikap (attitude : orang yang menunjukkan sikap lebih positif menerima nilai
lebih tinggi)

I. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal


Berikut akan dijelaskan cara mengembangkan komunikasi personal dalam
pembelajaran :
1. Buatlah task (tes lisan, diskusi, presentasi atau wawancara) sesuai KD yang
akan dicapai
2. Buatlah rubrik penilaian
3. Siapkan pertanyaan yang menantang bagi peserta didik yang merangsang
peserta didik untuk menjelaskan
4. Berilah kesempatan peserta didik untuk merespon

28
5. Berikan kesempatan kepada semua peserta didik agar secara sukarela
menjawab dan bergantian
6. Latihlah peserta didik untuk menjawab dengan kalimat sendiri
7. Membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil agar semua yang terlibat
8. Mengkondisikan peserta didik agar tetap dijalur diskusinya
9. Meminta salah satu peserta didik untuk menjadi notulen
10. Melibatkan peserta didik dalam penilaian sendiri ataupun kelompok
11. Mengagendakan wawancara dengan peserta didik secara individual ataupun
kelompok
12. Tentukan waktu untuk wawancara dengan peserta didik mengenai kesan
kegiatan belajar mengajar
Kualitas asesmen menggunakan komunikasi personal:
1. Subjektivitas
Asesmen menggunakan komunikasi personal adalah salah satu asesmen yang
subjektivitasnya sangat lazim terjadi. Untuk mengurangi subjektivitas dalam
asesmen komunikasi personal kita dapat berpegang pada aspek-aspek berikut ini
a. Target pencapaian yang dibuat untuk peserta didik.
b. Pertanyaan–pertanyaan yang diajukan (terkadang membuat pertanyaan
langsung pada saat asesmen berlangsung).
c. Kriteria yang diterapkan dalam mengevaluasi jawaban.
d. Catatan penampilan peserta didik yang disimpan (biasanya dalam ingatan).
e. Metode yang digunakan.
f. Penafsiran yang dibuat dari hasil penilaian.
g. Bermacam cara guru dalam menggunakan tersebut
2. Mencocokkan Metode Dengan Target
a. Menilai pengetahuan
b. Menilai reasoning
c. Menilai keterampilan
d. Menilain afektif
3. Sampling

29
Kunci keberhasilan sampling dalam asesmen komunikasi personal adalah
menanyakan seperangkat pertanyaan yang representatif. Asesmen komunikasi
personal berguna untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik baik secara
individual ataupun kelompok. Untuk mengambil sampel dari sebuah kelas dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memilih sejumlah kecil pencapaian peserta didik yang representatif dalam
kelompok dari berbagai tingkatan.
b. Tanyakan sampel kecil tapi representatif tentang pertanyaan kunci dari tes
kelompok

J. Implementasi Asesmen Komunikasi Personal ke Dalam Pembelajaran


Tahapan kegiatan pembelajarannya sejak persiapan asesmen komunikasi
personal yaitu dimulai dengan memberi informasi kepada peserta didik tentang
hal-hal yang akan dibaca kemudian mendiskusikannya, menganalisis unsur-unsur
yang penting. Kegiatan diskusi peserta didik diawali dengan memasang seluruh
kelompok secara acak menjadi dua kelompok yang masing-masing diberi nama
dan memegang lembar penilaian. Pada pelaksanaan kegiatan diskusi, kelompok
pertama membaca cuplikan singkat mengenai suatu topik kemudian
mendiskusikannya dalam kelompoknya. Kelompok yang lain sebagai peserta
diskusi mengamati jalannya diskusi serta terlibat dalam diskusi dengan
mengevaluasi dan membuat rangkuman mengenai materi yang didiskusikan
(Stiggins : 2005).
Pengintegrasian asesmen komunikasi personal dalam pembelajaran perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1. Minimalisasi jumlah pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau
tidak. Cari respon lebih kompleks sebagai materi rutin, maka siswa menjadi
terbiasa
2. Uraikan rentangan jenis penalaran, tidak hanya recall untuk fakta

30
3. Tunggu respon. Biarkan siswa anda tahu anda mengharap jawaban dan tidak
akan membiarkan mereka tetap diam. Sekali mereka bicara, saluran
komunikasi terbuka.
4. Jagalah seluruh kelas teribat dengan memanggil non sukarelawan,
menanyakan siswa untuk menambah apa yang sudah dikatakan seseorang, dan
menanyakan pada mereka jika mereka setuju atau tidak setuju.
5. Mengubah tanggung jawab untuk saling menanyakan pada siswa, mereka
dapat bertanya satu sama lain atau anda.
6. Meminta siswa untuk membuat parafrase pertanyaan masing-masing dan
jawabannya
7. Meminta siswa untuk memberikan pertanyaan kunci dalam kelompok kecil,
maka lebih banyak siswa terlibat
8. Menawarkan kesempatan pada siswa untuk menjadi pemimpin diskusi,
mempunyai pertanyaan mereka sendiri
9. Meminta siswa untuk tetap pada jalur akan performa mereka, seperti
penggunaan lembar pentollian dan diari
10. Merancang satau atau dua siswa untuk menjadi observer dan pencatat selama
diskusi, mencatat siapa saja yang mersepon pada pertanyaan jenis apa dan
seberapa baik; guru lain dapat melakukan hal ini juga.
11. Melibatkan siswa dalam asesmen mandiri atau asesmen sebaya mengenai
performa dalam diskusi
12. Menjadwal interviu reguler dengan siswa, satu-satu dalam kelompok
Hal yang harus diperhatikan dalam asesmen komunikasi personal adalah :
1. Permasalahan-Permasalahan yang Potensia
Buatlah alasan yang tepat tentang komunikasi personal sebagai assessmen dan
bukan menganggapnya sebagai sumber informasi dan strategi mengajar yang
mudah.
2. Permasalahan Lupa
Harus dipahami kesalahan pikiran manusia sebagai alat perekam. Kita tidak
hanya dapat kehilangan hal-hal di dalamnya, tetapi juga hal yang kita simpan
di dalamnya dapat beberubah seiring waktu dengan berbagai macam alasan.

31
Ini adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan ketika menggunakan
komunikasi personal sebagai asesmen.
3. Permasalahan Filters
Kita harus pemperhatikan dan berusaha memahami kepribadian dan
professional filters dengan cara mendengarkan dan mengolah respon peserta
didik. Filters ini memiliki peranan dalam kualitas assessmen. Sisi baiknya,
jika kita menentukan pencapaian yang diharapkan berdasarkan pemahaman
yang seksama pada bidang studi tertentu dan jika kita menginterpretasikan apa
yang dikatakan peserta didik menggunakan standar yang jelas, kita dapat
menggunakan komunikasi personal sebagai bentuk yang produktif dari
assessmen.
4. Tantangan dari Sampling
Untuk menghindari permasalahan sampling (seperti kurangnya informasi yang
diperoleh dan waktu yang terlalu lama dalam mengumpulkan informasi), kita
harus mencari informasi yang cukup dan tidak berlebihan.

K. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran


Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar berlangsung
amat efektif, hal ini disebabkan oleh dua hal:
1. Materi yang didiskusikan meningkatakn intelektualitas
2. Komunikasi dalam diskusi bersifat intracommunication dan
intercommunication
Untuik menyamakan makna anatara guru/dosen dan peserta didik ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1. Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi
ideal/baik
2. Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna
3. Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian
baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat
4. Meminimalisasi tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses komunikasi
mulai dari proses penyandian sumber (semantical), proses penyimbolan dalam

32
software dan hardware (mechanical) dan proses penafsiran penerima
(psychological)
5. Pengulangan (repetition)harus dilakukan secara kontinu maupun progresif
6. Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan
perbaikan
7. Aspek pendukung dalam komunikasi

33
BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, Kelebihan, dan


Kekurangan dari Komunikasi Personal
Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk dan Kelebihan atau Kekurangan
dari Komunikasi Personal
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
Pengertian 1. Menurut Kamus 1. Menurut William J. Seller Komunikasi
Besar Bahasa adalah suatu proses dimana merupakan suatu
Indonesia, simbol nonverbal dan verbal
proses dalam
komunikasi adalah dikirimkan, diterima dan
pengiriman dan diberi makna. menciptakan dan
penerimaan pesan 2. Menurut Raymond Ross menggunakan
atau berita antara adalah suatu proses yang
informasi yang
dua orang atau lebih menyortir, memilikh dan
sehingga pesan yang mengirim simbolsimbol yang menghubungkan
dimaksud dapat sedemikian rupa sehingga lingkungan atau
dipahami. dapat membantu pendengar
orang lain kepada
2. Menurut Hardjana, dalam membangkitkan daya
sebagaimana dikutip respon atau pemaknaan dari seseorang atau
oleh Endang Lestari sebuah pemikiran yang selaras beberapa orang
G (2003) secara dengan yang dimaksud oleh (kelompok).
etimologis komunikator.
komunikasi berasal 3. Menurut Onong Uchjana Komunikasi sangat
dari bahasa latin Effendy adalah suatu proses penting bagi
yaitu cum, sebuah dalam menyampaikan pesan kehidupan
kata depan yang dari seseorang kepada orang
manusia, karena
artinya dengan, atau lain dengan bertujuan untuk
bersama dengan, memberitahu, mengeluarkan terdapat
dan kata umus, pendapat, mengubah pola penyampaian suatu
sebuah kata bilangan sikap atau perilaku baik
pesan, ide, dan
yang berarti satu. langsung maupun tidak
langsung. gagasan dari satu
pihak ke pihak lain.
Fungsi Komunikasi memiliki 1. Menurut Thomas M. Beberapa fungsi
beberapa fungsi yang Scheidel, Manusia pada komunikasi yaitu :
sangat penting, di umumnya berkomunikasi

34
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
antaranya adalah : untuk menyatakan dan 1. Untuk
1. Fungsi informasi. mendukung identitas-diri dan menambah
Untuk untuk membangun interaksi
wawasan dan
memberitahukan sosial dengan orang-orang
sesuatu (pesan) yang berada di sekitar kita pengetahuan;
kepada pihak serta untuk mempengaruhi 2. Untuk
tertentu, dengan orang lain untuk berpikir,
mengungkapka
maksud agar merasa, atau bertingkah seperti
komunikan dapat yang kita harapkan. n keadaan dan
memahaminya. 2. Rudolf F. Verderber, beban yang
2. Fungsi ekspresi. Komunikasi mempunyai dua
dirasakan agar
Sebagai wujud fungsi. Pertama, fungsi sosial,
ungkapan yakni untuk tujuan kita
perasaan/pikiran kesenangan, untuk mendapatkan
komunikator atas menunjukan ikatan dengan keseimbangan
apa yang dia pahami orang lain, membangun dan
terhadap sesuatu hal memelihara hubungan. Kedua, hidup dan
atau permasalahan. fungsi pengambilan kelapangan
3. Fungsi kontrol keputusan, yakni memutuskan hati;
Menghindari untuk melakukan atau tidak
3. Sebagai modal
terjadinya sesuatu melakukan sesuatu pada saat
yang tidak tertentu. dalam
diinginkan, dengan 3. Menurut Effendi, ada empat berinteraksi
memberi pesan fungsi utama komunikasi
dengan
berupa perintah, yaitu:
peringatan, penilaian a. To lingkungan
dan lain sebagainya. inform (menginformasikan disekitar;
4. Fungsi sosial ). Yakni memberikan
4. Untuk meminta
Untuk keperluan informasi kepada orang
rekratif dan lain tentang suau peristiwa, pertolongan
keakraban hubungan masalah, pendapat, dan bantuan
di antara pikiran, segala tingkah kepada orang
komunikator dan laku orang lain dan apa
komunikan. yang disampaikan orang lain;
5. Fungsi ekonomi lain. 5. Untuk
Untuk keperluan b. to aducate (mendidik). membujuk
transaksi usaha Yakni sebagai sarana
orang lain agar
(bisnis) yang pendidikan. Karena
berkaitan dengan melalui komunikasi, mengikuti apa

35
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
finansial, barang dan manusia dalam suatu yang
jasa lingkungan masayarakat diharapkan dan
6. Fungsi da’wah dapat menyampaikan
memberikan
7. Untuk segala bentuk
menyampaikan pengetahuan, ide, gagasan pengarahan
pesan-pesan kepada orang lain sehingga atau
keagamaan dan orang lain dapat menerima
mengarahkan
perjuangan bersama. segala bentuk informasi
yang kita berikan. orang lain
c. to entertain (menghibur). kepada perilaku
Komunikasi juga berfungsi
dan sikap yang
untuk menghibur orang
lain dan menyenangkan harus diikuti.
hati orang lain.
d. to
influence (mempengaruhi).
Selain sebagai sarana
untuk menyampaikan
pendidikan, informasi dan
sebagai sarana dalam
menghibur orang lain,
komunikasi juga berfungsi
untuk memberikan
pengaruh kepada orang
lain. Saling mempengaruhi
segala bentuk sikap dan
perilaku orang lain agar
mengikuti apa yang
diharapkan.

Manfaat Beberapa manfaat 1. Sebagai Kendali bahwa Dapat disimpulkan


komunikasi di antaranya komunikasi bertindak untuk beberapa manfaat
adalah : mengendalikan suatu perilaku
dari komunikasi
1. Tersampaikannya orang lain atau anggota dalam
gagasan atau beberapa cara yang harus sebagai berikut :
pemikiran kepada dipatuhi. 1. Tersampainya
orang lain dengan 2. Sebagai Motivasi memberikan
gagasan kepada
jelas sesuai dengan suatu perkembangan dalam
yang dimaksudkan memotivasi dengan orang lain

36
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
2. Adanya saling memberikan suatu penjelasan 2. Sebagai
kesepahaman antara dalam hal-hal dalam sebuah motivasi,
komunikator dan kehidupan kita. 
sebagai
komunikan dalam 3. Sebagai Pengungkapan
suatu permasalahan, Emosional mempunyai kendali, dan
sehingga terhindar peranan dalam pengungkapan
dari salah persepsi. mengungkapkan sebuah
emosional.
3. Menjaga hubungan perasaan-perasaan kepada
baik dan orang lain, baik itu senang, 3. Terjalinnya
silaturrahmi dalam gembira, kecewa, tidak suka. kesepahaman
suatu persahabatan, dan lain-lainnya. 
antar
komunitas atau 4. Sebagai Informasi untuk
jama’ah. memberikan suatu informasi komunikator
4. Aktivitas ‘amar yang diperlukan dari setiap dan komunikan
ma’ruf nahi munkar individu dan kelompok dalam 4. Sebagai sarana
di antara sesama mengambil suatu keputusan
umat manusia dapat dengan meneruskan data guna menjaga
diwujudkan dengan mengenai dan menilai hubungan baik
lebih persuasif dan pemilihan alternatif. dan
penuh kedamaian.
silaturrahmi

Bentuk Ada lima format 1. Komunikasi Lisan              Komunikasi


komunikasi personal Komunikasi bisa terjadi baik personal memiliki
yaitu : apabila secara langsung maupun
beberapa bentuk
1. Pengajaran bertanya tak langsung yang dibatasi oleh
dan menjawab suatu jarak dan waktu. Jarak dan yaitu komunikasi
Ketika waktu sangat mempengaruhi suatu aktif, komunikasi
pembelajaran, efisiensi dan efektifitas
pasif, komunikasi
pendidik dan peserta komunikasi. Komunikasi lisan
didik saling bertanya mempunyai tujuan agar suatu intrapersonal,
dan menjawab. informasi yang disampaikan oleh komunikasi
Kegiatan ini selain si penyampai informasi (berita)
interpersonal,
meningkatkan bisa diterima dan dipahami oleh si
proses berpikir dan penerima berita. Teknologi komunikasi
belajar juga Komunikasi Lisan ialah kelompok,
memberikan berkomunikasi dengan komunikasi
informasi mengenai menggunakan sebuah alat yang
pencapaian. menghasilkan suara berbahasa organisasi, dan

37
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
Pendidik mendengar lisan yang di antaranya telepon.  komunikasi massa.
jawaban peserta Komunikasi lisan langsung yang
didik, artinya komunikasi yang terjadi
menginterpretasikan antara pemberi informasi langsung
dalam standar ke penerima informasi tanpa
internal, dan melalui perantara baik orang atau
mengambil inferensi sebuah alat. Komunikasi langsung
pada level perolehan memiliki suatu kelebihan dan
peserta didik. kekurangan. 
2. Konferensi dan  
Interview 2. Komuniasi Tulis            
Kunci keberhasilan Komunikasi tulis disampaikan
konferensi adalah : dengan secara tak langsung,
kedua partisipan contoh yang paling sering kita
terbuka, pertanyaan pakai ialah surat kabar atau koran,
interview harus majalah, artikel, dan lain-lain.
terfokus, pertanyaan Teknologi komunikasi tulis ialah
dipikirkan dan berkomunikasi yang
direncanakan menggunakan sebuah tulisan,
dengan baik,, huruf, atau gambar. Melalui
merencanakan tulisan, sih pengguna bisa
waktu yang cukup mengkomuikasikan ide, gagasan,
dan mengakhiri pesan dan informasi lainnya,
wawancara dengan misalnya surat menyurat.
merangkum yang  
telah dipelajari. 3. Komunikasi isyarat             
3. Diskusi Kelas Komunikasi isyarat ialah suatu
Kunci keberhasilan komunikasi dengan memakai
dari diskusi kelas kode-kode isyarat yang telah
adalah : menyiapkan disepakati dan dimengerti oleh
pertanyaan, kedua belah pihak baik yang
melibatkan peserta memberi maupun yang menerima
didik salam proses informasi. Salah satu kode yang
persiapan, bertumpu umum digunakan ialah kode
pada format debat, Morse. Komunikasi bisa
formalkan format dilakukan melalui suatu media
diskusi, kaitkan lambang, simbol atau gambar.
dengan pencapaian Model komunikasi ini bisa kita
peserta didik dengan temukan di pinggir jalan atau pada

38
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
konsep diri, beri alat tempat-tempat tertentu yang
sesuai dengan sering kita lihat dengan istilah
karakteristik dan rambu-rambu. contohnya
jika informasi simbol/rambu.
pencapaian berasal  Menurut Deni Darmawan
dari partisipasi (2007) komunikasi itu sendiri
diskusi maka dapat terjadi dalam beberapa
dibutuhkan nilai dan bentuk, diantaranya dalam
catatan tertulis. bentuk komunikasi personal
4. Ujian Lisan (personal communiaction) dan
Berikut ini beberapa komunikasi kelompok (group
hal kunci yang harus communication). Selain itu
diperhatikan: komunikasi juga dapat bersifat
mengembangkan tatap muka (face–to–face) dan
latihan, bertumpu melalui perantara media lain
pada latihan yang (mediated).
mengidentifikasi  Menurut Tono Kartono
pengetahuan, (2008), dalam prosesnya
mengembangkan komunikasi itu terbagai dalam
kriteria penskoran, dua macam komunikasi, yaitu
membuat kriteria, komunikasi aktif dan
menyiapkan di awal komunikasi pasif. Komunikasi
untuk aktif merupakan suatu proses
mengakomodasi komunikasi yang berlangsung
peserta didik, dengan aktif antara
mempunyai ceklis, komunikator dengan
skala tingkat, dan komunikan, di manan antara
jika memungkinkan, keduanya sama-sama aktif
respon direkam berkomunikasi, sehingga
untuk evaluasi terjadi timbal balik di antara
kembali. keduanya. Sedangkan
5. Percakapan dengan komunikasi pasif terjadi di
lainnya mana komunikator
Beberapa kunci menyampaikan informasi atau
keberhasilan: jadilah ide terhadap halayaknya atau
consumer kritis, dan komunikan sebagai penerima
dalam konteks informasi, akan tetapi
dimana keputusan komunikan tidak mempunyai
kritis ada dalam kesempatan untuk

39
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
kesetimbangan, memberikan respon atau
ambil informasi timbal balik dari proses
lebih dari 1 orang komunikasi.
untuk menjaga dari
bias.
Kelebihan Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan :
dan 1. Asesmen 1. Feedback antara komunikator 1. Feedback dari
kekuranga menggunakan dan komunikan akan diterima
komunikasi
n komunikasi personal secara cepat dan dapat
dapat dilakukan melihat pula reaksi yang bias menjadi
secara tepat dan menjadi komunikasi non komunikasi
efisien. verbal dari komunikan itu
non verbal
2. Koneksi yang cepat sendiri.
dapat terjadi antara 2. Terdapat kedekatan 2. Pesan dapat
asesmen dan emosional karena intensitas langsung
pengajaran dalam berkomunikasi.
tersampaikan
3. Metodenya fleksibel 3. Bisa mengurangi noise dalam
4. Asesmen dapat berkomunikasi karena terjadi 3. Tidak
berupa respon secara langsung dan bila ada memerlukan
nonverbal gangguan langsung bisa biaya
5. Suatu cara paling dikonfirmasi.
baik untuk 4. Dapat menyampaikan suatu Kekurangan :
membedakan pesan dengan hanya 1. Waktu dan
orientasi dan komunikasi non verbal tanpa jangkauan yang
kelebihan peserta komunikasi verbal.
kurang efisien
didik yang 5. Tidak memerlukan biaya
berhubungan dengan dalam melakukannya karena 2. Tidak semua
sikap, hobi, dilakukan secara langsung dan proses
norma/lecenderunga continue , sehingga mengobrol
pembelajaran
n motivasi dengan dalam jangka waktu yang lama
cara bertanya tidak mengeluarkan biaya. dapat dinilai
kepada peserta 6. Emosi atau perasaan antara
didik. Adanya komunikator dan komunikan
kejujuran antara lebih terlibat dan mengurangi
peserta didik dan kebohongan karena mimik
pendidik. wajah akan terlihat langsung
Kekurangan : oleh lawan bicaranya.
1. Terkadang Kekurangan:
bermasalah dengan 1. Mengenai efisiensi waktu,

40
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
penyimpanan yang dimaksudkan disini
sampel adalah efisiensi waktu untuk
2. Kurang cocok untuk bertemu. Setiap orang
menilai mempunyai kesibukan
keterampilan dan masing-masing sehingga untuk
prosuk yang berupa melakukan komunikasi tatap
hasil karya. muka diperlukan waktu yang
tepat agar keduanya dapat
bertemu dan melakukan
komunikasi interpersonal tatap
muka.
2. Tidak dapat berkomunikasi
dengan orang yang ada di
tempat yang berbeda karena
jangkauan tatap muka ini
sangat terbatas sehingga
memerlukan media untuk
menghubungkan antara satu
sama lain agar dapat
berkomunikasi. Jadi dalam
tatap muka ini yang menjadi
kendala adalah waktu dan
jangkauannya yang terbatas.

B. Contoh Rubrik Komunikasi Personal


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/I
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan
A. Kompetensi Inti    :
1. Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

41
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar  :
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya  melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan
berdiskusi
3.7. Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa, dan gerakan
benda pada gerak lurus
4.7. Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta
hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna
fisisnya
C. Indikator pencapaian kompetensi       
Indikator: 
3.7.1 Menjelaskan Hukum III newton
3.7.2 Menganalisis besaran fisis yang ada pada Hukum III newton
3.7.3 Menerapkan Hukum III newton pada kehidupan sehari-hari
3.7.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak
lurus dalam menyelesaikan masalah sehari-hari
4.7.1 Menyimpulkan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja roket/
hukum III newton

42
4.7.2 Mempresentasikan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja roket/
hukum III newton
D. Tujuan pembelajaran      :          
3.7.1.1 Menjelaskan Hukum III newton dengan benar
3.7.2.1 Menganalisis besaran fisis yang ada pada Hukum III newton dengan
benar
3.7.3.1 Menerapkan Hukum III newton pada kehidupan sehari-hari dengan
benar
3.7.4.1 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada
gerak lurus dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dengan benar
4.7.1.1 Menyimpulkan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
roket/hukum III newton dengan benar
4.7.2.1 Mempresentasikan hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja roket/
hukum III newton dengan benar
E. Materi Pembelajaran : Hukum Ketiga Newton
No Pertanyaan Skor Ket
1 Apakah hukum ketiga Newton itu? 20
2 Apakah persamaan yang digunakan pada hukum 20
ketiga Newton?
3 Jelaskan penerapan hokum ketiga Newton dalam 20
kehidupan sehari-hari!
F. Rubrik Penilaian Sikap
No Indikator Kegiatan Skor Ket
1 Membuat kontribusi yang berkualitas sesuai topik 2
2 Mendengarkan secara intensif ketika yang lain 2
memberikan kontribusi
3 Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi 2
4 Mengklarifikasi pertanyaan 2
5 Berani berdebat dan mempertahankannya 1
6 Membuat pertanyaan-pertanyaan yang jelas dan 1
singkat

Mata Pelajaran : FISIKA


Nama Proyek : Membuat Media Tentang Hukum Ketiga Newton
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan

43
Kelas/Semester : X /1
Indikator : Membuat hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
roket/ hukum III newton dengan benar
Aspek : Kinerja ilmiah, Pemahaman dan penerapan konsep
Teknik penilaian : Produk
Kegiatan : Membuat roket sederhana

Gambar 1. Roket Sederhana


Tabel Penilaian
Nama Peserta Didik :
Kelas :
No Aspek-Aspek * Skor (1-5) **
1 Perencanaan Bahan
a. Pemilihan bahan
b. Pembuatan desain
2 Proses pembuatan:
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan bahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan, dan
Kebersihan)
3 Hasil Produk :
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
c. Warna
d. Mampu menjelaskan hukum ketiga
newton pada produk
Keterangan:
(*) Aspek yang dinilai disesuaikan dengan ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan

44
(**) Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan, semakin lengkap dan tepat jawaban,semakin tinggi perolehan
skor

45
Sebuah contoh rubrik penilaian untuk mengukur kegiatan percobaan
laboratorium dapat disajikan, sebagai berikut:
Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium
Skor
Kriteria 4 3 2 1
(sangat baik) (baik) (cukup) (kurang)
Mengidentifikasi Salah
Tujuan Mengidentifikasi Mengidentifikasi
tujuan dan ciri mengidentifikasi
percobaan tujuan sebagian tujuan
khusus tujuan
Alat dan Melist semua Melist semua Melist beberapa Salah melist
Bahan alat dan bahan bahan bahan bahan
Memprediksi
dengan benar Memprediksi Memprediksi
Hipotesis fakta dan dengan benar dengan beberapa Menebak-nebak
membuat fakta fakta
hipotesis
Melist semua
Melist semua Melist beberapa Salah melist
Prosedur tahap dan detail-
tahap tahap tahap
detail khusus
Data direkam,
Data direkam, Hasil salah atau
Hasil diorganisir, dan Data direkam
diorganisir tidak betul
digrafiskan
Tampak
memahami
Tampak Tidak ada
konsep dan Tampak
memahami kesimpulan atau
Simpulan membuat memahami
konsep yang tampak
hipotesis baru beberapa konsep
telah dipelajari miskonsepsi
untuk aplikasi
pada situasi lain.

Performance Nonpraktikum
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
Nama Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
kelompok/ Kualitatif Kuantitatif
Penilaian kelompok peserta
1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan

46
bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)


Nama Nilai Nilai
No Sikap/Aspek yang dinilai
kelompok/ Kualitatif Kuantitat
Penilaian Individu Peserta didik peserta if
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu

Kriteria Penilaian

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif


80-100 Sangat Baik 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1

Daftar Periksa Pengamatan Sikap Dalam Diskusi Kelompok


Mata Pelajaran : FISIKA
Nama Peserta Didik :
Kelas
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan
pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Mau menerima kritik dari teman
6 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
7 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
8 Mau mengakui kalau pendapatnya salah

47
9 Menerima kesepakatan hasil diskusi
10 Dst

Nama pengamat
                                                                        
                              

………………..

48
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komunikasi personal adalah proses dalam menyampaikan
suatu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak ke pihak lain dan komunikasi
sangat penting bagi kehidupan manusia. Sedangkan asesmen komunikasi
personal merupakan salah satu contoh dari asesmen alternatif. Asesmen
komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi penting tentang
prestasi peserta didik dengan cara berkomunikasi dengan peserta didik. Dalam
hal ini, prestasi peserta didik tidak hanya meliputi prestasi belajar semata
tetapi juga prestasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Asesmen
komunikasi personal dapat digunakan untuk menilai pengetahuan reasoning,
keterampilan dan produk serta sikap peserta didik.
2. Bentuk-bentuk asesmen komunikasi personal, yaitu :
pertanyaan dan jawaban instruksional, pertemuan dan wawancara, diskusi
kelas, tes lisan, dan percakapan dengan yang lainnya.
3. Menggabungkan assessmen komunikasi personal dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : minimalkan jumlah pertanyaan
yang jawabannya ya & tidak, menunggu respon peserta didik, libatkan seluruh
kelas dengan menyebut peserta didik sukarela, gilirlah tanggung jawab untuk
menanyai peserta didik, minta peserta didik untuk menguraikan dengan kata-
kata sendiri setiap pertanyaan dan respon masing-masing, dan lain-lain.

B. Saran
Pendidik diharapkan dapat memahami komunikasi personal serta menganalisis
sikap dan keterampilan sehingga pada pelaksanaannya di kelas dapat
meminimalisir kekurangannya.

49
DAFTAR PUSTAKA

Chappuis, Jan.2012. Personal Communication As Classroom Asessment. Boston


Festiyed dan Djusmaini Djamas. 2017. Modul Mata Kulaih Pengembangan
Evaluasi dan Penilaian Proses Pembelajaran Fisika. Padang :UN.
Musa dkk. 2012. Komunikasi Profesional: Perangkat Pengembangan Diri.
Bogor: IPB Press.
Michael S. Moody and Jason M. Stricker. 2009.Strategic Design For Student
Achievement. New York. Teacher College Coulombia University
NRC. (1996). National Science Education Standards. Washington: National
Academic Press.
Stiggins. 2005. Student Centered Classroom Assesment. Maxmillan College
Publishing Company: New York
Wina, Sanjaya. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yosal dkk. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Zamroni, M. 2009. Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis, Epistemologis,
Aksiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
________. 2015. Forms Of Personal Communication As Assessment Education
Essay. https://www.ukessays.com/essays/education/forms-of-personal-
communication-as-assessment-education-essay.php

50

Anda mungkin juga menyukai